Vol. 8, No. 002, Desember 2009
ISSN : 1412-9469
Jurnal Teknologi PENGUKURAN BEDA TEKANAN PADA PEMIPAAN SKALA KECIL BERBASIS PIPA PVC PIPA PELEBARAN/ PENYEMPITAN
BELOKAN-90o
PIPA-T
4 4
4
5,5
3,2
2,2
4,5 2,8
2,8
4
4
2,9
tebal = 0,4 cm
tebal = 0,3 cm
tebal = 0,3 cm
PERBAIKAN KINERJA TRAMP METAL DETECTOR (TMD) (STUSI KASUS: DIFUNGSIKAN SEBAGAI SENSOR PROTEKSI UNTUK BELT CONVEYOR YANG DIGERAKKAN OLEH MOTOR INDUKSI FASE TIGA, DI PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK., CITEUREUP, BOGOR) PEMODELAN SISTEM MANAJEMEN PEMBERIAN AIR PADA DAERAH IRIGASI CIHOE-CIKUMPENI KABUPATEN BOGOR EVALUASI KINERJA INSTALASI LISTRIK GEDUNG STO BOGOR EFFECT SOUND POLLUTION BROUGHT MOTOR VEHICLE TRAFFIC FLOW REVERSE ENGINEERING OIL COOLER PLTA JATILUHUR DENGAN MENERAPKAN METODE KERN MAMPU MENINGKATKAN 16 % KAPASITAS PENDINGINAN DENGAN BIAYA 71.43 % OEM PRICE
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR Vol. 8, No. 002, Desember 2009
ISSN : 1412-9469
Jurnal Teknologi Jurnal Enam Bulanan / Six Monthly Journal Terbitan Pertama Juni 2002 / First Published in June 2002 Pemimpin Umum (Penanggung Jawab) / Managing Director Arief Goeritno, S.T.,M.T. (Dekan Fakultas Teknik) Pemimpin Redaksi (Penyunting Pelaksana) / Chief of Organizing Editor M. Hariansyah, S.T.,M.T. Wakil Pemimpin Redaksi / Vice of Organizing Editor Deni Hendarto, S.T., M.Si. Komisi Penyunting Pengarah / Committee of Steering Editor Prof. Surjono Surjokusumo, Ir., MSF, Ph.D (IPB) Dr. Ing. Henki Wibowo Ashadi, Ir. (JTS-FT-UI) Prof. Dr. Prawoto, Ir., MSAe (BTMP-BPPT) Dr. Lukman Shalahuddin, B.E., M.Sc (BTMP-BPPT) Dr. Hendro Tjahjono, Ir., DEA (P2TKN-BATAN) Djoko Hari Nugroho, Ir., MS, Ph.D (Eng.) (P2TKN-BATAN) Anggota Redaksi / Member of Organizing Editor Nurul Chayati, Ir. Aris Munandar, Ir.,M.T Asep Suheri, S.T.,M.T Novita Br. Ginting, S.Kom. Penata Letak / Layouter Wawan Setiawan, S.Pdi Tata Usaha / Administratio H.Tono Kartono, S.Pd.,M.Pd Muhammad Muhlis, S.Pdi Hendri Maulana, S.ETaufik Andriansyah, A.Md Amelia Prasasti, A.Md Elis Dzikrillah, A.Md Penerbit/Publisher Fakultas Teknik - Universitas Ibn Khaldun Bogor Jl. KH. Sholeh Iskandar km. 2, Kedung Badak, Tanah Sareal, Bogor 16162 Telp: 0251 7160993, Fax : 0251 8380993 E-mail :
[email protected]
Vol. 8, No. 002, Desember 2009
ISSN : 1412-9469
Jurnal Teknologi Daftar Isi / Contents
Hal.
Ainur Rosidi, Joko P. Witoko, G. Bambang Heru, Mulya Juarsa Pengukuran Beda Tekanan Pada Pemipaan Skala Kecil Berbasis Pipa Pvc
1 - 14
Arief Goeritno Perbaikan Kinerja Tramp Metal Detector (Studi Kasus: Difungsikan Sebagai Sensor Proteksi Untuk Belt Conveyor Yang Digerakkan Oleh Motor Induksi Fase Tiga, Di Pt Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk., Citeureup, Bogor). Performance Improvement Of Tramp Metal Detector (Case Study: Has Functionalized As A Sensor For Protection Of Conveyor Belt That Has Driven By Three Phase Induction Motor, Pt Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk., Citeureup).
15 - 27
Feril Haryati Pemodelan Sistem Manajemen Pemberian Air Pada Daerah Irigasi Cihoe-Cikumpeni Kabupaten Bogor (Modeling System Providing Water Management District To Irrigation District Cihoe-Cikumpeni Bogor)
28 - 37
M. Hariansyah Evaluasi Kinerja Instalasi Listrik Gedung Sto Bogor (Building Performance Evaluation Of Electrical Installation Electrical Installations Building Bogor STO)
38 - 48
Rulhendri, Syaiful Effect Sound Pollution Brought Motor Vehicle Traffic Flow
49 - 53
Yogi Sirodz Gaos, dan Candra Damis Widiawati Reverse Engineering Oil Cooler Plta Jatiluhur Dengan Menerapkan Metode Kern Mampu Meningkatkan 16 % Kapasitas Pendinginan Dengan Biaya 71.43 % Oem Price
54 - 57
Vol. 8, No. 002, Desember 2009
ISSN : 1412-9469
Jurnal Teknologi Pengantar Redaksi Segala puji dipanjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, hingga tersusun TEKNIKA, Jurnal Teknologi, Vol 8, No 002, Desember 2009 sebagai terbitan keenam belas. TEKNIKA berisi karya tulis ilmiah dari kegiatan penelitian dan/atau pengkajian di bidang sain dan teknologi. Semoga isi terbitan ini dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan/atau pengkajian selanjutnya, sehingga memberikan sumbangan berarti bagi pembangunan berkelanjutan. Bogor, Desember 2009 Foreword Praise be to Allah, for His blessings and helps, so that TEKNIKA, Jurnal Teknologi, Vol. 8, No. 002, December 2009 has been successfully published as sixteenth edition. This journal consists of scientific papers and technical reports in various field of science and technology. We hope that this journal give useful information and references to present and future activities, and gives significant contribution for suistainable development. Bogor, December 2009
Vol. 8, No. 002, Desember 2009
ISSN : 1412-9469
Jurnal Teknologi PEDOMAN PENULISAN NASKAH Redaksi TEKNIKA, Jurnal Teknologi – Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor menerima naskah/makalah ilmiah hasil penelitian atau pengkajian di bidang sain dan teknologi, untuk penerbitan pada bulan Juni atau Desember setiap tahun takwin. 1. Naskah asli berupa karya tulis ilmiah hasil eksperimen, survai, pengkajian, atau literature disertai analisis. 2. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris, diketik menggunakan ukuran 12 Time New Roman dengan jarak baris 1,5 spasi, abstrak diketik dengan jarak 1 spasi. Ukuran kertas A4 dengan margin atau batas (kiri dan atas) 3 cm dan margin (kanan dan bawah) 2,5 cm. Total halaman termasuk gambar dan tabel maksimum 20 halaman. Rangkap 2 (dua). 3. Sistematika penulisan karya tulis dengan urutan, JUDUL, ABSTRAK, PENDAHULUAN, TEORI dan/atau METODOLOGI atau TATA KERJA, HASIL DAN BAHASAN, PENUTUP ATAU SIMPULAN, UCAPAN TERIMAKASIH ( jika ada), DAFTAR PUSTAKA (REFERENSI). 4. Sesuai dengan maksud penerbitan jurnal ini, redaksi berhak mengedit naskah tanpa mengurangi makna. Isi tulisan menjadi tanggung jawab penulisan sepenuhnya. 5. Naskah yang dikirim harus disertai CD, ditulis dengan karakter Arial Narrow (font 10) seperti ditulis dalam terbitan ini.
WRITING FORMATS AND RULES Editors TEKNIKA, Journal of Techknology – Faculty of Engineering – University Ibn Khaldun Bogor call for scientific papers as the results of research or assessment in the field of science and technology, to be published in June or December every years. 1. The original papers could be the result of experiment, evaluation of survey, technical assessment reports or literature studies with analysis. 2. Manuscripts should be systematically writen in Indonesian language or English using font of New Times Roman characters with line spacing 1,5 abstarct with line spacing 1. The paper size is A4, the left and top margins are 3 cm, and right and bottom margins are 2,5 cm. The maximum total number of pages is 20 pages including graphs and tables. 2 (two) hardcopies. 3. The outline of the paper sholud be TITLE, ABSTRACT, INTRODUCTION, THEORY and/or METHODOLOGY, RESULTS AND DISCUSSION, CONCLUSION, ACKNWOLEDGEMENT (if ANY), REFERENCES. 4. The editors have the right to edit paper without substantial change of meaning. The content of the paper is full responsibility of authors. 5. The paper should be submitted together with its electronics files in CD, written in Arial Narrow characters (font 10), similar to the paper wrote in this journal.
EVALUASI KINERJA INSTALASI LISTRIK GEDUNG STO BOGOR Suharyanto1, M. Hariasnyah, S.T.,M.T2. PS TE- FT UIKA Bogor 2 Dosen Tetap Jurusan Teknik Elektro-Fakultas Teknik-UIKA 1 Mahasiswa
ABSTRAK EVALUASI KINERJA INSTALASI LISTRIK GEDUNG STO BOGOR). Instalasi listrik Gedung STO Bogor digunakan untuk melayani kebutuhan listrik penerangan, peralatan elektronik, dan pendingin ruangan . Total daya yang diserap sebesar 450 kVA, terdiri dari 70% beban induktif, 30% beban capasitif,usia instalasi listrik gedung STO Bogor lebih dari 10 tahun belum pernah dilakukan evaluasi sistem proteksi dan sistem instalasi (PUIL 2000 bagian 3). Selama penggunaannya telah beberapa kali terjadi penambahan beban dan instalasi. Penambahan instalasi meliputi: Penambahan Main Distribution Panel (MDP), Penggantian sumber energi cadangan berupa diesel genset dari 500 kVA menjadi 750 kVA, penambahan Sub Distribution Panel(SDP) dan Automatik Transfer System(ATS). Sampai dengan saat ini belum pernah dilakukan evaluasi terhadap kinerja instalasi listrik gedung STO Bogor. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka perlu di lakukan evaluasi terhadap kinerja instalasi listrik yang ada saat ini, sehingga dapat segera diambil langkah-langkah pengamanan yang diperlukan. Evaluasi yang dimaksud mencakup Kemampuan Hantar Arus (KHA), kemampuan isolasi dari isolasi penghantar, dan kelayakan peralatan pengaman yang digunakan. Setelah dilakukan pengukuran arus, tegangan , faktor kerja dan kekuatan tahanan isolasi kemudian dianalisa dapat ditarik beberapa kesimpulan, Secara umum daya yang disediakan oleh PT. Telkom untuk mensuplai Gedung STO Bogor sebesar 1.385 kVA, sangat memadai karena daya yang terpakai hanya sebesar 436.278 Watt. , pengaman arus yang dipasang berupa MCCB, cukup berkesesuaian dengan arus yang akan mengalir pada MCCB tersebut, luas penampang kabel dan jenis kabel yang dipasang sudah standar PUIL 2000, hasil pengukuran kekuatan isolasi tiap-tiap kabel masih menunjukkan diatas 20 Mohm, berarti isolasi kabel masih layak untuk digunakan. Kata Kunci : Instalasi, daya listrik, Kuat Hantar Arus ABSTRACT BUILDING PERFORMANCE EVALUATION OF ELECTRICAL INSTALLATION ELECTRICAL INSTALLATIONS BUILDING BOGOR STO). STO Bogor used to serve the electricity needs of lighting, electronic equipment, and air conditioning. Total absorbed power of 450 kVA, consists of an inductive load 70%, 30% load capasitif, age of the building electrical installations STO Bogor more than 10 years have not been evaluated protection system and installation systems (PUIL 2000 section 3). During its use has several times by an additional expense and installation. The addition of the installation include: Addition of Main Distribution Panel (MDP), replacement reserve source of energy in the form of diesel generators of 500 kVA to 750 kVA, the addition of Sub Distribution Panel (SDP) and the automatic Transfer System (ATS). Up to now this has not been done evaluating the performance of electrical building installations STO Bogor. To avoid the things that are not desired it is necessary to evaluate the performance of existing electrical installation at this time, so it can be taken every precaution necessary. Ability evaluation encompasses Flow Conductivity (CRC), the ability of insulation from the conductor insulation, and the feasibility of safety equipment used. After the measurement of current, voltage, power factor and the work is then analyzed insulating resistance can be drawn some conclusions, general power provided by PT. Telkom to supply the building at 1385 kVA STO Bogor, very adequate for the unused power of only 436 278 Watt., Surge protector is installed in the form of MCCB, quite in conformity with the current will flow in the MCCB, cable cross-sectional area and the type of cable has been installed standard PUIL 2000, the results of measurements of the strength of each cable insulation is still showing above 20 Mohm, insulation means the cable is still viable for use. Keywords: Installation, electrical power, Strong Flow Conductivity
1. PENDAHULUAN Instalasi listrik Gedung STO Bogor digunakan untuk melayani kebutuhan listrik penerangan, peralatan elektronik, dan pendingin ruangan . Total daya yang diserap sebesar 450 kVA, terdiri dari 70% beban induktif, 30% beban capasitif,usia instalasi listrik gedung STO Bogor lebih dari 10 tahun belum pernah dilakukan evaluasi sistem proteksi dan sistem instalasi (PUIL 2000 bagian 3). Selama penggunaannya telah beberapa kali terjadi penambahan beban dan instalasi. Penambahan instalasi meliputi: Penambahan Main Distribution Panel (MDP), Penggantian sumber energi cadangan berupa diesel genset dari 500 kVA menjadi 750 kVA, penambahan Sub Distribution Panel(SDP) dan Automatik Transfer System(ATS), penambahan -penambahan beban meliputi : Penambahan beban BTS flexi, penambahan beban instalasi mitra, penambahan ekspansi sentral eksisting, Oleh karena sudah terjadi penambahan beban dan instalasi, dikawatirkan kinerja instalasi listrik menurun, yang mencakup Kemampuan Hantar Arus (KHA) kabel, kemampuan isolasi dari isolasi kabel, dan kelayakan pengamanan instalasi yang digunakan. Penurunan kinerja ini bisa berakibat fatal, berupa hubung singkat atau bekerjanya peralatan pengaman dalam kondisi yang tidak seharusnya. Sampai dengan saat ini belum pernah dilakukan evaluasi terhadap kinerja instalasi listrik gedung STO Bogor. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
maka perlu di lakukan evaluasi terhadap kinerja instalasi listrik yang ada saat ini, sehingga dapat segera diambil langkah-langkah pengamanan yang diperlukan. Evaluasi yang dimaksud mencakup Kemampuan Hantar Arus (KHA), kemampuan isolasi dari isolasi penghantar, dan kelayakan peralatan pengaman yang digunakan. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan dan standar sesuai PUIL 2000 Bagian 3. 2 TINJAUAN PUSTAKA Instalasi listrik merupakan sarana untuk menyalurkan suatu energi listrik dari satu titik ke titik lain yang disebut beban, untuk mengetahui KHA (kemampuan Hantar Arus) instalasi listrik yang telah dugunakan dapat dilakukan dengan cara pengukuran besar arus dan pengukuran besar tegangan tembus isolasi. Berdasarkan data yang terkumpul dapat dilakukan evaluasi dengan membandingkan besaran-besaran yang dijinkan oleh Persyaratan Umum Instalasi Listrik di Indonesia yaitu PUIL tahun 2000.[1] 2.1 Cara mengukur besar arus secara langsung Pengukuran arus secara langsung dapat dilakukan dengan jalan menghubungkan secara seri antara meter alat ukur dengan arus beban yang mengalir pada penghantar, cara ini diperlihatkan pada Gambar 1.[2]
A
P
B E B A N
V
N
Keterangan : A
= Ampermeter
V
= Voltmeter Gambar 1. Single Line Diagram Pengukuran Arus Secara Langsung
Pengukuran arus beban secara langsung hanya dapat dilakukan pada arus yang mempunyai nilai kecil.Untuk arus yang bernilai besar tidak mungkin dilakukan pengukuran langsung menggunakan alat ukur arus karena beberapa sebab. Pertama, arus mengalir melalui penghantar yang berdiameter besar, juga tidak mungkin menyambungkan alat ukur secara langsung pada penghantar sebagaimana yang ditunjukan oleh gambar 2.1. Kedua, tidak ada alat ukur yang mampu dialiri arus yang besar. Arus maksimum yang diperbolehkan 5 A. Ketiga tidak mungkin melakukan pengamanan terhadap operator. Oleh karena itu untuk arus besar dilakukan pengukuran tidak langsung.
2.2
Pengukuran Arus Secara tidak langsung Pengukuran arus dilakukan untuk mengetahui arus yang mengalir pada jala-jala instalasi listrik. Pengukuran dilakukan pada penghantar-penghantar fase R, fase S, dan fase T. Pengukuran pada instalasi listrik yang dialiri oleh arus yang besar harus menggunkan alat bantu yang disebut transformator arus(Curent Transformer). Pemasangan transformator arus untuk pengukuran seperti ditunjukkan pada Gambar 2.[2]
CT R B E B A N
V S
V
V
T A
Keterangan : CT
= Curent Transformer. Gambar 2. Pengukuran Arus secara tidak langsung menggunakan CT
2.3 Pengukuran besar tegangan tembus isolasi Pengukuran tegangan tembus isolasi dilakukan melalui pengujian isolasi tak merusak, Metode ini dipakai karena tidak mungkin merusak isolasi penghantar yang masih berfungsi pada instalasi listrik. Pengujian Isolasi tidak merusak bertujuan untuk mengetahui berlangsung atau tidak proses kegagalan isolasi pada alat-alat tegangan tinggi yang sedang dipakai dalam operasi seharihari. Pengujian isolasi tak merusak dilakukan
Phase R
menggunakan alat ukur resistan isolasi. Alat ini dikenal dengan istililah meger. Meger mempunyai dua teriminal, yaitu terminal positif(+) dan negatif(-). Meger ini digunakan untuk mengetahui kebocoran isolasi, baik kebocoran antar fase (R-S, S-T, T-R), fase ke netral (R-N, S-N, T-N). Untuk mengetahui kebocoran-kebocoran isolasi tersebut dilakukan pengujian satu persatu Gambar 3, diperlihatkan cara menggunakan meger untuk mengukur isolasi penghantar.[3]
switc h pilih
Displa y
Phasa S Tombol test Gambar 3. Pengukuran Isolasi penghantar mempergunakan alat ukur Meger Merk Kyoritsu Model 3005A Cara pengujian : Contoh untuk pengukuran isolasi antara R dan S. Hubungkan terminal R dan S pada meger, Pastikan ujungujung penghantar yang akan diukur tidak terhubung singkat atau berbeban. Kemudian berikan tegangan uji dengan memilih menggunakan switch pilih dengan memutar searah jarum jam menunjuk pada tegangan uji yang diinginkan. Tekan tombol test selama 4 s/d 6 detik. Pada displayer meger akan terlihat besar nilai resistans isolasi. Lakukan hal ini pada semua bagian yang akan diketahui nilai resistenas isolasinya. Jika isolasi rusak maka displayer pada meger akan menampilkan nilai nol Ω atau suatu nilai dibawah nilai standar yang ditetapkan pada PUIL tahun 2000. 2.4 Perhitungan Arus, Tegangan dan Resistansi penghantar Berdasarkan hukum Ohm, besar arus yang mengalir pada penhantar dapat ditulis:[4]
I
V …………………………………………………… (1) R
Besar arus pada tegangan jala-jala listrik 3 phasa dapat ditulis:[4]
I
P 3.V . cos
…………………………………….. (2)
Besar resistans instalasi listrik dapat ditulis:
R
l ………………………………………… (3) A
Besar resistans beban dapat ditulis:
R
P …………………………………………..….. (4) I2
Kemampuan pembatas arus kawat lebur dapat ditulis:[7]
2.5 Standar Nasional Indonesia Kemampuan Hantar
I C K ( A 0,035) x(d 0,0024) …....... (5)
Arus
Pembatas daya dalam suatu penghantar listrik digunakan mini circuit breaker(MCB), mengunakan prinsip: S
Instalasi jala-jala listrik di Indonesia berpedoman pada Standar Nasional Indonesia[SNI] tahun 2000, Kemampuan Hantar Arus konduktor kabel tertuang pada Tabel 1:
=V.I.............................................. …………….( 6 )
Tabel 1. KHA terus menerus untuk kabel tanah berinti tunggal, berpenghantar tembaga, berisolasi dan berselubung PVC, dipasang pada sistem a.s dengan tegangan kerja maksimum 1,8 kV; serta untuk kabel tanah berinti dua, tiga dan empat berpenghantar tembaga, berisolasi dan berselubung PVC yang dipasang pada sistem a.b fase tiga dengan tegangan pengenal 0,6/1kV(1,2kV), pada suhu keliling 30 0C.[4]
Jenis Kabel
NYY NYY NYBY NYFGbY NYRGbY NYCY NYCWY NYSY NYCEY NYSEY NYHSY NYKY NYKBY NYKFGBY NYKRGbY
Luas Penampang [mm2] 1,5 2,5 4 6 10 16 25 35 50 70 95 120 150 185 240 300 400 500
KHA terus menerus Berinti dua di tanah di udara
Berinti tunggal di tanah di udara [A] 40 54 70 90 122 160 206 249 296 365 438 499 561 637 743 843 986 1125
Nilai-nilai yang tercatum pada Tabel 1 masih kurang tepat maka diperlukan koreksi, untuk mendapatkan nilai
[A] 26 35 46 58 79 105 140 174 212 269 331 386 442 511 612 707 859 1000
[A] 31 41 54 68 92 121 153 187 222 272 328 375 419 475 550 525 605 -
[A] 20 27 37 48 66 89 118 145 179 224 271 314 361 412 484 590 710 -
Berinti tiga dan empat di tanah di udara [A] 26 34 44 56 75 98 128 157 185 228 275 313 353 399 464 524 600 -
[A] 18.5 25 34 43 60 80 106 131 159 202 244 282 324 371 436 481 560 -
mendekati tepat nilai pada Tabel 1 dikalikan dengan nilai koreksi yang dimuat dalam Tabel 2:
Tabel 2. Faktor koreksi untuk KHA kabel tanah berisolasi PVC tegangan pengenal 0,6/1kV(1,2kV) dan 3,6kV(7,2) yang ditanam dalam tanah dengan suhu keliling lain dari 300C Suhu keliling 1 Faktor koreksi
150C 2 1.18
200C 3 1.12
3 TATA KERJA Tata kerja evaluasi kinrja intalasi listrik gedung STO Bogor, menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil, meliputi rencana pengukuran, metode pengumpulan data, analisa data dan bahasannya. Metode yang digunakan adalah studi literatur, wawancara dan pengukuran langsung dilapangan. 3.1.
Waktu dan Tempat Penelitian.
250C 4 1.07
300C 5 1
350C 6 0.94
400C 7 0.87
Waktu penelitian dimulai bulan Juni 2007 sampai Juli 2007. Tempat penelitian di STO Bogor, Jl Pengadilan No 14 Bogor. Perencanaan pengukuran arus dan tegangan listrik dilakukan pada saat beban puncak, berdasarkan data–data beban puncak pada gedung STO Bogor terjadi pada pukul 09.00 hingga 12.00 dan 13.00 hingga 16.00 WIB. Hal ini dilakukan karena pada beban puncak tersebut kinerja dari instalasi berada pada posisi yang paling maksimum. Perencanaan lokasi pengukururan dilakukan pada beberapa lokasi dan beberapa titik pengukuran.
Pengukuran diawali dari panel MDP-1 pada panel ini dilakukan pengukran arus menggunakan Tang Amper meter dan pengukuran tegangan listrik menggunakan Volt Meter, kemudian pada MDP-2 dan MDP-3, hingga kebeberapa lokasi titik-titik pengukuran.
a. b. c. d.
3.2.
Pengumpulan dan Pengolahan Data Sebelum pengukuran secara langsung dilakukan, langkah pertama adalah melakukan pengumpulan dan pencatatan data, kemudian diolah dan dianalisa hingga memperoleh suatu bahasan. Pada pengumpulan data, metode yang digunakan adalah: a.
Wawancara, yaitu melakukan suatu dialog dan pertanyaan secara langsung kepada petugas yang terkait mengenai permasalahan tersebut diatas. b. Pencatatan data-data teknik seperti luas penampang kabel, jenis kabel yang digunakan berdasarkan gambar intalasi STO Bogor yang ada. c. Pengukuran secara langsung dilakukan untuk memperoleh data secara akurat. Data-data yang dihasilkan berupa tabel dan gambar meliputi:
Total daya yang terpasang pada STO Bogor Tegangan, arus frekuensi dan faktor kerja. Gambar instalasi gedung STO Bogor Ukuran kabel dan jenis kabel yang digunakan.
3.3 Analisa data dan Bahasannya. Setelah semua data-data terkumpul dilakuan analisa yang meliputi, analisa beban listrik pada waktu beban pncak, arus listrik maksimum yang melalui kabel listrik , faktor kerja dan frekuensi kerja pada saat beban maksimum, tegangan kerja dan tegangan tembus, kesesuaian antara arus dan diameter kabel yang digunakan serta kemampuan alat pengaman. 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Data Hasil Pengukuran Hasil pengukuran pada wiring diagram instalasi listrik pada Auto Loading, MDP1, MDP2, dan MDP3 kapasitas daya MCB tersedia sebagaimana ditunjukan pada Tabel 3
Tabel 3. Kapasitas Pengaman Tersedia pada Panel Auto Loding dan MDP No
Nomor MCCB
Pengaman (A)
Pengaman (A)
Pengaman (A)
Pengaman (A)
Auto Loading
MDP 1
MDP 2
MDP 3
1.
MCCB-1
200
250
200
100
2.
MCCB-2
125
250
125
315
3.
MCCB-3
100
100
160
250
4.
MCCB-4
63
80
125
0
5.
MCCB-5
40
63
63
0
6.
MCCB-6
25
63
63
0
7.
MCCB-7
80
80
63
0
8.
MCCB-8
63
125
63
0
9.
MCCB-9
40
125
0
0
10.
MCCB-10
25
0
0
0
761
1136
862
665
Total Daya
Berdasarkan data-data tersebut diatas, maka perhitungan kapasitas MCB dihitung, dengan mengetahui tegangan kerja 380 Volt dengan menggunakan persamaan 2-2 . Contoh pertama perhitungan pada MDP Auto Loding, penggunaan rumus tersebut di atas, dengan mengetahui tegangan kerja 380 Volt, MCCB terpasang berjumlah 10 unit, dipilih MCCB –1, yang terpasang 200 Amper maka kapasitas daya dapat dihitung;
P =
3.V .I .
3 380 . 200
= 132 kVA. Hasil perhitungan selanjutnya pada masing-masing MCCB ditunjukan pada Tabel 4, 5
Tabel 4. Kapasitas Daya Tersedia pada Panel MDP Auto Loding No
Nomor MCCB
Pengaman (A)
Daya tersedia (kVA)
Penggunaanya
1.
MCCB-1
200
132
Ke MDP 3
2.
MCCB-2
125
82
Rectifier
3.
MCCB-3
100
66
Spare
4.
MCCB-4
63
42
Ke SD Lucent LT-3
5.
MCCB-5
40
26
Spare
6.
MCCB-6
25
17
Spare
7.
MCCB-7
80
53
Ke SDP Fleksi LT-3
8.
MCCB-8
63
42
Spare
9.
MCCB-9
40
24
Spare
10.
MCCB-10
25
17
Spare
Kapasitas tersedia pada MDP-Loading
501
Tabel 5. Kapasitas Daya Tersedia pada Panel MDP-1 No
MCCB
Pengaman (A)
Daya tersedia (kVA)
Penggunaanya
1.
MCCB-1
250
165
SDP Rect. EWSD Lt.3
2.
MCCB-2
250
165
SDP AC.EWSD Lt.3
3.
MCCB-3
100
66
SDP.Rect.Fujitsu Lt.3
4.
MCCB-4
80
53
SDP Telkomsel Lt.3
5.
MCCB-5
63
42
SPD R. Transmisi Lt.3
6.
MCCB-6
63
42
SDP Telegraf +Blower
7.
MCCB-7
80
53
Ke SDP Fleksi LT-3
8.
MCCB-8
125
82
SPD UPND
9.
MCCB-9
125
82
SPD UPND
Kapasitas tersedia pada MDP-1
748 Tabel 6. Kapasitas Daya Tersedia pada Panel MDP-2
No
MCCB
Pengaman (A)
Daya tersedia (kVA)
Penggunaanya
1.
MCCB-1
200
165
SDP Spare
2.
MCCB-2
125
165
SDP Metaconta Lt.1
3.
MCCB-3
160
66
SDP Rect Lt.1
4.
MCCB-4
125
53
SDP depan SLTO
5.
MCCB-5
63
42
SDP Sisfo+lain
6.
MCCB-6
63
42
SDP Gudang+ Diklat
7.
MCCB-7
63
42
SDP Telkom Mobail
8.
MCCB-8
63
42
SDP Gedung+Adminis
Kapasitas tersedia pada MDP-2
617
Tabel 7. Kapasitas Daya Tersedia pada Panel MDP-3 No
MCCB
Pengaman (A)
Daya tersedia (kVA)
Penggunaanya
1.
MCCB-1
100
66
SDP Musollah
2.
MCCB-2
315
207
SDP Rectifier GR .Lt.1
3.
MCCB-3
250
165
SDP Rectifier Neax 2 Lt.1
Kapasitas tersedia pada MDP-3
438
Berdasarkan data-data MCCB yang terpasang pada tiap-tiap panel MDP maka daya yang disediakan pada gedung STO Bagor dapat dihitung. Hasil perhitunngannya menggunakan persamaan (2). Dengan mendefinisikan bahwa daya pada, MDPAutoloading = Pa, MDP-1 = Pb, MDP-2 = Pc, MDP-3 = Pd, Maka diperoleh daya yang tersedia secara keseluruhan pada Gedung STO Bogor.
P = (501 + 748 + 617 + 438 ) kVA = 2.304 kVA. Dari pembacaan wiring diagram instalasi listrik pada MDP Auto Loading, MDP1, MDP2, dan MDP3 luas penampang penghantar sebagaimana ditunjukan pada tabel 8.
Tabel 8. Ukuran dan Jenis Kabel Pada masing-masing MDP No
1
2
Nama MDP
MDP Auto Loding
MDP-1
MCCB
Arus (A) 200
Luas (mm)2 1x4 x 95
Jenis Kabel NYY
MCCB-1
Penggunaanya Ke MDP 3
MCCB-2 MCCB-3 MCCB-4
125 100 63
2x4x50 1x4x16 1x4x16
NYY NYY NYY
Rectifier SDP AC Lt.3 Ke SD Lucent LT-3
MCCB-5 MCCB-6 MCCB-7 MCCB-8 MCCB-9
40 25 80 63 40
1x4x16 1x4x16 1x4x16 1x4x16 1x4x16
NYY NYY NYY NYY NYY
SDP AC Lt.3 Spare Ke SDP Fleksi LT-3 Spare Spare
MCCB-10 MCCB-1 MCCB-2
25 250 250
1x4x16 1x4x240 1x4x120
MCCB-3
100
MCCB-4
80
MCCB-5
63
1x4x70 1x4x70 1x4x6 1x4x35 1x4x10
NYAB NYY NYY NYY NYY
SDP.Rect.Fujitsu Lt.3 SDP Telkomsel Lt.3 SDP R. Monitor SPD R. Transmisi Lt.3 SDP TEKTRAGRAP
MCCB-6
63
1x4x4 1x4x16
NYY NYY
SDP Blower SDP Fleksi
MCCB-7
80
MCCB-8
125
MCCB-9
125
1x4x10 1x3x2,5 1x1x1,5 1x4x50 1x4x35 1x4x70
NYY NYY NYY NYY NYY NYY
SDP AC Rectifier Boo SDP Penerangan SDP Spare SDP UPND SDP Alcate-Boo SDP PDB Neax
1x4x10
NYY
SDP AC Lt.2 Boo
MCCB-1
200
1x4x10
NYY
SDP Penerangan Lt.2
1x4x10
NYY
SDP Koridor Bawah Tanah
MCCB-2
125
1x4x25
NYY
SDP Methaconta Lt.1
1x4x16
NYY
SDP Rectifier HS
NYY Spare NYFGBY SDP Rect. EWSD Lt.3 NYFGBY SDP AC.EWSD Lt.3
MCCB-3 3
MDP-2
MCCB-4
MCCB-5
4
MDP-3
160 125
63
1x4x70
NYY
SDP Rectifier Lt.1
1x4x50
NYY
SDP depan STLO
1x4x25
NYY
SDP Rectifier ARGUS
1x4x10
NYY
Penerangan Sentral Neax
1x4x25
NYY
SDP Sisfo
1x4x2,5
NYY
Penerangan luar
1x1x1,5
NYY
Penerangan Kolidor
MCCB-6
63
1x4x25
NYY
SDP ADKAP/Diklat
MCCB-7
63
1x4x25
NYY
SDP Telkom Mobail
MCCB-8
63
1x4x16
NYY
SDP G.Administrasi
MCCB-1
100
1x4x95
NYY
SDP Ruang Deg 500 kVA
MCCB-2 MCCB-3
315 250
1x4x120 1x4x70
NYY NYY
SDP Rectifer Lt.1 SDP Rectifier Neax 2
Evaluasi kemampuan penghantar untuk menyalurkan arus maksimum pembatas sesuai PUIL 2000 tabel 2-1.
sebesar 200 A, dapat diambil kesimpulan bahwa instlasi tersebut masih memenuhi PUIL 2000. 4.2
Pengukuran Arus dan Tegangan
Contoh : Jenis Kabel NYY dengan luas penampang 95 (mm2) dipasang didalam tanah KHA sebesar 275 A, pada instalasi listrik gedung STO Bogor dipasang pembatas
Pengukuran arus dan tegangan listrik diperoleh data dijelaskan pada tabel 9 pada MDP Autoloading,MDP 1, MDP 2, dan MDP 3. Tabel 9. Pengukuran arus dan Tegangan Pada Panel MDP Auto Loading ARUS (A)
No
1
2
Nama Panel
MDP Auto Loding
MDP-1
TEGANGAN (V)
Pembatas
R
S
T
RS
ST
TN
RN
SN
TN
MCCB-1
62
66
63
378
379
378
219
217
220
MCCB-2
30
35
33
381
377
378
220
220
220
MCCB-3
0
0
0
380
380
380
220
220
220
MCCB-4
25
20
16
373
381
384
212
222
230
MCCB-5
0
0
0
382
380
380
220
219
220
MCCB-6
0
0
0
380
384
382
221
221
220
MCCB-7
22
26
30
376
377
377
219
219
221
MCCB-8
15
20
22
380
376
378
220
218
220
MCCB-9
0
0
0
380
382
382
220
220
222
MCCB-10
0
0
0
380
382
382
220
220
220
MCCB-1
85
80
76
378
379
378
219
217
220
MCCB-2
68
68
65
381
377
378
220
220
220
MCCB-3
33
30
27
380
380
380
220
220
220
20
373
381
384
212
222
230
20
20
MCCB-4
8
10
8
380
380
380
220
220
220
MCCB-5
18
22
20
382
380
380
220
219
220
12 10
15
15
380
384
382
221
221
220
MCCB-6
10
10
380
380
380
220
220
220
12
15
12
376
377
377
219
219
221
0
0
0
380
380
380
220
220
220
0
0
0
382
380
380
220
219
220
0
0
0
378
379
378
219
217
220
14
14
14
380
376
378
220
218
220
0
0
0
378
379
378
219
217
220
MCCB-7 MCCB-8
MCCB-9 MCCB-1
30
28
28
380
380
380
220
220
220
28
26
26
378
381
378
221
222
220
25
25
25
380
380
380
220
220
220
385
388
221
217
298
28 MCCB-2
3
4.3
385
36
36
38
378
376
378
220
219
221
28
32
32
380
384
385
221
222
222
50
50
50
378
378
378
220
220
222
15
17
380
378
380
221
219
220
MCCB-4
15 7
7
6
382
385
388
220
220
220
3
2
4
378
376
380
221
222
222
7
6
6
380
380
380
221
221
222
3
2
2
380
380
380
220
222
222
2
2
2
380
380
380
220
220
222
MCCB-6
18
18
20
22
380
380
221
225
222
MCCB-7
18
20
20
380
376
378
220
221
218
MCCB-8
16
20
17
380
376
378
220
221
218
MCCB-1
28
28
28
376
378
378
220
220
220
MCCB-2
90
90
90
378
380
380
220
220
220
MCCB-3
8
80
80
380
380
380
220
220
220
MDP-2
MDP-3
27
MCCB-3
MCCB-5
4
25
Pengukuran Frekuensi dan faktor kerja Pengukuran frekwensi dan faktor
kerja dilakukan pada MDP, diperoleh data dijelaskan pada tabel 10.
Tabel 10. Hasil Pengukuran, Faktor Kerja dan Frekuensi. No 1 2 3 4
4.4
Frekuensi (Hz) 49,47 49,72 49,87 49,52
Nama Pael MDP Auto Loading MD-1 MDP-2 MDP-3
Faktor Kerja ( cos Ф ) 0,62 0,52 0,68 0,68
Keterangan Tertinggal Tertinggal Tertinggal Tertinggal
Pengukuran Tahanan Isolasi Pengukuran tahanan isolasi diperoleh data dijelaskan pada tabel 11. Tabel 11.. Pengukuran Tahanan Isolasi Pengukuran Tahanan Isolasi ( M Ohm)
No
1
Nama Panel
MDP Auto Loding
Pembatas
RS
ST
TR
RN
SN
TN
MCCB-1
123
123
122
134
132
123
MCCB-2
135
145
124
123
113
113
MCCB-3
123
123
123
145
145
145
MCCB-4
86
90
90
111
102
108
MCCB-5
78
77
90
90
90
90
MCCB-6
124
98
98
125
125
125
MCCB-7
155
150
134
155
158
165
MCCB-8
182
162
166
178
187
188
2
MDP-1
MCCB-9
125
125
125
140
140
140
MCCB-10
125
125
125
132
132
132
MCCB-1
100
100
108
110
111
116
MCCB-2
86
90
90
111
102
108
MCCB-3
123
123
123
145
145
145
86
90
90
111
102
108
MCCB-4
78
77
90
90
90
90
MCCB-5
124
98
98
125
125
125
135
145
124
123
113
113
123
123
123
145
145
145
155
150
134
155
158
165
182
162
166
178
187
188
125
125
125
140
140
140
125
125
125
132
132
132
100
100
108
110
111
116
86
90
90
111
102
108
123
123
123
145
145
145
86
90
90
111
102
108
78
77
90
90
90
90
124
98
98
125
125
125
135
145
124
123
113
113
123
123
123
145
145
145
155
150
134
155
158
165
182
162
166
178
187
188
123
123
122
134
132
123
135
145
124
123
113
113
123
123
123
145
145
145
86
90
90
111
102
108
78
77
90
90
90
90
MCCB-6
124
98
98
125
125
125
MCCB-7
135
145
124
123
113
113
MCCB-8
123
123
123
145
145
145
MCCB-1
155
150
134
155
158
165
MCCB-2
182
162
166
178
187
188
MCCB-3
123
123
122
134
132
123
MCCB-6
MCCB-7
MCCB-8 MCCB-9 MCCB-1 MCCB-2 MCCB-3
3 MDP-2
MCCB-4
MCCB-5
4
MDP-3
Evaluasi kemapuan MCB Panel Autoloding mensuplai 10 (sepuluh) unit panel SDP, dari panel ini tegangan dan arus listrik dibagi-bagikan kebeban pada lantai satu, dua dan tiga.. Analisa arus dihitung berdasarkan jumlah beban yang terpasang pada tiap-tiap MCCB. a.
MCCB-1. Terpasang sebesar 200A, mensuplai beban yang berada di MDP 3, yang digunakan untuk mensuplay beban pengisi bateray, dan Rectifier GR – 12 pada lantai 1. Total beban yang terpasang untuk Rectifier Neax pada bagian ini sebesar 1.100 A DC,
pada tegangan 60 Volt DC, sehingga daya yang terpasang dirumuskan pada persamaan (3). P=V.I P = 1.100 x 60 = 66 kW Beban pada Rectifier GR-12 sebesar 207, 3 kVA.jika faktor kerja 0,8 sebagai asumsi maka maka daya listrik menjadi 165,86 kW. Sehingga beban listrik keseluruhan yang berada pada MCCB1 sebesar:
P = 66kW + 165,86 kW = 231,86 kW Maka arus listrik pada MCCB –1 dihitung dengan persamaan (4), dengan memperhatikan faktor kerja sebesar 0,62 terbelakang diperoleh besar arus : Memperhatikan besar MCCB –1 adalah 200A,dari segi teoritis terlihat sangat tidak mencukupi. Sehingga harus disuplai oleh MCCB-2. Besar daya yang mampu disuplai oleh MCCB –1 adalah sebesar, 81,185 kW. b. MCCB-2 Terpasang sebesar 125A, digunakan untuk mensuplai 1 buah MDP Rectifier Neax. . MCCB-2 harus menanggung semua beban sisa yang dari MCCB-1 , yaitu sebesar ( 231,86 – 81,185) = 150,675 kW, mengingat bahwa daya tersebut masih dipengaruhi oleh tegangan 378 Volt, dan faktor kerja sebesar 0,62 terbelakang, sehingga arus listrik pada MCCB –2 sebesar 347,65 A Memperhatikan besar MCCB-2 yang terpasang 125 amper, dan arus yang pasti melalui MCCB-2 sebesar 376,9 A maka MCCB ini tidak dapat bekerja dengan baik, sehingga masih membutuhkan suplay dari MCCB yang lain. Secara teoritis beban yang mampu dilayani oleh MCCB-2: P MCCB-2 = 3. 378. 125.062 = 50,740 kW. Sisa daya yang belum mendapat suplai adalah: P sisa
= P rectifier Neax - (P MCCB-1 + P MCCB-2) = 231,85 – ( 81,185 + 50,740) = 99,925 kW
5. KESIMPULAN Setelah dilakukan pengukuran arus, tegangan , faktor kerja dan kekuatan tahanan isolasi kemudian dianalisa dapat ditarik beberapa kesimpulan: a. Secara umum daya yang disediakan oleh PT. Telkom untuk mensuplai Gedung STO Bogor sebesar 1.385 kVA, sangat memadai karena daya yang terpakai hanya sebesar 436.278 Watt. b. Pengaman arus yang dipasang berupa MCCB, cukup berkesesuaian dengan arus yang akan mengalir pada MCCB tersebut. c. Luas penampang kabel dan jenis kabel yang dipasang sudah standar PUIL 2000. d. Hasil pengukuran kekuatan isolasi tiap-tiap kabel masih menunjukkan diatas 20 Mohm, berarti isolasi kabel masih layak untuk digunakan.
DAFTAR PUSTAKA [1]. Badan Standardisasi Nasional, Persyaratan Umum Instalasi Listrik, Yayasan Persyartan Umum Instalasi Listrik, Jakarta, 2000 [2]. SUPRIYADI,EDY,Drs, Sistem Pengaman Tenaga Listrik, Adicita Karya Nusa, Yogyakarta, 1999. [3]. S.L.UPPAL,Dr.N.D.E.E;B.E, Elektrical Power, Khanna Publishers, Delhi, 1984. [4]. P.VAN.HARTEN, Penerjemah SETIAWAN.E.Ir, Instalasi Listrik Arus Kuat 1, CV.Trimitra Mandiri, Jakarta, 2002 [5]. P.VAN.HARTEN, Penerjemah SETIAWAN.E.Ir, Instalasi Listrik Arus Kuat 2, CV.Trimitra Mandiri, Jakarta, 2002 [6]. F.SURYATMO, Teknik Listrik Instalasi Gaya, PT.TARSITO,1990