rssN 1693 - 1238
il]81TI1, JOU,l]Itr, VOLUME 8 NOMOR 2 MEI
.
2O1O
INSECTS FOR LEGAL INVESTIGATION
Eina Yatmasari
.
EFEK LIDAH BUAYA (Aloe veral TERHADAP TITER IMUNOGLOBULIN G dan PENURUNAN OEDEMA TIKUS PUTIH (Raffus noruegicusl YANG MENGALAMI INFLAMASI Lestari Dewi
.
.
. .
PENGARUH GREEN TEA TERHADAP KADAR MALONDIALDEHIDA TIKUS DENGAN ARTRITIS AJUVAN YANG TERPAPAR DENGAN STRESOR DINGIN Sulistiana Prabowo
THE EFFECTS OF Nigella sativa Extract BEFORE SINGLE HIGH DOSE PARACETAMOL ADMINISTRATION TO RAT'S LIVER FUNCTION Hery Purnomo
ENDOSIMBIOSIS FILARIA DAN WOLBACHIA Risma LEPTIN dan HOMEOSTASIS ENERGI Fitri Handajani
I I
HANG TUAH M. J.
Vol.8
No.2
Hal. 49 - 96
Surabaya Mei2010
ISSN 1693 - 1238
NGARUH GREEN TEA TERIIADAP KA-DAR MALONDIALDEHIDA TIKUS DENGANARTRITIS AJUVAN YANG TERPAPAR DENGAN TRESOR DINGIN
PE
Sulistiana Prabowo
ABSTRACT : Rheumatoid arthritis is autoimmune disease caused by many factors that influence each other. Autoreactive T lymphocyte has central roles in autodestructive process. Most rheumatoid arthritic patients believe that wheather condition influences severity ofthe symptoms. Adjuvant arthritis is animal model for rheumatoid arthritis. This experimental research show the effect of green tea to malondialdehyde (I,DA) level in rat with adjuvant arthritis exposed to cold stress. This research used 3 groups of adjuvant arthritic rats: I ) Adjuvant arthritic Wistar rat without treatment; 2) Adjuvant arthritic Wistar rat exposed to cold stress for 7 days and receive green tea orally for 14 days, since 7 days before exposed to cold stress; 3) Adjuvant arthritic Wistar rat exposed to cold stress for 7 days. MDA level was measured in periarticular tissue of such three groups before and after exposed to cold stress. The results ofthis study showed that green tea inhibited increased MDA level in periartieular tissue of adjuvant arthritic rats exposed to cold stress. This condition is caused by eatechin as potent antioxidant in green tea quenched the increased of reactive oxygen species and in turn would decreased the destructive oxydative eflects of these oxidant.
Keywords : green tea, MDA, adjuvant arthritis.
Corespondence: Depafiment of Immunology Faculty ':f ]ledicine Hang Tuah University, Jl.Gadung No.1 Surabaya60244
LATAR BELAKANG Artritis rematoid adalah penyakit autoimun yang disebabkan oleh banyak faktor yang saling
di mana sel T autoreaktif dianggap memiliki peran sentral dalam proses autodestruktif (van Bilsen et al., 2002). Sel T autoreaktif adalah bagian dari
mempengaruhi satu sama lain,
artritis rematoid meningkat karena perubahan tekanan barometrik dan perubahan temperatur. Sedangkan penelitian lainnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang jelas antara aktivitas penyakit artritis rematoid dengan kondisi atmosfer (van de Laar et a1.,1991). Arhitis ajuvan dipakai sebagai model hewan
respons imun normal, dan karena pengaturan yang
untuk artritis rematoid pada manusia.
ketat dalam keadaan normal tidak menginduksi
cuaca
Peningkatan proses keradangan pada artritis ajuvan yang disebabkan oleh stresor dingin, diduga terjadi melalui peningkatan produksi senyawa oksigen reaktif. Stresor dingin akan merangsang pusat pengaturan suhu pada hipotalamus sehingga terjadi peningkatan produksi panas, dengan tujuan agar temperatur tubuh dapat dipertahankan konstan (Sakuma et al,2001; van Eden, 1987; Weller et al., 1998; Falk, 1998; Lee et a|.,1997; Kenney & Buskirk, lees). Peningkatan produksi panas dapat terjadi melalui peningkatan proses lepas kaitan (uncoupling) dari fosforilasi oksidatif yang terjadi pada mitokondria. Peningkatan proses lepas kaitan tersebut akan menyebabkan
mempengaruhi gej ala penyakit. Penelitian yang
peningkatan proses redoks pada rantai respirasi.
dilakukan oleh Guedj dan Weinberger (1990) menunjukkan bahwa perubahan cuaca meningkatkan gejala artritik. Rasa nyeri pada
Pada proses redoks dari rantai respirasi,
penyakit autoimun. Tetapi, sel T autoreaktif dapat
diaktivasi dan diperbanyak secara klonal, misalnya dengan superantigen peptida bakteri atau virus yang memiliki kemiripan dengan epitop diri sendiri (mimikri molekuler) (van Bilsen el a|.,2004).
Proteinase memegang peranan penting dalam patogenesis dari destruksi sendi, dan matriks metaloproteinase dipercaya memegang peranan penting karena memiliki kemampuan untuk memecah berbagai macam senyawa matriks ekstaseluler sendi, termasuk kolagen (Breedveld, 2004). Sebagian besar penderita penyakit rematik
mempercayai bahwa kondisi
58
O^
direduksi menjadi HrO yang disertai dengan pengalihan 4 elektron kepada Or. Proses
pengalihan elektron tersebut tidak dapat terjadi sekaligus, tetapi terjadi secara bertahap. Bila proses pengalihan eleldron tersebut terjadi secara kurang sempurna, maka akan terbentuk senyawa
MATERI DAN METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian
Penelitian
ini
merupakan penelitian
oksigen reaktif. Jadi bila terjadi peningkatan
eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Separate Pretest-Posttest Control
proses redoks pada rantai respirasi, maka produksi
Group Design (Campbell
senyawa oksigen reaktif akan meningkat (Halliwell & Gutteridge, 1999; Suryohudoyo,
Zainuddin,2000). Dalam penelitian ini digunakan 3 kelompok tikus Wistar : I. Kelompok tikus Wistar dengan artritis ajuvan yang tidak mendapatkan perlakuan. II. Kelompok tikus Wistar dengan artritis ajuvan
2000).
Tubuh menanggulangi dampak negatif senyawa oksigen reaktif melalui aktivitas senyawa antioksidan, seperti misalnya superoksida dismutase (SOD), katalase, dan glutation peroksidase. Tetapi bila jumlah antioksidan yang dihasilkan tidak mencukupi, maka akan terjadi stres oksidatif dengan akibat terjadi kerusakan DNA, lemak, dan protein. Bentuk kerusakan oksidatif pada lemak tak jenuh adalah peroksidasi lemak. Peroksidasi lemak tak jenuhyangmemiliki lebih dari dua ikatan ganda, seperti asam linolenat, asam arakhidonat, dan asam dokosaheksaenoat, akan membentuk malondialdehida (MDA). Malondialdehida sering dipakai sebagai indikator terjadinya stres oksidatif (Halliwell & Gutteridge, 1999; Suryohudoyo, 2000).
berturut-turut dan mendapatkan green tea (teh hrjau) secara per oral setiap hari selama 14 hari berturut-turut, yang dimulai sejak 7 hari sebelum pemberian stresor dingin. iII.Kelompok tikus Wistar dengan artritis ajuvan
yang mendapatkan perlakuan berupa pemberian stresor dingin selama 7 hari berturut-turut.
Pada ketiga kelompok tikus tersebut dilakukan pengukuran kadar MDA jaringan periartikuler sebelum dan sesudah pemberian stresor dingin.
Skema:
O,--+TP#Oz
AA-R
terbentuk akan dilepaskan ke dalam sitosol.
Keterangan
Green tea (teh hijau) diperoleh dari daun green tea. Teh hijau dan teh hitam berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camelia sinensis. Tetapi hanya green tea yang diperkaya dengan
AA R P1
Or#P,...*Oa Or-|P, = = :
€Oo
:
Tikus Wistar dengan artritis ajuvan. Randomisasi. Perlakuan berupa pemberian stresor
dingin selama 7 hari berturut-turut dan mendapatkan green tea (teh hijau) secara per oral setiap hari selama 14 hari berturut-turut, yang dimulai sejak 7 hari sebelum
gugus flavonoid dari polifenol yang dikenal sebagai catechin. Proses fermentasi yang dilakukan pada proses pembuatan teh hitam merusak polifenol yang secara biologik aktif dalam daun teh segar. Catechin sebagai senyawa
penyakit.
Stanley, 1963;
yang mendapatkan perlakuan berupa pemberian stresor dingin selama 7 hari
Peningkatan produksi senyawa oksigen reaktifpada artritis ajuvan yang terpapar dengan stresor dingin terjadi melalui peningkatan proses lepas kaitan dari fosforilasi oksidatif pada mitokondria. Senyawa oksigen reaktif yang
kimia memiliki aktivitas membersihkan radikal bebas yang bermakna sebagai antioksidan yang poten (Strum,1997; Levites et aL.,2002). Green tea mengandung antioksidan poten yang dapat menghentikan reaksi oksidatif pada komponen sel (Suryohudoyo, 2000). Pemberian green tea pada artritis ajuvan yang terpapar stresor dingin diduga dapat menghambat peningkatan proses keradangan dan aktivitas
&
P2
:
: Or-Ou :
TP
pemberian stresor dingin. Perlakuan berupa pemberian stresor dingin selama 7 hari berturut-turut. Tanpaperlakuan.
Dilakukan pemeriksaan aktivitas SOD jaringan periartikuler kaki kiri tikus.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah tikus jenis Wistar. Sampel yang dipakai adalah
tikus \\lstarjantan berumur l0-12 minggu, yang menderita artriti s aj uvan.
Data
Kriteria inklusi : a- Berat badan 130-170 gram.
b.
Sehat selama 2 minggu masa adaptasi, yang
dilihat dari bulu yang halus dan licin, serta mobilitas yang normal.
Kriteria eksklusi :
a.
Prosedur Pengambilan dan pengumpulan
Berat badan lebih rendah dari 130 gram atau Iebih tinggi dari 170 gram.
b.
Sakit dalam 2 minggu masa adaptasi, yang dapat dilihat dari bulu yang menjadi kasar dan sedikit tegak, serta mobilitas yang berkurang. Kriteria drop oat : a. Mati selama proses penelitian. b. Menderita penyakit lain, di samping yang disebabkan oleh perlakuan.
Besar sampel Besar sampel yang dipakai dalam penelitian ini dihitung dengan rumus (Steel & Torrie, I 99 I ):
Dipakai 3 kelompok rikus Wistar jantan berumur 10-12 minggu yang menderita artritis ajuvan dan dikelompokkan secara random. Artritis ajuvan diinduksi dengan menluntikkan secara intradermal pada pangkal ekor tikus 0,1 ml Complete Freundb Ajuvant (CM) d,engan konsentrasi Mycobacterium tuberculosis l0 m! ml. Setelah 14 haridiberikan booster 0, 1 ml CFA secara intradermal pada kaki kanan dan kiri. Setelah 7 hari akan tlmbul gejala artritis ajuvan berupa pembengkakan, kemerahan, dan nyeri pada sendi kaki (Ronaghy et aI.,2002;Banik et al", 2A02; Santos & Tipping, 1994; Tak et al., 2000; Vijayalakshmi et at., 199t). Kedua kelompok tikus yang dipakai dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Kelompok pertama terdiri dari l2tikus Wistar jantan dengan artritis ajuvan yang tidak mendapatkan perlakuan.
Kelompok ke dua terdiri dari lZ tikus Wistar
jantan dengan artritis ajuvan yang
mendapatkan perlakuan berupa pemberian
stresor dingin dimasukkan dalam ruangan l5 menit setiap
5; cr
=
l-F
dengan temperatur 50 C selama
0,05 Z*r= 1,96
hari selama 7 hari berturut-turut, dan diberikan
0,80 Zu=0,85
gram green tea (teh hijau) secara per oral setiap hari selama 14 hafi berturut-turut dimulai 7 hari sebelum perlakuan. Kelompok ke tiga terdiri dari 8 tikus Wistar jantan dengan artritis ajuvan yang mendapatkan perlakuan berupa pemberian stresor dingin dimasukkan dalam ruangan dengan temperatur 50 C selama l5 menit setiap hari selama 7 hari berturut-turut. Pada masing-masing kelompok dilakukan pemeriksaan MDA j aringan periartikuler sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan. Setiap pemeriksaan pada masing-masing kelompok dilakukan pada tikus yang berbeda, karena pada pemeriksaan MDA periartikuler harus dilakukan pemotongan kaki tikus.
=
Pada penelitian eksperimentaI o2l5:
2
=l
Sekarang: n: ( 1,96 + 0,85
dibulatkan )'= 7,9 menjadi 8 --+ Besar sampel yang diperlukan untuk masingmasing kelompok adalah 8.
Teknik pengambilan sampel s
Cara penarikan sampel yang dipakai adalah impl e r andom s ampl in g, di mana masing-masing
kelompok tikus diperoleh secara random (Sudjana, 1984).
Bahan Penelitian Bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah Complete Freund Ajwant (CFA), asam
trikhloroasetat, HCl, Natrium-thiobarbiturat, larutan TRIS, xantin, xantin oksidase, nitroblue tetrazolium, HrO, EDTA, bufer fosfat. Instrumen Penelitlsn Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah ruangan dingin, spektrofotometer, vorteks, sentrifuge, water bath. 60
Pengukuran Kadar MDA faringan Periartikuler
Seratus mg jaringan periartikuler dimasukkan dalam tabung reaksi, ditambah dengan 550 pl aquadest dan dilakukan homogenasi. Kemudian ditambah 100 pl asam trikhloroasetat dan dilakukan vorteks. Kemudian ditambah 250 pl HCI dan dilakukan vorteks.
Selanjutnya ditambah Natrium-thiobarbiturat I 00 pl, dan disentrifugasi 500 rpm selama 10 menit.
Supernatan diambil dan disaring dengan glass wool. Hasil yang diperoleh dipanaskan dalam water bath 1000 C selama 20 menit, kemudian diangkat dan dibiarkan dalam suhu ruangan. Selanjutnya ditambah 1 ml aquadest dan dibaca
dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 531 nm. Hasil yang diperoleh dinterpolasi pada kurva baku. Lihat Gambar. l(urvo Boku Hulungo
i{DI
Rerata kadar MDA jaringan periartikuler sebelum perlakuan (pengamatan 1) menunjukkan
nilai yang hampir sama pada semua kelompok tikus yang mendapat perlakuan dan yang tidak mendapat perlakuan (lihat Tabel 4). Rerata kadar
MDA jaringan periartikuler setelah perlakuan (pengamatan 2), padatikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin dan green tea lebih
rendah dari pada kelompok tikus yang mendapat stresor dingin saja. Lihat Tabel 4.
qluro Honrenlrori $todor
dangor
Thbel 1 : Kadar malondialdehida (MDA) jaringan
lbrrlond
periartikuler (pglml) pada tikus dengan
0,8
artritis ajuvan yang tidak mendapat
0,7
perlakuan
0,6
'Eo,s
d
tno h
{
_o 0.3
0,2 0,1
0
h*rnl,'ori Gombar
:
sLnaors,rr,
ul
fi.,g1*
rf
Kurva balat pengula,ran MDA jaringan periartilwler
ANALISIS HASIL PENELITIAN Kadar Malondialdehida (MDA) Jaringan Periartikuler Hasil pengamatan kadar malondialdehida (MDA) jaringan periartikuler pada kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang tidak mendapat perlakuan (kelompok I), kelompok tikus dengan arhitis ajuvan yang mendapat stresor dingin dan green tea (kelompok II), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin (kelompok III) Tabel 1,2 dan 3. Masing-masing kelompok diamati dua kali, yaitu sebelum dan sesudah mendapat perlakuan pemberian stresor
dingin dan green tea.
Rerata dan simpang baku kadar malondialdehida (MDA) jaringan periartikuler dari kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang
tidak mendapat perlakuan (kelompok I), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin dan green lea (kelompok
II), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin (kelompok III) sebelum dan sesudah mendapat perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4.
No. Pengamatan I Pengamatan 2 Sampel (Sebelum (Sesudah Perlakuan) Perlakuan) I 1,17 2,26 2 l,lg 2,lg 3 1,23 2,67 4 1,27 2,34 5 1,29 2,39 6 1,35 l,gg
7 8 9 10 11 12
1,16
1,79
1,23
2,78 2,62 2,38 2,47 2.37
1,27 1,32 1,29 1,31
Tabel2zKadar malondialdehida (MDA) jaringan periartikuler (pglml) pada tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin dan green tea.
No. Pengamatan 1 Pengamatan 2 Sampel (Sebelum (Sesudah Perlakuan) Perlakuan) 1,34 1,62 | l,ll 1,48 2 1,29 1,42 3 7,37 1,43 4 i,3 5 1,25 5 1,24 1,68 6 1,34 1,33 7 1,18 1,43 3 g 0,92 1,47 1,15 1,48 10 1,27 1,63 II 1,27 i,59 12 61
Tabel3 : Kadar malondialdehida (MDA) jaringan periartikuler (pdml) pada tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin No. Sampel
Pengamatan (Sebelum Perlakuan)
I
1,23
2 J
1,37 1,29
4
1,25
5
I
Pengamatan 2 (Sesudah
Perlakuan) 2,93 2,92 2,98 3,00 2,91 3,02
8
7,32 1,18 1,27 1,28
9
1,15
10
3,16
1l
l,z7 i,38
t2
1,28
3,34
6 7
3,07 3,10 3,13 3,13
Tabel4 : Rerata dan simpang baku kadar MDA jaringan periartikuler (pglml) pada tikus dengan arhitis ajuvan yang tidak mendapat perlakuan, yang mendapat stresor dingin dan green tea, yang mendapat stresor dingin.
I
Pengamatan 2
I
1,2550 + 0,0615
2,3525 + 0,2804
u
1,2308 + 0,1291
1,4833 + 0,1279
III
1.2725 + 0.0671
7.0577 + 0-1244
KEL
Pengamatan
Keterangan : KEL I : Tikus dengan artritis ajuvan yang tidak mendapat perlakuan : Tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin dan green tea KEL III : Tikus dengan arkitis ajuvan yang mendapat stresor dingin Pengamatan I : Sebelum perlakuan Pengamatan2 : Setelah perlakuan
KEL
II
Hasil Uji Normalitas Kadar MDA laringan Periartikuler Hasil uji normalitas kadar MDA jaringan periartikuler pada kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang tidak mendapat perlakuan (kelompok I), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin dan green rea (kelompok II), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin (kelompok III) dengan
menggunakan
uji
Kolmogorov-Smirnov,
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal 62
(p>0,05). Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel5: Hasil uji normalitas kadar MDA jaringan periartikuler dengan uji Kolmogorov-Smirnov pada tikus dengan artritis ajuvan yang tidak mendapat perlakuan, yang mendapat stresor dingin dan green tea, yang mendapat stresor dingin.
KEL
I II ilI
Pengamatan
p: 0,834.) p: 0,972\ o: 0.945.t
I
Pengamatan 2
p: p:
0,834-) 0,972.)
o:0-945.)
Keterangan : KEL I : Tikus dengan artritis ajuvan yang tidak mendapat perlakuan KEL II : Tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin dan green tea KEL III : Tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin Pengamatan I : Sebelumperlakuan Pengamatan 2 : Setelahperlakuan }Jiasil Analysis of Variance (Anova) KadarMDA Jaringan Periartikuler Tikus Dengan Artritis Ajuvan yang Tidak Mendapat Perlakuan, Tikus Dengan Artritis Ajuvan yang mendapat stresor dingin dan Green 24 Tikus Dengan Artritis Ajuvan yang mendapat stresor dingin, Sebelum dan Sesudah Mendapat Perlakuan
Hasil Analysis of Variance (Anova) kadar MDA jaringan periartikuler antara kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang tidak mendapat perlakuan (kelompok I), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin dan green tea (kelompok II), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin (kelompok III) sebelum perlakuan, menunjukkan tidak terdapat perbedaan (p:0,538). Lihat Tabel 6. Hasll Analysis of Variance (Anova) kadar MDA jaringan periartikuler antara kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang tidak mendapat perlakuan (kelompok I), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin dan green tea (kelompok II), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin (kelompok trI) sesudah perlakuan, menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p:0,001). Lihat Tabel 6.
Tabel 6 : Hasil Analysis of Variance (Anova) kadar MDA jaringan periartikuler antara kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang tidak mendapat perlakuan (kelompok I), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin dan green tea (kelompok II), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin (kelompok III) sebelum dan sesudah perlakuan.
AH|]l# $um of
df
$quares
MIA$EB
MEA$E$
Mean $quare
l,0f lE.0I
I
fir tr..?fiIF.fi3 - r
tlllfiin liruups
,l?5
tt .t.t
8,lIIE-tl3
Total
?f,fi t- r .
3f
14,9I0
I
Eettteen Emups
Beilreen tSnrups
Uillfiin Eruups
1ft
ti3
trilt 1
'U*I0
-
7,4fi0 rt ultrtt
.l
l,?15
Tutal
$h,
F
I
In.1
r0r $7 r
,000
ttrl
F.ll
J
tI
lIfi
Selanjutnya, post hoc test dengan Least Significance Difference (LSD) menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p:0,001) kadar MDA jaringan periartikuler kelompok tikus dengan artritis ajuvan
yang mendapat stresor dingin dan green tea (kelompok II) dan kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin (kelompok III). Lihat Tabel 7. Tabel 7
: Hasil
Post Hoc LSD kadar MDA jaringan periartikuler antara kelompok tikus dengan artritis
ajuvan yang tidak mendapat perlakuan (kelompok I), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin dan green tea (kelompok II), kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin (kelompok llullEln
Eump arl
III) sebelum dan sesudah perlakuan.
on c
tB0
lIElrr
DlIErdfilunEilE ft ur1otrE
(|tr r
l(E0uF0l( ilI
ffi t.tn
ffi E
ffiCr'trrE
htsnEl
Eord
llErr Eflrd
lE{.Er
F4t ,HE
=rlEu.EEu4
3JzlErE 3;tziEIE
Er
'il
l,tD
.?,+E-IFIE .+,IEEIFIE 1,?IUE{E
J,ltt{i.E
Irr4
+;!r#EUt
+,E-lElE
3,TZ{E{II
flr
-3,+IEEIE
,l l?+
;Tffi
r.tEE
-FEC
-F+E+
uE UE 3.ttr ?.tD
''ltlmEildlilrrra
Et.
t,+t r FUt l,t.{tE!J{ .1j?rrnFrE SJZtE{E
3,tD
ffi
EU. Eror
3.tE
4JJJ
lJ
ffi TIUflBE
HElnuF0l{
DlflrEnr (hu
rErfltr{ rl fE
EE[r 7E{E{E
.JE,A ?F3{E{E
-lrsf
all'trEur
-15l+l' T,E{E{E ,tL,t{tf r ll.l{=lJI
l5+l'
T,E{E{E
flr
+,TEETIZ jfi.fil=LJl -,1 1?+
Im
E lJ!
r r
r
=;*r+ElJ
5.EE{E !!Iutstrc 3,+EEIE s.38 E{E
.rJJ.e
TTEE
-t,?3+
-l,+l+?
'l
5G+
EEg
+?
IJE+
,+l
o5lard.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa green tea menghambat peningkatan kadar MDAjaringan periartikuler tikus dengan artritis ajuvan yang terpapar dengan stresor dingin.
63
PEMBAIIASAN Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p:0,001) kadar MDA jaringan periartikuler kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin dan green tea (kelompok II) dan kelompok tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin (kelompok III). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa green tea menghambat peningkatan kadar MDA jaringan periartikuler tikus dengan artritis ajuvan yang terpapar dengan stresor dingin. Malondialdehida (MDA) adalah salah satu produk kerusakan asam lemak yang disebabkan oleh senyawa oksigen reaktif. MDA terbentuk dari peroksidasi asam lemak tak jenuh yang memiliki lebih dari dua ikatan ganda, seperti asam
linoleat, asam arakhidonat, dan
asam
dokosaheksaenoat. Protein lebih siap dirusak oleh
MDA dari pada asam amino bebas,
dan
menghas i lkan modifrkas i banyak res idu, terutama
lisin, dan juga ikatan silang intramolekuler dan ekstramolekuler pada protein. MDA dioksidasi oleh aldehida dehidrogenase menjadi semialdehida dari asam malonat, yang selanjutnya
didekarboksilasi menjadi asetaldehida yang merupakan substrat untuk oksidasi oleh aldehida
dehidrogenase menjadi asetat (Halliwell & Gutteridge, 1999). Bila tikus dengan artritis ajuvan mendapat stresor dingin, akan terjadi peningkatan lagi kadar
MDA karena stresor dingin menyebabkan peningkatan produksi senyawa oksigen reaktif yang dapat menyebabkan peroksidasi lemak dengan akibat pembentukan MDA. Green tea (Cantelia sinensis) mengandung catechin yang merupakan antioksidan poten (Strum, 1997). Pada artritis ajuvan, kadar MDA sudah meningkat dibandingkan dengan keadaan normal), karena proses keradangan yang terjadi menyebabkan peningkatan produksi senyawa oksigen reaktif. Selanjutnya, bila tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat stresor dingin diberi antioksidan (catechin pada green tea), maka senyawa oksigen reaktif yang terbentuk akan diredam oleh antioksidan, sehingga peroksidasi lemak yang terjadi akan menurun. Dengan demikian kadar MDA pada tikus dengan artritis ajuvan yang mendapat antioksidan yang terdapat pada green tea lebih rendah dari tikus dengan artritis ajuvan yang tidak mendapat green tea.
Kesimpulan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pemberian green tea pada 64
artritis ajuvan yang terpapar dengan stresor dingin
menghambat peningkatan kadar j aringan periartikuler.
MDA dalam
KESIMPULAN Green tea menghambat peningkatan kadar malondialdehida (MDA) jaringan periartikuler tikus dengan artritis ajuvan yang terpapar dengan stresor dingin. Keadaan ini disebabkan karena green tea mengandung catechin yang merupakan
antioksidan poten, sehingga senyawa oksigen reaktif yang terbentuk dalam penigkatan proses keradangan pada artritis ajuvan yang terpapar dengan stresor dingin akan diredam, Hal ini selanj utnya akan menguran gi proses peroksidasi
lemak yang menghasilkan MDA.
DAFIA,R PUSTAKA Ainsworth TM, Lynam EB, Sklar LA, 1996. Neutrophil function in inflammation and infection. In (Sirica AE, ed). Cellular and molecular pathogenesis. Philadelphia : Lippincott-Raven Poblishe rs, pp
37
-46.
AkilH, Campeau S, Cullinan WE, Lechan RM, Toni R, Watson SJ, Moore RY, 1999. Neuroendocrine System I: OverviewThyroid andMrenal axes. In (Zigmon MJ, Bloom FE, Landis SC, Roberts JL, Squire LR, eds). Fundamental Neuroscience. San Diego : academic Press, pp 1127-1150. Alarcon De LaLastra C, Barranco MD, Motilva V, Herrerias JM, 2001. Mediteranean diet and health: biological importance of olive oil. Curr Pharm Des 7 : 933-950. Allen TC, 1994. Hematoxylin and eosin. In (Prophet EB, Mills B, Arringtom JB, Sobin LH, eds). Laboratory methods in histotechnology. Washingt6n : Armed Forces Institute of Pathology, pp 53-58. Allen TC, 1994. Mounting media. In (Prophet EB, Mills B, Arringtom JB, Sobin LH, eds). Laboratory methods in histotechnology. Washington : Armed Forces Institute of Pathology, pp 59-61. American College of Rheumatology Ad Hoc Committee on Clinical Guidelines, 1996. Guidelines for the management of rheumatoid arthritis. Arthritis & Rheum 39 : 713-722. Aulanni' am, Fatchiyah,
S
oeatmadj i DW, Sumitro
SB, 2000. Pembuatan anti-glutamic acid decarboxylase dan anti-GAD antibodi untuk prediksi pre diabetes mellitus. Malang :
Basu S, Binder RJ, Suto R, Anderson KM, Srivastava PK, 2000. Necrotic but not apoptotic cell death release heat shock
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Brawijaya, hlm 1-75. Ausubel FM, Brent R, Kingston, Moore DD, SeidmanJG SmithJA, StruhlK, 1995. Short protocol in molecular biology. Third edition, John Willey & Sons, Inc : 10.1- 10.48; 1 1 .5-
proteins, which deliver a partial maturation signal to dendritic cells and activate theNFkappaB pathway. Int lmmunol 12:1539-1546.
Beattie JH, Black DJ, Wood AM, Trayhurn P, 1996. Cold-induced expression of the metallothionein'1 gene in brown adipose tissue of rats. Am J Physiol270: R971-R977. Ben-Nathan D, Lustig S, Kobiler D, 1996. Cold
1.7, Babior BM, 2000. Phagocytes and oxidative stress. Am J Med 109 :33-44. Bach EA, Kaplan DH, Schreiber RD, 1999. Biochemistry mechanism of action, and biology of interferons. In (Gallin JI, Snyderman R, Fearon DT, Haynes BF, Nathan C, eds). Inflammation. Basic principles and clinical correlates. Third
stress-induced neuroinvasiveness of attenuated arboviruses is not solely mediated by corticosterone. Arch
edition, Philadelphia : Lippincott Williams
& Wilkins, pp 487-503.
Baggiolini M, Dewald B, Moser B, 1999. Chemokines. In (Gallin JI, Snyderman R,
Virol
14 1
: 122l-1229.
BettenA, Dahlgren C, Hermodsson S, Hellstrand K, 2001. Serotonin protects NK cells against oxidatively induced functional inhibition and apoptosis. J Leukoc Biol 70 :65-72. Blass S, Union A, Raymackers J, Schumann F,
Fearon Dl Haynes BF, Nathan C, eds). Inflammation. Basic principles and clinical
Ungethum U, Muller-Steinbach S, De Keyser F, Engel JM, Burmester GR,2001.
correlates. Third edition, Philadelphia : LippincottWilliams & Wilkins, pp 419-431. Bai J, Cederbaum AL, 2000. Overexpression of catalase in the mitochondrial or cytosolic compartment increases sensitivity of HepG2 cells to Tumor Necrosis Factor-cr-induced apoptosis. J Biol Chem 275:19241-19249. Bai J, RodriguezAM, Melendez JA, Cederbaum AL, 7999. Overexpression of catalase in cytosolic or mitochondrial compartment protects HepG2 cells against oxidative injury. J Biol Chem 274 :26217-26224. Banik RK, Kasai M, Mizumura K, 2002. Reexamination of the difference in susceptibility to adjuvant-induced arthritis
The stress protein BiP is overexpressed and is a major B and T cell target in rheumatoid arthritis. Arthritis Rheum 44 :761-771. Brennan LA, Morris GM, Wasson GR, Hannigan
among LEWCrj, SlcAVistar/ST and Slc/SD rats. Exp Anim 51 : 197-201. Baratawidj aj a, 2000. Imunologi Dasar. Edisi 4, Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hlm 80,99. Barnes PJ, Karin M,1997. Nuclear Factor-rB -
A pivotal transcription factor in
chronic inflammatory diseases. N Engl J Med 336 :
1066-1071. Barnetson RS, 1998. Hypersensitivity
- Type IV. In (Roitt I, Brostoff J, Male D, eds). Immunology. Fourth edition, London
:
Gower Medical Publishing, pp 25.1-25.8. Bast A, Haenen GRMM, Doelman CJA, 1991. Oxidants and antioxidants: State of art. Am J Med 91 (suppl3C) : 25-13S.
BM, Barnett YA, 2000. The effect of vitamin C or vitamin E supplementation on basal and HrOr-induced DNA damage in human lymphocytes. British Journal of Nutrition 84:195-202. Brostoff J, Hall T, 1 998. Hypersensitivity - Type I. In (Roitt I, Brostoff J, Male D, eds). Immunology. Fourth edition, London Gower Medical Publishing, pp 22.1-22.17 . Buma P, Groenenberg M, Rijken PJF, van den Berg WB, Joosten L, Peters H, 2001. Quantitations of the changes in vascularity during arthritis in the knee joint of a mouse with a digital image analysis system. The Anatomicat Record 262 : 420-428. Byron KA, Varigos G, Wootton A, 1992. Hydrocortisone inhibition of human interleukin-4. Immunology 77 : 624-626. Cabiscol E, Tamarit J, Ros J, 2000. Oxidative stress in bacteria and protein damage by reactive oxygen species.IntMicrobiol3 : 3-8. Campbell D! Stanley JC, 1966. Experimental :
and quasi-experimental designs for research.
Boston
:
Houghton
Mifflin
Company, pp
13-33. Campo GM,AvenosoA, Campo S, FerlazzoAlv{.
Altavilla D, Calatroni A,2003 . Efficac1' of 65
treatment with glycosaminoglycans on experimental collagen-induced arthritis in rats. Arthritis Res Ther 5 : Rl22-Rl3l. Cetinkale Q Senel O, Bulan R, 1999. The effect of antioxidant therapy on cell-mediated immunityfollowingburn injury in an animal model. Burns 25 : 113-118. Champetier de Ribes Q Rakotonjanabelo LA, Migliani R, Pfister P, RakotondramarinalD, Ranjalahy J, Ratsimbazafimahefa Rahantalalao H, 2000. One-year assessment of the cholera endemic in Madagascar, from March 1999 toMarch 2000. Sante 19 : 277 -
286. Chaturvedi V, Handa R, Rao DN, Wali JP, 1999.
Estimation & significance of serum & synovial fluid malondialdehyde levels in rheumatoid arthritis. Indian J Med Res 109
:170-174. Chen F, Castranova V, Shi X, Demers LM, 1999. New insights into the role of nuclear factor-
rB, a ubiquitous transcription factor in the initiation of diseases. Clinical Chemistry 45 :7-17
.
Chen X, Ou YX, Chen JW, 1993. Sequential observation on the influence of artificial
wind-cold environment to immunologic function of mononuclear phagocy.tic system in mice (Article in Chinese). Zhongguo Zhong XiYi Jie He ZaZhi13 :739-740,710. ChikanzalC, Roux-LombardP, Dayer JM, Panayi GS, 1995. Arthritis & Rheumatism,3S:642648.
ChoyEHS, Panayi GS, 2001. Cltokine pathways and joint inflammation in Rheumatoid arthritis. N Engl J Med 344 :907-916. Cimen MY Cimen OB, Kacmaz M, Ozturk HS, Yorganchioglu R, Durak I, 2000. Oxidant/ antioxidant status ofthe erythrocytes from
patients with rheumatoid arthritis. Clin Rheumatol 19 :275-277 . ClancyJ, Jr, 1998. Basic concepts in immunology. New York: The Mc Graw-Hill Companies. Health Professions Division, pp 1-99. Cobelens PM, Heijnen CJ, Nieuwenhuis EE, Kramer PP, van der Zee R, van Eden W, Kavelaars A, 2000. Treatment of adjuvant-
induced arthritis by oral administration of mycobacterial Hsp 65 during disease. Arthritis Rheum 43 :269:4-2702. Cochrane CG, 1991. Cellular injury by oxidants. The American Journal of Medicine 9l (suppl 3C) : 23S-30S. 66
Cohen PL, 1999. Systemic autoimmunity. In (Paul WD, ed). Fundamental immunology. Fourth edition, Philadelphia : LippincoffRaven Publishers, pp 1067-1088. Coronato S, Di Girolamo W, Salas M, Spinelli O, Laguens G 1999. [Biology of heat shock proteinsl [Article in Spanish] Medicina (B Aires) 59 :477-486. Crowther JR,1995. ELISA. Theory and Practice. Totowa : Humana Press, pp 35-61. Crotti TN, Smith MD, Weedon H, Ahern MJ, Findlay DM, Kraan M, Tak PP, Haynes DR, 2002. Receptor activator NF-rB ligand (RANKL) expression in synovial tissue from patients with rheumatoid arthritis, spondyloarthropathy, osteoarthritis, and from normal patients: semiquantitative and qualitative analysis. Ann Rheum Dis 61 : 104',7-1054.
Darlington LG, Stone TW 2001, Antioxidants and fatty acids in the amelioration of rheumatoid arthritis and related disorders. Br J Nutr 85
:251-269.
Darnell J, Lodish H, Baltimore D, i986. Molecular cell biology. New York : Scientific American Books, pp 667-713. Davies KJ, 2000. Oxidative stress, antioxidant defenses, and damage removal, repair, and replacement system, ruBMB Life 50 : 279-
289. Davis RH, Rosenthal KY, Cesario LR, Rouw GR,
1990. Vitamin C influence on localized adjuvant arthritis. JAm Podiatr MedAssoc 80 : 414-418.
Decker JL, Malone DG, Haraoui B, Wahl SB, Schreiber L, Klippel JH, Steinberg AD, Wilder LR, 1984. Rheumatoid arthritis: Evolving concepts of pathogenesis and treatment. Ann Intern Med 101 : 810-834. DeMeester SL, BuchmanTG Cobb JR 2001. The
heat shock paradox: does NF-kappaB determine cell fate? FASEB I 15 :270-274. Dhabbar FS, I 998. Stress-induced enhancement of cell-mediated immunity. Ann N Y Acad Sci 840 :359-372. Dhabbar FS, McEwen BS, 1997. Acute stress enhances while chronic stress suppresses cell-mediated immunity in vivo: a potential role for leucocyte trafficking. Brain Behav
Immun ll:286-306.
Dinarello CA, 1999. Interleukin-1: A proinflammatory cl.tokine. In (Gallin JI,
Snyderman R, Fearon DT, Haynes BF, Nathan C, eds). Inflammation. Basic principles and clinical correlates. Third edition, Philadelphia : Lippincott Williams
& Wilkins, pp 443-451.
Dinarello CA, Moldawer LL,
2000.
Proinflamatory and anti-inflamatory cytokines in rheumatoid arthritis. Second
Bloom FE, Landis SC, Roberts JL, Squire LR, eds). Fundamental Neuroscience. San Diego :Academic Press, pp 1151-1187. Fukuhara K, Kvetnansky R, Weise VK, Ohara H, Yoneda R, Goldstein DS, Kopin LJ,1996. Effects of continuous and intermittent cold (SART) stress on sympatoadrenal system activity in rats. J Neuroendocrinol 8 : 65-72.
Ding Q, Keller JN, 2001. Proteasome inhibition
Garofalo MA, Kettelhut IC, Roselino JE, Migliorini RH, 1996. Effect of acute cold
neurotoxicity: implications for heat shock proteins. J
exposure on noreipephrine turnover rates in rats white adipose tissue. JAuton Nerv Syst
Neurochem 77 : 1010-1017. Dullo AG 2002. A sympathetic defence against obesity. Science 297 :780-781. EmeryP, Williamson DJ, MackayIR, 1987. Role
60 :206-208. Gura I 1998. Uncoupling proteins provide new
rheumatological
Fye KH, SackKE. Rheumatic diseases. In (Stites
edition, Thousand Oaks : Amgen, pp 1 I 1- 1 18.
in oxidative stress
of cytokines in
inflammation. In (Cruse JM, Lewis RE, Jr, eds). Autoimmunoregulation and autoimmune diseases. Basel : Karger, pp
t7t-t99. Espinoza LR, 1987. Immunologic diseases of connective tissue. In (Lockey RF, Bukanz SC, eds). Principles of immunology and allergy. Philadelphia : WB Saunders Company, pp229-314. Eylar E, Baez I, Navas J, Mercado C, 1996.
Sustained levels of ascorbic acid are toxicand immunosuppresive for human T cells. P R Health Sci J 15 :21-26. Falk B, 1998. Effects ofthermal stress during rest and exercise in the paediatric population. Sports Med25 :221-240. Felten DL, CohenN,Ader R, FeltenYF, Carlson SL, Roszman TL, 1991. Central neural circuits involved in neural-immune interactions. In (Ader R, Felten DL, Cohen N, eds. Psychoneuroimmunology. Second edition, San Diego :Academic Press, pp 3-19. Fleshner M, 2000. Exercise and neuroendocrine
regulation
of antibody
production:
protective effect of physical activity on stress-induced supression of the specific antibody response. Int J Sports Med 2l Suppl I : Sl4-S19. Frick OL, 1987. Immediate hypersensitiviS,, In (Stites DP, Stobo JD, Wells JV, eds). Basic & clinical immunology. Sixth edition, Norwalk : Appleton & Lange, pp. 197 -227. Frohman L, Cameron J, Wise P, 1999. ' Neruroendocrine systems II: Growth, reproduction, and lactation. In (Zigmon MJ,
clue to obesity's causes. Science 280 :136913',t0.
DP, Stobo JD, Wells JV, eds). Basic & clinical immunology. Sixth edition, Norwalk : Appleton & Lange, pp. 356-387. Goldsby RA, KindtTJ, Osborne BA,2000. Kuby Immunology. Fourth edition, New York WH. Freeman and Company, pp 1-514. :
Gracy RW, Talent JM,
Kongl
Conrad CC, 1999.
Reactive oxygen species: the unavoidable environment insult? Mutat Res 428 : l7-22.
Granel B, Swiader L, Serratrice J, Disdier P, Weiller PJ, 2000. [Heat shock proteins or "stress proteins"] fArticle in French]. Rev Med Interne 2l :421-427. Griffiths RJ, 1999. Prostaglandins and inflammations. In (Gallin JI, Snyderman R, Fearon Dl Haynes BF, Nathan C, eds). Inflammation. Basic principles and clinical correlates. Third edition, Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, pp 3 49-3 60. Guedj D, WeinbergerA, 1990. Effect of weather conditions on rheumatic patients. Ann Rheum Dis 49 : 158-159. Gunther MR, Peters JA, Sivaneri MK, 2002. Histidinyl radical formation in the selfperoxidation reaction of bovine copper-zinc superoxide dismutase. J Biol Chem 277 : 9160-9166. Gulon AC, Hall JF',1996. Textbook of medical physiology. Ninth edition, Philadelphia : WB Saunders Company, pp 9ll-922. Hall FC, Bowness P, 1996. HLA and disease: from molecular function to disease association? In (Browning M, McMichael A, eds). HLA and MHC genes, molecules and function. First edition, Oxford : Bios Scientific Publishers, pp 363-381. 67
Hall J, 1994. Embedding. In (Prophet EB, Mills B, Arringtom JB, Sobin LH, eds). Laboratory methods in histotechnology. Washington : Armed Forces Institute of Pathology, pp39-43. Halliwell H, 1991. Reactive oxygen species in living system: Source, biochemistry and role in human disease. The American Journal ofMedicine 91(suppl3C) : l4S-22S. Halliwell B, Gufferidge JMC, 1999. Free radicals in Biology and Medicine. Third edition, Oxford : Oxford University Press, pp 1-35, 246-350, 664-677
.
Hamblin AS, 1993. Cytokines and cytokine receptors. Oxford : IRL Press at Oxford University Press, pp l-77. Han SN, Meydani SN, 2000. Antioxidants, cytokines, and influenza infection in aged mice and elderly. J Infect Dis 182 Suppll 1 : s74-80.
Han W, Christen P,2001. Mutations in the interdomain linker region of DnaK abolish the chaperone action of the DnaK/DnaJ/ GrpE System,200l. Febs Leff 497 : 55-58. Harris ED, 1990. Rheumatoid arthritis. Physiology and implications for therapy. N Engl J Med 322 : 1277 -1288. Harti FU, Hayer-Harti, 2002. Molecular chaperones in the cytosol: from nascent chain to folded protein. Science 295 : 1852l 858.
Hay R 1 998, Hypersensitivity
- Type Itr. In (Roitr I, Brostoff J, Male D, eds). Immunology. Fourth edition, London : Gower Medical Publishing, pp 24.1-24.10.
Haynes DR, Crotti TN, Lorie M, Bain GI, Atkins, GJ, Findlay DM, 2001. Osteoprotegerin and
receptor activator ofnuclear factor kappaB
ligand (RANKL) regulate osteoclast formation by cells in the human rheumatoid arthritic joint. Rheumatology 40 :623-630. Healy DA, Wallace FA, Miles EA, Calder PC,
Newsholm P, 2000. Effects of low-tomoderate amounts of dietary fish oil on neutrophil lipid composition and function. Lipids 35 :763-768. Holford P, 1997. Vitamin C : How much is enough? Megaskorbat therapies : Vitamin C
Hsu
in medicine 1,1. HsuehAJ,2001. Human stresscopin and stresscopin-related peptide are selective
Sl
for the type 2 corticotrop in-re leasing hormone receptor. Nat Med 7 : 605-611. li gands
68
Huma P, Groenenberg M, Rijken PFJW, van den
Berg, WB, Joosten L, Peters H, 2001. Quantitation of changes in vascularity during arthritis in the knee joint of a mouse with a digital image analysis system. Anat Rec262:420-428. Israel A, Kourilsky P, 1996. Regulation of MHC calss I gene expression. ln (Browning M,
McMichaelA, eds). HLAand MHC genes, molecules and function. First edition, Oxford : Bios Scientific Publishers, pp 139-
ts7. Janeway CA, Travers P, Hunt S, Walport M ,1997
.
Immunobiology. The immune system in health and diseases. Third edition, London : Current Biology Ltd., pp. l:l-lZ:25. Jansky L, Pospisilova D, Honzova S, Ulicny B, Sramek P, Zeman V, Kaminkova J, 1996. Immune system of cold-exposed and coldadapted humans. EurJAppl Physiol Occup Physiol 72:445-450. Jenner AM, Ruiz, JE, Dunster C, Halliwell B, Mann GE, Siow RCM, 2002. Vitamin C protects against hypochlorous acid-induced glutathione depletion and DNA Base and protein damage in human vasculer smooth muscle ceil s. Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology 22 : 574-580. Johnson S, 2000. Iron catalyzed oxidative damage, in spite of normal ferritin and transferrin saturation levels and its possible role in Werner's syndrome, Parkinson,s disease, cancer, gout, rheumatoid arthritis, etc. Med Hypotheses 55 :242-244. Jones P, 2001. Roles of water in heme peroksidase and catalase mechanism. J Biol chem276:13791-13796. Jurankova E, Jezova D, Vigas M, 1995. Central stimulation of hormone release and proliferative response of lymphocytes in humans. Mol Chem Neuropathol 25 : 213223. Kammerman JR, Prophet EB, Barnes CF,l9g4. Orthopedic histotechnology. In (Prophet EB,
Mills B, Arringtom JB, Sobin LH, eds). Laboratory methods in histotechnology, Washington : Armed Forces Institute of Pathology, ppTl-19. AB, 1996. Mechanism of cell and tissue injury. In (Sirica AE, ed). Cellular and
Kane
molecular pathogenesis. Philadelphia
:
Lippincott-Raven Poblishers, pp I -22. Kavanaugh AF, Lipsky P, 1999. Rheumatoid arthritis. In (Gallin JI, Snyderman R, Fearon
DT, Hayner BF, Nathan C, eds.) Inflammation. Basic principle and clinical correlates. Third edition, Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, pp : 1017t037. Kejanachumpol S, Vanichapuntu M, Verasertniyom O, Totemchokchyakarn K, Vatanasuk M,2000. Levels of plasma lipid peroxide products and antioxidant status in rheumatoid arthritis. SoutheastAsian J Trop Med Public Health 31 : 335-338. Kenney WL, Buskirk ER, 1995. Functional consequences of sarcopenia: effects on thermoregulation. J Gerontol A Biol Sci Med Sci 50 : 78-85. Kim H, Seo JY, Kim KH, 2000. NF-rB and cytokines in pancreatic acinar cells, J Korean Med Sci, 15 (Suppl) : S53-S54. Kim SH, Han SI, Oh SX Chung HY, Kim HD, Kang HS,2001. Activation of heat shock factor 1 by pyrolidine dithiocarbamate is mediated by its activities as pro-oxidant and thiol modulator. Biochem Biophys Res Commun 281:367-37. Kim SJ, Jeong DG Chi SW, Lee JS, Ryu SE, 2001. Crystal structure of proteolytic fragments of the redox-sensitiv Hsp33 with constitutive chaperone activity. Nat Struct Biol8 :459-466. Kirkman HN, Rolfo M, FerrarisAM, Gaetani GF, 1 999. Mechanism of protection by NADPH. J Biol Chem 274:13908-13914. Kishimoto TK, Baldwin ET, Anderson DC, 1999.The role of F, integrins in inflammation. In (Gallin JI, Snyderman R, , Fearon Dl Hayner BF, Nathan C, eds.) Inflammation. Basic principle and clinical correlates. Third edition, Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, pp : 537 -569. Kozyreva TV, Eliseeva LS, Vavilin VA, 2000. [Effect of cooling rate and intensity on immune response and corticosterone blood level in ratsl fArticle in Russian]. Ross FiziolZhlm I M Sechenova 86 : 161 8-1623. Krakauer T, Vilcek J, Oppenheim JJ, 1999. Proinflamatory cytokines: TNF and IL-1 families, chemokines, TGF-p, and others. In (Paul WE, ed). Fundamental Immunology. Fourth edition, Philadelphia : Lippincott-Raven Publishers, pp 7 7 5-811. Kresno SB, 2001. Imunologi: Diagnosis dan prosedur laboratorium. Edisi keempat,
Jakarta : Balai penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, hlm 3-428.
Kunkel SL, Lukacs N, Strieter RM,
1996. Cytokones and inflammatory diseases. In
(Sirica AE, ed). Cellular and molecular pathogenesis. Philadelphia : LippincottRaven Poblishers, pp 23-36.
Kurz
A,
Sessler DJ, Lenhardt
R,
1996.
Perioperative normothermia to reduce the incidence of surgical wound infection and shorten hospitalization. Study of wound infection and temperature group. N Engl J Med 334 : 1209-1215. Kushner I, Rzewnicki D, 1999. Acute phase
response. In (Gallin JI, Snyderman R, Fearon Dl Haynes BF, Nathan C, eds). Inflammation. Basic principles and clinical correlates. Third edition, Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, pp 317 -329. Laboratorium Biomedik, 2003. Protokol pemeriksaan MDA, SOD, katalase plasma dan jaringan. Malang : Fakultas Kedokteran, Universitas Braw ijaya. Laboratorium Biomedik, 2003. Protokol pemeriksaan IL-1P, lL-z, TNF-cr plasma dengan metoda ELISA. Malang : Fakultas Kedokteran, Universitas Brawij aya. Laboratorium Biomedik, 2004. Protokol pemeriksaan IL-18, IL-2, TNF-o jaringan sendi dengan metoda imunohistokimia. Malang : Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya. Laboratorium Biomedik, 2004. Protokol pembuatan sediaan histopatologi jaringan sendi. Malang : Fakultas Kedokteran, Un iversitas Brawijaya. Leben V, Dufour S, Petersen KF, Ren J, Jucker BM, Slezak LA, Cline GW, Rothman DL, Shulman GI, 2001 . Effect of triiodothyronine on mitochondrial energy coupling in human skeletal muscle. J Clin Invest 108 :733-73'7. Lederer JA, Liou, JS, Kim SM, Rice N, Lichtman AH, 1996. Regulation ofNF-rB activation in T helper 1 and T helper 2 cells. J Immunol 156:56-63.
Lee C-YJ, Wan JM-F, 2000. Vitamin
E
supplementation improves cell-mediated immunity and oxidative stree of Asian men and women. J Nutr 130 :2932-2937. Lee DT, Toner MM, McArdle WD, Vrabas IS. Pandolf KB,1997. Thermal and metabolic
responses to cold-water immersion at knee,
hip, and shoulder
levels.
82:1523-1530. Leonard WJ, 1999. Type
I
J
Appl Physiol
cytokines and
interferons and their receptors. In (Paul WE,
ed). Fundamental Immunology. Fourth edition, Philadelphia : Lippincott-Raven Publishers, pp 7 4l-77 4. Levinson SO, MilzerA, Lewis P,1945. Effect of fatique, chilling and mechanical trauma on resistence to experimental poliomyelitis. Am J Hyg 42:204-213. Li P, Sanz I, O'Keefe RJ, Schwarz EM, 2000. NF-rcB regulates VCAM-I expression on fibroblast-like synoviocytes. J Immun ol I 64 : 5990-5997.
Lipsky PE, 1987. Rheumatoid arthritis. In (Isselbacher KJ, Petersdorf RG Wilson ID,
Marthin JB, Fauci AS, eds). Harrison's principle of internal medicine. Eleventh edition, New York : Mc Graw Hill Book Company, pp 1423-1428. Lledias F, Rangel P, Hansberg W, I 998. Oxidation of catalase by singlet oxygen. J Biol Chem 273 : 10630-10637.
Lowell BB, 2002. Regulation of energy expenditure. Endotext.com. Your endocrine
source. www. Endotext.org/obesity/ obesity4/obesity4. htm.
Lowell BB, Spiegelman BM, 2000. Toward a molecular understanding of adaptive thermogenesis. Nature 404 : 652-660. Macht LM, Elson CJ, Kirwan JR, Gaston JS, LamontAG, Thompson JM, Thompson SJ, 2000. Relationship between disease severity and responses by blood mononuclear cells
from patients with rheumatoid arthritis to human heat-shock protein 60. Immunology 99 :208-214. Madamanchi NR, Li S, Patterson C, Runge MS, 2001. Reactive oxygen species regulate heat
shock protein 70 via the JAK/STAT pathway. Arterioscler Thromb Vasc
Biol2l
:321-326. Male D, 1998. Cell migration and inflammation. In (Roitt I, Brostoff J, Male D, eds).
Immunology. Fourth edition, London : Gower Medical Publishing, pp 14.2-14.7. Male D, 1998. Hypersensitivity - Type II. In
(Roitt I, Brostoff J, Male D,
eds).
Immunology. Fourth edition, London Gower Medical Publishing, pp 23.1-23.8.
70
:
Manning AM, Rao
A, 1999. Agents targeffing In (Gallin JI,
transcription factors.
Snyderman R, Fearon DT, Hayner BF, Nathan C, eds). Inflammation. Basic principles and clinical correlates. Third edition, Philadelphia : Lippincott Williams
& Wilkins, pp 1159-176. Marok R, Winyard PG, Coumbe A, Kus ML, Gaffney K, Blades S, Mapp PI, Morris CJ, Blake DR, Kaltschidt C, Baeuerle PA, 1996. Activation ofthe transcription factor nuclear
factor-rB in human inflamed synovial tissue. Arthritis Rheum 39 : 583-591.
Matz JM, Blake MJ, Tatelman HM, Lavoi KP, Holbrook NJ, 1995. Characterization and regulation of cold-induced heat shock protein expression in mouse brown adipose tissue. Am J Physiol269 : R38-R47. May JM, 1999. Is ascorbic acid an antioxidant for the plasma membrane? FASEB Journal l3 :995-1006. Mayes PA, 1996. The respiratory chain & oxidative phosphorilation. In (Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, eds). Harper's Biochemistry. Twenty fourth
edition, London :
Prentice-Hall
International, Inc., pp 123-134. Mills B, 1994. Frozen section. In (Prophet EB, Mills B, Arringtom JB, Sobin LH, eds). Laboratory methods in histotechnology. Washington : Armed Forces Institute of Pathology, pp 67-70.
Mills B, 1994. Immunohistochemistry. In (Prophet EB, Mills B, Arringtom JB, Sobin
LH, eds). Laboratory methods
in histotechnology. Washington : Armed Forces Institute of Pathology, pp 247 -25 5. Moseley P, 2000. Stress proteins and the immune respone. Immunopharmacology 48 : 299 -302. Moudgil KD, Chang Tl Eradat H, Chen AM,
Gupta RS, Brahn E, Sercarz EE. Diversification of T cell responses to
carboxy-terminal determinants within the 65-kD heat-shock protein is involved in regulation of autoimmune arthritis. J Exp Med 185 :1307-1316. Muller WA, 1999. Leukocl,te-endothelial cell adhesion molecules in transendothelial migration. In (Gallin JI, Snyderman R, Fearon Dl Hayner BF, Nathan C, eds). Inflammation. Basic principles and clinical correlates. Third edition, Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, pp 585-592.
Murdoch DR, 1995. Symptom of infection and altitude illness among hikers in the Mount
and glutathione levels by dehydroascorbate, the oxidized form of vitamin C. FASEB 14
Everest region of Nepal. Aviat Space Environ Med 66 : 148-151. Nicholls DG 2001. Mitochondrial uncoupling
:1352-1361.
proteins. Biochemical Society. 64n meeting
held at Trinity College, Dublin, on 1l-13 July 2001, pp 751-755. Penrose JF, Austen KF, Lam BK, 1999. Leukotrienes: Biosynthetic pathways, release, and receptor-mediated action with relevance to disease states. In (Gallin JI, Snyderman R, Fearon DT, Haynes BF, Nathan C, eds). Inflammation. Basic principles and clinical correlates. Third edition, Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, pp36l-372. Pirkkala L, Nykanen P, Sistonen L, 2001. Roles of the heat shock transcription factors in regulation of the heat shock response and beyond. FASEB J 15 : l1l8-1135. Plows D, Kontogeorgos G, Kollias G 1999. Mice lacking mature T and B lymphocytes develop athritic lesions after immunization with type II collagen. J Immunol 162 : 1 01 8t023. Pope PM, Talal N, 1985. Autoimmunity in rheumatoid arthritis. In (Cruse JM, Lewis RE, Jr, eds). Autoimmunity: Basic concepts; systemic and selected organ-specific diseases. Basel : Karger, pp219-250. Postlethwaite AE, KangAH, 1999.Fibroblast and matrix proteins. In (Gallin JI, Snyderman R, Fearon Dl Hayner BF, Nathan C, eds). Inflammation. Basic principles and clinical correlates. Third edition, Philadelphia : LippincottWilliams & Wilkins, pp227-257 ' Prophet EB, 1994. Fixation. In (Prophet EB, Mills B, Arringtom JB, Sobin LH, eds). Laboratory methods in histotechnology, Washington : Armed Forces Institute of Pathology, pp25-28. Prophet EB, 1994. Tissue processing: Dehydration, clearing, and infiltration. In (Prophet EB, Mills B, Arringtom JB, Sobin
LH, eds). Laboratory methods in histotechnology. Washington : Armed
Forces Institute of Pathology, pp 29-31. Pruett SB, 2001. Quantitative aspects of stress-
induced immunomodulation. Int
Immunopharmacol
|
: 507-520. K, Perl A, 2000.
Puskas F, Gergely P, Jr, Banki
Stimulation of pentose phosphate pathway
Racek J, Holecek V, Sedlacek D, Panzner P, 2001' [Free radicals in immunology and infectious diseasesl, [Article in Czech] Epidemiol Mikrobiol Imunol 50 : 87-91. Richards RS, Roberts TK, Dunstan RH, McGregor NR, Butt HL, 2000. Free radicals in chronic fatigue syndrome: cause oreffect? RedoxRep5:146-147. Ricquier D, Bouillaud F, 2000. The uncoupling protein homologues: UCP1, UCPZ, UCP3, STUCP andAtUCP. Biochem J 345 : 16l-179 Robinson LA, Steeber DA, Tedder TR 1999. Selectins in inflammation. In (Gallin JI, Snyderman R, Fearon DT, Hayner BF, Nathan C, eds.) Inflammation. Basic principle and clinical correlates. Third edition, Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, pp : 571-583. Rook G 1998. Cell mediated immunity. In (Roitt I, Brostoff J, Male D, eds). Immunology. Fourth edition, London : Gower Medical Publishing, pp 9. 1-9. I 1. Roitt I, 1988. Essential Immunology. Sixth edition, Oxford : Blackwell Scientific Publications, pp 1-27 3. Roitt I, 1998. Autoimmunity and autoimmune disease. In (Roitt I BrostoffJ, Male D, eds). Immunology. Fourth edition, London : Gower Medical Publishing, pp 21 .1-27.12. Ronaghy A, Prakken B J, Takabayashi K, Firestein GS, Boyle D, Zvailfler NJ, Roord STA, Albani S, Carson DA, Raz E, 2002. Immunostimulatory DNA sequences influence the course ofadjuvant arthritis. J Immunol 168:51-56. Rumsey SC, Daruwala R, Al-Hasani H, Zarnowski MJ, Simpson IA, Levine M, 2000. Dehydroascorbic acid transport by GLUT4 in Xenopus ooc)'tes and isolated rat adipocltes. J Biol Chem 275 :28246-28253. Russotti G, Brieva TA, Toner M, Yarmush ML, 1996. Induction of tolerance to hypothermia by previous heat shock using human fibroblasts in culture. Cryobiology 33 :56780.
Sakuma S, Nishigaki F, Magari K, Ogawa I Miyata S, OhkuboY, Goto T,2001. FK506 is superior to methotrexate in therapeutic effects on advanced stage of rat adjuvantinduced arthritis. Inflamm res 50 : 509-514. 71
Sankarapandi S, Zweier JL, 1999. Evidence against the generation of free hydroxyl radicals from the interaction of copper,zinc-
superoxide dismutase and hydrogen peroxide. J Biol Chem 274 :34576-34583. Santos L, Tipping PG, 1994. Attenuation of adjuvant arthritis in rats by treatment with oxygen radical scavengers. Immunology and
Cell Biology 72 : 406-414. Sarafino EP, 1998. Health Psychology. Third edition, NewYork : John Wiley & Sons, lnc., pp 74-76.
Savino W, Arzt E, Dardenne
M,
1999. Immunoneuroendocrine connectivity : the paradigm of the thymus-hypothalamus/ pituitary axis. Neuroimmunomodulation 6 : t26-136. Schmidt KN, Podda M, Pecker L, Baeuerle PA, 1996. Anti-psoriatic drug anthralin activates transcription factor NF-rB in murine keratinocytes. J Immunol 156 : 4514-4519. Schumann W, 2000. Function and regulation of temperature-inducible bacterial proteins on the cellular metabolism. Adv Biochem Eng Biotechnol 67 : l-33. Serafini M, 2000. Dietary vitamin E and T cellmediated function in the elderlY: effectiveness and mechanism of action. Int J DevNeurosci l8 : 1401-1410. Shephard RI, 1998. Immune changes induced by exercise in an adverse environmenent. Can J Physiol Pharmacol 76:539-546. Shephard RI, ShekPN, 1998. Cold exposure and immune function. Can
J
Physiol 96 : 828-836.
Shevach EM, 1999. Organ-sPecific autoimmunity. In (Paul WD, ed). Fundamental immunology. Fourth edition, Philadelphia : Lippincott-Raven Publishers, pp 1089-1126. Shu J, Stevenson JR, Zhou X, 1993. Modulation on cellular immune responses by cold water swim stress in the rat. Dev Comp Immunol 17 :357-371. Siegel S, alih bahasa Suyuti 2,1994. Statistiknon
parametrik untuk ilmu-ilmu sosial. Cetakan keenam, Jakarta : Penerbit PT Gramedia,
Sies
hlm2l7-296. H, 1991. Oxidative Stress: From basic research to clinical application. The American Journal of Medicine 91 (suppl3C) : 3 1S-38S.
Sigal LH, Ron Y, 1994. ImmunologY and Inflamation. Basic Mechanism and clinical 72
consequences. New York
: McGraw-Hill,
Inc, pp 243-386, 466-494.
Simonini G, Matucci Cerinic M, Cimaz R, Anishini M, Cesaretti S, Zoppi M, Generini S, Falcini F, 2001. Evidence for immune activation agaist oxidized lipoproteins in inactive phases ofjuvenile chronic arthritis. J Rheumatol28 : 198-203. Slupphaug G Kavli B, Krokan lIE, 2003. The inteacting pathways for prevention and repair of oxidative damage. Mutation Research 531 :231-251. Smolka MB, Zoppi CC, AlvesAA, Silveira LR, Marangoni S, Pereira-Da-Silva L, Novello JC, Macedo DV, 2000. HSP 72 as a complementary protection against oxidative stress induced by exercise in the soleus muscle of rats. Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol 279 :R1539-R1545. Snapper C}r/., Zelazowski R Rosas FR, Kehry MR, Ming I Baltimore D, Sha WC, 1996' B cells from p50A.lF-rB knockout mice have selective defects in proliferation, differentiation, germ line C" transcription, and Ig class switching. J Immunol 156 : I 83191.
Song J, Kwon O, Chen S, Daruwala R, Eck
P,
Park JB, Levine M, 2002. Flavonoid inhibition of sodium dependent vitamin C
transporter (SVCT1) and glucose transporter (GLUT2), intestinal transporter for vitamin C and glucose. J Biol Chem277 : 15252 -15260. Steeber DA, Tedder TF, 1999. Molecular basis
of lymphocyte migration. In (Gallin JI, Snyderman R, Fearon DT, HaYner BF, Nathan C, eds). Inflammation. Basic principles and clinical correlates. Third edition, Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, pp 593-605. Steel RGD, Torrie JH, alih bahasa Sumantri B, 199 1 . Prinsip dan prosedur statistika. Suatu
pendekatan biometrik. Cetakan ke dua, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, hlm 105-146.
Strum SB, 1997. Green tea and its extracts. A
natural product containing poliphenol compounds that are active against prostate cancer. Prostatic Cancer Research [nstitute' Sudjana, 1984. Metoda Statistika. Edis ke tiga,
Bandung : Penerbit Tarsito, hlm 157-170, 213-261.
Suryohudoyo P, 2000. Ilmu Kedokteran molekuler. Cetakan pertama, Jakarta : CV Sagung Seto, hlm 3l-47. Suryohudoyo P. Pengadaan energi oleh sel. Surabaya : Pendidikan Pasca Sarjana Unair, i
hlm l-26.
Van Eden W, Holoshitz J, Cohen
I,
1987.
Antigenic mimicry between Mycobacteria and cartilage proteoglycans: The model of adjuvant arthritis. In (Cruse JM, Lewis RE, Jr, eds). Autoimmunoregulation and autoimmune disease. Basel :Karger, ppl44-
Tak PB Firestein GS, 1999. Apoptosis in rheumatoid arthritis. In (Winkler JD, ed). Apoptosis and inflammation. Basel :
170. VanNess K, Chobaz-PeclatV, Castellucci M, So A, Busso N, 2002. Plasminogen activator
Birkhauser Verlag, pp 149-162. Tak PP, Klapwijk MS, Broersen SFM, van de Geest DA, Overbeek M, Firestein GS, 2000.
inhibitor type-1 deficiency attenuates murine antigen-induced arthritis.
Apoptosis and p53 expression in rat
VeihelmannA, Ho{bauerA, Krombach F, Dorger M, Maier M, Refior HJ, MessmerK,2002.
adjuvant arthritis. Arthritis Res 2 : 229-235. s AN. Autoimmunity. In ( Stites DP, Stobo JD, Wells JV, eds). Basic & clinical
Theofi lopoulo
immunology, Sixth edition, Norwalk
:
Appleton & Lange, pp. 1 28- I 58.
J
Immunol 165 : 6532-6537. Uesugi M, Hayashi ! Jasin H, 1998. Covalent cross-linking of immune complexes by oxygen radicals and nitrite. J Immunol 161 : 1422-1427. Unoshima M, Nishizono A, Takita-sonoda Y, Iwasaka H, Noguchi T, 2001. Effect of zinc acetate on splenocytes ofendotoxemic mice: enhanced immune response, reduced apoptosis, and increased expression ofheat shock protein 70. Van de Laar MA, Bernelot Moens HJ, van der Stadt RJ, van der Korst JK, 1991. Assessment of inflammatory joint activity in rheumatoid arthritis and changes in atmospheric conditions. Clin Rheumatol 10 :426-433. Van Duijn MM, Tijssen K, VanSteveninck J, Van den Broek PJA, Van der Zee J, 2000. Erythrocytes reduce extracellular ascorbate free radicals using intracellular ascorbate as an electron donor. J Biol Chem?7 5 : 27 72027725.
4l : 136-141.
Differential function of nitric oxide in murine antigen-induced arthritis. Rheumatology 4l : 509-517. Victor
Tiku ML, Shah R, Allison GT,2000. Evidence linking chondrocyte lipid peroxidation to cartilage matrix protein degradation. J Biol Chem275 :20069-20076. Uesugi M, Hayashi I Jasin HE, 1998. Covalent cross-linking of immune complexes by oxygen radicals and nitrite. J Immunol 161 : 1422-1427. Uesugi M, Yoshida K, Jasin HE, 2000. Inflammatory properties of IgG modified by
oxygen radicals and peroxynitrite.
Rheumatolo gy,
W,
Guayerbas N, Puerto M, Medina S,
De la Fuente M, 2000. Ascorbic acid modulates in vitro the function of macrophages from mice with endotoxic shock. Immunopharmacology 46 : 89-101. Vijayalakshmi I Narayanan J, Sachdanandam P,
1998. Changes in glucose metabolizing enzymes in adjuvant arthritis and its treatment with a siddha drug.. Serankottai nei. Indian Journal of Pharmacology 30 : 89-93.
Vissers MCM, Lee WG, Hampton MB, 2001. Regulation of apoptosis byvitamin C. J Biol Chem 276:46835-46840.
Welch WJ, 1993. How cells respond to stress. Scientific American May 1993 : 56-64. WellerAS, Greenhaff PL, Macdonald IA, 1998, Physiological responses to moderate cold stress in man and the influence of prior prolonged exhaustive exercise. Exp Physiol 83 :679-695. Wenisch C, Narzt E, Sessler DI, Parschalk B,
A, Graninger W, 1996. Mild intraoperative hypothermia reduces Lenhardt R, Kurz
production of reactive oxygen intermediates by polymorphonuclear leucocytes. Anesth Analg 82 : 8i0-806. Whiteside TL,1994. Cytokine measurements and interpretation of cytokine assays in human disease. Journal of Clinical Immunology, 14
:327-339. Wang H, Tracey KJ, 1999. Tumor necrosis factor,
interleukin-6, macrophage migration
inhibitory factor, and
macrophage
inflammatory protein-1 in inflammation. In
73
tGallin JI.
Sn1-derman R, Fearon DT, Ha1res BF. Nathan C, eds). lnflammation. Basic principles and clinical correlates.
Third edition, Philadelphia : Lippincott \\llliams & Wilkins, pp 471-486. \l'on SJ, Lin MT, 1995. Thermal stresses reduce natural killer cell cytotoxicity. J Appl Physiol 79 :732-737 . Woods SC, Stricker EM, 1999. Food intake and metabolism. In (Zigmon MJ, Bloom FE,
Landis SC, Roberts JL, Squire LR, eds). Fundamental Neuroscience. San Diego : academic Press, pp 1091-1126. Yokota SI, Hirata D, Minota S, Higashiyama I Kurimoto M, Yanagi H, Yura T, Kubota H, 2000. Autoantibodies agaist chaperonin CCT in human sera with rheumatic autoimmune diseases: comparison with antibodies agaist other Hsp60 family proteins. Cell Shess Chaperones 5 :337-346.
74
Yoshida A, Nakano Y, Yamashita Y, Oho T, Ito
H, Kondo M, Ohishi M, Koga T,2001. Immunodominant region of Ac tinobac illus actin omy c e t emc omitans 40-kilodalton heat shock protein in patients with rheumatoid arthritis. J Dent Res 80 :346-350.
Zainuddin M, 2000. Metodologi penelitian. Surabaya : Universitas Airlangga, hlm 2325,38-57. Zinsmaier KE, Bronk P, 2001. Molecular
chaperones and the regulation of neurotransmitter exocytosis. Biochem Pharmacol 62: l-11.
Zhu GF, Chancellor-Freeland C, Berman AS, Kage R, Leeman SE, Beller DI, Black PH, 1996. Endogenous substance P mediates cold water stress-induced increase in interleukin-6 secretion from peritoneal macrophages. J Neurosci 16 :3745-3752. Zubay G. Biochemistry, 1993. Oxford-England: Wm C Brown Publishers, pp379-413.