Perspektif dan Isu Background and Historical Perspective - Pada Januari 2008, IASB menerbitkan versi revisi dari 2 standar
utam yaitu IFRS 3 (bisnis kombinasi) dan IAS 27 (konsolidasi laporan keuangan). - Secara signifikan mengubah akuntansi untuk kombinasi bisnis dan transaksi kepentingan non pengendali. - Standar revisi adalah hasil dari fase kedua dari proyek bisnis kombinasi yang dilakukan bersama-sama dengan FASB, untuk meningkatkan laporan keuangan sementara yang dipopulerkan oleh IASB - Tahap pertama dalam bisnis kombinasi : FASB menerbitkan FAS 141 dan IASB menerbitkan versi asli IFRS 3. Kesimpulan : hampir semua kombinasi bisnis melibatkan pembelian satu entitas dengan entitas lainnya dengan menggunakan satu metode akuntansi yang dilambangkan sebagai metode pembelian
- Dalam IFRS, secara tradisional mengizinkan 2 metode
yang berbeda dalam akuntansi untuk bisnis kombinasi. Dua metode itu adalah : 1. Metode pembelian : diperlukan biaya yang sebenarnya dari akuisisi yang diakui termasuk selisih atas jumalah alokasi nilai wajar aktiva bersih yang dapat diidentifikasi yang umumnya dikenal sebagai goodwill. 2. Metode pooling-of-interest : tersedia ketika seperangkat kriteria ketat bertemu yang mengakibatkan penggabungan nilai buku dari entitas tanpa penyesuaian untuk mencerminkan nilai wajar aset yang diperoleh dari kewajiban tanpa pengakuan goodwill.
- IFRS 3 dan IAS 27 yang telah direvisi memperkenalkan
sejumlah perubahan dalam akuntansi untuk kombinasi bisnis dan penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Perubahan ini menpengaruhi jumlah goodwill dan kepentingan non pengendali serta hasil usaha pada tahun akuisisi dan tahun-tahun mendatang. - Goodwill diukur dari perbedaan antara : 1. Tanggal akuisisi nilai wajar kepemilikan saham perusahaan yang mengakuisisi sebelumnya sebelum akuisisi itu diadakan. 2. Tanggal akuisisi nilai wajar dari aset teridentifikasi yang diakuisisi dan kewajiban yang diasumsikan goodwill yang dapat muncul dalam konteks kombinasi bisnis tidak pada pembelian.
- Prinsip inti dari IFRS 3 yang telah direvisi adalah mengakui
aset yang diperoleh dan kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi nilai wajar dan mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan yang diakuisisi. - Pada bab ini membahas secara rinci penerapan metode akuisisi akuntansi untuk kombinasi bisnis dan oada tingkat yang lebih rendah yaitu akuntansi untuk goodwill. - Bab ini juga membahas 2 pilihan yang diperbolehkan untuk kepentingan non pengendali berdasarkan IFRS 3. 1. Mengukur pendapatan kepentingan non pengendali sebesar nilai wajar dan untuk mengalokasikan goodwill yang tersirat pada kepentingan non pengendali.
2. Opsi untuk mengukur pendapatan kepentingan non pengendali pada bagian proporsional dari kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi asetnya dalam laporan keuangan konsolidasi. - Akuntansi untuk aset dan kewajiban dari entitas yang diperoleh dalam bisnis kombinasi sangat tergantung pada nilai wajar yang ditugaskan pada tanggal transaksi.
Defenisi Istilah Accounting consolidation : proses penggabungan laporan keuangan
dari perusahaan induk pada satu atau lebih perusahaan anak yang secara hukum terpisah dan berbeda entitas ekonominya. Akuisisi : kombinasi bisnis dimana satu entitas memperoleh kendali atas aktiva bersih dan operasi lain dalam pengalihan aset, timbulnya kewajiban dan penerbitan ekuitas Acquisition date : tanggal dimana akuisisi diperoleh. Acquisition method : metode akuntansi untuk setiap kombinasi bisnis berdasarkan IFRS. Metode ini membutuhkan : 1. Mengidentifikasi perusahaan pengakuisisi 2. Menentukan tanggal akuisisi 3. Pengakuan dan pengukuran aset dan kewajiban yang diakuisisi 4. Pengakuan dan pengukuran goodwill
Acquisition-related cost : biaya yang dikeluarkan oleh
pengakuisisi untuk masuk ke dalam bisnis kombinasi. Aseset : sebuah sumber daya ekonomi saat ini. Aset harus mampu diukur secara handal. Bargain Purchase : kombinasi bisnis dimana tanggal akuisisi pada jumlah aset yang teridentifikasi yang diakuisisi diukur sesuai dengan IFRS 3, melebihi keseluruhan tanggal akuisisinilai wajar, ditambah dengan jumlah kepentingan non pengendali yang diakuisisi ditambah dengan, kepemilikan saham yang diakuisisi pada nilai wajar sebelum pemegang akuisisi diakuisisi. Closing date : Hari dimana pengakuisisi secara hukum mentransfer pertimbangan, mengakuisisi aset dan mengasumsi kewajiban yang diakuisisi.
Combine finansial statement : laporan keuangan yang
menyajikan posisi keuangan hasil usaha emtitas yang terpisah terkait dengan kepemilikan umum tetapi seolaholah mereka satu kesatuan. Consolidated financial statement : laporan keuangan dari kelompok yang disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal. Cost method : sebuah metode akuntansi dimana investasi diakui sebesar harga perolehan. Equity interest : kepentingan ekuitas yang digunakan secara luas dari investor pemilik entitas. Favorable contract : kontrak yang menguntungkan jika persyaratan lebih menguntungkan dibandingkan istilah pasar saat ini.
Goodwill : aset tidak berwujud yang diperoleh dalam
penggabungan usaha yang dapat mewakili manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan berasal dari kombinasi bisnis yang tidak dialokasikan untuk aset individual teridentifikasi dan dikenal secara terpisah dari yang lainnya. Intangible asset : sebuah aset non moneter teridentifikasi yang tidak memiliki substansi fisik. Leverage by out : sebuah transaksi tunggal dimana saham pengendali dari entitas target yang diperoleh dari pemilik target yang sering diselenggarakan sebagai kemitraan ekuitas perseroan terbatas. Liability : kewajiban ekonomi tanpa syarat yang penyelesaiannnya dapat menghasilkan arus keluar dari entitas sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi.
No controlling interest : aktiva bersih anak perusahaan
yang tidak langsung disebabkan induknya. Owner : pemilik yang menggunakan secara luas kepentingan ekuitas dalam entitas milik investor atau bersama. Refresh acquitision : ketika akuisisi menjadi satu kesatuan sehingga isu-isu saham mantan pemilik dari entitas target yang menjadi pemilik mayoritas dari entitas penggantinya Separated financial statement : laporan keuangan yang disajikan oleh induk yang investor dalam perusahaan tersebut dikendalikan bersama dimana investasi diperhitungkan atas dasar kepentingan langsung. Unrelized inter company profit : selisih harga transaksi dan nilai tercatat dari item yang ditransfer dari induk untuk anak yang tidak dijual pada entitas luar pada akhir periode.
Concepts, Rules and Examples
IFRS 3 (R) and IAS 27 (R) and International Accounting Convergens Poin penting yang diperkenalkan dalam revisi IFRS 3 adalah : Opsi untuk mengukur pendapatan kepentingan non pengendali pada nilai wajar. Akuisisi yang terkait biaya dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Dalam akuisisi bertahap, sebelumnya yang memegang kepemilikan saham di perusahaan diukur kembali pada tanggal akuisisi pada nilai wajar dengan untung dan rugi yang diakui dalam laporan laba rugi. Menilai kembali klasifikasi atau menunjukan aset dan kewajiban yang disyaratkan oleh IFRS. Pertimbangan kontijen diukur pada nilai wajar pada tanggal terjadinya bisnis kombinasi.
Kewajiban kontigensi dari akuisisi yang diakui pada
nilai wajar. Hak yang diperoleh kembali diakui sebagai aset tak berwujud yang terpisah dari goodwill. Pisahkan akuntansi yang sudah ada hubungan. Aset teridentifikasi diukur atas dasar yang sama dengan kewajiban yang terkait. Poin penting yang diperkenalkan dalam revisi IFRS 27 adalah : Perubahan kepentingan pengendali induk yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian yang dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Effective Date and Transition Provisions Entitas pelaporan yang diterapkan dalam IFRS 3 secara
prospektif untuk kombinasi bisnis pada tanggal akuisisi atau setelah periode tahunan dimana standar diadopsi. Entitas pelaporan tidak diizinkan untuk retrospektif menyesuaikan nilai tercatat aset dan kewajiban dari bisnis kombinasi yang sebelumnya diakui untuk efek dari pernyataan baru.
Objective Tujuan utam dari standar baru adalah untuk meningkatkan
relevansi, kesetiaan representasional, transparansi dan daya banding informasi yang diberikan dalam laporan keuangan tentang kombinasi bisnis dan pengaruhnya terhadap entitas pelaporan dengan membentuk prinsip dan persyaratan sehubungan dengan akuisisi, dimana persyaratannya sebagai berikut : a. mengakui dan mengukur aset teridentifikasi yang diakuisisi, kewajiban yang diasumsikan dan kepentingan non pengendali yang diakuisisi jika ada. b. mengakui dan mengukur goodwill c. menentukan sifat dan tingkat pengungkapan yang cukup.
d. rekening dan laporan untuk kepentingan non pengendali pada anak perusahaan. e. dekonsolidasi anak ketika berhenti memegang saham mayoritas.
Scope Ruang lingkup standar adalah pembentukan joint
venture. Akuisisi aset yang tidak mewakili bisnis. Kombinasi antara entitas atau bisnis dibawah common control.
Business Combination Berdasarkan prinsip biaya yang diterapkan IFRS 3
transaksi pertukaran harus dicatat pada biaya. Biaya yang dialokasikan ke aset yang diperoleh dan kewajiban yang diasumsikan serta goodwill adalah harus diakui antara biaya dan nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diakuisisi.
Determining Fair Value Akuntansi untuk akuisisi membutuhkan penentuan
nilai wajar untuk masing-masing aset yang diidentifikasi baik berwujud maupun tidak berwujud pada tanggal terjadinya penggabungan kecuali untuk aset yang akan dijual kembali dan yang harus dicatat sebesar nilai wajar, nilai biaya berkurang dan untuk barang-barang pengecualian terbatas pada prinsipprinsip pengakuan dan pengukuran yang berlaku.
Transactions and Event Accounted For As Business Combination Beberapa contoh transaksi dalam bisnis kombinasi sbb
: 1. Pengalihan kas, setara kas, termasuk pengalihan aset bisnis lain pengakuisisi. 2. Transaksi yang menimbulkan kewajiban. 3. Penerbitan instrumen ekuitas. 4. Memberikan lebih dari satu jenis pertimbangan. 5. Kontrak tanpa transfer pertimbangan.
Qualifying As a Business Agar dapat dianggap sebagai bisnis, kelompok kegiatan
aset harus mampu melakukan dan mengelola dalam memberikan pengembalian investor, pemilik, anggota dan peserta. Pengembalian bisa berbentuk dividen, pengurangan biaya atau manfaat ekonomi lainnya. Bisnis terdiri dari input dan proses yang diterapkan untuk memiliki kemampuan dalam menciptakan output. Klasifikasi yang disediakan adalah output yang hadir dalam bisnis, mereka yang tidak diharuskan untuk memenuhi syarat sebagai bisnis selama ada kemampuan.
Dalam menganalisis transaksi untuk menentukan
apakah itu kombinasi bisnis atau tidak, pengakuisiss perlu dipertahankan, pos kombinasi, semua input atau proses yang digunakan yang digunakan oleh penjual dalam operasi bisnis.
Techniques for Stucturing Business Combination Kombinasi bisnis dapat disusun dengan cara yang berbeda
yang memenuhi pengakuisisi strategis, operasional, hukum, pajak dan risiko tujuan pengelolaan. Struktur yang sering digunakan : 1. satu atau lebih perusahaan menjadi anak perusahaan pengkuisisi. 2. Aktiva bersih dari satu atau lebih bisnis secara hukum digabungkan ke perusahaan pengakuisisi. 3. pemilik pengakuisisi mengalihkan kepemilikan saham kepada entitas pengakuisisi dalam pertukaran kepentingan ekuitas di perusahaan pengakuisisi.
4. semua entitas menggabungkan transfer aktiva bersih atau pemiliknya mentransfer kepentingan ekuitas mereka menjadi sebuah entitas baru yang dibentuk untuk tujuan transaksi. 5. seorang mantan pemilik salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh kendali atas entitas gabungan kolektif. 6. pengakuisisi mungkin memegang kepemilikan saham suatu entitas dan kemudian membeli kepentingan ekuitas tambahan yang cukup untuk memberikan kontrol atas investee. 7. seorang pemilik bisnis menyelenggarakan kemitraan.
Accounting for Business Combination Under the Acquisition Method Langakah-langah yang diperlukan untuk menerapkan
metode akuisisi : 1. Mengidentifikasi perusahaan pengakuisisi. 2. Menentukan tanggal akuisisi. 3. Mengidentifikasi aset dan kewajiban jika ada membutuhkan akuntansi terpisah karena akibat dari transaksi yang bukan merupakan bagian dari kombinasi bisnis dan akun yang sesuai dengan sifat IFRS yang berlaku. 4. Identifikasi aset dan kewajiban yang memerlukan klasifikasi tanggal akuisisi untuk menfasilitasi penerapan IFRS dalam laporan keuangan dan membuat klasifikasi tersebut berdasarkan istilah, kondisi ekonomi, kebijakan akuntansi dan kondisi terkait lainnya.
5. Kenali aset berwujud dan tidak berwujud yang teridentifikasi diakuisis dan kewajiban diasumsikan. 6. Kenali dan ukur minat kepentingan non pengendali yang diakuisisi. 7. Ukur pertimbangan transfer. 8. Kenali dan ukur goodwill, jika hasil penggabungan usaha dalam pembeliannya murah, mengakui keuntungan dari pembelian yang murah.
Acquisition-related costs Biaya harus diakui sesuai dengan IAS 32 dan IAS 39. IFRS 3 (R) membuat pengecualian untuk aturan
umum pengisian akuisisi-biaya yang terkait dengan penghasilan sehubungan dengan biaya untuk mendaftar dan masalah ekuitas atau efek hutang. beberapa entitas pelaporan telah memperlakukan biaya-biaya sebagai biaya ditangguhkan dan diamortisasi mereka terhadap laba selama jangka waktu hutang.
Postcombination measurement and accounting Dalam periode poskombinasi pengakuisisi harus mengukur dan akun untuk aset yang diperoleh, kewajiban yang diambil alih atau yang terjadi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan dalam kombinasi bisnis secara konsisten.
IAS 38 mengatur akuntansi untuk aset tidak berwujud
teridentifikasi yang diakuisisi dalam penggabungan usaha IAS 36 memberikan panduan pada pengakuan kerugian penurunan nilai IFRS 4 mengatur akuntansi untuk kontrak asuransi yang diperoleh dalam penggabungan usaha IAS 12 mengatur akuntansi postcombination atas aktiva pajak tangguhan dan kewajiban yang diperoleh dalam penggabungan usaha. IFRS 2 memberikan panduan pada pengukuran berikutnya dan akuntansi untuk penghargaan berbasis saham pembayaran IAS 27 (R) mengatur akuntansi untuk perubahan kepemilikan orang tua pada anak perusahaan setelah kontrol diperoleh
Disclosure Requirements Persyaratan pengungkapan dari standar baru yang
cukup luas dan untuk kenyamanan pembaca, disajikan secara rinci dalam daftar pengungkapan dalam Lampiran A untuk publikasi ini. Informasi yang diungkapkan oleh pengakuisisi untuk pengguna Laporan Keuangan dalam mengevaluasi adalah sbb : 1. sifat serta dampak keuangan dari bisnis kombinasi 2. efek penyesuaian keuangan yang terjadi saat ini
Additional guidance in applying the acquisition method
Karena kompleksitas dari banyak kombinasi bisnis dan struktur yang berbeda-beda digunakan untuk efek mereka, IASB memberikan panduan tambahan untuk membantu para praktisi dalam menerapkan standar. Recognizing and measuring the identifiable assets acquired and liabilities assumed Pedoman berikut ini harus diikuti dalam menerapkan pengakuan dan pengukuran prinsip-prinsip (tunduk pada pengecualian tertentu tertentu). Assets with uncertain cash flows (valuation allowances) Karena pengukuran nilai wajar memperhitungkan efek dari ketidakpastian mengenai jumlah dan waktu masa depan arus kas, pengakuisisi tidak mengakui penyisihan penilaian terpisah untuk aset untuk ketidakpastian tersebut
Assets subject to operating leases in which the acquiree is
the lessee pengakuisisi adalah untuk mengevaluasi, sejak tanggal akuisisi, masing-masing sewa operasi yang diakuisisi untuk menentukan apakah persyaratan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dibandingkan dengan ketentuan pasar sewa barang yang identik atau mirip. Assets subject to operating leases in which the acquiree is the lessor Nilai wajar aset yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi yang tunduk pada operasi sewa dengan diakuisisi menjadi lessor harus diukur secara terpisah dari sewa yang mendasari.
Assets the acquirer plans to idle or to use in a way that is different from
the way other market participants would use them Jika pengakuisisi bermaksud, untuk alasan bisnis yang kompetitif atau lainnya, untuk idle aset yang diperoleh (misalnya, aset tidak berwujud penelitian dan pengembangan) atau menggunakannya dengan cara yang berbeda dari cara di mana pelaku pasar lainnya akan menggunakannya, pengakuisisi masih diperlukan untuk mengukur aset awalnya pada nilai wajar yang ditentukan sesuai dengan penggunaannya oleh pelaku pasar lainnya. Identifiable intangibles to be recognized separately from goodwill
aset tidak berwujud diperoleh dalam penggabungan usaha harus diakui secara terpisah dari goodwill jika mereka bertemu salah satu dari dua kriteria yang harus dipertimbangkan diidentifikasi.
Research and development assets Aset yang pengakuisisi tidak bermaksud untuk menggunakan atau berniat untuk menggunakan dengan cara yang berbeda dari pelaku pasar cara lain akan menggunakan mereka adalah, bagaimanapun, diperlukan untuk diukur pada nilai wajar. Determining what is part of the business combination transaction Dalam menerapkan metode akuisisi untuk memperhitungkan kombinasi bisnis, perusahaan pengakuisisi harus mengakui hanya pertimbangan ditransfer untuk diakuisisi dan aset yang diperoleh dan kewajiban diasumsikan dalam pertukaran untuk diakuisisi.
Contingent payments to employees or former owners of the acquiree pengaturan untuk melakukan pembayaran kontingen kepada karyawan atau menjual pemilik diakuisisi tersebut merupakan pertimbangan kontingen yang merupakan bagian dari transaksi penggabungan usaha atau merupakan transaksi terpisah yang akan dikecualikan dari penerapan metode akuisisi untuk kombinasi bisnis Beberapa indikator yang dipertimbangkan pengakuisisi: Postcombination employment Duration of postcombination employment Amount of compensation Differential between amounts paid to employees and selling owners who do
not become employees of the combined entity Extent of ownership Relationship of contingent arrangements to the valuation approach used Formula prescribed for determining contingent consideration Other considerations
Replacement awards—Acquirer sharebased payment awards exchanged for acquiree awards held by its employees Didalam hubungan dengan bisnis kombinasi, pengakuisisi
sering memberikan penghargaan terhadapa share options or other share-based payments kepada karyawan yang mengakuisisi dalam pertukaran untuk the employees’ acquiree awards. tidak sedikit yang berikutnya transisi yang mulus dan integrasi, retensi dan motivasi karyawan dihargai, dan mempertahankan saham pengendali di perusahaan yang diakuisisi.
Acquirer not obligated to exchange Akuntansi untuk penghargaan pengganti berdasarkan IFRS 3 (R) tergantung pada apakah pengakuisisi berkewajiban untuk mengganti penghargaan diakuisisi. Pengakuisisi berkewajiban untuk mengganti penghargaan diakuisisi jika diakuisisi atau karyawannya dapat menegakkan pengganti melalui hak yang diperoleh dari ketentuan perjanjian akuisisi, penghargaan yang diakuisisi, atau hukum yang berlaku atau peraturan.
Acquirer obligated to replace acquiree awards Jika
pengakuisisi berkewajiban untuk mengganti penghargaan dari perusahaan yang diakuisisi, baik semua atau sebagian dari tindakan berbasis pasar dari penghargaan pengganti termasuk dalam mengukur pertimbangan ditransfer oleh pengakuisisi dalam kombinasi bisnis. penghargaan pengganti tidak dialokasikan untuk pertimbangan ditransfer, mereka dapat diatribusikan layanan postcombination dan karena itu diakui sebagai biaya remunerasi dalam laporan konsolidasi perusahaan pengakuisisi keuangan, sehingga tidak memiliki dampak pada goodwill dan ekuitas.
Beberapa singkatan untuk menggambarkan perhitungan alokasi : o MBMRA: Akuisisi tanggal berbasis pasar ukuran penghargaan pengakuisisi pengganti o MBMAA: Akuisisi tanggal berbasis pasar ukuran penghargaan yang diakuisisi yang sedang digantikan oleh pengakuisisi o VPAA: period4 vesting Asli penghargaan perusahaan yang diakuisisi pada tanggal akuisisi o VPRA: Masa tunggu pelaksanaan opsi penghargaan pengakuisisi pengganti pada tanggal akuisisi mereka o CVPAA: Bagian periode vesting selesai pada tanggal akuisisi oleh karyawan di bawah penghargaan diakuisisi o TVP: Total vesting periode-periode vesting The sudah puas oleh karyawan pada tanggal akuisisi di bawah penghargaan diakuisisi ditambah periode vesting, jika ada, yang dibutuhkan oleh pengakuisisi penghargaan pengganti o PRA: Porsi MBMRA disebabkan layanan precombination dilakukan oleh karyawan yang diakuisisi o RRC: Postcombination remunerasi biaya o TVP = CVPAA + VPRA
Goodwill and Gain from a Bargain Purchase Goodwill merupakan selisih antara nilai wajar tanggal
akuisisi dr pertimbangan ditransfer ditambah jumlah kepentingan non pengendali yang di diakuisisi ditambah dengan nilai wajar tanggal akuisisi, pengakuisisi yang sebelumnya memegang kepemilikan saham di perusahaan yang diakuisisi, dan akuisisi-tanggal nilai wajar aset teridentifikasi yang diakuisisi dan kewajiban diasumsikan. Goodwill harus diakui sebagai aset Goodwill yang timbul dari akuisisi sering terdiri dari sebagian besar yang berasal dari sinergi dan skala ekonomi yang diharapkan dan dari menggabungkan operasi pengakuisisi dan yang diakuisisi.
akuisisi yang kurang dari 100% dari kepentingan ekuitas, IFRS 3 (R) menyediakan pengakuisisi dengan pilihan dua opsi untuk mengukur kepentingan non-pengendali yang timbul dalam penggabungan usaha: mengukur kepentingan non-pengendali pada nilai wajar mengukur kepentingan non-pengendali di share kepentingan non-pengendali terhadap nilai aktiva bersih yang diperoleh Berdasarkan pendekatan nilai wajar untuk mengukur kepentingan non-pengendali , bisnis yang diakuisisi akan diakui pada nilai wajar, dengan saham pengendali goodwill keseluruhan ditugaskan untuk kepentingan pengendali dan berbagi noncontrolling dialokasikan untuk kepentingan non-pengendali . Dalam pendekatan kedua untuk mengukur kepentingan nonpengendali, sedangkan aset bersih yang dapat diidentifikasi untuk kepentingan non-pengendali ditulis ke nilai wajar tersirat oleh transaksi akuisisi, goodwill tidak akan diperhitungkan untuk berbagi noncontrolling
Impairment of goodwill 3 langkah untuk mengukur penurunan goodwill :
1. jumlah terpulihkan unit penghasil kas yang lebih tinggi dari nilai wajar unit penghasil kas yang biaya kurang untuk menjual (harga jual neto) dan nilai pakai, yang merupakan nilai sekarang dari kas masa depan estimasi arus diharapkan akan berasal dari unit penghasil kas harus ditentukan. 2. jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dibandingkan dengan nilai tercatatnya. (*) Jika nilai terpulihkan melebihi nilai tercatat, maka tidak ada penurunan nilai 3. langkah pengujian ketiga tidak diperlukan.
Reversal of previously recognized impairment of goodwill IFRS 3 (R) mensyaratkan bahwa, sebelum keuntungan dari
pembelian murah diakui, alokasi nilai wajar ditinjau kembali, dan bahwa semua kewajiban-termasuk kontinjensi-ditinjau. keuntungan dari pembelian murah diambil segera menjadi keuntungan. Pada dasarnya, ini dianggap, untuk tujuan pelaporan keuangan, sebagai keuntungan atas transaksi akuisisi, dan dipertanggungjawabkan sesuai. IFRS 3 (R) membutuhkan pengakuisisi untuk remeasure kepemilikan sebelumnya dari ekuitas yang diakuisisi pada tanggal akuisisi nilai wajar. Setiap keuntungan atau kerugian pengukuran kembali diakui dalam laporan laba rugi pada tanggal tersebut.
Consolidated Financial Statements Standar revisi IAS 27 (R) memperkenalkan perubahan besar dengan akuntansi kepentingan non-pengendali dan laporan keuangan konsolidasi: adopsi wajib dari model entitas ekonomi. Model entitas ekonomi menganggap semua penyedia modal sebagai pemilik dari entitas konsolidasi, bahkan jika mereka bukan pemegang saham dari perusahaan induk dan tidak memiliki kemampuan pengambilan keputusan
Presentation and scope IAS 27 (R) mengikuti pendekatan mendasar untuk konsolidasi anak
perusahaan yang digunakan dalam praktek saat ini sesuai dengan standar asli IAS 27. Induk harus mengkonsolidasikan investasi pada anak perusahaan. Persyaratan ini juga berlaku untuk menjelajah organisasi modal, reksadana, unit trust, dan organisasi serupa. Laporan keuangan konsolidasi harus mencakup semua anak dari induk. IAS 27 (R) menyatakan bahwa, secara umum, pengendalian dianggap ada apabila induk memiliki secara langsung atau tidak langsung, mayoritas hak suara entitas lain, ini bukan aturan mutlak untuk diterapkan dalam semua kasus. IAS 27 (R) secara eksplisit menyatakan bahwa dalam keadaan luar biasa, dapat dengan jelas menunjukkan bahwa kepemilikan mayoritas tidak merupakan kontrol serta kepemilikan minoritas mungkin merupakan kontrol.
standar revisi, IAS 27 (R), juga membahas situasi di mana entitas induk
memiliki, selain suara yang sebenarnya bunga pemegang saham, suatu kepentingan hak suara lebih potensial di anak perusahaan. Sebuah potensi kepentingan mungkin ada karena adanya opsi, waran, saham konversi, atau perjanjian kontrak untuk mengakuisisi saham tambahan, termasuk saham bahwa investor atau entitas induk mungkin telah dijual kepada pemegang saham lainnya di anak perusahaan atau pihak lain, dengan pengaturan yang tepat atau kontraktual untuk reacquire saham ditransfer di kemudian hari. Kepentingan non-pengendali dalam aktiva bersih terdiri dari (1) jumlah yang diakui pada tanggal penggabungan usaha (dihitung sesuai dengan IFRS 3 [R]), dan (2) berbagi kepentingan non-pengendali 'perubahan ekuitas (aktiva bersih ) anak perusahaan sejak tanggal terjadinya penggabungan
Changes in ownership interest without loss of control Sesuai dengan IAS 27 (R), perubahan kepemilikan induk yang tidak
mengakibatkan hilangnya kontrol anak perusahaan dicatat sebagai transaksi ekuitas (transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik) dengan tidak ada keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi (laba bersih konsolidasi) atau sebagai pendapatan komprehensif lainnya. tidak ada perubahan dalam nilai tercatat aset anak perusahaan (termasuk goodwill) atau kewajiban harus diakui sebagai akibat dari transaksi tersebut. Jumlah tercatat kepentingan no-pengendali pada anak perusahaan tersebut akan disesuaikan untuk mencerminkan perubahan dalam kepemilikan. Pendekatan baru dalam IAS 27 (R) berbeda secara signifikan dari praktek ini karena IASB mengakui bahwa mendapatkan kontrol dalam kombinasi bisnis adalah peristiwa penting dan ini adalah acara menyebabkan pengakuan awal dan pengukuran dari semua aset yang diperoleh (termasuk goodwill) dan kewajiban diasumsikan.
Perubahan kepemilikan hilangnyakontrol
yang
mengakibatkan
Pengendalian anak perusahaan dapat hilang sebagai akibat dari keputusan induk untuk menjual sahamnya di anak perusahaan kepada pihak ketiga atau sebagai akibat dari anak perusahaan menjual sahamnya di pasar.
Jika perusahaan induk tidak lagi memiliki kepentingan finansial pengendali di anak perusahaan, orangtua diharuskan untuk deconsolidate anak perusahaan per tanggal di mana kontrol berhenti
Keuntungan dan kerugian dalam kontrol diukur sbb : FVCR = Nilai wajar imbalan yang diterima, jika ada FVNIR = Nilai wajar dari setiap investasi noncontrolling ditahan oleh orangtua mantan pada tanggal penghentian pengakuan (tanggal pengendalian hilang) CVNI = Nilai tercatat kepentingan noncontrolling pada anak mantan pada tanggal penghentian pengakuan, termasuk pendapatan akumulasi komprehensif lain disebabkan kepentingan noncontrolling CVAL value = tercatat aset anak perusahaan mantan dan kewajiban pada tanggal penghentian pengakuan (FVCR + + FVNIR CVNI) - CVAL = Laba (Rugi)
Disclosure requirements Jika suatu entitas dimana induk tidak sendiri, secara langsung atau
tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari setengah hak suara termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi, sifat hubungan antara orangtua dan anak perusahaan harus dijelaskan Jika anak apapun tidak termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi, alasan mengapa kepemilikan, secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari setengah hak suara atau hak suara potensial investee bukan merupakan kontrol, harus ditetapkan. Laporan keuangan harus mengungkapkan jika tanggal pelaporan untuk anak adalah berbeda dari induk, dan jika demikian, mengapa hal ini terjadi Jika ada pembatasan yang signifikan pada kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke orangtua, hal ini harus dijelaskan Jika anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama periode tersebut, efek dari acara pada laporan keuangan konsolidasi harus dibahas.
bahwa jika induk memiliki transaksi ekuitas dengan
kepentingan non-pengendali, harus mengungkapkan dalam suatu daftar terpisah dampak yang timbul dari transaksi ekuitas pemilik induk. Standar revisi IFRS 3 (R) dan IAS 27 (R) memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan laba rugi dilaporkan pada tahun akuisisi dan di masa mendatang, serta pada jumlah goodwill yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi perusahaan pengakuisisi keuangan posisi. Dampak dari perubahan akan tergantung pada (1) metode akuntansi yang diterapkan di masa lalu untuk mengenali noncontrolling bunga, dan (2) pilihan yang dipilih untuk mengukur kepentingan non-pengendali sesuai dengan standar yang telah direvisi.
Uniformity of accounting policies
Ada anggapan bahwa semua anggota konsolidasi kelompok harus menggunakan prinsip akuntansi yang sama untuk menjelaskan kejadian-kejadian serupa dan transaksi.
Namun, dalam banyak kasus ini tidak akan terjadi, seperti, misalnya, saat anak perusahaan diperoleh yang menggunakan FIFO biaya untuk persediaan sementara orangtua telah lama digunakan metode LIFO. IAS 27 tidak menuntut satu atau entitas lainnya merubah metode akuntansi, melainkan hanya mensyaratkan bahwa ada pengungkapan yang memadai dari prinsip akuntansi yang digunakan.
IAS 27 (R) sebagai revisi tersebut mengatur bahwa
kepentingan non-pengendali akan disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasi sebagai komponen terpisah, tetapi dalam, ekuitas pemegang saham. IAS 27 standar asli diizinkan kepentingan non-pengendali (kemudian dikenal sebagai hak minoritas) yang ditampilkan dalam keterangan terpisah diposisikan antara kewajiban dan ekuitas. Namun, IASB memutuskan bahwa itu tidak memenuhi definisi kewajiban dan harus dimasukkan dalam ekuitas. dengan IAS 27 (R), pendapatan bunga yang disebabkan noncontrolling harus diajukan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif.
Consolidation procedures Presentation of noncontrolling interests
- Bila kepemilikan kurang dari 100% dari saham perusahaan yang diambil alih yang dimiliki oleh perusahaan pengakuisisi, kepentingan nonpengendali harus ditentukan dan disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aktiva yang diperoleh dan kewajiban masih sepenuhnya dimasukkan dalam laporan keuangan induk dan dinyatakan sebesar nilai wajar. - Dalam rangka untuk menyajikan informasi keuangan tentang kelompok seperti yang dilakukan oleh entitas ekonomi tunggal, entri yg harus dieliminasi antara lain :
1. Jumlah tercatat investasi induk pada setiap anak perusahaan dieliminasi sebesar ekuitas induk. 2. Kepentingan nonpengendali diakui dalam laba atau rugi perusahaan anak yang dikonsolidasi. 3. . Kepentingan nonpengendali atas aktiva bersih (ekuitas) Perusahaan anak yang dikonsolidasikan diakui secara terpisah dari kepemilikan kepentingan sipengendali (induk), diukur pada nilai wajar tanggal akuisisi
Intercompany transactions and balances
- penyusunan laporan keuangan konsolidasi, transaksi antar anggota perusahaan (intragrup) harus dihilangkan. - Alasannya adalah untuk menghindari grossing atas laporan keuangan untuk transaksi atau saldo yang tidak mewakili peristiwa ekonomi dengan pihak luar. Different fiscal periods of parent and subsidiary - Jika anak perusahaan memiliki tahun fiskal yang berbeda, mereka dapat mempersiapkan informasi terbaru pada akhir tahun-induk, yang akan digunakan untuk penyusunan laporan konsolidasi.
Consolidated Financial Statements with Noncontrolling Interests IAS 27 (R) menyatakan bahwa ketika laporan
konsolidasi disusun, jumlah penuh dari aset dan kewajiban (dalam laporan posisi keuangan) dan pendapatan dan beban (dalam laporan laba rugi komprehensif) dari anak perusahaan disajikan. Dengan demikian, ekuitas yang berasal dari kepentingan noncontrolling harus diajukan secara terpisah dalam laporan posisi keuangan. Dalam akuisisi kurang dari 100% IFRS 3 (R) menyediakan dua opsi untuk mengukur kepentingan nonpengendali dalam penggabungan usaha :
1. mengukur kepentingan nonpengendali pada nilai wajar. 2. mengukur kepentingan nonpengendali atas saham kepentingan nonpengendali sebesar nilai aset bersih yang diperoleh. Revisi IAS 27 (R) mengatur bahwa kepentingan nonpengendali akan disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasi sebagai komponen terpisah, tetapi dalam ekuitas pemegang saham. Sesuai dengan IAS 27 (R), pendapatan kepentingan nonpengendali harus diajukan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif.
Combined Financial Statements Ketika sekelompok entitas berada di bawah
kepemilikan umum, kontrol, atau manajemen, seringkali berguna untuk menyajikan laporan keuangan gabungan. Ketika laporan keuangan konsolidasi tidak disajikan, laporan keuangan gabungan dapat digunakan untuk menunjukkan posisi keuangan, atau hasil operasi, dari kelompok perusahaan pada masing-masing anak perusahaan dari induk yang sama.
Combinations of Entities under Common Control ketika sebuah transaksi akuisisi diikuti oleh penjualan
anak perusahaan ke entitas baru, kedua transaksi tersebut harus dipandang sebagai satu transaksi. Oleh karena itu, induk harus mengakui keuntungan atau kerugian atas penjualan anak perusahaan ke perusahaan target, sejauh kepentingan nonpengendali dalam entitas target.
Accounting for Special-Purpose Entities
Sebuah isu yang berkaitan dengan akuntansi untuk
entitas sepengendali muncul ketika salah satu entitas telah dibuat semata-mata atau terutama untuk tujuan mengakomodasi kebutuhan lain untuk pendanaan atau untuk melakukan transaksi sangat terbatas tertentu dengan atau atas nama entitas sponsor. tujuan khusus entitas (SPE) adalah untuk menyembunyikan sejumlah besar utang entitas pelaporan dan / atau untuk menampilkan pendapatan dan / atau penghasilan yang tidak benar-benar ada. SPE sering digunakan untuk menghindari persyaratan kapitalisasi sewa atau persyaratan pelaporan keuangan lainnya bahwa entitas mensponsori ingin menghindari.
SIC 12 mencatat bahwa kondisi berikut akan menunjukkan
bahwa kendali sponsor atas SPE tersebut: 1. Kegiatan SPE dilakukan sehingga dapat memberikan manfaat kepada sponsor 2. ponsor dalam substansi memiliki kekuatan pengambilan keputusan untuk mendapatkan sebagian besar manfaat dari SPE, atau yang lain mekanisme otomatis telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga kekuatan pengambilan keputusan telah diserahkan. 3. Sponsor memiliki hak untuk memperoleh mayoritas manfaat SPE dan akibatnya menghadapi risiko yang melekat dalam kegiatan SPE. 4. Sponsor tetap memiliki mayoritas risiko residual atau kepemilikan SPE atau aset-asetnya, untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan SPE.
Accounting for Leveraged Buyouts Mungkin salah satu isu akuntansi yang paling
kompleks telah menjadi akuntansi yang sesuai untuk leveraged buyout (LBO). Di tengah-tengah masalah ini adalah pertanyaan apakah dasar baru akuntabilitas diciptakan oleh transaksi LBO. Jika demikian, langkah-up dalam nilai aktiva dan / atau kewajiban dibenarkan. Jika tidak, dasar akumulasi entitas pendahulunya harus tetap dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan.
Berdasarkan US GAAP yang relevan, basis akuntansi
sebagian atau lengkap baru hanya cocok pada saat transaksi LBO ditandai dengan perubahan dalam kontrol kepentingan suara. Serangkaian uji mekanis yang dikembangkan oleh perubahan dalam kepentingan yang akan diukur. Tiga kelompok kepentingan diidentifikasi: pemegang saham di perusahaan yang baru dibuat, manajemen, dan pemegang saham di perusahaan lama (yang mungkin atau tidak mungkin juga memiliki kepentingan di perusahaan baru). Tergantung pada kepentingan relatif dari kelompok-kelompok di ntity tua (disebut sebagai OLDCO) dan dalam entitas baru (NewCo), akan ada baik (1) yang menemukan bahwa transaksi adalah pembelian (basis akuntansi baru berlaku) atau (2) bahwa itu adalah rekapitalisasi atau restrukturisasi (basis akuntansi fiskal berlaku).
Reverse Acquisitions (Akuisisi Terbalik) 1. Keadaan apa menandakan akuisisi terbalik? 2. Bagaimana seharusnya laporan keuangan konsolidasi disajikan dalam periode berikutnya? 3. Bagaimana seharusnya biaya perolehan akan dihitung dan dialokasikan dalam akuisisi terbalik? 4. Apa yang terjadi pada ekuitas pemegang saham dalam laporan posisi keuangan segera setelah akuisisi terbalik? 5. Apa yang akan menjadi dampak pada perhitungan laba per saham? 6. Bagaimana kepentingan nonpengendali akan disajikan dalam laporan keuangan?
Spin Offs anak perusahaan dapat menentukan kepemilikan
sepenuhnya atau sebagian atau perusahaan asosiasi dengan mentransfer sepihak kepada para pemegang saham entitas. Akuntansi yang tepat untuk transaksi tersebut, umumnya dikenal sebagai spin-off, tergantung pada persentase perusahaan yang dimiliki. Jika persentase kepemilikan relatif kecil, transfer ke pemegang saham akan dipandang sebagai dividen dalam bentuk dan akan diperhitungkan dengan nilai wajar dari properti yang ditransfer. Dalam kebanyakan kasus, anak perusahaan yang spinoff akan memiliki nilai buku bersih positif.
Push-Down Accounting Akuntansi push-down mengacu pada praktek
penilaian kembali nilai wajar aset dan kewajiban anak perusahaan yang dibeli langsung pada buku-buku yang anak perusahaan pada tanggal akuisisi. revaluasi tidak dibuat dalam masing-masing laporan konsolidasi kertas kerja saat keuangan konsolidasi disusun. Akibatnya, akuntansi push-down dapat memudahkan prosedur konsolidasi. Dalam basis akuntansi baru, jumlah yang dialokasikan untuk berbagai aset dan kewajiban dapat disesuaikan untuk mencerminkan valuasi ketentuan pasar yang wajar-lama tercermin dalam transaksi yang signifikan, seperti penjualan saham mayoritas dalam entitas.
IASB Project: Consolidation IASB saat ini sedang melakukan proyek Konsolidasi, yang bertujuan untuk mengatasi dua dasar (kebijakan) yaitu entitas induk harus mengkonsolidasikan investasi pada anak perusahaan dan peningkatan pengungkapan tentang perusahaan yang dikonsolidasi dan tidak dikonsolidasikan. Proyek ini juga berfokus pada konsolidasi struktur entitas (misalnya, SPE). Tujuan dari proyek ini juga untuk mengembangkan prinsip pengendalian berbasis konsolidasi tunggal yang akan diterapkan oleh semua entitas.
Exposure Draft (ED) 10, Consolidated Financial
Statements - Desember 2008, IASB menerbitkan ED 10, Laporan Keuangan Konsolidasi, yang mengusulkan sebuah model kontrol berbasis kohesif yang akan berlaku untuk semua jenis entitas (termasuk stuktur pembiayaan dan investasi, misalnya, SPE) - Perubahan penting yang diusulkan meliputi : Definisi revisi kontrol persyaratan pengungkapan baru yang disempurnakan Kekuatan untuk mengendalikan tanpa mayoritas hak suara Potensi hak suara Struktur entitas
Definition of Control
1. Kekuatan untuk mengarahkan aktivitas entitas lainnya; 2. Hak untuk memperoleh keuntungan, dan 3. Hubungan antara kekuasaan dan keuntungan
Control without holding a majority of the voting
rights ED mengusulkan bahwa entitas pelaporan yang memegang kurang dari setengah hak suara tetap dapat memiliki kemampuan untuk mengarahkan aktivitas entitas lain (kontrol de facto), jika dua kondisi berikut ada: 1. memiliki hak suara lebih dari pihak lain. 2. hak suara yang cukup untuk memberikan kemampuan entitas pelaporan untuk menentukan operasi strategis dan kebijakan pendanaan entitas.
Options and convertible instruments
IAS 27 (R), suatu entitas harus mempertimbangkan hak suara potensial yang saat dieksekusi atau konversi (misalnya, pilihan, instrumen konversi atau instrumen lain yang, jika dilakukan, memberikan hak suara) sebagai hak suara saat ini dalam penilaian kontrol. Dalam ED Dewan menyimpulkan bahwa pemegang opsi yang mengendalikan entitas memiliki kekuatan untuk mengarahkan operasi strategis entitas lain dan kebijakan pendanaan terlepas dari apakah opsi tersebut dilaksanakan. Akibatnya, ketika menilai kendali, suatu entitas harus mempertimbangkan semua fakta dan keadaan, termasuk kekuatan entitas yang berasal dari penyelenggaraan opsi atau instrumen konversi.
Structured entities
ED mengusulkan bahwa, ketika menilai kendali atas struktur entitas, ada dua faktor kunci yang harus dipertimbangkan : 1. bagaimana pembagian keuntungan dari kegiatan entitas 2. bagaimana keputusan dibuat tentang kegiatan yang mempengaruhi entitas ED mensyaratkan bahwa semua fakta yang relevan dan keadaan harus diperiksa dalam menilai apakah kontrol ada dan menyediakan daftar berikut faktor (tidak semuainklusif ) untuk dipertimbangkan: - tujuan dan design - pengembalian - Kegiatan - Terkait pengaturan
Agency relationships
ED menjelaskan bahwa jika entitas pelaporan bertindak sebagai agen eksklusif maka tidak dapat mengendalikan suatu entitas karena kuasanya atas entitas tidak memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan atas keuntungan dari entitas tersebut. Disclosure tujuan pengungkapan adalah untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan entitas pelaporan untuk mengevaluasi hal berikut: 1. Dasar kontrol dan konsekuensi akuntansi terkait, 2. Kepentingan bahwa kepentingan nonpengendali ada dalam kegiatan kelompok, 3. Sifat dan dampak keuangan dari batasan yang merupakan konsekuensi dari aset dan kewajiban yang dimiliki oleh anak perusahaan, 4. Sifat dan risiko yang terkait dengan keterlibatan entitas pelaporan dengan entitas terstruktur bahwa entitas pelapor tidak mengontrol
Perbandingannya dengan PSAK PSAK No. 22 merupakan standar akuntansi keuangan yang
diadopsi dari IAS No. 22tentang “Business Combinations”. Namun, kemudian IAS No. 22 tidak berlaku lagikarena telah digantikan dengan IFRS No. 3 yang berlaku efektif sejak 31 Maret 2004.IFRS No. 3 yang menggantikan IAS No. 22 tidak lagi mengijinkan penerapan metode penyatuan kepemilikan ( pooling of interest) sehingga dengan se ndirinya semuatransaksi penggabungan usaha harus dibukukan dengan menggunakan metodepembelian (purchase). Sedangkan PSAK yang berlaku di Indonesia sampai dengansaat ini masih mengijinkan penggunaan kedua metode penyatuan kepemilikan danpembelian.