Volume 3
Page 1
Mare 2011
Wood Finishes 2 Sistem Wood Finishes
Topik : • Sistem Wood Finishes • Jenis Wood Finishes • Karakter Cat Wood Finishes • Kualitas Wood Finishes • Produk wood finishes Putramataram • Forum Diskusi
Seperti telah dibahas pada buletin volume 2 tentang proses finishing pada perabotan kayu dimana dapat berfungsi menampilkan keindahan pola serat, warna kayu, memperbaiki tampilan kayu dengan menambahkan warna atau menimbulkan kesan antique dan selanjutnya di beri istilah Wood Finishes. Fungsi lain proses finishing kayu adalah untuk merawat dan melindungi kayu dari goresan, kotoran, air bahkan dari sinar Ultraviolet (UV) serta jamur dan biasa dikenal dengan istilah Wood Care. Pada Buletin volume ini kita akan bahas jenis cat yang dapat dipergunakan untuk Wood Finishes.
Aplikasi top coat transparan atau semi transparan merupakan tahapan akhit yang memberikan perlindungan terhadap permukaan dan menghasilkan tampilan yang seperti diharapkan. Tahapan ini seringkali diidentikan dengan “ varnishing” Pemilihan jenis top coat yang sesuai untuk wood finishes ditentukan oleh faktor : 1. Kompatibilitas dengan cat sebelumnya. 2. Tampilan akhir yang dikehendaki. 3. Stabilitas tampilan akhir. 4. Umur pakai cat akhir. 5. Pemakaian di luar atau didalam ruangan. 6. Kemudahan di repair.
Jenis Wood Finishes Jenis cat wood finishes dapat dikelompokkan, berdasarkan proses pengeringan, dalam tiga bagian, yaitu : 1. Penguapan solven. 2. Reaksi kimia. 3. Coalescent. Cat dengan metoda penguapan solven menggunakan alkohol, aseton sebagai solven dan tiner Nitrocellulose lacker sebagai pengencer. Cat jenis NC (Nitrocellulose), Akrilik adalah salah satu contoh dari kelompok ini. Setelah solven menguap akan terbentuk film yang padat dan setelah kering, lapisan film tersebut masih larut / lunak bila terkena solven seperti alkohol, keton, ester dan tiner lacker.
Tiner lacker dapat dikelompokan menjadi tiner “fast dry” /cepat kering dan “slow dry” / lambat kering dimana penggunaannya tergantung kondisi lingkungan saat aplikasi. Cat dengan reaksi kimia dapat dibagi menjadi reaksi oksidasi dan reaksi katalisasi. Pada reaksi oksidasi, digunakan solven white spirit. Ketika solven / tiner menguap, akan terjadi reaksi kimia antara resin dan oksigen di udara, dan membuat struktur kimianya berubah. Setelah kering film cat tidak larut / lunak bila terkena solven / tinernya. Sisa cat dapat disimpan kembali dengan menutup rapat kaleng untuk dipergunakan lain waktu.
Page 2
Wood Finishes 2
Pada cat dengan reaksi katalisasi atau biasa dikenal dengan cat 2 (dua) komponen, terjadi reaksi kimia antara resin di komponen A dan resin / katalisator di komponen B yang membentuk jaringan yang kuat, keras, tahan benturan, tahan bahan kimia rumah tangga dan tiner. Setelah cat jenis ini tercampur antara base A dan base B, maka campuran harus habis dipakai pada waktu tertentu yang
disebut dengan “pot life”. Bila masa “pot life” tercapai, viskositas / kekentalan campuran cat meningkat 2 kali dan akan mendekati gel serta cat tidak boleh dipergunakan kembali. Contoh dari cat wood finishes denga reaksi kimia adalah Melamin dan Polyurethane (PU). Proses pengeringan cat dengan coalescent banyak ditemui pada cat jenis water based.
Karakter cat Wood Finishes Perbandingan Finishing Nitrocellulose dan Melamine : “Bila masa “pot
Nitrocellulose
life” tercapai, viskositas /
Melamine
Cat 1 komponen
Cat 2 komponen, mempunyai pot life (masa pakai campuran)
Bau tidak pedas menyengat
Bau agak pedas menyengat.
meningkat 2 kali
Pengecatan ulang mudah dilakukan
Pengecatan ulang sulit dilakukan, cat lama harus diamplas habis.
dan akan mendekati
Tampilan film cat open pore, serat kayu masih terbuka dan nampak alami.
Tampilan film cat close pore, serat kayu tertutup dan terkesan di laminasi.
Film cat larut thinner dan kimia rumah tangga.
Film cat keras, tidak larut thinner dan kimia rumah tangga.
kekentalan campuran cat
gel serta cat tidak boleh dipergunakan kembali.. “
Dari tabel perbandingan tersebut diatas kita dapat memilih cat yang tepat untuk perabot mebel kayu kita. Perabot kayu dengan kesan natural kayu seperti meja kursi tamu, bed set, akan dapat dipenuhi dengan jenis cat NC. Jenis cat ini memberikan lapisan film yang tipis namun kuat sehingga mebel kayu tidak nampak seperti dilaminasi. Perabot yang banyak terkena percikan air, bahan kimia rumah tangga seperti cuka, kecap dapat menggunakan jenis cat Melamin. Cat Melamin memberikan lapisan film cat tebal, keras, tahan gores dan bahan kimia, namun cat janis ini mempunyai kelemahan yaitu bau agak pedas dan menyengat. Bila menghendaki cat / finishing tahan thinner, kimia rumah-tangga dan panas serta tahan benturan, namun tidak menimbulkan bau menyengat, maka Polyurethane (PU) adalah pilihan yang sempurna.
Kualitas Wood Finishes Setelah diketahui perbedaan dari jenis cat Wood Finishes yang dapat dipergunakan, sangat penting juga untuk mengetahui kualitas film cat apa saja yang perlu diperhatikan dan bagaimana cara mengukurnya. Kualitas Wood Finishes yang perlu diketahui untuk menilai suatu produk cat baik / tidak ada beberapa point, antara lain : 1. Kilap. Kilap merupakan faktor utama dalam menentukan kualitas film cat. Tiap orang / daerah / negara mempunyai selera berbeda dalam
hal kilap film cat, seperti penduduk daerah tropis lebih menyukai kilap tinggi, sedangkan orang subtropis lebih suka pada kilap tampilan tidak kilap ; semi atau matt. Kualitas kilap dapat diukur dengan alat yang dinamakan Specular Gloss / Glossmeter dengan prinsip kerja, lapisan film diberi seberkas sinar oleh alat Glossmeter pada sudut tertentu dan sinar yang dipantulkan akan dibaca oleh sensor optik dan diterjemahkan dalam angka mulai dari 0 hingga 95. Referensi metoda ini adalah ASTM D 523-80, DIN 67530, dan
ISO 2813. Semakin rendah angka yang diditampilkan, maka lapisan film cat semakin mat atau sinar yang dipantulkan akan makin berpendar. Glossmeter mempunyai 3 derajat pengukuran, yaitu 20o, 600 dam 850 dimana sudut 200 untuk mengukur lapisan film yang mat, sudut 600 untuk semi dan 850 untuk high gloss. Lapisan film cat yang baik harus memberikan kilap yang rata, seragam dan halus.
Page 3
Volume 3
2. Kekerasan film cat. Kekerasan film cat menunjukkan kekuatan film cat terhadap goresan dan tekanan sekaligus. Kekerasan film cat dapat diukur dengan pensil dengan arang yang terbungkus kayu. Nilai kekerasan arang pensil yang dipergunakan mulai dari yang paling lunak 6B, 5B,... , B, HB, F, H, 2H, ... hingga paling keras 6H. Metoda ini berdasar referensi ASTM D3363-00 dimana ujung pinsil dibuat runcing dan digosokkan tegak lurus pada kertas gosok hingga ujungnya rata. Ujung pinsil diletakkan diatas lapisan film cat yang akan diukur pada kemiringan 45 0 dan digerakkan kedepan dengan tekanan konstan, bila lapisan film tidak tergores maka pinsil diganti dengan yang lebih keras hingga dihasilkan goresan lapisan film yang tidak hilang. Kekerasan film yang dihasilkan oleh cat jenis NC adalah antara 2B hingga H, sedangkan jenis cat 2 (dua ) komponen mempunyai kekerasan film cat lebih tinggi antara H hingga 3H. Alat lain yang bisa digunakan untuk mengukur kekerasan film cat adalah Pendulum Hardness tester yang bekerja dengan sistem ayunan pendulum dengan satuan dalam “detik” bila menggunakan pendulum Konig atau satuan “perioda ayunan” bila menggunakan pendulum Persöz. Referensi metoda ini adalah ASTM D-4366, DIN 53157, ISO 1522
3. Daya lekat / Adhesi. Pengujian daya lekat dilakukan untuk mengetahui daya lekat lapisan film cat terhadap substrat atau cat sebelumnya. Alat untuk mengetahui kekuatan daya lekat cat adalah Cross Cut Test, dimana lapisan film cat dibuat goresan dengan pisau cross cut sehingga membentuk kotak besar berisi kotak-kotak kecil. Setelah dibersihkan dari sisa goresan cross cut, kotak hasil cross sut diberi isolasi dan ditekan dengan ibu jari untuk memberi daya rekat yang rata dan sama. Setelah rata, isolasi dicabut dengan kecepatan konstan dan hasil dibaca berapa kotak kecil yang tercabut dari lapisan film cat. Nilai hasil cross cut adalah GT 0 bila tidak ada kotak kecil yang terkelupas hingga GT 5 bila banyak / hampir semua kotak kecil terkelupas. Metoda ini menggunakan referensi ASTM D 3002, D 3359, DIN 53151, ISO 2409. 4. Toksisitas. Terbebasnya dari kandungan logam berat pada lapisan film cat adalah hal sangat penting diperhatikan terutama perabotan yang dipergunakan untuk bayi, seperti ranjang atau boks bayi. Kandungan logam berat sangat berbahaya baik bagi kesehatan diri sendiri, anak-cucu dan juga merusak lingkungan sekitar. Standard untuk pengujian kadar logam berat dalam cat basah,
lapisan film cat dan perpindahan / migrasi logam berat pada lapisan film cat menggunakan referensi standar ASTM F 963-07 section 4.3.5 dan EN 71-3 : 1994 untuk logam berat jenis Timbal (Pb) ; Kromium (Cr) ; Barium (Ba) ; Kadmium (Cd) ; Arsenik (As) ; Stronsium (Sb) ; Merkuri (Hg) dan Selenium (Se). Demikian juga dengan cat Me la mine , se ba iknya t ida k dipergunakan atau dibatasi untuk perabot kayu dimana pemakainya sensitif terhadap bau. Sebenarnya masih banyak lagi kualitas cat untuk Wood Finishes yang harus diperhatikan, namun akan kita bahas pada edisi yang lain.
Produk Wood Finishes Putramataram Berbekal peralatan standard Eropa dan pengalaman lebih dari 20 tahun, PT Putramataram menciptakan produk-produk Wood Finishes dengan kualitas tinggi dan bebas bahan dengan unsur logam toksik. Produk Lignalac Nitrocellulose (NC) dan Lignalac Polyurethane (PU) telah mendapatkan sertifikat aman terhadap kandungan logam berat pada cat basah dan lapisan film catnya dari PT Bureau Veritas Consumer Products Services Indonesia. Lignalac NC merupakan produk yang cepat kering, memberikan film cat tebal, transparansi sangat bagus dan bebas logam berat serta tersedia dalam kemasan 1 liter dan 20 liter. Tabel berikut merupakan karakteristik dari Lignalac NC dari
“Produk Lignalac Nitrocellulose (NC) dan Lignalac Polyurethane (PU) mendapatkan
Seri
Tipe
Karakteristik
0710
Sanding Sealer
Cepat kering, mudah di gosok dan film tebal
0718
Top Coat High Gloss
Cepat kering, transparansi bagus, kilap tinggi
0715
Top Coat Semi Gloss
Cepat kering, transparansi bagus, kilap semi
0713
Top Coat Mat
Cepat kering, transparansi bagus, kilap mat
sertifikasi aman terhadap kandungan logam berat ”
Wood Finishes 2 Volume 3
Page 4
Lignalac Melamine terbuat kombinasi resin Alkyd dan Melamin dengan kadar formaldehyde kurang dari 0,1%, sehingga mengurangi bau yang menyengat dan tidak membuat mata pedih. Lignalac Melamine tersedia dalam kemasan 1, 5 dan 20 liter set. Seri cat Melamine Putramataram tercantum dalam table berikut :
Seri
Tipe
Karakteristik
0610
Sanding Sealer
Cepat kering, mudah diamplas, film cat tebal
0618
Top Coat High
Cepat kering, film tebal, keras, kilap tinggi, tahan solven
0615
Top Coat Semi
Cepat kering, film tebal, keras, kilap semi, tahan solven
0613
Top Coat Matt
Cepat kering, film tebal, keras, kilap mat, tahan solven
Lignalac Polyurethane (PU) terbuat kombinasi resin polyol dan isocyanate pilihan yang memberikan kualitas film cat istimewa, cepat kering, film tebal dan kuat, tahan bahan kimia rumahtangga dan solvent, anti gores. Lignalac PU memberikan perlindungan kayu yang luar biasa dan tersedia dalam kemasan 1, 5 dan 20 liter set. Seri dari Lignalac Polyurethane terdapat pada table berikut :
Seri
Tipe
Karakteristik
0800
Sanding Sealer
Cepat kering, mudah diamplas, film cat tebal
0808
Top Coat High
Cepat kering, film tebal, keras, kilap tinggi, tahan solven
0805
Top Coat Semi
Cepat kering, film tebal, keras, kilap semi, tahan solven
0803
Top Coat Matt
Cepat kering, film tebal, keras, kilap mat, tahan solven
Forum diskusi Pertanyaan : Apakah perbedaan kualitas film cat antara Melamin dan Polyurethane ? Jl. Surowongso 399 Karangbong Gedangan Sidoarjo 61254 Jawa Timur
Phone : +62 31 8914880—83 Fax : +62 31 8914885
Kunjungi web site kami : www.putramataram-coating.com
Setelah film cat kering, cat Melamin masih berbau formaldehyde yang khas sedangkan film cat PU tidak berbau meskipun salah satu bahan resinnya adalah isocyanate yang juga mempunyai bau khas. Perbedaan yang lain adalah film cat Melamin keras namun rapuh dan tidak tahan terhadap benturan, sehingga perabot kayu yang dicat dengan Melamin harus dihindarkan dari benturan benda karena film cat akan pecah. Sedangkan, pada film cat PU akan bersifat keras dan ulet atau elastic sehingga filmnya kuat terhadap benturan dan lebih fleksibel.