Kode/Nama Rumpun Ilmu* : 166/Teknologi Pasca Panen
USULAN PENELITIAN PRODUK TERAPAN
KAJIAN PENAMBAHAN MINYAK ATSIRI SEBAGAI ANTIMIKROBIA PADA EDIBLE COATING BERBASIS CARBOXYMETHYL CELLULOSE PADA FRESH-CUT BUAH APEL MANALAGI
TIM PENGUSUL Ketua
: Ir Nafi Ananda, MS
NIDN : 0531086101
Anggota : Chandra Kurnia Setiawan, SP. MSc
NIDN : 0507108701
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA JUNI, 2016
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN PRODUK TERAPAN Judul Penelitian
KAJIAN PENAMBAHAN MINYAK ATSIRI SEBAGAI ANTIMIKROBIA PADA EDIBLE COATING BERBASIS CARBOXYMETHYL CELLULOSE PADA FRESH-CUT BUAH APEL MANALAGI
Kode/Nama Rumpun Ilmu
166/Teknologi Pasca Panen
Ketua Perreliti
NAFI ANANDA UTAMA
a. Nama Lengkap
IT
b. NIDN
0531086101
c. Jabatan Fungsional
Lektor Agroteknologi
d. Program Studi
0812 272 8684/-
e. Nomor HP/Surel
Anggota Peneliti
(1)
a. Nama Lengkap
CHANDRA KURNIA SETIAWAN S.P, M.SC.
b. NIDN
0507 1 0870
c. Perguruan Tinggi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Lama Penelitian Keseluruhan
2 tahun
1
Usulan Penelitian Tahun ke-
I
Biaya Penelitian Keseluruhan
Rp 103,950,000.00
Biaya Penelitian - diusulkan ke DRPM
Rp 53,450,000.00
- dana internal PT
Rpo
- dana institusi lain
Rp 0 /in kind tuliskan: Kab.Bantul, 09-06-20
1
6
UMY
!
(IrN
18199
1
ANANDA UTAMA) NIP/NIK 19610831 198610133002
r
NIP/NIK
1975 0912200004
1 1 3033
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM 1. Judul Penelitian
: KAJIAN PENAMBAHAN MINYAK ATSIRI SEBAGAI ANTIMIKROBIA PADA EDIBLE COATING BERBASIS CARBOXYMETHYL CELLULOSE PADA FRESH-CUT BUAH APEL MANALAGI
2. Tim Peneliti No
Nama
Jabatan
Bidang Keahlian
1
Ir NAFI ANANDA UTAMA
Ketua Pengusul
Teknologi Pasca Panen
2
CHANDRA KURNIA Budidaya Tanaman; SETIAWAN S.P, Anggota Pengusul Teknologi Pasca Panen M.Sc.
Instansi Asal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Alokasi Waktu (jam/minggu) 10.00 10.00
3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian): Sifat Fungsional Edible Coating Carboxymethil Cellulose yang sudah ditambahkan dengan bahan minyak atsiri sebagai bahan antimikrobia untuk memperpanjang umur simpan fresh-cut Buah Apel Manalagi 4. Masa Pelaksanaan Mulai tahun: 2017 Berakhir tahun: 2018 5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang - Tahun ke-1: Rp53,450,000 - Tahun ke-2: Rp50,500,000 6. Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan) Laboratorium Pasca Panen, Fakultas Pertanian, UMY 7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya) 8. Temuan yang ditargetkan (produk atau masukan untuk kebijakan) CMC telah banyak digunakan sebagai bahan pembuatan edible coating produk pangan. Akan tetapi belum banyak penelitian untuk memanfaatkan zat antimikrobia dari minyak atsiri untuk ditambahkan pada bahan edible coating. Kandungan senyawa fenol dalam minyak atsiri diyakini mampu menjadi agen antimikrobia pada pembuatan edible coating berbasis CMC. Aplikasi edible coating kombinasi CMC dengan minyak atsiri pada Buah Apel Manalagi dapat menjadi inovasi baru dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang penanganan pasca panen buah menjadi fresh cut sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan buah ready-to-eat yang tetap segar dengan kualitas gizi yang masih terjamin. Selain itu hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh industri makanan untuk menghasilkan produk potong segar yang sehat dan aman. 9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata, tekankan pada gagasan fundamental dan orisinal yang mendukung pengembangan iptek) Gaya hidup masyarakat yang cenderung mengarah ke segala sesuatu yang bersifat instan dan cepat mendorong para peneliti untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan konsumsi fresh cut buah perlu diiringi dengan teknologi yang bisa mengatasi masalah kualitas fresh cut hingga sampai ke tangan konsumen. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah browning pada buah apel dan rawan rusak oleh mikrobia. Untuk itu perlu diadakan penelitian tentang kemungkinan adanya alternative metode untuk mengurangi resiko tersebut yaitu metode coating pada fresh cut buah apel menggunakan kombinasi CMC dan minyak atsiri daun sirih. 10 Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah internasional bereputasi, nasional . terakreditasi, atau nasional tidak terakreditasi dan tahun rencana publikasi) Agrivita; Food Science and Technology 11 Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan, tahun rencana perolehan atau . penyelesaiannya
- Publikasi Ilmiah Jurnal Internasional, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Publikasi Ilmiah Jurnal Internasional, tahun ke-2 Target: reviewed - Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional Terakreditasi, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional Terakreditasi, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Pemakalah dalam pertemuan ilmiah Nasional, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Pemakalah dalam pertemuan ilmiah Nasional, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Pemakalah dalam pertemuan ilmiah Internasional, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Pemakalah dalam pertemuan ilmiah Internasional, tahun ke-2 Target: terdaftar - Keynote Speaker dalam pertemuan ilmiah Internasional, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Keynote Speaker dalam pertemuan ilmiah Internasional, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Keynote Speaker dalam pertemuan ilmiah Nasional, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Keynote Speaker dalam pertemuan ilmiah Nasional, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Visiting Lecturer Internasional, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Visiting Lecturer Internasional, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Paten, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Paten, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Paten Sederhana, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Paten Sederhana, tahun ke-2 Target: draft - Hak Cipta, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Hak Cipta, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Merk Dagang, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Merk Dagang, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Rahasia Dagang, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Rahasia Dagang, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Desain Produk Industri, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Desain Produk Industri, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Indikasi Geografis, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Indikasi Geografis, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Perlindungan Varietas Tanaman, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Perlindungan Varietas Tanaman, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Perlindungan Topografi Sirkuit , tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Perlindungan Topografi Sirkuit , tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Teknologi Tepat Guna, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Teknologi Tepat Guna, tahun ke-2 Target: produk - Model/Purwarupa/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial, tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Model/Purwarupa/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial, tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Buku Ajar (ISBN), tahun ke-1 Target: belum/tidak ada - Buku Ajar (ISBN), tahun ke-2 Target: belum/tidak ada - Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT), tahun ke-1 Target: Skala 6 - Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT), tahun ke-2 Target: Skala 7
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii RINGKASAN ........................................................................................................ iv BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2
Perumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3
Tujuan ....................................................................................................... 3
1.4
Urgensi Penelitian .................................................................................... 3
1.5
Temuan/ inovasi ....................................................................................... 3
1.6
Luaran yang diharapkan ........................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5 2.1
Kerusakan pada Buah Apel ...................................................................... 5
2.2
Edible coating........................................................................................... 5
2.3
Carboxymethyl Cellulose (CMC) ............................................................ 7
2.4
Minyak Atsiri ........................................................................................... 8
BAB 3. METODE PENELITIAN......................................................................... 10 3.1
Rencana Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 10
3.2
Metode Penelitian ................................................................................... 10
3.3
Tata cara penelitian................................................................................. 11
3.4
Variabel Pengamatan .............................................................................. 11
3.5
Analisis Data .......................................................................................... 13
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ................................................. 14 4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................... 14 4.2 Jadwal Penelitian......................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15 LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 17
iii
RINGKASAN Sejalan dengan perkembangan jaman, konsumen mulai banyak yang mengkonsumsi komoditas buah dan sayuran yang bersifat ready-to-eat. Perkembangan komoditas fresh-cut buah terhambat pada umur simpan produk yang relatif rendah terutama pada kerusakan fisik yaitu browning dan kerusakan akibat mikroba. Salah satu metode yang bisa dikembangkan untuk mencegah kerusakan pada buah fresh-cut yaitu penggunaan edible coating. Metode coating diketahui dapat memodifikasi kondisi atmosfer di sekitar buah yang berfungsi sebagai barier yang dapat mengontrol pertukaran gas, kehilangan air, menjaga tekstur jaringan, dan dapat mengurangi resiko serangan mikrobia. Carboxymethyl cellulose (CMC) memiliki sifat polimer yang baik dan terbukti dapat menghambat browning. Selain itu penambahan bahan alami seperti minyak atsiri yang sudah diketahui memiliki kemampuan penghambatan terhadap pertumbuhan mikroba akan menambah sifat fungsional dari edible coating. Minyak atsiri memiliki kemampuan sebagai antimikrobia. Sebagai contoh, minyak atsiri dari daun sirih merupakan bahan yang memiliki kemampuan penghambatan yang baik terhadap pertumbuhan jamur dan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek penambahan kombinasi CMC – minyak atsiri daun sirih terhadap umur simpan Fresh-cut Buah Apel Manalagi. Dari hasil penelitian diharapkan dapat menghasilkan kombinasi bahan edible coating yang efektif untuk memperpanjang umur simpan Fresh-cut Buah Apel Manalagi. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan April- November 2017 di Laboratorium Pasca Panen, Fakultas Pertanian UMY. Penelitian dilakukan dengan metode percobaan laboratorium yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada tahun pertama, penelitian akan difokuskan pada eksplorasi pengaruh berbagai konsentrasi minyak atsiri dengan edible coating CMC pada fresh-cut Buah Apel Manalagi. Minyak atsiri yang akan digunakan yaitu daun sirih, sereh, kayu manis, dan lemon. Pengujian yang akan dilakukan pada sampel buah yaitu Pengujian Susut Bobot, Indeks Browning, Tekstur Buah, Total Asam Tertitrasi, Total Vitamin C, Total Padatan Terlarut, Total aktivitas Antioksidan, dan Mikrobiologi. Pada Tahun kedua akan dilanjutkan pengujiannya pada edible coating yang sudah diaplikasikan meliputi Uji SEM, organoleptik dan mekanisme penghambatan. Kata Kunci
: Edible coating; Fresh-cut Buah Apel; Carboxymethyl Cellulose; Minyak Atsiri
iv
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan jaman, konsumen mulai banyak yang mengkonsumsi komoditas buah dan sayuran yang bersifat ready-to-eat. Perkembangan produk tersebut mulai terasa dengan tersedianya produk fresh cut baik sayuran atau buah-buahan di pasar supermarket. Data dari IBIS World Industry Report menujukan bahwa industri buah dan sayuran Fresh-cut diharapkan akan mengalami peningkatan 2,8 % tiap tahunnya atau senilai USD $ 6,8 Milyar pada lima tahun mendatang (Carvalho et al., 2016). Salah satu buah yang bisa dimanfaatkan namun belum banyak dikembangkan menjadi produk fresh-cut yaitu buah apel. Apel merupakan produk yang cukup digemari oleh konsumen. Kebutuhan akan Apel meningkat setiap harinya. Buah Apel disukai karena rasanya yang manis dan memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Pada tahun 2015 saja tercatat jumlah impor Buah Apel di Indonesia mencapai 145.225 ton (Anonim, 2015). Akan tetapi, produk fresh-cut Buah Apel jarang ditemui di supermarket karena sifatnya yang mudah sekali mengalami browning, sehingga membuat penampilannya menjadi kurang menarik. Selain itu, Buah Apel yang sudah dipotong memperbesar kemungkinan terjadinya serangan mikroba, pelunakan jaringan, memicu kerusakan, kehilangan air dan pembentukan off-flavors (Carvalho et al. 2016) Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa penampakan merupakan faktor pertama yang dilihat oleh konsumen. Warna membentuk persepsi tertentu terhadap standar kemanisan, rasa, perasaan menyenangkan dan penerimaan terhadap buah sehingga warna dapat digunakan sebagai indeks kualitas baik secara langsung maupun tidak langsung (Lante et al., 2016). Proses browning terjadi dipicu oleh enzim polifenol oksidase (PPO) yang pada akhir prosesnya akan membentuk warna coklat yang semakin banyak intensitasnya sejalan dengan banyaknya polifenol yang teroksidasi.Sudah banyak usaha yang digunakan untuk mengurangi resiko terjadinya browning dan serangan mikrobia, salah satunya yaitu penggunaan 1
edible coating. Edible coating diketahui dapat memodifikasi kondisi atmosfer di sekitar buah yang berfungsi sebagai barier yang dapat mengontrol pertukaran gas, kehilangan air, menjaga tekstur jaringan, dan dapat mengurangi resiko serangan mikrobia (Rojas-Grau et al., 2007; Oms-Oliu et al., 2008; Sanchís et al., 2016; Salinas-roca et al., 2016). Salah satu bahan yang digunakan yaitu Carboxymethyl cellulose. Hasil penelitian menunjukan penggunaan 1 % CMC + 0,5 % CaCl + 2 % asam askorbat dapat menghambat browning hingga 12 hari pada Fresh-cut Buah Apel (Koushesh Saba & Sogvar 2016) Disamping itu Produk fresh-cut Buah sangat rawan terkena serangan mikroba. Hal ini dipicu oleh terbukanya jaringan karena ketiadaan lapisan epidermis yang terbentuk secara natural sehingga mengakibatkan hilangnya pelindung, keluarnya larutan pada permukaan jaringan yang menjadi nutrisi bagi mikrobia. Salah satu bahan yang bisa digunakan adalah minyak atsiri daun sirih. Daun sirih diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. Coli dan S. Aureus pada kulit Buah Apel (Hermawan , 2007). 1.2 Perumusan Masalah Edible coating sekarang banyak dikembangkan terutama dalam industri makanan. Salah satu pengembangan edible coating adalah penggunaan CMC yang dikombinasi dengan beberapa minyak atsiri yaitu daun sirih, sereh, kayu manis, dan lemon yang diharapkan dapat melapisi buah fresh-cut untuk mencegah browning
sekaligus
dapat
menghambat
pertumbuhan
mikroba.
Namun,
permasalahannya adalah: 1. Belum diketahui konsentrasi minyak atsiri daun sirih yang tepat pada aplikasi Fresh-cut Buah Apel; 2. Belum adanya penelitian mengenai konsentrasi kombinasi CMC dan minyak atsiri untuk menghambat pertumbuhan mikrobia dan kecepatan Browning produk Fresh-cut Buah Apel.
2
1.3 Tujuan Tujuan dari Penelitian ini yaitu menentukan konsentrasi yang terbaik kombinasi CMC dan Minyak atsiri untuk menghambat pertumbuhan mikrobia dan kecepatan browning pada produk Fresh-cut Buah Apel. 1.4 Urgensi Penelitian Gaya hidup masyarakat yang cenderung mengarah ke segala sesuatu yang bersifat instan dan cepat mendorong para peneliti untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan konsumsi fresh cut buah perlu diiringi dengan teknologi yang bisa mengatasi masalah kualitas fresh cut hingga sampai ke tangan konsumen. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah browning pada buah apel dan rawan rusak oleh mikrobia. Untuk itu perlu diadakan penelitian tentang kemungkinan adanya alternative metode untuk mengurangi resiko tersebut yaitu metode coating pada fresh cut buah apel menggunakan kombinasi CMC dan minyak atsiri daun sirih. 1.5 Temuan/ inovasi CMC telah banyak digunakan sebagai bahan pembuatan edible coating produk pangan. Akan tetapi belum banyak penelitian untuk memanfaatkan zat antimikrobia dari minyak atsiri untuk ditambahkan pada bahan edible coating. Kandungan senyawa fenol dalam minyak atsiri diyakini mampu menjadi agen antimikrobia pada pembuatan edible coating berbasis CMC. Aplikasi edible coating kombinasi CMC dengan minyak atsiri pada Buah Apel Manalagi dapat menjadi inovasi baru dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang penanganan pasca panen buah menjadi fresh cut sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan buah ready-to-eat yang tetap segar dengan kualitas gizi yang masih terjamin. Selain itu hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh industri makanan untuk menghasilkan produk potong segar yang sehat dan aman. 1.6 Luaran yang diharapkan Luaran dari penelitian ini diharapkan 1. Publikasi ilmiah dalam jurnal nasional terakreditasi;
3
2. Menghasilkan
kombinasi
bahan
edible
coating
yang
efektif
untuk
memperpanjang umur simpan produk Fresh-cut Buah Apel Fuji; 3. Diharapkan hasil penelitian ini juga dapat diaplikasikan pada produk Fresh-cut lainnya.
Tabel 1. Rencana target Capaian No.
Jenis Luaran Internasional Nasional Terakreditasi Internasional
1
Publikasi ilmiah
2
Pemakalah dalam temu ilmiah
3
Invited Speaker dalam temu ilmiah
4
Visiting Lecturer
5
HKI
Nasional Internasional Nasional Internasional Paten Paten Sederhana Hak Cipta Merek Dagang Rahasia Dagang Desain Produk Industri Indikasi Geografis Perlindungan varietas tanaman
Tidak ada Tidak ada
Perlindungan topografi sirkui terpadi
Tidak ada Tidak ada
6 7
Teknologi Tepat Guna Model/Purwarupa/Desain/ Karyaseni/ Rekayasa Sosial
8
Buku Ajar (ISBN)
9
Tingkat Kesiapan Teknologi
4
Indikator Capaian TS TS+1 Tidak ada Reviewed Tidak ada Tidak ada Tidak ada Terdaftar Tidak Tidak ada Ada Tidak Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Draf Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Produk Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak ada Ada 6 7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerusakan pada Buah Apel Apel merupakan buah yang digemari oleh penduduk Indonesia. Umur simpan buah apel cukup panjang bahkan dapat mencapai satu tahun. Namun ketika buah apel ini dipotong untuk dijadikan produk fresh-cut maka buah akan cepat mengalami browning dan terserang mikrobia. Browning dipicu oleh adanya enzim polifenol oksidase (PPO). Enzim PPO merupakan enzim yang mengkatalisa dua bahan yaitu kandungan fenol dan oksigen. Reaksi ini memproduksi quinone yang akan bereaksi pada akumulasi melanin dan pembentukan zat yang memicu warna coklat atau hitam pada daging buah (Lante et al. 2016). Selain Browning buah fresh cut juga mudah diserang oleh mikrobia. Mikrobia perlu dihambat pertumbuhannya agar buah fresh cut tetap aman dikonsumsi. Pada tahun 2015 yang lalu, terdapat temuan bakteri dalam apel impor. Apel tersebut terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes. Bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit dan lanjut usia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang sehat juga dapat terinfeksi bakteri Listeria, dengan gejala jangka pendek yang muncul seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut dan diare. Listeriosis merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh bakteri L. monocytogenes (Rahmadi, 2002). Listeria hanya satu dari jutaan mikrobia yang dapat menyerang produk fresh-cut. Cemaran bisa terjadi selama pengangkutan atau penyimpanan. Banyak penelitian yang sudah dilakukan guna menghambat serangan mikrobia. Seiring perkembangan jaman mulai banyak dikembangkan penggunaan bahan- bahan alami dengan metode edible coating. 2.2
Edible coating Konsep pemahaman tentang coating (lapisan) yaitu merupakan bentuk
efektif terhadap kehilangan (uap) air, bersifat selektif permiabel terhadap gas, 5
mengendalikan pertukaran air terlarut dalam larutan dalam memelihara warna alami pigmen dan bahan gizi (nutrisi) alami, serta menggabungkan bahan (zat) tambahan seperti warna, rasa, dan bahan pengawet yang memberikan fungsi khusus (spesifik) dan sifat khusus. Pada dasarnya ada tiga kelompok bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan coating atau film yaitu protein, polisakarida, dan lipid termasuk lilin, pengemulsi, dan turunannya (Wong et al. cit Krochta et al., 2002 dalam Hayati, 2006). Coating (pelapisan) pada buah-buahan dan sayuran dipergunakan untuk memperlambat
kehilangan
uap
air,
memperbaiki
penampakan
dengan
mengkilapkan permukaan, sebagai carrier terhadap fungisida atau zat pengatur tumbuh, dan sebagai barrier terhadap pertukaran gas dalam komoditas dengan udara luar (Krochta et al., 2002). Menurut Krochta et al. (2002) penambahan lapisan/ coating pada buah dan sayur dapat dilakukan dengan metode aplikasi pencelupan, pembusaan, penyemprotan (spray), tetesan (drip application), dan tetesan terkendali (control drop application). Penjelasan dari masing-masing metode sebagai berikut : 1.
Aplikasi pencelupan Aplikasi pencelupan buah dan sayur ke dalam bahan pelapis (coating)
biasanya dilakukan untuk jumlah komoditas yang sedikit. Caranya adalah dengan mencuci komoditas yang akan dilapisi, dikeringkan, kemudian dicelupkan ke dalam bahan pelapis. Lamanya perendaman tidak penting, tetapi melapisi buah dan sayur dengan sempurna adalah penting untuk mendapatkan hasil yang baik (Long, 1964; Newhall and Grierson, 1956; Van Doren, 1944 cit Krochta et al., 2002). 2.
Aplikasi pembusaan Metode ini dapat diaplikasikan dengan alat penghasil busa, akan tetapi
metode ini telah tergantikan oleh metode lain. Cara untuk mengaplikasikan metode ini adalah dengan menambahkan bahan coating untuk dijadikan busa ke dalam alat penghasil busa (compressor) (kurang dari 5 Psi atau 5 kPa) untuk ditiupkan pada komoditas yang diberi lapisan (Long and Leggo, 1959; Hartman and Isenberg, 1956 cit Krochta et al., 2002). 6
3.
Aplikasi penyemprotan Metode ini merupakan metode konvensional untuk mengaplikasikan coating
pada buah-buahan dan sayuran. Tekanan rendah pada alat penyemprot digunakan untuk menyemprotkan bahan pelapis, hal ini untuk menghindari penyemprotan yang berlebihan. 4.
Aplikasi tetesan Metode dengan aplikasi tetesan adalah cara paling ekonomis yang
digunakan saat ini untuk mengaplikasikan coating pada buah-buahan dan sayuran. Ukuran alat penetes yang berbeda akan memberikan berbagai ukuran tetesan yang berbeda. 5.
Aplikasi tetesan terkendali Aplikasi metode tetesan terkendali telah berhasil digunakan untuk melapisi
komoditas buah dan sayur yang dihasilkan. Pompa meter tekanan rendah digunakan untuk memberikan lapisan ke nosel, dimana nosel akan menjadikan tetesan besar menjadi tetesan yang lebih kecil, kemudian dari nosel semprot akan menyemprotkannya pada komoditas. Di Indonesia jarang ditemukan komoditas hortikultura yang mendapat perlakuan coating. Hal ini dikarenakan petani Indonesia belum terbiasa dengan hal itu. Selain itu, pemberian coating dengan metode yang sudah ada juga akan merepotkan dan menambah biaya produksi. dapat dibayangkan jika petani harus mencelup satu per satu hasil panennya ke dalam larutan coating lalu meniriskannyatentu itu akan merepotkan. Tambahan pula sebagian besar petani adalah petani gurem dengan fasilitas dan modal yang terbatas. 2.3 Carboxymethyl Cellulose (CMC) Carboxymethyl
Cellulose
(CMC)
adalah
salah
satu
bahan
yang
dikembangkan dari selulosa. CMC merupakan co-polimer dari dua unit yaitu BD-Glucosa dan B-D-Glycopyranose 2-O-(carboxymethyl)-Monosodium yang terhubung lewat rantai B-1,4-Glycosidic (Rachtanapun et al. 2012). CMC memiliki sifat yang linier, rantai panjang, larut dengan air, dan polisakarida yang anionik. Larutan CMC memiliki indeks viskositas yang tinggi, tidak beracun dan 7
tidak menyebabkan alergi (Dashipour et al. 2015). Karena sifat tersebut CMC memiliki potensi untuk dikembangkan dalam pembuatan baik edible coating atau edible film. Penggunaan kombinasi CMC dengan asam askorbat dengan konsentrasi 0,5 % dapat menghampat browning pada Buah Apel (Baldwin, et al, 1996). Pada penelitian lainnya penggunaan 1 % CMC + 0,5 % CaCl + 2 % asam askorbat dapat menghambat browning hingga 12 hari pada fresh cut Buah Apel (Koushesh Saba & Sogvar 2016). 2.4 Minyak Atsiri Minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap dan mengandung aroma atau wangi yang khas. Kavikol merupakan komponen paling banyak dalam minyak atsiri yang memberi bau khas pada sirih. Mekanisme fenol sebagai agen anti bakteri berperan sebagai toksin dalam protoplasma, merusak dan menembus dinding serta mengendapkan protein sel bakteri. Senyawa fenolik bermolekul besar mampu meninaktifkan enzim essensial di dalam sel bakteri meskipun dalam konsentrasi yang sangat rendah. Fenol dapat menyebabkan kerusakan pada sel bakteri, denaturasi protein, meninaktifkan enzim dan menyebabkan kebocoran sel (Heyne, 1987). Daun sirih dapat digunakan sebagai antibakteri karena mengandung 4,2% minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari betephenol yang merupakan isomer Euganol allypyrocatechine, Cineol methil euganol, Caryophyllen (siskuiterpen), kavikol, kavibekol, estragol dan terpinen (Sastroamidjojo, 1997). Hasil uji farmakologi menunjukkan bahwa infusa daun sirih dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab pneumonia dan Gaseus gangrene. Air rebusan daun sirih dapat digunakan untuk mengobati batuk maupun berfungsi sebagai bakteriosid terutama terhadap Haemophylus influenzae, Staphylococcus aureus dan Streptococcus haemoliticus (Mursito, 2002). Pada penelitian Prakash et al. 2010, menunjukan bahwa pemberian minyak atsiri daun sirih dengan konsentrasi 0,1-0,2 % lebih baik dalam menghambat pertumbuhan mikroba dan penurunan antioksidan dibandingkan minyak atsiri lainnya.
8
Gambar
1. Roadmap Kajian Penambahan Minyak Atsiri sebagai antimikrobia pada Edible Coating Berbasis Sifat Pasca Panen Fresh Cut Buah Apel Manalagi.
9
BAB 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini direncanakan selama dua tahun, adapun metode penelitian yang di uraikan secara rinci untuk proposal ini pada tahun pertama. 3.1 Rencana Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen, Fakultas Pertanian UMY pada bulan Maret hingga November 2017. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam penelitian ini yaitu : buah Apel varietas Manalagi, Carboxymethyl Cellulose, Minyak atsiri daun sirih, gliserol, aquadest, larutan amilum 1%, larutan iodium standar 0,01 N, ekstrak daging, peptone, agar-agar, NaOH 0,1%, dan DPPH. Alat yang akan digunakan yaitu wadah pencucian, nampan kardus, sprayer, timbangan digital, pnetrometer fruit, blender, Erlenmeyer, labu takar, tabung reaksi, gelas piala, spectrophotometer, petridish, otoklaf, pipet ukur, pH meter stick, drigalsky, coloni counter, oven, botol timbang. 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap Pertama yaitu Optimasi penambahan minyak atsiri sebagai antimikrobia pada edible coating CMC pada fresh-cut Buah Apel Manalagi. Tahap kedua yaitu pengujian karakteristik edible coating CMC yang sudah ditambahkan dengan minyak atsiri. Penelitian ini akan dilakukan dengan metode percobaan laboratorium yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tahun I: 1.
Pengujian Daya Hambat minyak atsiri untuk mengetahui efektifitas minyak atsiri menghambat mikrobia yang sering terdapat di buah potong segar
2.
Standarisasi pembuatan edible coating CMC dengan penambahan minyak atsiri.
3.
Pengujian meliputi uji kemampuan anti browning, aktifitas antioksidan, 10
tekstur buah, kandungan asam tertitrasi, asam tertitrasi, pengukuran gula reduksi, Vitamin C, dan Total Padatan terlalut. Tahun II: Pada Tahun kedua, pengujian ditujukan untuk mengetahui sifat fisik dari masing-masing formula edible coating CMC dan minyak atsiri yang berhasil menghambat penurunan kualitas, baik fisik menggunakan SEM dan WVTR, Serangan biologi, untuk mengetahui mekanisme penghambatan mikrobia oleh minyak atsiri, dan yang terakhir uji organoleptik untuk mengetahui gambaran tingkat kesukaan 3.4 Tata cara penelitian Buah Apel dipilih yang memiliki ukuran dan umur yang sama. Buah disimpan pada suhu 1°C hingga diproses. Buah kemudian dicuci menggunakan larutan klorin dengan konsentrasi 200 µl L-1, kemudian dikeringkan secara alami dan dipotong menjadi delapan bagian serta dihilangkan bagian bijinya menggunakan pisau tajam. Larutan edible coating disiapkan dengan melarutkan bubuk CMC kedalam air aquades dan dipanaskan pada suhu 85oC selama 30 menit hingga larutan menjadi jernih. Larutan kemudian ditambahkan 2,5 % gliserol sebagai plasticizer. Buah yang sudah dipotong kemudian dicelupkan ke masing-masing perlakuan selama 4 menit. Buah kemudian dikeringudarakan pada suhu ruang dan disimpan pada polystyrene boks, masing masing 3 potong. Buah kemudian disimpan pada suhu 4 oC dengan RH 95 %. 3.5 Variabel Pengamatan 1. Persentase Susut berat Pengamatan susut berat dilakukan pada hari ke-0, ke-4, ke-8, dan ke-12 penyimpanan.
Pengamatan
dilakukan
menggunakan timbangan digital. 2. Pengujian Indeks Browning 11
dengan
cara
menimbang
buah
Evaluasi browning pada permukaan potongan buah menggunakan metode skoring indeks (Koushesh Saba & Sogvar, 2016) dengan skala 0-4, dimana 0= tidak terjadi browning, 1 = Sedikit ( ±5 % dari luas permukaan), 2 = sedang (5-20 % dari luas permukaan, 3 = cukup banyak ( 20-50 % dari luas permukaan), dan 4 = sangat banyak ( >50% dari luas permukaan) untuk masing-masing potong. Besarnya indeks browning ditentukan menggunakan rumus (% buah dg sedikit browning x 1)+ ( % buah dg sedang x 2 ) + ( % buah dg cukup banyak x 3) + ( % buah sangat banyak x 4) / 5. 3. Pengujian Warna Pengujian Warna menggunakan Chromameter. 4. Pengujian Tekstur Buah Pengamatan kekerasan buah dilakukan pada hari ke-0, ke-3, ke-6, ke-9 dan ke-12 penyimpanan diukur menggunakan alat pnetrometer fruit. Pengukuran dilakukan dengan cara memasukkan pucuk alat pada tiga bagian buah yaitu bagian ujung, tengah, dan pangkal buah dan hasilnya dirata-rata. 5. Pengukuran Kandungan Asam Tertitrasi Pengujian dengan cara menghaluskan sampel yang akan diuji menggunakan mortar, kemudian sampel diambil 10 g dan di encerkan menggunakan aquades sebanyak 100 ml. 10 ml dari larutan diambil, diberi indikator pp dan dititrasi menggunakan NaOH 1N hingga mencapai pH 8,2. 6. Pengukuran Kandungan Padatan Terlarut Pengukuran dilakukan menggunakan refraktometer (Atago, Japan) dengan cara memberikan larutan sampel yang sudah disaring pada sensor yang tersedia. 7. Pengukuran Kandungan Vitamin C Pengukuran vitamin C dilakukan dengan metode titrasi Iod pada hari ke-0, ke-3, ke-6, ke-9 dan ke-12. 8. Pengujian Total Aktivitas Antioksidan Pengujian total aktifitas antioksidan menggunakan metode DPPH yang selanjutkan ditera menggunakan spektrofotometer dengan absorbansi 517 nm 9. Pengujian Mikrobiologi 12
Uji mikrobiologi dilakukan pada hari ke-0, ke-3, ke-6, ke-9 dan ke-12 penyimpanan dengan menghitung total mikrobia mengunakan metode plate count. 3.6 Analisis Data Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam pada taraf kesalahan 5%. Jika terdapat beda nyata antar perlakuan maka dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test pada taraf 5%.
13
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya Tabel 9.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Fundamental yang Diajukan No
Jenis Pengeluaran
Biaya yang diusulkan (Rp)
1
Honorarium
14.300.000
2
Bahan Habis Pakai
13.250.000
3
Perjalanan
9.500.000
4
Sewa
16.400.000
jumlah
53.450.000
4.2 Jadwal Penelitian No. 1. 2.
Kegiatan Persiapan Bahan dan Alat
Pengujian Awal: Daya Hambat; 3. Perbaikan Formula dan validasi proses. 4. Pemberian perlakuan 5. Pengujian Produk 7. Penyusunan Laporan Kemajuan 8. Pengumpulan laporan kemajuan 9. Diskusi dan penyusunan Laporan Akhir 10.. Penyerahan Laporan Akhir
Bulan Apr Mei Juni Juli Agst Sept XX
Okt
XX XX
XX XX XX XX XX XX XX XX
XX XX
14
DAFTAR PUSTAKA Baldwin, E. A., Nisperos, M. 0., Chen, X., & Hagenmaier, R. D. (1996). Improving storage life of cut apple and potato with edible coating. Postharvest Biology and Technology, 9, 151 - 163. Carvalho, R.L. et al., 2016. Chitosan coating with trans-cinnamaldehyde improves structural integrity and antioxidant metabolism of fresh-cut melon. Postharvest Biology and Technology, 113, pp.29–39. Dashipour, A. et al., 2015. Antioxidant and antimicrobial carboxymethyl cellulose films containing Zataria multiflora essential oil. International Journal of Biological Macromolecules, 72, pp.606–613. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.ijbiomac.2014.09.006. Heyne K. Tumbuhan Berguna Indonesia. 2nd Ed. Jakarta: Departemen Kehutanan, 1987: hal 950 Koushesh Saba, M. & Sogvar, O.B., 2016. Combination of carboxymethyl cellulose-based coatings with calcium and ascorbic acid impacts in browning and quality of fresh-cut apples. LWT - Food Science and Technology, 66, pp.165–171. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.lwt.2015.10.022. Lante, A., Tinello, F. & Nicoletto, M., 2016. UV-A light treatment for controlling enzymatic browning of fresh-cut fruits. Innovative Food Science and Emerging Technologies, 34, pp.141–147. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.ifset.2015.12.029. Oms-Oliu, G., Soliva-Fortuny, R. & Martín-Belloso, O., 2008. Using polysaccharide-based edible coatings to enhance quality and antioxidant properties of fresh-cut melon. LWT - Food Science and Technology, 41(10), pp.1862–1870. Prakash, B. et al., 2010. Efficacy of chemically characterized Piper betle L. essential oil against fungal and aflatoxin contamination of some edible commodities and its antioxidant activity. International Journal of Food Microbiology, 142(1-2), pp.114–119. Rachtanapun, P. et al., 2012. Carboxymethyl cellulose film from durian rind. LWT - Food Science and Technology, 48(1), pp.52–58. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.lwt.2012.02.029. Rojas-Grau, M.A. et al., 2007. Apple puree-alginate edible coating as carrier of antimicrobial agents to prolong shelf-life of fresh-cut apples. Postharvest Biology and Technology, 45(2), pp.254–264. Salinas-roca, B. et al., 2016. Combined effect of pulsed light , edible coating and malic acid dipping to improve fresh-cut mango safety and quality. Food Control, 66, pp.190–197. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.foodcont.2016.02.005.
15
Sanchís, E. et al., 2016. Postharvest Biology and Technology Browning inhibition and microbial control in fresh-cut persimmon ( Diospyros kaki Thunb . cv . Rojo Brillante ) by apple pectin-based edible coatings. Postharvest Biology and Technology, 112, pp.186–193. Available at: http://dx.doi.org/10.1016/j.postharvbio.2015.09.024.
16
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian 1. Honor maksimal 30 % Honor/Jam Waktu Honor (Rp) (Jam/Minggu)
Minggu
Honor (Rp) Tahun 1
Ketua Anggota 1 Pembantu Peneliti Teknisi Sub Total
35000 27500
10 10
20 20
7.000.000 5.500.000
12500
4
20
1.000.000
10000
4
20
800.000 14.300.000
2. Bahan Habis Pakai
Harga Satuan (Rp)
Biaya (Rp)
48.000 900.000 5.000 300.000
2.880.000 1.800.000 2.500.000 300.000
Material
Justifikasi Pemakaian
Apel Malang CMC Minyak atsiri NaOH
Bahan perlakuan Bahan perlakuan Bahan perlakuan Bahan Pengujian
DPPH
Bahan Pengujian
1 paket
gliserol Aquades
Bahan perlakuan Bahan Penelitian
1 Liter 5 Liter
Medium MEA
Bahan pengujian
1 liter
airdryer penjepit tissu dll pisau lempeng (nampan) Spatula
alat pengering produk alat penelitian alat penelitian alat penelitian
2 12 5 5
alat penelitian
12 unit
15.000
alat penelitian Penunjang pelaksanaan administratif
5 unit
29.000
ATK
Kuantitas Satuan 60 2 500 1
kilogram kilogram mililiter Liter
unit unit unit buah
4 paket
17
1.000.000 300.000 25.000 1.500.000 90.000 5.000 30.000 30.000
300.000
1.000.000 300.000 125.000 1.500.000 180.000 60.000 150.000 150.000 180.000 145.000 1.200.000
Fotocopy bahan rapat dll
5 kali x 10 lembar x 4 orang 50 lembar x5
administrasi
Penyusunan proposal Penyusunan Laporan sementara Surat menyurat
administrasi
administrasi penunjang penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian, hingga penulisan laporan
Pulsa
250 50.000
lembar
250
lembar
250
20 lembar
250
50 lembar x5
administrasi
lembar
4 paket
600.000 13.250.000
3. Perjalanan Justifikasi Perjalanan
Kuantitas
Transport YogyakartaMalang PP
Survei dan Persiapan
seminar
seminar untuk publikasi
lumpsum konsumsi rapat
4x2 orang
satuan
paket 1 kali
5x4 orang
Harga Satuan (Rp)
620.000
4 paket
2.500.000 260.000
paket
50.000
Sub Total
Kegiatan
Justifikasi
sewa spectrofotometer
pengujian gula reduksi Pelaksanaan penelitian
12
Pengujian tekstur
4
sewa pnetrometer fruit
Kuantitas Satuan 4
18
Biaya (Rp) Tahun ke-1 4.960.000 2.500.000 1.040.000 1.000.000 9.500.000
4. Sewa
sewa alat gelas
62.500 5.000
150.000
Sub Total
Material
62.500
orang, unit orang, set orang, unit
Harga Satuan (Rp)
Biaya per tahun (Rp)
600.000
2.400.000
250.000
3.000.000
500.000
2.000.000
sewa chromameter sewa alat pengujian kadar air sewa ruang laboratorium sewa mobil
Pengujian warna
4
Pengujian kadar air
4
Pelaksanaan penelitian transportasi selama di Malang
4 3x1
Sub Total
orang, unit
orang, set orang, ruang unit
600.000
2.400.000
450.000
1.800.000
750.000
3.000.000
600.000
1.800.000 16.400.000
19
Lampiran 2. Dukungan Sarana dan Prasarana No
Kebutuhan
Ketersediaan
1
Alat Titrasi
Ada
2.
Chromameter
Sewa
3
Pnetrometer
Ada
4.
Refraktometer
Ada
5.
Spektrofotometer
Ada
6
Uji Mikrobiologi
Ada
20
Lampiran 3 Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas Organisasi Tim Peneliti
No.
Nama NIDN
Instansi Asal
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu (jam/Minggu
1
Ir Nafi Ananda, MS NIDN.
UMY
Teknologi Pasca Panen
Ketua Peneliti 10 jam
2
Chandra Kurnia S., SP. MSc NIDN.
UMY
Teknologi Pasca Panen
Tim Peneliti 1 10 jam
21
Uraian Tugas Mengkoordinir keseluruhan penelitian; validasi formulasi dan proses pengembangan edibel coating. Mengkoordinir dan melaksanakan penelitian mengenai formulasi CMC dan minyak atsiri
BIODATA KETUA PENGUSUL A. Identitas Diri 1. NamaLengkap (dengan gelar) 2. Jenis Kelamin 3. Jabatan Fungsional 4. NIP/NIK/Identitas lainnya 5. NIDN 6. Tempat dan Tanggal Lahir 7. E-mail 8. Nomor Telepon/HP 9. Alamat Kantor 10. 11. 12.
Nomor Telepon/Faks Lulusan yang Telah Dihasilkan Mata Kuliah yang Diampu
B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Thesis/ Disertasi
NamaPembimbing/ Promotor
Ir. Nafi Ananda Utama,MS L Lektor 19610831198610133002 0531086101 Yogyakarta, 31 Agustus 1961
[email protected] 08122728684 Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 0274-387656 S1=40 1. Fisiologi Pasca Panen 2. Teknologi Pasca Panen 3. Teknologi Informasi dan Komunikasi
S-1 Universitas Gadjah Mada
S-2 Universitas Gadjah Mada Hortikultura Hortikultura 1980-1986 1987-1992 Pengaruh Tinggi Atap dan Pengaruh Konsentrasi Berat Ikatan terhadap dan Saat Pemberian Hasil Pengeringan Khlormequat Khlorit Bawang Merah terhadap pertumbuhan dan Hasil Umbi Bawang Putih 1. Ir. Soenoeadji, 1. Ir. Sutjipto M.Sc Dirdjopranoto 2. Ir. Sriyanto 2. Dr. Hari Hartiko
S-3 -
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis dan Disertasi) No. Tahun 1.
2010
2.
2011
3.
2012
Judul Penelitian Kajian Hydrocooling dan Suhu Simpan untuk mempertahankan Kualitas Cabai Keriting Pengaruh Suhu dan MAP terhadap umur simpan Sawo (Achraszapota) Pengaruh Suhu Penyimpanan dan
Pendanaan Sumber* Jml (JutaRp) Mandiri 3.000.000 Mandiri
3.500.000
Mandiri
4.000.000
4.
2012
5.
2013
6.
2013
MAP terhadap Kualitas dan Umur Simpan Tomat Kajian “Edible Coating” untuk memperpanjang umur simpan Tomat Effect of Storage Temperature and Modified Atmosphere on The Quality and Shelf Life of Tomato Edible Coating to Prolong Shelf Life of Tomato
Mandiri
4.000.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan Judul Pengabdian kepada No. Tahun Sumber* Jml Mayarakat (JutaRp) 1. 2012 Reboisasi Kawasan Merapi Pasca UMY 3,5 Erupsi 2. 2011 Pelatihan Teknologi Tepat Guna UMY 1 Bagi Siswa SMA 3. 2010 Pemanfaatan Pekarangan Pasca UMY 1 Erupsi Merapi di Kecamatan Sawangan Magelang 4. 2009 Pelatihan Budidaya Tanaman UMY 1,5 Secara Vertikultur Bagi Siswa SMA 5. 2008 Pelatihan Pembuatan Terrarium dan UMY 1,5 Hortirarium Bagi Siswa SMA E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal 1. F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Ilmiah/Seminar 1. Seminar Dosen Fakultas Kajian Hydrocooling dan Yogyakarta, Mei Pertanian Suhu Simpan untuk 2010 mempertahankan Kualitas Cabai Keriting 2. Seminar Dosen Fakultas Pencoklatan Enzimatis dan Yogyakarta, April Pertanian Pencegahannya pada 2013 Produk Potong Segar G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku Tahun
Jumlah Halaman
Penerbit
Biodata Anggota Tim Peneliti 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Lengkap Jenis kelamin Jabatan Fungsional NIK NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Email Nomor HP Alamat kantor
Chandra Kurnia Setiawan, SP, MSc Laki-laki 19871007201310133058 0507108701 Cilacap, 7 Oktober 1987
[email protected] 085643066922 Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian UMY. Jl Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul
10 Nomor Telepon/Faks 0274Lulusan yang sudah S-1= 0 orang, S2= 0 orang, S-3= 0 Orang 12 dihasilkan Mata Kuliah yang diampu 1. Fisiologi Pasca Panen 2. Teknologi Pasca Panen 3. Teknologi Pengolahan Hasil Tanaman 4. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13 5. Ilmu Pertanian dalam Tatanan Global
A. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/Promotor
S-1 UMY Produksi Tanaman
S-2 UGM Ilmu dan Teknologi Pangan 2010- 2012 Pengaruh Led Terhadap Ekspresi Gen dalam Biosintesis dan Metabolisme Asam Askorbat Pada Pasca Panen Bunga Brokoli
2005-2010 Pengaruh POC diperkaya Rhizobakteri Osmotoleran terhadap pertumbuhan dan Hasil tanaman Padi pada cekaman kekeringan Dr Ir. Gatot Dr Supriyadi, MSc Supangkat, MP Prof. Umar Santoso, Ir Sarjiyah, MS MTP
S-3
B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi) No 1
Tahun 2014
Judul Penelitian Pengujian Kemampuan Biodegredabel dari edible Film Kitosan dan pati sagu
Pendanaan Sumber Jml (Juta Rp) UMY 5
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan No Tahun Judul Pegabdian Kepada Masyarakat Sumber Jml (Juta Rp) Narasumber pada acara Kiprah Desa RRI Pro 1 1 2016 Yogyakarta tentang “Peran Bidang Pasca Panen dalam meningkatkan nilai produk Pertanian” Narasumber pada bincang akhir Pekan RRI Pro 2 2015 1 Yogyakarta tentang “Meraih Ketahanan Pangan dengan efisiensi di bidang pasca panen” Pelatihan Pasca Panen produk Hortikultura di 3 2015 Desa Kapuhan, Ketep Pengolahan ikan di dusun Klajuran, Nanggulan, 4 2014 Kulon Progo Pemanfaatan Pekarangan untuk diversifikasi 5 2014 tanaman di dusun Klajuran, Nanggulan, Kulon Progo D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir Volume/ No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor/Tahun Effect of red and blue LED light irradiation on Postharvest Volume 94, ascorbate content and expression of genes related to 1 Biology and August 2014, ascorbate metabolism in postharvest broccoli Technology E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir Nama Pertemuan Waktu dan No Judul Artikel Ilmiah Ilmiah/Seminar Tempat International Effect Of Light-Emitting Diode (Led) 12-13 Oktober Conference on Light On The Gene Expression Related 2015 1 Sustainable With Ascorbate Biosynthesis And Agriculture and Food Metabolism In Broccoli Florets Security
F. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No 1
Judul Buku
Tahun
-
G. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No Judul/Tema HKI Tahun 1 -
Jumlah Halaman
Penerbit
Jenis
Nomor P/ID
H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/ Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tempat Respon No Tahun Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat 1 I. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi, atau institusi) Institusi Pemberi No Jenis Penghargaan Tahun Penghargaan 1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Penelitian Produk Terapan Yogyakarta, 5 Juni 2016 Pengusul,
(Chandra Kurnia Setiawan, SP. MSc)
SURAT PE,RI\YATAAI{ KETUA PEI{GUSI]L
Yang bertanda tangan d i bawah ini
:
Nama
Ir. Nafi Ananda, MS
NIDN
0531086101
PangkatlGolongan
Penata I
Jabatan Fungsional
Lektor
IIII
Dengan ini menyatakan bahwa proposal saya dengan judul
:
..KAJIAN PENAMBAHAN MINYAK ATSIRI SEBAGAI ANTIMIKROBIA
PADA EDIBLE COATING BERBASIS CARBOXYMETHYL CELLULOSE TERHADAP FRESH-CUT APEL MANALAGI" yang diusulkan dalam skema PENELITIAN PRODUK TERAPAN bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biayapenelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pemyataan
ini
dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Yogy*ana,
5 Juni 2A16
Yang menyatakan,
Latif. MAf. Ph.D
NIK
1,975509 122000041 1033
Ir. Nafi Ananda. MS
NrK
1961 083
1
1986101 33002