Upaya Meningkatkan Motivasi Membaca Melalui Layanan Bimbingan Belajar Teknik SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Pada Siswa Minanur Rohman (09220173) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Sebagai bagian integral dalam diri siswa, motivasi memiliki kontribusi paling besar untuk kemajuan siswa menuju aktivitas membaca dan memanfaatkan media-media belajar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas layanan bimbingan belajar teknik SQ3R dalam meningkatkan motivasi membaca siswa di MTs Bandar Alim Jungpasir Wedung Demak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan di MTs Bandar Alim Demak, dapat disimpulkan bahwa banyak keluhan dari para guru mata pelajaran mengenai animo siswa untuk membaca sangat lemah. Berdasarkan hasil prasurvey tersebut maka perlu dilaksanakan PTBK dengan mengimplementasikan layanan bimbingan belajar teknik SQ3R untuk meningkatkan motivasi membaca siswa. Hasil pelaksanaan tindakan menunjukan motivasi membaca siswa mengalami peningkatan. Rata-rata skor sebelum pelaksanaan tindakan adalah 55% (masuk dalam kategori rendah), setelah siklus 1 adalah 69% (masuk dalam kategori sedang), dan setelah siklus 2 adalah 80,75% (masuk dalam kategori tinggi). Data ini menunjukan bahwa layanan bimbingan belajar teknik SQ3R secara efektif dapat meningkatkan motivasi membaca siswa di MTs Bandar Alim Jungpasir Wedung Demak. Kata Kunci : layanan bimbingan belajar teknik SQ3R, motivasi membaca, siswa MTS PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Membaca merupakan dasar individu untuk dapat menguasai berbagai bidang studi. Dalam membaca seorang individu tidak hanya akan meningkat ketrampilan penguasaan berbagai hal, namun dengan membaca akan memungkinkan individu berprestasi dalam kehidupan pribadi, sosial, ekonomi, hingga untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya. Sebagai bagian integral dalam diri siswa, motivasi memiliki kontribusi paling besar untuk kemajuan siswa menuju aktivitas membaca dan memanfaatkan media-media belajar tersebut di atas. MTs Bandar Alim Demak yang merupakan salah satu sekolah yang sedang berkembang hendaknya mampu memenuhi standar pendidikan secara ideal bagi siswanya. Berdasarkan pengamatan guru pembimbing di MTs Bandar Alim demak, banyak keluhan dari para guru mata pelajaran mengenai motivasi siswa untuk membaca sangat lemah. Dari data di perpustakaan, kunjungan siswa untuk melakukan aktivitas membaca buku-buku penunjang juga rendah, padahal buku-buku di perpustakaan tergolong bagus dan memenuhi kriteria buku yang menarik bagi siswa. Layanan BK sebagai pembantu aktualisasi diri siswa dalam masa perkembangannya, terutama dalam hal pengembangan diri di sekolah, haruslah senantiasa peka dan jeli dalam membaca serta merespon dengan secepat mungkin keadaan dan permasalahan yang dialami oleh siswa, baik masalah yang bersifat individual maupun permasalahan siswa yang bersifat umum. Dalam konteks rendahnya motivasi membaca pada diri siswa, merupakan permasalahan siswa yang masuk dalam bidang belajar, 70
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
sehingga layanan yang tepat diberikan adalah layanan bimbingan belajar. Salah satu teknik dalam layanan bimbingan belajar teknik SQ3R. Teknik SQ3R merupakan salah satu teknik membaca yang mudah dan sederhana serta dapat dengan cepat memahami isi atau makna paparan dalam sebuah bacaan. SQ3R terdiri dari lima komponen, yaitu: (1) membaca sekilas-survey; (2) menyusun pertanyaan-question; (3) mencari jawaban pertanyaan-read; (4) mencatat hal-hal penting-recite; (5) membaca ulang yang belum terungkap-review. Teknik ini dipandang lebih sederhana dan mudah diterapkan, namun demikian selama ini baru dikenal nama saja oleh orang awam, belum pernah mencoba dilakukan penerapan, padahal teknik ini memiliki ketepatan untuk diberlakukan bagi siswa tingkat SMP dibanding dengan teknik-teknik membaca yang lain (Abdillah, 2009:11). Ini berarti bahwa untuk siswa tingkat SMP teknik SQ3R dimungkinkan akan lebih efektif dari pada teknik lainnya, karena materi pelajaran di SMP banyak berisi konsep-konsep atau definisi dalam bidangbidang tertentu. Dari paparan di atas bisa diasumsikan bahwa teknik SQ3R merupakan sarana yang tepat dalam mengentaskan permasalah rendahnya motivasi membaca pada siswa di MTs Bandar Alim Demak. Dengan pelatihan dan pemberian teknik SQ3R diharapkan siswa akan lebih terampil dan mudah dalam melakukan aktivitas membaca, sehingga motivasi dalam membaca akan meningkat. Pada akhirnya penguasaan materi pelajaran akan lebih baik, guna perwujudan prestasi yang maksimal. Tujuan Penelitian a. Mengetahui tingkat motivasi membaca siswa MTs Bandar Alim Demak. b. Mengetahui pelaksanaan bimbingan belajar teknik SQ3R untuk meningkatkan motivasi membaca siswa MTs Bandar Alim Demak. c. Mengetahui hasil pelaksanaan bimbingan belajar teknik SQ3R dalam meningkatkan motivasi membaca siswa MTs Bandar Alim Demak.
LANDASAN TEORI Motivasi Membaca Motivasi membaca menurut Nurhadi (2005:115) adalah merupakan seluruh aspek yang mendasari diri individu untuk melakukan aktivitas memahami dan memaknai pada serangkaian data atau simbol maupun kata-kata. Motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal dan eksternal individu. Sardiman (2005:67) memperkuat pendapat di atas yaitu dengan menambahkan bahwa motivasi membaca menunjuk pada keseluruhan daya penggerak yang ada pada individu untuk menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan membaca, sehingga diharapkan tujuan akan tercapai. Hasil membaca akan lebih optimal jika ada motivasi yang kuat, makin tepat motivasi yang ada akan semakin berhasil pula aktivitas membaca yang dilakukan. Jadi motivasi akan menentukan intensitas aktivitas membaca bagi siswa. Lebih lanjut Sardiman menambahkan indikator dari motivasi membaca meliputi: 71
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
a. Adanya rasa tanggung jawab. b. Adanya prestasi yang ingin dicapai. c. Adanya keinginan pengembangan diri. d. Adanya kemandirian diri. Layanan Bimbingan Belajar Teknik SQ3R a. Layanan Bimbingan Belajar Layanan bimbingan belajar menurut Hamalik (2004:195) merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapatkan layanan bimbingan yang memadai. b. Teknik SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Francis P. Robinson (dalam Sudrajat, 2007:17) menemukan metode membaca yang terdiri dari lima langkah yakni Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R), metode ini merupakan pengembangan dari metode membaca DRTA (Directed, Reading, Thinking, Activity). Adapun dasar dari pengembangan metode ini adalah pendekatan kognitif, yang memandang bahwa membaca adalah proses kognitif. Teknik ini bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar. Dalam metode SQ3R, sebelum membaca terlebih dahulu bacaan di survey untuk mendapatkan gagasan umum apa yang akan dibaca, kemudian dengan mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya diharapkan terdapat pada bacaan tersebut, pembaca akan lebih mudah memahami bacaan, selanjutnya dengan mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya pembaca akan menguasai dan mengingatnya lebih lama. c. Tahap Pelaksanaan Layanan Bimbingan Belajar Teknik SQ3R Sudrajat (2007:20) menguraikan lima tahapan dalam metode SQ3R yakni sebagai berikut: 1) Survey Dalam melakukan survey, dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan alat pembuat ciri seperti stabilo untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting akan dijadikan sebagai bahan pertanyaan yang perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan yang akan dilakukan pada langkah kedua. 2) Question Langkah kedua yakni menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan dengan bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama. Mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin terkait isi bacaan yakni dengan cara merubah judul, sub bab judul menjadi pertanyaan yang kemudian pertanyaan ini akan membangkitkan keingintahuan pembaca dengan mencari jawaban yang sesuai denga pertanyaan yang diajukan sebelumnya.
72
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
3) Read Langkah ketiga adalah membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Cara yang digunakan adalah cara membaca kritis, yaitu membaca bagian demi bagian sambil mencari jawaban atas pertanyaan yang berhubungan dengan topik bacaan. Pada tahap ini hendaknya pembaca mengkonsentrasikan penguasaan ide pokok serta detail penting yang mendukung ide pokok. 4) Recite/Recall Langkah keempat yakni menyebutkan atau menceritakan kembali jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun. Sedapat mungkin diupayakan tanpa membuka catatan jawaban sebagaimana telah dituliskan dalam langkah ketiga. Jika sebuah pertanyaan tidak terjawab, diusahakan tetap terus melanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikutnya. 5) Review Pada langkah terakhir ini, dilakukan peninjauan kembali atas seluruh pertanyaan dan jawaban sehingga diperoleh sebuah kesimpulan yang singkat, tetapi dapat menggambarkan seluruh jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan. Mengulang hal ini akan menolong untuk tidak cepat lupa, yakni lupa akan apa yang baru saja dibaca dan dipelajari.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan sesuai dengan latar belakang masalah dan tujuan dari penelitian ini, adalah penelitian tindakan (action research). Alasan peneliti menggunakan metode penelitian tindakan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan belajar SQ3R yang dapat meningkatkan motivasi membaca siswa. Untuk mendapatkan jawaban tentang bagaimana pelaksanaan bimbingan belajar SQ3R yang tepat tersebut, perlu dilakukan ujicoba berupa tindakan dari peneliti. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa MTs Bandar Alim Jungpasir Wedung Demak yang memiliki kecenderungan motivasi membaca rendah. Peneliti mengambil 1 kelas sebagai subjek penelitian. Dalam menentukan kelas yang dipilih, peneliti melakukan need assessment terhadap semua kelas yang ada di MTs Bandar Alim Jungpasir Wedung Demak. Peneliti menggunakan observasi dan wawancara. Kelas yang dipilih sebagai subjek penelitian adalah kelas yang memiliki kecenderungan motivasi membaca rendah. Kemudian peneliti menyebarkan angket motivasi membaca untuk mengetahui kondisi awal dari siswa di kelas yang dipilih dan menentukan 10 siswa yang akan menjadi subjek penelitian. Penentuan ke-10 siswa tersebut berdasarkan hasil diskusi dengan guru Bahasa Indonesia dan guru BK.
73
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Metode dan Alat Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah yang cukup penting dalam penelitian ilmiah, karena data ini akan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui angket psikologi, dan melalui observasi. Adapun alat pengumpul data yang digunakan yaitu angket motivasi membaca dan pedoman observasi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan ada dua jenis, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif (Suharsimi Arikunto, 2006:49). Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan motivasi membaca siswa yang diakomodasi melalui angket motivasi membaca. Data kualitatif digunakan untuk mengetahui proses pelaksanaan layanan bimbingan belajar teknik SQ3R.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tingkat Motivasi Membaca Siswa Sebelum Pelaksanaan Tindakan No.
Nama Subjek
1
Motivasi Membaca Perolehan Skor
Kategori
Ul
80%
Tinggi
2
Mr
65%
Sedang
3
Mt
65%
Sedang
4
Rb
60%
Sedang
5
Bp
60%
Sedang
6
Om
50%
Rendah
7
Aw
45%
Rendah
8
Ar
45%
Rendah
9
Wb
40%
Sangat Rendah
10
Bk
40%
Sangat Rendah
Rata-rata
55%
Rendah
Dari tabel di atas tampak bahwa sebelum pelaksanaan bimbingan kelompok ada 1 siswa masuk dalam kategori tinggi, 4 siswa masuk dalam kategori sedang, dan 3 siswa masuk dalam kategori rendah, dan 2 siswa masuk dalam kategori sangat rendah. Rata-rata tingkat motivasi membaca siswa adalah 55%, poin ini masuk dalam kategori rendah. Data tersebut semakin menguatkan asumsi bahwa perlu dilaksanakan bimbingan belajar dengan teknik SQ3R secara ideal agar tingkat motivasi membaca pada siswa bisa ditingkatkan.
74
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Tingkat Motivasi Membaca Siswa Setelah Pelaksanaan Siklus 1 No.
Nama Subjek
1
Motivasi Membaca Perolehan Skor
Kategori
Ul
85%
Tinggi
2
Mr
75%
Tinggi
3
Mt
70%
Sedang
4
Rb
70%
Sedang
5
Bp
75%
Tinggi
6
Om
60%
Sedang
7
Aw
65%
Sedang
8
Ar
65%
Sedang
9
Wb
70%
Sedang
10
Bk
55%
Rendah
69%
Sedang
Rata-rata
Dari tabel di atas tampak bahwa jumlah siswa yang masuk kategori tinggi ada 3, kategori sedang ada 6, dan kategori rendah ada 1. Rata-rata tingkat motivasi membaca siswa adalah 69%, poin ini masuk dalam kategori sedang. Data ini menunjukan jika ada peningkatan yang signifikan dari motivasi membaca anggota kelompok. Skor tertinggi masih didapat oleh Ul dan skor terendah didapat oleh Bk. Peningkatan tersebut didukung oleh beberapa hal, diantaranya: (1) pemberi tindakan mampu berkomunikasi dengan baik, bersikap terbuka, dan menjadi model bagi anggota kelompok; (2) siswa yang menjadi subjek penelitian mau bersikap aktif dan terbuka; (3) topik yang dibahas sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa akan peningkatan motivasi membaca. Tingkat Motivasi Membaca Siswa Setelah Pelaksanaan Siklus 2 No.
Nama Subjek
1
Motivasi Membaca Perolehan Skor
Kategori
Ul
95%
Sangat Tinggi
2
Mr
90%
Sangat Tinggi
3
Mt
87,5%
Sangat Tinggi
4
Rb
80%
Tinggi
5
Bp
77,5%
Tinggi
6
Om
80%
Tinggi
7
Aw
75%
Tinggi
8
Ar
77,5%
Tinggi
9
Wb
75%
Sedang
10
Bk
70%
Sedang
80,75%
Tinggi
Rata-rata 75
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Dari tabel di atas tampak bahwa jumlah anggota kelompok yang masuk kategori sangat tinggi ada 3, kategori tinggi ada 5, dan kategori sedang ada 2. Rata-rata tingkat motivasi membaca siswa adalah 80,75%, poin ini masuk dalam kategori tinggi. Data tersebut menunjukan jika peningkatan motivasi membaca terjadi pada semua siswa yang menjadi subjek penelitian. Skor tertinggi masih didapat oleh Ul, dan skor terendah didapat oleh Bk. Ul merupakan siswa yang paling aktif dalam berpendapat. Dia juga mampu menjalin kerjasama yang baik di dalam kelompok. selain Ul, Mr, Mt, Rb, dan Bp juga siswa yang aktif. Siswa yang masih perlu mendapat banyak dorongan adalah Bk. Peningkatan motivasi membaca pada masing-masing anggota kelompok didukung oleh beberapa hal, diantaranya: (1) pemberi layanan sudah mampu menjalankan perannya dengan optimal, baik sebagai perencana kegiatan maupun model bagi siswa; (2) siswa mau bersikap aktif dan terbuka, mereka bisa saling menghargai satu dengan yang lain; (3) model/teknik yang dikembangkan sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa.
KESIMPULAN a. Sebelum pelaksanaan tindakan tingkat motivasi membaca siswa adalah sebagai berikut: 1 siswa masuk dalam kategori tinggi, 4 siswa masuk dalam kategori sedang, dan 5 siswa masuk dalam kategori rendah. b. Bimbingan belajar teknik SQ3R dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dengan 2 kali tindakan, dan siklus kedua hanya 1 kali tindakan. c. Tingkat motivasi membaca siswa setelah pelaksanaan tindakan adalah: 3 siswa masuk dalam kategori sangat tinggi, 5 siswa masuk dalam kategori tinggi, dan 2 siswa masuk dalam kategori sedang. Hasil ini menunjukan bahwa bimbingan belajar teknik SQ3R secara efektif dapat meningkatkan motivasi membaca pada siswa di MTS Bandar Alim Demak.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Sudrajat. 2007. SQ3R Metode efektif dan Tepat http://www. A741k.web 34net/membacaefektif-sq3r.htm (diunduh 12 Desember 2012). M. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Mengajar. Jakarta: Gravindo Persada. Nurhadi. 2005. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca. Jakarta: Gramedia. Oemar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
76
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING