ENGINEERING MASTER
1. MASTER/WORK ORDER 2. MENGENALI MASTER/WORK ORDER 3. JUMLAH MASTER/WORK ORDER 4. BIAYA MASTER/WORK ORDER 5 VARIABEL MASTER/WORK ORDER 5. 6. OPERASI 7. RESOURCE OPERASI 8. JUMLAH OPERASI 9. MINIMUM MOVE QUANTITY 10 JAM KERJA OPERASI 10.
ENGINEERING MASTER MASTER/WORK ORDER
Master/work order”, itu artinya mengacu pada ketiga obyek manufacturing window. Istilah “header” adalah bagian dari master/work order yang memuat general data. Ini untuk membedakan dari leg, operasi, dan material requirement yang merupakan bagian utama master/work order. MENGENALI MASTER/WORK ORDER
Cara untuk mengenali suatu master/work order adalah dengan mengenali beberapa field kunci yang secara struktural saling terkait: - Base ID – Ini adalah pengenal level tertinggi dari master/work order. - Lot ID/Eng ID – Untuk engineering master, ini adalah Engineering ID. - Split S ID – Split S ID memungkinkan satu lot dalam work order yang berukuran besar untuk dipecah menjadi sub-lot yang lebih kecil. - Sub ID – Master/work order bisa memiliki beberapa leg sub-assembly, yaitu unit operasi yang berbeda dari operasi induk induk. :
ENGINEERING MASTER
JUMLAH MASTER/WORK ORDER - Jumlah atau Quantity dari engineering atau quote master merupakan ukuran lot standar dari produk tersebut. tersebut Setiap work order yang dibuat harus mengikuti jumlah lot ini. - Jumlah yang terdapat dalam work order disebut juga Desired Quantity. Ini adalah jumlah finished goods yang harus dihasilkan untuk memenuhi work order ini. BIAYA MASTER/WORK ORDER Biaya produksi dari master/work order terbagi dalam empat kategori: - Material - Pekerja atau Labor - Burden - Service VARIABEL MASTER/WORK ORDER -Dapat menentukan beberapa variabel untuk mengukur master/work
order.
- Variabel pada umumnya berupa dimensi dari material yang digunakan atau produk yang dihasilkan.
ENGINEERING MASTER
OPERASI - Menggunakan satu resource, operasi menggambarkan satu tahapan dalam proses manufaktur. - Dalam hal penjadwalan, perencanaan material, dan perhitungan biaya, operasi adalah komponen paling dasar dari semua proses yang dikerjakan oleh VISUAL. - VISUAL memberikan nomer urut pada masing-masing operasi pada setiap leg yang disebut Operation Sequence Number. Setiap leg memiliki seri nomer urut tersendiri sebagai berikut: - Base ID - Lot ID/Eng ID - Split ID - Sub ID - Operation Seq. No. Terdapat dua macam operasi: In-house Operation : Operasi yang dikerjakan menggunakan peralatan, pekerja Sub-contracted Operation: Operasi yang dikerjakan kontraktor diluar perusahaan
ENGINEERING MASTER
RESOURCE OPERASI Setiap operasi menggunakan hanya satu resource. Pengolahan shop resource dilakukan di Shop Resource Maintenance. Terdapat tiga kelas resource dalam VISUAL: - Work Center Mengacu pada peralatan, peralatan sekelompok peralatan, peralatan area produksi, produksi lini produksi, atau fasilitas lain yang dijadwalkan. - Individual/Team – Seseorang atau sekelompok orang dengan skill atau keahlian khusus. - Sub-Contractor – Merupakan resource yang mengerjakan operasi subkontrak dan merupakan vendor di luar perusahaan. Tidak seperti dua resource di atas, resource ini tidak dijadwalkan dan tidak diatur kapasitasnya. - Concurrent Resource – Resource dengan tipe Individual/Team juga dapat ditentukan sebagai resource subordinat (bawahan) dari suatu operasi, sehingga suatu individual/team dapat bekerja pada work center dengan kapasitas lebih besar.
ENGINEERING MASTER
JUMLAH OPERASI Work order selalu memuat jumlah output produksi atau volume material yang harus dikerjakan supaya order tersebut dapat dinyatakan selesai. Jumlah ini disebut desired quantity, Visual pada level operasi dengan memantau dua jenis jumlah: - Start Quantity – Jumlah pieces output produksi atau volume material yang masuk ke operasi dari operasi sebelumnya. - End Quantity – Jumlah pieces output produksi atau volume material yang keluar dari operasi. M Manufacturing f t i Window Wi d menentukan t k kedua k d jumlah j l h di atas t berdasarkan b d k input i t informasi-informasi berikut: Qy - Next Start Qty - Scrap/Yield % - Fixed
ENGINEERING MASTER MINIMUM MOVE QUANTITY Jika suatu operasi menghasilkan produk yang bersifat diskrit, dapat menentukan berapa jumlah minimum yang diperlukan untuk dipindahkan ke p y sebagai g minimum move q y operasi berikutnya quantity. JAM KERJA OPERASI Komponen kunci dari spesifikasi operasi adalah waktu setup dan waktu run yang diperlukan. Data ini menentukan estimasi waktu dan biaya yang diperlukan oleh operasi ini. BIAYA OPERASI STANDAR Biaya operasi diestimasikan dengan mengalikan jam kerja dengan biaya operasi standar. Biaya standar Setup Labor Run Labor Setup Burden Run Burden
Dapat dijelaskan sebagai Biaya setup per jam Biaya run per jam dan/atau Biaya run per unit output produksi Burden per jam, dan/atau % dari Run Labor Burden per jam, dan/atau Burden per unit output produksi, dan/atau % dari Run Labor Fixed Burden Biaya tetap yang dikeluarkan setiap operasi dijalankan Biaya sub-kontrak ditentukan secara spesifik pada Run Cost per unit.
ENGINEERING MASTER
BIAYA OPERASI Biaya operasi mempengaruhi biaya pengerjaan work order dengan cara sebagai berikut: - Operasi In-house - Biaya yang ditimbulkan dari material requirement - Operasi O i Sub-Contract S bC t t Material Requirements Material Requirements menentukan kebutuhan material untuk pengerjaan operasi work order. . Berikut daftar kode yang diberikan untuk material requirement: Base ID; Lot ID/Eng ID; Split ID; Sub ID; Operation Seq. No; Piece No. VISUAL mengenall empatt macam titipe material t i l requirement: i t Purchased Inventory Material Purchased Non-Inventory Material Fabricated Inventoryy Material Fabricated Sub-Assembly
ENGINEERING MASTER
MENGGUNAKAN FABRICATED PART DIBANDING LEG Keuntungan Menggunakan Leg - Penggunaan leg akan mempermudah inventory management, perencanaan material, dan proses penjadwalan. - Semua material requirement pada semua level akan dianggap muncul dari satu produk. - Tidak perlu penjadwalan work order secara terpisah. - Global Scheduler tetap menjadwalkan semua level subassembly secara independen. independen Kerugian Menggunakan Leg - Part yang diproduksi oleh suatu leg selalu mengacu pada work order induknya. - Tidak ada transaksi inventory yang terjadi antara leg dengan - Pada saat akan “menukar” leg antara satu work order dengan work order lainnya, atau “mencuri” mencuri hasil fabrikasi leg untuk mengerjakan work order yang lain. Jika ingin melakukan hal-hal tersebut, adjustment harus dilakukan secara manual..
ENGINEERING MASTER
JUMLAH MATERIAL REQUIREMENT Informasi di bawah ini diperlukan untuk penentuan jumlah material yang dibutuhkan: dib t hk - Quantity Per : jumlah output produksi atau volume material yang diperlukan untuk setiap unit material masuk ke operasi. - Fixed Quantityy : jjumlah tetap p yyang g diperlukan p untuk p pengerjaan g j setiap p work order. - Scrap % : Scrap yang berbentuk variabel, merupakan persentase dari Quantity Per. - Usage UOM : Unit of measure yang digunakan dalam operasi dapat dipilih berbeda dengan yang digunakan pada saat penyimpanan (di stok). -Dimensions : suatu formula perhitungan jumlah material. Rumus perhitungan jumlah material yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: Required Quantity = Main Quantity + (Main Quantity x Scrap) + Fixed Quantity Atau Required Quantity = (Operation Start/End Quantity x Quantity Per x Dimensions) + [(Operation Start/End Quantity x Quantity Per x Dimensions) x Scrap %)] + Fixed Quantity
ENGINEERING MASTER
Hasil yang diperoleh dari perhitungan diatas disebut juga “calculated quantity” atau “calc calc qty” qty . ini adalah angka yang muncul sebagai demand pada Material Planning Window, dan merupakan jumlah yang harus dipenuhi untuk memenuhi work order. Hasil akhir perhitungan selalu dalam satuan unit of measure pada stock. Sebagai alternatif, berikut adalah cara menghitung jumlah dibutuhkan: 1. Tentukan Start Quantity dari operasi ini berdasarkan required quantity operasi p sesudahnya. y 2. Jika Quantity Per didasarkan pada End Quantity, perhitungkan faktor scrap. 3. Kalikan Quantity Per dengan jumlah yang dihasilkan pada poin 2. 4 Kalikan hasil dari poin 3 dengan dimensi yang ditentukan. 4. ditentukan 5. Tambahkan jumlah yang telah ditentukan sebagai fixed dan variabel scrap. g konversi unit of measure untuk mendapatkan p jjumlah dalam 6. Perhitungkan satuan stock unit of measure.
ENGINEERING MASTER
BIAYA MATERIAL PER UNIT STANDAR VISUAL membuat estimasi biaya material dengan mengalikan calculated quantity dengan biaya material per unit standar. Biaya per unit yang tercakup dalam perhitungan adalah: Biaya per Unit Biaya Material per unit Biaya Tetap Biaya Pekerja per Unit Biaya Burden per Unit Biaya Servis per Unit Burden per Unit Burden Percent
Deskripsi Biaya pembelian material per unit, atau komponen material dari biaya material fabricated part Biaya yang hanya dibebankan satu kali setiap terjadi pengadaan material, contohnya biaya setup vendor Komponen Pekerja dari biaya material fabricated part Komponen Burden dari biaya material fabricated part Komponen Servis dari biaya material fabricated part Burden yang terjadi pada saat penanganan material, per unit Burden yang terjadi pada saat penanganan material, sebagai persentase dari total biaya material
ENGINEERING MASTER
MATERIAL REQUIREMENT COST Material requirement memberikan kontribusi pada biaya work order dalam hal: - Purchased Part (baik Inventory maupun Non-Inventory) – Purchased material hanya memiliki dua kategori biaya: material dan burden. Biaya material adalah d l h komponen k fi d maupun variabel fixed i b l dari d i harga h b li Biaya beli. Bi b d adalah burden d l h burden yang timbul pada saat pembelian atau issue burden, untuk membedakan dengan burden yang timbul pada saat produksi. - Fabricated Part – Opsi Costing Between Levels pada Application Global Maintenance menentukan bagaimana material requirement dari fabricated diperhitungkan pada parent work order. Jika memilih “Keep Separate Costs”, keempat kategori biaya dari fabricated part (material, (material labor, labor fixed, fixed burden) diperhitungkan dalam empat kategori biaya work order. Jika memilih “Fold to Material Cost”, keempat biaya fabricated part dijadikan satu dan dimasukkan dalam komponen biaya material dari parent work order.