UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK TUNARUNGU MELALUI PELAJARAN FASHION SHOW( Studi di SLBN Pembina Tingkat Nasional Lawang ) Oleh: NUR HAMIDAH ( 99810282 ) Psychology Dibuat: 2007-04-17 , dengan 3 file(s).
Keywords: TUNA RUNGU MELALUI PELAJARAN FASHION SHOW Seperti halnya masalah yang sering dialami oleh subyek Dw, dia merasakan bahwa dirinya merasa takut dan kurang percaya diri disaat harus tampil untuk menghadiri acara undangan yang diadakan oleh pihak propinsi dimana dia merasa bahwa yang dia lihat nantinya adalah orang-oarang yang mempunyai jabatan tinggi, dengan begitu dia harus tampil semaksimal dan sebaik mungkin agar tidak mengecewakan yang hadir pada acara itu. Terkadang subyek merasa santai akan tetapi ketika mau tampil tiba-tiba saja subyek merasa kepalanya mau melayang dan disertai keluarnya keringat dingin. Lain halnya dengan yang dialami oleh subyek Nt, dia merasakan tidak percaya diri dan mudah gugup hanya pada saat pentas dan pertunjukan berlangsung, akan tetapi ketika mengikuti pelajaran dan berlatih dia merasa tenang-tenang saja dan santai. Hanya saja dia sering merasa lelah dan mudah capek, itu dikarenakan memang subyek mempunyai fisik yang lemah, meskipun begitu tidak mambuat semangatnya mundur malah subyek menganggap dengan mengikut kelas mata pelajaran fashion show bisa memacu dirinya untuk bisa mengubah kepribadianya dari anak yang tertutup menjadi anak yang terbuka didalam segala hal. Yang terakhir adalah subyek Da, pertama kali subyek mengikuti pelajaran fashion show dia merasa enggan mengikutinya, karena subyek merasa kurang percaya diri pada dirinya itu semua disebabkan karena adanya kelainan fisik pada dirinya yang terdapat didaerah matanya, karena salah satu dari matanya agak juling, itulah yang menyebabkan subyek merasa malu untuk tampil dan bersaing dengan temantemanya. Terkadang subyek melihat teman-temanya yang sedang berlatih dari kejauhan saja, akan tetapi lama-kelamaan akhirnya subyek mengikuti pelajaran tersebut dengan sendirinya. Upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri pada anak-anak SLBN Pembina Tingkat Nasional yang tempatnya didaerah Lawang, tidaklah mudah seperti yang dibayangkan karena di SLBN tersebut banyak kita temui berbagai macam anak-anak yang mempunyai latar belakang serta kepribadian yang sangat unik. Kebanyakan dari mereka mempunyai kecacatan mental dan apalagi fisik yang banyak terdapat di kelas fashion show. Untuk meningkatkan kepercayaan diri pada anak-anak tersebut terutama yang mengalami kelainan bicara dan pendengaran haruslah ekstra keras untuk membangun rasa percaya diri pada mereka terutama mereka yang sering mengalami berbagai masalah baik itu disekolah maupun dilingkup keluarganya. Disinilah betapa besarnya peranan seorang guru pengajar ataupun pelatih untuk bisa memberikan serta menanamkan kepercayan sejak dini pada anak-anak agar supaya mereka merasa tidak berbeda dengan anak yang lainya yang mengalami kenormalan, sehingga rasa tidak percaya diri yang dulu pernah menginggapinya tidak begitu besar.
Upaya seorang pengajar untuk menumbuhkan dan menanamkan kepercayaan diri pada diri seseorang memang tidak mudah, akan tetapi bagaimanapun juga mau tidak mau kita sebagai pengajar harus tetap terus berusaha untuk tetap membantunya untuk menjadikan mereka anak-anak yang berani untuk tampil dimuka umum. Satu hal lagi yang perlu ditekankan disini bahwasanya mengajar serta mendidik anak-anak tersebut haruslah mempunyai suatu kesabaran yang ekstra yang mungkin lebih dibutuhkan oleh mereka. Mengingat anak-anak tersebut kebanyakan dari mereka mempunyai kelainan fisik dan mental yang mengharuskan kita lebih sabar sebagai pengajar. Terlebih yang paling penting lagi harus bisa memahami, karena mereka tidak seperti anak normal lainnya.pengajar akan memberikan yang terbaik bagi anak didiknya untuk menanamkan kepercayaan pada dirinya. Kesimpulanya adalah unktu meningkatkan kepercayaan diri yang baik akan bisa dikembangkan apabila sering melibatkan diri di dalam suatu kegiatan yang bisa ditampilkan di depan orang banyak. Seperti halnya yang dialami oleh anak-anak yang mengikuti salah satu pelajaran kesenian, dia merasa sebelum mengikuti pelajaran yang menanamkan kepercayaan diri tersebut, dari dulu mereka sudah merasa tidak mampu untuk bisa tampil atau mempunyai keberanian yang cukup untuk bisa seperti mereka anak-anak normal yang lainya. Bahkan ketika mereka sudah mulai mengikuti pelajaran tersebut terkadang mereka juga masih merasa malu-malu untuk tampil di depan umum apalagi bercanda dan bergurau sesama temanya bahkan mereka juga terbilang anak yang kadang terbuka dan kadang tertutup tergantung pada suasana hatinya pada saat itu. Mereka juga terkadang kesulitan untuk bisa mengikuti setiap pelajaran yang diberikan oleh pelajarnya. Mereka umumnya menyukai pelajaran tersebut, hanya saja mereka takut untuk mengekaspresikan dirinya. Itu terlihat sekali pada saat mengikuti latihan, mereka sangat antusias sekali akan tetapi pada waktu mulai giliran satu persatu murid memperagakan salah satu pose-pose yang telah dikuasainya, mereka enggan untuk memperagakanya di depan umum atau di depan teman-temanya. Begitu pula yang dialami oleh beberapa anak yang mempunyai tingkat kepercayaan diri yang rendah mereka harus benar-benar diasah untuk bisa tampil percaya diri dengan dirinya sendiri, seperti melakukan berbagai macam latihan yang rutin baik itu diluar kelas maupun di dalam kelas. Dengan begitu mereka tidak akan merasa cepat bosan untuk terus mengikuti pelajaran yang menanamkan bagaimana dirinya harus bisa tampil percaya diri dimanapun mereka berada, tidak hanya sebatas disekolah dan pada waktu belajar saja. Akan tetapi percaya diri perlu sekali ada pada diri mereka kapan dan dimana saja meskipun mereka tidak seperti anak normal lainya, mereka harus percaya pada dirinya untuk sebisa mungkin mempunyai kekuatan mental yang kuat dan tahan terhadap segala macam hal yang mambuat mereka akan patah semangat. Untuk bisa terus menanamkan kepercayaan diri pada mereka kita sebagai pengajar harus terus memberikan berbagai latihan rutin agar mereka terbiasa dengan bagaimana cara mereka berjalan dan menatap penonton ketika mereka sedang latihan. Dengan begitu mereka juga akan terbiasa untuk bisa beradaptasi dengan orang-orang yang baru dikenalnya dimanapun mereka berada. Kebenyakan dari mereka yang bersekolah di SLB Negri Pembina Nasional Di Lawang, mengalami hal yang sama yaitu mereka kurang merasa percaya diri apabila berada di tempat-tempat umum, akan tetapi sebagian dari mereka yang telah mengikuti pelajaran kesenian seperti
fashion show, banyak diantara mereka yang telah mengalami perubahan yaitu sudah tidak mengalami minder, merasa malu bila bertemu orang dan bahkan rasa gemetar yang sering dialami oleh mereka sudah tidak dirasakan lagi, mereka sudah merasa nyaman dan mulai merubah cara bagaimana bersikap seperti anak-anak yang normal lainya. Menurut Hakim, (2002: 136), bahwasanya sekolah bisa dikatakan sebagai lingkungan yang paling berperan untuk bisa mengembangkan rasa percaya diri anak setelah lingkungan keluarga. Ditinjau dari segi sosialisasi mungkin dapat dikatakan bahwa sekolah memegang peranan lebih penting jika dibandingkan lingkungan keluarga yang jumlah individunya lebih terbatas.
Abstract Just as the problems often experienced by the subjects Dw, he felt that he felt scared and less confident when must appear to invitations to attend events held by the province in which he felt that he saw the future are those that have a JV high office, so he must perform as much and as good as possible so as not disappointing that attended the event. Sometimes the subject will feel relaxed but when it would appear suddenly, the subject felt his head would float and accompanied by a cold perspiration. Another case with that experienced by subjects Nt, she felt insecure and nervous just at the stage and the show lasted, but when he followed the lessons and practice feel calm and relaxed. It's just that she often felt tired and easily tired, that's because the subject has indeed physically weak, although so do not build an excitement back even consider the subject follow-class fashion show subjects could spur him to be change kepribadianya of children who closed a child that is open in everything. The latter is the subject of Da, was first subject to follow lessons fashion show she felt reluctant to follow, because the subjects felt less confident themselves to him it is all due to physical abnormalities in her contained area of her eye, because one of his eyes slightly cross-eyed, that's which causes the subject to feel embarrassed to perform and compete with temantemanya. Sometimes the subject of seeing her friends who were practicing the distance only, but will eventually end up the subject of the course is by itself. Efforts to increase self-confidence in children SLBN Pembina National-level place in the area of Lawang, is not easy as SLBN is conceivable because we encounter many different kinds of children that have a backdrop and a very unique personality. Most of they have a mental disability and physical especially numerous in-class
fashion show. To increase confidence in these children especially those experiencing speech and hearing disorders must be extra hard to build confidence in them, especially those who frequently experiencing various problems both at school and dilingkup family. Here is how the role of a teacher or coach to be able to provide and instill trust from an early age in children in order they feel no different from those of other children who have normality, so that the insecurity that had once menginggapinya not so great. The efforts of a teacher to foster and instill confidence in a person is not easy, but nevertheless would not would we as educators must continue to try to still help to they make the kids who dared to appear in public. One more thing that should be emphasized here that teach and educate these children must have an extra patience may be needed by them. Given these children, most of them had abnormalities physical and mental development requires us to be more patient as a teacher. Moreover the most importantly be able to understand, because they do not like a normal child lainnya.pengajar will provide the best for their students to instill confidence in him. Kesimpulanya is unktu increase confidence that good will could be developed if often involve themselves in in an activity that can be displayed in front of crowds. Just as experienced by children who attended one lesson art, he felt prior to follow lessons that instill confidence self, from the first they had felt unable to be performed or have courage enough to be like their normal children other. Even when they've started following these lessons sometimes they also still feel shy to appear in public much less joking and joked fellow also spelled out its themes and even their children who sometimes open and sometimes closed depending on his mood at the time. They also sometimes difficult to be able to follow each lesson given by their students. They generally liked the lesson is, just that they fear to mengekaspresikan himself. It was seen once during training, they were very enthusiastic but at the start turn one by one pupil demonstrate one of the poses that they have learned, they are reluctant to memperagakanya in public or in front of her friends. Similarly, the experienced by some children who have a low confidence level they should really be sharpened to be able to appear confident with herself own, as do various kinds of regular exercise be it outside the classroom and in the classroom. That way they will not feel bored to fast continue to follow lessons that instill how he should be able to perform confidently wherever they are, not only in school and on time
learning course. However, confidence is essential to them when and anywhere, even if they do not like other normal children, they must believe on her for as much as possible to have strong mental strength and resistance against all kinds of things that they build an become discouraged. To be able to continue to instill their confidence in us as educators must continue to provide various training routines to get them used to how the way they walked and looked at the audience while they are training. That way they will also be used to adapt to new people newly met wherever they are. Kebenyakan of those Negri SLB Pembina attended the National In Lawang, experienced the same thing ie they felt less confident if they are in public places, but some of those who have attended art lessons as fashion show, many of them who have undergone a change that is already not experience inferior, feeling embarrassed when meeting people and even a sense of trembling which is often experienced by those already no longer perceived, they already feel comfortable and begin to change the way how to behave like normal children other. According to Hakim (2002: 136), that schools can be regarded as environments that were most responsible for can develop a child's confidence after the family environment. In terms of socialization may be said that schools play a role more important than environmental families are more limited number of individuals.