ARTIKEL ILMIAH
UPAYA MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BERSAHABAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS DI KELAS IV E SDIT AL-AZHAR KOTA JAMBI
Diajukan Oleh:
IGA OKTIA RAHMAWATI A1D112089
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
1
UPAYA MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BERSAHABAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS DI KELAS IV E SDIT AL-AZHAR KOTA JAMBI
Iga Oktia Rahmawati Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Jambi
[email protected]
ABSTRAK This research is based on the fact that in the friendly character of the fourth grade students of E SDIT Al Azhar, Jambi is still low, it is seen from the time students discuss in the study group there are still many students who have not given their opinion, there are still many students who have not given their opinion and Listening to opinions in class discussions, there are still many students who do not care about their friends who are less able to understand the lesson, students are less active in social and cultural activities in the classroom and at least students who talk to teachers to ask questions. This classroom action research aims to improve to improve the value of friendly character by using cooperative learning model of Teams Games Tournaments (TGT) type in fourth grade students of E SDIT Al Azhar Jambi. The subject of this class action research is 21 students of grade IV E SDIT AlAzhar Jambi City. This form of research is a classroom action research (PTK) consisting of two cycles, each cycle consists of four stages of planning, implementation, observation and reflection. Techniques of data collection using observations made during the learning took place, interviews and documentation. Data analysis techniques use quantitative analysis and qualitative analysis. The results of this study show the application of Teams Games Tournaments (TGT) model can increase the value of friendly characters in students. Based on observation sheet of student friendly character on observation pre cycle friendly character of student get percentage 33,33%, after done action at cycle I get percentage 47,62% and cycle II get percentage 80,96%. Based on the results of this study, it can be concluded that the application of cooperative learning model Teams Games Tournament (TGT) type in learning can increase the value of students' friendly characters in grade IV E SDIT Al-Azhar Jambi City. It is seen that the students have given their opinions in group learning, the students have given and listened to the opinions in the class discussion, the students have been active in the social and cultural activities in the class, and the students have dared to talk to the teacher to ask about the matters that the melum is understood.
Keywords : Friendly Character. Cooperative. Teams Games Tournament
2
Pada
PENDAHULUAN Nilai-nilai
budaya
dan
karakter
saat
peneliti
melakukan
observasi di kelas IV E SDIT Al-Azhar
bangsa ada 18, salah satunya adalah
yang
karakter bersahabat atau komunikatif.
menemukan
Siswa yang memiliki karakter bersahabat
terjadi di kelas. Peneliti masih menemukan
selalu
untuk
siswa yang masih membuang sampah
menyapa dengan bahasa yang santun.
kedalam laci meja, siswa yang masih
Hubungan yang baik selalu dibangun
terlambat masuk ke dalam kelas pada saat
termasuk memberikan rasa simpatik dan
bel masuk sudah berbunyi, siwa yang
empati
yang
masih belum menyelesaikan tugas yang
mengenalnya. Bagi siswa yang memiliki
diberikan oleh guru, siswa yang maslas
karakter yang bersahabat begitu cepat
mengerjakan kegiatan rutin solat sunat
mendapatkan
respon.
duha sebelum keluar main, pada saat siswa
Bahkan mereka yang memiliki karakter
berdiskusi dalam kelompok belajar masih
bersahabat memiliki kemampuan untuk
banyak siswa yang belum memberikan
memahami pikiran, sikap dan perilaku
pendapatnya, masih banyak siswa yang
orang lain. Itulah sebabnya, siswa yang
belum
memiliki
menunjukan
kepada
keinginan
setiap
perhatian
karakter
orang
dan
berjumlah
21
orang,
peneliti
berbagai masalah yang
memberikan
pendapat
dan
bersahabat
sangat
mendengarkan pendapat dalam diskusi
karena
selalu
kelas, masih banyaknya siswa yang tidak
menunjukan sikap yang damai, dapat
peduli terhadap temannya yang kurang
bekerja
dapat
mampu dalam memahami pelajaran, siswa
merasakan apa yang dirasakan oleh orang
kurang aktif dalam melakukan kegiatan
lain,
dan
sosial dan budaya di dalam kelas dan
motivasi dari setiap orang, serta dapat
sedikitnya siswa yang berbicara kepada
memberi
guru
disenangi
karena
sama
dapat
dengan
menangkap
respon
yang
baik,
maksud
tepat
untuk
untuk
bertanya.
Peneliti
memberikan kenyamanan dalam bergaul
menyimpulkan bahwa karakter bersahabat
dengan orang lain.
siswa pada kelas IV E masih rendah dan
Menurut “Bersahabat
Sutlistyowati atau
(2012:75)
komunikatif
perlu
adalah
diperbaiki.
Kemudian
peneliti
melakukan kegiatan pra siklus untuk
tindakan yang memperlihatkan rasa senang
menguatkan
hasil
dari
observasi
berbicara, bergaul, dan bekerja sama
sebelumnya. Dari hasil observasi pra
dengan orang lain”.
siklus, karakter bersahabat pada siswa IV E SDIT Al-Azhar Jambi mendapatkan 3
presentase 33,33%. Karena pada saat
bukan mencetak siswa untuk menjadi
kegiatan pra siklus dilakukan ditemukan
seorang yang pintar saja tetapi, melalui
siswa
pembelajaran
yang
belum
memberikan
diharapkan
terjadinya
pendapatnya dalam kelompok belajar pada
perubahan siswa baik dilihat dari aspek
saat diskusi kelompok, masih banyaknya
kognitif, afektif maupun psikomotornya.
siswa yang tidak peduli terhadap temannya
Permasalahan di lapangan tentang
yang kurang mampu dalam memahami
pelaksanaan pembentukan karakter di
pelajaran, masih banyaknya siswa yang
sekolah dasar adalah disebabkan oleh wali
belum
kelas
memberikan
pendapat
dan
yang
kurang
mengoptimalkan
mendengarkan pendapat siswa yang lain
kelompok belajar yang sesuai dengan
pada saat diskusi kelas berlangsung, siswa
model pembelajaran yang ada. Sesuai
yang masih malu untuk maju kedepan
dengan pengakuan wali kelas IV E di
kelas dalam membacakan hasil diskusi
SDIT Al Azhar Jambi yaitu Ibu Widiya
kelompok, siswa yang masih memilih
Saputri Wulandari, S.Pd yang mengatakan
kelompok belajar yang telah ditentukan
bahwa tidak menggunakan model-model
oleh guru dan sedikitnya siswa yang
pembelajaran
dengan
berbicara kepada guru untuk bertanya.
menggunakan
pembentukan
Ketepatan
guru
dalam
memilih
optimal,
beliau
kelompok
dalam belajar untuk siswanya tetapi tidak
model pembelajaran merupakan hal yang
mengikuti
model-model
penting untuk memperoleh hasil belajar
yang sesuai, sehingga tujuan pembentukan
yang optimal. Begitupun pada proses
karakter kurang pada saat pembelajaran
pembentukan karakter, guru harus mampu
berlangsung. Siswa dibentuk kelompok
memilih model yang tepat untuk dapat
dalam
meningkatkan karakter bersahabat pada
mengerjakan dengan cara individu karena
siswa.
mereka tidak mempunyai tujuan yang
belajar,
tetapi
pembelajaran
siswa
masih
Realita yang sering terjadi dalam
sama, siswa hanya mementingkan nilai
pola pengajaran di sekolah cenderung
yang tinggi dalam hasil belajarnya. Dapat
kurang mampu menumbuhkan karakter
disimpulkan bahwa kurangnya karakter
pada siswa. Hasil proses belajar
bersahabat pada siswa disebabkan oleh
pada
siswa tidak di arahkan sebagai proses
keterbatasan
pembentukan perilaku, tetapi lebih ke
menggunakan model pembelajaran. Wali
aspek pencapaian hasil belajarnya saja.
kelas seharusnya menggunakan model
Padahal tujuan pembelajaran di sekolah
pembelajaran yang bervariasi, sehingga 4
guru
kelas
dalam
dalam
proses
dapat
TGT, dan sebagainya”. Peneliti mengambil
karakter
model TGT selain membuat peserta didik
pembelajaran
meningkatkan
pembentukan
bersahabat pada siswa.
bermain sambil belajar untuk berinteraksi
Masalah ini tidak dapat dibiarkan secara
terus
menerus,
karena
kepada peserta didik lainnya, juga untuk
akan
menumbuhkan sikap kerjasama yang baik
berdampak kepada siswa itu sendiri. Siswa
dalam melakukan tujuan yang sama pada
yang mempunyai karakter bersahabat yang
pembelajaran di kelas.
masih rendah tidak bisa bekerja sama dengan
baik
dan
hanya
Model
akan
ini
pembelajaran
merupakan yang
model dilakukan
mengandalkan siswa yang lainnya saja.
perkelompok, guru mengajak siswa untuk
Siswa
melakukan kerja sama antar siswa dalam
yang
kurang
mampu
dalam
menangkap materi pembelajaran akan
pembelajaran
semakin tertinggal karena temannya yang
membangun komunikasi yang baik antar
lain lebih memilih untuk mencari teman
siswa yang dapat mempengaruhi proses
belajar yang dapat diandalkan dan siswa
pembelajaran menjadi baik dan lebih
hanya berteman dengan teman yang
bermakana.
dianggapnya
keunggulan
dapat
membuat
dirinya
nyaman. Sehubungan dengan masalah di atas
sehingga
Model yaitu
permainan
yang
semangat
belajar
siswa
ini
dapat
memiliki
megandung bisa
unsur
menggairahkan
siswa,
siswa
juga
peneliti tertarik untuk mencobakan satu
mendapatkan pengalaman baru serta dapat
model
berfikir kreatif, kritis dan aktif.
pembelajaran
yang
dapat
di
gunakan dalam proses pembelajaran di kelas yaitu model kooperatif tipe Teams
METODE PENELITIAN
Games Tournaments (TGT) karena salah satu
karakteristik
bersahabat
Subjek pada penelitian ini yaitu
adalah
siswa kelas IV E SDIT AL-AZHAR
yang luar
Jambi. Jumlah siswa pada kelas ini yaitu
diberikan
sebanyak 21 orang yang terdiri dari 9
pendekatan kooperatif dan kolaboratif
orang siswa perempuan dan 12 siswa laki-
pada saat belajar.
laki. Objek pada penelitian ini adalah
menunjukan perkembangan biasa
jika
peserta
didik
Menurut Fathurrohman (2015:45) mengatakan
“pembelajaran
berupa variabel yang diselidiki dalam
kooperatif
rangka memecahkan permasalahan yang
dikembangkan kedalam beberapa teknik,
telah dirumuskan yaitu meningkatkan nilai
seperti Think Pair Share, Jigsaw, STAD,
karakter 5
bersahabat
siswa
dengan
menggunakan
model
pembelajaran
mengetahui
peningkatan
karakter
kooperatif tipe Teams Games Tournament
bersahabat siswa. Adapun kisi-kisi dari
(TGT).
masing-masing indikator pada lembar Penelitian
dilaksanakan
pada
observasi
aktivitas
semester ganjil 2016/2017. Penelitian ini
observasi
karakter
dilaksanakan di kelas IV E SDIT AL-
sebagai berikut:
AZHAR Jambi. Penelitian ini adalah
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Observasi Aktivitas
penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
Guru
bersifat kolaboratif. Model penelitian yang
guru
dan
bersahabat
lembar siswa
No
Aktivitas guru
Deskripsi aktivitas guru
1
Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran
Melakukan doa
2
Menyampaikan materi
3
Membimbing siswa dalam berdiskusi dengan kelompoknya.
4
Melakukan turnamen dimana mengelompokkan siswa yang homogen dari setiap kelompok untuk ditandingkan
Menjelaskan materi yang relevan dengan tujuan pembelajaran Menjelaskan dengan memperhatikan kondisi siswa Memberi kesempatan pada siswa untuk merespon penjelasan dan memberi pendapat Mengatur pembentukan jumlah siswa tiap kelompok dan posisi tempat duduk Memberi pengawasan pada siswa untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok Memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan hasil diskusi Mempersiapkan soal game Membentukan kelompok homogen disesuaikan untuk ditandingkan. Membentuk kelompok dengan meminimalisir kegaduhan.
5
Setelah dikelompokkan sesuai kemampuan, guru menyampaikan permainan
Memberitahukan peraturan pada permainan akademik Memberikan pengawasan terhadap tingkah laku siswa agar kondusif pada turnamen
dipakai pada penelitian ini adalah model Kemis dan Mc. Taggart. Berdasarkan model Kemis dan Mc. Taggart, masing-masing siklus terdiri dari 4 komponen yaitu: 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Penelitian dilakukan dalam siklus yang berulang-ulang dan berkelanjutan , yang artinya semakin lama diharapkan semakin meningkat perubahan atau pencapaian hasilnya. Banyaknya siklus tergantung pada
keberhasilan
guru
dalam
melaksanakan penelitian tindakan tersebut. Teknik menggunakan
pengumpulan instrumen
data berupa
pengamatan atau observasi. Observasi digunakan peneliti karena banyak kejadian penting yang hanya dapat diperoleh selama observasi. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keaslian dan akurasi data yang diperoleh dari lapangan. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana karakter bersahabat siswa telah meningkat. Peneliti menetapkan 4 indikator untuk 6
Mengkondisikan kelas Menyampaikan tujuan pembelajaran
6
akademik dan mengkondisikan pada permainan.
Mengungkapkan reward bagi pemenang permainan
Menutup pelajaran memberikan kesimpulan
Memberi umpan balik pada siswa Menyimpulkan kegiatan pembelajaran Menutup pembelajaran dengan doa
dan
vidio atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti. Dokumentasi berfungsi agar setiap hasil dari
peningkatan
siswa
terbukukan
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Karakter
2
3
4.
Memberi dan mendengarkan pendapat dalam diskusi di kelas. Aktif dalam kegiatan sosial dan budaya di kelas.
Berbicara dengan guru
yang
Dokumentasi
juga
berupa
Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dari penelitian. Analisis penelitian menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Penghitungan data kuantitatif adalah dengan menghitung skor akhir berdasarkan skor yang diperoleh dari lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. a. Data
dari
Karakter
4
indikator
dan
masing-masing
indikator terdapat 3 deskriptor. Lembar observasi siswa menggunakan penilaian dengan ketentuan (1) mendapat skor 1 jika deskriptor terlaksana. (2) Mendapat skor 0 jika deskriptor tidak terlaksana. Pemberian skor dilakukan pada setiap individu. Dengan langkah-langkah
observasi. Wawancara pada siswa hanya pertama
Observasi
Lembar observasi siswa terdiri
tidak dapat/kurang jelas diamati pada saat
siklus
Hasil
Bersahabat.
menanyakan dan mengetahui hal hal yang
pada
baik
dibuat oleh guru. Deskripsi Memberikan pendapat dalam kelompok Mendengarkan pendapat teman dalam kelompok Membantu teman dalam kelompok Berani Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Mendengarkan pendapat dalam diskusi di kelas Memberi pendapat dalam diskusi kelas Menerima kelompok yang telah ditentukan Mengikuti peraturan dengan baik Senang terhadap keberhasilan kelompok yang lain Berbicara dengan sopan terhadap guru Menjawab pertanyaan guru dengan semampunya Berani bertanya kepada guru
Pedoman wawancara disusun untuk
dilakukan
dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
Bersahabat Siswa Indikator Memberikan pendapat dalam kerja kelompok di kelas
bersahabat
dilakukan dari siklus I sampai siklus terakhir.
No 1
karakter
sebagai berikut:
pada
1. Memberikan
pertemuan terkhir.
skor
pada
masing-
masing indikator.
Teknik dokumentasi adalah teknik
2. Menjumlahkan
pengumpulan data yang memanfaatkan
dan
menghitung
jumlah seluruh skor indikator yang
dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto, 7
didapatkan
siswa
dengan
rumus
penilaian dengan ketentuan (1) mendapat
sebagai berikut:
skor 1 jika melakukan deskriptor. (2) mendapat skor 0 jika tidak melakukan deskriptor.
(Amirono dan Daryanto, 2016:110)
Pemberian skor dilakukan pada
3. Selanjutnya skor akhir yang telah
setiap pertemuan. Dengan langkah-langkah
didapat pada setiap individu di setiap
sebagai berikut:
pertemuan, dibuat predikat yang telah ditetukan
sebagai
berikut:
1. Memberikan
(1)
skor
pada
masing-
masing deskriptor.
mendapatkan predikat SB (Sangat
2. Mencari skor akhir dengan rumus
Baik) jika mendapatkan skor akhir
sebagai berikut:
3.25 – 4.00. (2) mendapatkan predikat B (Baik) jika mendapatkan skor akhir 2.50 – 3.24. (3) mendapatkan predikat
(Amirono dan Daryanto, 2016:110)
C (Cukup) jika mendapatkan skor
Selanjutnya skor akhir yang telah
akhir 1.75 – 2.49. (4) mendapatkan
didapat pada setiap pertemuan dibuat
predikat K (Kurang) jika mendapatkan
predikat yang telah ditetukan sebagai
skor akhir 1.00 – 1.74 (Amirono dan
berikut: (1) mendapatkan predikat SB
Daryanto, 2016:110).
(Sangat Baik) jika mendapatkan skor akhir
4. Setelah itu mencari rata-rata untuk
3.25 – 4.00. (2) mendapatkan predikat B
mendapatkan penilaian untuk masing-
(Baik) jika mendapatkan skor akhir 2.50 –
masing siklus.
3.24. (3) mendapatkan predikat C (Cukup)
5. Selanjutnya menghitung presentase jumlah
siswa
yang
jika mendapatkan skor akhir 1.75 – 2.49.
mendapatkan
(4) mendapatkan predikat K (Kurang) jika
predikat minimal baik di dalam kelas
mendapatkan skor akhir 1.00 – 1.74
dengan rumus sebagai berikut:
(Amirono dan Daryanto, 2016:110).
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penilitan yang b. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru.
telah dilakukan dari siklus 1 sampai siklus
Lembar observasi guru terdiri dari
2 menunjukan bahwa model pembelajaran
6 aktivitas dan 18 deskripsi aktivitas.
kooperatif tipe Teams Games Tournaments
Lembar observasi
(TGT) dapat meningkatkan
guru menggunakan 8
karakter
bersahabat pada siswa kelas IV E SDIT
perbedaan
yang
dibentuk
dalam
Al-Azhar Jambi.
mengkelompokan siswa yang dilakukan
Dari hasil observasi pra siklus yang
oleh guru pada model pembelajaran TGT
dilakukan sebelum memberikan tindakan
dapat membuat siswa bekerja sama dan
dengan menggunakan model pembelajaran
berinteraksi dengan siswa yang lainnya.
kooperatif tipe TGT didapatkan hasil
Pada siklus 1 diperoleh data yang
observasi dengan presentase 33,33% atau
bersumber dari hasil observasi guru dan
baru 7 orang siswa yang mendapat
observasi siswa. Observasi aktivitas guru
predikat baik pada karakter bersahabat di
pada siklus 1 memperoleh data dengan
dalam kelas. Setelah dilakukan penelitian
skor 2,67 dengan predikat baik. Pertemuan
dengan menggunakan model pembelajaran
pertama diperoleh data aktivitas guru
kooperatif tipe TGT terlihat peningkatan
dengan skor 2,67 dengan predikat baik dan
terhadap karakter bersahabat pada siswa.
pertemuan kedua diperoleh data aktivitas
Menurut Yaumi (2014:107) salah satu
guru dengan skor 2,67 dengan predikat
karakteristik
baik. Pada Observasi karakter bersahabat
bersahabat
adalah
menunjukan perkembangan
yang luar
biasa
jika
peserta
pada
siklus
1
mendapatkan
diberikan
persentase 47,62% atau setara dengan 10
pendekatan kooperatif dan kolaboratif
orang siswa yang mendapatkan predikat
pada saat belajar. Dengan menggunakan
baik dari 21 siswa. Pada siklus 1 belum
model pembelajaran kooperatif tipe TGT
mencapai
siswa membetuk kelompok kecil yang
diinginkan yaitu dengan persentase 75%
diarahkan
atau
untuk
didik
siswa
menciptakan
kriteria
sekitar
16
keberhasilan
siswa
yang
yang
harus
pembelajaran yang saling berinteraksi dan
mendapatkan predikat
saling bekerja sama dalam pembelajaran
penelitian ini dapat dikatakan belum
yang dilakukan di kelas sehingga karakter
berhasil. Pada siklus 1 telah terjadi
bersahabat pada siswa dapat meningkat.
peningkatan
Menurut Fathurrahman (2015:55) TGT
karakter bersahabat siswa dengan hasil
adalah salah satu model pembelajaran
observasi
kooperatif yang menempatkan siswa dalam
menggunakan
kelompok-kelompok
yang
tournament (TGT). Tetapi, pada siklus 1
beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa
belum mencapai kriteria keberhasilan yang
yang memiliki kemampuan, jenis kelamin
telah di tentukan sehingga perlu dilakukan
dan suku atau ras yang berbeda. Dengan
penelitian yang akan dilaksanakan pada
belajar
9
terhadap
sebelum model
baik sehingga
hasil
diberi teams
observasi
tindakan games
siklus 2. Dengan kekurangan-kekurangan
dilaksanakan,
yang
pertanyaan
ditemukan
seperti
guru
belum
siswa yang
belum
menjawab
diberikanoleh
guru
menyampaikan tujuan pembelajaran, guru
dengan semampunya, kurangnya siswa
kurang
materi
dalam bertanya kepada guru terhadap hal
pembelajaran secara relevan dengan tujuan
yang belum dipahami. Adapun yang perlu
pembelajaran, guru belum menjelaskan
dilakukan untuk siklus selanjutnya adalah
pembelajaran
sebagai berikut: guru perlu menyampaikan
kondisi
terampil
menjelaskan
dengan
siswa,
belum
memberi
tujuan pembelajaran kepada siswa, guru
siswa
untuk
perlu mengawasi diskusi, dan memotivasi
meningkatkan partisipasi siswa dalam
siswa untuk selalu memberikan pendapat,
kelompok,
memberi
mendengarkan pendapat, membantu teman
kesempatan dalam menyampaikan hasil
pada saat di dalam kelompok, guru perlu
diskusi di depan kelas, guru belum
mengingatkan arti bekerja sama di dalam
membentuk
kelompok
kepada
meminimalisir kegaduhan, guru belum
memberi
kesempatan
memberi pengawasan terhadap turnamen
meyampaikan hasil diskusi di depan kelas,
agar kondusif pada saat turnamen, guru
guru perlu memotivasi siswa untuk berani
belum memberikan kesempatan untuk
dalam meyampaikan hasil diskusi di depan
bertanya kepada siswa terhadap hal yang
kelas tanpa merasa malu dan takut salah,
belum dipahami, guru belum memberikan
guru perlu membiasakan siswa untuk
umpan
diakhir
mengacungkan tangan pada saat akan
prmbelajaran, siswa belum berpartisipasi
memberikan pendapat, guru perlu menegur
dalam memberikan pendapat di dalam
siswa jika siswa tidak memperhatikan pada
kelompok, siswa belum mendengarkan
saat guru memberikan materi pembelajaran
pendapat dalam kelompok, siswa belum
dan diskusi kelas berlangsung, guru perlu
membantu
memberikan
pengawasan
guru
memperhatikan
pada
guru
belum
kelompok
balik
kepada
temannya
siswa
dalam
dengan
anggota
acuan
siswa,
dan
guru
untuk
perlu siswa
mengarahkan
kelompok, siswa belum berani tampil
siswa sehingga siswa lebih mudah untuk
untukmembacakan hasil diskusi di depan
mengutarakan jawaban dalam memberikan
kelas,
pendapat,
siswa
belum
mendengarakan
guru
perlu
menjelaskan
pendapat pada diskusi kelas dengan baik,
peraturan turnamen kepada siswa, guru
siswa belum memberikan pendapat pada
perlu
diskusi
bingung
meminimalisir kegaduhan, memberikan
yang
pengawasan terhadap tingkah laku siswa
terhadap
kelas,
siswa
peraturan
masih turnamen
10
membentuk
kelompok
dengan
agar kondusif pada turnamen. guru perlu
kedua diperoleh data aktivitas guru dengan
memberikan
siswa
skor 3,78 yang termasuk dalam sangat
sehingga siswa yang lainnya dapat menjadi
baik. Pada Observasi karakter bersahabat
kelompok
turnamen
siswa pada siklus 2 mendapatkan resentase
berikutnya. guru perlu memberikan acuan,
80,96% yaitu setara dengan 17 siswa yang
memberikan materi yang relevan dan
sudah mendapatkan predikat baik. Pada
mengarahkan siswa sehingga siswa lebih
siklus
mudah untuk mengutarakan jawaban. guru
keberhasilan
perlu memberikan kesempatan kepada
melebihi 75% atau setara 16 siswa yang
siswa untuk bertanya terhadap kesulitan
mendapatkan
pada materi yang diajarkan dan guru Perlu
peneliti tidak untuk melanjutkan kembali
memberi umpan balik pada siswa.
penelitiannya. Hal ini terjadi dikarenakan
motivasi
terbaik
kepada
dalam
ini
sudah yang
mencapai
kriteria
ditentukan
predikat
baik
yaitu
sehingga
Hasil wawancara yang dilakukan
guru telah melakukan kegiatan yang telah
pada siklus 1 menunjukan bahwa siswa
dibuat pada lembar observasi aktivitas
Siswa
mengikuti
guru dan tindakan yang perlu dilakukan
model
pada siklus 2 seperti guru menyampaikan
pembelajaran Teams Games Tournaments
tujuan pembelajaran kepada siswa, guru
karena ada permainan yang ditunggu oleh
mengawasi diskusi, dan memotivasi siswa
siswa pada setiap akhir pembelajaran.
untuk
Semua
dalam
mendengarkan pendapat, membantu teman
mengikuti permainan. Sebagian siswa
pada saat di dalam kelompok, guru
sudah memberikan pendapatnya dalam
mengingatkan arti bekerja sama di dalam
keja kelompok dan semua siswa telah
kelompok kepada siswa, guru memberi
menerima kelompok yang telah ditentukan
kesempatan untuk siswa meyampaikan
oleh guru.
hasil
sangat
pembelajaran
siswa
senang menggunakan
sangat
antusias
selalu
diskusi
memberikan
di
depan
pendapat,
kelas,
guru
Pada siklus 2 diperoleh data yang
memotivasi siswa untuk berani dalam
bersumber dari hasil observasi guru dan
meyampaikan hasil diskusi di depan kelas
observasi siswa. Observasi aktivitas guru
tanpa merasa malu dan takut salah, guru
pada siklus 2 memperoleh data dengan
membiasakan siswa untuk mengacungkan
rata-rata skor 3,67 dengan predikat sangat
tangan
baik. Pertemuan pertama diperoleh data
pendapat, guru menegur siswa jika siswa
aktivitas guru skor 3,56 yang termasuk
tidak memperhatikan pada saat guru
dalam kriteria sangat baik dan pertemuan
memberikan materi pembelajaran dan 11
pada
saat
akan
memberikan
diskusi
kelas
memberikan
berlangsung,
acuan
dan
guru
Peningkatan Karakter Bersahabat Pada Kelas IV E SDIT Al-Azhar Kota Jambi
mengarahkan
100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00%
siswa sehingga siswa lebih mudah untuk mengutarakan jawaban dalam memberikan pendapat, guru menjelaskan peraturan turnamen kepada siswa, guru membentuk kelompok
dengan
kegaduhan,
memberikan
80,96% 33,33%47,62% ObservasiSiklus I Siklus II awal
meminimalisir pengawasan Gambar 4.1 Diagram peningkatan karakter bersahabat pada kelas IV E SDIT Al-Azhar Kota Jambi
terhadap tingkah laku siswa agar kondusif pada turnamen, guru memberikan motivasi kepada siswa sehingga siswa yang lainnya
SIMPULAN DAN SARAN
dapat menjadi kelompok terbaik dalam
Berdasarkan
turnamen berikutnya, guru memberikan
hasil
penelitian
acuan, memberikan materi yang relevan
tindakan kelas yang dilakukan untuk
dan mengarahkan siswa sehingga siswa
meningkatkan karakter bersahabat pada
lebih mudah untuk mengutarakan jawaban,
siswa kelas IV E SDIT Al-Azhar Jambi
guru memberikan kesempatan kepada
dengan menggunakan model pembelajaran
siswa untuk bertanya terhadap kesulitan
kooperatif
pada materi yang diajarkan dan guru
Tournaments) dapat disimpulkan sebagai
memberi umpan balik pada siswa. Setelah
berikut :
tipe
Terjadinya
guru melakukan kegiatan dan tindakan
TGT
(Teams
peningkatan
Games
karakter
yang perlu dilakukan pada siklus 2 ini,
bersahabat pada siswa kelas IV E SDIT
karakter bersahabat siswa meningkat. Hal
Al-Azhar jambi dengan menggunakan
ini terlihat siswa sudah memberikan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT
pendapatnya di dalam belajar kelompok,
(Teams Games Tournaments). Dengan
siswa
siklus I mendapatkan persentase 47.62%
sudah
memberikan
dan
mendengarkan pendapat di dalam diskusi
dengan
kelas, siswa sudah aktif dalam kegiatan
presentase 38.1% dan pertemuan kedua
sosial dan budaya di kelas, dan siswa
mendapat presentase 47.62% sehingga
sudah berani berbicara kepada guru untuk
diperlukan perbaikan pada siklus II. Pada
bertanya
siklus II dalam mendapatkan persentase
terhadap
hal
yang
melum
dipahami. Jika diterapkan pada diagram
80,96%
dapat dilihat sebagai berikut:
mendapat 12
pertemuan
dengan
pertama
pertemuan
presentase
mendapat
pertama
76,19%
dan
pertemuan kedua mendapat presentase
PUSTAKA RUJUKAN Arikuto, suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Amirono dan Daryanto. 2016. Evaluasi & Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media. Darmiatun, Daryanto Suryatri dan Bintoro. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogjakarta: Gava Media. Fadlillah, Muhammad dan Khorida, Lilif Mualifatu. 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Fathurrohman, Muhammad. 2015. ModelModel Pembelajaran Inovatif Alternatif Desain Pembelajaran yang Menyenangkan: Ar-Ruzz Media. Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kurniawan, Samsul. 2013. Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasinya Secara Terpadu Di Ingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi Dan Masyarakat. Yogyakarta: ArRuzz Media. Mugas, Indra. 2014. Penerapan Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Dengan Media Power Point Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas VC SD Islam Hidayatullah Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Negri Semarang.
76,19% sehingga pada siklus II penelitian dihentikan karena sudah mencapai kriteria keberhasilan yang diinginkan yaitu dengan persetase 75%. Berdasarkan
hasil
penelitian
tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan karakter bersahabat pada siswa kelas IV E SDIT Al-Azhar Jambi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe
TGT
(Teams
Games
Tournaments) maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut : (1) Bagi sekolah
membantu
pembelajaran
TGT
penerapan
model
dalam
rangka
membetuk karakter bersahabat siswa di sekolah dan di lingkungannya. (2) Bagi guru dalam menggunakan model TGT pada saat pembelajaran, supaya selalu mengganti
kelompok
belajar
setelah
beberapa kali pertemuan sehingga siswa merasa tidak bosan dan bisa berbaur dengan
siswa
yang
lainnya
dalam
kelompok belajar. (3) Bagi siswa dalam menggunakan model pembelajaran TGT supaya selalu aktif dan selalu bekerja sama dengan baik dalam diskusi sehingga kelompok belajarnya mendapatkan nilai terbaik. (4) Bagi peneliti selanjutnya, supaya dapat mengembangkan penelitian ini sehingga siswa menjadi lebih baik dalam
melakukan
kegiatan
bertanya
kepada guru terhadap pembelajaran. 13
Nuh, Muhammad. 2016. Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Putri, Erny Yunika. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Pada Siswa Kelas IV SDNegeri Tlompakan III Kecamatan Tuntang tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Megembangkan Profesinalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Semini. 2015. Peningkatan Kreativitas Motivasi, dan Prestasi Belajar IPS Menggunakan Model Pembelajaran Teams Games Tournament. Skripsi. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta. Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning Teori ,Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2011. Cooperative Learning Aalisis
Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter.Yogyakarta: PT Citra Aji Parama. Taniredja, Tukiran. Faridli, Efi Miftah dan Harmianto, Sri. 2014. ModelModel Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2007a. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Trianto. 2009b. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tigkat Satuan Pedidikan. Jakarta: Kecana. Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter Landasan, Pilar & Implementasi. Jakarta: Kencana. Zainuddin. 2013. Implementasi Pembentukan Karakter Bersahabat Melalui Model Pembelajaran Group Investigation, 1(1): 69-76.
14