UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKADENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI Disusun dan Diajukan KepadaFakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh: ERNIYATI MUSAYADAH NIM: 12485100
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2014 i
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Erniyati Musayadah
NIM
: 12485100
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan skripsi saya ini adalah asli hasil karya/ penelitian sendiri dan bukan plagiasi dari karya/ penelitian orang lain. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya agar dapat diketahui oleh anggota dewan penguji.
Yogyakarta,
Mei 2014
Yang menyatakan
Erniyati Musayadah NIM.12485100
ii
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
FM-UINSK-BM-05-03/R0
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR Hal : Persetujuan Skripsi/ Tugas Akhir Lamp : Kepada Yth, Dekan Fakultas Imu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamualaikum Wr. Wb. Setelah membaca, meneliti, menelaah, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara: Nama NIM Program Studi Fakultas Judul Skripsi
: : : : :
Erniyati Musayadah 12485100 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014
sudah dapat diajukan kepada Program Studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Islam. Dengan ini kami mengharap agar skripsi/ tugas akhirsaudara tersebut di atas dapat segera diujikan/ dimunaqosyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Yogyakarta, 21 Mei 2014 Pembimbing
Prof. Dr. Hamruni, M.Si. NIP 19590525 198503 1 005
iii
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
FM-UINSK-BM-05-07/R0
PENGESAHAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR Nomor : Skripsi/ Tugas Akhir dengan judul
:
Yang dipersiapkan dan disusun oleh Nama NIM Telah dimunaqasyahkan pada Nilai Munaqasyah
: : : : :
UpayaMeningkatkanHasilBelajarMatematikadengan Model PembelajaranKooperatifTipeStudent Teams AchievementDivision (STAD) padaSiswaKelas V MI MuhammadiyahNgadipuro Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014
Erniyati Musayadah 12485100
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.
TIM MUNAQOSYAH : Ketua Sidang
........................................ NIP. Penguji I
Penguji II
........................................ NIP.
........................................ NIP.
Yogyakarta, .................................... UIN Sunan Kalijaga Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DEKAN
........................................ NIP.
iv
MOTTO
Ketahuilah bahwa sesudah kesulitan ada kemudahan dan kelapangan datang sesudah kesusahan, setiap keadaan itu tidak berlangsung selamanya, melainkan pergiliran sebagaimana perputaran masa (LaaTahzan)1
1
DR. Aidh Al-Qarni. La Tahzan – Jangan Bersedih. (Jakarta: Qisthi Press, 2003). Hlm. 17.
v
PERSEMBAHAN
Teriring rasa syukur kepada Allah SWT Kupersembahakan karya kecil ini kepaada Almamaterku Tercinta Program Studi Pendidikan dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
vi
ABSTRAK
Erniyati Musayadah, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014. Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014. Sedangkan masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah “Apakah terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014 setelah menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)?”. Kemudian tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang. Guna menjawab permasalahan dan memenuhi tujuan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif dengan menggunakan model Kemmis dan Taggart. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Instrument penelitian berupa lembar observasi dan soal tes. Data yang terkumpul dari hasil observasi dianalisis dengan teknik kualitatif dan dari hasil tes dianalisis dengan teknik kuantitatif yang dipersentasekan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun. Peningkatan tersebut dapat diketahui dari nilai rata-rata kelas hasil belajar matematika pada kondisi awal sebelum tindakan adalah 57,82 dan jumlah siswa yang mencapai nilai batas ketuntasan minimal adalah 18,2%. Pada siklus I, rata-rata kelas adalah 66,05 dan jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal adalah 45,5%. Pada siklus II, rata-rata kelas adalah 80,45 dan jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan minimal adalah 81,8%. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Hasil Belajar Matematika
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) pada Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014”. Keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Hamruni, M.Si, selaku pembimbing, yang ditengah kesibukannya, telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan skrispsi ini hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta staf-stafnya, yang telah membantu penulis dalam menjalani studi program Sarjana Strata Satu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
viii
2. Ketua dan Sekretaris Pengelola Program Peningkatan Kualifikasi S1 Guru MI dan PAI melalui Dual Mode System pada LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Drs. Radino, M.Ag., selaku penasehat akademik yang telah meluangkan waktu, membimbing, memberi nasehat serta masukan yang tidak ternilai harganya pada penulis. 4. Hisyam Bakri., selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Magelang Jawa Tengah yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Ngadipuro Dukun. 5. Saras Putri Utami, S.Pd., selaku guru matematika kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Ngadipuro Dukun dan kolaborator penelitian yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. 6. Siswa-siswi Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Ngadipuro Dukun yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. 7. Kepada orang tua dan mertuaku tercinta, suamiku tercinta Sugiyanto, kakak dan adik-adikku tersayang, anak-anak dan menantuku Munisa Nindrawati, Irna Annisa Hanif, Agung Ardhianto tersayang, serta cucuku tercinta Azzam Isyraf Ardhianto yang banyak memberikan bantuan, dukungan dan semangat selama proses penyusunan skripsi ini. 8. Segenap Dosen dan Karyawan yang ada di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan atas didikan, perhatian, pelayanan, serta sikap ramah dan bersahabat yang telah diberikan. ix
9. Teman-teman program Peningkatan Kualifikasi S 1 Guru MI dan PAI melalui Dual Mode System pada LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di PGMI 2010 yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam menuntut ilmu. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis tidak dapat memberikan balasan apapun kecuali ucapan terima kasih. Dan semoga amal kebaikan mereka mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Tidak lupa penulis mohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Yogyakarta,
Mei 2014
Penyusun
Erniyati Musayadah NIM. 12485100
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i SURAT PERNYATAAN ........................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................ v HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi HALAMAN ABSTRAK .......................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................. viii DAFTAR ISI ............................................................................................... xi BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 6 D. Kajian Pustaka ................................................................................. 7 E. Landasan Teori ................................................................................. 9 F. Hipotesis ......................................................................................... 29 G. Indikator Keberhasilan .................................................................... 29 H. Metode Penelitian ........................................................................... 29 I.
Sistematika Pembahasan ................................................................. 38
BAB II. GAMBARAN UMUM MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG ....................................... 40 A. Letak Geografis MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang ......................................................................................... 40 B. Identitas MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang ......................................................................................... 41 C. Sejarah Singkat MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang ......................................................................................... 42 D. Struktur Organisasi ......................................................................... 45 E. Keadaan Guru dan Siswa ................................................................. 46 F. Keadaan Sarana dan Prasarana ....................................................... 50 xi
G. Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................................ 56 H. Prestasi Sekolah .............................................................................. 56 BAB III. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
SISWA
KELAS
V
MI
MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG ................................................................................. 57 A. Keadaan Pra Tindakan .................................................................... 57 B. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun ......... 58 C. Pembahasan ..................................................................................... 86 BAB IV. PENUTUP .................................................................................... 91 A. Kesimpulan ..................................................................................... 91 B. Saran ............................................................................................... 92 C. Kata Penutup ................................................................................... 92 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 93
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dunia tengah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, komunikasi dan teknologi. Selain itu, di berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi, sosial dan politik juga mengalami perkembangan. Hal tersebut menyebabkan dunia selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Setiap manusia harus bisa bertahan hidup dan mampu untuk menghadapi setiap tantangan tersebut agar tidak tertinggal dengan manusia lainnya. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya untuk
memiliki kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Melalui pendidikan diharapkan mampu mewujudkan manusia yang cerdas dan terampil dalam menghadapi segala tantangan hidup. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas dalam segala bidang pendidikan dan harus selalu ditingkatkan. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting diajarkan pada siswa karena matematika memiliki peranan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Misalnya dalam kegiatan ekonomi, pertanian, tehknologi, komunikasi dan sebagainya. Sehingga setelah belajar matematika,
1
2
siswa diharapkan tidak hanya mengerti tentang materi yang diajarkan, akan tetapi mampu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu kualitas pendidikan matematika harus selalu ditingkatkan. Salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kualitas pembelajarannya. Karena proses pembelajaran akan mempengaruhi pencapaian tujuan belajar siswa, yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Dengan kata lain guru sebagai pendidik berperan dalam menciptakan suatu kondisi belajar yang baik, sehingga siswa dapat belajar dan memperoleh hasil yang optimal. Begitu juga dalam bidang studi matematika, dibutuhkan suatu kondisi belajar yang dapat mengaktifkan siswa. Siswa diberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi melakukan dan mencoba sendiri apa yang sedang dipelajari baik secara individu maupun kelompok.1 Berdasarkan observasi awal peneliti dari kelas I sampai kelas VI di MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa kelas V masih kurang baik jika dibandingkan dengan kelas-kelas lain. Selanjutnya dengan melihat nilai hasil ujian akhir semester satu, rata-rata nilai mata pelajaran matematika siswa kelas V dibandingkan dengan mata
1
Sugihartono dkk. Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2006). hlm. 88.
3
pelajaran lainnya adalah paling rendah. Nilai rata-rata ujian akhir semester satu kelas V untuk tiap mata pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini.2 Tabel 1.1. Daftar Nilai Rata-Rata Kelas V tiap Mata Pelajaran Mata Pelajaran
Nilai Rata-Rata
Agama
75
PKn
76
Bahasa Indonesia
70
Matematika
60
IPA
68
IPS
72
SBK
73
Olahraga
75
Bahasa Jawa
72
BTQ
70
Bahasa Inggris
69
Setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut, bisa diketahui bahwa ternyata nilai matematika yang rendah disebabkan oleh pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang mengaktifkan siswa. Dalam pembelajaran matematika yang dilakukan oleh guru, komunikasi cenderung berlangsung satu arah. Guru mendominasi pembelajaran dengan banyak berceramah dan siswa hanya duduk mendengarkan dan mencatat. Pembelajaran cenderung monoton dan membuat siswa menjadi jenuh dan tersiksa. Siswa menjadi pasif dan interaksi siswa dengan siswa yang lain untuk membahas pelajaran relatif sedikit. Setiap siswa terpaku pada kebosanan masing-masing selama proses 2
Hasil observasi di kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun pada tanggal 3 Januari 2014 jam 08.00-09.00 WIB.
4
pembelajaran. Keadaan seperti itu menyebabkan siswa kurang dapat menerima dan memahami materi dengan baik. Penerimaan dan pemahaman materi yang kurang maksimal akan berdampak pada pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal pula.3 Berdasarkan uraian diatas, maka perlu adanya suatu pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain guna mencapai tujuan pembelajarannya. Pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama, sambil bekerja sama belajar keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial. Dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama, saling menyumbang pemikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun kelompok. Pembelajaran kooperatif menekankan kerja sama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Melalui belajar secara kelompok, siswa memperoleh kesempatan untuk saling berinteraksi dengan teman-temannya.4 Tipe pembelajaran kooperatif ada beberapa macam, salah satunya adalah tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Peneliti akan menggunakan model pembelajaran ini sebagai strategi dalam meningkatkan hasil belajar matematika. Model
3
Ibid, hlm. 3.
4
Lita. Cooperative Learning Robert E Slavin. (Bandung: PT Nusa Media, 2009). hlm. 4.
5
pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis, atau kelompok sosial lainnya. Langkah-langkah dalam STAD tersusun secara sistematis dimulai dari penyajian materi, kerja kelompok, kuis dan perhitungan skor. Ide utama dari STAD adalah memotivasi siswa untuk saling membantu di antara siswa dalam menguasai keterampilan atau pengetahuan yang disajikan oleh guru. Dengan menggunakan STAD dalam pembelajaran matematika dapat mengembangkan partisipasi siswa melalui kerja kelompok. Jika siswa menginginkan teamnya memperoleh penghargaan (reward) maka mereka harus mendorong siswa untuk saling membantu dalam mempelajari bahan yang disajikan guru. Setiap anggota kelompok harus menguasai bahan yang disajikan oleh guru karena setelah kerja kelompok, guru akan memberikan kuis secara individu.5 Pembelajaran kooperatif tipe STAD paling sesuai untuk mengajarkan bidang studi yang sudah terdefinisi dengan jelas, seperti matematika, berhitung dan studi terapan, penggunaan dan mekanika bahasa, geografi dan kemampuan peta, dan konsep-konsep ilmu pengetahuan ilmiah.6
5
Lita. Cooperative Learning Robert E Slavin. ... hlm. 70.
6
Lita. Cooperative Learning Robert E Slavin. ... hlm. 12.
6
Mencermati uraian tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD di atas, menjadi pertimbangan peneliti dalam memilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Tahun Ajaran 2013/2014.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah
diatas
dapat
dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut: “Apakah terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2013/2014 setelah menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)?”.
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD pada kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun tahun ajaran 2013/3014.
7
2. Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a.
Untuk siswa 1) Dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika. 2) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. 3) Dapat menumbuhkan semangat kerja sama antar siswa.
b.
Untuk guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika.
c.
Untuk sekolah 1) Sebagai masukan bagi sekolah dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran matematika. 2) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas sekolah.
D. Kajian Pustaka Terdapat banyak sekali hasil penelitian yang relevan dan berkaitan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD diantaranya adalah:
8
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Hesti Setianingsih, Skripsi dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segiempat Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP Negeri 1 Slawi Tahun Pelajaran 2006/2007”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran matematika pada pokok bahasan segiempat siswa kelas VIII Semester 2 SMP Negeri 1 Slawi dengan menggunakan model kooperatif learning tipe STAD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keefektifan dan hasil belajar matematika. Kedua, skripsi yang ditulis oleh Evi Kurniasari, Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan PGSD Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2010 dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Student Teams Achievement Division (STAD) di Kelas V SD Negeri Gunungpring 2 Muntilan”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD N Gunungpring 2. Peningkatan tersebut dapat diketahui dari nilai rata-rata kelas hasil belajar matematika pada kondisi awal sebelum tindakan adalah 60,34 dan jumlah siswa yang mencapai nilai batas ketuntasan minimal adalah 13,04%. Pada siklus I, rata-rata kelas adalah 67,39 dan jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal adalah 43,48%.
9
Pada siklus II, rata-rata kelas adalah 78,26 dan jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan minimal adalah 82,61%. Sedangkan dari penelitian ini, yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya adalah subyek dan obyek yang diteliti berbeda. Penelitian ini membahas pelajaran matematika di MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun dengan kemampuan siswa yang sangat jauh berbeda antara satu dengan yang lain dan dengan populasi yang terbatas, namun diharapkan dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memaksimalkan hasil belajar yang diperoleh oleh masing-masing individu siswa.
E. Landasan Teori 1. Tinjauan Pembelajaran Matematika di SD a. Pengertian Pembelajaran Matematika Pembelajaran dalam UU RI nomor 2003 Bab I pasal 1 ayat 20 didefinisikan sebagai suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses mengajar-belajar atau proses pembelajaran berarti usaha menjadikan orang lain belajar, membantu pelajar mengembangkan potensi yang ada padanya. Proses pembelajaran diselenggarakan untuk membentuk
10
watak, peradaban, dan meningkatkan mutu kehidupan peserta didik. Pembelajaran menekankan pengalaman.7 Proses belajar (pembelajaran) merupakan sesuatu yang harus ditempuh seseorang untuk mengerti sesuatu hal yang sebelumnya tidak diketahui.8 Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan system lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal.9 Pembelajaran dilakukan guru agar siswa memperoleh ilmu pengetahuan
atau
dapat
mencapai
tujuan
pembelajaran.
Guru
seharusnya dapat mengemas suatu pembelajaran dengan baik sehingga siswa dapat dengan mudah memahami suatu materi pelajaran. Pembelajaran pada suatu pelajaran juga akan bermakna bagi siswa apabila guru mengetahui objek yang akan diajarkan sehingga dapat mengajarkan materi tersebut dengan penuh dinamika dan inovasi dalam proses
pembelajaran.
Demikian
halnya
dengan
pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar, guru SD perlu memahami bagaimana karakteristik matematika. Belum ada kata sepakat diantara ahli matematika untuk mendefinisikan matematika, akan tetapi mereka 7
Alben Ambiratama. Manajemen Pembelajaran. (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2006). hlm. 65. 8
Alben Ambiratama. Manajemen Pembelajaran.... hlm. 64.
9
Sugihartono dkk. Psikologi Pendidikan... hlm. 89.
11
semua sepakat bahwa sasaran dalam pembelajaran matematika tidaklah konkret. Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau manthenein yang berarti mempelajari. Kata matematika diduga erat hubungannya dengan kata Sansekerta, medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensia. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada didalamnya. Ini berarti bahwa belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar konsep, struktur konsep dan mencari hubungan antar konsep dan strukturnya.10 Matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil, dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif. Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi keberadaannya untuk membantu manusia memahami, menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam.11 Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat dikatakan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari unsur-unsur yang abstrak dan mempelajari hubungan antar unsur tersebut serta dapat digunakan manusia untuk memahami persoalan
1.40.
10
Sri Subarinah. Inovasi Pembelajaran Matematika SD. (Jakarta: Depdiknas, 2006). hlm. 1.
11
Karso dkk. Pendidikan Matematika I. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008). hlm. 1.39-
12
dalam kehidupannya. Permasalaha dalam kehidupan manusia sekarang ini yang dapat dibantu dengan adanya matematika misalnya persoalan ekonomi, tehnologi, alam, sosial dan sebagainya. b. Fungsi Pembelajaran Matematika Fungsi matematika di sekolah dasar adalah mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi dan eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah melaluipola pikir dan model matematika, serta sebagai alat komunikasi melalui symbol, tabel, grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dapat mengembangkan kemampuan komunikasi siswa dengan menggunakan bilangan dan symbol, serta ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.12 c. Tujuan Pembelajaran Matematika Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah melatih dan menumbuhkan cara berfikir sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten, serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah. Melalui kemampuan-kemampuan berfikir yang telah dilatihkan dan ditumbuhkan dalam pembelajaran matematika,
12
Cahyo Prihandoko. Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikannya dengan Menarik. (Jakarta: Depdiknas, 2006). hlm. 18.
13
siswa diharapkan dapat menggunakan kemampuan-kemapuan berfikir tersebut dalam mempelajari ilmu lain.13 d. Konsep Pembelajaran Matematika Konsep matematika yang diberikan pada siswa sekolah dasar (SD) kadang dianggap sederhana dan mudah, tetapi sebenarnya materi matematika SD memuat konsep-konsep yang mendasar dan penting serta tidak boleh dipandang sepele. Untuk itu pembelajaran matematika di SD memerlukan suatu kecermatan dalam penyajian konsepnya agar siswa dapat memahami materi matematika dengan benar. Selain itu guru juga harus memperhatikan karakteristik siswa SD yang tahap berpikirnya masih belum formal dan relatif masih konkret. Adanya perbedaan karakteristik antara matematika yang bersifat abstrak dan siswa SD yang tahap berpikirnya masih relatif konkret menuntut keterampilan guru dalam mengemas pembelajaran matematika.14 e. Pokok Bahasan Matematika Guru
dalam
melakukan
pembelajaran
matematika
selain
memperhatikan karakteristik siswa juga perlu memperhatikan materi atu pokok bahasan yang akan diajarkan. Sehingga dengan mengetahui hal tersebut guru dapat merancang suatu strategi pembelajaran yang tepat dan materi pelajaran dapat diterima oleh siswa dengan baik. 13
Cahyo Prihandoko. Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikannya dengan Menarik. .... hlm. 21. 14
Cahyo Prihandoko. Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikannya dengan Menarik. .... hlm. 1.
14
Penelitian ini akan dilaksanakan pada mata pelajaran matematika di kelas V. Pelajaran matematika di kelas V sekolah dasar meliputi beberapa pokok bahasan sebagai berikut: a.
Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah penggabungan dari bilangan-bilangan cacah yaitu 0, 1, 2, 3, …, dan seterusnya dengan bilangan-bilangan asli yang negative yaitu -1, -2, -3, -4, … dan seterusnya. Jadi bilangan-bilangan bulat yaitu …, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, …. Dalam pelajaran kelas V sekolah dasar dibahas mengenai sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat, operasi hitung bilangan bulat, perpangkatan dan akar.15
b.
Pecahan Bilangan
pecahan
adalah
bilangan
yang
dapat
dilambangkan a/b, a dinamakan pembilang dan b dinamakan penyebut di mana a dan b bilangan bulat dan b ≠ 0. Bentuk a/b juga dapat diartikan a : b (a dibagi b). Pelajaran pecahan di kelas V sekolah dasar mencakup operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, operasi perkalian dan pengurangan pecahan, serta pecahan dan perbandingan. Pecahan dalam materi kelas V membahas mengenai pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan desimal dan persen.16
15
Karso dkk. Pendidikan Matematika I.... hlm. 3.4.
16
Karso dkk. Pendidikan Matematika I.... hlm. 7.4.
15
c.
Pengukuran Pengukuran pada dasarnya adalah proses membandingkan dengan ukuran baku. Pelajaran matematika dalam pokok bahasan pengukuran membahas mengenai pengukuran waktu, pengukuran sudut, satuan luas, satuan volum, kecepatan, debit, memnentukan volum bangun ruang sederhana, keliling bangun datar serta luas bangun datar.17
d.
Sifat-sifat bangun Pelajaran matematika di kelas V sekolah dasar membahas tentang sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang. Selain itu dibahas pula mengenai kesebangunan dan simetri pada bangun datar. Penelitian ini akan menggunakan materi pecahan atau yang lebih spesifik adalah perkalian dan pembagian pada pecahan. Perkalian pada dasarnya adalah penjumlahan berulang. Dalam kelas V sekolah dasar materi perkalian dan pembagian meliputi cara melakukan perkalian dan pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa, pecahan biasa dengan pecahan campuran, pecahan biasa dengan decimal, pecahan biasa dengan persen serta penggunaan operasi perkalian dan pembagian pecahan dalam memecahkan masalah sehari-hari.
17
Muchtar Abdul Karim dkk. Pendidikan Matematika II. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009). hlm. 6.13.
16
2. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Belajar kooperatif adalah suatu pendekatan yang mencakup kelompok kecil dari siswa yang bekerja sama sebagai suatu tim untuk memecahkan masalah, menyelesaikan suatu tugas atau menyelesaikan suatu tujuan bersama.18 Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang menerapkan sistem pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward) jika mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota
kelompok
akan
mempunyai
ketergantungan
positif.
Ketergantungan semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal dari setiap anggota kelompok. Setiap individu akan saling
membantu,
mereka
akan
mempunyai
motivasi
untuk
keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki
18
Nur Asma. Model Pembelajaran Kooperatif. (Jakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2006). hlm. 11.
17
kesempatan
yang
sama
untuk
memberikan
kontribusi
demi
keberhasilan kelompok.19 Pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama, sambil bekerja sama belajar keterampilan-keterampilan kolaboratif dan social. Anggota-angota kelompok memiliki tanggung jawab dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.20 Pembelajaran
kooperatif
pada
intinya
merupakan
suatu
pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari empat sampai enam siswa yang berbeda dalam hal prestasi akademik, jenis kelamin, atupun etnis. Dengan adanya perbedaan anggota kelompok diharapkan dapat saling membantu dan bekerja sama dalam memahami materi pelajaran atau dalam mencapai suatu tujuan bersama. b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Pengembangan
pembelajaran
kooperatif
bertujuan
untuk
pencapaian hasil belajar, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan sosial. Keberhasilan kelompok dalam 19
Prof. Dr. Hamruni, M.Si. Pembelajaran Kooperatif. (Jogjakarta: Insan Madani, 2011).
hlm. 121. 20
Nur Asma. Model Pembelajaran Kooperatif.... hlm.11.
18
pembelajaran kooperatif dipengaruhi oleh keberhasilan individu dalam kelompok, oleh karena itu setiap individu akan merasa terpacu dan saling
membantu
dalam
pencapaian
hasil
belajar.
Saling
ketergantungan individu dalam pencapaian hasil belajar akan memberi peluang kepada individu untuk saling menghargai dan menerima perbedaan.
Dalam pembelajaran kooperatif, siswa juga diajarkan
keterampilan social yang dibutuhkan dalam masyarakat yaitu keterampilan kerja sama.21 c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Ada lima unsur dalam pembelajaran kooperatif yaitu: 1) Saling ketergantungan positif Keberhasilan atau pencapaian tujuan dalam kelompok sangat dipengaruhi oleh individu dalam kelompok tersebut. Maka dari ituperlu adanya ketergantungan yang positif diantara anggota kelompok. 2) Tanggung jawab perseorangan Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk keberhasilan dirinya sendiri karena keberhasilan kelompok ditentukan oleh sumbangan keberhasilan dirinya sendiri.
21
Nur Asma. Model Pembelajaran Kooperatif.... hlm.12.
19
3) Tatap muka Dalam pembelajaran kooperatif, tatap muka diperlukan agar tiap anggota kelompok dapat berinteraksi dan saling membantu antar anggota kelompok. 4) Komunikasi antar anggota Keterampilan
berkomunikasi
yang
baik
akan
dapat
mengefektifkan jalannya diskusi dalam kelompok 5) Evaluasi proses kelompok Evaluasi proses kelompok digunakan untuk mengetahui keberhasilan kerja kelompok agar selanjutnya kerja sama dapat dilakukan lebih efektif dan keberhasilan dalam kelompok dapat tercapai secara optimal.22 Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif digunakan oleh guru sebagai pedoman pada saat mereka menggunakan model pembelajaran kooperatif
dalam
suatu
pelajaran.
Sehingga
selama
proses
pembelajaran dapat belangsung dengan baik serta keberhasilan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. d. Model-Model Pembelajaran Kooperatif Ada lima tipe dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: 1) Student
Team
Achievement
Division
(STAD)
(Pembagian
Pencapaian Tim Siswa) 2) Team-Games-Tournament (TGT) (Turnamen Game Tim) 22
Anita Lie. Cooperative Learning. (Jakarta: Gramedia, 2005). Hlm. 31.
20
3) Jigsaw II (Teka-Teki II) 4) Cooperative
Integrated
Reading
and
Composition
(CIRC)
(Mengarang dan Membaca Terintegrasi yang Kooperatif) 5) Team Accelerated Instruction (TAI) (Penempatan Pengajaran Tim)23
3. Student Team Achievement Division (STAD) a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin, dan merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Tipe STAD ini yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dibagi dalam kelompok belajar yang terdiri atas empat atau lima siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis atau kelompok sosial lainnya. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam kelompok mereka untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok telah menguasai pelajaran. Selanjutnya,
23
Lita. Cooperative Learning Robert E Slavin.... hlm.11.
21
semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-sendiri, dan antar anggota kelompok tidak boleh saling membantu.24 Ketika pembelajaran STAD dilaksanakan setiap siswa dalam kelompok bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok yang telah diberikan oleh guru. Selanjutnya setiap anggota kelompok harus saling membantu sampai semua anggota dalam kelompok memahami materi tersebut. Karena setelah kerja kelompok akan dilakukan kuis secara individu dan antar anggota kelompok tidak boleh saling membantu. Rata-rata penigkatan skor individual dalam suatu kelompok setelah diberikannya kuis dengan skor sebelumnya merupakan tolok ukur pemberian penghargaan kepada kelompok. b. Persiapan Pembelajaran Ada
hal
yang
perlu
dipersiapkan
sebelum
melakukan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yaitu: 1) Materi Materi pembelajaran dalam belajar kooperatif tipe STAD dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran secara kelompok. Misalnya dengan membuat lembar kegiatan siswa (LKS) yang harus dipelajari kelompok dan lembar jawaban dari lembar kegiatan tersebut.
24
Lita. Cooperative Learning Robert E Slavin.... hlm.11.
22
2) Membagi Kelompok Belajar Membagi kelas menjadi beberapa kelompok haruslah berimbang. Misalnya setiap kelompok yang terdiri dari empat atau lima anggota sebaiknya harus ada siswa laki-laki dan siswa perempuannya. Dalam tiap kelompok harus ada siswa dengan kemampuan akademik tinggi, sedang dan rendah. 3) Menentukan Skor Awal Siswa Skor awal siswa bisa diambil dari skor pada kuis-kuis sebelumnya, skor pada saat tes kemampuan prasyarat/tes kemampuan awal ataupun nilai siswa pada semester sebelumnya. 4) Membangun Kelompok Membangun kelompok berarti memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling mengenal antar anggota kelompok. Setiap kelompok diberi kesempatan unruk mendiskusikan apa yang megasyikkan
dan
yang
dapat
membuat
mereka
menjadi
bersemangat dalam belajar kooperatif. Misalnya kelompok diperbolehkan membuat yel-yel kelompok atau logo kelompok.25 c. Kegiatan Pembelajaran STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tm, kuis, skor kemajuan individual dan rekognisi tim. Kegiatan
25
Nur Asma. Model Pembelajaran Kooperatif.... hlm.51.
23
pembelajaran dengan STAD terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut: 1) Penyajian Materi Pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
diawali
dengan
penyampaian materi pelajaran oleh guru kepada seluruh siswa dalam kelas. Penyampaian materi bisa dilakukan dengan ceramah ataupun disertai dengan tanya jawab. 2) Kegiatan Belajar Kelompok Setiap kelompok bekerja bersama untuk menyelesaikan lembar kegiatan siswa yang diberikan oleh guru. Selain itu setiap siswa dalam kelompok saling membantu sampai semua anggota kelompok paham akan materi tersebut. 3) Tes Individual Setelah kerja kelompok selesai, dilakukan pemberian kuis yang harus dikerjakan oleh setiap siswa dan tidak boleh saling membantu. 4) Perhitungan Peningkatan Skor Individual Peningkatan skor individual dilakukan dengan melihat ada tidaknya
peningkatan
nilai
dalam
tes
individual
setelah
pembelajaran dengan STAD dengan skor dasar. 5) Penghargaan Kelompok Skor peningkatan individual yang dihitung berdasarkan selisih perolehan nilai akhir atau nilai tes individual dengan nilai
24
dasar. Setelah diketahui skor peningkatan individual kemudian dihitung poin perkembangan dengan menggunakan pedoman yang telah disusun oleh Slavin sebagai berikut: Skor Kuis Lebih dari sepuluh poin di bawah skor dasar. 10 sampai satu poin di bawah skor dasar. Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar. Lebih dari 10 poin skor dasar.
Poin Kemajuan 5 10 20 30
Penghargaan diberikan kepada kelompok yang memperoleh rata-rata
poin
perkembangan
tertinggi.
Rata-rata
poin
perkembangan di hitung dengan cara menjumlahkan poin perkembangan seluruh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok.26
4. Hasil Belajar Proses belajar dan hasil belajar merupakan dua hal atau permasalahan yang sangat erat kaitannya. Menurut Slameto (2003: 2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya. Keberhasilan proses belajar dapat dilihat dari hasil belajarnya. Hasil belajar dapat dilihat dari perubahan yang ada pada diri siswa setelah mengalami proses belajar. Perubahan tersebut dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan, 26
Lita. Cooperative Learning Robert E Slavin.... hlm.143.
25
pemahaman, keterampilan, kecakapan serta perubahan aspek – aspek lain yang ada pada individu yang belajar.27 Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Terdapat tiga macam hasil belajar yakni: a. Keterampilan dan kebiasaan b. Pengetahuan dan pengertian c. Sikap dan cita-cita Lima ketegori hasil belajar yaitu: a. Informasi verbal b. Keterampilan intelektual c. Strategi kognitif d. Sikap e. Keterampilan motoris Hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah sebagai berikut: a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual; yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisi, sintesis, dan evaluasi. b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. 27
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: PT Rineka Cipta, . 2003). hlm. 2.
26
c. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif.28 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami proses pembelajaran. Kemampuan itu dapat dilihat dari aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan keterampilan (psikomotor). Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah sebagai berikut: a. Faktor dari dalam 1) Kondis fisologis Pada umumnya kodisi fisik siswa berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang sehat jasmaninya akan berlainan belajarnya dengan orang yang sedang sakit atau kekurangan gizi. 2) Kondisi psikologis Faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan-kemapuan kognitif. 28
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006). hlm. 22.
27
b. Faktor dari luar 1) Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan siswa. Selama hidup siswa selalu berinteraksi dengan lingkungan alami dan lingkungan social. Interaksi dari kedua lingkungan tersebut mempunyai pengaruh terhadap belajar siswa. 2) Instrumental Faktor instrumental yang mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah kurikulum, program pendidikan, guru serta sarana dan prasarana.29
5. Karakteristik Siswa SD Kelas Tinggi Salah satu kriteria guru yang baik adalah jika guru itu dapat mengenal dan memahami siswanya. Dengan mengenal dan memahami siswa, guru dapat meberikan pendidikan dan pembelajaran yang tepat. Siswa pada usia dan kelas yang berbeda, karakteristiknya juga akan berbeda. dalam tingkat sekolah dasar kelas dibagi dua kelompok yaitu kelas remdah dan kelas tinggi. Kelas rendah adalah kelas 1, 2 dan 3 sedangkan kelas tinggi adalah kelas 4, 5 dan 6.
29
141-171.
Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002). hlm.
28
Masa kelas tinggi sekolah dasar memiliki sifat yang khas sebagai berikut: a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. b. Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar. c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh para ahli ditafsirkan sebagai mulai menonjolkan faktor-faktor. d. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orangorang dewasa lainnya. e. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Didalam permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat pada aturan permainan yang tradisional, mereka membuat peraturan sendiri.30 Berdasarkan uraian mengenai karakteristik siswa kelas tinggi di atas dapat diketahui bahwa siswa kelas tinggi memiliki minat untuk belajar mengenai hal yang konkret bersama dengan kelompok sebayanya, namun masih tetap membutuhkan guru atau orang dewasa. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompoknya, merupakan salah satu
30
Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Pendidikan.... hlm.91.
29
model pembelajaran yang sesuai dengan karateristik siswa kelas tinggi. Dalam STAD guru masih juga memiliki peranan untuk membimbing. Selain itu penggunaan media yang konkret juga dapat dilakukan dalam pembelajaran kooperaif tipe STAD.
F. Hipotesis Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Tahun Ajaran 2013/3014.
G. Indikator Keberhasilan Penelitian tindakan ini dapat dikatakan berhasil jika dalam penerapan kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Tahun Ajaran 2013/3014 yang ditandai dengan perolehan nilai diatas 70 sebesar 75% dari seluruh siswa yang ada.
H. Metode Penelitian 1.
Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif. Secara kolaboratif artinya pihak yang melakukan tindakan adalah guru, sedangkan peneliti sebagai pengamat. Peneliti dan guru yang bersangkutan bekerja sebagai satu tim, dalam
30
persiapan-persiapan yang diperlukan, pelaksanaan tindakan, refleksi tindakan dan perencanaan untuk siklus berikutnya.31 Ada
beberapa
karakteristik
penelitian
tindakan
kelas
yang
membedakannya dengan jenis penelitian yang lain. Karakteristik PTK adalah sebagai berikut: 1. Adanya masalah dalam PTK yang dipicu oleh kesadaran pada diri guru bahwa praktek yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Dengan kata lain, guru merasa perlu ada yang diperbaiki dalam praktek pembelajarannya. 2. Self-reflective inquiry atau penelitian melalui refleksi diri. Pengumpulan data dilakukan dengan mengingat kembali apa yang dilakukan guru selama ini di dalam kelas, apa dampaknya terhadap siswa dan mengapa dampaknya seperti itu. Sehingga dapat dijadikan renungan tindakan mana yang merupakan kelemahan dan kelebihan. Kemudian guru dapat mencoba memperbaiki kelemahan dan mengulangi atau bahkan menyempurnakan tindakan yang dianggap sudah baik. 3. Penelitian dilakukan di dalam kelas yang fokus penelitiannya adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi. 4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan
31
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006). hlm. 91.
31
penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus yang berpola. 2.
Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang
dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh jawaban atas pertanyaanpertanyaan. Desain penelitian merupakan keseluruhan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Adapun rancangan (desain) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan McTaggart.32 Komponen dalam penelitian tindakan ada empat yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait. Alur (langkah) pelaksanaan tindakan yang dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1.1. Spiral Model Kemmis dan Taggart 32
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian.... hlm. 31.
32
Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa pertama, sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti merencanakan secara seksama tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun secara matang, barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.33 3.
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI
Muhammadiyah Ngadipuro Dukun yang berjumlah 10 siswa. 4.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro
kecamatan Dukun kabupaten Magelang. Penelitian dilaksanakan di sekolah tersebut dikarenakan prestasi sekolah tersebut dibandingkan dengan sekolahsekolah di sekitarnya tergolong rendah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret atau pada semester dua tahun ajaran 2013/2014.
33
Sukardi. Metode Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2003). hlm. 214.
33
5.
Rencana Tindakan Penelitian ini menggunakan model putaran spiral dari Kemmis dan
Taggart yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam satu spiral yang saling terkait. 1. Siklus I a. Perencanaan 1) Peneliti bersama dengan guru kelas menentukan materi pokok yang akan diajarkan. 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi yang telah ditetapkan. 3) Menyiapkan nilai dasar yaitu nilai matematika siswa pada pretest yang
telah
dilakukan
sebelum
tindakan
siklus
pertama
dilaksanakan. 4) Membuat kelompok-kelompok kecil dengan anggota 4-5 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dan kemampuan yang dimiliki tinggi,sedang dan rendah. 5) Membuat lembar kegiatan siswa yang akan dikerjakan siswa saat siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok. 6) Membuat soal evaluasi untuk dikerjakan secara individual oleh siswa. 7) Menyiapkan lembar pengamatan/ observasi. 8) Menyiapkan daftar nilai.
34
b. Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan, jika ternyata pada saat pelaksanaan terjadi kekurangan atau perubahan teknis, maka akan dicatat dan dijadikan perbaikan pada siklus selanjutnya. Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut: 1) Penyajian materi Penyajian materi dilakukan oleh guru kelas dengan menggunakan metode ceramah yang disertai tanya jawab. 2) Kegiatan belajar kelompok Siswa yang telah terbagi menjadi beberapa kelompok, belajar dan bekerja sama menyelesaikan soal yang ada dalam lembar kegiatan siswa yang diberikan oleh guru. Setiap anggota kelompok harus berpartisipasi dan saling membantu agar setiap anggota paham terhadap materi pelajaran. 3) Tes individual Tes individual atau tes evaluasi dikerjakan sendiri-sendiri dan tidak boleh bekerja sama antar anggota kelompok. 4) Perhitungan peningkatan skor individual Perhitungan peningkatan skor individual dilakukan dengan cara mencari selisih antara nilai dasar (nilai ulangan harian sebelumnya) dengan nilai tes individual (nilai tes evaluasi).
35
5) Penghargaan kelompok Berdasarkan skor peningkatan individual dihitung poin perkembangan tiap siswa dengan menggunakan pedoman yang disusun oleh Slavin. Poin perkembangan tiap siswa kemudian dirata-rata dengan teman seanggota kelompoknya. Berdasarkan rata-rata
poin
perkembangan
kelompok
akan
diberikan
penghargaan yang sesuai dengan tingkatannya. c. Observasi Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi atau lembar pengamatan dan evaluasi yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif
(hasil
menggambarkan
tes
atau
keaktifan
kuis) siswa,
dan
data
partisipasi
kualitatif
yang
siswa
dalam
pembelajaran, kualitas diskusi, dan lain-lain.
d. Refleksi Refleksi dilakukan dengan mencermati hasil pengamatan atau observasi dan mencermati hasil belajar siswa. Dari hasil tersebut kemudian
dilakukan
analisis
untuk
mengetahui
sejauh
mana
36
keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada siklus pertama dan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada untuk diperbaiki pada siklus kedua. 2. Siklus II Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II dimaksudkan sebagai perbaikan dari siklus I. Tahapan pada siklus II sama dengan siklus I. Jika dievaluasi pada akhir siklus II tidak terjadi peningkatan, maka dilaksanakan siklus ke III yang tahap-tahapnya seperti pada tahap I dan II. Siklus berhenti jika indikator keberhasilan sudah tercapai.
6.
Metode Pengumpulan Data Menurut Suharsimi (2006: 160) metode pengumpulan data adalah cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Variasi metode pengumpulan data adalah angket, wawancara, pengamatan atau observasi, tes dan dokumentasi. Dalam penelitian ini digunakan dua metode pengumpulan data yaitu: 1. Metode Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan
pengamatan
dan
pencatatan
mengenai
pelaksanaan
pembelajaran di kelas serta partisipasi yang ditunjukan siswa pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung tanpa mengganggu kegiatan
37
pembelajaran.
Observasi
dilakukan
dengan
menggunakan
lembar
observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. 2. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan akademik atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Soal tes yang telah dibuat diberikan kepada siswa kemudian diselesaikan secara individu. Dalam penelitian ini tes dilaksanakan setiap pertemuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.34 7.
Instrument Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini juga telah divalidasi oleh dosen ahli metematika. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lembar pengamatan atau observasi. 2. Soal tes yang berbentuk soal isian dan menggunakan jenis tes tertulis.
34
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian.... hlm.160.
38
8.
Teknik Analisis Data Data kuantitatif adalah data yang diperoleh berupa angka-angka.
Dalam penelitian ini, data hasil tes belajar matematika siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan cara mencari persentase pencapaiannya. Sedangkan data hasil observasi dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu data diolah menjadi kalimat-kalimat yang memiliki makna.35 9.
Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah minimal 75% dari
keseluruhan jumlah siswa mendapatkan nilai di atas 70 dan disertai peningkatan nilai rata-rata kelas. I.
Sistematika Pembahasan Guna mempermudah dalam pembahasan penelitian, maka penulis membagi pokok pembahasan menjadi beberapa BAB. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: Bagian formalitas yang terdiri dari halaman judul skripsi, halaman surat pernyataan, halaman surat persetujuan skripsi, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman abstrak, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar serta daftar lampiran. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
35
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian.... hlm. 239.
39
Bab II membahas tentang gambaran umum MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun yang meliputi: letak dan keadaan geografis, sejarah berdiri dan berkembangnya, dasar dan tujuan pendidikannya, struktur organisasi, keadaan guru, siswa, dan karyawan, serta keadaan sarana dan prasarana. Bab III berisi tentang proses pembelajaran Matematika di MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun yang meliputi: pelaksanaan pembelajaran di MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), pengaruh
penggunaan
pembelajaran
kooperatif
tipe
Student
Teams
Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar siswa. Kemudian pada bab terakhir yaitu Bab IV penutup, yang didalamnya berisi tentang kesimpulan, saran, dan kata penutup. Pada bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran yang terkait dengan penelitian.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dari 57,82 menjadi 66,05 pada siklus I dan menjadi 80,45 pada siklus II. Siswa yang mendapatkan nilai di atas 70 meningkat dari 18,2% (2 siswa) menjadi 45,5% (5 siswa) pada siklus I dan menjadi 81,8% (9 siswa) pada siklus II. Selain hasil belajar siswa yang meningkat, berdasarkan data observasi dan dokumentasi penelitian, aktivitas siswa selama proses pembelajaran juga meningkat. Siswa terlihat lebih siap dalam menerima penjelasan dari guru. Siswa menjadi lebih berani untuk bertanya, menjawab petanyaan dari guru ataupun mengeluarkan pendapat. Hubungan sosial antar siswa juga menjadi lebih baik karena mereka harus saling membantu selama kerja kelompok. Siswa juga tekun dan tepat waktu dalam mengerjakan soal secara individual. Hal tersebut dikarenakan keberhasilan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kabupaten Magelang.
91
92
B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi siswa agar lebih giat dan aktif selama pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD berlangsung. 2. Bagi guru agar dalam mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, khususnnya dalam mata pelajaran matematika. 3. Bagi sekolah sebaiknya mengadakan pelatihan terhadap guru-guru agar dalam mengajar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
C. Kata Penutup Segala puji saya tujukan kepada Allah SWT Tuhan Semesta Alam, karena berkat pertolongan-Nya pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, khususnya kepada Dosen Pembimbing Skripsi. Saya mohon maaf apabila pada skripsi ini terdapat kata-kata yang tidak berkenan dan saya sangat mengharap pembaca untuk berkenan memberikan saran dan kritikan yang membangun agar dikemudian hari skripsi ini dapat dikembangkan menjadi karya ilmiah yang lebih baik lagi. Semoga skripsi yang saya buat dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan kepada para pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Karim, Muchtar dkk, Pendidikan Matematika II, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.
Al-Qarni, DR. Aidh, La Tahzan – Jangan Bersedih, Jakarta: Qisthi Press, 2003.
Ambiratama, Alben, Manajemen Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2006.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Asma, Nur, Model Pembelajaran Kooperatif, Jakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2006.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.
Dokumentasi: Profil Madrasah MI Muhammadiyah Ngadipuro,dikutip tanggal 24 Februari 2014.
Hasil observasi di kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun pada tanggal 3 Januari 2014 jam 08.00-09.00 WIB. Karso dkk, Pendidikan Matematika I, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.
Kurniasari, Evi, Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Student Teams Achievement Division (STAD) di Kelas V SD Negeri Gunungpring 2 Muntilan, Skripsi, 2010. Lie, Anita, Cooperative Learning, Jakarta: Gramedia, 2005.
Lita, Cooperative Learning Robert E Slavin, Bandung: PT Nusa Media, 2009.
Prof. Dr. Hamruni, M.Si, Strategi Pembelajaran, Yogyakarta: Insan Madani, 2011.
93
94
Prihandoko, Cahyo, Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikannya Dengan Menarik, Jakarta: Depdiknas, 2006.
Setianingsih, Hesti, Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segiempat Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP Negeri 1 Slawi Tahun Pelajaran 2006/200, Skripsi, 2007.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003.
Subarinah, Sri, Inovasi Pembelajaran Matematika SD, Jakarta: Depdiknas, 2006.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.
Sugihartono dkk, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2006.
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
95
Lampiran
96
Lampiran 1.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (Pertemuan I) Satuan Pendidikan
: MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V (lima) / 2 (dua)
Pokok Bahasan
: Pecahan
Hari/Tanggal
: Senin, 10 Februari 2014
Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. I. Kompetensi Dasar Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. II. Indikator A. Melakukan perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa. B. Melakukan perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran. III. Materi Ajar Perkalian pecahan. IV. Langkah-Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (10 menit) 1.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
97
2.
Guru dan siswa berdoa bersama.
3.
Guru melakukan presensi.
4.
Guru melakukan apersepsi dengan memberikan sebuah contoh perkalian dengan media apel yang telah dibelah dua yang berjumlah lima dan diberikan kepada lima orang siswa. Kemudian siswa yang lain disuruh menghitung keseluruhan jumlah apel.
5.
Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (35 menit) 1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen yaitu tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda dalam hal jenis kelamin dan kemampuan akademik. 2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran. 3. Setiap kelompok berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa yang diberikan oleh guru tentang cara melakukan perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa dan perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran. 4. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok dengan cara memberikan kesempatan kepada wakil kelompok untuk mengerjakan soal LKS di papan tulis.
98
5. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas. C. Kegiatan Akhir (25 menit) 1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan dikumpulkan kepada guru kelas. 2. Siswa bersama dengan guru merangkum materi yang telah dipelajari. Hasil rangkumannya yaitu cara melakukan perkalian pecahan biasa dengan pecahan biasa adalah dengan mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Sedangkan untuk perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran, langkah pertama adalah mengubah bentuk pecahan campuran menjadi pecahan biasa dahulu. Setelah itu baru mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. 3. Guru menutup pelajaran dan memberikan pesan kepada siswa untuk belajar di rumah dengan membaca materi selanjutnya. V. Metode dan Media Pembelajaran A. Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) B. Media Pembelajaran 1. Apel 2. Diagram perkalian pecahan
99
VI. Sumber Belajar A. Silabus untuk kelas V Semester 2 B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas V oleh M. Khafid dan Suyati, Penerbit: Erlangga. VII. Evaluasi A. Prosedur Tes
: Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes
: Tes tertulis
C. Bentuk Tes
: Isian
D. Soal Tes
: (Terlampir)
E. Kunci Jawaban
: (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian
: Jumlah soal ada 10. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan
: Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
VIII. Lampiran A. Materi Ajar dan LKS B. Soal Evaluasi C. Kunci Jawaban
Dukun, 10 Febuari 2014 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Kelas
Hisyam Bakri NIP
Saras Putri Utami, S.Pd NIP
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan II) Satuan Pendidikan
: MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V (lima) / 2 (dua)
Pokok Bahasan
: Pecahan
Hari/Tanggal
: Selasa, 11 Februari 2014
Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. II. Kompetensi Dasar Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. III. Indikator A. Melakukan perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal. B. Melakukan perkalian pecahan biasa dengan persen. IV. Materi Ajar Perkalian pecahan. V. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (10 menit) 1.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2.
Guru dan siswa berdoa bersama.
3.
Guru melakukan presensi.
101
4. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya. 5. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. B. Kegiatan Inti (35 menit) 1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai cara melakukan perkalian pecahan biasa dengan pecahan desimal dan pecahan biasa dengan persen. 2. Siswa bersama dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya, berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa tentang cara melakukan perkalian pecahan biasa dengan desimal dan perkalian pecahan biasa dengan persen. 3. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok, perwakilan dari kelompok mengerjakan satu soal LKS di depan kelas. 4. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas. C. Kegiatan Akhir (25 menit) 1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan dikumpulkan kepada guru kelas. 2. Siswa bersama dengan guru merangkum materi yang telah dipelajari, yaitu:
102
a. Cara melakukan perkalian pecahan biasa dengan desimal, langkah yang pertama adalah mengubah bentuk pecahan decimal menjadi pecahan biasa, kemudian setelah keduanya berbentuk pecahan biasa baru dikalikan. b. Cara melakukan perkalian pecahan biasa dengan persen, langkah pertama mengubah bentuk persen menjadi pecahan biasa. Langkah kedua, setelah keduanya berbentuk pecahan biasa lalu dikalikan. 3. Guru menutup pelajaran dan memberi pesan kepada siswa agar selalu belajar dan perbanyak latihan soal dirumah. VI. Metode dan Media Pembelajaran A. Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) B. Media Pembelajaran Teks operasi perkalian pada pecahan. VII. Sumber Belajar A. Silabus untuk kelas V Semester 2 B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas V oleh M. Khafid dan Suyati, Penerbit: Erlangga. VIII. Evaluasi A. Prosedur Tes
: Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes
: Tes tertulis
C. Bentuk Tes
: Isian
103
D. Soal Tes
: (Terlampir)
E. Kunci Jawaban
: (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian
: Jumlah soal ada 10. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan
: Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
IX. Lampiran A. Materi Ajar dan LKS B. Soal Evaluasi C. Kunci Jawaban Dukun, 11 Febuari 2014 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Kelas
Hisyam Bakri NIP
Saras Putri Utami, S.Pd NIP
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan III) Satuan Pendidikan
: MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V (lima) / 2 (dua)
Pokok Bahasan
: Pecahan
Hari/Tanggal
: Kamis, 13 Februari 2014
Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. II. Kompetensi Dasar Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. III. Indikator Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perkalian pecahan. IV. Materi Ajar Perkalian pecahan. V. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (5 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. 2. Guru dan siswa berdoa bersama. 3. Guru melakukan presensi.
105
4. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa kembali pada materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan ini. B. Kegiatan Inti (30 menit) 1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai cara pemecahan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan perkalian pecahan. 2. Siswa bersama dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya, berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa
tentang
penyelesaian
permasalahan
sehari-hari
yang
berhubungan dengan perkalian pecahan. 3. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok. 4. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas. C. Kegiatan Akhir (35 menit) 1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu. 2. Siswa bersama guru membahas tes individual dan menilainya. 3. Siswa berkumpul kembali bersama dengan kelompoknya masingmasing untuk menuliskan nilai tes tadi dalam lembar penilaian kelompok yang sebelumnya oleh guru telah diisi skor dasar dan dua nilai tes sebelumnya. 4. Siswa
dengan
bantuan
guru
menghitung
rata-rata
perkembangan kelompok sesuai dengan pedoman dari Slavin.
poin
106
5. Guru memberikan sertifikat penghargaan kepada kelompok sesuai dengan perolehan poin perkembangan. 6. Guru menutup pelajaran. VI. Metode dan Media Pembelajaran A. Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) B. Media Pembelajaran Teks operasi perkalian pada pecahan. VII. Sumber Belajar A. Silabus untuk kelas V Semester 2 B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas V oleh M. Khafid dan Suyati, Penerbit: Erlangga. VIII. Evaluasi A. Prosedur Tes
: Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes
: Tes tertulis
C. Bentuk Tes
: Esai
D. Soal Tes
: (Terlampir)
E. Kunci Jawaban
: (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian
: Jumlah soal ada 5. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan
: Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
107
IX. Lampiran A. Materi Ajar dan LKS B. Soal Evaluasi C. Kunci Jawaban Dukun, 13 Febuari 2014 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Kelas
Hisyam Bakri NIP
Saras Putri Utami, S.Pd NIP
108
Lampiran 1.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (Pertemuan I) Satuan Pendidikan
: MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V (lima) / 2 (dua)
Materi Pokok
: Pecahan
Hari/Tanggal
: Senin, 17 Februari 2014
Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. II. Kompetensi Dasar Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. III. Indikator A. Melakukan pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa. B. Melakukan pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran. IV. Materi Ajar Pembagian pecahan. V. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (10 menit) 1.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
109
2.
Guru dan siswa berdoa bersama.
3.
Guru melakukan presensi.
4.
Guru melakukan apersepsi dengan memberikan sebuah contoh pengurangan berulang dan mengarahkan bentuk
pengurangan
tersebut ke dalam pembagian. 5.
Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (35 menit) 1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen yaitu tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda dalam hal jenis kelamin dan kemampuan akademik (berdasarkan nilai tes siklus I). 2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa dan pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran. 3. Setiap kelompok berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa yang diberikan oleh guru tentang cara melakukan pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa dan pembagian pecahan biasa dengan pecahan campuran. 4. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok. Guru menyuruh siswa yang kurang pandai dari tiap kelompok untuk mewakili kelompoknya mengerjakan satu soal dari LKS di papan tulis.
110
5. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas. C. Kegiatan Akhir (25 menit) 1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan dikumpulkan kepada guru kelas. 2. Siswa bersama dengan guru merangkum materi yang telah dipelajari. Hasil rangkumannya yaitu cara melakukan pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa adalah dengan cara bilangan yang dibagi dikalikan dengan kebalikan dari bilangan pembagi. Sedangkan untuk perkalian pecahan biasa dengan pecahan campuran, langkah pertama adalah mengubah bentuk pecahan campuran menjadi pecahan biasa dahulu. Setelah itu baru bilangan yang dibagi dikalikan dengan kebalikan dari bilangan pembagi. 3. Guru menutup pelajaran dan memberikan pesan kepada siswa untuk belajar di rumah dengan membaca materi selanjutnya. VI. Metode dan Media Pembelajaran A. Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) B. Media Pembelajaran Teks Pembagian
111
VII. Sumber Belajar A. Silabus untuk kelas V semester 2. B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas V oleh M. Khafid dan Suyati, Penerbit: Erlangga. VIII. Evaluasi A. Prosedur Tes
: Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes
: Tes tertulis
C. Bentuk Tes
: Isian
D. Soal Tes
: (Terlampir)
E. Kunci Jawaban
: (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian
: Jumlah soal ada 10. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan
: Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
IX. Lampiran A. Materi Ajar dan LKS B. Soal Evaluasi C. Kunci Jawaban
Dukun, 17 Febuari 2014 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Kelas
Hisyam Bakri NIP
Saras Putri Utami, S.Pd NIP
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan II) Satuan Pendidikan
: MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V (lima) / 2 (dua)
Materi Pokok
: Pecahan
Hari/Tanggal
: Selasa, 18 Februari 2014
Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. II. Kompetensi Dasar Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. III. Indikator A. Melakukan pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal. B. Melakukan pembagian pecahan biasa dengan persen. IV. Materi Ajar Pembagian pecahan. V. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (10 menit) 1.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2.
Guru dan siswa berdoa bersama.
3.
Guru melakukan presensi.
113
4. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. B. Kegiatan Inti (35 menit) 1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai cara melakukan pembagian pecahan biasa dengan pecahan desimal dan pecahan biasa dengan persen. 2. Siswa bersama dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya, berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa tentang cara melakukan pembagian pecahan biasa dengan desimal dan perkalian pecahan biasa dengan persen. 3. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok dengan cara tiap kelompok mewakilkan satu anggotanya untuk mengerjakan di papan tulis (guru menunjuk siswa yang kurang pandai). 4. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas. C. Kegiatan Akhir (25 menit) 1.
Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan dikumpulkan kepada guru kelas.
2. Siswa bersama dengan guru merangkum materi yang telah dipelajari, yaitu:
114
a. Cara melakukan pembagian pecahan biasa dengan desimal, langkah yang pertama adalah mengubah bentuk pecahan decimal menjadi pecahan biasa, kemudian setelah keduanya berbentuk pecahan biasa baru dilakukan operasi pembagian. b. Cara melakukan perkalian pecahan biasa dengan persen, langkah pertama mengubah bentuk persen menjadi pecahan biasa. Langkah kedua, setelah keduanya berbentuk pecahan biasa lalu dilakukan operasi pembagian. 3. Guru menutup pelajaran dan memberi pesan kepada siswa agar selalu belajar dan perbanyak latihan soal dirumah. VI. Metode dan Media Pembelajaran A. Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) B. Media Pembelajaran Teks operasi pembagian pada pecahan. VII. Sumber Belajar A. Silabus untuk kelas V semester 2. B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas V oleh M. Khafid dan Suyati, Penerbit: Erlangga. VIII. Evaluasi A. Prosedur Tes
: Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes
: Tes tertulis
C. Bentuk Tes
: Isian
115
D. Soal Tes
: (Terlampir)
E. Kunci Jawaban
: (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian
: Jumlah soal ada 10. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan
: Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
IX. Lampiran A. Materi Ajar dan LKS B. Soal Evaluasi C. Kunci Jawaban
Dukun, 18 Febuari 2014 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Kelas
Hisyam Bakri NIP
Saras Putri Utami, S.Pd NIP
116
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan III) Satuan Pendidikan
: MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V (lima) / 2 (dua)
Materi Pokok
: Pecahan
Hari/Tanggal
: Kamis, 20 Februari 2014
Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. II. Kompetensi Dasar Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. III. Indikator Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pembagian pecahan. IV. Materi Ajar Pembagian pecahan. V. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (5 menit) 1.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2.
Guru dan siswa berdoa bersama.
3.
Guru melakukan presensi.
117
4.
Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan siswa kembali pada materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
5.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
B. Kegiatan Inti (30 menit) 1.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai cara pemecahan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan pembagian pecahan.
2.
Siswa bersama dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan
sebelumnya,
berdiskusi
menyelesaikan
lembar
kegiatan siswa tentang penyelesaian permasalahan sehari-hari yang berhubungan dengan pembagian pecahan. 3.
Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok dengan cara wakil dari tiap kelompok mengerjakan satu soal di papan tulis.
4.
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum jelas.
C. Kegiatan Akhir (35 menit) 1.
Siswa mengerjakan soal tes secara individu.
2.
Siswa bersama guru membahas hasil tes, siswa menukarkan hasil pekerjaannya dengan teman sebangkunya dan menilainya.
3.
Siswa bersama dengan kelompoknya masing-masing menuliskan nilai tes individual dalam lembar penilaian kelompok yang telah diisi oleh guru nilai dasar dan dua nilai tes pertemuan
118
sebelumnya,
untuk
dirata-rata
dan
dihitung
poin
perkembangannya. 4.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok sesuai dengan perolehan poin perkembangan.
5.
Guru menutup pelajaran dan menyuruh siswa untuk selalu berlatih mengerjakan latihan-latihan soal sendiri dirumah.
VI. Metode dan Media Pembelajaran A. Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) B. Media Pembelajaran Teks operasi perkalian pada pecahan. VII. Sumber Belajar A. Silabus untuk kelas V semester 2. B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas V oleh M. Khafid dan Suyati, Penerbit: Erlangga. VIII. Evaluasi A. Prosedur Tes
: Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes
: Tes tertulis
C. Bentuk Tes
: Esai
D. Soal Tes
: (Terlampir)
E. Kunci Jawaban
: (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian
: Jumlah soal ada 5. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan
: Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
119
IX. Lampiran A. Materi Ajar dan LKS B. Soal Evaluasi C. Kunci Jawaban
Dukun, 20 Febuari 2014 Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Kelas
Hisyam Bakri NIP
Saras Putri Utami, S.Pd NIP
120
Lampiran 1.3 LEMBAR KEGIATAN SISWA SIKLUS I (Pertemuan I) Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/2
Materi
: Perkalian Pecahan
Kelompok
:
Nama Anggota
: 1. ………………
4. ……………..
2. ………………
5. ……………..
3. ………………
1. Perkalian Pecahan Biasa dengan Pecahan Biasa Perhatikan dan diskusikan contoh di bawah ini dengan kelompokmu! 3 2 × = ⋯ 3 4
Banyak petak seluruhnya adalah 12. Banyak petak yang diarsir adalah hasil kali pecahan 2 3 × 3 4
Petak yang diarsir adalah 6 petak dari 12 petak seluruhnya atau dari petak seluruhnya.
121
Pembilang 6 diperoleh dari 2 x 3 Penyebut 12 diperoleh dari 3 x 4 Jadi: 2 3 2 × 3 × = 3 4 3 × 4 =
6 12
1 = 2 Bersama dengan kelompokmu kerjakan soal berikut seperti contoh diatas! 4 5 × = ⋯ 5 6
1 5 × = ⋯ 4 7
2. Perkalian Pecahan biasa dengan pecahan campuran adalah dengan mengubah bentuk pecahan campuran menjadi pecahan biasa. Contoh : 1 5 9 5 × 2 = × 4 7 4 7
122
=
5 × 9 7×4
=
45 28
Kerjakan seperti contoh di atas : 2 1 × 1 = ⋯ 5 3
3 1 × 1 = ⋯ 4 6
1 4 4 × = ⋯ 2 5
123
LEMBAR KEGIATAN SISWA (Pertemuan II) Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/2
Materi
: Perkalian Pecahan
Kelompok
:
Nama Anggota
: 1. ………………
4. ……………..
2. ………………
5. ……………..
3. ………………
A. Perkalian Biasa dengan Pecahan Desimal dan Pecahan Biasa dengan Persen Perhatikan dan diskusikan contoh di bawah ini bersama dengan kelompokmu! Contoh : 1.
× 0,5 = ⋯ Jawab : Langkah 1
: pecahan decimal 0,5 diubah menjadi pecahan biasa yaitu
Langkah 2
: mengalikan ×
Jadi
: × 0,5 =
=
× ×
=
=
124
2.
× 25% = ⋯ Jawab : Langkah 1
: ubah terlebih dahulu persen menjadi pecahan biasa, yaitu 25% =
Langkah 2
: kalikan pecahan yang sudah sejenis
× 25% = × =
Jadi
1 × 25 2 × 100
=
25 200
=
1 8
: × 25% =
B. Diskusikan bersama kelompokmu untuk menyelesaikan soal-soal berikut sesuai contoh diatas! 1.
x 0,6 = ⋯
2.
x 1,3 = ⋯
125
3. 3,1 x = ⋯
4.
× 35% = ⋯
5.
× 5% = ⋯
6. 5,6 × = ⋯
126
LEMBAR KEGIATAN SISWA (Pertemuan III) Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/2
Materi
: Perkalian Pecahan
Kelompok
:
Nama Anggota
: 1. ………………
4. ……………..
2. ………………
5. ……………..
3. ………………
Memecahkan Masalah Sehari-Hari yang Melibatkan Perkalian Pecahan A. Diskusikan bersama kelompokmu contoh soal di bawah ini! Sebuah lukisan berbentuk persegi panjang, panjangnya 3 meter, dan lebarnya 1 meter. Berapa
luas lukisan tersebut?
Jawab: Luas lukisan = 3 × 1 =
×
= = = 4 Jadi, luas lukisan adalah 4
127
B. Selesaikan soal-soal berikut ini bersama dengan kelompokmu! 1. Berat badan paman 1 kali berat badan Umar. Jika berat badan Umar 36 kg, berapa berat badan paman? 2. Sebilah papan berbentuk persegi panjang dengan panjang 8 dm dan lebar 5 dm. Berapa luas papan tersebut? 3. Penjahit menggunakan
lusin kancing untuk baju pendek dan
lusin
kancing untuk baju panjang. Berapa lusin kancing yang diperlukan penjahit untuk membuat 3 baju pendek dan 3 baju panjang? Jawab: 1. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………….... 2. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 3. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
128
Lampiran 1.4 LEMBAR KEGIATAN SISWA SIKLUS II (Pertemuan I) Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/2
Materi
: Pembagian Pecahan
Kelompok
:
Nama Anggota
: 1. ………………
4. ……………..
2. ………………
5. ……………..
3. ………………
A. Perkalian Biasa dengan Pecahan Biasa dan Pecahan Biasa dengan Pecahan Campuran Perhatikan dan diskusikan contoh di bawah ini bersama dengan kelompokmu! Contoh :
1.
∶ = ⋯ Jawab : Bilangan yang dibagi dikalikan dengan kebalikan dari bilangan pembagi. 1 1 1 3 ∶ = × 2 3 2 1 =
3 2
= 1
1 2
129
Jadi, 2.
∶ = 1
∶ 2 = ⋯ Jawab : Langkah 1
: ubah terlebih dahulu peccahan campuran menjadi pecahan biasa 2
Langkah 2
1 = 52 2
: bilangan yang dibagi dikalikan dengan kebalikan dari bilangan pembagi 4 1 4 5 ∶ 2 = ∶ 5 2 5 2 2 4 = × 5 5 =
8 25
Jadi, ∶ 2 =
B. Diskusikan bersama kelompokmu untuk menyelesaikan soal-soal berikut sesuai contoh diatas! 1.
2.
∶ = ⋯
∶ = ⋯
130
3.
∶
4.
∶1 =⋯
5.
∶6 =⋯
6.
= ⋯
∶4 =⋯
131
LEMBAR KEGIATAN SISWA (Pertemuan II) Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/2
Materi
: Pembagian Pecahan
Kelompok
:
Nama Anggota
: 1. ………………
4. ……………..
2. ………………
5. ……………..
3. ………………
A. Pembagian Biasa dengan Pecahan Desimal dan Pecahan Biasa dengan Persen Perhatikan dan diskusikan contoh di bawah ini bersama dengan kelompokmu! Contoh : 1.
∶ 0,4 = ⋯ Jawab : Langkah 1
: pecahan decimal 0,4 diubah menjadi pecahan biasa yaitu
Langkah 2
:
Jadi,
∶
= ×
× 0,4 = 2
=
=
=2
132
2.
∶ 3% = ⋯ Jawab : Langkah 1
: ubah terlebih dahulu persen menjadi pecahan biasa, yaitu 3 %=
Langkah 2
: kalikan pecahan yang sudah sejenis
∶ 3% = : 5 3 = ∶ 8 100 5 100 = × 8 3 =
Jadi,
500 20 5 = 20 = 20 24 6 24
∶ 3% = 20
B. Diskusikan bersama kelompokmu untuk menyelesaikan soal-soal berikut sesuai contoh diatas! 1.
∶ 0,6 = ⋯
2.
: 1,2 = ⋯
133
3.
: 1,8 = ⋯
4.
: 2% = ⋯
5.
: 8% = ⋯
6.
: 9% = ⋯
134
LEMBAR KEGIATAN SISWA (Pertemuan III) Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/2
Materi
: Pembagian Pecahan
Kelompok
:
Nama Anggota
: 1. ………………
4. ……………..
2. ………………
5. ……………..
3. ………………
Memecahkan Masalah Sehari-Hari yang Melibatkan Pembagian Pecahan A. Diskusikan bersama kelompokmu contoh soal di bawah ini! Luas halaman rumah Pak Andi yang berbentuk persegi panjang adalah 4
. Lebarnya 1 meter. Berapa meter panjang halaman tersebut?
Jawab: Luas persegi panjang = p x l Maka, p = L : l p= 4 :1
=
:
=
×
=
= =1
Jadi, panjang halaman Pak Andi adalah 1 meter.
135
B. Selesaikan soal-soal berikut ini bersama dengan kelompokmu! 1. Gudang KUD menyimpan 39 ton beras. Beras tersebut akan dibagikan sama banyak kepada 6 toko beras. Berapa ton beras yang diperoleh oleh setiap toko? 2. Luas sebuah tembok yang berbentuk segitiga adalah 2 tembok tersebut adalah 1 3. Sebanyak
. Panjang alas
meter. Berapa tinggi tembok tersebut?
kg gandum cukup untuk membuat satu roti buaya. Seorang
pengusaha roti mempunyai 15 kg gandum. Berapa roti buaya yang dapat dibuat oleh pengusaha roti tersebut? Jawab: 1. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 2. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 3. ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
Lampiran 2.1 KISI-KISI INSTRUMENT SOAL TES SIKLUS I Satuan Pendidikan
: MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas
:V
Pokok Bahasan
: Perkalian Pecahan
Pertemuan I Bentuk Soal
: Isian singkat
Waktu
: 20 menit
Jumlah Soal
: 10
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menggunakan peca- Mengalikan han
dalam
cahan masalah
peme- membagi
Indikator
No Soal
dan Melakukan perkalian
1
berbagai pecahan biasa dengan
2
bentuk pecahan.
pecahan biasa.
3 4 5
Melakukan perkalian
6
pecahan biasa dengan
7
pecahan campuran.
8 9 10
Pertemuan II Bentuk Soal
: Isian singkat
Waktu
: 20 menit
Jumlah Soal
: 10
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menggunakan peca- Mengalikan han
dalam
peme- membagi
cahan masalah
Indikator
No Soal
dan Melakukan perkalian
1
berbagai pecahan biasa dengan
2
bentuk pecahan
pecahan desimal.
3 4 5
Melakukan perkalian
6
pecahan biasa dengan
7
persen.
8 9 10
Pertemuan III Bentuk Soal
: Soal cerita
Waktu
: 20 menit
Jumlah Soal
:5
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menggunakan peca- Mengalikan han
dalam
cahan masalah
peme- membagi
Indikator
No Soal
dan Menyelesaikan masa-
1
berbagai lah yang berkaitan
2
bentuk pecahan
dengan pecahan.
perkalian
3 4 5
Lampiran 2.2 SOAL TES SIKLSUS I (Pertemuan I)
Selesaikan soal berikut ini dengan benar! 1.
x = ......
2.
x = ......
3.
x = ......
4.
x = ......
5.
x
= ......
6.
x 4 = ......
7.
x 2 = ......
8.
x 3 = ......
9.
4 x = ......
10.
4 x = ......
Nama
: …………….
No. Absen
: …………….
Pertemuan II
Selesaikan soal-soal berikut ini!
1.
x 0,7
….
2.
x 0,9
….
3.
x 1,4
….
4. 2,3 x 5. 3,5 x 6.
x3%
7.
x 75%
…. …. …. ….
8. 25% x
….
9. 17% x
….
10. 24% x
….
Nama
: …………….
No. Absen
: …………….
Pertemuan III
Nama
: ………………….
No. Absen
: ………………….
Selesaikan soal di bawah ini dengan benar! 1. Rahman mempunyai tongkat yang panjangnya 1
meter. Lebar rumah
Rahman 3 kali panjang tongkat itu, sedangkan panjangnya 5 kali panjang tongkat tersebut. Berapa selisih panjang dan lebar rumah Rahman?
2. Riska mempunyai kain yang panjangnya 6,5 m. Adik Riska meminta
kain
tersebut. Berapa meter kain yang diterima adik Riska?
3. Kebun Pak Anton luasnya
hektar.
bagian ditanami mangga dan sisanya
ditanami ketela. Berapa hektar kebun yang ditanami ketela?
4. Ibu membuat 6 gelas susu. Setiap satu gelas susu memerlukan
liter air panas.
Berapa liter air panas yang diperlukan Ibu?
5. Seorang penulis memerlukan tersebut baru menulis penulis?
rim kertas untuk menulis sebuah buku. Penulis
bagian buku. Berapa rim kertas yang telah dipakai
Lampiran 2.3 KUNCI JAWABAN SOAL TES SIKLSUS I (Pertemuan I)
1.
2.
1
x = x =
3.
x =
4.
x =
5.
x
=
6.
x 4 = ×
=
7.
x 2 = ×
=
8.
x3 = ×
=
9.
4 x = × =
10.
4 x =
× =
=1
=2 =3 =
=3
Pertemuan II
1.
x 0,7
×
2.
x 0,9
×
3.
x 1,4
×
4. 2,3 x 5. 3,5 x 6.
x3%
7.
x 75%
× ×
1
× ×
8. 25% x
×
9. 17% x
×
10. 24% x
×
Pertemuan III
1. Diketahui : panjang tongkat = 1 meter lebar rumah 3 kali panjang tongkat panjang rumah 5 kali panjang tongkat Ditanya
: selisih panjang dan lebar rumah
Jawab
:
l rumah = 3 × 1 meter = 3 ×
=
meter
p rumah = 5 × 1 meter = 5 ×
=
meter
Jadi selisih panjang dan lebar rumah = 2. Diketahui : panjang kain 6,5 m, diminta
−
=
= 3 meter
bagian
Ditanya : berapa meter kain yang diterima? Jawab : Kain yang diterima =
× 6,5 = ×
=
=
= 2 meter
3. Diketahui : luas kebun hektar, bagian ditanami mangga sisanya ditanami ketela Diketahui : kebun yang ditanami ketela (hektar) Jawab : Luas yang ditanami mangga =
× =
hektar
Luas yang ditanami ketela =
−
−
hektar.
4. Diketahui : dibuat 6 gelas susu, satu gelas susu memerlukan Ditanya
: air panas yang diperlukan
Jawab: Air panas yang diperlukan = 6 ×
2 liter.
5. Diketahui : rim kertas untuk menulis sebuah buku penulis baru menulis
bagian buku
Ditanya : kertas yang telah dipakai penulis Jawab: rim = 250 lembar Kertas yang telah dipakai =
× 250 =
= 100 lembar
liter air panas.
Lampiran 2.4 KISI-KISI INSTRUMENT SOAL TES SIKLUS II Satuan Pendidikan
: MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas
:V
Pokok Bahasan
: Pembagian Pecahan
Pertemuan I Bentuk Soal
: Isian singkat
Waktu
: 20 menit
Jumlah Soal
: 10
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menggunakan peca- Mengalikan han
dalam
cahan masalah
peme- membagi
Indikator
No Soal
dan Melakukan pembagiberbagai an
bentuk pecahan.
pecahan
dengan
1
biasa
2
pecahan
3
biasa.
4 5
Melakukan pembagi-
6
an
biasa
7
pecahan
8
pecahan
dengan campuran.
9 10
Pertemuan II Bentuk Soal
: Isian singkat
Waktu
: 20 menit
Jumlah Soal
: 10
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menggunakan peca- Mengalikan han
dalam
peme- membagi
cahan masalah
Indikator
No Soal
dan Melakukan pembagiberbagai an
bentuk pecahan
pecahan
dengan
1
biasa
2
pecahan
3
desimal.
4 5
Melakukan pembagi-
6
an
7
pecahan
biasa
dengan persen.
8 9 10
Pertemuan III Bentuk Soal
: Soal cerita
Waktu
: 20 menit
Jumlah Soal
:5
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menggunakan peca- Mengalikan han
dalam
cahan masalah
peme- membagi
Indikator
No Soal
dan Menyelesaikan masa-
1
berbagai lah yang berkaitan
2
bentuk pecahan
dengan pecahan.
pembagian
3 4 5
Lampiran 2.5 SOAL TES SIKLSUS II Pertemuan I
Selesaikan soal-soal berikut ini!
1. 2.
∶ = ⋯
∶ = ⋯
3.
∶
= ⋯
4.
∶ = ⋯
5.
∶ = ⋯
6.
∶ 2 = ⋯
7.
∶ 5 = ⋯
8. 9. 10.
∶ 2 = ⋯ ∶ 3 = ⋯ ∶ 6 = ⋯
Nama
: …………….
No. Absen
: ……………
Pertemuan II
Selesaikan soal-soal berikut ini!
1.
: 0,4 = ⋯
2.
: 0,8 = ⋯
3.
: 1,2 = ⋯
4.
: 2,2 = ⋯
5.
: 1,5 = ⋯
6.
: 2% = ⋯
7.
: 3% = ⋯
8.
: 5% = ⋯
9.
: 12% = ⋯
10. : 9% = ⋯
Nama
: …………….
No. Absen
: ……………
Pertemuan III Nama
: …………….
No. Absen
: ……………
Selesaikan soal berikut dengan benar! 1.
Luas sebidang tanah yang berbentuk persegi panjang adalah 14 ! . Lebar tanah tersebut adalah 2 meter. Berapa meter panjang tanah tersebut?
2.
Pak Hasyim mempunyai kebun seluas 9
hektar. Setelah tua ia mewariskan
kebun tersebut kepada 6 anaknya. Tiap anak mendapatkan bagian kebun yang sama luasnya. Berapa hektar kebun yang diperolah tiap anak Pak Hasyim tersebut? 3.
Sebuah lantai rumah berbentuk persegi panjang dengan luas 9 ! . Panjang lantai tersebut adalah 3 meter. Berapa lebar lantai tersebut?
4.
Sebanyak
kg beras cukup untuk satu piring nasi. Seorang pengusaha
catering mempunyai 5.
kuintal beras. Berapa piring nasi yang dapat dibuat?
Luas sebuah tembok yang berbentuk segitiga adalah 5 ! . Tinggi tembok tersebut 2 meter. Berapa alas tembok tersebut?
Lampiran 2.6 KUNCI JAWABAN SOAL TES SIKLSUS II Pertemuan I
∶ = × =
1.
=
∶ =
× =
3.
∶
×
4.
∶ =
2.
=
=1 =2
=
× =
=
=
=2
5.
∶ = × =
6.
∶2 = ×
=
7.
∶ 5 = ×
=
=
∶ 2 =
8. 9.
∶ 3 = ×
10.
∶ 6 =
=1
×
= =
×
=2
=
=
= =
=
Pertemuan II
1.
: 0,4 = :
= ×
=
=
2.
: 0,8 = :
= ×
=
=
3.
: 1,2 =
:
=
×
=
=
4.
: 2,2 =
:
=
×
=
=
5.
: 1,5 =
:
=
×
=
=
6.
: 2% = :
= ×
=
=
7.
: 3% = :
= ×
=
= 29
8.
: 5% =
9.
: 12% = :
10. : 9% = :
:
=
×
= × = ×
=2
= = =
= 41 = 29
=
=7
=7
=7
=
=1
Pertemuan III
1.
Diketahui : Luas persegi panjang = 14 ! Lebar = 2 meter Ditanya
: panjang tanah
Jawab
:
Luas = panjang x lebar Panjang = luas : lebar = 14 : 2 =
: =
× =
=6
=6
Jadi, panjang tanah adalah 6 meter. 2.
Diketahui : luas kebun = 9 hektar dibagi kepada 6 anak dengan luas yang sama Ditanya
: luas kebun yang diperolah tiap anak Pak Hasyim
Jawab
:
Luas kebun yang diperoleh tiap anak = 9 hektar : 6 anak 3 6
66 1
66
24
= 9 7 : 1 = 7 : 6 = 42 = 1 42
= 1 hektar Jadi setiap anak Pak Hasyim memperoleh 1 hektar. 3.
Diketahui : lantai rumah berbentuk persegi panjang dengan luas 9 ! panjang lantai tersebut adalah 3 meter
Ditanya
: lebar lantai
Jawab
:
Lebar = luas : panjang = 9 : 3 =
:
=
×
=
=2
=2
Jadi lebar lantai adalah 2 meter. 4.
Diketahui :
kg beras cukup untuk satu piring nasi pengusaha catering mempunyai
Ditanya
: piring nasi yang dapat dibuat
Jawab
:
kuintal beras
kuintal beras = 50 kg Piring nasi yang dapat dibuat = 50 kg :
kg
= 50 × = 300 piring Jadi pengusaha catering dapat membuat 300 piring nasi. 5.
Diketahui : Luas segitiga adalah 5 ! Tinggi 2 meter Ditanya
: alas
Jawab
:
" # $
L segitiga
Alas =
% × &
= 5 × 2: 2 =
× 2:
=
:
= 11 × = =4 Jadi panjang alas tembok segitiga tersebut adalah 4 meter.
Lampiran 3.1 Tabel 8. Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian No.
Nama siswa
Nilai
1.
Allina Rahma Hayati
40
2.
Taufik Radita
68
3.
Fahrul Hanif
47
4.
Muhammad Imam Ahzami
48
5.
Fitri Nur Sholikhah
45
6.
Jihan Ika Ayuningtyas
60
7.
Erfan Maulana
62
8.
Aprilia Nur Faizah
70
9.
Syahrizal Latif Furqon
57
10.
Bagas Anung Saputra
63
11.
Tauriq Alvan Sahala
76
Jumlah
636
Rata-Rata
57,82
Nilai tertinggi
76
Nilai terendah
40
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 70
2
Persentase siswa yang mendapat nilai ≥70
18,2
Keterangan : sumber dokumentasi MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun
Lampiran 3.2 Tabel 9. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus I
No
Nama Siswa
2
Allina Rahma Hayati Taufik Radita
3
Fahrul Hanif
1
4 5 6 7 8 9 10 11
Muhammad Imam Ahzami Fitri Nur Sholikhah Jihan Ika Ayuningtyas Erfan Maulana Aprilia Nur Faizah Syahrizal Latif Furqon Bagas Anung Saputra Tauriq Alvan Sahala
Kondisi Awal
Nilai Tiap Pertemuan
RataRata (Nilai Siklus I)
Meningkat
Ket
I
II
III
40
45
55
50
48
8
Tidak Tuntas
68
65
85
75
73
5
Tuntas
47
60
60
55
56
9
48
60
60
70
60
12
45
45
75
65
58
13
60
70
85
75
73
13
Tuntas
62
55
85
50
63
1
Tidak Tuntas
70
65
90
75
75
5
Tuntas
57
60
75
60
63
6
Tidak Tuntas
63
70
85
75
73
10
Tuntas
76
80
90
100
87
11
Tuntas
Jumlah
636
727
Rata-Rata
57,82
66,05
Nilai tertinggi
87
Nilai terendah
48
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 70
5
Persentase siswa yang mendapat nilai ≥70
45,5
8,23
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Lampiran 3.3 Tabel 10. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus II
No
Nama Siswa
2
Allina Rahma Hayati Taufik Radita
3
Fahrul Hanif
1
4 5 6 7 8 9 10 11
Muhammad Imam Ahzami Fitri Nur Sholikhah Jihan Ika Ayuningtyas Erfan Maulana Aprilia Nur Faizah Syahrizal Latif Furqon Bagas Anung Saputra Tauriq Alvan Sahala
Nilai Tiap Pertemuan
RataRata (Nilai Siklus II)
Meningkat
Ket
35
60
13
Tidak Tuntas
85
90
100
27
Tuntas
57
90
75
60
5
Tidak Tuntas
60
53
80
75
80
21
Tuntas
58
45
55
45
75
18
Tuntas
73
65
80
75
70
3
Tuntas
63
63
85
70
95
32
Tuntas
75
77
100
75
95
20
Tuntas
63
65
80
70
75
12
Tuntas
73
77
95
75
85
12
Tuntas
87
90
85
100
90
4
Tuntas
Nilai Siklus I
I
II
III
48
42
35
73
75
56
Jumlah
727
885
Rata-Rata
66,05
80,45
Nilai tertinggi
100
Nilai terendah
60
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 70
9
Persentase siswa yang mendapat nilai ≥70
81,8
14
Lampiran 3.4 Tabel 11. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Matematika pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No.
Nama Siswa
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Meningkat
1
Allina Rahma Hayati
40
48
60
20
2
Taufik Radita
68
73
100
32
3
Fahrul Hanif
47
56
60
13
4
Muhammad Imam Ahzami
48
60
80
32
5
Fitri Nur Sholikhah
45
58
75
30
6
Jihan Ika Ayuningtyas
60
73
70
10
7
Erfan Maulana
62
63
95
33
8
Aprilia Nur Faizah
70
75
95
25
9
Syahrizal Latif Furqon
57
63
75
18
10
Bagas Anung Saputra
63
73
85
22
11
Tauriq Alvan Sahala
76
87
90
14
Jumlah
636
726,5
885
Rata-Rata
57,82
66,05
80,45
22,64
2
5
9
16
18,2
45,5
81,8
69,63
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 70 Persentase siswa yang mendapat nilai ≥ 70
Lampiran 4.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
No. 1.
Indikator
Aspek yang Diamati
Kesiapan siswa dalam Siswa mengikuti pembelajaran.
memperhatikan
No Butir 1
penjelasan dari guru. Siswa menjawab pertanyaan
2
dari guru. Keaktifan
bertanya
siswa
6
pada proses pembelajaran. 2.
Keaktifan siswa dalam Antusiasme
siswa
dalam
3
mengikuti pembelajaran mengikuti kerja kelompok. dengan model Kooperatif Siswa saling berdiskusi dalam tipe STAD.
4
kelompok. Siswa saling membantu dan bekerja
sama
5
dalam
kelompok. Siswa
melakukan
evaluasi
7
dalam
8
kelompok. Ketekunan
siswa
mengerjakan soal tes.
Lampiran 4.2 Lembar Observasi Siswa
Hari/Tanggal Kelas Mata Pelajaran Pokok Bahasan
: : : :
Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan. No. 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8.
Aspek Yang Diamati Siswa memperhatikan penjelasan dari guru. Siswa menjawab pertanyaan dari guru. Antusiasme siswa dalam mengikuti kerja kelompok. Siswa saling berdiskusi dalam kelompok. Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok. Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran. Siswa melakukan evaluasi kelompok. Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
1
Nilai 2 3
4
Deskripsi
Lampiran 4.3 Lembar Observasi Siswa Hari/Tanggal Kelas Mata Pelajaran Pokok Bahasan
: Senin, 10 Februari 2014 :V : Matematika : Perkalian Pecahan
Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan. No.
Aspek yang diamati
1
1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
3.
Antusiasme siswa dalam mengikuti kerja kelompok.
4.
Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
5.
Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
√
6.
Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√
Nilai 2 3 √
√
√
√
4
Deskripsi Sebagian siswa sudah memperhatikan penjelasan dari guru, namun masih ada yang berbicara sendiri dan tidak memeprhatikan. Hanya siswa yang pandai-pandai saja yang menjawab pertanyaan dari guru. Siswa cukup antusias mengikuti kerja kelompok, karena sebelumnya mereka jarang melakukan pembelajaran dengan kerja kelompok. Diskusi dalam kelompok belum maksimal karena hanya siswa yang pandai saja yang aktif dalam kelompok. Siswa yang pandai berkuasa dalam kelompok, mereka kurang bisa bekerja sama dengan teman sekelompoknya. Siswa kurang antusias untuk bertanya, hanya sebagian kecil siswa
yang mau bertanya. 7.
Siswa melakukan evaluasi kelompok.
√
8.
Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
√
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
Siswa sudah melakukan evaluasi bersama dengan kelompoknya setelah pembahasan LKS. Siswa sudah tekun dan tenang, namun masih ada siswa yang berusaha mencontek pekerjaan teman dan gaduh.
Lampiran 4.4 Lembar Observasi Siswa Hari/Tanggal Kelas Mata Pelajaran Pokok Bahasan
: Selasa, 11 Februari 2014 :V : Matematika : Perkalian Pecahan
Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan. No.
Aspek yang diamati
1
Nilai 2 3 √
1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
3.
Antusiasme siswa dalam mengikuti kerja kelompok.
4.
Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
√
5.
Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
√
6.
Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√
√
√
4
Deskripsi Siswa cukup memperhatikan penjelasan dari guru, namun ada beberapa siswa yang terlihat malas dan tidak bersemangat mengikuti pelajaran. Siswa sudah mulai berani menjawab pertanyaan dari, meski harus ditunjuk. Siswa terlihat senang mengikuti kerja kelompok, meskipun mereka banyak bersenda gurau. Siswa saling bertukar pikiran dan berkomunikasi dalam kelompok, meskipun siswa yang pandai yang lebih banyak berbicara. Siswa yang pandai sudah mulai mengajari temannya yang kurang pandai, namun siswa yang pandai masih suka memarahi siswa yang kurang pandai. Siswa sudah mulai berani bertanya kepada guru apa
7.
Siswa melakukan evaluasi kelompok.
√
8.
Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
√
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
yang menurut mereka kurang jelas. Siswa melakukan evaluasi kelompok, namun masih saling menyalahkan. Siswa tekun mengerjakan tes, namun masih banyak yang bertanya kepada guru jika ada yang kurang dimengerti.
Lampiran 4.5 Lembar Observasi Siswa Hari/Tanggal Kelas Mata Pelajaran Pokok Bahasan
: Kamis, 13 Februari 2014 :V : Matematika : Perkalian Pecahan
Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan. No.
Aspek yang diamati
1
Nilai 2 3 √
1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
√
3.
Antusiasme siswa kerja kelompok.
dalam
√
4.
Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
√
5.
Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok. Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√
6.
7.
Siswa melakukan evaluasi kelompok.
8.
Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
√
√
√
4
Deskripsi Siswa sudah baik dalam memperhatikan guru, sudah tidak ramai, hanya ada satu siswa yang terlihat malas, namun sudah sering diperingatkan oleh guru. Siswa sudah banyak yang menjawab pertanyaan dari guru. Siswa terlihat gembira saat mengikuti kerja kelompok. Diskusi sudah berjalan dengan baik, mereka terlihat beradu pendapat. Siswa sudah mulai saling membantu memahami materi pelajaran. Siswa sudah berani bertanya kepada guru meskipun yang bertanya hanya siswa yang memang sering bertanya. Siswa sudah melakukan evaluasi kelompok, namun ada dua kelompok yang malah ramai. Siswa sudah tenang saat mengerjakan soal tes, hanya ada dua siswa
yang kadang mengeluarkan suara dengan keras, untuk mendapatkan perhatian dari teman yang lain.
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
Lampiran 4.6
Lembar Observasi Siswa Hari/Tanggal Kelas Mata Pelajaran Pokok Bahasan
: Senin, 17 Februari 2014 :V : Matematika : Pembagian Pecahan
Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan. No.
Aspek yang diamati
1
Nilai 2 3 √
1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
√
3.
Antusiasme siswa kerja kelompok.
√
4.
Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
5.
Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
√
6.
Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√
dalam
4
√
Deskripsi Sebagian besar siswa sudah tenang dan tidak membuat kegaduhan saat guru memberikan penjelasan. Ketika guru mengajukan pertanyaan, beberapa siswa sudah mulai berebut untuk menjawabnya. Siswa terlihat begitu berminat mengerjakan LKS dengan berkelompok. Seluruh kelompok sudah aktif berdiskusi dan diselingi dengan canda tawa. Siswa yang kurang pandai berani bertanya kepada siswa yang pandai, dan siswa yang pandai mau mengajari siswa yang kurang pandai. Siswa sudah banyak yang berani bertanya atau pun mengeluarkan pendapat, saat diberi kesempatan oleh guru untuk
7.
Siswa melakukan evaluasi kelompok.
8.
Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
√
√
berbicara. Evaluasi telah dilakukan oleh masing-masing kelompok dengan pantauan dari guru. Siswa sudah tenang dan selesai tepat waktu dalam mengerjakan soal tes.
Lampiran 4.7
Lembar Observasi Siswa Hari/Tanggal Kelas Mata Pelajaran Pokok Bahasan
: Selasa, 18 Februari 2014 :V : Matematika : Pembagian Pecahan
Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan. No.
Aspek yang diamati
1
Nilai 2 3
4 √
1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
√
3.
Antusiasme siswa kerja kelompok.
dalam
√
4.
Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
√
5.
Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
√
6.
Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√
Deskripsi Semua siswa tenang dan fokus memperhatikan penjelasan dari guru. Sebagian besar siswa berebut menjawab pertanyaan dari guru. Siswa bersemangat dan terlihat riang dalam mengikuti kerja kelompok. Diskusi berjalan dengan maksimal, siswa yang diam sudah berani mengeluarkan pendapat. Siswa saling membantu dalam memahami materi, siswa yang belum jelas, dibantu oleh siswa yang lain dalam kelompoknya sampai seluruh anggota kelompok bisa mengerjakan soal yang ada dalam LKS. Hanya saja siswa yang pandai ada yang terkadang masih memarahi temannya. Siswa sudah banyak yang bertanya tentang hal yang belum jelas, walaupun
7.
Siswa melakukan evaluasi kelompok.
8.
Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
√
√
kadang sambil bercanda. Seluruh kelompok melakukan evaluasi terhadap apa yang telah mereka lakukan dalam kelompok. Semua siswa menyelesaikan soal tes tepat pada waktunya.
Lampiran 4.8 Lembar Observasi Siswa Hari/Tanggal Kelas Mata Pelajaran Pokok Bahasan
: Kamis, 20 Februari 2014 :V : Matematika : Pembagian Pecahan
Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan. No.
Aspek yang diamati
1
Nilai 2 3
4 √
1.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
2.
Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
√
3.
Antusiasme siswa kerja kelompok.
dalam
√
4.
Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
√
5.
Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
√
Deskripsi Kelas terlihat tenang, karena perhatian siswa tertuju kepada guru yang sedang menjelasakan pelajaran. Ketika guru mengajukan pertanyaan, siswa banyak yang segera menacungkan jari agar mendapat kesempatan untuk menjawabnya. Seluruh siswa melakukan kerja kelompok dengan senang, suasana kelas menjadi hidup. Diskusi berjalan dengan maksimal, guru memantau jalannya diskusi, serta memberikan motivasimotivasi untuk saling berkomunikasi dan berdiskusi dengan baik. Kerjasama siswa dengan kelompok sudah sangat baik, antara siswa yang pandai dan yang kurang pandai sudah tidak ada lagi yang saling memarahi.
6.
Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√
7.
Siswa melakukan evaluasi kelompok.
√
8.
Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
√
Kuantitas bertanya siswa sudah meningkat dan siswa semakin berani untuk menanyakan hal yang belum mereka mengerti. Siswa sudah melakukan evaluasi kelompok dengan baik dan saling mengingatkan serta memberi semangat kepada teman lain yang masih kurang memahami materi pelajaran. Seluruh siswa tekun dan tepat waktu dalam menyelesaikan soal tes.
Lampiran 5.1. Tabel 5.1. Daftar nama kelompok belajar siklus I Daftar Nama Kelompok Belajar Siklus I KELOMPOK 1 No
Nama Siswa
Jabatan
1
Taufik Radita
2
Allina Rahma Hayati
Anggota
3
Fahrul Hanif
Anggota
4
Muhammad Imam Ahzami
Anggota
Ket.
Ketua
KELOMPOK 2 No
Nama Siswa
Jabatan
1
Jihan Ika Ayuningtyas
2
Fitri Nur Sholikhah
Anggota
3
Erfan Maulana
Anggota
4
Bagas Anung Saputra
Anggota
Ket.
Ketua
KELOMPOK 3 No
Nama Siswa
Jabatan
1
Tauriq Alvan Sahala
2
Aprilia Nur Faizah
Anggota
3
Syahrizal Latif Furqon
Anggota
4
Ketua
Anggota
Ket.
Lampiran 5.2. Tabel 5.2. Daftar nama kelompok belajar siklus II Daftar Nama Kelompok Belajar Siklus II KELOMPOK 1 No
Nama Siswa
Jabatan
1
Tauriq Alvan Sahala
Ketua
2
Fitri Nur Sholikhah
Anggota
3
Erfan Maulana
Anggota
4
Muhammad Imam Ahzami
Anggota
Ket.
KELOMPOK 2 No
Nama Siswa
Jabatan
1
Bagas Anung Saputra
Ketua
2
Allina Rahma Hayati
Anggota
3
Aprilia Nur Faizah
Anggota
4
No
Ket.
Anggota
Nama Siswa
Jabatan
1
Taufik Radita
Ketua
2
Jihan Ika Ayuningtyas
Anggota
3
Fahrul Hanif
Anggota
4
Syahrizal Latif Furqon
Anggota
Ket.
Lampiran 5.4. Gambar 5.1. Sertifikat untuk kelompok terbaik/ peraih juara I Sertifikat Penghargaan untuk Kelompok. Congratulations to a
SUPER TEAM
In recognition of successful effort!
A Succesful Cooperative Learning Team
Lampiran 5.4. Gambar 5.2. Sertifikat untuk kelompok peraih juara II
Congratulations to a
GREAT TEAM
Lampiran 5.5. Gambar 5.3. Sertifikat untuk kelompok peraih juara III
Congratulations to a
GOOD Team
Lampiran 5.6.
Gambar 5.4. Guru memberi penjelasan materi pecahan kepada siswa kelas V MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kab. Magelang Lampiran 5.7.
Gambar 5.5. Siswa dibentuk ke dalam kelompok belajar
Lampiran 5.8.
Gambar 5.6. Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi
Lampiran 5.9.
Gambar 5.7. Presentasi siswa di depan teman sejawat
Lampiran 5.10.
Gambar 5.8. Guru membagikan soal evaluasi Lampiran 5.11.
Gambar 5.9. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN YOGYAKARTA Jln. Laksda Adisucipto, Telp : (0274)513056 Fax. 519734 Email :
[email protected]
Nomor : Lampiran : Perihal : Permohonan Ijin Penelitian
Yogyakarta,
Kepada Yth. Ketua UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Yogyakarta Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan ini kami sampaikan bahwa, mahasiswa yang tersebut di bawah ini: 1. Nama : Erniyati Musayadah 2. NIM : 12485100 3. Semester/ Prodi : IV/ PGMI DMS 4. Alamat : Gatak, Pucanganom, Srumbung, Magelang Akan mengadakan survey/ riset/ observasi guna penulisan skripsi pada: 1. Waktu : Semester II bulan Februari s/d Maret 2014 2. Lokasi : MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun 3. Judul Penelitian : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Dengan bimbingan : Prof. Dr. Hamruni, M.Si Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon kepada Ketua UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berkenan untuk memberikan surat ijin kepada (lokasi penelitian): 1. MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun 2. ....................................................................................................... Demikian atas perkenaannya kami ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Ketua Jurusan Tarbiyah
......................................... NIP
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN YOGYAKARTA Jln. Laksda Adisucipto, Telp : (0274)513056 Fax. 519734 Email :
[email protected]
Nomor : Lampiran : Perihal : Ijin Penelitian
Yogyakarta,
KepadaYth. Kepala MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun di Dukun, Magelang Yang bertanda tangan di bawah ini Pembantu Ketua Bidang Akademk UIN Sunan Kalijada Yogyakarta memohon ijin penelitian mahasiswa kami : Nama NIM Semester Jurusan Prodi Judul Skripsi
Waktu
: : : : : :
Erniyati Musayadah 12485100 IV Tarbiyah PGMI DMS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014 : Februari – April 2014
Demikian surat ini dibuat, atas bantuan dan kerja samanya diucapkan terimakasih. a.n. Ketua Pembantu Ketua Bidanag Kademik
............................................. NIP
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN YOGYAKARTA Jln. Laksda Adisucipto, Telp : (0274)513056 Fax. 519734 Email :
[email protected]
Nomor : Lampiran : Perihal : Penunjukkan Calon Pembimbing Skripsi
Yogyakarta,
Kepada Yth. Prof. Dr. Hamruni, M.Si di UIN Sunaan Kalijaga Yogyakarta Assalamualaikum Wr. Wb. Diberitahukan dengan hormat bahwa: Nama : Erniyati Musayadah NIM : 12485100 Semester/ Prodi : IV/ PGMI DMS Alamat : Gatak, Pucanganom, Srumbung, Magelang Telah mengadakan konsultasi pendahuluan dengan Biro Skripsi tentang pengajuan skripsi dengan judul : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Untuk itu dimohon kesediaan saudara untuk menjadi Dosen Pembimbing dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi tersebut. Bersama ini pula kami sampaikan proposal yang bersangkutan untuk mendapatkan saran-saran perbaikan sebelum disyahkan secara resmi. Atas kesediaan saudara, kami sampaikan terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Ketua Jurusan Tarbiyah
......................................... NIP
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN YOGYAKARTA Jln. Laksda Adisucipto, Telp : (0274)513056 Fax. 519734 Email :
[email protected]
Assalamualaikum Wr. Wb. Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Prof. Dr. Hamruni, M.Si
NIP
: 19590525 198503 1 005
Menyatakan bersedia/ tidak bersedia menjadi pembimbing skripsi atas: Nama
: Erniyati Musayadah
NIM
: 12485100
Semester/ Prodi
: IV/ PGMI DMS
Alamat
: Gatak, Pucanganom, Srumbung, Magelang
Demikian surat pernyataan ini dibuat dan agar dipergunakan sebagaimana mestinya. Wasslamualaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Yang menyatakan
Prof. Dr. Hamruni, M.Si NIP 19590525 198503 1 005
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MUHAMMADIYAH MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MUHAMMADIYAH NGADIPURO
STATUS TERAKREDITASI B Alamat : Jln. Raya Muntilan – Dukun Km. 06, Tegal, Ngadipuro, Dukun Kabupaten Magelang, KP : 56482 Telp. 085725896561
Nomor Lampiran Hal
: E 1/ MIS/ NGD/ 52/ IV/2014 : : Pemberian Ijin Penelitian
Kepada Yth. Ketua Jurusan Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Yogyakarta yang bertanda tangan di bawah ini Kepala MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kab. Magelang menerangakan dengan sesungguhnya: Nama : Erniyati Musayadah NIM : 12485100 Semester/ Prodi : IV/ PGMI DMS Bahwa mahasiswa tersebut telah melaksanakan penelitian di MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kab. Magelang pada bulan Februari – April 2014 dengan judul penelitian : “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014”. Demikian harap menjadikan periksa dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Dukun, Kepala Madrasah
Hisyam Bakri NBM: 1038033
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH MUHAMMADIYAH MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MUHAMMADIYAH NGADIPURO
STATUS TERAKREDITASI B Alamat : Jln. Raya Muntilan – Dukun Km. 06, Tegal, Ngadipuro, Dukun Kabupaten Magelang, KP : 56482 Telp. 085725896561
SURAT KETERANGAN Nomor : E 1/ MIS/ NGD/ 53/ IV/2014 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Hisyam Bakri Tempat/ Tgl. Lahir : Magelang, 12 Agustus 1965 Alamat : Karanggondang, Ngadipuro, Dukun, Magelang Jabatan : Kepala MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kab. Magelang Menerangkan bahwa : Nama : Erniyati Musayadah Tempat/ Tgl. Lahir : Magelang, 19 September 1968 Alamat : Gatak, Pucanganom, Srumbung, Magelang NIM : 12485100 Asal Perguruan Tinggi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan : Tarbiyah Fakultas : PGMI DMS Bahwa mahasiswa tersebut telah melaksanakan penelitian guna memperoleh data atau keterangan yang diperlukan dari MI Muhammadiyah Ngadipuro Dukun Kab. Magelang. Demikian surat keterangan yang dapat kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
Dukun, Kepala Madrasah
Hisyam Bakri NBM: 1038033
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Erniyati Musayadah
NIM
: 12485100
Alamat
: Gatak, Pucanganom, Srumbung, Magelang
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Nomor Telepon
: 085647103751
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk kelengkapan pembuatan ijazah pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan sadar saya memakai jilbab pada foto diri saya, dan saya tidak akan mempermasalahkan foto saya di kemudian hari kepada siapapun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat, tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun juga.
Yogyakarta, 10 Mei 2014 Yang Membuat Pernyataan
Erniyati Musayadah NIM 12485100
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN YOGYAKARTA Jln. Laksda Adisucipto, Telp : (0274)513056 Fax. 519734 Email :
[email protected]
BUKTI SEMINAR PROPOSAL Erniyati Musayadah 12485100 PGMI DMS V 2013/2014 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Telah mengikuti seminar riset pada bulan : Februari – April 2014 Nama Mahasiswa Nomor Induk Jurusan Semester Tahun Akademik Judul Skripsi
: : : : : :
Selanjutnya, kepada Mahasiswa tersebut supaya berkonsultasi kepada pembimbing berdasarkan hasil-hasil seminar untuk penyempurnaan proposal lebih lanjut.
Yogyakarta, 08 Maret 2014 Moderator
Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si NIP 19590525 198503 1 005
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
FM-UINSK-BM-06/R0
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI/ TUGAS AKHIR Nama Mahasiswa Nomor Induk Pembimbing Judul Skripsi
Fakultas Jurusan
: : : :
Erniyati Musayadah 12485100 Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014 : Tarbiyah dan Keguruan : PGMI DMS
No.
Tanggal
Konsultasi Ke :
1.
30/01/2014
I
Langkah pembuatan Proposal PTK
2.
05/02/2014
II
Revisi Proposal PTK pertama
3.
13/02/2014
III
Revisi Proposal PTk kedua
4.
08/03/2014
IV
Seminar Proposal
5.
05/05/2014
V
Pengajuan Bab I, II, III, IV
6.
07/05/2014
VI
Pengajuan Revisi Bab III, IV
7.
14/05/2014
VII
Revisi Motto, Abstrak, Rumusan Masalah, Kesimpulan
8.
19/05/2014
VIII
Revisi Abstrak dan Kesimpulan
9.
21/05/2014
IX
Materi Bimbingan
Pengecekan Terakhir Yogyakarta, 21 Mei 2014 Pembimbing
Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si NIP 19590525 198503 1 005
Tanda Tangan Pembimbing