Wapres Yusuf Kalla, Rayakan Tahun Baru Dengan Kesederhanaan tegas.co, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengimbau agar tutup tahun 2016 dan tahun baru 2017 dirayakan dengan kesederhanaan, tidak dengan pesta yang berlebihan ataupun hura-hura. Menurutnya, pergantian tahun ini memang layak dirayakan pascaketegangan akibat maraknya aksi unjuk rasa dan penangkapan teroris yang terjadi belakangan ini. Hanya saja, menyarankan agar dirayakan dengan sederhana.
Wapres Yusuf Kalla sat memberikan keterangan pers di Jakarta. FOTO : RUL
“Masing-masing orang kan berbeda minat. Jadi yang ingin merayakan silakan, yang ingin ke masjid tausiyah silakan, yang ingin nonton film silakan, asal yang penting jangan hura-hura, itu saja. Tahun baru itu kan biasa, kita juga jangan tegang terus ya,” kata Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat, (30/12/16). Menurut Wapres, pergantian tahun baiknya dirayakan secara sederhana. Berkegiatan di mushala atau masjid untuk tausiyah atau sekadar menonton
film, kata Kalla, sudah cukup untuk menghabiskan waktu.Meski begitu, ia tak melarang, apabila masyarakat memiliki cara lain untuk menyambut 2017. Hanya saja, ia menilai, layaknya malam yang sehari-hari dilalui, tidak ada yang terlalu istimewa dengan malam pergantian tahun. RUL / MAN
Catatan Akhir Tahun 2016 Komisi Yudisial Dalam Peradilan tegas.co, JAKARTA – Komisioner Komisi Yudisial, Farid Wajdi mengatakan, tahun ini masih ada aparatur peradilan yang harus berurusan dengan penegak hukum. Menurunnya jumlah hakim yang melakukan pelanggaran dan disidangkan di Majelis Kehormatan Hakim (MKH) pada 2016, dinilai oleh Komisi Yudisial (KY) bukan berarti semakin membaik. Padahal, model sistem peradilan sudah diubah sejak era reformasi untuk meminimalkan perilaku menyimpang aparaturnya.
Komisioner Komisi Yudisial Farid Wajdi saat memberikan keterangan pers di Jakarta. FOTO : RUL
Juru Bicara KY, Farid Wajdi mengatakan bahwa dalam hal ini memang terjadi penurunan kuantitas kasus etik hakim sejak 3 tahun terakhir. Tahun 2014 sebanyak 13 orang, 2015 sebanyak 6 orang, dan 2016 hanya 3 orang. “Dari bulan Januari sampai dengan September 2016, tercatat ada 28 aparat peradilan yang perkaranya terpublikasi media. Terdiri dari 23 hakim dan lima pejabat pengadilan. Namun kita tidak bisa mengambil simpulan terlalu cepat untuk menyatakan bahwa hakim makin baik perilakunya,” kata Farid selaku Juru Bicara Komisi Yudisial, Jakarta, Jumat, (30/12/16). Farid pun menambahkan bahwa, dalam catatan Tim Analisis Media Komisi Yudisial, sepanjang tahun 2016 terdapat 28 pejabat pengadilan yang terdiri dari 5 nonhakim dan 23 Hakim yang kasusnya mencuat ke media. Belum lagi kasus hakim yang berkaitan dengan tangkap tangan KPK pada 2015. Sejak Februari 2016 hingga awal September 2016, banyak di antaranya terkait aparat pengadilan khususnya Hakim. Namun hal itu ternyata tidak menjadi pertimbangan MA menindaklanjuti kasus tersebut ke MKH. Begitu pula dengan catatan laporan pengaduan di internal KY tentang dugaan pelanggaran Kode etik Hakim, yang tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. “Sehingga penurunan dari jumlah MKH tidak bisa jadi acuan, sekalipun harus diakui, pasca-kenaikan Gaji Hakim melalui PP 94/2012. Modus pelanggaran memang bergeser, dari yang tadinya terang dan kasar, sekarang ini bertransformasi menjadi lebih rapi dan sistemik,” tambahnya. Ia pun juga menyinggung soal peningkatan kesejahteraan pegawai di lingkungan lembaga peradilan.Pada 2004 lalu, ada kebijakan remunerasi yang diterapkan bagi hakim. Saat itu ada pandangan gaji hakim terlalu kecil. Setelah itu, lanjut dia, ada peningkatan status hakim pada 2009 sebagai pejabat negara. Terakhir, pada 2012, kesejahteraan hakim kembali ditingkatkan sehingga berada di atas rata-rata aparatur sipil negara lainnya. “Namun fakta kinerja lembaga berdasarkan evaluasi yang dilakukan MA tahun 2008, keberhasilan program dan capaian yang diperoleh MA baru mencapai 30 persen. Kemudian, dari penilaian Organizational Diagnostic Assessment tahun 2009, kinerja lembaga peradilan tetap mendapat sorotan dari berabagai kalangan. “Sorotan itu meliputi informasi proses peradilan yang tertutup, biaya perkara yang tinggi, masih sulitnya akses masyarakat
miskin dan terpinggirkan, serta proses penyelesaian perkara yang dirasakan masih sangat lama,” tandasnya. RUL / MAN
Hanya Dua Kasus Menonjol Ditangani Polda Sultra tegas.co, KENDARI, SULTRA, Sepanjang Tahun 2016 hanya ada dua kasus yang menonjol ditangani oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara. Kedua kasus itu adalah ditemukannya 95 karung atau 2.375 Kilogram Amonium Nitrat (bahan bakar peledak) oleh polda Sultra bersama Polres Bombana dan Kasus penemuan 10 karung yang berisi Omonium Nitrat (bahan baku peledak) yang akan dibawa menuju Maluku Utara.
Kapolda Sultra Brigjend Polisi Agung Sabar Santoso saat menggelar Jumpa Pers Akhir Tahun
di mapolda Sultra. FOTO : MAN
“Dua kasus tersebut yang dianggap menonjol dan telah dilaporkan di mabes Polri. Kasus tersebut telah ditangani, bahkan tersangkanya sudah divonis oleh pengadilan,”ujar Kapolda Sultra Brigadir Jenderal Polisi Agung Sabar Santoso saat menggelar konprensi Pers di Mapolda Sultra, Jum,at (30/12). Camar 1 polda Sultra itu menyebutkan, kasus menonjol yang ditemukan pada tanggal 15 september 2016 oleh jajaran Ditpolair Polda Sultra bersama jajaran Polres Bombana dengan ditemukan bahan baku peledak jenis Omonium Nitrat sebanyak 95 karung atau 2.375 Kilogram merupakan kasus yang menonjol. “bahan ini adalah untuk membuat Bom, jadi itu langsung diamankan,”ujarnya. Begitu juga dengan yang ditemukan pada tanggal 18 April 2016 sekitar pukul 20.00 Wita oleh jajaran Polda Sultra (Polsek KP3 Bau-bau) dengan menggagalkan pengiriman bahan peledak sebanyak 10 karung atau 25 Kilogram ke Maluku Utara adalah hal yang paling menonjol. “Kedua kasusnya telah ditangani dengan baik, bahan baku pelekdanya juga sudah diamankan,”tandasnya. Namun demikian, peristiwa meledaknya Granat di Kampus Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara serta terbunuhnya Jalil salah satu aparatur Sipiul Negara Badan Narkoba Nasional Provinsi oleh aparat Kepolisian tidak diamnggap sebagai kasus menonjol. “Kasus itu sudah tuntas ditangani dan telah dilaporkan di mabes Polri. Karena itu dalam konprens ini, kasus tersebut tidak ditayangkan untuk diinformasikan media,”katanya singkat. MAN
Tangani Korupsi, Rp. 3 Milyar Lebih Diselamatkan tegas.co, KENDARI, SULTRA – Perkara Korupsi yang ditangani Dirkrimsus Polda Sultra tahun 2016 mengalami penurunan, jika dibandingkan pada tahun 2015 lalu. Hal itu ditegaskan oleh Kapolda Sultra Brigjend Polsisi Agung Sabar Santoso saat menggelar Konprensi pers dengan puluhan awak media di mapolda Sultra, Jum,at (30/12).
Kapolda Sultra Brigjend Polisi Agung Sabar Santoso didampingi Wakapolda, Irwasda dan pejabat Utama menggelar Konprensi pers di mapolda Sultra. FOTO : F T
Menurut Camar satu Polda Sultra itu, dari sejumlah perkara Korupsi yang ditangani sepanjang tahun 2016, uang Negara yang berhasil diselamatkan sebesar rp 3 Milyar lebih, sementara di tahun 2015 lalu uang yang diselamatkan sebesar Rp. 7 Milyar lebih dari semua perkara Korupsi yang
ditangani Dirkrimsus. “Ada penurunan kasus Korupsi di Sultra, karena itu nilai uang yang diselamatkan juga rendah. Namun itu adalah suatu keberhasilan dalam menangani perkara Korupsi di wilayah hukuim Polda Sultra,”katanya. Perwira Tinggi dengan satu bintang dipundak itu mengaku, penegakkan korupsi di Sultra tidak akan begitu meningkat jika masyarakat tidak turut membantu, khususnya dari pekerja media di wilayah Sultra. “Penaganan Korupsi tidak aka nada namanya tebang pilih, begitu ada dugaan langsung dilakukan pengembangan dan penyelidikan dan seterusnya dilakukan penyidikan untuk dilanjutkan di kejaksaan tinggi untuk dilakukan penuntutan,’tandasnya. MAN
Bupati Koltim Serahkan Bantuan Sarana Usaha Produktif tegas. Co. KOLAKA TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur terus berbenah dalam rangka meninkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah memberikan bantuan usaha produktif kepada kelompok usaha terus digalakkan, seperti yang dilakukan oleh bupati Koltim Tony Herbiansyah yang menyerahkan bantuan sarana usaha
produktif dan keterampilan kepada sejumlah kelompok usaha, di Kecamatan Polipolia, Jumat (30/12).
Bupati Koltim Tony Herbiansyah menyerahkan bantuan usaha produktif kepada kelompok di Kecamatan Poli-Polia. FOTO : JUSRAN
“Bantuan ini, untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga, kelompok, masyarakat Kabupaten Kolaka Timur pada umumnya. Ini, sebagai bentuk perhatian Pemerintah. Ini juga merupakan perwujudan dari janji yang saya sampaikan saat kampenye pencalonan bupati beberapa waktu lalu,”ujar Bupati Koltim Tony Herbiansyah saat memberikan sambutan dan pengarahan. Menurut mantan Wakil Bupati konawe itu dengan adanya bantuan ini, penerima diharapkan betul-betul menekuni dan melanjutkan upaya pemerintah ini dalam rang meningkatkan pendapat ekonomi masyarakat. “Yah tinggal ihtiar dan berdoa saja biar cepat berhasil. Saya minta, jangan sampai lagi ada provokator, memang dana bantuan ini dari pemerintah pusat, tapi kalau kita tidak upayakan maka tidak akan sampai ke Kolaka Timur,”katanya. Untuk diketahui bantuan usaha produktif yang diserahkan oleh Bupati koltim kepada kelompok usaha masyarakat itu seperti Alat Pertukangan, Mesin Jahit, Perlengkapan Salon dan Bibit Kambing. JUSRAN / MAN
Sepi Pembeli, Pedagang Kembang Api Mengeluh tegas.co, KOLAKA, SULTRA – Malam pergantian Tahun tinggal menghitung jam. Pesta kembang api sangat identik dengan pesta kembang api. Untuk memperoleh kembang api tidaklah susah, karena hampir disetiap sudut jalan akan dijumpai pedagang kembang api. Namun di Kolaka mengeluhkan dengan sepinya pembeli kembang api.
Salah satu pedagang kembang api di kabupaten Kolaka. FOTO / LAN
“Pembeli kembang masih masih sepi, pada hal pesta tutup dan sambut tahun baru sudah tidak lama lagi, tetapi pembeli kembang api, petasan ataupun terompet masih sepi, bahkan seharian ini baru beberapa buah saja yang dibeli dari sini,”Ujar Anca salah satu pedagang kembang api di Kolaka, Jum,at (30/12). Menurutnya, menjual kembang api dilakukan setiap dipenghujung tahun dan mendekati malam pergantian tahun, pembeli selalu banyak. Tetapi di tahun ini sangat sepi pembeli, bahkan terancam rugi, jika tidak ada pembeli
hingga esok hari. “Biasanya keuntungan dari dagang kembang api cukup lumayan. Tetapi tahun ini masih minim,”katanya. Sejak beberapa hari terakhir, pedagang kembang api di kabupaten Kolaka, khususnya di Kota Kolaka sudah banyak yang menjajakan, bahkan hamper disetiap pojok jalan sudah tampak pedagang. Harga kembang api yang didagangkan juga bervariasi mulai dari harga Rp 50 ribu Rp. 250 ribu. LAN / MAN
Pkl Bantaeng Dapat Gerobak Dari Bri tegas.co, BANTAENG, SULSEL – Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Bantaeng ketiban rejeki di akhir Tahun 2016. BRI Cabang Bantaeng menyerahkan 40 unit gerobak untuk tempat usaha. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati secara simbolis kepada salah satu perwakilan PKL di kawasan sentra Kuliner pantai seruni Kabupaten Bantaeng, Kamis (29/12).
Bupati Bantaeng H Nurdin Abdullah menerima bantuan dari program CSR BRI Cabang Bantaeng. FOTO : SYAMSUDDIN
Bantuan berupa gerobak tersebut merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Bantaeng sebanyak 40 unit atau seharga Rp 351 juta lebih yang selanjutnya diserahkan Kepada Pemerintah Kabupaten Bantaeng melalui Dinas Koperasi dan UKM. Penyerahan gerobak untuk PKL Bantaeng diserahkan langsung oleh Bupati Bantaeng H Nurdin Abdullah didampingi Ketua Tim PKK bantaeng Hj Lietiaty F Nurdin. Dalam kesempatan itu H Nurdin Abdullah mengatakan, 40 gerobak untuk PKL tersebut merupakan program BRI Cabang Bantaeng melalui CSR. Orang nomor satu di Bantaeng menyampaikan harapan agar bantaeng menjadi icon daerah wisata dan menjadi sentra kuliner. “Pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Bantaeng dan berharap BRI sebagai Mitra pemerintah dapat terus memberi perhatian kepada masyarakat,”tandasnya. Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Bantaeng Meyriani Madjid mengatakan bahwa program CSR ini merupakan kepedulian BRI terhadap penataan dan pengelolaan UKM di Bantaeng, “Kami juga berterima kasih kepada pihak BRI atas perhatiannya dalam pengembangan UKM di daerah kita Kabupaten Bantaeng,”ujarnya menambahkan. Ditempat yang sama Wakil Pimpinan Wilayah Bank BRI Makassar, Deni Rochman menyampikan, BRI selalu mengutamakan pemberdayaan ekonomi untuk membantu peningkatan kondisi sosial masyarakat kecil. “Diharapkan agar bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat”,Ujarnya singkat saat memberikan sambutan. Turut hadir dalam kegiatan penyerahan 40 gerobak masing-masing Kapolres Bantaeng AKBP Adip Rojikan SIK, Dandim 1410 Bantaeng Letkol Inf. Sandi Kamidianto, Kepala Kejaksaan Erry Pudyanto, Kepala SKPD dan Camat se Kabupaten Bantaeng. SYAMSUDDIN / MAN
Dua Pengunjung Thm Positif Menggunakan Narkoba tegas.co, KENDARI, SULTRA – Upaya pemberantasan peredaran dan penggunaan Narkotika dan Obat terlarang di wilayah Hukum Polda Sultra terus dilakukan. Kamis malam lalu (29/12), jajaran Direktorar Narkoba Polda Sultra bersama BNP Sultra menggeral Razia di sejumlah tempat hiburan malam di Kota Kendari.
Salah satu ruangan THM yang di razia oleh jajaran Dirnarkoba Polda Sultra bersama BNNP Sulta. FOTO : FT
Razia yang dilakuikan di beberapa tempat hiburan malam, baik itu tempat Karaoke maupun Diskotik dipimpin langsung Dirnarkoba Polda Sultra Kombes Pol Sunarto. Dari hasil razia tersebut ditemukan dua pengunjung THM yang positif menggunakan Narkoba. Kedua pengunjung tersebut kemudian dimanakan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan. Teridentifikasinya pengunjung menggunakan Narkoba itu setelah setiap pengunjung yang ada di dalam tempat hiburan malam di periksa urine oleh petugas BNNP. “hasil pemeriksaan Urinedua pengunjung di nyatakan positif
menggunakan narkoba dan langsung di giring ke Kantor BNNP Sultra untuk di periksa lebih lanjut,”ujar Disnarkoba polda Sultra Kombespol Sunarto. Menurutnya, razia yang di lakukan ini rutin di laksanakan / hal ini untuk memberantas peredaran narkotika di wilayah hukum Sulawesi Tenggara menjelang pergantian tahun “Razia seperti ini akan terus di tingkatkan mengingat pengguna narkoba di Kota Kendari semakin hari semakin meningkat pengguananya,”katanya. F T / MAN
Penyelidikan Kasus Laka Laut Diserahkan Ke Polda Sulteng tegas.co, KENDARI, SULTRA – Kecelakaan laut yang menimpa Kapal Tongkang Anjelina versus Kapal Nelayan di perairan laut Morowali Selasa malam lalu kini dalam penyelidikan Polda Sulawesi Tengah. Kasus tabrakan yang menyebabkan dua korban meninmggal dan satu mengalami luka bakar serta satu korban lainnya dinyatakan hilang mendapat pertolongan dari Tim SAR bersama Polairud Polda Sultra dengan melakukan evakuasi di teluk Kendari.
Salah satu korban tabrakan kapal antara kapal tongkang dan kapal nelayan yang masih di rawat di RS Santaana Kendari. FOTO :FT
“Kecelakaan Laut dengan kasus tabrakan antara Kapal Tongkang dengan kapal Nelayan terjadinya di perairan laut Morowali Sulawesi Tengah, untuk itu penyelidikannya diserahkan ke Polda Sulteng,”ujar kapolda Sultra Brigjen Agung Sabar Santoso saat menggelar jumper pers akhir tahun 2016 di Mapolda Sultra, Jum,at (30/12). Menurut camar satu Sultra itu, penyerahan kasus inimengingat wilayah kejadian berada di wilayah hukum Sulawesi Tengah dan Polda Sultra hanya menangani evakuasi korban bersama Tim SAR dengan membawa ke rumah sakit bayangkara Sultra dan Rumah sakit Santa Anna. “Pihak Polda Sultra dan Polda Sulteng sudah melakukan koordinasi untuk penyelidikannya,”tandasnya. Sementara itu Dirpolair Polda Sultra Kombes Agung Anugrah menambahkan, tabrakan kapal yang terjadi antara kapal nelayan dan tongkang di sebabkan karena sistim navigasi yang tidak berfungsi dengan baik, di tambah lagi cauca pada saat itu gelap. “Kami dari Dirpolair Polda Sultra siap membantu jika diperlukan dari Polda Sulteng,”katanya. F T / MAN
882 Produk Makanan Kadaluarsa Dimusnahkan tegas.co, KENDARI-SULTRA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sulawesi Tenggara merilis hasil razia yang dilaksanakan sepanjang tahun 2016. Razia yang dilakukan itu terkait perderan makanan dan Minuman yang kadaluarsa, obat tradisional dan kosmetik tanpa izin edar. Dari rutinitas razia yang dilakukan tersebut berhasil menyita sebanyak 882 produk dan dimusnahkan.
Kepala BPOM Sultra Adilla Pababari menunjukkan makan dan obat yang siap dimusnahkan. FOTO : F T
“Hasil razai yang kami lakukan sepanjang tahun 2016 tersebut ada 882 produk makanan kadar luarsa dan produk tanpa izin edar telah berhasil kami amankan dari pasaran dan telah dimusnahkan,”ujar Kepala BPOM Sultra Adila Pababari kepada sejumlah awak media, Jum,at (30/12).
Menurut Adillah., pengawasan terhadap Obat dan makanan yang beredar di Sulawesi Tenggara akan terus ditingkatkan pengawasannya. Pengawasan itu bukan saja di Kota kendari, tetapi di seluruh Wilayah Sultra, khususnya di sejumlah pasar tradisional, swalayan, super market, mini market, hingga di warung-warung dan kios akan menjadi perhatian dari pengawasan yang akan dilakuykan oleh BPOM dan pihak-pihak terkait lainnya. “Tahun 2017 mendatang pengawasan dengan melakukan razia akan terus di tingkatkan, terutama jelang hari-hari besar keagamaan,”tandasnya. F T / MAN