UPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PADA POKOK BAHASAN LETAK WILAYAH INDONESIA (Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Tahun 2011)
SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Srata I Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh: HERU PRIYANTO NIM: 11507021
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
i
ii
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PADA POKOK BAHASAN LETAK WILAYAH INDONESIA (Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Tahun 2011)
SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Srata I Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh: HERU PRIYANTO NIM: 11507021
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
iii
iv
SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PADA POKOK BAHASAN LETAK WILAYAH INDONESIA (Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Tahun 2011) DISUSUN OLEH HERU PRIYANTO NIM : 11507021
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 27 September 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Drs. Mubasirun, M.Ag
________________
Sekertaris Penguji
: Miftachur Rif’ah, M.Ag
________________
Penguji 1
: Achmad Maimun, M.Ag
________________
Penguji 2
: Peni Susapti, M.Si
________________
Penguji 3
: Winarno, S. Si, M.Pd
________________
Salatiga, 29 September 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 198580827 198303 1002 v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini Nama
: Heru Priyanto
Nim
: 11507021
Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga,15 September 2011 Yang Menyatakan
Heru Priyanto
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO “Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik terhadap diri sendiri”. (Benyamin Franklin) “Segala yang indah belum tentu baik, namun segala yang baik sudah tentu indah”.
PERSEMBAHAN Kedua Orang tuaku, Kakak dan adikku tercinta, Teman-teman mahasiswa seperjuanganku, Seseorang yang selalu membuat aku merindukanya dan memberiku motivasi.
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaikbaiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bentuannya, khususnya kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Stain Salatiga. 3. Miftachurrif’ah, M.Ag, selaku sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. 4. Winarno, S.Si. M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 6. H. Suwarnan selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Miftahul ‘Ulum Karangjati yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian madrasah yang beliau pimpin. 7. Bapak/Ibu guru dan Karyawan MI Miftahul ‘Ulum Karangjati yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di madrasah tersebut.
viii
8. Murid-murid kelas V MI Miftahul ‘Ulum Karangjati yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian. 9. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan dukungan demi keberhasilan penulis. 10. Kakak dan Adik tersayang yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam nasehat-nasehat yang bermanfaat. 11. Kekasih hatiku Anita Satriandani yang selalu memberi motivasi dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman Kuliahku Jihan dan Azis yang selalu bersama-sama dalam keadaan suka maupun duka. 13. Teman seperjuangan, PGMI 2007, yang selama ini telah berjuang bersama. 14. Sahabat-sahabat tercinta dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian. 15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, September 2011 Penulis
ix
ABSTRAK Priyanto, Heru. 2011. Upaya Peningkatan Prestasi siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Menggunakkan Multimedia Pada Pokok Bahasaan Letak Wilayah Indonesia (Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Miftahul ‘Ulum Karangjati, Wonosegoro, Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012). Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Winarno, S.Si, M.Pd
Kata kunci: Prestasi dan Multimedia. Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan prestasi siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Miftahul ‘Ulum Karangjati, Wonosegoro, Boyolali pada mata pelajaran ilmu pengetahuan social dengan multimedia. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas V Madrasah Ibtidaiyah Miftahul ‘Ulum Karangjati, Wonosegoro, Boyolali?. Guna menjawab pertanyaaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 3 siklus. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan multimedia mampu menarik minat siswa terhadap pelajaran ilmu pengetahuan sosial serta mampu meningkatkan prestasi siswa untuk mengikuti pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Penggunaan strategi, metode dan media yang tepat akan mampu meningkatkan prestasi belajar. Dalam penelitian ini prestasi siswa pada aspek pengetahuan dapat meningkat dengan penggunaan multimedia yang disampaikan dengan tayangan slide show (power point). Hasilnya pada siklus I Dari 25 siswa terdapat 18 siswa atau 72 % yang dikategorikan belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas ada 7 siswa atau 28 % dengan rata-rata nilai keseluruhan 51,8, Siklus II Dari 25 siswa hanya 14 siswa atau 56 % yang belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas belajar ada 11 siswa atau 44 % dengan nilai rata-rata 66,8, Sedangkan pada Siklus III Dari 25 siswa hanya 6 siswa atau 24 % yang belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas belajar ada 19 siswa atau 76 % dengan nilai rata-rata 74,16. Mengacu pada hasil penelitian peneliti menyarankan kepada para guru atau untuk selaku meningkatkan inovasi pembelajarannya dengan menggunakan multimedia dan metode yang bervariasi. Berdasarkan uji coba pembelajaran multimedia pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, bagi para siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah dari daerah ini ditemukan, ternyata mereka menyambut dengan positif baik sekolah, pihak guru maupun orang tua wali. Mengacu pada temuan tersebut maka penelitian ini merekomendasikan pembelajaran multimedia dapat diterapkan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
x
DAFTAR ISI
Sampul Judul............................................................................................
i
Lembar Berlogo.........................................................................................
ii
Judul..........................................................................................................
iii
Persetujuan pembimbing...........................................................................
iv
Pengesahan kelulusan................................................................................
v
Pernyataan keaslian tulisan........................................................................
vi
Motto dan Persembahan............................................................................
vii
Kata pengantar...........................................................................................
viii
Abstrak.......................................................................................................
x
Daftar Isi....................................................................................................
xi
Daftar Tabel...............................................................................................
xiii
Daftar Gambar...........................................................................................
xiv
Daftar lampiran..........................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................
7
C. Tujuan Penelitian....................................................................
7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan....................
7
E. Kegunaan Penelitian...............................................................
8
F. Definisi Operasional...............................................................
8
G. Metode Penelitian...................................................................
9
H. Sistematika Penulisan.............................................................
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................
16
A. Pengertian Upaya, Peningkatan, Prestasi...............................
16
1. Pengertian Upaya...............................................................
16
2. Pengertian Peningkatan.....................................................
16
3. Pengertian Prestasi.............................................................
17
B. Pembelajaran IPS....................................................................
20
1. Ruang Lingkup Pembelajarn IPS SD/MI...........................
21
2. Karakteristik Pembelajaran IPS SD/MI..............................
22
xi
3. Problematika Pembelajaran IPS SD/MI............................
23
C. Menggunakkan Media............................................................
24
1. Menggunakkan Multimedia................................................
24
2. Pengertian Multimedia.......................................................
24
3. Manfaat Multimedia...........................................................
26
4. Karakteristik Multimedia....................................................
27
5. Langkah-langkah Pembelajaran Multimedia .....................
28
6. Google Maps Dalam Pembelajaran....................................
29
D. Letak Wilayah Indonesia.........................................................
29
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN...........................................
31
A. Setting dan Pelaksanaan Penelitian.........................................
31
B. Rencana dan Prosedur Penelitian............................................
34
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I...........................................
34
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.........................................
39
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III........................................
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................
46
A. Deskripsi Per Siklus...............................................................
46
1. Siklus I................................................................................
46
2.
Siklus II..............................................................................
49
3.
Siklus III............................................................................
54
B. Pembahasan.............................................................................
59
1. Hasil Rekapitulasi.............................................................
59
2. Hasil Perhitungan t-test...................................................
60
3. Kondisi Awal....................................................................
65
4. Kondisi Akhir.....................................................................
65
BAB V PENUTUP....................................................................................
67
A. Kesimpulan...................................................................................
67
B. Saran ............................................................................................
68
Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Biografi Penulis
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Nilai UTS Tahun 2010/2011..............................................
14
Tabel 3.1. Nama Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Jambeyan........
31
Tabel 4.1. Hasil Pengamatan perhatian siswa Siklus I........................
47
Tabel. 4.2 Nilai Tes Formatif Siklus I................................................
48
Tabel 4. 3 Hasil Pengamatan perhatian siswa Siklus II......................
50
Tabel 4. 4 Nilai Tes Formatif Siklus II..............................................
52
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan perhatian siswa Siklus III......................
55
Tabel 4. 6. Nilai Tes Formatif Siklus III............................................
56
Tabel 4. 7. Rekapitulasi perhatian siswa Siswa..................................
59
Tabel 4. 8. Rekapitulasi prestasi Siswa.............................................
59
Tabel 4. 9. Nilai Siklus I dan Siklus II dalam t-test............................ Tabel 4.10. Nilai Siklus II dan Siklus III dalam t-test........................
xiii
60 62
DAFTAR GAMBAR
Gambar.1.1, Siklus Penelitian............................................................
10
Gambar. 3.1 Pembelajaran Multimedia..............................................
32
Gambar. 3.2 Proses Pembelajaran Multimedia..................................
32
xiv
Daftar Lampiran
1. Materi Pembelajaran Pada Siklus I 2. Materi Pembelajaran Pada Siklus II 3. Materi Pembelajaran Pada Siklus III 4. Soal Pre Test dan Pos Tes Pada Siklus I 5. Kunci Jawaban Soal Pre Tes dan Pos Tes pada Siklus I 6. Soal Pre Test dan Pos Tes Pada Siklus II 7. Kunci Jawaban Soal Pre Tes dan Pos Tes pada Siklus II 8. Soal Pre Test dan Pos Tes Pada Siklus III 9. Kunci Jawaban Soal Pre Tes dan Pos Tes pada Siklus III 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus III 13. Hasil tes formatif Siswa 14. Hasil Pengamatan Mitra Kerja Pada Siklus I 15. Hasil Pengamatan Mitra Kerja Pada Siklus II 16. Hasil Pengamatan Mitra Kerja Pada Siklus III 17. Dokumentasi 18. Profil Sekolah 19. Surat Ijin Observasi 20. Surat Keterangan Penelitian 21. Surat Tugas Pembimbing
xv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan
mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas.
IPS
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, yang berkaitan dengan sosial (Standar Kompetensi MI, 2004:77). Pada jenjang MI/SD mata pelajaran IPS menjadi satu kesatuan utuh dari beberapa cabang ilmu IPS yaitu Geografi, Sejarah, Ekonomi, dan Sosiologi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, dan efektif (Standar Kompetensi MI, 2004:77). Setiap cabang ilmu IPS memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Cabang geografi obyek kajiannya yaitu interaksi sosial manusia dengan alam lingkungan seperti keadaan geografis dan astronomis suatu negara. Untuk cabang ilmu sejarah, obyek kajiannya adalah peristiwa-peristiwa kehidupan manusia yang menyangkut segala aspeknya yang diurutkan berdasarkan kurun waktunya. Seperti sejarah peradaban manusia. Cabang ilmu ekonomi obyek kajiannya adalah kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang setinggi-tinginya untuk mencukupi kebutuhan hidup dan menciptaan kehidupan yang layak. Untuk cabang sosiologi, obyek kajianya adalah interaksi sosial masyarakat mulai dari lingkup yang terkecil yaitu keluarga hingga kelompok yang lebih besar. Ilmu
1
2
politik obyek kajiannya yaitu pemerintahan, kenegaraan, kesejahteraan, keamanan dan ketentraman masyarakatnya. Jadi melalui pembelajaran IPS siswa dapat memperluas wawasanya tidak hanya dari iri sendiri melainkan bisa mengetahui keadaan alam semesta. Di era globalisasi ini dan yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh Karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi social masyarakat sehingga siswa lebih siap untuk menghadapi tantangan global. Hal ini sesuai dengan visi pendidikan nasional yang secara garis besarnya pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya system pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah . Pembelajaran IPS di Indonesia berpedoman pada kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dimana pemerintah memberikan kewenangan kepada tiap-tiap sekolah untuk mengembangkan kurikulum semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan keadaan sekolah masing-masing sesuai dengan silabus yang diberikan oleh pemerintah. Dalam proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yng meluas yaitu dimulai dari peristiwa-peristiwa yang terdekat dengan siswa (keluarga) ke hal
3
yang lebih jauh (global) (Standar Kompetensi MI, 2004:80). Hal ini untuk memberikan perngalaman yang membekas di benak siswa. Dari pengamatan tentang pembelajaran IPS pada tahun sebelumnya di MI Miftahul ‘Ulum Jambeyan tahun ajaran 2010/2011 yaitu sejumlah 27 siswa hanya 10 siswa yang mencapai tingkat pemahaman materi, atau 37%. Berikut daftar nilai ulangan tengah semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 : Tabel 1.1 Daftar nilai UTS siswa tahun 2010/2011
No
Nama
KKM
Nilai
Ketuntasan
1.
Siswa A
60
44
TT
2.
Siswa B
60
32
TT
3.
Siswa C
60
24
TT
4.
Siswa D
60
44
TT
5.
Siswa E
60
68
T
6.
Siswa F
60
68
T
7.
Siswa G
60
72
T
8.
Siswa H
60
44
TT
9.
Siswa I
60
36
TT
10. Siswa J
60
32
TT
11. Siswa K
60
72
T
12. Siswa L
60
80
T
13. Siswa M
60
54
TT
14. Siswa N
60
79
T
15. Siswa O
60
48
TT
4
16. Siswa P
60
34
TT
17. Siswa Q
60
40
TT
18. Siswa R
60
80
T
19. Siswa S
60
44
TT
20. Siswa T
60
38
TT
21. Siswa U
60
64
T
22. Siswa V
60
45
TT
23. Siswa W
60
40
TT
24. Siswa X
60
56
TT
25. Siswa Y
60
63
T
26. Siswa Z
60
80
T
27. Siswa AB
60
52
TT
Rata-rata
53,07
Untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar, seorang guru harus memiliki kompetensi profesional, yaitu guru harus mampu mengolah materi dan mampu menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik antusias untuk menerima pelajaran. Idealnya dalam proses pembelajaran IPS khususnya geografi peserta didik diajak untuk melihat realita keadaan di sekitarnya dan memberikan pengalaman yang membekas di benak siswa. Peserta didik diajak terjun langsung di daerah sekitarnya untuk mengamati fakta dan ikut serta memanfaatkan sumber daya alam secara optimal.
5
Pada kenyataanya siswa didik merasa kesulitan dalam menerima pelajaran IPS. IPS menjadi momok bagi peserta didik karena materi ajar yang begitu banyak dan penyampaian materi dari guru yang membosankan sehingga materi ajar tidak membekas di benak siswa. Siswa belum dapat mengaplikasikan materi ajar dalam kehidupanya sehari-hari. Selain itu guru cenderung menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah saja sehingga pembelajaran menjadi monoton dan membosankan. Guru selalu menganggap penggunaan media itu merepotkan dan mahal. Padahal pada hakikatnya media bisa diciptakan dari hal-hal yang sederhana dan di sekitar kita. Untuk meningkatkan prestasi peserta didik dalam menerima suatu pelajaran dan dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari, maka sudah menjadi tanggung jawab seorang guru untuk mengemas materi ajar menjadi menarik dan mudah dipahami siswa. Oleh karena itu guru harus mampu membuat maupun menggunakan berbagai media dalam proses pembelajaran. Hal ini untuk menunjang proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai maksimal. Selain itu dengan penggunaan media dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk balajar (Usman, 2002:14). Secara harfiah kata media memiliki arti perantara atau pengantar. Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pada dirinya (Usman, 2002:11). Jadi, media dapat diartikan
6
sebagai suatu alat untuk membantu guru mentransformasikan pesan (berupa materi ajar) kepada peserta didik. Dengan menggunakan media proses pembelajaran dapat berlangsung menjadi lebih manarik dan interaktif sehingga peserta didik tidak jenuh dalam menerima materi ajar. Media yang baik adalah media yang relevan dengan materi ajar dan disesuaikan dengan metode yang digunakan. Guru juga bisa menggunakan multimedia untuk membantu proses pembelajaran. Secara sederhana multimedia dapat diartikan sebagai lebih dari satu media. Multimedia adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi (Arsyad, 1996:169). Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Informasi akan mudah dimengerti karena beberapa beberapa indera kita (mata dan telinga) digunakan untuk menyerap informasi (Arsyad, 1996:171). Untuk menjawab probematika di atas, penulis mengangkat judul UPAYA PENINGKATAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN
MULTIMEDIA
PADA
SOSIAL POKOK
DENGAN
BAHASAN
MENGGUNAKAN LETAK
WILAYAH
INDONESIA (Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Miftahul
Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Tahun 2011).
7
B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah apakah penggunaan multimedia dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran IPS kelas V MI Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali tahun 2011? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa dalam pembelajaran IPS melalui pembelajaran multimedia kelas V di MI Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali tahun 2011. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis berasal dari dua kata yaitu Hypo=di bawah (lemah), tesis=kebenaran. Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulankesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis tindakan dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan (Basrowi dan Suwandi, 2008:90) Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengambil hipotesis tindakan “Ada peningkatan prestasi siswa dalam pembelajaran IPS melalui pembelajaran multimedia kelas V di MI Miftahul Ulum Karangjati, kec. Wonosegoro, kab.Boyolali tahun 2011.
8
E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi guru Dalam hasil Penelitian Tindakan Kelas di MI Miftahul Ulum Karangjati Kec. Wonosegoro memberikan banyak manfaat bagi guru diantaranya: 1) Guru dapat mengetahui prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS melalui penggunaan multimedia 2) Guru dapat mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran 3) Diperoleh metode dan media yang sesuai dengan materi pembelajaran 2. Bagi siswa Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas ini memberikan beberapa manfaat bagi siswa yaitu: a. Meningkatkan prestasi siswa terhadap mapel IPS b. Siswa lebih antusias dan semangat dalam proses pembelajaran c. Ketercapaian nilai maksimal siswa 3. Bagi lembaga pendidikan; Dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah. F. Definisi operasiaonal Untuk memudahkan dan memperjelas pemahaman serta menghindari kekeliruan, pengertian terhadap maksud yang terdapat pada judul diatas, maka terlebih dahulu perlu dijelasdkan mengenai pembahasan masalah dan arti kata dalam rangkaian kalimat judul diatas.
9
1.
Peningkatan Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan (Poerwodarminto, 2006:5)
2.
Prestasi Hasil yang dicapai sebaik - baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal - hal yang dikerjakan atau dilakukan (Poerwodarminto, 2006:7)
3.
Multimedia Multimedia adalah berbagai jenis sarana: usaha pembangunan untuk -dunia komunikasi, pendidikan, dsb mendapat prioritas utama; penyediaan informasi pada komputer yang menggunakan suara, grafika, animasi, dan teks (Arsyad, 1996:169)
4.
Letak Wilayah Indonesia Letak wilayah indonesia adalah posisi atau keberadaan indonesia yang diukur secara astonomis maupun secara geografis (Yuliyanti, 2008: 38)
G. Metode penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, 2009:14). Jadi secara garis besarnya penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru
10
di kelas untuk memecahkan masalah/meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan ikut berperan langsung dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini kelas dijadikan penelitian.
Penelitian bisa dilakukan oleh orang luar yang
mengumpulkan data dengan cara mengamati guru mengajar (Wardani, 2009:14). Peneliti mengumpulkan data observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa. Dalam penelitian ini kelas dijadikan obyek penelitian. Penelitian mengumpulkan data observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa. Adapun gambaran tahap penelitian (Arikunto, 2006:16) adalah sebagi berikut: Gambar 1. 1 Siklus Penelitian Perencanaan SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan SIKLUS II
Refleksi
Pengamatan
?
Pelaksanaan
11
2. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Karangjati Kec. Wonosegoro Kab. Boyolali, pada kelas 5 yang siswanya berjumlah 25 siswa. Peneliti merupakan seorang mahasiswa yang sedang studi S1 di STAIN Salatiga jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Penelitian dilakukan selama 2 minggu dari tanggal 18 Juli sampai tanggal 28 Juli 2011. 3. Langkah-Langkah Penelitian a. Perencanaan 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung. 3) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi siswa dalam proses pembelajaran. 4) Melakukan evaluasi. 5) Membuat simulasi perbaikan. 6) Perencanaan Tindakan. 7) Guru
membuat
konsep
pembelajaran
yang
inovatif
dan
menyenangkan;Guru mengadakan proses pembelajaran. 8) Observasi Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap peserta didik apakah peserta
didik
antusias dan memperhatikan dalam
pembelajaran IPS dengan dibantu penyajian multimedia.
12
9) Analisis dan Refleksi; Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian. 4. Instrumen Penelitian a. Soal pre tes dan postes b. Lembar observasi untuk mengamati minat peserta didik c. Lembar observasi untuk mengamati guru d. Lembar pengamatan untuk rencana pembelajaran e. Angket tentang minat siswa f. Rencana pelaksanaan pembelajaran 5. Pengumpulan Data Pengumpulan data diperoleh dari hasil tes yang telah dilakukan setelah diadakanya pembelajaran IPS dengan multimedia di kelas V dengan cara melakukan pengamatan terhadap siswa mengenai prestasi siswa terhadap materi pembelajaran. 6. Analisis Data a. Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus maupun indikator kinerja. Nilai pre test dan pos tes di bandingkan untuk mengetahui prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS. Untuk memperoleh nilai rata-rata tes formatif maka dapat dirumuskan :
M
∑X nN
13
Keterangan M = Nilai rata-rata ∑X = Jumlah semua nilai siswa N
= Jumlah siswa ( Djamarah, 2006:64)
Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut :
F P=
X 100% N
P
= Jumlah Nilai Dalam persen
F
= Frekuensi
N
= Jumlah Keseluruhan ( Djamarah, 2006:225-226)
Untuk membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan menggunakan rumus : t
D ( D) 2 N N (N 1)
ΣD
t
= Harga beda untuk sampel
D = Perbedaan antar skor
D = Rerata dari nilai perbedaan D² = Kuadrat D N = Banyaknya subyek penelitian
14
b. Observasi maupun wawancara melalui analisis deskriptif berdasarkan observasi
dan
keberhasilan
refleksi
sebagai
pembelajaran
dasar
multimedia,
untuk yang
mendeskripsikan ditandai
dengan
meningkatnya prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS, Perubahan tingkah laku yang menyertainya. H. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan PTK ini disusun sebagai berikut: 1. Bagian awal Meliputi sampul, lembar berlogo, judul persetujuan pembimbing, pengesahan
kelulusan,
pernyataan
keaslian
tulisan,
motto
dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan daftar lampiran. 2. Bab I Berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kugunaan penelitian, metode penelitian, penegasan istilah,dan sistematika penulisan, metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data. 3. Bab II Berisi kajian pustaka yang mencakup pengertian upaya, peningkatan, prestasi siswa, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa dalam pembelajaran, pengertian media, urgensi penggunaan multimedia dan
15
kendala-kendala yang dihadapi guru dalam penggunaan multimedia serta pembelajaran IPS dan teori singkat tentang letak wilayah Indonesia. 4. Bab III Berisi tentang deskripsi pelaksanaan siklus I meliputi rencana, pelaksanaan,
pengamatan/pengumpulan
data,
danrefleksi.Deskripsi
pelaksaan siklus II, Deskripsi pelaksaan III dan seterusnya. 5. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas
mengenai
data
hasil
pengamatan/wawancara,
keberhasilan dan kegagalan. Dan berisi pembahasan. 6. Bab V Penutup berisi kesimpulan dan saran.
refleksi
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Upaya, Peningkatan, Minat dan Pemahaman 1. Pengertian Upaya Menurut Hasan Alwi (2003:125) upaya adalah usaha untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Sedangakan menurut Daryati (2010 :18) upaya merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh seorang guru untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan hasil dan tujuan yang kita inginkan. 2. Pengertian Peningkatan Peningkatan berasal dari kata dasar tingkat yang berarti hasil yang dicapai sebaik - baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal - hal yang dikerjakan atau dilakukan (Poerwodarminto, 2006:7) Yang dimaksud dalam hal ini adalah sebelum diterapkanya pembelajaran multimedia tingkat prestasi siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS tergolong rendah, Akan tetapi setelah diterapkan pembelajaran multimedia minat dan pemahaman siswa lebih meningkat. Dari gambaran tersebut dapat kita peroleh bahwa peningkatan merupakan suatu usaha utuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi atau lebih baik.
16
17
3. Pengertian Prestasi Siswa Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Menurut Adi Negoro, prestasi adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa. Ka!au menurut W.J.S Winkel Purwadarminto, “ prestasi adalah hasil yang dicapai “. Berdasarkan pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa prestasi adalah segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang memuaskan. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal - hal yang dikerjakan atau dilakukan (W.J.S Purwadarminto, 1987: 767 ). Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun yang menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut (Ahmadi,1998: 72 ) : a. Faktor internal Faktor internal ada1ah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu : 1) Faktor lntelegensi Intelegensi dalarn arti sernpit adalah kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah yang didalamnya berpikir
18
perasaan. Intelegensi ini memegang peranan yang sangat penting bagi prestasi belajar siswa. Karena tingginya peranan intelegensi dalam mencapai prestasi belajar maka guru harus memberikan perhatian yang sangat besar terhadap bidang studi yang banyak membutuhkan berpikir rasiologi untuk rnata pelajaran matematika. 2) Faktor Minat Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. Siswa yang kurang beminat dalam pelajaran tertentu akan rnenghambat dalam belajar. 3) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis Keadaan fisik rnenunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani, keadaan alat - alat indera dan lain sebagainya. Keadaan psikis menunjuk pada keadaan stabilitas / Iabilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor dan luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi rnenjadi beberapa bagian, yaitu :
19
1) Faktor Guru Guru sebagai tenaga berpendidikan rnemiliki tugas menyelenggarakan kegiatan belajar rnengajar, rnembimbing, melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan serta memberikan pelalaran teknik karena itu setiap guru harus memiliki wewenang dan kemampuan profesiona1, kepribadian dan kemasyarakatan. Guru juga rnenunjukkan flexibilitas yang tinggi yaitu pendekatan didaktif dan gaya memirnpin kelas yang selalu disesuaikan dengan keadaan, situasi kelas yang diberi pelajaran, sehingga dapat rnenunjang tingkat prestasi siswa semaksimal mungkin. 2) Faktor Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja, bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orang tua, kurang perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar. 3) Faktor Sumber - Sumber Belajar Salah satu faktor yang rnenunjang keberhasilan dalam proses belajar adalah tersedianya sumber belajar yang
20
memadai. Sumber belajar itu dapat berupa media / alat bantu belajar serta bahan baku penunjang. AIat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan perbuatan belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih bermakna. B. Pembelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD sampai perguruan tinggi. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah dan Ekonomi, pembelajaran tersebut disajikan di sekolah mulai dari kelas rendah sampai kelas atas (Standar Kompetensi MI, 2004:76). Bisa diartikan bahwa pembelajaran IPS adalah serangkaian kegiatan pembelajaran di sekolah yang mempelajari isu-isu sosial yang berkembang di masyarakat yang memuat keadaan geografis, perkembang sejarah dan kegiatan ekonomi masyarakat. Pembelajaran IPS akan terus berkembang karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan.
Oleh
mengembangkan terhadapat
karena
itu
pengetahuan,
kondisi
sosial
bermasyarakat yang dinamis.
pembelajaran
IPS
dirancang
untuk
pemahaman dan kemampuan analisis
masyarakat
dalam
memasuki
kehidupan
21
Pembelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Pembelajaran di SD/MI merupakan suatu proses pembelajaran yang dapat memahami serta mengembangkan ilmu sosial yang dapat dipelajari di jenjang berikutnya. Pembelajaran IPS di SD/MI diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan lebih mendalam pada ilmu yang berkaiatan. 1.
Ruang Lingkup Pembelajaran IPS pada kelas V SD/MI Secara umum, ruang lingkup pembelajan IPS untuk SD/MI
mencakup aspek-aspek sebagai berikut (Standar Kompetensi MI, 2004:78): a. Manusia, tempat dan lingkungan. b. Waktu keberlanjutan dan perubahan. c. Sistem sosial dan budaya. d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Empat aspek tersebut merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam ruang linkup pada pembelajaran IPS secara umum. Unsur-unsur tersebut berlaku dalam setiap pembelajaran IPS SD/MI atau jenjang di atasnya. Sedangkan pada kelas V SD/MI ruang lingkup pembelajaran IPS mencakup (Yuliyanti, 2008:5): a.
Keragaman kenampakan alam.
b.
Kegiatan ekonomi masyarakat .
c.
Peninggalan dan peranan tokoh pejuang.
22
Ketiga aspek tersebut dipelajari siswa kelas V SD/MI selama dua semester yang akan dikaji dan dipelajari oleh siswa yang nantinya akan dijabarkan oleh guru masing-masing submateri yang akan dipelajari. 2.
Karateristik pembelajaran IPS SD/MI Pembelajaran IPS di SD/MI memiliki karateristik masing-masing
sesuai dengan aspek yang menjadi pembelajaran, akan tetapi satu hal yang menjadi kesamaan yaitu ruang lingkup yang dipelajarinya adalah manusia dalam kontek sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Pembelajaran IPS pada umunya memiliki karakteristik, antara lain (Standar Kompetensi MI, 2004:77): a.
Kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang praktis tentang peristiwa gejala dan masalah sosial daripada teoritis keilmuan.
b.
Dalam pembelajaran obyek studinya, IPS menekankan pada keterpaduan aspek-aspek yang terpisah satu sama lain.
c.
Kerangka kerja IPS berlandaskan ilmu-ilmu sosial sebagai induknya dan menjadikan ilmu-ilmu sosial tersebut sebagai sumber materinya.
d.
Pada pengajaran IPS masyarakat menjadi sumber materi, obyek studi, dan sekaligus menjadi ruang lingkup pembelajarannya.
e.
Dalam melaksanakan kerjanya pembelajaran IPS menerapkan pendekatan terhadap kehidupan sosial masyarakat.
f.
Pembelajaran IPS dapat dilaksanakan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
23
Karakteristik pembelajaran IPS tersebut menjadi pedoman setiap guru dalam pembelajan IPS. Meskipun pada umumnya pembelajaran IPS berkaitan dengan isu-isu sosial terus berkembang sesuai arus globalisasi akan tetapi karateristik-karateristik pembelajaan IPS tersebut tidak lepas dari kontek yang dipelajari dalam pembelajaran IPS. 3.
Problematika Pembelajaran IPS di SD/MI Kenyataan di lapangan pembelajaran IPS di SD/MI banyak sekali
ditemukan pembelajaran yang tidak efektif dan kondusif. Hal tersebut banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari metode media atau sumber belajarnya itu sendiri. Dari segi metode, pada umumnya guru seringkali menggunakan
metode
ceramah
sebagai
salah
satu
metode
dalam
pembelajaran IPS. Metode ceramah dalam pembelajaran IPS dianggap metode paling efektif. Akan tetapi kenyataanya pembelajaran IPS dengan menggunakan metode ceramah membuat siswa jenuh dalam mengikuti pelajaran. Problematika seperti ini harus ditindak lanjuti agar pembelajaran IPS tersebut berlangsung secara efektif. Guru harus bisa mengembangkan dan menyesuaikan metode dalam setiap materi pembelajaran IPS. Variasi metode dalam pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
24
C. Menggunakan Multimedia 1. Menggunakan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata menggunakkan berasal dari kata dasar guna yang berarti faedah atau manfaat. Penggunaan dapat diartikan sebagai pemanfaatan terhadap suatu benda atau keadaan (Sarwiji, 2006:266). Dalam hal ini adalah pemanfaatan Multimedia dalam pembelajaran IPS dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa (Fitriyana, 2010:14). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa menggunakan berarti memanfaatkan multimedia untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS. 2. Multimedia a. Pengertian Multimedia Untuk memahami konsep multimedia pembelajaran, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu pengertian multimedia dan pembelajaran. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif (http:ariasdimultimedia.htm). 1) Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh
25
pengguna.Multimedia
ini
berjalan
sekuensial
(berurutan),
contohnya: TV dan film. 2) Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.
Contoh multimedia interaktif adalah:
multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalampengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi
penting
dalam
aktifitas
belajar
adalah
lingkungan.
Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajran, dengan
kata
lain
untuk
menyalurkan
pesan
(pengetahuan,
keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang piliran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.
26
b. Manfaat Multimedia Mengapa perlu multimedia dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul mempertanyakan pentingnya multimedia dalam sebuah pembelajaran. Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Manfaat di atas akan diperoleh keunggulan
dari
sebuah
multimedia
mengingat terdapat pembelajaran,
yaitu
(http:ariasdimultimedia.htm): 1) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dll. 2) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll. 3) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll.
27
4) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll. 5) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dll. 6) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa c. Karakteristik Multimedia Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Adapun karakteristik multimedia pembelajaran adalah: 1) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audiodan visual. 2) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. 3) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran mempunyai kegunaan sebagai berikut : 1) Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
28
2) Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. 3) Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan. 4) Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contohnya bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu,
terdapat
kriteria
lainnya
yang
bersifat
melengkapi
(komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan, keadaan peserta didik. d. Langkah-langkah penggunaan Multimedia dalam pembelajaran Adapun langkah-langkah penggunaan multimedia dalam pembelajaran IPS adalah sebagai berikut : 1) Mempersiapkan peralatan (Laptop, LCD, dan peralatan lainnya) 2) Merangkai peralatan sesui dengan penggunaanya.
29
3) Sebelum pembelajaran di mulai, Guru menjelaskan terlebih dahulu secara sigkat tentang pembelajaran multimedia. 4) Guru menampilkan slid show (power point) yang berisi tentang materi pembelajaran maupun soal-soal tes formatif. 5) Setelah selesai pembelajaran, peralatan dilepas secara urut. e. Google Maps dalam pembelajaran Google Maps adalah Peta Online atau Membuka peta secara online. Sama halnya dengan peta-peta pada umumnya google maps ini dapat menunjukkan letak suatu tempat yang akan kita cari. Penggunaan google maps dalam pembelajaran IPS ini untuk mengetahui letak tempat pada peta. Sama halnya dengan peta, kita juga dapat mengetahui garis-garis astronomis yang meliputi garis lintang dan garis bujur dan batas-batas suatu wilayah. D. Letak Wilayah Indonesia Indonesia terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil yang terbentang dari sabang sampai merauke. Letak wilayah Indonesia dapat diukur secara Geografis dan secara Astronomis. Letak wilayah Indonesia secara geografis adalah letak wilayah Indonesia yang diukur berdasarkan keadaan di sekitar wilayah indonesia. Adapu letak wilayah Indonesia adalah Indonesia terletak antara 2 Samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, dan antara 2 Benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia.
30
Sedangakan letak wilayah Indonesia secara Astronomis adalah letak wilayah Indonesia berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Adapun letak wilayah Indonesia secara Astronomis adalah Indonesia terletak antara 6 derajat LU-11 derajat LS dan antara 95 derajat BT-141 derajat BT (Yulianti, 2008 :39).
31
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Setting dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pertengahan bulan Juli sampai akhir Juli pada awal semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 selama kurang lebih 2 minggu dalam 3 kali siklus dengan masing-masing siklus selama 1 minggu atau masing-masing 2jam pelajaran. Siklus I: hari Senin, 18 Juli 2011 . Siklus II: hari Senin 25 Juli 2011. Karena suatu hal siklus III dilaksanakan pada minggu kedua tepatnya pada hari Kamis , 28 Juli 2011. Penelitian ini di lakukan di ruang kelas yang biasa untuk melakukan proses belajar mengajar yaitu ruang kelas V di MI Miftahul Ulum, Desa Karangjati, Kec. Wonosegoro, Kab. Boyolali. Subyek penelitian kali ini adalah seluruh anak kelas V MI Miftahul Ulum, Karangjati, Wonosegoro, Boyolali yang berjumlah 25 anak, yang terdiri dari 11 murid laki-laki dan 14 murid perempuan. Adapun secara rinci daftar kelas V MI Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 3. 4 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Miftahul ‘Ulum Jambeyan Tahun 2011
Jenis No
Pekerjaan
Nama
Usia Kelamin
Ket Orang Tua
1.
Siswa 1
L
12 Th Tani
2.
Siswa 2
P
12 Th Tani
31
32
3.
Siswa 3
P
12 Th Swasta
4.
Siswa 4
P
11 Th Swasta
5.
Siswa 5
P
11 Th Swasta
6.
Siswa 6
L
11 Th Swasta
7.
Siswa 7
P
11 Th Kadus
8.
Siswa 8
L
11 Th Tani
9.
Siswa 9
P
11 Th PNS
10. Siswa 10
P
11 Th Pedagang
11. Siswa 11
L
11 Th Tani
12. Siswa 12
P
11 Th Swasta
13. Siswa 13
L
11 Th Tani
14. Siswa 14
P
11 Th Tani
15. Siswa 15
L
11 Th Tani
16. Siswa 16
L
11 Th Tani
17. Siswa 17
L
11 Th Tani
18. Siswa 18
L
11 Th Swasta
19. Siswa 19
P
11 Th Tani
20. Siswa 20
L
11 Th Tani
21. Siswa 21
P
11 Th Swasta
22. Siswa 22
P
11 Th Tani
23. Siswa 23
L
11 Th Tani
24. Siswa 24
P
11 Th Tani
25. Siswa 25
P
11 Th Tani
33
Berikut adalah gambar suasana pada saat proses pembelajaran mata pelajaran IPS materi letak astronomis dan geografis Indonesia dengan menggunakan multimedia pada siklus I :
Gambar .3. 1 Proses Pembelajaran Multimedia
Gambar 3. 2 Proses Pembelajaran Multimedia
34
B. Rencana dan Prosedur Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/ Semester
: V/I
Kompetensi Dasar
: Kenampakan Alam wilayah Indonesia
Standar Kompetensi : Letak Wilayah Indonesia. Indikator
: Menyebutkan letak astronomis wilayah Indonesia Menyebutkan pembagian wilayah waktu di Indonesia
Tujuan Pembelajaran :Siswa dapat menunjukkan letak wilayah Indonesia secara Astronomis. Siswa dapat Menyebutkan pembagian wilayah waktu di Indonesia Materi Pembelajaran : Letak astronomis wilayah Indonesia Metode Pembelajaran: Tanya jawab, Demonstrasi, Ceramah,Penugasan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan kelas adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan 1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu letak astronomis Indonesia
35
2) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar 3) Merancang
kegiatan
pembelajaran
multimedia
dengan
mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan 4) Merancang soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa 5) Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk guru guna mengetahui perubahan dan perkembangan 6) Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa guna mengetahui perubahan dan pengembangan b.
Tindakan 1) Kegiatan Awal a)
Guru memimpin do’a
b) Guru mengabsen siswa c)
Guru mengadakan pre tes
d) Guru menyiapkan peralatan multimedia untuk pembelajaran IPS e)
Guru memberi penjelasan tentang jalannya pembelajaran
36
2) Kegiatan Inti a)
Guru memperlihatkan letak wilayah Indonesia
dengan
multimedia (Laptop, LCD dan peralatan lain ) b) Siswa memperhatikan dan mengamati gambar 3 dimensi yang ditampilkan c)
Guru memperhatikan siswa
d) Guru menjelaskan rangkuman gambar yang ditampilkan e)
Siswa diberi kesempatan bertanya hal-hal yang belum jelas
f)
Siswa diberi kesempatan untuk mencari letak suatu tempat dengan menggunakan multimedia ( google maps ).
3) Kegiatan Akhir a)
Guru memberikan tes formatif
b) Siswa mengerjakan tes formatif c) c.
Guru menutup pertemuan dengan berdo’a
Pengamatan Adapun dalam pelaksanaan ini mitra peneliti melakukan pengamatan. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut: 1) Siswa Pengamatan terhadap siswa, aspek yang diamati meliputi:
37
a)
Kehadiran siswa
b) Perhatian siswa terhadap guru c)
Perhatian siswa terhadap materi yang ditayangkan lewat multimedia
2) Guru Pengamatan terhadap guru, aspek yang diamati meliputi : a)
Kehadiran guru
b) Penampilan guru didepan kelas c)
Peyampaian materi pelajaran
d) Pengelolaan kelas e)
Pandangan dan suara guru
f)
Bimbingan guru kepada siswa
g) Ketepatan waktu d.
Refleksi Dari 25 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan atau tidak memperhatikan tayangan materi yang ditampilkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : 1) Model pembelajaran baru dikenal 2) Siswa tidak fokus terhadap materi yang diajarkan
38
3) Persiapan yang kurang matang dalam mempersipkan multimedia Pada siklus I masih menganggap bahwa penayangan materi pembelajaran lewat slide show (power point) dan aplikasi google maps merupakan mainan saja. Disini guru harus bisa melakukan pendekatan terhadap siswa agar bisa mengikuti.
Dari
25 siswa
terdapat 18 siswa atau 72 % yang dikategorikan belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas ada 7 siswa atau 28 % dengan rata-rata nilai keseluruhan 51,8. Sedangkan berdasarkan pengamatan dari mitra peneliti dari 25 siswa hanya 6 orang atau 24 % yang fokus mengikuti pelajaran IPS, yang lain masih kurang memperhatikan. Untuk mempermudah gambaran jalannya siklus I perhatikan bagan berikut ini:
Perencanaan Mempersiapkan peralatan
Menyusun RPP
Mempersiapkan tes formatif
Mempersiapkan lembar observasi
Tindakan Pre test
Penayangan slide dan google maps
Nilai ketuntasan masih kurang
Terjadi peningkatan dari tes formatif sebelumnya
Masih terkendala dari
Penjelasan guru
Pengamatan mitra
Mengerjakan tes formatif
Mengevaluasi
Refleksi Perhatian anak masih kurang
peralatan
39
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari rabu tanggal Senin 25 Juli 2011 di kelas V MI Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali tahun 2011. Adapun materi yang diajarkan pada siklus II adalah sebagai berikut : Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/ Semester
: V/I
Kompetensi Dasar
: Kenampakan Alam wilayah Indonesia.
Standar Kompetensi
: Letak Wilayah Indonesia
Indikator
: -Dapat menunjukkan letak geografis wilayah Indonesia - Dapat menyebutkan pengaruh letak geografis terhadap wilayah Indonesia
Tujuan Pembelajaran : Siswa
dapat
menunjukkan
letak
wilayah
Indonesia secara geografis. Siswa
dapat
menyebutkan
pengaruh
letak
geografis terhadap wilayah Indonesia. Materi Pembelajaran
: Letak geografis wilayah Indonesia
Metode Pembelajaran :Tanya jawab, Demonstrasi, Ceramah, Penugasan Adapun jalanya siklus II adalah sebagai berikut : a.
Perencanaan 1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus I.
40
2) Menentukan sub pokok bahasan. 3) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. 4) Mempersiapkan perlengkapan multimedia dengan lebih baik. 5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa damn merancang soalsoal tes formatif untuk mengetahui kemampuan siswa. 6) Merancang lembar observasi untuk mengetahui atau mendapatkan data perubahan dan perkembangan siswa. b.
Tindakan 1) Kegiatan Awal a) Guru memimpin do’a b) Guru mengabsen siswa c) Guru mengadakan pre tes d) Guru menyiapkan peralatan multimedia untuk pembelajaran IPS e) Guru memberi penjelasan tentang jalannya pembelajaran 2) Kegiatan Inti a) Guru
memperlihatkan
letak
wilayah
Indonesia
dengan
multimedia (Laptop, LCD dan peralatan lainya ) b) Siswa memperhatikan dan mengamati gambar 3 dimensi yang ditampilkan c) Guru memperhatikan siswa
41
d) Guru menjelaskan rangkuman gambar yang ditampilkan e) Siswa diberi kesempatan bertanya hal-hal yang belum jelas f) Siswa diberi kesempatan untuk menunjukkan letak geografis Indonesia dengan menggunakan multimedia. 3) Kegiatan Akhir a) Guru memberikan tes formatif b) Siswa mengerjakan tes formatif c) Guru menutup pertemuan dengan berdo’a c.
Refleksi Pada siklus II ini jumlah siswa yang kurang memperhatikan sudah berkurang jika dibandingkan dengan siklus I, hal ini dikarenakan perlengkapan multimedia dipersiapkan dengan baik, sehingga
siswa
juga
dapat
memperhatikan
tayangan
secara
maksimal.Selain itu bimbingan dan motivasi dari guru cukup membuat mereka mengerti akan materi yang disajikan lewat seperangkat multimedia. Dari hasil belajar siswa, terjadi peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan tes formatif yang diberikan oleh guru. Dari 25 siswa hanya 14 siswa atau 56 % yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar ada 11 siswa atau 44 % dengan nilai rata-rata 66,8. Pengamatan dari mitra peneliti
42
mencatat bahwa 17 siswa atau 64 % yang fokus terhadap pelajaran IPS, sisanya 8 siswa atau 36 % kurang memperhatikan. Untuk
mempermudah
gambaran
jalannya
siklus
II
perhatikan bagan berikut ini:
Perencanaan
Mempersiapkan
Tindakan Pre test
peralatan
Pemutaran materi
Menyusun RPP
Penjelasan guru
Pengamatan mitra
Mengerjakan test formatif
Mempersiapkan test formatif
Mempersiapkan
mengevaluasi
lembar observasi
Refleksi Perhatian anak baik.
Nilai ketuntasan meningkat
Terjadi peningkatan dari test formatif sebelumnya
Terjadi peningkatan dari siklus I
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III Pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada hari rabu tanggal Kamis 28 Juli 2011 di kelas V MI Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali tahun 2011. Adapun materi yang diajarkan pada siklus II adalah sebagai berikut : Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/ Semester
: V/I
Kompetensi dasar
: Kenampakan Alam wilayah Indonesia.
Standar Kompetensi : Batas-batas wilayah Indonesia Indikator
:Menyebutkan batas-batas wilayah Indonesia
43
Menyebutkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara beserta Ibukotanya. Tujuan Pembelajaran :Siswa dapat menunjukkan dan menyebutkan batas-batas wilayah Indonesia. Materi Pembelajaran:Batas-batas wilayah Indonesia. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Demonstrasi, Ceramah, Penugasan Adapun jalanya siklus III adalah sebagai berikut : a.
Perencanaan 1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus II. 2) Menentukan sub pokok bahasan. 3) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. 4) Mempersiapkan perlengkapan multimedia dengan lebih baik dari siklus I da siklus II. 5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa damn merancang soalsoal tes formatif untuk mengetahui kemampuan siswa. 6) Merancang lembar observasi untuk mengetahui atau mendapatkan data perubahan dan perkembangan siswa.
b.
Tindakan 1) Kegiatan Awal a)
Guru memimpin do’a
b) Guru mengabsen siswa
44
c)
Guru mengadakan pre tes
d) Guru menyiapkan peralatan multimedia untuk pembelajaran IPS e)
Guru memberi penjelasan tentang jalannya pembelajaran
2) Kegiatan Inti a)
Guru memperlihatkan letak wilayah Indonesia dengan multimedia (Laptop, LCD dan slide show)
b) Siswa memperhatikan dan mengamati gambar 3 dimensi yang ditampilkan c)
Guru memperhatikan siswa
d) Guru menjelaskan rangkuman gambar yang ditampilkan e)
Siswa diberi kesempatan bertanya hal-hal yang belum jelas
f)
Siswa satu per satu diberi kesempatan untuk menunjukkan batas-batas wilayah indonesia dengan menggunakan media Google Maps.
3) Kegiatan Akhir a)
Guru memberikan tes formatif
b) Siswa mengerjakan tes formatif c)
Guru menutup pertemuan dengan berdo’a
45
c.
Refleksi Pada siklus III ini jumlah siswa yang kurang memperhatikan sudah berkurang jika dibandingkan dengan siklus II, bahkan hampir keseluruhan siswa memperhatikan jalanya pembelajaran dengan menggunakan multimedia dari awal sampai akhir, hanya satu atau dua orang siswa saja yang tidak fokus dan kurang memperhatikan hal ini dikarenakan perlengkapan multimedia dipersiapkan dengan baik, sehingga siswa juga dapat memperhatikan tayangan secara maksimal. Selain itu bimbingan dan motivasi dari guru cukup membuat mereka mengerti akan materi yang disajikan lewat seperangkat multimedia. Dari hasil belajar siswa, terjadi peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalammenyelesaikan tes formatif yang diberikan oleh guru. Dari 25 siswa hanya 6 siswa atau 24 % yang belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas belajar ada 19 siswa atau 76 % dengan nilai rata-rata 74,16. Pengamatan dari mitra peneliti mencatat bahwa 20 siswa atau 80 % yang fokus terhdap pelajaran IPS, sisanya 5 siswa atau 20 % sedikit memperhatikan. Untuk mempermudah gambaran jalannya siklus III perhatikan bagan berikut ini:
Perencanaan Mempersiapkan peralatan
Menyusun RPP
Mempersiapkan test formatif
Mempersiapkan lembar observasi
Tindakan
Refleksi
Pre test
Perhatian anak baik.
Pemutaran materi
Nilai ketuntasan
Penjelasan guru
Pengamatan mitra
Mengerjakan test formatif
mengevaluasi
meningkat
Terjadi peningkatan dari test formatif sebelumnya
Terjadi peningkatan dari siklus II
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per siklus 1. Siklus I Dalam memberikan penilaian terhadap perhatian siswa, peneliti mengacu
perhatian
siswa
tehadap
jalanya
pembelajaran
dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut : a.
Nilai Baik apabila siswa melihat dengan seksama tayangan slide dan tayangan slide show, tidak berbicara sendiri, tidak berpindah tempat dan mendengarkan penjelasan materi dari guru.
b.
Nilai Cukup apabila siswa melihat dengan seksama tapi terkadang masih berbicara sendiri.
c.
Nilai Kurang apabila siswa tidak memperhatikan dan sering berpindah pindah tempat. Dari pengamatan yang dilakukan terhadap perhatian siswa kelas
V MI Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali tahun 2011selama pelaksanaan pada siklus I, maka diperoleh data sebagai berikut :
45
47
Tabel 4.1Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa pada Siklus I
No
Nama
Baik
Cukup
Kurang
1.
Siswa 1
2.
Siswa 2
3.
Siswa 3
4.
Siswa 4
5.
Siswa 5
6.
Siswa 6
7.
Siswa 7
8.
Siswa 8
9.
Siswa 9
10. Siswa 10
11. Siswa 11
12. Siswa 12
13. Siswa 13
14. Siswa 14 15. Siswa 15
16. Siswa 16
17. Siswa 17
18. Siswa 18
19. Siswa 19
20. Siswa 20
21. Siswa 21
22. Siswa 22
23. Siswa 23
24. Siswa 24
25. Siswa 25
ket
48
Keterangan : Siswa yang memperhatikan
:6 siswa
( 24 % )
Siswa yang kurang memperhatikan
:6 siswa
( 24 %)
Siswa tidak memperhatikan
:13 siswa
( 52%)
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus I ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada table berikut ini : Tabel 4.2 Hasil tes formatif pada siklus I
No
Nama
KKM
Nilai
Ketuntasan
1.
Siswa 1
60
44
TT
2.
Siswa 2
60
32
TT
3.
Siswa 3
60
40
TT
4.
Siswa 4
60
68
T
5.
Siswa 5
60
44
TT
6.
Siswa 6
60
28
TT
7.
Siswa 7
60
72
T
8.
Siswa 8
60
44
TT
9.
Siswa 9
60
75
T
10. Siswa 10
60
32
TT
11. Siswa 11
60
72
T
12. Siswa 12
60
52
TT
13. Siswa 13
60
54
TT
14. Siswa 14
60
56
TT
49
15. Siswa 15
60
48
TT
16. Siswa 16
60
46
TT
17. Siswa 17
60
40
TT
18. Siswa 18
60
80
T
19. Siswa 19
60
44
TT
20. Siswa 20
60
64
T
21. Siswa 21
60
44
TT
22. Siswa 22
60
56
TT
23. Siswa 23
60
40
TT
24. Siswa 24
60
52
TT
25. Siswa 25
60
70
T
Rata-rata
51,8
Keterangan : T untas (T)
: 7 Siswa (28%)
Tidak Tuntas (T)
: 18 Siswa (72%)
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, dari 25 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan, hal ini disebabkan selain model pembelajaran yang baru dikenal ternyata banyak siswa yang menganggap bahwa tayangan slide pada pembelajaran IPS hanya mainan saja dan tidak ada unsur pendidikanya. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklius I dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
50
a. Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena belum adanya sosialisasi dari guru. Oleh karena itu agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif pada saat penayangan materi dengan slide show guru kemudian menjelaskan isi dalam tayangan tersebut. b. Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan karena model pembelajaran yang baru. c. Dari guru, persiapan menggunakan pembelajaran multimedia kurang maksimal, hal ini dikarenakan kurang adanya persiapan. Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif,walaupun hasil belajar siswa belum mencapai rata – rata 60. Hal ini harus dijadikan suatu yang harus dibenahi dalm pelaksanaan siklus II. 2. Siklus II Dari pengamatan yang dilakukan terhadap perhatian siswa kelas V MI Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali tahun 2011selama pelaksanaan pada siklus II, maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa pada Siklus II
No
Nama
Baik
Cukup
1.
Siswa 1
2.
Siswa 2
3.
Siswa 3
Kurang
ket
51
4.
Siswa 4
5.
Siswa 5
6.
Siswa 6
7.
Siswa 7
8.
Siswa 8
9.
Siswa 9
10. Siswa 10 11. Siswa 11
12. Siswa 12
13. Siswa 13
14. Siswa 14 15. Siswa 15
16. Siswa 16
17. Siswa 17 18. Siswa 18
19. Siswa 19
20. Siswa 20
21. Siswa 21 22. Siswa 22
23. Siswa 23
24. Siswa 24 25. Siswa 25
52
Keterangan : Siswa yang memperhatikan
: 10 siswa
(40 %)
Siswa yang kurang memperhatikan
: 7 siswa
(28 %)
Siswa tidak memperhatikan
: 8 siswa
(32 %)
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus II ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada table berikut ini : Tabel 4.4 Hasil tes formatif pada siklus II
No
Nama
KKM
Nilai
Ketuntasan
1.
Siswa 1
60
58
TT
2.
Siswa 2
60
72
T
3.
Siswa 3
60
45
TT
4.
Siswa 4
60
68
T
5.
Siswa 5
60
55
TT
6.
Siswa 6
60
58
TT
7.
Siswa 7
60
78
T
8.
Siswa 8
60
83
T
9.
Siswa 9
60
90
T
10. Siswa 10
60
50
TT
11. Siswa 11
60
80
T
12. Siswa 12
60
64
T
13. Siswa 13
60
72
T
14. Siswa 14
60
78
T
15. Siswa 15
60
64
T
53
16. Siswa 16
60
81
T
17. Siswa 17
60
56
TT
18. Siswa 18
60
81
T
19. Siswa 19
60
73
T
20. Siswa 20
60
85
T
21. Siswa 21
60
50
TT
22. Siswa 22
60
53
TT
23. Siswa 23
60
59
TT
24. Siswa 24
60
52
TT
25. Siswa 25
60
66
T
Rata-rata
66,8
Keterangan : T untas (T)
: 14Siswa (56 %)
Tidak Tuntas (TT) : 11 Siswa (44 %)
Pada siklus II siswa sudah mulai memperhatikan dibandingkan pada siklus I, hal ini dikarenakan guru mempersiapkan pembelajaran multimedia secara maksimal. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 25 siswa 14 siswa (56 %) tuntas dan 11 siswa (44%) tidak tuntas. berati ada peningkatan prestasi siswa dalam hasil belajar siswa. Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus II didapatkan hasil sebagai berikut:
54
a.
Siswa tidak lagi merasa bingung dengan pembelajaran multimedia, hal ini dikarenakan guru melakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap siswa.
b.
Siswa sudah banyak
memperhatikan tayangan dan suasana kelas
dalam pembelajaran sudah mulai efektif. c.
Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes formatif.
d.
Dari guru, tidak ada lagi kendala dalam mempersiapkan pembelajaran multimedia karena belajar dari pengalaman pelaksanaan siklus I. Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan baik. Dari
hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 25 siswa 14 siswa (56 %) tuntas dan 11 siswa (44%) tidak tuntas. berarti ada peningkatan prestasi siswa dalam hasil belajar siswa. Meskipun sudah 50 % lebih siswa yang tuntas dalam mengikuti tes formatif pada Siklus II akan tetapi nilai yang diperoleh belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan Siklus III. 3. Siklus III Dari pengamatan yang dilakukan terhadap perhatian siswa kelas V MI Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali tahun 2011 selama pelaksanaan pada siklus III, maka diperoleh data sebagai berikut :
55
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa pada Siklus II
No
Nama
Baik
1.
Siswa 1
2.
Siswa 2
3.
Siswa 3
4.
Siswa 4
5.
Siswa 5
6.
Siswa 6
7.
Siswa 7
8.
Siswa 8
9.
Siswa 9
Cukup
10. Siswa 10
11. Siswa 11
12. Siswa 12
13. Siswa 13
14. Siswa 14 15. Siswa 15
16. Siswa 16
17. Siswa 17 18. Siswa 18
19. Siswa 19
20. Siswa 20 21. Siswa 21 22. Siswa 22
23. Siswa 23 24. Siswa 24 25. Siswa 25
Kurang
ket
56
Keterangan : Siswa yang memperhatikan
:20 siswa
(80 %)
Siswa yang kurang memperhatikan
: 3 siswa
(12 %)
Siswa tidak memperhatikan
: 2 siswa
(8 %)
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus III ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada table berikut ini : Tabel 4.6 Hasil tes formatif pada siklus I
No
Nama
KKM
Nilai
Ketuntasan
1.
Siswa 1
60
58
TT
2.
Siswa 2
60
72
T
3.
Siswa 3
60
64
T
4.
Siswa 4
60
100
T
5.
Siswa 5
60
70
T
6.
Siswa 6
60
50
TT
7.
Siswa 7
60
72
T
8.
Siswa 8
60
83
T
9.
Siswa 9
60
100
T
10. Siswa 10
60
56
TT
11. Siswa 11
60
71
T
12. Siswa 12
60
68
T
13. Siswa 13
60
75
T
14. Siswa 14
60
50
TT
57
15. Siswa 15
60
64
T
16. Siswa 16
60
81
T
17. Siswa 17
60
60
T
18. Siswa 18
60
81
T
19. Siswa 19
60
72
T
20. Siswa 20
60
86
T
21. Siswa 21
60
70
T
22. Siswa 22
60
74
T
23. Siswa 23
60
64
TT
24. Siswa 24
60
54
TT
25. Siswa 25
60
74
T
Rata-rata
74,16
Keterangan : Tuntas (T)
: 19 Siswa (76 %)
Tidak Tuntas (TT)
: 6 Siswa (24 %)
Pada siklus III hampir semua siswa fokus dan memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan guru,,hal ini dikarenakan guru mempersiapkan pembelajaran multimedia secara maksimal. Selain itu pembelajaran multimedia yang dilakasanakan pada siklus III sudah tidak asing lagi bagi siswa. Hal itu dapat dilihat dari pengamatan mitra peneliti yang mewngamati minat siswa dalam mengikuti pembelajaran multimedia.
58
Dari pengamatan diperoleh bahwa 80% siswa fokus dalam mengikuti pembelajaran multimedia, sisanya atau 20% masih kurang memperhatikan. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan prestasi siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 25 siswa 19 siswa (76%) tuntas dan 11 siswa (24%) tidak tuntas. Bahkan ada 2 siswa yang mendapat nilai 100, berarti ada peningkatan yang signifikan prestasi siswa terhadap hasil belajar dalam pembelajaran IPS dengan multimedia tersebut. Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus III didapatkan hasil sebagai berikut: a.
Siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran multimedia.
b.
Sebagian besar siswa sudah fokus dalam mengikuti jalanya pembelajaran IPS dengan menggunakkan multimedia.
c.
Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes formatif, ada 2 siswa yang menjawab soal benar semua.
d.
Guru tidak lagi menjelasakan mengenai pembelajaran multimedia kepada siswa sehingga hanya fokus terhadap materi yang akan diberikan kepada siswa. Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan baik. Dari
hasil belajar siswa terjadi peningkatan prestasi siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 25 siswa 19 siswa (76%) tuntas dan 6 siswa (24%) tidak tuntas, berati ada peningkatan yang signifikan prestasi siswa dalam hasil belajar siswa. Pembelajaran IPS dengan menggunakan multimedia pada
59
siklus III ini sudah dikatakan berhasil dilihat dari segi prestasi hasil belajar siswa. B. Pembahasan 1. Hasil Rekapitulasi Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi berikut ini : a. Hasil
rekapitulasi
tentang
perhatian
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran IPS melalui multimedia. Tabel 4. 7 Hasil Rekapitulasi tentang minat siswa
Pelaksanaan Minat Baik
Siklus I
Siklus II
Siklus III
6 siswa ( 24 % )
10 siswa ( 40 %
20 siswa ( 80 % )
) Cukup
6 siswa ( 24 % )
7 siswa ( 28 % )
Kurang
13 siswa (52 % ) 8 siswa ( 32 % )
3 siswa ( 12 % ) 2 siswa ( 8 % )
Hasil rekapitulasi hasil (prestasi siswa) belajar IPS melalui pembelajaran multimedia Tabel 4. 8 Hasil Rekapitulasi tentang ketuntasan siswa
Pelaksanaan Siklus I
Siklus II
Siklus III
Ketuntasan Tuntas
7 siswa ( 28 % )
14 ( 56 % )
19 siswa ( 76 % )
Tidak tuntas
18 siswa ( 72 % )
11 ( 44 % )
6 siswa ( 24 % )
60
2. Hasil penghitungan dengan menggunakan t- test antar siklus. Tabel 4.9 Nilai Siklus I dan Siklus II dalam perhitungan t-test
Nilai siklus I
Nilai siklus II
Nilai Beda (D)
Beda Kuadrat (D²)
No
Nama
1.
Siswa 1
44
58
14
+196
2.
Siswa 2
32
72
40
+1600
3.
Siswa 3
40
45
5
+25
4.
68
68
0
0
5.
Siswa 4 Siswa 5
44
55
9
+81
6.
Siswa 6
28
58
30
+900
7.
72
78
8
+81
8.
Siswa 7 Siswa 8
44
83
39
+1421
9.
Siswa 9
75
90
15
+225
10. Siswa 10 11. Siswa 11
32
50
18
+324
72
80
8
+64
12. Siswa 12 13. Siswa 13
52
64
12
+144
54
72
18
+324
14. Siswa 14 15. Siswa 15 16. Siswa 16
56
78
12
+144
48
64
16
+156
46
81
35
+1225
17. Siswa 17 18. Siswa 18
40
56
16
+156
80
81
1
+1
19. Siswa 19 20. Siswa 20 21. Siswa 21
44
73
29
+1441
64 44
85 50
21 6
+441 +36
22. Siswa 22 23. Siswa 23 24. Siswa 24
56
53
-2
+4
40
59
19
+361
52
52
0
0
25. Siswa 25
70 ∑ 1259
66 ∑ 1670
-16
+156
∑ 353
∑ 8125
Jumlah
61
D (Rerata) 353 : 25 14,12
t
D ( D) 2 N N (N 1)
ΣD
14,12
t
8125 -
3532
25 25 - (25 1) 14,12
t
124.609 25 25(24)
8125 -
14,12
t
8125 - 4989,4 600
t
14,12 3135,6 600
t
14,12 5,27
t
14,12 2,29
t 6,17
62
Hasil perhitungan t hitung sebesar 6,17, kemudian t tabel dengan Db= N-1=24 taraf signifikasi 5 % t tabel = 2,12. Hal ini menunjukkan bahwa ada beda antara siklus I dan Siklus II dri hasil test formatif siswa kelas V MI Miftahul ‘Ulum Jambeyan, Karangjati, Kec. Wonosegoro tahun 2011. Dari Jumlah Siswa yang Tuntas belajar, pada siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 7 siswa dengan nilai rata-rata 50,36. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 14 siswa dengan nilai rata-rata 66,8. Hal ini menunjukkan bahwa dari siklus I dengan siklus II ketuntasan siswa dalam belajar dan rata-rata kelas meningkat. Tabel 4.10 Nilai Siklus II dan Siklus III dalam perhitungan t-test
No
Nama
Nilai
Nilai
siklus II
siklus III
Nilai Beda
Beda Kuadrat (D²)
( D)
1.
Siswa 1
58
58
0
0
2.
Siswa 2
72
82
+10
+100
3.
Siswa 3
45
65
+20
+400
4.
Siswa 4
68
100
+32
+1024
5.
Siswa 5
55
70
+15
+225
6.
Siswa 6
58
68
+10
+100
7.
Siswa 7
78
72
-6
+36
8.
Siswa 8
83
83
0
0
63
9.
Siswa 9
90
100
+10
+100
10. Siswa 10
50
56
+6
+36
11. Siswa 11
80
71
-9
+81
12. Siswa 12
64
74
+10
+100
13. Siswa 13
72
82
+10
+100
14. Siswa 14
78
58
-20
+400
15. Siswa 15
64
64
0
0
16. Siswa 16
81
81
0
0
17. Siswa 17
56
66
+10
+100
18. Siswa 18
81
81
0
0
19. Siswa 19
73
83
+10
+100
20. Siswa 20
85
86
+1
+1
21. Siswa 21
50
70
+20
+400
22. Siswa 22
53
74
+21
+441
23. Siswa 23
59
64
+5
+25
24. Siswa 24
52
72
+20
+400
25. Siswa 25
66
74
+8
+64
∑ 1670
∑ 1854
∑ 183
∑ 4233
Jumlah
64
D (Rerata) 183 : 25 7,32
t
D ( D) 2 N N - (N 1)
ΣD 2
t
7,32 2 183 4233 -
25 25 - (25 1)
t
t
t
t
7,32 4233 1339,6 25(24) 7,32 2839,4 600 7,32 4,73 7,32 2,17
t 3,37 Hasil perhitungan t hitung sebesar 3,37, kemudian t tabel dengan Db= N-1=24 taraf signifikasi 5 % t tabel = 2,12. Hal ini menunjukkan bahwa ada beda antara siklus II dengan siklus III dari hasil belajar pada
65
siswa kelas
V MI Miftahul ‘Ulum Jambeyan, Karangjati, Kec.
Wonosegoro tahun 2011. Dari Jumlah Siswa yang Tuntas belajar, pada siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 14 siswa dengan nilai rata-rata 66,8. Sedangkan pada siklus III jumlah siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 19 siswa dengan nilai rata-rata 74,16. Hal ini menunjukkan bahwa dari siklus II dengan siklus III ketuntasan siswa dalam belajar dan rata-rata kelas meningkat. 3. Kondisi Awal Dari hasil pengamatan kami, ternyata pembelajaran IPS di MI Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali tahun 2011 sebelumnya hanya menggunakan metode ceramah. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kenapa prestasi siswa pada mata pelajaran di sekolah tersebut rendah, hasil belajar nya pun juga kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan. 4. Kondisi Akhir Setelah diadakanya pembelajaran IPS dengan multimedia di MI Miftahul Ulum Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali tahun 2011 dapat kita lihat ternyata perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan multimedia cukup tinggi, meskipun pada awalnya (Siklus I) hanya beberapa siswa saja yang memperhatikan dan hasil belajar pada saat test formatif juga masih kurang dari KKM yang
66
telah ditentukan, itu dikarenakan model pembelajaran yang baru mereka kenal. Akan tetapi setelah diadakanya siklus II perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS sudah mulai terlihat, hal ini dapat dilihat suadah lebih dari 50 % siswa fokus mengikuti pelajaran IPS dengan menggunakkan multimedia. Hal ini dikerenakan guru telah mengadakan sosialisasi terhadap siswa bahwa pembelajaran dengan multimedia tidak sebagai hiburan bagi siswa, akan tetapi akan mempermudah siswa dalam menangkap materi pembelajaran. Tingkat prestasi siswapun mulai meningkat, hal ini terlihat dari hasil tes formatif yang telah dilakukan, lebih dari 50 % siswa tuntas dalam belajar. Pada siklus III siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran multimedia, sehingga guru hanya fokus terhadap materi yang akan disampaikan kepada siswa. Sebagian besar siswa fokus dalam mengikuti pembelajaran
IPS,
hanya
satu
dua
siswa
yang masih
kurang
memperhatikan tayangan materi. Dari 25 siswa 19 siswa atau 76 % sudah memperoleh nilai sesuai dengan KKM yang telah ditentukan bahakan ada 2 siswa yang mendapat nilai sempurna yaitu 100. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan multimedia terhadap prestasi siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS.
berpengaruh
67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari pembahasan dan langkah-langkah selama penelitian tindakan kelas ini maka diperoleh kesimpulan; ”Pembelajaran IPS pada pokok bahasan letak wilayah Indonesia dengan menggunakan multimedia dapat meningkatkan prestasi siswa kelas V MI Miftahul Ulum Jambeyan, Karangjati, Kec. Wonosegoro, Kab. Boyolali”. Pada siklus I masih menganggap bahwa penayangan materi pembelajaran lewat slide show (power point) dan aplikasi google maps merupakan mainan saja. Dari 25 siswa terdapat 18 siswa atau 72 % yang dikategorikan belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas ada 7 siswa atau 28 % dengan rata-rata nilai keseluruhan 50,36 Sedangkan berdasarkan pengamatan dari mitra peneliti dari 25 siswa hanya 6 orang atau 24 % yang fokus mengikuti pelajaran IPS, yang lain masih kurang memperhatikan. Pada siklus II ini jumlah siswa yang kurang memperhatikan sudah berkurang jika dibandingkan dengan siklus I, hal ini dikarenakan perlengkapan multimedia dipersiapkan dengan baik, sehingga siswa juga dapat memperhatikan tayangan secara maksimal. Dari hasil belajar siswa, terjadi peningkatan prestasi siswa dalam menyelesaikan tes formatif yang diberikan oleh guru. Dari 25 siswa hanya 14 siswa atau 56 % yang belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas belajar ada 11 siswa atau 44 %
67
68
dengan nilai rata-rata 66,8. Pengamatan dari mitra peneliti mencatat bahwa 17 siswa atau 64 % yang fokus terhadap pelajaran IPS, sisanya 8 siswa atau 36 % kurang memperhatikan. Pada siklus III jumlah siswa yang kurang memperhatikan sudah berkurang jika dibandingkan dengan siklus II, bahkan hampir keseluruhan siswa memperhatikan jalanya pembelajaran dengan menggunakan multimedia dari awal sampai akhir, hanya satu atau dua orang siswa saja yang tidak fokus dan kurang memperhatikan, hal ini dikarenakan perlengkapan multimedia dipersiapkan dengan baik, sehingga siswa juga dapat memperhatikan tayangan secara maksimal. Dari hasil belajar siswa, terjadi peningkatan prestasi siswa dalam menyelesaikan tes formatif yang diberikan oleh guru. Dari 25 siswa hanya 6 siswa atau 24 % yang belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas belajar ada 19 siswa atau 76 % dengan nilai rata-rata 74,16. Pengamatan dari mitra peneliti mencatat bahwa 20 siswa atau 80 % yang fokus terhadap pelajaran IPS, sisanya 5 siswa atau 20 % sedikit memperhatikan
B. Saran 1. Kepada para guru sebaiknya lebih kreatif dan variatif dalam menggunakan media pembelajaran. Hal ini akan menghilangkan kejenuhan para siswa selama megikuti proses pembelajaran. 2. Para guru sebaiknya tidak takut dalam menggunakan multimedia dan metode baru dalam pembelajaran karena dengan menggunakan multimedia
69
dan metode yang variatif dapat meningkatkan minat peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Selain itu jaga dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik dalam materi pembeloajaran. 3. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan baik itu metode ataupun media dengan sebaikbaiknya.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 1996. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Basrowi,Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Galia Indonesia. Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrash Ibtidaiyah. Jakarta : Penerbit Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. Daryati, 2010. Upaya Meningkatkan Pemahaman Tentang Pengerjaan Operasi Hitung Campuran Melalui Strategi Card Short Pada Siswa Kelas III MI Nurul Huda Losari Kec.Sumowono, Kab. Semarang Tahun 2010. Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Fitryana, Natiqatul, 2010. Penggunaan Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS siswa Kelas V SDN Bener 01 Tahun 2009/2010. http/:
Panduan
Pengembangan
Multimedia
Pembelajaran
«
ariasdimultimedia.htm: multimedia pembelajaran. Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
71
Usman, Basyirudin dan Asnawir.
2002. Media Pembelajaran.
Jakarta:
Intermasa. Wardani, IGAK. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka. Wiraatmadja, Rokhiyati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya. www. MULTIMEDIA PEMBELAJARAN.htm: multimedia dalam pembelajaran. www.pengertian-prestasi-belajar.html: sahabat bersama Yulianti, Reni. 2008. Ilmu Pengetahuan untuk SD / MI Kelas V. Jakarta : PT Intan Pariwara.