Publikasi MIIAS, Inc. Volume 1, Issue 2
Juni 2015
Mengenal Allah SWT Mengenal Allah | Keluarga | Serambi Ayat | Menyambut Ramadhan | Medika | Sejarah | Kegiatan MIIAS | Seputar Adelaide | Resep
--< EDITORIAL >--
MENGENAL ALLAH SWT
Publikasi MIIAS, Inc.
(DR. GUNTUR TANJUNG*) Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Allohumma shalli ‘ala sayidina Muhammad wa ‘ala aalihi sayyidina Muhammad. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan dan tauladan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti sunnah beliau, termasuk kita yang membaca buletin ini, hingga di akhir zaman. Amin ya rabbal ‘alamin. Segala puji kami, pengurus MIIAS, panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya, kami bisa kembali menerbitkan Suara Muslim Adelaide Edisi ke-2 untuk semua jamaah MIIAS dimanapun berada, khususnya rekan-rekan berdomilisi di kota Adelaide, Australia Selatan. Tema yang dipilih untuk Suara Muslim Adelaide Edisi ke-2 ini adalah Mengenal Allah SWT. Seorang bijak mengatakan “tak kenal maka tak sayang”. Pepatah ini sangat tepat sekali. Ibarat mempunyai seorang teman, kita tidak dapat dekat dan menyayangi teman kita ini sebelum kita kenal dekat dengan teman ini. Sebelum kita mulai berkomunikasi dan bercengkrama dengan teman ini, sebaiknya kita sudah harus tahu dan mengerti karakternya, cara berpikirnya dan termasuk hal-hal yang dibenci dan disenangi teman ini. Kalau kita sudah kenal baik dengan teman ini, maka kita bisa memilih pendekatan yang paling tepat tentang bagaimana kita berinteraksi dengan teman ini. Sebagai hasilnya, ikatan persaudaraan kita dengan teman ini akan langgeng sepanjang zaman.
2
Pengandaian di atas juga seperti hubungan kita dengan Allah SWT. Dengan berusaha mengenal Allah SWT, kebesaran-kebesaranNya melalui ciptaanNya, hal-hal apa yang dibenci dan dicintai oleh Allah SWT, kita bisa memilih cara yang paling terbaik dalam berinteraksi dengan Allah SWT. Dari situlah akan muncul Iman dan Takwa yang kuat, yang membuat kita menempatkan Allah pada tempat yang sebenar-benarnya dalam hidup kita. Pada akhirnya, kita sendirilah yang akan untung jika kita mengenal Allah dengan benar, karena sesungguhnya Allah Maha Kaya dan tidak memerlukan apa-apa pun dari hambaNya. Sejak Suara Muslim Adelaide Edisi ke-1 diterbitkan (21 Februari 2015) sampai akhir Mei 2015, Alhamdulillah MIIAS telah meramaikan Adelaide dengan banyak kegiatannya. Dari kompetisi olahraga, pengajian rutin, Cooking workshop, hingga keterlibatan dengan AIASA dalam rangka IndoFest 2015 untuk mengajarkan budaya Indonesia di kalangan anakanak SD lokal.
PENANGGUNG JAWAB Presiden MIIAS Guntur Tanjung PEMIMPIN REDAKSI Mohammad Gadi REDAKSI Divisi Da’wah MIIAS EDITING & LAYOUT Mohammad Gadi Guntur Tanjung Arham Mauriyat DOKUMENTASI Ade Wiguna Nur Yasin Eri Yanuar KONTRIBUTOR Erwin Mazwardi Arham Mauriyat Andy Noor Isnaini
Kami harapkan pengurus dan jamaah MIIAS terus konsisten dan bertambah dalam berkontribusi, dan senantiasa menjaga keikhlasan niatnya. Semoga kegiatan-kegiatan Dakwah MIIAS yang lalu dan kedepannya akan selalu diridhoi oleh Allah SWT. Amin ya rabbal ‘alamin.
Widi Nugroho Mohammad Gadi Himelda Ismed
*Presiden MIIAS
Yoga Jatmiko Miftah Adam M. Farransahat Ridwan Arifin
--< DAFTAR ISI >--
Mengenal Allah SWT
5
Ketika Mereka Mengenal Allah
Volume 1, Issue 2 Juni 2015 Editorial ............................... 2 Serambi Ayat ………….…… 8
4 Mengenal Allah lewat Ciptaan-Nya
Kegiatan MIIAS… ............... 12
Keluarga
Nasehat
3 Seputar Adelaide What’s Happening in Adelaide?………….………… 16
Wahai Anakku, tidak ada yg pantas ditaati melebihi Allah
7
Menyambut Ramadhan
9
Resep Crispy Salmon………....… . 17 Rainbow Cake…….………… 18
Medika
Sejarah
10 Sistem Kesehatan di Australia (2)
Silma Ihram
11 Alamat Masjid/Musholla ....19
--< MENGENAL ALLAH SWT >--
Mengenal Allah Lewat Ciptaan-Nya (Andy Noor Isnaini) Saat malam cerah, tengoklah langit dihiasi bulan dan bintang begitu indah. Atau saat siang yang hangat, bertamasya kita ke pantai memandangi hamparan birunya samudra nan luas seolah tanpa batas. Atau saat musim dingin, lembut dan putihnya salju membuat kita tergoda untuk sekedar menyentuh atau bermain-main di atasnya. Atau saat musim semi, betapa semarak taman-taman dipenuhi bunga bermekaran yang hanya setahun sekali terjadi. Apa yang terlintas di pikiran kita saat itu? Sebagai seorang manusia yang berakal dan menyukai keindahan tentu kita akan kagum, takjub, terpesona. Tetapi sebagai seorang manusia yang beriman tak cukup hanya pada kekaguman semata. Karena sesungguhnya semua itu adalah ayat-ayat Allah yang tidaklah diciptakan kecuali dengan penuh hikmah. Sebagaimana firman Nya: Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir; maka celakalah orang-orang kafir itu, karena mereka akan masuk neraka. [Shâd/38:27]. Kekaguman itu seharusnya membuat kita mengingat Allah, sang kreator tunggal semua keindahan itu. Sebagaimana firman Nya yang lain:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka". [Ali 'Imran/3:190-191].
4
Mari kita renungkan. Siapa yang mampu menciptakan luasnya samudra dengan segala manfaatnya bagi manusia, kalau bukan zat yang maha besar dan maha luas rahmatnya? Siapa yang mampu menciptakan langit dengan segala benda-benda yang menghiasinya, yang masing-masing mempunyai tempat peredaran dan perhitungan yang sangat akurat dan teliti, kalau bukan zat yang maha benar dan maha teliti? Siapa yang mampu menciptakan indahnya hamparan rupa-rupa tetumbuhan beraneka warna, kalau bukan zat yang maha indah dan maha pencipta? Atau saat kita mengingat lagi penemuan-penemuan monumental sepanjang peradaban manusia. Atau saat kita mengikuti kemajuan teknologi yang dulu hanya mimpi tapi kini hampir tak ada yang tak terealisasi. Hukum-hukum dan teori-teori baru di berbagai disiplin ilmu terus bermunculan sebagai buah kecemerlangan pemikiran. Semua itu mungkin akan membawa kita pada kekaguman terhadap otak mereka yang telah menghasilkan itu semua Tetapi pernahkah kita memikirkan penciptaan otak itu sendiri? Otak manusia yang punya kemampuan luar biasa. Otak yang konon manusia paling jenius pun baru mengaktifkan 5 persen dari potensi sesungguhnya. Otak yang sanggup merekam 30 juz Al Quran dan ribuan hadits, bahkan dalam usia yang masih sangat belia. Siapa yang mampu menciptakan alat secanggih itu lalu mengilhamkan ilmu pengetahuan kepadanya kalau bukan zat yang maha sempurna dan maha luas ilmunya? Ternyata tak perlu jauh-jauh karena ayat-ayat Allah itu juga ada dalam diri kita. Allah berfirman: اَ َ ينِقلُ ْم ِلل قيفو ِ ْ قرْ أل ٌ ق يل ف َِنُِِْيبقل قيفو اق ْمكِس ِف ْنل ل اقفق ق ل
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri; maka apakah kamu tidak memperhatikan? [adz-Dzâriyât/51:20-21]. Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan mengatakan bahwa sudah menjadi kewajiban setiap muslim untuk meyakini bahwa apa yang ada di sekitarnya, di alam semesta, bahkan di dalam dirinya sendiri adalah mempunyai nilai dan mengandung hikmah yang luar biasa. Semua itu menunjukkan betapa besar dan agung sang penciptanya, Allah ‘Azza wa Jalla. Saudaraku... Janganlah sampai kita lengah atau mengabaikan semua ayat-ayat yang telah nyata itu. Karena Allah juga telah memperingatkan dalam firman Nya:
Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. [Yûsuf/12 : 105]
Ketika Mereka Mengenal Allah ( Arham Mauriyat) Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang [lalu] dia berkata, "Inilah Tuhanku," tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata, "Saya tidak suka kepada yang tenggelam.” Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku," tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata, "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.” Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar," maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata, "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS Al-An’am 6: 76-79) Demikianlah cara Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mengajarkan bagaimana seseorang mengenal Allah dan sifatsifatnya. Beliau menunjukkan bahwa Tuhan Yang Sebenarnya tidak pernah luput mengawasi hamba-hambanya, apalagi meninggalkan mereka. Inilah salah satu perwujudan dari mengenal Allah dengan benar. Telah banyak contoh orang-orang yang benar-benar mengenal Tuhannya, tidak terbatas pada hanya para Nabi maupun para pengikut mereka yang bertemu muka dan menerima langsung ajaran mereka. Karakter yang mereka tampilkan sebagai manifestasi dari mengenal Allah dapat kita pelajari dari kisah-kisah dalam Al-Quran dan Hadits, sejarah, bahkan pada orangorang yang hidup di dunia saat ini. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Sabar dalam menghadapi cobaan Dikisahkan bahwa seorang yang shalih melewati seorang laki-laki yang lumpuh setengah badan dan buta. Lelaki lumpuh itu berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari cobaan yang telah dialami oleh banyak orang.” Lelaki shalih yang lewat itu heran, kemudian bertanya kepadanya, “Wahai saudaraku! Apa yang diselamatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dari dirimu padahal saya melihat semua musibah menimpa dirimu?” Ia menjawab, “Menyingkirlah kamu dariku hai pengangguran! Sungguh, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyelamatkanku karena Dia menganugerahkan kepadaku lisan yang selalu mentauhidkan-Nya, hati yang dapat mengenal-Nya, dan waktu yang selalu kugunakan untuk berdzikir kepada-Nya.” Seseorang yang mengenal Allah tidak pernah berputus asa dan mampu melihat hikmah di balik musibah yang dia alami. Sebaliknya, dia juga mampu menahan diri dan bersyukur ketika diuji dengan kenikmatan dunia, sebagaimana yang ditunjukkan oleh seseorang dari Bani Israil yang diceritakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim: Orang tersebut dahulunya buta, kemudian Allah mengutus malaikat untuk menyembuhkan penglihatannya dan memberinya kambing untuk diternakkan. Ketika ternak kambingnya sudah begitu banyak, orang tersebut didatangi lagi oleh malaikat tersebut yang menyamar sebagai orang buta yang miskin dan meminta seekor kambing sebagai bekal untuk meneruskan perjalanannya. Beginilah jawaban orang yang dulunya buta itu, “Sungguh aku dulunya buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku.
Maka ambillah apa yang Anda sukai, dan tinggalkan apa yang tidak Anda sukai. Demi Allah, sekarang ini aku tidak akan mempersulit Anda dengan meminta Anda mengembalikan sesuatu yang telah Anda ambil karena Allah.” Subhanallah, begitulah jawaban seseorang yang mengenal Allah. 2 Selalu merasa diawasi Allah Pada suatu malam ketika sedang melihatlihat keadaan rakyatnya di pinggiran kota Madinah, Khalifah ‘Umar bin Khaththab radhiallahu ‘anhu mendengar sebuah percakapan dari balik dinding sebuah rumah. Seorang perempuan memerintahkan anak perempuannya untuk mencampur susu dengan air, tetapi anak perempuan itu menolak dan berkata, “Bagaimana aku hendak mencampurkannya, sedangkan Khalifah ‘Umar melarangnya?” Sang ibu pun menimpali, “Umar tidak akan mengetahui.” Namun sang anak menjawab, “Walaupun ‘Umar tidak mengetahui, tetapi Rabb (Tuhan)-nya Umar pasti mengetahui.” Mendengar jawaban tersebut, ‘Umar kemudian memerintahkan putranya ‘Ashim untuk menikahi anak perempuan itu. Dari pasangan tersebut lahirlah ibu dari Khalifah ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz yang terkenal karena keadilannya sebagai perwujudan dari rasa takutnya akan pertanggungjawabannya kepada Allah atas amanat kekuasaan yang diberikan kepadanya. Masih begitu banyak teladan yang bisa kita ambil dari orang-orang shalih yang mengenal Allah yang tidak mungkin kita jabarkan satu persatu dalam tulisan singkat ini. Semoga semangat mereka untuk mengenal Allah dengan benar dan mengamalkan konsekuensinya memotivasi kita untuk mengikuti langkah-langkah mereka menuju ridha Allah yaitu surga. NB: Lebih banyak kisah-kisah orang-orang shalih bisa kita baca di situs kisahmuslim.com dan www.kisahislam.net.
5
Cinta, Takut dan Harap (Erwin Mazwardi) Ketika ada orang yang dengan mudahnya melakukan dosa lantas berkata, "Allah kan Maha Pengampun, pasti Dia akan mengampuni dosaku kelak, jadi tidak mengapalah sekarang melakukan dosa". Orang seperti ini telah melakukan kesalahan dengan meremehkan adzab Allah, tidak ada rasa takut dan cemas di hati terhadap segala dosa yang dia lakukan. Orang ini terlalu besar pengharapannya sehingga dengan mudahnya dia bermaksiat. Di lain kesempatan terkadang kita juga menjumpai orang yang sering melakukan dosa berkata, "Mana mungkin Allah akan mengampuniku. Dosaku sudah terlalu banyak. Memang nerakalah tempatku." Orang seperti ini merasa putus asa terhadap pengampunan Allah. Ada juga golongan yang beribadah berlandaskan khauf (takut) saja. Mereka hanya mengambil dalil-dalil tentang ancaman, pada saat bersamaan mereka mengabaikan dalil-dalil tentang janji, ampunan dan rahmat dari Allah. Kebalikannya ada segolongan orang yang mengatakan, "Kami beribadah bukan karena takut api neraka, bukan pula karena mengharap surga-Nya, namun kami beribadah semata-mata karena cinta kepada-Nya." Mereka tidak menunjukkan kekhawatiran dengan ancaman neraka dan tidak terlalu berharap akan janji surga. Akibatnya mereka dengan mudah mereka-reka ibadah baru tanpa ada rasa takut sedikitpun. Menurut mereka lagi, ibadah-ibadah yang diciptakan itu merupakan suatu manifestasi dari kecintaan mereka kepada Allah, sehingga beranggapan tidak mungkin Allah akan menghukum mereka. Rasa cinta, takut dan harap merupakan landasan dalam beribadah. Barangsiapa yang hanya mengambil salah satu atau sebagian saja dari ketiga unsur di atas maka ia telah terjatuh dalam kesalahan. Ibarat seekor burung, badannya seperti Cinta dan kedua sayapnya adalah Harap dan Takut. Tanpa keseimbangan ketiganya maka burung tersebut tidak bisa terbang. Cinta Cinta adalah rukun ibadah yang terpenting. Kecintaan yang paling agung dan mulia di dalam kehidupan kita ini adalah kecintaan kita kepada Allah. Jika seorang hamba mencintai Allah, maka dia akan rela melakukan seluruh hal yang diperintahkan dan menjauhi seluruh hal yang dilarang oleh yang dicintainya tersebut. Allah berfirman tentang orang yang mendudukkan hal/orang lain sama dengan Allah, “Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” (Al Baqarah 2:165) Cinta kepada Allah merupakan sumber energi yang terpenting dalam kehidupan beragama. Rasa cinta kepada Allah akan membuat amalan ibadah yang kita tujukan kepada-Nya menjadi manis dan nikmat. Dalam hadits terkenal yang diriwayatkan oleh Anas bin malik (ra), Rasulullah bersabda, “Ada tiga sifat, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman: menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada (siapapun) selain keduanya, mencintai orang lain semata-mata karena Allah, dan merasa benci untuk kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan Allah sebagaimana enggan untuk dilemparkan ke dalam api neraka.” Takut Pilar lainnya yang mesti ada dalam diri seorang muslim adalah rasa takut. Dengan rasa takut seorang hamba akan termotivasi untuk rajin mencari ilmu dan beribadah kepada Allah semata agar bebas dari murka dan adzab-Nya. Selain itu, rasa takut inilah yang juga dapat mencegah keinginan seseorang untuk berbuat maksiat. Allah berfirman, "(Yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat." (Al Anbiya 21: 49) Rasa takut ada bermacam-macam, namun takutnya seorang muslim adalah rasa takut akan pedihnya sakaratul maut, adzab kubur, siksa neraka, mati dalam keadaan sedang bermaksiat kepada Allah, dan akan hilangnya iman. Rasa takut semacam inilah yang akan menghadirkan kemuliaan pada diri seseorang. Harap Pilar terakhir yang harus ada dalam diri seorang hamba adalah rasa harap. Rasa harap yang dimaksud antara lain harapan akan diterimanya amal kita, harapan akan dimasukkan surga, harapan untuk berjumpa dengan Allah, harapan akan diampuni dosa, harapan untuk dijauhkan dari neraka, harapan diberikan kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat dan lain sebagainya. Rasa harap inilah yang dapat mendorong seseorang tetap terus berusaha untuk taat, meskipun sesekali dia terjatuh ke dalam kemaksiatan. Namun dia tidak putus asa untuk terus berusaha sekuat tenaga agar menjadi hamba yang taat. Dia berharap Allah akan mengampuni dosanya yaitu dengan jalan bertaubat dari kesalahan-kesalahannya dan memperbanyak amal kebaikan. Sebagaimana firman Allah "Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Az Zumar 39: 53)
6
--< KELUARGA >--
Wahai Anakku, Tidak Ada yang Pantas Ditaati Melebihi Allah (Widi Nugroho)
“Ajarkanلkalimat laailaaha illallah kepada anak-anak kalian sebagai kalimat pertama dan tuntunkanlah mereka mengucapkan kalimat laa ilaaha illallah ketikaلmenjelangلmati.”(HRلHakim).
“...Ajarkan kalimat laailaaha illallah kepada anak-anak kalian sebagai kalimat pertama...”
Dengan jelas Rasulullah SAW menyampaikan bahwa kalimat pertama yang diperintahkan untuk kita ajarkan kepada anak adalah kalimat tauhid bahwa Ilah, Tuhan, God, yang pantas untuk paling kita taati, kita sembah, kita cintai dan yang kita paling harapkan ridlonya adalah Allah SWT. Menerima kalimat ini memiliki konsekuensi bahwa kita merelakan diri kita untuk mentaati aturan Allah dalam kehidupan kita sehari-hari, tidak hanya mengerjakan sholat, tapi juga cara kita bergaul dan memberikan cinta kita dengan manusia dan alam, cara kita menghabiskan waktu, cara kita mempelajari ilmu, cara kita memperlakukan orang yang bersalah dan segala macam aspek kehidupan manusia dimuka bumi semua mengikuti petunjuk dari Allah. Lalu bagaimana cara mengajarkannya? Di dalam Al-qur’an, pelajaran tentang Tauhid kepada anak tercantum dalam surat Luqman ayat 13: Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar". Ayat itu menjelaskan bahwa cara mengajarkan tauhid kepada anak dimulai dengan memberitahu, sehingga anak yang tadinya tidak kenal menjadi mengenal kata “Allah” dan segala sifat yang dimiliki dzat bernama Allah. Anak, sebagaimana juga kebanyakan kita orang tua, mungkin tidak langsung mengerti siapa itu Allah dan bagaimana kekuasannya.
Namun dengan menyampaikannya berulang ulang, maka anak akan terbiasa dan nama Allah dan kekuasaanNya akan menjadi norma atau dogma yang tertanam di dalam hatinya, dan menjadi cara berpikirnya dalam bersikap ketika mendapati peristiwaperistiwa di kehidupan sehari-hariny. Menanamkan tauhid kedalam hati anak sehingga menjadi kebiasaannya, perilakunya, normanya adalah jauh lebih esensial dibandingkan mengisi akalnya dengan pengetahuan. Hal ini karena Islam adalah peribadatan itu sendiri. Walaupun seseorang mengakui kekuasaan Allah, jika seseorang menolak menyembah Allah maka dia tidak sampai pada derajat muslim. Menanamkan tauhid kepada hati anak juga akan memudahkan anak menerima Islam ketika akalnya sudah sempurna, pada saat dia sudah mampu memahami hal-hal yang lebih mendalam tentang perintah Allah dan membandingkannya dengan perintah selain Allah, sebab hatinya telah lebih dahulu terbiasa dan menerima. Paling tidak ada tiga hal tentang sifat Allah yang perlu kita tanamkan kepada anak melalui bercerita terus menerus. Pertama tentang kebesaran kekuasaan Allah yang meliputi langit dan bumi, kedua adalah kasih sayang Allah kepada makhluk Nya dan ketiga adalah menanamkan kecintaan dalam menyembah dan mentaati aturanNya. Kebesaran kekuasaan Allah dapat kita ajarkan dengan mengenalkan kepada anak bahwa matahari, bulan, bintang, angin, hujan, petir, gunung-gunung yang tinggi, lalat, tanaman, sayuran yang kita makan, semua adalah ciptaan Allah.
Setiap hari kita ulang-ulang penyampaian kita, maka lama kelamaan akan tertanam dihati anak bahwa Allah adalah dzat yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu. Kasih sayang Allah kepada makhlukNya dapat kita ajarkan dengan menceritakan bahwa makanan yang kita makan, air yang kita minum, rumah yang kita tempati, kesehatan, mata, tangan, kaki, wajah yang tampan dan cantik, kasih sayang orang tua, semua adalah rezeki pemberian Allah. Tentu mereka belum bisa sempurna memahaminya bagaimana cara Allah memberikan rezekiNya kepada orang tua kita, bagaimana cara Allah menumbuhkan sayuran, bagaimana cara Allah menurunkan hujan dan lain sebagainya. Itu semua adalah konsumsi akal dan baru akan mungkin dipahami anak ketika mereka beranjak dewasa. Namun menanamkan norma, dogma ke dalam hati mereka, ketika anak masih kecil, bahwa itu semua adalah bentuk kasih sayang Allah kepada manusia akan memudahkan mereka memahami hakikat pemberian orang ketika mereka beranjak dewasa, sehingga mengerti batasan dalam membalas budi atas kebaikan orang lain. Terakhir yang paling penting adalah menanamkan kecintaan beribadah kepada Allah. Ini diajarkan dengan memberitahu anak bahwa surga adalah balasan bagi muslimin yang taat beribadah kepada Allah. Bahwa surga berisi kenikmatan, berisi makanan yang paling lezat, pakaian yang paling gemerlap, rumah yang berlantai berlian dan berdinding emas, kesenangan yang tidak pernah putus. Disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Mengulang-ulang cerita tentang surga sangat penting bersamaan dengan menanamkan kebiasaan sholat dan tilawah quran kepada anak.
7
--< SERAMBI AYAT >--
Siapakah Allah? QS AnNaml 27: 60-64
Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).
Bukankah Dia (Allah) yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan) nya dan yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat.
Bukankah Dia (Allah) yang memberi petunjuk kepada kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan dan yang mendatangkan angina sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Mahatinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan.
QS Saba’ 34:22
Katakanlah (Muhammad), “Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah! Mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat atom pun di langit dan di bumi, dan mereka sama sekali tidak mempunyai peran serta dalam (penciptaan) langit dan bumi dan tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya.”
QS Lukman 31: 27
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa Mahabijaksana.
8
--< NASEHAT >--
Apa yang dipersiapkan menyambut Ramadhan? (Mohammad Gadi) Ramadhan tinggal sebentar lagi. Semoga kita semua telah mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya. Jikapun masih bingung atau masih ada yang kurang, semoga tulisan ini bisa menjadi pencerahan. Bagi muslim yang ideal, menyambut Ramadhan adalah sebuah kenikmatan tersendiri, namun ia menyambutnya dengan proporsional. Dalam suka cita, ia mempersiapkan diri sebaik-baiknya sehingga bisa beramal di bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Ada empat persiapan yang kita perlukan dalam menyambut bulan Ramadhan: Pertama: Persiapan ruhiyah (jiwa) Persiapan ruhiyah yang kita perlukan adalah dengan cara membersihkan hati dari penyakit aqidah sehingga melahirkan niat yang ikhlas. Allah SWT menegaskan pentingnya membersihkan hati dalam firman-Nya, Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya (QS. Asy-Syams: 9)
Maka dalam waktu satu bulan ke depan kita perlu melakukan evaluasi diri, muhasabah, apakah penyakit-penyakit aqidah masih bersarang dalam diri kita. Sungguh sangat rugi, jika kita susah payah beramal, namun masih ada kesyirikan yang bersemayam dalam diri kita. Tak peduli sebesar apapun amal kita, jika kita syirik, menyekutukan Allah, maka amal-amal kita tidak akan diterima.
Pemahaman ilmu syar'i ini juga merupakan tanda kebaikan yang dikehendaki Allah terhadap seseorang. Karenanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan kebaikan maka ia difahamkan tentang (ilmu) agama (Muttafaq 'Alaih).
Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Al Zumar: 65)
Ramadhan membutuhkan persiapan jasadiyah yang baik. Tanpa persiapan memadai kita bisa terkaget-kaget bahkan ibadah kita tidak bisa berjalan normal. Ini karena Ramadhan menciptakan siklus keseharian yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Kita diharapkan tetap produktif dengan pekerjaan kita masing-masing meskipun dalam kondisi berpuasa. Kita juga akan melakukan ibadah dalam porsi yang lebih lama dari sebelumnya. Shalat tarawih, misalnya.
Setelah melakukan muhasabah, selanjutnya kita bermujahadah untuk menghilangkan penyakit-penyakit itu. Alangkah indahnya saat Ramadhan tiba dan kita benar-benar dalam kondisi ikhlas menapaki hari-hari istimewa yang dibawa oleh tamu mulia itu. Saat-saat keikhlasan bersenyawa dalam diri kita sepanjang Ramadhan merupakan saat-saat terbaik yang akan menjamin kita memperoleh ampunan Allah SWT. Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq 'Alaih)
Ketiga: Persiapan jasadiyah (fisik)
Karenanya kita perlu mempersiapkan jasadiyah kita dengan berolah raga secara teratur, menjaga kesehatan badan, dan kebersihan lingkungan. Di sini, logika akal bertemu dengan keutamaan syar'i dalam hadits nabi: Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah (HR. Muslim).
Kedua: Persiapan fikriyah (pikiran) Keempat: Persiapan maaliyah (harta) Agar Ramadhan kita benar-benar efektif, kita perlu membekali diri dengan persiapan fikriyah. Juga tarawih, i'tikaf, zakat, dan sebagainya. Inilah rahasia mengapa Imam Bukhari membuat bab khusus dalam Shahih-nya dengan judul Al-Ilmu Qabla Al-Qaul wa AlAmal (Ilmu sebelum Ucapan dan Amal). Tanpa ilmu bagaimana kita bisa beramal selama bulan Ramadhan dengan benar?
Tentu saja bagi yang memiliki harta yang mencapai nishab dan haul wajib mempersiapkan zakatnya. Bahkan, jika kita mampu berumrah di bulan Ramadhan merupakan ibadah yang bernilai luar biasa; seperti nilai haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Persiapan maaliyah yang diperlukan dalam menyambut bulan Ramdhan bukanlah untuk membeli baju baru, menyediakan kue-kue lezat untuk Idul Fitri, dan lain-lain. Kita justru memerlukan sejumlah dana untuk memperbanyak infaq, memberi ifthar (buka puasa) orang lain dan membantu orang yang membutuhkan.
Waktu terus berputar, jangan sia-siakan waktu yang masih tersisa, maka sambutlah ramadhan ini dengan sebaikbaiknya agar kita mampu lulus darinya dengan gelar “Muttaqin”. Salah satu tuntunan Allah SWT adalah mensegarakan amal kebaikan dalam upaya mendapatkan ampunan. Sebagaimana firman-Nya: Dan bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga-Nya yang luasnya seluas langit dan bumi; disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. Ali Imran: 133) Maka demikian pula kita mensegerakan diri dalam menyambut Ramadhan dengan persiapan ruhiyah, fikriyah, jasadiyah dan maaliyah kita. Semoga dengan upaya kita mempersiapkan diri dalam menyambut Ramadhan , Allah SWT berkenan mempertemukan kita dengan Ramadhan, lalu memberikan taufiq kepada kita untuk mendapatkan keberkahan Ramadhan itu. Selama sebulan penuh kita beramal di bulan suci lagi mulia itu, disertai dengan rahmat dan ampunan Allah SWT, hingga menjadikan kita diridhai-Nya lalu dianugerahi surga. Aamiin…
9
--< MEDIKA >--
SISTEM KESEHATAN DI AUSTRALIA (2) (MOHAMMAD GADI) Pada kesempatan ini akan dibahas beberapa sendi dari sistem kesehatan di Australia yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau seluruh masyarakat. Medicare Ini program untuk memberikan akses kesehatan baik melalui dokter umum di klinik atau perawatan di rumah sakit umum pemerintah, bagi semua Warga Negara Australia, bagi yang punya Medicare card karena status permanent resident, dan bagi pendatang dari Negara yang punya Reciprocal Health Care Agreement (RHCA) dengan Australia, seperti UK, Irlandia, Selandia Baru, Malta, Italia, Swedia, Belanda, Finlandia, Norwegia, Belgia dan Slovenia.
“Program Medicare mengijinkan setiap Warga Negara Australia mendapatkan pelayanan kesehatan gratis jika konsultasi dengan GP di klinik ….”
Orang yang masuk dalam kategori di atas akan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis jika konsultasi dengan GP di klinik yang menerapkan Bulk-billing atau dirawat sebagai pasien umum di rumah sakit umum. Jika mereka konsultasi dengan GP di Private klinik atau dirawat di rumah sakit swasta , maka Medicare hanya menutup sebagian dari biaya sesuai dengan batasan nominal yang sudah ditetapkan oleh Medicare untuk masingmasing jenis konsultasi atau perawatan. Ini bisa diakses melalui www.mbsonline.gov.au. Sebagai contoh Medicare menetapkan biaya untuk konsultasi standard dengan GP sampai 20 menit senilai $35. Di Private klinik yang menentukan biaya konsultasi standard seharga $50, pasien diharapkan membayar $15 karena sisanya sudah dibiayai oleh Medicare. Pharmaceutical Benefits Scheme (PBS) PBS adalah program pemerintah Australia yang dimulai sejak tahun 1948 dalam rangka menyediakan subsidi terhadap berbagai macam obat, terutama obat-obat yang penting untuk keadaan kritis dan untuk pencegahan penyakit lain. Ini tersedia untuk siapa saja yang memegang Medicare Card atau pendatang dari negara yang punya Reciprocal Health Care Agreement (RHCA) dengan Australia. Semua jenis obat yang terdaftar dalam PBS dapat diakses dengan mudah oleh dokter dan masyarakat luas melalui websitenya www.pbs.gov.au. Asuransi kesehatan swasta Pelayanan kesehatan di Australia mengutamakan kolaborasi pemerintah dengan swasta. Hal ini karena sistem kesehatan umum yang sepenuhnya dijalankan pemerintah dianggap tidak akan sustainable di masa depan terutama karena biayanya yang besar.
Masyarakat dengan penghasilan yang lebih besar diharapkan untuk mengambil asuransi kesehatan swasta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan swasta juga. Hal ini akan mengurangi beban di fasilitas umum pemerintah. Pemerintah juga memberikan insentif bagi yang membayar asuransi kesehatan swasta dengan mengurangi pajak penghasilan mereka. Lalu, apakah pelayanan kesehatan di fasilitas umum pemerintah dengan fasilitas swasta berbeda? Jenis perawatan dan pelayanannya sama, karena sebagian besar dokter bekerja di kedua sektor tersebut. Akan tetapi masa tunggu untuk dapat jadwal poliklinik atau untuk operasi elektif di rumah sakit umum pemerintah terkadang bisa sangat lama hingga lebih dari 12 bulan. Melalui fasilitas swasta, pasien juga bisa memilih dokter yang mereka inginkan. Regulasi obat
Mereka bukan hanya fokus untuk menjual obat sebagai bisnis, tapi juga punya kewajiban moral dan profesi untuk mengawasi peredaran obat. Perlindungan hukum publik Semua pelaku medis di Australia, baik dokter / nurse / dentist / optometrist / psikolog / apoteker / physioterapis punya kewajiban untuk mengurus izin kerjanya setiap tahun. Masyarakat luas juga bisa mengaksesnya melalui Australian Health Practitioner Regulation Agency (www.ahpra.gov.au). Di samping itu masyarakat bisa melaporkan segala bentuk tindakan yang tidak etis ke badan tersebut untuk ditindaklanjuti. Dikarenakan kuatnya sistem perlindungan konsumen publik di Australia, dokter terutama sangat berhati-hati dan menjaga profesionalitas setiap saat.
Sistem regulasi obat-obatan sangat jelas dan ketat. Semua obat resep tidak akan bisa diberikan oleh Apoteker tanpa resep dokter. Di samping itu, ada banyak obat yang dokterpun harus minta kode otoritas dari pemerintah sebelum bisa meresepkannya. Contohnya obat-obatan yang mengandung opioid dan penenang, yang bisa disalahgunakan oleh mereka yang ketergantungan atau mereka yang terlibat dalam kriminalitas transaksi Narkoba. Beberapa jenis antibiotik yang baru juga memerlukan kode otoritas, untuk membatasi penulisan resep yang terlalu liberal. Peran apoteker juga sangat penting, disamping untuk memastikan obat yang benar sampai ke orang yang benar, mereka juga mengawasi tindakan-tindakan yang mencurigakan dari pembelian obat-obat tertentu, dan terkadang mengkomunikasikannya ke dokter.
10
--< SEJARAH >--
Silma Ihram: Pejuang dan Pelopor sekolah Islam di Australia (RIDWAN HASIBUAN) Silma Ihram di lahirkan Anne Frances Beumont di tahun 1954 di Balgowlah, sebelah utara Sydney, NSW. Anne menjalani pendidikan formal di sekolah-sekolah Kristen sejak kecil. Ia melalui berbagai macam denominasi Kristiani: Aglican, Presbytarian, Methodist, dan pada akhirnya menjadi penganut Baptist yang kuat. Anne kemudian memutuskan untuk menjadi seorang misionaris di Children’s Special Service Mission (CSSM), Salah satu strategi CSSM adalah dengan menggunakan anak-anak untuk mengundang anak-anak lainnya ke gereja atau ke acara-acara relijius lainnya yang informal. Ketika Anne berkunjung ke Indonesia di tahun 1976, ia merasakan ikatan batin yang sangat kuat dengan agama Islam. Ia mendapatkan Hidayah di Indonesia dan memeluk agama Islam. Anne pun mengganti namanya menjadi Silma Ihram. Tidak lama kemudiam, suami pertamanya yang beragama Katolik pun masuk Islam.
Kiprah dan perjuangan Silma di bidang pendidikan di awali pada tahun 1980-han. Ketika itu Silma ingin memasukkan kedua anak perempuannya ke Presbyterians Ladies College di Sydney. Namun alma-maternya itu tidak mengizinkan kedua anak perempuannya mengenakan hijab di sekolah. Berhubung pada saat itu hampir tidak ada sekolah Islam di Sydney, Silma dan suaminya memutuskan untuk mendirikan sekolah Islam sendiri. Sekolah itu dinamakan Al Noori Primary School atas bantuan seorang donor dari Kuwait yang menyumbangkan $5000. Lokasi sekolah Al Noori selalu berpindah-pindah hingga sebanyak 9 kali dalam waktu 4 tahun. Tempat-tempat ini seringkali kurang layak; di dalam rumah, di sebuah Hall, dan bahkan di bawah tenda di belakang rumah Silma sendiri. Alasannya adalah pendaftaran sekolah yang senantiasa di tolak pihak Council atau Pemerintah Daerah. Jikalaupun diterima, keberadaan sekolah Islam itu kemudian di kritik masyarakat setempat sehingga terpaksa dipindah lagi Pada akhirnya Silma harus berjuang melalui jalan hukum dan melaporkan tindak diskriminasi ini ke mahkamah Land and Environment Court. Pada akhirnya di tahun 1987, Bankstown Council mengizinkan pembangunan Al Noori Primary School yang pada saat itu memiliki 105 murid. Slogan sekolah Al Noori, “Good Muslims make Good Australians.” Mengundang protes dan kecaman dari elemen-elemen nasionalis yang anti Islam pada saat itu. Sayangnya, komunitas Islam sendiri pada saat itu terpecah belah oleh politik internal dan kesukuan. Umat yang seharusnya saling membantu malahan sering menjadi penghalang. Tidak ada bantuan dari luar negeri sehingga Silma dan keluarganya harus menanggung sendiri semua pengeluaran.
Dukungan finansial hanya datang dari sumbangan-sumbangan pribadi dan orang tua murid yang sampai rela menawarakan untuk menggadaikan rumahnya sendiri. Walaupun banyak tantangan dan diskriminasi yang dialami, pendaftaran murid baru terus bertambah. Sekolah Silma berjasa membuka peluang bagi sekolah-sekolah Islam lainnya untuk mulai berdiri di NSW. Namun Silma terus diuji. Ketika Silma melalui perceraian dengan suami pertamanya, ia sedang mendirikan sekolah ke-duanya, Nour Al Houda Islamic College untuk tingkatan High School (SMA). Di dalam kondisi seperti ini, Silma dihadapkan dengan sengketa hukum berkepanjangan hingga melibatkan Mahkamah tertinggi, Supreme Court of New South Wales. Lahan dimana didirikannya sekolah Nour Al Houda terkontaminasi. Lahan yang disewakan tersebut ternyata bekas pembuangan limbah kotoran manusia dan asbestos! Kuatir dengan kesehatan 700-an murid yang kini telah terdaftar, pihak sekolah terpaksa menanggung sebagian biaya pembersihan lahan tersebut. Empat tahun kemudian, sekolah itu pun pindah. Silma menuntut pihak pemilik ke pengadilan karena dengan sengaja menyewakan lahan yang terkontaminasi untuk didirikan sekolah. Persengketaan ini memakan waktu 5 tahun. Silma harus menghadiri sidang sebanyak 125 kali. Biaya hukum mencapai 2 miliar dollar. Silma sampai harus menggadaikan rumahnya dan meminjam kepada teman-teman dan saudaranya. Sekolah Al Houda masuk ke tahap Voluntary Administration atau satu tahap lagi sebelum bangkrut tutup. Alhamdulillah, atas izin Allah Silma berhasil menuntut pihak pemilik, walaupun pada akhirnya hakim hanya menyetujui kompensasi berjumlah kurang lebih 1 mililar dollar. Dalam mencari lokasi pengganti, Silma lagi-lagi mengalami penolakan yang serupa seperti sekolah pertamanya.
Sebuah properti Guildford yang ditawarkan pemerintah NSW sendiri akhirnya ditarik kembali karena protes dari masyarakat setempat. Silma akhirnya menemukan sebuah tempat di Strathfiled dengan sejarah yang unik; bekas gereja yang kemudian menjadi pura Hindu, yang kemudian menjadi sekolah Islam. Di tahun 2006 perjuangan Silma mendirikan sekolah Islam dan segala tekanan finansial yang dialami keluarganya menjadi subjek film dokumenter Selma’s School, sebuah film yang sukses disambut dengan standing ovation di festival film di Sydney dan London. Di tahun yang sama, manajemen sekolah Al Houda bergabung dengan Australian International Academy, salah satu sekolah Islam terbesar di Australia. Untuk pertama kalinya, Silma bisa lebih meluangkan waktu bersama keluarga dan proyek-proyek lainnya. Perlu diingat bahwa sampai pada tahun 2006 Silma juga berperan aktif sebagai kepala sekolah. Beliau dikaruniai 6 anak yang berpendidikan tinggi dan sukses. Silma juga tidak henti-hentinya menimba ilmu. Gelargelar yang dicapainya antara lain: Bachelor of Marine Biology, Bachelor of Indonesian and History, berbagai macam diploma dan Sarjana dalam bidang pendidikan, dan sekarang ini sedang mendalami research pasca-sarjana, Masters in Islamic Studies di Charles Sturt University. Silma masih aktif di dunia pendidikan sebagai konsultan dan kini menjabat sebagai presiden di Muslim Women’s Association of Australia. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan inspirasi dari Muslimah yang di juluki “Erin Brokovich in Hijab” ini.
11
--
--
Pengajian Rutin (Arham Mauriyat)
Dua kegiatan Pengajian MIIAS terakhir diadakan di Hall Masjid ‘Umar bin Khatthab Marion, mengulas tema yang saling berkaitan erat. Yang pertama disampaikan oleh Ustadz Junaidi pada tanggal 21 Februari 2015, sementara yang kedua oleh Ustadz Sukendar Sodik pada tanggal 4 April 2015. Berikut rangkuman dari kedua taushiyah tersebut: Bahaya Lidah Pada kesempatan ini Ustadz Junaidi mengingatkan kita akan berbagai macam bahaya lisan yang bisa menjerumuskan penggunanya ke jurang neraka.
besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.” (QS Ash-Shaff 61: 2-3) Beliau juga mengingatkan kita untuk selalu memeriksa apakah yang kita ucapkan disukai dan diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Salah satunya adalah dengan mengucapkan perkataan yang benar, maka Allah akan mengampuni kita. Tidak boleh dilupakan pula bahwa malaikat senantiasa mencatat semua yang kita ucapkan, yang semuanya akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak,
Poin pertama yang beliau sampaikan adalah pentingnya menjaga agar apa yang kita katakan sesuai dengan apa yang kita lakukan, sebagaimana diperingatkan Allah dalam firmannya,
“Tiada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS Qaf 50: 18)
“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS Al-Isra’ 17: 36)
Bahaya lidah berikutnya yang beliau sampaikan adalah membicarakan keburukan atau aib orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut (ghibah). Peringatan Allah dalam hal ini sangat keras, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Hujurat 49: 12) Demikian berbahayanya lidah sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaklah dia berkata baik atau diam.” (HR Bukhari & Muslim) Para ‘ulama mempertegas hal ini, di antaranya Imam Asy-Syafi’i yang berkata, "Jika seseorang menghendaki berbicara, maka sebelum berbicara hendaklah ia berfikir; jika jelas nampak maslahatnya, maka ia berbicara, dan jika ragu-ragu, maka tidak berbicara sampai jelas maslahatnya." Perbuatan Buruk yang Dibenci Allah Kali ini Ustadz Sukendar selaku pemateri mengawali dengan paparan bahwa segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan, termasuk kebaikan dan keburukan (hasanah vs sayyi’ah, khair vs syarr, ma’ruf vs munkar). Begitupan balasan atas keduanya berupa reward and punishment, yaitu surga dan neraka. Itulah cara Allah mendidik hambanya, “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasangpasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS Adz-Dzariyat 51: 59)
Beliau juga mengingatkan kembali tentang halhal yang dibawa oleh manusia ke alam kuburnya: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan do’a anak yang shalih” (HR Muslim) Memasuki inti materi, Al-Ustadz menyampaikan bahwa agar dapat membedakan perbuatan yang baik dari yang buruk, hendaklah seorang Muslim menuntut ilmu agama dengan antara lain mempelajari AlQuran. Sebagai contoh, perbuatan-perbuatan yang tidak diridhai Allah pada umumnya diawali dengan kata laa (jangan) yang jelas merupakan sebuah larangan. Jika kita tidak faham, maka janganlah kita berspekulasi dan hendaklah kita bertanya pada ahlinya sesuai dengan perintah Allah, “Maka bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui!” (QS. An-Nahl 16: 43) Dan hendaknya kita juga tidak memberatberatkan diri dengan sesuatu yang tidak kita fahami, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, "Sesungguhnya agama ini mudah. Dan tiada seseorang yang mencoba mempersulit diri dalam agama ini melainkan ia pasti kalah (gagal)." (HR Bukhari) Perintah pertama yang diturunkan Allah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah bukan perintah shalat melainkan Iqra (bacalah!), menunjukkan bahwa beramal haruslah didasari oleh ilmu. Dalam mencari ilmu pun harus senantiasa berhati-hati agar tidak dipengaruhi oleh hawa (kecenderungan kepada keburukan) dan zhon (prasangka). Karena itu hendaklah kita bersikap kritis dalam menerima ilmu dan senantiasa tabayyun (cross check).
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS Al-Hujurat 49: 6) Ustadz Sukendar kemudian menekankan agar kita jangan sampai justru berbangga dengan perbuatan buruk yang kita lakukan dan malah menceritakannya, karena itulah sifat pendosa yang terbesar. Karenanya kita harus pandai menutup aib baik diri sendiri maupun saudara seiman kita. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al-Mujahirin yaitu semisal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan (buruk) pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya (berupa perbuatan buruk itu). Lalu laki-laki tersebut mengatakan, ‘Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu.’ Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu subuh.” (HR Bukhari & Muslim) “Wahai sekalian orang yang hanya berislam dengan lisannya namun keimanan belum tertancap di dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, jangan pula kalian memperolok mereka, dan jangan pula kalian menelusuri mencari-cari aib mereka. Karena barangsiapa yang mencari-cari aib saudaranya niscaya Allah akan mencari-cari aibnya, dan barang siapa yang aibnya dicari-cari oleh Allah niscaya Allah akan mempermalukan dia meskipun dia berada di dalam rumahnya sendiri.” (HR Abu Daud & Tirmidzi) Sebagai penutup, Al-Ustadz mengajak kita untuk saling mengenal dan saling tolongmenolong dalam mewujudkan kebaikan dan menjauhi keburukan.
12
Permainan Tradisional Anak Indonesia (Miftahul Adam) Team MIIAS mewakili AIA (Australian Indonesian Association) mengadakan kunjungan ke URAIDLA Primary school dan Bridgewater Primary school pada tanggal 26 Maret 2015. Dua sekolah tersebut mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah. Team yang dipimpim oleh Ibu Annisa itu beranggotakan tujuh orang yaitu Ibu Joyce, Ibu Nunung Lehman, Elizar,Wulan Pangestuti, Dwi Ningsih, Nina Ardani, dan Miftahul. Seminggu sebelum kunjungan itu team mempersiapkan segala kelengkapan permainan dan memahami serta berlatih semua permainan tersebut. Mereka tidak hanya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia dalam bentuk permainan tradisional Anak tapi juga memberikan semangat kepada anak-anak tersebut untuk belajar Bahasa Indonesia. Ada enam permainan tradisional anak indonesia yang diperkenalkan yaitu Ular Naga, Kucing Tikus, Kelereng, Balap sarung, Galasin , dan cublak-cublak suweng. Anak-anak di sini sangat antusias bermain karena permainan tersebut dirasa unik. Para guru mengapresiasi kedatangan team dan mengucapkan apresiasi yang tinggi karena mau berbagi dengan murid-murid mereka. Ketua AIA Australia Mr. Kris dan Ibu Tji Srikandi dari Indonesia menyambut sekaligus mendampingi kami . Salah satu anggota team, Ibu Elizar mempresentasikan dengan powerpoint penjelasan singkat tentang makna/kisah dibalik permainan itu dan langkah-langkah persiapan setiap permainan. Setiap anggota team bertugas menangani atau melatih dan mengatur anak-anak dalam sebuah permainan yang dikuasainya.
Di URAIDLA primary school kami disambut oleh Kepala sekolah dan Guru Bahasa Indonesia. Sebelum bermain, team dari MIIAS memberikan penjelasan tentang tata cara dan peraturan permainan. Permainan dimulai sejak pukul 11 sampai jam 14:00. Ada sekitar 50 anak dari level 3 sampai level 6 berpartisipasi. Team MIIAS memastikan setiap anak merasakan pengalaman bermain semua permainan. Semua anak merasa senang dengan permainan tersebut bahkan mereka ingin bermain lebih lama tapi sayangnya waktunya terbatas. DI Bridgewater Primary school Team juga disambut oleh Guru Bahasa Indonesia Ms. Ivet. Di sekolah ini lebih banyak anak terlibat dan mengalami setiap jenis permainan. Sekitar seratus anak dari kelas 4 dan kelas 5. Sebelum permainan dimulai team dari MIIAS memberikan penjelasan tentang tatacara permainan sekitar 10 menit. Kemudian team menyebar ke lapangan dan mencari tempat masingmasing. Setiap anggota team mempunyai tanggungjawab sebagai koordinator setiap permainan. Seluruh permainan berjalan lancar dan selesai pada pukul 15:10 sore. Sebagai tanda apresiasi mereka terhadap kedatangan team, anakanak memberi hadiah kepada team berupa bingkisan coklat dan gelas Mug kepada seluruh anggota team bertuliskan nama sekolah tersebut.
13
COOKING WORKSHOP (Himelda Ismed) Alhamdulillah pada Hari dan Tanggal: Sabtu, 28 Maret 2015 Divisi konsumsi MIIAS dapat melaksanakan kegiatan Cooking Workshop yg bertempat di Hall Marion Mosque 658 Marion Road, Park Holme SA 5043.
Sistem acara cooking demo ini peserta langsung mempraktekkan 2 menu yaitu kalpertart durian dan basic Rainbow cake. Sementara menu crispy Salmon dan Bibimbab hanya dilakukan oleh chef karena mengingat waktu.
Pada kegiatan ini ada didemokan 4 macam menu oleh 3 orang pendemo.
Cooking demo dihadiri oleh 31 orang peserta dengan biaya pendaftaran $5 per peserta. Biaya yang diambil digunakan untuk membeli bahanbahan demo. Dan setiap peserta dibekali bingkisan hasil cooking demo untuk dibawa pulang.
Menu Cooking Class: 1. Klapertart Durian oleh Ibu Novie Kurnia 2. Basic Rainbow Cake oleh Ibu Zatin Hasbullah 3. Mashed Potatoes and Crispy Salmon Skin with Dressing oleh Pak Riant Anugrah 4. Bibimbap oleh Ibu Novie Kurnia
Alhamdulillah acara cooking demo ini berjalan lancar dan mendapat sambutan yang baik dari para peserta.
2015 BADMINTON MIIAS CUP (Amrullah) Kejuaraan badminton cup ini adalah kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh Divisi Olahraga MIIAS dalam rangka menjalin silaturahmi sesama jamaah MIIAS melalui olahraga Badminton. Pertandingannya dilaksanakan di Alan Mitchel Sport Center, Flinders Uni, pada 14 Februari 2015. Kejuaraan ini diikuti oleh setidaknya 10 pasangan ganda putra dan dibagi dalam 2 kategori; Advanced dan Constellation. Nama-nama juara sebagai berikut:
Kategori Advanced: Juara 1: Nanang dan Muja Juara 2: Komari dan Maulana Juara 3: Guntur dan Alfian
Kategori Constellation: Juara 1: Amrullah dan Agung
2015 MIIAS SOCCER 7-ASIDE CUP (Guntur Tanjung) Pertandingan sepakbola 7-aside ini adalah pertandingan tahunan yang diadakan oleh MIIAS dalam rangka menjalin silaturahmi sesama jamaah MIIAS melalui olahraga Sepakbola. Pertandingannya dilaksanakan di Stop L1 Unley Rd – East Side, Adelaide City pada hari Minggu, 19 April 2015. Kejuaran ini paling banyak diminati dengan peserta melebihi 70 peserta yang dibagi dalam 5 team yaitu Team MIIAS, Genk Bola (PPIA University of Adelaide), Team PPIA UoA, Team PPIA Flinders Uni dan Team UniSA (Komunitas Aceh). Pertandingannya adalah kompetisi penuh dimana semua team saling ketemu semua selama di group state. Setelah urutan 1, 2, 3 dan 4 nya ketemu, baru diadakan partai Final antara urutan 1
Vs 2 untuk perebutan juara 1 dan 2; dan urutan 3 Vs 4 untuk perebutan juara 3. Di bawah ini adalah hasil akhir: Juara 1: Team MIIAS (Tidak terkalahkan dan tidak kebobolan selama kejuaran berlangsung) Juara 2: Genk Bola (PPIA UoA) Juara 3: Team PPIA UoA Pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak adalah Hanif dan Alex Garcia.
14
2015 TENNIS MIIAS OPEN (Guntur Tanjung) Tennis MIIAS Open ini adalah kejuaran tahunan yang dilaksanakan MIIAS dalam rangka menjalin silaturahmi antar sesama jamaah MIIAS melalui olahraga Tennis. Pertandingannya diadakan di Flagstaff Hill Tennis Club pada hari Minggu, 1 Maret 2015. Ada 2 kategori yang dipertandingkan dalam kejuaran ini yaitu kategori ganda putra dewasa (Regular dan Konstellation) dan ganda putra anak-anak. Nama-nama juara seperti di bawah ini:
a.
Ganda Putra Dewasa (Regular) Juara 1: Guntur Tanjung dan Harun Tanjung Juara 2: Amrullah dan Alfian
b.
Ganda Putra Dewasa (Konstellation) Juara 1: Fadli dan Bambang
c.
Ganda Putra Anak-Anak Juara 1: Arkam dan Raja
Kegiatan LAZ (Lembaga Amil Zakat) (Matahari Farransahat (Xais)) Selain menyalurkan Zakat, Shodaqoh yang dikerjasamakan dengan lembaga/badan amil zakat terakreditasi di Indonesia, beserta penyaluran hewan kurban ketika Idul Qurban, LAZ MIIAS juga mempunyai beberapa kegiatan yaitu : Penggalangan dana untuk kepedulian sosial dan bencana alam Penggalangan dana yang telah dilakukan belum lama ini antara lain: Penggalangan dana Bencana Longsor Banjarnergara yang disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT Indonesia) sebesar 750 Aud; Bencana Kebakaran Ladang di SA sebesar 675 Aud (melalui SA Government); dan Bencana Gempa Bumi Nepal sebesar 1440 Aud (melalui ACT). Program beasiswa Saat ini LAZ kembali melaksanakan program beasiswa bina generasi setelah beberapa tahun berhenti. Beasiswa ini ditujukan kepada siswa SD, SMP dan SMA yang kurang mampu di Indonesia untuk membantu biaya pendidikannya, disertai dengan kegiatan pendampingan belajar (SD,SMP) dan membantu mengajar (SMA) baik pada pendidikan umum dan pendidikan agama Islam. Program ini dijalankan dengan menggandeng mitra di Indonesia yang didapatkan dari pembukaan proposal yang diumumkan kepada rekan dan
kolega dari jamaah MIIAS selama lebih dari sebulan, dengan harapan program akan lebih mudah dipantau dan dievaluasi karena telah mengenal karakter pengurus organisasi mitra yang menjalankan. Setelah dilakukan pemeringkatan dengan kesesuaian progam akhirnya didapatkan 3 mitra dari 8 proposal yang diterima, antara lain Peduli Yatim di Serpong serta Insan Berbagi dan Permata di Gunungkidul. Dalam dua bulan terkahir telah terkumpul dana donasi dari Jamaah MIIAS sejumlah 3.987 Aud, dan telah dikirimkan sejumlah 3.000 Aud untuk menjalankan program selama 6 bulan bagi 43 siswa SD, 12 SMP dan 10 SMA. Sisa dana akan dikirimkan pada term semester selanjutnya, dan tidak menutup kemungkinan untuk menambah jumlah penerima beasiswa jika penggalangan donasi dapat terjaga keberlangsungannya. Sebagai informasi, penggalangan dana ini tidak dibatasi oleh waktu sehingga Jamaah MIIAS bebas kapan saja untuk memberikan donasinya, namun pengurus berharap dana yang diberikan dapat dilakukan secara periodik sehingga memudahkan dalam pengelolaannya. Kami terbuka atas segala saran dan pertanyaan terkait dengan program dan kegiatan yang LAZ MIIAS lakukan. Berkomunikasi dengan kami bisa dilakukan melalui email [email protected].
15
--<WHAT’S HAPPENING IN ADELAIDE? >--
Modern Homelessness (Yoga Jatmiko)
Sebelum memasuki musim dingin, berbagai persiapan telah dilakukan untuk menjaga kehangatan tubuh. Meskipun sudah terbilang jarang dilakukan, penggunaan kayu bakar untuk bahan bakar penghangat ruangan masih dijumpai di beberapa rumah penduduk lokal terutama yang tinggal di dataran yang lebih tinggi. Sebaliknya penghangat elektrik seperti heater dan selimut elektrik kini kian populer dan sering bermunculan di katalog supermarket atau toko elektronik jika akan memasuki musim dingin. Saat musim dingin tiba, pemandangan jaket yang didominasi warna gelap lebih identik sebagai pakaian resmi di sepanjang jalan, sangat kontras dengan busana musim panas. Bahkan sampai menyiapkan stok makanan di dalam kulkas mereka. Kehebohan pada umumnya masyarakat dalam menyongsong dinginnya Adelaide akan sangat berbeda dengan segolongan orang yang kurang beruntung secara ekonomi, yaitu golongan yang termarginalkan karena beragam latar belakang masalah. Mereka adalah para tuna wisma atau lebih dikenal dengan istilah homeless people.
Menurut Biro Pusat Statistik Australia, homeless didefinisikan sebagai ketika seseorang tidak memiliki akomodasi yang memadahi. Walaupun tinggal di sebuah rumah, masih dikatakan homeless jika rumah tersebut tidak layak huni, dan terpinggirkan dalam pergaulan sosial. Golongan homeless ini pada umumnya tinggal di rumah yang apa adanya, di tenda, atau bahkan tidur di luar (taman, emperan mall dsb) yang disebut sebagai rough sleeping. Termasuk juga yang tinggal menumpang di rumah singgah (boarding houses) yang disediakan pemerintah ataupun organisasi sosial. Meskipun pemerintah setempat telah memiliki program khusus untuk membantu para tuna wisma dan juga berusaha mencegah agar jumlah para tuna wisma tidak bertambah, peran serta sekelompok masyarakat yang masih peduli terhadap sesama masih sangat dibutuhkan. Yayasan Hutt St Centre yang merupakan yayasan sosial beralamatkan di 258 Hutt Street, Adelaide ini mempunyai banyak sukarelawan yang mendedikasikan diri membantu meringankan beban hidup para homeless ini melalui beberapa programnya secara gratis yaitu pemberian makan, penyediaan tempat mandi dan penyimpanan barang pribadi atau locker, pengadaan acara rekreasi, pelatihan, pencucian baju, dan penjualan baju atau barang bekas layak pakai. Tentu saja pendanaan dari program mereka berasal dari fundraising dan donasi.
16
Di Australia, satu dari 200 orang adalah homeless. Hasil sensus Biro Pusat Statistik Australia pada tahun 2013, ada 105.237 orang homeless di seluruh Australia, dengan 17. 845 anak usia di bawah 10 tahun dimana 402 anak tidur di luar rumah. Di South Australia sendiri ada 5.985 orang yang masuk kategori homeless ini. Selain masalah kenyamanan hidup, kalangan homeless ini biasanya bermasalah juga dengan rendahnya standar gizinya yang berakibat pada kualitas kesehatan. Bagi anak usia sekolah, hal ini berdampak pada terganggunya konsentrasi dalam belajar. Dukungan masyarakat terutama kita sebagai umat Islam seyogyanya tidak mengacuhkan mereka, tapi justru membantu meringankan penderitaan dengan memberi bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Bantuan tidak langsung bisa berupa memberikan donasi ke yayasan terkait atau bisa melalui Australian Red Cross.
----
Crispy Salmon Skin with Mashed Potato and Tartar Sauce (Himelda Ismed)
Bahan-bahan: • Salmon with skin -/+ 250 gram • Kentang 3 ukuran sedang dikupas • Baby spinach secukupnya • Butter -/+ 100 gram (sesuai selera) Untuk Saus Tartar • Telor 1 biji • Cuka secukupnya (bisa diganti air perasan lemon) • Olive oil atau minyak kualitas bagus -/+ 200 ml • Dijon mustard ¼ sendok teh • Gerkhin pickle (Sesuai selera) cincang halus • Baby capres (Sesuai selera) • Shallot (Sesuai selera) cincang halus • Salt and pepper secukupnya
Cara membuat Saus Tartar 1. Campur telor, cuka, dijon mustard, salt and pepper 2. Aduk bahan dan tambahkan olive oil secara perlahan 3. Jika sudah membentuk adonan mayonise dengan konsistensi yang diinginkan berhenti menambahkan minyak 4. Campur dan aduk gerkhin, shallot dan baby capres 5. Sisihkan
Mashed potato 1. Rebus kentang hingga matang 2. Tiriskan dan taruh di bowl 3. Tambahkan butter dan pepper 4. Hancurkan hingga halus 5. Tambahkan baby spinach dan aduk Crispy salmon 1. Beri garam salmon dengan merata 2. Masak dengan diatas pan dengan api sedang-tinggi (skin on top)
3. Masak tiap sisi sekitar 4 menit (tergantung ketebalan daging ikan) 4. Setelah masak sajikan dengan mashed potato dan saus tartar
17
Basic Sponge cake (Rainbow) (Zatin Hasbullah)
Bahan: 8 btr telur (ukuran besar) 200 gr terigu 1 sdm emulsifier (TBM=15 gr) 100 gr mentega, lelehkan 200 gr gula pasir 1/4 sdt vanili Cheese ButterCream 200 grm butter 3-4 cup icing sugar 2 block Cheese Cream Kocok butter sampai halus, tambahkan cheese cream kocok rata. Masukkan sedikit-sedikit icing kocok rata sampai lembut. Simpel sirup 100 grm gula pasir 300 ml air Didihkan semua tanpa diaduk (dinginkan)
18 Cara membuat sponge cake
Ayak terigu, sisihkan Kocok telur, gula dan emulsifier hingga mengembang dan kental (10-15 menit, sampai jambul petruk) tergantung @mixer.. Masukkan campuran tepung sedikit demi sedikit..aduk rata..Masukkan mentega leleh, aduk balik. Bagi adonan menjadi 6,,beri masing-masing warna.. Tuang dlm Loyang 20x20..yg sdh diolesi mentega dan diberi alas kertas dan olesi mentega lagi..oven @10 menit (tergantung masingmasing oven)..bisa tes tusuk (kalai sudah tidak nempel berarti sudah matang)
PENYELESAIAN Ambil selembar cake (susunan warna dari bawah ke atas yaitu ungu, biru, hijau, kuning, orange dan merah), basahi dengan simple syrup, oles cream cheese frosting, tumpuk kembali dengan selembar cake, ulangi sampai seluruh cake tersusun. Rapikan pinggirannya bila perlu. Hias bagian atasnya atau cover keseluruh bagian cake dengan sisa frosting. Beri taburan sprinkles sugar warna warni atau hias sesuai selera.
----
MASJID/ PRAYER ROOMS IN SA Adelaide Masjid 20 Little Gilbert Street, Adelaide SA 5000 Phone 8231 6443 Masjid Al-Khalil Corner Torrens Road & Audley Street Woodville North SA 5012 Phone 8268 1944, 8268 3735 Fax 8268 1253 Masjid Abu Baker AlSiddiq Gilles Plains Masjid, 52-56 Wandana Avenue, Gilles Plains SA 5086 Phone/fax 8369 0781 Masjid Omar Bin Alkhattab 658 Marion Road, Park Holme SA 5043 Phone: (08) 8277 8725 Bus: M44 – stop no. 18; 248 – stop no. 21 Masjid Parafield Garden 92 Shepherdson Road Parafield Gardens SA 5107 Phone: (08) 81825151 Masjid Elizabeth 139-141 Hogarth Road, Elizabeth Grove, SA 5112 Renmark Islamic Society Fourteen Street, Renmark SA 5341 Phone (08) 8586 6219 Masjid Whayalla 5 Morris Crescent, Whyalla Norrie, SA 5608 Masjid Murray Bridge 83 Old Swanport Road, Murray Bridge, SA 5253
19
UNIVERSITY PRAYER ROOMS/ MUSALLAH The University of Adelaide
Level 6, Union Building, Corner of Victoria Drive and Kintore Avenue (Jummah prayer)
Nexus 10 Building, basement level (card access is needed - for Faculty of Professions student only)
Elizabeth House, Ground level (access card is needed – all students)
Tavern Building (ask security to open)
University of South Australia
City East Playford Building, Level 2; Room P2-22 Female; Room P2-55A Male (Jummah Prayer at P2-22)
City West Sir George Kingston Building, Level 2 Rooms GK-25/26 (Ground floor, first rooms on right) (Jummah prayer)
Magill Block E, Rooms 107/108 (Jummah prayer)
Mawson Lakes Building A, Level 2 (Jummah prayer)
Flinders University : Prayer rooms (male & female), OASIS main meeting room (Next to Car Park 5 – University Function Room – Enter from Humanities Rd). Jummah prayer at OASIS main meeting room. TAFE City Campus Adelaide : Prayer room (male & female) at level 2. Women’s and Children’s Hospital Sacred Space – in Good Friday Building, opposite the Play Deck 72 King William Rd, North Adelaide. SA 5006
Friday Khutba and prayer at the above mentioned Masjids is performed mostly at 12.30pm (winter) and 1.30 pm (summer), except Masjid Parafield Garden (1.30 pm all seasons).
20