ISSN 2460-7096
Edisi
14 Maret - Mei 2016
USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,Tenaga Kependidikan dan Siswa
WEWARAH PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik di Provinsi Banten
Kutipan “Ekosistim pendidikan dalam bentuk praktik yang baik sudah dimulai dari USAID PRIORITAS. Melalui unjuk karya ini, sekolah mitra sudah menunjukkan kreativitasnya dalam pembelajaran dan manajemen sekolah.” Dr. Femmy Eka Kartika Putri, M.Psi., Asisten Deputi Kemenko PMK RI Siswa SMPN 6 Kota Serang mendemonstrasikan uji vitamin C dalam minuman kemasan, yang diamati oleh Prof. Dr. Muchlas Samani, Konsultan Pengembangan LPTK USAID PRIORITAS (dua dari kiri), Prof. Dr. Fauzul Iman, M.A (Rektor IAIN SMH Banten), dan Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd (Rektor UNTIRTA).
Unjuk Karya Praktik yang Baik Sekolah & LPTK Mitra SERANG - USAID PRIORITAS menyelenggarakan unjuk karya praktik yang baik sekolah dan LPTK mita di Provinsi Banten (20/4). Acara ini merupakan kerja sama LPTK Mitra (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten), LPTK Konsorsia (UMT, UNMA, UNBAJA dan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung), dan 18 sekolah mitra LPTK untuk menampilkan praktik-praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah serta perkuliahan di LPTK, dan mendorong diseminasinya.
“Dari kegiatan ini kita dapat melihat dampak kemitraan sekolah dan LPTK yang difasilitasi USAID PRIORITAS. Kami berharap kemitraan sekolah dan LPTK dapat meningkatkan kualitas program pendidikan untuk calon guru, yaitu perkuliahan yang berkualitas dan mahasiswa calon guru dapat praktik pengalaman lapangan di sekolah mitra LPTK yang juga berkualitas,” kata Dr. Naf'an Tarihoran Spesialis Pengembangan LPTK USAID PRIORITAS Banten. Untuk memperkuat peran LPTK dalam peningkatan mutu guru, diadakan dialog pendidikan dengan pembicara Rektor UNTIRTA, Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd., dan Rektor IAIN SMH Banten, Prof. Dr. Fauzul Iman, MA., dan didampingi oleh Prof. Dr. Muchlas Samani, Konsultan USAID PRIORITAS. Dialog pendidikan ini tertuang gagasan revitalisasi LPTK melalui sinkronisasi tri darma perguruan tinggi dengan kebutuhan sekolah.
“Saya salut dengan USAID PRIORITAS yang telah menyelenggarakan acara ini karena mampu melibatkan semua stakeholder dan mitranya untuk menerapkan ilmu pengetahuan lebih inklusif. Creativity is unlimited. USAID PRIORITAS sudah menerapkannya.” Dr. Abdul Wahid Maktub Staf Khusus Kemenristek Dikti RI
“Revitalisasi LPTK adalah bagaimana kurikulum LPTK mampu mendesain generasi LPTK beyond Tarbiyah. Guru pun harus menjadi guru berkualitas. Meski nanti USAID PRIORITAS sudah tidak ada, tetapi guru-guru tetap berkualitas dan optimal. Salut kepada USAID PRIORITAS yang sudah memperkenalkan active learning ini.” Dr. Anis Masykur Perwakilan Diktis Kemenag RI
DAFTAR ISI Mendikbud: Pembiasaan Baca di Sekolah itu Perlu! Rayakan Hardiknas, Wabup Serang Luncurkan Gerakan Budaya Baca Sejak Dini, Siswa Diajarkan Membaca Kritis Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Dindik Tangsel Kembangkan Pedoman Pengelolaan Gugus Buat Grafik Batang yang Mengasyikkan Belajar Matematika dari Perpisahan Sekolah Memahami Pesawat Sederhana Buat Komik Berbahasa Inggris
2 3 4 5 6 6 7 7
Buletin WEWARAH PRIORITAS diterbikan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Banten, yang beralamat di Komplek Ciceri Indah Blok M No. 7 Sumur Pecung, Serang, Banten 42118 (Telepon: 0254 202777, Faksimili 0254 224725). Kunjungi laman kami, www.prioritaspendidikan.org untuk mendapatkan berbagai pengalaman praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah.
BERITA
Salam Wewarah
Rifki Rosyad Koordinator Provinsi
Ada banyak peristiwa yang terjadi sepanjang Maret, April dan Mei 2016 yang semuanya dilakukan untuk peningkatan minat baca sehingga menjadi pembiasaan. Mulai dari Gerakan Indonesia Membaca di Lebak, pertemuan dengan Gubernur Banten di Seminar Literasi hingga pencanangan Kabupaten Serang Berliterasi. Selain itu, wujud keberhasilan program kita di tahun keempat ditunjukkan melalui kelancaran unjuk karya praktik yang baik sekolah mitra LPTK dan konsorsia LPTK pada April lalu. Sungguh pun demikian, kami masih berharap dukungan bapak-ibu agar praktik yang baik dapat dilaksanakan dan disebarluaskan lagi. Selamat membaca!
Rano Karno Dorong Gerakan Membaca di Sekolah
Gerakan Indonesia Membaca di Lebak
Mendikbud: Pembiasaan Baca di Sekolah itu Perlu! RANGKASBITUNG – Anies Baswedan, Mendikbud mengatakan membaca perlu ditumbuhkan di lingkungan sekolah sebagai perwujudan dari Permendikbud nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti (31/3). Dia berkata, “Semua sekolah bisa memulai lima belas menit sebelum pembelajaran Chantika, siswa SMPN 3 Rangkasbitung menjelaskan program dengan membaca. Kita membaca di sekolahnya di booth USAID PRIORITAS kepada Mendikbud Anies Baswedan. ingin membaca menjadi pembiasaan sehingga ini yang disebut budaya baca.” Hal ini disampaikannya dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Membaca yang dilaksanakan di Kampus La Tansa Mashiro Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Ia menegaskan kembali, “Peluncuran gerakan ini menjadi tidak bermakna jika tidak ada proses pembiasaan membaca. Mari kita tingkatkan minat baca dan daya baca!” Untuk mendukung pengadaan buku di Kabupaten Lebak, Bupati Lebak berkesempatan pada hari ini menerima hibah dari berbagai lembaga, seperti USAID PRIORITAS. Koordinator Provinsi Banten USAID PRIORITAS, Rifki Rosyad menyerahkan secara simbolis paket buku bacaan berjenjang kepada Bupati Lebak. Dalam kesempatan yang sama, Anies Baswedan juga mengunjungi lokasi pameran yang terletak di lapangan terbuka. Anies Baswedan tampak berdialog dengan perwakilan guru dan siswa yang menjadi narasumber tentang pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. USAID PRIORITAS Banten turut serta mengisi bilik pameran dengan memajangkan hasil karya siswa dan guru tentang perkembangan program baca di sekolah mitra. Chantika, siswa SMP asal Lebak sebagai informan bilik pameran USAID PRIORITAS tampak antusias menjelaskan buku hasil karya siswa yang dipajangkan. “Membaca itu tidak hanya menambah wawasan saja tetapi juga merangsang kami untuk berimajinasi dalam menulis seperti cerpen yang dibukukan ini,” kata Chantika sambil menunjukkan buku terbitan sekolah.
2
WEWARAH PRIORITAS Edisi 14 Mei 2016
Gubernur Banten, Rano Karno, menerima secara simbolis paket buku bacaan berjenjang dari Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Banten, Rifki Rosyad.
SERANG - Dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat, Pusat Bahasa Banten menyelenggarakan seminar sastra dan gerakan literasi di sekolah. Kesempatan tersebut dimanfaatkan USAID PRIORITAS untuk mempromosikan gerakan literasi yang sudah diterapkan sebagian besar sekolah mitra. “Kebiasaan membaca yang saya lakukan sejak kecil menjadi peluang bagi saya untuk mendapatkan peran pertama jadi aktor. Oleh karena itu, program baca perlu diterapkan di sekolah agar siswasiswa kita kelak jadi aktor perubahan di masyarakat,” seru Rano (4/3). Secara simbolis Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Banten, Rifki Rosyad menyerahkan buku bacaan berjenjang kepada Rano Karno, Gubernur Banten. Gubernur Banten mengapresiasi upaya USAID PRIORITAS untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan, salah satunya melalui gerakan membaca di sekolah. Di Banten, buku bacaan berjenjang akan terdistribusi sebanyak 600 ribu. Selain hibah buku, USAID PRIORITAS juga berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pelatihan penggunaan buku tersebut.
BERITA Deklarasi Gerakan Membaca
Bupati Pandeglang, Iriana:
Guru adalah
Pelopor Perubahan Deklarasi gerakan membaca disampaikan oleh Wakil Bupati Serang, Drs. H. Pandji Tirtayasa, M.Si., saat perayaan Hari Pendidikan Nasional 2016.
Rayakan Hardiknas 2016, Wabup Serang Luncurkan Gerakan Budaya Baca SERANG – “Kami pemerintah kabupaten Serang bersama seluruh elemen masyarakat mendeklarasikan gerakan budaya membaca. Gerakan ini akan secara konsisten mendorong peningkatan ketrampilan dan kecerdasan literasi pelajar di Serang melalui gerakan budaya membaca, mulai tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK.” Demikian seruan deklarasi yang disampaikan Wakil Bupati Serang, Drs. H. Pandji Tirtayasa, M.Si., (2/5) setelah memimpin upacara bendera dalam rangka peringatan hari pendidikan nasional. Usai membacakan deklarasi tersebut, Wabup menandai gerakan tersebut dengan membaca senyap selama lima belas menit bersama para peserta upacara. Peserta yang didominasi guru dan siswa serta jajaran dinas pendidikan serempak mengambil buku yang berada di sekitar mereka dan mulai membaca. Rifki Rosyad, Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Banten pada kesempatan tersebut menyerahkan secara simbolis paket buku bacaan berjenjang kepada Wabup. Untuk kabupaten Serang, USAID PRIORITAS akan menghibahkan 88.740 paket buku ke 145 sekolah. Penggunaan buku bacaan berjenjang ini pun melibatkan fasilitator daerah khusus buku bacaan berjenjang yang sudah dilatihkan. Tercatat di Kabupaten Serang ada 8 fasilitator program buku bacaan berjenjang yang akan melatihkan penggunaan buku tersebut. Dalam memperkaya inovasi dan kreativitas program baca yang sudah diselenggarakan di setiap sekolah, tampil sejumlah sekolah memajangkan praktik yang baik. SMPN 2 Ciruas, misalnya, memanfaatkan galon yang tidak terpakai untuk menjadi rak buku. Acara ini juga ditutup dengan serangkaian membaca meriah dan pojok baca yang diminati oleh sejumlah siswa yang datang.
Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita menerima hibah paket buku bacaan berjenjang secara simbolis dari Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Banten, Rifki Rosyad, disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang.
PANDEGLANG – “Peran guru perlu menjadi perhatian dalam meningkatkan kapasitas mengajar. Mengapa?” tanya Hj. Irna Narulita, SE., Bupati Pandeglang (2/5). Pernyataan ini disampaikan saat memperingati Hari Pendidikan Nasional. “Profesi guru adalah profesi mulia. Kehadiran guru niscaya menginspirasi. Guru adalah pelopor perubahan bagi anak didik yang kemudian dapat menyiapkan masa depan yang cemerlang,” tambahnya di hadapan sejumlah peserta konsultasi publik perencanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi guru di Kabupaten Pandeglang. Acara ini diikuti oleh sejumlah pemangku kepentingan, pelaku pendidikan seperti pengawas dan kepala sekolah. Secara simbolis, Rifki juga menyerahkan paket buku bacaan berjenjang kepada Bupati Pandeglang untuk mendukung gerakan literasi di sekolah. Bupati Pandeglang mengapresiasi upaya USAID PRIORITAS dalam meningkatkan kapasitas guru untuk mendorong perubahan metode mengajar yang lebih baik dan mengembangkan program budaya membaca. Kabupaten Pandeglang akan menerima hampir 200 ribu paket buku yang akan didistribusikan ke 180 sekolah. Untuk menggunakan buku bacaan berjenjang ini, para guru di kelas awal akan dilatih oleh 10 orang fasilitator terlatih program buku bacaan berjenjang.
WEWARAH PRIORITAS Edisi 14 Mei 2016
3
BERITA
Bupati Tangerang: Validasi Data untuk Petakan Kebutuhan Profesionalisme Guru yang Tepat A. Zaki Iskandar, Bupati Tangerang TIGARAKSA – “Untuk mendapatkan guru yang kompeten, kita perlu petakan kebutuhannya sehingga tepat sasaran. Sekali lagi saya tegaskan data harus valid agar bisa memastikan sejauh mana guru perlu mendapatkan program pengembangan keprofesian berkelanjutan,” kata A. Zaki Iskandar, Bupati Tangerang (4/5). Hal ini disampaikan dalam acara konsultasi publik perencanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) bagi guru tingkat kabupaten Tangerang. Beliau berpendapat data yang sesuai akan membantu mengelola kebutuhan guru agar tepat sasaran, misalnya materi dan jenis pelatihan yang dibutuhkan guru, jumlah guru yang sudah maupun belum dilatih. Dia berharap guru yang sudah dilatih dapat membantu menyebarluaskan dampak dan hasil pelatihan kepada guru/tenaga kependidikan yang lain.
Pada kesempatan tersebut Bupati Tangerang menerima secara simbolis penyerahan buku bacaan berjenjang dari Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Banten, Rifki Rosyad. Program buku bacaan berjenjang adalah salah satu program yang bertujuan untuk membantu guru mengembangkan keterampilan dan minat siswa membaca khususnya siswa kelas awal. Buku ini merupakan solusi untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Bupati Tangerang yang menyambut baik hibah buku ini berkata, “Kita perlu budayakan membaca untuk pendidikan berkualitas. Paket buku ini sangat bermanfaat sekali untuk kami.” Di Kabupaten Tangerang hibah buku akan diberikan kepada 200 sekolah dengan total jumlah 122.400 paket buku tersebut. Penggunaan buku bacaan berjenjang akan dilatihkan oleh 12 fasilitator program buku bacaan yang terlatih. Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Teteng Jumara beserta jajarannya dan sejumlah pelaku pendidikan seperti pengurus MKKG, KKG, MKKS dan pengawas sekolah. gambar aneka binatang. Kemudian Dede melanjutkan, “Iya, benar sekali. Ini tentang kebun binatang. Siapa yang sudah pernah pergi ke kebun binatang?” Strategi membaca bersama dengan buku besar ini ternyata mampu merangsang siswa untuk menikmati bahan bacaan dengan kritis.Dede Ratnasari adalah salah satu peserta yang mendapatkan pelatihan praktik yang baik dalam pembelajaran tingkat SD/MI untuk modul 3 dengan difasilitasi oleh LPTK Banten dengan USAID PRIORITAS. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, Selasa (22/3) hingga Kamis (24/3) di Kota Serang. Di hari ketiga, peserta mempraktikkan hasil pelatihan atau real teaching di empat sekolah, termasuk MIN 1 Kota Cilegon.
Dede Ratnasari sedang mempraktikkan membaca terbimbing dengan buku besar di hadapan siswa MIN 1 Kota Cilegon.
Sejak Dini, Siswa Diajar Membaca Kritis CILEGON – “Anak-anak, ini gambar apa?” tanya Dede Ratnasari, guru kelas awal MIN Baros di hadapan siswa kelas II MIN 1 Kota Cilegon saat praktik mengajar (24/3). Siswa bersahut-sahutan menjawab pertanyaan Dede yang sedang menunjukkan sebuah buku besar (big book) dan bersampul
4
WEWARAH PRIORITAS Edisi 14 Mei 2016
Suhardi, Kepala MIN 1 Kota Cilegon tampak senang menyambut kelompok guru yang melakukan praktik mengajar di madrasahnya. Saat mengamati peserta di kelas awal yang sedang melakukan praktik membaca terbimbing hari ini, Suhardi mengaku terkesan. “Sudah seharusnya siswa sejak dini perlu diajar membaca kritis agar siswa tidak sekedar membaca saja,” katanya. Pernyataan Suhardi ini juga dipertegas oleh Rifki Rosyad, Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Banten yang juga hadir menemani praktik mengajar. “Setiap siswa punya tingkat kemampuan membaca yang berbeda-beda, meski dalam tingkat kelas yang sama. Jika sejak dini, siswa sudah diajarkan membaca kritis, tentu akan menghasilkan siswa yang berpikir kritis pula,” ujar Rifki di sela-sela pelatihan. Hal ini dapat dipahami, karena sampai saat ini, masih ada suatu keyakinan bahwa guru merupakan variabel penting penentu kualitas pendidikan.
PRAKTIK YANG BAIK
Implementasi Manajemen Sekolah
Gunakan Nama-Nama Kelas dari Tokoh Muslim Jadi Inspirasi Siswa Cilegon - Kepala MIN 1 Kota Cilegon Suhardi memberlakukan nama-nama setiap kelas dengan mengambil tokoh-tokoh muslim yang berkiprah dalam dunia pengetahuan. Tokoh-tokoh muslim seperti Ibnu Sina, Al-Ghazali, Al Farabi, Ibnu Haitami, dan lain-lain dimanfaatkan menjadi penamaan kelas paralel sehingga tidak terkesan eksklusif antar kelas. “Biasanya orangtua enggan mengetahui anaknya diterima di kelas C misalnya, dianggap kelas C untuk siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata atau punya masalah belajar. Padahal kenyataannya tidak demikian,” kata Suhardi menjelaskan. Tidak hanya pemberian nama di setiap kelas, Suhardi juga memasang foto dan profil dari setiap tokoh tersebut di luar dinding kelas yang dimaksud. Setiap kali berada di luar kelas, siswa membaca biodata tokoh tersebut. “Saya kerap kali melihat siswa membaca papan informasi tentang biodata tokoh muslim yang dipajang di luar kelas. Saya berharap siswa terinspirasi dari tokoh tersebut,” tutur Suhardi. Lalu dia menambahkan lagi, “Guru yang mengajar juga mendorong siswa untuk memanfaatkan kisah tokoh muslim untuk menginspirasi siswa belajar.” Untuk membuat siswa bangga dengan tokoh-tokoh tersebut, Suhardi mengadakan lomba antar kelas di awal tahun pembelajaran. Kompetisi tersebut diharapkan mendorong siswa memiliki mimpi dan cita-cita seperti tokoh-tokoh muslim yang digunakan kelas. Tidak hanya itu, Sobri, guru kelas juga menjelaskan bahwa siswa selalu berusaha menunjukkan kualitas terbaik sesuai tokoh yang digunakan setiap kelas. Aspek penilaian kelas seperti keindahan, kebersihan dan pengelolaan kelas membuat siswa lebih peduli.
(Atas) Kelas Al Ghazali untuk kelas IV (bawah) yang paralel dengan kelas IV lainnya yang diberi nama kelas Ibnu Sina.
Saat ini ada 18 tokoh yang digunakan untuk menamakan kelas parallel kelas I hingga kelas VI di MIN 1 Kota Cilegon antara lain, Al Baitar, Ar Razi dan Al Kindi, Ibnu Yunus, Ibnu Kholdun, Ibnu Kholdun, Al Tusi; Al Farabi, Al Bantani, Ibnu Sina, Ibnu Zahr, Al Ghazali, Al Fargani, Al Khawarizmi, Al Khizini, Ibnu Khaitami, Ibnu Battuta, Ibnu Rusydi.
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Dindik Tangsel Kembangkan Pedoman Pengelolaan Gugus TANGERANG SELATAN - “Dinas Pendidikan akan bekerja sama dengan USAID PRIORITAS dalam memenuhi kompetensi guru yang disesuaikan dengan nilai uji kompetensi guru (UKG),” kata Drs. H. Didi Sutisna, M.Si., Kabid PMPTK Dindik Kota Tangerang Selatan di hadapan peserta konsultasi publik perencanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan (25/4). Menurut Didi, pedoman pengelolaan gugus bertujuan sebagai petunjuk pelaksanaan dan teknis untuk memaksimalkan kinerja gugus sebagai wadah peningkatan kompetensi guru. Selama ini banyak ditemukan fungsi gugus belum berjalan optimal karena minim ide dan dana untuk pelatihan. Melalui pedoman pengelolaan gugus diharapkan setiap gugus produktif dan aktif berkelanjutan kelola kompetensi guru. Sementara Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Ida Lidia, mengusulkan agar semakin banyak gugus dan sekolah dapat memanfaatkan program USAID PRIORITAS. “Untuk kelanjutan peningkatan mutu pendidikan, semoga manfaatnya bisa disebarluaskan. Tidak hanya di Kecamatan
Didi Sutisna menyampaikan sosialisasi rencana implementasi dengan mengembangkan pedoman pengelolaan gugus.
Setu dan Serpong Utara melainkan di seluruh kecamatan,” tukasnya.
WEWARAH PRIORITAS Edisi 14 Mei 2016
5
PRAKTIK YANG BAIK
Buat Diagram Batang yang Mengasyikkan Data tersebut dikelompokkan dalam tabel sesuai kolom berat badan, turus/tally dan frekuensi.
Siswa sedang memberikan tanggapan di kelompok lain saat kunjung karya.
SERANG - “Anak-anak, materi pokok kita hari ini adalah diagram batang dan diagram lingkaran,” kata Towilah, guru matematika MTsN 2 Kota Serang. Kemudian dia melanjutkan, “Tujuan pembelajaran ini agar kalian memahami teknik penyajian data dua variabel yang menggunakan diagram batang dan diagram lingkaran serta melakukan analisis.” Towilah meminta satu orang siswa membantunya menuliskan turus/tally di papan tulis dan seorang siswa lain menyebutkan angka yang sudah disiapkan.“Kawan kalian Rina akan menyebutkan angka berat badan. Silahkan kalian tunjuk tangan apabila angka berat badan tersebut sesuai dengan bobot kalian,” seru Towilah. Rina menyebutkan satu per satu angka berat badan dan Budi menuliskan jumlah siswa yang memiliki bobot badan tersebut.
“Di hadapan kalian sudah ada tabel data berat badan. Ada yang bisa menjelaskan mengapa data tersebut penting disajikan?” tanya Towilah. Dua orang siswa menjelaskan bahwa penyajian data dalam bentuk seperti diagram batang akan memudahkan pengelompokkan data. Siswa lain menjawab penting untuk kemampuan analisa. Setelah menanya, Towilah membagikan lembar kerja untuk membuat diagram batang kepada setiap kelompok. Siswa bekerja dalam kelompok masing-masing. Tiap kelompok siswa berbagi tugas, ada yang bertugas mencari tahu nilai harian matematika temannya dan ada pula yang menyiapkan pengelompokkan data yang dibuat di selembar karton. Pertama, siswa membuat sumbu X dan Y untuk membuat diagram batang. Lalu siswa menentukan interval nilai yang didapat dan frekuensi dari masing-masing interval. Kemudian siswa menentukan titik-titik batang. Terakhir siswa menghubungkan titik batang tadi menjadi diagram batang pada setiap nilai. Diagram batang dibuat menarik dan memudahkan siswa untuk membuat analisa. “Ternyata membuat diagram batang asyik dan tidak sulit,” kata seorang siswa setelah Towillah melakukan refleksi usai pembelajaran.
Belajar Matematika dari Perpisahan Sekolah
Denah, anggaran, dan jadwal acara yang dibuat siswa dalam pembelajaran matematika.
SERANG - Saya, Kokom Komaliah, guru kelas IV SDN Karundang 1, salah satu sekolah mitra LPTK Banten. Pagi ini saya mengajak siswa untuk belajar menjadi panitia perpisahan sekolah dalam pembelajaran matematika. Tujuannya adalah siswa memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Saya berharap siswa dapat belajar memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengelolaan uang. Pertama, saya tampilkan foto perpisahan sekolah dan bertanya pengalaman siswa tentang acara perpisahan sekolah. Lalu saya membagi siswa dalam kelompok kecil sebagai panitia teknis acara perpisahan sekolah yang diadakan di aula sekolah. “Umpamakan kalian adalah panitia acara perpisahan sekolah, silakan kalian buat denah lokasi dalam waktu lima belas menit!” perintah saya kepada siswa. Saya dampingi siswa membuat denah, seperti tata letak panggung, kursi peserta, sambil membagikan kertas berpetak untuk siswa, tentunya tanpa skala. Selanjutnya, saya meminta siswa dalam waktu 20 menit untuk
6
WEWARAH PRIORITAS Edisi 14 Mei 2016
menyusun acara tersebut seperti format yang sudah saya buat dalam lembar kerja. Dengan demikian, siswa dapat mengelola menit ke menit sesuai tujuan acara perpisahan sekolah. “Setelah kalian menyusun acara, kira-kira apa lagi yang diperlukan sebagai panitia acara?” tanya saya. Sebagian besar siswa menjawab rincian pengeluaran, seperti konsumsi, perlengkapan acara, dan lainnya. Lalu saya membagikan format rencana pengeluaran keuangan acara perpisahan agar jawaban mereka lebih terstruktur. Tabel format tersebut terdiri atas, jenis pengeluaran, jumlah satuan, harga satuan dan jumlah total. Agar siswa bisa saling belajar, setiap ketua panitia masing-masing kelompok melaporkan hasilnya. Seluruh siswa dalam kelas menanggapi hasil karya kelompok lain, misalnya jika ada yang salah menghitung. Saya memberikan waktu agar siswa dapat memperbaikinya. Saya memberikan reward pada kelompok yang berhasil mengerjakan tugas denah, susunan acara, dan rincian pengeluaran dengan baik.
PRAKTIK YANG BAIK
Memahami Pesawat Sederhana CILEGON - Saya adalah Sumamah, guru kelas V SDN Lebak Gede. Saya ingin berbagi pengalaman mengajar IPA agar siswa memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya. Tujuan pembelajaran adalah siswa dapat menyebutkan pengertian dari pesawat sederhana; tujuan menggunakan pesawat sederhana, menyebutkan macam-macam pesawat sederhana dan membedakan jenis pengungkit. Di awal, saya meminta dua siswa melakukan demonstrasi di depan kelas. Demonstrasi pertama, Siswa pertama bertugas menyobek kain dengan tangan dan siswa kedua bertugas menyobek kain dengan gunting. Demonstrasi kedua, siswa pertama mencabut paku yang menancap di meja dengan menggunakan tang dan siswa kedua mencabut paku tanpa tang. Lalu saya meminta siswa menjelaskan hasil kedua demonstrasi tersebut, khususnya mengenai konsep dasar pesawat sederhana. Sebagian besar siswa menjawab dengan benar. Saya menuliskan lagu tentang pesawat sederhana dengan lirik caca maricha. Kalimatnya sebagai berikut: “Pengungkit…Pengungkit…Ada tiga macam… Pengungkit pertama, titik tumpu di tengah… Pengungkit kedua, beban di tengah…Pengungkit ketiga, kuasa di tengah…Pengungkit Roda hai..hai..Bidang Miring dan Katrol..hai..hai..Bidang Miring dan Katrol…Itu semua memudahkan kerja.” Setelah bernyanyi, saya bagikan lembar kerja (LK) ke setiap kelompok untuk didiskusikan. Siswa diminta mengidentifikasi berbagai gambar pesawat sederhana yang ada di LK dan contoh yang ada di meja guru, apakah termasuk golongan pertama, kedua atau ketiga sesuai lirik nyanyian yang baru dinyanyikan. Saya meminta mereka menjelaskan perbedaan ketiga jenis pesawat sederhana tersebut. Setelah berdiskusi, setiap kelompok menyampaikan hasilnya dan kelompok lain memberikan tanggapan.
Atas: Demonstrasi siswa menyobek kain dengan gunting, sementara siswa lain menyobek dengan tangan biasa. Bawah: Siswa membacakan hasil kerja kelompoknya yang ditanggapi kelompok lain.
Buat Komik Berbahasa Inggris Tangerang - Haryati, guru bahasa Inggris kelas VIII MTsN 2 Tangerang mengajak siswanya untuk lebih terampil mengungkapkan pendapatnya melalui bahasa Inggris. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa mampu menyampaikan pendapat secara tertulis dengan tepat dan baik. “Good morning class! Today we learn how to express our opinion through daily activities. In the beginning, what do you do usually every morning?” tanya Haryati kepada seluruh siswa. Siswa saling bersahutan tunjuk tangan menjawab pertanyaan Haryati. “Okay, thank you for quick response.” Haryati menuliskan satu per satu jawaban siswa di papan tulis seperti praying, take a bath; breakfast; going to school, dll. Lalu Haryati bertanya lagi, “What time do you have breakfast, Rina?” Siswa yang bernama Rina menjawab, “I have breakfast at 6 am.” Kemudian Haryati membagikan karton, pensil dan crayon ke setiap kelompok siswa yang berisi 4-5 siswa. “Class, I'd like to ask all of you working in group. Kalian sekarang bekerja dalam kelompok. Make one comic of daily activity for each group! Buat satu komik secara runut dalam bahasa Inggris tentang kegiatan sehari-hari!” seru Haryati. “Any questions? Ada pertanyaan?” tanyanya lagi. Haryati tidak menentukan hasil kelompok dari gambar yang bagus tetapi dari kalimat berbahasa Inggris yang baik dan benar dari setiap adegan komik dalam tiap kelompok. Hasil kelompok dipajang di dinding kelas. Kelompok yang memiliki gambar yang menarik dan sedikit kesalahan dalam penulisan akan dipamerkan di mading sekolah. Atas: Siswa bekerja sama di kelompok membuat komik aktivitas sehari-hari dalam bahasa Inggris. Bawah: Berfoto bersama hasil terbaik kelompok.
WEWARAH PRIORITAS Edisi 14 Mei 2016
7
FOTO DAN PERISTIWA
Siswa SDN Bojong 4 sedang melakukan praktik penjernihan air dalam pelatihan sekolah modul III PAKEM tingkat SD/MI (07/03/2016). Diskusi kelompok para pemangku kepentingan dan pelaku bidang pendidikan Kabupaten Serang dalam lokakarya perencanaan strategis tingkat provinsi program PKB (15/03/2016).
Siswa SMPN 3 Tigaraksa melakukan percobaan di luar kelas dalam praktik mengajar ToT modul III pembelajaran kontekstual untuk sekolah mitra kohor 2 (3/04/2016).
Peserta melakukan kunjung karya dalam pelatihan sekolah mitra LPTK modul III manajemen berbasis sekolah (05/04/2016).
Dr. Femmy, M.Psi., Asisten Deputy Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar Masyarakat Kemenko PMK bertanya pada siswa MIN 1 Kota Cilegon saat berkunjung pameran saat unjuk karya praktik yang baik sekolah mitra LPTK dan konsorsia LPTK (20/4/2016).
Praktik mengajar membaca terbimbing di SD Blok I, Kota Cilegon dalam pelatihan penggunaan buku bacaan berjenjang tingkat gugus (16/04/2016).
Silahkan kirimkan berbagai praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen sekolah berikut RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), foto kegiatan dan foto produk pembelajaran via email ke
[email protected] atau pos ke Komplek Ciceri Indah Blok M No. 7, Sumur Pecung, Serang 42118, ditujukan ke Anna Rosita.
USAID PRIORITAS adalah program lima tahun yang didanai oleh USAID, yang diimplementasikan oleh Research Triangle Institute (RTI), Education Development Center (EDC), dan World Education. USAID PRIORITAS dirancang untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas di Indonesia, khususnya untuk: (1) Meningkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran di sekolah; (2) Meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan di sekolah dan kabupaten/kota; (3) Meningkatkan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, lembaga pendidikan/ pelatihan guru dan pemerintah di semua jenjang. Isi dari buletin ini bukan merepresentasikan pendapat resmi dari USAID atau pemerintah Amerika Serikat.