X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI Dr. Ir. Adang Agustian, MP
PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN LITBANG PERTANIAN, KEMENTERIAN PERTANIAN 2012
LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa Kebutuhan untuk pangan (beras, jagung dan kedelai) semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Kebutuhan yang tidak diimbangi dengan perkembangan produksinya telah menyebabkan Indonesia menjadi negara importir komoditas jagung dan kedelai yang cukup besar. Oleh karena itu, upaya pengembangan komoditas padi, jagung dan kedelai perlu terus ditingkatkan baik melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi. Upaya pengembangan juga sangat potensial dilakukan diluar Jawa di daerah sentra produksi seperti halnya di Koridor Sulawesi, seiring dengan program percepatan dan perluasan ekonomi nasional. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian tentang permintaan, penawaran serta kebijakan pengembangan tanaman pangan utama khususnya di Koridor Sulawesi memiliki peran penting untuk mendukung pengembangan tersebut.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi Komoditas pangan merupakan komoditas strategis, dimana pemenuhannya harus senantiasa tersedia bagi masyarakat. Isu kebutuhan, ketersedian dan produksi pangan utama saat ini terus mendapat perhatian dari berbagai pihak, dengan beberapa alasan : (1) terdapatnya fenomena perubahan iklim yang dapat berpengaruh terhadap produksi pangan nasional, (2) semakin menurunnya stock pangan dunia, akibat negara produsen menahan sebagian besar stok pangannya untuk tidak dijual ke pasar bebas, sehingga impor pangan pun ke depan akan mengalami kendala signifikan, (3) program diversifikasi pangan yang saat ini masih berat ke konsumsi beras, (4) masih terus berjalannya konversi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian, (5) semakin meningkatnya harga input usahatani, yang berhadapan dengan lemahnya permodalan petani kecil, dan (6) akselerasi program peningkatan produksi pangan yang belum sepenuhnya mencapai target yang diharapkan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
PERMASALAHAN Pemerintah sejak tahun 2011 ini meluncurkan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Sektor pertanian pangan menjadi salah satu fokus dari delapan program utama pengembangan, dan pertanian pangan menjadi salah satu kegiatan ekonomi utama yang dikembangkan dari 22 kegiatan ekonomi utama. Dengan terdapatnya kebijakan tersebut, maka penelitian mengenai permintaan dan penawaran serta kebijakan pengembangan komoditas pangan perlu dilakukan untuk mengetahui secara aktual bagaimana situasinya saat ini. Basis informasi, dan pengetahuan baru hasil kajian di lokasi penelitian akan bermanfaat dalam memberikan saran kebijakan peningkatan produksi komoditas pangan khususnya di lokasi penelitian Koridor Sulawesi. Kebutuhan Metode-peralatan teknologi yang perlu dipenuhi Terdapatnya kebutuhan informasi perkembangan permintaan, penawaran dan kebijakan pengembangan tanaman pangan utama khususnya di Koridor Sulawesi, maka diperlukan penelitian dengan metode yang dapat menganalisis dan memberikan hasil yang lengkap. Dalam hal ini metode analisis kuantitatif dengan metode persamaan simultan dan analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh hasil analisis tersebut. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
PERMASALAHAN
Pertanyaan Penelitian yang menjadi pijakan perlunya kegiatan litbangysa Dalam kerangka MP3EI, sektor pertanian pangan menjadi salah satu fokus dari delapan program utama pengembangan, dan pertanian pangan menjadi salah satu kegiatan ekonomi utama yang dikembangkan dari 22 kegiatan ekonomi utama. Pada Koridor Ekonomi Sulawesi akan dilakukan upaya percepatan dan perluasan pembangunan pada beberapa sektor unggulan, antara lain yaitu: pertanian pangan. Pertanyaaannya, bagaimana perkembangan komoditas tanaman pangan (supply dan permintaan) yang ada di Koridor Sulawesi, dan kebijakan bagaimana untuk pengembangan tanaman pangan utama yang ada saat ini dan kedepan? Karena itulah perlu dilakukan pendalaman dan analisis informasi untuk pengembangan tersebut melalui penelitian secara komprehensif.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan Lingkup penelitian ini khususnya untuk menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan, berbagai faktor yang mempengaruhi impor dan harga, kebijakan peningkatan produksi, dan merumuskan saran kebijakan dalam produksi dan permintaan komoditas tanaman pangan utama di lokasi penelitian Provinsi Sulawesi Selatan dan Gorontalo (Koridor Sulawesi). Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder, dan analisisnya dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Fokus Kegiatan Fokus penelitian adalah pada komoditas tanaman pangan utama: padi, jagung dan kedelai. Penelitian di lakukan di Provinsi Sulawesi Selatan dan Gorontalo. Desain Penelitian Penelitian di lakukan dengan metode survey: survey pendahuluan dan survey utama. Data penelitian yang dikumpulkan: data primer dan sekunder, yang diperoleh dari berbagai responden instansi/lembaga, aparat pemerintah, kelompok tani dan lainnya. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
METODOLOGI Tahapan-Metode Pelaksanaan Kegiatan Tahapan pelaksanaan kegiatan penelitian: (1) pengumpulan data dan informasi, (2) entry data sekunder untuk analisis pendukung, (3) entry data variabel sesuai metodologi penelitian yang digunakan, (4) pengolahan data, (5) analisis data, dan (6) pelaporan hasil penelitian. Metode penelitian adalah metode survey ke lokasi penelitian Provinsi Sulawesi Selatan dan Gorontalo. Model ekonometrika dengan metode persamaan simultan digunakan sesuai ketersedian data, khususnya untuk komoditas padi, jagung dan kedelai di Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk data dari Provinsi Gorontalo dianalisis secara deskriptif. Perkembangan dan Hasil Kegiatan Tahapan penelitian yang sudah dicapai : (1) pengumpulan data dan informasi, (2) entry data sekunder untuk analisis pendukung dan data variabel sesuai metodologi, (4) pengolahan data, (5) analisis data, dan (6) penulisan laporan. Diperoleh hasil analisis mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan, yang mempengaruhi impor dan harga, kebijakan peningkatan produksi, dan rumusan saran kebijakan dalam peningkatan produksi komoditas tanaman pangan utama di lokasi penelitian Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
METODOLOGI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Pelaksanaan koordinasi dengan instansi/lembaga dilakukan dengan cara mengunjungi dinas/instansi tersebut di provinsi lokasi penelitian. Koordinasi ini lebih menitikberatkan pada penggalian informasi serta diskusi antara Tim penelitian dan instansi/lembaga sesuai panduan pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Nama lembaga yang diajak koordinasi Beberapa instansi/lembaga di Lokasi Penelitian yang telah dikunjungi dalam penelitian ini diantaranya Dinas Pertanian Tanaman Provinsi dan Kabupaten lokasi Penelitian, Bappeda, BPS, Badan Ketahanan Pangan Daerah, BPTP, Balai Besar Karantina Pertanian Sulsel, dan Dinas Perindag Provinsi di lokasi penelitian. Strategi Pelaksanaan Koordinasi Untuk memperoleh data serta informasi yang akurat dalam penelitian ini maka strategi koordinasi tercapai melalui kunjungan ke dinas/instansi terkait penelitian, dan melakukan diskusi/wawancara dengan panduan pertanyaan yang sudah disiapkan. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
SINERGI KOORDINASI Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Capaian yang diperoleh dari koordinasi dalam artian kunjungan ke instansi untuk melakukan diskusi tentang materi penelitian antara lain perolehan informasi akurat tentang perkembangan dan kebijakan pengembangan komoditas tanaman pangan, kebijakan MP3EI, perolehan data sesuai keperluan, kesepahaman tentang program dan kebijakan di lingkup nasional dan daerah terkait peningkatan produksi tanaman pangan dan perekonomi lainnya.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Strategi pengembangan dan pemanfaatan hasil penelitian dapat dilakukan melalui penyebarluasan -hasil penelitian ke para pengguna, khususnya ke para pengambil kebijakan baik pusat maupun daerah sesuai lokasi penelitian. Penyebarluasan hasil penelitian dilakukan melalui seminar hasil penelitian yang dilakukan oleh instansi dan mempublikasikan laporan hasil penelitian dalam bentuk jurnal hasil penelitian atau prosiding seminar hasil penelitian. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Pemanfaatan hasil penelitian ini meliputi pemanfaatan hasil penelitian oleh lembaga/instansi terkait di lokasi penelitian. Hasil penelitian dapat menjadi sumber informasi dan saran kebijakan dalam pengembangan tanaman pangan utama (padi, jagung dan kedelai) dalam rangka Program Percepatan Pengembangan Ekonomi khususnya di lokasi penelitian. Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Secara kuantitatif belum bisa diketahui berapa banyak pihak yang dapat memanfaatkan hasil penelitian. Hal ini mengingat penyebarluasan informasi masih relatif awal. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
9
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Strategi pengembangan dan pemanfaatan hasil penelitian dapat dilakukan melalui penyebarluasan -hasil penelitian ke para pengguna, khususnya ke para pengambil kebijakan baik pusat maupun daerah sesuai lokasi penelitian. Penyebarluasan hasil penelitian dilakukan melalui seminar hasil penelitian yang dilakukan oleh instansi dan mempublikasikan laporan hasil penelitian dalam bentuk jurnal hasil penelitian atau prosiding seminar hasil penelitian. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Pemanfaatan hasil penelitian ini meliputi pemanfaatan hasil penelitian oleh lembaga/instansi terkait di lokasi penelitian. Hasil penelitian dapat menjadi sumber informasi dan saran kebijakan dalam pengembangan tanaman pangan utama (padi, jagung dan kedelai) dalam rangka Program Percepatan Pengembangan Ekonomi khususnya di lokasi penelitian. Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Secara kuantitatif belum bisa diketahui berapa banyak pihak yang dapat memanfaatkan hasil penelitian. Hal ini mengingat penyebarluasan informasi masih relatif awal. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
10
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Berbagai pihak dan pengguna penelitian khususnya para pengambil kebijakan baik di pusat maupun di daerah dapat memanfaatkan sumber informasi dari hasil penelitian ini. Hasil penelitian ini tentu menjadi sumber informasi berharga dalam perumusan kebijakan untuk pengembangan tanaman pangan utama (padi, jagung dan kedelai) dalam rangka Program Percepatan Pengembangan Ekonomi khususnya di lokasi penelitian.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
11
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan Dalam rangka mendukung pengembangan tanaman pangan maka perlu terus digali secara kontinyu informasi terkait pengembangan tersebut khususnya di Koridor Sulawesi. Kedepan, hasil penelitian yang telah tersosialisasikan diharapkan dapat menjadi sumber informasi kebijakan dalam pengembangan tanaman pangan utama dalam rangka Program Percepatan Pengembangan Ekonomi khususnya pada lokasi penelitian. Strategi Pengembangan ke depan Strategi yang dicapai dalam rangka mempublikasikan hasil kajian Analisis Permintaan, Penawaran dan Kebijakan Pengembangan Komoditas Tanaman Pangan Utama Dalam Program MP3EI di Koridor Sulawesi adalah melalui penyusunan beberapa publikasi dalam rangka diseminasi hasil penelitian pada berbagai media publikasi atau seminar hasil penelitian.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
12
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Tahapan Pengembangan ke depan Pengembangan dan peningkatan informasi hasil penelitian untuk tahun yang akan datang perlu terus dilakukan untuk mendukung kebijakan pengembangan komoditas tanaman pangan utama (padi, jagung dan kedelai) khususnya di koridor Sulawesi. Hal ini disebabkan oleh dinamisnya berbagai aspek yang menyangkut aspek sosial ekonomi dan kebijakan pengembangan tanaman pangan. Keberlanjutan penelitian/kajian dengan dukungan dana dari program Ristek sangat diharapkan. Dukungan keberlanjutan kajian tidak hanya dari program ristek pusat, akan tetapi juga dari pemerintah daerah.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
13
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN •Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan Wawancara dengan petugas lapangan pertanian dan kelompok tani di Sulawesi Selatan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
14
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN •Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan wawancara dengan petani di Sulawesi Selatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
15
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN •Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan Penggalian Informasi dengan Koordinator BPP dan Kelompok tani tanaman pangan di Sulawesi Selatan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
16
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan : Sosialisasi dan Seminar Internal di Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
17
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan : Sosialisasi dan Seminar Internal di Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
18
TERIMA KASIH Dr. Ir. Adang Agustian, MP Dr. Ir. Bambang Sayaka Ir. Supena Priyatno, M.Si. Drs. Bambang Winarso Nur Khoiriyah Agustin, STP, MP