USULAN PERBAIKAN DESAIN KEMASAN STICK STRAWBERRY KENCANA MAS MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT 1
Krinta Alisa, 2Muhammad Iqbal, 3Sari Wulandari
123
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak—Kencana Mas adalah salah satu UKM di Kota Bandung yang memproduksi makanan kecil atau camilan. Salah satu produk olahan yang menjadi andalan dari UKM Kencana Mas adalah Stick Strawberry. UKM Kencana Mas memiliki kendala dalam memasarkan produk olahannya ke pasar yang lebih luas. Salah satu penyebabnya adalah kemasan produk yang belum memenuhi standar dan masih kurang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi perbaikan desain kemasan Stick Strawberry Kencana Mas dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Penelitian dilakukan dengan mewawancarai pelanggan, pengumpulan voice of customer, penyebaran kuesioner, perhitungan gap, penentuan karakteristik teknis, pembuatan matriks House of Quality, pengembangan konsep rancangan, penentuan critical part, pembuatan matriks part deployment, dan perancangan desain visual kemasan Stick Strawberry Kencana Mas. Usulan perbaikan desain kemasan yang dihasilkan adalah kemasan berbentuk tabung dengan bahan plastik mika yang menggunakan kombinasi warna merah dan merah muda, menggunakan font tulisan Mesquite Std, brand BetyBerry, desain label kemasan dalam bentuk sticker dan kemasan ukuran small. Posisi merek dan logo diletakkan pada bagian depan kemasan dan untuk informasi produk pada bagian belakang kemasan. Kata kunci: perancangan, kemasan, Quality Function Deployment (QFD)
I. PENDAHULUAN Usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peranan penting di dalam perekonomian di Indonesia. Hal ini karena besarnya lapangan kerja yang dapat disediakan sektor ini. Secara umum UKM di Indonesia berbentuk industri yang beroperasi pada level rumahan dengan teknologi rendah dan tenaga kerja yang berpendapatan dan berkemampuan rendah Jenis usaha UKM di Indonesia terdiri dari pertanian pertambangan rakyat dan penggalian, industri kecil dan kerajinan rumah tangga, konstruksi, real estate dan persewaan [1]. Di Indonesia UKM sudah tersebar di berbagai daerah, keberadaan UKM sangat dominan terutama di Pulau Jawa , khususnya di Kota Bandung. Salah satu UKM di Kota Bandung yang memproduksi makanan kecil atau camilan yaitu UKM Kencana Mas. UKM Kencana Mas merupakan kelompok yang berprofesi sebagai petani yang berada di kawasan Ciwidey
52
yang memiliki tugas untuk mengembangkan dan mengelola hasil pertanian. UKM Kencana Mas ini dikelola oleh Ibu Bety Veronica, beliau merupakan pengelola dan penggerak dalam kelompok usaha pengolahan hasil tani dan memberikan ilmu dan pengetahuannya di bidang pertanian kepada masyarakat sekitar yang menjadi anggota dari kelompok tersebut. Produk olahan hasil pertanian dari UKM Kencana Mas antara lain : Stick Strawberry, Stick Jagung, Kerupuk Nangka, Kerupuk Wortel, Kerupuk Strawberry, Abon Jamur, Dodol Labu, dan Dodol Strawberry. Salah satu tujuan dari usaha pengolahan hasil pertanian ini adalah untuk ekspansi pasar dan memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas serta mampu bersaing dengan produk makanan olahan yang berdedar di pasaran. Saat ini, produk UKM Kencana Mas masih dipasarkan di toko-toko, warung dan rumah makan di sekitar rumah produksi Kencana Mas. Alasan mengapa produk Stick Strawberry masih belum dikenal luas oleh masyarakat, karena produk ini belum bisa dipasarkan ke toko-toko yang lebih besar. Mengamati produk makanan olahan yang beredar di pasaran saat ini memang jauh lebih bervariatif dan memiliki daya saing yang cukup tinggi. Untuk itu, diperlukan usaha untuk menghadapi persaingan tersebut dengan salah satu caranya adalah dengan membuat desain kemasan (packaging). Kemasan sangatlah penting untuk menarik minat konsumen, desain kemasan yang menarik akan mempengaruhi tindakan konsumen baik secara sadar maupun tanpa disadari [2]. Kemasan menjadi salah satu cara untuk menghadapi persaingan karena dengan desain kemasan yang menarik akan membuat konsumen memilih produk yang ditawarkan, kemasan juga berperan besar terhadap promosi sebuah produk, dan desain kemasan yang menarik bisa membuat persepsi yang berbeda atas sebuah produk yang nantinya akan berujung pada pembelian dan dapat memperoleh kesuksesan dalam penjualan [3]. Dari hasil survei pendahuluan tentang kemasan produk Stick Strawberry Kencana Mas melalui penyebaran kuesioner kepada 20 responden, sebanyak 90% dari responden menyatakan bahwa kemasan produk Stick Strawberry Kencana Mas tidak menarik. Responden pada survei pendahuluan ini merupakan anak muda yang menjadi konsumen produk Stick Strawberry Kencana Mas dengan range umur 17 – 23 tahun.
Usulan Perbaikan Desain Kemasan Stick Strawberry Kencana Mas Menggunakan Metode Quality Function Deployment Krinta Alisa, Muhammad Iqbal, Sari Wulandari (hal. 52 – 59)
Berdasarkan hasil survei pendahuluan (Gambar 1), dapat 3. disimpulkan bahwa produk Stick Strawberry Kencana Mas harus melakukan perbaikan pada kemasannya agar dapat menarik konsumen untuk membeli produknya dan memasarkan produknya ke toko-toko yang lebih besar. Metode yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan menggunakan metode Quality Function Deployment. Metode ini dipilih karena QFD berbasis pada kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut, dan memperbaiki kualitas yang dapat memungkinkan perusahaan untuk memenuhi harapan pelanggannnya. Pelanggan yang dimaksud pada penelitian ini adalah end user 4. dan distributor, yang mana end user adalah konsumen akhir dari produk Stick Strawberry Kencana Mas dan supplier adalah badan usaha yang memasarkan produk Stick Strawberry dalam 5. jangka waktu tertentu.
17% 20% 20%
21% 22%
warna kemasan kurang menarik informasi dan keterangan produk belum lengkap bentuk kemasan kurang menarik Merek dan Logo kemasan kurang menarik Ukuran kemasan terlalu besar
6.
Gambar 1 Hasil Survei Pendahuluan Konsumen Stick Strawberry Kencana Mas
II. LANDASAN TEORI A. Pengemasan (Packaging) Pengemasan adalah kegiatan mendesain dan memproduksi wadah atau pembungkus produk. Kemasan dapat berupa wadah utama produk, kemasan sekunder yang dibuang pada saat produknya digunakan (karton pembungkus) kemasan yang dikhususkan untuk menyimpan, mengidentifikasi, dan mengirim produknya [4]. B. Unsur Kemasan Unsur pada kemasan antara lain [5] : 1. Warna Warna merupakan salah satu unsur yang menghasilkan daya tarik visual. Konsumen melihat warna jauh lebih cepat dari pada melihat bentuk atau rupa, dan warnalah yang pertama kali dilihat pada produk. Ada beberapa fungsi warna dalam kemasan yaitu : a) Untuk identifikasi b) Untuk menciptakan suatu citra c) Untuk meningkatkan minat 2. Bahan Beberapa macam bahan yang bisa digunakan untuk kemasan, antara lain : a) Kertas b) Botol c) Alumunium fOil d) Plastik e) Logam
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 2, Nomor 1, Januari 2015
Bentuk Bentuk dari kemasan merupakan pendukung utama terciptanya daya tarik visual. Bentuk kemasan biasanya ditentukan oleh sifat dari produk, pertimbangan mekanis, kondisi penjualan, pertimbangan pemajangan dan cara penggunaan. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam sebuah kemasan : a) Bentuk kemasan yang sederhana b) Bentuk yang teratur c) Bentuk yang seimbang dan d) Bentuk kemasan yang mudah terlihat Ukuran Ukuran kemasan tergantung pada produk yang akan dikemas, baik untuk ukuran panjang, lebar, tipis maupun tebal. Merek atau logo Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan rupa merek dagang adalah sebagai berikut : a) Sejarah b) Identitas c) Komunikatif Label Label merupakan pesan informatif tertulis yang harus berdasarkan kepada fakta tentang suatu produk.
C.
Quality Function Deployment (QFD) QFD didefinisikan sebagai suatu metode untuk mentransformasikan keinginan pelanggan ke dalam persyaratan teknis yang sesuai pada setiap tahap siklus hidup suatu produk ke konsep produk kemudian penjualan dan layanan [6]. QFD juga merupakan metode terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta mengevaluasi suatu produk dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen [7]. QFD mempunyai beberapa manfaat antara lain [8]: 1. Rancangan produk dapat diutamakan dan dipusatkan pada kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga menjadi lebih mudah untuk dipahami. 2. Dapat menganalisa kinerja layanan perusahaan terhadap para pesaingnya dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. 3. Dapat memusatkan pada upaya rancangan keseluruhan sehingga akan mengurangi waktu proses perencanaan suatu produk atau jasa yang baru. 4. Dapat mengurangi frekuensi perubahan suatu desain setelah dikeluarkan sehingga akan mengurangi biaya untuk memperkenalkan desain yang baru. 5. Dapat mendorong adanya suatu tim kerja sama antar departemen. 6. Sebagai suatu cara atau dasar yang cukup baik dalam pengambilan keputusan. Berikut adalah penjelasan umum dari masing-masing bagian pada Gambar 2: 1. Bagian A : Matriks Kebutuhan Pelanggan Berisi data atau informasi terstruktur mengenai kebutuhan dan keinginan pelangan. Data ini pada umumnya
53
didapatkan berdasarkan hasil riset pemasaran yang dapat dilakukan dengan cara survei, wawancara, focus group discussion dan teknik lainnya.
III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Konseptual
Gambar 2 House of Quality (HOQ) (Sumber : Cohen, 1995) 2. Bagian B : Matriks Perencanaan Berisi data kuantitatif yang terdiri dari beberapa informasi yaitu sebagai berikut: a) Tingkat kepentingan masing-masing atribut. b) Tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa yang selama ini digunakan dan dibandingkan dengan produk atau jasa pesaing. c) Sasaran atau target dan rasio pengembangan yang ingin dicapai oleh pihak perusahaan. d) Tingkat kepentingan atribut yang sudah diperhitungkan secara keseluruhan. 3. Bagian C : Karakteristik Teknis Bagian ini terdiri dari data atau kemampuan perusahaan mengenai produk atau jasa yang akan dikembangkan. Data tersebut merupakan respon atau tanggapan dari pihak perusahaan mengenai di bagian mana perusahaan melakukan penerapan metode yang mungkin untuk direalisasikan dalam usaha memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan. 4. Bagian D : Matriks Hubungan Bagian ini merupakan hubungan kekuatan antara kebutuhan pelanggan dan karakteristik teknis yang diterjemahkan menjadi suatu simbol dan nilai yang menyatakan kekuatan hubungan tersebut. 5. Bagian E : Korelasi Karakteristik Teknis Bagian ini merupakan penilaian hubungan antara masingmasing karakteristik teknis. 6. Bagian F : Matriks Teknis Bagian ini terdiri dari 3 informasi yaitu : a) Hasil perhitungan tingkat prioritas masing-masing karakteristik teknis sehingga dapat ditentukan atribut mana yang harus dikembangkan terlebih dahulu. b) Data atau informasi mengenai kemampuan perusahaan dibandingkan dengan produk sejenis yang dianggap lebih baik. c) Tingkat (level) kemampuan perusahaan yang menjadi target dari perusahaan.
54
Gambar 3 Model Konseptual Penelitian dimulai dengan kegiatan identifikai atribut kebutuhan yang didapat melalui wawancara untuk menggali voice of customer. Penggalian voice of customer kemudian diolah dan akan menghasilkan karakteristik teknis. Tahapan selanjutnya adalah perancangan matrik HoQ pada QFD iterasi 1, tahapan dari QFD iterasi 1 antara lain: 1). Matriks kebutuhan pelanggan, berisikan customer needs yang didapat dari metode wawancara. 2). Matriks perencanaan, untuk mengindikasi tingkat kepentingan dan kepuasan dari kebutuhan pelanggan 3). .Karakteristik teknis 4). Matriks hubungan 5). Korelasi karakteristik teknis. 6). Matriks teknis Tahapan selanjutnya adalah pengembangan konsep yang dikembangkan dengan metode morphological chart dan dilanjutkan dengan pemilihan konsep. Setelah dilakukan pengembangan konsep maka dapat ditentukan critical part dari konsep yang telah terpilih. Tahap berikutnya adalah penentuan target dari setiap critical part yang didapat dari benchmark dengan produk sejenis serta mempertimbangakan kemampuan dari perusahaan dalam memenuhi target yang telah ditetapkan. IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA A. Pengumpulan Data Pengidentifikasian atribut kebutuhan dilakukan dengan cara penggalian Voice of Customer. Voice of Customer diperoleh melalui wawancara dengan pelanggan produk Stick
Usulan Perbaikan Desain Kemasan Stick Strawberry Kencana Mas Menggunakan Metode Quality Function Deployment Krinta Alisa, Muhammad Iqbal, Sari Wulandari (hal. 52 – 59)
TABEL II KARAKTERISTIK TEKNIS
Strawberry Kencana Mas. Tahapan selanjutnya dilakukan pengumpulan data tingkat harapan, kenyataan, dan kepentingan atribut kebutuhan kemasan menggunakan kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2014 sampai 6 November 2014. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung, dan kuesioner yang berhasil disebar dan dikumpulkan adalah sebanyak 50 kuesioner.
Voice of Customer Kemasan menggunakan warna yang sesuai dengan karakteristik produk Kemasan menggunakan warna yang menarik (merah, merah muda) Kemasan menggunakan warna yang cerah Kemasan menggunakan kombinasi warna Kemasan menggunakan bahan yang dapat melindungi produk Ketebalan bahan kemasan Kemasan memiliki ukuran yang sesuai dengan produk yang dikemas Ketersediaan varian kemasan Kemasan memilki bentuk yang sesuai dengan produk Kemasan memiliki bentuk yang khas (tabung, kotak, standing pouch)
B. a.
QFD Iterasi 1 Voice of Customer Voice of Customer Atribut kebutuhan tersebut dikelompokkan berdasarkan unsur-unsur kemasan, yaitu warna, bahan, bentuk, ukuran, merek/logo, dan label. Hasil identifikasi atribut kebutuhan tersebut berjumlah 27 atribut (Tabel I). Unsur Kemasan
Warna
Bahan
Ukuran
Bentuk
Merek / Logo
Label
TABEL I ATRIBUT KEBUTUHAN KEMASAN Atribut Kebutuhan Kemasan Stick strawberry Kencana Mas Kemasan menggunakan warna yang sesuai dengan karakteristik produk Kemasan menggunakan warna yang menarik (merah, merah muda) Kemasan menggunakan warna yang cerah Kemasan menggunakan kombinasi warna Kemasan menggunakan bahan yang dapat melindungi produk Ketebalan bahan kemasan Kemasan memiliki ukuran yang sesuai dengan produk yang dikemas Ketersediaan varian kemasan Kemasan memilki bentuk yang sesuai dengan produk Kemasan memiliki bentuk yang khas (tabung, kotak, standing pouch) Posisi merek/logo produk mudah dibaca Font merek/logo dibuat menarik Kemasan menggunakan logo yang menarik Kemasan menggunakan brand yang mudah diingat Tata letak penulisan merek/logo serta keterangan lainnya yang sesuai agar mudah dibaca Desain kemasan dicetak langsung buka dalam bentuk stiker Kemasan mencantumkan alamat produsen Kemasan mencantumkan berat bersih produk Kemasan mencantumkan kode produksi Kemasan mencantumkan bahan baku produk Kemasan mencantumkan nilai gizi produk Kemasan mencantumkan keterangan halal Kemasan mencantumkan keterangan tanggal kadaluarsa Kemasan mencantumkan barcode produk Kemasan mencantumkan BPOM Kemasan nyaman untuk dipegang Kemasan mudah untuk dibawa
b.
Karakteristik Teknis Identifikasi karakteristik teknis dilakukan terhadap customer needs, dan dari identifikasi tersebut didapatkan 22 karakteristik teknis (Tabel II).
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 2, Nomor 1, Januari 2015
Posisi merek/logo produk mudah dibaca Font merek/logo dibuat menarik Kemasan menggunakan logo yang menarik Kemasan menggunakan brand yang mudah diingat Tata letak penulisan merek/logo serta keterangan lainnya yang sesuai agar mudah dibaca Desain kemasan dicetak langsung buka dalam bentuk stiker Kemasan mencantumkan alamat produsen Kemasan mencantumkan berat bersih produk Kemasan mencantumkan kode produksi Kemasan mencantumkan bahan baku produk Kemasan mencantumkan nilai gizi produk Kemasan mencantumkan keterangan halal Kemasan mencantumkan keterangan tanggal kadaluarsa Kemasan mencantumkan barcode produk Kemasan mencantumkan BPOM Kemasan nyaman untuk dipegang Kemasan mudah untuk dibawa
Karakterietik Teknis kesesuaian warna varian warna varian warna varian warna varian bahan dimensi bahan dimensi kemasan varian ukuran varian bentuk varian bentuk dimensi merek/logo ukuran font jenis font varian gambar brand dimensi merek/logo cetak langsung kemasan alamat produsen berat bersih produk kode produksi bahan baku produk nilai gizi keterangan halal keterangan kadaluarsa barcode BPOM dimensi kemasan dimensi kemasan
c.
Pengembangan Konsep Pengembangan konsep dilakukan menggunakan menggunakan metode morphological chart yang merupakan metode untuk menghasilkan ide-ide secara analitis dan sistematis serta memvisualisasikan kebutuhan fungsional dan menggali alternatif-alternatif lain, serta kombinasi yang memungkinkan untuk mencapai fungsi tersebut [9]. Langkah selanjutnya adalah pengisian tabel penyaringan konsep, untuk melakukan penyaringan konsep hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah menentukan konsep referensi. Konsep yang dijadikan bahan referensi didapatkan dari hasil benchmarking dari produk sejenis yang dianggap lebih baik. Setelah dibuat tabel pemilihan konsep, maka langkah selanjutnya adalah concept screening dan concept scoring. Berdasarkan hasil dari matrix concept scoring, konsep 2 terpilih menjadi konsep yang akan dikembangkan (Tabel III).
55
Konsep 2 dipilih karena memiliki nilai total tertinggi jika dibandingkan dengan dua konsep lainnya. TABEL III KONSEP TERPILIH Spesifikasi Kemasan Konsep 2 Kombinasi warna merah dan m muda
Warna Gambar
Print out Gambar buah stoberi Plastik mika Tabung Small BetyBerry Name only Posisi merek/logo di depan, keterangan produk di belakang
Bahan Bentuk Ukuran Brand Logo Posisi informasi produk Font tulisan
Mesquite Std
C. a.
QFD Iterasi 2 Critical Part Penentuan critical part bertujuan untuk mengetahui itemitem atau part teknis yang berhubungan dan bisa mengukur technical requirement yang ingin dicapai. Critical part dari masing-masing karakteristik teknis dapat dilihat pada Tabel IV.
Karakteristik Teknis BPOM Ukuran font Barcode
Brand Dimensi bahan
Part Specification jenis tinta jenis font ukuran font posisi informasi produk Jenis font jenis tinta posisi informasi produk Jenis brand ukuran font jenis tinta Jenis font ketebalan bahan
V. ANALISIS DATA DAN REKOMENDASI A.Analisis Pengolahan Data QFD Iterasi 1 a. Analisis Customer Needs Penentuan customer needs didapat berdasarkan hasil dari perhitungan Weighted Average Performance (WAP). Perhitungan dilakukan pada setiap kategori tingkat harapan, tingkat kepentingan, dan kenyataan. Setelah didapat hasil WAP dari ketiga kategori tersebut, maka dapat diketahui atribut mana yang memiliki nilai gap terbesar. Nilai gap negatif menandakan bahwa kemasan eksisting Stick Strawberry tidak sesuai dengan harapan pelanggan, maka perlu dilakukan peningkatan pada setiap atribut kemasan tersebut
TABEL IV CRITICAL PART Karakteristik Teknis Varian warna Dimensi kemasan Varian bentuk Dimensi merek/logo Jenis font Varian bahan Kesesuaian warna Keterangan kadaluarsa
Varian gambar
Berat bersih produk
Cetak langsung kemasan
Kode produksi
Varian ukuran Nilai gizi Nilai Gizi
56
Part Specification jenis tinta tinggi kemasam diameter kemasan Jenis bentuk kemasan panjang merek lebar merek panjang logo lebar logo jenis font jenis bahan jenis tinta jenis tinta jenis font ukuran font posisi informasi produk jenis gambar jenis tinta jenis tinta jenis font ukuran font posisi informasi produk jenis tinta jenis cetakan label jenis tinta jenis font ukuran font posisi informasi produk tinggi kemasan diameter kemasan jenis tinta jenis font ukuran font posisi informasi produk
b. Analisis Karakteristik Teknis Karakteristik teknis didapat dari input customer needs. Karakteristik yang sudah didapat, ditentukan direction of goodnessnya, selanjutnya dilakukan perhitungan nilai kontribusi dan penentuan ranking. Selanjutnya, keseluruhan karakteristik tersebut ditentukan atribut mana yang menjadi prioritas untuk dilakukan perbaikan (Tabel V). c. Analisis Pengembangan dan Penentuan Konsep Pengembangan konsep dilakukan agar bisa memunculkan ide-ide kreatif dan bisa memunculkan alternatif-alternatif konsep untuk menjadi gambaran perkiraan pada produk yang akan dikembangkan. Untuk penentuan konsep dilakukan dengan dua cara yaitu pencarian konsep secara eksternal dengan metode benchmarking dan pencarian konsep secara internal dengan metode brainstorming. Langkah selanjutnya adalah penentuan konsep menggunakan metode morphological chart yang merupakan metode untuk menghasilkan ide-ide scara analitis dan sistematis serta memvisualisasikan kebutuhan fungsional dan menggali alternatif-alternatif lain, serta kombinasi yang memungkinkan untuk mencapai fungsi tersebut. Konsep alternatif yang dihasilkan dari morphological chart adalah sebanyak 3 konsep alternatif. Pada morphological chart hanya terdapat 3 konsep, karena jika dibuat lagi beberapa alternatif lainnya maka tidak bisa menghasilkan suatu produk utuh. Langkah selanjutnya adalah penyaringan konsep dengan metode concept screening dan concept scorin. Sebelum melakukan scoring, hal yang harus ditentukan terlebih dahulu adalah penentuan selection criteria. Selecion criteria untuk pengembangan desain kemasan Stick Strawberry Kencana Mas
Usulan Perbaikan Desain Kemasan Stick Strawberry Kencana Mas Menggunakan Metode Quality Function Deployment Krinta Alisa, Muhammad Iqbal, Sari Wulandari (hal. 52 – 59)
antara lain ease of manufacturing, portability, comfort, Resistance for External Factor, Ease of Storage, Aesthetic Aspect ,dan Information product
TABEL V PRIORITAS PENGEMBANGAN KARAKTERISTIK TEKNIS Kode Karakteristik Teknis K1 Varian warna K5 Dimensi kemasan K7 Varian bentuk K8 Dimensi merek/logo K9 Jenis font K3 Varian bahan K1 Kesesuaian warna K19 Keterangan halal K20 Keterangan kadaluarsa K11 Varian gambar K14 Alamat produsen K15 Berat bersih produk K17 Bahan baku produk K13 Cetak langsung kemasan K16 Kode produksi K6 Varian ukuran K1 Varian warna K22 BPOM K9 Ukuran font K21 Barcode K12 Brand K4 Dimensi bahan
B. Analisis Pengolahan Data QFD Iterasi 2 a. Analisis Critical Part Penentuan critical part bertujuan untuk mengetahui itemitem atau part teknis yang berhubungan dan bisa mengukur technical requirement yang ingin dicapai. Penentuan pengembangan critical part didapat berdasarkan perhitungan nilai kontribusi dan ranking dari setiap atribut. Ranking didapat dari pengurutan normalisai kontribusi dari nilai terbesar ke nilai terkecil. Berdasarkan urutan tersebut dapat diketahui bahwa jenis tinta memiliki nilai kontribusi terbesar, untuk itu jenis tinta menjadi prioritas utama dalam pengembangan produk Stick Strawberry Kencana Mas. Untuk prioritas pengembangan critical part produk Stick Strawberry Kencana Mas dapat dilihat pada Tabel VI. TABEL VI PRIORITAS PENGEMBANGAN CRITICAL PART Kode Critical Part P1 Jenis tinta P14 Posisi informasi produk P2 Tinggi kemasan P3 Diameter kemasan P4 Jenis bentuk kemasan P5 Panjang merek P6 Lebar merek P7 Panjang logo P8 Lebar logo P9 Jenis font P11 Ukuran font P10 Jenis bahan P14 Jenis gambar P15 Jenis cetakan label P13 Jenis brand P16 Ketebalan bahan
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 2, Nomor 1, Januari 2015
C. Analisis Rekomendasi Desain Kemasan Rekomendasi desain kemasan ditentukan berdasarkan konsep pengembangan yang telah dipilih pada morphological chart yang didasarkan oleh beberapa kriteria beserta fungsinya. Konsep yang terpilih untuk dijadikan rekomendasi adalah konsep desain kemasan yang bisa dipenuhi oleh pihak UKM Kencana Mas. a. Rekomendasi Desain Warna Konsep warana yang terpilih adalah kombinasi warna merah dan merah muda, dimana warna kemasan dengan kombinasi merah dan merah muda dapat memenuhi beberapa customer needs, diantaranya kemasan menggunakan warna yang sesuai dengan karakteristik produk, menggunakan warna yang menarik, menggunakan warana yang cerah, dan menggunakan kombinasi warna. Alasan pemilihan kombinasi warna merah dan merah muda adalah karena kedua warna tersebut menggambarkan karakteristik dari buah stoberi. Pada umumnya warna merah dan merah muda sering digunakan untuk produk makanan. Pemilihan warna juga didapat berdasarkan dari hasil benchmark dengan produk sejenis. Warna kemasan pada produk benchmarking adalah merah muda yang menyesuaikan dengan rasa yang ditawarkan dari produk tersebut b. Rekomendasi Desain Bentuk Bentuk kemasan yang terpilih adalah tabung, dimana bentuk kemasan tabung dapat memenuhi customer needs, diantaranya Kemasan memiliki ukuran yang sesuai dengan produk yang dikemas, Kemasan memiliki bentuk yang sesuai dengan produk, kemasan memilki bentuk yang khas, kemasan mudah dibawa, dan kemasan mudah disimpan. Alasan pemilihan kemasan dengan bentuk tabung adalah karena karakteristik produk yang berbentuk stick, sehingga dibutuhkan kemasan yang sesuai dengan karakeristik produk tersebut. Jika menggunakan bentuk kemasan standing pouch dan kotak, maka produk yang dikemas akan mudah patah dan tidak terlindungi. Selain itu pemelihan bentuk tabung juga mengacu pada konsep referensi yang didapat dari hasil benchmark dengan produk sejenis. c. Rekomendasi Desain Bahan Bahan kemasan yang dipilih adalah palstik mika, dimana bahan kemasan dengan plastik mika dapat memenuhi beberapa customer needs, diantaranya kemasan menggunkaan bahan yang melindungi produk dan kemasan nyaman untuk dipegang. Alasan pemilihan bahan dengan plastik mika, karena untuk desain kemasan dengan bentuk tabung umumnya menggunkan bahan kemasan tersebut, dan alasan lainnya adalah karena bahan dengan plastik mika sangat mudah untuk didapatkan. Pemilihan bahan dengan plastik mika juga mengacu pada produk benchmark dan juga mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan dalam memenuhi rekomendasi yang diajukan.
57
d. Rekomendasi Desain Gambar Konsep gambar yang terpilih untuk kemasan produk Stick strawberry Kencana Mas adalah gambar buah stroberi. Pemilihan gambar buah stroberi bertujuan untuk membuat kemasan lebih menarik dan menggambarkan rasa yang ditawarkan dari produk tersebut. Salah satu acuan dalam pemilihan gambar adalah berdasarkan benchmark dengan produk sejenis, dimana pada kemasan produk dengan rasa buah stoberi dilengakapi dengan gambar buah stoberi pada bagian depan kemasan tersebut. e. Rekomendasi Desain Posisi Informasi Produk Posisi informasi produk yang terpilih adalah posisi merk dan logo pada bagian depan dan untuk keterangan produk terletak pada bagian belakang kemasan. Rekomendasi diatas dapat mewakili beberapa customer need, diantaranya posisi merek/ logo produk mudah dibaca, kemasan menggunakan brand yang mudah diingat, tata letak penulisan merek /logo serta keterangan lainnya yang sesuai agar mudah dibaca, serta pencantuman keterangan informasi-informasi produk pada kemasan. Posisi informasi produk yang terletak pada bagian depan dan belakang kemasan bertujuan untuk memudahkan pelanggan dalam mengetahui informasi produk. Posisi informasai dan keterangan produk diletakkan pada bagian belakang dengan tujuan untuk menghindari penumpukan tulisan pada bagian depan kemasan. f. Rekomendasi Desain Font Tulisan Jenis font tulisan yang dipilih untuk kemasan produk Stick strawberry Kencana Mas adalah font Mesquite Std. Font Mesquite Std dapat memenuhi customer needs, yaitu font merek/logo dibuat menarik. Font Mesquite Std dipilih karena bentuknya yang mudah dibaca, rapi, dan cukup banyak digunakan pada kemasan-kemasan produk makanan. g. Rekomendasi Brand Nama brand yang terpilih untuk produk Stick Strawberry adalah BetyBerry, pemilihan brand tersebut dibuat berdasarkan brainstrorming antara tim pengembang dengan beberapa pelanggan. Selanjutnya mengkonfirmasi beberapa nama pilihan brand dengan owner, dan owner UKM Kencana Mas menyetujui nama brand tersebut. Brand BetyBerry menjelaskan nama dari pemilik serta produk yang dihasilkannya, yaitu produk olahan stroberi. h. Rekomendasi Logo Logo yang terpilih adalah logo kombinasi yang merupakan perpaduan tulisan dan gambar yang menggambarkan kesederhanaan dari UKM. Desain logo dibuat sederhana tapi masih tetap menjelaskan identitas dari UKM tersebut. Tulisan Kencana Mas dibuat agar konsumen lebih mudah mengenali produk.
58
D. Desain Visual Kemasan Stick Strawberry Kencana Mas
Gambar 4 Rekomendasi Desain Kemasan Stick Strawberry Kencana Mas
VI. KESIMPULAN Berdasarkan tujuan penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Pada QFD iterasi 1 terdapat 22 karakteristik teknis yang menjadi prioritas, antara lain kesesuaian warna, varian warna, varian bahan, dimensi bahan, dimensi kemasan, varian ukuran, varian bentuk, dimensi merek/logo, ukuran font, jenis font, varian gambar, brand, cetak langsung label kemasan, alamat produsen, berat bersih produk, kode produksi, bahan baku produk, nilai gizi, keterangan halal, keterangan kadaluarsa produk, barcode, dan BPOM. Pada QFD iterasi 2 terdapat 16 critical part yang menjadi prioritas, antara lain jenis tinta, tinggi kemasan, diameter kemasan, jenis bentuk kemasan, panjang merk, lebar meerk, panjang logo, lebar logo, jenis font, jenis bahan, ukuran font, posisi informasi produk, jenis gambar, jenis brand, jenis cetakan label, dan ketebalan bahan. 2. Usulan perbaikan desain kemasan Stick Strawberry Kencana Mas ditentukan berdasarkan pertimbangan dari hasil bencmarking dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi rekomendasi yang telah diberikan. Rekomendasi akhir yang diusulkan adalah sebagai berikut : a) Kemasan menggunakan kombinasi warna merah dan merah muda b) Kemasan berbentuk tabung c) Kemasan menggunakan bahan dari plastik mika d) Kemasan menggunakan gambar buah stroberi e) Kemasan menggunakan brand BetyBerry f) Untuk desain label kemasan dibuat dalam bentuk sticker g) Kemasan dibuat dalam ukuran small h) Kemasan mencantumkan logo dengan kombinasi gambar dan nama dari Kencana Mas
Usulan Perbaikan Desain Kemasan Stick Strawberry Kencana Mas Menggunakan Metode Quality Function Deployment Krinta Alisa, Muhammad Iqbal, Sari Wulandari (hal. 52 – 59)
i)
j)
Kemasan mencantumkan merk dan logo pada bagian depan, dan keterangan lainnya dicantumkan pada bagian belakang yang mencantumkan alamat produsen, berat bersih produk, bahan baku pproduk, kode produksi, keterangan kadaluarsa produk, nilai gizi, keterangan halal, barcode, dan BPOM. Jenis font tulisan pada kemasan adalah Mesquite Std.
DAFTAR PUSTAKA [1]
[2] [3]
[4] [5] [6] [7] [8] [9]
Adrian, Manikmas. 2003. Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Diakses : 24 Oktober2013.http://percikanrenungan.blogspot.com/201 1/07/pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan.html Wirya. 1999. Teori Kemasan ( Packaging). Diakses: 8 November 2013.http://thesis.binus.ac.id Gondokusumo, Ryan. 2012. Trik Mendesain Kemasan. Diakses: 8 November 2013. http://blog.sribu.com/2012/06/04/trik-kemasanpackaging-inspirasi/ Kotler, P., Amstrong. 2003. Packaging. Diakses : 10 November 2013. http://library.binus.ac.id Kotler, P. 2003. Kotler on Marketing, Simon & Schuester UK Ltd, London. Dewi, Bintari Komang Ayu. Integrating Servqual and Kano’s Model into QFD for service excellence development Cohen, Lou., 1995. Quality Function Deployment : How to Make QFD Work for You. Massachussets: Addison Wesley Publishing Compan Doug daetz. 1995. Customer Integration : The QFD Leader Guide For Decision Making, 1st (October 20, 1995) Ulrich, Karl T., dan Eppinger, Steven D. 2012. Product Design and Development. New York : The McGraw-Hill Companies, Inc.
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 2, Nomor 1, Januari 2015
59