Vision Excellence Beyond Boundaries Keunggulan Melampaui Batas Makna dari visi tersebut diimplementasikan dalam program rencana kerja Bank Ekonomi melalui kemampuan bank untuk dapat berkompetisi dengan perbankan lainnya, melalui dukungan teknologi dan sumber daya manusia, sehingga dapat melampaui target yang ditetapkan
1
Visi dan Misi
2
Sejarah Singkat
3
Rangkaian Peristiwa
5
Ikhtisar Keuangan
6
Sambutan Komisaris
8
Laporan Direksi
10 Laporan Manajemen 16 Perkembangan Hasil Usaha 24 Laporan Pelaksanaan GCG 45 Manajemen Risiko 49 Teknologi Informasi 52 Sumber Daya Manusia 55 Struktur Organisasi
Mission We Create Value Kami Menciptakan Nilai Makna dari misi tersebut, diimplementasikan dengan pengembangan Bank Ekonomi secara prudensial melalui penerapan manajemen risiko melalui dukungan teknologi dan sumber daya manusia, sehingga akhirnya dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap nasabah khususnya dan masyarakat pada umumnya
56 Struktur Kelompok Usaha 57 Susunan Kepemilikan Saham 58 Dewan Komisaris dan Direksi 61 Susunan Pejabat Eksekutif 64 Produk dan Jasa Layanan 68 Jaringan Usaha dan Kantor 74 Tanggung Jawab Manajemen 75 Laporan Keuangan Audited
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
1
BANK EKONOMI RAHARJA didirikan dengan prinsip konservatif, profesionalisme, dan kehati–hatian di Jakarta pada 15 Mei 1989 dan mulai beroperasi pada 8 Maret 1990 dengan berkantor Pusat di Jalan Suryopranoto 29-31 Jakarta 10160. Pada tanggal 16 September 1992, BANK EKONOMI RAHARJA mendapat izin dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa. Hal ini memberikan warna baru di dalam usahanya memperluas jaringan kerja dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui keikutsertaannya dalam kegiatan aktivitas perbankan internasional terutama dalam bidang ekspor dan impor. Untuk dapat lebih memaksimalkan pelayanan dan mendekatkan diri kepada nasabah, maka pada tanggal 25 Oktober 1995 BANK EKONOMI RAHARJA berpindah kantor ke lokasi Segitiga Emas di Gedung Jakarta Stock Exchange, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan dan pada 28 Maret 2000 memperoleh izin dari Bank Indonesia untuk berpindah alamat ke Gedung Graha Ekonomi, Jalan Setiabudi Selatan Kav-10 Jakarta 12920. Pada tanggal 28 Februari 2005 dengan pertimbangan area gedung yang lebih luas BANK EKONOMI RAHARJA pindah lokasi ke Jalan Setiabudi Selatan Kav. 7-8 Jakarta Selatan 12920. Tanggal 24 Desember 1996, BANK EKONOMI RAHARJA diizinkan menjadi Bank Persepsi Kas Negara yang menerima setoran pajak dari masyarakat luas baik nasabah maupun non nasabah dan ditunjuk sebagai Bank Persepsi serta Bank Devisa Persepsi On Line sejak tanggal 22 April 2003. Hal tersebut merupakan salah satu upaya Bank untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada nasabah serta mendukung program pemerintah di dalam pembayaran pajak. Sebagai salah satu strategi pengembangan bisnisnya, per efektif tanggal 28 Desember 2007, Bank Ekonomi Raharja telah berstatus sebagai perusahaan terbuka dan pada tanggal 8 Januari 2008 telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank Ekonomi Raharja merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamya di tahun 2008 pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sebelumnya bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ). Dalam menghadapi tuntutan perbankan masa depan yang sarat dengan fasilitas teknologi serba canggih, maka salah satu solusi yang dapat diberikan BANK EKONOMI RAHARJA adalah dengan menyediakan fasilitas perbankan terintegrasi yang tak terbatas ruang dan waktu yakni fasilitas PhoneBanking dan Internet Banking. Disamping itu, untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan jaringan ATM, BANK EKONOMI RAHARJA melakukan kerjasama dengan Jaringan ATM PRIMA, ATM ALTO serta Debit PRIMA sehingga pemilik kartu ATM BANK EKONOMI RAHARJA dapat melakukan penarikan uang tunai diseluruh anggota ATM PRIMA dan ALTO serta melakukan transaksi Debit ke seluruh merchant outlet yang berlogo ATM PRIMA. Sampai dengan Desember 2007, BANK EKONOMI RAHARJA telah mengembangkan jaringan operasional di 22 kota besar Indonesia antara lain: Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Lampung, Palembang, Batam, Medan, Pekanbaru, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, Samarinda, Denpasar dengan total jumlah kantor terdiri dari 1 kantor pusat, 40 kantor cabang, 31 kantor capem dan 7 kantor kas. Berlandaskan komitmen, prinsip kehati–hatian bank dan visi–misi, BANK EKONOMI RAHARJA bertekad untuk memberikan layanan yang seluas–luasnya bagi nasabah khususnya dan masyarakat pada umumnya melalui dukungan teknologi, peranan sumber daya manusia, struktur permodalan dan penerapan Manajemen Risiko.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
2
Komisaris Independen Pada RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 28 Agustus 2007 telah diangkat seorang Komisaris Independen baru dalam rangka pemenuhan ketentuan mengenai Komisaris Independen yakni Bapak Hariawan Pribadi. Dengan demikian jumlah Komisaris Independen per 31 Desember 2007 adalah sebanyak 2 (dua) orang Komisaris.
Rapat Kerja Nasional Pada tanggal 25 – 26 Januari 2008, Bank Ekonomi Raharja telah mengadakan Rapat Kerja Nasional untuk merumuskan strategi perusahaan satu tahun ke depan.
Pembukaan Kantor Cabang Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan mendekatkan diri kepada masyarakat, Bank Ekonomi Raharja telah melakukan penambahan jaringan Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, maupun Kantor Kas. •
26 Februari 2007, Pembukaan Kantor Kas Jakarta ITC Cempaka Mas
•
16 April 2007, Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Pontianak Mall
•
09 Juli 2007, Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Jakarta Pluit
•
24 Oktober 2007, Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Bekasi Lippo Cikarang
•
24 Oktober 2007, Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Jakarta Pasar Pagi Lama.
•
22 Desember 2007, Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Tangerang Serpong
•
03 Januari 2008, Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Jakarta Pondok Indah
•
03 Januari 2008, Pembukaan Cabang Pembantu Surabaya Kembang Jepun
•
06 Februari 2008, Pembukaan Pembantu Jakarta Grand Indonesia
•
12 Maret 2008 Pembukaan Cabang Rantau Prapat Ahmad Yani
Bank Ekonomi Raharja Go Public Mengakhiri tahun 2007 atau tepatnya tanggal 25 Oktober 2007, Bank Ekonomi Raharja mencatat sebuah peristiwa penting yakni merubah statusnya menjadi Perseroan Terbuka melalui Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 140 tanggal 25 Oktober 2007 yang dibuat oleh Irawan Soerodjo, SH Notaris di Jakarta. Dan pada tanggal 28 Desember 2007 Pernyataan Pendaftaran dalam rangka penawaran umum saham Bank Ekonomi Raharja dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) melalui suratnya No. S-6568 /BL/2007.
Cabang
Public Expose Pada tanggal 03 Desember 2007, telah diadakan Due Diligence Meeting dan Public Expose Bank Ekonomi Raharja dalam rangka penawaran umum perdana sebanyak 270.000.000 (dua ratus tujuh puluh juta) lembar saham baru atau sekitar 10,11% dari total saham bank kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp. 100,- (seratus Rupiah).
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
3
Pencatatan Di Bursa Efek Indonesia Mengawali tahun 2008 atau tepatnya tanggal 08 Januari 2008, Bank Ekonomi Raharja telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank Ekonomi Raharja merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di tahun 2008 pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bank Ekonomi Raharja Indonesia Jalin Kerjasama
dan
Garuda
Di awal tahun 2008 pula, Bank Ekonomi Raharja dan Garuda Indonesia menjalin kerjasama yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Niaga Garuda Indonesia Agus Priyanto dengan Direktur Utama Bank Ekonomi Raharja Hendrik Tanojo dan Wakil Direktur Utama Bank Ekonomi Raharja Sia Leng Ho. Kerjasama tersebut antara lain dilakukan di bidang pemasaran yang mencakup Corporate Travelling, Pengembangan Loyalty Program, Marketing Program, Point Rewards dan special event untuk nasabah Bank Ekonomi serta pelayanan E-Payment yaitu pembayaran tiket Garuda melalui Electronic Banking Bank Ekonomi Raharja.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
4
(Dalam Jutaan Rupiah)
NERACA Aktiva Aktiva Produktif Bersih Kredit yang diberikan Dana Pihak Ketiga Ekuitas
2007 15,641,816 14,719.883 7,336,718 14,098,649 1,120,788
LAPORAN LABA RUGI Pendapatan (Beban) Bunga – Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya – Bersih Laba Operasional Laba Bersih
2007
RASIO KEUANGAN Permodalan CAR (risiko kredit) CAR (risiko kredit dan pasar) Aktiva Tetap Terhadap Modal Kualitas Aktiva NPL Ratio Bruto Aktiva Produktif Bermasalah Rentabilitas ROA ROE NIM BOPO Likuiditas LDR Kepatuhan
2007
Persentase Pelanggaran BMPK a. Pihak Terkait b. Pihak Tidak Terkait Persentase Pelaupauan BMPK a. Pihak Terkait b. Pihak Tidak Terkait GWM Rupiah PDN
2006 14,331,509 13,014,842 5,575,711 13,151,940 889,938
2006
2005
2004
11,294,135 10,424,764 5,400,638 10,238,701 737,889
2005
2003
10,123,928 9,626,624 4,314,830 9,280,601 587,052
2004
8,246,634 7,664,320 2,955,622 7,680,648 395,069
2003
546,658
453,046
419,099
357,968
270,431
72,567
67,045
47,655
41,634
37,327
267,101
234,240
200,381
172,689
127,389
279,556 192,752
218,806 150,148
218,718 150,837
185,280 129,602
143,042 101,640
2006
2005
2004
2003
13,18 % 13,13 % 18,02 %
14,03 % 14,00 % 20,61 %
12,83 % 13,03 % 22,29 %
12,90 % 13,11 % 23,19 %
12,24 % 12,03 % 28,34 %
2,45 % 2,06 %
2,52 % 1,08 %
0,89 % 0,48 %
0,72 % 0,33 %
1,67 % 0,64 %
1,87 20,32 4,28 80,27
% % % %
1,62 19,51 3,95 86,26
% % % %
2,04 24,36 4,40 79,47
% % % %
1,92 30,70 4,11 78,94
% % % %
2,01 32,92 4,22 82,08
% % % %
52,05 %
42,40 %
52,75 %
46,49 %
38,49 %
0,00 % 0,00 %
0,00 % 0,00 %
0,00 % 0,00 %
0,00 % 0,00 %
0,00 % 0,00 %
0,00 % 0,00 %
0,00 % 0,00 %
0,00 % 0,00 %
9,70 % 7,23 %
6,12 % 15,24 %
5,11 % 8,62 %
0,00 0,00 10,11 2,61
% % % %
0,00 0,00 11,48 3,28
% % % %
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
5
Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan selama tahun 2007 tetap terjaga ditengah meningkatnya tekanan dari sisi eksternal terutama terkait dengan krisis Sub Prime Mortgage di Amerika Serikat serta tingginya harga minyak dunia. Kinerja perekonomian Indonesia secara umum sampai dengan akhir tahun 2007 ditutup dengan pencapaianpencapaian yang cukup menggembirakan, sebagai mana yang terlihat pada beberapa indikator perekonomian nasional yang menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan ekonomi di akhir tahun mencapai 6,3%, di mana ini adalah pertama kalinya sejak krisis Asia perekonomian Indonesia mampu tumbuh hingga di atas 6% per tahun. Tingkat inflasi yang mencapai 6,59%, stabilitas nilai Rupiah serta Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mencatatkan surplus 3,1% dari PDB juga menunjukkan stabilitas perekonomian yang semakin terjaga. Di bidang perbankan, tahun 2007 juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Total Asset perbankan, Kredit, dan Dana Pihak Ketiga tumbuh dengan diturunkannya BI rate sejalan dengan terpeliharanya stabilitas ekonomi makro. Seiring dengan perkembangan industri perbankan yang semakin membaik, di tahun 2007 Bank Ekonomi Raharja juga semakin memantapkan eksistensinya di dunia perbankan nasional dengan memberikan kinerja yang menggembirakan. Kinerja keuangan Bank di tahun 2007 dipresentasikan melalui pencapaian asset Rp. 15,64 triliun atau lebih tinggi 9,14% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Capital Adequacy Ratio (CAR) setelah memperhitungkan risiko pasar untuk tahun 2007 adalah sebesar 13,13%. Di tahun 2007, Bank Ekonomi Raharja membukukan laba bersih sebesar Rp. 192,75 miliar, meningkat 28,37% dari tahun 2006 yang sebesar Rp. 150,15 miliar. Kemampuan Bank Ekonomi Raharja untuk melaksanakan fungsi intermediasinya juga semakin membaik dengan tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) tahun 2007 yang sebesar 52,05% atau meningkat bila dibandingkan tahun 2006 sebesar 42,40%. Menutup tahun 2007 Bank Ekonomi Raharja telah mencatatkan sejarah baru dalam perjalanan bisnisnya, di mana per efektif tanggal 28 Desember 2007 Bank Ekonomi Raharja telah berstatus sebagai perusahaan terbuka berdasarkan Pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK). Selain itu pula, para pemegang saham Bank Ekonomi Raharja telah menyetujui merubah nilai nominal masing–masing saham semula sebesar Rp.1000,- (seribu Rupiah) menjadi Rp.100,(seratus Rupiah) serta menyetujui mengeluarkan saham dalam simpanan /portepel dan menawarkan/menjual saham baru yang akan di keluarkan dari portepel tersebut kepada masyarakat melalui penawaran umum kepada masyarakat dalam jumlah
sebanyak 270.000.000 (dua ratus tujuh puluh juta) lembar saham baru. Mengawali tahun 2008 atau tepatnya tanggal 8 Januari 2008, Bank Ekonomi Raharja telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi bank pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tahun 2008. Perubahan status menjadi perusahaan terbuka, hendaknya terus memotivasi jajaran manajemen dan seluruh karyawan untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan nasabah pada khususnya serta lebih meningkatkan kinerjanya untuk mencapai hasil yang semakin baik. Di masa yang akan datang Bank Ekonomi Raharja akan tetap terpacu untuk senantiasa tumbuh dan berkembang dengan tetap menekankan pentingnya pelayanan yang berkualitas serta memegang teguh prinsip kehati–hatian dan Good Corporate Governance. Dalam rangka mencapai misi “Kami Menciptakan Nilai” Bank Ekonomi Raharja senantiasa memantapkan komitmennya dalam menyelenggarakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik melalui penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten. Berbagai penyempurnaan dilakukan dalam memenuhi ketentuan mengenai penerapan Prinsip GCG, diantaranya adalah dengan diangkatnya seorang Komisaris baru sebagai Komisaris Independen pada Rapat Umum Pemegang Saham yang diselengarakan pada tanggal 28 Agustus 2007, untuk memenuhi ketentuan mengenai Komisaris Independen serta dibentuknya Komite Remunerasi dan
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
6
Nominasi pada tanggal 26 Februari 2007. Dewan Komisaris melanjutkan perannya dalam tata kelola perusahaan untuk mengawasi aspekaspek utama operasional Bank, melalui mekanisme pertemuan rutin Dewan Komisaris, Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Dalam penerapan Manajemen Risiko, Bank Ekonomi Raharja terus mengembangkan dan menyempurnakan sistem Manajemen Risiko melalui peningkatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) guna mengantisipasi risiko secara lebih dini serta mengambil langkahlangkah yang dilakukan guna meminimalisir dampak risiko. Beberapa penyempurnaan akan
terus dilakukan sesuai dengan pertimbangan besarnya volume dan kompleksitas transaksi (kategori Bank) menuju ke penerapan Basel II yang ditetapkan Bank Indonesia. Penerapan etika kerja yang tinggi, tata kelola perusahaan yang baik serta penyempurnaan atas pengelolaan risiko merupakan komitmen yang senatiasa dipegang teguh untuk mencapai tujuan Bank Ekonomi Raharja. Itu semua merupakan hasil kerja keras, komitmen dan dedikasi yang tinggi dari seluruh jajaran manajemen dalam mewujudkan pertumbuhan Bank, disertai dukungan dan kerjasama dari seluruh nasabah, pemegang saham dan mitra usaha.
Sebagai penutup, Komisaris mengucapkan terima kasih kepada manajemen, seluruh karyawan, pemegang saham, Bank Indonesia dan para nasabah kami yang tak pernah berhenti memberikan kepercayaan dan dukungannya. Akhir kata semoga Bank Ekonomi Raharja dapat terus maju, tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan di dalam bisnis perbankan nasional.
Jakarta, April 2008
Teddy Jeffrey Katuari Komisaris Utama
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
7
Di tengah tantangan yang tidak ringan sebagai akibat dari krisis surat utang subprime mortgage di Amerika Serikat yang mendorong terjadinya gejolak di pasar uang internasional dan meningkatnya harga minyak dunia, kinerja perekonomian di Indonesia sampai dengan akhir tahun 2007 cukup menggembirakan. Di tengah tantangan tersebut selama tahun 2007 Bank Ekonomi Raharja tetap terpacu untuk senantiasa tumbuh dan berkembang serta menjalankan fungsi intermediasi sebagaimana layaknya suatu bank umum dengan tetap menekankan pentingnya pelayanan yang berkualitas serta memegang teguh prinsip kehati-hatian. Tahun 2007 merupakan tahun yang mencatatkan sejarah baru Bagi Bank Ekonomi Raharja. Dalam rangka mengembangkan strategi bisnisnya, dipenghujung tahun 2007, tepatnya per efektif tanggal 28 Desember 2007 Bank Ekonomi Raharja telah resmi merubah statusnya dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Melalui Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 140 tanggal 25 Oktober 2007 dibuat oleh Irawan Soerodjo, SH. Mengawali tahun 2008, tepatnya tanggal 2 - 4 Januari 2008 Penjamin Pelaksana Emisi dan para Penjamin Emisi Efek atas nama Bank Ekonomi Raharja melakukan Penawaran Umum sebanyak 270.000.000 (dua ratus tujuh puluh juta) lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 1.080,- (seribu delapan puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Menyusul kemudian pertanggal 8 Januari 2008, Bank Ekonomi Raharja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi bank pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam tahun 2008. Status Bank yang kini telah menjadi perusahaan publik semakin memacu komitmen dari manajemen dan seluruh karyawan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para nasabah. Dari kegiatan operasional dalam tahun 2007 Bank Ekonomi Raharja menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari rasio-rasio keuangan yang dihasilkan yaitu: Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 13,13% lebih baik dari ketentuan Bank Indonesia sebesar 8%. Tingkat Non Performing Loan (NPL) bruto sebesar 2,45% sedangkan NPL netto sebesar 2,06%, lebih baik dari ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%. Loan to Deposit Ratio (LDR) tahun 2007 mencapai 52,05% menunjukkan peningkatan dibanding LDR pada tahun 2006 yang sebesar 42,40%, yang mencerminkan fungsi intermediasi Bank
Ekonomi Raharja semakin meningkat dengan pertumbuhan kredit sebesar 31,58% yaitu sebesar Rp. 5.575,71 miliar pada tahun 2006 menjadi sebesar Rp. 7.336,72 miliar pada tahun 2007. Dalam tahun 2007 Bank Ekonomi Raharja mampu membukukan laba setelah pajak sebesar Rp. 192,75 miliar setelah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Rekan, yang berarti meningkat sebesar 28,37% dibandingkan laba tahun 2006 yang sebesar Rp. 150,15 miliar. Pencapaian laba ini menghasilkan rasio laba terhadap asset atau Return on Asset (ROA) sebesar 1,87% serta rasio laba terhadap modal atau Return on Equity (ROE) sebesar 20,32% di tahun 2007. Pencapaian kinerja tersebut adalah berkat kerja keras dari seluruh jajaran Bank Ekonomi Raharja baik di Kantor Pusat maupun di seluruh cabang yang ada, dan juga berkat dukungan dari semua pihak yang terkait terutama dari para nasabah Bank Ekonomi Raharja, dengan semangat kebersamaan dan profesionalisme untuk mencapai tujuan yang diharapkan bersama. Penghimpunan dana masyarakat meningkat sebesar 7,20% atau mencapai Rp. 14.098,65 miliar pada tahun 2007. Peningkatan terbesar berasal dari kenaikan Tabungan sebesar Rp. 887,57 miliar atau naik 24,92%, dan Giro meningkat sebesar Rp. 375,29 miliar atau naik 14,96%. Sumber dana Deposito mengalami penurunan sebesar Rp. 316,14 miliar atau turun 4,46%. Meningkatnya sumber dana Tabungan dan Giro ini sesuai dengan strategi Bank untuk berkonsentrasi pada pengembangan pemasaran produk dana Tabungan dan Giro dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip KYC (Know Your Customer). Peningkatan dana masyarakat juga sejalan dengan tujuan strategis Bank Ekonomi Raharja yang berupaya menggalang mobilitas dana masyarakat secara maksimal dan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit usaha.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
8
Dalam rangka memperluas jaringan bisnis serta meningkatkan market share baik funding maupun loans, pada tahun 2007 Bank Ekonomi Raharja telah melakukan peningkatan dan penambahan jaringan kantor dan ATM. Sampai dengan Desember 2007 Bank Ekonomi Raharja telah memiliki 79 kantor yang tersebar di 22 kota dengan 83 jaringan ATM yang tergabung dalam jaringan ALTO dan ATM PRIMA. Bank Ekonomi Raharja juga telah mengembangkan layanan perbankan terintegrasi yang tidak terbatas ruang dan waktu yakni Ekonominet (Internet Banking). Sementara disisi produk dan layanan, Bank Ekonomi Raharja terus berupaya melakukan inovasi dan penyempurnaan agar sesuai dengan keinginan nasabah. Di bidang teknologi informasi, Bank Ekonomi Raharja telah mengembangkan berbagai sistem dan program aplikasi perbankan antara lain e-banking. Namun demikian, mengingat saat ini Bank telah berstatus sebagai perusahaan publik, maka Bank secara konsisten akan terus melakukan penyempurnaan dan pengembangan pada berbagai sistem teknologi perbankan secara terpadu dan saling on line terhadap masing-masing unit operasional serta secara kontinyu terus melakukan pengembangan berbagai layanan perbankan elektronik yang canggih dan terpadu. Bank Ekonomi Raharja senantiasa berupaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan nasabah pada khususnya dengan mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) yang juga memungkinkan Bank untuk memberikan perlindungan terhadap stakeholders, pemegang
saham, nasabah maupun masyarakat luas serta menjaga tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai yang berlaku umum dalam industri perbankan. Manajemen juga memberikan perhatian terhadap pengelolaan Manajemen Risiko sebagai salah satu alat kontrol terhadap perjalanan usaha Bank Ekonomi Raharja. Strategi utama pengelolaan Risiko Bank Ekonomi Raharja adalah menerapkan Manajemen Risiko sebagai bagian dari prinsip kehati-hatian Bank dalam memonitor profil risiko-risiko secara konsisten guna mendukung langkah menuju visi jangka panjang. Implementasinya adalah dengan memastikan penerapan Basel II sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia melalui Sistem Informasi Manajemen (Informasi Teknologi), Pengelolaan Risiko Kredit, Pengelolaan Risiko Operasional, Pengelolaan Sumber Daya Manusia, dan pemeriksaan secara berkala terhadap pelaksananaan Manajemen Risiko oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Dengan kemampuan Bank Ekonomi Raharja untuk mempertahankan pencapaian kinerja di tahun 2007 menjadikan landasan kuat untuk meningkatkan kinerja Bank Ekonomi Raharja di tahun 2008 dengan tetap berpegang teguh pada fokus dan strategi usaha berlandaskan prinsip kehati–hatian maupun penerapan tata kelola perusahaan secara baik dan benar. Untuk mendukung pencapaian tersebut, Bank Ekonomi Raharja akan tetap konsisten pada lima strategi pokok yaitu pengembangan usaha, pengembangan teknologi, pengembangan sumber daya manusia, memperkuat struktur permodalan dan pengelolaan risiko.
Secara umum, segenap pimpinan Bank Ekonomi Raharja optimis untuk meraih sukses di tahun 2008. Untuk itu, kami sangat mengharapkan peran serta dari pemegang saham, nasabah, maupun masyarakat umumnya. Kami percaya, dengan sinergi yang baik ini, hasil kerja kita akan lebih baik. Pada kesempatan ini, Direksi mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada nasabah dan masyarakat umumnya yang telah memberikan kepercayaan dan memanfaatkan layanan perbankan Bank Ekonomi Raharja. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada pemegang saham, Pemerintah Indonesia khususnya Bank Indonesia dan Dewan Komisaris serta mitra usaha atas dukungan yang telah di berikan kepada Bank Ekonomi Raharja. Akhir kata, terima kasih dan penghargaan diberikan kepada segenap karyawan Bank Ekonomi Raharja atas kerja yang telah menghasilkan prestasi menggembirakan pada tahun 2007. Jakarta, April 2008
Hendrik Tanojo Direktur Utama
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
9
AKTIVITAS UTAMA Pada tahun 2007, salah satu prioritas kebijakan manajemen sebagaimana yang dituangkan dalam rencana kerjanya adalah pengembangan bisnis yang berorientasi pada sektor usaha yang produktif serta dititik beratkan pada sektor perdagangan, industri dan perusahaan yang export oriented sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dengan harapan dapat turut berperan dalam pembangunan perekonomian nasional. Implementasinya dilakukan dengan cara penambahan jaringan kantor dan pengembangan pangsa pasar di seluruh cabang terutama produk–produk serta memobilisasi semua infrastruktur yang ada untuk meningkatkan kompetensi dan pengembangan pangsa pasar secara signifikan dengan tetap berlandaskan pada prinsip kehati–hatian perbankan maupun penerapan tata kelola perusahaan secara baik dan benar. Kebijakan tersebut dijadikan acuan untuk pelaksanaan kegiatan usaha utama Bank Ekonomi Raharja selaku Bank, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk kredit baik kepada individu maupun perusahaan serta dalam hal kegiatan pendapatan imbal jasa (fee based income). PERKEMBANGAN EKONOMI Tahun 2007 perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Dimana pada tahun tersebut, berhasil ditutup dengan pencapaianpencapaian yang cukup baik seperti yang terlihat pada beberapa indikator perekonomian Indonesia. Untuk pertama kalinya sejak krisis Asia, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mencapai di atas 6% per tahun yaitu 6,3% di akhir tahun 2007.
Pertumbuhan ekonomi ini ditunjukkan dengan laju yang semakin berimbang antara sisi penawaran dan permintaan. Realisasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sepanjang tahun 2007 tercatat melaju sebesar 8,37%, sementara investasi swasta tumbuh sebesar 7,18% dari tahun lalu. Perkembangan pada investasi ini menyebabkan rasio investasi pada PDB telah meningkat sekitar 23% di tahun 2007. Di sisi eksternal Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) terus membukukan surplus. Pada akhir tahun 2007 surplus NPI tercatat 3,1% dari PDB, sehingga rata-rata surplus NPI tiga tahun terakhir adalah 2,4% dari PDB. Kinerja NPI yang
sangat baik dalam 4 (empat) tahun terakhir ini telah memberi ruang untuk membiayai berbagai keperluan pembangunan, memperkuat diri melalui penambahan cadangan devisa dan mempertahankan resiliensi permintaan domestik dalam perekonomian nasional. Sampai dengan akhir 2007 cadangan devisa telah mencapai USD 56,9 miliar atau setara dengan 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Indikator perkembangan di sektor perbankan juga mengalami perkembangan yang cukup baik. Pertumbuhan total Asset perbankan telah meningkat cukup pesat yaitu sebesar Rp 1.895 triliun pada bulan November 2007 atau sebesar
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
10
11,9%. Sementara itu kredit meningkat menjadi Rp. 1.004,6 triliun di akhir tahun 2007 atau tumbuh sebesar 24,3%. Pertumbuhan kredit tersebut di dukung oleh peningkatan DPK yaitu berada pada posisi Rp. 1.437,5 triliun pada bulan November 2007. Stabilitas sistem perbankan kita pasca krisis telah jauh lebih baik dibandingkan sebelum krisis. Mayoritas Bank dalam industri perbankan saat ini telah mempertahankan kecukupan modalnya pada tingkat yang tinggi, yaitu CAR rata-rata berkisar pada angka 19,5%. Di sisi profitabilitas, ROA perbankan mengalami peningkatan sebesar 2,8%, yang secara umum diperoleh dari adanya perbaikan dalam efisiensi kegiatan operasional perbankan. Sementara itu Rasio NPL perbankan mengalami perbaikan dari 6,98% (bruto) dan 3,63% (net) menjadi 5,41% (bruto) dan 2,29% (net). Hal ini menunjukkan bahwa sektor perbankan ternyata mampu menahan berbagai gejolak yang cukup besar dalam perekonomian seperti kenaikan harga minyak dan dampaknya terhadap nilai tukar, inflasi dan suku bunga. Ini semua tidak terlepas dari semakin membaiknya kemampuan Manajemen Risiko perbankan dan peraturan kehati-hatian yang diterapkan pada perbankan nasional. Di masa yang akan datang kita akan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang semakin berat dalam sistem perekonomian dan keuangan. Di
tengah tantangan tersebut diharapkan optimisme yang sudah terbentuk saat ini di mana perekonomian berkembang ke arah yang semakin membaik dapat terus dipertahankan. Hal ini di dukung dengan sistem pemerintahan dan berbagai perangkat birokrasi yang semakin efektif dalam menjalankan tugasnya serta tersedianya modal stabilitas dan daya tahan ekonomi makro. Secara umum pertumbuhan ekonomi sampai tahun 2009 diperkirakan akan terus meningkat secara bertahap menuju laju 7% per tahun. Ekspansi yang terus berlanjut tersebut terutama di dukung oleh meningkatnya kapasitas perekonomian sejalan dengan rasio investasi terhadap PDB yang terus meningkat merespons perbaikan-perbaikan pada daya beli masyarakat, NPI yang terus membukukan surplus, nilai tukar yang stabil, dan inflasi yang mengarah pada laju yang semakin rendah. Sektor perbankan juga diharapkan akan mengalami peningkatan. Kredit diharapkan tumbuh sebesar 24% dengan perkiraan LDR sebesar 72%. Diperlukan kerja keras semua pihak untuk mengantisipasi segala tantangan yang dihadapi. Diantaranya adalah kombinasi antara kebijakan BI di bidang perbankan dengan kebijakan pemerintah di sektor riil diharapkan akan membantu tercapainya tujuan menuju perkembangan ekonomi Indonesia yang lebih baik lagi.
SUKU BUNGA Tingkat suku bunga rata–rata per tahun Bank Ekonomi Raharja, dapat diuraikan sebagai berikut : a. Kredit Tingkat bunga rata–rata per tahun kredit adalah sebagai berikut :
Keterangan Rupiah Mata Uang Asing
Tahun 2007
Tahun 2006
12,23%
15,37%
7,30%
7,63%
b. Simpanan Tingkat bunga rata–rata per tahun Simpanan adalah sebagai berikut :
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
11
Keterangan
Tahun 2007
Tahun 2006
Rupiah Giro
4,60%
4,61%
Ultra
5,75%
8,48%
Ekonomi
3,33%
5,74%
Ekonomi Khusus
1,74%
4,13%
Eko Junior
2,73%
5,34%
Deposito
7,90%
11,29%
Giro
3,10%
3,29%
Deposito
4,41%
4,08%
Tabungan :
Dollar Amerika Serikat
c. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Tingkat suku bunga rata – rata penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain pada tahun 2006 dan tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Keterangan
Tahun 2007
Tahun 2006
Rupiah BI Intervensi
-
-
Call Money
5,86%
8,82%
Kredit
6,00%
6,00%
Lainnya
9,47%
-
5,39%
4,93%
-
3,19%
Dollar Amerika Serikat Call Money Dollar Singapura Call Money
d. Efek – efek Keterangan
Tahun 2007
Tahun 2006
Rupiah SBI
8,47%
11,89%
12,55%
13,32%
Obligasi
6,78%
7,39%
Commercial Paper
4,97%
5,13%
Obligasi Dollar Amerika Serikat
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
12
HAL – HAL YANG AKAN DICAPAI DIMASA AKAN DATANG Proyeksi Keuangan Bank Ekonomi Raharja Tahun 2008 Dengan mengacu pada perkiraan kondisi ekonomi tahun 2008, Bank Ekonomi Raharja telah menyusun RKAT (Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan) Tahun 2008 yang secara garis besarnya adalah sebagai berikut: • • • •
Mencapai Mencapai Mencapai Mencapai
Total Asset sebesar Rp. 17,94 triliun Total Kredit sebesar Rp. 9,13 triliun Sumber Dana Masyarakat sebesar Rp. 15,45 triliun Laba Sebelum Pajak sebesar Rp. 306,53 miliar
Adapun pencapaian rasio – rasio keuangan direncanakan sebagai berikut : • • • •
Capital Adequacy Ratio direncanakan sebesar 15,50% Return on Equity direncanakan sebesar 15,18% Non Performing Loan (bruto) ditargetkan sebesar 2,56% Mencapai Loan to Deposit Ratio sebesar 59,07%
Langkah – Langkah strategi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, dilakukan berbagai langkah strategis pada berbagai bidang kegiatan yaitu sebagai berikut: Strategi Pengembangan Usaha •
•
•
Menjaga kualitas Kredit melalui penekanan angka Non Performing Loan (NPL) dengan cara mensosialisasikan ke seluruh debitur mengenai kewajiban untuk melengkapi dokumen kredit khususnya Laporan Keuangan Audited disamping tetap menekankan peningkatan fungsi intermediasi secara prudensial dengan berdasarkan prinsip kehati-hatian. Memperluas jangkauan layanan melalui penambahan jaringan kantor hingga mencapai 100 kantor untuk jangka waktu pendek dan 140 kantor untuk jangka waktu menengah. Pada tahun 2008, Bank Ekonomi Raharja berencana mengadakan perluasan jaringan kantor sebanyak 11 kantor cabang di Rantau Prapat (Sumatera Utara), Manado, Cirebon, Pangkal Pinang, Gresik, 1 kantor di Semarang, 1 kantor di Lampung, 1 kantor di Solo serta 3 kantor di Jakarta. Strategi Ekspansi jaringan kantor Ekonomi Raharja akan difokuskan pembukaan kantor di 3 (tiga) area :
•
-
Guna memperkuat jaringan dan mendukung kantor cabang yang sudah ada, ekspansi jaringan kantor dilakukan pula di kota-kota sentra bisnis di luar Jabotabek dimana Bank Ekonomi Raharja sudah memiliki jaringan kantor yakni Semarang, Lampung, dan Solo.
-
Menambah jaringan disentra-sentra bisnis di wilayah Jabotabek guna memperkuat basis di wilayah Jabotabek.
Strategi peningkatan kredit berfokus pada pembiayaan usaha yang produktif sehingga mencapai Rp. 9,13 triliun atau mencapai rasio LDR kurang - lebih 60% untuk jangka pendek dan dalam jangka waktu menengah mencapai 70% dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Strategi pencapaian LDR tersebut, dilakukan disetiap jajaran melalui : -
Penekanan pada pelayanan bisnis yang berbasis Relationship Banking atau pendekatan kepada nasabah dengan mengandalkan pola hubungan pribadi.
-
Menggali potensi sektor-sektor pembiayaan yang lebih produktif misalnya sektor perkebunan (kelapa sawit), industri dan perusahaan yang export oriented disamping sektor perdagangan.
Bank pada
- Penetrasi pada kota-kota sentra bisnis dimana Bank Ekonomi belum memiliki jaringan kantor yakni Rantau Prapat (Sumatera Utara), Manado, Cirebon, Pangkal Pinang dan Gresik.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
13
-
-
Melakukan penjajakan Consumer Loan untuk karyawan beberapa nasabah perusahaan (prime customer) yang telah menjadi nasabah Bank Ekonomi Raharja. Mempercepat proses kredit secara keseluruhan antara lain mempercepat pembuatan proposal kredit, proses review kredit namun tanpa mengurangi pengendalian risiko.
-
Memaksimalkan seluruh kantor (Pimpinan Cabang/Capem, Team Leader, Account Officer) untuk mendorong nasabahnya memanfaatkan plafond kredit yang telah diberikan secara maksimal.
-
Melakukan ekspansi jaringan kantor di kota-kota sentra bisnis dimana Bank Ekonomi Raharja belum memiliki jaringan kantor seperti di Rantau Prapat (Sumatera Utara), Manado, Cirebon, Pangkal Pinang dan Gresik.
•
•
Strategi penghimpunan dana dikonsentrasikan pada pengembangan pemasaran produk dana tabungan dan giro dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip KYC (Know Your Customer). Pada Tahun 2008, Bank Ekonomi Raharja akan meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sehingga mencapai Rp. 15,45 triliun atau minimal sebesar 10% dari posisi DPK akhir Tahun 2007. Peningkatkan posisi dana pihak ketiga akan diiringi dengan usaha mengurangi komposisi Deposito dan meningkatkan komposisi Tabungan maupun Giro.
•
-
Meningkatkan transaksi foreign exchange melalui penawaran harga yang competitive.
-
Peningkatan pembiayaan kepada konsumen antara lain kredit pemilikan kendaraan bermotor.
-
meningkatkan financing.
volume
trade
-
Mengembangkan fitur produk dan layanan perbankan secara electronic (Bill Payment) yang mengarah kepada perolehan nasabah baru antara lain dengan menerima pembayaran tagihan dan pembelian voucher handphone, pembayaran tagihan kartu kredit dan cicilan personal loan, pembayaran tagihan TV berlangganan, pembelian tiket pesawat, pembayaran tagihan asuransi, pembayaran tagihan air minum, pembayaran tagihan uang sekolah.
-
Pengembangan produk yakni Tabungan Asuransi
-
Terus mengembangkan kerjasama dengan nasabah besar yang memiliki customer base.
-
Menempatkan jaringan mesin ATM dilokasi-lokasi kantor Bank maupun ditempat-tempat strategis.
Bank Ekonomi Raharja akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah melalui peningkatan pelayanan yang mengarah pada perbankan elektronik (Electronic Banking) yakni :
Seperti halnya tahun 2007, di tahun 2008 Bank Ekonomi Raharja akan berupaya meningkatkan Fee Based Income melalui peningkatan transaksi perbankan. Dalam mencapai strategi peningkatan fee based income dilakukan dengan :
-
Internet Banking Bisnis, merupakan pengembangan fitur Internet Banking melalui layanan transaksi di internet untuk Bussiness (non personal).
-
Mobile Banking yakni akses transaksi perbankan melalui penggunaan handphone/ telepon selular.
-
PIN PAD, merupakan aplikasi pembuatan PIN secara online.
-
EMV PAD, merupakan aplikasi ATM dengan chips
kartu
Strategi Pengembangan Teknologi Informasi •
•
Outsourcing teknologi kepada perusahaan lain yang lebih memiliki kompetensi dan sumber daya manusia yang lebih siap yakni dengan mengunakan pihak penyedia jasa teknologi informasi PT Sigma Caraka. Bank tidak selalu melakukan investasi di bidang teknologi informasi dalam penggunaan teknologi yang baru karena
•
hal ini dilakukan oleh penyedia jasa outsourcing. Strategi pengembangan teknologi informasi difokuskan pada dua sasaran utama yakni proses otomasi dan teknologi Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
14
Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia •
•
•
Melakukan pengembangan struktur organisasi yang mampu beradaptasi terhadap perubahan dalam lingkungan persaingan. Melaksanakan rekrutmen untuk mendapatkan tenaga yang berkualitas.
• •
Melaksanakan pelatihan karyawan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Melaksanakan remunerasi dengan mengacu pada peer group-nya. Menerapkan penilaian prestasi kerja karyawan.
Strategi Memperkuat Struktur Permodalan •
•
Dalam rangka memperkuat struktur permodalan, Bank Ekonomi Raharja melalui proses Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2008 akan menambah modal disetor dari masyarakat sebesar Rp. 27 miliar .
•
Strategi Pengelolaan Risiko
Strategi Menyempurnakan Tata Kelola Perusahaan Strategi pengelolaan perusahaan Bank Ekonomi Raharja adalah memperkuat dan menyempurnakan landasan Tata Kelola Perusahaan yang baik melalui penerapan Good Corporate Governance (GCG).
Strategi utama pengelolaan Risiko Bank Ekonomi Raharja adalah menerapkan Manajemen Risiko sebagai bagian dari prinsip kehati-hatian Bank dengan memonitor profil
risiko-risiko secara mendukung langkah panjang.
PERUBAHAN–PERUBAHAN BERSANGKUTAN
TERJADI
PENTING
YANG
Pada tahun 2007, Bank Ekonomi mencatat sebuah peristiwa penting, di mana per efektif tanggal 28 Desember 2007 Bank Ekonomi Raharja telah berstatus sebagai perusahaan terbuka berdasarkan Pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bapepam – LK). Selain itu pula, para pemegang saham Bank Ekonomi Raharja telah menyetujui merubah nilai
DI
konsisten menuju visi
BANK
DALAM
guna jangka
TAHUN
nominal masing-masing saham semula sebesar Rp. 1000,- (seribu Rupiah) menjadi Rp. 100,- (seratus Rupiah) serta menyetujui mengeluarkan saham dalam simpanan /portepel dan menawarkan/menjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut kepada masyarakat melalui penawaran umum kepada masyarakat.
INFORMASI LAIN MENGENAI TRANSAKSI-TRANSAKSI PENTING LAINNYA DALAM JUMLAH YANG SIGNIFIKAN Penawaran umum saham yang dilakukan adalah sebanyak 270.000.000 (dua ratus tujuh puluh juta) lembar saham biasa Atas Nama atau sebesar 10,11% (sepuluh koma sebelas persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum, dengan nilai nominal. Rp. 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp. 1.080,- (seribu delapan puluh rupiah).
Total Penawaran Umum adalah sebesar Rp. 291.600.000.000,- (dua ratus sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah). Dengan dilakukannya penawaran umum tersebut maka jumlah modal disetor Bank meningkat dari Rp. 240.000.000.000,- (dua ratus empat puluh miliar Rupiah) menjadi Rp. 267.000.000.000,- (dua ratus enam puluh tujuh miliar Rupiah).
KEPATUHAN (% PELANGGARAN MAUPUN DAN PIHAK TIDAK TERKAIT)
PELAMPAUAN BMPK KEPADA PIHAK TERKAIT
Per Desember 2007 tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan BMPK kepada pihak terkait dan pihak tidak terkait.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
15
TOTAL AKTIVA
TOTAL AKTIVA
Total Aktiva Bank Ekonomi Raharja per 31 Desember 2007 mencapai Rp. 15.641.816 juta, meningkat sebesar Rp. 1.310.307 juta atau meningkat 9,14% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2006 yaitu sebesar Rp. 14.331.509 juta. Peningkatan ini lebih disebabkan oleh meningkatnya kredit diberikan sebesar Rp. 1.761.007 juta atau meningkat sebesar 31,58%.
Miliar Rp.
14,331 16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0
15,642
11,294
2005
2006
2007
Tahun
TOTAL DANA PIHAK KETIGA Pada tahun 2007, Bank Ekonomi Raharja berhasil mempertahankan kepercayaan masyarakat yang terlihat dari meningkatnya jumlah simpanan sebesar Rp. 946.709 juta atau meningkat 7,20% dari tahun 2006 yaitu sebesar Rp. 13.151.940 juta menjadi sebesar Rp. 14.098.649 juta pada tahun 2007. Kenaikan terbesar berasal dari kenaikan Tabungan sebesar Rp. 887.566 juta atau naik 24,92%, dan Giro meningkat sebesar Rp. 375.287 juta atau naik 14,96%. Sedangkan sumber dana Deposito mengalami penurunan sebesar Rp. 316.143 juta atau turun 4,46%. Meningkatnya sumber dana Tabungan dan Deposito ini sesuai dengan strategi Bank untuk berkonsentrasi pada pengembangan pemasaran produk dana Tabungan dan Giro dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip KYC (Know Your Customer).
DANA PIHAK KETIGA
16000 13152
14000
Miliar Rp.
12000
14098
10239
10000 8000 6000 4000 2000 0
2005
2006
2007
Dana Pihak Ketiga
Komposisi Dana Pihak Ketiga
Miliar Rp.
7082 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
6766
5313 4449 3046 1879
2005
GIRO
3561 2508
2006
TABUNGAN
2884
2007
Tahun
DEPOSITO
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
16
TOTAL AKTIVA PRODUKTIF
AKTIVA PRODUKTIF
Komposisi aktiva produktif per 31 Desember 2007, selain kredit (49,84%) masih didominasi oleh penempatan–penempatan dana pada treasury assets seperti efek–efek (38,60%), namun dilakukan secara selektif dengan tingkat risiko kredit yang rendah seperti pada Sertifikat Bank Indonesia, surat–surat berharga yang dikeluarkan oleh Pemerintah ataupun BUMN, berperingkat baik, mempunyai tingkat suku bunga yang relatif baik serta nilai ATMR yang rendah.
14720
16000 14000 Miliar Rp.
12000
13015 10425
10000 8000 6000 4000 2000 0 2005
2006
2007
Tahun
Jumlah Aktiva Produktif Tahun 2007 dan 2006 (dalam jutaan rupiah)
JENIS AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada Bank Lain Efek – Efek Kredit yang diberikan Penyertaan pada pihak ketiga Tagihan kepada pihak ketiga Komitmen dan Kontijensi kepada pihak ketiga Total
31 Desember 2007
31 Desember 2006
Total
%
Total
%
912.131 5.681.965 7.336.718 0 67.818
6,20 38,60 49,84 0 0,46
980.130 6.030.068 5.575.711 0 56.867
7,53 46,33 42,84 0 0,44
721.251
4,90
372.066
2,86
14.719.883
100,00
13.014.842
100,00
KREDIT Berdasarkan sektor ekonomi Adapun jumlah kredit yang diberikan sebelum dikurangi penyisihan kerugian mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.761.007 juta atau 31,58% dari sebesar Rp. 5.575.711 juta tahun 2006 menjadi sebesar Rp. 7.336.718 juta di tahun 2007.
Dilihat dari komposisi kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi, terbanyak disalurkan dalam bentuk kredit sektor perdagangan, restoran dan hotel yaitu 41,47% dan industri pengolahan sebesar 28,26%.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
17
Rincian Kredit yang diberikan menurut Sektor Ekonomi per 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006 (dalam jutaan rupiah)
SEKTOR EKONOMI
31 Desember 2007
Perdagangan, restoran dan Hotel Industri pengolahan Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial / masyarakat Pertanian, perburuan dan sarana pertanian Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Listrik, gas dan air Konstruksi Pertambangan Lain-lain TOTAL
%
31 Desember 2006
%
3.042.620
41,47
2.299.824
41,25
2.073.330 938.523 30.038
28,26 12,79 0,41
1.662.710 576.734 68.860
29,82 10,34 1,23
359.590
4,90
241.870
4,34
400.296
5,46
254.949
4,57
0 256.950 7.724 227.647 7.336.718
0 3,50 0,11 3,10 100
0 219.671 18.755 232.338 5.575.711
0 3,94 0,34 4,17 100,00
Berdasarkan Jenis Penggunaan Kredit Berdasarkan jenis penggunaan, kredit yang diberikan Bank Ekonomi Raharja masih dinominasi oleh Kredit Modal Kerja yaitu sebesar
Rp. 5.802.455 juta mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.432.764 juta atau 32,79% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Rincian Kredit yang diberikan menurut Jenis Penggunaan per 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006 (dalam jutaan rupiah)
JENIS KREDIT
31 Desember 2007 Total
31 Desember 2006
%
Total
%
Kredit Modal Kerja
5.802.455
79,09
4.369.691
78.37
Kredit Investasi
1.121.262
15,28
888.269
15.93
211.956
2,89
221.038
3.96
76.965
1,05
0
0
9.966
0,14
11.280
0.20
Kredit Konsumsi Kredit Sindikasi Kredit Karyawan Kredit Impor Kredit Ekspor TOTAL
107.156
1,46
69.481
1.25
6.958
0,09
15.952
0.29
7.336.718
100
5.575.711
100
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
18
Jumlah kredit yang diberikan kepada Real Estate pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar Rp. 78.792 juta dibandingkan dengan tahun 2006. Adapun rincian pemberian kredit kepada Real Estate adalah sebagai berikut: Jumlah dan Persentase Kredit kepada Real Estate per 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006 (dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2007 502.185 6.834.533
KETERANGAN Real Estate Lainnya Total
6,84 93,16
31 Desember 2006 423.393 5.152.318
7,59 92,41
100
5.575.711
100,00
%
7.336.718
%
Kredit yang diberikan kepada Group dan Pihak Terafiliasi adalah sebesar Rp. 291.532 juta atau 3,97% dari total kredit yang diberikan pada tahun 2007. Mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp. 22.486 juta. Jumlah dan Persentase Kredit yang Diberikan kepada Group
per 31 Desember 2007dan 31 Desember 2006
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2007
KETERANGAN Kredit yang diberikan kepada Group dan Perusahaan Terafiliasi Lainnya Total Kredit
%
31 Desember 2006
%
291.532
3,97
269.046
4,83
7.045.186
96,03
5.306.665
95,17
7.336.718
100
5.575.711
100,00
Jumlah dan Persentase KUK yang diberikan per 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006 (dalam jutaan rupiah)
KETERANGAN
31 Desember 2007
Total KUK Rasio KUK
31 Desember 2006
190.694 2,60%
199.156 3,57%
Penggolongan Kolektibilitas Kredit per 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006 (dalam jutaan rupiah)
NO. 1. 2. 3. 4. 5.
Kolektibilitas Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet TOTAL
7.051.474 105.166 153.469 3.844 22.765
Persentase (%) 96,17 1,44 2,04 0,05 0,31
7.336.718
100,00
Jumlah
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
19
Total Kredit Indirect per 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006 (dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2007 Bank Garansi L/C TOTAL
31 Desember 2006
314.742 406.509 721.251
191.749 180.317 372.066
AKTIVA PRODUKTIF BERMASALAH Rasio aktiva produktif bermasalah (non-performing) terhadap total aktiva produktif mengalami kenaikan sebesar 0,19 % dari sebesar 1,08 % pada tahun 2006 menjadi sebesar 1,27 % pada tahun 2007. Kolektibilitas aktiva Produktif per 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2006 (dalam jutaan rupiah)
Kualitas Aktiva Produktif Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Total
14.428.036 105.166 160.072 3.844 22.765
98,02 0,71 1,09 0,03 0,15
Posisi akhir Desember 2006 12.679.541 194.457 104.316 13.864 22.664
14.719.883
100,00
13.014.842
Posisi akhir Desember 2007
%
% 97,42 1,49 0,80 0,11 0,18 100,00
PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF (PPAP) PPAP yang dibentuk Bank sebesar Rp. 133.187 juta atau sebesar 113,20% dari PPAP yang wajib dibentuk. Adapun perincian pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) posisi 31 Desember 2007 sebagai berikut: (dalam jutaan rupiah)
Kualitas Lancar DPK Kurang Lancar Diragukan Macet
PPAP yang telah dibentuk Bank 99.924 3.584 13.644 733 15.302
Total
133.187
Rasio PPAP
113,20%
JUMLAH KREDIT YANG DIJADWALKAN KEMBALI Selama tahun 2007 Bank melakukan restrukturisasi kredit terhadap 6 debitur sebesar Rp. 3.775 juta. Adapun outstanding total restrukturisasi kredit sampai dengan posisi Desember 2007 adalah sebesar Rp. 6.902 juta.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
20
PENDAPATAN BUNGA BERSIH Pendapatan bunga bersih naik sebesar Rp. 93.612 juta atau 20,66 % yaitu dari sebesar Rp. 453.046 juta tahun 2006 menjadi sebesar Rp. 546.658 juta pada tahun 2007. Kenaikan pendapatan bunga bersih disebabkan penurunan pendapatan bunga sebesar Rp. 166.853 juta atau sebesar 11,14% yang diikuti penurunan jumlah beban bunga sebesar Rp. 260.465 juta
atau sebesar 24,92%. Penurunan beban bunga terutama disebabkan oleh penurunan dalam beban bunga deposito berjangka sebesar Rp. 224.706 juta atau sebesar 32,44%. Hal ini disebabkan oleh penurunan outstanding deposito berjangka sebesar Rp. 316.143 juta atau sebesar 4,46%.
Pendapatan bunga dan Beban bunga tahun 2007 dan 2006 (dalam jutaan rupiah)
Pos – Pos
2007
2006
Pendapatan Bunga Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain
39.114
47.968
496.107
582.784
18.652
22.005
742.791
812.302
34.672
33.130
1.331.336
1.498.189
Giro
106.911
87.154
Tabungan
172.127
229.607
Deposito berjangka
467.894
692.600
30.682
28.103
7.064
7.680
Jumlah beban bunga
784.678
1.045.143
Pendapatan bunga bersih
546.658
453.046
Efek - efek (termasuk obligasi Pemerintah) Giro pada bank lain Kredit yang diberikan Provisi dan Komisi Jumlah Pendapatan bunga Beban Bunga
Premi penjaminan pemerintah Lainnya
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2007 meningkat sebesar Rp. 5.522 juta atau 8,24% dari tahun 2006. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya peningkatan dalam keuntungan realisasi dari efek-bersih sebesar
Rp. 4.809 juta atau 505,64%, peningkatan dalam keuntungan transaksi mata uang asingbersih sebesar Rp. 4.465 juta atau 110,40% dibanding tahun sebelumnya.
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban operasional lainnya mengalami kenaikan sebesar Rp. 38.384 juta atau 12,74% dari Rp. 301.284 juta pada tahun 2006 menjadi Rp. 339.668 juta pada tahun 2007. Kenaikan ini antara lain berasal dari kenaikan beban umum
administrasi sebesar Rp. 17.182 juta atau 12,15%, dan kenaikan beban tenaga kerja sebesar Rp. 13.427 juta atau sebesar 9,61%, dibanding tahun sebelumnya.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
21
Pendapatan Operasional Lainnya dan Beban Operasional Lainnya tahun 2007 dan 2006 (dalam jutaan rupiah)
Pos – Pos
2007
2006
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya – bersih
50.618
45.563
-
10.926
Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih
8.509
4.044
Keuntungan realisasi dari efek – bersih
5.760
951
Pendapatan lainnya bersih
7.680
5.561
72.567
67.045
24.232
18.940
3.768
1.286
Beban umum dan administrasi
158.549
141.367
Beban tenaga kerja
153.119
139.691
Total Beban Operasional Lainnya
339.668
301.284
Total Beban Operasional Lainnya - Bersih
267.101
234.240
Total Laba Operasional
279.556
218.806
Kerugian (keuntungan) yang belum direalisasi dari efek
Total Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Beban Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif dan Non Produktif Beban Estimasi kerugian (pemulihan) komitmen dan kontijensi
LABA LABA BERSIH 250000 192752 200000
Juta Rp.
Laba ditahan meningkat Rp. 192.751 juta atau 28,01% dari sebesar Rp. 688.037 juta pada tahun 2006 menjadi sebesar Rp. 880.788 juta pada tahun 2007. Laba sebelum pajak meningkat Rp. 60.308 juta atau sebesar 27,68% dari sebesar Rp. 217.863 juta pada tahun 2006 menjadi sebesar Rp. 278.171 juta pada tahun 2007. Laba tahun berjalan (laba bersih) meningkat sebesar Rp. 42.604 juta atau sebesar 28,37% dari Rp. 150.148 juta pada tahun 2006 menjadi sebesar Rp. 192.752 juta pada tahun 2007.
150837
150148
150000 100000 50000 0 2005
2006
2007
Tahun
LABA BERSIH
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
22
FAKTOR PERMODALAN Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) pada tahun 2007 adalah sebesar 13,13% atau turun sebesar 0,87% dibandingkan dengan tahun 2006 Namun rasio CAR tersebut
masih berada diatas ketentuan minimum Bank Indonesia. Total modal dalam perhitungan CAR sebesar Rp. 1.122.215 juta dan Total ATMR sebesar Rp. 8.545.464 juta.
TINGKAT KESEHATAN BANK Bank Ekonomi Raharja melaksanakan sistem penilaian tingkat kesehatan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal
FAKTOR
31 Mei 2004. Tingkat kesehatan Bank Ekonomi Raharja untuk posisi Desember 2007 adalah sebagai berikut:
PERINGKAT
Permodalan
2
Kualitas Aktiva Produktif
3
Manajemen
3
Rentabilitas
2
Likuiditas
2
Sensitivitas Terhadap Risiko Pasar
2
Hasil Akhir
2
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
23
Untuk mencapai misi “Kami Menciptakan Nilai”, Bank Ekonomi Raharja memiliki komitmen penuh terhadap penyelengaraan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. PRINSIP GCG Bank Ekonomi Raharja dalam melakukan kegiatannya menyadari bahwa situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (Good Corporate Governance - GCG), karena hal tersebut merupakan faktor yang sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan dari nasabah dan pemegang saham. Tata kelola perusahaan yang benar dan berhati-hati sangat penting bagi integritas bisnis. Bank Ekonomi Raharja dengan
dukungan Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen untuk bekerja dengan cara yang etis dan transparan. Aspek transparansi yang dijalankan adalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi Bank dan perusahaan publik. Prinsip GCG selama ini sudah diterapkan dan sudah merupakan bagian dari operasional Bank Ekonomi Raharja. Hal ini juga telah dituangkan dalam pedoman Good Corporate Governance. Uraian berikut ini menerangkan penerapan tata kelola perusahaan di Bank Ekonomi Raharja sepanjang tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam struktur organisasi Bank Ekonomi Raharja. RUPS memiliki wewenang antara lain untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, menyetujui laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah imbalan, tunjangan dan fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tahun 2007, Bank Ekonomi Raharja menyelenggarakan empat kali RUPS dan satu kali RUPS Luar Biasa (RUPSLB).
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam
segala hal mengenai kebijakan perusahaan. Dewan Komisaris menjalankan haknya untuk memonitor dan mengkaji kinerja Direksi.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
24
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dilengkapi dengan Komite Audit yang bertugas antara lain melakukan evaluasi atas hasil temuan pemeriksaan Satuan Kerja Audit Intern Bank Ekonomi Raharja dalam rangka pengendalian umum sebagaimana ditetapkan dalam standar
pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Dewan Komisaris juga dibantu oleh tiga komite lainnya yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Pemantau Risiko.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Kebijakan intern Bank Ekonomi Raharja yang mengatur mengenai praktek GCG mengatur lebih rinci mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sebagai berikut: 1.
2.
3.
4.
Dewan Komisaris bertanggung jawab memberikan persetujuan atas rencana strategis perusahaan yang diajukan oleh Direksi serta mengarahkan, memantau dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan strategis Bank. Dewan Komisaris bertugas melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja perusahaan sesuai dengan anggaran dasar perusahaan dan peraturan lainnya yang berlaku. Dewan Komisaris bertanggung jawab memastikan terlaksananya prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh jenjang organisasi Dewan Komisaris bertanggung jawab memastikan bahwa perusahaan telah memiliki dan menerapkan Manajemen Risiko yang memadai.
5. 6. 7. 8.
9.
Dewan Komisaris bertanggung jawab memastikan seluruh jajaran menjunjung tinggi penerapan kode etik perusahaan. Dewan Komisaris bertanggung jawab merekomendasikan pengangkatan atau penghentian jabatan Direksi. Dewan Komisaris bertanggung jawab memberikan persetujuan atas sistim remunerasi perusahaan. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindak lanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/ atau hasil pengawasan otoritas lain. Dewan Komisaris bertanggung jawab memastikan kecukupan pelaksanaan fungsi SKAI sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB).
Anggota Dewan Komisaris Pada akhir tahun 2007, Dewan Komisaris Bank Ekonomi Raharja terdiri dari 3 (tiga) Komisaris yang diketuai oleh Komisaris Utama, termasuk 2 (dua) Komisaris Independen, dan telah lulus uji fit and
proper dari Bank Indonesia. Anggota Dewan Komisaris merupakan profesional berpengalaman yang diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas dan proses pengambilan keputusan.
Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Ekonomi Raharja berdomisili di Indonesia dan sebanyak 2 (dua) orang diantaranya merupakan Komisaris Independen. Hal ini telah sesuai dengan peraturan Good Corporate Governance (GCG) yakni jumlah Komisaris Independen paling kurang 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Nama
Jabatan
Teddy Jeffrey Katuari Hanny Wurangian Hariawan Pribadi
Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
25
Keahlian dan Keragaman Pengetahuan yang dimiliki Dewan Komisaris Para anggota Dewan Komisaris yang menjabat saat ini memiliki beragam keahlian di bidang yang relevan yaitu: akuntansi, keuangan, ekonomi, perbankan, bisnis dan
psikologi. Secara kolektif, mereka memiliki pengalaman serta pengetahuan yang memadai guna menjalankan fungsi pengawasan atas Bank Ekonomi Raharja.
Komisaris Independen Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan bagi Bank Umum, Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan, saham dan/ atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Menurut ketentuan Bapepam No. Kep29/PM/2004 Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar emiten atau perusahaan publik, tidak
mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada emiten atau perusahaan publik, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten atau perusahaan publik, serta tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik. RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 28 Agustus 2007 mengangkat seorang Komisaris Independen baru dalam rangka pemenuhan ketentuan mengenai Komisaris Independen. Dengan demikian jumlah Komisaris Independen per 31 Desember 2007 adalah sebanyak 2 (dua) orang Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Secara umum Anggaran Dasar (AD) Bank Ekonomi Raharja menetapkan bahwa Direksi dengan didasarkan pada itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang–undangan yang berlaku di Indonesia, bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengurusan Bank Ekonomi Raharja untuk kepentingan Bank Ekonomi Raharja dalam mencapai maksud dan tujuannya. Oleh karena itu Direksi berhak mewakili Bank Ekonomi Raharja di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Bank Ekonomi Raharja dengan pihak lain dan pihak lain dengan Bank Ekonomi Raharja serta menjalankan segala tindakan dengan pembatasan tertentu. Selanjutnya Anggaran Dasar Bank Ekonomi Raharja menetapkan tugas pokok Direksi sebagai berikut : 1.
2. 3.
merupakan penjabaran tahunan dari rencana jangka panjang Bank) untuk selanjutnya disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan pengesahan pada Rapat Dewan Komisaris selambat– lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum tahun buku yang baru di mulai.
Memimpin, mengurus dan mengendalikan Bank sesuai dengan tujuan Bank dan senantiasa berusaha meningkatkan efesiensi dan efektifitas Bank. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Bank. Menyiapkan pada waktunya rancangan rencana kerja dan anggaran Bank (yang
Kebijakan intern Bank Ekonomi Raharja mengenai tata kelola perusahaan menetapkan tugas dan tanggung jawab Direksi sebagai berikut: 1. 2.
Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank. Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam
3.
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi wajib melaksanakan prinsipprinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
26
4.
seluruh tingkatan atau organisasi. Direksi bertanggung merealisasikan rencana kerja
jenjang jawab tahunan
5.
yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Direksi bertanggung jawab merealisasikan seluruh komitmen kepada Bank Indonesia dan kepada stakeholder.
Pengangkatan Direksi dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan Direksi menjadi efektif setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia. Anggota Direksi Seluruh anggota Direksi Bank Ekonomi Raharja berdomisili di Indonesia. Pada akhir tahun 2007, Direksi Bank Ekonomi Raharja terdiri dari 4 (empat) Direktur yang diketuai oleh Direktur Utama, termasuk 1 (satu)
Direktur Kepatuhan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tata kelola perusahaan dan kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku dan telah lulus uji fit and proper dari Bank Indonesia.
Nama
Jabatan
Hendrik Tanojo Sia leng Ho B. Danny K. Lenggono Sulistianto Hadi
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur
Keahlian dan Keragaman Pengetahuan Direksi Direksi yang menjabat saat ini terdiri dari eksekutif profesional yang memiliki berbagai keahlian dalam bidang perbankan termasuk ekonomi, teknik sipil dan bisnis administrasi. Secara bersama para Direktur memberikan
keragaman, pengalaman, dan pengetahuan yang sangat berguna dan penting untuk keberhasilan dan pengembangan Bank Ekonomi Raharja.
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) para pemegang saham dapat mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris maupun Direksi Bank beserta anggotanya serta pelaksanaan kewajiban utama mereka. Kinerja Direksi sendiri, baik masing–masing
maupun seluruh anggota, dievaluasi oleh Dewan Komisaris yang diselenggarakan setiap bulan. Dewan Komisaris juga melakukan penilaian untuk mengukur efektifitas pengawasan yang dilakukan.
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Sesuai dengan kebijakan intern Bank Ekonomi Raharja yang mengatur tentang tata kelola perusahaan menyebutkan bahwa Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan
secara berkala sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam setahun. Sedangkan Rapat Direksi diselenggarakan secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun.
Di tahun 2007, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat sebanyak 4 (empat) kali, sementara Direksi menyelenggarakan 20 (dua puluh) kali rapat. Tabel berikut ini mencatat kehadiran setiap Komisaris dan Direksi pada rapat-rapat tersebut:
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
27
Catatan Kehadiran Rapat Nama
Jumlah Rapat DEWAN KOMISARIS Teddy Jeffrey Katuari Hanny Wurangian Hariawan Pribadi
Rapat Dewan Komisaris
Rapat Direksi
4 4 4 2
DIREKSI Hendrik Tanojo Sia Leng Ho Boen Danny Katuari Lenggono Sulistianto Hadi
20 20 6 7 20
Kebijakan Remunerasi Anggaran Dasar Bank Ekonomi Raharja menyatakan bahwa kebijakan remunerasi (remunerasi policies) kepada pengurus ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pada RUPS tahun 2007 (untuk tahun anggaran 2006) para pemegang saham menyetujui memberikan tantiem bagi Dewan Komisaris dan Direksi senilai: Dewan Komisaris: Rp. 3.377 juta Direksi : Rp. 12.070 juta Anggaran tahun 2007 akan diusulkan untuk disetujui pada RUPS tahun 2008. Kepemilikan Saham dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham Bank Ekonomi Raharja adalah Teddy Jeffrey Katuari sebesar 4,20% dan Anggota Direksi yang memiliki saham Bank Ekonomi Raharja adalah Hendrik Tanojo sebesar 2,46%. Tidak ada satupun anggota Komisaris Independen yang memiliki saham Bank Ekonomi Raharja, demikian juga 3 (tiga)
anggota Direksi lainnya tidak memiliki saham Bank Ekonomi Raharja maupun memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya maupun memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya.
LAPORAN KOMITE AUDIT Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dan menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan BAPEPAM No. IX.I.5 serta Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006.
Komite diketuai oleh seorang Komisaris dan beranggotakan minimal dua pihak independen yang memiliki keahlian di bidang akuntansi dan hukum atau perbankan.
Komite Audit Bank Ekonomi Raharja dibentuk pada tanggal 29 Juni 2007, diketuai oleh seorang Komisaris Independen dan beranggotakan 3 (tiga) orang. Menurut ketentuan yang berlaku, fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya. Sesuai dengan fungsi tersebut, maka Komite Audit berkewajiban melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap : 1. 2. 3.
Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku.
4.
Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
28
Komite Audit wajib melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Susunan Anggota Komite Audit: Nama
Jabatan
Hanny Wurangian Yustrida B. Remiasa Harijanto Tedjosoemarto Simon Suhardi
Ketua Anggota Anggota Anggota
Komite Audit membahas dan mengkaji perencanaan audit Satuan Kerja Audit Intern secara teratur mengenai temuan–temuan mereka. Salah satu fokus utama Komite Audit tahun 2007 adalah mendorong upaya untuk meningkatkan kinerja Satuan Kerja Audit Intern antara lain melalui modifikasi terhadap pendekatan dan metodologi audit menjadi pendekatan yang berbasis risiko. Nama
Komite Audit dapat melaksanakan rapat setiap waktu bila mana dianggap perlu oleh Dewan Komisaris, tetapi wajib diselenggarakan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) kali dalam setahun. Pada tahun 2007, Komite Audit telah melaksanakan 21 (dua puluh satu) kali rapat dengan frekuensi kehadiran anggota sebagai berikut:
Jumlah Kehadiran dalam Rapat
Jumlah Rapat Hanny Wurangian Yustrida B. Remiasa Harijanto Tedjosoemarto Simon Suhardi
21 21 13 10 21
Pengambilan keputusan rapat Komite Audit dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal tidak terjadi musyawarah
untuk mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan pemungutan suara terbanyak.
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Komite Remunerasi dibentuk oleh Komisaris dan diangkat oleh berdasarkan Keputusan Rapat Komisaris tanggal 26 Februari 2007.
Dewan Direksi Dewan Komite
dibentuk dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
Dalam melaksanakan fungsinya Remunerasi dan Nominasi wajib :
Komite
eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/ atau penggantian anggota dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
-
Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. Memberikan rekomendasi kepada dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS dan kebijakan remunerasi bagi pejabat
-
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
29
-
-
Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/ atau Direksi kepada dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris.
-
Memastikan bahwa kebijakan remunerasi sesuai dengan: kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan, prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer group, dan pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
Susunan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi : Nama
Jabatan
Hanny Wurangian Teddy Jeffrey Katuari Diah Aju Lestari
Ketua Anggota Anggota
Komite Remunerasi dan Nominasi dapat melakukan rapat setiap waktu bila dianggap perlu oleh Dewan Komisaris, namun wajib diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 (dua) Nama
Jumlah Rapat Hanny Wurangian Teddy Jeffrey Katuari Diah Aju Lestari
kali dalam setahun. Selama tahun 2007 Komite telah melakukan 2 kali rapat dengan frekuensi kehadiran sebagai berikut:
Jumlah Kehadiran dalam Rapat 2 2 2 2
KOMITE PEMANTAU RISIKO Komite Pemantau Risiko Bank Ekonomi Raharja dibentuk oleh Dewan Komisaris dan diangkat oleh Direksi berdasakan Keputusan Rapat Dewan Komisaris tanggal 14 Maret 2006. Tugas dari Komite Pemantau Risiko adalah melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan
Manajemen Risiko, menilai kecukupan penerapan Manajemen Risiko serta memberikan masukan penyusunan strategi dan kebijakan Manajemen Risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komisaris.
Dalam menjalankan fungsinya Komite Pemantau Risiko wajib: -
Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan Manajemen Risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko : Nama
Jabatan
Hariawan Pribadi Teddy Jeffrey Katuari Daniel Tjong/ Tjong Siaou Kwong Yustrida B. Remiasa Harijanto Tedjosoemarto
Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
30
perlu oleh Dewan Komisaris, namun wajib diselenggarakan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) kali dalam setahun.
Rapat Komite Pemantau Risiko dapat dilakukan setiap waktu bilamana dianggap
Selama tahun 2007 Komite telah melaksanakan 1 kali rapat dengan frekuensi kehadiran sebagai berikut : Nama
Jumlah Kehadiran Dalam Rapat
Hariawan Pribadi Teddy Jeffrey Katuari Daniel Tjong/ Tjong Siaou Kwong Yustrida B. Remiasa Harijanto Tedjosoemarto
1 1 1 1 1
KOMITE-KOMITE LAINNYA KOMITE KREDIT Komite ini dibentuk untuk membantu manajemen dalam menetapkan arah kebijakan perkreditan di Bank Ekonomi Raharja sekaligus memberikan keputusan atas usulan pemberian kredit sesuai dengan Batas Wewenang Memutus Kredit yang ada di Bank Ekonomi Raharja serta tingkat profesionalisme yang dimiliki para anggotanya. KOMITE ASSET DAN LIABILITIES (ALCO) Asset Liabilities Commitee (ALCO) merupakan komite yang melakukan pertemuan secara periodik dan bertugas untuk mengevaluasi posisi aktiva dan kewajiban Bank serta menjaga keselarasan posisi dan dana pihak ketiga dengan posisi kredit dan aktiva produktif lainnya. Komite ini beranggotakan
Komisaris, Direksi, Kepala Divisi dan Pejabat yang bertanggung jawab terhadap posisi aktiva dan kewajiban sebagai antisipasi terhadap perubahan kondisi moneter maupun perekonomian. Susunan Anggota ALCO Bank Ekonomi Raharja adalah Direksi, Kepala Divisi Treasury, Kepala Divisi Corporate Banking dan Kepala Divisi Financial Control. Laporan Kerja Selama 2007, ALCO mengadakan 12 kali rapat dengan keputusan penting antara lain: • • •
Penyesuaian tingkat bunga pada produk–produk asset dan liabilities. Menjaga likuiditas termasuk dalam valuta asing pada tingkat yang baik dan aman. Menjaga keseimbangan komposisi neraca.
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sesuai ketentuan Bapepam dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia, Bank Ekonomi Raharja telah menunjuk seorang Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab atas kelancaran komunikasi baik secara internal maupun eksternal khusunya terkait dengan investor, komunitas pasar modal, pemegang saham maupun pihak
otoritas pasar modal, sekaligus pula memantau kepatuhan Bank terhadap ketentuan peraturan pasar modal serta memastikan bahwa Direksi mengetahui perubahan peraturan yang terjadi serta implikasinya. Sekretaris Perusahaan Bank Ekonomi Raharja dijabat oleh Lenggono Sulistianto Hadi.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
31
Riwayat Hidup Singkat: Lenggono Sulistianto Hadi, lulusan Sarjana Teknik Sipil tahun 1981 dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau bergabung dengan PT. Bank Bali, Tbk pada tahun 1986, menjabat berbagai posisi dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Intern. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Ekonomi Raharja sejak Desember 2002. Sebelum menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Ekonomi Raharja, beliau adalah Direktur Kepatuhan PT. Bank Danpac, Tbk sejak tahun 2000 hingga tahun 2002. Dan per tanggal 25 Oktober 2007, beliau ditunjuk sebagai Sekretaris Perusahaan Bank Ekonomi Raharja. PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERNAL FUNGSI KEPATUHAN seluruh perjanjian dan komitmen dibuat kepada Bank Indonesia.
Bank Ekonomi Raharja dikelola oleh Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris yang telah menjalani fit and proper test dari Bank Indonesia. Berdasarkan Peraturan BI No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, telah ditempatkan seorang Direktur Kepatuhan dalam jajaran Direksi yang mempunyai tugas menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan lainnya yang berlaku, serta dalam rangka melaksanakan komitmen Bank terhadap
yang
Bank Ekonomi Raharja melaksanakan manajemen kepatuhan dengan menanamkan standar etika dan budaya kepatuhan. Pengelolaan kepatuhan itu sendiri, sejalan dengan praktek bisnis yang sehat. Lingkup manajemen kepatuhan meliputi peraturan internal dan eksternal. Peraturan internal meliputi kebijakan dan prosedur internal diseluruh lingkungan Bank. Peraturan eksternal mencakup seluruh peraturan maupun undang–undang yang dikeluarkan oleh otoritas keuangan dan perbankan.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Direktur Kepatuhan, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia pada tahun 2007 telah dilakukan hal-hal sebagai berikut: -
Mengidentifikasi dan memastikan berjalannya prinsip kepatuhan dari praktik tata kelola perusahaan yakni meliputi pemenuhan ketentuan atas: 1. 2. 3. 4. 5.
-
Rasio Kecukupan Modal Kualitas Aktiva Produktif dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Posisi Devisa Netto Batas Maksimum Pemberian Kredit Anti Pencucian Uang dan Prinsip Mengenal Nasabah
Menginformasikan dan mengedarkan serta mensosialiasikan seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang–undangan yakni: 1.
2.
Undang–undang No. 40 Tahun 2007 khususnya yang mengatur ketentuan mengenai kewajiban debitur Bank, yakni bagi debitur
3.
-
yang memiliki asset Rp. 50 milyar wajib melengkapi laporan keuangan Audited Sosialisasi Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam penggunaaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum Sosialisasi Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/35/DASP perihal Penyelenggaraan Kliring Antar Wilayah
Memastikan implementasi Manajemen Risiko dengan target jangka waktu menuju penerapan "Basel 2". Sehubungan dengan dilakukannya proses penawaran umum (Initial Public Offering), Direktur Kepatuhan memastikan bahwa pelaksanaannya telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
32
Kepatuhan Terhadap Peraturan Posisi 31 Desember 2007 -
-
-
Rasio CAR Bank Ekonomi Raharja adalah 13,13%, melebihi persyaratan minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 8%. Giro Wajib Minimum (GWM) adalah 10,11% (Rupiah) Posisi Devisa Netto (PDN). PDN adalah 2,61%, sementara Peraturan Bank Indonesia adalah maksimum adalah 20% dari ekuitas. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Tidak ada pinjaman kepada pihak terkait baik perorangan maupun
-
kelompok yang melanggar ketentuan BMPK. Rasio Kredit Bermasalah (NPL) Rasio NPL adalah 2,45% bruto dan 2,06% netto. Penilaian mengenai Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan UndangUndang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagai berikut: Berdasarkan penilaian Bank Indonesia memperoleh nilai “Baik” Berdasarkan penilaian Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memperoleh nilai “Baik”.
AUDIT INTERN (Satuan Kerja Audit Intern) Sistem Pengendalian Intern pada Bank Ekonomi Raharja dimaksudkan untuk menjaga dan mengamankan harta kekayaan Bank, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku serta mengurangi kerugian dan meningkatkan efektivitas organisasi. Pelaksanaan pengawasan intern oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) ditujukan untuk melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas dari sistem pengendalian intern. Hal tersebut dilakukan oleh internal kontrol bekerja sama dengan bagian yang terkait. Dalam menyelenggarakan audit intern yang efektif dan menyeluruh terhadap sistem pengendalian intern, Bank telah memiliki Kebijakan dan Prosedur Sistem Pengendalian Intern sebagai pedoman standar sistem pengendalian intern Bank Ekonomi Raharja. Tugas SKAI adalah membantu Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dalam menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit. Dalam melaksanakan hal
tersebut, SKAI mewakili pandangan dan kepentingan profesinya dengan membuat analisis dan penilaian dibidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan secara on-site dan pemantauan secara off-site serta memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang dikaji kepada semua tingkatan manajemen. Disamping itu, SKAI harus mampu mengidentifikasikan segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana serta meningkatkan kegiatan yang ada di Bank. Laporan hasil pemeriksaan SKAI, dibahas oleh Kepala SKAI bersama Direktur Utama, Direktur Kepatuhan, Komisaris serta Divisi terkait dengan dihadiri pula oleh Pimpinan dan Koordinator dari Cabang. Dari hasil pembahasan, kemudian dilakukan tindak lanjut maupun pembenahan oleh masing–masing Koordinator Cabang. SKAI berkewajiban melaporkan pokok-pokok hasil pemeriksaan kepada Bank Indonesia setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan peraturan.
AUDIT EKSTERNAL Bank Ekonomi Raharja menjalin hubungan kerja sama yang transparan dengan Kantor Akuntan Publik dan meminta nasihat profesional mereka untuk memastikan bahwa standar akuntansi telah dipatuhi. Rapat Umum Pemegang Saham telah menunjuk Osman Bing Satrio & Rekan sebagai Kantor Akuntan Publik independen Bank Ekonomi Raharja untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Bank untuk tahunan 2007. Hubungan antara Bank Ekonomi Raharja,
Kantor Akuntan Publik dan Bank Indonesia telah sesuai dengan ketentuan mengenai Transparansi Kondisi Keuangan Bank, dimana pihak yang mengaudit Bank adalah pihak yang indenpenden dan tidak mengaudit berturut–turut melebihi 5 tahun. Selain jasa audit yang diberikan, pihak Akuntan Publik independen tidak memberikan jasa profesional lainnya kepada Bank Ekonomi Raharja sehingga tidak ada kemungkinan terjadinya benturan kepentingan.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
33
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Manajemen Risiko juga mendapatkan perhatian khusus dalam upaya memenuhi persyaratan penerapan Manajemen Risiko yang ditetapkan dalam PBI No.5/8/2003 dan SE BI No.5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan dengan memperhatikan rekomendasi dari Basel Commitee on Banking Supervision. Berdasarkan hal tersebut maka Bank telah menerapkan suatu kebijakan Manajemen Risiko yang bertujuan untuk memastikan risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan yang pada akhirnya akan memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja dimasa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi dan meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang kini, yang dengan sendirinya meningkatkan
kinerja dan daya saing Bank. Bank Ekonomi Raharja terus mengembangkan dan menyempurnakan sistem Manajemen Risiko melalui peningkatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) guna mengantisipasi risiko secara lebih dini serta melakukan langkahlangkah yang diperlukan guna meminimalisasi dampak risiko. Dengan demikian pemanfaatan berbagai cara untuk mengetahui secara dini termasuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko telah dilakukan serta dilaporkan secara konsisten. Pengembangan kerangka yang lebih luas dalam hal pengelolaan risiko itu sendiri dilakukan dengan pembentukan Satuan Kerja Manajemen Risiko Kantor Pusat serta Satuan Kerja Manajemen Risiko Regional. Saat ini, Satuan Kerja Manajemen Risiko telah memastikan pelaksanaan proses Manajemen Risiko berjalan lancar dan memberikan gambaran profil risiko kepada manajemen.
Tugas dari Satuan Kerja Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: • • •
Memantau posisi risiko secara keseluruhan maupun per jenis risiko. Melakukan pengkajian risiko atas usulan aktivitas dan produk baru. Melakukan pengkajian atas sistem prosedur baru.
Sebagai bagian dari pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi terhadap pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko Bank, telah dibentuk pula Komite Manajemen Risiko yang independen terhadap kegiatan operasional
• • •
Memantau risiko yang timbul sebagai akibat terjadinya penyimpangan terhadap prosedur kerja. Melakukan analisa sensitivitas terhadap perubahan faktor risiko. Menyusun dan manyampaikan laporan profil risiko kepada Direksi dan Komite Pemantau Risiko.
dan bertanggung jawab kepada Direksi, serta membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab untuk membantu fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
Proses Manajemen Risiko Penerapan Manajemen Risiko pada Bank Ekonomi Raharja saat ini telah dijalankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Satuan Kerja Manajemen Risiko telah
mengidentifikasi 8 (delapan) risiko utama yang dihadapi oleh seluruh unit kerja yang ada, yaitu:
Risiko Kredit Risiko Kredit adalah risiko kerugian yang mungkin terjadi disebabkan oleh ketidakmampuan debitur mengembalikan pinjamannya kepada Bank. Apabila pinjaman
yang tidak dapat dikembalikan jumlahnya cukup material, hal ini dapat menyebabkan turunnya pendapatan, kinerja maupun tingkat kesehatan Bank.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
34
Untuk mengantisipasi risiko Kredit aktivitas Manajemen Risiko yang telah diterapkan oleh Bank adalah : • •
•
•
Menetapkan kebijakan mengenai kewenangan persetujuan kredit. Melakukan evaluasi atas kebijakan perkreditan, antara lain melalui perubahan limit dan wewenang kredit serta pembatasan pemberian cerukan dan cross clearing. Melaksanakan fungsi Komite Kredit dalam memutuskan pemberian, perpanjangan, ataupun pengurangan fasilitas kredit kepada debitur. Melaksanakan fungsi Credit Review secara independen dalam memberikan
•
•
•
rekomendasi diterima atau ditolaknya suatu proposal kredit. Melakukan analisa portofolio kredit berdasarkan sektor ekonomi yang dibiayai, berdasarkan jenis mata uang dan berdasarkan besaran agregatnya. Melakukan monitoring atas kelancaran pembayaran bunga dan pokok kredit yang sedang berjalan, untuk mengetahui secara dini kondisi debitur. Melakukan trade checking debitur untuk mengetahui kolektibilitas debitur.
Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan sistem, kesalahan karena faktor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu
proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian Bank sehingga berakibat kepada penurunan kinerja dan tingkat kesehatan Bank.
Aktivitas Manajemen Risiko yang telah ditetapkan oleh Bank untuk mengantisipasi Risiko Operasional adalah : • • • •
Melaksanakan fungsi-fungsi komite seperti Komite Manajemen Risiko, Komite Audit, dan Komite Pemantau Risiko. Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko Operasional untuk memantau besarnya risiko operasional. Meningkatkan fungsi pengawasan internal melalui internal audit. Memantau terjadinya penyimpanganpenyimpangan kegiatan operasional dan unusual transaction secara harian untuk mengetahui profil risiko operasional.
• •
• •
Secara harian memantau key risk indicator. Menetapkan limit dan wewenang untuk memitigasi risiko operasional dan secara periodik mengkaji ulang kebijakan tentang limit dan wewenang aktivitas operasional tersebut. Menetapkan kebijakan operasional dan melakukan evaluasi kembali sesuai dengan profil risiko operasional. Mengadministrasikan historical data risiko operasional untuk keperluan pengukuran besarnya risiko.
Risiko Pasar Risiko Pasar adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan kondisi pasar seperti perubahan tingkat bunga dan perubahan nilai tukar mata uang. Pendapatan Bank berasal dari selisih antara bunga yang dihasilkan dari sisi aktiva dengan bunga yang dibayarkan kepada dana pihak ketiga. Perubahan tingkat bunga dapat
menyebabkan berkurangnya pendapatan tersebut, sehingga menyebabkan kinerja Bank menurun. Pendapatan Bank dapat juga berasal dari selisih nilai tukar mata uang pada transaksi jual beli valuta. Terjadinya perubahan nilai tukar dapat menyebabkan penurunan pendapatan yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kinerja Bank.
Aktivitas Manajemen Risiko yang telah ditetapkan oleh Bank untuk mengantisipasi Risiko Pasar adalah : •
Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability Committee) untuk membahas
kondisi pasar dan menetapkan tindakan yang akan diambil.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
35
• • • •
Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko Pasar untuk memantau besarnya risiko pasar. Melakukan monitoring tingkat bunga dan nilai tukar yang berlaku di pasar secara harian. Melakukan pengawasan tehadap pospos aktiva dan pasiva sesuai dengan jatuh temponya (repricing date-nya). Melakukan analisa sensitivitas pendapatan bunga bersih terhadap kemungkinan terjadinya perubahan tingkat bunga pasar.
•
•
•
Melakukan analisa sensitivitas pendapatan bunga bersih terhadap kemungkinan terjadinya perubahan nilai tukar pasar. Melakukan penyesuaian tingkat bunga kredit dan dana terhadap perubahan tingkat bunga pasar sesegera mungkin setelah terjadi perubahan tingkat bunga pasar. Melakukan squaring position sehingga posisi devisa netto berada pada tingkat yang sekecil-kecilnya, hal ini dilakukan dengan monitoring posisi devisa netto setiap saat (PDN intra day).
Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya kesenjangan antara sumber pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan aktiva yang pada umumnya berjangka panjang.
Terjadinya kesenjangan yang cukup besar akan menurunkan kemampuan Bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Dalam mengantisipasi terjadinya Risiko Likuiditas, aktivitas Manajemen Risiko yang telah ditetapkan oleh Bank adalah: •
•
•
Melaksanakan monitoring secara harian atas besarnya penarikan dana yang dilakukan oleh nasabah baik berupa penarikan melalui kliring maupun penarikan tunai. Melaksanakan monitoring secara harian atas semua dana masuk baik melalui incoming transfer maupun setoran tunai nasabah. Membuat analisa sensitivitas likuiditas Bank terhadap skenario penarikan dana berdasarkan pengalaman masa lalu atas penarikan dana bersih terbesar yang pernah terjadi dan membandingkannya dengan penarikan dana bersih rata-rata
•
• •
saat ini. Dari analisa tersebut dapat diketahui tingkat ketahanan likuiditas Bank. Selanjutnya Bank menetapkan secondary reserve untuk menjaga posisi likuiditas Bank, antara lain menempatkan kelebihan dana ke dalam instrumen keuangan yang likuid. Menetapkan kebijakan Cash Holding Limit pada kantor-kantor cabang Bank. Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability Committee) untuk mengatur tingkat bunga dalam usahanya meningkatkan/menurunkan sumber dana tertentu.
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya gugatan atau perkara pengadilan. Risiko ini
dapat menyebabkan kerugian yang diderita Bank serta penurunan reputasi Bank
Mengantisipasi Risiko Hukum ini, aktivitas Manajemen Risiko yang telah ditetapkan oleh Bank adalah : •
•
Melakukan kajian hukum atas dokumendokumen yang memiliki aspek hukum baik berupa perjanjian atau peraturan internal sebelum diberlakukan. Memonitor perkara pengadilan yang sedang berlangsung dengan mengikuti segala perkembangannya.
• •
Melakukan evaluasi transaksi material dari aspek hukum sebelum transaksi dijalankan. Memberikan pelatihan/ penyuluhan aspek-aspek hukum sebelum transaksi dijalankan.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
36
•
Memberikan pelatihan/penyuluhan aspek-aspek hukum kepada karyawan
yang sehari-harinya memiliki eksposur risiko hukum.
Risiko Strategik Risiko Strategik adalah risiko terjadinya kerugian yang timbul sebagai akibat penetapan strategi yang tidak tepat sehingga
target usaha Bank tidak tercapai dan menyebabkan Bank mengalami kerugian.
Aktivitas Manajemen Risiko yang telah diterapkan oleh Bank untuk mengantisipasinya adalah : • • • •
Membuat rencana kerja Bank. Membuat kebijakan untuk melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. Melaksanakan monitoring pencapaian rencana kerja secara periodik. Melakukan evaluasi kembali atas hasil sementara yang dicapai, beserta faktor
•
penyebab tidak tercapainya target Bank, dilanjutkan dengan mitigasi atas faktor risiko penyebab kegagalan. Melakukan perbaikan atas rencana kerja semula dalam upayanya mencapai target Bank yang telah ditetapkan.
Risiko Reputasi Risiko Reputasi adalah risiko terjadinya kerugian berupa berkurangnya reputasi nama baik Bank yang merupakan akibat dari tidak puasnya nasabah atas layanan yang
diberikan oleh Bank, atau akibat pelayanan Bank yang tidak sesuai standar ataupun disebabkan penurunan kinerja Bank.
Aktivitas Manajemen Risiko yang diterapkan oleh Bank untuk mengantisipasinya adalah: • •
Membentuk unit Penanganan Komplain Nasabah di bagian Call Center untuk menangani komplain nasabah. Menetapkan standar waktu penyelesaian komplain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• •
Bekerja sama dengan pihak independen melakukan survey pelayanan Bank dibandingkan dengan pesaing. Secara kontinyu melaksanakan pelatihan karyawan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan pelanggaran atau penyimpangan terhadap peraturan atau
ketentuan yang berlaku. Risiko ini dapat menyebabkan sanksi atau denda kepada Bank dan penurunan reputasi Bank.
Aktivitas Manajemen Risiko yang telah diterapkan oleh Bank dalam mengantisipasinya adalah: •
•
Melaksanakan fungsi pengawasan oleh Direktur Kepatuhan secara konsisten untuk memastikan bahwa semua aktivitas operasi telah sesuai dengan Peraturan yang berlaku. Membuat kebijakan internal yang mengacu kepada Peraturan dan Ketentuan yang berlaku seperti Peraturan Pemerintah dan sebagainya.
•
• •
Melakukan sosialisasi atau pelatihan segala Peraturan dan Ketentuan yang berlaku beserta sanksinya kepada seluruh karyawan yang terkait. Melakukan pengkinian atas informasi Peraturan dan Ketentuan yang masih berlaku maupun yang telah dicabut. Melaksanakan fungsi kontrol terhadap pelaksanaan kepatuhan melalui fungsi internal audit.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
37
Profil Risiko Berdasarkan profil risiko periode Desember 2007 , secara keseluruhan berkategori “Moderate” dengan trend cenderung “Meningkat” dibandingkan dengan profil risiko bulan September 2007. Untuk risiko kredit,
hukum dan operasional berkategori “Moderate”, sedangkan risiko pasar, likuiditas, reputasi, strategik dan kepatuhan berkategori “Low”.
Sertifikasi Manajemen Risiko Bank Ekonomi Raharja telah mengikutsertakan pejabat dan staf Bank dalam ujian Sertifikasi Manajemen Risiko secara bertahap. Sampai dengan Desember 2007 jumlah pejabat dan staf yang telah mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Risiko
adalah sebanyak 170 orang peserta dengan tingkat kelulusan 91,76%. Direncanakan akan dilanjutkan pada tahun 2008 sesuai jadwal dari penyelenggara Sertifikasi Manajemen Risiko.
Rencana Ke Depan Bank akan terus melanjutkan komitmennya untuk meningkatkan kemampuannya di bidang manajemen Risiko. Salah satu prioritas di masa mendatang adalah mengimplementasikan upaya-upaya untuk mematuhi langkah-langkah menuju Basel II sesuai persyaratan Bank Indonesia, antara lain dengan mewajibkan Sertifikasi
Manajemen Risiko Level-2 ke seluruh pejabat Bank dengan level sampai ke jenjang jabatan dan struktur organisasi 4 (empat) tingkat di bawah Direksi pada Core Risk Taking Unit, Supporting Risk Taking Unit, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern dan Satuan Kerja Kepatuhan.
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (related party) dan Kepada Debitur Inti. Pada Desember 2007 penyediaan dana kepada pihak terkait dan kepada debitur inti No
adalah sebesar Rp. 2.235.873 Juta, dengan rincian sebagai berikut: Jumlah Nominal (Jutaan Rupiah) 345.358 1.890.515
Penyediaan Dana Debitur
1 2
Kepada Pihak terkait Kepada Debitur Inti
39 25
RENCANA STRATEGIS BANK Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, dilakukan berbagai langkah
strategis pada berbagai bidang kegiatan yaitu sebagai berikut:
a. Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) Senantiasa tumbuh dan berkembang sambil tetap menekankan pentingnya pelayanan yang berkualitas serta
memegang teguh prinsip kehati-hatian tanpa mengabaikan aspek penambahan nilai bagi stakeholder.
b. Rencana Jangka Menengah dan Pendek Strategi pengembangan usaha untuk jangka pendek dan menengah adalah sebagai berikut :
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
38
Strategi Pengembangan Usaha •
Memperluas jangkauan layanan melalui penambahan jaringan kantor hingga mencapai 100 kantor untuk jangka waktu pendek dan 140 kantor untuk jangka waktu menengah. Pada tahun 2008, Bank Ekonomi Raharja berencana mengadakan perluasan jaringan kantor sebanyak 11 kantor kantor cabang di Rantau Prapat (Sumatera Utara), Manado, Cirebon, Pangkal Pinang, Gresik, 1 kantor di Semarang, 1 kantor di Lampung, 1 kantor di Solo serta 3 kantor di Jakarta.
•
Menjaga kualitas Kredit melalui penekanan angka Non Performing Loan (NPL) dengan cara mensosialisasikan ke seluruh debitur mengenai kewajiban untuk melengkapi dokumen kredit khususnya Laporan Keuangan Audited disamping tetap menekankan peningkatan fungsi intermediasi secara prudensial dengan berdasarkan prinsip kehati-hatian.
•
Strategi Ekspansi jaringan kantor Bank Ekonomi Raharja akan difokuskan pada pembukaan kantor di 3 (tiga) area:
•
•
-
Penetrasi pada kota-kota sentra bisnis dimana Bank Ekonomi Raharja belum memiliki jaringan kantor yakni Rantau Prapat (Sumatera Utara), Manado, Cirebon, Pangkal Pinang dan Gresik.
-
Guna memperkuat jaringan dan mendukung kantor cabang yang sudah ada, ekspansi jaringan kantor
dilakukan pula di kota-kota sentra bisnis di luar Jabotabek dimana Bank Ekonomi Raharja sudah memiliki jaringan kantor yakni Semarang, Lampung, dan Solo. -
Menambah jaringan disentra- sentra bisnis di wilayah Jabotabek guna memperkuat basis di wilayah Jabotabek.
Strategi peningkatan kredit berfokus pada pembiayaan usaha yang produktif sehingga mencapai Rp. 9,13 triliun atau mencapai rasio LDR kurang-lebih 60% untuk jangka pendek dan dalam jangka waktu menengah mencapai 70% dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Strategi pencapaian LDR tersebut, dilakukan disetiap jajaran melalui : -
Penekanan pada pelayanan bisnis yang berbasis Relationship Banking atau pendekatan kepada nasabah dengan mengandalkan pola hubungan pribadi.
-
Mempercepat proses kredit secara keseluruhan antara lain mempercepat pembuatan proposal kredit, proses review kredit namun tanpa mengurangi pengendalian risiko.
-
Menggali potensi sektor-sektor pembiayaan yang lebih produktif misalnya sektor perkebunan (kelapa sawit), industri dan perusahaan yang export oriented disamping sektor perdagangan.
-
Memaksimalkan seluruh kantor (Pimpinan Cabang/Capem, Team Leader, Account Officer) untuk mendorong nasabahnya memanfaatkan plafond kredit yang telah diberikan secara maksimal.
-
Melakukan penjajakan Consumer Loan untuk karyawan beberapa nasabah perusahaan (prime customer) yang telah menjadi nasabah Bank Ekonomi Raharja.
-
Melakukan ekspansi jaringan kantor di kota-kota sentra bisnis dimana Bank Ekonomi Raharja belum memiliki jaringan kantor seperti di Rantau Prapat (Sumatera Utara), Manado, Cirebon, Pangkal Pinang dan Gresik.
Strategi penghimpunan dana dikonsentrasikan pada pengembangan pemasaran produk dana tabungan dan giro dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip KYC (Know Your
Customer). Pada Tahun 2008, Bank Ekonomi Raharja akan meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga sehingga mencapai Rp. 15,45 triliun atau minimal sebesar 10% dari posisi DPK
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
39
akhir Tahun 2007. Peningkatan posisi dana pihak ketiga akan diiringi dengan usaha mengurangi komposisi Deposito •
•
dan meningkatkan komposisi maupun Giro.
Seperti halnya tahun 2007, di tahun 2008 Bank Ekonomi Raharja akan berupaya meningkatkan Fee Based Income melalui peningkatan transaksi perbankan. Dalam mencapai strategi peningkatan fee based income dilakukan dengan: -
Meningkatkan transaksi foreign exchange melalui penawaran harga yang competitive.
-
Peningkatan pembiayaan kepada konsumen antara lain kredit pemilikan kendaraan bermotor.
-
Meningkatkan financing.
-
Mengembangkan fitur produk dan layanan perbankan secara elektronik (Bill Payment) yang mengarah kepada perolehan nasabah baru antara lain dengan menerima pembayaran tagihan dan pembelian voucher handphone, pembayaran tagihan kartu kredit dan cicilan
volume
personal loan, pembayaran tagihan TV berlangganan, pembelian tiket pesawat, pembayaran tagihan asuransi, pembayaran tagihan air minum srta pembayaran tagihan uang sekolah.
•
-
Pengembangan produk Tabungan Asuransi.
-
Terus mengembangkan kerjasama dengan nasabah besar yang memiliki customer base.
-
Menempatkan jaringan mesin ATM dilokasi-lokasi kantor bank maupun ditempat–tempat strategis.
trade
yakni
Bank Ekonomi Raharja akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah melalui peningkatan pelayanan yang mengarah pada perbankan elektronik (Electronic Banking) yakni : - Mobile Banking yakni akses transaksi perbankan melalui penggunaan - Internet Banking Bisnis, yakni handphone/ telepon selular. merupakan pengembangan fitur Internet Banking melalui layanan - PIN transaksi di internet untuk Bussiness PAD, merupakan aplikasi (non personal). pembuatan PIN secara online.
Strategi Pengembangan Teknologi Informasi •
Tabungan
Outsourcing teknologi kepada perusahaan lain yang lebih memiliki kompetensi dan sumber daya manusia yang lebih siap yakni dengan mengunakan pihak penyedia jasa teknologi informasi PT Sigma Caraka. Bank tidak selalu melakukan investasi di bidang teknologi informasi dalam
•
- EMV PAD, merupakan aplikasi ATM dengan chips.
kartu
penggunaan teknologi yang baru karena hal ini dilakukan oleh penyedia jasa outsourcing. Strategi pengembangan teknologi informasi difokuskan pada dua sasaran utama yakni proses otomasi dan teknologi Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia •
•
Melakukan pengembangan struktur organisasi yang mampu beradaptasi terhadap perubahan dalam lingkungan persaingan. Melaksanakan rekrutmen untuk mendapatkan tenaga yang berkualitas.
• • •
Melaksanakan pelatihan karyawan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Melaksanakan remunerasi dengan mengacu pada peer group- nya. Menerapkan penilaian prestasi kerja karyawan.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
40
Strategi Memperkuat Struktur Permodalan Dalam rangka memperkuat struktur permodalan Bank Ekonomi Raharja dilakukan melalui proses Initial Public Offering (IPO)
pada tahun 2008 yang akan menambah modal disetor dari masyarakat sebesar Rp. 27 miliar.
Strategi Menyempurnakan Tata Kelola Perusahaan Strategi pengelolaan perusahaan Bank Ekonomi Raharja adalah memperkuat dan menyempurnakan landasan tata kelola
perusahaan yang baik melalui penerapan Good Corporate Governance (GCG).
Strategi Pengelolaan Risiko Strategi utama pengelolaan Risiko Bank Ekonomi Raharja adalah menerapkan Manajemen Risiko sebagai bagian dari prinsip kehati-hatian Bank dengan memonitor
profil risiko-risiko secara konsisten guna mendukung langkah menuju visi jangka panjang.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Sebagai bagian dari praktek tata kelola perusahaan, aspek transparansi merupakan hal yang sangat penting dalam membangun cara pandang dan pemahaman yang sama dari pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap kinerja Bank Ekonomi • • • •
Raharja. Untuk itu secara teratur Bank Ekonomi Raharja menyampaikan informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai kinerja keuangan maupun perkembangan penting lainnya yang terjadi di Bank Ekonomi Raharja melalui berbagai media yaitu:
Laporan Keuangan Berkala (secara bulanan, triwulanan maupun semesteran). Laporan Tahunan (Annual Report). Paparan Publik (Public Expose). Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Selain itu Bank juga memiliki website yang dapat diakses oleh siapa saja. KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI YANG MENCAPAI 5% ATAU LEBIH DARI MODAL DISETOR Jumlah saham Bank yang telah ditempatkan dan di setor penuh adalah sebesar 2.400.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 240 miliar. Dari jumlah tersebut sebanyak 4,20% dimiliki oleh Teddy Jeffrey Katuari selaku Komisaris Utama atau
sebanyak 100.895.460 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 10.089.546.000,- dan sebanyak 2,46% dimiliki oleh Hendrik Tanojo selaku Direktur Utama atau sebanyak 59.062.660 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 5.906.266.000,-.
Tidak ada Dewan Komisaris maupun Direksi yang memiliki saham mencapai 5% (lima per seratus) dari modal disetor Bank Ekonomi Raharja.
Sedangkan Teddy Jeffrey Katuari selaku Komisaris Utama Bank Ekonomi Raharja, memiliki saham lebih dari 5% pada beberapa perusahaan sebagai berikut:
Perusahaan
PT Alas Pusaka PT Lumbung Artakencana
Jumlah Modal Disetor
239.500.000.000 53.554.000.000
Jumlah kepemilikan Saham 8.050 5.357
Kepemilikan Jumlah Nilai Nominal
% Kepemilikan
8.050.000.000 5.357.000.000
10 10
Jumlah Penyimpangan Internal (internal fraud) tahun 2007 Di tahun 2007 tidak terdapat internal fraud di Bank Ekonomi Raharja.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
41
PERMASALAHAN HUKUM TAHUN 2007 Sampai dengan akhir tahun 2007 perkara yang sedang dihadapi Bank Ekonomi Raharja adalah sebagai berikut: 1.
2.
Bahwa dalam perkara Bank sebagai Penggugat mengajukan gugatan atas dasar Wanprestasi yang dilakukan oleh Husein Widjaya sebagai Tergugat I, Han Li Moy sebagai Tergugat II dan Haslinda Wijaya sebagai Tergugat III. Perkara ini telah diputuskan dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dengan putusan sebagai berikut (i) Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan wanprestasi atas Perjanjian Kredit antar Tergugat dan Penggugat, (ii) Menghukum Tergugat I dan Tergugat II baik sendiri-sendiri maupun secara tanggung renteng untuk membayar secara tunai dan sekaligus hutangnya kepada Penggugat uang sebesar Rp. 1.715.796.590,75 (satu milyar tujuh ratus lima belas juta tujuh ratus sembilan puluh enam ribu lima ratus sembilan puluh koma tujuh puluh lima Rupiah) ditambah ganti rugi 6% (enam persen) setahun terhitung sejak gugatan terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara yaitu tanggal 2 Nopember 2000 sampai hutang dibayar lunas, (iii) Menghukum para Tergugat untuk membayar biaya perkara ini yang hingga kini ditetapkan sebesar Rp. 499.000,00 (empat ratus sembilan puluh sembilan ribu Rupiah).
Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor 70/PAILIT/1999/PN.NIAGA/JKT. PST, tanggal 1 Nopember 1999 yang dikuatkan dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 44 K/N/1999, tanggal 14 Desember 1999 serta dikuatkan lagi dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 02 PK/N/2000, tanggal 3 Pebruari 2000. Dalam perkara ini Bank sebagai Pemohon/Termohon Kasasi mengajukan Permohonan Pailit kepada Jasip Ngakiwan yang disebut sebagai Termohon/Pemohon Kasasi yang merupakan Penjamin guna pelunasan hutang-hutang PT Gardiana Interbullion Corporation (“PT GIC”) kepada Pemohon sehubungan dengan fasilitas kredit yang diterima oleh PT GIC dari Pemohon berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 79 dan No. 80 tertanggal 7 Mei 1997, yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta. Bahwa atas perkara tersebut Hakim memutuskan mengabulkan permohonan dari Pemohon dan menyatakan Termohon Pailit dengan segala akibatnya serta menolak permohonan kasasi dan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Termohon.
3.
403 K/Pdt/2003, tanggal 16 Nopember 2006.
Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No.178/Pdt.G/2006 /PN.JKT.UT., tanggal 22 Pebruari 2007. Dalam perkara ini Darmadjin sebagai Penggugat mengajukan gugatan Wanprestasi kepada Ny. Hajjah Alfu Laila sebagai Tergugat I dan Bank sebagai Tergugat II terhadap Perjanjian Pengakuan Hutang tanggal 3 Agustus 2005. Pengadilan yang memeriksa perkara ini telah memberikan keputusan sebagai berikut (i) Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima, (ii) Menghukum Penggugat membayar biaya perkara sebesar Rp. 329.000,00 (tiga ratus dua puluh sembilan ribu Rupiah).
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 282/Pdt/G/2000/PN.Jkt.Ut, tanggal 14 Maret 2001 sebagaimana telah dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 294/PDT/2001/PT.DKI tanggal 25 Oktober 2001 dan dikuatkan dengan Putusan Mahkamah Agung RI No.
4.
Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Malang No. 22/Pdt.Plw/2007/PN.Kpj, tanggal 4 Juni 2007. Dalam perkara ini Hendrianto adalah sebagai Pelawan terhadap para Terlawan (terdiri dari 3 (tiga) Terlawan dimana Bank adalah sebagai pihak Terlawan III) atas perbuatan para Terlawan yang membuat Perjanjian Kredit dengan Pelawan III dengan jaminan tanah dan bangunan yang merupakan aset PT Kendedes Putra Pratama tanpa sepengetahuan dari Pelawan selaku pemegang saham dalam PT Kendedes Putra Pratama, dimana hal ini bertentangan dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar PT Kendedes Putra Pratama. Atas perkara ini telah diambil keputusan sebagai berikut (i) Menyatakan Perjanjian Kredit dalam Akta
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
42
No. 87 tertanggal 23 Agustus 2005, yang dibuat oleh para Terlawan adalah sah, (ii) Menyatakan Terlawan III berhak atas pembayaran atas pinjaman rekening koran Terlawan I dan Terlawan II sebesar Rp. 2.081.100.000,00 (dua milyar delapan puluh satu juta seratus ribu Rupiah) dari hasil lelang barang jaminan berupa sebidang tanah berikut bangunan dan segala sesuatu yang tertanam diatasnya seperti diuraikan dalam Sertifikat Hak Milik No. 2941/Desa Pakisjajar, yang terletak di Desa Pakis Jajar Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur, (iii) Menyatakan bahwa Pelawan berhak atas pengembalian modal yang disetorkan pada PT Kendedes Putra Pratama dari hasil penjualan/lelang barang jaminan sebagaimana tersebut di atas, sebesar Rp. 1.200.000.000,00 (satu miliar dua ratus juta Rupiah). 5.
7.
Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 183 Pdt.G/2006/PN. Medan, tanggal 8 Maret 2007. Dalam perkara ini Jeneng Kaban sebagai Penggugat mengajukan gugatan kepada para Tergugat terdiri dari 21 (dua puluh satu) Tergugat dimana Bank sebagai Tergugat 21 (dua puluh satu) mengenai sengketa Kepemilikan Tanah yang terletak di Jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 5, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat. Dalam perkara ini telah diambil keputusan sebagai berikut (i) Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, (ii) Menyatakan menurut hukum Surat Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi No. 593.83/31/APH-GR/MBRT/1993 tanggal 31 Maret 1993, yang dikeluarkan Camat Medan Barat, Kotamadya Daerah tingkat II Medan tidak sah, (iii) Menyatakan Tergugat Rekonpensi/Penggugat Konpensi telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum, (iv) membebankan gugatan Penggugat Rekonpensi untuk membayar ongkos perkara yang hingga kini ditaksir sebesar Rp 2.461.500,00 (dua juta empat ratus enam puluh satu ribu lima ratus Rupiah).
6.
Dalam perkara ini Lie Yong Thiang sebagai Penggugat/Pembanding mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Ali sebagai Tergugat I/Terbanding I dan Bank sebagai Tergugat II/Terbanding II. Pengadilan yang memeriksa perkara ini telah memberikan putusan yang intinya adalah (i) Menyatakan Gugatan Penggugat/Pembanding tidak dapat diterima, (ii) Menghukum Penggugat/Pembanding untuk membayar ongkos perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding ini sebesar Rp 110.000,00 (seratus sepuluh ribu Rupiah).
Putusan Pengadilan Negeri Binjai No. 05/Pdt.G/2004/PN.BJ, tanggal 12 Juli 2004 sebagaimana dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Utara No. 102/PDT/2005/PT-MDN, tanggal 20 Juli 2005.
Putusan Pengadilan Negeri Sleman No. 37/Pdt.G/2005/PN. Sleman, tanggal 20 Oktober 2005 yang dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta No. 34/PDT/2006/PTY, tanggal 9 Agustus 2006. Dalam perkara ini para Penggugat/Pembanding (R. Noto Wijoyo dan kawan-kawan) mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum para Tergugat dan turut Tergugat atas 4 (empat) bidang tanah yang merupakan milik para Penggugat kepada para Tergugat dan Turut Tergugat/Terbanding dan Turut Terbanding (ada 10 (sepuluh) pihak dan Bank sebagai Tergugat I). Pengadilan yang memeriksa perkara ini telah memutus perkara ini yang putusannya adalah (i) Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya, (ii) Menolak gugatan Para Penggugat Rekonpensi untuk seluruhnya, (iii) Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 556.000,00 (lima ratus lima puluh enam ribu Rupiah).
8.
Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 141/PDT/G/1999/PN.BDG, tanggal 25 Nopember 1999 yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No. 227/PDT/2000/PT.BDG, tanggal 24 Mei 2000. Bahwa dalam perkara ini Sujoto sebagai Pembantah dan Bank sebagai Terbantah dan Ny. Lie Sioe Lian sebagai Turut Terbantah mengajukan bantahannya untuk membatalkan dan mencabut Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kelas IA Bandung No. 284/Pdt/Eks/1998/PN.Bdg tanggal 18
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
43
Nopember 1998 mengenai eksekusi terhadap barang-barang Jaminan utang Termohon Eksekusi (Ny. Lie Sioe Lian) berupa sebidang tanah Hak Milik yang merupakan milik dari Pembantah. Atas perkara tersebut pengadilan yang memeriksa perkara ini telah mengambil keputusan yang intinya (i) Menolak gugat bantahan Pembantah untuk seluruhnya dan (ii) Mempertahankan Sita Eksekusi berdasarkan Berita Acara Penyitaan Eksekusi No. 284/Pdt/Eks/1998/PN.Bdg tanggal 10 Desember 1998 tersebut serta (iii) Menghukum Pembantah untuk membayar ongkos perkara di ke-2 tingkat pengadilan. 9.
Putusan Pengadilan Negeri No. 289/Pdt.G/1999/PN.Bdg, tanggal 9 Desember 1999 yang telah dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi dengan Putusan No. 229/Pdt/2000/PT.Bdg tanggal 24 Mei 2000.
10. Bahwa dalam perkara ini Ratnawati Eni Hastuti dkk (ada 8 (delapan) orang selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT) mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada pihak Bank dkk (ada 6 (enam) pihak, selanjutnya disebut sebagai Para Tergugat). Atas perkara tersebut pengadilan yang memeriksa perkara tersebut telah mengambil keputusan yang intinya (i) membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 289/Pdt/G/1999/PN.Bdg tersebut, (ii) Transaksi yang benturan kepentingan
menyatakan bahwa PARA PENGGUGAT adalah ahli waris dari almarhum Ny. Sujatmi yang meninggal dunia di Bandung pada tanggal 16 April 1999, dan (iii) menghukum Para Pembanding/Para Terbanding semula Para Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini. 11. Putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru No. 77/PDT/G/2005/PN.PBR tanggal 31 Agustus 2006 yang telah dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi Riau di Pekanbaru berdasarkan Putusan No. 71/PDT/2007/PTR tanggal 29 Juni 2007. Bahwa dalam perkara ini Hj. Nurbahri (selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT) mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada pihak Bank dkk dimana Bank sebagai tergugat VI (selanjutnya disebut sebagai Para Tergugat). Atas perkara tersebut pengadilan yang memeriksa perkara tersebut telah mengambil keputusan yang intinya (i) menerima permohonan pemeriksaan perkara ditingkat banding dari kuasa penggugat/pembanding, (ii) menguatkan Putusan Pengadilan negeri Pekanbaru yang dimohonkan Banding dimana putusan Pengadilan Negeri Pekanbaru adalah menolak gugatan penggugat, dan (iii) menghukum penggugat/pembanding untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.
mengandung
Selama tahun 2007 tidak terdapt transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Kegiatan Sosial Dalam rangka mewujudkan rasa tanggung jawab sosial, Bank Ekonomi Raharja rutin mengadakan donor darah setiap triwulanan yang diikuti oleh seluruh karyawan kantor pusat.
HASIL PENILAIAN SELF ASSESSMENT Bank Ekonomi Raharja melaksanakan penilaian Self Assessment GCG secara kontinyu dan hasil Self Assessment ini juga telah disampaikan ke Bank Indonesia . Hasil penilaian GCG Bank Ekonomi Raharja secara Self Assessment adalah “baik “ dengan nilai komposit sebesar 1.45 yakni termasuk dalam kategori Predikat “Tata Kelola Unggulan”.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
44
Jakarta, 07 Juli 2008 Nomor
: 126/DIR-BI/VII/2008
Kepada : Direktorat Pengawasan Bank 3 (DPB3) up. Tim Pengawasan Bank 36 Komplek Perkantoran Bank Indonesia Menara Radius Prawiro Lantai 15, 16 dan 17 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta Perihal : Informasi Tambahan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Periode Desember 2007. Menindaklanjuti Surat Bank Indonesia No.10/91/DPB3/TPB3-6 tanggal 30 Juni 2008 perihal Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) periode Desember 2007, dengan ini kami sampaikan cakupan tambahan informasi sebagai berikut :
1 Independensi anggota Direksi Seluruh anggota Direksi PT Bank Ekonomi Raharja Tbk berasal dari pihak yang independen. Direktur Utama sesuai dengan UUPT dan Peraturan Bank Indonesia juga berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali.
2. Rekomendasi Dewan Komisaris •
Rencana Kerja 2008 Dewan Komisaris memberikan rekomendasi dalam Rencana Kerja 2008, yakni : 1. Perlu adanya keseimbangan antara penyaluran kredit dengan tetap memperhatikan prinsip kehati – hatian. 2. Perlu dilakukan peningkatan fee based income.
•
Pelaksanaan Good Corporate Governance 1. Dewan Komisaris merekomendasikan Pedoman Good Corporate Governance dan Pedoman Tata Tertib Kerja Komisaris, Direksi dan Komite. 2. Dewan Komisaris merekomendasikan dalam meningkatkan kinerja SKAI, diminta SKAI untuk meningkatkan audit pasif dan apabila diperlukan SKAI dapat menambah auditor senior. 3. Dewan Komisaris merekomendasikan metode atau mekanisme kerja Komite Audit sebagai berikut : • Dari hasil rapat audit, yang dihadiri Komite Audit, SKAI dan Auditee serta Direktur Kepatuhan maka akan dibuatkan risalah oleh notulen 1, untuk disampaikan kepada peserta rapat.
• •
Dari hasil risalah tersebut, akan dibuatkan notulen ke 2 (risalah ringkasan) untuk disampaikan kepada Direktur Utama. Setiap 6 bulan sekali, komite audit akan membuat laporan evaluasi kerja SKAI.
4. Dewan Komisaris merekomendasikan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai manajemen risiko dari anggota komite pemantau risiko melalui pelatihan mengenai manajemen risiko. 5. Dewan Komisaris merekomendasikan agar komite – komite yang sudah ada seperti komite ALCO, TSI diaktifkan kembali dan risalahnya didokumentasikan secara baik. 6. Pada rapat tanggal 28 Februari 2007, Dewan Komisaris telah merekomendasikan untuk membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi. 7. Pada rapat tanggal 29 Juni 2007, Dewan Komisaris telah merekomendasikan untuk membentuk Komite Audit.
3. Keahlian dan Independensi anggota Komite Keahlian Anggota Komite Audit Sesuai dengan penjelasan dilaporan GCG sebelumnya, Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris independen dan beranggotakan minimal dua pihak independen yang memiliki keahlian di bidang akuntansi dan hukum atau perbankan. Adapun secara detail keahlian anggota Komite Audit diluar komisaris adalah sebagai berikut : Yustrida Bernawati : Sarjana Akuntansi, Warga Negara Indonesia 42 tahun Pengalaman kerja : 1987 – 1990 Staff Auditor Akuntan Public Supoyo & Rekan 1989 - Sekarang Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. 2007 – Sekarang Anggota Komite Audit PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. Harijanto Tedjosoemarto Sarjana Hukum, Warga Negara Indonesia, 66 Tahun Pengalaman Kerja : 1993 – 1995 Tax Manager pada KAP Hanadi Raharja & Co 1988 – 1990 Senior Tax Manager pada KAP Hanadi Sujendro & Rekan (member of KPMG nternational) 1991 – 2003 Senior Vice President PT Putra Surya Perkasa 2004 – 2006 Tax Partner Konsultan Pajak Panorama 2007 – Sekarang Tax Partner Konsultan Pajak Peter Angrah & Rekan Mei 2007 – Sekarang Anggota Komite Audit PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
Simon Suhardi Sarjana Ekonomi, Warga Negara Indonesia, 38 Tahun Pengalaman Kerja : 1993 – 1995 Audit staff PT Bank Ekonomi Raharja 1995 – 1997 Supervisor Audit PT Bank Ekonomi Raharja 1997 – 2000 Head of Audit Departement PT Bank Ekonomi Raharja 2000 – sekarang Head of Audit Division PT Bank Ekonomi Raharja
Independensi Anggota Komite Audit Penunjukan Komite Audit telah disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 dan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia. Seluruh anggota Komite Audit tidak berasal dari Direksi Bank maupun Bank lain dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan atau Pemegang saham pengendali atau hubungan dengan bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen.
Keanggotaan dan Independensi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Mengacu pada ketentuan Bank Indonesia, anggota Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Ekonomi Raharja Tbk beranggotakan 3 (tiga) orang yang terdiri dari seorang Komisaris Independen yang merangkap ketua, seorang Komisaris Utama dan seorang pejabat eksekutif yang membawahi unit kerja sumber daya manusia.
Keahlian Anggota Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen, 1 (satu) orang anggota Komisaris dan 3 (tiga) orang anggota pihak independen yang memiliki kapasitas, kompetensi, keahlian dan pengalaman yang diperlukan dan sesuai ketentuan yang berlaku. Seluruh anggota memiliki integritas dan moral yang baik. 2 (dua) anggota independen yakni Yustrida B. Remiasa dan Harijanto Tedjosoemarto, keahliannya secara detail dapat terlihat dari daftar riwayat pekerjaannya (lihat di anggota Komite Audit), sedangkan Daniel Tjong adalah Kepala Divisi Credit Review PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.
Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko Mengacu pada ketentuan Bank Indonesia, pihak yang menjadi anggota Komite Pemantau Risiko paling kurang 51% merupakan pihak independen. Dari 5 (lima) anggota komite pemantau risiko, 4 (empat) orang merupakan pihak yang independen dan bukan berasal dari Direksi Bank maupun Bank lain dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan atau
Pemegang saham pengendali atau hubungan dengan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen.
4. Program Kerja dan Realisasi Komite Program Kerja dan Realisasi Komite Audit selama tahun 2007 Program Kerja
Realisasi
Rapat dalam 1 (satu) tahun Review atas laporan auditor Internal Meneliti, memberikan rekomendasi dan komentar atas laporan audit internal
21 kali 62 laporan Telah melakukan penelitian, memberikan rekomendasi dan atau komentar atas laporan audit internal sebanyak 62 laporan. Mendiskusikan dengan Divisi Audit Dilakukan secara rutin melalui pertemuan dan Divisi terkait atas temuan yang rapat sebanyak 21 kali. dipandang cukup signifikan. Review laporan pemeriksaan auditor 2 laporan. eksternal dan Bank Indonesia dan tindaklanjutnya. Meneliti tingkat kepatuhan bank - Telah melakukan penelitian atas terhadap ketentuan hukum dan peraturan laporan kepatuhan dan Pokok – pokok hasil audit 2 kali dalam setahun. - Melakukan penelitian secara rutin atas komentar Bank Indonesia. Membuat Pedoman dan Tata Tertib Telah dibuatkan pedoman dan tata tertib Kerja Komite Audit kerja Komite Audit per efektif tanggal 09 November 2007.
Program Kerja dan Realisasi Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2007 Program Kerja
Realisasi
Mengusulkan agar dilakukan survey pasar tentang remunerasi/fasilitas karyawan Mengusulkan agar dilakukan survey pasar tentang remunerasi/fasilitas Direksi /Komisaris. Mereview serta mengusulkan agar struktur gaji yang ada, disesuaikan dengan nilai pasar, khususnya Karyawan dengan performance diatas rata – rata. Merekomendasikan besaran bonus
Januari 2008 (Laporan dari Konsultan)
Agustus 2007 (Laporan dari Konsultan)
Maret 2008
Desember 2007
Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan ROA, ROE dan kinerja Membuat kebijakan remunerasi Karyawan. Membuat kebijakan remunerasi Direksi/Komisaris. Membuat petunjuk pelaksanaan komite remunerasi Membuat Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
November 2007 Januari 2008 November 2007 November 2007.
Program Kerja dan Realisasi Komite Pemantau Risiko selama tahun 2007 Program Kerja
Realisasi
Review atas laporan Profil Risiko 4 kali Meneliti, memberikan rekomendasi dan Telah melakukan penelitian, memberikan komentar atas laporan audit internal. rekomendasi dan atau komentar atas laporan audit internal sebanyak 62 laporan. Mendiskusikan dengan Divisi Audit Dilakukan secara rutin, dengan menghadiri dan Divisi terkait atas temuan yang Rapat Komite Audit. dipandang cukup signifikan. Review laporan pemeriksaan auditor 2 laporan. eksternal dan Bank Indonesia dan tindaklanjutnya. Meneliti tingkat kepatuhan bank - Telah melakukan penelitian atas terhadap ketentuan hukum dan peraturan laporan profil risiko, kepatuhan dan pokok – pokok hasil audit. - Melakukan penelitian secara rutin atas komentar Bank Indonesia. Membuat Pedoman dan Tata Tertib Telah dibuatkan pedoman dan tata tertib Kerja Komite Pemantau Risiko kerja Komite Pemantau Risiko perefektif tanggal 09 November 2007.
5. Sistem Pengendalian Intern A. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris Pengawasan aktif Dewan Komisaris pada tahun 2007, meliputi : 1. Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko • Menyetujui proyeksi rencana kerja 2008 sebagai berikut : Total Asset Rp17,936 miliar, DPK Rp15,454 miliar, Kredit Rp9,129 miliar, Modal Rp1,572 miliar, Laba Bersih Rp215 miliar.
• • •
• •
Menyetujui perlu adanya keseimbangan antara penyaluran kredit dengan tetap memperhatikan prinsip kehati – hatian. Menyetujui strategi pendanaan seperti tahun lalu yaitu memperbesar komposisi dana murah yakni tabungan dan giro. Menyetujui usulan Direksi untuk mengevaluasi kebijakan manajemen risiko yakni meliputi : - SK No. 007/SK-DIR/VII/2007 tanggal 13 Juli 2007 tentang Komite Asset And Libilities Committee (ALCO). - SK No.009/SK-DIR/IX/2007 tanggal 10 Sept 2007 tentang Pengangkatan Anggota Komite Pemantau Risiko. - SK No.011/SK-DIR/XI/2007 tanggal 03 Sept 2007 tentang Perubahan Limit Dealer atas Kegiatan Transaksi Treasury. Dewan Komisaris menyusun pedoman dan Tata Tertib Komite Pemantau Risiko. Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi perlunya dilakukan perubahan parameter pengukuran baik untuk risiko inheren, sistem pengendalian risiko dan nilai komposit dari seluruh risiko yang akan dijadikan acuan dalam pembuatan profil risiko bank.
2. Mengevaluasi pertanggungjawaban Manajemen Risiko. •
Direksi
atas
pelaksanaan
kebijakan
Menyetujui Laporan profil Risiko yang di buat SKMR periode Maret, Juni, September dan Desember 2007.
B. Pengawasan Aktif Direksi Dalam tahun 2007 dalam rangka penerapan manajemen risiko Direksi PT Bank Ekonomi Raharja Tbk telah melakukan : • •
Menyusun rencana kerja Bank untuk tahun 2008 – 2010 untuk dimintakan persetujuannya kepada Dewan Komisaris Mengevaluasi kebijakan : - Memperbaharui ketetapan menyangkut kewenangan tanda tangan dalam rangka memperlancar mekanisme kerja operasi melalui Surat Edaran 003/SEDIR/V/2007 tanggal 07 Mei 2007. - Menerbitkan ketentuan perihal data kerugian bank melalui Surat Edaran No. 002/SE-DIR/III/2007 tanggal 05 Maret 2007 - Memperbaharui susunan anggota Komite Asset And Liabilities Committee dalam rangka mengoptimalkan peranan komite ALCO melalui SK No. 007/SKDIR/VII/2007 tanggal 13 Juli 2007 - Merubah susunan anggota Komite Pemantau Risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia melalui SK No. 009/SK-DIR/IX/2007 tanggal 10 September 2007
-
• • •
Mengevaluasi limit dealer atas kegiatan transaksi treasury dengan volume transaksi di treasury dan struktur organisasi treasury. Evaluasi tersebut dilakukan melalui penerbitan SK No . 011/SK-DIR/XI/2007 tanggal 03 September 2007 - menetapkan wewenang tanda tangan dan limit user ID - Mengevaluasi Laporan Profil Risiko Bank periode Maret, Juni, September dan Desember 2007. - Menyampaikan Laporan Profil Risiko kepada Dewan Komisaris secara triwulanan. Mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi baik di bidang kredit maupun operasional. Mengembangkan budaya Manajemen Risiko pada seluruh jenjang organisasi melalui keikutsertaan pejabat dan staff Bank dalam ujian Sertifikasi Manajemen Risiko sebanyak 170 orang peserta dengan tingkat kelulusan 91,76%. Selama tahun 2007, Direksi telah memastikan/mengevaluasi bahwa fungsi manajemen risiko telah berjalan independen.
C. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Sepanjang tahun 2007, manajemen terus melakukan persiapan langkah – langkah menuju Basel II sesuai dengan persyaratan Bank Indonesia. Kebijakan, prosedur dan penetapan limit yang diterbitkan manajemen pada tahun 2007 meliputi : • Data kerugian Bank • Ketetapan menyangkut kewenangan tanda tangan • Perubahan Limit Dealer atas Kegiatan Transaksi Treasury • Penetapan Wewenang tanda tangan dan Limit User ID
D. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Bank. Periode 2007, manajemen telah melakukan identifikasi dan pengendalian seluruh risiko yang ada di PT Bank Ekonomi Raharja Tbk termasuk yang berasal dari produk dan aktivitas baru yakni penambahan fitur – fitur baru internet banking dan ATM branding. Langkah – langkah yang dilakukan manajemen PT Bank Ekonomi Raharja Tbk pada tahun 2007 adalah sebagai berikut : -
-
-
Di bidang IT, telah dilakukan penyempurnaan database kredit menurut klasifikasi jenis tagih, jenis agunan, bagian yang dijamin (secured) dan tidak dijamin (unsecured), agregat dan penyempurnaan analisa transaksi yang tidak wajar. Di bidang kredit, telah dilaksanakan analisa sektor usaha, analisa 25/50 debitur besar, analisa portofolio kredit konsumen dan penyempurnaan klausula perjanjian kredit. Di bidang operasional, dilakukan analisa transaksi yang tidak wajar, analisa indikator risiko untuk dipergunakan dalam menentukan profil risiko, mengumpulkan dan melakukan konsolidasi data kerugian bank.
-
Di bidang sumber daya manusia, dilakukan program pengembangan SDM dalam rangka peningkatan kompetisi dan keahlian di bidang manajemen risiko, mewajibkan sertifikasi manajemen risiko seluruh pejabat bank dengan level sampai jenjang jabatan dan struktur organisasi 4 (empat) tingkat di bawah Direksi pada core risk taking unit, supporting risk taking unit, satuan kerja manajemen risiko, satuan kerja manajemen risiko, satuan kerja audit intern dan satuan kerja kepatuhan.
E. Sistem Pengendalian Intern. . • Di tahun 2007, manajemen Bank melakukan penyesuaian antara sistem pengendalian intern dengan jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan usaha Bank dengan menerbitkan kebijakan : - Mengenai data kerugian yang disebabkan risiko operasional. - Melakukan sentralisasi kewenangan pemutus risiko di bidang operasional hanya kepada pejabat untuk memitigasi risiko. •
Melaksanakan penetapan wewenang dan tanggungjawab untuk pemantauan kepatuhan kebijakan, prosedur dan limit. Hal ini dilakukan dengan menerbitkan : - perubahan Limit Dealer atas Kegiatan Transaksi Treasury - penetapan Wewenang tanda tangan dan Limit User ID
•
Manajemen memastikan fungsi pengendalian intern dilakukan diseluruh jajaran bank disamping fungsi audit intern dan memastikan telah terdapat penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas antara satuan kerja operasional (risk taking unit) dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). Divisi Audit melakukan review secara independen dan obyektif terhadap prosedur penilaian kegiatan operasioanal bank secara berkala dan berkesinambungan yaitu pemeriksaan secara rutin sesuai dengan program audit. Manajemen selalu memperhatikan kesesuaian bank dengan prinsip pengelolaan bank yang sehat dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan laporan yang disampaikan ke Bank Indonesia.
• •
6. Penyediaan Dana Besar Secara Rinci Tabel penyediaan dana besar selama tahun 2007 No.
Penyediaan Dana Debitur
1 2.
Kepada Pihak Terkait Kepada Debitur Inti 1. Individu 2. Group
39 25 6 19
Jumlah Nominal (Jutaan Rupiah) 345.358 1.890.515 389.269 1.501.246
7. Rencana Strategis Jangka Panjang Sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API), pada saat ini PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dalam klasifikasi bank fokus. Adapun strategi jangka panjangnya, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk berencana menjadi Bank Nasional dengan berdasarkan prinsip – prinsip perbankan bank yang sehat.
8. Kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi pada perusahaan lain Sampai dengan posisi Desember 2007, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki saham mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih dari modal disetor di Bank Ekonomi Raharja dan perusahaan lain adalah sebagai berikut : NAMA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
KOMISARIS Teddy Jeffrey Katuari
Hanny Wurangian Hariawan Pribadi DIREKSI Hendrik Tanojo
Sia Leng Ho B. Danny Katuari Lenggono Sulitianto Hadi
NAMA PERUSAHAAN
%
PT Alas Pusaka PT Lumbung Arta Kencana PT Wahana Wings Surya PT Wahana Sayap Kencana PT Sadhanagraha Adhika PT Ekaprana Graha Adhika PT Mitrajaya Suryaprima PT Mitrajaya Ekaprana PT Niagatama Raharja PT Satyawada Mitrausaha Nihil Nihil
10 10 10 10 10 10 34,79 10 13,91 10
PT. Fosfindo PT Wahana Wings Surya PT Wahana Sayap Kencana PT Sadhanagraha Adhika PT Ekaprana Graha Adhika PT Mitrajaya Suryaprima PT Mitrajaya Ekaprana PT Niagatama Raharja PT Satyawada Mitrausaha Nihil Nihil Nihil
14 9,3 9,3 9.3 9,3 15,2 9,3 10,38 9,3
9. Tabel Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi Periode 2007
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain 1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) 2. fasilitas lain dalam bentuk natura Total
Jumlah Diterima Dalam 1 Tahun Dewan Komisaris Direksi Orang Jutaan Rupiah Orang Jutaan Rupiah 3 4.145 4 10.999,4
-
-
-
-
3
4.145
4
10.999,4
10. Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sebagai berikut :
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun Di atas Rp 2 miliar Diatas Rp 1 miliar s.d Rp 2 miliar Di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar Rp 500 juta ke bawah
Jumlah Direksi 3 1 -
Jumlah Komisaris 1 1 1
11. Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah 1. 2. 3. 4.
rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 1 : 58 rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1 : 2,8 rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1 : 3,9 rasio gaji Direksi dan pegawai tertinggi 1 : 2,5
12. Share Option PT Bank Ekonomi Raharja Tbk tidak memiliki program opsi saham selama dan dalam periode tahun pelaporan 2007. Di tahun 2008 Bank Ekonomi juga tidak memiliki rencana share option yang dimiliki Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif.
Jumlah Penyimpangan (Internal Fraud). Sebagaimana Laporan Good Corporate Governance dalam Laporan Tahunan 2007 yang telah disampaikan ke Bank Indonesia. Selama periode tahun 2007, tidak terdapat
penyimpangan internal sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/14PBI/2008 tanggal 30 Januari 2006, Peraturan Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 5 Oktober 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007.
Buy Back Share dan/atau Buy Back Obligasi Selama tahun 2007, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk tidak memiliki rencana program Buy Back Share dan/atau Buy Back Obligasi.
Pemberian Dana untuk kepentingan Politik Sepanjang tahun 2007, tidak terdapat pemberian dana untuk kegiatan politik.
Demikian agar maklum PT BANK EKONOMI RAHARJA Tbk DIREKSI
B. Danny K Direktur
Lenggono Sulistianto Hadi Direktur
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Manajemen Risiko juga mendapatkan perhatian khusus dalam upaya memenuhi persyaratan penerapan Manajemen Risiko yang ditetapkan dalam PBI No. 5/8/2003 dan SE BI No.5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan dengan memperhatikan rekomendasi dari Basel Commitee on Banking Supervision. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Berdasarkan hal tersebut maka Bank Ekonomi Raharja telah menerapkan suatu kebijakan Manajemen Risiko yang bertujuan untuk memastikan risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan yang pada akhirnya akan memberikan manfaat berupa peningkatan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja dimasa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi dan meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang kini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing Bank.
Pengembangan kerangka yang lebih luas dalam hal pengelolaan risiko itu sendiri dilakukan dengan pembentukan Satuan Kerja Manajemen Risiko Kantor Pusat serta Satuan Kerja Manajemen Risiko Regional. Saat ini, Satuan Kerja Manajemen Risiko telah memastikan pelaksanaan proses Manajemen Risiko berjalan lancar dan memberikan gambaran profil risiko kepada Manajemen.
Bank Ekonomi Raharja terus mengembangkan dan menyempurnakan Sistem Manajemen Risiko melalui peningkatan Sistem Informasi Manajemen (SIM) guna mengantisipasi risiko secara lebih dini serta melakukan langkahlangkah yang diperlukan guna meminimalisasi dampak risiko. Dengan demikian pemanfaatan berbagai cara untuk mengetahui secara dini termasuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko telah dilakukan serta dilaporkan secara konsisten.
•
Tugas dari Satuan Kerja Manajemen Risiko adalah sebagai berikut : • •
• • •
Memantau posisi risiko secara keseluruhan maupun per jenis risiko. Melakukan pengkajian risiko atas usulan aktivitas dan produk baru. Melakukan pengkajian atas sistem prosedur baru. Memantau risiko yang timbul sebagai akibat terjadinya penyimpangan terhadap prosedur kerja. Melakukan analisa sensitivitas terhadap perubahan faktor risiko. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Direksi dan Komite Pemantau Risiko.
Sebagai bagian dari pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi terhadap pelaksanaan kebijakan manajemen Risiko Bank, telah
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
45
dibentuk pula Komite Manajemen Risiko yang independen terhadap kegiatan operasional dan bertanggung jawab kepada Direksi, serta membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab untuk membantu fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Proses Manajemen Risiko
Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan sistem, kesalahan karena faktor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian Bank sehingga berakibat kepada penurunan kinerja dan tingkat kesehatan Bank.
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank Ekonomi Raharja saat ini telah dijalankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Satuan Kerja Manajemen Risiko telah mengidentifikasi 8 (delapan) risiko utama yang dihadapi oleh seluruh unit kerja yang ada, yaitu:
Aktivitas Manajemen Risiko yang telah ditetapkan oleh Bank untuk mengantisipasi Risiko Operasional adalah :
Risiko Kredit
•
Risiko Kredit adalah risiko kerugian yang mungkin terjadi disebabkan oleh ketidakmampuan debitur mengembalikan pinjamannya kepada Bank. Apabila pinjaman yang tidak dapat dikembalikan jumlahnya cukup material, hal ini dapat menyebabkan turunnya pendapatan, kinerja maupun tingkat kesehatan Bank. Untuk mengantisipasi risiko Kredit aktivitas Manajemen Risiko yang telah diterapkan oleh Bank adalah : • •
•
•
•
•
•
Menetapkan kebijakan mengenai kewenangan persetujuan kredit. Melakukan evaluasi atas kebijakan perkreditan, antara lain melalui perubahan limit dan wewenang kredit serta pembatasan pemberian cerukan dan cross clearing. Melaksanakan fungsi Komite Kredit dalam memutuskan pemberian, perpanjangan, ataupun pengurangan fasilitas kredit kepada debitur. Melaksanakan fungsi Credit Review secara independen dalam memberikan rekomendasi diterima atau ditolaknya suatu proposal kredit. Melakukan analisa portofolio kredit berdasarkan sektor ekonomi yang dibiayai, berdasarkan jenis mata uang dan berdasarkan besaran agregatnya. Melakukan monitoring atas kelancaran pembayaran bunga dan pokok kredit yang sedang berjalan, untuk mengetahui secara dini kondisi debitur. Melakukan trade checking debitur untuk mengetahui kolektibilitas debitur.
•
• •
• •
• •
Melaksanakan fungsi-fungsi komite seperti Komite Manajemen Risiko, Komite Audit, dan Komite Pemantau Risiko. Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko Operasional untuk memantau besarnya risiko operasional. Meningkatkan fungsi pengawasan internal melalui internal audit. Memantau terjadinya penyimpanganpenyimpangan kegiatan operasional dan unusual transaction secara harian untuk mengetahui profil risiko operasional. Secara harian memantau key risk indicator. Menetapkan limit dan wewenang untuk memitigasi risiko operasional, dan secara periodik mengkaji ulang kebijakan tentang limit dan wewenag aktivitas operasional tersebut. Menetapkan kebijakan operasional dan melakukan evaluasi kembali sesuai dengan profil risiko operasional. Mengadministrasikan historical data risiko operasional untuk keperluan pengukuran besarnya risiko.
Risiko Pasar Risiko Pasar adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan kondisi pasar seperti perubahan tingkat bunga dan perubahan nilai tukar mata uang. Pendapatan Bank berasal dari selisih antara bunga yang dihasilkan dari sisi aktiva dengan bunga yang dibayarkan kepada dana pihak ketiga. Perubahan tingkat bunga dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan tersebut, sehingga menyebabkan kinerja Bank menurun. Pendapatan Bank dapat juga berasal dari selisih nilai tukar mata uang pada transaksi jual beli valuta. Terjadinya perubahan nilai tukar dapat menyebabkan penurunan pendapatan yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kinerja Bank. Aktivitas Manajemen ditetapkan oleh Bank Risiko Pasar adalah :
Risiko yang telah untuk mengantisipasi
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
46
•
• • • • • •
•
Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability Committee) untuk membahas kondisi pasar dan menetapkan tindakan yang akan diambil. Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko Pasar untuk memantau besarnya risiko pasar. Melakukan monitoring tingkat bunga dan nilai tukar yang berlaku di pasar secara harian. Melakukan pengawasan tehadap pos-pos aktiva dan pasiva sesuai dengan jatuh temponya (repricing date-nya). Melakukan analisa sensitivitas pendapatan bunga bersih terhadap kemungkinan terjadinya perubahan tingkat bunga pasar. Melakukan analisa sensitivitas pendapatan bunga bersih terhadap kemungkinan terjadinya perubahan nilai tukar pasar. Melakukan penyesuaian tingkat bunga kredit dan dana terhadap perubahan tingkat bunga pasar sesegera mungkin setelah terjadi perubahan tingkat bunga pasar. Melakukan squaring position sehingga posisi devisa netto berada pada tingkat yang sekecil-kecilnya, hal ini dilakukan dengan monitoring posisi devisa netto setiap saat (PDN intra day).
•
•
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya gugatan atau perkara pengadilan. Risiko ini dapat menyebabkan kerugian yang diderita Bank serta penurunan reputasi Bank Mengantisipasi Risiko Hukum ini, aktivitas Manajemen Risiko yang telah ditetapkan oleh Bank adalah : •
Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya kesenjangan antara sumber pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan aktiva yang pada umumnya berjangka panjang. Terjadinya kesenjangan yang cukup besar akan menurunkan kemampuan Bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Dalam mengantisipasi terjadinya Risiko Likuiditas, aktivitas Manajemen Risiko yang telah ditetapkan oleh Bank adalah: •
•
•
Melaksanakan monitoring secara harian atas besarnya penarikan dana yang dilakukan oleh nasabah baik berupa penarikan melalui kliring maupun penarikan tunai. Melaksanakan monitoring secara harian atas semua dana masuk baik melalui incoming transfer maupun setoran tunai nasabah. Membuat analisa sensitivitas likuiditas Bank terhadap skenario penarikan dana berdasarkan pengalaman masa lalu atas penarikan dana bersih terbesar yang pernah terjadi dan membandingkannya dengan penarikan dana bersih rata-rata saat ini. Dari analisa tersebut dapat
diketahui tingkat ketahanan likuiditas Bank. Selanjutnya Bank menetapkan secondary reserve untuk menjaga posisi likuiditas Bank, antara lain menempatkan kelebihan dana ke dalam instrumen keuangan yang likuid. Menetapkan kebijakan Cash Holding Limit pada kantor-kantor cabang Bank. Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability Committee) untuk mengatur tingkat bunga dalam usahanya meningkatkan/menurunkan sumber dana tertentu.
• • •
Melakukan kajian hukum atas dokumendokumen yang memiliki aspek hukum baik berupa perjanjian atau peraturan internal sebelum diberlakukan. Memonitor perkara pengadilan yang sedang berlangsung dengan mengikuti segala perkembangannya. Melakukan evaluasi transaksi material dari aspek hukum sebelum transaksi dijalankan. Memberikan pelatihan/penyuluhan aspekaspek hukum sebelum transaksi dijalankan. Memberikan pelatihan/ penyuluhan aspek-aspek hukum kepada karyawan yang sehari-harinya memiliki eksposur risiko hukum.
Risiko Strategik Risiko Strategik adalah risiko terjadinya kerugian yang timbul sebagai akibat penetapan strategi yang tidak tepat sehingga target usaha Bank tidak tercapai dan menyebabkan Bank mengalami kerugian. Aktivitas Manajemen Risiko yang telah diterapkan oleh Bank untuk mengantisipasinya adalah : • • •
Membuat rencana kerja Bank. Membuat kebijakan untuk melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. Melaksanakan monitoring pencapaian rencana kerja secara periodik.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
47
•
•
Melakukan evaluasi kembali atas hasil sementara yang dicapai, beserta faktor penyebab tidak tercapainya target Bank, dilanjutkan dengan mitigasi atas faktor risiko penyebab kegagalan. Melakukan perbaikan atas rencana kerja semula dalam upayanya mencapai target Bank yang telah ditetapkan.
Risiko Reputasi Risiko Reputasi adalah risiko terjadinya kerugian berupa berkurangnya reputasi nama baik Bank yang merupakan akibat dari tidak puasnya nasabah atas layanan yang diberikan oleh Bank, atau akibat pelayanan Bank yang tidak sesuai standar ataupun disebabkan penurunan kinerja Bank. Aktivitas Manajemen Risiko yang diterapkan oleh Bank untuk mengantisipasinya adalah: • • • •
Membentuk unit Penanganan Komplain Nasabah di bagian Call Center untuk mengangani komplain nasabah. Menetapkan standar waktu penyelesaian komplain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bekerja sama dengan pihak independen melakukan survey pelayanan Bank dibandingkan dengan pesaing. Secara kontinyu melaksanakan pelatihan karyawan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan pelanggaran atau penyimpangan terhadap peraturan atau ketentuan yang berlaku. Risiko ini dapat menyebabkan sanksi atau denda kepada Bank dan penurunan reputasi Bank. Aktivitas Manajemen Risiko yang telah diterapkan oleh Bank dalam mengantisipasinya adalah: •
•
•
• •
Melakukan pengkinian atas informasi peraturan dan ketentuan yang masih berlaku maupun yang telah dicabut. Melaksanakan fungsi kontrol terhadap pelaksanaan kepatuhan melalui fungsi internal audit.
Profil Risiko Berdasarkan profil risiko periode Desember 2007 , secara keseluruhan berkategori “Moderate” dengan trend cenderung “Meningkat” dibandingkan dengan profil risiko bulan September 2007. Untuk risiko kredit, hukum dan operasional berkategori “Moderate”, sedangkan risiko pasar, likuiditas, reputasi, strategik dan kepatuhan berkategori “Low”. Sertifikasi Manajemen Risiko Bank Ekonomi Raharja telah mengikutsertakan pejabat dan staf Bank dalam ujian Sertifikasi Manajemen Risiko secara bertahap. Sampai dengan Desember 2007, jumlah pejabat dan staf yang telah mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Risiko adalah sebanyak 170 orang peserta dengan tingkat kelulusan 91,76%. Direncanakan akan dilanjutkan pada tahun 2008 sesuai jadwal dari penyelenggara Sertifikasi Manajemen Risiko. Rencana Ke Depan Bank akan terus melanjutkan komitmennya untuk meningkatkan kemampuannya di bidang manajemen Risiko. Salah satu prioritas di masa mendatang adalah mengimplementasikan upaya-upaya untuk mematuhi langkah-langkah menuju Basel II sesuai persyaratan Bank Indonesia, antara lain dengan mewajibkan Sertifikasi Manajemen Risiko Level-2 ke seluruh pejabat Bank dengan level sampai ke jenjang jabatan dan struktur organisasi 4 (empat) tingkat di bawah Direksi pada Core Risk Taking Unit, Supporting Risk Taking Unit, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern dan Satuan Kerja Kepatuhan.
Melaksanakan fungsi pengawasan oleh Direktur Kepatuhan secara konsisten untuk memastikan bahwa semua aktivitas operasi telah sesuai dengan Peraturan yang berlaku. Membuat kebijakan internal yang mengacu kepada peraturan dan ketentuan yang berlaku seperti Peraturan Pemerintah dan sebagainya. Melakukan sosialisasi atau pelatihan segala peraturan dan ketentuan yang berlaku beserta sanksinya kepada seluruh karyawan yang terkait.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
48
Bank Ekonomi Raharja sebagai Bank yang terus berkembang senantiasa berupaya untuk terus memberikan kepuasan bagi nasabah. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas teknologi yang dimiliki agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik serta memahami keinginan nasabah. Untuk itu Bank Ekonomi Raharja secara konsisten terus melakukan penyempurnaan dan pengembangan berbagai sistem dan program aplikasi perbankan sehingga mampu mengangkat jasa perbankan elektronik Bank Ekonomi Raharja setara dengan bank-bank terkemuka di Indonesia saat ini. Kenyamanan, keamanan dan keakuratan menjadi prioritas utama dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. Untuk mewujudkannya Bank Ekonomi Raharja terus berupaya meningkatkan kinerja teknologi informasi dengan memberikan dukungan pelayanan terhadap produk-produk baru sesuai dengan kebutuhan pasar dan pelayanan lainnya. Status Bank Ekonomi Raharja yang di penghujung tahun 2007 sudah menjadi perusahaan publik, juga memotivasi Bank untuk secara konsisten melakukan penyempurnaan dan pengembangan pada berbagai sistem teknologi perbankan secara terpadu dan saling on line terhadap masing-masing unit operasional serta secara kontinyu terus melakukan pengembangan berbagai layanan perbankan elektronik yang canggih dan terpadu. Dengan dukungan teknologi informasi, sampai dengan tahun 2007 Bank Ekonomi Raharja telah mengembangkan kompetensi dalam memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan berbagai pembayaran antara lain tagihan rekening listrik dan telepon, dan fasilitas
phone banking yang menyediakan fasilitas kepada seluruh nasabah yang ingin mendapatkan informasi rekeningnya. Selain itu Bank Ekonomi Raharja juga telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagai salah satu Bank persepsi on line dalam rangka pengelolaan setoran penerimaan negara. Penunjukan tersebut setelah melalui pengujian User Acceptance Test (UAT), dimana sistem teknologi Bank Ekonomi Raharja dinyatakan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan. Atas pemenuhan persyaratan tersebut, Bank Ekonomi Raharja memperoleh Sertifikat Sistem MP3 On-Line dari Direktorat Jenderal Pajak – Departemen Keuangan RI. Saat ini Bank Ekonomi Raharja telah menggunakan Aplikasi Modul Penerimaan Negara (MPN) dalam penyetoran pajak dari masyarakat. Disamping itu, untuk mendukung pertumbuhan usaha, Bank Ekonomi Raharja telah menggunakan AS400 IBM Series i5 sebagai server production.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
49
INTERNET BANKING Internet Banking yang mulai beroperasi sejak tanggal 8 Maret 2006 ini, merupakan produk layanan transaksi online melalui Internet yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah dengan mengakses rekening dan melakukan transaksi non tunai kapan saja selama 24 jam x 7 hari seminggu tanpa harus datang ke kantor cabang. Fitur – fitur yang terdapat pada EKONOMINET antara lain : Memasuki tahun 2007, guna mendukung strategi pengembangan usaha, Bank Ekonomi Raharja telah menambah fitur – fitur baru Internet Banking – EKONOMINET yang dapat diakses melalui www.ekonominet.com
-
Informasi Saldo Mutasi Rekening Transfer Dana Antar Rekening Pembayaran Tagihan Pembelian Pulsa isi ulang Permintaan buku Cek/BG Pemblokiran Kartu ATM
Dalam memastikan terlaksananya strategi pengembangan teknologi infomasi, pada tahun 2008 Bank Ekonomi Raharja akan membentuk Komite Pengarah Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee) yang bertugas memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait hal-hal sebagai berikut: -
Rencana Strategi teknologi infomasi yang searah dengan rencana strategi kegiatan usaha Bank.
-
Kesesuaian teknologi informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen dan kebutuhan kegiatan usaha Bank.
-
Kesesuaian proyek-proyek teknologi informasi yang disetujui dengan rencana strategi teknologi informasi.
-
-
Kesesuaian antara pelaksanaan proyekproyek teknologi informasi dengan rencana proyek yang disepakati.
Efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor Teknologi Informasi agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Bank.
-
Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi Informasi yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara, secara efektif, efisien dan tepat waktu.
Strategi Bank Ekonomi Raharja dalam mengembangkan teknologi informasi guna meningkatkan kinerja operasional intern Bank dan mendukung pengembangan bisnis Bank adalah: 1.
2.
Outsourcing teknologi kepada perusahaan lain yang lebih memiliki kompetensi dan sumber daya manusia yang lebih fokus yakni dengan menggunakan pihak penyedia jasa teknologi informasi PT Sigma Caraka. Bank tidak selalu melakukan investasi di bidang teknologi informasi dalam
penggunaan teknologi yang baru karena hal ini dilakukan oleh penyedia jasa outsourcing. 3.
Strategi pengembangan teknologi informasi difokuskan pada dua sasaran utama yakni proses otomasi dan Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
50
Penjabaran Rencana Strategi Teknologi Informasi pada tahun 2008 dapat diuraikan sebagai berikut: Pengembangan Proses Otomasi -
Dibidang Treasury, Bank akan mengembangkan aplikasi Treasury melalui Interface Treasury System dengan corebanking-nya.
-
Upgrade aplikasi ATM ke versi 2.2 guna peningkatan kecepatan proses, security dan kemudahan pengembangannya.
-
Di bidang HRD, Bank akan mengembangkan sistem payroll secara terpusat
Pengembangan proses Sistem Manajemen
Informasi
-
Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen untuk mendukung konsolidasi laporan, sehingga lebih mendukung kepada efesiensi operasional dan akan bermanfaat untuk analisa perkembangan usaha, antara lain manajemen risiko, kontrol internal, maupun monitoring pencapaian target.
-
Penyempurnaan pengelolaan Manajemen Risiko menuju Basel II melalui penyempurnaan database kredit menurut : klasifikasi jenis tagih, jenis agunan, bagian yang dijamin (secured) dan tidak dijamin (unsecured), agregat, dan penyempuranaan sistem analisa transaksi yang tidak wajar.
PELAYANAN YANG MENGARAH PADA PERBANKAN ELEKTRONIK -
Mobile Banking Internet Banking Bisnis Electronic Data Capture (EDC) Cash Deposit Machine (CDM) Online Payment kepada Credit Card Issuer Modul Penerimaan Negara (Aplikasi MPN)
Sistem teknologi Bank Ekonomi Raharja juga dikembangkan dalam rangka mendukung pola pengembangan usaha yang memungkinkan sistem teknologi Bank Ekonomi Raharja terhubung ke berbagai kerangka teknologi lainnya guna menambah kemudahan dan layanan kepada nasabah. Dengan sistem ini, Bank Ekonomi Raharja dapat memperluas jaringan ATM melalui kerjasama jaringan ATM bersama PRIMA dan ALTO. Sampai dengan Desember 2007 fasilitas ATM yang dapat diakses oleh nasabah Bank Ekonomi Raharja adalah berjumlah 83 unit dan dapat dipergunakan pada lebih dari 11.000 mesin ATM jaringan ALTO dan PRIMA. Sampai saat ini anggota jaringan ALTO berjumlah 14 Bank dan 29 Bank telah tergabung dalam anggota jaringan PRIMA. Selain itu, Bank Ekonomi Raharja menawarkan pula jasa pengisian ulang pulsa kartu telepon pra bayar secara elektronis melalui jaringan ATM Bank Ekonomi Raharja, antara lain meliputi perusahaan telekomunikasi seperti Telkom dan Indosat.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
51
Bank Ekonomi Raharja sangat memahami bahwa Sumber Daya Manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan menjalankan kegiatan usaha. Dalam menghadapi persaingan di dunia usaha khususnya industri perbankan, kualitas sumber daya manusia menjadi amat penting. Oleh karenanya Bank Ekonomi Raharja terus berupaya untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia yang tepat guna, berkinerja baik, saling pengertian dan mampu mendorong kerjasama tim, bersinergi untuk mengoptimalkan efektivitas kerja dan efisiensi serta memberi sumbangan bagi efisiensi biaya. staf dalam program Sertifikasi Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap khususnya bagi pejabat Bank dengan level sampai jenjang jabatan dan struktur organisasi 4 (empat) tingkat dibawah Direksi pada Core Risk Taking Unit, Supporting Risk Taking Unit, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern dan Satuan Kerja Kepatuhan.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan inti dari proses transformasi yang kini tengah berlangsung di Bank Ekonomi Raharja. Seiring dengan peningkatan kinerja Bank dan perubahan status Bank menjadi perusahaan publik, maka karyawan Bank Ekonomi Raharja terus menerus diperkenalkan pada cara-cara yang lebih baik dalam melakukan tugas maupun pada berbagai perspektif cara pandang yang baru. Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, manajemen Bank Ekonomi Raharja secara berkesinambungan terus mengembangkan program–program pendidikan dan pelatihan yang ditujukan untuk pengembangan segenap lapisan karyawan Bank Ekonomi Raharja. Selama tahun 2006, telah diadakan sebanyak 109 pelatihan baik yang bersifat technical skill maupun soft skill.
Sampai dengan Desember 2007 Bank Ekonomi Raharja telah mengikutsertakan sebanyak 170 orang staf dan pejabat dalam Program Sertifikasi Manajemen Risiko dengan tingkat kelulusan 91,76%. Pada tahun 2007, jumlah karyawan Bank Ekonomi Raharja mencapai 2.225 orang dengan komposisi berdasarkan tingkat pendidikan yaitu: • S2 = 21 orang • S1 = 1.290 orang • D1–D3 = 329 orang • SMA = 512 orang • SMP = 73 orang
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keahlian guna mendukung penerapan Manajemen Risiko dan Good Corporate Governance secara kontinyu, Bank Ekonomi Raharja mengikutsertakan seluruh pejabat dan
Struktur Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang 1500
1311 1159
1000 331
500
552
512 329 83
73
0 2006
SARJANA
DIPLOMA
2007
SMU
Tahun
LAINNYA
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
52
Training yang diberikan terdiri dari Soft skill dan Technical skill, selama tahun 2007 training yang telah diberikan antara lain: No
Jenis Pelatihan
Jumlah
Keterangan
Technical Skill 1
Pelaporan Bank
2
2
Perkreditan/ Treasury
12
3
Manajemen Risiko
16
4
Sosialisasi Ketentuan perbankan
19
5
Teknologi Informasi
3
Linux (2), Oracle (1)
6
Manajemen Umum
5
Training Calon Kaops (1), Job Slotting (1), Kontrol Manajemen Kaops (1), Pelatihan Perpajakan (1), Metode Seleksi Kandidat Sales (1)
7
Manajemen Perbankan
2
8
Marketing
16
9
Legal dan Kredit
11
10
Lainnya
8
PA Conditions (1), LBU Konvensional (1) Trade Finance (3), LC-UCP 600 (2), LC (4), Financial Derivative (1), Remittance (2) KYCP, AML & Risk Management (13), Sertifikasi Level 1(3) DHN (10), MPN (1), Undang-Undang Perbankan (1), CIF Ganda Nasional (1), Manajemen Kinerja Karyawan (3), Resiko Teller (1), PPATK (1), Monitoring (1)
Administrasi & Resiko Perbankan (2) Basic Financial Statement (5), Spreadsheet (4), Customer Profitability Report for Marketing (1), Negotiation Skill (1), Secrets of the World Sales Champion 2007 (1), Double Impact (1), The Power of Change (1), Power Sales Kit (1), Successful Marketing PR (1) Hukum Perkreditan (5), Prinsip Dasar Perkreditan (2), Konsekuensi Hukum Karyawan (1), Certificate of Negotiation Skill (1), Standarized Approach to Credit Risk (1), Kiat & Teknik Mengatasi Pengikatan Agunan Bank (1) Nilai – Nilai Dasar & Product Knowledge (3), Pengenalan Uang Kertas (4), Trade Operation Product & Service (1)
Soft Skill 1
2
Analisa Masalah dan Pengambilan Keputusan (Decision Making & Problem Solving) Motivasi
3
Customer Relationship Skill
4
Leadership
5
Lainnya Jumlah Total
1
Analysis Skill Marketing (1)
1
Motivasi untuk CS (1) Frontliners Dev. Program (2), Service Excellence (3), Minibanking (5), Workshop Customer Relation Management (1)
11 1
Emotional Quality Management (1)
1
Graphonomy (1)
109
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
53
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA • Melaksanakan pelatihan karyawan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Dalam rangka mencapai tujuan dari pengembangan Sumber Daya Manusia yang ingin dicapai oleh Bank Ekonomi Raharja, di tahun 2008 manajemen menempuh langkahlangkah strategi :
• Melaksanakan remunerasi dengan mengacu pada peer group-nya.
• Melaksanakan rekrutmen untuk mendapatkan tenaga yang berkualitas.
• Menerapkan karyawan.
penilaian
prestasi
kerja
Implementasi dari strategi pengembangan Sumber Daya Manusia tersebut meliputi: •
Melakukan pembenahan struktur organisasi pada beberapa unit kerja, yang diawali dengan memisahkan Divisi Operasional dengan Divisi Teknologi Informasi.
•
Mengimplementasikan Key Performance Indicator (KPI) sebagai sarana indikator keberhasilan yang harus dicapai oleh setiap karyawan agar tercipta “fairness” dalam pemberian reward dengan melalui sarana Performance Management System (Manajemen Kinerja Karyawan).
•
Membuat Training Center untuk mengembangkan serta meningkatkan kegiatan training untuk karyawan agar Sumber Daya Manusia Bank Ekonomi Raharja memiliki kompetensi yang sesuai dengan jabatan yang disandangnya serta mempersiapkan calon-calon pemimpin untuk mengantisipasi perkembangan Bank.
•
Penyempurnaan grading system pembuatan struktur penggajian.
•
Merekrut putra daerah yang berlatar belakang banking untuk kota yang memiliki kantor Bank Ekonomi Raharja.
•
Untuk kota yang sudah memiliki kantor Bank Ekonomi Raharja, akan direkrut dari Team Leader untuk dipromosikan menjadi kandidat Pimpinan Cabang /Capem.
•
Menyeleksi Account Officer yang berkualitas dan berkompetensi untuk dikembangkan menjadi Team Leader.
•
Melaksanakan program pengembangan pelatihan dan keterampilan terhadap petugas back office melalui pendidikan program pelatihan operasional lanjutan, dan hasilnya dilanjutkan dengan mentoring program untuk menentukan calon kandidat Kepala Operasional Cabang/ Capem yang siap pakai.
•
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja frontliner/ marketing, Bank Ekonomi akan mengutamakan rekrutmen tenaga kerja yang sudah berpengalaman minimal 3 tahun sebagai Marketing Officer.
•
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja operasional Bank selain dipersiapkan melalui proses rekrutmen eksternal juga melalui program re deployment atau program pengalihan (alokasi) kelebihan tenaga kerja di suatu unit berkaitan dengan dilakukannya proses otomasi terhadap suatu kegiatan operasional Bank.
•
Secara kontinyu melaksanakan program pengembangan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kompetensi dan keahlian bidang Manajemen Risiko.
dan
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
54
STRUKTUR ORGANISASI PT BANK EKONOMI RAHARJA
DEWAN KOMISARIS
KOMITE AUDIT KOMITE PEMANTAU RISIKO
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DEWAN DIREKSI
KOMITE KREDIT AUDIT INTERNAL KOMITE ALCO SEKRETARIS PERUSAHAAN
KOMITE KEBIJAKAN KREDIT
KEPATUHAN
SATUAN KERJA MANAJEMEN RISIKO
OPERATION
FINANCIAL CONTROL
HUKUM, KREDIT DAN REMEDIAL
GENERAL AFFAIR
BRANCH BANKING
IT
HRD
PRODUCT, SERVICE, DEVELOPMENT AND PROMOTION
TREASURY
INTERNATIONAL BANKING
CORPORATE BANKING
CREDIT REVIEW
WILAYAH
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
55
STRUKTUR KELOMPOK USAHA DAN ULTIMATE SHAREHOLDER PT BANK EKONOMI RAHARJA
PT. BANK EKONOMI RAHARJA Rp. 240.000.000.000.-
PT. LUMBUNG ARTAKENCANA 43,21%
TEDDY JEFFREY KATUARI 4,20%
HARJO SUTANTO
7,00%
HANNY SUTANTO
HANNY SUTANTO 4,46%
PT. ALAS PUSAKA 42,95%
FINNEY HENRY KATUARI 2,72%
HANNY SUTANTO
21,37%
21,57%
ALEX IVAN TANOJO
12,86%
ALEX IVAN TANOJO
12,86%
TEDDY JEFFREY KATUARI
10,00%
TEDDY JEFFREY KATUARI
10,00%
FREDDY IGNATIUS KATUARI
10,00%
EDDY WILLIAM KATUARI
10,0%
EDDY WILLIAM KATUARI
10,00%
FINNEY HENRY KATUARI
10,00%
FINNEY HENRY KATUARI
10,00%
FREDDY IGNATIUS KATUARI
10,00%
JULIANA CHRISTINA KATUARI
10,00%
JULIANA CHRISTINA KATUARI
10,00%
HANDOYO SUTANTO
8,57%
HANDOYO SUTANTO
8,57%
HARJO SUTANTO
7,20%
HENDRIK TANOJO 2,46%
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
56
Efektif tanggal 28 Desember 2007 PT Bank Ekonomi Raharja telah berstatus sebagai Perusahaan Terbuka dari badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan pada tanggal 8 januari 2008 telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian susunan kepemilikan saham PT Bank Ekonomi Raharja adalah sebagai berikut :
MODAL DISETOR No.
Jumlah Pemegang Saham
Nilai
Jumlah
Persentase
Saham
Nominal
Nilai Nominal
(%)
(lembar)
(Rupiah)
(Rupiah)
1.
PT Lumbung ArtaKencana
1.036.911.100
100
103.691.110.000
38,84
2.
PT Alas Pusaka
1.030.735.730
100
103.073.573.000
38,60
3.
Hanny Sutanto
107.088.470
100
10.708.847.000
4,01
4.
Teddy Jeffrey Katuari
100.895.460
100
10.089.546.000
3,78
5.
Finney Henry Katuari
65.306.580
100
6.530.658.000
2,45
6.
Hendrik Tanojo
59.062.660
100
5.906.266.000
2,21
7.
Masyarakat
270.000.000
100
27.000.000.000
10,11
267.000.000.000
100,00
TOTAL
2.670.000.000
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
57
DEWAN KOMISARIS TEDDY JEFFREY KATUARI (Komisaris Utama) Warga Negara Indonesia, 61 tahun. Memulai karir sebagai karyawan di PT Wings Surya tahun 1967-1977, tahun 1977-2005 menjadi Direktur di PT Sayap Mas Utama, tahun 19871989 menjadi Direktur PT Unggul Indah Cahaya Tbk, tahun 1995-2000 menjadi Direktur PT Siamindo Gypsum Industry, tahun 1995-sekarang menjadi Komisaris PT Unggul Indah Cahaya Tbk dan tahun 1989-sekarang sebagai Komisaris Bank Ekonomi Raharja.
HANNY WURANGIAN (Wakil Komisaris Utama) Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan tahun 1975, Sarjana Akuntansi tahun 1978 dari Universitas Airlangga serta Magister Akuntansi Universitas Airlangga pada tahun 2005. Memulai karir sebagai Dosen Tetap tahun 1978 dengan jabatan terakhir sebagai Lektor Kepala di Universitas Airlangga sampai sekarang. Tahun 1978-1985 menjabat sebagai Pimpinan Cabang Kantor Akuntan Drs. Wolfrey Jademurni & Rekan, Surabaya, tahun 1993-1993 sebagai Rekan Pimpinan pada KAP yang sama. Tahun 1996-1999 menjabat sebagai Dewan Audit Di Bank Ekonomi Raharja. Pada tahun 2000 sampai sekarang menjabat sebagai Komisaris Independen di Bank Ekonomi Raharja. HARIAWAN PRIBADI (Wakil Komisaris Utama) Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Lulusan Universitas Gajah Mada dengan gelar Sarjana Akuntansi. Memulai karir sebagai Pemeriksa di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara di Surabaya tahun 1971-1976, tahun 1976-2004 menjadi partner di KAP Hanadi Rahardja & Co (member firm Grant Thornton International); KAP Hanadi Sudjendro & Rekan (member firm KPMG International) dan KAP Prasetio, Sarwoko & Sandjaja (member firm Ernst & Young Global). Sejak tahun 2007 menjabat sebagai Komisaris Independen di Bank Ekonomi Raharja.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
58
DIREKSI HENDRIK TANOJO (Direktur Utama)
SIA LENG HO (Wakil Direktur Utama)
Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Memperoleh gelar Bachelor of Engineering dari University of Singapore, Singapore. Memulai karir sebagai Direktur di PT Aktif Indonesia Indah pada tahun 1980-1989. Pada tahun 1980 – 30 April 2000 menjabat sebagai Komisaris di PT Sayap Mas Utama dan PT Alas Pusaka. Pada Tahun 1989 – 30 April 2000 menjabat sebagai Komisaris PT Aktif Indonesia Indah. Tahun 1990 – 30 April 2000 sebagai Wakil Komisaris Utama di PT Lionindojaya, tahun 1994 – 30 April 2000 sebagai Komisaris PT Mitrajaya Ekadhana dan sejak tahun 1989 sampai sekarang bergabung dengan Bank Ekonomi Raharja sebagai Direktur Utama.
Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Lulus dengan gelar Bachelor of Science majoring in Business Administration dari San Fransisco State University, USA. Memulai karir sebagai Vice President di PT Bank Bali pada tahun 1985-1991 dan sejak tahun 1991 bergabung dengan Bank Ekonomi Raharja sebagai Wakil Direktur Utama hingga sekarang.
BOEN DANNY KATUARI (Direktur) Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Tarumanagara tahun 1988 dan memperoleh gelar MBA in Banking Program di Nitro Consult tahun 1991. Memulai karir sebagai Asisten Manajer di Pabrik Plastik Pantes Jaya pada tahun 1986-1989, tahun 1989-1990 menjadi Asisten Manajer di Developer PT Wiranusa Grahatama, sejak tahun 1990 bergabung dengan Bank Ekonomi Raharja dengan jabatan sebagai berikut : tahun 1990-1992 sebagai manajer, tahun 1992-1993 menjadi Pimpinan Cabang Surabaya, tahun 1996-1997 sebagai Kepala Wilayah Surabaya, Semarang dan Denpasar. Tahun 1997-2000 menjabat sebagai Direktur, tahun 2000-2002 sebagai Direktur Kepatuhan dan sejak tahun 2002 hingga sekarang menjabat sebagai Direktur.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
59
LENGGONO SULISTIANTO HADI (Direktur) Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil tahun 1981 dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Memulai karir perbankan di Bank Bali pada tahun 1986 dan terakhir menjabat sebagai Kepala Satuan Audit Intern pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2000. Tahun 2000–2002 menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di PT Bank Danpac Tbk. Sejak tahun 2002 bergabung dengan Bank Ekonomi Raharja sebagai Direktur hingga sekarang.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
60
Susunan Pejabat Eksekutif
PEJABAT EKSEKUTIF BANK EKONOMI RAHARJA JABATAN
NAMA
Kepala Wilayah I
Darwis
Kepala Wilayah II
Michael Hendra Suryadi
Kepala Wilayah III
Fumiko Hadipranoto
Kepala Wilayah IV
Eddy Mulyono
Internal Audit
Simon Suhardi
Financial Control
Matius Kurniawan
Credit Remedial
Anton S. Gozali
General Affair
Joseph Rendra H.
Information & Technology
Agus Tjandra Gunawan
Human Resource Department
Michael
Product, Service, Development & Promotion
Gimin Sumalim
Divisi Operations
Marsidik Martiono
Treasury
Sukiman Suherman
International Banking
Chindra Wardoyo
Corporate Banking
Nancy Herawati
Credit Review
Daniel Tjong / Tjong Siaou Kwong
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
61
PROFIL PEJABAT EKSEKUTIF Kepala Wilayah :
Darwis Kepala Wilayah I
Fumiko Hadipranoto Kepala Wilayah III
Jabatan terakhir dipegang sejak Maret 2005, Karier di Bank Ekonomi Raharja dimulai sejak Oktober 1996. Bachelor of Arts jurusan Business Administration, Pacific Southern University, USA.
Memegang jabatan terakhir sejak Juli 2006 dan telah berkarier di Bank Ekonomi Raharja sejak Oktober 1996. Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Tarumanagara, Jakarta.
Michael Hendra Suryadi Kepala Wilayah II
Eddy Mulyono Kepala Wilayah IV
Berkarir di Bank Ekonomi Raharja sejak tahun 1994 dan mulai menjabat sebagai Kepala Wilayah II sejak Maret 2005. Sarjana Ekonomi Universitas Tarumanagara, Jakarta.
Menjabat sebagai Kepala Wilayah IV sejak Februari 2008 dan karier di Bank Ekonomi Raharja dimulai sejak Tahun 1992. Sarjana Ekonomi, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
62
Kepala Divisi : Simon Suhardi, SE Kepala Divisi Internal Audit Menjabat sebagai Kepala Divisi Internal Audit sejak Januari 2000 dan telah berkarier di Bank Ekonomi Raharja sejak Mei 1993. Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Perbankan, Perbanas Jakarta.
Gimin Sumalim Kepala Divisi Product, Service Development & Promotion Berkarier di Bank Ekonomi Raharja dan menjabat sebagai Kepala Divisi Product Service Development & Promotion sejak Juli 1996. Pendidikan terakhir adalah Magister Management, IBII, Jakarta.
Matius Kurniawan Kepala Divisi Financial Control
Marsidik Martiono Kepala Divisi Operations
Berkarier di Bank Ekonomi Raharja sejak Februari 1990 dan sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Financial Control. Bachelor of Business Administration, Northern California Global University.
Berkarier di Bank Ekonomi Raharja dan menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury sejak September 1992 dan sejak September 2007 menjabat sebagai Kepala Divisi Operations.
Anton Sofjan Gozali Kepala Divisi Credit Remedial
Nancy Herawati, Kepala Divisi Corporate Banking
Berkarier di Bank Ekonomi Raharja sejak Februari 1990 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Credit Remedial. Sarjana Hukum Universitas Parahyangan, Bandung.
Memulai karier di Bank Ekonomi Raharja sejak Januari 1990 dan sekarang memegang jabatan sebagai Kepala Divisi Corporate Banking. Sarjana Teknik Sipil, Universitas Parahyangan, Bandung.
Hoe Joseph Rendra Hermawan Kepala Divisi General Affair
Chindra Wardoyo, Kepala Divisi International Banking
Memegang jabatan terakhir sejak Januari 1998, sedangkan karier di Bank Ekonomi Raharja dimulai sejak April 1992. Pendidikan terakhir Insinyur Jurusan Arsitek, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Berkarir di Bank Ekonomi Raharja dan menjabat sebagai Kepala Divisi International Banking sejak September 1992. Master of Bachelor Administration, University of Luton.
Agus Tjandra Gunawan Kepala Divisi Information & Technology
Daniel Tjong / Tjong Siaou Kwong Kepala Divisi Credit Review
Berkarier di Bank Ekonomi Raharja sejak Agustus 1991 dan menjabat sebagai Kepala Divisi Information & Technology sejak Januari 2000. Sarjana Teknik Sipil, Universitas Tarumanagara, Jakarta.
Berkarier di Bank Ekonomi Raharja sejak tahun 1996. Terakhir sebagai Pimpinan Cabang Suryopranoto sebelum menjabat sebagai Kepala Divisi Credit Review pada Juli 2006. Bachelor of Science and Economic, Universitas Christchurch, Selandia Baru.
Michael Kepala Divisi Human Resource Department Bergabung dengan Bank Ekonomi Raharja sejak Februari 2008 dan menjabat sebagai Kepala Human Resource Development.
Sukiman Suherman Kepala Divisi Treasury Berkarier dengan Bank Ekonomi Raharja sejak sejak tahun 1998 dan menjabat sebagai Kepala Divisi treasury sejak Maret 2008.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
63
PRODUK PENDANAAN Bank Ekonomi Raharja menawarkan berbagai macam produk pendanaan sebagai berikut: • • •
Tabungan Rupiah dan Mata Uang Asing Deposito Rupiah dan Mata Uang Asing Giro Rupiah dan Mata Uang Asing
Tabungan Ekonomi dan Tabungan Ultra adalah simpanan pihak ketiga yang memiliki keunikan tersendiri karena untuk tabungan ekonomi disediakan hadiah langsung secara terus menerus sedangkan untuk tabungan ultra memiliki tingkat suku bunga yang menarik. Tetapi kedua jenis tabungan tersebut sama– sama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rekening tabungan yang fleksibel untuk transaksi sehari–hari lengkap dengan kemudahan melakukan transaksi yang on line melalui kantor cabang. Sampai dengan Desember 2007 Bank Ekonomi Raharja telah memiliki 79 Kantor yang tersebar di 22 kota besar di Indonesia serta jaringan 83 unit ATM PT. Bank Ekonomi Raharja, ATM berlogo PRIMA dan ALTO serta dilengkapi dengan fasilitas Auto Debet yang dapat dijumpai pada outlet yang berlogo Debit PRIMA dan auto debet untuk pembayaran tagihan Telkom, PLN dan telepon selular (Indosat).
Pendanaan Mata Uang Asing mencakup: • Dollar Amerika • Dollar Singapura • Yen Jepang • Euro • Dollar Australia • Swiss Franch • Dollar Hongkong • Poundsterling
Tabungan Eko Yunior adalah simpanan yang diciptakan untuk mendidik anak-anak agar sejak dini terbiasa menabung dan dapat mengelola keuangan mereka sendiri. Produk ini bebas biaya administrasi dan menyediakan sejumlah hadiah yang menarik.
Eko Dollar adalah simpanan pihak ketiga dalam mata uang USD yang memberikan rasa aman bagi nasabah dan merupakan alternatif unik simpanan yang berbunga menarik yakni dalam mata uang dollar, menguntungkan dan sekaligus mendapatkan kemudahan bertransaksi.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007 64
EkoDepo adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu yang dipilih pada waktu penempatan. Produk ini ditawarkan untuk perorangan maupun perusahaan dengan tingkat bunga yang menarik dan berbagai pilihan jangka waktu dan mata uang.
Deposito On Call simpanan pihak ketiga yang penempatan dan penarikannya hanya dapat dilakukan melalui konfirmasi kepada Bank terlebih dahulu. Eko Giro adalah simpanan pihak ketiga berbentuk rekening giro yang memudahkan dan memberikan kelancaran bertransaksi bagi pengusaha maupun pribadi sebagai para pelaku bisnis, tersedia dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing.
PRODUK PINJAMAN • • • • • • • •
Pinjaman Rekening Koran Pinjaman Aksep Aksep Tetap Kredit Impor Kredit Ekspor Kredit Investasi Kredit Pemilikan Rumah Kredit Mobil
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007 65
FASILITAS PELAYANAN: 11.000 mesin ATM jaringan ALTO dan PRIMA. Nasabah dapat melakukan transaksi informasi saldo, penarikan tunai dan fund transfer dari mesin ATM yang tergabung dalam jaringan ATM tersebut seperti ATM BCA, Bank Permata, Bank Danamon, BII, Lippo Bank dan lain-lain. Sampai saat ini anggota jaringan ALTO berjumlah 14 Bank dan 29 Bank telah bergabung dalam anggota jaringan PRIMA. 1.
ATM atau Anjungan Tunai Mandiri merupakan fasilitas yang diberikan kepada nasabah melalui inovasi teknologi perbankan yang diciptakan untuk mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan tanpa harus hadir di depan counter teller dengan seperangkat dokumen pendukung.
2.
EKONOMINET merupakan layanan dari Bank Ekonomi Raharja yaitu berupa Internet Banking, di mana nasabah dapat melakukan transaksi perbankan di mana saja dan kapan saja 24 jam sehari, 7 hari seminggu melalui Internet. Diluncurkan pada tanggal 8 Maret 2006.
3.
EKOCARE merupakan layanan dari Bank Ekonomi Raharja yang berfungsi sebagai Call Center (021) 2554-4567. Dengan adanya Ekocare, diharapkan mampu memberikan solusi terhadap kesulitan nasabah.
4.
EKOPHONE (Layanan Perbankan Lewat Telepon) fasilitas layanan kepada nasabah untuk mendapatkan informasi produk Bank Ekonomi Raharja dan melakukan beberapa transaksi antara lain pembayaran Telkom dan PLN melalui telepon.
5.
ATM Network merupakan fasilitas yang diberikan kepada nasabah, dimana nasabah dapat melakukan transaksi di lebih dari
6.
Layanan Pembayaran dan Pembelian merupakan layanan yang dapat mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi pembayaran dan pembelian yang terdiri dari: layanan pembayaran umum (Telkom, PLN, Pajak), pembayaran tagihan kartu kredit CitiBank dan ANZ Panin, Pembayaran Tagihan Jasa Internet (CBN, Indonet, IM2), Pembayaran asuransi Commonwealth Life dan pembelian tiket Garuda Indonesia. Transaksi pembayaran dan pembelian ini di dukung oleh channel Bank Ekonomi Raharja seperti: ATM, Internet Banking, PhoneBanking, teller dan Autodebet.
7.
ATM Branding merupakan proyek kerjasama Bank Ekonomi Raharja dengan ALTO dalam hal penyediaan fasilitas ATM di 6 lokasi strategis sekitar Jakarta, tangerang dan Bekasi, yang bertujuan mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Transaksi perbankan yang bisa dilakukan seperti: penarikan tunai, informasi saldo dan fund transfer. Saat ini lokasi ATM Branding terdapat di Sentra Pancoran, AlfaMart Kemang – Pasar Minggu, AlfaMart Harapan Indah 2 – Bekasi, AlfaMart Taman Galaxy – Bekasi, Rest Area KM 37 – Cikampek, dan AlfaMart Bintaro Utama – Tangerang.
8.
SAFE DEPOSIT BOX (SDB) Fasilitas yang disediakan bagi nasabah untuk penyimpanan dokumen atau barang–barang berharga lainnya dengan aman.
9.
AUTODEBET PAYMENT POINT Fasilitas yang diberikan kepada nasabah dalam rangka meningkatkan nilai tambah pelayanan jasa bank yang memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan pembayaran rekening tagihan telepon/ listrik setiap bulan secara otomatis.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007 66
10. EKOPAS (Bank Ekonomi Payroll Service) Sistem pembayaran gaji karyawan melalui Bank, dimana nasabah mengajukan permohonan kepada Bank Ekonomi Raharja untuk melakukan pembayaran gaji karyawannya dengan cara mendebet rekening giro nasabah dan mengkreditkan ke rekening masing–masing karyawan sesuai
dengan instruksi bulannya.
dari
nasabah
setiap
11. Jasa – Jasa Lain Jasa perbankan lainnya seperti kliring, transfer (telegrafic transfer), inkaso, transaksi valuta asing, serta menerima pembayaran pajak secara on line.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007 67
Bank Ekonomi Raharja dalam menjaga hubungan baik dengan para nasabah, selalu ingin memenuhi kebutuhan riil para nasabahnya, oleh sebab itu Bank Ekonomi Raharja selalu meningkatkan jumlah kantor maupun jaringan mitra bisnis. Memasuki pasar yang makin global dan sejalan dengan kebutuhan nasabah serta beragamnya nasabah yang bergerak dibidang Ekspor dan Impor, tentunya Bank Ekonomi Raharja harus dapat melakukan
transaksi pembayaran dan perdagangan internasional. Didukung oleh 83 kantor Cabang *, Jaringan ALTO dan PRIMA serta Bank Koresponden yang luas yang terdiri dari Depository Corespondent Banking berjumlah 33 bank untuk 10 mata uang asing tersebar di berbagai Negara, sedangkan Non Depository Corespondent Banking berjumlah 172 Bank di 38 Negara.
*) Sampai dengan Desember 2007, Jumlah Kantor yang dimilik Bank Ekonomi Raharja adalah sebanyak 79 Kantor, sedangkan 4 Kantor lainnya yaitu: Kantor Capem Pondok Indah, Kantor Capem Surabaya Kembang Jepun, Kantor Capem Jakarta Grand Indonesia dan Kantor Cabang Rantau Prapat Ahmad Yani dibuka pada tahun 2008.
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
68
Kantor Pusat Gedung Graha Ekonomi Jl. Setiabudi Selatan Kav. 7-8 Jakarta 12920 Telepon : (021) 2554 - 5800 Faksimile : (021) 5790 – 4455 Webside : www.bankekonomi.co.id JAKARTA Cabang Jakarta Suryopranoto Jl. Suryopranoto No. 29-31 Jakarta 10160 Tlp. (021) 380-8000 Fax. (021) 384-6974, 384-6977
Cabang Jakarta Muara Karang Jl. Pluit Karang Raya No. 64 A Blok Z.3.S Kav. 32, Jakarta 14450 Tlp. (021) 6660-2810 Fax. (021) 6660-2815
Cabang Jakarta Kopi Jl.Kopi No. 2 K Jakarta 11230 Tlp. (021) 6900-420 Fax. (021) 260-1756
Cabang Jakarta Sawah Besar Jl. Sukarjo Wiryopranoto No.2/5 Jakarta 11160 Tlp. (021) 350-9959 Fax. (021) 350-9622
Cabang Jakarta Jatinegara Jl. Pasar Jatinegara Barat No.42 Jakarta 13320 Tlp. (021) 819-3894 Fax. (021) 819-2383
Kantor Kas Jakarta Wisma UIC Jl. Gatot Subroto Kav.6-7 Wisma UIC Jakarta 12930 Tlp. (021) 5790-5097, 5790-5098 Fax. (021) 5790-5096
Cabang Jakarta Panglima Polim Jl. Panglima Polim Raya No. 65 A Blok: N/3, Melawai, Kebayoran Baru Jakarta 12130 Tlp. (021) 722-6919 Fax. (021) 722-6958
Cabang Jakarta Green Garden Komp.Ruko Green Garden Blok Z-4 Jakarta 11520 Tlp. (021) 581 – 5218 Fax. (021) 581 – 5219
Cabang Jakarta Tebet (D/h. Gatsu) Gedung Graha TNT Lantai Dasar Wing Kiri Jl. Dr. Saharjo 107 Jakarta 12810 Tlp. (021) 830-4348 Fax. (021) 8370-5840
Cabang Jakarta Kelapa Gading Jl. Boulevard Blok FY-1/7-8 Kelapa Gading Jakarta 14250 Tlp. (021) 453-2833 Fax. (021) 453-2829
Cabang Jakarta Mangga Dua Ruko Dusit, Mangga Dua No.1.21 Blok I Lantai D-1,2,3 Jakarta 14430 Tlp. (021) 612-5767 Fax. (021) 600-0126
Cabang Jakarta Tanah Abang Komp.Tanah Abang Bukit Blok D/7 Jl. K.H.Fachruddin 36 Jakarta 10250 Tlp. (021) 392-5136 Fax. (021) 380-1168
Cabang Jakarta Glodok Jaya Komp. Ruko Glodok Jaya No. 21 Jl. Hayam Wuruk, Jakarta 11180 Tlp. (021) 624-6420 Fax. (021) 601-2577
Cabang Jakarta Roxy Mas Jl. K.H. Hasyim Ashari Blok D.2 No.3 Roxy Mas, Jakarta 10150 Tlp. (021) 632-9656 Fax. (021) 632-9660
Cabang Jakarta Puri Indah Jl. Puri Indah Raya Blok A No.14 Kembangan Kebun Jeruk – Jakarta 11610 Tlp. (021) 581-8071 Fax. (021) 532-3747
Cabang Jakarta Pangeran Jayakarta Jl.P. Jayakarta No.126-129 Blok A/6-7 Jakarta Pusat Tlp. (021) 601-8380 Fax. (021) 612-0842, 649-9548
Bank Ekonomi Laporan Tahunan 2007 69
Capem Jakarta Pulogadung Trade Center Ruko Pulogadung Trade Center Blok 8 I No. 15 dan 16 Kawasan Industri PT JIEP, Jakarta Tlp. (021) 4680-0008 Fax. (021) 4680-0009
Capem Jakarta Tanjung Duren JL. Tanjung Duren Raya Blok A11 No 6 A dan 6B Jakarta Telp. (021) 5696-7318 Fax. (021) 5696-8579
Capem Jakarta Bintaro Jl. Mandar Raya Sektor III, Komp. Rukan Bintaro Blok 3A/18 Bintaro Jaya 15225 Tlp. (021) 736-0144, 736-0145 Fax. (021) 736-0146
Kantor Kas Jakarta Pasar Pagi Pusat Grosir Mangga Dua Lt.2 Blok KA No.11, Jalan Mangga Dua Raya Jakarta Utara Telp. (021) 6230-6648 Fax. (021) 6230-6645
Cabang Jakarta Kebon Jeruk Rukan Graha Mas Blok C No.2 Jl. Raya Perjuangan – Sisi Tol Kebon Jeruk Jakarta Selatan Tlp. (021) 532-3982 Fax. (021) 532-3747
Kantor Kas Jakarta Cipinang Komplek Pasar Induk Cipinang Jaya Lantai 2 ,Blok HA No.14, Jalan Pisangan Lama Selatan – Jakarta Selatan Telp. (021) 471-5797 Fax. (021) 471-5799
Capem Jakarta Cempaka Mas Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok Q/6, Jl. Letjen. Suprapto Jakarta Tlp. (021) 428 - 84950 Fax. (021) 426 - 2380 Capem Jakarta WTC Mangga Dua Gedung WTC Mangga Dua Upper Ground Floor Blk D No.89-91 Jl.Mangga Dua Raya No.8, Jakarta Tlp. (021) 300-17460 Fax. (021) 300-17462 Capem Jakarta Sunter Jln. Danau Sunter Utara Blok E Kav No. 3E - 3F Jakarta Utara Tlp. (021) 6583-5273 Fax. (021) 6583-4633 Capem Jakarta Cibubur Perumahan Bukit Rafflesia, Cibubur Jl. Alternatif Cibubur Blok AF No.1 Jakarta 16954 Tlp. (021) 845-6688 Fax. (021) 845-6677 Capem Jakarta Jembatan Lima Jln. K.H. Mansyur No. 120 G dan H Jakarta Barat Tlp. (021) 6325358 Fax. (021) 6247638 Capem Jakarta Artha Gading Komplek Rukan Artha Gading Niaga Blok B Kavling No. 10 Jakarta Tlp. (021) 4586-1168 Fax. (021) 4585-0518
Capem Jakarta Salemba Menara Salemba Lantai Dasar, Jalan Salemba Raya No.5-5A, Kel. Paseban, Kec. Senen, Jakarta Pusat Telp. (021) 314-5878 Fax. (021) 314-6036 Kantor Kas Jakarta ITC Cempaka Mas ITC Cempaka Mas Lantai 1, Blok 6 No.480-481 Jl. Letjen Suprapto Kel. Sumur Batu, Kec. Kemayoran – Jakarta Pusat Telp. (021) 429 - 03288 Fax. (021) 429 - 03487 Capem Jakarta Pluit Jl. Pluit Kencana No.85 C-D, Blok B Kav. No.6 Kel. Pluit, Kec. Penjaringan Jakarta Utara Telp. (021) 666 - 06567 Fax. (021) 666 - 06821 Capem Jakarta Pasar Pagi Lama Jl. Pasar Pagi Lama No.86 Kel. Roa Malaka Kec. Tambora Jakarta - Barat Telp. (021) 691-9170 Fax. (021) 690 – 5865/ 690 - 6207 Capem Jakarta Pondok Indah Jl. Arteri Pondok Pinang Pejompongan No. 80K (dikenal juga sebagai Jl. Sultan Iskandar Muda No.8K), Kel. Kebayoran Lama Selatan, Kec. Kebayoran Lama – Jakarta Selatan Telp. (021) 724 - 4515 Fax. (021) 724 - 3685
Bank Ekonomi Laporan Tahunan 2007 70
Capem Jakarta Grand Indonesia Grand Indonesia, Shopping Town East Mall, Level Third Floor, Shop Unit No/s EM-3-30 Jl. M.H. Thamrin No.1 Kel. Kebon Melati Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat 10310 Telp. (021) 235 - 80690 Fax. (021) 235 - 80691 BOGOR Cabang Bogor Pengadilan Jl. Pengadilan No.9, Bogor Tlp. (0251) 353-939, 353-940 Fax. (0251) 322-997 BEKASI Capem Bekasi Cibitung Ruko Mega Mall – MM 2100 Blok A No.8 Cibitung, Bekasi 17520 Tlp. (021) 8998-2525 Fax. (021) 8998-2366 Capem Bekasi Lippo Cikarang Komp. Ruko Plaza Menteng Blok C No.008 Desa Cibatu, Kec. Lemahabang Kab. Bekasi Tlp. (021) 8990-2086 Fax. (021) 8990-2113 TANGERANG Cabang Tangerang Merdeka Jl. Merdeka No.92 Blok A - 12 Tangerang 15114 Tlp. (021) 551-5533 Fax. (021) 551-6121 Capem Tangerang Daan Mogot Jl. Daan Mogot KM 19,6 Blok D No.8 J Tangerang Tlp. (021) 5436-5205 Fax. (021) 5436-5206 Capem Tangerang Serpong Komplek Ruko Sutra Niaga 1 No.9 Jl. Serpong, Desa Pakulonan Kec. Serpong Tangerang Tlp. (021) 5312-7833 Fax. (021) 5312-7728, 2312-7729 SURABAYA Cabang Surabaya Embong Malang Gedung Ekonomi Jl. Embong Malang No.61-65 Surabaya 60261 Tlp. (031) 532-0660, 532-0560 Fax. (031) 532-5929
Cabang Surabaya Coklat Jl. Coklat No.29 Surabaya 60161 Tlp. (031) 352-8777 Fax. (031) 354-3616 Cabang Surabaya Kertajaya Jl. Kertajaya No.234 Surabaya 60282 Tlp. (031) 502-1352 Fax. (031) 502-1354 Cabang Surabaya Mayjen Sungkono Komp. Darmo Park I Blok IV/2 Jl. Mayjen Sungkono Surabaya 60256 Tlp. (031) 561-8641 Fax. (031) 568-1606 Cabang Surabaya Jemursari Jl. Raya Jemursari No.240 B - 242 Surabaya 60237 Tlp. (031) 849-0688 Tlp. (031) 841-2422 Cabang Surabaya Rajawali Jl. Rajawali No. 52 Surabaya 60175 Tlp. (031) 357-8151 Fax. (031) 355-1390 Capem Surabaya Pasar Turi Komplek Pertokoan Permata Raden Saleh Square, Jl. Raden Saleh Blok B-3, Kec. Bubutan Surabaya 60174 Tlp. (031) 546-8377 Fax. (031) 547-9050 Capem Surabaya Nirwana Eksekutif Jl. Raya Wonorejo Permai No.39 Taman Mension, Perum Nirwana Eksekutif Blok M-79, Surabaya 60296 Tlp. (031) 870-8488 Fax. (031) 870-8466 Capem Surabaya Ngagel Jl. Bratang Binangun Komp.Manyar Megah Indah Plaza Blk D- 6 Surabaya Tlp. (031) 501-8686 Fax. (031) 504-4222 Kantor Kas Surabaya Pasar Turi Jalan Pasar Turi, Komplek Pasar Turi Baru Tahap IV, Stand S-9 dan Stand S-17, Kel Bubutan, Surabaya Telp (031) 355-2827 Fax. (031) 355-2476
Bank Ekonomi Laporan Tahunan 2007 71
Capem Surabaya Kembang Jepun Jl. Kembang Jepun No.88 Kel. Nyamplungan Kec. Pabean Cantikan Surabaya Telp (031) 357 - 7030 Fax. (031) 357 - 0811 SIDOARJO Capem Sidoarjo Achmad Yani Jl. Achmad Yani No. 40 L Sidoarjo 61212 Tlp. (031) 896-0868, 895-6100 Fax. (031) 895-5665 SAMARINDA Cabang Samarinda Imam Bonjol Jl. Imam Bonjol No.8 Samarinda 75112 Tlp. (0541) 735-888 Fax. (0541) 735-777 LAMPUNG Cabang Lampung Teluk Betung Jl. Ikan Tongkol No.17-19 Teluk Betung Bandar Lampung 35223 Tlp. (0721) 474-333 Fax. (0721) 474-075 Capem Lampung Tanjung Karang Jl. Kartini No 136 E Tanjung Karang 35111 Tlp. (0721) 262-900 Fax. (0721) 252-656 Kantor Kas Lampung Tanjung Karang Jl. Pangkal Pinang No.40 Tanjung Karang, Bandar Lampung Tlp. (0721) 240-808 Fax. (0721) 240-809 MEDAN Cabang Medan Perintis Jl. Perintis Kemerdekaan No.9 Medan 20234 Tlp. (061) 455-5859 Fax. (061) 455-5856, 453-1771 Capem Medan Asia Jl. Asia No. 170 A Medan 20214 Tlp. (061) 736-6228 Fax. (061) 736-6123 Capem Medan Diponegoro Jl. Diponegoro No. 14 D - E Medan 20112 Tlp. (061) 457-6688 Fax. (061) 457-7081
Capem Medan Pusat Pasar (Medan Mall) Jl. Pusat Pasar No. 183 Medan 20112 Tlp. (061) 452-4628 Fax. (061) 452-4595 Capem Medan Cirebon Jl. Cirebon No.19-21 Medan 20212 Tlp. (061) 457-4468 Fax. (061) 414-8248 RANTAU PRAPAT Cabang Rantau Prapat Ahmad Yani Jl. Jend. Ahmad Yani No.73 C-D Kel. Rantau Prapat Kec. Rantau Utara, Kab Labuhan Batu Tlp. (0624) 23488 Fax. (0624) 22699 MALANG Cabang Malang Pasar Besar Jl. Pasar Besar No. 99 Malang 65118 Tlp. (0341) 352-828 Fax. (0341) 351-919 YOGYAKARTA Cabang Yogyakarta Mangkubumi Jl. P. Mangkubumi No. 63 Yogyakarta 55232 Tlp. (0274) 554-567 Fax. (0274) 554-455 DENPASAR Cabang Denpasar Patimura Komp. Puri Bali Ayu Blok B1 & B2 Jl. Pattimura No.32, Denpasar Tlp. (0361) 245-555 Fax. (0361) 244-384 BANDUNG Cabang Bandung Lengkong Kecil Jl. Lengkong Kecil No. 12 A Bandung 40261 Tlp. (022) 420-9998 Fax. (022) 423-0998 Capem Bandung Setiabudi Jl. Setiabudi No.158, Bandung 40141 Tlp. (022) 204-3777 Fax. (022) 203-2963 Capem Bandung Pajajaran Jl. Pajajaran No.43 Bandung 40171 Tlp. (022) 426-0255 Fax. (022) 421-3365
Bank Ekonomi Laporan Tahunan 2007 72
SEMARANG Cabang Semarang Agus Salim Komp. Ruko THD Blok A 18-19 Jl. H.Agus Salim, Semarang 50137 Tlp. (024) 356-0555 Fax. (024) 351-8345 MAKASSAR Cabang Makassar Sudirohusodo Jl. Dr.Wahidin Sudirohusodo No.42 Makassar Tlp. (0411) 332-002 Fax. (0411) 332-484
BANJARMASIN Cabang Banjarmasin A.Yani Jl. Ahmad Yani KM 1 No. 20 A-B Banjarmasin 70233 Tlp. (0511) 325-1589 Fax. (0511) 326-5757 Kantor Kas Banjarmasin Pasar Baru Kompleks Pertokoan Pasar Baru Indah Blok B No.1, Jl. Pasar Baru Banjarmasin 70111 Tlp. (0511) 336-6874 Fax. (0511) 336-6875
Capem Makassar Panakkukang Jln. Boulevard Ruko Jasper II F No. 30 Panakkukang Makassar Tlp. (0411) 422-777 Fax. (0411) 420-799
PALEMBANG Cabang Palembang Dempo Jl. Lingkaran I No.356 C Dempo Luar Palembang Tlp. (0711) 357-300 Fax. (0711) 357-303
PEKANBARU Cabang Pekanbaru Sudirman Gedung Surya Dumai Lantai 1, Wing Selatan, Jl.Jend.Sudirman No. 395 Pekanbaru 28116 Tlp. (0761) 311-88 Fax. (0761) 343-45
Capem Palembang Kebumen Jl. Kebumen No. 791-792 Pasar 16 Ilir Palembang 30122 Tlp. (0711) 321-777 Fax. (0711) 319-333
Capem Pekanbaru Riau Jln. Riau No. 131 B Pekanbaru Tlp. (0761) 856000 Fax. (0761) 45175 BALIKPAPAN Cabang Balikpapan Sudirman Jl. Jend.Sudirman No.9 Balikpapan 76112 Tlp. (0542) 737-000 Fax. (0542) 737-373
SOLO Cabang Solo Suryapranoto Jl. Suryopranoto No. 15 A Solo Telp. (0271) 644-555 Fax. (0271) 645-717 BATAM Cabang Batam Raden Patah Komplek Sumber Jaya Blok A No.1-3, JL. Raden Patah, Kel. Lubuk Baja Kota Kec. Lubuk Baja, Batam Telp. (0778) 426-800 Fax. (0778) 451-738
PONTIANAK Cabang Pontianak Juanda Jl. Ir. H. Juanda No.37 - 39 Pontianak 78117 Tlp. (0561) 765-522 Fax. (0561) 762-303 Capem Pontianak Mall Jl. Teuku Umar, Komplek Ruko Pontianak Mall Blok. B No.29-30, Kel. Darat Sekip, Kec. Pontianak - Pontianak Tlp. (0561) 765 - 555 Fax. (0561) 764 – 006
Bank Ekonomi Laporan Tahunan 2007 73
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen Bank Ekonomi Raharja dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.
Dewan Komisaris
Teddy Jeffrey Katuari Komisaris Utama
Hanny Wurangian Wakil Komisaris Utama
Hariawan Pribadi Wakil Komisaris Utama
Direksi
Hendrik Tanojo Direktur Utama
Sia Leng Ho Wakil Direktur Utama
Boen Danny Katuari Direktur
Lenggono Sulistianto Hadi Direktur
Bank Ekonomi Raharja Laporan Tahunan 2007
74
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN – Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Neraca
2
Laporan Laba Rugi
4
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Laporan Arus Kas
6
Catatan atas Laporan Keuangan
7
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk NERACA 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 Catatan
2007 Rp'000
2006 Rp'000
AKTIVA Kas Giro pada Bank Indonesia
2e,3
274.644.580
225.595.492
1.261.834.375
1.345.189.612
Giro pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 1.652.443 ribu tahun 2007 dan Rp 5.728.658 ribu tahun 2006
2e,2k,4
163.591.818
567.137.107
Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan sebesar Rp 7.458.867 ribu tahun 2007 dan Rp 4.072.642 ribu tahun 2006
2f,2k,5
739.427.573
403.191.523
Efek-efek Dimiliki hingga jatuh tempo - setelah dikurangi pendapatan diterima dimuka sebesar Rp 11.589.329 ribu tahun 2007 dan Rp 22.062.074 ribu tahun 2006 Tersedia untuk dijual Jumlah efek-efek Penyisihan penghapusan Jumlah - Bersih
2g,2k,6
Tagihan derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 2.656 ribu tahun 2007 dan Rp 101 ribu tahun 2006 Pihak ketiga
2h,2k,7
Kredit - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 106.773.479 ribu tahun 2007 dan Rp 82.274.711 ribu tahun 2006 Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah
2i,2k,8
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 861.986 ribu tahun 2007 dan Rp 610.427 ribu tahun 2006
2j,2k,9
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
5.681.964.493 5.681.964.493 (8.995.184) 5.672.969.309
5.949.141.998 80.925.636 6.030.067.634 (9.719.324) 6.020.348.310
262.927
10.038
290.827.886 6.939.116.507 7.229.944.393
268.923.842 5.224.512.704 5.493.436.546
66.689.898
56.246.838
2q,10
60.550.118
59.460.757
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 109.139.635 ribu tahun 2007 dan Rp 92.133.606 ribu tahun 2006
2l,11
93.124.559
89.949.418
Aktiva pajak tangguhan - bersih
2t,27
10.022.476
7.230.635
2c,2k,2m,12,29
68.753.939
63.712.665
15.641.815.965
14.331.508.941
Aktiva lain-lain
2c,29
JUMLAH AKTIVA Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-2-
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk NERACA 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Lanjutan) Catatan
2007 Rp'000
2006 Rp'000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban segera Simpanan Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Simpanan
13 2o,14 2c,29
Simpanan dari bank lain
2p,15
30.069.375
8.739.786
1.454.829.593 12.643.819.157 14.098.648.750
1.460.757.888 11.691.181.996 13.151.939.884
64.044.706
10.439.741
175.156
372.364
Kewajiban derivatif Pihak ketiga
2h,7
Kewajiban akseptasi
2j,9
67.551.884
56.857.265
2t,16,27
48.096.390
19.700.275
2r
31.878.505
24.072.128
Hutang pajak Pendapatan diterima di muka Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
2k,17
7.441.218
3.658.292
Kewajiban imbalan pasca kerja
2s,18
36.905.186
30.937.728
Kewajiban lain-lain
2d,19
136.216.491
134.853.042
14.521.027.661
13.441.570.505
240.000.000
200.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham tahun 2007 dan Rp 1.000 per saham tahun 2006 Modal dasar - 800.000.000.000 saham tahun 2007 dan 800.000.000 saham tahun 2006 Modal ditempatkan dan disetor - 2.400.000.000 saham tahun 2007 dan 200.000.000 saham tahun 2006 Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
20 2g,6
JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-3-
-
1.901.637
147.708 880.640.596
147.708 687.889.091
1.120.788.304
889.938.436
15.641.815.965
14.331.508.941
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 Catatan
2007 Rp'000
2006 Rp'000
2n,2q,21 2r,22
1.296.663.730 34.672.404
1.465.059.188 33.130.239
1.331.336.134
1.498.189.427
750.467.080 30.681.771 3.529.573
1.010.984.469 28.102.920 6.055.846
Jumlah Beban Bunga
784.678.424
1.045.143.235
Pendapatan Bunga - Bersih
546.657.710
453.046.192
50.617.582 8.509.043 5.760.524 7.679.574
45.562.616 10.925.574 4.044.205 951.143 5.560.963
72.566.723
67.044.501
22.824.234 1.407.922 24.232.156
18.939.650 18.939.650
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan komisi kredit Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Premi penjaminan pemerintah Lainnya
2q,23 35
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya - bersih Keuntungan yang belum direalisasi dari efek - bersih Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Keuntungan realisasi dari efek - bersih Pendapatan lainnya - bersih
2r 2g 2b 2g
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban penyisihan penghapusan Aktiva produktif Aktiva non produktif Jumlah
2k 4,5,6,7,8,9,24 12
Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
2k,17
3.767.844
1.286.143
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja
25,29 26
158.549.287 153.118.882
141.367.277 139.691.400
Jumlah Beban Operasional Lainnya
339.668.169
301.284.470
Beban Operasional Lainnya - Bersih
267.101.446
234.239.969
LABA OPERASIONAL
279.556.264
218.806.223
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Keuntungan penjualan aktiva tetap Kerugian penjualan agunan diambil alih Lainnya - bersih
2l,11 2m
BEBAN NON OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
2t,27
LABA BERSIH LABA PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
2u, 28
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. -4-
1.606.213 (346.835) (2.644.848)
1.088.077 (431.824) (1.599.521)
(1.385.470)
(943.268)
278.170.794
217.862.955
85.419.289
67.715.296
192.751.505
150.147.659
86,43
75,07
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006
Catatan
Saldo per 1 Januari 2006 Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual
2g,6
-
1.901.637 -
200.000.000
2g,6 20
Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2007
Saldo Laba Ditentukan Tidak ditentukan Penggunaannya Penggunaannya Rp'000 Rp'000
-
-
Saldo per 31 Desember 2006
Setoran modal
Modal disetor Rp'000 200.000.000
Laba bersih tahun berjalan
Realisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual
Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Rp'000
147.708
-
-
(1.901.637)
40.000.000 240.000.000
-5-
147.708
1.901.637 150.147.659
687.889.091
889.938.436
-
-
-
-
-
147.708
737.889.140
150.147.659
-
-
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-
-
1.901.637
537.741.432
Jumlah Ekuitas Rp'000
(1.901.637) 40.000.000
192.751.505
192.751.505
880.640.596
1.120.788.304
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 2007 Rp'000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Bunga, provisi dan komisi kredit diterima Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan Pembayaran beban non operasional - bersih Pembayaran beban pajak Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi Penurunan (kenaikan) aktiva operasi : Penempatan pada bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Aktiva lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi : Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
1.338.053.149 (797.179.573) 127.296.115 (339.668.169) 878.868 (2.991.683) (59.815.015) 266.573.692
2006 Rp'000 1.495.624.964 (1.039.734.824) 62.805.185 (253.881.316) 1.702.523 (2.031.343) (52.111.787) 212.373.402
(339.622.275) 346.201.504 (255.444) (1.761.885.483) (5.041.274)
12.532.742 (2.274.617.076) 797.096 (175.073.697) (8.028.477)
21.329.589 946.708.866 53.604.965 (197.208) 13.864.599
(1.639.968) 2.913.238.689 (15.579.208) (783.736) (46.767.698)
(458.718.469)
616.452.069
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan aktiva tetap
4.434.765 (27.643.949)
2.324.805 (25.625.469)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(23.209.184)
(23.300.664)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Setoran modal
40.000.000
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(441.927.653)
593.151.405
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2.143.650.869
1.550.499.464
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.701.723.216
2.143.650.869
Kas dan Setara Kas terdiri dari Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
274.644.580 1.261.834.375 165.244.261
225.595.492 1.345.189.612 572.865.765
Jumlah Kas dan Setara Kas
1.701.723.216
2.143.650.869
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kenaikan dalam aktiva dan kewajiban non kas: Tagihan akseptasi Kewajiban akseptasi
(10.694.618) 10.694.618
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-6-
(13.456.770) 13.456.770
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum P.T. Bank Ekonomi Raharja (“Bank”) didirikan pada tanggal 15 Mei 1989 dengan akta No. 31 dari Winnie Hadiprodjo, S.H., pengganti Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Bank Mitra Raharja. Berdasarkan akta No. 29 tanggal 8 September 1989 dari Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta, namanya diubah menjadi P.T. Bank Ekonomi Raharja. Kedua akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8787.HT.01.01.TH’89 tanggal 18 September 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84, tanggal 20 Oktober 1989, Tambahan No. 2573. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 140 tanggal 25 Oktober 2007 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notaris di Jakarta, antara lain mengenai perubahan status Bank dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka, perubahan nilai nominal saham semula sebesar Rp 1.000 menjadi Rp 100 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 270.000.000 saham melalui penawaran umum kepada masyarakat. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-01814 HT.01.04-TH.2007 tanggal 31 Oktober 2007 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 Nopember 2007. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan didirikannya Bank adalah: 1.
Menjalankan usaha di bidang bank umum.
2.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Bank dapat melaksanakan kegiatan usaha antara lain: menghimpun dana dari masyarakat, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan hutang, membeli, menjual atau menjaminkan atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabah, melaksanakan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat, melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan Bank Indonesia, melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain dibidang keuangan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Izin usaha diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 104/KMK.013/1990 tanggal 12 Pebruari 1990. Sesuai dengan Keputusan Bank Indonesia No. 25/64/KEP/DIR tanggal 16 September 1992 Bank mendapat persetujuan menjadi Bank Devisa. Bank berkantor pusat di Jakarta dengan alamat Graha Ekonomi, Jalan Setiabudi Selatan Kav-7-8, Jakarta 12920, memiliki 19 cabang utama termasuk kantor pusat, 17 cabang pembantu dan 4 kantor kas di Jakarta serta 22 cabang utama, 15 cabang pembantu dan 3 kantor kas di luar Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 jumlah karyawan masing-masing sebanyak 2.225 karyawan dan 2.125 karyawan.
- 7-
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama & Komisaris Independen
: :
Teddy Jeffrey Katuari Hanny Wurangian Hariawan Pribadi
Direktur Utama Wakil Direktur Utama (Kredit, Treasuri dan Internasional) Direktur Operasi dan Sumber Daya Manusia Direktur Kepatuhan
: : : :
Hendrik Tanojo Sia Leng Ho Boen Danny Katuari Lenggono Sulistianto Hadi
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia. Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut*): Ketua Anggota
: :
Hanny Wurangian Yustrida B. Remiasa Harijanto Tedjosoemarto Simon Suhardi
*) Pembentukan Komite Audit Bank telah dilakukan sesuai dengan peraturan Bapepam Nomor IX.1.5. b.
Penawaran Umum Saham Pada tanggal 28 Desember 2007, Bank telah memperoleh Pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui suratnya No. S-6568/BL/2007 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 270.000.000 lembar saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 100 dengan harga penawaran sebesar Rp 1.080 per saham. Pada tanggal 31 Desember 2007, Bank belum mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. Bank telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2008.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Penyusunan laporan keuangan telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000), Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (Revisi 2001) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP.06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
-8-
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
dengan
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). b.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Bank menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs Spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
c.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1)
perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk perusahaan induk (holding companies), anak perusahaan (subsidiaries) dan fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.
-9-
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
e.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 tentang Giro Wajib Minimum pada Bank Indonesia, setiap bank diwajibkan untuk menempatkan sejumlah persentase atas simpanan pihak ketiga. Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
f.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
g.
Efek-efek Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan sebagai berikut: 1)
Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
2)
Investasi efek yang tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.
3)
Investasi dalam efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premium dan/atau diskonto yang belum diamortisasi.
Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premium dan diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Investasi dalam unit penyertaan di reksadana dinilai berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (Net Asset Value) pada tanggal neraca. Efek-efek disajikan di neraca setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
- 10 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus. h.
Tagihan dan Kewajiban Derivatif Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif untuk tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dengan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa.
i.
Kredit Kredit diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit. Kredit dinyatakan berdasarkan jumlah bruto tagihan Bank yang belum dilunasi oleh nasabah setelah dikurangi penyisihan penghapusan kredit. Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah kredit yang direstrukturisasi dan kredit yang berasal dari bank garansi, Letter of Credit (L/C) dan fasilitas lainnya yang tidak dapat diselesaikan dan dialihkan menjadi kredit serta cerukan. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lainnya yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
j.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
k.
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, Aktiva Non-Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Penilaian kualitas aktiva produktif dan aktiva non-produktif serta penyisihan penghapusan aktiva produktif dan aktiva non-produktif mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, yang mana pasal-pasal tertentu telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta perubahan yang kedua kali dengan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007. PBI No. 7/2/PBI/2005 mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya dan diterapkan oleh Bank secara prospektif, kecuali untuk penerapan kualitas untuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, suspense accounts dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (transaksi rekening administratif) yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2006. Aktiva Produktif Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, obligasi pemerintah, tagihan derivatif, kredit, tagihan akseptasi, termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif (meliputi antara lain penerbitan jaminan, Letters of Credit (L/C) dan Standby Letters of Credit) dan fasilitas kredit yang belum digunakan.
- 11 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Bank melakukan penyisihan penghapusan aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi tertentu berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas status dan kolektibilitas masing-masing aktiva produktif serta komitmen dan kontinjensi pada akhir tahun berdasarkan peraturan-peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit diklasifikasikan dalam lima kategori yaitu: lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Aktiva Non-produktif Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aktiva non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account). Penyisihan penghapusan aktiva non produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aktiva non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aktiva non produktif diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu: lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Penyisihan Penghapusan Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan terhadap aktiva produktif dan aktiva nonproduktif berupa:
Cadangan umum untuk aktiva produktif minimum sebesar 1% dari aktiva produktif yang memiliki kualitas lancar. *)
Persentase penyisihan penghapusan untuk cadangan khusus untuk aktiva produktif dan non produktif, kecuali untuk kualitas dalam perhatian khusus hanya berlaku untuk aktiva produktif, dengan besarnya persentase penyisihan penghapusan sebagai berikut: Klasifikasi
Persentase Penyisihan penghapusan
Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Minimum Minimum Minimum
5% 15% 50% 100%
*) Diluar penempatan pada Bank Indonesia, sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi pemerintah dan instrumen hutang lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia dan aktiva produktif yang dijamin dengan agunan tunai. Persentase penyisihan penghapusan aktiva di atas diterapkan terhadap saldo aktiva produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, kecuali untuk aktiva produktif yang diklasifikasikan lancar yang tidak dijamin atau dijamin dengan agunan non-tunai, dimana persentase penyisihan penghapusan aktiva diterapkan terhadap saldo aktiva produktif yang bersangkutan.
- 12 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aktiva produktif adalah apabila penilaian agunan dilakukan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan untuk aktiva produktif dengan nilai yang sama dengan atau di atas Rp 5 (lima) miliar dilakukan oleh penilai independen. Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi disajikan dalam akun estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi pada neraca. Aktiva dihapusbukukan dari penyisihan penghapusan pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut harus dihapus. Penerimaan kembali aktiva yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aktiva yang bersangkutan selama tahun berjalan. l.
Aktiva Tetap Aktiva tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), sedangkan aktiva tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) berdasarkan tarif sebagai berikut: Persentase Bangunan – permanen Bangunan – tidak permanen Inventaris kantor, mesin kantor dan kendaraan bermotor Masa manfaat tidak lebih dari 4 tahun Masa manfaat tidak lebih dari 8 tahun
5 10 50 25
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedang pemugaran dan peningkatan daya guna dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang berjalan. m.
Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aktiva produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, dari agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.
- 13 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. n.
Restrukturisasi Kredit Bermasalah Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat prospektif, dan tidak mengubah nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika saldo kredit tercatat melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit, maka selisih tersebut diakui sebagai kerugian hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.
o.
Simpanan Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban bank kepada pemilik giro atau penabung. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal seperti tercantum dalam sertifikat yang diterbitkan Bank.
p.
Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada bank lain.
q.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (non-performing). Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum ditagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas aktiva nonperforming yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontijensi dalam akun administratif. Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasi sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non-performing yang diklasifikasikan diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
- 14 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
s.
Imbalan Pasca Kerja Bank memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
t.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.
u.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
- 15 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. v.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha. Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan mengenai aktiva, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank. Segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
3.
GIRO PADA BANK INDONESIA
2007 Jumlah Rp'000
2006 Persentase
Rupiah Dollar Amerika Serikat
1.167.904.375 93.930.000
Jumlah
1.261.834.375
10,11% 3,47%
Jumlah Rp'000 1.264.162.612 81.027.000
Persentase
11,48% 3,56%
1.345.189.612
Setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing untuk bank yang melakukan transaksi mata uang asing. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004, bank dipersyaratkan untuk memiliki GWM, sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah dan 3% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing. Disamping itu, bank dipersyaratkan untuk memiliki tambahan GWM sebesar persentase tertentu apabila memiliki jumlah dana pihak ketiga melebihi Rp 1 triliun sampai dengan jumlah tertentu. Bank Indonesia akan membayar bunga atas tambahan GWM dalam mata uang Rupiah tersebut. PBI No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang berlaku efektif tanggal 8 September 2005, merupakan peraturan tambahan atas PBI No. 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004. Peraturan ini mempersyaratkan bank untuk memiliki tambahan GWM dalam Rupiah sebesar persentase tertentu berdasarkan besarnya rasio pinjaman yang diberikan terhadap jumlah simpanan dana pihak ketiga (LDR) dalam mata uang Rupiah. Jumlah pendapatan bunga tersebut untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 16.938.786 ribu dan Rp 23.068.021 ribu.
- 16 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Giro wajib minimum Bank untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing adalah Rp 1.155.474.539 ribu (10%) dan USD 8.647.370 (3%) pada tanggal 31 Desember 2007 dan Rp 990.931.671 ribu (11%) dan USD 7.185.383 (3%) pada tanggal 31 Desember 2006. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, Bank telah memenuhi giro wajib minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
4.
GIRO PADA BANK LAIN
Rupiah Bank Central Asia Bank Lippo Jumlah Mata uang asing Dollar Amerika Serikat Bank of New York Bank Mandiri, Jakarta Bank Central Asia, Jakarta Overseas Chinesse Banking BNP Singapore UBS AG, Singapore Credit Suisse, Singapore Standard Chartered Bank, New York Wachovia Bank, New York American Express Bank, New York Citibank, New York American Express, Frankfurt Bank UOB, Jakarta Jumlah Yen Jepang Sumitomo Bank, Japan American Express Bank, Tokyo Bank of Tokyo Mitsui UFJ Limited, Tokyo Jumlah Euro American Express, Frankfurt Indover, Amsterdam Sudwest Deutsche Landes Dresdner Bank, Frankfurt Jumlah Dollar Hong Kong Standard Chartered Bank, Hongkong Hongkong & Shanghai Banking Corporation Jumlah
- 17 -
2007 Rp'000
2006 Rp'000
26.801.212 7.679.030 34.480.242
19.366.854 9.859.734 29.226.588
21.946.442 19.943.942 13.866.919 3.195.870 1.165.946 1.081.242 1.013.933 656.334 331.360 180.667 63.382.655
15.201.997 24.710.287 2.980.826 1.117.535 939.026 7.824.927 302.856.557 2.118.642 137.262.765 7.605 495 495.020.662
7.071.413 1.114.391 458.624 8.644.428
28.005.156 3.482.592 218.629 31.706.377
2.347.381 1.322.303 870.040 838.424 5.378.148
5.094.746 429.713 216.490 638.155 6.379.104
1.461.905 810.486 2.272.391
2.677.569 2.766.364 5.443.933
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2007 Rp'000 Dollar Singapura Overseas Chinesse Banking DBS Bank, Ltd. BNP Singapore Bank UOB, Singapore Standard Chartered Bank, Singapore Jumlah Dollar Australia National Australian Bank ANZ, Melbourne Jumlah Poundsterling Inggris Standard Chartered Bank, London First Union Bank, London Jumlah Franc Swiss Credit Suisse, Zurich Baht Thai Siam Commercial Bank
2006 Rp'000
1.137.126 916.614 747.153 3.339.516 381.638 6.522.047
1.662.379 92.637 140.266 74.725 1.970.007
33.801.069 2.423.080 36.224.149
523.291 492.315 1.015.606
7.661.830 62.734 7.724.564
765.915 56.060 821.975
402.102
766.185
213.535
515.328
130.764.019
543.639.177
Jumlah Penyisihan penghapusan
165.244.261 (1.652.443)
572.865.765 (5.728.658)
Jumlah - Bersih
163.591.818
567.137.107
Jumlah mata uang asing
Giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 ditempatkan pada pihak ketiga serta dikelompokkan lancar. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp '000 Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun
292.266 52.536 344.802
2007 Mata uang asing Rp '000 5.436.392
Jumlah Rp '000
Rupiah Rp '000
2006 Mata uang asing Rp '000
5.728.658
215.600
5.230.654
(4.187.324) (4.134.788) 58.573 58.573 1.307.641
1.652.443
76.666 292.266
439.867 (234.129) 5.436.392
Jumlah Rp '000 5.446.254 516.533 (234.129) 5.728.658
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
- 18 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 5.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Rupiah Call money Bank Permata Bank Niaga Bank Danamon Indonesia ABN Amro Bank Lippo BNI'46 BPD Jabar DBS Bank Indonesia Commonwealth Bank Haga Bank Panin Kredit BPR Artha Prima Perkasa Bank Lippo (eks Bank Umum Majapahit Jaya) (Catatan 38) BPR Langgeng Lestari Bersama Jumlah
166.667 96.373 371.166.440
222.222 80.222.222
Dollar Amerika Serikat Call money Mizuho Bank Indonesia UOB Indonesia Bank NISP Chinatrust Bank SMBC Singapore Jumlah
187.860.000 140.895.000 46.965.000 375.720.000
189.063.000 45.015.000 90.030.000 324.108.000
Dollar Singapura Call money Bank UOB Singapore
80.000.000 80.000.000 75.000.000 50.000.000 50.000.000 25.000.000 10.000.000 903.400
-
40.000.000 20.000.000 10.000.000 10.000.000 -
2.933.943
Jumlah penempatan pada bank lain Penyisihan penghapusan
746.886.440 (7.458.867)
407.264.165 (4.072.642)
Jumlah Penempatan pada Bank Lain - Bersih
739.427.573
403.191.523
Penempatan pada bank lain merupakan penempatan pada pihak ketiga. Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dikelompokkan lancar.
- 19 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Jangka waktu dan tingkat bunga rata-rata penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
2007 Tingkat bunga rata-rata per Jangka waktu tahun Rupiah Call money Kredit Bank Lippo (eks Bank Umum Majapahit Jaya) (Catatan 38) Lainnya Dollar Amerika Serikat Call money Dollar Singapura Call money
2006 Tingkat bunga rata-rata per Jangka waktu tahun
5 - 14 hari
5,86%
5 - 32 hari
8,82%
18 tahun 1 - 12 bulan
6,00% 9,47%
18 tahun -
6,00% -
32 - 184 hari
5,39%
7-33 hari
4,93%
-
-
15 hari
3,19%
Penempatan pada bank lain berdasarkan sisa 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
umur
jatuh
tempo
pada
tanggal
2007 Kurang dari atau s/d 1 bulan Rp '000 Rupiah Call money 370.000.000 Kredit Bank Lippo (eks Bank Umum Majapahit Jaya) (Catatan 38) Lainnya Dollar Amerika Serikat Call money 375.720.000 Jumlah 745.720.000
1 s/d 3 bulan 3 s/d 12 bulan Rp '000 Rp '000 -
-
Lebih dari 12 bulan Rp '000
Jumlah Rp '000
-
370.000.000
903.400
96.373
166.667 -
166.667 999.773
903.400
96.373
166.667
375.720.000 746.886.440
2006 Kurang dari atau s/d 1 bulan Rp '000 Rupiah Call money 80.000.000 Kredit Bank Lippo (eks Bank Umum Majapahit Jaya) (Catatan 38) Dollar Singapura Call money 2.933.943 Dollar Amerika Serikat Call money 324.108.000 Jumlah 407.041.943
1 s/d 3 bulan 3 s/d 12 bulan Rp '000 Rp '000 -
-
-
-
-
-
-
-
- 20 -
Lebih dari 12 bulan Rp '000
Jumlah Rp '000
-
80.000.000
222.222 222.222
222.222 2.933.943 324.108.000 407.264.165
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: 2007 Mata uang asing Rp'000
Jumlah Rp'000
Saldo awal tahun 802.223 Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 2.899.444 Selisih kurs penjabaran -
3.270.419
4.072.642
Saldo akhir tahun
3.757.200
Rupiah Rp'000
3.701.667
(146.419) 633.200
Rupiah Rp'000
2006 Mata uang asing Rp'000
Jumlah Rp'000
1.102.778
3.095.191
4.197.969
2.753.025 633.200
(300.555) -
7.458.867
802.223
303.239 (128.011) 3.270.419
2.684 (128.011) 4.072.642
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain tersebut di atas adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
6.
EFEK-EFEK Rincian efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi adalah sebagai berikut:
2007 Rp'000 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Bunga diterima dimuka Nilai tunai Obligasi Premium (diskonto) yang belum diamortisasi Nilai tunai Obligasi rekapitalisasi Pemerintah Nilai nominal Premium yang belum diamortisasi Nilai tunai Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Obligasi Rugi yang belum direalisasi Nilai tunai
3.690.000.000 (8.895.308) 3.681.104.692
3.868.390.000 (19.632.050) 3.848.757.950
181.479.796 535.904 182.015.700
140.479.795 (401.062) 140.078.733
1.087.218.000 14.123.380 1.101.341.380
1.187.218.000 24.589.330 1.211.807.330
4.964.461.772
5.200.644.013
-
Jumlah efek-efek - Rupiah Penyisihan penghapusan Jumlah efek-efek bersih - Rupiah
4.964.461.772 (1.820.157) 4.962.641.615
- 21 -
2006 Rp'000
7.000.000 (7.000) 6.993.000 5.207.637.013 (1.470.717) 5.206.166.296
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2007 Rp'000 Mata uang asing Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Premium yang belum diamortisasi Nilai tunai Wesel tagih Bunga diterima di muka Nilai tunai Surat berharga komersial Bunga diterima di muka Nilai tunai Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual - nilai wajar Obligasi Laba yang belum direalisasi Nilai tunai
2006 Rp'000
69.367.305 198.258 69.565.563
79.676.551 13.620 79.690.171
77.658.179 (493.359) 77.164.820
70.737.738 (310.966) 70.426.772
572.973.000 (2.200.662) 570.772.338
600.500.100 (2.119.058) 598.381.042
717.502.721
748.497.985
-
Jumlah efek-efek - mata uang asing Penyisihan penghapusan Jumlah efek-efek bersih - mata uang asing Jumlah efek-efek bersih Tingkat bunga rata-rata per periode/tahun: Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Mata uang asing Obligasi Surat berharga komersial
72.024.000 1.908.636 73.932.636
717.502.721 (7.175.027) 710.327.694
822.430.621 (8.248.607) 814.182.014
5.672.969.309
6.020.348.310
8,47% 12,55%
11,89% 13,32%
6,78% 4,97%
7,39% 5,13%
Rincian obligasi rekapitalisasi Pemerintah berdasarkan suku bunga dan jatuh tempo: 2007 Nomor seri
Nilai nominal Rp'000
Premium (diskonto) yang belum diamortisasi Rp'000
FR002 FR010 FR013 FR014 FR017 FR022 FR025 FR026 Jumlah
300.000.000 132.000.000 275.000.000 10.000.000 20.000.000 27.461.000 9.073.000 313.684.000 1.087.218.000
5.891.832 2.489.448 18.726.559 691.710 924.219 (15.265) (218.753) (14.366.370) 14.123.380
Nilai buku Rp'000 305.891.832 134.489.448 293.726.559 10.691.710 20.924.219 27.445.735 8.854.247 299.317.630 1.101.341.380
- 22 -
Suku bunga tetap
Jatuh tempo
14,000% 13,150% 15,425% 15,575% 15,575% 12,000% 10,000% 12,000%
06/15/09 03/15/10 09/15/10 11/15/10 01/15/12 09/15/11 10/15/11 10/15/14
Interval pembayaran bunga 6 6 6 6 6 6 6 6
bulan bulan bulan bulan bulan bulan bulan bulan
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2006
Nomor seri
Nilai nominal Rp'000
Premium (diskonto) yang belum diamortisasi Rp'000
FR 002 FR 005 FR 010 FR 013 FR 014 FR 017 FR 022 FR 025 FR 026 Jumlah
300.000.000 100.000.000 132.000.000 275.000.000 10.000.000 20.000.000 27.461.000 9.073.000 313.684.000 1.187.218.000
9.934.160 90.861 3.618.204 25.637.776 932.161 1.152.769 (19.380) (276.445) (16.480.776) 24.589.330
Nilai buku Rp'000 309.934.160 100.090.861 135.618.204 300.637.776 10.932.161 21.152.769 27.441.620 8.796.555 297.203.224 1.211.807.330
Suku bunga tetap
Jatuh tempo
14,000% 12,250% 13,150% 15,425% 15,575% 15,575% 12,000% 10,000% 12,000%
06/15/09 07/15/07 03/15/10 09/15/10 11/15/10 01/15/12 09/15/11 10/15/11 10/15/14
Interval pembayaran bunga
6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan
Nilai wajar dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2007 Rp'000 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia - bersih dikurangi dengan pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 8.895.308 ribu tahun 2007 dan Rp 19.632.050 ribu tahun 2006 Obligasi rekapitulasi Pemerintah Obligasi Jumlah - Rupiah Mata uang asing Obligasi Surat berharga komersial - bersih dikurangi dengan pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 2.200.662 ribu tahun 2007 dan Rp 2.119.058 ribu tahun 2006 Wesel tagih - bersih dikurangi dengan pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 493.359 ribu tahun 2007 dan Rp 310.966 ribu tahun 2006 Jumlah - Mata uang asing Jumlah
- 23 -
2006 Rp'000
3.681.104.692 1.208.609.963 185.368.496 5.075.083.151
3.848.757.950 1.319.661.825 130.636.446 5.299.056.221
68.801.262
77.110.904
567.249.502
598.398.041
636.050.764
70.426.773 745.935.718
5.711.133.915
6.044.991.939
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Efek-efek berdasarkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Nama Pihak
PT. U I C 1 Thn 2003 Seri A Penyisihan penghapusan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - bersih
2007 Rp'000
2006 Rp'000
50.641.794 (506.418) 50.135.376
50.208.863 (502.089) 49.706.774
Pihak ketiga - bersih
5.622.833.933
5.970.641.536
Jumlah
5.672.969.309
6.020.348.310
Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi dari perusahaan pemeringkat pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 2007 Rp'000 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia - Bersih Obligasi Pemerintah Republik Indonesia PT Unggul Indah Cahaya PT Adira Dinamika Finance PT BCA Finance PT HM Sampoerna PT Federal International Finance PT Lautan Luas Tbk PT Berlian Laju Tanker Tbk PT Bank BNI Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Bank Buana Tbk (Subordinasi) PT Bank Panin Tbk (Subordinasi) PT Indosat PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Jasa Marga Persero PT Bumi Serpong Damai Perusahaan Listrik Negara Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah efek-efek Rupiah - bersih
Peringkat
3.681.104.692 1.101.341.380 50.641.794 20.156.345 20.000.000 14.893.742 12.062.713 11.037.723 10.003.095 9.088.032 8.575.973 8.339.827 8.255.666 4.979.354 3.001.640 979.796 4.964.461.772 (1.820.157) 4.962.641.615
- 24 -
2006 Rp'000 Peringkat
3.848.757.950 B+ A A AAA+ A+ AA+ A AAA A BBB AA+ A+
1.211.807.330 50.208.863 10.093.180 14.835.421 12.125.582 11.115.955 3.010.677 9.112.998 8.628.294 7.031.762 4.938.399 3.005.335 979.797 6.993.000 4.992.470 5.207.637.013 (1.470.717) 5.206.166.296
B+ A A AA+ A+ AA+ A AA-
AA+ BBB AA A+ BBB A
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2007 Rp'000
Mata uang asing Obligasi Indosat Finance Co. BV PT Bank NISP Tbk Perusahaan Listrik Negara Arpeni Pratama Ocean Adaro Finance BEV PT Telkom Indonesia Tbk Jumlah Surat berharga komersial Mizuho Corps UBS, London Calyon, London Bank of Tokyo Mitsubishi ABN Amro Bank NV, Sydney Bunga diterima dimuka Jumlah Unit Pernyertaan Reksadana UBS Lux Wesel tagih PT Cipta Karya Persada PT Budi Muaratex PD Sinar Agung PT Tri Cipta Buanakarsa PT Gracia Moda Bunga diterima dimuka Jumlah Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah efek-efek - mata uang asing Jumlah
28.536.228 18.773.800 15.266.749 6.988.786 69.565.563
93.930.000 192.556.500 98.626.500 187.860.000 (2.200.662) 570.772.338
-
Peringkat
AA+ A+ A A-
2006 Rp'000 Peringkat
18.362.193 17.992.057 6.686.572 19.269.394 17.379.955 79.690.171
236.778.900 201.667.200 162.054.000 (2.119.058) 598.381.042
73.932.636
77.515.716 142.463 (493.359) 77.164.820
15.478.164 3.081.283 51.546.280 632.011 (310.966) 70.426.772
717.502.721 (7.175.027) 710.327.694
822.430.621 (8.248.607) 814.182.014
5.672.969.309
- 25 -
6.020.348.310
AA+ BBB AB+ AAA
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Rincian pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 berdasarkan periode jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2007
2006
Obligasi
Obligasi
rekapitalisasi
Efek-efek
rekapitalisasi
Efek-efek
Pemerintah
lainnya
Jumlah
Pemerintah
lainnya
Jumlah
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
-
-
-
-
6.993.000
6.993.000
3.848.757.950
3.848.757.950
Rupiah Tersedia untuk dijual Lainnya Dimiliki hingga jatuh tempo Kurang dari atau sama dengan 1 bulan
-
1.686.010.879
1.686.010.879
-
Lebih dari 1 s.d 3 bulan
-
1.995.093.814
1.995.093.814
-
Lebih dari 1 s.d 5 tahun
-
155.352.380
155.352.380
100.090.861
117.961.708
218.052.569
26.663.319
1.031.204.375
1.015.387.067
22.117.025
1.037.504.092
96.800.324
96.329.402
4.964.461.772
1.211.807.330
Lebih dari 5 s.d 10 tahun Lebih dari 10 tahun Jumlah efek-efek - Rupiah Penyisihan penghapusan Jumlah efek-efek bersih Rupiah
1.004.541.056 96.800.324 1.101.341.380 1.101.341.380
3.863.120.392 (1.820.157) 3.861.300.235
(1.820.157) 4.962.641.615
1.211.807.330
-
-
-
96.329.402
3.995.829.683
5.207.637.013
(1.470.717)
(1.470.717)
3.994.358.966
5.206.166.296
73.932.636
73.932.636
Mata uang asing Tersedia untuk dijual Lainnya
-
-
-
-
Dimiliki hingga jatuh tempo Kurang dari atau sama dengan 1 bulan
-
142.463
142.463
-
18.880.492
18.880.492
Lebih dari 1 s.d 3 bulan
-
636.974.185
636.974.185
-
639.997.926
639.997.926
Lebih dari 3 s.d 12 bulan
-
10.820.510
10.820.510
-
28.292.287
28.292.287
Lebih dari 1 s.d 5 tahun
-
-
18.286.457
18.286.457
Lebih dari 5 s.d 10 tahun
-
69.565.563
69.565.563
-
43.040.823
43.040.823
Jumlah efek-efek Mata uang asing Penyisihan penghapusan Jumlah efek-efek bersih -
-
717.502.721 (7.175.027)
717.502.721 (7.175.027)
-
822.430.621 (8.248.607)
822.430.621 (8.248.607)
-
710.327.694
710.327.694
-
814.182.014
814.182.014
4.571.627.929
5.672.969.309
4.808.540.980
6.020.348.310
Mata uang asing Jumlah
1.101.341.380
-
-
- 26 -
1.211.807.330
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Rincian pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2007
2006
Obligasi
Obligasi
rekapitalisasi
Efek-efek
rekapitalisasi
Efek-efek
Pemerintah
lainnya
Jumlah
Pemerintah
lainnya
Jumlah
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
-
-
-
-
6.993.000
6.993.000
-
3.681.104.692
3.681.104.692
-
3.848.757.950
3.848.757.950
-
98.825.918
98.825.918
100.090.861
12.024.231
112.115.092 920.435.183
Rupiah Tersedia untuk dijual Lainnya Dimiliki hingga jatuh tempo Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 3 s.d 12 bulan Lebih dari 1 s.d 5 tahun
802.023.750
65.614.493
867.638.243
793.360.478
127.074.705
Lebih dari 5 s.d 10 tahun
299.317.630
17.575.289
316.892.919
318.355.991
979.797
319.335.788
Jumlah efek-efek - Rupiah
1.101.341.380
3.863.120.392
4.964.461.772
1.211.807.330
3.995.829.683
5.207.637.013
Penyisihan penghapusan
-
(1.470.717)
(1.470.717)
3.994.358.966
5.206.166.296
(1.820.157)
(1.820.157)
-
Jumlah efek-efek bersih Rupiah
1.101.341.380
3.861.300.235
4.962.641.615
1.211.807.330
-
-
-
-
73.932.636
73.932.636
Mata uang asing Tersedia untuk dijual Lainnya Dimiliki hingga jatuh tempo Kurang dari atau sama dengan 1 bulan
-
523.564.501
523.564.501
-
544.296.061
544.296.061
Lebih dari 1 s.d 3 bulan
-
124.372.657
124.372.657
-
124.511.752
124.511.752
Lebih dari 3 s.d 12 bulan
-
-
36.649.349
36.649.349
Lebih dari 1 s.d 5 tahun
-
28.536.229
28.536.229
-
18.362.194
18.362.194
Lebih dari 5 s.d 10 tahun
-
41.029.334
41.029.334
-
24.678.629
24.678.629
Jumlah efek-efek -
-
717.502.721
717.502.721
-
822.430.621
822.430.621
-
(7.175.027)
(7.175.027)
-
(8.248.607)
(8.248.607)
-
710.327.694
710.327.694
-
814.182.014
814.182.014
4.571.627.929
5.672.969.309
4.808.540.980
6.020.348.310
-
-
Mata uang asing Penyisihan penghapusan Jumlah efek-efek bersih Mata uang asing Jumlah
1.101.341.380
- 27 -
1.211.807.330
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Sehubungan dengan rencana manajemen Bank untuk memiliki obligasi tertentu hingga jatuh tempo, Bank memindahkan obligasi tersebut dari kelompok diperdagangkan sebesar Rp 215.575.107 ribu ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo pada tahun 2006. Kolektibilitas efek-efek pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dikelompokan lancar. Mutasi penyisihan penghapusan efek-efek adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp '000
2007 Mata uang asing Rp '000
Rupiah Rp '000
2006 Mata uang asing Rp '000
Jumlah Rp '000
Jumlah Rp '000
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
1.470.717
8.248.607
9.719.324
1.086.567
4.191.779
5.278.346
349.440 -
(1.452.098) 378.518
(1.102.658) 378.518
384.150 -
4.585.458 (528.630)
4.969.608 (528.630)
Saldo akhir tahun
1.820.157
7.175.027
8.995.184
1.470.717
8.248.607
9.719.324
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan efek-efek adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.
7.
TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward). Kontrak berjangka valuta asing merupakan komitmen kepada penjual atau pembeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu. Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata uang. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari transaksi perangkat moneter derivatif Bank berjangka valuta asing berkisar antara 7 sampai 98 hari.
- 28 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Rincian tagihan dan kewajiban derivatif pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - Bersih
Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - Bersih
Nilai kontrak Rp'000
2007 Nilai pasar dari kontrak Rp'000
Tagihan derivatif Rp'000
Kewajiban derivatif Rp'000
113.712.750
113.796.502
258.908
175.156
2.825.900 116.538.650 -
2.819.225 116.615.727 -
6.675 265.583 (2.656)
175.156 -
116.538.650
116.615.727
262.927
175.156
Nilai kontrak Rp'000
2006 Nilai pasar dari kontrak Rp'000
Tagihan derivatif Rp'000
Kewajiban derivatif Rp'000
18.390.000
18.017.636
-
372.364
911.000 19.301.000 -
900.861 18.918.497 -
10.139 10.139 (101)
372.364 -
19.301.000
18.918.497
10.038
372.364
Kolektibilitas tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dikelompokkan lancar. Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut:
2007 Rp'000 Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
101 2.555
Saldo akhir tahun
2.656
2006 Rp'000 8.072 (7.971) 101
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif.
- 29 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 8.
KREDIT a.
Jenis Kredit 2007
Lancar Rp.'000 Rupiah Investasi Konsumsi Kredit ekspor Kredit impor Modal kerja Karyawan Sindikasi Jumlah Rupiah Penyisihan penghapusan Jumlah Rupiah - Bersih Mata Uang Asing Dollar Singapura Modal kerja Jumlah Dollar Singapura Dollar Amerika Serikat Investasi Konsumsi Kredit ekspor Kredit impor Modal kerja Sindikasi Jumlah Dollar Amerika Serikat Jumlah Mata Uang Asing Penyisihan penghapusan Jumlah Mata Uang Asing - Bersih Jumlah Kredit - Bersih
Dalam perhatian khusus Rp.'000
Kurang lancar Rp.'000
Diragukan Rp.'000
Macet Rp.'000
Jumlah Rp.'000
1.004.284.295 200.762.625 4.582.913 41.781.699 4.839.019.729 9.966.000 30.000.000 6.130.397.261
20.293.926 7.533.143 54.686.948 82.514.017
34.944.658 304.927 6.440.208 100.930.648 142.620.441
2.748.456 383.800 711.996 3.844.252
402.711 22.096 500.000 17.336.645 18.261.452
1.062.674.046 209.006.591 5.082.913 48.221.907 5.012.685.966 9.966.000 30.000.000 6.377.637.423
(64.174.810) 6.066.222.451
(3.416.645) 79.097.372
(12.357.534) 130.262.907
(732.700) 3.111.552
(10.798.201) 7.463.251
(91.479.890) 6.286.157.533
4.899.675
-
-
-
-
4.899.675
4.899.675
-
-
-
-
4.899.675
58.588.342 2.948.852 58.934.099 748.740.582 46.965.000
22.651.656 -
10.848.915 -
-
1.874.888 2.628.440 -
58.588.342 2.948.852 1.874.888 58.934.099 784.869.593 46.965.000
916.176.875
22.651.656
10.848.915
-
4.503.328
954.180.774
921.076.550
22.651.656
10.848.915
-
4.503.328
959.080.449
(10.199.850)
(167.726)
(422.685)
-
(4.503.328)
(15.293.589)
910.876.700
22.483.930
10.426.230
-
6.977.099.151
101.581.302
140.689.137
3.111.552
- 30 -
7.463.251
943.786.860 7.229.944.393
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2006 Dalam perhatian
Kurang
Lancar
khusus
lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rp.'000
Rp.'000
Rp.'000
Rp.'000
Rp.'000
Rp.'000
Investasi
769.878.601
59.939.822
775.463
170.800
493.836
831.258.522
Konsumsi
214.738.038
3.548.375
579.624
1.255.264
392.051
220.513.352
Rupiah
Kredit ekspor
3.000.000
Kredit impor
25.392.196
Modal kerja
3.777.490.151
Karyawan Jumlah Rupiah
11.280.213 4.801.779.199
-
-
-
-
3.000.000
5.113.115
-
-
-
30.505.311
68.285.605
42.830.245
136.886.917
44.185.332
2.650.000 4.076.064
17.462.226 18.348.113
3.908.718.227 11.280.213 5.005.275.625
Penyisihan penghapusan Jumlah Rupiah - Bersih
(53.638.389) 4.748.140.810
(2.522.403) 134.364.514
(2.422.860) 41.762.472
(612.808) 3.463.256
(4.961.280)
(64.157.740)
13.386.833
4.941.117.885
Mata Uang Asing Dollar Amerika Serikat Investasi Konsumsi Kredit ekspor
57.010.958
-
-
-
524.847
-
-
-
5.214.822
-
1.663.312
4.276.425 -
57.010.958 524.847 1.797.042 -
12.951.601
Kredit impor
4.425.494
6.159.163
28.390.856
Modal kerja
379.522.064
43.825.807
29.931.961
5.173.574
2.519.307
460.972.713
38.975.513
446.698.185
49.984.970
59.986.129
9.449.999
4.316.349
570.435.632
(3.946.249)
(1.721.328)
(6.462.858)
(3.494.773)
(2.491.763)
(18.116.971)
442.751.936
48.263.642
53.523.271
5.955.226
1.824.586
552.318.661
5.190.892.746
182.628.156
95.285.743
9.418.482
15.211.419
5.493.436.546
Jumlah Dollar Amerika Serikat Penyisihan penghapusan Jumlah Mata Uang Asing Bersih Jumlah Kredit - Bersih
- 31 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
Sektor Ekonomi 2007
Lancar Rp.'000 Rupiah Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial dan masyarakat Konstruksi Pengangkutan pergudangan dan jasa telekomunikasi Perdagangan, restoran dan hotel Perindustrian Pertambangan Pertanian, perkebunan dan sarana perkebunan Lainnya Jumlah Rupiah Penyisihan penghapusan Jumlah Rupiah - Bersih Mata Uang Asing Dollar Singapura Konstruksi Jumlah Dollar Singapura Dollar Amerika Serikat Jasa-jasa dunia usaha Konstruksi Pengangkutan pergudangan dan jasa telekomunikasi Perdagangan, restoran dan hotel Perindustrian Pertanian, perkebunan dan sarana perkebunan Lainnya Jumlah Dollar Amerika Serikat Jumlah Mata Uang Asing Penyisihan penghapusan Jumlah Mata Uang Asing - Bersih Jumlah Kredit - Bersih
Dalam perhatian khusus Rp.'000
Kurang lancar Rp.'000
Diragukan Rp.'000
273.604
70.126.768
30.008.978 183.960.483
7.419.549
29.439 18.467.454
-
-
30.038.417 209.847.486
29.086.476
-
-
318.352.757
-
1.751.475
Jumlah Rp.'000
816.332.103
289.266.281
393.516
Macet Rp.'000
888.877.466
2.709.485.140 1.525.071.782 7.724.228
23.336.405 38.861.837 -
10.969.548 13.635.829 -
1.855.103 1.211.833 -
8.866.636 7.621.245 -
2.754.512.832 1.586.402.526 7.724.228
352.094.393 216.453.873 6.130.397.261 (64.174.810) 6.066.222.451
5.089.479 7.533.143 82.514.017 (3.416.645) 79.097.372
304.927 142.620.441 (12.357.534) 130.262.907
383.800 3.844.252 (732.700) 3.111.552
22.096 18.261.452 (10.798.201) 7.463.251
357.183.872 224.697.839 6.377.637.423 (91.479.890) 6.286.157.533
4.899.675 4.899.675
-
-
-
-
4.899.675 4.899.675
49.645.661 42.202.749
-
-
-
-
49.645.661 42.202.749
81.943.547 277.258.079
-
10.848.915
-
-
81.943.547 288.106.994
-
-
-
-
459.772.422 2.405.564 2.948.853
22.651.656 -
4.503.328 -
486.927.406 2.405.564 2.948.853
916.176.875
22.651.656
10.848.915
-
4.503.328
954.180.774
921.076.550 (10.199.850)
22.651.656 (167.726)
10.848.915 (422.685)
-
4.503.328 (4.503.328)
959.080.449 (15.293.589)
910.876.700
22.483.930
10.426.230
-
6.977.099.151
101.581.302
140.689.137
3.111.552
- 32 -
7.463.251
943.786.860 7.229.944.393
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2006
Lancar Rp.'000 Rupiah Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/ masyarakat Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan jasa telekomunikasi Perdagangan, restoran dan hotel Perindustrian Pertambangan Pertanian, perkebunan dan sarana perkebunan Lainnya Jumlah Rupiah Penyisihan penghapusan Jumlah Rupiah - Bersih Mata Uang Asing Dollar Amerika Serikat Jasa-jasa dunia usaha Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan jasa telekomunikasi Perdagangan, restauran dan hotel Perindustrian Pertanian, perkebunan dan sarana perkebunan Lainnya Jumlah Dollar Amerika Serikat Pengisihan penghapusan Jumlah Mata Uang Asing - Bersih Jumlah Kredit - Bersih
Dalam perhatian khusus Rp.'000
Kurang lancar Rp.'000
Diragukan Rp.'000
Macet Rp.'000
510.933.344
25.223.400
1.703.982
-
65.206.996 190.614.288
161.059 10.892.488
18.164.324
-
-
65.368.055 219.671.100
220.182.432
1.942.524
568.305
-
-
222.693.261
2.114.278.915 1.255.797.326 18.754.708
13.526.309 43.983.034 -
8.864.258 14.349.519 -
2.650.000 170.800 -
5.336.052 6.781.940 -
2.144.655.534 1.321.082.619 18.754.708
199.928.640 226.082.550 4.801.779.199
37.609.728 3.548.375 136.886.917 (2.522.403) 134.364.514
534.944 44.185.332 (2.422.860) 41.762.472
1.255.264 4.076.064 (612.808) 3.463.256
392.051 18.348.113 (4.961.280) 13.386.833
237.538.368 231.813.184 5.005.275.625 (10.519.351) 4.994.756.274
4.801.779.199
5.838.070
Jumlah Rp.'000
543.698.796
33.034.810 3.491.578
-
-
-
-
33.034.810 3.491.578
32.255.799
-
-
-
-
32.255.799
115.203.554 257.855.599 4.331.997 524.848
39.965.428 10.019.542 -
59.986.129 -
9.449.999 -
4.316.349 -
155.168.982 341.627.618 4.331.997 524.848
446.698.185 (3.946.249)
49.984.970 (1.721.328)
59.986.129 (6.462.858)
9.449.999 (3.494.773)
4.316.349 (2.491.763)
570.435.632 (18.116.971)
442.751.936
48.263.642
53.523.271
5.955.226
1.824.586
552.318.661
5.244.531.135
182.628.156
95.285.743
9.418.482
15.211.419
5.547.074.935
- 33 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
Jangka Waktu 1.
Berdasarkan periode perjanjian kredit: 2007
2006
Mata uang
Mata uang
Rupiah
asing
Jumlah
Rupiah
asing
Jumlah
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
3.823.604.220
Kurang dari atau sama 4.268.298.481
569.614.096
4.837.912.577
3.485.895.421
337.708.799
Lebih dari 1 s.d. 2 tahun
dengan 1 tahun
198.057.190
9.663.655
207.720.845
146.926.859
59.149.848
206.076.707
Lebih dari 2 s.d. 5 tahun
1.460.259.027
264.602.261
1.724.861.288
1.059.639.043
113.388.574
1.173.027.617
Lebih dari 5 tahun Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
2.
451.022.725
115.200.437
566.223.162
312.814.302
60.188.411
373.002.713
6.377.637.423
959.080.449
7.336.717.872
5.005.275.625
570.435.632
5.575.711.257
(91.479.890)
(15.293.589)
(106.773.479)
(64.157.740)
6.286.157.533
943.786.860
7.229.944.393
4.941.117.885
552.318.661
(18.116.971)
(82.274.711) 5.493.436.546
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 2007
2006
Rupiah
Mata uang asing
Jumlah
Rupiah
Mata uang asing
Jumlah
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
Rp '000
4.000.934.487
Kurang dari atau sama 4.417.274.259
580.221.044
4.997.495.303
3.602.407.172
398.527.315
Lebih dari 1 s.d. 2 tahun
dengan 1 tahun
293.354.811
39.597.702
332.952.513
278.073.268
29.699.675
307.772.943
Lebih dari 2 s.d. 5 tahun
1.410.973.136
283.132.015
1.694.105.151
951.852.471
88.190.642
1.040.043.113
Lebih dari 5 tahun Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
256.035.217
56.129.688
312.164.905
172.942.714
54.018.000
226.960.714
6.377.637.423
959.080.449
7.336.717.872
5.005.275.625
570.435.632
5.575.711.257
(91.479.890)
(15.293.589)
(106.773.479)
(64.157.740)
(18.116.971)
(82.274.711)
6.286.157.533
943.786.860
7.229.944.393
4.941.117.885
552.318.661
5.493.436.546
d.
Tingkat bunga rata-rata per tahun kredit dalam mata uang Rupiah sebesar 12,23% tahun 2007 dan 15,37% tahun 2006 dan kredit dalam mata uang asing sebesar 7,30% tahun 2007 dan 7,63% tahun 2006.
e.
Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan baik dengan hak tanggungan, jaminan lain atau aktiva yang umumnya diterima oleh bank, antara lain deposito berjangka, emas, kendaraan bermotor, tanah dan bangunan. Manajemen berpendapat bahwa jumlah agunan yang diterima atas kredit adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
f.
Kredit modal kerja terdiri dari antara lain pinjaman rekening koran, pinjaman aksep dan kredit ekspor.
g.
Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor.
- 34 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) h.
Pinjaman sindikasi merupakan pinjaman yang diberikan kepada debitur di bawah perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 5% sampai dengan 10% pada tahun 2007.
i.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu berkisar antara 6 bulan sampai dengan 5 tahun dan tingkat bunga masing-masing 6% tahun 2007 dan tahun 2006. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diberikan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (Catatan 29).
j.
Selama periode 2007 dan 2006, Bank melakukan restrukturisasi kredit dengan perpanjangan jangka waktu dan penurunan bunga sebesar masing-masing Rp 3.775.000 ribu dan Rp 6.996.026 ribu. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, Bank telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp 6.901.542 ribu.
k.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
l.
Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 berdasarkan pihak hubungan istimewa: 2007
Lancar Rp'000 Rupiah Pihak hubungan istimewa 291.061.985 Pihak ketiga 5.839.335.276 Jumlah 6.130.397.261 Penyisihan penghapusan (64.174.810) Jumlah - bersih 6.066.222.451 Mata uang asing Pihak hubungan istimewa 469.650 Pihak ketiga 920.606.900 Jumlah 921.076.550 Penyisihan penghapusan (10.199.850) Jumlah - bersih 910.876.700 Jumlah kredit bersih 6.977.099.151
Dalam perhatian khusus Rp'000
Kurang lancar Rp'000
Diragukan Rp'000
Macet Rp'000
Jumlah Rp'000
82.514.017 82.514.017
142.620.441 142.620.441
3.844.252 3.844.252
18.261.452 18.261.452
291.061.985 6.086.575.438 6.377.637.423
(3.416.645) 79.097.372
(12.357.534) 130.262.907
(732.700) 3.111.552
(10.798.201) 7.463.251
(91.479.890) 6.286.157.533
22.651.656 22.651.656
10.848.915 10.848.915
-
4.503.328 4.503.328
469.650 958.610.799 959.080.449
(167.726) 22.483.930
(422.685) 10.426.230
-
(4.503.328) -
(15.293.589) 943.786.860
3.111.552
7.463.251
7.229.944.393
101.581.302
140.689.137
- 35 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2006
Rupiah Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih Mata uang asing Pihak ketiga Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih Jumlah kredit bersih
m.
Lancar Rp'000
Dalam perhatian khusus Rp'000
Kurang lancar Rp'000
Diragukan Rp'000
Macet Rp'000
Jumlah Rp'000
269.046.355 4.532.732.844 4.801.779.199
136.886.917 136.886.917
44.185.332 44.185.332
4.076.064 4.076.064
18.348.113 18.348.113
269.046.355 4.736.229.270 5.005.275.625
(53.638.389) 4.748.140.810
(2.522.403) 134.364.514
(2.422.860) 41.762.472
(612.808) 3.463.256
(4.961.280) 13.386.833
(64.157.740) 4.941.117.885
446.698.185
49.984.970
59.986.129
9.449.999
4.316.349
570.435.632
(3.946.249) 442.751.936
(1.721.328) 48.263.642
(6.462.858) 53.523.271
(3.494.773) 5.955.226
(2.491.763) 1.824.586
(18.116.971) 552.318.661
95.285.743
9.418.482
15.211.419
5.190.892.746
182.628.156
5.493.436.546
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 2007 Kredit Minimum bermasalah penyisihan Rp'000 Rp'000 Rupiah Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/ masyarakat Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Lain-lain Jumlah Mata uang asing Dollar Amerika Serikat Perdagangan, restoran dan hotel Industri pengolahan Jumlah Jumlah
2006 Kredit Minimum bermasalah penyisihan Rp'000 Rp'000
72.271.759
6.844.961
7.542.052
29.439 18.467.454
14.106 -
18.164.324
29.086.476
4.362.971
568.305
88.392
21.691.287 22.468.907 710.823 164.726.145
4.865.529 7.554.016 246.852 23.888.435
16.850.310 21.302.260 2.182.258 66.609.509
1.660.383 4.386.954 869.215 7.996.948
10.848.915 4.503.328 15.352.243
422.685 4.503.328 4.926.013
73.752.477 73.752.477
12.449.394 12.449.394
180.078.388
28.814.448
140.361.986
20.446.342
- 36 -
992.004 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) n.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing sebesar Rp 180.078.388 ribu dan Rp 140.361.986 ribu.
o.
Rasio non performing loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masingmasing adalah sebagai berikut:
NPL Gross NPL Neto
2007
2006
2,45% 2,06%
2,52% 2,15%
p.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai (kredit back to back) masing-masing sebesar Rp 1.255.597.364 ribu dan Rp 157.967.000 ribu.
q.
Mutasi penyisihan penghapusan kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp '000
2007 Mata uang asing Rp '000
Jumlah Rp '000
Rupiah Rp '000
2006 Mata uang asing Rp '000
Jumlah Rp '000
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Penghapusan Penerimaan kembali
64.157.740
18.116.971
82.274.711
57.595.242
14.831.909
72.427.151
26.567.976 (124.694) 878.868
(1.473.333) 466.167 (1.816.216) -
25.094.643 466.167 (1.940.910) 878.868
8.069.837 (3.209.862) 1.702.523
5.172.463 (1.887.401) -
13.242.300 (1.887.401) (3.209.862) 1.702.523
Saldo akhir tahun
91.479.890
15.293.589
64.157.740
18.116.971
82.274.711
106.773.479
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit. r.
Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp '000
2007 Mata uang asing Rp '000
Jumlah Rp '000
Rupiah Rp '000
2006 Mata uang asing Rp '000
Jumlah Rp '000
Saldo awal tahun Penambahan Penerimaan kembali
12.426.520 124.694 (878.868)
6.660.224 1.816.216 -
19.086.744 1.940.910 (878.868)
10.919.181 3.209.862 (1.702.523)
6.660.224 -
17.579.405 3.209.862 (1.702.523)
Saldo akhir tahun
11.672.346
8.476.440
20.148.786
12.426.520
6.660.224
19.086.744
Bank masih terus melakukan upaya penagihan terhadap kredit yang telah dihapusbukukan.
- 37 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 9.
TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI a.
Tagihan Akseptasi
Tagihan akseptasi Rp'000 Rupiah Bank lain Pihak ketiga Debitur Pihak ketiga Jumlah - Rupiah
2007 Kewajiban akseptasi Rp'000
2.499.143
-
Tagihan akseptasi Rp'000
2006 Kewajiban akseptasi Rp'000
1.795.756
3.544.618
2.499.143
2.499.143 2.499.143
3.544.618 5.340.374
1.795.756 5.340.374
Mata uang asing Bank lain Pihak ketiga Debitur Pihak ketiga Jumlah - Mata uang asing
7.967.103
57.085.638
5.889.556
45.627.335
57.085.638 65.052.741
7.967.103 65.052.741
45.627.335 51.516.891
5.889.556 51.516.891
Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - Bersih
67.551.884 (861.986) 66.689.898
67.551.884 67.551.884
56.857.265 (610.427) 56.246.838
56.857.265 56.857.265
Kolektibilitas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar
66.219.977 1.331.907
55.810.900 1.046.365 -
Jumlah
67.551.884
56.857.265
- 38 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Mutasi penyisihan penghapusan tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp'000
2007 Mata uang asing Rp'000
Jumlah Rp'000
Rupiah Rp'000
2006 Mata uang asing Rp'000
Jumlah Rp'000
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
53.404
557.023
610.427
2.054
431.951
434.005
(28.412) -
239.869 40.102
211.457 40.102
51.350 -
165.146 (40.074)
216.496 (40.074)
Jumlah
24.992
836.994
861.986
53.404
557.023
610.427
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi. b.
Kewajiban Akseptasi Kewajiban akseptasi berdasarkan counterparty terdiri dari:
Bank lain - pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Debitur - pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Jumlah
2007 Rp'000
2006 Rp'000
57.085.638
3.544.618 45.627.335
2.499.143 7.967.103
1.795.756 5.889.556
67.551.884
56.857.265
Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s.d. 3 bulan Lebih dari 3 s.d. 6 bulan Lebih dari 6 s.d. 12 bulan
5.670.696 36.567.713 25.313.475 -
35.125.296 19.931.290 1.800.679
Jumlah
67.551.884
56.857.265
- 39 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2007 2006 Rp'000 Rp'000
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 s.d. 3 bulan Lebih dari 3 s.d. 6 bulan
33.987.735 30.458.721 3.105.428
22.139.730 32.454.457 2.263.078
Jumlah
67.551.884
56.857.265
10. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Efek-efek Kredit Penempatan pada bank lain
33.512.406 22.850.696 4.187.016
38.183.167 20.230.443 1.047.147
Jumlah
60.550.118
59.460.757
Penambahan Rp'000
Pengurangan Rp'000
31 Desember 2007 Rp'000
11. AKTIVA TETAP
1 Januari 2007 Rp'000 Biaya perolehan Tanah Bangunan Inventaris kantor Mesin kantor Kendaraan bermotor Jumlah
16.846.610 20.823.752 16.117.291 88.998.207 39.297.164 182.083.024
2.126.956 1.854.554 2.867.839 15.482.604 5.311.996 27.643.949
132.500 226.885 4.113.569 2.989.825 7.462.779
18.841.066 22.678.306 18.758.245 100.367.242 41.619.335 202.264.194
Akumulasi penyusutan Bangunan Inventaris kantor Mesin kantor Kendaraan bermotor Jumlah
6.892.043 9.877.425 55.126.989 20.237.149 92.133.606
1.080.847 2.788.359 12.329.587 5.441.463 21.640.256
180.709 2.409.171 2.044.347 4.634.227
7.972.890 12.485.075 65.047.405 23.634.265 109.139.635
Jumlah Tercatat
89.949.418
- 40 -
93.124.559
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
1 Januari 2006 Rp'000
Penambahan Rp'000
Pengurangan Rp'000
31 Desember 2006 Rp'000
Biaya perolehan Tanah Bangunan Inventaris kantor Mesin kantor Kendaraan bermotor Jumlah
16.038.110 20.070.832 13.000.034 77.357.926 35.019.204 161.486.106
808.500 752.920 3.245.034 13.381.986 7.437.029 25.625.469
127.777 1.741.705 3.159.069 5.028.551
16.846.610 20.823.752 16.117.291 88.998.207 39.297.164 182.083.024
Akumulasi penyusutan Bangunan Inventaris kantor Mesin kantor Kendaraan bermotor Jumlah
5.869.178 7.246.416 45.222.540 16.799.695 75.137.829
1.022.865 2.739.461 11.238.861 5.786.414 20.787.601
108.452 1.334.412 2.348.960 3.791.824
6.892.043 9.877.425 55.126.989 20.237.149 92.133.606
Jumlah Tercatat
86.348.277
89.949.418
Penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:
2007 Rp'000 Hasil penjualan aktiva tetap Nilai buku Keuntungan penjualan aktiva tetap
4.434.765 2.828.552 1.606.213
2006 Rp'000 2.324.804 1.236.727 1.088.077
Beban penyusutan adalah Rp 21.640.256 ribu dan Rp 20.787.601 ribu masing-masing untuk tahun 2007 dan 2006. Bank memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun sampai dengan 30 tahun serta Ijin Pemakaian Tanah yang berjangka waktu 5 tahun, yang akan jatuh tempo antara tahun 2008 dan 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang sah. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 seluruh aktiva tetap, kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 123.884 juta dan Rp 106.933 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan aktiva tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai aktiva tetap.
- 41 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 12. AKTIVA LAIN-LAIN
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Biaya dibayar di muka Sewa dibayar di muka Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 1.407.922 ribu tahun 2007 Uang jaminan Persediaan barang cetakan dan perlengkapan kantor Persediaan hadiah Lainnya
17.868.298 16.526.948
5.311.495 15.501.826
10.681.052 6.755.183 5.127.689 4.315.464 7.479.305
18.224.388 6.472.861 4.893.103 4.667.258 8.641.734
Jumlah
68.753.939
63.712.665
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku mulai tahun 2006, Bank diwajibkan melakukan pengklasifikasian dan membentuk penyisihan penghapusan atas agunan yang diambil alih berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing agunan yang diambil alih pada tanggal 31 Desember 2007. Berikut ini adalah saldo agunan yang diambil alih pada 31 Desember 2007 dan 2006 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas:
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Lancar Kurang lancar Jumlah Penyisihan penghapusan
2.702.826 9.386.148 12.088.974 (1.407.922)
18.224.388 18.224.388 -
Jumlah agunan yang diambil alih - bersih
10.681.052
18.224.388
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan agunan yang diambil alih adalah cukup. Untuk tahun 2007 dan 2006, pembelian barang hadiah pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 5.135.324 ribu dan Rp 4.989.647 ribu (Catatan 29).
- 42 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 13. KEWAJIBAN SEGERA
Rupiah Rp'000
2007 Mata uang asing Rp'000
Jumlah Rp'000
Rupiah Rp'000
2006 Mata uang asing Rp'000
Jumlah Rp'000
Transfer, inkaso dan kliring Lain-lain
7.270.528 1.234.483
21.563.159 1.205
28.833.687 1.235.688
4.221.659 2.755.748
1.756.649 5.730
5.978.308 2.761.478
Jumlah
8.505.011
21.564.364
30.069.375
6.977.407
1.762.379
8.739.786
Lain-lain terdiri dari kewajiban bunga deposito berjangka yang sudah jatuh tempo, biaya promosi yang masih harus dibayar dan titipan nasabah untuk pembayaran listrik yang masih harus dibayar. 14. SIMPANAN Simpanan terdiri dari: 2007 Pihak hubungan istimewa Rp'000
Pihak ketiga Rp'000
Jumlah Rp'000
493.116.459 137.750.368 823.962.766
2.390.452.383 4.311.236.987 5.942.129.787
2.883.568.842 4.448.987.355 6.766.092.553
1.454.829.593
12.643.819.157
14.098.648.750
Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
a.
2006 Pihak hubungan istimewa Rp'000
Pihak ketiga Rp'000
Jumlah Rp'000
488.487.928 122.623.643 849.646.317
2.019.794.318 3.438.797.947 6.232.589.731
2.508.282.246 3.561.421.590 7.082.236.048
1.460.757.888
11.691.181.996
13.151.939.884
Giro terdiri atas:
2007 Rp'000 Pihak hubungan istimewa Rupiah Mata uang asing Jumlah
2006 Rp'000
269.035.108 224.081.351 493.116.459
190.174.999 298.312.929 488.487.928
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Jumlah
1.178.725.021 1.211.727.362 2.390.452.383
828.556.245 1.191.238.073 2.019.794.318
Jumlah Giro
2.883.568.842
2.508.282.246
4,60% 3,10%
4,61% 3,29%
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit, L/C dan bank garansi masing-masing sebesar Rp 28.186.403 ribu dan Rp 26.027.200 ribu.
- 43 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
Tabungan terdiri atas:
2007 Rp'000 Pihak hubungan istimewa Rupiah Tabungan Ultra Tabungan Eko Junior Tabungan Ekonomi Jumlah
2006 Rp'000
135.854.103 1.891.018 5.247 137.750.368
119.393.532 4.453 3.225.658 122.623.643
Pihak ketiga Rupiah Tabungan Ekonomi Tabungan Ultra Tabungan Eko Junior Tabungan Ekonomi Khusus Jumlah
2.296.518.857 1.861.960.604 152.728.415 29.111 4.311.236.987
1.677.483.216 1.625.650.440 135.629.368 34.923 3.438.797.947
Jumlah Tabungan
4.448.987.355
3.561.421.590
5,75% 3,33% 1,74% 2,73%
8,48% 5,74% 4,13% 5,34%
Tingkat bunga rata-rata per tahun Tabungan Ultra Tabungan Ekonomi Tabungan Ekonomi Khusus Tabungan Eko Junior
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit, L/C dan bank garansi masing-masing sebesar Rp 1.407.691 ribu dan Rp 920.110 ribu. c.
Deposito berjangka terdiri atas: Berdasarkan mata uang dan pihak hubungan istimewa:
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Rupiah Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Rupiah
722,246,359 5,159,671,057 5,881,917,416
701,208,884 5,563,982,356 6,265,191,240
Mata uang asing Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah mata uang asing
101,716,407 782,458,730 884,175,137
148,437,433 668,607,375 817,044,808
6,766,092,553
7,082,236,048
Jumlah Deposito berjangka
- 44 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Berdasarkan periode jangka waktu:
2007 Rp'000 Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah Rupiah
4.911.276.466 466.641.405 144.223.713 354.775.832 5.000.000 5.881.917.416
4.949.428.774 656.234.849 212.009.612 442.518.005 5.000.000 6.265.191.240
795.084.456 50.210.101 13.896.736 24.983.844 884.175.137
740.130.794 44.469.471 22.714.454 9.730.089 817.044.808
6.766.092.553
7.082.236.048
Mata uang asing 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah mata uang asing Jumlah
2006 Rp'000
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Rupiah Sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 s.d 3 bulan Lebih dari 3 s.d 6 bulan Lebih dari 6 s.d 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah Rupiah
5.060.152.168 432.191.087 216.143.978 173.430.183 5.881.917.416
5.121.730.587 654.279.573 177.899.570 306.281.510 5.000.000 6.265.191.240
Mata uang asing Sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 s.d 3 bulan Lebih dari 3 s.d 6 bulan Lebih dari 6 s.d 12 bulan Jumlah mata uang asing
806.166.393 50.617.759 10.130.761 17.260.224 884.175.137
744.489.213 60.812.622 4.040.907 7.702.067 817.044.808
6.766.092.553
7.082.236.048
Jumlah Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
2007 Rupiah Mata uang asing
7,90% 4,41%
2006 11,29% 4,08%
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit, L/C dan bank garansi masing-masing sebesar Rp 1.715.548 juta dan Rp 1.994.536 juta.
- 45 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 15. SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain terdiri dari:
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Giro Deposito berjangka
53.341.024 10.703.682
10.439.741 -
Jumlah
64.044.706
10.439.741
2007 Rp'000
2006 Rp'000
a.
Giro Berdasarkan mata uang:
Rupiah Pihak ketiga Mata uang asing Pihak ketiga Jumlah
50.346.934
9.974.773
2.994.090
464.968
53.341.024
10.439.741
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun:
Rupiah Mata uang asing b.
2007
2006
5,58% -
4,52% 2,32%
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Deposito Berjangka Berdasarkan periode jangka waktu:
Rupiah 1 bulan 3 bulan 12 bulan Jumlah Rupiah
7.953.682 1.750.000 1.000.000
-
10.703.682
-
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
2007 Rp'000 Rupiah Sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 s.d. 3 bulan Jumlah Rupiah
2006 Rp'000
7.953.682 2.750.000
-
10.703.682
-
Pada tahun 2007, akun ini merupakan simpanan deposito berjangka – pihak ketiga dalam mata uang Rupiah dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 7,90% per tahun.
- 46 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 16. HUTANG PAJAK
Pajak penghasilan badan (Catatan 27) Pajak penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Jumlah
2007 Rp'000
2006 Rp'000
29.931.510
11.670.735
7.681.825 6.149.909 232.329 4.100.817
4.161.333 3.782.534 85.673 -
48.096.390
19.700.275
Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Bank (self assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut dalam waktu sepuluh tahun sejak terutangnya pajak yang bersangkutan. 17. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha Bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut:
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Rupiah L/C yang masih berjalan Bank garansi Jumlah
1.483.464 2.009.050 3.492.514
899.514 1.358.883 2.258.397
Mata uang asing L/C yang masih berjalan Bank garansi Jumlah
3.028.563 920.141 3.948.704
1.178.424 221.471 1.399.895
Jumlah
7.441.218
3.658.292
- 47 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp'000
2007 Mata uang asing Rp'000
Rupiah Rp'000
2006 Mata uang asing Rp'000
Jumlah Rp'000
Jumlah Rp'000
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan
360.089.465
355.890.441
715.979.906
227.514.005
137.530.068
365.044.073
500.498 -
4.770.200 -
5.270.698 -
4.328.227 50.498 338.295
2.210.633 94.348 -
6.538.860 144.846 338.295
Jumlah
360.589.963
360.660.641
721.250.604
232.231.025
139.835.049
372.066.074
Mutasi estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp'000
2007 Mata uang asing Rp'000
Jumlah Rp'000
Rupiah Rp'000
2006 Mata uang asing Rp'000
Jumlah Rp'000
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
2.258.397
1.399.895
3.658.292
1.152.069
1.332.926
2.484.995
1.234.117
2.533.727
3.767.844
1.106.328
179.815
1.286.143
15.082
15.082
(112.846)
(112.846)
Jumlah
3.492.514
3.948.704
7.441.218
1.399.895
3.658.292
-
2.258.397
Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian transaksi komitmen dan kontinjensi tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan komitmen dan kontinjensi. 18. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti, untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan estimasi kewajiban tersebut. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh imbalan pasca kerja tersebut adalah 1.953 karyawan tahun 2007 dan 2.000 karyawan tahun 2006.
- 48 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:
2007 Rp'000 Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa lalu dan kerugian aktuarial Keuntungan kurtailmen Keuntungan penyelesaian Penyesuaian penilaian atas imbalan dari pengunduran diri
(2.022.824)
Jumlah beban imbalan pasca kerja
7.630.322
2006 Rp'000
5.322.948 4.106.434 223.764 -
5.147.879 3.991.630 262.505 (1.162.035) (834.281) 7.405.698
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca adalah sebagai berikut:
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu belum diakui
42.010.319 (4.228.162) (876.971)
37.674.092 (5.770.530) (965.834)
Kewajiban bersih
36.905.186
30.937.728
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Saldo awal tahun Pembayaran imbalan pasca kerja Beban imbalan pasca kerja
30.937.728 (1.662.864) 7.630.322
24.547.966 (1.015.936) 7.405.698
Saldo akhir tahun
36.905.186
30.937.728
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut:
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
2007 Tingkat diskonto per tahun Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri
2006
10% 11% 8% 9% CSO - 80 CSO - 80 7% per tahun sampai dengan garis lurus menjadi 1% per tahun pada umur 45 tahun tahun dan seterusnya 55 tahun
Pensiun normal
- 49 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 19. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Setoran jaminan Bunga yang masih harus dibayar Biaya yang masih harus dibayar Lain-lain Jumlah
2007 Rp'000
2006 Rp'000
75.122.828 41.569.042 16.008.505 3.516.116
65.739.828 54.070.190 8.753.593 6.289.431
136.216.491
134.853.042
Setoran jaminan termasuk setoran jaminan yang diberikan oleh nasabah kepada Bank sebagai jaminan atas fasilitas jual beli valuta asing berjangka dan L/C Impor sebesar Rp 73.706.382 ribu dan Rp 64.885.328 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. 20. MODAL SAHAM
Jumlah saham
2007 Persentase kepemilikan %
Jumlah modal disetor Rp'000
Jumlah saham
PT Alas Pusaka PT Lumbung Artakencana Tn. Hanny Sutanto Tn. Teddy J. Katuari Tn. Finney Henry Katuari Tn. Hendrik Tanojo
1.030.735.730 1.036.911.100 107.088.470 100.895.460 65.306.580 59.062.660
42,95 43,21 4,46 4,20 2,72 2,46
103.073.573 103.691.110 10.708.847 10.089.546 6.530.658 5.906.266
63.073.573 103.691.110 10.708.847 10.089.546 6.530.658 5.906.266
Jumlah
2.400.000.000
100,00
240.000.000
200.000.000
2006 Persentase kepemilikan %
Jumlah modal disetor Rp'000
31,54 51,84 5,36 5,04 3,27 2,95
63.073.573 103.691.110 10.708.847 10.089.546 6.530.658 5.906.266
100,00
200.000.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dinyatakan dalam akta No. 140 tanggal 25 Oktober 2007 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui antara lain: -
Mengubah status Bank dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroaan Terbuka;
-
Menyetujui pengubahan nama Bank menjadi Perseroan Terbatas Bank Ekonomi Bank Raharja, Tbk;
-
Menyetujui perubahan nilai nominal masing-masing saham semula sebesar Rp 1.000 (seribu Rupiah) menjadi Rp 100 (seratus Rupiah);
-
Menyetujui mengeluarkan saham dalam portepel sebanyak-banyaknya 270.000.000 (dua ratus tujuh puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui Penawaran Umum kepada masyarakat.
Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-01814 HT.01.04-TH.2007 tanggal 31 Oktober 2007 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 Nopember 2007.
- 50 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank No. 4 tanggal 5 Juni 2007 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, notaris di Jakarta, pemegang saham memutuskan dan menyetujui meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 200.000.000 ribu menjadi Rp 240.000.000 ribu yang terbagi atas 240.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Penambahan modal sebesar Rp 40.000.000 ribu terbagi atas 40.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 diambil dan disetor tunai oleh PT. Alas Pusaka. Akta tersebut telah dilaporkan dan diterima oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-HT.01.04-10411 tanggal 17 Juli 2007. Berdasarkan Akta Penggabungan No. 47 tanggal 9 Oktober 2006, dan Adendum Akta Penggabungan No. 77 tanggal 1 Desember 2006 dari notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, PT Mitralestari Primajaya (MLP) dan PT Mitrajaya Ekadhana (MJE) menggabungkan diri ke dalam PT Lumbung Artakencana (LBA) dimana LBA sebagai perusahaan penerus. Penggabungan efektif tanggal 6 Oktober 2006 dan sejak tanggal tersebut semua aktivitas, kegiatan usaha, kontrak-kontrak, ijin-ijin, aktiva dan kewajiban MLP dan MJE beralih demi hukum kepada LBA. Penggabungan MLP dan MJE kedalam LBA telah ditegaskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 2 Mei 2007 yang diaktakan dengan Akta No. 122 tanggal 11 Mei 2007 dari notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi. 21. PENDAPATAN BUNGA
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Rupiah Efek-efek Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain Jumlah
455.151.407 688.019.054 22.320.329 6.480.390 1.171.971.180
551.960.484 772.123.215 32.479.491 7.543.746 1.364.106.936
Mata uang asing Efek-efek Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain Jumlah
40.955.399 54.771.792 16.793.336 12.172.023 124.692.550
30.823.108 40.178.966 15.488.690 14.461.488 100.952.252
1.296.663.730
1.465.059.188
Jumlah Pendapatan Bunga
Jumlah pendapatan bunga kredit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 12.688.208 ribu dan Rp 15.687.947 ribu (Catatan 29).
22. PROVISI DAN KOMISI KREDIT Provisi dan komisi kredit merupakan pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan langsung dengan kegiatan perkreditan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 34.672.404 ribu dan Rp 33.130.239 ribu.
- 51 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 23. BEBAN BUNGA
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Rupiah Simpanan Deposito berjangka Tabungan Jasa giro Lainnya Jumlah
427.753.731 172.126.939 53.304.937 3.535.351 656.720.958
661.700.856 229.606.920 44.439.626 1.623.841 937.371.243
Mata uang asing Simpanan Deposito berjangka Jasa giro Jumlah
40.139.926 53.606.196 93.746.122
30.899.231 42.713.995 73.613.226
750.467.080
1.010.984.469
Jumlah Beban Bunga
Jumlah beban bunga kredit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 90.984.502 ribu dan Rp 111.887.288 ribu (Catatan 29). 24. PENYISIHAN (PEMULIHAN) PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Penyisihan (pemulihan) penghapusan Kredit (Catatan 8) Penempatan pada bank lain (Catatan 5) Tagihan akseptasi (Catatan 9) Tagihan derivatif (Catatan 7) Efek-efek (Catatan 6) Giro pada bank lain (Catatan 4)
25.094.643 2.753.025 211.457 2.555 (1.102.658) (4.134.788)
13.242.300 2.684 216.496 (7.971) 4.969.608 516.533
Jumlah
22.824.234
18.939.650
- 52 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Sewa Iklan dan promosi Penyusutan aktiva tetap (Catatan 11) Koresponden/jasa bank lain Pemeliharaan dan perbaikan Telepon, telex, listrik dan air Alat tulis dan barang cetakan Kebersihan dan keamanan Imbalan pasca kerja (Catatan 18) Perjalanan dinas Pendidikan Jasa profesi Representasi Langganan/keanggotaan Pajak-pajak Survey dan instalasi Premi asuransi Lain-lain Jumlah
2007 Rp'000
2006 Rp'000
24.357.991 23.835.239 21.640.256 14.529.879 14.436.824 14.338.760 8.708.912 8.605.649 7.630.322 4.824.657 4.757.263 2.720.841 2.524.286 2.306.182 1.423.704 974.616 227.081 706.825
21.651.144 20.815.153 20.787.601 11.788.170 13.152.654 13.683.639 7.502.528 6.018.318 7.405.698 4.220.946 5.071.399 1.234.395 2.316.307 2.425.393 1.343.428 765.004 432.620 752.880
158.549.287
141.367.277
Jumlah beban sewa gedung, sewa jasa pengolahan data informasi dan pembelian baran g hadiah yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 19.265.464 ribu dan Rp 14.240.360 ribu (Catatan 29).
26. BEBAN TENAGA KERJA
Gaji Tunjangan hari raya dan bonus Tunjangan Lembur Pengobatan Lain-lain Jumlah
- 53 -
2007 Rp'000
2006 Rp'000
99.847.933 27.282.648 15.250.118 2.110.356 125.578 8.502.249
92.797.329 24.117.973 14.956.444 2.319.486 83.783 5.416.385
153.118.882
139.691.400
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Rincian gaji dan bonus atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pemantau resiko serta pejabat eksekutif adalah sebagai berikut: 2007 Jumlah pegawai
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit dan Pemantau Resiko Pejabat eksekutif Jumlah
Gaji Rp'000
Tunjangan Rp'000
Bonus Rp'000
Jumlah Rp'000
3 4
2,244,000 5,952,100
207,000 457,300
1,694,000 4,590,000
4,145,000 10,999,400
2 89 98
80,000 15,816,680 24,092,780
10,000 3,096,135 3,770,435
5,782,981 12,066,981
90,000 24,695,796 39,930,196
2006 Jumlah Pegawai
Dewan Komisaris Direksi Pejabat eksekutif Jumlah
2 5 80 87
Gaji Rp'000
Tunjangan Rp'000
Bonus Rp'000
Jumlah Rp'000
1,843,000 6,121,200 14,178,520 22,142,720
159,000 527,000 2,083,390 2,769,390
1,375,000 4,244,000 4,870,308 10,489,308
3,377,000 10,892,200 21,132,218 35,401,418
27. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak terdiri dari:
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Pajak kini Pajak tangguhan
88.211.130 (2.791.841)
65.338.681 2.376.615
Jumlah
85.419.289
67.715.296
- 54 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
2007 Rp'000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
278.170.794
217.862.955
3.338.678 5.967.458
(3.386.236) (10.925.574) 6.389.762
Perbedaan temporer: Pemulihan penghapusan atas kredit Keuntungan yang belum direalisasi dari efek Beban imbalan pasca kerja Beda tetap: Penyisihan kerugian aktiva produktif selain kredit Beban (pemulihan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Representasi, sumbangan dan denda Laba kena pajak
2006 Rp'000
247.906
4.766.506
3.782.926 2.587.671
1.173.297 1.973.227
294.095.433
217.853.937
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Beban pajak kini: 10% x Rp 50.000 ribu 15% x Rp 50.000 ribu 30% x Rp 293.995.433 ribu tahun 2007 dan Rp 217.753.937 ribu tahun 2006 Jumlah
5.000 7.500
5.000 7.500
88.198.630 88.211.130
65.326.181 65.338.681
Pembayaran pajak di muka: Pajak penghasilan pasal 25
(58.279.620)
(53.667.946)
Hutang pajak penghasilan badan
29.931.510
11.670.735
Laba kena pajak dan beban pajak kini tahun 2006 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan oleh Bank kepada Kantor Pelayanan Pajak.
- 55 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pajak Tangguhan Rincian dari aktiva pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut: Dikreditkan (dibebankan) Dikreditkan ke laporan 31 Desember ke laporan 31 Desember laba rugi 2006 laba rugi 2007 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
1 Januari 2006 Rp'000 Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan Penyisihan penghapusan kredit Kerugian (keuntungan) yang belum direalisasi dari efek Kewajiban imbalan pasca kerja
670.070
(1.015.871)
1.572.790 7.364.390
(3.277.672) 1.916.928
(1.704.882) 9.281.318
1.790.238
(1.704.882) 11.071.556
Aktiva pajak tangguhan - bersih
9.607.250
(2.376.615)
7.230.635
2.791.841
10.022.476
(345.801) 1.001.603
655.802
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi Tarif pajak yang berlaku: 10% x Rp 50.000 ribu 15% x Rp 50.000 ribu 30% x Rp 278.070.794 ribu tahun 2007 dan Rp 217.762.955 ribu tahun 2006 Jumlah Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Penyisihan kerugian aktiva produktif selain kredit Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Representasi, sumbangan dan denda Jumlah Jumlah Beban Pajak
- 56 -
2007 Rp'000
2006 Rp'000
278.170.794
217.862.955
5.000 7.500
5.000 7.500
83.421.238 83.433.738
65.328.887 65.341.387
74.372 1.134.878 776.301 1.985.551
1.429.951 351.989 591.969 2.373.909
85.419.289
67.715.296
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 28. LABA PER SAHAM a.
Laba Per Saham Dasar Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
2007 Rp'000
2006 Rp'000
Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan Laba per saham dasar
192.751.505
150.147.659
Lembar
Lembar
Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk pehitungan laba per saham dasar Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah penuh)
2.230.136.986
2.000.000.000
86,43
75,07
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar di atas telah disesuaikan secara retrospektif dengan memperhitungkan dampak pemecahan nilai nominal saham (Catatan 20). b.
Laba Per Saham Dilusian Bank tidak menghitung laba per saham dilusi an karena Bank tidak memiliki efek berpotensi saham pada tanggal neraca.
29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank: a.
Perusahaan dan perseorangan yang merupakan pemegang saham Bank adalah PT Alas Pusaka, PT Lumbung Artakencana, Tn. Hanny Sutanto, Tn. Teddy J. Katuari, Tn. Finney Henry Katuari dan Tn. Hendrik Tanojo.
b.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa karena keterkaitan kepemilikan secara langsung maupun tidak langsung dengan PT Sayap Mas Utama, PT Wings Surya dan PT Lionindo Jaya.
- 57 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan beberapa perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa dengan kondisi yang sama seperti kepada pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut meliputi: a.
Efek-efek (Catatan 6). Efek-efek yang dimiliki pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah obligasi PT Unggul Indah Cahaya sebesar Rp 50.641.794 ribu pada tahun 2007 dan Rp 50.208.863 ribu pada tahun 2006.
b.
Pemberian kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa antara lain:
PT Sayap Mas Utama PT Gunung Subur Sentosa PT Nagaraja Lestari PT Sigma Cipta Caraka PT Sarana Griya Lestari Keramik Lain-lain *) Jumlah
2007 Rp'000
2006 Rp'000
70.000.000 73.000.000 44.950.000 24.262.447 17.300.000 62.019.188 291.531.635
70.000.000 57.500.000 41.450.000 5.317.175 17.300.000 77.479.180 269.046.355
Persentase terhadap total aktiva 2007 2006 % % 0,45 0,47 0,29 0,15 0,11 0,40 1,87
0,49 0,40 0,29 0,04 0,12 0,54 1,88
*) PT Cipta Mulyo, PT Satyawada Mitrausaha, PT Sarana Griya Kedamaian Abadi, PT Datapati Lestari, PT Lestari Alam Segar, PT Palmchema International, PT Citra Utama Distribusindo Raya, PT Ekaprana Graha Adhika, PT Sadhanagraha Adhika, PT Megah Niagajaya, PT Eka Tama Makmur dan Sia Leng Ho. c.
Pembelian barang hadiah dari PT Sayap Mas Utama dan lainnya. Jumlah pembelian barang hadiah pada tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 5.135.324 ribu dan Rp 4.989.647 ribu (Catatan 25).
d.
Penempatan dana dalam bentuk simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa antara lain: PT Sayap Mas Utama, PT Kemuning Mas Permai, PT Wings Surya, PT Sarana Griya Gipsumindo, PT Aktif Indonesia Indah, PT Varia Indowin Perkasa, PT Adyacatur Nursakti, PT Lionindo Jaya, PT Sarana Griya Lestari Keramik, PT Adyabuana Persada, PT Siam Indo Concrete Products, PT Siam Indo Gypsum Industry, PT Damit Mitra Sekawan, PT Gawi Makmur Kalimantan dan PT Uni Pack Indosystem dan lainnya. Jumlah penempatan dana dalam bentuk simpanan yang diterima pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 1.454.829.593 ribu dan Rp 1.460.757.888 ribu.
e.
Jumlah pendapatan bunga kredit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 12.688.208 ribu dan Rp 15.687.947 ribu (Catatan 21).
f.
Jumlah beban bunga kredit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 90.984.502 ribu dan Rp 111.887.288 ribu (Catatan 23).
- 58 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) g.
Sewa gedung milik pemegang saham yaitu PT Megah Niagajaya dan PT Dianlestari Perdana sebesar Rp 11.725.924 ribu dan Rp 7.422.913 ribu masing-masing pada tahun 2007 dan 2006 (Catatan 25).
h.
Sewa jasa pengolahan data informasi yang dimiliki oleh PT Sigma Cipta Caraka sebesar Rp 2.404.216 ribu dan Rp 1.827.800 ribu pada tahun 2007 dan 2006 (Catatan 25).
i.
Pemberian garansi Bank kepada PT Sigma Cipta Caraka dan PT Sayap Mas Utama sebesar Rp 7.195.180 ribu dan Rp 14.987.967 ribu masing-masing pada tahun 2007 dan 2006.
Saldo efek-efek, simpanan, pendapatan bunga kredit dan beban bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat diikhtisarkan sebagai berikut: Persentase terhadap Jumlah total aktiva 2007 2006 2007 2006 Rp'000 Rp'000 % %
Efek-efek PT Unggul Indah Cahaya
50.641.794
50.208.863
Jumlah
Simpanan Giro Tabungan Deposito Jumlah
2007 Rp'000
2006 Rp'000
493.116.459 137.750.368 823.962.766 1.454.829.593
488.487.928 122.623.643 849.646.317 1.460.757.888
Jumlah
Pendapatan bunga kredit
2007 Rp'000
2006 Rp'000
12.688.208
15.687.947
Jumlah 2007 Rp'000
Beban bunga
90.984.502
- 59 -
2006 Rp'000
111.887.288
0,32
0,35
Persentase terhadap total kewajiban 2007 2006 % %
3,40 0,95 5,67 10,02
3,63 0,91 6,32 10,86
Persentase terhadap pendapatan bunga 2007 2006 % %
0,98
1,07
Persentase terhadap beban bunga 2007 2006 % %
12,12
11,06
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2007 Rp'000
2006 Rp'000
3.310.193.368 406.508.971
2.317.650.514 180.317.302
3.716.702.339
2.497.967.816
15.337.135
4.651.762
Kewajiban Kontinjensi Garansi yang diberikan: Bank garansi
314.741.633
191.748.772
Jumlah Kewajiban Kontinjensi - Bersih
330.078.768
187.097.010
20.148.786
19.086.744
KOMITMEN Kewajiban Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable L/C yang masih berjalan Jumlah Kewajiban Komitmen KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian
LAINNYA Kredit hapus buku
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, jangka waktu untuk L/C berkisar antara 1 bulan sampai dengan 1 tahun, sedangkan jangka waktu untuk garansi yang diberikan berkisar antara 1 bulan sampai dengan 2 tahun. Jumlah pemberian garansi bank kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 7.703.930 ribu dan Rp 19.928.599 ribu. Pemberian garansi bank tersebut dengan kondisi yang sama seperti kepada pihak ketiga.
31. TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN TUNAI MATA UANG ASING a.
Pembelian tunai mata uang asing yang belum diselesaikan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
2007 Rp'000 Pembelian Tunai Mata Uang Asing (Spot) Dollar Amerika Serikat (USD) Jumlah
- 60 -
134.642.274 134.642.274
2006 Rp'000
81.027.000 81.027.000
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
Penjualan tunai mata uang asing yang belum diselesaikan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: 2007 2006 Rp'000 Rp'000
Penjualan Tunai Mata Uang Asing (Spot) Dollar Amerika Serikat (USD) Poundsterling Inggris Dollar Australia Jumlah
76.083.300 1.876.064 28.930.440 106.889.804
48.841.275 48.841.275
32. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN Analisa jatuh tempo aktiva dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2007 Lain-lain
1 bulan
> 1 - 3 bulan
> 3 - 12 bulan
> 1 - 2 tahun
> 2 - 5 tahun
> 5 tahun
Jumlah
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Aktiva Kas
-
274.644.580
-
-
-
-
-
274.644.580
-
1.261.834.375
-
-
-
-
-
1.261.834.375
165.244.261
-
-
-
-
-
163.591.818
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
(1.652.443)
Penempatan pada bank lain Efek-efek
(7.458.867)
745.720.000
903.400
96.373
(8.995.184)
4.204.669.193
124.372.657
98.825.918
335.418.293
560.756.179
357.922.253
5.672.969.309
332.952.512
1.694.105.151
331.459.988
7.229.944.393
Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi
(2.656)
265.583
(106.773.479)
337.804.410
912.308.594
3.728.087.217
(861.986)
33.987.735
30.458.721
3.105.428
-
60.550.118
-
166.667
-
-
739.427.573 262.927
-
-
-
66.689.898
Pendapatan yang masih akan diterima Aktiva tetap
93.124.559
-
-
-
-
-
60.550.118
-
-
-
-
-
-
93.124.559
-
-
-
-
-
-
10.022.476
-
-
-
-
-
Aktiva pajak tangguhan Lainnya Jumlah Aktiva
10.022.476 (22.597.580)
68.753.939 7.153.474.194
1.068.043.372
3.830.114.936
668.370.805
2.255.027.997
689.382.241
68.753.939 15.641.815.965
Kewajiban Kewajiban segera
-
30.069.375
Simpanan
-
13.271.406.431
461.812.564
-
-
2.750.000
362.381.558
3.048.197
-
-
30.069.375
-
-
14.098.648.750 64.044.706
Simpanan dari -
61.294.706
Kewajiban derivatif
bank lain
-
175.156
Kewajiban akseptasi
-
33.987.735
Hutang pajak
-
48.096.390
30.458.721
-
-
-
-
-
-
-
-
175.156
-
-
-
67.551.884
3.105.428
-
-
-
-
-
48.096.390
-
-
-
-
-
31.878.505
-
-
-
-
-
173.121.677
-
-
14.521.027.661
Pendapatan diterima dimuka
31.878.505
-
Estimasi kewajiban komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain Jumlah Kewajiban
7.441.218 -
173.121.677
7.441.218
39.319.723
13.618.151.470
495.021.285
365.486.986
3.048.197
(61.917.303)
(6.464.677.276)
573.022.087
3.464.627.950
665.322.608
Jumlah Aktiva dan (Kewajiban) Bersih
- 61 -
2.255.027.997
689.382.241
1.120.788.304
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2006 Lain-lain Rp'000
1 bulan Rp'000
> 1 - 3 bulan Rp'000
> 3 - 12 bulan Rp'000
> 1 - 2 tahun Rp'000
> 2 - 5 tahun Rp'000
> 5 tahun Rp'000
Jumlah Rp'000
225,595,492 1,345,189,612
-
-
-
-
-
225,595,492 1,345,189,612
(5,728,658)
572,865,765
-
-
-
-
-
567,137,107
(4,072,642) 71,206,312
407,041,943 4,393,054,011
Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
-
Penempatan pada bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi
(8,072)
18,110
(82,274,711) (610,427)
391,206,696 22,139,730
124,511,752
148,764,441
-
-
612,039,755 32,454,457
2,997,688,036 2,263,078
88,397,825 307,772,943 -
850,399,552
222,222 344,014,417
-
-
1,040,043,113 -
226,960,714 -
403,191,523 6,020,348,310 10,038 5,493,436,546 56,246,838
Pendapatan yang masih akan diterima Aktiva tetap Aktiva pajak tangguhan Lainnya Jumlah Aktiva
89,949,418
59,460,757 -
7,230,635 -
63,712,665
75,691,855
7,480,284,781
-
-
-
-
-
59,460,757
-
-
-
-
-
89,949,418
-
-
-
-
-
7,230,635 63,712,665
1,890,442,665
571,197,353
769,005,964
3,148,715,555
396,170,768
14,331,508,941
Kewajiban Kewajiban segera
-
8,739,786
Simpanan
-
11,935,923,635
Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif
-
10,439,741 372,364
Kewajiban akseptasi
-
22,139,730
Hutang pajak
-
19,700,275
Pendapatan diterima dimuka
24,072,128
-
-
715,092,195
-
-
-
8,739,786
5,000,000
-
-
13,151,939,884
-
-
-
-
10,439,741 372,364
495,924,054
32,454,457
2,263,078
-
-
-
56,857,265
-
-
-
-
-
19,700,275
-
-
-
-
-
-
24,072,128
-
-
-
Estimasi kewajiban -
-
-
3,658,292
Kewajiban lain-lain Jumlah Kewajiban
komitmen dan kontinjensi
3,658,292 27,730,420
165,790,770 12,163,106,301
747,546,652
498,187,132
5,000,000
-
-
165,790,770 13,441,570,505
Jumlah Aktiva dan (Kewajiban) - Bersih
47,961,435
(4,682,821,520)
21,459,312
2,650,528,423
391,170,768
1,890,442,665
571,197,353
889,938,436
Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch aktiva dan kewajiban moneter yang jatuh tempo sampai dengan 3 bulan, adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah simpanan serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Disamping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah.
- 62 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 33. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING a.
Posisi aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: 2007 Mata uang asing Aktiva Kas
2006
Equivalen dalam Rp '000
Mata uang asing
Equivalen dalam Rp '000
USD YEN GBP AUD HKD SGD CHF EUR THB
3.054.584 345.000 620 67.915 28.500 661.005 20.710 5.375 332.000
28.691.708 28.925 11.632 561.375 34.316 4.318.280 172.754 74.292 92.578
4.011.977 3.216.000 3.290 70.750 70.194 616.331 39.650 22.315 2.060
36.119.829 243.226 57.957 503.586 81.264 3.616.559 292.197 264.349 513
USD
10.000.000
93.930.000
9.000.000
81.027.000
USD YEN GBP AUD HKD SGD CHF EUR THB
6.747.861 103.106.252 411.743 4.382.392 1.887.242 998.339 48.205 389.106 765.771
63.382.655 8.644.428 7.724.564 36.224.149 2.272.391 6.522.047 402.102 5.378.148 213.535
54.983.968 419.230.160 46.660 142.685 4.702.349 335.727 103.968 538.491 2.069.258
495.020.662 31.706.377 821.975 1.015.606 5.443.933 1.970.007 766.185 6.379.104 515.328
USD SGD
40.000.000 -
375.720.000 -
36.000.000 500.000
324.108.000 2.933.943
Efek-efek
USD
76.386.961
717.502.721
91.350.730
822.430.621
Kredit
USD SGD
101.584.241 750.000
954.180.774 4.899.675
63.360.617 -
570.435.632 -
Tagihan akseptasi
USD YEN EUR
6.873.386 35.525
64.561.718 491.023
5.477.670 11.200.000 114.330
49.315.459 847.056 1.354.376
USD SGD
726.987 625
6.828.592 4.083 2.382.868.464
284.774 -
2.563.817 2.439.834.562
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain
Pendapatan yang masih harus diterima Jumlah
- 63 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2007 Mata uang asing
2006
Equivalen dalam Rp '000
Mata uang asing
Equivalen dalam Rp '000
Kewajiban Kewajiban segera
USD YEN GBP SGD EUR
2.295.508 16.000 95
21.561.710 1.341 1.313
103.664 8.307.200 8.180 9.272 195
933.290 628.274 144.100 54.404 2.310
Simpanan
USD YEN AUD HKD SGD CHF EUR
244.368.737 66.162.741 210.667 36.430 1.912.470 397 347.186
2.295.355.545 5.547.084 1.741.336 43.865 12.493.974 3.312 4.798.734
251.841.339 330.829.964 39.900 3.924.147 686.871 607 454.626
2.267.327.576 25.020.670 283.998 4.543.004 4.030.478 4.470 5.385.614
Simpanan dari bank lain
USD
318.758
2.994.090
51.646
464.967
Kewajiban akseptasi
USD YEN EUR
6.873.386 35.525
64.561.718 491.023
5.477.670 11.200.000 114.330
49.315.459 847.056 1.354.376
Hutang pajak
USD SGD
83.955 31
18.683 -
168.199 -
USD SGD
417.061 1.845
243.748 -
2.194.463 -
USD YEN EUR GBP AUD HKD SGD CHF
7.029.157 13.583.130 2.526 192.718 22.035 55.467 3.240
6.266.980 19.599.379 10.050 25.770 16.161 650 247.119 12.440
56.421.623 1.482.301 119.055 453.977 115.029 753 1.450.070 91.674 2.422.837.190
Pendapatan diterima dimuka
Kewajiban lain-lain
Jumlah Jumlah Aktiva (Kewajiban) - Bersih
788.593 200
3.917.456 12.050 66.024.873 1.138.810 47.383 1.592.976 26.532 362.360 27.027 2.483.533.305
(100.664.841)
- 64 -
16.997.372
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
Posisi Devisa Neto (PDN) Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003, yang telah diubah terakhir dengan PBI No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005, Bank wajib mengelola dan memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi devisa neto (PDN) merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas (i) selisih bersih aktiva dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa netonya (termasuk semua kantor cabangnya) setinggi-tingginya 20% dari modal pada tanggal neraca. Berikut ini adalah rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Aktiva dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp'000
2007 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi Rp'000
Bersih - absolut Rp'000
Dollar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Dollar Australia Dollar Singapura Dollar Hong Kong Yen Jepang Euro Frank Swiss Bath Thai
2.526.288.932 7.736.195 36.802.055 15.744.085 2.306.707 8.673.353 5.926.931 574.855 306.113
2.536.305.847 1.923.447 32.264.752 12.868.583 70.397 6.687.235 5.291.069 30.339 -
10.016.915 5.812.748 4.537.303 2.875.502 2.236.310 1.986.118 635.862 544.516 306.113
Jumlah
2.604.359.226
2.595.441.669
28.951.387
Modal *)
1.107.749.879
Persentase PDN Terhadap Modal
2,61%
- 65 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Aktiva dan tagihan komitmen dan kontinjensi Rp'000
2006 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi Rp'000
Bersih - absolut Rp'000
Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Dollar Singapura Euro Dollar Australia Dollar Hong Kong Frank Swiss Bath Thai Poundsterling Inggris
2.445.207.645 32.796.659 8.523.886 7.997.830 1.519.192 5.525.197 1.058.382 515.840 879.933
2.428.787.587 27.978.300 6.011.311 6.861.356 399.027 4.543.757 96.143 598.078
16.420.058 4.818.359 2.512.575 1.136.474 1.120.165 981.440 962.239 515.840 281.855
Jumlah
2.504.024.564
2.475.275.559
28.749.005
Modal *)
877.030.248
Persentase PDN Terhadap Modal
3,28%
*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya. Batas nilai absolut Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 224.443.009 ribu dan Rp 176.651.185 ribu. Tidak terdapat pelampauan dari batas nilai absolut yang diperkenankan oleh Bank Indonesia. Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tangal 31 Desember 2007 dan 2006 dimana menggunakan modal pada tanggal yang sama masing-masing sebesar 2,58% dan 3,25%. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Poundsterling Inggris Euro Dollar Amerika Serikat Frank Swiss Dollar Australia Dollar Singapura Ringgit Malaysia Dollar Hong Kong Bath Thai Yen Jepang
- 66 -
2007 Rp
2006 Rp
18.760,64 13.821,80 9.393,00 8.341,55 8.265,84 6.532,90 2.840,77 1.204,08 278,85 83,84
17.616,19 11.846,25 9.003,00 7.369,42 7.117,83 5.867,89 2.550,05 1.157,71 249,04 75,63
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 34. INFORMASI SEGMEN Segmen Geografis Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu: Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis: Jakarta Rp '000 PENDAPATAN SEGMEN Pendapatan Bunga Bunga - Kredit - Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain - Efek-efek - Giro pada bank lainnya
329.320.480
31 Desember 2007 Luar Jakarta Rp '000
413.470.366
Jumlah Rp '000
742.790.846
39.098.310 496.106.806 18.652.413 883.178.009
15.355 413.485.721
39.113.665 496.106.806 18.652.413 1.296.663.730
14.876.294
19.796.110
34.672.404
BEBAN SEGMEN Beban bunga Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Pendapatan (beban) non operasional
385.746.724 43.152.270 243.715.177 (899.135)
398.931.700 29.414.453 95.952.992 (486.335)
784.678.424 72.566.723 339.668.169 (1.385.470)
HASIL Hasil segmen Laba (rugi) sebelum beban pajak Beban pajak Laba (rugi) bersih
555.459.849 310.845.537 85.419.289 225.426.248
63.764.585 (32.674.742) (32.674.742)
619.224.433 278.170.794 85.419.289 192.751.505
163.591.243
575
163.591.818
739.331.200 5.672.969.309 3.388.579.563 49.031.396 1.504.380.313
96.373 3.841.364.830 17.658.502 264.812.661
739.427.573 5.672.969.309 7.229.944.393 66.689.898 1.769.192.974
Provisi dan komisi
INFORMASI LAINNYA AKTIVA - Giro pada Bank lain - bersih - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih - Efek-efek - bersih - Kredit - bersih - Tagihan akseptasi - bersih - Aktiva lainnya Jumlah Aktiva
11.517.883.024
4.123.932.941
15.641.815.965
6.725.023.214 22.994.580
7.373.625.536 41.050.127
14.098.648.750 64.044.706
7.441.218 226.539.254
124.353.733
7.441.218 350.892.987
Jumlah Kewajiban
6.981.998.266
7.539.029.395
14.521.027.661
Beban penyusutan
14.448.114
7.192.142
21.640.256
Beban penyisihan penghapusan aktiva dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
28.000.000
KEWAJIBAN - Simpanan - Simpanan dari bank lain - Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - Kewajiban lain-lain
- 67 -
-
28.000.000
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Jakarta Rp '000 PENDAPATAN SEGMEN Pendapatan Bunga Bunga - Kredit - Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain - Efek-efek - Giro pada bank lainnya
31 Desember 2006 Luar Jakarta Rp '000
Jumlah Rp '000
325.511.355
486.790.826
812.302.181
47.962.179 582.783.043 22.005.233 978.261.810
6.002 550 486.797.378
47.968.181 582.783.593 22.005.233 1.465.059.188
15.170.359
17.959.880
33.130.239
BEBAN SEGMEN Beban bunga Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Pendapatan (beban) non operasional
498.936.056 43.841.821 212.698.511 (1.055.154)
546.207.179 23.202.680 88.585.959 111.886
1.045.143.235 67.044.501 301.284.470 (943.268)
HASIL Hasil segmen Laba (rugi) sebelum beban pajak Beban pajak Laba (rugi) bersih
538.337.934 324.584.269 67.715.296 256.868.973
(18.247.241) (106.721.314) (106.721.314)
520.090.693 217.862.955 67.715.296 150.147.659
Provisi dan komisi
INFORMASI LAINNYA AKTIVA - Giro pada Bank lain - bersih - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih - Efek-efek - bersih - Kredit - bersih - Tagihan akseptasi - bersih - Aktiva lainnya
567.136.669
438
567.137.107
403.191.523 6.020.348.310 2.341.548.198 35.949.242 1.596.295.856
3.151.888.348 20.297.596 194.852.761
403.191.523 6.020.348.310 5.493.436.546 56.246.838 1.791.148.617
10.964.469.798
3.367.039.143
14.331.508.941
6.410.938.045 469.767
6.741.001.839 9.969.974
13.151.939.884 10.439.741
3.658.292 175.147.972
100.384.616
3.658.292 275.532.588
Jumlah Kewajiban
6.590.214.076
6.851.356.429
13.441.570.505
Beban penyusutan
14.317.989
6.469.612
20.787.601
Beban penyisihan penghapusan aktiva dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
20.225.793
Jumlah Aktiva KEWAJIBAN - Simpanan - Simpanan dari bank lain - Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - Kewajiban lain-lain
- 68 -
-
20.225.793
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Bank tidak menyajikan informasi segmen berdasarkan usaha, karena Bank hanya menjalankan usaha sebagai Bank Umum.
35. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah: a.
Seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006;
b.
Maksimal sebesar Rp 5.000.000 ribu, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006;
c.
Maksimal sebesar Rp 1.000.000 ribu, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007; dan
d.
Maksimal sebesar Rp 100.000 ribu, sejak tanggal 22 Maret 2007.
Pembayaran Bank atas premi penjaminan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 30.681.771 ribu dan Rp 28.102.920 ribu.
36. MANAJEMEN RISIKO Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya kesenjangan antara sumber pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan aktiva yang pada umumnya berjangka panjang. Terjadinya kesenjangan yang cukup besar akan menurunkan kemampuan Bank untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Manajemen Risiko yang dterapkan oleh Bank adalah: -
Melaksanakan monitoring secara harian atas besarnya penarikan dana yang dilakukan oleh nasabah baik berupa penarikan melalui kliring maupun penarikan tunai.
-
Melaksanakan monitoring secara harian atas semua dana masuk baik melalui incoming transfer maupun setoran tunai nasabah.
-
Membuat analisa sensitivitas likuiditas Bank terhadap skenario penarikan dana berdasarkan pengalaman masa lalu atas penarikan dana bersih terbesar yang pernah terjadi dan membandingkannya dengan penarikan dana bersih rata-rata saat ini. Dari analisa tersebut dapat diketahui tingkat ketahanan likuiditas Bank.
-
Selanjutnya Bank menetapkan secondary reserve untuk menjaga posisi likuiditas Bank, antara lain menempatkan kelebihan dana kedalam instrumen keuangan yang likuid.
- 69 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
-
Menetapkan kebijakan Cash Holding Limit pada kantor-kantor cabang Bank.
-
Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability Committee) untuk mengatur tingkat bunga dalam usahanya meningkatkan / menurunkan sumber dana tertentu.
Risiko Reputasi Resiko Reputasi adalah risiko terjadinya kerugian berupa berkurangnya reputasi nama baik Bank yang merupakan akibat dari tidak puasnya nasabah atas layanan yang diberikan oleh Bank, atau akibat pelayanan Bank yang tidak sesuai standar ataupun disebabkan penurunan kinerja Bank. Manajemen risiko yang diterapkan oleh Bank adalah: -
Membentuk unit Penanganan Komplain Nasabah di bagian Call Center untuk mengangani komplain nasabah.
-
Menetapkan standar waktu penyelesaian komplain sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
-
Bekerja sama dengan pihak independen melakukan survei pelayanan Bank dibandingkan dengan pesaing.
-
Secara berkesinambungan melaksanakan pelatihan karyawan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya gugatan atau perkara pengadilan. Risiko ini dapat menyebabkan kerugian yang diderita Bank serta penurunan reputasi Bank. Manajemen Risiko yang telah diterapkan oleh Bank adalah: -
Melakukan kajian hukum atas dokumen-dokumen yang memiliki aspek hukum baik berupa perjanjian atau peraturan internal sebelum diberlakukan.
-
Memonitor perkara pengadilan yang sedang berlangsung dengan mengikuti segala perkembangannya.
-
Melakukan evaluasi transaksi material dari aspek hukum sebelum transaksi dijalankan.
-
Memberikan pelatihan/penyuluhan aspek-aspek hukum kepada karyawan yang sehariharinya memiliki eksposur risiko hukum.
Risiko Strategik Risiko Strategik adalah risiko terjadinya kerugian yang timbul sebagai akibat penetapan strategi yang tidak tepat sehingga target usaha Bank tidak tercapai sehingga menyebabkan Bank mengalami kerugian. Manajemen Risiko yang telah diterapkan oleh Bank adalah: -
Membuat rencana kerja Bank.
-
Membuat kebijakan untuk melaksanakan strategi yang telah ditetapkan.
-
Melaksanakan monitoring pencapaian rencana kerja secara periodik.
- 70 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
-
Melakukan evaluasi kembali atas hasil sementara yang dicapai, beserta faktor penyebab tidak tercapainya target Bank, dilanjutkan dengan mitigasi atas faktor risiko penyebab kegagalan.
-
Melakukan perbaikan atas rencana kerja semula dalam upayanya mencapai target Bank yang telah ditetapkan.
Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan pelanggaran atau penyimpangan terhadap peraturan atau ketentuan yang berlaku. Risiko ini dapat menyebabkan sanksi atau denda kepada Bank dan penurunan reputasi Bank. Manajemen Risiko yang telah diterapkan oleh Bank adalah: -
Melaksanakan fungsi pengawasan oleh Direktur Kepatuhan secara konsisten untuk memastikan bahwa semua aktivitas operasi telah sesuai dengan Peraturan yang berlaku.
-
Membuat kebijakan internal yang mengacu kepada peraturan dan ketentuan yang berlaku seperti Peraturan Pemerintah dan sebagainya.
-
Melakukan sosialisasi atau pelatihan segala peraturan dan ketentuan yang berlaku beserta sanksinya kepada seluruh karyawan yang terkait.
-
Melakukan pengkinian atas informasi peraturan dan ketentuan yang masih berlaku maupun yang telah dicabut.
-
Melaksanakan fungsi kontrol terhadap pelaksanaan kepatuhan melalui fungsi internal audit.
Risiko Pasar Risiko Pasar adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan kondisi pasar seperti perubahan tingkat bunga dan perubahan nilai tukar mata uang. Pendapatan Bank berasal dari selisih antara bunga yang dihasilkan dari sisi aktiva dengan bunga yang dibayarkan kepada dana pihak ketiga. Perubahan tingkat bunga dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan tersebut, sehingga menyebabkan kinerja Bank menurun. Demikian pula pendapatan Bank dapat juga berasal dari selisih nilai tukar mata uang pada transak si jual beli valuta. Terjadinya perubahan nilai tukar dapat menyebabkan penurunan pendapatan Bank yang pada akhirnya menyebabkan penurunan kinerja Bank. Manajemen Risiko yang telah diterapkan oleh Bank adalah: -
Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability Committee) untuk membahas kondisi pasar dan menetapkan tindakan yang akan diambil.
-
Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko Pasar untuk memantau besarnya risiko pasar.
-
Melakukan monitoring tingkat bunga dan nilai tukar yang berlaku di pasar secara harian.
-
Melakukan pengawasan terhadap pos-pos aktiva dan pasiva sesuai dengan jatuh temponya (repricing date-nya).
-
Melakukan analisa sensitivitas pendapatan bunga bersih terhadap kemungkinan terjadinya perubahan tingkat bunga pasar.
- 71 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
-
Melakukan analisa sensitivitas pendapatan bunga bersih terhadap kemungkinan terjadinya perubahan nilai tukar pasar.
-
Melakukan penyesuaian tingkat bunga kredit dan dana terhadap perubahan tingkat bunga pasar sesegera mungkin setelah terjadi perubahan tingkat bunga pasar.
-
Melaksanakan squaring position sehingga posisi devisa neto berada pada tingkat yang sekecil-kecilnya, hal ini dilakukan dengan monitoring posisi devisa neto setiap saat (PDN intra day).
Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan system, kesalahan karena faktor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian Bank sehingga berakibat kepada penurunan kinerja dan tingkat kesehatan Bank. Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh Bank adalah: -
Melaksanakan fungsi-fungsi komite seperti Komite Manajemen Risiko, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko.
-
Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko Operasional untuk memantau besarnya risiko operasional.
-
Meningkatkan fungsi pengawasan internal melalui internal audit.
-
Memantau terjadinya penyimpangan-penyimpangan kegiatan operasional dan unusual transaction secara harian untuk mengetahui profil risiko operasional.
-
Secara harian memantau key risk indicator.
-
Menetapkan limit dan wewenang untuk memitigasi risiko operasional, dan secara periodik mengkaji ulang kebijakan tentang limit dan wewenang aktivitas operasional tersebut.
-
Menetapkan kebijakan operasional dan melakukan evaluasi kembali sesuai dengan profil risiko operasional.
-
Mengadministrasikan historical data risiko operasional untuk keperluan pengukuran besarnya risiko.
Risiko Kredit Risiko Kredit adalah risiko utama Bank, yaitu risiko kerugian yang mungkin terjadi disebabkan oleh ketidakmampuan debitur mengembalikan pinjamannya kepada Bank. Apabila pinjaman yang tidak dapat dikembalikan jumlahnya cukup material, hal ini dapat menyebabkan turunnya pendapatan Bank, dapat menyebabkan turunnya kinerja maupun tingkat kesehatan Bank. Manajemen Risiko yang telah diterapkan oleh Bank adalah: -
Menetapkan kebijakan mengenai kewenangan persetujuan kredit.
-
Melakukan evaluasi atas kebijakan perkreditan, antara lain melalui perubahan limit dan wewenang kredit serta pembatasan pemberian fasilitas cerukan dan cross clearing.
-
Melaksanakan fungsi komite kredit dalam memutuskan pemberian, perpanjangan ataupun pengurangan fasilitas kredit kepada debitur.
-
Melaksanakan fungsi Credit Review secara independen dalam memberikan rekomendasi diterima atau ditolaknya suatu proposal kredit.
- 72 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
-
Melakukan analisa portofolio kredit berdasarkan sektor ekonomi yang dibiayai, berdasarkan jenis mata uang, dan berdasarkan besaran agregatnya.
-
Melakukan monitoring atas kelancaran pembayaran bunga dan pokok kredit yang sedang berjalan, untuk mengetahui secara dini kondisi debitur.
-
Melakukan trade checking debitur untuk mengetahui kredibilitas debitur.
37. INFORMASI LAINNYA a.
Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dengan rincian sebagai berikut: 2007 2006 Rp'000 Rp'000 I. Komponen Modal
A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal a. Cadangan Umum b. Saldo laba yang tidak ditentukan penggunaannya setelah diperhitungkan pajak (100%) *) c. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50%) *)
240.000.000
200.000.000
147.708
147.708
680.658.457
528.134.183
94.979.832
76.262.137
106.429.040
78.711.899
II. Total Modal Inti dan Modal Pelengkap
1.122.215.037
883.255.927
III. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) **)
8.545.463.700
6.308.371.925
B. Modal Pelengkap (Maksimum 100% dari Modal Inti) 1. Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif/PPAP (maksimum 1,25% dari ATMR)
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia (%) **)
13,13%
IV Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) ***) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang tersedia (%) ***) V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan (%) *) Tidak termasuk pengaruh pajak tangguhan **) Setelah memperhitungkan risiko pasar ***) Tanpa memperhitungkan risiko pasar
- 73 -
8.514.323.222
14,00% 6.296.951.925
13,18%
14,03%
8%
8%
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah sebesar 52,04% dan 42,40%.
38. IKATAN Pada tanggal 28 Oktober 1992, Bank dan PT Bank Lippo Tbk (Bank Lippo) menanda-tangani perjanjian pengakuan hutang dihadapan notaris Rini Soemintapoera, S.H., dengan akta No. 83 tanggal 28 Oktober 1992 sehubungan dengan pengalihan kewajiban PT Bank Umum Majapahit Jaya (BUMJ) kepada Bank Lippo. Ringkasan perjanjian pengakuan hutang tersebut adalah sebagai berikut:
Jumlah kredit yang dialihkan adalah sebesar Rp 1 miliar dan tidak termasuk dalam hutang ini adalah bunga yang terhutang atas pokok kredit tersebut dan belum dibayar oleh BUMJ.
Jangka waktu pembayaran kembali kredit adalah 18 (delapan belas) tahun terhitung mulai sejak tanggal 28 Oktober 1992 sampai dengan tanggal 27 Oktober 2010 yang akan dilaksanakan dengan 18 (delapan belas) angsuran yang sama dan untuk pertama kali akan diterima pada tanggal 28 Oktober 1993.
Suku bunga adalah tetap sebesar 6% per tahun yang dihitung dari jumlah kredit yang masih terhutang. Pembayaran bunga tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Untuk tahun pertama dan kedua, bunga akan dibayar pada saat pembayaran masingmasing angsuran pokok kredit.
Untuk tahun-tahun berikutnya, bunga akan dibayarkan pada setiap masa 6 (enam) bulan.
39. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) BARU a.
PSAK 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi” Pada bulan Mei 2007, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan standar akuntansi untuk properti investasi, yang menggantikan PSAK 13, “Akuntansi untuk Investasi”. Standar ini mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapan yang terkait, serta mengizinkan suatu entitas, setelah pengakuan awal, untuk memilih model biaya atau model nilai wajar dalam pengukuran properti investasi. Berdasarkan model nilai wajar, properti investasi diukur pada nilai wajar dan perubahan atas nilai wajar harus diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. Berdasarkan model biaya, properti investasi diukur sebesar biaya peroIehan dikurangi akumulasi penyusutan (depreciated cost) dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, dan selain itu nilai wajar dari properti harus diungkapkan. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008 dan mengatur beberapa ketentuan transisi. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan Bank.
- 74 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
PSAK 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”. Pada bulan Mei 2007, DSAK mengeluarkan standar akuntansi untuk aset tetap, menggantikan PSAK 16, Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK 17, Akuntansi Penyusutan. PSAK 16 (Revisi 2007) mengharuskan pengakuan estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi Iokasi aset sebagai bagian dari biaya perolehan aset yang bersangkutan, serta memperbolehkan penggunaan model Biaya atau model Revaluasi dalam pengukuran aset tetap setelah pengakuan awal. Nilai residu dan estimasi umur manfaat setiap aset harus ditelaah (review) minimum setiap akhir tahun buku. Transaksi pertukaran aset tetap harus diukur pada nilai wajar, kecuali jika transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan Bank.
c.
PSAK 30 (Revisi 2007), “Sewa”. Pada bulan Juni 2007, DSAK mengeluarkan standar akuntansi sewa, yang menggantikan PSAK 30, Akuntansi Sewa Guna Usaha. Standar ini mengatur, baik bagi lessor dan lesse, kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai untuk diterapkan dalam hubungannya dengan sewa. Berdasarkan standar ini, sewa diklasifkasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Klasifikasi ditentukan pada awal sewa (inception of the lease). Perlakuan akuntansi untuk transaksi jual dan sewa balik tergantung pada jenis sewa, apakah pada prinsipnya merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi. Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Penerapan secara retrospektif dari standar ini dianjurkan, tetapi tidak diharuskan. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap Iaporan keuangan Bank.
d.
PSAK 50 (Revisi 2007), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan. Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
- 75 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009. Penerapan lebih dini dianjurkan. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap Iaporan keuangan Bank. e.
PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilai wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; serta akuntansi lindung nilai. Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan sebelumnya. Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk Iaporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Penerapan Iebih dini diperkenankan. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap Iaporan keuangan Bank.
40. REKLASIFIKASI AKUN Manajemen telah mereklasifikasi beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Berikut disajikan akun-akun 2006 sebelum dan setelah reklasifikasi sebagai berikut:
2006 Sebelum reklasifikasi Rp '000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Bunga, provisi dan komisi kredit diterima Pendapatan operasional lainnya
1.541.187.580 17.242.569
Reklasifikasi Rp '000
(45.562.616) 45.562.616
Setelah reklasifikasi Rp '000
1.495.624.964 62.805.185
41. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA Bank melakukan penawaran umum perdana atas 270.000.000 lembar saham bank kepada masyarakat dengan nilai nominal per saham Rp 100 dengan harga penawaran sebesar Rp 1.080 per saham. Jumlah penawaran umum adalah sebesar Rp 291.600.000 ribu. Bank telah mencatatkan sahamnya sejumlah 2.643.300.000 lembar saham pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Januari 2008.
- 76 -
P.T. BANK EKONOMI RAHARJA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Berikut ini adalah perincian tambahan modal disetor bersih dari penawaran umum perdana saham Bank:
Rp '000 Jumlah yang diterima dari pengeluaran 270.000.000 saham Jumlah yang dicatat sebagai Modal Disetor
291.600.000 (27.000.000)
Bersih Biaya emisi saham atas penawaran umum
264.600.000 (6.989.479)
Tambahan modal disetor - bersih
257.610.521
42. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan dari halaman 2 sampai dengan 77 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 25 Maret 2008.
*********
- 77 -