Newsletter – Odd Semester 2015/2016 "Even all the calculators of the National Debt cannot tell me the capacity for good or evil, for love or hatred, for patriotism or discontent, for the decomposition of virtue into vice, or the reverse.” ― Charles Dickens, Hard Times
Mengapa worldview sangat berpengaruh dalam kehidupan kita? James Sire mengatakan bahwa Alkitab tidak meniadakan akal budi. Malahan Alkitab memberikan alasan mengapa kita mengetahui apa yang kita ketahui, mengapa kita memiliki kemampuan berpikir hingga tahap akurasi tertentu, dan mengapa pemikiran kita tidak sempurna. Worldview, baik disadari maupun tidak, mengarahkan perilaku dan pilihan hidup kita.
Kuliah Gabungan Christian Worldview 1 By
: Koentjoro Angkawidjaja S.H, MAT
Date
: 3rd September 2015
Sebagai pembicara aras nasional, Koentjoro Angkawidjaja memaparkan dengan sangat tajam bagaimana inkonsistensi worldview menggoyahkan kehidupan kita. Beliau, yang juga merupakan dosen di tiga perguruan tinggi swasta Kristen
Liberal Arts Newsletter
Why Worldview Matters?
terkemuka di Surabaya, serta mengepalai sebuah institusi kepemimpinan internasional, memikat mahasiswa dengan analogi dan pemikiran yang tidak biasa. Testimoni: “Sebenarnya ini bukan pertama kali aku mendengar kata worldview, tapi pemaparan Pak Koentjoro tetap memberikan insight baru yang menarik, baik bagi mahasiswa yang mungkin baru pertama kali mendengar isitilah ini, maupun bagi kami kaum aktivis yang sudah sering bergelut di dunia teologia dan filsafat.” –Yosua Haryo, Hukum 2013-
One Night with The King
Bedah Film Christian Worldview 1 By
: Baju Widjotomo, M.Th
Date
: 1st October 2015
Film One Night with the King menggambarkan dengan detail muatan historis dan emosi di dalam kisah iman Ester. Baju Widjotomo selaku pembicara mampu merangkumkan ide dasar providensia Allah dan menunjukkan poin-poin penting dari aspek sejarah Kitab Ester.
Testimony: “Kelas waktu itu sangat menarik karena biasanya dosen di kelas cuma berceramah dan bercerita melulu, tapi waktu seminar One Night with The King, kita bisa gabung sama kelas lain dan menonton film. Dan aku baru tahu kalau cerita di alkitab seperti Ester bisa dikemas dengan menarik dalam durasi 2 jam kemarin. Biasanya males gitu baca cerita kayak gitu, eh malah bisa ketawa sama temen pas melihat film itu.” –Charlie, TI 2014-
Liberal Arts Newsletter
Semakin kita membaca Alkitab, semakin kita terkagum pada keindahan rencana Allah bagi umatNya. Kitab Ester sekilas tidak terlihat rohani, bagaimanapun kata Yahweh tidak disebutkan di dalamnya. Akan tetapi, kitab ini menunjukkan campur tangan Allah tidak berhenti hanya di tanah Kanaan.
The Myth of Neutrality in Science Benarkah ilmu pengetahuan bersifat objektif dan tidak tendensius? Tahukah Anda bahwa ilmu biologi tidak bersifat netral, seorang ateis akan menjadi dokter yang berbeda dari seorang buddhis? Tahukah Anda bahwa seorang ahli hukum komunis akan memiliki putusan berbeda dari hakim muslim? Bedjo Lie, M.Div, Th.M adalah alumni Talbot School of Theology dan Biola University yang memiliki ranah pelayanan apologetika yang luas. Gaya bertuturnya yang khas mampu menarik perhatian mahasiswa dan menggelitik mereka untuk berpikir lebih mendalam tentang studi keilmuan yang mereka pelajari selama ini.
By
: Bedjo Lie M.Div, Th.M
Date
: 10th November 2015
Testimoni: “Saya terkejut, ternyata ilmu pengetahuan yang selama ini saya pelajari tidak sepolos seperti yang saya duga.” –Diego, TI 2013“Dosen-dosen saya yang lain belum pernah menjelaskan bahwa ternyata ekonomi tidak netral dan tidak terpisah dari agama.” –Fransisca, Management 2013-
Liberal Arts Newsletter
Guest Lecture Capstone Interdisciplinary Seminar
Seri Seminar Truth and Me
Another Side of Doubt Apakah meragukan sebuah kebenaran teologis selalu merupakan tanda negatif bagi kerohanian? Apakah iman yang kuat selalu tanpa disertai
keraguan? Bagaimana mengolah keraguan? Yakub Tri Handoko merupakan alumni International Theological Seminary di Los Angeles,
beliau tengah menempuh pendidikan doktoral di Evangelische Theologische Faculteit, Belgia. Narasinya yang kocak tapi tajam menyentil mampu mendorong mahasiswa untuk berani memikirkan iman mereka dengan kritis. Bukankah kita harus mengasihi Tuhan tidak hanya dengan segenap hati dan jiwa, tapi juga dengan segenap akal budi?
Seminar Truth and Me By: Yakob Tri Handoko M.A ,Th, M. (Dalam Studi Doktoral)
Testimony: Awalnya saya hanya datang untuk memenuhi kewajiban, tapi ternyata topic yang dibicarakan tidak terduga dan tidak pernah saya pikirkan sebelumnya.” –Semuel, Hukum 2015-
Liberal Arts Newsletter
Date: 22nd September 2015
Bleak Future of Pragmatism
By
: Sutjipto Subeno, M.Th (Dalam Studi Doktoral)
Date
: 27th of October 2015
Pragmatisme, jika dibiarkan tanpa dikritisi, akan membawa awan gelap yang suram pada masa depan kita. Manusia cenderung menimbang segala keputusan berdasarkan apa yang menguntungkan bagi mereka. Tanpa tedeng aling-aling, Sutjipto Subeno mengupas tuntas kebobrokan egoisme manusia. Sistem ekonomi yang rusak telah merasuk hingga ke sendi-sendi lain dalam pengambilan keputusan, keluarga mulai dinilai dari uang, relasi manusia dihargai berdasar apa yang menguntungkan pribadi, dan Tuhan dibuang di sudut gelap. Testimony: “Menurut saya, tema tentang paradigma ini begitu rumit. Tetapi Bapak Sujipto bisa lebih membuka wawasan tentang paragtism sehingga paragtism ini agak lebih mudah dimengerti.”
“Melalui seminar tersebut saya jadi lebih memiliki prinsip hidup, bahwa kita tidak boleh menjadi seorang yang pragmatis karena itu merugikan diri kita sendiri dan orang lain .”
– Citra Kospina, Psi 2014-
–Frenzo Monkales, Psi 2014-
Liberal Arts Newsletter
Seminar Truth and Me
Sumpah Pemuda Day 2015: General English Art Performance
: 28th October 2015
Selama bertahun-tahun semenjak 2010, Departemen Liberal Arts UPH Surabaya telah mengadakan pagelaran seni atau art performance sebagai acara tahunan. Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda, seluruh angkatan 2015 menyelenggarakan sebuah pagelaran seni akbar yang disajikan dalam Bahasa Inggris. Pagelaran Seni ini melibatkan lebih dari 170 pemain, meliputi tari tradisional, paduan suara, presentasi permainan tradisional, dramatisasi cerita rakyat dan legenda, serta peragaan busana daerah. Berdurasi 4 jam, pagelaran seni ini melibatkan mahasiswa bukan hanya dari penjuru Pulau Jawa, tapi juga dari berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatera Utara, Palembang, Kalimantan Timur, Manado, Makasar, Toraja, Nusa Tenggara, bahkan Maluku. Yang lebih istimewa, acara ini juga diikuti oleh tamu mahasiswa pertukaran dari Korea Selatan.
Testimony: “ Saya sangat kagum dengan ujian yang dibentuk special seperti ini, karena disana saya dapat melihat sebagian seni budaya yang masih asing bagi saya.” – Christian. Psi 2015-
Liberal Arts Newsletter
Date