UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP GADAI EMAS DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS UNGARAN JAWA TENGAH
TUGAS AKHIR
Oleh : SRIATI NIM 201 080 46
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP GADAI EMAS DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS UNGARAN JAWA TENGAH
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah
Oleh Sriati NIM 201 080 46 JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 3 (tiga) eksemplar Hal
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka Tugas Akhir saudari : Nama
: Sriati
NIM
: 20108046
Judul
: Upaya Peningkatan Motivasi Masyarakat Terhadap gadai Emas di Bmt Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa tengah.
Demikian diajukan ke sidang munaqosah. Demikian untuk menjadi periksa. Wa‟alaikumussalam Wr. Wb.
Salatiga, September 2011 Pembimbing
A.Mifdhol Muthohar, Lc.,M.Si NIP. 19800409 200801 1 015
PENGESAHAN NASKAH TUGAS AKHIR TUGAS AKHIR UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP GADAI EMAS DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS UNGARAN JAWA TENGAH
DISUSUN OLEH SRIATI NIM : 20108046
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 22 Agustus 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar A. Md. E.Sy (Ahli Madya Ekonomi Syariah) Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: Suwardi,S.Pd.,M.Pd.
Sekertaris Penguji
: Benny Ridwan,M.Hum.
Penguji I
: Drs.H.Alfred L,M.Si
Penguji II
: Ilyya Muhsin,S.Hl.,M.Si
Penguji III
: A.Mifdhol Muthohar, Lc.,M.Si.
Salatiga, 21 September 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 19580827 198303 1 002
MOTTO
Jadikan hidup lebih hidup dengan dengan pengetahuan, dan pertualangan yang baru. Doa tanpa usaha itu bohong, usaha tanpa doa itu sombong. Jadikan sabar dan syukur sebagai penolongmu. Yakin bahwa Allah selalu ada bersama kita.
PERSEMBAHAN
1. Bapak , Ibu adalah inspirasiku. 2. Seluruh keluarga besarku. 3. Sahabat-sahabat perbankan syariah 2008 yang memberikan masukan yang berharga buatku. 4. Sahabatku setiaku yaitu hikmah,septi,khafsoh terima kasih bantuanya 5. Karyawan BMT Bina insani yang selalu membimbingku.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil‟alamin, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Maksud dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan dan mendapat gelar Ahli Madya pada Program Studi DIII Perbanka Syari‟ah STAIN Salatiga. Atas terselesaikannya penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, bimbingan, serta motivasi yang tak ternilai harganya. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Drs. Mubasirun M,Ag, selaku Ketua Jurusan STAIN Salatiga 3. Bapak Abdul Aziz NP., MM, selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan Syari‟ah 4. Bapak Mifdhol Muthohar, Lc., M.Si. selaku dosen pembimbing pada penulisan Tugas Akhir. 5. Bapak Drs. H. Nur Budiarso, Bapak Heri Natoil, S.Ag, Ibu Rhike Candia Puska, Amd, dan karyawan atau karyawati di BMT Bina Insanin Pringapus. 6. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penulisan Tugas Akhir.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bukan hanya bagi penulis tetapi juga bagi pembaca. Salatiga, 18 agustus 2011
Sriati
ABSTRAK Sriati. 2011. Upaya Peningkatan Motivasi Masyarakat Terhadap Gadai Emas di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi DIII Perbankan Syariah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: A.Mifdhol Muthohar, Lc, M,S Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui tentang motiovasi masyarakat terhadap gadai emas di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaiman prosedur gadai emas yang ada di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran jawa Tengah?, (2) Bagaiman motivasi yang tepat untuk mengenalkan produk gadai emas agar diterima di masyarakat?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan tipe penelitian diskriptif. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa motivasi masyarakat terhadap gadai emas yang ada di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah masih kurang, sebaiknya BMT Bina Insani lebih serius mengenalkan produk gadai emas sehingga masyarakat banyak yang menggadaikan emasnya di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah.
DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………………………………………...... i Halaman Pengajuan Tugas Akhir ………………………………………………. ii Halaman Persetujuan Tugas Akhir……………………………………………… iii Halaman Pengesahan……………………………………………………………. iv Motto……………………………………………………………………………. v Persembahan …………………………………………………………………… vi Kata Pengantar …………………………………………………………………. vii Abstrak………………………………………………………………………….. ix Daftar Isi………………………………………………………………………… x Daftar Gambar…………………………………………………………………... xi Daftar Tabel …………………………………………………………………… xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………..... 1 B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 3 C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan……………………………………. 4 D. Metode Penelitian…………………………………………………… 5 E. Sistematika Penulisan…………………………………………….. 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka………………………………………………………. 8 B. Kerangka Teoritik………………………………………………….... 9
BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum…………………………………………………. 40 B. Data Lapangan…………………………………………………….. 56
BAB IV ANALISA A. Gambaran tentang prosedur gadai emas yang ada diBMT Bina Insani Pringapus…………………………………………………………… 60 B. Metode peningkatan motivasi masyarakat terhadap gadai emas agar diterima dimasyarakat……………………………………………………… 66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………………. 69 B. Saran………………………………………………………………… 70 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
DAFTAR DIAGRAM
DIAGRAM
1.1
Prosedur transaksi Gadai Emas ……………………….. 65
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1
Motivasi peserta Gadai Emas………………………….. 57
TABEL 1.2
Motivasi 10 peserta gadai emas……………………….. 58
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini, memberikan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa semakin kompleks. Salah satu faktor yang
mempengaruhinya
adalah
muncul
lembaga-lembaga
keuangan.
Lembaga-lembaga ini menawarkan berbagai macam produk agar lebih menarik minat masyarakat untuk menggunakan jasa ini. Selain itu praktek lain yang mempengaruhi perekonomian adalah pesaing usaha yang semakin tinggi. Intinya kecamatan Pringapus adalah sebuah kecamatan yang memiliki masalah ekonomi yaitu keterbatasan dana dan kemampuan. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan menjamurnya lembaga keuangan yang sudah merambah di Pringapus yaitu adanya BRI unit desa, BKK dengan unit kelilingnya maupun lembaga keuangan yang lain. Kenyataannya fasilitas yang diberikan kurang dapat menembus dan menyentuh golongan pengusaha kecil ke bawah. Hal ini disebabkan persyaratan sistem dan mekanisme operasional perbankan yang masih rumit atau sulit oleh pengusaha kecil. Kalaupun ada yang mendapatkan dana dari bank itu pun tidak diawasi dan tidak dibimbing oleh pihak bank sehingga usaha yang dimiliki oleh masyarakat tidak berhasil. Disisi lain masih banyak umat Islam yang enggan berhubungan dengan perbankan, karena adanya persepsi yang kuat bahwa bunga bank tersebut sama dengan riba yang diharamkan oleh syariat Islam.
Berangkat dari pemikiran di atas ada sekelompok masyarakat yang berusaha membentuk sebuah kelompok swadaya masyarakat Bina Insani. Kelompok ini
menampung dan merangkul sekelompok lain yang ada di
Pringapus. Dengan upaya ini diharapkan pengusaha kecil yang tidak mampu berhubungan dengan dunia bank dan lembaga keuangan lain, merasa terpanggil untuk berkoneksi dengan Bina Insani untuk memajukan kualitas kehidupannya. Maka dirintislah pendirian Baitul Maal Wattamwil (BMT). Dengan adanya BMT Bina Insani kehidupan perekonomian di Pringapus semakin baik, karena dalam memberikan fasilitas kredit sangat mudah. Gadai emas yang ada di BMT Bina Insani merupakan contoh perkreditan dengan syarat yang mudah sehingga masyarakat bisa memajukan usahanya. Tetapi gadai emas yang ada di BMT ini belum begitu diminati oleh masyarakat sehingga nasabah yang menggadaikan emas masih sedikit, karena gadai emas yang ada di BMT ini masih produk baru sehingga masyarakat belum mengetahui adanya produk gadai emas ini. Dengan adanya produk gadai emas, masyarakat dapat meminjam uang ke BMT dengan prosedur dan sistem sangat mudah. Menurut kitab undang-undang Hukum Perdata pasal 1150, gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Gadai dalam fiqih disebut rahn, yang menurut bahasa adalah nama barang yang dijadikan sebagai jaminan kepercayaan. Sedangkan menurut syara‟ artinya menyandera sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai tebusan.
Gadai emas Bank Syariah Mandiri ketika itu, masih menerapkan fee terhadap jumlah pinjaman yang diberikan sebesar 4% dialokasikan sebagai pendapatan yang dibagikan kepada para deposan dan biaya administrasi bank, yang didalamnya juga termasuk asuransi. Pelaksanaan gadai dimaksud, mendapat reaksi dari Dewan Syariah Nasional (DSN) yang menganggapnya tidak lebih sebagai praktik bisnis ribawi dan menyalahi prinsip dan nilai hukum Islam, yang membungakan pinjaman. Oleh karena itu, mulai bulan juli 2002, Bank Syariah Mandiri (BSM) tidak lagi merupakan praktik gadai konvensional dan menggantinya dengan skim pembebanan biaya pada penyimpanan barang gadai (deposit box) yang ditentukan oleh besar dan kecilnya terhadap resiko barang gadai (marhun), bukan pada besarnya pinjaman. Hal dimaksud, sesuai fatwa DSN No. 26/DSN/MUI/2002 (Ali, 2008 : 17). Berdasarkan latar belakang permasalahan seperti diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: UPAYA PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT TERHADAP GADAI EMAS DI BMT BINA INSANI PRINGAPUS. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pokok permasalah yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur gadai emas yang ada di BMT Bina Insani Pringapus?
2. Bagaimana motivasi yang digunakan oleh BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah untuk mengenalkan produk gadai emas, agar diterima masyarakat?
C. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan harapan atau hal-hal yang ingin dicapai sebagai upaya pemecahan masalah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui prosedur gadai emas yang ada di BMT Bina Insani Pringapus.. 2. Untuk mengetahui motivasi yang tepat agar produk gadai emas diterima di masyarakat. Adapun manfaat dan kegunaan dalam tugas akhir ini adalah: 1. Bagi masyarakat a) Untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian akhir Program DIII Jurusan Perbankkan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dan untuk menambah wawasan penulis tetang kegiatan kredit gadai Emas di BMT Bina Insani Pringapus. b) Agar mempedalami ilmu yang diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan dalam dunia nyata. 2. Bagi BMT Bina Insani Pringapus
Hasil penelitian ini di harapkan dapat di jadikan bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam memecahkan perilaku nasabah dalam pengambil keputusan untuk mengajukan pinjaman. 3. Bagi Akademisi Dapat digunakan untuk menambah wawasan pengetahuan dan dapat digunakan sebagai bahan bacaan.
D. Metode Penelitian Metode penelitian dilakukan secara terperinci dan efektif sehingga diketahui bahwa seseorang melakukan penelitian ilmiah adalah untuk mendapatkan suatu interpelasi yang sistematik dan menunjang. Dengan metode penelitian kualitatif, penulis akan menyajikan data-data untuk mengenalkan gadai emas yang ada di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah. Menurut Strauss dan Corbin (2003) penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Selanjutnya, dipilihnya penelitian kualitatif karena kemantapan peneliti berdasarkan pengalaman penelitiannya dan metode kualitatif dapat memberikan rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langgsung dari objek penelitian atau sumber data akurat. Data ini di dapat dari BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah, sedangkan data-data yang diperlukan dalam penelitiann ini antara lain: a. Latar belakang, tujuan, visi misi, stuktur organisasi dari BMT Bina Insani Pringapus, Ungaran, Jawa Tengah. b. Data nasabah yang menggadaikan emas. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan dikumpulkan oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel atau grafik. (Syaifudin, 1997:72). Data ini untuk melengkapi data pokok yang di dapat dari BMT Bina Insani Pringapus, Ungaran, Jawa Tengah. 3. Tekhnik Pengumpulan data Sedangkan tekhnik analisis ini menggunakan tekhnik: a. Wawancara Wawancara (interview) adalah tanya jawab atau pertemuan antar seseorang untuk suatu pembicaraan. Metode wawancara dalam konteks ini berarti proses memperoleh suatu fakta atau data dengan melakukan komunikasi langsung (tanya jawab secara lisan) dengan responden penelitian, baik secara temu wicara atau menggunakan
teknologi komunikasi (jarak jauh). Dalam wawancara ini ada dua belah pihak yang berinteraksi yaitu yang bertanya disebut dengan interviewer (pewawancara) dan interviewee (yang diwawancarai atau dalam penelitian disebut responden) (Supardi, 2005 : 121). b. Observasi Observasi (observation) adalah pengamatan, perhatian, atau pengawasan. Metode pengumpulan data dengan observasi artinya mengumpulkan data atau penyaringan data dengan melakukan pengamatan terhadap subyek atau obyek penelitian secara seksama (cermat dan teliti) dan sistematis (Supardi, 2005 : 136). E. Sistematika penulisan BAB I
PENDAHULUAN Berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan proposal.
BAB II
LANDASAN TEORI Berisi tentang landasan teori yang berisi telaah pustaka dan kerangka teoritik.
BAB III
LAPORAN OBYEK Menguraikan gambaran umum tentang BMT Bina Insani Pringapus, mulai dari latar belakang dan sejarah, tujuan job description, struktur organisasi, produk-produk, sampai visi dan misi BMT tersebut.
Data lapangan. BAB IV
ANALISIS Berisi tentang peningkatan minat masyarakat terhadap gadai emas.
BAB V
PENUTUP Memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi industri koperasi pada umumnya dan BMT Bina Insani Pringapus pada khususnya.
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Telaa h Pustaka Dalam buku “BMT Menuju Koperasi Modern” menyimpulkan bahwa Baitul Maal Wattanwil merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam skala mikro sebagaimana koperasi simpan pinjam (KSP). BMT merupakan lembaga keuangan mikro yang berdasarkan syari‟ah. Selain itu, BMT juga dapat dikatakan sebagai suatu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang keuangan. Ini disebabkan karena BMT tidak hanya bergerak dalam pengelolaan modal (uang) saja, tetapi BMT juga bergerak dalam pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS). Ini merupakan sebuah konsekwensinya dari namanya itu sendiri yaitu bait al-mal wat tamwil yang merupakan gabungan dari kata baitul maal dan bait attamwil. Secara singkat, bait al-maal merupakan lembaga pengumpulan dana masyarakat yang disalurkan tanpa tujuan profit. Sedangkan bait at-tamwil merupakan lembaga pengumpulan dana (uang) guna disalurkan dengan orientasi profit dan komersial. Dalam buku “ Hukum Gadai” menyimpulkan bahwa, gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seseorang yang mempunyai utang atau oleh orang lain atas nama orang
yang mempunyai utang. Seseoarang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Penelitian Teguh Prayoga tahun 2009 berjudul “Analisis Pemberian Kredit di BPR Mekar Nugraha Karangjati” menyimpulkan bahwa kredit yang di berikan oleh BPR Mekar Nugraha Karangjati mulai dari kredit umum, kredit pegawai dan kredit kelompok. Penelitian Suwarsih tahun 2004 berjudul “Sistem Penerimaan Kas dari Pelunasan Kredit pada Perum Pegadaian Cabang Boyolali” menyimpulkan bahwa sistem dan prosedur penerimaan kas pada Perum Pegadaian Cabang Boyolali yaitu belum diterapkan bagian-bagian yang belum bertugas sesuai dengan tugasnya. Penelitian Nanik Khoiriyatul Farida tahun 2005 berjudul “Sistem Pemberian Kredit gadai di Perum Pegadaian Cabang Suruh” menyimpulkan bahwa dari prosedur ini nasabah bisa memperoleh uang pinjaman dan syaratsyarat yang telah ditentukan, sedangkan prosedur pelunasan harus melunasi uang pinjaman dan membayar sejumlah bunga yang telah disepakati. B.
Kera ngka Teoritik 1.
Teori Minat atau motivasi
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan. Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsi. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobinya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen-elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi. Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan, teori penguatan, teori keadilan, teori harapan, teori penetapan sasaran. a. Teori Motivasi Abraham Maslow (1943-1970)
Abraham Maslow (1943 ; 1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks ; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting. 1) Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya). 2) Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya). 3) Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki). 4) Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan). 5) Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif : mengetahui, memahami,
dan
menjelajahi,
kebutuhan
estetik
:
keserasian,
keteraturan, dan keindahan, kebutuhan aktualisasi diri : mendapatkan kepuasan
diri
dan
potensinya).
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan
intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman. 2. Pengertian Masyarakat Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti; sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat. Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat
paguyuban
dan
masyarakat
petambayan.
Masyarakat
paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota-anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka. Kalau pada masyarakat Patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angotanya. a. Unsur-unsur suatu masyarakat 1) Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak. 2) Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu. 3) Adanya
aturan
atau
undang-undang
yang
mengatur
masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama. b. Bila dipandang cara terbentuknya masyarakat: 1)
Masyarakat paksaan, misalnya negara, masyarakat tawanan.
2) Masyarakat mardeka. c.
Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti: gerombolan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
d.
Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan.
e. Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua tipe masyarakat: 1)
Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan teknologinya sederhana.
2) Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala. f. Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup 1) Hasrat sosial Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan dirinya kepada individu lain atau kelompok. 2)Hasrat untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepadanya. Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu bergabung dangan individu lain atau kelompok.
3) Hasrat berjuang hasrat ini dapat kita lihat pada adanya persaingan, keinginan membantah pendapat orang lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tujuan, yaitu tujuan bersama. 4) Hasrat harga diri Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin mendapat penghargaan yang selayaknya. Hasrat meniru adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan sebagian dari salah satu gejala atau tindakan. 5) Hasrat bergaul hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu, atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat. 6) Hasrat untuk mendapat kan kebebasan Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekangan atau pembatasan-pembatasan. 7) Hasrat untuk memberitahukan Hasrat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya disampaikan dengan suara atau isyarat. 8) Hasrat simpati Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
3. Pengertian gadai Gadai secara bahasa adalah tetap, kekal, dan jaminan, sedangkan dalam istilah adalah menyandra sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, dan dapat diambil kembali sejumlah harta di maksud sudah ditebus. Namun, pengertian gadai yang terungkap dalam pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum perdata adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak, yaitu barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh orang yang mempunyai utang atau orang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang yang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo (Sudarsono, 2003 : 141). a. Ladasan Hukum 1)
AlQur’an “jika dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah tuhannya: dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan
persaksian.
Dan
barang
siapa
yang
menyembunyikannya, maka sesungguhnya Islam adalah orang yang berdosa hatinya: dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah (2) : 283) 2)
AlHadis A‟isyah ra. Yang diriwayatkan oleh Iman Muslim berkata
“Telah meriwayatkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al-Hanzhali dan Ali bin Khasyram berkata: keduanya mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus bin „Amasy dari Ibrahim dari Aswad dari „Aisyah berkata: bahwasannya Rosullah saw. Membeli makanan dari seorang Yahudi dengan menggadaikan baju besinya (HR. Muslim). Anas bin Malik ra. yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah berkata: ”Telah meriwayatkan kepada kami Nashr bin Ali Al-Jahdhami, ayahku telah meriwayatkan kepadaku, meriwayatkan kepada kami Hisyam bin Qatadah dari Anas berkata: Sungguh Rasulullah saw. menggadaikan baju besinya kepada seorang Yahudi di Madinah dan menukarnya dengan gandum untuk keluarganya (HR. Ibnu Majah). Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, berkata: Telah meriwayatkan kepada kami Muhammad bin Muqatil, mengabarkan kepada kami Zakariyyah dari Sya‟bi dari Abu Hurairah, dari Nabi saw, bahwasannya beliau bersabda: Kendaraan dapat digunakan dan hewan ternak dapat pula diambil manfaatnya apabila
digadaikan. Penggadai wajib memberikan nafkah dan penerima gadai boleh mendapat manfaatnya (HR. Al-Bukhari). Abu
Hurairah
berkata:
Barang
gadai
tidak
boleh
disembunyikan dari pemilik yang menggadaikan, baginya resiko dan haslinya (HR,Asy-Syafi‟i dan Ad-Duruquthni). 3)
Ijma’ Jumhur ulama menyepakati kebolehan status hukum gadai. Hal
dimaksud, berdasarkan pada kisah Nabi Muhammad saw.
yang
menggadaikan baju besinya untuk mendapatkan makanan dari seorang Yahudi. Para ulama juga mengambil indikasi dari contoh Nabi Muhammad saw. tersebut, ketika beliau beralih dari yang biasanya bertaransaksi kepada para sahabat yang kaya kepada seoarang Yahudi, bahwa hal itu tidak lebih di senangi sikap Nabi Muhammad saw. yang tidak mau memberatkan para sahabat yang biasanya enggan mengambil ganti ataupun harga yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada mereka. b. Rukun dan Syarat Gadai 1)
Rukun Gadai Rukun Gadai adalah sebagai berikut: a)
Aqid (orang yang berakal)
Aqid adalah orang yang melakukan akad yang meliputi 2 arah, yaitu: (a) Rahin (orang yang menggadaikan barang), (b) Murtahin (orang yang berpiutang dan menerima barang gadai). Hal tersebut didasari dengan ucapan ijab qobul (serah terima antara penggadai dan penerima gadai). Ma’qu
b) d’alaih (Barang yang diakad)
Ma’qud’alaih meliputi 2 hal yaitu: (a) Marhun (barang yang digadaikan) dan (b) Marhun Bihi (dain), atau utang yang karenanya diadakan akad rahn. 2)
Syarat -syarat Gadai Selain rukun yang harus terpenuhi dalam transaksi gadai, maka dipersyaratkan
juga syarat.
Syarat-syarat gadai adalah
sebagai berikut: a)
Shigh at Syarat shighat tidak boleh terikat dengan syarat tertentu dan waktu yang akan datang. Misal: orang yng menggadaikan hartanya mempersyaratkan tenggang waktu utang habis dan utang belum terbayar, sehingga pihak penggadai
dapat
diperpanjang satu
bulan
tenggang waktunya. Kecuali jika syarat itu mendukung kelancaran akad maka diperbolehkan.
Contoh: pihak penerima gadai meminta supaya akad itu disaksikan oleh dua orang saksi. b)
PihakPihak yang Berakad Cakap Menurut Hukum Pihak-Pihak yang berakad menurut hukum pengertian bahwa pihak rahin dan marhun cakap melakukan perbuatan hukum, yang ditandai dengan
aqil baliq,
berakal sehat, dam mampu melakukan akad. Menurut sebagian
pengikut
ulama
Abu
memperbolehkan anak-anak yang mumayyiz
Hanifah untuk
melakukan akad karena dapat membedakan yang baik dan yang buruk. Syarat yang menggadaikan (ar-rahin) dan orang yang menerima adalah cakap bertindak dalam kaca mata hukum. Menurut mayoritas ulama, orang yang masuk dalam kategori adalah orang yang telah baligh dan berakal, menurut ulama mazhab Hanafi, kedua belah pihak yang berakad tidak disyaratkan baligh, melainkan cukup berakal saja. Karena itu menurut mazhab Hanafi, anak kecil yang mumayyiz yang sudah dapat membedakan sesuatu yang baik dan yang buruk, maka ia dapat melakukan akad. c)
Utang (Marhun Bih)
Utang (Marhun Bih) mempunyai arti bahwa: (a) utang adalah kewajiban bagi pihak berutang untuk membayar kepada pihak memberi piutang, (b) merupakan barang yang dapat dimanfaatkan, jika tidak bermanfaat maka tidak sah, (c) barang tersebut dapat dihitung jumlahnya. d)
Marh un Marhun adalah harta yang dipegang oleh murtahin (penerima gadai) atau wakilnya, sebagai jaminan utang. Para ulama menyepakati bahwa syarat yang berlaku pada barang gadai adalah syarat yang belaku pada barang
yang
dapat
diperjualkan-belikan,
yang
ketentuannya adalah: 1)
Aguna n itu harus bernilai dan dimanfaatkan menurut ketentuan syariat Islam, sebaiknya agunan yang tidak bernilai dan tidak dapat dimanfaatkan menurut syariat Islam maka tidak dapat dijadiakan agunan. Contoh : khamar (minuman memabukan). Minuman dimaksud, tidak bernilai dan tidak dapat dimanfaatkan menurut syariat Islam sehingga tidak dapat dijakan agunan,
2)
Aguna n itu harus dapat dijual dan nilainya seimbang dengan besarnya utang.
3)
Aguna n itu harus jelas dan tertentu (harus dapat ditentukan secara spesifik).
4)
Aguna n itu milik sah debitur.
5)
Aguna n itu tidak terikat dengan hak orang lain (bukan milik orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya).
6)
Aguna n itu dapat diserahkan kepada pihak lain, baik materinya maupun manfaatnya.
Agunan dimaksud berbeda dengan agunan praktik perbankan konvensional, agunan kredit boleh milik orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Hal tersebut adalah sejalan dengan ketentuan KUH Perdata yang membolehkan hal demikian itu. Debitur menghendaki agar barang pihak ketiga menjadi agunan, seharusnya ditempuh dengan menggunakan prinsip kafalah. Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam pengertian lain
kafalah juga berarti adalah mengalihkan tanggungan jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang sebagai penjamin (Antonio, 2001 : 123). Syarat-syarat gadai yang diungkapkan di atas, menggambarkan secara umum mengenai syarat-syarat rahn. Namun kenyataannya berbeda dengan para ulama, para ulama tidak setuju dengan syarat-syarat diatas, syarat- syarat dimaksudkan oleh pendapat para imam mahzab sebagai berikut: 1.
Penda pat ulama mazhab Maliki Pendapat ulama dari kalangan mazhab Imam Maliki berkenaan syarat-syarat rahn terdiri atas 4 bagian, yaitu: a.
Bagian yang berkaitan dengan kedua belah pihak yang melakukan akad, yaitu pihak rahn dan pihak murtahin. Syarat ini mengharuskan bahwa kedua belah pihak yang terlibat dalam transaksi hukum gadai harus dua orang yang memenuhi keabsahan akad dalam jual beli yang tetap (mengikat). Jika akad dilakukan oleh seorang anak yang masih mumayyiz, salah satunya dan atau keduanya adalah maka akadnya tetap sah tetapi tidak mengikat. Kecuali, jika mumayyiz yang melakukan akad tersebut diizinkan oleh walinya.
b.
Bagian yang berkaitan dengan marhun (barang gadai). Syarat ini mengharuskan barang yang digadaikan adalah barang yang juga
sah bila diperjualbelikan. Karena itu, tidak boleh menggadai barang-barang najis dan barang-barang lainnya, yang dalam jual beli juga dilarang. c.
Bagian yang berkaitan dengan marhun bihi (uang yang dipinjamkan). Syarat ini mengharuskan utang sudah tetap, baik pada saat itu maupun dimasa yang akan datang. Hal yang dimaksud dalam hal ini dapat di ungkapkan sebagai contoh tentang akad gadai pada al-ju’lu (pengupahan), yakni pemberian upah dari seseorang kepada orang lain atas jasanya.
d.
Bagian
yang
berkaitan
dengan
akad.
Hal
dimaksud,
mengharuskan bahwa akad gadai hendaknya tidak menetapkan suatu syarat yang bertentangan dengan tujuan gadai, misalnya akad gadai yang menghendaki marhun harus dijual jika orang yang menggadaikan tidak dapat melunasinya. Semua persyaratan rahn yang di tentukan oleh ulama mahzab Maliki di atas didasari atas asas (setiap barang yang sah diperjualbelikan, maka sah pula di gadaikan). 2.
Penda pat ulama mahzab Hanafi Ulama dari mahzab Hanafi berpendat bahwa syarat gadai terbagi atas 3 yaitu:
a.
Bagian pertama; syarat tejadinya akad rahn, yaitu (1) Marhun (barang gadai), yang berupa harta benda, (2) Marhun bihi (utang), yang merupakan terjadinya gadai.
b.
Bagia n kedua; syarat terjadinya akad rahn, yaitu (1) hendaknya berkaitan dengan syarat yang tidak dikehendaki oleh akal, (2) tidak disandarkan pada waktu tertentu, (3) marhun (barang gadai) dapat dibedakan dari lainnya, (4) marhun (barang gadai) berada dalam kekuasaan penerimaan gadai, setelah diterima olehnya, (5) marhun (barang gadai) benar-benar kosong, (6) marhun (barang gadai) bukanlah barang yang najis, dan (7) marhun (barang gadai) bukan termasuk barang yang tidak bisa diambil manfaatnya.
c.
Bagia n ketiga; syarat tetapnya akad rahn. Akad rahn telah tetap bilamana marhun
(barang gadai) diterima oleh murtahin
(penerima gadai) dengan terjadinya ijab dan qabul. 3.
Penda pat ulama dari mahzab Imam Maliki dan Syafi‟i Pendapat ulama dari mazhab Imam Maliki dan Imam Syafi‟i yang halnya menekankan ketentuan perihal barang gadai, yang mempersyaratkan keabsahan barang gadai berdasarkan keabsahan barang yang diperjualbelikan. Pengikut dari kedua mahzab dimaksud, mengatakan bahwa segala sesuatu yang dapat diterima atau dijual,
dapat juga digadaikan, dihibahkan, atau disedekahkan. Karena itu, menurut mereka, barang-barang seperti hewan ternak, hewan melata, hamba sahaya (budak), dinar, dirham, tanah dan barang-barang lainnya, selama itu halal dijualbelikan, maka halal pula digadaikan. Dikemukakan bahwa pendapat dari kalangan ulama Imam Syafi‟i menekankan bahwa barang gadai harus berbentuk barang yang berwujud. Jika tidak demikian, maka gadainya menjadi tidak sah. Oleh karena itu, menggadaikan manfaat benda seperti gadai menempati rumah sebagai jaminan, menurut pendapat mereka tidak sah. Karena itu, pada umumnya, baik ulama mazhab Maliki, mahzab Syafi‟i, dan mazhab Hambali, menyepakati bahwa syarat itu adalah syarat yang mendukung kelancaran akad gadai, sehingga syarat itu bertentangan dengan tabiat akad rahn, maka syarat yang demikian menjadi batal. c. Status dan Jenis Barang Gadai 1)
Status barang gadai ulama fikih menyatakan bahwa rahn baru dianggap sempurna apabila barang yang digadaikan itu secara hukum sudah berada di tangan penerima gadai (murtahin atau kreditor), dan uang yang dibutuhkan telah diterima oleh pemberi gadai (rahin atau debitur). Kesempurnaan rahn oleh ulama disebut sebagai al-qabdh almarhun barang jaminan dikuasai secara hukum, apabila agunan itu telah dikuasai oleh kreditur maka akad rahn itu mengikat kedua belah pihak. Karena itu, status hukum barang gadai terbentuk pada
saat terjadinya akad atau kontrak utang piutang yang dibarangin dengan penyerahan jaminan. Misalnya, ketika seorang penjual meminta untuk menyerahkan jaminan seharga tertentu untuk pembelian suatu barang dengan kredit. Suatu gadai menjadi sah sesudah terjadinya utang. Para ulama menilai hal dimaksud sah karena utang memang tetap menuntun pengambilan jaminan. Maka dibolehkan mengambil sesuatu sebagai jaminan. Hal itu, menunjukan bahwa status gadai dapat terbentuk sebelum muncul utang. Pedoman barang yang boleh digadaikan. Pedoman barang yang boleh digadaikan adalah tiap-tiap barang yang boleh (sah) dijualbelikan, maka boleh digadaikan untuk menanggung beberapa utang, ketika utang tersebut telah tetap berada dalam tanggungan (waktu yang telah ditanggungkan). 2)
Jenis Barang Gadai Jenis barang gadai (marhun) adalah barang yang dijadikan agunan oleh rahin sebagai pengikat utang, dan dipegang oleh murtahin sebagai jaminan utang. Menurut ulama Hanafi, barang-barang yang dapat digadaikan adalah barang-barang yang memenuhi kategori: a.
Baran g-barang yang dapat dijual. Karena itu, barang-barang yang tidak berwujud tidak dapat dijadikan barang gadai, misalnya
menggadaikan buah dari sebuah pohon yang belum berbuah, menggadaikan binatang yang belum lahir, menggadaikan burung yang ada di udara. b.
Baran g gadai harus berupa harta menurut pandangan syara‟, tidak sah menggadaikan sesuatu yang bukan harta, seperti bangkai, hasil tangkapan di Tanah Haram, arak, anjing, serta babi. Semua barang ini tidak diperbolehkan oleh syara‟ dikarenakan berstatus haram.
c.
Baran g gadai tersebut harus diketahui, tidak boleh menggadaikan sesuatu yang majhul (tidak dapat dipastikan ada atau tidaknya).
d.
Baran g tersebut merupakan milik si rahin.
d. Hak dan Kewajiban penerima Gadai 1.
Hak Penerima Gadai sebagai berikut: a)
Peneri ma gadai berhak menjual marhun apabila rahin tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Hasil penjualan harta benda gadai (marhun) dapat digunakan untuk melunasi pinjaman dan sisanya dikembalikan kepada rahin.
b)
Peneri ma gadai berhak mendapatkan pengganti biaya yang telah dikeluarkan untuk menjaga keselamatan harta benda gadai.
c)
Selam a pinjaman belum dilunasi maka pihak pemegang gadai berhak menahan harta benda gadai yang diserahkan oleh pemberi gadai.
2.
Kewajiban Penerima Gadai sebagai berikut: a) Penerima gadai bertanggung jawab atas hilang dan merosotnya harta benda gadai bila hal itu disebabkan oleh kelalaiannya. b) Penerima gadai tidak boleh menggunakan barang gadai untuk kepentingan pribadinya. c) Penerima gadai berkewajiban memberitahukan kepada pemberi gadai sebelum diadakan pelelangan harta benda gadai.
e.
Hak dan Kewajiban Pemberi Gadai (Rahin) 1.
Hak Penerima gadai sebagai berikut: a)
Pemb eri gadai berhak mendapat pengembalian harta benda yang digadaikan sesudah ia melunasi pinjaman utangnya.
b)
Pemb eri gadai berhak menutut ganti rugi atau kerusakan dan/atau hilangnya harta benda yang digadaikan, bila hal itu disebabkan oleh kelalaian penerima gadai.
c)
Pemb eri gadai berhak menerima sisa hasil penjualan harta benda gadai sesudah dikurangi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya.
d)
Pemb eri gadai berhak meminta kembali harta benda gadai bila penerima gadai diketahui menyalah gunakan harta benda gadaiannya.
2.
Kewajiban Pemberi gadai yaitu, sebagai berikut: a) Pemberi gadai berkewajiban melunasi pinjaman yang telah diterimanya dalam tenggang waktu yang telah ditentukan, termasuk biaya-biaya yang ditentukan oleh penerima gadai. b) Pemberi gadai berkewajiban merelakan penjualan harta benda gadainya, bila dalam jangka waktu yang telah ditentukan pemberi gadai tidak dapat melunasi uang pinjamannya.
f. Jenis-Jenis Harta Benda yang digadaikan 1.
Perhiasan: emas, perak, mutiara, intan, maupun semacamnya.
2.
Peralatan rumah tangga: perlengkapan dapur, perlengkapan makan atau perlengkapan minum, perlengkapan taman maupun sejenisnya.
3.
Kendaraan:
sepeda,
semacamnya. g. Proses Pelelangan Barang Gadai
sepeda
motor,
mobil,
maupun
Pihak penggadai melakukan pelelangan harta benda yang menjadi jaminan pinjaman bila rahin dapat melunasi pinjaman sampai batas waktu yang telah ditentukan dalam akad. Pelelangan dimaksud, dilakukan oleh pihak penggadai sesudah memberitahukan kepada rahin paling lambat 5 hari sebelum tanggal penjualan. Pemberitahuan tarsebut dapat melalui surat pemberitahuan masing-masing alamat atau melalui telepon dan lainnya. Pelelangan dimaksud mempunyai ketentuan sebagai berikut: 1)
Ditetapkan harga emas oleh penggadai pada saat pelelangan dengan margin 2% untuk pembeli.
2)
Harga penawaran yang dilakukan oleh banyak orang tidak diperbolehkan karena dapat menyebabkan kerugian bagi rahin. Karena itu, pihak penggadai melakukan pelelangan terbatas, yaitu hanya memilih beberapa orang pembeli.
3)
Hasil pelelangan akan digunakan untuk biaya penjualan 1% dari harga jual, biaya penjualan 4 bulan, dan sisanya di kembalikan kepada rahin.
4)
Sisa selebihnya yang tidak diambil selama setahun, akan diserahkan oleh pihak penggadai kepada baitul mal.
h. Akad Perjanjian Gadai Ulama Syafiyah berpendapat bahwa penggadai bisa sah dengan dipenuhi 3 syarat yaitu: 1)
Harus berupa barang, karena utang tidak bisa digadaikan.
2)
Penetapan
kepemilikan
penggadaian
atas
barang
yang
digadaikan tidak terhalang seperti mushaf. 3)
Barang yang digadaikan bisa dijual manakalah sudah masa pelunasan hutang gadai. Berdasarkan 3 syarat di atas, maka dapat diambil alternatif dalam
mekanisme perjanjian gadai, yaitu dengan menggunakan 3 akad perjanjian sebagai berikut: 1)
Akad al-Qardul Hasan Akad menggadaikan
dilakukan barangnya
untuk
nasabah
untuk
keperluan
yang
mengiginkan
konsuntif.
Dengan
demikian, nasabah akan memberi biaya upah atau fee kepada penggadai telah menjaga atau menjaga barang gadaian. 2)
Akad al-Mudharabah Akad dilakukan untuk nasabah yang menggadaikan jaminannya untuk menambah modal usaha (pembiayaan investasi dan modal kerja). Dengan demikian, rahin akan memberi bagi hasil (berdasarkan keuntungan) kepada murtahin sesuai dengan kesepakatan, sampai modal yang dipinjam terlunasi.
3)
Akad al- Bai Muqayadah
Untuk sementara akad ini dapat dilakukan jika rahin yang menginginkan menggadaikan barangnya untuk keperluan produktif, artinya dalam menggadaikan, rahin tersebut mengiginkan modal kerja berupa pembelian barang. Sedangkan barang jaminan yang dapat dijaminkan untuk akad ini adalah barang-barang yang dapat dimanfaatkan oleh rahin atau murtahin. Dengan demikian, murtahin akan membelikan barang sesuai dengan keinginan rahin akan memberikan mark up kepada murtahin sesuai dengan kesepakatan pada saat akad berlangsung sampai batas waktu yang telah ditentukan (Sudarsono, 2003: 149). 4.
Penge rtian Emas Emas merupakan barang yang sangat berharga. Biasanya, seseorang menyimpan emas dan menggunakannya sebagai aset investasi, karena dengan menyimpan emas kita memiliki beberapa keuntungan dalam melindungi aset kita. Harga Emas yang cenderung menaik juga semakin membuat sebagian besar orang tertarik untuk membeli emas untuk investasi jangka panjang, selain aset rumah, tanah, dan aset lainnya (www. pengertian emas. com : 26 juli 2011). Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh
dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram. Emas juga diperdagangkan dalam bentuk koin emas, seperti Krugerrand yang diproduksi oleh South African Mint Company dalam berbagai satuan berat. Satuan berat krugerrand yang umum ditemui adalah 1/10 oz (ounce), 1/4 oz, 1/2 oz dan 1 oz. Harga koin krugerrand didasarkan pada pergerakan harga emas di pasar komoditas dunia yang bergerak terus sepanjang masa perdagangan. Koin Krugerrand khusus (atau biasa disebut proof collector edition) juga diproduksi secara terbatas sesuai dengan tema tertentu. Karena diproduksi terbatas, sering kali harga koin krugerrand edisi proof ini melebihi harga kandungan emas koin tersebut tergantung pada kelangkaan dan kondisi koin khusus ini. Edisi yang cukup digemari dan dicari para investor adalah edisi yang memuat gambar Nelson Mandela. Dalam sejarahnya yang panjang dan berliku, saat ini emas tiba pada suatu masa baru dengan peluang dan bahaya. Harga emas saat ini lebih tinggi dari harga 17 tahun terakhir, melambung hingga $1000 per troy ounce. (1 ounce=31,1035 gr). Tetapi, emas yang tersisa untuk ditambang sangatlah sedikit dan telah diperas dari bumi dengan biaya pemulihan lingkungan yang sangat tinggi dan tak jarang berada di belahan dunia yang termiskin. Bahkan, per Maret 2008, harga emas
mencapai US$ 1010 per troy ounce (troy ounce = 31,1035 gram) atau setara Rp 298.000 per gram. Harga emas naik pada tahun 2008 terkait dengan suku bunga Amerika yang berencana kembali memotong tingkat suku bunganya, namun hal ini disinyalir sebagai suatu proyeksi atas besarnya permintaan emas di pasaran untuk perhiasan. Hal serupa juga ditegaskan oleh National Australian Bank (NAB) pada sektor mineral dan energi. Dewasa ini perusahaan-perusahaan emas menyerbu pelosok bumi dituntun oleh pemandu yang kuat: Bank Dunia. Bank Dunia, lembaga utama yang bergiat menuntaskan kemiskinan dunia, beranggapan bahwa perusahaan-perusahaan tambang multinasional akan membawa investasi, mendorong pembangunan jalan, sekolah dan pekerjaan, ke negara-negara yang tidak memiliki banyak modal selain sumber daya alam mereka. Bank Dunia bekerja di kedua pihak. Atas desakannya, lebih dari 100 pemerintahan negara yang mengalami masalah keuangan setuju memotong pajak dan royalti untuk memikat perusahaan-perusahaan tambang besar, ujar James Otto, profesor tamu di sekolah hukum University of Denver. Sementara itu, Bank Dunia memberikan uang untuk atau menjamin lebih dari 30 proyek tambang emas, untuk mencari keuntungan. Meskipun tambang hanyalah bagian kecil dari portofolio Bank Dunia, ketika kecelakaan meningkat kontroversi pun merebak. Dalam salah satu bencana terburuk, pada tahun 1995 sebuah tambang di Guyana yang dijamin oleh Bank Dunia
menumpahkan lebih dari 790.000 galon limbah tambang bercampur sianida ke anak Sungai Essequibo, yang merupakan sumber air utama negara tersebut. Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Emas pada zaman Rasul Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan sebenarnya emas mulai pertama dikenal dan memiliki nilai. Menurut sejarah peradaban, emas mulai dikenal manusia sejak manusia mulai berbudaya. Sebagai sesuatu yang mempunyai nilai tinggi, emas mulai dikenal pada masa kekuasaan kekaisaran di Eropa yang kemudian diikuti dengan pencarian oleh sejumlah petualang dan penemu benua baru seperti Christoper Columbus dan Vasco da Gamma yang pada ahirnya memulai masa imperialisme. Namun jauh sebelum itu, emas telah dikenal sejak 40 ribu tahun sebelum masehi. Sejumlah suku pedalaman sudah mengenal emas dan dijadikan sebagai alat budaya khususnya perlengkapan spiritual kuno. Dalam sejarah, masyarakat Mesir Kuno (Circa) tahun 1932 sebelum masehi mereka memakamkan Raja Tutankhamen dalam peti emas seberat hampir 2.500 pound. Raja Croesus dari Lydia (kini merupakan wilayah Turki) pada 560 tahun sebelum Masehi memerintahkan pembuatan koin
emas pertama dan peristiwa ini menandai sejarah emas sebagai alat untuk bertransaksi. Bangsa Romawi sendiri pada tahun 50 SM, mulai menggunakan koin emas sebagai alat transaksi. Sebagai komoditi pertambangan, emas mempunyai sejarah yang sangat panjang. Diperkirakan sejarah penambangan emas sudah dimulai sejak
2000-5000
tahun
SM.
Begitu
panjangnya
usia
kegiatan
pertambangan emas tentunya juga banyak mengalami perubahan metode, dimulai dengan cara pertambangan tradisional yaitu menggunakan gravitasi atau amalgamasi air raksa, kemudian motode Sianida, flotasi dan heap leaching. Pertambangan emas terbesar saat ini adalah Afrika Selatan, kendati demikian tidak berarti Afrika Selatan memilki cadangan emas terbesar. Sesuai sifatnya emas memang tidak habis dikonsumsi, berbeda dengan komoditi lain yang habis dikonsumsi sehingga memungkinkan negara lain yang tidak memilki tambang emas yang banyak tetapi justru memilki cadangan emas yang besar, hal ini terkait dengan fungsi emas sebagai cadangan devisa dan instrumen moneter serta investasi. Emas Sebagai Alat Tukar Emas dalam bentuk koin sebagai alat tukar telah dimulai pada masa Raja Croesus dari Lydia (Turki) sekitar tahun 560 SM. Koin emas juga digunakan sebagai alat tukar dimasa Kerajaan Romawi pada zaman pemerintahan Julius Caesar. Lahirnya Islam sebagai sebuah peradaban dunia yang dibawa dan disebarkan Rasulullah Muhammad SAW telah memberikan perubahan
yang cukup signifikan terhadap penggunaan emas sebagai mata uang (dinar) yang digunakan dalam aktivitas ekonomi dan perdagangan. Pada masa Rasulullah, ditetapkan berat standar dinar diukur dengan 22 karat emas, atau setara dengan 4,25 gram (diameter 23 milimeter). Standar ini kemudian dibakukan oleh World Islamic Trading Organization (WITO), dan berlaku hingga sekarang. 1 Koin Dinar Emas = 4,25 gram Emas 22 Karat Perkembangan
perdagangan
yang
makin
pesat
menuntut
penggunaan alat tukar yang lebih fleksibel, ringan dan mudah dibawa tanpa mengurangi nilai, mendorong diciptakannya uang kertas atau uang Fiat. Pada mulanya uang kertas yang dicetak harus disertai dengan penjaminan, jaminan atas uang kertas yang dicetak ini berupa emas (cadangan Devisa Emas). Sebuah negara tidak bisa sembarangan mencetak uang kertas tanpa jaminan stok emas yang memadai. Inilah yang kemudian dikenal dengan Standar Emas dan momentum ini ditandai dengan ditanda tangani perjanjian Bretton Woods tahun 1994 yang didukung oleh tidak kurang dari 44 negara. Menurut perjanjian Bretton Wood, masing-masing negara mematok mata uang kertasnya terhadap USD Dollar dengan jaminan emas, yaitu, USD 35 dijamin dengan satu ounce emas. Perjanjian atau standar emas ini berlangsung 27 tahun hingga tahun 1971, dimana pada tahun 1971 pemerintah Amerika Serikat yang sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat perang vietnam tidak mampu lagi mempertahankan jaminan atas
uang kertas dengan cadangan emas yang dimilikinya, akibat besarnya aliran penukaran US Dollar dengan emas, sehingga mendorong pemerintah AS memutuskan tidak lagi menjamin US Dollar dengan emas, sejak itu mata uang kertas tidak lagi dijamin dengan emas tetapi ditentukan oleh kepercayaan yang didukung oleh ketersediaan cadangan devisa (Emas dan valuta asing) yang dimiliki Bank Sentral masing-masing negara dan supply-demand yang ditentukan kondisi fundamental ekonomi masing-masing negara.
Dampak Penghapusan Standar Emas Saat ini perekonomian global sangat tergantung pada Dollar Amerika. Perekonomian global terbentuk untuk menghasilkan barang dan jasa semurah mungkin untuk dikonsumsi oleh Amerika sebagai negara yang paling besar menyerap produksi dan negara yang paling konsumtif. Dollar Amerika kemudian menjadi pengganti emas dan secara de facto merupakan fundamental dari sistem moneter global di seluruh pelosok dunia, segala sesuatu yang memiliki nilai selalu diukur dan dibandingkan dengan Dollar, bukan lagi emas. Kondisi ini membuat siapapun yang menggunakan Dollar terpaksa ikut terkena dampak dari setiap pergerakan Dollar, termasuk menanggung hutang dan defisit bangsa Amerika. Ekonomi global makin bergantung pada perekonomian Amerika, sementara rumah tangga Amerika itu sendiri sekarang tergantung pada penurunan nilai Dollar. Memang sebelum perang Vietnam, Amerika
memiliki posisi keuangan yang kokoh dan memegang lebih dari separo cadangan devisa dunia waktu itu. Saat ini, situasi sudah berubah jauh. Bangsa Amerika sangat menggantungkan tabungan dari negara-negara lain untuk membiayai hutang dan defisit keuangan mereka. Lebih dari 60% sirkulasi Dollar berada di luar Amerika dan sebagian besar obligasi pemerintah Amerika dimiliki oleh orang asing
khususnya China dan
Jepang. Para pencinta emas (Gold Bugs) sangat meyakini akan kejatuhan Dollar Amerika di masa mendatang, bahkan mungkin tidak lama lagi. Jika nilai Dollar jatuh, maka mata uang kebanggaan Paman Sam itu akan menjadi lembaran tak berharga. Lihatlah beberapa waktu yang lalu (2008) harga emas dunia sudah berputar-putar diangka USD 1.000 per troy ons, saat tulisan ini dibuat (Maret 2009) harga Emas mencapai USD 950 per troy ons. Bukan tidak mungkin kejatuhan Dollar sudah diambang pintu. (www. Emas pada zaman Rosul.com, 26 Juli 2011).
BAB III LAPORAN OBYEK
A. Gambaran umum BMT Bina Insani Pringapus Ungaran 1. Sejarah Berdirinya BMT Bina Insani Pringapus BMT Bina Insani Pringapus merupakan sebuah lembaga keuangan syari'ah berbentuk koperasi yang dirintis sejak Juli 1998 sebagai pengaruh dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Masalah usaha ekonomi pengusaha kecil di wilayah Pringapus adalah keterbatasan dana dan kemampuan manajerial yang kurang. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan menjamurnya lembaga keuangan yang sudah merambah di Pringapus yaitu adanya BRI unit desa, BKK dengan unit kelilingnya maupun lembaga keuangan yang lain, namun kenyataannya fasilitas yang diberikan kurang bisa menembus dan menyentuh golongan pengusaha kecil ke bawah. Hal tersebut disebabkan sistem dan mekanisme operasional perbankkan harus melalui persyaratan administrasi yang rumit atau sulit dipenuhi oleh pengusaha kecil bawah sehingga kalaupun ada yang mendapatkan kucuran
dana
tidak
disertai
dengan
bimbingan
dan
pengawasan bisa berakibat usaha yang dilakukan tidak berhasil tetapi sebaliknya. Disisi lain masih banyak umat Islam yang enggan berhubungan dengan perbankan karena adanya persepsi yang kuat bahwa bunga bank tersebut sama dengan riba yang diharamkan oleh syariat islam. Berangkat dari pemikiran di atas, sekelompok masyarakat yang mencoba peduli membentuk sebuh kelompok swadaya masyarakat dalam bentuk Koperasi yang menampung dan merangkul semua kelompok dan golongan yang ada di Pringapus dengan nama Koperasi Bina Insani yang diharapkan dengan usaha ini pengusaha kecil yang tidak mampu berhubungan dengan dunia bank dan lembaga keuangan lain merasa terpanggil untuk berkoneksi dengan Bina Insani untuk memajukan kualitas kehidupannya. Seiring dengan permasalahan dan krisis ekonomi yang memberikan dampak yang buruk bagi kondisi tenaga kerja sehingga meningkatnya jumlah pengangguran, Depnaker Kab. Semarang
membuka proyek Penanggulangan Pengangguran Pekerja Terampil (Proyek P3T), sehingga dirintislah sebuah lembaga keuangan syariah BMT Bina Insani dengan
memanfaatkan
program
pemerintah
tersebut. Kemudian pada tanggal 15 Maret 1999 keluarlah badan hukum koperasi yang menjadi tanggal resmi berdirinya koperasi dengan nomor : 055/BH/KDK.II.I/III/1999. a. Keanggotaan Berdasarkan undang-undang, koperasi hanya boleh menghimpun dan menyalurkan dana kepada anggota. Maka BMT Bina Insani mengeluarkan
produk
simpanan
dan
mencantumkan para penyimpan sebagai calon anggota, selama belum memenuhi kewajiban sebagai anggota koperasi. Dengan demikian secara legal para calon anggota sudah berhak menyimpan dananya dan berhak pula mendapatkan fasilitas pembiayaan. Pengguna jasa kopersi baik sebagai penyimpan maupun peminjam yang belum membayar simpanan pokok dan simpanan wajib inilah yang dikatakan sebagai calon anggota.
Untuk bisa menjadi anggota koperasi BMT Bina Insani, maka calon anggota harus memenuhi
kewajiban-kewajiban
sebagai
berikut: 1) Membayar Simpanan Pokok, yaitu sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Jumlah simpanan pokok sudah ditetapkan oleh koperasi dan tidak dapat diambil selama masih menjadi anngota koperasi. 2) Membayar Simpanan Wajib, yaitu jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan anggota kepada operasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, yaitu tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama dan tidak dapat diambil selama masih menjadi anngota koperasi. 3) Simpanan sukarela oleh anggota yang jumlahnya bersifat bebas dan dapat diambil sewaktu-waktu. Adapun hak yang diperoleh anggota adalah sebagai berikut: 1) Memegang kekuasaan tertinggi dalam Rapat Anggota. 2) Memperoleh SHU (Sisa Hasil Usaha), yaitu pembagian keuntungan koperasi yang dihitung dari andil anggota terhadap koperasi meliputi jumlah simpanan dalam modal penyertaan.
3) Memberikan/mengajukan pertanyaan, usul, kritikan, menolak maupun menerima laporan pertanggungjawaban dalam rapat anggota yang diadakan koperasi. 4) Mempunyai satu suara dalam pengambilan keputusan. 5) Menetapkan, mengangkat, dan memberhentikan pengurus dan pengawas koperasi. b. Aspek Hukum Nama Koperasi
: BMT Bina Insani
Kantor Pusat
: Jln. Raya Pringapus-
Jatirunggo no.20 Pringapus. Telp atau fax (024) 6930482 Kantor Kas
:
Jln. Raya Ngempon-
Karangjati Kec. Bergas. Telp atau Fax (0298) 522139 Badan Hukum
:
055/BH/KDK/11.1.IV/1999 tanggal 15 Maret 1999 Ijin Operasi
:
02/SISPK/KD/KD.UMK/XII/09 Siup
: 503/003/PB/II/2005
HO
: 503/02/2005
NPWP
: 02.253.299.8.505.00
TDP
: 111726500226
Hasil audit 2010
: Wajar Tanpa Cacat
Sertifikat
: 2 orang
c. Struktur Lembaga Koperasi BMT Bina Insani, per Januari 2011 Pelindung
: Bapak Camat Pringapus KH. Nur Hasan Ibrahim
Penasehat
: H. Mardi Hadi Utomo H. Budi Utomo
Pengurus Ketua
: H. Syaeri Idris,BA
Sekretaris
: Bayu Sapta Adi Nugroho,SE
Bendahara
: Sumeri
Badan Pengawas Ketua
: H.Mahmudi
Anggota
: Rohmijati
Anggota
: Dahwan Sholeh,BA
Badan Pengelola Manager
: Nur Budiarso,Drs
Kabag Operasional Pringapus
: Khoeruddin
Bergas
: Heri Natoil,S.Ag.
Pembukuan
: Rhike Candia Puska, Amd
Kasir Pringapus
: Ali Mansur
Bergas
: Novita Handayani
Pembiayaan Pringapus
: Khoeruddin
Bergas
: Heri Natoil,S.Ag.
Pemasaran Pringapus
: Riyan Adi Pradana : Mundirin
Bergas
: Suwaspodo : Nur Anas
Penjaga Pringapus
: Mu'arifin
Bergas
: Suwaspodo
2. Visi dan misi BMT Bina Insani a. Visi Menjadi mitra kerja yang handal dalam permodalan usaha anggota dan masyarakat melalui sistem syari'ah Islam.
b. Misi 1) Menyelenggarakan pelayanan prima kepada anggota sesuai jati diri koperasi. 2) Menjalankan kegiatan usaha jasa keuangan syari'ah dengan efektif, efisien, dan transparan. 3) Menjalin kerja sama usaha dengan berbagai pihak. 4) Melakukan pendampingan dan konsultasi usaha. 5) Melakukan sosialisasi kegiatan ekonomi Islam. 3. Produk-produk BMT Bina Insani b. Produk pendanaan 1) SIRELA SIRELA Lancar)
adalah
anggota
atau
(Simpanan bentuk calon
Sukarela
simpanan anggota
dari
dimana
penyimpan dapat menitipkan dan mengambil simpanannya
sewaktu-waktu
sesuai
ketentuan. Sebagai balas jasa pihak BMT akan
memberikan
bagi
hasil
kepada
penyimpan setiap bulan sesuai dengan jumlah saldonya. Ketentuan : a)
Saldo awal pembukaan rekening sejumlah minimal Rp 20.000,00.
b)
Saldo kas yang harus dipelihara minimal Rp 10.000,00.
c)
Biaya penutupan rekening sebesar Rp 10.000,00 dikenakan pada pihak penabung.
d)
Nisbah atau Bagi Hasil tabungan langsung ditambahkan pada rekening penabung tiap bulannya dengan ketentuan Bagi Hasil 65 : 45 , yaitu 65% untuk BMT Bina Insani dan 45% untuk penabung.
e)
Apabila buku tabungan hilang/rusak/cacat agar segera memberitahukan BMT Bina Insani.
f)
Biaya administrasi penggantian Buku Tabungan baru karena hilang/rusak dibebankan pada penabung.
g)
Penarikan tunai lewat teller harus menyertakan identitas diri.
h)
Penarikan tunai dengan surat kuasa hanya dapat diakukan dikantor BMT Bina Insani dengan menunjukkan identitas diri.
i)
Penyalahgunaan buku tabungan oleh pihak ketiga yang bukan kesalahan BMT Bina Insani menjadi risiko dan tanggung jawab penabung sepenuhnya.
j)
Apabila saldo tabungan sebesar biaya penutupan dan pemeliharaan rekening secara otomatis tabungan diitutup oleh sistem.
Syarat Pembukaan Rekening : a) Mengisi Rekening.
Formulir
Aplikasi
Permohonan
Pembukaan
b) Menyertakan fotokopi KTP/Tanda Pengenal lainnya. 2) SISUKA SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka) adalah bentuk simpanan berjangka (semacam deposito) dimana penyimpan menitipkan uangnya dan hanya bisa diambil pada saat jatuh tempo. Ketentuan : a) Dana yang disimpan minimal Rp 1.000.000,00. b) Jangka waktu penyimpanan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan. c) Nisbah atau Bagi Hasil : 1) Jangka waktu 12 bulan : 50:50, 50% untuk BMT Bina Insani, 50% untuk penabung. 2) Jangka waktu 6 bulan : 55:45, 55% untuk BMT Bina Insani, 45% untuk penabung. 3) Jangka waktu 1 dan 3 bulan : 65:35, 65% untuk BMT Bina Insani, 35% untuk penabung d) Mempunyai simpanan Sirela. Nisbah akan ditambahkan langsung ke rekening penabung. e) Pengambilan simpanan berjangka hanya bisa diakukan pada tanggal jatuh tempo, di kantor pelayanan BMT Bina Insani sebelum pukul 12.00 WIB. f) Apabila pada tanggal jatuh tempo, penabung tidak mengambil simpanan, maka simpanan akan secara otomatis
diperpanjang sesuai dengan jatuh tempo pada akad sebelumnya. g) Apabila tabungan diambil tidak pada waktu jatuh tempo, maka dikenakan pinalti 2.5% dari jumlah tabungan. Pinalti merupakan biaya yang ditanggung penabung sebagai kompensasi pelanggaran akad.
Syarat Pembukaan Rekening : h) Mengisi Formulir Aplikasi Permohonan Pembukaan Rekening i) Menyertakan fotokopi KTP/Tanda Pengenal lainnya. 3) SISUQUR SISUQUR adalah bentuk simpanan untuk persiapan qurban. Ketentuan: a) Saldo awal pembukaan rekening sejumlah minimal Rp 20.000,00. b) Saldo kas yang harus dipelihara minimal Rp 10.000,00. c) Pengambilan simpanan hanya dapat dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha. Syarat Pembukaan Rekening : d) Mengisi Formulir Aplikasi Permohonan Pembukaan Rekening. e) Menyertakan fotokopi KTP/Tanda Pengenal lainnya. 4) SIAMAN
SIAMAN merupakan akronim dari Simpanan Amanah. SIAMAN adalah simpanan yang bersumber dari zakat, infak, sodaqoh, wakaf, dan hadiah yang diserahkan kepada BMT untuk dikelola agar memberi manfaat yang optimal kepada yang berhak menerima. Syarat Pembukaan Rekening: a) Mengisi Formulir Aplikasi Permohonan Pembukaan Rekening. b)
Menyertakan
fotokopi
KTP/Tanda
Pengenal lainnya. c. Produk pembiayaan BMT Bina Insani 1. MUDHARABAH Mudharabah
adalah
pembiayaan
modal kerja yang diberikan oleh BMT kepada anggotanya, dimana pengelolaan usaha
sepenuhnya
diserahkan
kepada
anggota sebagai nasabah debitur. Hasil keuntungan akan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan. 2. MUSYARAKAH Musyarakah
adalah
pembiayaan
yang berupa sebagian modal yang diberikan kepada anggota dari modal usaha secara
keseluruhan. Pembagian keuntungan yang proposional
dilakukan
sesuai
dengan
perjanjian kedua belah pihak. 3. BA'I BITHAMAN AJIL Ba’i
Bithaman
Ajil
adalah
pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk
pembelian
barang.
Keuntungan
diperoleh dari harga yang dinaikkan (mark up). 4. MURABAHAH Murabahah
adalah
pembiayaan
kepada peminjam yang pembayarannya dilakukan sekaligus pada waktu jatuh tempo yang telah ditetapkan, nasabah membayar harga jual barang yang telah disepakati tersebut kepada BMT.
5. QURDHUL HASAN Qurdhul Hasan adalah pembiayaan yang diberikan anggota yang memenuhi persyaratan. Anggota cukup mengembalikan pinjamannya tanpa imbalan.
Syarat dan Ketentuan Pengajuan Pembiayaan Syarat mengajukan pembiayaan pada BMT Bina Insani adalah sebagai berikut: a.
Penduduk Kecamatan Pringapus (Ditunjukkan dengan Identitas yang masih berlaku, KTP/SIM)
b.
Menjadi Anggota, Simpanan Pokok minimal Rp 10.000,00
c.
Mengisi formulir Aplikasi Permohonan Pembiayaan
d.
Foto copi identitas (KTP/SIM) Suami/Istri
e.
Foto copi Kartu Keluarga
f.
Agunan BPKB Kendaraan diatas tahun 2000
g.
Surat kuasa jika agunan milik orang lain
h.
Slip Gaji (bila ada)
i.
Bersedia disurvei
j.
Berkas yang tidak lengkap tidak akan diproses
k.
Semua berkas dimasukkan kedalam stopmap
l.
BMT berhak menolak tanpa harus menyebutkan alasannya
Program BMT Bina Insani Program BMT merupakan program khusus yang dikelola oleh pihak Koperasi BMT Bina Insani bekerja sama dengan lembaga lain dalam upaya menjalankan visi dan misi BMT dalam membangun ekonomi umat.
1. Program Talangan Haji Simpanan arafah
merupakan program
kerjasama antara BMT Bina Insani dengan Bank Syariah Mandiri untuk mewujudkan keinginan nasabah yang ingin naik haji, tetapi belum cukup biaya. Ketentuan : a.
Pada awal pembukaan rekening, penabung membayarkan sejumlah uang sesuai ketentuan (Tabungan mabrur, ujroh, dan biaya pendaftaran haji).
b.
Pada jangka waktu yang telah ditetapkan, dana talangan tersebut harus dikembalikan kepada pihak BMT Bina Insani. Apabila dalam jangka waktu tersebut penabung tidak bisa memenuhi kewajibannya, maka ujroh yang telah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali.
c.
Talangan boleh dicicil maupun dibayar sekali lunas selama masih dalam jangka waktu yang ditetapkan.
d.
Simpanan ini tidak dapat dialihtangankan.
e.
Apabila penabung atau calon haji meninggal dunia, sakit keras, dan lain-lain yang dapat menyebabkan penabung tidak dapat berangkat haji, maka ujroh menjadi hak BMT Bina Insani.
Persyaratan : 1)
Fotokpi KTP Suami Istri
2)
Fotokopi Kartu Keluarga
3)
Fotokopi Surat Nikah
Program Ibadah Umroh Program ini merupakan bentuk kerjasama antara BMT Bina Insani
dengan
PT
Permodalan
BMT
Ventura,
produk
ini
diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin beribadah umrah. Manfaat dan Keunggulan Program Umroh PBMT Travel 1. Program umrah diselenggarakan oleh PBMT Travel, sebuah lembaga bentukan jaringan BMT yang terpercaya dan selama ini keberadaannya telah dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. 2. Penyelenggaraan Program Umrah lebih terpercaya dan profesional. 3. Kurikulum Program Umrah PBMT Travel lebih menekankan pada pelakasanaan ibadah dan siraman rohani yang akan menambah kualitas iman dan taqwa Jamaah. 4. Jamaah akan didampingi oleh pendamping dan muthawwif yang kompeten dan memeilki ilmu agama yang baik sehingga bisa melakukan bimbingan secara optimal. 5. Jamaah berkesempatan bertemu, bertaaruf dan bersilaturahim dengan saudara sesama muslim dari kota atau daerah lain karena program ini akan disosialisasikan oleh Jaringan BMT se-Indonesia. 6. Biaya pelaksanaan umroh yang terjangkau oleh oleh jamaah. 7. Jamaah berkesempatan memberikan bantuan sosial atau beramal sesuai dengan tema-tema yang ditentukan oleh PBMT Travel.
Persyaratan-persyaratan 1. Mengisi formulir pendaftaran. 2. Membayar uang muka minimal 50% dari baiaya Program. 3. Menyerahkan semua berkas 1 bulan sebelum keberangkatan. 4. Paspor asli yang masih berlaku minimal 6 bulan dan masih ada halaman kosong 5. Nama di paspor terdiri 3 suku kata. 6. Pasfoto berwarna dengan dasar putih, close up 80% 3x4 = 3 lembar, 4x6 = 4 lembar (wanita berjilbab). 7. Fotokopi KTP (KTP asli bagi perempuan diatas 35 tahun). 8. Surat Nikah Asli (Bagi suami istri). 9. Kartu keluarga (KK) asli (suami atau istri), akte kelahiran asli (anak), Ijazah Terakhir. 10. Buku sertifikat vaksin Meningitis dari Depkes. 11. Biaya terhitung dari Jakarta. 12. Pelunasan 4 Minggu sebelum keberangkatan.
Biaya program Umroh 2011 Bulan April Jenis
Tahun
Biaya
Program
Mekkah
Madinah
Jeddah
Mawaddah/
Sofwah
Holiday/
Mawaddah
Mawaddah/
Inn/
Qomar/
Setaraf
Setaraf
Wardah
Reguler
$ 1500
Setaraf * Harga dan Jadwal keberangkatan sewaktu-waktu bisa berubah dikondisikan dengan penerbangan dan hotel tanpa mengurangi nilai ibadah. Pembatalan 1. 3 minggu sebelum keberangkatan, dikenakan 25% dari biaya. 2. 2 minggu sebelum keberangkatan, dikenakan 75% dari biaya. 3. 1 minggu sebelum keberangkatan, dikenakan 90% dari biaya. Fasilitas untuk Jamaah 1. Akomodasi hotel dekat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. 2. Tiket pesawt PP kelas ekonomi. 3. Transportasi dasar dengan bus atau coster atau minibus full AC. 4. Visa Umroh. 5. Makan 3 kali sehari masakan Indonesia. 6. Perlengkapan umroh standar: kain ihram (pria), mukena dan kerudung (wanita), tas koper, tas paspor, tas sandal, buku manasik, baju seragam. 7. Air zam-zam (sesuai kebijakan Airlines).
8. Ziarah kota Makkah, Madinah dan Jeddah. 9. Guide atau Muthawwif komponen dan berpengalaman. 10. Bagasi 20kg per orang. 11. Manasik teori dan praktek sebelum keberangkatan. Bukan termasuk fasilitas 1. Airport tax dan Local handling Rp 650.000 per orang. 2. Tips untuk Guide atau muthawwif, sopir dan staf hotel. 3. Pengeluaran pribadi untuk laundry, telepon, dan lain-lain. 4. Makan atau Tour tambahan diluar program. 5. Kelebihan bagasi. B. Gambaran tentang minat peserta Gadai Emas di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah Dari wawancara terhadap 10 peserta gadai emas ditemukan beberapa alasan yang menjadi latar belakang orang mengikuti gadai emas di BMT Bina Insani Pringapus untuk mendapat uang yang sesuai dengan keinginannya dengan mudah dan cepat sesuai dengan penghasilan. Data selengkapnya sebagaimana terlihat pada table 1.1
Table 1.1 motivasi peserta gadai emas di BMT Bina Insani Pringapus untuk mendapatkan uang. No
Nama
Alamat Responden
Sebab
Responden 1
2
Hardi Utomo
Ana Fatimah
Ngempon,
Karang Karena ingin mendapatkan
Jati, Ungaran
uang yang cepat dan mudah
Derekan,
Agar
Pringapus, Ungaran
dengan cepat dan sistem
mendapatkan
uang
pembayarannya juga mudah 3
Santi
Pringapus, Ungaran
Agar cepat dapat uang dan mudah administrasinya
4
Fajar
Pringapus, Ungaran
Agar mudah dapat uang sesuai keinginan
5
Nova
Babatan, Ungaran
Karena ingin mendapatkan uang yang cepat dan mudah untuk membuka usaha
6
Nuryati
Ngempon, Ungaran
Agar mudah mendapatkan uang dan administrasinya ringan
7
Putri
Ungaran
Karena ingin mendapatkan uang yang cepat dan murah
8
Rifqi
Ngempon,
karang Keinginan
jati Ungaran
untuk
mendapatkan uang dengan mudah dan cepat untuk biaya sekolah
9
Fani
Ungaran
Keinginan mendapatkan
untuk uang
yang
cepat dan mudah untuk usaha dagang 10
Yusi
Perum
Ngempon, Keinginan
Ungaran
mendapatkan
untuk uang
yang
mudah dan cepat untuk modal dagang
Tabel 1.2 motivasi 10 peserta gadai Emas di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa Tengah No. 1 2 3 4 5 6
Motivasi Mudah Cepat Administrasi Biaya Sekolah Usaha Dagang Modal Dagang
Jumlah Motivasi 10 8 3 1 2 1
Frekuensi 10 8 3 1 2 1
Prosentase 40% 32% 12% 4% 8% 4%
Motifasi mayoritas nasabah Gadai Emas di BMT Bina Insani Pringapus ungaran Jawa Tengah Yaitu:
1)
Mudah 40% artinya nasabah yang menggadaikan emasnya di BMT Bina Insani Pringapus memiliki alasan karena syarat yang diberikan oleh pihak BMT mudah untuk dipenuhi oleh nasabah yang menggadaikan emasnya.
2)
Cepat 32% artinya proses yang di berikan pihak BMT Bina Insani kepada nasabah yang menggadaikan emas yaitu prosesnya cepat karena menggunakan teknologi yang canggih.
3)
Administrasi 12% artinya cicilan yang diberikan BMT Bina Insani kepada nasabah yang menggadaikan emas ringan sehingga tidak membebani nasabah dan apabila pembayaran cicilannya terlambat maka pihak BMT tidak memberikan denda.
4)
Biaya sekolah 4% artinya nasabah yang menggadaikan emasnya di BMT Bina Insani Pringapus untuk biaya sekolah anak-anknya karena proses dan syaratnya mudah sehingga lebih cepat untuk mendapatkan uangnya.
5)
Usaha dagang 8% artinya nasabah yang menggadaikan emas di BMT Bina Insani Pringapus untuk usaha dagangnya.
6)
Modal dagang 4% artinya nasabah yng menggadaikan emas untuk membuka warung atau toko sehingga nasabah memilih BMT Bina Insani pringapus karena prosesnya cepat.
BAB IV ANALISIS
A. Gambaran tentang sistem dan prosedur 1.Prosedur Pemberian Gadai Emas a. Anggota Mengajukan
permohonan
secara
tertulis,
permohonan
ini
disampaikan melalui format atau formulir standar berupa Surat Permohonan Penggadaian Emas yang dilengkapi dengan syarat-syarat atau lampiran pendukung. b. Staf Penggadaian Emas Menerima Surat Permohonan Penggadaian emas, dan meregister permohonan tersebut kedalam Buku Register Permohonan antara lain memberi nomor urut, tanggal penerimaan dan penjelasan lainnya. Staf
Penggadaian
Emas
melakukan
pra-analisa
terhadap
permohonan tersebut, jika dari hasil pra-analisas tersebut tidak dapat dipenuhi atau diproses, segera informasikan dan bila diperlukan buat surat penolakan, jika dapat diproses lakukan langkah sebagai berikut: 1) Peroleh dan kumpulkan seluruh data dan berkas yang diperlukan sesuai informasi yang ada pada surat permohonan pembiayaan, yakni data ekonomi, yuridis dan jaminan.
2) Serahkan data yang berkaitan dengan data yuridis dan jaminan kepada Kepala Bagian Penggadaian emas untuk diproses tindak lanjut. 3) Buat analisa penggadaian emas yang berkaitan dengan data ekonomis anggota, dan tuangkan hasil analisa tersebut kedalam form Memorandum Penggadaian emas atau Form Analisa Penggadaian emas dan disyahkan dengan tanda tangan. 4) Jadualkan permohonan penggadaian emas (sesuai tata urut penerimaan berkas dan skala prioritas menurut kepentingan lembaga) untuk segera dibahas dalam rapat komite penggadaian emas. 5) Setelah diperoleh hasil keputusan dalam rapat komite pengadaian emas,buat form Memo Proposal Penggadaian emas. Memo Proposal penggadaian emas ini merupakan hasil keputusan rapat komite penggadaian emas yang berdasarkan atas analisa penggdaian emas yang merangkum seluruh aspek penilaian penggadaian emas dari aspek ekonomi, yuridis dan jaminan. 6) Serahkan memo Proposal Penggadaian
Emas dan berkas
pendukungnya kepada Staf Pembukuan dan Dokumentasi untuk pengaturan jadual komite penggadaian emas. c. Staf Pembukuan dan Dokumentasi Menerima data yuridis dari Kepala Bagian Penggadaian Emas, meneliti
keabsahan
akad
dan
prosedur
administratifnya
serta
menindaklanjutinya dengan pembuatan akad gadai emas beserta perangkat
pendukungnya (SPP, Kartu Angsuran, Tanda Terima Jaminan dan lainlain) satu hari sebelum anggota datang untuk melakukan penggadaian emas, kecuali pada saat yang luar biasa yang membutuhkan kebijaksanaan manajer. d. Taksasi Jaminan Proses taksasi jaminan dilakukan oleh Kepala Bagian Penggadaian emas sesuai data yuridis jaminan berdasarkan harga yang berlaku saat itu dan didukung informasi yang dihimpun dari Rekomendator pengajuan (bila lewat Rekomendator) e. Komite Penggadaian Emas Pada saat yang ditentukan anggota Komite Penggadaian Emas akan mengadakan rapat pembahasan dan evaluasi atas proposal penggadaian emas yang diajukan. Rapat dibuka oleh Kepala Bagian penggadaian emas selaku Sekretaris Komite Penggadaian Emas, dan memberikan kesempatan pertama kepada Staf Penggadaian
sponsor (staf yang melakukan dan
membuat proposal) untuk mempresentasikan hasil analisanya.Anggota Komite Penggdaian emas membahas dan mengevaluasi hasil paparan atau presentasi Staf Penggadain Sponsor. Seluruh Komentar dan Catatan penting berkaitan dengan hasil bahasan harus dicatat oleh Sekretaris Komite kedalam Berita Acara Rapat Komite Penggadaian. Komite Penggadaian Emas memberikan keputusan, yakni:
1) Jika hasil keputusan Menolak atau Tidak Setuju, maka Staf Penggadaian Emas mempersiapkan Surat Penolakan Penggadaian emas, dan Staf Penggadaian dan Dokumentasi
meregister surat
tersebut dan segera mengirimkan kepada Anggota. 2) Jika hasil keputusan dengan catatan, maka Staf Penggadaian harus melengkapi
dan
memproses
data
yang diperlukan
sesuai
permintaan anggota Komite Penggadaian. Staf Pembukuan dan Dokumentasi mengatur kembali jadual pertemuan berikutnya, dan selanjutnya jika telah memenuhi syarat, kembali ke proses dan prosedur pada butir diatas. 3) Jika hasil keputusan Setuju diberikan Penggadaian emas dengan Catatan atau Persyaratan, maka: a) Anggota
Komite
Penggadaian
emas
menandatangani
Memorandum Komite Penggadaian Emas (MKPE) pada kolom persetujuan dan juga memaraf catatan-catatan diatas MKPE yang meminta persyaratan tersebut. b) Staf Penggadaian emas melengkapi dan memperoses catatan dan persyaratan yang diminta, dan menyerahkan hasil proses tersebut kepada Staf Pembukuan dan Dokumentasi. c) Staf Pembukuan mempersiapkan proses tindak lanjut sesuai prosedur. 4) Jika hasil keputusan Setuju, maka:
a) Anggota
Komite
Penggadaian
emas
menandatangani
Memorandum Komite Penggadaian Emas (MKPE) pada kolom persetujuan Kepala Bagian Penggadaian Emas melalui Stafnya mempersiapkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Penggadaian Emas (SPPPE). b) Staf Pembukuan dan Dokumentasi meregister surat tersebut dan segera mengirimkan kepada Anggota dalam 2 (dua) rangkap, yakni asli untuk anggota dan copy untuk arsip yang harus ditandatangani oleh anggota (diatas meterai) sebagai tanda persetujuan atas syarat-syarat yang tertera didalam SPPPE. c) Staf Pembukuan dan Dokumentasi mendokumentasikan seluruh berkas untuk proses dan prosedur selanjutnya. f. Staf Pembukuan dan Dokumentasi Mempersiapkan data untuk pengikatan penggadaian emas setelah seluruh data dan pihak atau para pihak yang berkaitan dengan proses pengikatan telah siap lakukan pengikatan Penggadaian emas.
g. Persiapkan pelepasan (dropping) Penggadaian Pelepasan dilakukan setelah seluruh persyaratan dipenuhi dengan memberikan tanda atau cap (fiat) dropping atau pelepasan pada MKPE dan melampirkan data pendukungnya.
Diagram 1.1 Prosedur Transaksi Gadai Emas Nasabah Datang
Melengkapi persyaratan
Pemeriksaan Berkas
Komite Kredit Gadai
Diterima atau Ditolak
Pencairan Pengambilan Uang
Akad Rahn
2. Kelebihan Gadai Emas Kelebihan Sistem Gadai Emas yang ada di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa tengah a. Proses gadai emas yang ada di BMT Bina Insani cepat seperti sistem pembiayaan. b. Persyaratan untuk menggadaikan emas sangat mudah artinya nasabah yang menggadaikan emas tinggal membawa foto copy KTP, KK, mengisi formulir dan emasnya sedangkan akad yang lain harus membawa jaminan baik BPKB ataupun sertifikat tanah kemudian di foto copy.
c. Tidak ada denda, nasabah yang ingin membayar cicilannya kemudian telat dalam pembayarannya nasabah tidak akan terkena denda. d. Nasabah yang sudah lunas cicilannya boleh mengambil emasnya dengan cara datang ke BMT dan menandatangani surat keterangan bahwa sudah lunas. B. Metode peningkatan motivasi masyarakat terhadap Gadai Emas agar diterima di masyarakat BMT Bina Insani akan mengenalkan produk gadai emas kepada masyarakat dengan cara sebagai berikut: 1. Memperbaiki performance gadai emas, dengan cara: a. Proses pencairan cepat, mudah dan praktis Lembaga yang ada di kecamatan Pringapus belum ada lembaga yang mengeluarkan produk gadai emas, sehingga BMT Bina Insani mengenalkan produk gadai emas yang menggunakan sistem syariah walaupun produk gadai emas masih baru dikeluarkan masyarkat yang menggadaikan emasnya ke BMT ini juga ada walaupun sedikit. Proses penggadaikan emas yang ada di BMT ini pencaiarannya cepat, mudah dan praktis tinggal datang ke BMT Bina Insani kemudian mengisi formulir dan memenuhi syarat-syarat yang harus diisi oleh pihak penggadai emas. 2. Sosialisasi tentang Gadai Emas
Proses yang dilakukan oleh BMT Bina Insani Pringapus untuk mengenalkan produk gadai emas kepada masyarakat yaitu dengan cara memasarkannya langsung dan juga menggunakan brosur/spanduk yang disebarkan di lingkungan kecamatan Pringapus dan sekitarnya yang dekat dengan BMT Bina Insan. 3. Bekerjasama dengan Instansi lain BMT Bina Insani dalam mengeluarkan produk gadai emas bekerjasama dengan Bank Syariah mandiri (BSM) Ungaran dalam bentuk channeling apabila nasabah datang ke BMT untuk menggadaikan emasnya dan nilai emas itu besar maka pihak BMT mengantarkan emasnya ke Bank Syariah mandiri terus BMT mendapatkan fee walupun pihak BMT menggadaikan emasnya ke BSM nasabah tidak perlu datang ke BSM untuk mengambil uangnya, nasabah bisa mengambil uangnya di BMT Bina Insani. Sedangkan nasabah yang menggadaikan emasnya dalam nilai sedikit maka akan dilayani sendiri oleh BMT. Upaya yang dilakukan BMT Bina Insani Pringapus agar minat nasabah yang menggadaikan emas bertambah yaitu: 1) BMT Bina Insani Pringapus datang langsung ke nasabah dan menjelaskan bahwa di BMT tersebut ada produk gadai emas sehingga nasabah bisa menggadaikan emasnya di BMT Bina Insani ini. Syarat yang diberikan BMT mudah untuk dipenuhi oleh nasabah dan prosesnya juga cepat, tidak akan dikenakan denda apabila telat membayar cicilan.
2) BMT Bina Insani Pringapus membuat brosur atau spanduk untuk disebarkan kepada masyarakat agar nasabah mengetahui tentang produk gadai emas yang ada di BMT Bina Insani Pringapus.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari uraian yang telah penulis kemukakan dan didukung oleh teoriteori dan hasil penilitian tentang upaya peningkatan minat masyarakat terhadap gadai emas di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. Prosedur Transaksi Gadai Emas adalah sebagai berikut: a. Nasabah datang ke BMT Bina Insani Pringapus mengajukan permohonan untuk menggadaikan emasnya. b. Mengisi formulir dan melengkapi persyaratan yang di berikan BMT Bina Insani Pringapus kepada pihak yang menggadaikan emas, setelah selesai mengisi formulir. Kemudian formulir dan syarat-syarat sudah lengkap lalu dikumpulkan kembali ke pihak BMT Bina Insani Pringapus. c. Pemeriksaan berkas sebelum BMT memberikan uang kepada nasabah yang menggadai pihak BMT yang mengurusi angsuran gadai emas memeriksa terlebih dahulu persyaratannya sudah lengkap apa belum, apa bila sudah lengkap maka akan segera dicairkan uangnya dan apabila belum maka nasbah yang menggadaikan harus melengkapi lagi apa yang belum lengkap persyaratannya.
d. Komite pemberian gadai emas harus membaca terlebih dahulu syarat-syarat yang di ajukan oleh nasabah yang menggadaikan emas . e. Diterima apabila persyaratan yang diajukan oleh nasabah ke pihak BMT lengkap dan nasabah 2. Upaya BMT Bina Insani Pringapus dalam meningkatkan produk gadai emas agar diterima di masyarakat yaitu: (1) memperbaiki performance gadai emas yaitu dengan cara praktis, mudah dan cepat dan angsuran bagi hasil ringan, (2) mensosialisasikan produk gadai emas kepada masyarakat agar diterima, (3) mempunyai kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) yang ada di Ungaran.
B. Saran Berdasarkan pengamatan penulis selama melaksanakan magang di BMT Bina Insani Pringapus, Ungaran Jawa Tengah, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Perlu adanya promosi yang lebih dari sebelumnya agar masyarakat lebih mengetahui tentang gadai emas yang ada di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran Jawa tengah. 2. Kinerja para pegawai lebih ditingkatkan sehingga nasabah tidak terlalu menunggu lama, misalnya dengan menempelkan prosedur pelaksanaan kredit gadai emas. 3. Untuk memperlancar pelaksanaan Gadai Emas, sebaiknya dibuat ruang khusus melaksanakan gadai emas.
4. Memberikan pengertian dan informasi kepada para nasabah tentang pentingnya ekonomi syari‟ah. 5. Memberikan penyuluhan kepada nasabah yang belum mengetahui tentang gadai emas khususnya produk gadai emas. 6. Perlu penambahan kuantitas nominal gadai emas, agar masyarakat banyak yang menggadaikan emasnya di BMT Bina Insani Pringapus Ungaran. 7. Perlu penambahan waktu pelayanan transaksi, tidak hanya 2 hari saja, sehingga nasabah gadai emas lebih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
(http://id.shvoong.com/writing-and-spiking/pengertian motivasi.di akses tanggal 27 juni 2011) Ali, Zainudin, Hukum Gadai Syariah (Jakarta : Sinar Grafika, 2008) Nabhan, Faqih, Dasar-Dasar Akuntansi Bank Syariah (Yogyakarta : Lumbung Ilmu, 2008) Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta : Ekonesia, 2003) Sumiyanto, Ahmad, BMT Menuju Koperasi Modern (Yogyakarta : Ises Publishing, 2008) Supardi, Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta : UII Press, 2005) Syafi‟i Antonio, Muhammad, Bank Syariah dari Teori ke Praktek (Jakarta : Gema Insani, 2001)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Sriati
Tempat, Tanggal Lahir : Sumber Mulia, 23 Maret 1990 Agama
: Islam
Alamat
: Sumber Asri, Rt 03 Kec. Lubai Kab. Muara Enim Sumatra Selatan
Pendidikan
: 1. SDN 3 Sumber Asri
: Tahun 1997-2002
2. MTS Du Suruh Semarang
: Tahun 2002-2005
3. MAN Suruh Semarang
: Tahun 2005-2008
4. STAIN Salatiga
: Tahun 2008-Sekarang
Pengalaman Organisasi : KSEI Tahun 2008-2011