BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel pengetahuan perpajakan, tarif pajak, pemeriksaan pajak, kualitas pelayanan, efektivitas pelayanan, kondisi perekonomian, hukum yang berlaku, dan timbal balik pemerintah berpengaruh simultan terhadap ketidakpatuhan wajib pajak. Hasil ini menunjukkan bahwa ketidakpatuhan wajib pajak dalam membayar pajak dipengaruhi oleh banyak faktor secara bersama-sama diantaranya yaitu pengetahuan yang dimiliki wajib pajak, tarif pajak yang dikenakan, pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh pemerintah, kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak, efektifitas pelayanan yang telah dilakukan, kondisi perekonomian di Indonesia, dan timbal balik yang diberikan oleh pemerintah ketika kewajiban membayar pajak telah terpenuhi. 2. Variabel pengetahuan perpajakan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap ketidakpatuhan wajib pajak (Y) dengan taraf signifikan sebesar 0,012 yang lebih kecil dari 0,05. Artinya pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai perpajakan yang dimiliki oleh seorang wajib pajak dapat mempengaruhinya untuk tidak memenuhi kewajibannya untuk patuh dalam membayar pajak.
3. Variabel
tarif
pajak
(X2)
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
ketidakpatuhan wajib pajak (Y) dengan taraf signifikan sebesar 0,009 yang lebih kecil dari 0,05. Artinya tarif pajak berpengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai atau tarif yang dibebankan kepada wajib pajak mempengaruhi wajib pajak untuk patuh terhadap peraturan perpajakan. 4. Variabel pemeriksaan pajak (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketidakpatuhan wajib pajak (Y) dengan taraf signifikan sebesar 0,399 yang lebih besar dari 0,05. Artinya pemeriksaan pajak tidak berpengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak. Hasil ini menujukkan bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak atau petugas pajak tidak memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kepatuhannya dalam membayar pajak yang menjadi kewajibannya. 5. Variabel kualitas pelayanan (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap ketidakpatuhan wajib pajak (Y) dengan taraf signifikan sebesar 0,034 yang lebih kecil dari 0,05. Artinya kualitas pelayanan berpengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak. Hasil ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh para petugas perpajakan memberikan pengaruh yang besar pada ketidakpatuhan wajib pajak. 6. Variabel efektivitas pelayanan (X5) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketidakpatuhan wajib pajak (Y) dengan taraf signifikan sebesar 0,069 yang lebih besar dari 0,05. Artinya efektivitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak. Hasil ini menunjukkan bahwa pelayanan
yang berkualitas belum tentu efektif, oleh sebab itu dalam penelitian ini memberikan hasil bahwa pelayanan perpajakan yang efektif tidak memberikan pengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak. 7. Variabel kondisi perekonomian (X6) berpengaruh secara signifikan terhadap ketidakpatuhan wajib pajak (Y) dengan taraf signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Artinya kondisi perekonomian berpengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak. Hasil ini menunjukkan keadaan perekonomian yang tidak stabil membuat keadaan ekonomi wajib pajak juga terpengaruh, hal ini akan berdampak pada ketidakpatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. 8. Variabel hukum yang berlaku (X7) berpengaruh secara signifikan terhadap ketidakpatuhan wajib pajak (Y) dengan taraf signifikan sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05. Artinya hukum yang berlaku berpengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan sanksi atau hukum yang berlaku dalam perpajakan dapat memberikan pengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. 9. Variabel timbal balik pemerintah (X8) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketidakpatuhan wajib pajak (Y) dengan taraf signifikan sebesar 0,636 yang lebih besar dari 0,05. Artinya timbal balik pemerintah tidak berpengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak. Hasil ini memberikan pengertian bahwa timbal balik yang akan diperoleh wajib pajak dari pemerintah ketika membayar pajak tidak memberikan pengaruh terhadap ketidakpatuhan wajib pajak dalam membayar pajak.
5.2 Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi pemerintah kota Surabaya terutama di kelurahan Rungkut, dalam menerapkan sistem perpajakan diharapkan dapat tepat waktu dalam menyampaikan surat pemberitahuan. Selain itu, diharapkan pihak kantor pajak lebih memperhatikan sistem yang mengatur keseluruhan dalam pelaksanaan perpajakan mulai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, elemen hukumnya mulai dari undang-undang hingga peraturan pelaksanaanya. Sehingga dari sistem tersebut membuat masyarakat memenuhi kewajiban perpajakannya. 2. Bagi aparatur atau pegawai pajak, diharapkan dapat memberikan sikap yang baik kepada wajib pajak dalam memberikan pelayanan, sehingga proses perpajakan dapat berjalan dengan lancar dalam mengikuti proses perpajakan. Karena jika pelayanan pegawai pajak tidak baik, akan membuat wajib pajak enggan untuk membayar pajak sesuai ketentuan yang berlaku, yang akan berdampak pada kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. 3. Bagi masyarakat, sebaiknya mematuhi kewajibannya dalam membayar pajak. Hal ini dikarenakan, pajak merupakan sumber pendapatan bagi negara yang menjadi penopang kehidupan negara Indonesia yang digunakan untuk pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Oleh karena itu, penting bagi wajib pajak untuk membayar pajak yang menjadi kewajibannya.
JADWAL PENELITIAN ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN WAJIB PAJAK DI WILAYAH KECAMATAN RUNGKUT SURABAYA
2014 Nama Kegiatan
No
November
2015 Februari
Maret
April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
ACC Judul
2
ACC Proposal
3
Revisi Kuesioner
4
ACC Kuesioner & Bab 1, Revisi Bab 2
5
ACC Bab 1,2,3
6
ACC Bab 4,5
7
ACC Intisari
8
ACC abstrak