1
WILAYAH JANGKAUAN INDUSTRI BATIK BENGLE Sigit1 1
Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
[email protected]
Abstrak Industri batik Bengle yang berasal dari Desa Bengle merupakan salah satu ciri khas (landmark) di Kabupaten Tegal. Batik Bengle telah berkembang di Desa Bengle lebih dari 30 tahun yang lalu. Keberadaan batik Bengle mulai berkembang setelah adanya pengakuan dari UNESCO yang menyatakan bahwa Batik sebagai warisan tak benda milik Indonesia.Pemerintah Indonesia juga menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai hari Batik. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mengadakan Program Visit Jateng 2013 yang menjadikan industri Batik Bengle menjadi satu – satu nya sentra batik di Kabupaten Tegal. Penelitian ini mengkaji wilayah jangkauan industri batik Bengle dengan mengkaitkan beberapa variabel seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, jenis produk, moda transportasi, jaringan jalan, dan jarak. Dalam penelitian ini, jumlah populasi sebanyak 30 industri batik dan sampel yang digunakan sebanyak 4 industri batik (Kisik melik indah, Batik Canting asli tegalan, Rahma Mandiri, dan Mitra amalia batik). Penentuan jumlah sampel menggunakan metode Purpose Sampling dengan syarat sampel penelitian adalah berprofesi sebagai pembatik dan penjual, dan telah membatik lebih dari 10 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa menunjukan bahwa lokasi industri batik Bengle yang berada di dekat jalan kolektor tergolong dalam wilayah jangkauan dekat. Sedangkan lokasi industri batik Bengle yang berada di dekat jalan lokal tergolong dalam wilayah jangkauan sedang dan wilayah jangkauan jauh. Wilayah jangkauan tersebut memiliki persamaan dalam karakteristik demografi yaitu konsumen dengan jenis kelamin perempuan yang berusia lebih dari 30 tahun dan bekerja di sektor formal, jenis produk yang dibeli konsumen berupa Kain batik, dan Moda transportasi yang digunakan konsumen yaitu transportasi pribadi berupa motor.
Abstract Bengle batik industry which from Bengle village is one of characteristic (landmark) in Tegal regency. Bengle batik has grown in Bengle village more than 30 years ago. The existence of Bengle batik began to develop after recognition from UNESCO that Batik as Indonesia's intangible heritage, the Indonesian government also decision dated October 2 as Batik day.In addition, the Provincial Government of Central Java also held program Visit Central Java 2013, which makes Bengle batik industry become one of batik centers in Tegal regency. This study examines coverage area of Bengle batik industry by linking several variables such as age, gender, occupation, type of product, mode of transportation, road network, and distance. In this study, the total of population around thirty industry and sample be used around four batik industry (Kisik Melik Indah, Batik Canting asli tegalan, Rahma Mandiri, and Mitra amalia batik). Determination of the number of samples using the method of Purpose Sampling with sample requirements are batik and works as a salesman, and has done the batik more than 10 years.The results showed that showed that Bengle batik industry location which near collector road belonging to the region close range. While Bengle batik industry location which near local road belonging to the regional medium range and the regional far range . That’s regional range have similarities in the demographic characteristics of the consumers by gender women aged more than 30 years and worked in the formal sector, types of products purchased in the form of batik cloth, and the mode of transport used in the form of motorcycle Keywords
: Bengle Batik, Batik Industry, Regional Range, Consumer Characteristics
lebih 389 suku bangsa yang memiliki adat
1. PENDAHULUAN
istiadat, bahasa, tata nilai, dan budaya yang
1.1 Latar belakang
berbeda-beda satu dengan yang lainnya (Asian Indonesia
merupakan
negara
Brain, 2010). Perilaku yang bersifat umum
yang sangat kaya akan keanekaragaman
dan berlaku di masyarakat, secara meluas,
budaya, etnis, suku, dan ras. Terdapat kurang
turun temurun akan berkembang menjadi
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013
2
nilai-nilai yang dipegang teguh, selanjutnya
Salah satu Batik yang berkembang di
disebut sebagai kebudayaan (budaya). Salah
Tegal adalah Batik Bengle yang berada di
satu bentuk kebudayaan, dalam hal ini adalah
Desa Bengle, Kecamatan Talang, Kabupaten
batik yang sekaligus menjadi identitas di
Tegal. Sejak lama Batik yang berkembang di
setiap daerah.
Desa
Bengle
adalah
Batik
Tulis
yang
dilakukan secara turun temurun dari keluarga. Sejarah pembatikan di Indonesia terkait
dengan
perkembangan
kerajaan
Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah
Jawa.
Dalam
beberapa
catatan,
pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kerajaan Solo dan Yogyakarta. Awal abad ke-19 Batik telah mulai berkembang di sekitar kraton secara terbatas sesuai dengan kebutuhan. Kemudian secara berangsur – angsur batik tidak hanya di buat di sekitar kraton untuk memenuhi kebutuhan tetapi juga mulai menyebar dan di jadikan komoditas perdagangan yang berujung dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi masyarakat (http://batiksolo.co.id). Batik telah berkembang di setiap daerah dalam skala industri kecil (home industry). Keberadaan
batik
di
Indonesia
belahan dunia setelah pada tanggal 2 Oktober 2009, di Abu Dhabi oleh badan PBB yaitu UNESCO telah mengakui Batik sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia. Batik yang awalnya berpusat di kraton Yogyakarta dan Surakarta (Solo) kemudian
Pekalongan,
di
beberapa
Demak,
daerah
Kudus,
seperti Madura,
Cirebon, Tuban, Lasem, Tegal, Wonogiri, Banyumas, Indramayu, Ciamis, Garut, dan Sidoarjo.
yang
menunjukan
identitas
masyarakat
Kabupaten Tegal misalnya Parang Cantel, Ukel Menteros, Batu pecah, Blarakan dan lain sebagainya. Batik Bengle menjadi identitas bagi masyarakat di Kabupaten Tegal dan khususnya
Desa
dilakukannya
penelitian
mampu
Bengle.
meningkatkan
ini,
Dengan diharapkan
popularitas
Batik
Bengle yang sudah sekian lama berkembang di
Desa
Bengle
dan
tentunya
bisa
menimbulkan pemikiran ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Batik Bengle, sehingga akan banyak masyarakat yang mengunjungi Desa Bengle . Secara tidak langsung nantinya, meskipun Batik Bengle hanya berkembang dalam skala industri kecil akan tetapi mampu
terutama batik dari Jawa semakin terkenal di
berkembang
Batik Bengle sendiri memiliki beragam motif
meningkatkan taraf perekonomian masyarakat dan menjadi sektor unggulan di Desa Bengle. Program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yaitu Visit Jateng 2013, menjadikan Desa Bengle sebagai satu – satunya sentra Batik di kabupaten Tegal. Program tersebut secara tidak langsung sangat mendukung perkembangan Batik Bengle yang sudah sekian lama berkembang di Desa Bengle. Hal lain yang mendukung perkembangan Batik Bengle adalah adanya kebijakan pemerintah Indonesia
yang
mewajibkan
pekerja
di
kalangan pemerintah harus mengenakan batik. Ini berdampak pada peningkatan jumlah konsumen batik terutama Batik Bengle dari berbagai daerah. Sehingga konsumen batik
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013
3
Bengle yang awalnya hanya berkembang di
Wilayah
Jangkauan
yang
dimaksud
tingkat lokal dan kabupaten saja, akan
dalam penelitian ini adalah Wilayah
berkembang dan tersebar di daerah lain
jangkauan yang dinilai berdasarkan jarak
bahkan sampai di luar pulau Jawa. Tentunya
pembeli (konsumen batik Bengle) terhadap
Batik Bengle akan menjadi salah satu
lokasi penjual (industri batik Bengle).
komoditas unggulan dari sektor perekonomian
Dalam penelitian ini, Peneliti membagi
sehingga akan meningkatkan taraf ekonomi
wilayah jangkauan menjadi tiga yaitu
masyarakat dan tetap menjadi identitas bagi
wilayah jangkauan dekat (berada pada
masyarakat Kabupaten Tegal terutama Desa
radius 10 Km dengan interval 1 - 10 Km),
Bengle . Jika tidak dilakukannya penelitian ini
wilayah jangkauan sedang (berada pada
dengan jelas akan menghambat perkembangan
radius 20 Km dengan interval 10,01- 20
Batik Bengle dan akhirnya mematikan budaya
Km), dan wilayah jangkauan jauh (berada
lokal yaitu Batik Bengle yang sudah sekian
pada radius 30 Km dengan interval 20,01 –
lama bahkan puluhan tahun berkembang di
30 Km).
Desa Bengle. Oleh Karena itu berdasarkan latar
belakang
penelitian
tersebut
akan
Industri Batik dalam penelitian ini
dilakukan
adalah industri kecil (home industri) yang
mengenai wilayah jangkauan
memproduksi Batik Bengle mulai dari
industri batik Bengle di Desa Bengle.
kegiatan mengolah bahan baku (Kain Mori)
menjadi barang setengah jadi
maupun
barang
jadi
melalui
proses
membatik
1.2 Rumusan masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini
Batik Bengle (salah satu jenis batik yang ada di kabupaten Tegal) adalah Objek
adalah Bagaimana wilayah jangkauan industri
dalam penelitian ini yang berada di Desa
batik Bengle?
Bengle, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.
1.3 Tujuan penelitian
Batik adalah Lukisan atau gambar pada
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
kain mori yang di buat dengan alat berupa
mengetahui wilayah jangkauan industri batik
canting dan bahan baku berupa malam
Bengle
ditinjau dari karakteristik demografi
(Hamzuri,1994). Dalam penelitian ini,
(usia, jenis kelamin, dan pekerjaan), produk
peneliti hanya mengkaji Batik Bengle
(jenis produk), aksesibilitas (moda transportasi
kategori batik Tulis.
dan jaringan jalan), dan Jarak.
Karakteristik
Demografi
demografi adalah
Konsumen,
sebuah ilmu
yang
mempelajari dan membagi konsumen dan pasar ke dalam kelompok yang didasarkan
1.4 Batasan penelitian
Wilayah
pada usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, tahapan pekerjaan,
dalam
keluarga,
pendidikan,
pendapatan, agama,
ras,
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013
4
generasi dan kewarganegaraan. Dalam
diukur
penelitian ini, peneliti hanya mengkaji
pengukuran standar, yaitu standar metric
karakteristik
(meter, kilometer, dan mil).
demografi
konsumen
dengan
memakai
sistem
berdasarkan pada Usia, Jenis Kelamin, dan
Pekerjaan.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Usia, Kebutuhan dan keinginan konsumen
2.1 Alur Pikir Penelitian
berubah sesuai dengan usia. Beberapa
Industri batik Bengle merupakan industri
produk menggunakan pendekatan yang
kecil (home industry) yang menjadi penopang
berbeda untuk memasarkan produk pada
perekonomian masyarakat di Desa Bengle dan
usia berbeda.
salah satu sektor pendukung perekonomian
Jenis kelamin, Segmentasi jenis kelamin
Pemerintah Kabupaten Tegal. Industri batik
sudah sejak lama digunakan dimana
Bengle hampir di produksi di setiap rumah
banyak perusahaan (pembuat produk)
warga dan berkembang secara turun temurun
mulai
produk-produk
dalam sebuah keluarga. Pengakuan batik oleh
yang sesuai dengan kebutuhan masing-
salah satu badan Perserikatan Bangsa – bangsa
masing jenis kelamin
yaitu UNESCO, menjadikan keberadaan batik
Pekerjaan (occupation), kegiatan yang di
semakin populer di kalangan masyarakat
lakukan oleh manusia yang memiliki
dunia. Di Indonesia
keragaman profesi misalnya: PNS, Swasta,
mewajibkan kepada seluruh pekerja yang
atau Buruh
berada
Produk adalah segala sesuatu yang dapat
mengenakan batik di salah satu hari kerja. Ini
di tawarkan ke pasar untuk mendapatkan
secara tidak langsung mendongkrak penjualan
perhatian, dibeli, digunakan, atau di
batik daerah seperti Batik Bengle di kalangan
konsumsi
yang
dapat
konsumen (terutama masyarakat di Kabupaten
keinginan
atau
kebutuhan.
mengembangkan
memuaskan Dalam
di
Tegal).
sendiri Pemerintah
lingkungan
Dalam
pemerintah
penelitian
ini,
untuk
peneliti
penelitian ini, produk yang di maksud
menggunakan beberapa variabel diantaranya:
adalah jenis produk dari industri batik
karakteristik demografi konsumen (meliputi
Bengle yang berupa Kain Batik, Selendang
Usia,
dan Sarung batik, dan Pakaian.
Perbedaan Usia, Jenis Kelamin, dan Pekerjaan
Aksesibilitas adalah tingkat kemudahan
Konsumen tentu erat hubungannya dalam
untuk mencapai lokasi dari daerah asal.
penentuan produk batik Bengle yang akan di
Dalam penelitian ini
di dasarkan pada
beli. Jenis produk yang di hasilkan oleh
Moda transportasi, Jalan kolektor, dan
industri batik Bengle sendiri meliputi: Kain
Jalan Lokal.
Batik, Sarung dan Selendang Batik, dan
Jarak dalam penelitian ini adalah jarak
Pakaian batik. Tiga kelompok produk tersebut
asal konsumen terhadap lokasi
memiliki
penjual
Jenis
Kelamin,
dan
Pekerjaan).
motif batik Bengle yang sangat
batik Bengle yang dilakukan dengan
beragam. Namun demikian penjualan batik
pengukuran fisik, yaitu dengan mengukur
Bengle
jarak sebenaranya antara dua titik yang
pengaruhi oleh Aksesibilitas terutama moda
terhadap
konsumen
sangat
di
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013
5
transportasi yang di gunakan oleh konsumen
membeli produk batik Bengle. Keterkaitan
dan jaringan jalan yang ada di wilayah industri
masing – masing variabel selanjutnya peneliti
yaitu Desa Bengle. Selain itu variabel jarak
analisis untuk mengetahui Wilayah Jangkauan
juga berkaitan dengan asal konsumen yang
Industri Batik Bengle.
Gambar 2.1 Alur pikir penelitian
2.2 Lokasi Penelitian 2.3 Alur Kerja Lokasi dalam penelitian ini di lakukan di Desa Bengle yang di dalamnya terdapat industri batik tulis. Industri Batik Tulis di Desa Bengle masih tergolong Industri Kecil (Home Industri).
Gambar 3.2 Diagram Alur Kerja Penelitian
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013
6
2.4 Pengumpulan Data
transportasi
yang
digunakan oleh konsumen ketika
Data atau informasi yang yang akan
membeli batik Bengle
dicari, diolah, dan ditarik kesimpulannya untuk menjawab fokus permasalahan dalam
Moda
Wawancara
dengan
penelitian, merupakan data yang berwujud
(Seseorang
yang
data primer dan data sekunder yang kemudian
sebagai pembatik dan penjual)
dianalisa secara deskriptif .
terkait dengan
a.
Bengle
Data Primer
dengan
melakukan wawancara
survei
lapangan
dan
dengan
kuesioner
yang sudah di siapkan oleh
terhadap
dokumentasi
yang
Industri
Batik
Data sekunder dalam hal ini akan peneliti
(seseorang
mengetahui
b. Data Sekunder
peneliti. Peneliti melakukan wawancara informan
promosi batik
Bengle.
Data Primer dalam penelitian ini di dapatkan
berprofesi
untuk
perkembangan
informan
dapatkan
melalui
(analisis
studi
dokumen)
berprofesi sebagai pembatik dan penjual)
berupa penafsiran terhadap dokumen
yang terdapat di dua ruas jalan berbeda
pribadi, dokumen resmi, referansi-
yaitu jalan kolektor dan jalan lokal sesuai
referensi (buku, literatur laporan,
dengan sample yang di tentukan, dan
tulisan,
informan (konsumen batik bengle). Data
rekaman, yang memiliki relevansi
primer yang di perlukan dalam penelitian
dengan
ini diantaranya:
penelitian. Sumber data sekunder
Lokasi absolut industri batik Bengle yang ada di Desa Bengle
dan
jurnal),
fokus
foto-foto,
permasalahan
dapat dimanfaatkan untuk menguji data-data yang berhubungan dengan subjek yang diteliti serta dokumen
Data terkait dengan karakteristik
yang berkaitan dengan penelitian.
konsumen meliputi Usia, Jenis
(Iskandar, 2010).
Kelamin, dan Pekerjaan
Data terkait dengan produk yang di hasilkan seperti Kain batik, Selendang dan Sarung batik, dan pakaian. Produk yang di hasilkan tersebut memiliki beragam motif batik tulis.
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013
7
Tabel 2.1 Sumber Data sekunder No
JENIS DATA
1.
Jumlah Penduduk Tahun 2008
Kabupaten Tegal Dalam Angka 2010 dari website resmi http://www.bappedategalkab.go.id
2.
Peta Administrasi Kabupaten Tegal
Peta Administrasi Kabupaten Tegal Tahun 2010, Sumber Bappeda Kabupaten Tegal 2013
3.
Peta Jaringan Jalan Kabupaten Tegal
Peta Administrasi Kabupaten Tegal Tahun 2010, Sumber Bappeda Kabupaten Tegal 2013
4.
Teks tentang Perekonomian Kab.Tegal
Sistem Informasi Daerah (SIPD) Kabupaten Tegal
5.
Teks tentang Perekonomian Desa Bengle Lokasi Industri Batik Bengle
Daftar isian potensi desa dan tingkat perkembangan desa
6.
SUMBER
Google Earth
Sampel yang di ambil dalam
2.5 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek
atau
individu
yang
memiliki
karakteristik tertentu, jelas, lengkap yang akan diteliti, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu, memiliki karakteristik tertentu, jelas, lengkap dan dapat mewakili populasi (Iqbal, 1999). Populasi Penelitian
populasi
ini
Purposive
adalah
dengan
metode
sampling
adalah
teknik
penelitian dilakukan dengan memilih sampel dari suatu populasi di dasarkan pada informasi yang tersedia serta sesuai dengan penelitian yang sedang berjalan. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini di lakukan dengan syarat antara lain: Seseorang
berprofesi
sebagai pembatik dan Penjual
Populasi dalam penelitian ini adalah industri batik tulis Bengle yang
yang
Seseorang yang telah membatik ≥
ada di Desa Bengle, yaitu sebanyak 30
10 tahun
Industri batik Tulis (Survei lapangan Tahun 2013 dan Data Koperasi Bina
Sampel di ambil di dua ruas yang berbeda
Masyarakat Batik Bengle).
yaitu 2 toko yang berada di dekat jalan kolektor dan 2 toko yang berada di dekat
Sampel Penelitian
jalan lokal.
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013
8
Batik Canting Asli Tegalan, Toko
2.6 Pengolahan Data Pengolahan sekunder
data
dilakukan
primer
dengan
Batik Rahma Mandiri, dan Toko Mitra
maupun
Amalia Batik) dengan menggunakan
melakukan
variabel
pemetaan berdasarkan sumber yang telah diperoleh. software
Pengolahan ArcGIS
menjawab
data
9.3.
itu,
dalam
Usia,
Jenis
transportasi, dan Jaringan jalan.
untuk
pertanyaan-pertanyaan
lain:
kelamin, Pekerjaan, Produk, Moda
menggunakan
Selain
antara
2.7 Analisis Data
rumusan masalah dilakukan pengolahan data tabular
dengan
menggunakan
Analisis data dalam penelitian ini
program
Microsoft Word 2007 dan Microsoft Excell
adalah
dengan
dimaksud 1. Menyiapkan Peta Administrasi Desa untuk
menentukan
deskriptif
dan
pendekatan spasial. Analisa deskriptif yang
dengan penjelasan sebagai berikut, yaitu:
Bengle,
analisa
batas
daerah penelitian;
dalam
menjelaskan variabel
penelitian
keterkaitan
meliputi
ini
antar
karakteristik
yakni
beberapa demografi
(usia, jenis kelamin, dan pekerjaan), produk (kain batik, sarung dan selendang batik, dan
2. Melakukan plotting hasil survey lapang menggunakan
GPS
(Global
Positioning System) untuk meletakan koordinat objek pada peta kerja; 3. Membuat peta lokasi penjualan industri
pakaian
batik),
transportasi
dan
dan
aksesibilitas
jaringan
jalan),
(moda yang
mempengaruhi bentuk wilayah jangkauan dari perspektif keruangan. Untuk memudahkan analisis digunakan tabel dan peta.
toko batik Bengle yang di dalamnya terdiri dari empat toko (Toko Batik Kisik Melik Indah, Toko Batik Canting Asli Tegalan, Toko Batik Rahma Mandiri, dan Toko Mitra Amalia Batik); 4. Membuat peta lokasi pembeli batik Bengle sesuai dengan sampel yang di ambil dalam penelitian; 5. Membuat peta wilayah jangkauan industri batik Bengle dari masing – masing toko penjualan batik Bengle (Toko Batik Kisik Melik Indah, Toko
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013
9
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Karakteristik Demografi 3.1.1.1 Usia Toko Batik Tulis “ Kisik Melik Indah” 3.1.1.2 Jenis Kelamin
Toko Batik Tulis “ Kisik Melik Indah”
(Sumber: Pengolahan Data 2013) Toko Batik Canting Asli Tegalan
(Sumber: Pengolahan Data 2013) Toko Batik Canting Asli Tegalan
(Sumber: Pengolahan Data 2013) Toko Batik Tulis Rahma Mandiri
(Sumber: Pengolahan Data 2013) Toko Batik Tulis Rahma Mandiri
(Sumber: Pengolahan Data 2013) Toko Mitra Amalia Batik
(Sumber: Pengolahan Data 2013)
(Sumber: Pengolahan Data 2013)
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013
10
Toko Mitra Amalia Batik Toko Mitra Amalia Batik
(Sumber: Pengolahan Data 2013) (Sumber: Pengolahan Data 2013)
3.1.2 Jarak Toko Batik Kisik Melik Indah
3.1.1.3 Pekerjaan Toko Kisik Melik Indah
(Sumber: Pengolahan Data 2013) (Sumber: Pengolahan Data 2013)
Toko Batik Canting Asli Tegalan
Toko Batik RahmaMandiri
(Sumber: Pengolahan Data 2013) (Sumber: Pengolahan Data 2013)
Toko Batik Rahma Mandiri
Toko Batik Canting Asli Tegalan
(Sumber: Pengolahan Data 2013) (Sumber: Pengolahan Data 2013)
Toko Mitra Amalia Batik
(Sumber: Pengolahan Data 2013)
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013
11
3.1.3 Jenis Produk
Toko Batik Canting Asli Tegalan
Toko Batik Canting Asli Tegalan
(Sumber: Pengolahan Data 2013)
3.1.4 Moda Transportasi (Sumber: Pengolahan Data 2013)
(Sumber: Pengolahan Data 2013)
3.2 Pembahasan
Toko Batik Kisik Melik Indah
(Sumber: Pengolahan Data 2013)
Toko Batik Rahma Mandiri
(Sumber: Pengolahan Data 2013) (Sumber: Pengolahan Data 2013)
(Sumber: Pengolahan Data 2013) (Sumber: Pengolahan Data 2013)
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013
12
UCAPAN TERIMAKASIH
Toko Mitra Amalia Batik
(Sumber: Pengolahan Data 2013)
(Sumber: Pengolahan Data 2013)
Penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Dr. Djoko Harmanty, M.S selaku pembimbing I dan Dewi Susiloningtyas, S.si, M.si selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 2. Drs.Taqyudin, M.Hum dan Dra. Tuty Handayani, M.S sebagai penguji yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis. 3. Kelurahan Desa Bengle (Kepala Desa dan Jajarannya) dan Kecamatan Talang (Camat Talang dan Jajarannya) 4. Informan (konsumen batik Bengle) dan lokasi penelitian (Penjual dan Pembatik Batik Bengle) yaitu: Kisik melik indah, Canting Asli tegalan, Rahma mandiri, dan Mitra amalia batik. dan teman – teman di Tegal yang telah membantu dalam pengambilan data (Apri, Danu, dan Deni Hafaris) 5. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu, kakak dan
1. KESIMPULAN
adik
atas
perhatiannya,
doa,
yang
dukungan,
dan
selalu memberikan
Wilayah jangkauan industri batik Bengle,
keyakinan kepada saya bahwa sekalipun
secara garis besar, menunjukan bahwa lokasi
kesulitan itu selalu ada tetapi dengan
industri batik Bengle yang berada di dekat jalan
serpihan perjuangan keras maka lenyaplah
kolektor tergolong dalam wilayah jangkauan dekat.
semua itu, yang ada justru kebanggaan akan
Sedangkan lokasi industri batik Bengle yang berada
cucuran keringat keras dan berakhir dengan
di dekat jalan lokal tergolong dalam wilayah
gumpalan emas dan berlian,
jangkauan sedang dan wilayah jangkauan jauh. Wilayah jangkauan industri batik Bengle memiliki persamaan dalam karakteristik demografi yaitu konsumen dengan jenis kelamin perempuan yang berusia lebih dari 30 tahun dan bekerja di sektor formal (seperti PNS, Guru, dan BUMN), jenis produk yang dibeli konsumen berupa Kain batik, dan Moda transportasi yang digunakan konsumen yaitu transportasi pribadi berupa motor.
6.
Alvian, Farid, dan Nurul yang telah banyak membantu penulis untuk berdiskusi dan menyelesaikan penulisan Skripsi ini dan keluarga besar Geografi Universitas Indonesia.
DAFTAR ACUAN Armstrong,G & Kotler, P. (2002). Dasar-dasar Pemasaran Principles of Marketing 7e.Jakarta:Prenhallindo. Barnes, Trevor J. 2008. Reading Economic Geography. John Wiley & Son. New York
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013
13
Djumena, Nian S. 1990. Ungkapan Sehelai Batik. Jakarta: Djambatan
http://birohukum.pu.go.id/pustaka/arsip_peraturan_ uu/UU38-2004.pdf
Golledge,G. R. (1997). Spatial A Geographic Perspective. Departemen of Geography University of California. New York : Guilford Press.
Safrizal, Alvian. (2012). Skripsi: Pola Spasial Pemilihan Tempat Belanja Televisi Penduduk Kota Depok. Depok: Universitas Indonesia.
Hamzuri. 1994. Batik Klasik. Jakarta: Djambatan.
Sandy, I Made. 1985. Republik Indonesia, Geografi Regional Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia.
Hasan, M. Iqbal, 1999. Statistik Jilid 1 (Deskriptif). Bumi Aksara. Jakarta Hasan, M. Iqbal, 2002. Statistik Jilid 2 (Inferensi). Bumi Aksara. Jakarta Hidayati, Nurul Farhanah. (2012). Skripsi: Karakteristik Konsumen Berdasarkan Lokasi Agen Makanan di Kabupaten Tegal. Depok: Universitas Indonesia. Honggopuro, Kalinggo. 2002. Batik Sebagai Busana dalam Tatanan dan Tuntunan. Surakarta: Yayasan Peduli Karaton Surakarta Hadiningrat. Iskandar, 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.
Shidiq, Iqbal Putut Ash. (2008). Skripsi: Karakteristik Aglomerasi Industri Manufaktur di Kota Tanggerang Tahun 1998 dan 2006. Depok: Universitas Indonesia. Stanton, Willian J. dan Y Lamarto. 1999. Prinsip Pemasaran. Bandung: Erlangga Subroto, Budiarto. (2011). Pemasaran Industri (Business to Bussiness Marketing). Yogyakarta: Penerbit Andi. Tarigan, R.2004. Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Tjiptono, Fandy. 1999. Strategi Pemasaran Edisi II. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Karima, Hana Nurul. (2010). Skripsi: Pola Wilayah Industri Batik di Kota Pekalongan. Depok: Universitas Indonesia. Kottler & Armstrong. (2000). Principles of Marketing 9th Edition. New Jersey: Prentice Hall PTR. Kotler, Philip. 2003. Marketing Management: Analysis, Planning Implementation, and Control. Millenium Edition. Prentice Hall International, Inc. A Division of Simon & Scuster. Englewood Cliffs
Kottler, P & Keller,K.L. (2007). Managemen Pemasaran. Edisi ke 12 Jilid 1. Bahasa Indonesia. Indeks. Jakarta Moryadas, S. & John C. Lowe. 1975. The Geography of Movement. Houghton Mifflin Company, Boston Pekerjaan Umum. Imdonesia Nomor
Undang-Undang Republik 38 Tahun 2004. (n.d)
Universitas Indonesia Wilayah jangkauan..., Sigit, FMIPA UI, 2013