VI. KEWGAAN PERDAGANGAN ROTAN DAM FRODUK ROTAN tNDQhiESIA Dl PASAR DOMESTIK DAN INTERNASIONAL 6.1. Keragaan Umum
Secara umum model perdagangan mtan dan produk rotan Indonesia dapat dibangun
dengan baik, sekaiipun dalam prosesnya hams menggunakan bantuan analisis kompunen
utama (principle component analysis). Semua tanda kmfisien parameternya smuai dengan Iogika ekonomi. Ada enam (6) persamaan yang sulit didekati dengan menggunakan modal linier biasa dan hams didltga dengan pendekatan model semi logaritrnik. Nilai
Rz yang
dihasilkan harnpir semuanya memuaskan, sekitar 94 96 /onilai R2 nya 2 70 % dart hanya 6 % (4
persamaan) yang mempunyai nilai R2 di bawah 70 %, nilai R2 feTkwil53,5?9 '0 (model QTK) dan
tehsar 89.5"/o (model HOUR). Berdasarkan hasii uji nilai F regresi, semua persarnaan dapat diitatakan sang'ct signififan. Di sisi lain brdasarltan hasii uii nilai OW, sebagian M a r juga rnenunjukkan tidak adanya serial korelasi yang serius, karena sebagian besar (diatas 95 %) nifai DW yang dihasiikan tidak tsrlalu jauh derngan 2, karena pada nilai DW sebesar 2 ini seriai
korelasinya mendekati no]. Sementara itu berdasarican hasii uji validasi (statistics of fit) dengan menggunakan kriteria nitai RMSPE (Root Maan Square % Error), secara umum dapat dikatakan bahwa penyirnpangan antara data aktual derrgan data prediksi yang dihasilkan dinilai refatif kecil dan cukup '%fit", karma sekitar 80 % rnempunyai nilai RMSPE di bwah 50 %. Hal
yang sama juga terjadi pada hasil uji U Theit (Coefficient U), karena sebagian besar dl bawafi 0.2, kecuafi untuk pefsamaan identitas XTKNL dan XLPNL yang rnernpunyai nilai U Theil
masing-masing seksar 0,75 dan 0,82. 6.2. Keragaan 8lok Rotan Mentah (RM) Hasil estirnasi modal keragaan blak mtan mefltah swara keseluruhan dikelompakkan
daIarn prsarnaan nornar I sampai dengan 8 )rang meliputi: (1) praduksi RM (QRM),(2) pemintaan darnestik i i M (DDRMJ, (3) Pe~awaran Ekspor RM flnXRM), (4) pemintaan
unrecorded RM (InDRMU), (5) penawaran d~metikRM JSDRM), (6)harga domestik RM (HDRM), (7) harga RM di tingkat petani (HPRMJ,dan (8)harga ekspor RM (HXRM), Adapun
untuk keragaan blak ratan mmlah tersebut dwjikan pada Tabd 13
hasil estimasi &el
berikut: Tabel f 3, Hasif Estimasi Moclei Keragaan Blok Rotan Mentah
1IQW
Vafiabel Endogen
1
2 DDRM
/
Estimasi
~HPRM IHH DRWI QRMl IMTERCEP HDRS-HDRM lnTR
1
HXRMR -HDRM I
TR InXRMS XRM = exp (InXRM) 4 InDRMU HXRMR HDRM
1
1
DRM infR InDRMU1
m
-390031 0.2350
ltVTERCEP
LINTERCEF
j
163.7602851 0.2444 -sur%rsr r 61 0.6897
DORM4
3 InXRM
11 /
Pmbabilibs Parameter > (a)
Vadakl Penjelas
/ / 1 1 1
0.7590561 5.0009 -754101 0.1883
78.699331 464011 0.3949511 3.1293641 0.000f52/ 1.173094/-* -3.781472 -0.fotas22
1 f
Gn RzdanDW 0.54141 2.2473 F = 55.593 -0.16281 0.6759' R2 = 0.9329 DW = 2,070
1
/1
I
u p
f = b.09~ Q+~ 0,&425* w' /fV = UW= 0.0824
1 50658 1
I
139% 0.7235 1.798
0.0925 0.5740 0.0597
0.0002
1
1
0.0033
1
o.osn
f
"""
F =
1
0.3327 0.635560 0.0001 ---- ".-.--""--"7.517522/1 0.0001121 2.1986041 -4.006761 0.~7819/
MI@ F regresi,
243.t53
t F =
8,266 '0.4601 / 0.322~10.3576' R2 = 0.6879 DW = 2,665 0.0083 1 0.6731
I
1
f
= 139.297
angan: * = nilai elastisitas untuk variabel yang h r b e n t u k selisih atau tat'm,yang ditulis nilainya adaiah yang di depan juntuk selisih) dan yang di atas (untuk ratio), Untuk rnelihat niiai elstisitas swam Iengkap dapat dilihap pada tampiran 2. ESR = Elaskisitas jangka pendek ECR = f lastisitas jnng ka panjang tnTR = trend dalarn bntuk tagaritmik QRM1 = lag endogenous satu tahun ialu dari QRM (= QRMH) HXRMR = HXRM * EXCRlNllQ00 (rb Rphun) HDRI = hargadomestikrotanjadi(rbRpltonj
Qteh katana pelaku pernungutan rutan adaiah para petani atau pgumpui rotan, maka
perilaku pduksi rotan mentat7 (QRM) b m k s i positif dengan harga rotan mentatr di tingkat petani atau pengumpul (HPRM). Selain dipengaruhi ofeh harga jualnya di tingkat getani, QRM juga dipengawhi oleh adanya kebijakan larangan ekspor rotan mentah {DRM) dan iuran hasii
hutan rotan (IHH rutan) dengan resport yang negatif. Nitai elastisitas untuk HPRM dan IHH
rotan terhadap QRM untuk jangka pendek bersifat indastis, namun untuk jangka panjang bfsifat elastis,
Berdasarkan pada tingkst signifikansinya, maka vaeiriabel penjelas (seialn lag
endogenous) yang paling krperan dalarn mmpenganrhi ~ r i l a k ufnaik-brunnya) produksi
rotan rnentah adalah adartya farangan ekspor rotan mentah. Sementara itu peritaku permintaan dmestik rotan mentah (DDRM) dipengamhi secara signifikan ofeh selisih antara haqa domestik rotan setengah jadi (sabagai ouputnya) dengan
h a r p dornestik rotan mentah (sebagai inputnya), akan tetapi nilai elastisitasnya bdk jangka pendek rnaupun jangka panjang bersifat irrelastis.
Di sisi lain, perilaku ekspr rotan rnenta (tnXRM) dipfigamhi swara psitif aieh selisih antara harga ekspr rotan rnentah (datam bntuk Rpj dengan harga dornestiknya narnun
kuwng signifikan. Selain itu perilaku ekspor rotan rnentah juga dipengamhi ofeh produksinya (dalam bentuk rasic) dengan resgon yang positif dan cukup signifikan serta krsifat elastis baik dalarn jangka pendek rnaupun jangka panjang.
Selain berpenganth pada produksi rotan rnentah, adanya tarangan &par
termbut
juga sangat m g a r u h pada pen'laku pasar gdap rotan rnentah (hDRMU), yaitu dengan
adanya larangan tersebut rnenyebabkan terjaclrtjla pasar gelap (pnyelundupan) rotan mentah
ke tuar negeri menjadi rneningkat dangan sangat tajam. Selanjutnya peritaku harga dornestik [HDRM) dan harga ekspar ratan mantah (MXRM) ternyata juga sangat dipngaruhi deh dicfany~DRM. Pada harga damtik adanysl DRM
tersebut mengakibatkanjatuhnya harga dmestik mtan rnentah yang pada glirannya juga akan mengakibatkan turunnya harga rotan rnentah dl tingkat pimi (HPRM), dangkan pada haqa
ekspor adanya
DRM tersebut justru berdarnpak pada rneningkatnya hafga ekspor, Selain itu
dengan mmingkatnya harga domestik rotan jadi (sebagai produk akhir, HDRlt+r) ternyata
betdarnpa k positif pada meningkatnya harga domestik ratan mentah (sebagai bakurtya). 6.3, Kerrtgaan Blok Rotan Setengah Jadi (RS)
Hasii estirnasi keragaan bi& rotan set~ngahjadi ini dikeiompkkan dalarn persamaan nornor 9 - 14 yafig meliputi (3) praduksi RS, (10) pn'rntaan domestik RS, (13 ) penawaran ekspur RS, (12) penawaran damestik RS, (43) harga dmestik Fi5, dan (14) harga ekspor ;
sebagaimana disajikan pada Tabel 14. Bedasarkan pada Tabel 14 tedihat bithwa prduksi rotan setengafi jadi (QRS) berreaksi positif dengan harga domestiknya (HDRS) dan secara uji statistika sangat signifikan, artinya jika harga rotan setengah jadi di datarn negeri semakin mahal (ceteris paribus) maka
pFoduksinya juga akan semakin mninmgkat dan krtaku sebaliknya. Akan tetapi produksi rotan satengah jadi brrreaksi fiegatif dengan harga bahan bakunya yaitu harga domestik rotan
mentah (HDRM)dan dinilai cukup signifikan. Dmgan demikian jika harga bahan baku (rotan rnentah) semakin maha! (ceteris paribus), maka produksi rotart setengah jadi di dalam negeri
j~gaakan sen-lairir! ttrrbn d x Sarlskz sa$a!:l:nya.
Takl 14. Wasii Estimasi Model Keragaan 8lok Rotan Setengah Jadi
Selanjutnya prilaku germintaan domestik rotan setengah jadi (DDRSj dipenganrhi
sEtcara pasitif dan sangat signifikan oleh selisih antara harga domestik rotan jadi (sebagai output) dengan harga domestik mtan setengah jadi (sebagai input) (HDRJ-HDRS), OIeh karena
itu semalcin tinggi harga autputnya (ceteris paribus), maka ha1 in! akan semakin rneningkatkan pula pmintaan rotan seiengah jadi di daIarn negeri.
Sementara itu kirterja ekspor rotan setengah jadi (InXRS) berreaksi positif dengan
harga ekspomya dafarn Rp dan krbentuk selisih antara tahun sekarang (current) dengan tahun
lafu flag), selain itu kinerja ekspor US juga bemaksi positif dengan jurnlah pfoduksinya dalarn bentuk rasio
Seperti halnya pada rotan mentah, adanya kebijakan larangan ekspor rotan setengah jadi (DRS) ini juga berdampak negatif tertiadap harga domestik rotan setengah jadi (HDRS)
namun berdasahan uji statistika kurang signifikan, akan tetapi terhadap hsrga ekspor rotan
setengah jadi (HXRS) adanya DRS ini brdampak positif clan cukup signifikan. 6.4 Keragaan BIok Rotan Jadi
Keragaan biok rotan jadi ini meliputi: slab blok (9) prsduksi, (2) p a w a r a n domestik, (3) pemtintaan domestik, (4) penawaran ekspar, (5)haarga dmestik, dan (6)haqa ekspor. Untuk
masing-masing sub blok mtan jadi tersebut terdiri dari 5 m a a m produk barang jadi rotan, yaitu
(a) tikaf rotan, (b)lampit rotan, (cj kursi mtan, (d) rneubl rotan, dan (0)keranjang rotan, 6.4.1. Sub Blok Produksi Rotan Jadi Hasil estirnasi keragaan produksi Fotan jadi ini rneliputi: (15) prociuksi tikar rotan (QTQ,
(16) produksi tampit rotan (QLP), (17) produksi kursi rotan (QKS), (18) praduksi meubel rotan, dan (?9)prcduksi keranjang rotan JQKR). Adnpun hasil estirnasinya disajikan pada Tabel 15. Bedasarkan pada Tabel 15 dapat diketahui bahwa hampit sarnua kineja industri barang jadi rotan bemaksi positif terhadap kebijakatr tarangan ekspor ratan mentah (DRMvt)dan
setengah jadi (DRS), k ~ u a l untuk i industri tikar rotart (QTK) yang kinerjanya tidait dapat dijelaskan w a r a langsung oieh adanya DRM mmaupun DRS, namun dernikian karena madel QTK merupakan fungsi langsung dari harga inputnya yaitu harga domestik rotan setengah jadi
(HDRS), di sisi lairt model HDRS mempakan fungsi dari DRS; maka s m r a tidak langsung kinej a industri tikar mtan juga dipenganrhi oleh DRS.
Selain itu peritaku ke 5 industri barang iadi rotan (QTK, QL?, QKS, QMB dan QKR) semuanya sangat dipenganthi dan krreaksi pasitif dengan harga autputnya. Sernakin tinggi harga output (produk jadinya) maka prduksinya akan sernakin meningknt.
Tabel 15. Hasil Estimasasi Model Keragaan Pmduksi Rotan jadi
I
$6 QLP
1/ 0.46991
~QTKI "--
HXLP
0.85511
INRTIN
DRM
1 3946.83116fil 0.0392 1 I
HDMS-MDRM lMRTtN DRM
-p U-
1
/
1
UW=
t 0.1602*/ 0.5672* F
1.0763441 0.3751 -206.6504741- 0.2612 / - 153201 0,WW 0.717503/ 6.00010.7715541 Wii --555.402165/ 0.0366 5205.7123371 0.1962 1-
1
18 QM0
1.W30'F = 21~055-0.5512 R2 = 0-8qa4
/1
= -0.12761 -0,1276 R' = DW = -"
1
1.916
265.986 0.9852 1.309
0.1Wp/ 0.67M)' F = 159.690 -0,4136/ 1.1654 R2 = 0.9816 1 I DW = 1.249
1 1
Berbeda dengan kinerja industri rotan jadi iainnya dalam rnorespon harga outputnnya, kinerja industri larnpit rotan (QLP) ternyata hanytl dapat rnerespon secara positif dengan harga
ekspor dari outputnya (HXLP) dan tidak dapat dijelaskan dengan baik terhadap harga dornestik
dari autputnya (HDLP), ha1 ini dapat teqadi karma berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa arientasi utilrna pradusen tarnpit rutan adalah pasar ekspor, sehingga p a u s e # lampit rotan hanya akan brreaksi pasitif terhadap harga ekqm larnpit rotan, sernakin tinggi harga ekspor lampit rotan (ceteris paribus) maka akan sernakia tirtggi pula produksinya. Khusus untuk prduksi tikar roian f QTK) peritakunya tsmyaia sedikit berbeda dengan
pr&irk rotarl jadi iair~nya~ yaitu periiaku prduksi ti~arratan ternyata iidak dapat diterangkan
oleh besar kecilnya suku bunga pinjaman (INRTIN), Berdasarkan hasil pngamatan iapangan dan pengalaman ernpiris, kineja industri tikar rotan (QTK) ini rnernang sebagian k a r hanya
rnengandalkan pada kemampuannya sendid, karena produsen tikar mtan tersebut sebagian besar berbentuk 'industri rumah tangga" (horn@ industq) sehingga kinarjanya ~ l a t i ftidak
banyak befsentuhan dengan Bank. Selain itu kinerja QTK, temyata sangat dipengaruhi dan diraspon secara nsatif oleh harga substitushya yraitu lampit, apabifa hey3 lampit semakin tinggi maka produksi tertladap tikar mtan akan ditumnkan. Hal ini dapat terjadi kamna sebagian
produsen tikar rotan itu juga sekaligus sebagai produsen lampit rotan. Sementara itu tehadap
harga bahan bakunya sernua produsen barang jadi rutan menunjukkan reaksi yang negatif. 6,4"2, Sub Blak Penawaran Domwtik Rotan Jadi K~ragaanpanawaran damestik rotan jadi yang rneliputi 5 m m m janis produk rotan ini
semuanya bsfupa persarnaan identity Fang mmpakan selisih antara total produksi dikurangi dengan penawaran ekspor (tidak ada impor). Adapun hasil (modet) kemgaan penawaran dornestik untuk ke 5 macam jenis barang jadi rotan ini tersaji pada Tabel 16.
Tabel 16, Bantuk Keragaan Penawaran ISornestik Rotan Jadi Bentuk Keragaan
No 20 21
22
1 I
SDTK-= SDLP = ."---u""--7SDKS = SDMS =
23
1
24
1
QTK-XTK QLP-XLP QKS-XKS ,
-
u p -
QMB-XMB
SDKR = QKR-XKR
-
---I
,
6-43, Sub Blok Perminban Dornestik Rotan Jadi
Keragaan pmintaan domestik rotan jadi irri juga meliputi 5 macam jenis barartg jadi
rotan, yaitu penawaran dornestik (25) tikar rofan (DDTK), (26) lampit rutan (DDLP), (27) kursi mtan (DDKS), (28) rneubel rotan JDDMB), dafi (29) keranjang mtan (ODKFI), Adapun hasil esti:nasinya eda pada Tabel 17.
Tabel 17. Hitsil Estimasi Keragaan Permintam hmestik R~tanJadi Nilai F regresi, R dan DW I
HDTKI GDPlNl
-0.03736
0.1 169
/
1 -0.46901 -1367
Berdasar pada Tabel 17, semua perilaku perrnintaan rotan jadi dalam negari (DDTK, DDtP, DDKS, DDMB ban DDKR) hrreaicsi fiegatif tertradap harganya, sedangakn apabila
pndapatannya rneningkat (per kapita) rnitka permintaatlnya jug2 cenderung meningkat dan
secara
uji stalislika cukup signiftkan, kecuaii untuk konsumen lampit (DDLP). Pengaruh
pndapatan per kapifa (GOPIN) terhadap permintaan ratan jadi bt-sifat elastis untuk konsumen
lampit, meubei dan keranjang; narnun befsifat inefastisuntuk koconsurnetl tikar dan kursi rotan; sedangkan untuk iangka panjang peilgaruh EUPlM temadap pemintaan rotan jadi daiam negeri hampir semuanya bersifat elastis, kecuali untuk konsurrjefl tikar ratail (DDTK).
Sementara itu pada model permintaan lampit tejadi kmpotisi (suhtitusi) antara lampit rotan dengan tikar rotan, yaitu apabila harga tikar rutan di &lam negd semakin maha1 maka
permintaan tertradap produk tampit justnr akan semakin tinggi dan bersifat Jstis serta sangat signifikan, 6.4*4.
Sub Blok Penawatran Ekspor Rutan Jadi
Seperti halnya pacfa permintaan domesfik, pada iceragaan pmawamn ekspor rotan jadi ini juga metipiti 5 jenis barang jadi rotan. Penawamn ekspor rotan jadi ini didisagqasi
(dipisahkanj menunit 2 negara terbesar tujuan ekspr untuk masingmasing p d u k rotan dan
sisanya merupakan ekspor ke negafa lain @st of the world). Adapun hasil estimasi keragaan
panawaran ekspar mtan jadi ini ada pada Tabel 18. Tabel 38, Hasii Estimasi Keragaan Penawaran Ekspor Rotan Jadi Variakel Parameter >
Nilai F reg&,
m (a)
116,656 = 0.9537
f = R2
1
XTKNt = QTK - DDTK - XTKJP- exp(ln>CTKHK) XTK = XTKJP + exr>llnXTKHK)+ X T M L 34 XLPJP = MLPIN
--
I I
I
1
---
"
QLP-DOP-XLPJP-XLPKQ XLPJP +-XLPKO + XLPNL "
"
i
1
--
-I 1
-
" I
-3
I
1
1
0.7698581 o XKSNL = QKS - DDKS - XKSJ P - XKSAS
I
~ o ~
,
= XKSjP + XKSAS + XKSNL XMBJP = MMBIN
XKS-
F =
0'6689 Rz
HXM8AS
2
51.477
0.9317
OW= 1.226
QMB XMWS f XMBNL = QMB - DDMB - XMBJP - XMBAS XMB = XMBJP +XMBAS -c XMBNL XKRJP = MKRIN
IXKRAS~ 1 0.9461631 1 = QKR - DDKR - XKRJP - XKRAS. " Sebagian besar kinerja &spr lima (5)jenis rotan jadi,
1
I
Mk yang ditujukan ke Jepang,
AS, Korea Selatan, dan Hongk-ang bereaksi positif terhadap harga ekspomya dan nilai tukar
nrpaih tertrstclap dollar AS [EXGRIN), artifiya sernakin tinggi harga ekspor dan smakin femah
nilai tukar Rp terhadag $ US, maka akan semakin merangsang votume ekspornya, Sekalipun demikian nilai elastisitas harga ekspor ratan jadi harnpir sernuanya bersifat inetastis tarhadap volume eksparnya, thtrutama untuic jangka pendek, Dengan demikian apabila harga ekspornya
rneningkat, maka peningkatan harga ekspor tmebut akan direspofl oleh kinerja eksparnya dengan porsi fprasentase) yang lebih rendah.
Selain itu kinerja ekspor akan produk rotan jadi juga ditentukan deh besar kecilnya produksi mtan jadi yang dihasilkan pada setaip tahunnya, karma rncamarrg orientasi utarna industri perrotanan Indonesia adatah untuk pasar ekspor,
Sernantara itu khusus untuk kinerja ekspr rotan jadi ke Jepang, perilakunya dibuat identity terhadap volume impomya, yaitu volume ekspor rotan jadi ke Jopang adalah sama dengan volume impof rotan jitdi Jepang dari Indonesia (jika tidak ada gangguan dalam
pengangkutannya). Penyusunan perilaku (rn.ade1) seperti ini dimaksudhn untuk rnengetahui jika di datarn pasar impor Jegang terjadi bebrapa pnrbahan (tarif, quota, dan lain-lain), maka
adanya perubahan tersebut bisa iangsung ditangkap aleh kinej a ekspor di dalam negari, 6.4.5. Sub Ellok Haqa Domestilt Rotan Jstdt
Keragaan harga domestik rotan jadi ini juga metiputi 5 macam jenis barang jadi rotan. perilaku harga domestik rotan jadi ini semuanya dipenganrhi secara positif oieh tinggi
rendahnya harga ekspor, dimena d a b kasus ini harga ekspor Indonesia dapat menceminkan
harga dunia, Hat ini bisa tejadi karena Indonesia daiam hal ekspr produk mtan (pasca farangan eitspor rotan mentah) mewpaitan negaw W a r , Hasil estimasi iceragaan harga domestik rotan jadi dapat difihat pada T a k l t9.
Peritaku harga dornestik 5 jenis mtan jxii hampir semuanya direspon secara positif oieh harga bahan baku dan besarnya permintaan domestik, kecuali untuk harga domestik tikar rotan
yang perilakunya dipengaruhi secara negatif oleh volume penawaran (suptaij dornestiknya. Dengan demikian, semakin mahai harga baku dan semakin besar permintaan, maka akan
sernakin mahat pula harga dornestiknya, Sernentara itu untuk harga domestik tikar, semakin tinggi volume p a w a r a n dornestiknya, maka akan sernakin menufunkan harganya. Selain itu
harga dornestik rotan jadi secara signiniftkan juga be~eaksipsitif dengan harga ekspomya, s$!nakir; tinggi haiga ekspcr maka akan s e ~ a ktinggi i ~ p 1 2 5333 dc;mestiknyz.
Tabel f9.Hasit Estirnasi Keragaan Harga Damestik Ratan Jadi
Variabei Endogen
No
50 HDTK
Estimasi
Variabel
1
1.9535141 0.2194
0.251640/ 0.2250 0.735804/ 0.0037 0.059541 0.1870 2.105173 0.0148 0.574029 0.W1 0.026341 0.4086 1.249302 0.W2
ODLPl FIDRMI
/HXP
52 HDKS
DDKS HDRS
lHXKSf
I
ITR 54 HDKR
Em
INTERCEP SDTK UDRSl HXTK HDTKt
51 HDLP
Prohbititas
Penjelas-
DDKR HDRSI
I
I
0.454958 0.0845911 1.967092/ 0.9127281 I -144.2571
0.0045 0.2927 0,0097 0.0001 0.0802
0.037691 0.6294 0.4471831 0.0088
1 1 1 1 1 1
1 / 1 1 1 1 I
1
1
1
Em
Milai F regmi, R* igan OW
F = 15.270 -0.16631 -0,6293 R2 = 0.8028 0.33071 1.2517 1,863 0.17941 0.6792 0.01791
F = 249,144
0.2940/
Fiz = 0,9778 / DW = 2.090 f = 273,917
0.68571 0.0306\ 0.57791
0.39501 0.0705/ 0.6606 0.6353
= 0.9797 DW = 1.995 R2
F =
230.269
fia = 0.9829
DW = 2.023
I
0.01251 0.38191
0.0210 F = 888.426 0.6396 R2 = 0.9955
HXKRl r
,HDKRI
6.4.6. Sub Blok Harga Ekspor Rotan Jadi
Keragaan harga ekspor rotan jadi ini rneliputi harga ekspor untuk masing-masing jenis p d u k rotan dan ufltuk tiap-tiap jenis produk IdiMakan rnenjadi tiga macam harga ekspor, yaitu (1) harga ekspor untuk tujuan ekspor ke negara pertarna, (2)harga ekspor untuk tujuan
ekspor ke negara kedua, dan (3) harga ekspor rata-ma. Hasil estimasi kemgaan harga skspar
rotan jadi bisa dilihat pada Tabet 20.
I
HXTKHK INTERCEP XTKHK
i
HXTK4 TR
I
WXTKtlKf
1 5 1 HXTK
INTERCEP XTK - XTK1
1
i
f
1 1/
-1243.83~1 0.5753 -85,63681 0.2241 0.4266/ 0.0733 394.13941 0.0148
0.3394
$4206
1 1 11
/
0.37741 1
1 -
0.0687 ---
-14.487223 0.933536 104,377961
1
97,477
-0.15791 -0.2391 R2 = 0.8233 DW= 2.381
0.5713
1 1-
131743~ O . W ~ 1/ 2 6-4.008157~ 0.0367 \.02j96*~ 1 -39.033144 0.4620 1 / 0.6560941 0.0004 1 1
1 -1602.0758/
F =
4.
IF
= 61.740 RZ = 0,9205 DW- 4.839
0.41 20 0.0006 0.1647
DW = 0.9712
DW = 2.534
--
DW= 2.196
/
HXMBJP MBJP OW = 2,671 " M -U -
I
65 HXMBAS XM8ASf
/
HNB
IXKRJP
68 HXKRAS XKRASMRAS 1 HXKR
69 HXKR
0.8967
0.0001
0.5274
0.7650581 0.0023
(
58.6977951 0.2354
0,883217
HXKRJPf I
0.887554
-0.319698/
HXKR-HXKR1 TR
-0.0388
848.033 R2 = 0.9934 DW = 2.111 F =
38.966741 0+0683 -0.023251/ 0.3540 i 0.10731 -0.5864~= 91.240 R2 = 0.9415 DW = 1.624 0.817037 0.0001
TR
67 HXKRJP
-0.078169 0.3332
t
-1.769075
277.206
0.9858
1
1.989
0,0081
I
/
1 / -0.0550/ -0.47101 F = 1 0.6029'/ 5.1622' R2 = DW = 1 I
0.702238
-0.4288* --- -0.W88 0.6294
0.409937
0,0559
0.0002
1
-0.7267*
F = 212.19.4
= 0.9740 1.0666 OW = 1.981 R2
-0.0732 - -0,2376 -- F =
MSI 0.632149 ----0,0001
Harnpir sernua prilaku harga
175.615 RZ = 0,9607 OW= 2.053 _j
I
- --
-"-
ekspor ratan jadi pada masing-masing negara tujuan
e k s w krreaksi pasitif dengan harga ekspor rata-rakanya, sekalipun harga ekspomya ada yang dalam bentuk seIisih antara tahun sekatang (current) dengan tahun lalu flag). Harga ekspor
rata-rata ini menrpakan cerminan dari harga dunia, ha1 ini bisa hrlaku karma Indonesia merupakan negara bsar dalam ha1 ekspor produk rotan jadi, sehingga harga ekspor Indonesia
frata-rata) dapat berperan sebagai harga dunia, Di sisi lain harga ekspor mtan jadi bweaksi negatif terhadap volume ekspomya, yaitu jika volume yang ditawarkan di pasar ekspor sernakin tinggi rnaka akan ser~mk~n menuntnkan harga ei<spomya. Kfiusus uctuk harga ekspar lampit
rata-rata (HXLP, petsarnaan no. 641, perilakunya sangat dipengamhi aleh vdume prmintaan
impornya di Jepang (MLPIN). Hal ini d a w tejadi karena bedasarkan kondisi aktualnya menunjukkan bahwa orientasi utarna pasar ekspor fampit Indonesia adalah ke Jepang (iebitr
dad 60 %), sehingga tinggi rendahnya harga ekspor iampit Indonesia sangat dipengaruhi oleh ksar-kecilnya volume permintaan impor lampit Jepang dari Indonesia, Semakin ksar voiume
prmintaan irnpornya (ceteris paribus), maka akan semakin mingkatkan harga ekspornya di
Indonesia. Sekalipun harga ekspr krreaksi negatif terhadap volume eksprnya, namun nilai elastisitasnya harngir sernuanya brslfat inel;lstis h i k dalarn jangka pm&k maupuxrn jangka
panjang. Artinnya jika volume eksparnya mmhgkat, maka peningkatan volume ekspr hi akan direspon secara negatif at& harga ekspomya dengan prasentase yang kbih rendan dibanc'ing dengan prosentase pnigkatan volume ekspornya.
Seiain itu resipon negatif dari peningkatan volume ekspor tehadap harga ekspornya, secara statistika tidak semuanya krsifat signifikan, kaulai pada harga ekspr tikar ke Jepang (HXTKJP), harga ekspor tikar rata (HXTK), harga ekspor lampit ke Jepang [HXLPJP), harga
ekspor kufsi ke jepang (MXKSJP), dan harga ekspur keranjang ke Arnerika Serikat (HXKRAS). 6.5. Keragaan BIok lmpor Rotan Jadi Jepang dad Indonesia
Seperti halnya pada keragaan yang Iain, iceragaan impor rotan jadi Jepang dari tndonesia ini juga dibedakan menurut 5 macam jenis produk rotan yang mdiputi: tikar rotan, lampit
rotan, kursi rotan, rneukf rotail dan keranjang rotan. Adapun hasil estirnasi
keragaannya disajikan pala Tabel 2?.
TabeI 21. Hasii Estirnasi Keragaan Impor Ratan Jadi Jepang dari Indonesia
~MLPIN1 72 MKSIN
HMKSINT
MKSNL
/
-0.58827d 0.4601
/
0.0278 0.1982
1 -- -0.5?4309/ 1 /
1
-14.98107/ 3.3075441 -219.0631/ 0.2596531
1 / 1
0.0252 /
-0.1930/ 0.2607 F = 48.089 -0.6041/ 4.8160 RZ = 0,9537 DW = 1,742 -0.77251 -1.0434 3.03121 4.0943
1
f = R2
61,049
= 0.9421
ow =
1.459
DW=
1.350
MMBIN1
---
MKSNL MMBCH HMTKlNT HMLPlNT HMKSINT MMMBINT HMKRtNT
-
irnpar kursi Jepang dari negara tain = impor meubel Jepang dari China = harga impor tikar Jepang ditarnbah dengan nilai tarif imprnya atau HMTK1N * (1+TMTKJPII 00) = harga irnp~rlampit Jepang ditambah dengan nilai tarif irnparnya = harga impof kursi Jepang ditambah dengan nlai tarif impomya .- harga irnpor meubel Jepang ditarnbah derrgan nilai tarif i r n ~ r n y a harga impor keranjang Jepang ditarnbah dengan nilai tarif imporrrya
-
Perilaku irnpor totan jadi Jepang dari fndonesia hrarnpir sernuanya beveaksi fiegatif dengan harga irnpornya, d~manaharga impor y a y dipasang pada madel sudah rnerupakan gabungan antara harga impor itu send~riditarnbah dengan ksarnya nilai tarif impor, semakift
mahai haqa impor dan semakin tinggi tarit impar yang diterap~an,maka akan semakin
rnenurunkan vulurne permintaannya, yang pada gilirannya akan rnenurunkan pula volume ekspr produk rotan yang &pat ditawarkan ke Jepang. Jika volume prcduk mian yang dapat ditawarkan ke pasaran internasiunal (ternlama Jepang) semakin menurun, maka kinetja
pdusen rotan jadi di dalam n m juga akan sernakin menurun. Selain itu pwitaku pemintan impor rotan jadi jepavg dari Indonesia juga dipengamhi okh trarga maupun volume impor dari negara lain (China). Khusus untuk irnpar tikar {MTKIN)
periiakunya berkompetisi (bersubstitusij dengan harga impor iarnpit (HMLPIN), jika harga impar
lampit di Jepang sernakin maha! (ceteris paribus) maka pemintaan impor ierhadap tikar di Jepang akan sernakin meningkat dan berlaku sebliknya.
Selanjutnya permiiltaan akan produk rotan Indonesia di Jepang juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita rakyat Jepang (GDPJP) dengan respsn
yaw dinilai cttkup signifikan dan tnaangat elslis, karma niiai elastisitas GDPJP terbadap besarnya permintaan impor mtan jadi di Jepang semuanya di atas 1 ( > I) baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini berarti sdkit saja teqadi kenaikan pgndapatan di Jepng, maka ha1 itu akan sangat memxu kinaja ekswr rotan jadi lndanesia ke Jepang d~ngan prosenlase kenaikan yang lebih b a r diknding dengan prosentase kmaikan
pendapatannya. 8.6, Keragaan 81ak Harga impor Rotan Jadl Jepang dad Indonesia
Seperti pada keragaan impor rotan jadi, pada keragaan harga impor mian jadi Jepang dari Indonesia ini juga dikdakan menurut lid3 (5) macam jmjs prnduk rotan jadi. Adapun hasil
estimasi keragaannya dapat diiihat pada Tabel 22.
Tzbsl 22. Easil Estirnssi Ke~gaanHags tmpor Rotan dadi ,lei;sng dari tndonesia
No Variabel Endogen
Variakt
Estiamsi
Penjelas
Parameter
Probabilitas
77 HMKSIM
78
m
5,580848
O.QQQ1
2.79E.05
0,0075
7591
EXCRJP
>
Em
0.0122 0.7918
INTERCEP
-795.3f 4
0.0622
HXKSJPY
1.202523/
0.0834
1
1 WMKSPH 0.863773 0.0155 / HUKSINI / 0.3565171 0.0430 1 HMMBiN INTERCEP -1239.623 0,0769 / HXMWPI O.W13-07 0.9809 1 HMMBCH
0.854874
0.0542
0.391485
0,1020
--
,"-,u---u--,--"
Pdilai F regresi, RZ clan DW
F =
0,006976 0,0051 244,4801
EM
0.1840 0.318
? ,2061
4
=
0.9832
D~ =
1+567
=
35.896
R2
,
311,981
I
f
0,5787
0,8994 R2 =
0.8706
0.8227
1.2785 DW =
In7%
F =
16.063
EXCRJPl EXCRJPl HMMBlNl
Perifaku harga impw rotan jadi Jepang (RJ) dari Indonesia sernuanya ditentukan oleh tinggi rendahnya harga ekspor rotan jadi Indonesia yang ditujukan ke Jepang (harga FOB).
Semakin rnahal harga ekspor Indonesia yang ditawarkan ke Jepafig, maka akan sernakin rnahal
pula harga impomya di Jepang.
%lain itu peranan nilai tukar Yen terhadap dollar (EXCRJP) beserta harga impor rotan jadi dari negara lain (China dan PhiIipina) kecuali untuk harga impor keranjang, juga berreaksi positif dan cukup signifrkan terhadap harga impor RJ Jepang dari Indonesia.
Sebagai infomasi tambahan perfudisampaikan bahwa pesaing ubma Indonesia dalam
hat pasar rotan jadi di Jepang adalah China untuk prduk: tikar rotan, iampit rotan, meubel rotan, 'dan keranjang rotan; sedangkan untuk produk kursi rotan pesaing utamanya adalah Philipina.
Sementara itu peranan nilai tukar Yen terhadap dollar AS (Yen4 US) dalam ha1 rnernpengaruhi Raga impor rotan jadi Jepang dari indonesia dinilai cukup signifrkan dan cukup nxponsif, sedikit saja tejadi gejolak nitai tukar (kurs) Yen terhadap dollar AS, maka ha1 itu
akan sangat brpengaruh pada tinggi rendahnya harga i m ~ rotan r jadi Jepang yang brasal
dari t ndonesia, 3,7. Keragaan Blok Penyerapan Tenaga Kerja dan Pungutan Rotan
Hasil estimasi keragaan penyerapan tenaga kerja ini rneliputi penyerapan tenaga kerja
pada produksi 7' macam jenis komoditi rotan, yaitu penyerapan tenaga kerja pada: produksi rotan mentah (TKRM), praduksi rotan setengah jadi (TKRSJ, praduksi tikar rotan (TKTK),
prociuksi lampit rutan (TKLP), produksi kursi rotan (TKKS), produksi rneubl rotan (TKMB), dan panyerapan tenaga keja pada pmduksi keranjang Fatan (TKKR). Sementara itu pungutan rotan hanya ada pads pmduksl rotan mentah (IHMRM), sedangkan untuk jenis produk rotan lainnya
temasuk pungutan (pajak) ekspor tidak ada. Smua model penyerapan tenaga keja dan pungutan rotan ini berupa pemamaan identity, bntuk keragaan pyerapan tenaga kerja dan pungutan rotan ini ada pacfa Tabel23
t81 80
ITKRM
19.96Q4U * QRM (dalam oranghahunj
/TKRS = 101240 "QRS 82 'TKTK = 41 1,77/240 'QTK
83
a 85
,-,r LKKs
333,33/240 *QLP -=~ O O Q ~ O * Q ~ ITKMB = ~ I ~ ~ ~ O * Q M B = 266,671240 * QKR = TKRM +TKRS +TKTK ITKLP +TKI(S +TKMB +TKUR /IHHRM = (IHH'1000) • QRM/1000WO (daiam RpJuta) TKLP
-"-mu
,-,
-,
,,,,
,
-,
m u -
88
-I
Dalarn hal penyerapan tenaga keja, dari fujuah (7)m w r n komodite rotan yang meliptiti: rotan rnsntah, rotan setengah jadi, t&ar rotan, lampit rutan, kursi rotan, meukl mtan
dan keranjang rotan ternyata yang paling k a r peranannya adalah mukl rotan (500 MOWton) berikutnya tikar rotan (4t2 HOWton), kursi rotan (400 HOKEton) dan terkecl adalah
rotan setengah jadi (10 HOWton). Di sisi lain pungutan pemerintah yam dapat diprubh dari
usaha peratanan di Indonesia ini retaW kecil, yaitu hanya dari fHH rotan yang besarnya Wariasi antafa tergantung Bnis dan diarnakr rotan yang bsamya rata-rata uniuk tahun
1997 sekitslr Rp 87fKg. Sementara itu untuk kinerja ekspr produk rotan j&i tak dibdakukan
pajak ekspor, kamna hasil hutan mn kayu yang krupa rotan ini merupakan hasl hutan ikutan
dari hasil utamanya benrpa k a y , untuk itu mafia dibidang peratanan ini sebamya sangat dipacu dan dipermudah seicali oieh gemerintah,