UPDATE PEREKONOMIAN NASIONAL DAN GLOBAL Deputi Bidang Ekonomi Minister of National Development Planning/ Kementerian Perencanaan Pembangunan Head of National Development Planning Agency Nasional/BAPPENAS Solo, 27 September 2016
Perkembangan Ekonomi: Ekonomi tumbuh relatif kuat di Semester I 2016
2
Perbaikan ekonomi di tengah tantangan internal dan eksternal ... Pertumbuhan ekonomi menunjukkan tanda-tanda penguatan…
Q2 ekonomi tumbuh melampaui perkiraan, disokong oleh pengeluaran rumah tangga dan pemerintah serta investasi yang semakin solid ...
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (persen)
Pertumbuhan Ekonomi sisi pengeluaran (%, y-o-y)
6.4
5.2
5.14 4.96
4.97
5.04
5.04
4.9
6.7
5.0
5.6
5.1
Q1
4.9 4.73
4.66
Q2
4.74
Jokowi was elected as President in October
Source: BPS
-2.7 -3.5
Q1
Q2
Q3
2014
Q4
Q1
Q2
Q3
2015
Q4
Q1
Q2
2016
Private NPISH Consumption Consumption
GFCF
Export
-3.0 -5.1 Import
3
Didukung oleh penyerapan anggaran yang semakin berkualitas dan lebih cepat dari tahun sebelumnya ... Belanja Pegawai (Rp Trillion)
Belanja Bahan (Rp Trillion)
Belanja Modal (Rp Trillion)
Belanja Sosial (Rp Trillion)
Source: MoF
4
Sektor ekonomi yang mendorong pertumbuhan: Jasa keuangan dan asuransi, industri pengolahan, serta informasi dan komunikasi … |Pertanian • Pergeseran musim tanam akibat la nina.
|Informasi dan komunikasi • Layanan data meningkat dipicu oleh akses data di bulan puasa dan menjalang idul fitri
|Pertambangan • Masih terkontraksi akibat harga batu bara yang rendah.
|Jasa keuangan dan Auransi • Meningkatnya penerimaan bank akibat rendahnya suku bunga
|Industri pengolahan • Didukung oleh pembangunan dan telah beroperasinya kilang minyak serta permintaan yang cukup kuat saat puasa dan menjelang idul fitri
|Konstruksi • Percepatan pembangunan proyek-proyek infratruktur pemerintah dan membaiknya iklim investasi konstruksi
|Listrik dan gas • Beberapa pembangkit listrik telah siap beroperasi dalam mendukung program 35.000 GW |Perdagangan dan ritel • Meningkatnya suplai domestik • Meningkatnya permintaan yang dipacu oleh konsumsi selama puasa dan menjelang Idul fitri
Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik dan Gas Konstruksi Perdagangan besar dan ritel Informasi dan komunikasi Jasa keuangan dan asuransi
2015 Q2 6.9 -5.2 4.1 0.8 5.4 1.7 9.7 2.6
2016 Q1 1.8 -1.3 4.6 7.5 7.9 4.0 8.3 9.3
Q2 3.2 -0.7 4.7 6.2 6.2 4.1 8.5 13.5 Source: BPS
5
Hampir seluruh wilayah tumbuh kecuali maluku dan Papua …
Kalimantan Sulawesi 4.5% (4.2%)
Maluku and Papua
1.1% (1.1%) 8.5% (7.5%)
-1,6% (1.2%)
Sumatra
5.7% (5.3%) 7.4% (7.1%)
Note:
Q2 (Q1)
Jawa
Bali and Nusa Tenggara
Source: BPS
6
Outlook Ekonomi tahun 2016 & 2017: Optimis namun tetap waspada
7
Perkembangan dan Tantangan dari Perekonomian Dunia
8
Risiko dan tantangan eksternal yang perlu dicermati …
IMF dan World Bank terus mengkoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dengan tren menurun …
Kenaikan Fed Fund Rate (FFR)
Pelonggaran Kebijakan Moneter dan quantitative easing di Jepang dan Eurozone
Pertumbuhan Ekonomi Global 2016-2017 (Persen) China hard-landing
WEO IMF
Risiko Ekonomi Eksternal Geopolitics dan Terorisme
Ketidakpastian setelah Brexit
2016 16-Apr 16-Jul 3.2 3.1 World 2.4 2.2 US 1.6 Europe 1.5 6.5 6.6 China 7.5 7.4 India
2017 16-Apr 16-Jul 3.5 3.4 2.5 2.5 1.6 1.4 6.2 6.2 7.5 7.4
GEP WB 2016 16-Jan 16-Jun 2.9 2.4 2.1 1.9 1.7 1.6 6.7 6.7 7.8 7.6
2017 16-Jan 16-Jun 3.1 2.8 2.4 2.2 1.7 1.6 6.5 6.5 7.9 7.7
Source: Global Economic Prospec (World Bank) , World Economic Outlook (IMF)
Harga Komoditas yang rendah
9
The Fed diperkirakan akan melanjutkan kebijakan moneter ketatnya ...
Seiring dengan upaya The Fed untuk mencapai target tingkat inflasi dan tingkat pengangguran, Fed Fund Rate diperkirakan akan meningkat Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi US (Persen) Economic Growth (OE)
Economic Growth (IMF)
Fed Fund Rate dan tingkat pengangguran (Persen) Inflation
Fed Fund Rate
Unemployment Rate - RHS
3.0
5.4 Forecast
2.2
2.6 2.4
1.2 2.4
2.3
2.5
2.1
2.3 2.4
2.2
2.1 2.1
2.2
2.1 1.9
2.5
5.2
2.0
5.0
1.5
4.8
1.0
4.6
0.5
4.4
0.0
4.2
1.5 0.1 2015
2016
2017
2018
2019
2020
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Source: Oxford Economics (Bappenas)
10
Moderasi gradual pada pertumbuhan ekonomi China dapat meningkatkan risiko pertumbuhan global … Moderasi pada pertumbuhan ekonomi China akan diikuti dengan perlambatan pertumbuhan ekspor dan impor global… Pertumbuhan Ekonomi China (Persen)
Ekspor-Impor China (Persen, YoY)
12.0
50.0 Forecast
Forecast
10.0
40.0 30.0
8.0
20.0 6.0
10.0 0.0
4.0
-10.0 2.0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
-20.0 -30.0
0.0 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Oxford Economics
2016
2017
2018
2019
2020
Source: Oxford Economics (Bappenas)
Export
Import
IMF
11
Kebijakan moneter longgar dan quantitative easing di Eropa dan Jepang dapat memicu ketidakpastian di dalam ekonomi global …
Pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa dan Jepang (Persen)
Suku bunga Eropa dan Jepang (Persen)
0.6
Forecast
Forecast
0.5 0.4 0.3 0.2 1.6
1.6 0.6
0.1
0.4
0.8
1.6
1.5
1.5
1.5
0.0
0.7 -0.2
2015
2016
2017 Japan
2018 Eurozone
2019
0.1
-0.1
2015
2020
2016
2017
Japan
2018
2019
2020
Eurozone
Source: Oxford Economics (Bappenas)
12
Negara berkembang mengalami tren yang bervariasi …
Brazil dan Russia diperkirakan akan pulih dari resesi di tahun 2017…
Variasi tren pertumbuhan di negara-negara ASEAN…
Pertumbuhan ekonomi Brazil dan Russia (Persen)
pertumbuhan di negara-negara ASEAN (Persen) 8.0
Forecast
Forecast
7.0
0.1 1.5
1.8 1.5
3.6
2.8 1.6
6.0
1.5
5.0 4.0
-1.0
3.0
-3.9 -3.7 -3.3
2.0 1.0
Source: Oxford Economics (Bappenas)
0.0
2015
2016
2017 Brazil
2018 Russia
2019
2020
2015 Malaysia
2016 Phillipines
2017
2018
Singapore
2019 Thailand
2020 Vietnam
13
Perkembangan dan Tantangan dari Perekonomian Domestik
14
Pemotongan anggaran akan berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi tahun 2016 … APBN (Rp Trillion) Items
APBN-P Pendapatan Negara dan Hibah 1786.2 I. Penerimaan Domestik 1784.3 1. Penerimaan Perpajakan 1539.2 2. PNBP 245.1 II. Grants 1.9 Belanja Negara 2082.9 1. Belanja Pemerintah Pusat 1306.7 2. Transfer ke daearah dan Dana Desa 776.3 Surplus/Defisit Anggaran -296.7
2016 Per Juli 2016 759.1 758.0 607.9 150.1 0.6 1006.9 561.6 445.3 -247.8
Dana Pemda yang tersimpan di bank
% APBN-P 42.5 42.5 39.5 61.2 31.6 48.3 43.0 57.4 83.5
•
Proyeksi shortfall penerimaan pajak diperkirakan lebih dari Rp200 T
•
Untuk menjaga defisit anggaran di bawah 3 persen PDB, belanja pemerintah baik pemerintah pusat, transfer ke daerah dan dana desa dipotong sebesar Rp137.6 T (>1.0 persen PDB).
•
Pemotongan belanja akan difokuskan pada perbaikan efisiensi dan realokasi pada belanja yang lebih produktif. Pemerintah Indonesia tetap memprioritaskan belanja infrastruktur dan belanja untuk mengatasi ketimpangan pendapatan, kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja.
Trillion Rupiah
300 250 200 150 100
50 Jan
• •
Feb Mar Apr May Jun Jul 2012 2013 2014
Aug Sep Oct Nov Dec 2015 2016
Hingga juni 2016, dana pemda yang tersimpan dan belum digunakan di bank mencapai Rp218 T Percepatan dana yang mengendap tersebut dapat mengurangi dampak negatif dari pemotongan anggaran pada pertumbuhan ekonomi di semester 2 tahun 2016.
Source: MoF, BI
15
Pembelajaran dari kenaikan FFR di tahun 2015… •
Ketidakpastian sebelum kenaikan the Fed memicu terjadinya capital outflow (NPI negatif, Rupiah terdepresiasi dan penurunan harga saham) Setelah the FED menaikkan FFR, modal kembali ke Indonesia (NPI positif, rupiah terapresiasi dan naiknya harga saham)
•
Neraca pembayaran Indonesia (NPI)
Fed rate uncertainty period After Fed rate hike
Rupiah dan IHSG Billion USD
Billion USD 20
140
15
120
FFR increased 0.25
Source: BI, Bloomberg 15000
6000
14500 5500
14000 10
100
5
80
0
60
-5
40
-10
20
13500
5000
13000 12500
4500
12000 4000
11500 -15
0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2011
2012
2013
2014
2015
2016
11000 10500
3500
USD/IDR
JCI Index (RHS)
Current Account
Capital & Financial Account
Overall Balance
Reverse Asset (RHS)
3000 1/1/2014 2/1/2014 3/1/2014 4/1/2014 5/1/2014 6/1/2014 7/1/2014 8/1/2014 9/1/2014 10/1/2014 11/1/2014 12/1/2014 1/1/2015 2/1/2015 3/1/2015 4/1/2015 5/1/2015 6/1/2015 7/1/2015 8/1/2015 9/1/2015 10/1/2015 11/1/2015 12/1/2015 1/1/2016 2/1/2016 3/1/2016 4/1/2016 5/1/2016 6/1/2016 7/1/2016 8/1/2016 9/1/2016
10000
16
Aktivitas swasta yang masih melambat … Pertumbuhan kredit domestik tumbuh kurang dari 9 persen, menunjukkan tanda-tanda melemahnya aktivitas di sektor swasta ...
Non-performing loan (NPL) terus meningkat …
Pertumbuhan Kredit Domestik (Persen)
Non Performing Loan (Persen)
45
3.20
Source: OJK, Bloomberg
3.00 36
2.80 27
2.60
2.40
18
2.20 9
2.00
2011
2012
2013 Konsumsi
2014 Modal Kerja
2015 Investasi
2016
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei
1.80
0
2014
2015
2016
17
Perlunya Optimisme ke Depan
18
Terjaganya inflasi yang stabil dan sesuai dengan target … Inflasi yang rendah dan stabil akan membantu pada konsumsi rumah tangga … Tingkat inflasi (Persen)
Tingkat Inflasi berdasarkan komponennya (Persen)
8
1.2 16 1
6 0.8
0.4 2 0.2 0
6
-0.2
4
-0.4
2
3.32
-0.6
0
-0.91
MtM (RHS)
Inti
Volatile Food
Aug-16
Jul-16
Jun-16
May-16
Apr-16
Mar-16
Feb-16
Jan-16
Dec-15
Nov-15
Oct-15
Sep-15
Aug-15
Jul-15
-2
Jun-15
Aug-16
Jul-16
Jun-16
May-16
Apr-16
Mar-16
Feb-16
Jan-16
Dec-15
Nov-15
Oct-15
Aug-15
Jul-15
Jun-15
May-15
Apr-15
Mar-15
Feb-15
Jan-15
Sep-15 YoY
5.28
May-15
-2
-4
8
Apr-15
-0.02
10
Mar-15
0
12
Feb-15
2.79
0.6
Jan-15
4
14
Adm. Prices
19
Kondisi makroekonomi eksternal yang stabil… Defisit neraca transaksi berjalan yang semakin mengecil …
Peningkatan cadangan devisa ….
Pergerakan nilai tukar yang relatif stabil … Nilai Tukar (Rp/USD)
Cadangan Devisa
Defisit Neraca Transaksi Berjalan Billion USD
Billion USD
Per Agt 2016: USD 113.5 miliar, setara 8.3 bulan impor dan pembayaran utang LN pemerintah
140 15 120
10
Percent 15
13640 12
5
100
0
80
-5
9
13347
60
13180
6
-10 40
13047 -15 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2011
2012
2013
2014
2015
2016
20
13098
3 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2012
2013
2014
2015
2016
FX Reserve Billion USD Goods Secondary Income
Services Current Account
Primary Income
Month of Import & Debt Services (RHS) Percent
Mar-16
Apr-16 May-16
Jun-16
Jul-16
Aug-16
Sep-16
20
Kebijakan moneter yang lebih akomodatif Sejalan dengan stabilitas makroekonomi yang lebih stabil, BI menurunkanBI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) sebesar 25 bps dari 5,25% menjadi 5,00%, dengan suku bunga Deposit Facility turun sebesar 25 bps menjadi 4,25% dan Lending Facility turun sebesar 25 bps menjadi 5,75%
Kajian Bappenas (2016) menunjukkan bahwa kebijakan pelonggaran moneter akan membantu pertumbuhan ekonomi secara signifikan ...
Tingkat Suku Bunga BI (Percent)
Dampak pada Pertumbuhan Ekonomi
13
101
12
101 Source: Bloomberg, BI
11
101
10
101
9
101
8
101
Source: Bappenas
4a = increased in FDI 4b = increased in government investment 4d = Central Bank cut its policy rate 5a = Lower world oil price
100
7
100
6
100
5
100
4
100
JIBOR-1 Hari
BI-rate
Deposit Rate
Lending Rate
Jul-16
Apr-16
Jan-16
Oct-15
Jul-15
Apr-15
Jan-15
Oct-14
Jul-14
Apr-14
Jan-14
Oct-13
Jul-13
Apr-13
Jan-13
Oct-12
Jul-12
Apr-12
Jan-12
Oct-11
Jul-11
Apr-11
Jan-11
Oct-10
Jul-10
Apr-10
Jan-10
3
2015
1
2016
4a
4b
2017
4d
5a
7 day reverse repo
21
PMA dan PMDN meningkat dan lebih terdiversifikasi Realisasi investasi bergerak dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier… Realisasi Investasi (Rp Triliun) FDI
PMA dan PMDN berdasarkan sektor (Rp Triliun)
DDI
100%
83.6 80%
110.7
91.2
85.1 172.3
214.4
208.4 60% 155.8 40%
201.1
99.6
199.1
236
180.3
102.6 85.4 386.4
42.5
50.4
42.9 92.2
Q1-2015
Q2-2015
60.5
52.2
73.8
86.8
95
32.7
0% 96.1
99.4
Q1-2016
Q2-2016
2011
2012
2013
Primer Jan-Jun 2015
91.7
195.5
174.3
82.1
20%
Jan-Jun 2016
Target 2016
Sekunder
2014
2015
Sem I 2016
Tersier
Source: BKPM
22
Peningkatan indeks kepercayaan konsumen dan bisnis …
Indeks Tendensi Konsumen dan Bisnis
Indeks kepercayaan Konsumen 125
115 113
120
111 109
115
107 105 110 103
101
105
99 97
100 Source: BPS
95 1
Source: BI
2
3
4
1
2014
Consumer Tendency Index
2
3
4
2015
1
2 2016
95
Business Tendency Indeks
23
Reformasi Pemerintah yang sedang berlangsung …
Mempromosikan investasi sebagai kunci pertumbuhan
Perbaikan kualitas belanja pemerintah
Tujuan ↑ produktivitas ↑ daya saing ↑ kesra
“Rebalancing the Economy”
Perpindahan dari ekonomi berbasis komoditas ke ekonomi berbasis manufaktur Fokus kembali pada pembangunan nasional dari jawa sentris ke Indonesia sentris Lingkungan yang mendukung: • Stabilitas: ekonomi, sosial, dan stabilitas politik • kepastian • Reformasi birokrasi
Pndekatan pembangunan: Pergeseran dari money follow function ke money follow program 24
Kebijakan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan …
•
KEBIJAKAN FISKAL
KEBIJAKAN REFORMASI STRUKTURAL (SEKTOR RIIL)
KEBIJAKAN MONETER (Bank Indonesia)
•
Sumber penerimaan yang berkesinambungan Perluasan coverage pajak
• • • •
Belanja yang lebih produktif Skema subsidi yang lebih baik Mendayagunakan Pemda Manajemen utang dan risiko yang pruden
• Menjaga daya beli • 13 paket kebijakan ekonomi • Prioritas sektor investasi
• • • •
Manajemen inflasi Kebijakan moneter yang pruden untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan Kebijakan makropridensial yang akomodatif Manajemen nilain tukar yang baik untuk mengurangi volatilitas
25
Realokasi anggaran ke belanja yang lebih produktif tetap dilakukan … INFRASTRUKTUR PENDIDIKAN
7,99%
3,99%
424.8
(APBN 2016 vs APBNP 2015)
(APBN 2016 vs APBNP 2015)
408.5
313.5 290.3
375.5 345.3 177.9
310.8 145.5 266.9
155.9
114.2
SUBSIDI ENERGI
12,19%
KESEHATAN
37,08%
(APBN 2016 vs APBNP 2015) 350.3 306.5
(APBN 2016 vs APBNP 2015)
310
106.1
255.6
77.4 67.5 137.8 121
2011
2012
2013
2014
2015
2016
41
2011
46.6
2012
52.7
2013
2014
2015
2016
Source: Ministry of Finance
26
13 Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah… Paket Kebijakan Ekonomi I: 9 Sep 2015 Mendorong daya saing industri nasional (melalui deregulasi, debirokratisasi, serta penegakan hukum dan kepastian usaha) Mempercepat proyek strategis nasional (menghilangkan berbagai hambatan, sumbatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek strategis nasional) Meningkatkan investasi di sektor properti
Paket Kebijakan Ekonomi II: 29 Sep 2015 Layanan investasi 3 Jam Percepatan waktu pengurusan Tax Allowance dan Tax Holiday Penghapusan PPN untuk alat transportasi Insentif fasilitas di kawasan pusat logistik berikat Insentif pengurangan pajak bunga deposito Perampingan izin sektor kehutanan
Paket Kebijakan Ekonomi III: 7 Oct 2015 Penurunan harga BBM dan Listrik Penyederhanaan perijinan lahan untuk aktifitas investasi Perluasan penerima KUR
Paket Kebijakan Ekonomi IV: 15 Oct 2015 Kebijakan pengupahan yang adil, sederhana dan terproyeksi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang lebih murah dan luas
Paket Kebijakan Ekonomi V: 23 Oct 2015 Revaluasi Aset Menghilangkan pajak berganda Dana Investasi Real Estate (DIRE), properti, dan infrastruktur Deregulasi di bidang perbankan syariah
Paket Kebijakan Ekonomi VI: 5 Nov 2015 Menggerakkan perekonomian di wilayah pinggiran dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Penyediaan air untuk masyarakat secara berkelanjutan dan berkeadilan Simplifikasi perizinan di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Paket Kebijakan Ekonomi VII: 4 Dec 2015 Insentif pajak untuk industri padat karya Kemudahan bagi industri dengan jumlah karyawan yang besar Percepatan penerbitan sertifikat tanah
Paket Kebijakan Ekonomi VIII: 21 Dec 2015 “one map policy” atau satu peta pada tingkat nasional dengan skala 1:50.000 Membangun ketahanan energi (melalui pembangunan kilang minyak) Kebijakan insentif sektor penerbangan
Paket Kebijakan Ekonomi IX: 5 Nov 2015 Percepatan pembangunan infrastruktur tenaga listrik Stabilisasi pasokan dan harga daging sapi Peningkatan sektor logistik desa-Kota
Paket Kebijakan Ekonomi X: 11 Feb 2016 Meningkatkan investasi Melindungi UMKMK
Paket Kebijakan Ekonomi XI: 29 Mar 2016 Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE) Fasilitas Pajak Penghasilan dan Bea Perolehan atas Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk DIRE Sektor Logistik (percepatan arus barang di pelabuhan) Pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan
Paket Kebijakan Ekonomi XII: 28 April 2016 Upaya-upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan peringkat kemudahan berusaha Indonesia (antara lain melalui penyederhanaan prosedur, pemangkasan waktu dan biaya, serta penerbitan peraturan baru) Paket Kebijakan Ekonomi XIII: 25 Aug 2016 Rumah murah untuk rumah tangga berpendapatan rendah.
27
Tax amnesty untuk mendukung pertumbuhan ekonomi …
Percepatan pertumbuhan ekonomi melalui repatriasi aset dari berbagai transmisi Sebagai berikut: Peningkatan likuiditas domestik Menciptakan suku bunga rendah
Perluasan basis pajak
Perbaikan stabilitas rupiah Mendukung pertumbuhan
Terpercaya, terintegrasi, dan komprehensif
Peningkatan pengumpulan pajak yang berkelanjutan baik jangka pendek/panjang Rp Rp
Rp
Jangka pendek: pengumpulan dari dana tebusan
Jangka Panjang: Pengumpulan pajak yang lebih daik dengan Betterperbaikan Tax Collection basedwajib on pajak database Sumber: Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia
28
Outlook Ekonomi tahun 2016 dan 2017
29
Outlook makroekonomi Indonesia …
Indikator Pertumbuhan ekonomi Inflasi Nilai Tukar SPN 3 bulan Harga Minyak Mentah Indonesia
Unit % % Rp/USD % USD/Barrel
Outlook 2016 5.0 3.5 13,300 5.4 40
2017* 5.1 4 13,300 5.3 45
30
Outlook sisi pengeluaran...
|GDP 2015: 4.8% 2016: 5.0%* 2017: 5.1%**
|PMTB 2015: 5.1% 2016: 5.5%* 2017: 6.0%**
|Kons. Rumah Tangga*** 2015: 5.0% 2016: 5.1%* 2017: 5.0%**
|Kons. Pemerintah. 2015: 5.4% 2016: 3.0%* 2017: 4.8%**
*Outlook 2016 **RDP Komisi XI ***termasuk LNPRT
|Ekspor 2015: -2.0% 2016: -1.9%* 2017: 0.2%** |Impor 2015: -5.8% 2016: -2.7%* 2017: 0.7%**
• Pertumbuhan ekonomi di tahuh 2016 akan didorong terutama dari permintaan domestik, yangterdiri dari konsumsi rumah tangga, PMTB, konsumsi pemerintah. • pertumbuhan ekspor dan imporn akan dibatasi oleh permintaan eksternal yang masih lemah. 31
Outlook sisi produksi .... |PDB 2015: 4,8% 2016: 5,1% 2017: 5,1%
|Konstruksi 2015: 6,7% 2016: 7,9% 2017: 7,9%
|Pertanian 2015: 4,0% 2016: 3,9% 2017: 3,8%
|Transportasi 2015: 6,7% 2016: 7,4% 2017: 7,4%
|Pertambangan 2015: -5,1% 2016: -0,7% 2017: -0,4%
|Perdagangan 2015: 2,5% 2016: 4,0% 2017: 4,0%
|Industri Pengolahan 2015: 4,3% 2016: 4,8% 2017: 4,8% |Listrik dan Gas 2015: 1,2% 2016: 6,3% 2017: 6,4%
|Infokom. 2015: 10,1% 2016: 9,3% 2017: 9,4%
• Implementasi paket kebijakan ekonomi I – XIII diharapkan dapat mendukung pertumbuhan yang positif sektor manufaktur dan jasa. • Percepatan pembangunan infrastruktur juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di sisi produksi (sisi suplai).
• Perdagangan akan diperkuat dari perdagangan ritel dan peningkatan aktivitas perdagangan itu sendiri.
|Jasa Keuangan 2015: 8,5% 2016: 11,3% 2017: 11,3% 32
TERIMA KASIH
33