Kode/Nama Rumpun Ilmu : 724/Pendidikan Geografi USULAN PENELITIAN DOSEN PEMBINA
Kajian Pengembangan Lokasi Pasar Tradisional Berbasis Masyarakat di Kota Tasikmalaya sebagai Materi Pembelajaran (Studi pada Mata Kuliah Perencanaan Wilayah) TIM PENGUSUL Nama Ketua : Dr. Siti Fadjarajani, M.T. (0406046602) Anggota
: Darwis Darmawan, M.Pd. (0002028803)
UNIVERSITASI SILIWANGI FEBRUARI 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................
2
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................
2
1.4 Luaran Penelitian ......................................................................
2
1.5 Rencana Pencapaian .................................................................
3
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pasar ........................................................................
4
2.2 Pengertian Pasar Tradisional.....................................................
6
2.3 Kriteria Penentuan Lokasi Pasar ...............................................
9
2.4 Lingkungan sebagai Sumber Materi Pembelajaran ..................
11
2.5 Pembangunan Berbasis Masyarakat .........................................
12
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian .....................................................................
15
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................
15
3.3 Metode Analisis ........................................................................
16
3.4 Teknik Analisis Data.................................................................
17
3.5 Tahapan dan Alur Peneliti ........................................................
17
BAB IV Biaya dan Jadwal 4.1 Anggaran Penelitian .................................................................
18
4.2 Jadwal Penelitian.......................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA Lampiran-lampiran
RINGKASAN Salah satu elemen yang sangat penting dari keberadaan suatu kota atau suatu pusat wilayah adalah adanya pasar atau tempat berkumpul dan bertransaksi antara para pedagang dan masyarakat yang akan memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak ada suatu permukiman masyarakat tanpa fasilitas yang mendukung kegiatan perdagangan seperti pasar, pertokoan dan warung. Kota Tasikmalaya tumbuh menjadi kota pusat perdagangan dan industri termaju di wilayah Priangan Timur. Kekuatan ekonomi terbesar saat ini didominasi oleh usaha perdagangandan industri pengolahan melalui sektor perdagangan, hotel dan restoran.Tingginya kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan pasar baik pasar rakyat maupun toko modern, serta meningkatnya jumlah dan kualitas hotel dan restoran yang ada. Seiring dengan perkembangan global sekarang ini, kondisi pasar tradisional selain kualitas yang perlu ditingkatkan, secara kuantitas juga masih sangat sedikit. Berdasarkan data yang ada, pasar rakyat yang dikelola Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui PD Pasar Resik baru berjumlah 7 (tujuh) buah. Untuk itu di perlukan pengembangan lokasi pasar tradisional Berbasis Masyarakat di Kota Tasikmalaya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan berupa data sekunder maupun primer dengan teknik observasi, survey lapangan, dan wawancara, Studi dokumentasi dan studi literatur. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat dengan menggunakan metode Random Sampling. Penelitian ini di lakukan di seluruh Pasar Tradisonal yang berada di Tasikmalaya dengan metode Total Sampling. Hasil yang diharapkan adalah pengembangan lokasi Pasar Tradisional di Kota Tasikmalaya. Hasil kajian dapat menjadi masukan materi pembelajaran, terutama bagi mata kuliah Perencanaan Wilayah. Kata Kunci : Lokasi Pasar Tradisional, Berbasis Masyarakat, Kota Tasikmalaya, Materi Pembelajaran, Perencanaan Wilayah.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Salah satu elemen yang sangat penting dari keberadaan suatu kota atau suatu pusat wilayah adalah adanya pasar atau tempat berkumpul dan bertransaksi antara para pedagang dan masyarakat yang akan memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak ada suatu permukiman tanpa fasilitas yang mendukung kegiatan perdagangan seperti pasar, pertokoan dan warung. Untuk kota-kota besar dimana jumlah penduduk dengan tingkat pendapatan yang tinggi cukup banyak banyak ditemui Mall atau Super-market yang dikelola secara modern. Sebaliknya di wilayah yang dominan perdesaan pasar tradisional merupakan fasilitas yang diperlukan yang kadang-kadang hanya buka seminggu sekali atau dua kali. Kota Tasikmalaya memasuki tahun ke-16 semenjak berdiri pada tanggal 17 Oktober 2001 berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2001. Dalam perjalanannya Kota Tasikmalaya telah tumbuh menjadi kota pusat perdagangan dan industri termaju di wilayah Priangan Timur. Kekuatan ekonomi terbesar saat ini didominasi oleh usaha perdagangandan industri pengolahan melalui sektor perdagangan, hotel dan restoran. Artinya, hampir separuh perekonomian Kota Tasikmalaya digerakkan industri tersebut. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Tasikmalaya secara agregat, kuantitas output perekonomiannya meningkat. Sektor perdagangan, hotel dan restoran menempati urutan kedua setelah sektor bangunan dalam pertumbuhan sektoral, namun mempunyai sumber pertumbuhan ekonomi terbesar Kota Tasikmalaya.Tingginya kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan pasar baik pasar rakyat maupun toko modern, serta meningkatnya jumlah dan kualitas hotel dan restoran yang ada di Kota Tasikmalaya. Seiring dengan perkembangan global sekarang ini, kondisi pasar tradisional selain kualitas yang perlu ditingkatkan, secara kuantitas juga masih sangat sedikit.Berdasarkan data yang ada, pasar rakyat yang dikelola Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui PD Pasar Resik baru berjumlah 7 (tujuh) buah. Sementara pasar rakyat swasta berjumlah 5 (lima) buah. Ditambah laju pertumbuhan jumlah pendiuduk Kota Tasikmalaya yang semakin bertambah, kebutuhan adanya pasar untuk menunjang kebutuhan perekonomian sangat diperlukan. 1
2 Atas dasar pemikiran tersebut di atas, perlu disusun suatu kajian analisis kondisi pasar yang ada serta perkembangannya di Kota Tasikmalaya yang sangat bermanfaat sebagai bahan masukan untuk membuat keputusan/kebijakan khususnya bagi pemimpin daerah, maupun pihak-pihak yang berwenang dalam menentukan model pembangunan ekonomi yang memberi kemaslahatan bagi segenap masyarakat Kota Tasikmalaya. Selain itu juga, hasil kajian pengembangan melalui analisis lokasi pasar tradisional diharapkan dapat menjadi pengayaan materi pembelajaran pada mata kuliah Perencanaan Wilayah. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Kajian Pengembangan Lokasi Pasar Tradisional Berbasis Masyarakat di Kota Tasikmalaya sebagai Materi Pembelajaran (Studi pada Mata Kuliah Perencanan Wilayah)”. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian lanjutan ini adalah: “Bagaimanakah pengembangan lokasi pasar tradisional yang berbasis masyarakat di Kota Tasikmalaya sebagai materi pembelajaran pada mata kuliah Perencanaaan Wilayah?” 1.3 Tujuan Penelitian Tujuandari penelitian ini adalah : 1.
Mendeskripsikan kondisi pasar tradisional yang ada di Kota Tasikmalaya.
2.
Menganalisis pengembangan lokasi pasar tradisional di Kota Tasikmalaya.
3.
Rekomendasi calon lokasi strategis pengembangan/pembangunan pasar tradisional berbasis masyarakat yang disesuaikan dengan pengembangan materi Perencanaan Wilayah.
1.4 Luaran Penelitian 1. Tersusunnya dokumen kajian pengembangan pasar tradisional di Kota Tasikmalaya. 2. Teranalisisnya pengembangan lokasi pasar tradisional di Kota Tasikmalaya. 3. Tersusunnya
rekomendasi
dan
dokumentasi
calon
lokasi
strategis
pengembangan/pembangunan pasar tradisional berbasis masyarakat di Kota Tasikmalaya.
3 1.5 Rencana Target Capaian No Jenis Luaran 1 Publikasi Ilmiah
2 3 4 5
6 7 8 9
Indikator Capaian Internasional Type equation here. Nasional √ Terakreditasi Pemakalah dalam Temu Ilmiah Internasional Nasional √ Invited Speaker dalam temu Internasional ilmiah Nasional Visiting Lecturer Internasional HKI Paten Paten sederhana Hak Cipta Merk Dagang Rahasia Dagang Desain produk Industri Indikasi Geografis Perlindungan varietas tanaman Perlindungan topografi Teknologi Tepat Guna Model/purwarupa/desain/karya seni/rekayasa sosial Buku Ajar ISBN Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Pasar Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar berkaitan dengan kegiatannya, bukan tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah adanya kegiatan transaksi atau kegiatan jual beli. Para konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk membayar harganya. Menurut William J. Stanton (1993:92) pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan
untuk
puas,
uang
untuk
berbelanja
dan
kemauan
untuk
membelanjakannya. Dari definisi di atas, didapatkan 3 unsur penting di dalam pasar, antara lain: a. Orang dengan segala keinginannya b. Daya beli c. Kemauan untuk membelanjakannya Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni konsumen akhir (pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar industri). Dimana pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsi dan bukannya untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau organisasi yang membeli barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual. Berdasarkan pengertian tersebut, sebagai contoh maka petani digolongkan kedalam pasar bisnis, sebab mereka membeli barang digunakan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang-barang hasil pertanian. Jenis-jenis pasar dapat kita bedakan menurut beberapa kategori, yakni
menurut fisiknya,
menurut
waktunya,
menurut
barang
yang
diperjualbelikan, menurut luas kegiatannya, menurut bentuknya, dan menurut sifat pembentukan harganya. Berikut ini masing-masing penjelasan terhadap jenis-jenis pasar tersebut: a. Jenis-Jenis Pasar Menurut Fisiknya
Pasar konkret (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung. Barang yang 4
5 diperjualbelikan juga tersedia di pasar. Contohnya adalah pasar sayuran, buah-buahan dan pasar tradisional.
Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli hanya melalui telepon, internet, dan lain-lain berdasarkan contoh barang. Contohnya adalah online shopping dan pasar modal.
b. Jenis-Jenis Pasar Menurut Waktunya
Pasar harian adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari dan sebagian barang yang diperjual belikan adalah barang kebutuhan sehari-hari.
Pasar
mingguan
adalah
pasar
yang
aktivitasnya
berlangsung
seminggu sekali. Biasanya terdapat di daerah yang belum padat penduduk dan lokasi permukimannya masih bejauhan.
Pasar bulanan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali. Biasanya barang yang diperjualbelikan adalah barang yang akan dijual kembali (agen/grosir).
Pasar tahunan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun sekali, misalnya PRJ (Pasar Raya Jakarta).
c. Jenis-Jenis Pasar Menurut Barang yang Diperjualbelikan
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barangbarang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pasar sumber daya produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktorfaktor produksi, seperti tenaga kerja, tenaga ahli, mesin-mesin, dan tanah.
d. Jenis-Jenis Pasar Menurut Luas Kegiatannya
Pasar setempat adalah pasar yang penjual dan pembelinya hanya penduduk setempat.
Pasar daerah atau pasar lokal adalah pasar di setiap daerah yang memperjualbelikan barang-barang yang diperlukan penduduk daerah tersebut. Contohnya adalah Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya.
Pasar Nasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang mencakup satu negara. Contohnya Pasar Tanah Abang.
Pasar Internasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barangbarang keperluan masyarakat internasional. Contohnya pasar kopi di Santos, Brasil.
6 e. Jenis-Jenis Pasar Menurut Bentuknya
Pasar persaingan sempurna (terorganisir)
Pasar persaingan tidak sempurna
Jenis-jenis pasar menurut sifat pembentukan harga
Pasar persaingan adalah pasar yang pembentukan harga ditentukan oleh persaingan antara permintaan dan penawaran.
Pasar monopoli adalah pasar yang penjualnya hanya satu orang. Contohnya PT. Kereta Api Indonesia.
Pasar duopoli adalah pasar yang penjualnya hanya dua orang dan menguasai penawaran suatu barang dan mengendalikan harga barang.
Pasar oligopoli adalah pasar yang di dalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan otomotif Astra Indonesia.
Pasar monopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh satu orang atau sekelompok pembeli.
Pasar
duopsoni
adalah
pasar
pembentukan
harga
barangnya
dikendalikan oleh dua orang atau dua kelompok pembeli.
Pasar oligopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya dikendalikan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok pembeli.
2.2
Pengertian Pasar Tradisional Menurut pengertiannya, pasar merupakan suatu tempat bagi manusia dalam
mencari keperluan sehari-harinya (Trisnawati, 1988). Sedangkan menurut Belshaw (dalam Suprapto) pasar adalah tempat yang mempunyai unsur-unsur sosial, ekonomis, kebudayaan, politis dan lain-lainnya, tempat pembeli dan penjual (atau penukar tipe lain) saling bertemu untuk mengadakan tukar menukar. Jika dilihat dari mutu pelayanannya, kegiatan perdagangan dapat dibedakan atas kegiatan perdagangan tradisional dan kegiatan perdagangan modern. Kegiatan perdagangan tradisional di antaranya adalah pasar tradisional dan toko-toko eceran, sedangkan kegiatan perdagangan modern dijumpai dalam bentuk pasar modern yang dikenal dengan mall, pasar swalayan, department store, shopping center dan hypermarket. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi, dalam hal mana organisasi pasar yang ada masih sangat sederhana,
7 tingkat efisiensi dan spesialisasi yang rendah, lingkungan fisik yang kotor dan pola bangunan yang sempit (Agustiar, dalam Fitri, 1999). Pasar tradisional dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah. Dalam penelitian ini juga dipaparkan beberapa potensi dan ciri pasar tradisional, yaitu: a. Kemampuan pasar tradisional dalam menyerap komoditi lokal dari kawasan sekitarnya. b. Berfungsi sebagai supplier untuk berbagai input pertanian, perumahan, serta kebutuhan pokok masyarakat secara luas. c. Pasar
tradisional
memiliki
segmentasi
pasar
tersendiri,
yang
membedakannya dari pasar modern. d. Para pedagang yang beroperasi di pasar umumnya kaum wanita sehingga sangat bermanfaat bagi peningkatan kesempatan berusaha untuk kaum wanita, dalam arti wanita umumnya memiliki keunggulan dibandingkan dengan pria dalam melayani konsumen. Potensi pasar akan semakin penting karena market turn over yang cukup cepat dengan sistem pembayaran tunai. Menurut Lubis (2005), yang dianggap selama ini sebagai pasar tradisional adalah pasar yang bentuk bangunannya relatif sederhana, dengan suasana yang relatif kurang menyenangkan (ruang tempat usaha sempit, sarana parkir yang kurang memadai, kurang menjaga kebersihan pasar, dan penerangan yang kurang baik). Barang-barang yang diperdagangkan adalah barang kebutuhan sehari-hari dengan mutu barang yang kurang diperhatikan, harga barang relatif murah, dan cara pembeliannya dengan sistem tawar menawar. Para pedagangnya sebagian besar adalah golongan ekonomi lemah dan cara berdagangnya kurang profesional. Secara umum pasar dapat ditinjau dari dua segi utama, yaitu segi sosial ekonomis dan segi fisik (Ibrahim, 1979 dalam Sulistyowati, 1999). Berdasarkan segi sosial ekonomis, pasar dibedakan pengertiannya secara kulturil, administrasi dan fungsi. Ketiga pengertian tersebut antara lain: Secara kulturil, pasar adalah tempat kegiatan perdagangan eceran berbagai jenis barang tanpa memandang apakah tempat itu disediakan secara resmi atau tidak oleh pemerintah setempat.
8 Secara administrasi, pasar diartikan sebagai tempat kegiatan perdagangan eceran yang dibedakan atas pasar resmi dan tidak resmi. Pasar resmi ditetapkan oleh pemerintah kota berdasarkan surat keputusan kepala daerah setempat. Sedangkan pasar tidak resmi, tidak diakui secara hukum, namun diakui keberadaannya (de facto). Pasar-pasar tersebut secara tetap ditarik retribusinya. Secara fungsi, pasar merupakan tempat berbelanja barang-barang kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan oleh penduduk secara keseluruhan, tempat bekerja (berdagang) dan memberikan pendapatan kepada pedagang, dan sebagai fasilitas perkotaan yang memberikan pendapatan kepada pedagang, dan sebagai fasilitas perkotaan yang memberikan pendapatan bagi pemerintah kota. Berdasarkan segi fisiknya, pasar diartikan sebagai pemusatan beberapa pedagang tetap dan tidak tetap yang terdapat pada suatu ruangan terbuka atau ruangan tertutup atau suatu bagian tepi jalan. selanjutnya pengelompokkan para pedagang eceran tersebut menempati bangunan-bangunan dengan kondisi bangunan temporer, semi permanen, ataupun permanen. Sulistyowati (1999) merumuskan karakteristik umum kegiatan pasar tradisional sebagai berikut: a. Pengelolaan: o Dikelola oleh pemerintah daerah (Dinas Pengelolaan Pasar) o Terdiri dari unit-unit usaha kecil yang dimiliki perseorangan/ rumah tangga yang pengelolaannya masih tradisional (umumnya berdasarkan bakat dan naluri) b. Organisasi: o Ada koperasi pedagang pasar, tetapi organisasi dalam pengelolaan kegiatan berdagangnya sendiri tidak ada c. Kondisi fisik tempat usaha: o Bangunan temporer, semi permanen atau permanen, terdiri atas toko, kios, jongko, los dan pelataran. o Kebersihan tidak terjaga dengan baik (becek, kotor, bau, dll) sehingga mengurangi kenyamanan berbelanja. o Gang antar kios/los terlalu sempit sehingga mengurangi keleluasaan bergerak
9 o Fasilitas parkir tidak memadai d. Barang: o Barang yang dijual adalah barang-barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari (barang primer dan sekunder), bahan pangan pokok yang tidak tahan lama cukup menonjol. o Barang yang dijual umumnya lebih segar dan bervariasi. o Harga barang relatif murah, tidak bersifat mati dan dapat ditawar. o Penataan barang seadanya. e. Hubungan antara penjual dan pembeli: o Terdapat interaksi antara penjual dn pembeli terlihat dari adanya tawarmenawar dalam proses jual beli f. Waktu kegiatan: o Waktu kegiatan harian rata-rata dimulai pukul ± 06.00 hingga pukul 15.00/16.00 (9-10 jam). Namun adapula pasar yang dimulai pada malam hari. g. Mekanisme perolehan komoditas: o Barang-barang yang dijual di pasar tradisional dipeoleh dari pasar induk/pasar yang lebih tinggi tingkatannya. h. Lokasi: o Pada awalnya pasar tumbuh tanpa perencanaan karena berkembang dengan sendirinya, dan biasanya berlokasi di tempat-tempat yang dianggap strategis dan aksesibilitasnya baik (mudah dijangkau). 2.3
Kriteria Penentuan Lokasi Pasar Pasar merupakan salah satu komponen pelayanan dari suatu kota, daerah dan
wilayah tertentu sehingga akan mengakibatkan kaitan dan pengaruh antar unsur penunjang kegiatan perekonomian kota. Sebuah pasar yang letaknya strategis akan lebih terjamin kelancaran penjualannya daripada yang letaknya di tempat yang kurang strategis. Faktor-faktor keramaian lalu lintas, kemungkinan sebagai tempat pemberhentian orang untuk berbelanja, keadaan penduduk di lingkungan tersebut, keadaan perparkiran kendaraan dan lain-lain merupakan hal-hal yang peLokasi dimana pasar itu dibangun akan sangat mempengaruhi minat masyarakat untuk mengunjungi pasar tersebut. Faktor penting yang harus menjadi pertimbangan adalah wilayah perdagangan yang membatasi
10 suatu kota. Pasar sebaiknya dibangun pada wilayah perdagangan yang ramai dan luas. Pasar yang dibangun pada tempat yang tidak ada aktivitas perdagangan sangat sulit diharapkan akan dikunjungi oleh masyarakat. Jarak antara masyarakat yang diperkirakan akan berkunjung sebaiknya juga tidak terlalu jauh dan untuk mencapainya tersedia cukup fasilitas transportasi atau aksesibilitas yang lancar. Beberapa hal yang menjadikan jarak yang jauh dirasakan menjadi lebih dekat yaitu adanya jalan dan alat transportasi, kemudahan untuk parkir, kelengkapan dan kualitas barang-barang yang dijual dan kemudahan untuk mencapai lokasi (tidak macet misalnya). Jumlah penduduk, pendapatan perkapita, distribusi pendapatan, aglomerasi dan kebijakan pemerintah sangat berpengaruh dalam penentuan lokasi suatu kegiatan (Marsudi Djojodipuro, 1992). Suatu daerah yang memiliki jumlah penduduk banyak merupakan pasar yang perlu dipertimbangkan. Lokasi sebuah pasar menurut David Dewar dan Vanessa W (1990), merupakan faktor yang penting/berpengaruh pada keberhasilan pasar tersebut. Tiga faktor utama yang mempengaruhi lokasi pada skala kota adalah : 1. Location of generator of population movement (lokasi yang menimbulkan pergerakan populasi/orang). Suatu pasar mampu berkembang secara baik karena berada pada lokasi yang begitu dekat dengan pergerakan orang banyak. Pasar yang paling berhasil berada pada CBD (central business district) dan kumpulan pedagang formal yang lain, pusat/konsentrasi industri, sekitar terminal transportasi umum (terminal bus, station kereta api, dsb) serta lokasi yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. 2. Sources of supply (lokasi yang dekat dengan sumber-sumber persediaan barang yang diperjualbelikan). 3. Location of consumers (lokasi yang dekat dengan pembeli/pengguna pasar). Pembangunan pasar bertujuan untuk melayani kebutuhan konsumen kota semudah/sedekat mungkin. Lokasi pasar sebaiknya mudah dijangkau oleh konsumen pasar, baik yang menggunakan kendaraan pribadi, pejalan kaki maupun yang menggunakan angkutan umum. Proses penentuan lokasi pasar merupakan proses yang sangat penting sebagai bentuk pengambilan keputusan strategis pemanfaatan ruang dan pemenuhan kebutuhan masyarakat oleh para pengambil keputusan. Kegiatan pemilihan lokasi merupakan kegiatan yang penting karenanya masing-masing stakeholder harus memegang peranan besar. Chiara dan Koppelman (1997) mengemukakan bahwa kriteria
11 yang harus dipenuhi dalam menentukan lokasi pusat perbelanjaan adalah: Kedekatan terhadap pangsa pasar. Kedekatan terhadap bahan baku (supply). Ketersediaan tenaga listrik dan air. Ketersediaan modal. Iklim Perlindungan terhadap kebakaran, perlindungan polisi dan pelayanan kesehatan. Perumahan / pemukiman penduduk Sikap masyarakat. Peraturan setempat. Pertumbuhan kota di masa yang akan datang. Duncan dan Hollander, dalam Ristantyo (2004), mengemukakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan lokasi pasar adalah: Populasi yang terdapat pada daerah perdagangan, meliputi komposisi dan pertumbuhannya. Perkembangan kota yang dapat diukur dari perubahan sosial ekonomi. Kebiasaan belanja penduduk. Daya beli penduduk yang dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan jumlah tabungan yang dimiliki. Perbedaan status sosial yang dapat dilihat dari tipe rumah, kepemilikan rumah, tingkat pendidikan dan jumlah kepemilikan kendaraan. Jumlah, luas, tipe dan lokasi pasar yang lama. Aksesibilitas berupa fasilitas transportasi umum, kedekatan dengan konsumen yang potensial (dekat dengan daerah perumahan dan perkantoran). Kondisi fisik lahan, dapat dilihat dari tofografi, kondisi geologis, daerah rawan bencana atau b2.4ukan dan sebagainya. 2.4
Lingkungan sebagai Sumber Materi Pembelajaran Lingkungan memiliki kekayaan akan pengetahuan dan pembelajaran. Hal yang
tidak dapat pelajar pelajari di dalam ruangan, Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber materi pembelajaran memiliki banyak kelebihan. Beberapa kelebihan tersebut antara lain; 1. Menghemat anggaran, karena memanfaatkan lokasi,benda-benda dan aktivitas yang telah ada di lingkungan 2. Menambah pengalaman yang nyata kepada pelajar, pelajaran menjadi lebih, tidak verbalistik, konkrit 3. Karena lokasi, benda-benda dan aktivitas tersebut berasal dari lingkungan pelajar, maka benda-benda dan aktivitas tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pelajar. Hal ini sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual (contextual learning) 4. Pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh pelajar melalui media lingkungan kemungkinan akan dapat diaplikasikan langsung, karena pelajar akan sering menemui
benda-benda,
kehidupannya sehari-hari;
aktivitas
atau
peristiwa
serupa
dalam
12 5. Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada pelajar. Dengan media lingkungan, pelajar dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi, aktivitas atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah; 2.5
Pembangunan Berbasis Masyarakat Pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah strategi, sekarang telah banyak
diterima, bahkan telah berkembang dalam berbagai literatur didunia barat. Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni bersifat “peoplecentered, participatory, empowering and sustainable” (Chambers, 1995 dalam Kartasasmita, 1996). Konsep ini lebih luas dari hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) atau menyediakan mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety net), yang pemikirinnya belakangan ini banyak dikembangkan sebagai upaya mencari alternatif terhadap konsep-konsep pertumbuhan di masa yang lalu. Konsep ini berkembang dari upaya banyak ahli dan praktisi untuk mencari apa yang antara lain oleh Friedman (1992) disebut alternative development, yang menghendaki “inclunsive democracy,
appropriate economic growth,
gender
equality and
intergenerational equality”. Dalam proses pemberdayaan masyarakat diarahkan pada pengembangan sumberdaya manusia (di pedesaan), penciptaan peluang berusaha yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat menentukan jenis usaha, kondisi wilayah yang pada gilirannya dapat menciptakan lembaga dan sistem pelayanan dari, oleh dan untuk masyarakat ini kemudian pada pemberdayaan ekonomi rakyat. Keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. Suatu masyarakat yang sebagian besar anggotanya sehat fisik dan mental, terdidik dan kuat, tentunya memiliki keberdayaan yang tertinggi. Keberdayaan masyarakat merupakan unsur dasar yang memungkinkan suatu masyarakat bertahan, dan dalam pengertian yang dinamis mengembangkan diri dan mencapai kemajuan. Keberdayaan masyarakat itu sendiri menjadi sumber dari apa yang didalam wawasan politik disebut sebagai disebut sebagai ketahanan nasional. Artinya bahwa apabila masyarakat memiliki kemampuan ekonomi yang tinggi, maka hal tersebut merupakan bagian dari ketahanan ekonomi nasional. Dalam keranggka pikir inilah upaya
13 memberdayakan masyarakat pertama-tama haruslah dimulai dengan menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu sendiri, dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkanya selanjutnya, upaya tersebut diakui dengan memperkuat potensi atau daya yang dimiliki olehmasyarakat itu sendiri. Dalam konteks ini diperlukan langkah-langkah yang positif, selain dari hanya hanya menciptakan iklim dan suasana konduksif. Perkataan ini meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input, serta pembukaan akses kepada berbagi peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi makin berdaya (Kartasasmita, 1996). Dengan demikian, pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat, tetapi juga pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya modern seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, kebertanggung jawaban dan lain-lain yang merupakan bagian pokok dari upaya pemberdayaan itu sendiri. Strategi pembangunan berpusat pada rakyat memiliki tujuan akhir untuk memperbaiki kualitas hidup seluruh rakyat dengan aspirasi-aspiras dan harapan individu dan kolektif, dalam konsep tradisi tradisi budaya dan kebiasaan-kebiasaan mereka yang sedang berlaku. Tujuan objektif dalam strategi pembangunan berpusat pada rakyat pada intiny memberantas kemiskinan absolut, realisasi keadilan distributif, dan peningkatan partisipasi masyarakat secara nyata. Prioritas awal dipertunjukan pada daerah yang tidak menguntungkan dan kelompok-kelompok sosial yang rawan terpengaruh, termasuk wanita, anak-anak, generasi muda yang tidak mampu, lanjut usia, dan kelompokkelompok marginal lainya. Seiring dengan berkembangnya
pembangunan
yang berorientasi
pada
pertumbuhan ekonomi, maka berkembang pendekatan yang berpusat pada rakyat. Model pendekatan pembangunan yang berpusat pada rakyat sebenarnya merupakan antitesis dari model pembangunan yang berorientasi pada produksi. Untuk model pembangunan yang berorientasi pada produksi ini, termasuk dadalamnya model-model pembangunan ekonomi yang memposisikan pemenuhan kebutuhan sistem produksi lebih utama daripada kebutuhan rakyat. Berdasarkan hal tersebut, model pembangunan yang berpusat pada rakyat merupakan suatu alternatif baru untuk meningkatkan hasil produksi pembangunan guna memenuhi kebutuhan penduduk yang sangat banyak dan terus bertambah, tetapi peningkatan itu harus dicapai dengan cara-cara yang sesuai dengan asas-asas dasar
14 partisipasi dan keadilan dan hasil-hasil itu dapat dilestaraikan untuk kelangsungan hidup manusia di dunia. Model pendekatan pembangunan yang berpusat pada rakyat lebih menekankan kepada pemberdayaan, yaitu menekankan kenyataan pengalaman masyarakat dalam sejarah penjajahan dan posisinys dalam tata ekonomi internasional. Karena itu pendekatan ini berpendapat bahwa masyarakat harus menggugat struktur dan situasi keterbelakangan secara simultan dalam berbagai tahapan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif, yang bertujuan untuk mengkaji masalah yang terjadi saat sekarang dengan cara mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikan data, kemudian dianalisis. Selain itu digunakan juga metode pendekatan Partisipatory Planning. Hal ini diselaraskan dengan paradigma baru pembangunan yang menghendaki adanya keterlibatan stakeholders dalam proses pembangunan, terutama Masyarakat sekitar sejak proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan program, serta pengawasan dan evaluasi. Penyusunan kajian ini diawali dengan kajian fisik dan biofisik serta kajian sosialekonomi wilayah. Kajian fisik dan biofisik dilakukan melalui studi dokumen, yang ditindak lanjuti dengan ground check lapangan. Sementara dalam pelaksanaan kajian aspek sosial-ekonomi selain dilakukan telaahan atas perundang-undangan, peraturan pemerintah atau dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh institusi pemerintah maupun swasta yang berkaitan dengan kajian ini. Selain itu, dilakukan juga penjaringan informasi secara langsung dari masyarakat sebagai responden. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: a.
Survey Lapangan (Field Study)
b.
Wawancara (Interview)
c.
Studi Dokumentasi
d.
Studi Literatur
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1. Populasi Wilayah Adapun populasi wilayah adalah seluruh Pasar Tradisional yang ada di Kota Tasikmalaya, terdisi atas 7 (tujuh) buah pasar yang tersebar di 10 (sepuluh) Kecamatan di Kota Tasikmalaya. 3.2.2. Populasi Penduduk Populasi Penduduk dalam penelitian ini adalah Mahasiswa. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Siliwangi yang mengikuti perkuliahan Perencanaan Wilayah sebanyak 4 kelas yang terdiri dari 130
15
16 mahasiswa. Adapun sampel penelitian diambil secara acak Simple Random Sampling yaitu sebanyak 50% yaitu 65 mahasiswa.
3.3 Metode Analisis Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.3.1. Analisis Deskriptif Kualitatif
Digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar tradisional yang ada di Kota Tasikmalaya
3.3.2. Analisis Lokasi
Digunakan untuk menentukan pengembangan lokasi pasar tradisional di 10 (sepuluh) Kecamatan di Kota Tasikmalaya
3.3.3. Analisis SWOT
Digunakan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi pengembangan lokasi pasar tradisional berbasis masyarakat di Kota Tasikmalaya.
Analisis SWOT adalah analisis kualitatif argumentatif untuk menetapkan strategi dalam pencapaian kondisi ideal berdasarkan kondisi aktual. Glueck dan Jauch (1999) menyatakan bahwa, proses analisis situasi lingkungan diperlukan untuk mengetahui kekuatan dan kemahan, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang. Hal yang sama disampaikan Freddy Rangkuti (1998) yang juga menyatakan bahwa, analisis lingkungan melalui inventarisasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diperlukan untuk menentukan strategi yang akan dijalankan. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumberdaya. Strategi merupakan alat untuk mencapai keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah menilai dan memutuskan apakah suatu aktivitas relevan atau tidak dengan pihak-pihak yang berkepentingan; Layak atau tidak dijalankan. Sisi lain dari kegiatan usaha harus dinilai apakah kegiatan usaha tersebut dapat diterima atau tidak oleh pihak-pihak yang berkepentingan/stakeholder (Learned, Christensen, Andrew dan Guth 1965). Penetapan strategi prioritas dari berbagai alternatif, dilakukan dengan menggunakan pendekatan kriteria–kriteria yang dikemukakan oleh Freddy Rangkuti (2000), yaitu kriteria kesesuaian, kelayakan dan kriteria penerimaan. 3.4 Teknik Analisis Data
17 Penelitian ini akan dilakukan dalam dua tahap yaitu: a. Tahap 1 merupakan tahap persiapan, hal-hal yang dilakukan adalah : (1) Melakukan observasi awal (2) Merancang perlakuan (3) Membuat instrumen dan validasinya (4) Menentukan jenis, alat dan sumber data (5) Menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol b. Tahap 2 merupakan tahap implementasi, hal yang dilakukan adalah : (1) Implementasi rancangan (2) Mengumpulkan data dan menyajikan data (3) Melakukan analisa data (4) Menentukan hasil dan pembahasan (5) Membuat kesimpulan dan laporan
3.5 Tahapan dan Alur Penelitian
PENGKAJIAN
1. Pembentukan Team work 2. Analisis Lokasi dan Pengembangan Lokasi Kajian 3. Survey Lapangan 4. Pengolahan Data 5. Penyusunan Bahan Ajar 6.Publikasi/SeminarHasil Penelitian
- BAHAN AJAR - PUBLIKASI
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN 4.1 Anggaran Penelitian Tabel 4.1. Justifikasi Anggaran Penelitian No
Jenis Pengeluaran
1
Gaji dan Upah
4.520.000
2
Bahan Habis Pakai dan Peralatan
7.230.000
3
Perjalanan
2.800.000
Lain-lain (publikasi,Seminar, Laporan,
2.700.000
4
Biaya yang Diusulkan(Rp)
lainnya) 17.250.000
Jumlah
4.2 Jadwal Penelitian Jadwal pelaksanaan kegiatan diuraikan dalam tabel berikut :
No 1
2
3
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Bulan ke… Kegiatan 1 2 3 4 Persiapan Studi Pendahuluan Penyusunan proposal Pelaksanaan Pembentukan Team Work Pengumpulan data Pengolahan Data Analisis Lokasi Pasar Tradisonal Pembuatan Jurnal Laporan Hasil Publikasi Hasil Penelitian Penerbitan Jurnal Pembuatan Bahan Ajar
5
6
18
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Belshaw, C. 1981. Tukar Menukar Tradisional dan Pasar Modern. Gramedia.Jakarta. Bintaro, R. 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia David Dewar and Vanessa Watson. 1990, Urban Market Developing Informal Retailing. London: Rontledge. De Chiara, Joseph dan Koppelman, Lee E. 1997. Standar Perencanaan Tapak. Jakarta: Erlangga. Denawanto. 2016. Modul Pembangunan Berbasis Masyarakat. http://denawanto.blogspot.co.id/2016/11/modul-pembangunan-berbasismasyarakat.html#ixzz4YFCewyKy Djojodipuro Marsudi. 1992, Teori Lokasi, Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta. J Supranto. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Rineka Cipta Lubis, Nurmansyah. 2005. Keberadaan Hypermarket Menghambat Perkembangan Pasar Tradisional, www.pks-jakarta.co.id Nana Sudjana. 2002. Media Pengajaran. Bandung : Sinar bagu Algesindo. Nasution. (1982). Berbagai Pendekatan dalam Belajar dan Mengajar. Bumi Aksara: Bandung. Ristantyo, Yanuar. 2004. Evaluasi Alternatif Lokasi Pasar Induk Sayur di Kota Surabaya. Universitas Diponegoro Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1987. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES Sumaatmaja. Nursid. 1988. Studi Geografi suatu Pendekatan dan Analisa.Jakarta : Proyek Pembangunan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Depdikbud. Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Stanton, William, J (1993). Fundamental of Marketing. Thenth ed. Mc, Graw Hill Inc; Singapor Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Meningkatkan Pangsa Pasar. PT. Rineta Cipta. Jakarta Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta Sulistyowati, Dwi Yulita. 1999. Kajian Persaingan Pasar Tradisional dan Pasar Swalayan Berdasarkan Pengamatan Perilaku Berbelanja di Kota Bandung. Tugas Akhir (tidak diterbitkan). ITB Bandung. Trisnawati, Rina (1998). Pengaruh Informasi Prospektus Terhadap Return Saham di Pasar Perdana. Thesis S2 UGM. tidak dipublikasikan
20 Lampiran 1
JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN 1 Honor No.
Honor
1
Ketua Peneliti
2
Anggota 1
Honor/bulan/ Jam (Rp)
Waktu (Jam/Minggu/bulan)
Minggu
420.000/Bulan
6 Bulan
-
2.520.000
25.000/Jam
4
20 SUB TOTAL (RP)
2.000.000 4.520.000
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Untuk dokumentasi
1 untuk 7 kali survey lapangan
75,000
525.000
1 untuk 7 kali survey lapangan
50,000
350.000
1 buah
375,000
375.000
SUB TOTAL (RP)
1.250.000
Honor
2. Peralatan Penunjang No.
Material
1
Sewa Kamera DSLR
2
Sewa GPS
3
Modem
Untuk deliniasi kawasan Untuk browsing publikasi
Harga Satuan (RP)
Harga Peralatan Penunjang
3. Bahan Habis Pakai No.
1 2
Material Catride Printer black Catride Printer Warna
3
Pensil
4
Kertas HVS 80 mg A4
5
Kertas HVS 80 mg F4
6
Spidol dan Spidol Transparan
7
Block Note (untuk lapangan)
8
Tinta Printer Epson L210
9
Flashdisk
Justifikasi Pemakaian Untuk printer Untuk printer Untuk pencatatan survey lapangan Untuk pengeprinan seluruh kegiatan Penelitian Untuk pengeprinan seluruh kegiatan Penelitian Untuk Kegiatan Lapangan Untuk pencatatan survey lapangan Dan untuk kegiatan Pelatihan Untuk kebutuhan pengeprinan laporan, instrumen dsb Untuk data
Kuantitas
Harga Satuan (RP)
Harga Peralatan Penunjang
1
250,000
250.000
1
280,000
280.000
7 pack
50,000
350.000
5 rim
50,000
250.000
5 rim
50,000
250.000
4 Pack
50,000
200.000
7lusin
25,000
175.000
4 btl/warna
150,000
600.000
2
150,000
300.000
21
10
11
12
13
14 15 16
ATK Paket kartu Perdana Internet/modem Foto copy, penjilidan, penggandaan Proposal Foto copy, penjilidan, penggandaan Laporan Penelitian Foto Copy Kuesioner Print Foto Kegiatan Pembuatan Bingkai Foto
Untuk kebutuhan lapangan dan pelaporan
2 paket
200,000
400.000
Untuk browsing, publikasi
2
250,000
500.000
Untuk pengajuan penelitian
5
75,000
375.000
Untuk pelaporan penelitian
5
150,000
750.000
Untuk kuesioner lapangan
1 set
200,000
200.000
Untuk publikasi
2 set
250,000
500.000
Untuk publikasi
2 set
300,000
600.000
SUB TOTAL (RP)
5.980.000
3. Perjalanan No.
1 2 5
Justifikasi Perjalanan
Material Survey Lapangan Survey Lapangan Perjalanan Seminar
Kuantitas
Transportasi Perjalanan Transportasi Perjalanan Transportasi Perjalanan
Harga Satuan (RP)
Harga Peralatan Penunjang
4 orang
100,000
400.000
4 orang
100,000
400.000
1 orang
2.000.000
2.000.000
SUB TOTAL (RP)
2.800.000
4. Lain-lain No. 1 2
Material
Justifikasi
Publikasi untuk Jurnal Ilmiah Penggandaan Bahan Ajar
Kuantitas
1 kali terbitan
Harga Satuan (RP)
Harga Peralatan Penunjang
2 set
600,000
1.200.000
2 set
750,000
1.500.000
SUB TOTAL
2.700.000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN
17.250.000
Untuk dokumentasi draft bahan ajar
Mengetahui, Ketua LPPM UNSIL
Prof. H. Aripin, Ph. D. NIP 196708161996031001
Tasikmalaya, Februari 2017 Ketua,
Dr. Siti Fadjarajani, M.T. NIDN 0406046602
22
Lampiran 2.
SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS
No
Nama/ NIDN
Instansi Asal
Bidang Ilmu
1
Dr. Siti Universitas Fadjarajani,M.T./ Siliwangi 0406046602
Pendidikan Geografi
2
Darwis Darmawan, M.Pd. / 0002028803
Pendidikan Geografi
Alokasi Waktu Uraian Tugas (Jam/Minggu/ Bulan) 6 Bulan - Merencanakan dan mengarahkan penelitian - Membentuk team work - Menyusun rencana kerja tim - Mengkoordinasikan kegiatan - Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian - Memfasilitasi sarana dan prasarana penelitian - Mengevaluasi kinerja tim dan anggota - Membuat dan menyusun laporanlaporan sesuai yang dibutuhkan bersama-sama dengan anggota tim - Menganalisis data lapangan. - Penyusunan Jurnal ilmiah - Mengevaluasi Keseluruhan hasil penelitian - Menysun pembelajaran berbasis Masyarakat - Mempersiapkan bahan pembelajaran 4 jam/ - Menyiapkan instrument untuk Minggu/20 survey lapangan Minggu - Koordinator untuk data hasil dokumentasi - Menganalisis dan pengolahan data - Penyususnan bahan ajar - Analisis kebutuhan data lapangan - Pengadaan alat dan kebutuhan Koordinator kebutuhan penelitian - Mengkoordinasi kegiatan survey lapangan - Pembuatan peta lokasi penelitian - Mengkoordinasi Surveyor - Penyusunan publikasi (Seminar) - Koordinator perjalanan dan koordinator kelas (mahapelajar)
23
Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti
BIODATA KETUA PENELITI
A. Identitas Diri
1 2 3 4 5 6
Nama Lengkap (dengan gelar) Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir
7
Alamat Rumah
9 10 11 12 13
Nomor Telepon/Faks/ HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Alamat e-mail Lulusan yang Telah Dihasilkan
14
Mata Kuliah yg Diampu
Dr. Siti Fadjarajani, M.T. Lektor Kepala Ketua Program Studi Pendidikan Geografi UNSIL 411 291 152 0406046602 Bandung, 06 April 1966 Perumahan Bumi Sentra Mas (BSM) No. G 11 Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. 08122289363 Jalan Siliwangi No 24 Tasikmalaya 46115 (0265) 330634/(0265) 325812
[email protected] S-1= 350 orang; S-2= 50 Orang; S-3= - Orang 1. Perencanaan Wilayah 2. Geografi Pembangunan 3. Geografi Desa-Kota 4. Statistika Untuk Geografi 5. Geografi Sumberdaya Lahan 6. Metode Analisis Geografi 7. Metode Penelitian Geografi 8. Mitigasi Bencana 9. Pengembangan Sumberdaya Manusia
B. Riwayat Pendidikan S-1 Nama Perguruan Institut Keguruan dan Tinggi Ilmu Pendidikan (IKIP) Bidang Ilmu Pendidikan Geografi
Tahun MasukLulus JudulSkripsi/Thesi s/ Disertasi
1986 – 1990
S-2 Institut Teknologi Bandung (ITB) Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) 1999 – 2001
S-3 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 2005 – 2009
Penyediaan dan Pengaruh Alih Dinamika Masyarakat Kebutuhan Air Bersih fungsi Lahan dan Konversi Lahan Bagi Masyaraakat di Pertanian Terhadap Pertanian Serta
24 Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung
Kondisi Sosial Ekonomi Pertanian di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung (Implikasi pada Perencanaan Pengembangan Wilayah) Nama Dr. Nursid Sumaatmaja - Prof. Dr. Tommy Pembimbing/Prom Firman, M.Sc. otor - Dr. DewiSawitri, M.Sc.
Pengaruhnya Terhadap Pengetahuan Tentang Lingkungan di Kawasann Bandung Utara
Prof. Dr. Azmawi Zainul, M.Ed. Prof. Dr. Nursid Sumaatmadja Prof. Drt. Enok Maryani, M.S.
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No.
Tahun
1
2006
2
2007
3
2008
4
2009
5
2010
6
2010
7
2010
8
2010
Judul Penelitian Keputusan Konversi Lahan Pertanian oleh Rumah Tangga Pertanian (RTP) di Kawasan Bandung Utara Kajian Konversi Lahan Pertanian dalam Pembangunan Perkotaan di Indonesia Konsep Dasar Pengendalian Pemanfaatan Lahan Kajian Optimalisasi Lahan Pertranian di Enam (6) Kecamatan Pusat Kegiatan Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Kabupaten Tasikmalaya
Pendanaan Sumber*
Jml (Juta Rp)
Dana Pribadi
Rp.5.000.000,.-
Dana Pribadi
Rp. 5.000.000,.-
Dana Pribadi
Rp.3.000.000,.-
Bappeda Kabupaten Tasikmalaya
Rp. 100.000.000,-
Dinas Lingkungan Penyusunan AMDAL TPA Ciangir Hidup Rp. 100.000.000,Kota Tasikmalaya Pemerintah Kota Tasikmalaya Bappeda Masterplan Pasar Kabupaten Kabupaten Tasikmalaya Tasikmalaya Penyusunan Rencana Tindakan Kabupaten Subang Penanganan Kawasan Hutan Mangrove Pantai Utara Kabupaten Subang AMDAL Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya
-
25
9
2011
10
2011
11
2011
12
2012
13
2012
14
2013
15
2013
16
2014
17
2014
17
2015
18
2016
Bappeda Masterplan Penanggulangan Kabupaten Kemiskinan Kabupaten Tasikmalaya Tasikmalaya Penyusunan Analisis Standar Biaya Bappeda Operasional Satuan Pendidikan Pemerintah Kota (BOSP) Kota Tangerang Tangerang Kajian Alternatif Kebijakan Pengembangan Langadai sebagai Kotabaru Kawasan Strategis Kabupaten Kalimantan Timur Kotabaru Dinas Ciptakarya Penataan Depo Sampah Sementara di Tata Ruang dan Kota Tasikmalaya Kebersihan Kota Tasikmalaya Sistem Pertanian Berbasis Kearifan LP2M UNSIL Lokal Masyarakat Kampung Naga Sebagai Upaya Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Dan Berwawasan Lingkungan Kajian Pengitungan Nilai Tukar LITBANG Nelayan (NTN) Kabupaten Kabupaten Tasikmalaya Tasikmalaya Zonasi Kawasan Bukit Sepuluh Ribu Sebagai Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tasikmalaya (Studi Kasus di DIKTI Kecamatan Indihiang dan Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya) Tahun Ke 1 Zonasi Kawasan Bukit Sepuluh Ribu Sebagai Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tasikmalaya (Studi Kasus di DP2M DIKTI Kecamatan Indihiang dan Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya) Tahun Ke-2 Model Bank Sampah Sebagai Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat di LP2M UNSIL Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Pelestarian Kawasan Konservasi LP2M UNSIL Hutan di Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya Pemanfaatan Bukit Sepuluh Ribu Untuk Pengembangan Model LP2M UNSIL Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Rp. 100.000.000,-
Rp. 100.000.000,-
APBD Kotabaru Kalimantan Timu
-
Rp. 100.000.000,-
Rp. 3.000.000
Rp. 56.207.500
Rp. 44.990.000
Rp. 7.000.000
Rp. 10.000.000
Rp. 13.000.000
26 (Studi Mata Kuliah Geografi Sumberdaya Lahan) D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Judul Pengabdian Kepada Pendanaan Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp) Tahun Tim Pemantau Independen Ujian 1 Pelajaran Nasional untuk SMP, SLTPLB, BNSP 2008/2009 MTs, dan SMK Kota Tasikmalaya Tahun Pengawas Independen Ujian 2 Pelajaran Nasional untuk SMA/MA dan BNSP 2009/2010 SMALB Kota Tasikmalaya Pemantau Independen Ujian Tahun Nasional untuk SMP/MTs, 3 Pelajaran BNSP SMPLB, dan SMK Kota 2009/2010 Tasikmalaya Instruktur dan Asesor untuk 2009 Pendidikan dan Latihan Profesi Konsorsium 4 2010 Guru (PLPG) Sertifikasi Guru di Sertifikasi 2011 Rayon LPTK 136 Universitas Guru Siliwangi Tim Fasilitator Penyerahan Jawa Barat Sertifikat Pendidik Sertifikasi 5 2009 Guru Dalam Jabatan Rayon 39 UNSIL Tasikmalaya, Tahun 2009. Sosialisasi Pelestarian Lingkungan 1 2012 Gunungapi Galunggung dan Bukit LP2M UNSIL Sepuluh Ribu Tasikmalaya Penyegaran Materi Pembelajaran 2 2013 Geografi Pada Jurusan IPS Kelas LP2M UNSIL XI di SMAN 1 Banjarsari Sosialisasi Mitigasi Bencana Alam Letusan Gunungapi Galunggung di 3 2014 LP2M UNSIL Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Sosialisasi Penggunaan Alat-Alat Lapangan untuk Mata Pelajaran 4 2014 Geografi Kelas X di SMAN 1 LP2M UNSIL Singaparna Kabupaten Tasikmalaya E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No.
Tahun
No.
Judul Artikel Ilmiah
1
Resiko Penambangan Batugamping Bagi
Volume/Nomor /Tahun
Keselamatan Penduduk di Desa Banjarharja 1/1/2010 Kecamatan Kalipucang Kabupaten Ciamis
Nama Jurnal
Jurnal Geografi
27 2
Upaya Peningkatan Fungsi Terminal Tipe
1/2/2010
Jurnal Geografi
Golongan C Di Desa Linggajati 2/1/2011
Jurnal Geografi
A Kertawangunan Kabupaten Kuningan 3
Reklamasi Lahan Pasca Penambangan Bahan Galian
Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya 4
Prospek
Perkembangan
Taman
Satwa
Cikembulan Desa Cikembulan Kecamatan 2/2/2011
Jurnal Geografi
Kadungora Kabupaten Garut
F. Pegalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No.
Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
1
International seminar on Lieflong Education (ISLE) Lifelong Education in Souteast asian Countries
2
Seminar Nasional Pertemuan Ikatan Geograf Indonesia (IGI) Wilayah Jawa Barat
3
The 3rd International Seminar on Science Education
Judul Artikel Ilmiah A Retrospect and Enhancing Properity, Progress and Democracy Pengembangan Keterampilan Sosial Melalui Pembelajaran Geografi Guna memperkokoh Cinta Tanah Air Chalenging Science Education Continuity of Area in Kawasan Bandung Utara
Waktu dan Tempat Bandung, 23 Agustus 2008
Bandung, Mei 2009
11
Bandung (UPI), 17 Oktober 2009
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir No.
1
2
Judul Buku
Tahun
Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) untuk Mata Pelajaran Geografi di 2010 Rayon LPTK 136 Universitas Siliwangi Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) 2011 untuk Mata Pelajaran Geografi di
Jumlah Halaman
Penerbit
200
Rayon LPTK 136 Universitas Siliwangi
200
Rayon LPTK 136 Universitas
28
29 BIODATA ANGGOTA PENELITI
A. Identitas Diri
1 2 3 4 5 6
Nama Lengkap (dengan gelar) Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir
7
Alamat Rumah
9 10 11 12 13
Nomor Telepon/Faks/ HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Alamat e-mail Lulusan yang Telah Dihasilkan
14
Mata Kuliah yg Diampu
Darwis Darmawan, M.Pd. Asisten Dosen 0002028803 Tasikmalaya, 08 februari 1988 Kp. Sukarasa 005/001Desa Kurniabakti Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya 082350498454 Jalan Siliwangi No 24 Tasikmalaya 46115 (0265) 330634/(0265) 325812
[email protected] S-1= - orang; S-2= - Orang; S-3= - Orang 1.Pengantar Geografi Regional 2. Geografi Regional Indonesia 3. Geografi Regional Negara-negara Maju 4. Geografi Regional Negara-negara Berkembang
B. Riwayat Pendidikan S-1 Nama Perguruan Universitas Siliwangi Tinggi (UNSIL) Bidang Ilmu Pendidikan Geografi Tahun Masuk2006 – 2010 Lulus JudulSkripsi/Thesi Pemanfaatan Waduk s/Disertasi Darma Kabupaten Kuningan (Suatu Kajian Geografi )
Nama Prof. Dr. H.M Ahman Sya Pembimbing/Prom Dr. Siti Fadjarajani, M.T. otor
S-2 Universitas Siliwangi (UNSIL) PKLH 2010 – 2012 Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Pelestarian Lingkungan Dengan Perilaku Wisatawan Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan (Studi Di Kawasan Objek Wisata Alam Gunung Galunggung Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya) Prof. Dr. H.M Ahman Sya Dr. Siti Fadjarajani, M.T.
S-3 -
-
30 C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No.
Tahun
1
2012
2
2013
8
2014
9
2015
Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap LP2M UNSIL Bencana Letusan Gunungapi Rp. 50.000.000,Galunggung Di Tasikmalaya Kajian Pengitungan Nilai Tukar SurveyorLITBA Nelayan (NTN) Kabupaten NG Kabupaten Tasikmalaya Tasikmalaya Judul Penelitian
Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Dengan Audiovisual Pada Materi Pemanfaatan Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Berkelanjutan (Studi Kasus di Kelas XI MAN Kiarakuda Ciawi Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Tahun Akademik 2013/2014) Pengembangan otensi Curug CibadakGadobangkong Untuk Pemanfaatan Objek Wisata alam Di Kabupaten Tasikmalaya
LP2M UNSIL
Rp. 5.000.000
LP2M UNSIL
-
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Judul Pengabdian Kepada Pendanaan Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp) Sosialisasi Pelestarian Lingkungan LP2M 2012 Gunungapi Galunggung dan Bukit UNSIL Sepuluh Ribu Tasikmalaya Penyegaran Materi Pembelajaran LP2M 2013 Geografi Pada Jurusan IPS Kelas XI di UNSIL SMAN 1 Banjarsari Sosialisasi Mitigasi Bencana Alam Letusan Gunungapi Galunggung di LP2M 2014 Kecamatan Sukaratu Kabupaten UNSIL Tasikmalaya Sosialisasi Penggunaan Alat-Alat Lapangan untuk Mata Pelajaran LP2M 2014 Geografi Kelas X di SMAN 1 UNSIL Singaparna Kabupaten Tasikmalaya E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. 1
2
3
4
Tahun
No.
Judul Artikel Ilmiah
Volume/Nomor /Tahun
1
Menjadi Penulis Pertama dalam Jurnal Geografi ISSN 1907-302 Nomor 1 Volume 4 April 2016 Halaman 15 – 23 (http://www.jurnalsiliwangi.lppmpmp.com/index.php/geografi/issue/view/10)
(http://www.jurn Nomor 1 alsiliwangi.lppm Volume 4 April pmp.com/index. 2016 php/geografi/iss ue/view/10)
Nama Jurnal
31
32