USULAN PEMBANGUNAN JALUR Kereta Api LAYANG CEPAT JAKARTA – SURABAYA
Semakin padatnya lalu-lintas di jalur Pantura(Pantai Utara Jawa) yang menghubungkan kota Jakarta dengan kota-kota sepanjang jalan menuju Surabaya, dirasa perlu mencari solusi moda transportasi yang bersifat massal – aman – cepat – hemat energi – bebas polusi, bagi masyarakat yang bepergian dari Jakarta menuju Jawa Tengah/Semarang dan sekitarnya serta Jawa Timur/Surabaya dan sekitarnya. Jalur jalan Pantura ini memiliki signifikansi yang sangat tinggi dan menjadi urat nadi utama transportasi darat. Karena setiap hari dilalui 20.000 s/d 70.000 kendaraan.Jalur Pantura baik jalur arteri maupun tol menjadi perhatian utama saat libur panjang dan saat menjelang maupun sesudah lebaran. Jalur jalan Pantura dari Jakarta sampai Surabaya berjarak 768,4km.
Jarak Jakarta – Surabaya apabila melalui jalur Pantura dengan mobil dalam kondisi lalu lintas normal akan ditempuh dalam waktu 14 – 15 jam.
Jarak Jakarta – Surabaya apabila memakai kereta api jalur utara akan ditempuh dalam waktu 9jam 30 menit (tercepat) atau 14 jam 54 menit (terlama). Untuk mengatasi masalah kemacetan dijalur Pantura,Pemerintah saat ini sedang melaksanakan pembangunan Trans Jawa yang menghubungkan pelabuhan Merak di Banten sampai pelabuhan Ketapang di Jawa Timur dengan sistem jalan tol. Tapi karena kendala pembebasan tanah yang berlarut-larut menyebabkan pelaksanaan pembangunan jalan Tol Trans Jawa masih belum terlaksana sesuai rencana. Jalan tol yang ada sampai saat ini di utara Jawa yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa timur masih terputus-putus.
Data jalan tol Trans Jawa pesisir utara yang ada saat ini adalah,
Meskipun namanya jalan tol tapi pada saat libur panjang umumnya dan saat menjelang dan sesudah lebaran khususnya, antrian kendaraan yang terjadi dijalan tol dipintu2 masuk maupun keluar bisa mencapai 5km.. Kondisi macet ini bisa dilihat dari gambar – gambar dibawah ini,
Kemacetan lalu-lintas di ruas Tol Cipali.
Kemacetan lalu-lintas diruas arteri Pantura. Dengan adanya kondisi Jalur Pantura baik jalan arteri maupun jalan tol yang selalu mengalami kemacetan parah khususnya pada saat libur panjang ataupun saat lebaran, perlu solusi yang tepat untuk mengatasi/mengurangi volume kendaraan yang melewati jalur jalan arteri maupun jalan tol pesisir utara Jawa tersebut.
Pemborosan
akibat
kemacetan
lalu
lintas
sangat
tinggi
Berdasarkan hasil penelitian PT Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB, pemborosan akibat kemacetan lalu lintas di sejumlah kota besar sangat tinggi. Di Jakarta setiap tahunnya terjadi pemborosan hingga 70 triliun rupiah, demikian pula di Bandung yang mencapai 27 trilyun rupiah per tahun. Jika dihitung secara nasional, pemborosan akibat kemacetan lalu lintas di Indonesia dalam setahun bisa mencapai 250 triliun rupiah. Besarnya pemborosan itu membuat proyek kereta api cepat menjadi prioritas di hampir semua negara. Saat ini kereta cepat di dunia sedang banyak dibangun dan disiapkan. Dalam berbagai pertemuan regional, kereta cepat pasti jadi topik pembicaraan. Proyek nomor satu di dunia adalah kereta cepat. Kenapa? Dengan kereta cepat kita bicara penghematan dalam jangka panjang, khususnya energi.
KA Cepat hemat energi 8,5 kali dibanding moda transportasi lain Pembangunan kereta api cepat di Indonesia sudah ada dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional tahun 2025. Dalam rencana induk itu, Indonesia akan membangun kereta api cepat Jakarta-Surabaya yang akan menghubungkan beberapa kota besar. Sebagai salah satu fasilitas transportasi kategori premium, kereta cepat akan bersaing dengan pesawat terbang dan transportasi darat yang dikelola biro perjalanan. Dengan adanya Kereta api cepat, pengguna kedua moda transportasi tersebut diatas akan beralih menggunakan kereta api cepat, karena lebih efisien dalam hal waktu. Jika nanti sudah terealisasi, maka penghematan energi yang dihasilkan oleh kereta api cepat tidak tanggung-tanggung, bisa mencapai 8,5 kali dibanding moda transportasi lain, karena kemampuan angkut penumpangnya.
Kereta api cepat sesungguhnya menyedot penumpang pesawat terbang. Energi yang sama dibandingkan antara pesawat dengan kereta api cepat. Kereta api cepat bisa mengangkut 8,5 kali lipat dibanding pesawat. Jadi dihitung-hitung, energinya hampir sama tapi bisa mengangkut 8,5 kali orang lebih banyak. Sekarang Jakarta-Surabaya naik kereta paling cepat 9 jam 15 menit. Naik mobil 14jam – 15 jam ( kondisi jalan dalam keadaan normal). Kalau ada kereta cepat meskipun agak mahal tapi lebih cepat. Memang kelasnya premium, sehingga tidak bersaing dengan bus. Melihat uraian diatas,kami mengusulkan dibangunnya jalur kereta api cepat dari Jakarta menuju Jawa Tengah/Semarang maupun Jawa Timur/Surabaya dengan pembatasan titik berhenti kereta api. Kereta api dari Jakarta hanya berhenti di Semarang Jawa Tengah dan terakhir distasiun akhir diSurabaya.Demikian sebaliknya. Dengan kecepatan kereta api antara 200-300 km/jam, Jakarta – Surabaya bisa ditempuh dalam waktu hanya 4 jam saja.Selain itu kereta api cepat ini dilengkapi juga dengan gerbong pengangkut mobil kecil/ pribadi.
Apabila jalur kereta api cepat ini dibangun di jalur baru, akan ada banyak kendala dalam pembebasan lahan.Untuk itu kami mengusulkan agar pembangunan jalur kereta api cepat tersebut dilaksanakan dengan cara dibangun bersusun diatas jalur kereta api yang sudah ada. Dengan demikian kendala pembebasan lahan bisa dihindari dan proyek ini bisa terlaksana dengan cepat dan lebih murah karena tidak adanya biaya pembebasan lahan.
Analisa tehnis jalan layang tol kereta api cepat Jakarta-Semarang-Surabaya. Data mobil yang melalui jalur Pantura baik jalur arteri maupun tol yang mencapai 20.000 – 70.000 mobil perhari. Apabila 1 rangkaian kereta api terdiri dari 5 gerbong penumpang kapasitas 100 orang/gerbong dan 5 gerbong mobil kapasitas 20mobil/gerbong, untuk 1x jalan hanya bisa terangkut 500 penumpang dan 100 mobil saja. Apabila kita bagi ada kereta api khusus tujuan Semarang saja dan yang lain khusus tujuan langsung Surabaya maka apabila diasumsikan setiap 30 menit ada keberangkatan kereta api bergantian dari Jakarta untuk masing-masing jurusan tersebut maka total penumpang 12.000 penumpang dan 2400 mobil untuk masing-masing jurusan setiap harinya. Melihat kemampuan angkut maximum kereta api cepat ini setiap harinya bila dibandingkan dengan jumlah mobil yang melewati Jalur Pantura minimal 20.000 mobil/hari maka jumlah yang bisa dilayani hanya sekitar 10% saja dari mobil minimum yang melewati Jalur Pantura setiap harinya. Dengan kondisi ini nilai ekonomis proyek ini sangat tinggi dibandingkan dengan demand yang ada. Untuk analisa tehnis dan keuangan lebih detail, BUMN dari China lebih memahaminya. Untuk pembangunannya bisa dijalin kerjasama dengan pihak BUMN Cina yang sudah menanda tangani MOU yang didalamnya ada kesepakatan bantuan dana, tenaga ahli dan tehnologi untuk pembangunan bidang transportasi.
Sebagai info tambahan, Pemerintah INDONESIA melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan BUMN China telah meresmikan rencana besar pembangunan Kereta Cepat (High Speed Railway/HSR) Jakarta-Bandung.( Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dan BUMN China membentuk anak usaha patungan bernama PT Kereta Cepat Indonesia China. Kerjasama ini dilakukan melalui anak usaha BUMN, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China Railway International Co. Ltd. PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) adalah perusahaan patungan konsorsium BUMN Indonesia terdiri dari PT Wijaya Karya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga dan PT Perkebunan Nusantara VIII).
Kesimpulan: Dengan adanya kereta api cepat ini, diyakini akan banyak pemilik mobil pribadi yang melakukan perjalanan menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur akan memilih naik kereta api cepat yang bebas hambatan ini meskipun dengan tarif premium.
Demikianlah USULAN PEMBANGUNAN JALUR Kereta Api LAYANG CEPAT JAKARTA – SURABAYAyang kami ajukan ini. Insya Allah bisa segera terwujud agar pemborosan energi yang terjadi selama ini bisa dikurangi cukup significan.
Penyusun: Ir.H.Harryman Saus MM.