Volume II No.1, Februari 2016
ISSN : 2502-3780
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP RESIKO KREDIT PADA KOPERASI “IKA TEMAN” LAMONGAN *( Ratna Handayati Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan Jl. Veteran No.53A Lamongan Telp. ( 0322 ) 324706, Faks. ( 0322 ) 324706 Email :
[email protected]
ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan (1) untuk menganalisis tingkat perputaran piutang terhadap tingginya nilai investasi. (2) untuk menganalisis taksiran kerugian piutang terhadap kredit yang diberikan oleh Koperasi “IKA TEMAN” Lamongan. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif karena data – data yang diperoleh berupa angka – angka untuk menelusuri perencanaan dan pengendalian piutang Koperasi Ika Teman Lamongan. Untuk mengolah data-data yang ada dalam koperasi, penulis menggunakan rumus-rumus yang sesuai, antara lain: rumus untuk mengetahui tingkat perputaran piutang dan rumus untuk mengetahui taksiran kerugian piutang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Receivable turnover pada tahun 2015 berputar 3 kali dan pada tahun 2016 berputar 4 kali. Tinggi rendahnya receivable turnover mempunyai efek yang langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Semakin tinggi turnovernya, berarti semakin cepat perputarannya yang berarti semakin pendek waktu terikatnya modal dalam piutang. Semakin lama syarat pembayaran piutang (90 - 365) hari, berarti semakin lama modal terikat pada piutang. Syarat pembayaran piutang yang lama akan mengakibatkan kerugian koperasi khususnya dalam rangka mengefisiensikan modal kerja koperasi yang tertanan dalam piutang Kata Kunci : Perencanan Piutang, Pengendalian Piutang, Resiko Kredit banyak. PENDAHULUAN Sejalan MEA,
pada
Dengan
perencanaan
dengan
munculnya
umumnya
suatu
pelaksanaan
dan
demikian pengendalian
kegiatan
dalam
perusahaan harus dilaksanakan dengan
perusahaan mengalami perkembangan
sebaik-naiknya.
yang pesat. Sehubungan dengan hal
pelaksanaannya, piutang merupakan
tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang
salah satu faktor pendukung dari
ada dalam perusahaan juga semakin
beberapa rencana usaha yang mungkin
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Dalam
proses
355
Volume II No.1, Februari 2016
ISSN : 2502-3780
disusun untuk membantu pihak intern
terjadi
perusahaan
pembayaran dari debitur, menunda
dalam
mengendalikan
jalannya perusahaan. Piutang
usaha
suatu
lancar serta bagian terbesar dari total merupakan
klaim
kepada pihak lain atas uang, barang atau jasa yag dapat diterima dalam jangka waktu satu tahun atau dalam satu
siklus
kegiatan
perusahaan
(Mulyadi, 2002:87). Pemberian piutang mengandung resiko bagi perusahaan berupa kerugian apabila debitur tidak membayar kewajibannya. Kecurangan dalam suatu siklus kerja juga sering terjadi sehingga membuat perusahaan
atas mutasi piutang.
Aktivitas usaha Koperasi “IKA Lamongan
adalah
melakukan kegiatan simpan pinjam sehingga Koperasi “IKA TEMAN” Lamongan memiliki piutang usaha yang jumlahnya besar. Koperasi “IKA TEMAN” Lamongan sebagai koperasi simpan pinjam memiliki resiko usaha seperti resiko kredit macet, resiko tingkat
bunga,
resiko
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian
tentang
Perencanaan dan Pengendalian Piutang terhadap Resiko Kredit pada Koperasi “IKA TEMAN” Lamongan. Penelitian ini
bertujuan
untuk
menganalisis
tingkat perputaran piutang terhadap tingginya nilai investasi dan untuk menganalisis taksiran kerugian piutang terhadap kredit yang diberikan oleh Koperasi “IKA TEMAN” Lamongan. LANDASAN TEORI
mengalami kerugian.
TEMAN”
mencatat
lapping, melakukan pembukuan palsu
salah satu aktiva yang besar dari akiva
Piutang
tidak
pencatatan dengan melakukan cash
perusahaan pada umumnya merupakan
aktiva.
adalah
likuiditas.
Adapun kecurangan yang mungkin
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Pengertian
dan
Karakteristik
Koperasi Istilah koperasi muncul dari bahasa inggris yaitu Co-Operation (Co: bersama, dan Operation: usaha) secara singkatnya koperasi berarti usaha bersama. Menurut Ima Suwandi (2005:12) koperasi perusahaan
dimana
adalah sebuah orang-orang
berkumpul bukan untuk menyatukan uang atau modal melainkan sebagai
356
Volume II No.1, Februari 2016
ISSN : 2502-3780
akibat kesamaan kebutuhan ekonomi.
Menurut
Andereas
S.
Apabila dalam memenuhi kebutuhan
Adiwardana (2004:120), pengendalian
ekonomi tersebut akhirnya diperoleh
adalah
sisa hasil usaha (keuntungan), maka
penyimpangan
dari
prestasi
keuntungan
direncanakan
dan
menggerakkan
tersebut
dipergunakan
kegiatan
mengukur yang
untuk membiayai kelangsungan hidup
tindakan korektif. Unsur-unsur dasar
koperasi, bukan untuk memperoleh
pengendalian adalaah: sebuah standar
keuntungan
Dengan
spesifikasi prestasi yang diharapkan,
demikian koperasi merupakan gerakan
sebuah pengukuran prestasi nyata,
ekonomi pada rakyat dan soko guru
sebuah perbandingan antara prestasi
perekonomian nasional.
yang
semata-mata.
diharapkan
kenyataannya,
sebuah
dengan laporan
penyimpangan kepada unit pengendali. Perencanaan dan Pengendalian Perencanaan adalah merupakan proses dimana manajemen menentukan
Pengertian Piutang
tujuan dan cara bagaimana untuk mencapainya.
Dalam
banyak
Warren, et al (2005: 404),
hal,
menyatakan bahwa yang dimaksud
perencanaan bisa memegang peranan
dengan piutang meliputi semua klaim
yang lebih penting daripada fungsi
dalam bentuk uang terhadap pihak
manajemen
lainnya, termasuk individu, perusahaan
lainnya,
pengorganisasian,
karena
pengarahan
dan
atau
organisasi
lainnya.
Mulyono
pengawasan sebenarnya melaksanakan
(2007 : 53), piutang usaha umumnya
keputusan
dalam
merupakan jumlah material di neraca
perencanaan
bila dibandingkan dengan piutang non
manajer menentukan : apa yang harus
usaha, sedangkan non piutang usaha
dilakukan, bilamana
melakukannya,
timbul dari transaksi selain penjualan
bagaimana melakukannya dan siapa
barang dan jasa kepada pihak luar.
yang harus melakukannya (Sentanoe
Piutang
Kertonegoro, 2003:28).
pihak lain atas uang, barang atau jasa
perencanaan.
yang
dibuat
Dengan
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
merupakan
klaim
kepada
357
Volume II No.1, Februari 2016
ISSN : 2502-3780
yag dapat diterima dalam jangka waktu
Pengertian
satu tahun atau dalam satu siklus
Kredit
kegiatan
perusahaan
(Mulyadi,
2002:87).
dan
Dimensi
Resiko
Djohanputro
(2004),
mendefinisikan risiko kredit sebagai
Klasifikasi Pos-Pos Piutang pada
risiko dimana debitur atau pembeli
Koperasi
secara kredit tidak dapat membayar
Pos-pos piutang pada koperasi lazimnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1.
Piutang
utang dan memenuhi kewajiban seperti tertuang
yang
timbul
karena
yang
timbul
karena
penjualan produk atau penyerahan jasa kepada bukan anggota 3.
Piutang kepada koperasi lain yang timbul
sehubungan
transaksi-transaksi
dengan yang
menyangkut program pemerintah dibidang
pengadaan
dan
penyaluran produk 4.
Piutang yang timbul sehubungan dengan pembagian sisa hasil usaha (SHU)
dari
pencariannya persyaratan
koperasi
lain
tergantung
pada
tertentu.
(Ikatan
Akuntan Indonesia, 2002: 110)
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
atau
persepsi
mengenai
kemungkinan gagal bayar semakin tinggi.
jasa kepada anggota Piutang
kesepakatan,
turunnya kualitas debitur atau pembeli sehingga
penjualan produk atau penyerahan
2.
dalam
Ukuran
nilai
suatu
risiko
kredit terdiri dari faktor kuantitas exposure kredit dan kualitas exposure kredit.
Kuantitas
exposure
kredit
tercermin dalam besarnya pinjaman. Semakin
besar
pinjaman
maka
semakin besar juga tingkat exposure kredit.
Kualitas
exposure
kredit
tercermin oleh kemungkinan gagal bayar dari debitur atau pembeli secara kredit dan kualitas dari jaminan yang diberikan oleh debitur atau pembeli kredit.
Semakin
rendah
kualitas
jaminan maka semakin rendah kualitas kredit dan semakin tinggi risiko kredit yang dihadapi (Djohanputro, 2004).
358
Volume II No.1, Februari 2016
ISSN : 2502-3780 perusahaan yang mempengaruhi
Penilaian Resiko Kredit Pada perusahaan
umumnya dalam
suatu
mengadakan
kelangsungan perusahaan. METODE PENELITIAN
penilaian resiko kredit adalah dengan
Menurut Sugiyono (2015:56)
memperhatikan lima “C”. Menurut
penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
Djohanputro
model
data penelitian berupa angka – angka
pemeringkatan yang umum digunakan
dan analisis menggunakan statistik.
yaitu 5C yang meliputi
Penelitian ini termasuk dalam jenis
a.
Character.
(2004),
Karakter
(character)
berkaitan dengan perilaku calon debitur atau pembeli secara kredit mengenai membayar
keinginan dan
untuk memenuhi
penelitian deskriptif kuantitatif karena data – data yang diperoleh berupa angka – angka untuk menelusuri perencanaan dan pengendalian piutang Koperasi Ika Teman Lamongan. Metode
kewajiban. b.
Capacity.
Kapasitas
(capacity)
menunjukkan kemampuan calon debitur atau pembeli secara kredit untuk membayar kewajiban pinjam
Capital.
Modal
ditunjukkan
oleh
(capital) perbandingan
antara pinjaman dan modal sendiri
Collateral.
Jaminan
(collateral)
merupakan
piranti
pengaman
Condition.
dokumentasi dan observasi. Dalam metode ini dilakukan dengan cara menganalisa
perencanaan
dan
Teman
Lamongan.
melakukan
Penulis
wawancara
juga secara
langsung terhadap pimpinan koperasi,
Kondisi
Koperasi Ika Teman Lamongan. Data yang
diperoleh
berasal
laporan
keuangan selama periode 2015-2016.
pinjaman yang terakhir. e.
yang digunakan adalah wawancara,
kasir, bagian keuangan dan karyawan
(ekuitas). d.
data
pengendalian piutang Koperasi Ika
meminjam. c.
pengumpulan
(condition)
mengacu kepada kondisi eksternal
Untuk
data-data
yang ada dalam koperasi, penulis berusaha kemudian
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
mengolah
untuk
menganalisa
diadakan
data
perbandingan
359
Volume II No.1, Februari 2016
ISSN : 2502-3780
dengan teori-teori yang ada, di samping itu
digunakan
sesuai,
antara
rumus-rumus lain:
b.
yang
rumus
Average
Collection
Period
=
360 receivable turnover
untuk
mengetahui tingkat perputaran piutang
Average Collection Period (tahun
dan rumus untuk mengetahui taksiran
2015) =
kerugian piutang. = HASIL
PENELITIAN
DAN
2016) =
Tingkat Perputaran Piutang
permasalahan
membahas yang
=
berhubungan
dengan perencanaan dan pengendalian piutang terhadap resiko kredit, maka
360 = 120 hari 3
Average Collection Period (tahun
PEMBAHASAN
Dalam
360 receivable turnover
c.
360 receivable turnover 360 = 90 hari 4
Perputaran
Aktiva
=
kita terlebih dahulu harus mengetahui
net sales operating assets
jumlah piutang yang terjadi dimana
Perputaran Aktiva (tahun 2015) =
jumlah piutang tersebut digunakan
net sales operating assets
untuk menghitung tingkat perputaran piutang.
Adapun
rumus
yang
=
digunakan untuk menghitung tingkat perputaran
piutang
adalah
sebagai
berikut: a.
Receivable
Turnover
=
net credit sales average receivale Receivable Turnover (tahun 2015) =
Rp.1.913.312.044 = 3 kali Rp. 637.772.348
Receivable Turnover (tahun 2016) =
Rp. 2.176.343.928 = 4 kali Rp. 544.085.982
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Rp.3.108.104.913 = 1,34 kali Rp. 2.319.481.278
Perputaran Aktiva (tahun 2016) =
net sales operating assets =
Rp.3.108.104.913 = 1,34 kali Rp. 2.319.481.278 Berdasarkan perhitungan di
atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar 3 kali dan piutang tersebut dikumpulkan rata-rata setiap 120 hari sekali dengan dana
360
Volume II No.1, Februari 2016 yang
tertanam
keseluruhan
dikumpulkan rata-rata setiap 90 hari
aktiva rata-rata dalam satu tahun
sekali dengan dana yang tertanam
berputar 1,34 kali atau setiap rupiah
dalam keseluruhan aktiva rata-rata
aktiva
dapat
dalam satu tahun berputar 1,47 kali
menghasilkan revenue sebesar Rp.
atau setiap rupiah aktiva selama satu
1,34. Sedangkan pada tahun 2016 rata-
tahun dapat menghasilkan revenue
rata dana yang tertanam dalam piutang
sebesar Rp. 1,47.
selama
dalam
ISSN : 2502-3780
satu
tahun
berputar 4 kali dan piutang tersebut Dengan demikian, perputaran
Selanjutnya
penulis
akan
piutang dari tahun 2015 ke tahun 2016
menyajikan analisa umur piutang untuk
mengalami
menentukan taksiran kerugian piutang.
peningkatan.
Semakin
tinggi tingkat perputaran piutangnya, maka kecepatan berputar modal pada piutang juga semkin cepat. Hal ini mengakibatkan semakin pendek waktu terikatnya modal dalam piutang yaitu sebanyak 90 hari.
Taksiran Kerugian Piutang Perhitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui taksiran kerugian piutang terhadap kredit yang telah diberikan
oleh
koperasi
kepada
anggotanya. Rumus untuk menghitung taksiran kerugian piutang adalah: Taksiran kerugian piutang = (%) kerugian piutang x jumlah piutang
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
361
Volume II No.1, Februari 2016
ISSN : 2502-3780
Tabel 1 Taksiran Kerugaian Piutang Koperasi Ika Teman Lamongan tahun 2015 Kelompok umur piutang
Jumlah (Rp)
Prosentase kerugian
Taksiran Kerugian Piutang (Rp)
Belum menunggak
452.731.258
0%
-
Menunggak 1 - 30 hari
318.886.684
5%
15.944.334
Menunggak 31 60 hari
382.663.808
10%
38.266.380
Menunggak 61 90 hari
429.442.479
15%
64.416.372
Menunggak 91 180 hari
156.431.562
20%
31.286.312
Menunggak 181 365 hari
173.161.253
50%
86.580.627
JUMLAH
1.913.317.044
236.494.025
Sumber : Diolah Dari tabel 1 di atas taksiran
Rp.
38.266.380.
Kelompok
umur
kerugian piutang pada tahun 2015
piutang yang menunggak antara hari
mengalami
yang
ke enam puluh satu sampai hari ke
umur
sembilan puluh, taksiran kerugian
piutang yang menunggak antara hari ke
piutangnya sebesar Rp. 64.416.372.
satu sampai hari ke tiga puluh, taksiran
Sedangkan kelompok umur piutang
kerugian
menunggak hari ke 91-180 dan hari ke
signifikan.
peningkatan Untuk
kelompok
piutangnya
sebesar
Rp.
15.944.334. Kelompok umur piutang
181-365
adalah
taksiran
kerugian
yang menunggak antara hari ke tiga
piutangnya sebesar Rp. 31.286.312
puluh satu sampai hari ke enam puluh,
dan Rp. 86.580.627.
taksiran kerugian piutangnya sebesar
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
362
Volume II No.1, Februari 2016
ISSN : 2502-3780
Tabel 2 Taksiran Kerugaian Piutang Koperasi Ika Teman Lamongan tahun 2016 Kelompok umur piutang
Jumlah (Rp)
Prosentase kerugian
Taksiran Kerugian Piutang (Rp)
Belum menunggak
438.268.796
0%
-
Menunggak 1 - 30 hari
362.723.912
5%
18.136.196
Menunggak 31 - 60 hari
420.513.287
10%
42.051.329
Menunggak 61 - 90 hari
569.258.077
17%
96.773.874
Menunggak 91 - 180 hari
204.125.861
25%
51.031465
Menunggak 181 - 365 hari
181.453.995
50%
90.680.998
JUMLAH
2.176.343.928
298.673.862
Sumber : Dioleh
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
363
Volume II No.1, Februari 2016
ISSN : 2502-3780
Dari tabel 2 di atas taksiran
piutang. Semakin tinggi turnovernya,
kerugian piutang pada tahun 2016
berarti semakin cepat perputarannya
mengalami
yang berarti semakin pendek waktu
peningkatan.
kelompok
umur
Untuk
piutang
yang
terikatnya
dalam
piutang.
menunggak antara hari ke satu sampai
Sebaliknya makin rendah turnovernya,
hari ke tiga puluh, taksiran kerugian
berarti semakin lambat perputarannya
piutangnya sebesar Rp. 18.136.196.
yang berarti semakin panjang waktu
Kelompok
terikatnya modal dalam piutang.
umur
piutang
yang
menunggak antara hari ke tiga puluh
2.
Semakin lama syarat pembayaran
satu sampai hari ke enam puluh,
piutang (90 - 365) hari, berarti
taksiran kerugian piutangnya sebesar
semakin lama modal terikat pada
Rp.
umur
piutang.
Syarat
piutang yang menunggak antara hari ke
piutang
yang
enam puluh satu sampai hari ke
mengakibatkan kerugian koperasi
sembilan
khususnya
42.051.329.
puluh,
Kelompok
taksiran
kerugian
mengefisiensikan
Sedangkan kelompok umur piutang
koperasi
menunggak hari ke 91-180 dan hari ke
piutang
adalah
taksiran
kerugian
piutangnya sebesar Rp. 51.031465 dan
lama
akan
yang
rangka
modal
kerja
tertanan
dalam
Saran 1.
Rp. 90.680.998.
Untuk
menghindari
terjadinya
perputaran piutang yang lambat, maka harus diadakn perencanaan
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil
pembayaran
dalam
piutangnya sebesar Rp. 96.773.874.
181-365
1.
modal
penelitian
ini
dapat
dan pengendalian piutang secara efektif, karena dengan cara ini
ditarik
kesimpulan:
modal yang diinvestasikan dalam
Receivable turnover pada tahun 2015
piutang dapat digunakan secara
berputar 3 kali dan pada tahun 2016
efisien.
berputar 4 kali. Tinggi rendahnya
2.
Dalam usaha perencanaan dan
receivable turnover mempunyai efek
pengendalian
yang langsung terhadap besar kecilnya
resiko kredit, koperasihendaknya
modal
membandingkan
yang
diinvestasikan
dalam
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
piutang
hari
terhadap
rata-rata
364
Volume II No.1, Februari 2016 pengumpulan
piutang
ISSN : 2502-3780 dengan
syarat pembayaran piutang yang ditetapkan. Cara ini sangat penting
Warren S. Carl., James M. Reeve., Philip E. Fees, 2005, Pengantar Akuntansi, Edisi21, Jakarta: Salemba Empat.
dilakukan oleh koperasi dalam rangka
membantu
mengetahui
berapa jumlah piutang tiap-tiap anggota dan anggota yang sudah jatuh temponya dapat ditagih.
DAFTAR PUSTAKA Adiwardana S. Andreas, 2004, Sistem Informasi Manajemen, Jilid Ketiga, Jakarta: PT Pustaka Binaman Presindo, Djohanputro, B. 2004, Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi, Jakarta: Penerbit PPM. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002., Standar Akuntansi Keuangan. PSAK No. 31, Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Cetakan Ketiga, Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat. Mulyono, 2007, Penuntun Belajar Akuntansi Menengah, Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. Suwandi, Ima, 2005, Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial, Edisi 5, Jakarta: Bharata Karya Aksara.
Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
365