JU URNAL TEKNIK POMITS Vol. V 2, No. 2, (2 2013) ISSN: 23 337-3539 (23001-9271 Print)
B-339
Peengaru uh Pen nambah han PW WM (P Pulse Width Modulatio on) Paada Geeneratoor HHO O Tipe Dry C Cell Fungky Dyan D Pertiwi dan Djoko Suungkono Kaw wano Teknik T Mesin n, Fakultas Teeknologi Indu ustri, Institut T Teknologi Seppuluh Nopem mber (ITS) Jl. Arief Rahman Hak kim, Surabayaa 60111 Indonnesia e-mail: hdk
[email protected] A Abstrak—Geneerator HHO memanfaatkan m proses p elektrollisis airr agar menda apatkan gas H2. Namun, pada praktikn nya pem makaian arus dari aki yang g besar dan temperatur t tin nggi meembuat bejana a generator menjadi m cepat rusak, sehing gga dib butuhkan tam mbahan rangka aian elektroniika PWM pa ada pen ngujian generrator HHO guna g mengata asi permasalah han terrsebut. Penelitian menggunak kan elektroda plat berjumlah h 9 berrdimensi 120mm m 120mm, teb bal 1mm dan diibatasi oleh o-rring den ngan diameterr 126mm, tebal 3mm. Pengujian dilakuk kan seccara eksperimeen dengan 2 keelompok yaitu kelompok conttrol yan ng mana pengu ujian tanpa men nggunakan PWM M serta kelomp pok ujii dimana pengu ujian menggunakan PWM deengan variasi duty d cyccle 30%, 50% % dan 70%. Pengujian dilakukan d hing gga tem mperatur elektrolit 93oC. Ha asil uji didapattkan bahwa arrus, laju n efisiensi terbeesar didapatka an pada pengujian u produksi dan tan npa PWM yang g mencapai 60,,6A, 6,033 10-66kg/s dan 25,69 9%. Naamun, pada pen ngambilan data a kedua efisien nsi turun menjadi 19,,74%. Penamba ahan PWM pada pengujian berpengaruh b pa ada aru us dan temperratur yang stab bil meskipun laju produksi dan d efissiensi lebih keccil daripada peengujian tanpa PWM. Pengujian den ngan PWM pad da duty cycle 70% 7 menghasilk kan laju produ uksi dan n efisiensi terrbesar yang mencapai m 1,84 43 10-6 kg/s dan d 15,,19%. K Kata Kunci—G Gas HHO, Dry cell, c Duty cycle, PWM.
K
I. PENDA AHULUAN
ETERGANTUNGAN masyarakat m dunia, d terutaama bangsa Ind donesia terhadap bahan bak kar fosil sebaagai sum mber penghasiil energi utamaa pada transporrtasi, industri dan d rum mah tangga, membuat m bahan bakar fosil sem makin berkuraang. Keelangkaan ini dikarenakan d baahan bakar fosiil termasuk bah han bakkar yang tidak k dapat diperb baharui. Hal teersebut memb buat adaanya penelitian n mengenai energi alternatif dari sumber yaang dappat diperbaharu ui. E Energi alternaatif yang sud dah dikembang gkan antara lain l adaalah energi su urya, geotherm mal, angin, dan air. Penggunaaan eneergi alternatiff ini akan menghemat m bah han bakar fo osil, sekkaligus mengu urangi jumlah konsumsi bah han bakar fosil[1]. Sallah satu enerrgi alternatif yang layak dilakukan d adaalah Brown gas. Pen nelitian mengenai Brown Gaas sudah bany yak dillakukan, di Teeknik Mesin ITS I sendiri, peenelitian terseb but meenggunakan geenerator HHO tipe wet cell dengan berbaagai varriasi penelitian n. Namun, darii penelitian terrsebut temperaatur yanng dihasilkan oleh generatorr HHO tinggi dan bejana yaang diggunakan cendeerung mudah rusak. Dari permasalahan p itu, i maaka penulis ing gin melanjutkan n penelitian gen nerator HHO
Gambar 1. Proses Elektrrolisis air[3]
dengan tipe dry ccell yang dittambahkan P PWM untuk pengatuuran duty cyclee (pulsa kotak) yang diterima dari aki. Pembbuatan PWM M dimaksudkkan untuk mengurangi temperaatur pada gennerator HHO, dengan PWM M maka arus yang diiberikan oleh aaki ke generator tidak langsuung kontinu, namun diatur berupaa pulsa kotak. Pulsa kotak (duty cycle) merupak akan berapa lam ma waktu on ddan off dari aruus yang akan digunakkan untuk m mengelektrolisiis air dalam m generator. Semakinn besar duty cycle yang ddigunakan hall itu berarti semakinn banyak wakktu on yang diberikan padda generator HHO un untuk mengelekktrolisis air, seehingga diharappkan dengan PWM m mampu mengaatasi permasalaah temperatur yang timbul pada geenerator HHO. II. T TINJAUAN PU USTAKA A. Prooses Elektrolisiis Air Elekttrolisis adalah suatu proses ppemecahan sennyawa kimia tertentuu menjadi suaatu molekul bbaru dengan bbantuan arus listrik dan dua elekktroda[2]. Dim mana arus listtrik tersebut dialirkaan pada elektrooda positif (annoda) dan elekttroda negatif (katodaa), apabila diteerapkan pada air maka sennyawa kimia H2O akkan terpecah menjadi gas Hidrogen (H2) serta gas Oksigenn (O2). Agar suatu proses eelektrolisa bekkerja dengan cepat m maka diperlukaan zat lain yanng disebut denngan katalis. Proses eelektrolisis airr dapat terjadi bbeberapa reakssi antara lain asam, bbasa maupun deengan setengahh reaksi asam aataupun basa (alkalinne electrolysis). [4] Padda reaksi asam m reaksi reduuksi terjadi padda elektroda negatif (katoda), dimaana elektron (e-) dari katodaa diikat oleh kation H + untuk mem mbentuk gas Hiidrogen (H2(g))). Sedangkan pada eelektroda posiitif (anoda), m molekul H2O kehilangan elektronn (e-) sehinggaa terpecah menjjadi gas Oksigen (O2(g))
JU URNAL TEKNIK POMITS Vol. V 2, No. 2, (2 2013) ISSN: 23 337-3539 (23001-9271 Print)
B-340
Tipe Kering (D Dry Cell) B. Gennerator HHO T Geneerator HHO Tipe Keringg (Dry Celll)merupakan kebalikaan dari generaator tipe basah,, hal tersebut ddapat diamati dari luaasan elektrodaa yang terkenna larutan eleektrolit lebih sedikit daripada tipee basah karenna di tipe keering larutan elektrollit berada diaantara plat (eelektroda) dann seal. Hal tersebutt menjadikann tipe keringg membutuhkkan larutan elektrollit lebih sedikitt untuk proses elektrolisis.
Gaambar 2. Generattor HHO Tipe Basah
IIV. ELEKTR RODA Elekttroda merupakkan salah satuu komponen yang sangat pentingg dalam prooses elektrolissis. Elektrodaa berfungsi menghaantarkan arus listrik dari suumber listrik ke air yang dielektrrolisis. Pada ellektrolisis denggan sumber D DC, elektroda terbagi menjadi duaa kutub yaitu kutub positiff dan kutub negatif. Elektroda yaang digunakann dalam elektrrolisis harus mempun unyai konduktiifitas listrik daan ketahanan korosi yang baik, seehingga dalam m penelitian inii dipilih elektrooda stainless steel AIISI 316L yang dijual di pasarran.
Gaambar 3. Generattor HHo Tipe keering
No. 1 2 3 4 5
Tabel T 1. Karakteristik Kalium Hidroksid da[5] KAR RAKTERISTIK SATUAN Beraat Molekul gr/mol o Titik k Lebur C o Titik k Didih C Denssitas gr/cm3 Sang gat Korosif
V. KATAL LIS NILAI 56,1 360 1320 2,04
dann kation H+. sebagaimana dapat dilihat pada persamaaan reaaksi kimia berik kut: Reeaksi oksidasi di d anoda (+) : 2 H2O (l) → O2 (g) + 4 H+(aq) + 4e4 Reeaksi reduksi dii katoda (-): 2 H+(aq) + 2 e- → H2 (g) Reeaksi keseluruh han : 2 H2O (l) → 2 H2 (g) + O2 (g) Jika elektrollit yang digunaakan adalah larrutan basa sepeerti KO OH, NaOH (b basa dari golon ngan periode IA, alkali tanah) maaka akan terjad di reaksi basa. Pada P reaksi baasa, reaksi redu uksi terj rjadi di katodaa dimana moleekul air mengiikat elektron (e-) ( sehhingga terpecah h menjadi gas Hidrogen (H2(g)) dan anion OH O . A Anion OH-terrsebut kemudiian tertarik kesisi k anoda dan d terrpecah menjaadi gas okssigen dan molekul m H2O(l), sebbagaimana daapat dilihat pada p persamaaan reaksi kim mia berrikut: Reeaksi reduksi dii katoda (-) : 2H2O(l) + 2e− − → H2(g) + 2OH 2 −(aq) Reeaksi oksidasi di d anoda (+) : 4OH 4 −(aq) → O2(g) + 2H2O(l) + 2 4e− Reeaksi keseluruh han : 2H2O(l) → 2H H2(g) + O2(g) IIII. TIPE GEN NERATOR HHO A. Generator HHO HH Tipe Basah h (Wet Cell) Generator HH HO Tipe Baasah (Wet Cell) C merupak kan d sistem luasan elektro oda gennerator HHO yang dibuat dengan terrcelup semua dengan d larutan elektrolit di dalam d bejana. Hal H terrsebut membuaat generator HHO H tipe basaah membutuhk kan larrutan elektrolit yang cukup baanyak.
Katallis berfungsi sebagai perrcepat reaksi elektrolisis, senyaw wa yang digunaakan sebagai kkatalis tidak iikut bereaksi dan tiddak menghasilkkan produk. K Katalis dapat menurunkan energi aktivasi sehinngga mampu m meningkatkan laju reaksi. Energi aktivasi adallah energi miinimum yang dibutuhkan sehinggga partikel daapat bertumbuukkan dan m menghasilkan reaksi. Katalis yang digunakan ppada penelitiann ini adalah KOH (K Kalium Hidrokksida). VI. PULSE W WIDTH MODU ULATION (PW WM) Pullse Width Moddulation (PWM M) adalah sebbuah metode pengenddalian motor ddengan cara m mengatur lebarr pulsa yang dikirimkkan pada freekuensi yang tetap ke mootor. Sinyal pengenddali hanya berrupa sinyal on dan off. Denggan mengatur perbanddingan lamanyya sinyal on dann off yang dibeerikan, maka dapat di diperoleh perubbahan kecepataan motor atau yyang dikenal dengan duty cycle. Duty cycle aadalah waktu sinyal pada kondisi on dibandinngkan dengann periode sinnyal[6]. Pada gambarr 4 dapat dilihat duty cyccle yang tervisualisasikan melalui osiloskop, ddimana gambar tersebut m menunjukkan semakinn besar duty cyycle yang dihassilkan, maka w waktu on juga semakinn lebar sedaangkan wakttu off semakkin sempit. Sedangkkan semakin kkecil duty cyclee waktu on meenjadi sempit dan wakktu off menjadii lebar. Pengggunaan PWM M dapat dibuat dengan mengggunakan IC Timer 5555. IC Timeer 555 atau yaang biasa dikkenal dengan Ne555 merupakan salah satu IC yang mem miliki dasar pengenddali PWM deengan fitur peengendalian leebar pulsa 0 sampai 100%[8]. P Pembangkit PWM yang dirancang mengguunakan IC pewaktu 555 dapat diranggkai sebagai multivibbrator astabil yang mampuu menghasilkaan tegangan pulsa ddengan besarnnya bergantungg dari sumberr listrik DC yang diigunakan. Tegaangan pulsa daari sumber listtrik DC yang digunakkan tersebut ddapat diatur dduty cycle-nya.. Duty cycle inilah yyang kemudiann dijadikan seebagai sinyal PWM. Duty cycle seendiri dapat dirrumuskan sebaagai berikut:
JU URNAL TEKNIK POMITS Vol. V 2, No. 2, (2 2013) ISSN: 23 337-3539 (23001-9271 Print)
Gaambar 4. Penggam mbaran Duty Cy ycle [7]
Gaambar 5. Skema Pengujian P Tanpaa PWM
100% dimana d Ttotal = Ton + Toff atau a
bissa disebut sebaagai periode.
B-341
C. Efissiensi Generatoor HHO Efisieensi merupakkan perbandinngan antara eenergi yang bergunaa dengan energgi yang diberikkan pada suatu sistem. Pada penelitiian generator H HHO ini hasil yyang berguna aadalah energi teoritis yang digunakaan untuk elektrrolisis yang berrupa entalphi dari peenguraian H2O O. Energi yangg diberikan addalah energi listrik uuntuk membuuat terjadinya proses elekttrolisis yang berasal dari aki, makka untuk mengghitung efisiennsi generator HHO hharus diketahhui telebih daahulu mengennai entalphi penguraaian H2O. Pada reaksi penguraaian air : H2O(ll) H2(g) + 00,5O2(g) = + 285,84 kJ/mol adalaah reaksi endooterm yang m menghasilkan energi eentalpi yang bbernilai positiff (+). Energi entalpi yang dihasilkkan adalah :∆ = + 285,84 1003 J/mol. Sedanngkan energi ikatan yyang dibutuhkkan adalah mellalui penurunann persamaan gas ideaal pada kondisii STP: ………………………… ………………… ………….(4) Dimanaa: p = Tekkanan Gas ideaal (1 atm) V= Vollume gas terukuur (L) n = Mollaritas senyawaa (mol) = Konnstanta Gas ideeal (8,314 J/mool.K) T =Tem mperatur (298K K) Untuk menghilangkaan nilai perr mol dari entalpi dan menyam makan nilai innput dari daya dengan satuaan watt (J/s), maka voolume gas dann mol diberi sattuan per waktuu. ………………………… ………………… …………(5) Dimanaa: = Voolume gas per w waktu (m3/s) = Mool senyawa perr waktu (mol/s)) maka, ∆ / ………………………… ………………… ………….(6) Dengann: Δhd = E Entalphi penguuraian air (kJ/m mol)
VII. PARAM METER PERFO ORMA GENER RATOR HHO A. Daya Genera ator HHO P Perumusan un ntuk mencari daya d yang dib butuhkan sebaagai berrikut: ……… ………………… ……………… ………………..((1) Dim mana: P = Daya generaator HHO (Wattt) v = Tegangan (V Volt) I = Arus (Ampeere) B. Laju Produkssi Gas HHO U Untuk mencaari flowrate gas HHO bisa b dicari dari d perrsamaan beriku ut ni: / ……… ………………… …………………………….(2 2) Dim mana: = Laju produksi gas HHO (k kg/s) Q = Debit produk ksi gas HHO (m m3/s) ρ = Massa jenis gas HHO (kg/m m3) denngan, ………………… ……………..(3 3) / ……………………… Dim mana: V = Volume gas terukur (m3) t = waktu produ uksi gas (s)
VIIII. METODO OLOGI Langgkah-langkah pengujian laaju produksi gas HHO sebagaii berikut: menggunakan P PWM: 1) Penngujian tanpa m a. Mempersiapkkan pengujian seperti Gambaar 5. b. Mengukur ddan mencatat temperatur aawal larutan elektrolit (300oC). c. Pengambilann data waktu pproduksi 500 m ml gas HHO dilakukan ddengan menyyambungkan kabel dari generator HH HO ke aki. d. Menekan toombol STAR RT pada stoppwatch dan menunggu hhingga flowratee gas HHO m mencapai 500 ml. e. Menghentikaan penghitungan waktu padda stopwatch ketika garis batas flowmeeter pada anggka 500 ml, kemudian m mencatat waktuu kerja alat saaat mencapai 500 ml, wakktu produksi gaas HHO di flow wmeter, arus dan suhu akhhir yang didapaat. f. Apabila suhuu larutan elekttrolit mencapaii 93oC maka pengujian dihhentikan. g. Setelah sellesai pengujiian, mengukkur volume elektrolit yanng tersisa.
JU URNAL TEKNIK POMITS Vol. V 2, No. 2, (2 2013) ISSN: 23 337-3539 (23001-9271 Print)
B-342
Gaambar 6. Skema Pengujian P Meng ggunakan PWM Gambar 7. Grafik Arus F Fungsi Waktu
2) Pengujian deengan menggun nakan PWM a. Memperrsiapkan pengu ujian seperti Gaambar 6.
b. c. d. e. f.
g. h. i.
Menyettel PWM paada duty cyclle 30% deng gan cara meemutar knob potensiomete p r 50k. Menguk kur dan menccatat temperaatur awal laruttan elektrollit (30oC). Menyallakan siistem deengan caara menyam mbungkan kaabel-kabel ke aki. Menekaan tombol START pada stopwatch dan d menung ggu hingga flowrate f gas HHO H mencap pai 500 ml. Menghentikan penghitungan waktu paada stopwattch ketika garis g batas flowmeter f paada angka 500 5 ml, kem mudian mencaatat waktu keerja alat saaat mencapai 500 5 ml, wakttu produksi gas g HHO di d flowmeter, arus, dan su uhu akhir yaang didapatt. Apabilaa suhu larutaan elektrolit mencapai 93 3oC maka pengujian p diheentikan. Setelah h selesai pen ngujian, men ngukur volum me elektrollit yang tersissa. Mengulangi langkaah b-i deng gan menggaanti larutan elektrolit barru dan mengaatur PWM paada duty cycle 50% dan 70%. IX.
ANAL LISA DATA
mperatur Geneerator HHO A. Arus dan Tem P Pada gambarr 7 diketahuii bahwa tren n semua graafik cennderung menin ngkat. Namun, grafik tanpa PWM P mengalaami penningkatan yan ng tajam yaaitu dari 41,4 45A ke 60,6 6A, seddangkan grafik k menggunakan n PWM peningkatan arus leb bih staabil. Kestabilan n arus pada pengujian p men nggunakan PW WM berrhenti pada 16 6,9A untuk dutty cycle 30%, 17,9A pada duty d cyccle 50% dan 24,05A 2 dengan n duty cycle 70%. Hal terseb but terj rjadi karena deengan penggun naan PWM dap pat diatur beraapa lam ma arus on attau off (berupa duty cycle) yang digunak kan unttuk mengelekttrolisa air. Sem makin besar duty d cycle, maaka sem makin lama aru us on yang diberikan ke geneerator, begitu ju uga sebbaliknya. Efeek dari arus listrik yang semakin beesar meenyebabkan pergerakan ion-io on tersebut akaan semakin cep pat. sem makin cepat peergerakan ion-iion akan menim mbulkan gesek kan
Gambar 8. Grafik Temperatur Fungsi W Waktu
antar iion yang sem makin besar, sehingga beerefek pada temperaatur larutan eleektolit juga tingggi Gambbar 8 mempperlihatkan baahwa tren seemua grafik meningk gkat seiring ddengan bertam mbahnya waktuu. Kenaikan temperaatur yang drrastis diperoleeh dari penggujian tanpa mengguunakan PWM M yaitu dari 51,5oC sam mpai 89,5oC, sehinggga hanya bisa ddiambil dua daata dalam sekalli percobaan. Sedangkkan pengujiann dengan mennggunakan PW WM, terlihat tren ggrafik yang meningkat dengan stabil. Namun, peningkkatan tertinggii pada grafik dengan PWM M diperoleh pada peengujian mengggunakan dutyy cycle 70%. Peningkatan pada peengujian denggan PWM ddisebabkan karrena dengan PWM ddapat diatur beerapa lama aruss yang masuk ke generator HHO. P Pengaturan duty ty cycle ini juga berpengaruh pada barapa kali penngambilan dataa bisa dilakukaan. Terlihat bahhwa semakin kecil duuty cycle yangg digunakan, ssemakin banyaak data yang didapat,, hal itu berartii waktu pengam mbilan data jugga lama. Kennaikan temperrature terjadi dikarenakan arus untuk melakukkan proses ellektrolisis sem makin besar. D Dengan nilai arus yaang semakin besar maka energi per detik untuk melakukkan proses eleektrolisis semaakin besar nilaainya. Energi per detiik yang besar inni menyebabkaan jumlah anioon dan kation yang teerbentuk semakkin banyak. D Dengan penam mbahan anion dan kattion yang sem mkin banyak, m maka gesekan yang terjadi antar ion akan m meningkat dann gesekan iinilah yang menimbbulkan panas yang semakkin lama jugga semakin meningk gkat. Akan tetaapi, semakin laama suatu laruutan bereaksi menyebbabkan kondisii larutan semakkin jenuh.
JU URNAL TEKNIK POMITS Vol. V 2, No. 2, (2 2013) ISSN: 23 337-3539 (23001-9271 Print)
B-343
ada padda pengujian tanpa PWM yyang bernilai 25.69% dan pengujiian dengan PW WM yang terbbesar diperoleh pada duty cycle 770% yaitu 15,19%. Efisiensi terendah dipperoleh pada duty cyccle 30% dengaan nilai 7,93%. Penuurunan efisienssi generator H HHO pada pengujian tanpa PWM dari 25,69% ke 19,74% dapat diakibaatkan karena lonjakann arus yang diberikan sum mber listrik teerlalu tinggi. Lonjakaan arus tersebbut bisa berefeek pada reaksii elektrolisa, yaitu arrus yang diberiikan selain untuuk menghasilkkan gas HHO juga unntuk mendidihhkan air, sehiingga efisienssi cenderung menuruun. Berbeda ddengan penguj ujian menggunnakan PWM yang m mana arus dihasilkan cenderunng stabil, sehinngga efisiensi generatoor HHO juga m meningkat denngan stabil, meeskipun hasil efisienssi dari generatoor lebih rendahh daripada penngujian tanpa mengguunakan PWM. Gaambar 9. Grafik Laju L Produksi Fu ungsi Waktu
Gaambar 10. Grafik k Efisiensi Fungssi Waktu
B. Laju Produkssi Gas HHO P Pada gambar 9 terlihat baahwa tren graffik untuk sem mua penngujian mengaalami kenaikan n seiring dengan bertambahn nya waaktu. Laju prod duksi terbesar diperoleh padaa pengujian tan npa PW WM yang bernilai 6,033 10-6 kg/s. Peengujian deng gan meenggunakan PWM P yang terbesar diiperoleh deng gan penngujian duty cycle 70% yang bernilai 1,843 10-6 kg g/s. Sepperti yang telaah dijelaskan bahwa b penggun naan PWM daapat meembuat kestabiilan arus yang g diberikan ke generator kareena aruus yang diberik kan dirubah meenjadi pulsa ko otak. Namun, laju l prooduksi gas yan ng dihasilkan juga cenderun ng rendah kareena waaktu produksi gas g HHO semaakin lama F Faktor temperratur juga bissa mempengaruhi laju reak ksi, larrutan dengan teemperatur yan ng lebih tinggi memiliki ting gkat lajuu reaksi yang lebih besar. Hal ini disebaabkan temperaatur akaan memberikan kemudahaan dalam perrgerakan ion-ion sehhingga reaksi bisa berlangsu ung lebih cepaat. Faktor lainn nya yanng mempengaruhi kecepattan reaksi ad dalah kepekaatan larrutan. Larutan elektrolit men ngandung ion berfungsi untuk meenghantarkan arus a listrik. C. Efisiensi Gen nerator HHO P Pada gambar 10 1 menunjukkaan bahwa tren grafik mening gkat seiiring dengan bertambahnya b waktu. w Namun n, pada pengujian tannpa PWM men ngalami penuru unan efisiensi.. Efisiesi terbeesar
X X. KESIMPU ULAN Padaa penelitian ini dapat diaambil kesimpulan bahwa pengujiian tanpa mennggunakan PW WM mampu m menghasilkan efisienssi dan laju prroduksi terbesar mencapai 25,69% dan 6,033 10-6 kg/s, naamun temperratur elektroliit generator melonjaak drastis, sehhingga hanya dua data saja yang bisa diambill. Penambahann PWM membberikan pengarruh terhadap hasil yaang stabil terjaadi pada arus ddan temperaturr, akan tetapi efisienssi dan laju prodduksi gas lebihh kecil daripadda pengujian tanpa PWM. Penggujian dengaan menggunaakan PWM menghaasilkan laju prroduksi dan effisiensi tertingggi pada duty cycle 770% yang meencapai 1,8433 10-6 kg/s ddan 15,19%, sedangkkan efisiensi terkecil padaa duty cycle 30% yang mencappai 7,93% denngan laju prodduksi gas 6,763 10-7 kg/s. Pengujiian pada duty cycle 50% meenghasilkan effisiensi yang mencappai 14,19% denngan laju produuksi gas 1,28 10-6 kg/s. UCA APAN TERIMA A KASIH Pengghargaan dan ucapan terim ma kasih ditujuukan kepada Prof. D Dr. Ir. H. D. Sungkono K., M.Eng.Sc, tteman-teman seperjuaangan yaitu B Brilliyano A. P “ondel”, Ratiih Novie A., Yanur A A. G., Wardiyyanto, Yahya A. yang telahh membantu dalam ppenelitian HHO O dan pemberi dana yang jugga membantu melancaarkan penelitiaan ini. D DAFTAR PUST TAKA [1] [2]
[3] [4] [5] [6] [7]
Gunnawan Erri, “Tinjjauan Produksi G Gas HHO dari 4 Jenis Elektroda Staiinless Steel”. Suraabaya: Jurusan Teknik Mesin - Fakkultas Teknologi Induustri – Institut Tekknologi Sepuluh N Nopember (2011) Akbbar P. Rizky, “Kom mparasi Penggunaaan Generator HHO Sumber Arus Searrah (DC) dengan S Sumber Arus Bolaak-Balik (AC) padda Engine Supra X 1 25 PGM-FI”. Surrabaya: Surabaya: Jurusan Teknik M Mesin - Fakultas Tekknologi Industri – IInstitut Teknologi Sepuluh Nopember (2011) Satrriwahyuni. (2013, Maret). “Reaksi E Elektrolisis dan Huukum Faraday”. Avaailable: http://www w.satriwahyuni.woordpress.com H. A Areta. (2013, Maaret). “Elektrolisis Air”. Avilable: hhttp://www.gashho .blogspot.com Murry. J, Robert. C C, “Chemistry”. N New Jersey: Prentcce-Hall (2001) McM Pujoo S. Ribut, “Alat P Penghemat Energi Listrik Untuk Pennerang Ruangan denggan Sensor Pekka Cahaya Berbbasis Mikrokontrroler”. Jakarta: Univ iversitas Gunadarm ma (2012) Nuggroho S. Adjie, “P Perancangan dan Im mplementasi DC too DC Konverter sebaagai Driver Motorr DC Kapasitas 2000 Volt 9 Ampere dengan Metode Pulsse Width Modulatiion”. Bandung: IT T Telkom (2011)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) [8]
Hamdi. (2013, Juli). “Mengenal http://www.hamdi88.wordpress.com.
IC
Timer
555”.
Available:
B-344