Viabilitas Bakteri Probiotik Terenkapsulasi dalam Pembuatan Pakan Induk Udang Air Tawar (Macrobrachium idae) Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Biologi Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh Dhanang Puspita NPM : 422010004
Program Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2012
Abstrak Viabilitas bakteri asam laktat enkapsulasi terhadap kondisi karotenoid tinggi dalam pakan induk udang air tawar (Macrobrachium idae) menentukan efektivitas penambahan bakteri sebagai probiotik untuk meningkatkan kualitas induk udang air dengan menekan bakteri patogen dalam saluran pencernaan. Penelitian bertujuan mengetahui viabilitas bakteri asam laktat enkapsulasi dalam kondisi karotenoid tinggi pakan induk udang air tawar. Bakteri asam laktat diisolasi dari dadih, kemudian dienkapsulasi dengan tepung singkong (Manihot esculenta), lalu ditambahkan ke dalam lima jenis pakan induk udang air tawar. Kelima pakan itu masing-masing diberi antioksidan pelindung karotenoid berupa vitamin C, E dicampur esktrak jahe, daun jambu, dan daun teh (pakan II), campuran esktrak jahe, daun jambu, dan daun teh (pakan III), vitamin C dan vitamin E (pakan IV), BHT (pakan V), dan pakan kontrol (pakan I). Viabilitas bakteri dihitung setelah pakan dibuat. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap dan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaaan yang signifikan (P>0,05) jumlah bakteri probiotik pakan perlakuan dan kontrol. Rata-rata gabungan (± simpangan baku) jumlah bakteri adalah 6 (3,57±0,27)×10 CFU/g. Terjadi penurunan jumlah bakteri probiotik dari inokulan dadih sampai dengan selesai pembuatan pakan. Penurunan diduga karena perlakuan perubahan suhu dan tekanan. Penurunan jumlah bakteri probiotik masih memenuhi syarat jumlah minimal sebagai inokulan pakan induk udang. Jadi bakteri asam laktat enkapsulasi tepung singkong dapat digunakan untuk pakan induk udang berkarotenoid tinggi yang diberi antioksidan. Kata kunci: bakteri asam laktat, viabilitas, enkapsulasi, tepung singkong, karotenoid, viabilitas
Abstract Viability of encapsulated lactic acid bacteria subjected to high level carotenoid conditions for feed of freshwater prawn (Macrobrachium idae) broodstock determines effectiveness of probiotic bacteria addition to improve performances of broodstock by suppressing pathogenic bacteria in its digestive tract. The research aimed to evaluate the viability of encapsulated lactic acid bacteria in high level carotenoid conditions for feed of freshwater prawn broodstock. Lactic acid bacteria were isolated from curd, and then encapsulated by cassava (Manihot esculenta) flour; furthermore, they were mixed with other food ingredients of five type feeds. Antioxidants were added to each feed to protect carotenoids such as mixture of vitamin C, E, and extracts of ginger roots, guava leaves, and tea leaves (feed II); extracts of ginger roots, guava leaves, and tea leaves (feed III); vitamin C, E (feed IV); butylated hydroxytoluene/BHT (feed V); control feed (feed I). Bacterial viability was calculated soon after the feeds were dried. Experiment was done according to complete randomised designs with three replications. The results show that there were not significant different of the bacterial number among treatment feeds and control feed. Poole average (±standard deviation) of bacterial number was (3.57±0.27)×106 CFU/g. There were decreasing of the bacterial number from curd inoculant to feeds, possibly because of temperature and pressure variability. This deceasing is in the range of inoculant minimal number for broodstock feed. Therefore, lactic acid bacteria encapsulated by cassava flour can be used as inoculant for feed of freshwater prawn broodstock contained high level carotenoids.
Keywords: lactic acid bacteria, viability, encapsulation, cassava flour, carotenoids
Prakata Salam Pakan acapkali dipandang sebelah mata saja. Yang penting, ikan atau udang kenyang maka selesai perkara. Pakan yang berlimpah akan sia-sia apabila tak tercerna dengan baik, begitu sebaliknya pakan yang minim namun terserap optimal akan jauh lebih bermanfaat. Kualitas pakan harus mendapat perlakuan istimewa untuk mendongkrak tingkat kecernaan pakan. Probiotik dengan teknik enkapsulasi memberikan keuntungan; meningkatkan kecernaan pakan, menyeimbangkan flora saluran pencernaan dan viabilitas bakteri yang tinggi. Sangat sederhana, namun belum sepenuhnya bisa dilakukan. Berharap mata kait ini bisa menjadi kontribusi positif dalam dunia perikanan. Penulis haturkan banyak terimakasih buat Ir. Ferry F. Karwur, M.Sc., Ph.D., atas kesempatan yang diberikan untuk studi di PPSMB UKSW. Terimakasih juga kepada Ir. Jacob L.A Uktolseja, M.Sc. menjadi inspirator dalam penelitian dan etos kerja yang luar biasa melelahkan sebagai konsekuensi logisnya. Drs. Budhi Prasetyo, M.Biol., Ph.D. yang dengan sabar menuntun dan memberikan masukan selama penelitian dan selama penulisan. Semua teman-teman PPSMB UKSW 2010 dan semuanya. Akhir kata, majulah garba ilmiah kita untuk terus memberikan pelayanan dan pengabdian.
Daftar Isi Abstrak (abstract) ................................................................. i Prakata ................................................................................. iii Daftar Isi .............................................................................. iv Daftar Gambar...................................................................... v I. Pendahuluan .................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................... 1 B. Tujuan Penelitian ....................................................... 5 II. Tinjuan Pustaka ............................................................ 6 A. Udang Air Tawar ....................................................... 6 B. Bahan Tambahan Pakan ........................................... 6 C. Aplikas Probiotik pada Pakan ................................... 10 D. Enkapsulasi dan Kering Beku Bakteri........................ 12 III. Bahan dan Metode .......................................................... 15 A. Pembuatan Dadih ..................................................... 15 B. Pembuatan Media Pertumbuhan dan Keringbeku ......................................................................... 15 C. Pembuatan Pakan Ikan dan Inokulasi Probiotik dalam Pakan ............................................................. 16 D. Uji Viabilitas ............................................................. 17 E. Analisis Data ............................................................ 18 IV. Hasil dan Pembahasan ................................................... 19 V. Kesimpulan .................................................................... 23 Daftar Pustaka ..................................................................... 24
Daftar Gambar Gambar 1. Dadih, dari susu yang diperam 2 hari ................ 12 Gambar 2. Bakteri yang sudah dienkapsulasi dan dikeringbekukan ............................................... 20