Upaya Meningkatkan Prestasi Menulis Surat Pribadi Melalui Strategi M-3 Pada Siswa Kelas VIII-G SMP Negeri 1 Kasreman Oleh: SRIANI SMP Negeri 1 Kasreman ABSTRAK. Prestasi belajar menulis bahasa Jawa dalam bentuk surat pribadi siswa kelas VIIIG sampai saat ini masih rendah. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi menulis surat pribadi melalui strategi M-3 pada siswa kelas VIII-G. Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Kasreman. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yakni Agustus -September 2015 dengan subjek penelitian 28 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui strategi M-3 minat belajar siswa dapat ditingkatkan. Selain itu, dengan strategi M-3 tersebut juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan tersebut diindikasikan diindikasikan; jika pada siklus I ketuntasan sebesar 57% maka pada siklus II meningkat menjadi 71% dan pada siklus III meningkat menjadi 96%. Dengan hasil ini maka dapat dikatakan bahwa strategi M-3 efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Kata kunci: meningkatkan, prestasi menulis, strategi M-3 A. PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Jawa selama ini sangat kurang melatih anak dalam keterampilan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Siswa lebih banyak diberi pengetahuan dan aturan-aturan tata bahasa tanpa pernah tahu bagaimana mengaitkannya dalam latihan-latihan berbahasa jawa yang baik. Akibatnya, setelah mereka jawa tetap tidak mampu menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi secara baik dan benar menurut aturan bahasa Jawa yang ada. Pembelajaran bahasa Jawa di sekolah selama ini selalu berorientasi pada pembelajaran dengan metode ceramah, menghafal dan latihan. Akibatnya, anak hanya mampu memiliki dan mengembangkan aspek kognitif saja. Meskipun bahasa Jawa dipakai dalam pergaulan sehari-hari akan tetapi hal tersebut bukan menjadi jaminan bahwa
jawa yang digunakan sudah mencerminkan bahasa yang baik dan benar. Penggunaan metode pembelajaran yang selama ini digunakan (ceramah, menghafal) pada kenyatanya hanya mampu membentuk kemampuan anak yang cenderung teoritis. Selain itu, penggunaan metode pembelajaran ceramah hanya membuat anak malas, jemu dan tidak kreatif. Kemampuan anak untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya tidak bisa dibentuk. Dan jika dilihat dari prestasi belajar anak ternyata sangat rendah. Untuk mengatasi hasl tersebut, perlu diupayakan bentuk pembelajaran menulis siswa. Untuk mengatasi hasl tersebut, perlu diupayakan bentuk pembelajaran menulis bahasa Jawa yang lebih memberdayakan siswa, yakni pembelajaran dengan menggunakan
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
192
strategi M-3. Dengan upaya tersebut, tepat, (b) siswa kesulitan menentukan diharapkan tujuan pembelajaran dapat kalimat pertama untuk memulai menulis tercapai sesuai dengan yang diharapkan. dan (c) Siswa sering menulis kalimat Pembelajaran menulis bahasa kurang padu. Untuk itu, upaya yang Jawa seperti halnya menulis surat pribadi diasumsikan mampu meningkatkan masih belum banyak mendapat perhatian kemampuan siswa dalam menulis surat dari guru. Siswa pun masih kurang pribadi adalah dengan menggunakan terbiasa untuk menulis, apalagi jika strategi M-3. Sebab dengan metode ini pembelajaran menulis berita dari refleksi siswa dapat bertukar pendapat mengenai kehidupan sehari-hari. Hal ini terjadi suatu masalah yang dihadapi bersama. karena guru belum memberikan Menulis dengan strategi M-3 dapat bimbingan kepada siswa secara maksimal. membantu pengembangan menulis Akibatnya selain siswa mengalami khususnya menulis surat pribadi menjadi kesulitan juga prestasi belajarnya rendah. lebih baik. Prestasi belajar menulis bahasa Sesuai dengan permasalahannya Jawa dalam bentuk surat pribadi siswa maka penelitian tindakan kelas ini kelas VIII-G sampai saat ini masih bertujuan meningkatkan prestasi menulis rendah. Rendahnya prestasi belajar surat pribadi melalui strategi M-3 pada tersebut diindikasikan, dari 28 siswa yang siswa kelas VIII-G SMP Negeri 1 dinyatakan tuntas sebesar 50% atau 14 Kasreman semester ganjil tahun pelajaran siswa sedangkan 50% atau 14 siswa masih 2015/2016. belum tuntas. Banyak faktor yang Sesuai dengan fokus kajiannya, menyebabkan rendahnya prestasi belajar maka hasil penelitian tindakan kelas ini siswa, di antaranya bahwa porsi mempunyai manfaat diantaranya agar pembelajaran menulis bahasa Jawa masih guru-guru di SMP Negeri 1 Kasreman belum banyak mendapat perhatian dari dapat meningkatkan keterampilan menulis guru, siswa pun masih kurang terbiasa siswa yang diintegrasikan dengan aspek untuk menulis, apalagi jika pembelajaran keterampilan berbahasa yang lain maupun menulis surat pribadi. dengan komponen berbahasa. Berdasarkan uraian yang telah dilakukan pada latar belakang masalah pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti B. KAJIAN TEORITIS merumuskan masalah yakni Menulis surat pribadi dengan Strategi bagaimanakah upaya meningkatkan M-3 prestasi menulis surat pribadi melalui Menurut Suyanto (2001:1) surat strategi M-3 pada siswa kelas VIII-G SMP adalah suatu sarana komunikasi yang Negeri 1 Kasreman semester ganjil tahun digunakan untuk menyampaikan pelajaran 2015/2016? informasi tertulis oleh pihak satu ke pihak Secara realitas kemampuan siswa yang lain. Jadi, surat menyurat merupakan menulis surat pribadi masih relatif rendah, salah satu kegiatan berbahasa yang indikatornya sebagai berikut : (a) siswa dilakukan secara tertulis. Kegiatan ini kesulitan menemukan kata-kata yang merupakan penerapan dari pembelajaran
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
193
kebahasaan dalam Bahasa Jawa pada aspek keterampilan menulis. Surat pribadi ialah alat komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan seseorang dengan orang lain secara tertulis. Berbeda dengan surat resmi yang digunakan sebagai alat komunikasi kedinasan yang penting dalam pengelolaan administrasi, jadi instansi kepada instansi lain atau kepada perorangan. Surat menyurat masih dipandang sebagai alat yang efektif dan efisien karena memiliki peranan penting yang berfungsi a) sebagai alat menyampaikan pemberitahuan, permintaan, permohonan, buah pikiran atau gagasan; b) sebagai alat bukti tertulis; c) alat untuk mengingat; d) bukti sejarah, dan e) pedoman kerja. Sistematika atau bagian surat pribadi terdiri atas : a) tempat dan tanggal menulis surat; b) nama yang dituju; c) salam pembuka; d) isi surat; e) salam penutup, dan f) pengirim surat (Ambary, 1993 : 131). Surat Pribadi merupakan surat yang ditulis oleh sesorang untuk menyampaikan sesuatu keperluan atau perasaannya (Depdiknas, 2004 : 15). Bagian-bagian surat pribadi atau surat pribadi meliputi (1) tempat dan tanggal menulis surat, tempat berupa nama kota harus ditulis karena tidak ada kepala surat, diikuti tanda koma, lalu tanggal surat ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf, dan tahun ditulis dengan angka tanpa diikuti tanda titik atau tanda baca lain; (2) alamat surat minimal harus dicantumkan nama orang yang akan dikirimi surat diikuti alamat atau sebutan untuk tempat tinggalnya misalnya di kota tujuan, di vila kerinduan dan sebagainya. Sedangkan alamat lengkap ditulis pada
amplop surat; (3) dalam menuliskan salam pembuka diperbolehkan menggunakan salam-salam khusus seperti halo, hai dan sebagainya. (4) isi surat ada inti keperluan yang ingin disampaikan maka panjang pendeknya tidak dibatasi; (5) salam penutup disesuaikan dengan salam pembuka atau disesuaikan dengan orang yang dikirimi surat misalnya salam rindu salam takzim, sahabatmu dsb. (6) pengirim surat berisi identitas pengirim surat berupa tanda tangan dan nama terang (Depdiknas, 2004: 16). Bahasa yang digunakan dalam Surat Pribadi sesuai dengan tingkatan atau kedudukan si pengirim surat. Bahasa surat kepada orang tua, paman, dan saudara berbeda dengan bahasa surat kepada adik atau teman (Ambary, 1998:131). Bahasa yang digunakan boleh dengan keinginan penulis. Yang penting, etika atau rasa hormat kepada orang yang dikirim surat harus dijaga. (Depdiknas, 2004 : 16) sedangkan ejaan atau penulisan kata sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Strategi M3 (Ambarwati,2000:23) merupakan strategi hasil pengembangan dari strategi copy the master. Secara harfiah, copy the master berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah model untuk ditiru. Model yang akan ditiru ini tidak hanya terbatas pada peniruan lateral, namun ada tahap perbaikan. Tahap peniruan sampai dengan perbaikan inilah yang menonjol dalam strategi ini. Pada dasarnya strategi ini menuntut dilakukan latihan-latihan sesuai dengan model yang ditawarkan. Selanjutnya strategi ini dikembangkan menjadi strategi M3 yang lebih sederhana. Strategi M3 hanya melalui tiga tingkat, yakni tingkat meniru, mengolah dan mengembangkan. tingkat
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
194
meniru diisi dengan kegiatan membaca, mengidentifikasi, selanjutnya menyadur. Hasil saduran tersebut akan diolah pada bagian alur dan tokoh. Hasil olah tersebut akan dikembangkan dalam bentuk dialog. Monolog, dan komentar pengarang. Hal inilah yang menjadi kelebihan pada strategi M3. Strategi ini mengedepankan proses yang sesuai dengan kemampuan siswa. Dalam hal ini, kreativitas siswa juga dikembangkan pada tahap mengembangkan. Tingkatan strategi M3 mengacu pada beberapa tahapan pembelajaran menulis pada penelitian-penelitian sebelumnya. Adapun rincian dan penjelasan tingkat pada strategi M3 sebagai berikut. 1) Tingkat Meniru Tingkat meniru diawali dengan kegiatan pramenulis yakni dengan membaca surat pribadi yang dijadikan model. Pada tingkat ini siswa akan diberikan satu surat pribadi yang dijadikan model yang dekat dengan dunia mereka. Selanjutnya siswa mengidentifikasi unsur surat pribadi dengan mengisi bagan yang telah disediakan. Adapun bagan tersebut berisi tentang siapa, kapan, bagaimana, dimana, mengapa. Setelah itu siswa akan menyadur surat pribadi model dengan mengganti unsur tokoh dan latar yang sesuai dengan dunia siswa. 2) Tingkat Mengolah Pada tingkat olah siswa akan mengolah hasil saduran namun hanya beberapa unsur. Unsur tersebut adalah tokoh, latar, dan alur. Pertimbangan digunakannya tiga unsur karena unsur tokoh, latar, dan alur adalah unsur
yang paling mudah dikembangkan secara kreatif dan untuk efisiensi waktu pembelajaran. Pada tingkat mengolah tokoh, yang dilakukan siswa yakni dengan menambah tokoh dalam cerita, mendeskripsikan watak tokoh, dan mengubah cerita secara relatif sama. Sedangkan pada tingkat mengolah alur cerita, kegiatan siswa adalah dengan membuat urutanurutan peristiwa baru. 3) Tingkat Mengembangkan Tingkat mengembangkan dilakukan siswa setelah tingkat mengolah. Pada tingkat ini, siswa akan mengembangkan tema baru, mengembangkan tokoh baru, mengembangkan latar baru, dan mengembangkan peristiwa yang baru. Adapun rincian dari setiap unsur yang dikembangkan adalah (a) tema dikembangkan secara orisinil dan unik, (b) mengembangkan tokoh dengan melengkapi dilaog, monolog, dan komentar, (c) mengembangkan latar dengan mendeskripsikan secara rinci, (d) mengembangkan peristiwa dalam kalimat secara lengkap, dan (e) menggunakan bahasa yang komunikatif. C. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan secara bersiklus. Siklus I dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi demikian juga siklus-siklus berikutnya. Dalam PTK sekaligus guru-guru dapat meneliti sendiri terhadap
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
195
kegiatannya sendiri yang dilakukan di kelasnya sendiri. Dengan melibatkan siswanya melalui tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi, PTK dapat dilakukan tanpa mengganggu pembelajaran yang laindan tidak akan membebani pekerjaan guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari. PTK dapat dilakukan secara integrasi dengan kegiatan sehari hari. Justru dengan PTK guru dapat meningkatkan kualitas proses dan produk pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, dapat didefinisikan bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat praktis dengan melakukan tindakan tindakan yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran yang ada (Kasihani, 1998:1). Penelitian ini dilakukan di kelas dengan teknik putaran atau siklus. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Kasreman. Adapun dasar pemilihan kelas VIII-G karena keaktifannya lebih tampak dibanding dengan kelas yang lain. Dengan demikian dapat memudahkan pelaksanaan penelitian ini, karena melibatkan guru mata pelajaran dan kolabulator yang sudah ditunjuk. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yakni Agustus -September 2015 dengan subjek penelitian 28 siswa.
Pembelajaran (RPP), LKS, Pengaturan siswa dan perencanaan pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran. Penetapan Target Penelitian Adapun penetapan target pencapaian hasil penelitian yang ditetapkan peneliti siswa mampu memperoleh nilai ≥ 70 sedangkan ketuntasan secara klasikal peneliti menetapkan prosentase sebesar 85%. Apabila dalam penerapan setiap siklusnya belum mencapai target tersebut maka akan dilakukan perbaikan sampai target tercapai. Rencana Tindakan Tindakan penelitian sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Tindakan itu berupa pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Yakni proses pembelajaran berlangsung. Dalam tindakan terjadi interaksi belajar mengajar antara siswa, materi, strategi dan guru dalam satu proses pembelajaran. Observasi Observasi dilakukan untuk melihat gejala yang tampak saat pembelajaran berlangsung. Gejala ini berupa tingkah laku dan peran siswa saat melaksanakan menulis surat pribadi strategi M-3 (menulis bersama). Observasi dilakukan melalui lembar observasi sebagai sebagai penuntun dalam mengamati objek. Hasil observasi digunakan untuk membantu analisis data.
Prosedur Penelitian Perencanaan Dalam perencanaan tindakan yang akan dilakukan di kelas untuk perbaikan, perubahan dan peningkatan sebagai solusinya. Rencana tersebut dengan menyiapkan program pembelajaran, Silabus, Rencana Pelaksanaan
Observasi yang dilakukan setiap siklusnya terbagi menjadi dua yakni observasi dalam proses pembelajaran dan observasi terhadap hasil pembelajaran. Untuk observasi proses, hal yang diamati adalah minat siswa selama pembelajaran. Minat yang di amati meliputi (1) bersifat responsif dalam belajar, (2) melakukan
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
196
kerjasama, (3) aktif dalam diskusi, (4) menyelesaikan latihan. Refleksi (Teknik Analisa Data) Analilsis data dilakukan berdasarkan tahapan analisa model mengalir yang dikemukakan Miles dan Huberman (1992:18). Kegiatan analisis tersebut ada tiga tahapan yakni (1) tahap reduksi data, (b) tahap penyajian data, dan (3) tahap penarikan kesimpulan. Analisis data dapat dilakukan selama dan sesudah penelitian dengan bertumpu pada proses dan hasil belajar. Reduksi data dilakukan pada saat dan sesudah kegiatan pengumpulan data berupa minat, latar, dan situasi pembelajaran, berlangsung. Penyajian data dilakukan dengan memaparkan semua data yang telah direduksi. Data penelitian sudah diorganisasikan dan diklasifikasikan pada masing-masing tahapan. Melalui penyajian data ini diharapkan akan tergambar bagaimanakah penggunaan metode yang digunakan dalam pembelajaran menulis sekaligus mengetahui apakah prestasi belajar menulis surat pribadi bisa meningkat atau tidak. D. HASIL PENELITIHAN DAN PEMBAHASAN Pratindakan Subjek penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-G yang berjumlah 28 siswa. Sebagaimana disampaikan dalam bab I bahwa prestasi pembelajaran menulis surat pribadi siswa kelas VIII-G semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011 masih sangat rendah. Rendahnya prestasi belajar tersebut diindikasikan, dari 28 siswa yang
dinyatakan tuntas sebesar 14 siswa atau 50% siswa sedangkan 50% atau 14 siswa masih belum tuntas. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa, di antaranya bahwa porsi pembelajaran menulis masih belum banyak mendapat perhatian dari guru, siswa pun masih kurang terbiasa untuk menulis, apalagi jika pembelajaran menulis surat pribadi. Hal ini terjadi karena guru belum memberikan bimbingan kepada siswa secara maksimal. Hasil Penelitian Siklus I Hasil observasi pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa siswa dalam menulis surat pribadi masih banyak yang kesulitan terutama memulai menulis surat pribadi. Dengan strategi M-3 maka kegiatan pembelajaran masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Observasi siklus I meliputi minat siswa dan juga observasi terhadap hasil siswa dalam menulis surat pribadi. Observasi terhadap minat belajar siswa dilakukan selama siklus II berlangsung, hasilnya dapat diidentifikasi bahwa selama pembelajaran siklus I diketahui bahwa dari 28 siswa kelas VIIIG, mengerjakan latihan menulis sebanyak 46%, mendiskusikan materi sebanyak 54%, Saling memberi masukan perbaikan surat yang ditulis sebanyak 61% dan menyelesaikan tugas dengan benar sebanyak 50%. Jika dirata-rata minat siswa dalam pembelajaran sebesar 53% atau berkriteria cukup. Setelah penerapan siklus I, siswa menulis surat pribadi dengan berbagai tujuan dan hasilnya diserahkan pada guru untuk dilaklukan penilaian. Dan setelah
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
197
dilakukan penilaian, hasilnya dapat dibuat
dalam bentuk grafik sebagai berikut.
Grafik 1: Prestasi Belajar Siklus I 16 14 12 10 Frekwensi 8 6 4 2 0 50-59
60-69
70-79
80-89
90-100
Nilai
Berdasarkan grafik 1 dapat dijelaskan bahwa setelah penerapan siklus I, kemampuan siswa dalam menulis surat pribadi hasilnya lebih baik dari sebelum tindakan. Dari 28 siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 57% dan yang belum tuntas sebanyak 43%. Nilai tertinggi siklus I sebesar 73 dan terendah 53. Dengan hasil ini, meskipun ada peningkatan akan tetapi masih di bawah target penelitian yakni ketuntasan sebesar 85%. Dengan hasil tersebut maka direkomensikan untuk melanjutkan penelitian pada siklus II sehingga target penelitian bisa tercapai Hasil Penelitian Siklus II Hasil observasi pelaksanaan siklus II menunjukkan bahwa siswa siswa sudah mulai mampu menarapkan tahapan menulis, yakni dari pramenulis, pengedaran dan penyuntingan. Dengan strategi M-3 maka kegiatan pembelajaran
masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Observasi siklus II meliputi minat siswa dan juga observasi terhadap hasil siswa dalam menulis surat pribadi. Observasi terhadap minat belajar siswa dilakukan selama siklus I berlangsung, hasilnya dapat diidentifikasi bahwa selama pembelajaran siklus II diketahui bahwa dari 28 siswa kelas VIIIG, mengerjakan latihan menulis sebanyak 64%, mendiskusikan materi sebanyak 61%, Saling memberi masukan perbaikan surat yang ditulis sebanyak 64% dan menyelesaikan tugas dengan benar sebanyak 68%. Jika dirata-rata minat siswa dalam pembelajaran sebesar 64% atau berkriteria tinggi. Setelah penerapan siklus II, siswa menulis pengalamannya dalam bentuk Surat Pribadi hasilnya sudah lebih baik dari siklus I. Setelah dilakukan penilaian, hasilnya dapat dibuat dalam bentuk grafik sebagai berikut.
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
198
Grafik 2: Prestasi Belajar Siklus II 20 18 16 14 12 Frekwensi 10 8 6 4 2 0 50-59
60-69
70-79
80-89
90-100
Nilai
Berdasarkan grafik 2 dapat dijelaskan bahwa setelah penerapan siklus II, kemampuan siswa dalam menulis bahasa Jawa dalam bentuk surat pribadi hasil lebih baik dari sebelum tindakan. Dari 28 siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 71% dan yang belum tuntas sebanyak 29%. Nilai tertinggi siklus II sebesar 77 dan terendah 60. Dengan hasil ini, meskipun ada peningkatan dibanding siklus I akan tetapi masih di bawah target penelitian yakni ketuntasan sebesar 85%. Mengingat hasil penelitian masih di bawah target penelitian, maka direkomdasikan untuk melanjutkan penelitian pada siklus III dengan beberapa perubahan berdasarkan kekurangan siklus II. Hasil Penelitian Siklus III Hasil observasi pelaksanaan siklus III menunjukkan bahwa siswa siswa sudah mampu menarapkan tahapan menulis yakni dari pramenulis, pengedaran dan penyuntingan. Dengan strategi M-3maka
kegiatan pembelajaran masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Observasi siklus III juga meliputi minat siswa dan juga observasi terhadap hasil siswa dalam menulis surat pribadi. Observasi terhadap minat belajar siswa dilakukan selama siklus III berlangsung, hasilnya dapat diidentifikasi bahwa selama pembelajaran siklus III diketahui bahwa dari 28 siswa kelas VIIIG, Mengerjakan latihan menulis sebanyak 86%, Mendiskusikan materi sebanyak 79%, Saling memberi masukan perbaikan surat yang ditulis sebanyak 82% dan menyelesaikan tugas dengan benar sebanyak 79%. Jika dirata-rata minat siswa dalam pembelajaran sebesar 81% atau berkriteria tinggi. Setelah penerapan siklus III, siswa menulis pengalamannya dalam bentuk Surat Pribadi hasilnya sudah lebih baik dari siklus I dan siklus II Setelah dilakukan penilaian, hasilnya dapat dibuat dalam bentuk grafik sebagai berikut.
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
199
Grafik 3: Prestasi Belajar Siklus III 18 16 14 12 10 Frekwensi 8 6 4 2 0 50-59
60-69
70-79
80-89
90-100
Nilai
Berdasarkan grafik 3 dapat dijelaskan bahwa setelah penerapan siklus III, kemampuan siswa dalam menulis surat pribadi sudah lebih baik dari siklus sebelumnya. Dari 28 siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 96% dan yang belum tuntas sebanyak 4%. Nilai tertinggi siklus III sebesar 87 dan terendah 63. Dengan hasil ini, tampaknya telah terjadi peningkatan prestasi yang cukup signifikan dibanding siklus sebelumnya bahkan tingkat ketuntasan sudah mencapai 11% di atas target yang ditetapkan 85%. Mengingat hasil penelitian 11% di atas target penelitian maka penelitian dianggap sudah selesai dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil siklus yang berbentuk data dan berhubungan dengan masalah penelitian sudah diuraikan di atas. Validitas data terletak pada aplikasinya dan terpecahkannya masalah penelitian. Berikut ini data tersebut dianalisis berdasarkan interpretasi yang diawali dengan deskripsi komperatif masingmasing putaran dan diakhiri dengan interpretasi penulis. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa bereaksi positif terhadap
kegiatan bersama dari pada belajar secara individu. Berdasarkan pendeskripsian di atas diperoleh kesan tentang pelaksanaan masing-masing siklus yang mengarah pada pemantauan langkah-langkah yang tepat bagi kegiatan menulis surat pribadi. Materi yang cocok dalam menulis bahasa Jawa seperti halnya karakteristik perasaan pribadi karena keberadaan teman untuk diungkapkan melalui surat, siswa bebas berkreasi sesuai dengan kondisi, keinginan, pengalaman dan pengetahuan siswa. Dalam menulis surat pribadi perasaan pribadi karena keberadaan teman untuk diungkapkan melalui surat, siswa harus mengingat kembali beberapa perasaan pribadi karena keberadaan teman untuk diungkapkan melalui surat untuk dipilih satu peristiwa yang paling berkesan. Peran guru hanya sebatas fasilitator yang memberikan dukungan bagi siswa. Dari ketiga siklus, keberhasilan yang terbanyak adalah kebebasan siswa dalam menulis dan pengalaman dan saling memberikan masukan antar siswa. Hak tersebut memiliki kelebihan-kelebihan (1) siswa terdorong menerangkan ide-idenya. (2) dominasi guru mulai berkurang, sebab siswa aktif. (3) memungkinkan menerapkan pola induktif, sebab pola
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
200
induktif pun berperan besar dalam dalam memotivasi siswa untuk lebih sering dalam menulis surat pribadi , pemilihan materi, pembelajaran yang tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran menulis surat pribadi membuat siswa lebih mudah melakukan kegiatan menulis (4) materi yang dipilih harus mampu memotivasi siswa untuk berkreasi dalam menuangkan ide-idenya. Wawasan dan kemampuan guru dalam menentukan materi juga akan memberikan arah pada keberhasilan pembelajaran dan siswa harus juga memberikan dukungan dalam pembelajaran sehingga membangun citra pembelajaran di kelas.
Dengan mengacu pada penemuan dan penelitian tindakan ini, disampaikan beberapa saran. Penyampaian saran ini merupakan sumbangan pemikiran mitra peneliti untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pembelajaran menulis surat pribadi. Adapun saran dari penelitian ini guru hendaknya mampu memberikan pelayanan, motivasi dan mencari kelemahan-kelemahan siswa serta memecahkannya sehingga prestasi siswa akan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, 2000. Strategi pembelajaran
E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab IV di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penerapan strategi M-3 tampaknya mampu meningkatkan minat belajar siswa. Artinya kriteria minat belajar siswa mengalami kenaikan dari sedang menjadi minat tinggi. Oleh karena itu, dengan hasil ini maka dapat dikatakan bahwa strategi M-3 efektif dalam meingkatkan minat siswa dalam pembelajaran. Selain mampu meningkatkan minat belajar, penelitian ini juga mampu meningkatkan prestasi belajar yang diindikasikan; jika pada siklus I ketuntasan sebesar 57% maka pada siklus II meningkat menjadi 71% dan pada siklus III meningkat menjadi 96%. Dengan hasil ini maka dapat dikatakan bahwa strategi M-3 efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Saran
Yang Efektif. Yogjakarta:Media Ambary, 1998. Retorika Dalam Menulis. Jakarta. P2LPTK Azwar,
Saifudin. Penelitian.
1998. Jogjakarta.
Metode Pustaka
Belajar Depdiknas. 2004. Pedoman Pengolahan Data Untuk Pelaporan Hasil Belajar, Jakarta: Dikdasmen Djamarah, Bahri, S dan Aswan,Z 1996. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta Gugus, Mardini. 1999. Peningkatan Kemampuan menulis Puisi Menggunakan Strategi M-3. Jurnal Gentengkali No 3 Tahun III Surabaya Proyek PPM SLTP JATIM Kasihani, Kasballah. 1998 Penelitian Tindakan Kelas. Malang. IKIP Malang
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
201
Miles, Matthew B dan huberman, A Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta. Universitas Indonesia Press. Suyanto, K.K.E. 1997.Penelitian Tindakan Kelas sebagai Refleksi Pengajaran. Malang: PPS UM
JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
202