Volume 2, Nomor 4, Juli 2008
tssN I858 **il:r:
ffi:ffi
r97 -258
- 4837
Elasrtsrras PsnmINTAAN ENnnct LIsrmr Pr. PrN (Pnnsnno) uNrux Knlotrror Ruu*r TaNCCA Dt KOra. MnoaN T. SIHOL NABABAN FerwresEK0NOMI UNrvPnstres HKBP NotravreNseN
Euer
:
TS_NABAB AN @Venoo
-
cou
The objective of t/re research is to analyze the e'lasticity of electricity in Medan City using 383 dernand for household sector. The research was conducted on stata 450 vA (n = 143)' househo,ld respondents. The respondents were dlstrrbuted Abstract
;
g00VA1n=94),1300VA(n=47),2200VA(n=50)'andR-2$=lS1'Thesurveywas research was carried out in January to ieptentber 2007. The estimation of .the.model electricity house;old i.e. variable, ,fucrn"a in a singli "qr.iion with endogenou.s are the they models, two into Jnugy dernand (Wf,nb The model was estimated stratum all for Generally (Model-il) Model aasii'moael (Model I) and the Developed of variables R'2 the g00vA, and vA, vA,2200 1300 (merged) and sfrafum 450 vA, members, household of number tnde& appliances consumer,s income, home and significanilynumber of rooms, price o{ nZi, and family activities positively of gas price did variable The demand. energy ld electricity influenced f]re ]rouseio demand' The result of the not significantly inlluence the househ old electricity energy positive. Ih.rs showed research showed that for all strata the etasticity of income were
thatelectricityisnormalgoods.TheelasticityofWTPperKWwasJessthanonedid for elictricity was rne/asfrc. It rndicated that electricity energy (Persero)' The not have substitutrhg goods and it was still monopolized by w. PI//f more electricity the utilize could Med.an in researcft suggest rirripAvt consurners PIJf' PT by power supplied lr'mited Io due appliances efficient with less rn usagre of power electric of extents ln some pT manaEremenf ifs impriie PLN slrouli Moreover, station, and favourable tarifl to fie customers' where the dernand
.Keywords
: demand,
electricity, elasticity, household' willingness
PENDAHIILUT}I BanYak faktor Yang memPengaruhi
permintaan dan Penggunaan energi Iistrik rumah tangga- Pola dan besarnya pengg"unaan energi listrik akan berbeda untuk setiap kelompok konsumennya
yang tergantung pada dua fali*or, yaitu 1) untuk objek apa energ:i listrik tersebut digunakan, dan 2) waktu Penggunaan (hours Joad) (Philipson danWillis, 1999)' Secara umum, faktor-faktor yang dapat
mempengiaruhi kebutuhan atau permintaan listrik adalah l) pendapatan to.,to*ut, 2) tarif atau harga listrik, 3) ketersediaan listrik, 4) harga energi
to
pay'
substitusi, dan 5) kepemilikan peralatan, harg:a dan efisiensi Penggunaan peralatan listrik ( FT PIN WilaYah Sumut, 2004). Pada umumnya'
pelanggan energi listrik PT' PIN (Persero) terdiri dari kelompok sosial, publik, rumah tangga, bisnis, dan industri. Dari kelompok tersebut, maka
jumlah pelanggan terbesar
adalah
kelompok rumah tanggaVariabel utama Yang berPengaruh pad.a permintaan energi listrik rumah i.t gg" adalah PendaPatan rumah tangiga, harga (tar$ energi listrik, dan stok/jumlah peralatan listrik (stock of appliances) (Acton et aI,l9BO ; Fujii &
Region, Vol .2, No.4, Juli 2008: 197-208
Mak, 1984 ; Jaffee et al, L98Z ; Terza, 1986, Filippini, I995 ; Halvorsen & Larsen, 1999 ; Matsukawa, 2000 ; Langmore & Dufty, 2004). Selain variabel-variabel tersebut, beberapa penelitian lain mernasukkan variabelvariabel karakteristik rumah tangga dan demografik dalam mengestimasi permintaan energi listrik rumah tangga, seperti yang dilakukan oleh Taylor, (I979), Barnes et a/ (198I), Archibald ef d/,, (I982), Maddigan et dl, (1983), Garbacz (1984), Reiss & White (2001) ; Larsen & Nesbakken (2002), Halvorsen ef aI (2003). Beberapa peneliti lainnya juga telah memasukkan jenis energi lain seperti kayu bakar, bahan bakar minyak, dan gas dalam model permintaan energri listrik sebagai variabel substitusi (Maddigan et a/, 1983 ; Halvorsen et al, 2003 ; Langmore & Dufty, 2004). Jumlah permintaan energi listrik rumah tangqa dapat berubah sebagai akibat perubahan-perubahan variabelvariabel sebag:aimana disebutkan di atas. Wilder & Willenborg (1975) menyatakan bahwa permintaan atau konsumsi energi listrik tergantung pada stok alat-alat listrik, ukuran rumah tangiga, dan intensitas pemakaian stok alat-alat listrik dalam rumah tangiga, dan variabel-variabel lainnya. Dalam jangka pendek, perubahan datam pendapatan dan harga listrik dapat mempengaruhi konsumsi energi iistrik dengan mengiubah intensitas penggunaan alatalat listrik, sedangkan dalam jangka panjang rumah tangga mempunyai melakukan kesempatan untuk penyesuaian terhadap stok kapital alatalat listrik terutama dalam perubahan pendapatan. Oleh karena itu, bagaimana dampak perubahan antara jumlah energi Iistrik yang diminta sebagai akibat perubahan variabel-variabel yang mempengiaruhinya menjadi penting untuk dikaji atau diteliti. Untuk mengetahui dampak perubahan variabel-variabel independen maka digunakan analisis el astisitas. r98
Studi atau penelitian ini bertujuan
untuk membahas dan menganalisis elastisitas permintaan energi listrik rumah tangga di Kota Medan. Pembahasan meliputi : 1) data penelitian
; 2) pendekatan model emPirik permintaan energi listrik rumah tangga ; 3) hasil empirik ; 4) analisis elastisitas ; dan 5) kesimpulan dan rekomendasi. METODE PENELITLH,N Penelitian dilakukan di Kota Medan dengan jumlah responden sebanyak 383 rumah tangga konsumen energi listrik PT. PLN (Persero). Jumlah responden ini terdistribusi pada strata R-l/'I'R 450 VA (n = I43), strata R-I/TR 900 VA (n = 94), strata R-I/I'R 1300 VA (n = 47), pada strata R-I/TR ZZO}YA (n = 50), dan strata R-ZITR (> 2200 VA - 6600 VA) (n = 49). Penelitian dilakukan selama periode bulan Januari 2007 sampai September 2007.
Data yang digunakan
dalam
peneiitian ini adalah jumlah pemakaian listrik (K\I/h), harga atau tarif listrik (Rp/KWh), willingness to pay (\ /TP), indeks alat-alat listrik, serta karaktelistik rumah tangga.
Empirik Pendekatan Model Perrnintaan Energi l,istrik Rurnah Tangga a. Spesifikasi Model
Estimasi model penelitian dispesifikasikan dalam bentuk
persamaan tunggal, dengan variabel endogennya adalah permintaan energ"i listrik rumah tangga (PELRT). Model diestimasi dalam dua bentuk yaitu
model dasar (Model D dan pengembangan model (Model II). Model dasar menggunakan variabel-variabel ekso gen yang meliputi variabel-variabel pendapatan (PEliDPn\D, harga dengan proksi WTP (Willingness To Pay) per KWh 0\ffPICUnO, indeks alat listrik (IIIDAUSD, jumlah anggota keluarga [AI(EL), jumlah ruangan/kamar dalam rumah (IJMRUAM), harga energi lain (bahan bakar minyak dan gas) sebagai
ffii'
T.Sihol Nababan, Elastisitas Permintaan Ene
substitusi tistrik (IIBLBBM dan HBLGAS), dan ras (ETNIS). Sedangkan dalam pengembangan model variabel-variabel eksog:en ditambah deng:an variabelvariabel yang berhubungan dengan demografik rumah tangga yang meliputi : jenis pekerjaan kepala keluarga (PEIGRIN), tingkat pendidikan anggota keluarga (TIPENDIK), kegiatan-kegiatan keluarga (KEIGL), lokasi (LOKASI), dan tingkat pelayanan pihak PT. PIN
(U{YANA$.
Analisis elastisitas digrunakan untuk mengrrkur dampak perubahan variabel-variabel eksogen yang dihitung dengan nunus (Pindyck & Rubinfeld, 2001)
:
Y= do + &tX, maka
fungsi PELRT (model dasar
dan pengembangan model) di atas dianalisis dengan .Regnesl linier Berganda. Bentuk matematis regresi linier berganda yang
akan diestimasi dalam penelitian ini
diformulasikan sebagai berikut Model Dasar (Model I) :
:
$o + BTPENDPIN + pzvwPKWH + p3 INDALIST + p4 JAI(EI + psItrMRUAlIc + BoHBLBBM + B?HBLGAS + psETMS + u
=
Pengexnbangan Model (Model II) : go+ BTPENDPIN + PELRTSI "t"i = p2WTPKWH + B3 TNDATIST + 94 ]AKEI + BSIUMRUANG + B6HBI.'BBM + BTHBLGAS + BEETNIS + Be PEIGRIN pr0TIpEtlDIK + B11I(EKEL + BTzLOKASI + BTSLAYAMN + u dan 9r, 9z, Fe, 9c, 9s, 90,02, 9a, 0g, 0ro, Prr, 0rz, B13 adalah koefisien regzesi masing-masing variabel indep enden. Adapun tanda koefisien yang diharapkan dari masing-masing model adalah: 9r > 0, 0z < 0, 0a > 9, 0+> 0, 0s > 0, 9u, 0,Pr, 0, Fe> 0 atau < 0,9s> 0 atau<0, 0,0 > 0, 9rr> 0, pre> 0 atau<
0,0rg>0.
Estimasi model dianalisis untuk setiap strata/golongan tarif dengan
OtS dengan sngr/e equation. Prosedur estimasi yang dilakukan adalah : 1) analisis regresi
menggunakan
Iinier berganda, 2) seteksi model yang
Iebih baik dengan
menggunakan
pengujian Ramsey's RESET (Gujarati, 2003), dan 3) uji diagnostik.
elastisitas
ax\r 7 ) ,, =( _il_t \ aY )\7 )
,AX
adalah koefisien persamaan
oan
b. Metode.trnalisis Kedua bentuk model persamaan
PEIRT"6"1"J
c. llnalisis Elastisitas
AY
regresi.
:X
adalah rata-rata variabel X
Y dibagi dengan rata-rata variabel Y.
Nilai-nilai elastisitas adalah sebagai berikut (Koutsoyiannis, Igg4) : 1). Elastisitas Harga Permintaan, disebut a. b. c.
Eiastis, jika e > 1 Inelastis, jika e < I Elastis uniter, jika e = I
2). Elastisitas Pendapatan menunjukkan
bahwa: a. Jika e < 0, disebut b.
c.
.
barang
bermutu rendah (infeior) Jika e ) 0, disebut barang normal (normal goods) Jika e > I, disebut barang mewah (luxurious)
3). Elastisitas Silang, disebut
a. b.
:
Barang substitusi, jika e > 0
Barang komplementer, jika
<0.
e
HT,SIL DAN PEIVIBAHT,S.EIY
Sebagaimana diuraikan sebelum-
nya ada dua model yang ditampilkan dalam penelitian ini, yaitu Model Dasar (Model I) dan Model Pengembangan (Model I[). Secara tunum, hasil estimasi kedua model tersebut untuk semua strata (gabungan) maupun per strata menunjukkan bahwa model yang memberikan hasil estimasi yang lebih 199
2, No.4, Juli 2008.
elastisitas. Rangkuman hasil perhitungan elastisitas permintaan dari model terpilih untuk setiap strata disajikan pada Tabel 2. Analisis tentang: elastisitas permintaan energi listrik rumah tangga untuk setiap adalah sebagai berikut.
baik atau model terpilih adalah model pengembangan (Model II). Untuk lebih lengkaPnYa, model terpilih pada setiap strata disajikan pada Tabel 1. Secara urnllm' Tabel I mengindikasikan bahwa jika estimasi dilakukan untuk semua strata (gabungan), model pengiembangan atau penambahan variabel-variabel demografik (PEIGRIN, TIPENDIK, I(EI(EL'
a.
LOKASI, LAYAI{A}I) hanYa mamPu
menambah satu variabel
Yang
berpengaruh signifikan terhadap PH'RT yaitu variabel IGKEL- Hal ini
menunjukkan bahwa untuk semua
responden variab el-variabel demo grafik seperti status atau jenis pekerjaan, tingkat pendidikan anggota keluarga, lokasi rumah tangga, dan tingkat pelayanan PIN tidak berdampak pada permintaan energi listrik rumah tangga. Sedangkan jika estimasi dilakukan untuk setiap strata (450 VA, 1300 VA, 900 VA' 2200 VA, R-2), model Pengembangan atau penambahan variabel-variabel berdampak pada demogralik permintaan energi listrik rumah tangga secEua bewariasi- Namun dapat dilihat bahwa variabel tambahan KEIGL berpengaruh secara signifikan unhrk setiap strata. Oleh karena itu, secara umum dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan (untuk gabungan strata) permintaan energi listrik rumah tangga di Kota Medan sangat dipengaruhi oleh
variabei-variabel utama saja, yaitu
:
pendapatan, willingness to pay per Klllh, jurr[ah alat-alat listrik, iumlah anggota keluarga, jumlah ruangan/k;urtar, harga barang lain (bahan bakar minyak), etnis, dan kegiatan keluarga ; sedangkan variabei-variabel demogzafik seperti status atau jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, kegiatan keluaxga, dan Iokasi, hanya berpengaruh jika estimasi dilakukan per strata golongan/tarif'
Interpretasi Dan Analisis Nilai-Nilai Elastisitas
Untuk mengetahui damPak variabel-variabel perubahan independen maka digunakan analisis 200
Pendapatan (PENDPTN) Elastisitas pendapatan untuk setiap strata adalah positif (0 < e < l). Hal ini menunjukkan bahwa listrik adalah barang normal. Secara tunum semakin besar daya terpasang listrik pada rumah tangga, elastisitas pendapatan semakin besar kecuali untuk strata R-2 yang justru memiliki nilai elastisitas pendapatan yang lebih rendah dibanding dengan strata 2200 VA. Namun, secara umlun ini berarti bahwa untuk strata rumah tangga dengan daya listrik yang lebih besar (dengan pendapatan rata-rata lebih tinggi) memiliki pola konsurnsi listrik yang lebih tinggi. Dari temuan ini dapat
diprediksi bahwa permintaan
energ'i terus naiknya dengan meningkat sehubungan
listrik rumah tangga akan
pendapatan dan bertambahnya jqmlah penduduk. Temuan ini tidak jauh berbeda dengan temuan Wilder & Willenborg (1975) dengan nilai
elastisitas 0,34, sedangkan temuan Akmal & Stern (2001) sangat jauh berbeda dimana nilai elastisitasnya
- 0,02. Di Indonesia, Amarullah (1983) menemukan bahwa elastisitas pendapatan jangka pendek adalah 0,80 dan menunjukkan bahwa listrik adalah barang normal. bertrariasi antara 0
Rendahnya nilai
elastisitas strata berhubungan dengan daya kapasitas yang terbatas setiap strata. Artinya, penggunaan energi listrik untuk setiap strata dibatasi sampai daya tertentu. Oleh karena itu, walaupun pendapatan rumah tangga naik Yang daPat meningkatkan pembelian alat-alat listrik, tetapi karena pemakaian listrik dibatasi sampai batas daYa tertentu maka pengaruh kenaikan pendapatan tersebut
pendapatan untuk setiaP
terhadap perubahan permintaan listrik
tff-
T.Sihol l,{ababan, Elastisitas Permintaan Energi...
adalah kecil (rendah).
Dengan demikian, jika pendapatan rumah tangga naik dan ingin meningkatkan permintaan listrik dengan menambah alat-alat listrik, maka konsumen rumah tangga harus terlebih dulu menambah kapasitas daya listriknya. Misalnya, untuk strata 450 VA kapasitas daya listriknya dapat dinaikkan menjadi 900 VA atau 1300 VA, dan seterusnya, beg"itu juga untuk stratastrata lainnya. Jika diamati lebih lanjut, nilai-nilai elastisitas pendapatan di atas (Tabel 2) menunjukkan nilai-nilai yang semakin
meningkat jika
semakin
tinggi
strata/golongan tarif untuk strata 450 VA, 900 VA, 1300 VA dengan nilai masingimasing 0,154 ; 0,160 ; 0,431 ; namun elastisitas menunrn kembali untuk strata 2200 VA dan strata R-2 dengan nilai 0,283 dan 0,197. HaI ini mengdndikasikan bahwa semakin tinggr pendapatan jumlah konsumsi listrik juga meningkat, atau sebaliknya. Tetapi untuk strata 2200
VA dan R-2 semakin rendah
nilai
elastisitasnya menunjukkan dampak perubahan pendapatan adalah rendah, dan bukan pendapatan dan konsumsi listrilorya yang rendah. Temuan ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi strata/golongan tarif, persentase dari pendapatan yang digunakan untuk membayar listrik juga meningkat. Dengan kata lain, semakin tinggr pendapatan rata-rata maka persentase ua,l/rngness to pay (WfP) u4tuk Iistrik dari pendapatan rata-rata semakin tinggi pula. tndikasi ini juga terjadi pada penggunaan energ:i listrik, yaitu semakin tinggi strata/golongan tarif dan pendapatan semakin tinggr, energi listrik semakin banyak digrrnakan juga semakin meningkat. Terutama untuk strata R-2 (rumah tangga besar) banyak menggunakan alat-alat listrik yang mewah, yang tentu saja akan menambah persentase pengeluaran dari pendapatan karena pada umumnya alatalat listrik mewah ini mempunyai daya (watt) yang cukup tinggi.
b.
Harga Listrik dengan Willingness To Payper KIIIh (WTPIfiIIH) Elastisitas WTPKWH untuk setiap strata menunjukkan niiai elastisitas yang
I (e < I), yang berarti permintaan energ'i listrik adalah inelastis. Secara urnurn, hal ini lebih kecil dari
menunjukkan bahwa energi listrik tidak banyak mempunyai barang pengganti (substitusi). Walaupun ada barang pengganti seperti lilin, petromaks, lampu teplok, lampu semporong dan batrei/dinamo neunun kualitasnya rendah karena fungsinya hanya digunakan untuk pengganti penerangan saja atau untuk alat-alat listrik yang daya atau wattnya rendah. Sedangkan untuk alat-alat listrik lairurya seperti kulkas, AC, televisi, dan lain-lain harus menggunakan generator dan sumber energinya adalah bahan bakar minyak solar atau bensin. Padahal untuk menggunakan generator diperlukan investasi yang besar, ymg belum tentu rumah tangga mampu untuk membelinya. Fatr(a lain yang mendukung adalah bahwa energ:i listrik masih merupakan barang monopoli, karena belum ada pihak lain yang secara bebas menjualnya. Saat ini di IndoneSia, walaupun ada produsen lain (di luar PT PLIrf yang menghasilkan listrik, mereka tidak boleh iangsung menjual atau mendistribusikannya ke masyarakat konsumen tetapi harus melalui PT PLIV. Nilai-nilai elastisitas WTPKWH dari strata 450 VA, strata 900 VA, sstrata I300 VA menunjukkan nilai-nilai yang
semakin meningkat, masing-masing0,232 ; -0,324 ; -0,667, naunun menunur
kembali untuk strata 22OO VA dan strata R-2 dengan nilai elastisitas -0,237 dan 0,228. HaI ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai elastisitasnya ketiga strata tersebut akan mengnrbah pola konsumsi listrik yang lebih tinggi,
karena \trflP yang lebih
tinggi,
atau
sebaliknya. Tetapi untuk strata 2200 VA dan R-2 semakin rendahnya nilai elastisitas menunjukkan dampak perubahan WTPI(WH adalah rendah, 201
Region, Vol .2, No.4, Juli 2008: 197-2AB
bukan WTP atau konsumsi listriknya yang rendah.
Untuk strata 1300 VA nilai elastisitasnya lebih tinggi (-0,667)
dibandingkan dengan strata lainnya. Ini berarti dengan persentase perubahan harga yanlJ sama, strata 1300 VA akan mengubah pola konsumsi listrik yang Iebih banyak. Strata 1300 VA memiliki elastisitas WTP per K\Mh yang lebih tinggi dibandingkan dengan strata 450 VA, starat 900 VA, strata 2200 VA, dan strata R-2. Hal ini menunjukkan bahwa strata 1300 VA lebih peka terhadap perubahan UITP per K\11/h dibanding dengan strata lainnya.
Namun secara ruilun
perubahan indeks alat-alat litrik lebih peka terhadap permintaan energi listrik.
d. ]urnlah Anggota Keluarga O.trKEL) Nilai elastisitas IAI(EI rendah, masing-masing 0,225 ; 0,263 ; O,277 ;
4,420; 0,301 ; dan 0,429. Hal ini berarti perubahan jumlah anggota keluarga tidak terlalu peka terhadap permintaan energii listrik. Hal ini juga mengindikasikan bahwa pertambahan iumlah anggota keluarga yang dapat meningkatkan permintaan energi listrik selalu dibatasi oleh kapasitas daya (watt). Hal ini juga akan dibatasi oleh kapasitas ukuran rumah, yaitu bahwa
dapat
semakin banyak anggota keluarga tentu
dikatakan bahwa semua strata tidak terlalu peka terhadap perubairan WTP per KWh listrik. Dari temuan ini dapat
ruangan/kamar dalam rumah. Nilai-nilai elastisitas JAKEL juga menunjukkan
diprediksi bahwa kelompok rumah tangga yang mempunyai rata-rata
pendapatan dan WTP yang lebih tinggi akan terus meningkatkan penggnrnaan enerqi listrik. Nilai elastisitas harga yang inelastis juga ditemukan studi yang dilakukan oleh PSE-KP UGM (2002) di Yogryakarta. Namun, semakin besar daya listrilorya maka elastisitasnya semakin besar (antara -O,20 sampai -0,77).
c.
Indeks Alat-alat Listrik
(TNDALIST)
Nilai elastisitas
INDALIST adalah
rendah rintuk setiap strata,
masing'-
masing A,204 ;0,274; 0,517 ; 0,414 ; dan 0,474. Secara llrnum, hal ini mengindikasikan perubahan indeks kepemilikan alat-alat listrik tidak terlalu peka terhadap permintaan energii listrik. Nilai-nilai elastisitas INDAIJST juga menunjukkan bahwa semakin tinggr strata atau kapasitas daya rumah tangga, maka intensitas pemakaian alat-alat listrik semakin tinggi dan juga jumlah alat-alat listrik yang dimiliki semakin banyak. Semakin tinggi strata, jumlah alat-alat listrik yang dimiliki semakin banyak. Namun pada strata 1300 VA elastisitas TNDALIST lebih besar dibandingkan dengan strata lairurya. Hal ini berarti bahwa untuk strata 1300 VA 202
saja
dapat menambah jurrlah
bahwa semakin tinggi strata
atau tangga, perubahan jumlah anggota keluarga mempunyai dampak yang lebih peka terhadap intensitas penggrnaan energi
kapasitas daya rumah
listrik.
e. |urnlah Ruangan/Kamar oITMRUANG) Nilai elastisitas IUMRUANG lebih rendah pada strata 450 VA dan 900 VA yaitu 0,088 ; 0,388. Tetapi untuk'strata i300 VA, strata 2200 VA, dan strata R-2 elastisitanya lebih tinggi yaitu 0,688 ; 0,524 ; dan 0,629. Ini berarti untuk ketiga strata tersebut, perubahan jumlah ruangan/kamar lebih peka terhadap permintaan energi listrik. Secara lunlun, hal ini mengindikasikan bahwa pefiambahan jumtah ruangan/karnar dalam rumah yang dapat meningkatkan permintaan energi listrik selalu rlibatasi oleh kapasitas daya (watt). Artinya, penambahan jumlah ruangan/kamar akan menambah jumlah alat-alat listrik yang digi"unakan, sedanqkan penambahan alat-alat listrik harus memperhatikan kapasitas daya (watt)
listrik dalam rumah tangga. Nilai-nilai
juga elastisitas IUMRUAM meng'indikasikan bahwa semakin tinggi kapasitas daya rumah tangga, maka
T.Sihol Nababan, Elastisitas Permintaan Energi...
perubahan jumlah ruangan/kamar dalam rumah tangga mempunyai dampak yang lebih peka terhadap intensitas penggunaan energi listrik.
f.
Harga Barang Energi Lain Bahan Bakar Minyak dan Gas (HBLBBM dan HBLGnS) Nilai elastisitas harga silang untuk setiap strata adalah positif, sekaligus
menunjukkan bahwa BBM dan gas adalah barang substitusi untuk energ:i listrik. Nilai elastisitas harga silang BBM untuk masing-masing strata adalah O,472 ; 0,583 ; 0,380 ; 0,783 ; dan 1,083. Secara runrun dapat dilihat bahwa semakin tinggi strata atau kapasitas daya elastisitas HBBBM semakin tinggi, karena strata yang lebih tinggi (strata 2200 YA dan strata R-2) sudah lebih banyak menggunakan BBM, misalnya untuk generator ; sedangkan untuk strata yang lebih rendah BBM hanya digunakan untuk penerang:an saja. Di lain pihak, nilai elastisitas harga silang yang lebih rendah pada strata/golongan tarif yang lebih rendah juga menunjukkan tidak banyak pilihan terhadap barang substitusi karena dibatasi oleh pendapatan yang rendah. Begitu juga sebalilcrya, nilai elastisitas harga silang akan semakin tinggi pada strata,/golongan tarif yang lebih tinggi
menunjukkan lebih banyak pilihan terhadap barang substitusi karena pendapatan yang lebih tinggi pula. Elastisitas harga silang untuk bahan bakan minyak (IIBIABM) untuk strata 2200 VA dan R-2 (> 2200 VA - 6600 VA) Iebih elastis dibandingkan dengan strata lainnya. HaI ini mengindikasikan bahwa untuk kedua strata tersebut penggunaan bahan bakar minyak untuk generator bukan lagi hanya untuk penerang'an, tetapi sudah digunakan untuk menghidupkan alat-alat listrik lainnya seperti kulkas, AC, danlain-lain. Nilai elastisitas HBLGAS untuk strata 2200 VA dan strata R-2 masingmasing 0,457 dan 0,160. Nilai elastisitas HBLGAS lebih peka pada strata 2200 VA dibanding deng'an strata R-2. Hal ini
dapat mengindikasikan bahwa kebutuhan gas relatif lebih besar untuk strata
Z20O VA yang digunakan untuk
memasak daripada menggunakan alat masak listrik ; sedangkan kebutuhan gas untuk strata R-2 relatif lebih sedikit untuk
memasak, n.unun lebih
banyak
menggunakan alat masak listrik.
KESIMPUI,AN Secara umlun untuk setiap strata,
nilai elastisitas pendapatan
positif. Hal ini menunjukkan
adalah bahwa
listrik adalah barang normal. Nilai-nilai elastisitas pendapatan menunjukkan nilai-nilai yang semakin meningkat jika semakin tinggi strata/golongan tarif untuk strata 450 VA, 900 VA, 1300 VA ; namun elastisitas menurun kembali untuk strata 2200 VA dan strata R-2. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi pendapatan jumlah konsumsi Iistrik juga mening'kat, atau sebalil
semakin rendah nilai elastisitasnya menunjukkan dampak perubahan pendapatan terhadap listrik adalah
rendah, n;unun bukan pendapatan dan konsumsi listrilorya yang rendah. Elastisitas willingness to pay per KVIIh untuk setiap strata menunjukkan nilai elastisitas yang lebih kecil dari satu, yang berarti permintaan energfi listrik adalah inelastis. Hal ini mengindikasikan bahwa barang substitusi untuk energi Iistrik masih terbatas dan produksi iistrik masih dimonopoli oleh PT PIN
(Persero). Adanya
penggunaan
generator masih terbatas hanya untuk strata yang tinggi (strata R-2). Namun secara umlun dapat dikatakan bahwa semua strata tidak terlalu peka terhadap perubahan uallingness to pay per ICWh Iistrik. Dari temuan ini dapat diprediksi bahwa kelompok rumah tangga yang mempunyai rata-rata pendapatan dan r,rrr?lingness to pay yang lebih tinggi akan terus meningkatkan penggunaan energ,i listriknya. Nilai elastisitas harga silang untuk setiap strata adalah positif. Ini menunjukkan bahwa sumber energi lain 203
Region, Vol .2, No.4, Juli 2008: 197-208
(bahan bakar minyak dan gas) adalah barang substitusi untuk energi listrik. Elastisitas harga silang untuk bahan bakar minyak untuk strata 2200 VA dan R-2 ( > 2200 VA - 6600 VA) lebih elastis
pengambilan keputusan akan cepat dan menekan biaya. Regionalisasi juga akan meningkatkan efisiensi teknis karena pengadaan pasokan listrik didasarkan pada karakteristik daerah yang
dibandingkan dengan strata lainnya. Hal
bersangkutan. Regionalisasi akan
ini mengindikasikan bahwa untuk kedua
menguntungkan secara finansial karena PT PIN (Persero) dapat menerapkan tarif yang rasional berdasarkan WTP konsumen (PSE-I(P UGM, 2002).
strata tersebut penggunaan bahan bakar
minyak untuk generator bukan lagi hanya untuk penerangan, tetapi sudah digunakan untuk menghidupkan alat-alat liptrik lainnya seperti kuikas, AC, dan Iain-lain. Nilai elastisitas harga gas lebih peka pada strata 2200YA dibandingkan dengan strata R-2 ( > 2200 VA - 6600 VA). HaI ini mengindikasikan bahwa kebutuhan gas relatif lebih besar untuk strata 2200 VA dibandingkan dengan kebutuhan g,as untuk strata R-2. Dari semua variabel-variabel yang dapat mempengiaruhi permintaan energ"i listrik rumah tangga, hanya variabel willingness to pay (VWP) yang dapat langsung memengraruhi kebij akan pihak PT PIN karena berhubungan dengan penetapan harga/tarif listrik, sedang:kan
variabel-variabel demogzafik lain-nya tidak dapat dikontrol dan hanya dapat dianstisipasi terhadap utilitas penggunaan listrik suatu rumah tangga. .Oleh karena itu, pihak produsen (PT PLN) diharapkan dapat mengintensifkan pendataan mengenai karakteristikkarakteristik demografi rumah tangga. Tujuannrlya untuk memperoleh informasi bagaimana utilitas penggunaan listrik suatu rumah tangga dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik demografik tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa r,rrrl/rngrness to payper KWh rumah tangga sudah lebih tinggi dari harga/tarif listrik per I(\Mh yang masih berlaku saat ini (kecuali untuk strata 450 VA). Oleh karena itu, III PL'N @ersero) sudah perlu membebankan harga,/tariff listrik berdasarkan regionalisasi dengan mempertimbangkan VYTP konsumen setempat. Regionalisasi harga/tarif listrik dapat menciptakan efisiensi birokratis, teknis dan finansial. Regionalisasi akan memangkas birokrasi panjang sehingga 204
DATTAR PUSTAKA
Acton, J. P., Bridger M. Mitchell, and
Ragrhild
Sohlberq,
1980,
"Estimating Residential Electricity Demand under Declining-Block Tariffs : A.rr Econometric Study Using Micro-Data", Applied Econotnics, Vol. 12, 1980, pp. 145161.
Akmal, M., and David I. Stern, 2001, "Residential Energy Demand in
Australia : An Application of Dynamic OLS", Department of Economics, Australian National University, Canberra, Oktober
2001,
http://www. au/downloadfiles/eep.0104.pdf II5 Otober e
en. anu. edu.
20041.
Amaruiiah, M., 1983, The Prtcing of
Electricity
in
Indonesia, Dissertation, The Faculty of the Department of Economics, University of Houston, Texas, USA. (tidak d iplubikasikan). Archibald, R. 8., David H. Finifter, and
Carlisle E. Moody Jr, 1982, "Seasonal Variation in Residential
Electricity Demand : Evidence from Survey Data", Applied Econotnics, Vol. 14, 1982, pp. 167-181. Barnes, R., Robert Gillingham, and Robert Hagemann, I981, "The Short-run Residential Demand for
Electricity, The Renew of
Economics and .Sfafisdcs, Vol- 63, Issue 4, November l98l, pp. 541552.
ry T.Sihol Nababan, Elastisitas Permintaan Energi
Damsgaard, N,, 2003, "Residential Electricity Demand : Effects of Behavior, Attitudes and Interest",
Department of
Stockholm School http://www
of
Economics, Economics,
dams gaard. com.fiies/demand.p df.
[24 September 2004].
Filippini, M., 1995, "Electricity Demand by Time of Use : An Application of
the Household AIDS
Model", (ENG), Energy Econornics Vol. 17, Iis. 3, July 1995, pp. 197-204. Fujii, E. T., and James Mak, 1984, "A Model of Household Electricity Conservation Behavior", Land
Econornics, Vol.60, No.
4,
November 1984, pp.340-35 1. Garbacz, C., 1984, "A National MicroData Based Model of Residential Electricity Demand : New Evidence on Seasonal Variation", Southern Econornic fournal, Vol. 51, Iss. 1, July 1984, pp. 235-249. Guertin, C., Subal C. Kumbhakar, and
Ananta K. Duraiappah,
2003,
"Determining Demand for Energy Services : Investigating IncomeDriven Behaviours", International Institute for Sustainable Development, 161 Portage Avenue East, 6ft Floor Winnipeg, Manitoba, Canada, http://www. iisd. orglpdf./ 2AO3 / ener gy determinin g- demand. p df lls Oktober ?AOqGujarati, D. N., 2003, Basic Econornetrics, Fourth Edition, McGraw Hill Companies, New York, USA.
Halvorsen, B., Bodil M. Larsen, and Runa Nesbakken, 2003, "Possibility for Hedging from Price Increases in Residential Energry Demand", Discussion Papers No. 347, April 2003, Statistics Noruray, Research Department, http://www. no/publiskasj ssb, oner/DP/dp. 347.pdf [4 O]ctober 20041. Halvorsen, R., 1975, "Residential Demand for Electric Energy", The Rerz'ew of Economics and
,Stafisfics, VoI. 57, Issue 1, pp. 12tB. Halvorsen, R., I976, "Demand for Electric Energy in the United States", The Southern Econotnic fournal, Yol. 42, Issue April 1976, pp. 610-625. Hartman, R. S., 1983, "The Estimation of Short-Run Household Electricity Demand Using Pooled Aggregate Data", tournal of Eusrhess & Econotnic Sfatisfics, Vol. 1, No. 2, April 1983, pp. I27-135. Henson, S. E., 1984, "Electricity Demand Estimates under Increasing-Block Rates", Soufftern Econotnic lournal, VoI. 51, Iss. 1, Juiy 1984,
pp. 147-156. Jaffee, B. L., Douglas A. Houston, and
Richard W. Olshavsky,
1982,
"Residential Electricity Demand in Rural Areas : The Role of Conservation Actions, Engineering Factors and Economic Variables", The Journal 'of Consurner Mfairs, Vol. 16, No. 1, pp. 137-I51. Jung, T.Y., 1993,"Ordered Logit Model for Residential Electricity Demand in Korea", Energ-y Economics, Vol.I5, pp.205-209Koutsoyiannis, A., 1994, Modern Microeconontics, 2"d edition, Macmillan Press Ltd, London. Kuswara, U. D., 1997, "Kajian Ring,kas Tentang Energi Listrik di Indonesia : Antisipasi kebutuhan dan Mismanajemen dam Pengelolaan", Kelola, Gadjah Mada University Eusiness Reriew, No. I5/VI/1997, pp. 105- 114. Langmore, M., and Gavin Difty, 2004, "Domestic Electricity Demand Elasticities, Issues for the Victorian Energy Market", http://www vinnies.org.au /files /vic./domestic.pdf. [22 September 20041.
Larsen, B. M., and Runa Nesbakken, 2OO2, "How to Quantify Household Electricity End-use Consumption", Discussion Papers No. 346, March 2002, Statistics Norway, Research 205
Region, Vol .2, No.4, Juli 2008. 197-208
http://www. Department, ssb.no/publiskasj oner /DP / dp. 346.pdf II4 Oktober 2004]. Maddigan, R. J., Wen S. Chern, and
Coileen Gallagher Riry, 1983, "Rural Residential Demand for
Electricity", Land Econornics, Vol. 59, No. 2,May 1983, pp. 150-I62. Matsukawa, I., 2004, "The Effects of Information on Residential Demand for Electricity", The Energy lournal, Vol. 25, No. I, pp. I-17. Matsukawa, I., Hirosi Asano, and Hitoshi Kakimoto, 2000, "Household Response to Incentive Payments for Load Shifting : A Japanese Time-ofDay Electricity Pricing Experiment", ffie Energy lournal, VoI. 21, No. I, 2000, pp.73-86. McKean, J. R., and Wendell D. Winger,
1992, "Simultaneous
Equation Estimates of Electricity Demand for the Rural South: Revenue Projection when Prices Erre Administered", fournal of Forecasfing, Vol. I1, pp. 225-240. Meetamehra, 2002, "Demand Forecasting for EIectricity",
http://www teriin. orgldivision/re gdiv/do cslft 1 3 .pdf. II7 September 2004]. Peterson, S. L., 2002, "Micro Econometric Modelling of Household Energy : Testing for Dependence between Demand for Electricity and Nahrral Gas", The Energy tournal, Vol.23,No.4,pp.6784.
Philipson, L., Lee Willis, Understanding
Electic
1999,
A$fities and De-Regulation, Marcel Decker Inc., NewYork, USA. Pindyck, R. S., Daniel L.Rubinfeld, 2001, Microeconomics, ?nd edition,
Macmillan Pubishing Company, NewYork, USA. PSE-KP UGM (Pusat Studi EkonomiKebijakan Publik Universitas Gadjah Mada), 2002,,llnalr.sis Tarif Listrik Eegional di Jawa Tengah dan D. I. Yogyakarta (Laporan Akhir), Kerjasama PSE-KP UGM & 206
PT, PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Tengah dan
Yogyakarta.
PT. PIN (Persero) Wilayah Sumatra
Utara, 2004, Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik Model DI{L 3.01 (Materi Workshop), Medan (12 Mei 2004).
Reiss, P. C., Matthew W. White, 2001, "Household Electricity Demand, Revisited", http://www.nberg.orgl [12 Mei Zao4].
Resosudarmo,
dan Tanujaya, 2002,
"Energy Demand in Indonesia : Past and Future Trend", The fndonesian
Quarterly, VoI. W./2OO2,
pp.15B
-
No.2,
174.
RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) Tahun 2006 - 2015,
http ://www.pln. go.id. [24-3-2006j. RUTRK (Rencana Atnurn Tata fiuang Kota) Kota Medan, 2003. Sexton, R. D., and Terri A. Sexton, I987, "Theoritical and Methodological Perspectives on Consumer
Response
to
Electricify
Information", The Journal of
Consumer Affairs, Vol. 21, No. 2, pp.238-257. Terza, J. T., and W. P. Welch, 1982, "Estimatinq Demand Under Block Rates : Electricity and Water", Land Economics, Vo1.5B, No. 2, May 1982, pp. 181-188. Westley, G. D., 1989, "Commercial Electricity Demand in A Central American Economy", Applied Economics, Vol. 21, I989, pp. l-17. Wilder, R. P., and ]ohn F. Willenborg, 1975, "Residential Demand for Eiectricity : A Consusmer Panel Approach", ,Souf&ern Economic Journal,Yol. 42,Issue 2, Oct. 1975, pp.212-217. Wilder, R. P., Joseph E. Johnson, and Rhyme R. Glerur, 1992, "Income Elasticity and Residential Demand
for Electricity", The Journal ot Energy and Derrefoprnenf, Vol.16, pp.1-13.
T.Sihol Nababan, Elastisitas Pennintaan Energi...
I,AMPIRAN
I
Tabel
No
Variabel
Model Terpilih Untuk Setiap Strata
Strata 900 VA
Semua Strata (Gabungan)
Strata 450 VA
Model ll
Model ll
Modelll
(Model Pengembangan)
(Model Pengembangan)
(Model Pengembangan)
lratio
Koe{isien
I
o,ot
Koefisien 0,000006
t-ratio
703
1,818.
t-ratio
Koefisien 0,000007
1.797"
937
1
PENDPTN
2
\iVTPKWH
{,136
-9,520**
-0,055664
4,864*
-0,073101
3
INDALIST
5,665
7,649*',
1,0866
1,910.
1,9275
1,921',
4
JAKEL
9,892
2,273*
5,6408
2,291**
6,8452
1,790'
5
JUMRUANG
14,036
4,431*
'1,2630
1,996*
6.2n0
1,789-
o
HBLBBM
0,060
6,
0,019822
1,810'
0,027997
1,772-
7
ETNrS(DUMMY)
-39,060
-1,943.
.6,9654
-0,3325
o
PEKERJN(DUMMY)
-22,359
1,463
-1,8258
-0,14 1 8
I
TIPENDIK
-2,733
-0,36426
{,1550
10
KEKEL
19,586
11
LOKASI(DUMMY)
3,288
12
LAYANAN
-5,982
13
CONSTANT
Catatan
0,0000
1
91
06***
1
-0,931 a
-223,621
E
A1*t
1
{,6435
-9,5490 -0,75322
-0,8011
-0,18510
-0,1 139
1
_q
n aEat+
6,5473
2,330*
14.222
0,272
15,985
2,238*
-2,0782
-0,2067
1,539
-3,2676
1,301
-0,55809
-0,1 940
4,117*
11,806
0,2868
-52,962
{,8370
R?
0,774
0,3546
0,5310
R2 adjusted
0,767
0,2950
0,4615
F statistic
105,723*.
5,952*.
7,641*.
DW Statistic
1.715
r,96
1,69
N
383
143
: ***) significant
pada
94
I o/o, **) significant
a:
*) significant pada o : l0
%,
L )h*
pada a- 5 #) signifikan pada tingkat I 0 % tetapi oh,
tidak
sesuai tanda.
Sumber : Data primer diolah, 2008. La
Tabel No
Variabel
I (Lanjutan)
Model Terpilih Untuk Setiap Strata
Strata 1300 VA
Strata 2200 VA
Strata R-2
Modelll
Modelll
Modelll
(Model Pengembangan)
(Model Pengembangan)
(Model Pengembangan)
Koefisien
t+atio
Koefisien
t-ratio
Koefisien
t+atio
1
PENDPTN
0,000018015
1,737"
0,000014741
2,885*
0,00001 1400
1,798.
2
WrPKWH
-0,093400
-3,230**
{,14904
-3,454*
-0,20254
4,079*
INDALIST
4,6517
1,839.
5,4068
2,538*
6,8225
2,132*
4
JAKEL
16,918
1,773',
20,277
1,934.
50,833
2,129*"
5
JUMRUANG
14,145
5*
31,423
1,790.
o
HBLBBM
0,023689
0,16122
2,4700*
,)
2,1
06*
1,783.
17,173 0,069887
2,1
1
2,549*
207
Region, Vol .2, No.4, Juli 2008: 197-208 7
HBLGAS
8
ETNrS(DUMMY)
-86,968
-2,116',*
I
PEKERJN(DUMMY)
-29,659
1,127
A 11)t A,LLJ
10
TIPENDIK
12
KEKEL
13
L0MSr(DUMMY)
14
IJ
0,0027711
0,5817
0,001M01
-24,883
.0 6299
-59,237
.1
03,1 s
a o70 {r
0,
1
605
-0,6406
81,996
0,1423
I
0,7125
23,341
2,743*
-4,1067
-0,2048
16 876
1,868.
31 ,41 3
1,917.
77,708
1,879.
0,384
0,4276
-23,968
-0,723
-73,541
-0,8'169
LAYANAN
-'16,056
-1,685 #
12,813
0,9943
-1,6245
-0 8389
CONSTANT
115,26
64
-947,23
1150 6
1,723.
1
-0,8
1
R2
0,7804
0,7321
0,7009
Rz adjusted
0,7029
0,6354
0,5898
0,069*'
*7,568
6,309.*
DW Statistic
1,65
1,95
1,75
N
47
50
49
F statistic
1
Catatan : ***) significant
pada
a:
*) significant pada a :
I o/o, **) significant pada a: 5 %, l0 %, #) sigrrifikan pada tingkat I 0 % tetapi tidak
sesuai tanda.
Sumber : Data primer diolah, 2008.
Tabel2 Elastisitas Permintaan Energi Listrik Rumah Tangga Elastisitas Permintaan Variabel
Semua
Strata
Strata
450 VA
9OO
PENDPTN
0,392
0,1 54
0.1
WlPKWH
-0,341
-n )1)
INDALIST
0,613
Strata
Strata
Strata
StrataR-2
300 vA
2200vA
>2200$600 vA
0,43'1
0,283
0,1 97
4,324
-0,667
-0,237
-0,228
0,204
0,27 4
0,517
0,414
0.47 4
VA
60
1
JAKEL
0,225
0,263
0,277
0,420
0,301
0,429
JUMRUANG
0,553
0,088
0,388
0,688
0,524
0,629
HBLBBM
0,823
0,472
0,583
0,386
0,780
1,083
0,457
0,160
HBLGAS
Catatan : Perhitungan elastisitas permintaan didasarkan pada model terpilih (Tabel 1) Sumber : Data primer diolah, 2008.
208