Updating Peta Dasar Skala 1:1.000 Menggunakan Citra WorldView-2 (Studi Kasus : Surabaya Pusat) QURRATA A’YUN 3509100038
Latar Belakang Peta skala 1:1.000 Kota Surabaya Tahun 2002
Pembangunan dan perkembangan terjadi sangat cepat
Proses updating Peta Skala 1:1.000 menggunakan citra satelit Worldview-2
Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara mengetahui ketelitian planimetris citra beresolusi tinggi? 2. Apakah ketelitian planimetris citra WorldView-2 memenuhi standar untuk updating peta garis Surabaya skala 1:1.000? 3. Bagaimana membandingkan ketelitian antara koreksi geometrik metode polinomial orde-1, metode affine dan koreksi geometrik metode konform?
Batasan Masalah 1
2
• Wilayah studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah wilayah Surabaya Pusat
• Citra yang digunakan adalah citra WorldView-2 bulan juni tahun 2012
3
• Pembanding ketelitian planimetris citra WorldView-2 bulan juni tahun 2012 adalah hasil pengukuran di lapangan berupa garis
4
• Hasil penelitian merupakan hasil ketelitian planimetris citra WorldView-2 bulan juni tahun 2012 terhadap hasil pengukuran di lapangan
5
• Hasil penelitian adalah analisis ketelitian planimetris citra WorldView-2 bulan juni tahun 2012
6
• Koreksi geometrik menggunakan metode polinomial orde-1, affine dan konform
Tujuan Penelitian Mengetahui ketelitian planimetris citra WorldView-2 bulan juni tahun 2012. Menguji apakah citra memenuhi standar untuk updating peta garis Surabaya skala 1:1.000. Untuk membandingkan ketelitian antara koreksi geometrik metode polinomial orde1, metode affine dan koreksi geometrik metode konform.
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah citra WorldView-2 dapat diharapkan sebagai dasar untuk keperluan updating peta skala besar dengan cepat dan mudah.
Metode Penelitian
Metode koreksi geometrik : Polinomial orde-1 Transformasi Affine 2D Transformasi Konform 2D Ketelitian planimetris Uji statistik t-test
Tahapan Penelitian
Tahapan Pengolahan Data
Hasil dan Pembahasan (Koreksi Geometrik) Berikut adalah letak GCP dan desain jaring untuk citra pada metode polinomial orde1
Hasil dan Pembahasan (Koreksi Geometrik) Berikut adalah letak titik sekutu pada metode Affine
Hasil dan Pembahasan (Koreksi Geometrik) Berikut adalah letak titik sekutu pada metode konform
Hasil dan Pembahasan (Koreksi Geometrik) Koreksi geometrik Metode Polinomial orde-1, menggunakan 17 titik GCP Metode Affine menggunakan 17 titik sekutu Metode Konform menggunakan 17 titik sekutu Nilai kekuatan desain jaring sebesar 0,03448
Hasil dan Pembahasan (Koreksi Geometrik)
Koreksi geometrik Metode Polinomial orde-1, menghasilkan RMS rata-rata sebesar 0,071 Metode Affine, menghasilkan RMS rata-rata sebesar 0,031 Metode Konform, menghasilkan RMS rata-rata sebesar 0,552
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan (Ketelitian Planimetris) Berikut adalah beberapa lokasi pengukuran sample
Hasil dan Pembahasan Ketelitian planimetris pada peta untuk skala 1:1.000 atau lebih besar untuk wilayah perkotaan adalah 0,3 mm pada skala peta. Ketentuan ini digunakan untuk melakukan uji ketelitian planimetris hasil-hasil pengukuran lapangan. Dengan menghitung RMSE perbedaan hasil digitasi dan hasil pengukuran lapangan dapat diketahui ketelitian planimetris citra.
Hasil dan Pembahasan Pada tabel berikut ini dapat dilihat RMSE perbedaan hasil digitasi dan hasil pengukuran lapangan adalah sebesar 0,131 yang berarti memenuhi nilai ketelitian planimetris peta skala 1:1.000 sebesar 0,3 meter.
Hasil dan Pembahasan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Rata-rata Ukuran Lapangan (m) 12.157 19.923 14.583 19.913 14.680 11.463 12.710 137.657 28.540 12.573 9.013 10.580 19.520 7.540 885.117 Rata-rata RMSE
Rata-Rata Ukuran Digitasi (m) 12.210 19.977 14.643 20.133 14.960 11.853 12.893 137.837 28.683 12.847 9.137 10.900 19.990 7.883 885.424
RMSE 0.031 0.031 0.035 0.127 0.162 0.225 0.106 0.104 0.083 0.158 0.071 0.185 0.271 0.198 0.177 0.131
Hasil dan Pembahasan (Uji Statistik t-test) Jika digunakan derajat kepercayaan = 95% dan derajat kebebasan 2 (n = 2), maka didapat: tγ,1/2α = t2, 0.025 = 4,303 (dari tabel student t-test). Dengan metode uji dari dua sisi (two sided test) dihitung : x1 = μ – ((t2, 0.025 * σv)/√2) x2 = μ + ((t2, 0.025 * σv)/√2) sehingga hasil ukuran yang bisa diterima adalah ukuran dalam batas x1 ≤ µ ≤ x2.
Hasil dan Pembahasan No
µ
x1
x2
Keterangan
1
12.21
11.966
12.454
Ho Diterima
2
19.977
19.962
19.991
Ho Diterima
3
14.643
14.629
14.658
Ho Diterima
4
20.133
19.847
20.42
Ho Diterima
5
14.96
14.928
14.992
Ho Diterima
6
11.853
11.833
11.874
Ho Diterima
7
12.893
12.865
12.922
Ho Diterima
8
137.84
137.732
137.941
Ho Diterima
9
28.683
28.651
28.715
Ho Diterima
10
12.847
12.806
12.887
Ho Diterima
11
9.137
9.116
9.157
Ho Diterima
12
10.9
10.868
10.932
Ho Diterima
13
19.99
19.958
20.022
Ho Diterima
14
7.883
7.869
7.898
Ho Diterima
15
885.42
881.357
889.492
Ho Diterima
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini antara lain : Hasil koreksi geometrik citra WorldView-2 metode polinomial orde-1 adalah 0,071 sedangkan hasil koreksi metode affine adalah 0,031 dan hasil koreksi geometrik metode konform adalah sebesar 0,552. Koreksi geometrik citra WorldView-2 yang paling baik pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode affine.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini antara lain : Ketelitian planimetris citra WorldView-2 adalah sebesar 0,131 meter. Citra WorldView-2 memenuhi syarat sebagai dasar untuk proses updating peta skala 1:1.000 ditinjau dari hasil koreksi geometrik, hasil perbandingan pengukuran jarak lapangan dan digitasi, syarat ketelitian planimetris peta skala 1:1.000, serta hasil uji statistik dimana data sample pengukuran lapangan semua diterima dalam rentang x1 ≤ µ ≤ x2.