Wawancara dengan Ketua Umum DPN Perwaku, Ir. Yennel S. Suzia, M.Si : KITA BUTUH GREEN INFRASTRUCTURE
Tanya : Apa yang menjadi concern Ibu memimpin Perwaku? Jawab : Saya ingin Perwaku menjadi jembatan antara pemikiran para ahli lingkungan yang imajinatif, aspirasi masyarakat yang konstruktif dan birokrasi yang formalistik sehingga lingkungan hidup yang menjadi kebutuhan utama bersama ini dapat dikelola menjadi lebih baik. Tanya : Apa yang mendesak dijembatani? Jawab : Ada 3 hal penting yang penting, yaitu tahun 2007 diundangkan UU No 26 tentang Penataan Ruang, tahun 2009 diundangkan UU No 29 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan sepanjang tahun kita masih didera bencana lingkungan. UU Penataan Ruang itu mandat untuk menata ulang ruang kita berdasarkan daya dukung lingkungan. UU Lingkungan Hidup memberikan mandat pemanfaatan ruang harus memperhatikan Kajian Strategis Kawasan dan penerapan instrument ekonomi untuk pengendalian lingkungan. Pada hakekatnya UU itu adalah kontrak politik antara pemerintah dengan rakyat (yang diwakili oleh DPR). Bagaimana mengelola amanah Allah mengelola Alam, menjalankan mandat UU dan aspirasi masyarakat agar lingkungan tertata dengan baik. Tanya : Apakah penataan ruang sebagai solusi mengatasi kerusakan lingkungan? Jawab : Penataan ruang sebagai jalan masuk perbaikan. Selanjutnya kita butuh keseimbangan antara pembangunan lingkungan alami atau green infrastructure dengan lingkungan terbanggun (grey infrastructure) Tanya : Apa yang Ibu lakukan? Jawab : Selama 7 tahun terakhir ini saya menjadi bagian dari kerjasama PU dan LIPI menjalankan Instruksi Presiden untuk membangun green infrastructure dengan membangun 16 Kebun Raya di seluruh Indonesia. Jika terbangun, maka dalam waktu sepuluh tahun Indonesia berhasil menambah luasan hutan terlindungi seluas 2.458 ha. Padahal sebelumnya, Selama 60 tahun Indonesia Merdeka baru 1 kebun raya yang dibangun, yaitu Kebun Raya Eka Karti di Bedugul, Bali, sedangkan Kebun raya Bogor, Cibodas dan Purwodadi adalah peninggalan Belanda. Sebenarnya berdasarkan bioregion keperluan konservasi ex-situ untuk menampung keanekaragaman hayati, Indonesia membutuhkan sekitar 66 Kebun Raya.
Tanya : Bisa mengajukan perbandingan dengan Negara-negara lain? Jawab : Perbandingannya seluruh Eropha yang luasnya hampir sama dengan Indonesia, memiliki 621 kebun raya, Australia memiliki 153 kebun raya, Pulau Karibia memiliki 43 kebun raya. Tanya : Mengapa Kebun Raya? Jawab : Kebun raya relatif terkelola dengan baik, karena proposi luasan hutan kebun dengan infrastruktur, SDM, kelembagaan dan pembiayaan cukup baik. Tanya : Apa manfaat nyata kebun raya? Jawab : Ditengah kerusakan lingkungan yang cukup massif, laju deforestri dan degradasi lingkungan yang pesat, krisis air bersih yang parah, maka kebun raya bisa menjadi penyejuk, semacam oase. Kebun raya memiliki fungsi ex-situ menjaga keanekaragaman hayati, pendidikan, wisata dan fungsi sebagai penyedia air bersih. Bedugul menyediakan air bersih untuk pulau Bali. Cibodas menyangga kebutuhan Jakarta. Nilai ekonomi air sekitar Rp 25 juta/ha/ tahun. Jadi kalau 19 kebun raya seluas 2.775 ha memberikan nilai ekonomi air sebesar Rp 69 milyar. Tanya : Ditengah kondisi kerusakan lingkungan, bencana lingkungan dan perubahan iklim, sebenarnya green infrastructure bisa memberi kontribusi positif? Jawab : Ya. Kebun raya juga bisa masuk dalam skema penjualan karbon untuk mitigasi perubahan iklim. Prestasi Indonesia membangun kebun raya sebanyak 16 Kebun raya dalam 10 tahun, atau 1,6 kebun raya setiap tahunnya, 245,8 ha tambahan luasan hutan terlindungi setiap tahunnya. Prestasi ini mungkin tidak ada yang menandinginya di dunia. Dijaman dulu mungkin ini hanya bisa dibandingkan dengan legenda penciptaan 1000 jadi dalam semalam. Jika Indonesia mempresentasikan rencana pembangunan kebun raya ini di Kongres Kebun raya sedunai tahun 2011 di Jepang, langkah ini bisa meningkatkan citra Indonesia di kancah diplomasi lingkungan dunia. Tanya : Jika green infrastructure mememberi kontribusi positif dan menjadi concern Internasional, mengapa gaungnya tidak kuat di Indonesia? Jawab : Saya kira sudah mulai. RTH banyak dibangun dibanyak kota. Kita berharap perhatian itu terus meningkat sehingga target RTH sebesar 30% per daerah dapat terpenuhi. Tanya : Apa selanjutanya yang Ibu akan lakukan ? Jawab : Saya berharap dapat terus menjalankan tugas dengan baik. Itu saja.
Ir. Yennel S. Suzia, MSi; Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Perhimpunan Cendikiawan Indonesia (DPN Perwaku) Masa Bakti tahun 2007-2011. Menyelesaikan pendidikan di Arsitektur ITB (1982) dan Pasca sarjana Ilmu Lingkungan UI (1994).
Africa and the Indian Ocean Asia Australasia Caribbean Islands Central America Europe USSR Middle East America Southeast Asia
98 265 153 43 56 621 155 10 404 41
BGCI database, 2000
Jumlah KR
Kawasan
Manfaat Kebun Raya Daerah Menjadi pusat keunggulan daerah di bidang konservasi dan pendayagunaan tumbuhan Berperan dalam menyelamatkan dan menjaga kelestarian lingkungan, terutama sumber daya air Memberikan kontribusi penting bagi dunia pendidikan di daerah Menjadi penggerak roda perekonomian lokal Menjadi salah satu tempat rekreasi (pariwisata) andalan daerah Menciptakan lapangan kerja baru
Kebun Raya Indonesia
Minahasa Samarinda
Solok
Kendari
4 kebun raya LIPI, 16 kebun raya daerah, dan 1 kebun raya swasta Dari ideal sekitar 66 kebun raya
Identitas kebun raya daerah No
Kebun Raya
Lokasi
Luas (ha)
Tema koleksi
1
Bukit Sari
Jambi
425,5
Tumbuhan dataran rendah Sumatera
2
Baturraden
Jateng
142,5
Tumbuhan Pegunungan Jawa
3
Balikpapan
Kaltim
309
Tumbuhan kayu Indonesia
4
Enrekang
Sulsel
300
Tumbuhan kawasan Wallacea
5
Kuningan
Jabar
172
Tumbuhan daerah berbatu & G. Ciremai
6
Liwa
Lampung
116
Tumbuhan hias Indonesia
7
Katingan
Kalteng
127
Tumbuhan buah Indonesia
8
Puca
Sulsel
120
Tumbuhan bernilai ekonomi
9
Lombok
NTB
130
Tumbuhan kawasan Sunda Kecil
10
Danau Lait
Kalbar
328
Tumbuhan kawasan equator
11
Sambas
Kalbar
300
Tumbuhan riparian tropis
12
Batam
Riau
13
Samosir
Sumut
100
Tumbuhan dataran tinggi Sumatera
14
Solok
Sumbar
100
-
15
Kendari
Sultra
40
-
16
Minahasa
Sulut
100
-
86
Tumbuhan pulau-pulau kecil Indonesia
Indikator capaian kegiatan Kebun Raya
Tanaman Koleksi
Master Konstruksi Badan Pembinaan plan AMDAL Pembibitan Penanaman Pendataan infrastruktur Pengelola SDM
Jambi
Baturraden
Balikpapan
Enrekang Kuningan Katingan Pucak Liwa Lombok Sambas Batam Sanggau Samosir Solok Kendari
Minahasa
tuntas dikerjakan, dalam proses pelaksanaan/pengembangan, dalam proses perencanaan/rintisan