VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Tidak terjadi interaksi nyata antar perlakuan metode pengendalian gulma dan varietas pada semua parameter yang diamati. 2. Metode pengendalian gulma dengan cara penyiangan memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan metode pengendalian dengan cara mulsa jerami, herbisida dan tanpa penyiangan. 3. Varietas Anjasmoro mempunyai pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan varietas Baluran maupun Seulawah.
B. Saran 1. Untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang baik diperlukan metode pengendalian dan varietas yang baik. 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai metode pengendalian gulma digunakan untuk tanaman kedelai sehingga dapat meningkatkan produktivitas kedelai. 3. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai varietas lain yang dapat meningkatkan hasil kedelai dengan kualitas terbaik.
48
49
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, T dan Rini, W. 2002. Meningkatkan Hasil Panen Kedelai. PT Penebar Swadaya, Jakarta. 86 hal. Adisarwanto. T. 2005. Budidaya Kedelai dengan Pemupukan yang Efektif dan Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Penebar Swadaya. Malang. Akbar, A. 2012. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Waktu Penyiangan pada Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Varietas Grobogan. Budidaya Pertanian, FP-UB. hal. 1- 11. (http://wartabepe.staff.ub.ac.id/files/2012/11/ JURNAL1.pdf). diakses tanggal 12 januari 2015). Anonim,
2001. BPS : Data Statistik Tahunan Produksi Kedelai. (http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php). Diakses 27 desember 2014.
Anonim,
2002. BPS : Data Statistik Tahunan Produksi Kedelai. (http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php). Diakses 27 desember 2014.
Anonim,
2004. BPS : Data Statistik Tahunan Produksi Kedelai. (http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php). Diakses 27 desember 2014.
Azwir dan A. Tanjung 1991. Penampilan Sifat Agronomis, Hasil, dan Komponen Beberapa Galur kedelai Lahan Kering Masam. Penelitian Tanaman Semusim, 1991. Balai Penelitian Tanaman Pangan, Bogor. Badan Pusat Statistik (BPS). Indonesia, Data Sstatistik Tahunan Produksi Kedelai, (http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php). Diakses 27 desember 2014. Cahyono, B. 2007. Kedelai Tehnik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. CV Aneka ilmu. Semarang. PP. 153. Djojosumarto, panut. 2004. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. Fadhly, A.F. dan Tabri, F. 2004. Pengendalian gulma pada tanaman jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. Goldsworthy, P. R. dan N. M. Fischer. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. 874 hal. Harjadi, S. S. M. M. 1991. Pengantar Agronomi. PT Gramedia. Jakarta. Hasanudin, Erida, G., dan Safmaneli. 2011. Pengaruh Persaingan Gulma Synedrella nodiflora L. Gaertn pada Berbagai Densitas Terhadap Pertumbuhan Hasil Kedelai. FP-Universitas Syiah Kuala, Aceh
50
Hidayati mas’ud. 2009. 118-123. Komposisi dan Efisiensi Pengendalian Gulma pada Tanaman Kedelai Dengan Penggunaan Bokashi email (
[email protected], diakses 27 November 2014). Hendrival, Zurrahmi wirda, Abdul azis. 2014. Periode Kritis Tanaman Kedelai Terhadap Persaingan Gulma (http://download.portalgaruda.org/article. php?article=160095&val=3944&title=PERIODE%20KRITIS%20TANA MAN%20KEDELAI%20TERHADAP%20PERSAINGAN%20GULMA, diakses 08 januari 2015). Irwan, W.A. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai. Jatinangor : Universitas Padjadjaran. Jumin, Hasan Basri. 2005. Dasar–Dasar Agronomi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Knezevic, S.2., Evans, S.P., Brankenship, E.E., Van Acker, R.C., dan Lindquiest, J.L. 2002.Critical period for weed control the concept and data anolisis. Weed cscience 50”773-786. Manarung, J.P. dan E. Syam’un. 2003. Hubungan Komponen Had Dengan Hasil Kedelai (Glycine max (L) Merr) yang Ditanam pada Lahan Diolah Berbeda Sistem dan Berasosiasi Dengan Gulma. J. Agrivigor 3 (2): 179188. Monaco, Thomas, J. 2002. Weed science: principle sand practices Ed IV. John Wiley And Sons, inc. (http://www.abebooks.com/servlet/BookDetails PL?bi= 11734456580& searchurl=curl%3D%2Fisbn%2F0471370517% 2F, diakses tanggal 27 november 2014). Muhammad, R. 2012. Pengaruh sistem olah tanah dan ketebalan mulsa sekam padi (Oryza sativa) sebagai pengendalian gulma pada pertanaman kedelai (Glycine max L.) var. Grobogan. Skripsi Jurusan Budidaya Pertanian. FP-UB (unpublished). Mulyatri. 2003. Peranan Pengolahan Tanah dan Bahan Organik Terhadap Konservasi Tanah dan Air. Prosseding Seminar Nasional. Hasil-hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi. Jurnal Ilmu Pertanian. 13(1) : hal 65 – 76. Nurjanah, U. 2003. Pengaruh Dosis Herbisida Glisofat dan 2,4-D Terhadap Pergeseran Gulma dan Tanaman Kedelai Tanpa Olah Tanah 5 (1) : hal 27-33 Prastyo, G. dan Dwi, O.H. 2008. Kemampuan Kompetisi Beberapa Varietas Kedelai (glicicemant) Terhadap Gulma Alang-alang (imperrata cylandrica) dan Teki (cyperus rotunda). Pringgohandoko, B. dan O.S. Padmini 1999. Pengaruh Rhizo-plus dan Pemberian Cekaman Air Selama Stadik Reproduksi Terhadap Hasil dan Kwalitas Biji Kedelai. Agrivet Vo l l.
51
Purba, E. 2009. Keaneragaman Herbisida Dalam Pengendalian Gulma Mengatasi Populasi Gulma Resisten dan Toleran Herbisida. makalah ini disajikan dalam pidato pengukuhan. Universitas Sumatra Utara. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2014. Deskripsi Kedelai. (http://puslittan.bogor.net/index.php?bawaan=varietas/varietas_detail&ko moditas=05025&id=Wilis&pg=4&varietas=1, diakses tgl 3 maret 2015). Sadjad, S. 1993. Kuantifikasi Metabolisme Benih. Gramedia, Jakarta. Serangmo, Max, J.K., Peters, O,B., dan Diana,Y,L. 2004. Aplikasi Beberapa Macam Mulsa Organik dan Tingkat Pemberian Air Terhadap Beberapa Sifat Tanah, efisiensi legume vol.11 no. 2 : 9 - 15. Sukman, Yernelis dan Yakup. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. PT. Grafindo persada (http://library.um.ac.id/freecontents/index.php/buku /detail/gulma-teknik-pengendaliannya-hj-yernelis-sukman-yakup2893.html, jakarta. diakses 27 november 2014). Sumarno, dan A.G. Manshuri. 2007. Teknik Produksi dan Pengembangan Kedelai. jilid kedua. Terjemah Catur Herison. ITB-Press, Bandung. Sumarno. 1985. Teknik Pemuliaan Kedelai. Hal. 243 – 261. Dalam : S. Somaatmaja, M. Ismunaji dkk (Eds). Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. Taufiq, T. M. M. dan I. Novo. 2004. Kedelai, Kacang Hijau dan Kacang Panjang. Absolut Press. Yogyakarta. Zahrul, F., Mawardi., dan Melizawati. 2012. Teknik Pengendalian Gulma dan Pengelolaan Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai. Vol 12, No. 3.
52
Lampiran 1. Hasil Analisis Vegetasi Awal Nilai Koefisien Komunitas (C) dari Tiga Blok No.
Jenis Gulma
SDR Blok Blok I II
C
SDR Blok Blok I III
C
SDR Blok Blok II III
C
1
Acalypha indica
3,73
5,55
3,73
3,73
6,66
3,73
5,55
6,66
5,55
2
Ageratum canyzoides
5,69
5,40
5,40
5,69
7,50
5,69
5,40
7,50
5,40
3
Alternanthera peloxeroides
11,20
10,96 10,96 11,20 15,16 11,20 10,96 15,16
10,96
4
Marsilea crenata
4,63
3,54
3,54
4,63
2,15
2,15
3,54
2,15
2,15
5
Cynodon dactylon
4,67
6,18
4,67
4,67
4,46
4,46
6,18
4,46
4,46
6
Cyperus iria L.
42,00
36,33 36,33 42,00 35,88 35,88 36,33 35,88
35,88
7
Panikum repens
13,39
7,95
7,95 13,39 1,99
1,99
7,95
1,99
1,99
8
Euphorbia hirta
1,85
2,70
1,85
1,85
1,85
2,70
2,68
2,68
9
Ischaemum timorense
9,61
14,69
9,61
9,61 19,30 9,61 14,69 19,30
14,69
10
Lindernia crustacea
0,00
0,83
0,00
0,00
1,34
0,00
0,83
1,34
0,83
11
Phyllanthus urinaria
0,27
0,83
0,27
0,27
0,00
0,00
0,83
0,00
0,00
12
Paspalum commersonii L.
1,85
1,04
1,04
1,85
1,08
1,08
1,04
1,08
1,08
13
Ludwigia habit
1,09
4,00
1,09
1,09
1,80
1,09
4,00
1,80
1,80
100
100
86,45
100
100 78,74 100
100
87,48
Jumlah
Keterangan: SDR = Summed Dominance Ratio C = Koefisien Komunitas
2,68
53
Lampiran 2. Hasil Analisis Terhadap Tanaman 1) Tinggi Tanaman Tinggi Tanaman 3 MST Tabel Analisis Varians (ANOVA) Sumber Derajat Jumlah Ragam Bebas Kuadrat SR DB JK Blok 2 0,378 Perlakuan 11 301,210 A 3 42,750 RL 1 3,604 RQ 1 34,242 RK 1 4,903 V 2 253,625 AxV 6 4,836 Error 22 10,448 Jumlah 35 312,036
Kuadrat Tengah KT 0,189 27,383 14,250 3,604 34,242 4,903 126,812 0,806 0,475
F Hitung 0,40 57,67 30,01 7,59 72,10 10,33 267,03 1,70
F Tabel 5% 4,3 2,26 3,05 4,3 4,3 4,3 4,3 2,55
1% 7,94 3,18 4,82 7,94 7,94 7,94 7,94 3,76
Tinggi Tanaman 6 MST Tabel Analisis Varians (ANOVA) Sumber Derajat Jumlah Ragam Bebas Kuadrat SR DB JK Blok 2 7,123 Perlakuan 11 939,281 A 3 353,585 RL 1 43,091 RQ 1 278,834 RK 1 31,659 V 2 570,609 AxV 6 15,088 Error 22 51,858 Jumlah 35 998,263
Kuadrat Tengah F Hitung KT 3,561 1,51 85,389 36,22 117,861 50,00 43,091 18,28 278,834 118,29 31,659 13,43 285,304 121,03 2,514 1,07 2,357
F Tabel 5% 4,3 2,26 3,05 4,3 4,3 4,3 4,3 2,55
1% 7,94 3,18 4,82 7,94 7,94 7,94 7,94 3,76
54
Tinggi Tanaman 9 MST Tabel Analisis Varians (ANOVA) Sumber Derajat Jumlah Ragam Bebas Kuadrat SR DB JK Blok 2 0,057 Perlakuan 11 799,229 A 3 432,393 RL 1 59,248 RQ 1 86,645 RK 1 286,499 V 2 357,702 AxV 6 9,134 Error 22 16,679 Jumlah 35 815,966
Kuadrat Tengah F Hitung KT 0,028 0,04 72,657 95,83 144,131 190,10 59,248 78,14 86,645 114,28 286,499 377,89 178,851 235,90 1,522 2,01 0,758
F Tabel 5% 4,3 2,26 3,05 4,3 4,3 4,3 4,3 2,55
1% 7,94 3,18 4,82 7,94 7,94 7,94 7,94 3,76
Tinggi Tanaman 12 MST Tabel Analisis Varians (ANOVA) Sumber Derajad Jumlah Ragam Bebas Kuadrat SR DB JK Blok 2 4,727 Perlakuan 11 896,738 A 3 586,441 RL 1 106,706 RQ 1 129,087 RK 1 350,647 V 2 287,489 AxV 6 22,807 Error 22 40,845 Jumlah 35 942,311
Kuadrat Tengah KT 2,363 81,522 195,480 106,706 129,087 350,647 143,744 3,801 1,856
F Hitung 1,27 43,91 105,29 57,47 69,53 188,86 77,42 2,05
F Tabel 5% 4,3 2,26 3,05 4,3 4,3 4,3 4,3 2,55
1% 7,94 3,18 4,82 7,94 7,94 7,94 7,94 3,76
55
2) Indeks Luas Daun Tabel Analisis Varians (ANOVA) Sumber Derajad Jumlah Ragam Bebas Kuadrat SR DB JK Blok 2 6,884 Perlakuan 11 296,979 A 3 157,627 RL 1 4,315 RQ 1 22,768 RK 1 130,543 V 2 130,089 AxV 6 9,263 Error 22 48,04 Jumlah 35 351,904
Kuadrat Tengah KT 3,442 26,998 52,542 4,315 22,769 130,543 65,044 1,544 2,184
F Hitung 1,58 12,36 24,06 1,97 10,43 59,78 29,79 0,70
F Tabel 5% 4,3 2,26 3,05 4,3 4,3 4,3 4,3 2,55
1% 7,94 3,18 4,82 7,94 7,94 7,94 7,94 3,76
3) Jumlah Bintil Akar Tabel Analisis Varians (ANOVA) Sumber Derajad Jumlah Ragam Bebas Kuadrat SR DB JK Blok 2 4,455 Perlakuan 11 176,051 A 3 98,322 RL 1 8,433 RQ 1 45,069 RK 1 44,820 V 2 66,476 AxV 6 11,253 Error 22 21,172 Jumlah 35 201,677
Kuadrat Tengah KT 2,227 16,004 32,773 8,433 45,069 44,820 33,238 1,875 0,962
F Hitung 2,31 16,63 34,06 8,76 46,83 46,57 34,54 1,95
F Tabel 5% 4,3 2,26 3,05 4,3 4,3 4,3 4,3 2,55
1% 7,94 3,18 4,82 7,94 7,94 7,94 7,94 3,76
56
4) Bobot Kering Tanaman Tabel Analisis Varians (ANOVA) Sumber Derajad Jumlah Ragam Bebas Kuadrat SR DB JK Blok 2 2,554 Perlakuan 11 69,018 A RL RQ RK V AxV
Error Jumlah
3 1 1 1 2 6 22 35
43,484 11,987 19,199 12,298 21,354 4,179 14,999 86,572
Kuadrat Tengah KT 1,277 6,274 14,494 11,986 19,199 12,298 10,677 0,696 0,682
F Hitung 1,87 9,21 21,26 17,58 28,16 18,04 15,66 1,02
F Tabel 5% 4,3 2,26 3,05 4,3 4,3 4,3 4,3 2,55
1% 7,94 3,18 4,82 7,94 7,94 7,94 7,94 3,76
5) Jumlah Polong Per Tanaman Tabel Analisis Varians (ANOVA) Sumber Derajad Jumlah Ragam Bebas Kuadrat SR DB JK Blok 2 2,722 Perlakuan 11 256,305 A RL RQ RK V AxV
Error Jumlah
3 1 1 1 2 6 22 35
159,861 19,339 42,25 98,272 88,222 8,222 22,611 281,639
Kuadrat Tengah KT 1,361 23,300 53,287 19,339 42,25 98,272 44,111 1,370 1,028
F Hitung 1,32 22,67 51,85 18,82 41,11 95,62 42,92 1,33
F Tabel 5% 4,3 2,26 3,05 4,3 4,3 4,3 4,3 2,55
1% 7,94 3,18 4,82 7,94 7,94 7,94 7,94 3,76
57
6) Jumlah Plong Berisi Per Tanaman Tabel Analisis Varians (ANOVA) Sumber Derajad Jumlah Ragam Bebas Kuadrat SR DB JK Blok 2 0,167 Perlakuan 11 178,667 A RL RQ RK V AxV
Error Jumlah
3 1 1 1 2 6 22 35
50,889 0,0222 18,778 32,089 113,167 14,611 35,167 214
Kuadrat Tengah KT 0,083 16,242 16,963 0,022 18,778 32,089 56,583 2,435 1,598
F Hitung 0,05 10,16 10,61 0,01 11,75 20,07 35,40 1,52
F Tabel 5% 4,3 2,26 3,05 4,3 4,3 4,3 4,3 2,55
1% 7,94 3,18 4,82 7,94 7,94 7,94 7,94 3,76
7) Bobot Kering Biji Per Tanaman Tabel Analisis Varians (ANOVA) Sumber Derajad Jumlah Ragam Bebas Kuadrat SR DB JK Blok 2 0,012 Perlakuan 11 104,723 A RL RQ RK B AxB
Error Jumlah
3 1 1 1 2 6 22 35
69,223 2,403 5,570 61,25 30,693 4,807 10,629 115,365
Kuadrat Tengah KT 0,006 9,520 23,074 2,403 5,570 61,25 15,3465 0,801 0,483
F Hitung 0,02 19,70 47,76 4,97 11,53 126,77 31,76 1,66
F Tabel 5% 4,3 2,26 3,05 4,3 4,3 4,3 4,3 2,55
1% 7,94 3,18 4,82 7,94 7,94 7,94 7,94 3,76
58
LAMPIRAN 3. Hasil Analisis Terhadap Gulma Akhir
Nilai Koefisien Komunitas (C) dari Semua Perlakuan
No Jenis Gulma Tanp a
SDR Muls a Penyi- Jeram Herbiangan i sida
C
A0 : A1
A0 : A2
A0 : A3
A1 : A2
A1 : A3
A2 : A3 4,49
1
Acalypho Indica
4,05
0
5,25
4,49
0
4,04
4,04
0
0
2
ageratum Canyzoides
2,90
0
2,24
1,91
0
2,24
1,91
0
0
1,91
3
Alternanthera peloyeroides 10,75
0
12,28
11,07
0
10,74
10,74
0
0
11,07
4
Marsilea crenata
2,28
0
2,06
1,73
0
2,06
1,72
0
0
1,72
5
Cynodon Dactylon
5,94
0
4,16
3,85
0
4,16
3,84
0
0
3,84
6
Cyperus Iria (L)
29,56
0
38,60
44,75
0
29,56
29,56
0
0
38,6
7
Danikum Repens
12,85
0
13,77
13,64
0
12,84
12,83
0
0
13,64
8
Euphorbia Hirta
4,08
0
0,00
0,00
0
0
0
0
0
0
9
Ischaemum timorense
8,30
0
6,69
11,45
0
6,69
8,29
0
0
6,69
10 Lindernia Crustacea
2,85
0
0,00
0,00
0
0
0
0
0
0
11 Phylonthus Urinaria
1,87
0
0,65
0,56
0
0,65
0,56
0
0
0,56
12 Paspalum commersonii L.
2,99
0
0,00
0,00
0
0
0
0
0
0
13 Ludwigia habit
11,59 100,0 0
0
14,29 100,0 0
6,57 100,0 0
0
11,21
6,56
0
0
6,57
0
84,21
80,07
0
0
89,09
Jumlah
0
59
LAMPIRAN 4. Tata Letak ( Lay Out ) Pengambilan Gulma Awal Blok 1
Blok 2
Blok 3
19,7 m
160 cm Keterangan : Ukuran petak perlakuan analisis vegetasi gulma awal adalah 50 x 50 cm menggunakan metode kuadrat secara acak.
60
LAMPIRAN 5. Tata Letak ( Lay Out ) Penelitian 6,1 m b a
A3V1
A1V1
A0V3
A1V2
A2V2
A3V3
A2V1
A3V1
A2V1
A0V3
A0V1
A3V2
A2V3
A3V2
A0V1
A2V2
A3V3
A1V2
A3V2
A1V2
A3V1 19,7 m
A0V1
A1V3
A1V1
A1V3
A2V1
A0V2
A3V3
A0V3
A2V3
A0V2
A2V3
A2V2
A1V1
A0V2
A1V3
Blok I
Blok II
Blok III 0,3 m
Keterangan : a = Panjang Bedengan 160 cm b =Lebar Bedengan 140 cm Jarak per petak = 30 cm
61
LAMPIRAN 6. Gambar Petak Perlakuan
140 cm
b
a
A1
A2
160 cm
Keterangan: = tanaman kedelai a = jarak tanaman 20 cm b = jarak tanaman 40 cm A1 = tanaman pokok A2 = tanaman korban
62
LAMPIRAN 7. Dokumentasi Penelitian 1. Pengambilan gulma awal sebelum olah tanah
2. Pengolahan tanah dan pembentukan bedengan
63
3. Bentuk bedengan awal
4. Bentuk bendengan sempurna
64
5. Petak perlakuan yang sudah disiapkan lubang tanam
6. Perkecambahan kedelai
65
7. Pertumbuhan tanaman kedelai
8. Fase tanaman kedelai berbunga
66
9. Fase tanaman kedelai berbuah