UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH PADA MATERI ZAKAT MELALUI STRATEGILEARNING TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV MI YASPI KAPONAN KEC. PAKIS KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukanuntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh WINARSIH NIM11410060
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
i
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: WINARSIH
NIM
: 11410060
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH PADA MATERI ZAKAT MELALUI STRATEGI LEARNING TOURNAMENT
PADA SISWA KELAS IV MI YASPI KAPONAN
KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN
PELAJARAN
2013-2014. Benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 11Maret 2014 Yang Menyatakan,
WINARSIH NIM. 11410060
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
َُ َ ِ َ ْ ُ ُ ُ ُي ْ َ ِإذ
َ ِ ُوَ اَ ِييَ ِإذَ ذ ًَ يَ ُهُ َ اَ ْ ُي ْ ِإي َم ن
ُ ِ ْ ْا ُم ْ ْ َ َ ْ ِي
ِإنَ َم َ ُِ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabbnyalah mereka bertawakkal. (
-Anfaal: 2)
PERSEMBAHAN untuk ayah (alm) Mudjari dan ibu Salbiyah, suami Wahyu dan anakku Khanin Muwahhidah yang tercinta, para dosenku, saudara-saudaraku, sahabat-sahabat ekstensi seperjuanganku, serta teman-teman guru RA &MI YASPI KAPONAN yang saya banggakan.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
Assalamu’alaikumWr.Wb. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Sebagai syarat penyelesaian gelar Sarjana pada jenjang Strata Satu pada Jurusan Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi yang menjadi suri teladan bagi seluruh umat Islam. Penulis menyadarisepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan skriipsi ini, khususnya kepada: 1. Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo, M. Ag, yang telah memberikan izin dalam penelitian serta penyusunan skripsi ini. 2. Dosen Pembimbing, Drs. Djoko Sutopo yang telah banyak meluangkan waktu, serta pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penyusunan skripsi ini. 3. Bapak, Ibu dosen beserta segenap staf pengajar STAIN Salatiga yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan. 4. Suami dan anakku tersayang, yang telah memberi restu dan dorongan dalam pembuatan skripsi. 5. Kepala MI YASPIKaponan beserta Dewan Guru yang telah memberi ijin dan membantu dalam penelitian. 6. Siswa-siswi kelas IV MI YASPIKaponan sebagai subjek penelitian dengan tulus ikhlas memberi kelonggaran, serta semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi. Semoga jasa-jasa mereka mendapat imbalan dari Allah SWT.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih adanya banyak kekurangan,
vi
kesalahan, karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.Oleh Karena itu penulis meminta maaf serta mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan skripsi ini.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semuanya. Amin Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 11 Maret 2014 Penulis
WINARSIH NIM. 11410060
vii
ABSTRAK
WINARSIH .11410060. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Pada Materi zakat Melalui Strategi Learning Tournament Pada Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 20132014. Skripsi.Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam.Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Djoko Sutopo Kata kunci: materi zakat dan strategi Learning Tournament
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah : Apakah penerapanstrategi Learning Tournament dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi Zakat siswa kelas IV MI YASPIKaponan Tahun Ajaran 2013/2014? Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah : Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam materi Zakat dengan menggunakan strategi Learning Tournamentpada siswa kelas IV di MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan siklus penelitian. Rinciannya yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang sebanyak 20 siswa. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif dan lembar observasi kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan prestasi belajar Fiqih dalam materi Zakat dari siklus I sampai siklus III yaitu siklus I nilai rata-rata 64,75 (40%), siklus II nilai rata-rata 70 (65%), siklus III nilai rata-rata 78 (85%). Selain itu dalam observasi (pengamatan) yang dilakukan peneliti dan dibantu oleh wali kelas IV, pada perhatian siswa mengalami peningkatan dari siklus I, II, dan siklus III yaitu: pada siklus I jumlah siswa yang memperhatikan proses pembelajaran sebanyak 11 anak (55%), pada siklus II sebanyak 14 anak (70%), dan siklus III sebanyak 17 anak (85%). Dan pada keaktifan siswa mengalami peningkatan dari siklus I, II, dan siklus III yaitu: pada siklus I rata-rata keaktifan siswa mencapai 50% dari keseluruhan siswa, pada siklus II mencapai 65%, dan siklus III mencapai 80%.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….…
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN …………………………….
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………..
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………… v KATA PENGANTAR……………………………………………………...
vi
ABSTRAK ………………………………………………………………… viii DAFTAR ISI ………………………………………………………………
ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………………
xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xiii DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… BAB
xiii
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah …………………………………… 1
B.
Rumusan Masalah ………………………………………….
7
C.
Tujuan Penelitian ………………………………………......
7
D.
Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan …………..
8
E.
Manfaat Penelitian …………………….…………………...
9
G.
Definisi Operasional ……………………………………….
9
H.
Metode Penelitian ………………………………………….
11
I.
Sistematika Penulisan ……………………………………...
16
ix
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pembelajaran Fiqih dan Teori Belajar...................................
17
1.
Pengertian pembelajaran Fiqih ……............................
17
2.
Tujuan pembelajaran Fiqih ………………..................
18
3.
Objek pembelajaran Fiqih ……………….................... 18
4.
Tujuan pembelajaran Fiqih di MI ………....................
B.
C.
20
Hasil Belajar …………………………………………...…... 20 1.
Pengertian hasil belajar …………………….…...….... 20
2.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ........
22
3.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...............
31
Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament ........
32
1.
PengertianStrategi pembelajaran aktif ……..………
32
2.
Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament
35
3.
Kelebihan
dan
Kekurangan
Strategi
Learning
Tournament ……..……................................................ 36 4.
Langkah-Langkah Pembelajaran Strategi Learning Tournament .................................................................. 38
5.
Pembelajaran Materi Zakat Melalui Strategi Learning Tournamentdi MI........................................................
BAB
38
III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
Gambaran Umum MI YASPI Kaponan ................................
B.
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ………………………...... 51 1.
Deskripsi Siklus pertama ………………………….....
x
44
51
BAB
2.
Deskripsi Siklus kedua …………………..…………..
55
3.
Deskripsi Siklus ketiga …………………..…………..
59
IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi persiklus ................................................................
63
1. Deskripsi siklus I ....................................................... 63
BAB
2. Deskripsi siklus II .....................................................
68
3. Deskripsi siklus III ....................................................
73
B.
Pembahasan…………………………………………….......
77
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan…………………………………………………
B.
Saran ……………………………………………………….. 81
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
80
DAFTAR TABEL
TABEL I.
Halaman Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fiqih Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah ........…………................................................
31
II.
Daftar RuangMI YASPI KAPONAN .............................................
III.
Daftar Guru dan Karyawan MI YASPI KAPONAN ......…............. 46
IV.
Daftar Jumlah Siswa MI YASPI KAPONAN ................................. 48
V.
Daftar Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan ..........……………….
49
VI.
Anggota Kerja Kelompok Kelas IV MI YASPIKaponan ..............
50
VII.
Hasil Observasi Perhatian Siswa pada Siklus I …………..
64
VIII.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus I ………………......
65
IX.
Hasil Belajar Siswa pada Siklus I (KKM 70) .................................. 66
X.
Hasil Observasi Perhatian Siswa pada Siklus II ………………......
69
XI.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus II .............................
70
XII.
Hasil Belajar Siswa pada Siklus II (KKM 70) …………………....
71
XIII.
Hasil Observasi Perhatian Siswa pada Siklus III ……....................
66
XIV.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus III ...........................
67
XV.
Hasil Belajar Siswa pada Siklus III (KKM 70) …………………...
75
XVI.
Hasil Observasi Perhatian Siswa dari Siklus I-Siklus III ................
78
XVII.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa dari Siklus I-Siklus III ……........ 78
XVIII.
Hasil Belajar dari Siklus I-Siklus III ..............................................
xii
45
78
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Isi Gambar
Hlm.
1.
: Alur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ............... 15
2.
: Bagan Faktor-faktor Yang mempengaruhi hasil belajar..................................................................
28
3.
: Diagram Kerangka Berpikir................................
42
4.
: Gambar
Struktur
OrganisasiMI
YASPI
Kaponan ......................………………………… 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Isi lampiran
Hlm.
1.
Daftar Pustaka .....................................................
2.
: RPP Siklus I ........................................................
3.
: Soal Test Siklus I …………………………........
4.
: RPP Siklus II …………………………………...
5.
: SoalTest Siklus II ……………………….........
6.
: RPP Siklus III ………………………………….
7.
: Soal Test Siklus III ……………………….........
8.
: Daftar Riwayat Hidup ………………………….
xiii
DEPAG
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah Manusia adalah makhluk Allah SWT yang terpilih untuk menjadi khalifah di muka bumi (khalifatu fil ardhi). Tugas manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi dengan segala isinya, atau dengan kata lain menjadi wakil Tuhan di bumi ini. Penunjukan manusia sebagai khalifah menunjukkan kedudukan manusia yang terhormat di antara makhluk-makhluk lainnya. Di dalam melaksanakan tugasnya ini, Allah SWT memberikan alat perlengkapan kepada manusia agar dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Akal dan pikiran manusia merupakan alat perlengkapan yang dimilki manusia untuk digunakan dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi. Selain akal dan pikiran Allah SWT juga menurunkan syari’ah untuk dijadikan alat perlengkapan manusia. Dengan syari’ah manusia dapat menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi dan juga dapat menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah. Ini sesuai dengan kodrat hidup manusia, bahwa manusia tidak hanya hidup di dunia melainkan juga hidup di akhirat. Maka manusia wajib memberikan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan kepentingan ukhrawi. Ini menjadi sebuah alasan Nabi Muhammad SAW dalam berdo’a sebagai berikut :
ربن اتن فى الدني حسنة وافى ااخيراة حسنة واقين عدا الن ر
1
“Ya Allah berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan jagalah kami dari api neraka” Menurut Salam dan Fathurrohman (1994:22) ada tiga fungsi syari’ah Islam yang diturunkan Allah SWT kepada manusia yaitu sebagai berikut : 1. Pedoman dan petunjuk manusia di dalam mengatur diri dan masyarakat. 2. Alat penyeimbang di antara unsur yang baik dan yang tidak baik yang terdapat di dalam diri manusia. 3. Sebagai alat untuk mendidik manusia menjadi suci lahir dan batin. Karena syari’ah masih bersifat umum/masih berupa peraturan samawi, maka para ulama sependapat untuk menciptakan ilmu khusus dalam mendalami dan mempelajari tentang syari’ah Islam tersebut, ilmu tersebut tidak lain adalah ilmu fiqih. Dan untuk mencapai ketiga fungsi syari’ah Islam tersebut di atas, setiap manusia wajib untuk mempelajari ilmu fiqih. Fiqih adalah himpunan hukum-hukum syara’ yang amali yang diperoleh dari dalildalilnya yang tafsili. Dari uraian di atas, fiqih menjadi bagian tersendiri dalam syariat Islam, fiqih merupakan salah satu aspeknya. Fiqih merupakan ketentuan-ketentuan hukum yang diambil dari pengertian wahyu, dan di dalam ketentuanketentuannya tidak jarang terdapat perbedaan pendapat, sesuai dengan perbedaan watak dan cara berpikir setiap mujtahid, dalam mencapai ketentuan tertentu, ketentuan-ketentuan fiqih ini selalu menerima perubahan sesuai dengan perubahan kondisi dan situasi masyarakatnya.
2
Dalam perjalanan sejarah Islam, fiqih telah berkembang menjadi suatu disiplin ilmu dan menduduki posisi yang amat penting di jajaran ilmu-ilmu Islam. Hal ini terjadi karena cakupan kajiannya yang sangat luas meliputi seluruh aspek kegiatan manusia: perbuatan, perkataan, niat dan sikapnya, dengan demikian, pelajaran fiqih sangat diperlukan dalam rangka mengenal ajaran Islam secara benar dan lengkap. Oleh karena itu, ilmu fiqih diajarkan pada setiap jenjang pendidikan Islam, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi (Nasution, 1996:ix). Pada tingkat pendidikan dasar yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI), fiqih menjadi salah satu pelajaran paling penting bagi siswa, ini disebabkan karena dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan lepas dari aturan agama, mulai dari segi ibadah, muamalah maupun akhlaknya. Untuk itu dengan diajarkannya fiqih mulai usia tingkat dasar diharapkan peserta didik akan dapat memahami serta menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari serta akan menjadi fondasi yang kuat bagi sikap keagamaan mereka di masa yang akan mendatang. Dalam kaitannya obyek pembahasan fiqih, Abidin dalam kitabnya “Raduul Mukhtar” mengemukakan bahwa pembahasan fiqih itu dibagi kepada tiga kelompok : a. Al-Ibadat, bagianinimelengkapi lima persoalanpokokyaitu :salat, zakat, puasa, haji, dan jihad.
3
b. Al-Muamalat,
bagianinimelengkapi
:muamalatmaliyah,
munakahat,
lima
persoalanpokokyaitu
mukhashamat,
amanatdantirkah
(hartapeninggalan). c. Al-„Uqubat, bagianinimelengkapi: qisas, had pencurian, had zina, had tukas,
tindakanterhadappemberontakdanpembegal,
kemudianbagianinidihubungkandenganta’zir(Salam, 1994:46). Salah satu obyek pembahasan materi fiqih yang wajib dipelajari siswa Madrasah Ibtidaiyah yaitu materi zakat. Materi zakat menjadi penting untuk diperhatikan dan diberikan kepada peserta didik, karena menurut pengamatan penulis materi zakat adalah materi fiqih yang materinya banyak dan juga lumayan sulit untuk dipahami, oleh karena itu mulai pendidikan dasar inilah sebagai langkah awal untuk mengajarkan materi zakat untuk dijadikan bekal pada jenjang pendidikan selanjutnya. Selain alasan pentingnya pengajaran materi zakat di atas, zakat juga merupakan salah satu Rukum Islam yang wajib dikerjakan bagi orang yang mampu.
Sehingga
bagi
orang
yang
sudah
mampu
akan
tetapi
meninggalkannya, maka orang tersebut dikenai hukum berdosa bahkan Allah SWT telah mengancam akan memberikan siksa baginya. Firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 103 :
ْ َ ُ َ ِ ِي ِ َي َ َ ِ َ َ ْ ِي ٌ َِ
إِ َو Artinya
:“Ambillah
zakat
ْ ُ ُ ُ ْ ِ ْي َ ْ َ ِا ِي ْ َ َ َ ً ُ َ ِي َ َ َ َ َ َ ٌي اَ ُي ْ َ ََُ َ ِم ٌع
darisebagianhartamereka,
dengan
zakat
itukamumembersihkandanmensucikanmerekadanmendoalahuntukmereka. 4
Sesungguhnyadoakamuitu (menjadi) ketenteramanjiwabagimereka. dan Allah MahamendengarlagiMahamengetahui”. Dan firman Allah SWT dalam surat Al-Imran ayat 180 :
ض ِ ِه ُ َ َ ْ ً اَ ُي ْ َِ ي ف ِ َ َ ِ ِ ِه يَ ْ َ ْا ََِ ِ َ ٌ َِ ْ َم ُ وَ َ ب
ََُ ُ ُ َ ِ َم آ ُ َ َ ُ وَ َ َ ِخ َ ََُ ِ َم ِ
َس َب َي اَ ِييَ َي ْب َخ ُ و َ َ ََ َي ْح َُ ْ ۖ َ ْ ُ َ َ ٌ اَ ُي ُ َ ِ ِ َ س َم َ ا ا ْ َ ا َ ْا
Artinya : “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta
yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, guru hendaknya menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguhsungguh, suasana belajar siswa aktif perlu diciptakan. Hal ini dimungkinkan bila guru mengelola kelasnya sedemikian rupa sehingga suasana yang dimaksud dapat terwujud. Pada tingkat pendidikan dasar yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI), model pembelajaran yang masih banyak digunakan adalah model tradisional yang lebih mengarah pada proses pembelajaran yang bersifat pasif dengan guru sebagai motor penggerak pembelajaran sedangkan siswa hanya bersikap pasif, sehinggahasil yang diperoleh adalah kemampuan siswa dalam menghafal tanpa mereka mengalami sendiri materi yang mereka dapatkan. Untuk itu
5
proses pembelajaran yang dilakukan harusnya lebih mengarahkan pada proses keaktifan peserta didik agar mereka memahami apa yang sedang dipelajari. Salah satu contoh terjadi pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014, para siswa masih sulit dalam menerima dan memahami mata pelajaran fiqih materi zakat, ini terjadi karena guru masih belum tepat dalam menggunakan model/strategi pembelajaran. Berdasarkan latar belakang diatas penting sekali dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang upaya meningkatkan hasil belajar Fiqih pada materi zakat dengan menggunakan strategiLearning Tournamentpada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014. Learning Tournamentmerupakan salah satu strategi belajar aktif yang melibatkan siswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berfikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba, menemukan konsep baru menghasilkan suatu karya. Sebelum strategiLearning tournament ini diterapkan, guru kelas IV sering memakai strategi konvensional (strategi lama) yaitu ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Karena strategi-strategikonvensional tersebut dianggap belum tepat dalam mengajarkan Fiqih pada materi zakat maka peneliti mencoba
menggunakan
strategi
baru
yaitu
strategiLearning
tournamentsebagai salah satu upaya dalam meningkatkan hasil belajar materi pelajaran fiqih.
6
B. RumusanMasalah Berdasarkanlatarbelakangdiatas,makadapatdirumuskanpokokmasalahdalampe nelitianini, yaitu sebagaiberikut: 1. ApakahpenerapanstrategiLearning Tournamentdapatmeningkatkanperhatian siswa pada pembelajaran Fiqihmateri Zakat siswakelas IV MI YASPI Kaponan Kec Pakis Kab Magelang TahunAjaran2013/2014? 2. ApakahpenerapanstrategiLearning Tournamentdapatmeningkatkankeaktifan siswa pada pembelajaran Fiqihmateri Zakat siswakelas IV MI YASPI Kaponan Kec Pakis Kab Magelang TahunAjaran 2013/2014? 3. ApakahpenerapanstrategiLearning Tournamentdapatmeningkatkanhasil
belajar
siswa
pada
pembelajaran Fiqihmateri Zakat siswakelas IV MI YASPI Kaponan Kec Pakis Kab Magelang TahunAjaran 2013/2014?
C. TujuanPenelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperhatian, keaktifan dan hasil belajar siswa dalam
materi
Zakat dengan menggunakan
strategiLearning Tournamentpada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.
7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 1990:78). Hipotesis dari penelitian
ini
adalah
sebagai
berikut,
“Dengan
menerapkan
strategiLearning Tournament, maka hasil belajar fiqih dalam materi Zakat pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2013/2014 dapat meningkat”. 2. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Siswa dapat memahami StrategiLearning tournamentyang digunakan guru saat proses pembelajaran berlangsung. 2. Guru mampu menggunakan StrategiLearning tournamentdengan baik dan benar. 3. Siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. 4. Siswa merasa senang mengikuti proses pembelajaran, sehingga minat belajar mereka meningkat. 5. Nilai hasil belajar siswa meningkat dibandingkan sebelum penggunaan StrategiLearning tournament. 6. Nilai hasil tes evaluasi siswa secara prosentase klasikal (keseluruhan) yang melebihi nilai KKM (70) mencapai 80%.
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
8
1. Bagi
Siswa,
penelitian
ini
diharapkan
dapat
meningkatkan
perhatian,keaktifan, dan prestasi belajar siswa. 2. Bagi Guru, agar lebih kreatif dalam menciptakan dan menggunakan strategi pembelajaran secara tepat sehingga dapat meningkatkan perhatian, keaktifan, dan prestasi belajar siswa. 3. Bagi Sekolah, dengan meningkatnya prestasi belajar para siswa maka sekolah akan mengalami peningkatan mutu pendidikan yang berimbas pada meningkatnya kredibilitas sekolah.
F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah tafsir dan persepsi dari penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut: 1.
Peningkatan Yang dimaksud denganpeningkatan adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud (Poerwadarminta, 1982:1132), sedang yang dimaksud dengan meningkatkan adalah menaikkan derajat atau taraf dengan melalui suatu proses dalam sebuah alur yang menuju pada nilai agar menjadi lebih baik (Poerwadarminta, 1982:1078). Berdasarkan istilah diatas yang dimaksud dengan peningkatan adalah suatu usaha untuk menaikkan derajat dengan meningkatkan melalui suatu proses dalam sebuah alur yang menuju ke arah lebih baik. Hasil belajar adalah hasil dari pengalaman yang diperoleh dari suatu proses pembelajaran yang bersifat akademis dan non akademis (Hanafiah, 2009:85).
9
Menurut Suprijono, (2009:5) “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan". Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari peningkatan hasil belajar fiqih adalah suatu usaha untuk menaikkan nilai hasil belajar fiqih dengan meningkatkan mutu suatu proses dalam sebuah alur yang menuju ke arah lebih baik sesuai dengan pola-pola perbuatan (yang ditunjukkan dengan keaktifan), nilai-nilai (hasil skor evaluasi/tes), pengertian-pengertian, sikap-sikap (yang ditunjukkan dengan perhatian), apresiasi dan ketrampilan apa yang diinginkan. 2.
Materi zakat Materiadalah
“Sesuatu
yang
menjadibahan
(untukdiujikan,
dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan)” (KamusPusatBahasa, 2001: 723). Sedangkan zakat adalah nama atau sebutan demi sesuatu hak allah ta’ala yang dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin. Dinamakan zakat karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkat, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebajikan. Kata zakat itu arti aslinya ialah tumbuh, suci, dan berkah. Jadi dapat disimpulkn materi zakat adalah suatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan dan dikarangkan mengenai sesuatu yang dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin. 3.
StrategiLearning tournament
10
Strategiberbeda dengan model, metode , pendekatan (aproach) dan teknik pembelajaran. Di dalam kepustakaan pendidikan istilah-istilah di atas sering digunakan secara bergantian. Istilah strategi menurut Erman Suherman (2003, 5-7) adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru berrkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan nya berjalan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal. Sedangkan strategi belajar aktif dapat diartikan sebagai proses belajar mengajar yang menggunakan berbagai metode yang menitik beratkan kepada keaktifan siswa dan melibatkan berbagai potensi siswa baik yang bersifat fisik, mental, emosional maupun intekektual untuk mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan dengan wawasan kognitif, afektif dan psiko motorik secara optimal. Learning tournament adalah salah satu tekhnik intsruksional dari belajar aktifyang termasuk dalam bagian pembelajaran kolaboratif. Learning tournament juga menggabungkan satu kelompok belajar dan kompetisi tim, dan dapat digunakan untuk mengembangkan pelajaran atas bermacam-macam fakta, konsep dan keahlian yang luas (Silberman, 1996:159). G. MetodePenelitian 1. Jenis Penelitian. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maksud dari penelitian ini adalah merupakan salah satu cara yang strategis yang
11
bertujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar).
PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang
terjadi di dalam kelas (Arikunto, 2008:58). 2. Subjek Penelitian. Yang menjadi subjek penelitian adalah semua siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang yang berjumlah 20 siswa, yang terdiri dari 11 orang siswa putra dan 9 orang siswa putri. 3. Tempat danWaktu. Penelitian dilaksanakan di MI YASPI KaponanKec. Pakis Kab. Magelang mulai pada semester I, melalui tiga siklus pertemuan. 4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan
data
adalahtehnikataucara-cara
yang
dapatdigunakanolehpenelitiuntukmengumpulkan
data.
Teknikpengumpulan
yang
data
digunakandalampenelitiantindakankelasiniyaitumelalui : a. Test Dengan metode test setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan strategiLearning Tournamentpada mata pelajaran fiqih pada materi Zakat di MI YASPI Kaponan kec. Pakis kab. Magelang oleh peneliti pergunakan untuk mengumpulkan data nilai-nilai hasil belajar yang dilakukan oleh siswa pada setiap siklus pertemuan.
12
b. Observasi Sebagaimetodeilmiahobservasibiasadiartikansebagaipengamatanda npencatatandengansistematikfenomen-fenomenyangdiselidiki
(Hadi,
1995:136). Observasi/pengamatandilaksanakandenganmenggunakanlembarobs ervasi
yang
telahdisesuaikansebelumnya.
Observasidigunakanuntukmendapatkaninformasimengenairesponsiswa padawaktukegiatanpembelajaranberlangsung. Pada penelitian tindakan kelas ini, observasi peneliti gunakan untuk mendapatkan data-data mengenahi keadaan dan proses pembelajaran yaitu pada minat belajar dan keaktifan para siswa. c. Dokumentasi Jikadatadicaridalamdokumenatausumberpustakamakakegiatanpeng umpulan
data
inidisebutstudidokumenatausumberpustaka.
Data
inimerupakan data sekunderkarenasudahtertulisataudiolaholeh orang lain. Dengan kata lain, datanyasudahjadi (Wirartha, 2006:36). Pada
penelitian
tindakan
kelas
ini,
dokumentasi
peneliti
pergunakan untuk mendapatkan data-data mengenahi profil sekolah, Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar fiqih Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah, Daftar RuangMI YASPI Kaponan, Daftar Guru Dan Karyawan MI YASPI Kaponan, Daftar Jumlah Siswa MI YASPI Kaponan, dan Daftar Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan.
13
5.
Analisis data Untuk mengetahui keefektifan tindakan yang dilakukan penulis dalam pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriftif kuantitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuain dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa, juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk
menganalisis
tingkat
keberhasilan
atau
presentase
keberhasilan peserta didik setelah proses pembelajaran setiap siklus dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis. Analisis data ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh peserta didik, selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang ada dikelas tersebut sehingga nilai rata-rata tes formatif ditulis dengan rumus :
X
=
Dengan : X
∑� ∑� = nilai rata-rata
∑X = Jumlah nilai semua siswa ∑N = Jumlah siswa
14
6. GambaranSiklus Siklus 1 Refleksi
Rencanaawal/ranca ngan
Tindakan/Observas i
Siklus 2 Rencana yang direvisi
Refleksi Tindakan/Observas i
Siklus 3 Rencana yang direvisi
Refleksi Tindakan/Observas i
Gambar. I Alur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Secara rinci, gambaransiklusdi atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk
di
dalamnya
instrumen
penelitian
dan
perangkat
pembelajaran. b. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pembelajaran kontekstual model berbasis masalah. c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
15
d. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk melaksanakan pada siklus berikutnya (Arikunto, 2008:16-19).
H. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis Tindakan, Definisi Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi. BAB IIKAJIAN PUSTAKA, Menjelaskan tentang Belajar dan Pembelajaran, Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, materi Zakat, dan strategiLearning Tournament. Bab III DESKRIPSI PENELITIAN Memaparkan Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian, Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus III. BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menguraikan deskripsi persiklus berikut dengan pembahasannya. BAB V PENUTUP Merupakan bagian akhir penulisan yang tercakup di dalamnya kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran.
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Fiqih dan Teori Belajar 1. Pengertian Pembelajaran Fiqih Menurut
Gagne
belajar
adalah
perubahan
disposisi
atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai
upaya
guru
mengorganisir lingkungan terjadinya
proses
pembelajaran. Guru mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk mempelajarinya, jadi subyek pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran. Berbeda dengan pengajaran, pengajaran berdasarkan arti kamus adalah proses, perbuatan, cara mengajarkan, pengajaran adalah proses penyampaian, dengan demikian melahirkan arti konstruksi belajar mengajar yang berpusat pada guru (Suprijono, 2009:12-13). Fiqih adalah salah satu mata pelajaran PAI yang membahas perbuatan orang-orang mukallaf dalam masalah ubudiyah, muamalah dan
17
jinayah (uqubah) mengenai hukum wajib, sunnat, haram, makruh, mubah, shah dan bathal atau fasid (Mahjuddin, 1997:4). Berdasarkan
pengertian
di
atas,
yang
dimaksud
dengan
pembelajaran fiqih adalah kegiatan yang dilakukan guru yang melibatkan siswa dalam memahami materi fiqih dengan menggunakan strategi tertentu serta menggunakan peralatan tertentu. Dengan ketepatan penggunaan strategi dan media dalam pembelajaran diharapkan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu pembelajaran. 2. Tujuan Pembelajaran Fiqih Menurut Mahjuddin (1997:4), tujuan mempelajari fiqih antara lain sebagai berikut : a. Untuk megetahui sesuatu yang diperintahkan Allah SWT dan yang dilarang-Nya serta sesuatu yang dibolehkan-Nya. b. Untuk mengetahui hal-hal yang sah yang diperbuat dan yang batal. c. Untuk mengetahui cara-cara beribadah kepada Allah SWT agar dapat diterima-Nya dan diberi pahala yang setimpal. 3. Objek Pembelajaran Fiqih Yang menjadi obyek pembicaraan ilmu fiqih menurut batasan yang dikemukakan oleh para ahli usul fiqih, adalah segala perbuatan, perkataan dan tindakan para mukallaf dan dari segi hukum, termasuk hukum-hukum yang mensifati perbuatan para mukallaf itu, seperti : wajib, sunnat, makruh, mubah, batal, ada’, wada’ dan sebagainya (Salam, 1994:45).
18
Menurut Muh. Salam Madkur, hukum-hukum amaliyah yang terbit dari perbuatan, perkataan dan tindakan para mukallaf itu pada garis besarnya ada dua bagian, yaitu : a.
Perbuatan, perkataan dan tindakan para mukallaf yang berkaitan dengan hubungan antara mukallaf itu sendiri dengan Allah SWT.
b.
Perbuatan, perkataan dan tindakan para mukallaf yang berkaitan dengan sesamanya. Baik secara individual maupun antara individu dengan masyarakat sekitarnya (Salam, 1994:45). Fiqih membahas tentang perbuatan orang-orang mukallaf, tentunya
orang-orang yang telah dibebani ketetapan-ketetapan hukum agama Islam. Yang dibicarakan oleh fiqih (menurut ta’rif Ahli Ushul) atau yang dijadikan maudhu’-nya ialah segala pekerjaan para mukalllaf dari jurusan hukum. Ibnu Abidin mengemukakan bahwa pembahasan fiqih itu dibagi kepada tiga kelompok : a. Al-Ibadat, bagian ini melengkapi lima persoalan pokok yaitu : salat, zakat, puasa, haji, dan jihad. b. Al-Muamalat, bagian ini melengkapi lima persoalan pokok yaitu : muamalat maliyah (tata cara membelanjakan harta benda), munakahat (pernikahan), mukhashamat (penggadaian), amanat (titipan) dan tirkah (harta peninggalan).
19
c. Al-‘Uqubat (hukuman), bagian ini melengkapi: qisas, had pencurian, had zina, had tukas, tindakan terhadap pemberontak dan pembegal, kemudian bagian ini dihubungkan dengan ta’zir (Salam, 1994:46). 4. Tujuan pembelajaran fiqih di MI Pembelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali siswa agar dapat : a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli maupun dalil aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut dapat diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar. Pengamalan
tersebut
diharapkan
dapat
menimbulkan
ketaatan
menjalankan hukum Islam, dengan disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial (DEPAG, 2006 : 36). B. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar terdiri dari dua gabungan kata yaitu hasil dan belajar. Adapun pengertian hasil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang telah dicapai atau dilakukan (Purwadarminto, 1982:798). Sedangkan pengertian belajar telah mengalami perkembangan secara evolusi, sejalan dengan perkembangan cara pandang dan pengalaman para ilmuwan. Pengertian belajar dapat didefinisikan sesuai dengan nilai
20
filosofis yang dianut dan pengalaman para ilmuwan atau pakar itu sendiri dalam membelajarkan para peserta didiknya (Suhana, 2009:5). Menurut Travers belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku, Cronbach juga mendefnisikan belajar sebagai perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan menurut Gagne, belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh secara langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah (Suprijono, 2009:2). Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Berdasarkan definisi hasil dan belajar di atas maka dapat disimpulkan
bahwa
hasil
belajar
merupakan
hasil
dari
suatu
kegiatan/aktivitas yang telah dilakukan melalui pendidikan dan latihan yang sistematis dan terencana sebagai hasil dari pengalaman, sehingga terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian ke arah yang lebih baik. Menurut Suprijono (2009:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pada pemikiran Gagne, hasil belajar berupa : a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
21
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,
kemampuan
analitis-sintesis
fakta-konsep
dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian
terhadap
objek
tersebut.
sikap
berupa
kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Usaha dan keberhasilan belajar (prestasi belajar) dipengaruhi oleh berfungsinya secara integratif dari setiap faktor atau komponen pendukungnya. Hasil belajar yang di capai oleh siswa dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari faktor- faktor yang mempengaruhinya. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:177) secara umum keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Faktor eksternal
22
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental. 1) Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Didalamnyalah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang berbeda tersebut selalu saja terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik, yang keduanya sangat berpengaruh terhadap belajar anak didik. a) Lingkungan Alami adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup, dan berusaha didalamnya. Dalam hal ini keadaan suhu dan kelembaban udara sangat berpengaruh dalam belajar anak didik. Anak didik akan belajar lebih baik dalam keadaan udara yang segar. Dari kenyataan tersebut, orang cenderung akan lebih nyaman belajar ketika pagi hari, selain karena daya serap ketika itu tinggi. Begitu pula di lingkungan kelas. Suhu dan udara harus diperhatikan. Agar hasil belajar memuaskan. Karena belajar dalam keadaan suhu panas, tidak akan maksimal. b) Lingkungan Sosial Budaya, tidak bisa dipungkiri bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.
23
Begitu pula dengan anak didik. Mereka tidak akan terlepas dari interaksi sosial. Sebagai contoh interaksi di sekolah, baik sesama teman, guru, dan sebagainya. 2) Faktor Instrumental. a) Kurikulum. Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum belajar mengajar tidak dapat berlangsung, karena materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran harus direncanakan terlebih dahulu. Dan perencanaan tersebut termasuk dalam kurikulum, yang mana seorang guru harus mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum kedalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya. Sehingga dapat diukur dan diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan belajar mengajar yang dilaksanakan. Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas dan frekuensi belajar anak didik. Karena guru harus berusaha semaksimal
mungkin
untuk
ketercapaian
kurikulum.
Misalkan, jumlah tatap muka, metode, dan sebagainya harus dilakukan sesuai dengan kurikulum. Jadi, kurikulum diakui dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik. b) Program. Setiap sekolah mempunyai program pendidikan yang disusun untuk dijalankan untuk kemajuan pendidikan.
24
Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung dengan baik tidaknya
program
yang
dirancang.
Perbedaan
kualitas
program pun akan membedakan kualitas pengajaran. c) Sarana dan Fasilitas. Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar disekolah. Jumlah ruang kelas pun harus menyesuaikan peserta didik. Karena jika anak didik lebih banyak dari pada jumlah kelas, akan terjadi banyak masalah, yang tentunya akan berpengaruh pada hasil belajar anak. Selain sarana, fasilitas pun tidak boleh diabaikan. Misalkan perpustakaan. Lengkap tidaknya buku di sekolah tersebut akan menentukan hasil belajar anak didik. Karena perpustakaan adalah laboratoriun ilmu yang merupakan sahabat karib anak didik. d) Guru Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Maka, kehadiran guru mutlak didalamnya. Kalau hanya ada anak didik, tanpa guru tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar disekolah. Jangankan tanpa guru, kekurangan guru saja akan menjadi masalah
25
b. Faktor Internal Faktor Internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. faktor fisiologis terdiri dari : a)
Keadaan Fisik Pada
umumnya
kondisi
fisiologis
sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belahjar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dengan orang yang sedang sakit atau kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi, ternyata kemampuan
belajarnya
dibawah
anak-anak
yang
tercukupi gizinya; mereka akan lekas lelah, mudah mengantuk, dan sukar menerima pelajaran. b)
Kondisi Panca Indra Tidak kalah penting, kondisi panca indra juga sangat mempengaruhi belajar siswa. Terutama mata sebagai alat melihat dan telinga sebagai alat mendengar. Karena sebagian besar anak belajar dengan membaca, mendenggar, dan melakukan observasi dan sebagainya.
26
Jika panca indra terganggu, ini akan mempengaruhi hasil belajar dan proses belajar anak didik. 2) Psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. faktor-faktor psikis tersebut antara lain minat, tingkat kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif dan lain-lain a)
Minat Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
b)
Tingkat Kecerdasan Tingkat kecerdasan diakui sangat menentukan keberhasilan belajar anak didik. Karena anak didik yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi umumnya mudah belajar
dan
hasilnya
pun
cenderung
baik,
begitu
sebaliknya. c)
Motivasi Motivasi
adalah
kondisi
psikologis
yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi, motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. d)
Kemampuan Kognitif
27
Berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yang akan digambarkan dalam bentuk bagan secara lebih mendalam, Sebagai berikut:
cuaca
Alami Lingkungan
Interaksi disekolah
Sosial budaya
Metode/Strategi
Kurikulum
Kualitas prog
Program
perpustakaan
Sarana & Fasilitas
Jumlah guru
Luar
Instrumental
Guru Hasil belajar
Kondisi fisik
Kondisi Fisiologis
Mata & telinga
Kondisi Panca Indra
Rasa suka
Minat
Fisiologis
Dalam Bakat Kecerdasan
Psikologis
Motivasi Kemampuan Kognitif
Gambar 2: Bagan Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
28
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar menurut Hanafiyah dan Suhana (2009:8-10) antara lain sebagai berikut: a. Peserta didik dengan sejumlah latar belakangnya, yang mencakup : 1) Tingkat kecerdasan (Intelegent Qution) 2) Bakat (Aptitude) 3) Sikap (Atitude) 4) Minat (Intered) 5) Motivasi (Motivation) 6) Keyakinan (Belief) 7) Kesadaran (Consciousness) 8) Kedisiplinan (Discipline) 9) Tanggung jawab (Responsibility) b. Pengajar yang profesional yang memiliki : 1) Kompetensi pedagogik 2) Kompetensi sosial 3) Kompetensi personal 4) Kompetensi profesional 5) Kualifikasi pendidikan yang memadai 6) Kesejahteraan yang memadai c. Atmosfir pembelajaran partisipatif dan interaktif yang dimanifestasikan dengan adanya komunikasi timbal balik dan multi arah secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan, yaitu : 1) Komunikasi antara guru dengan peserta didik
29
2) Komunikasi antara peserta didik dengan peserta didik 3) Komunikasi kontekstual dan integratif antara guru, peserta didik dan lingkungannya d. Sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran, sehingga peserta didik merasa betah dan bergairah untuk belajar, mencakup ; 1) Lahan tanah, antara lain kebun sekolah, halaman dan lapangan olah raga 2) Bangunan, antara lain ruangan kantor, kelas, laboratorium, perpustakaan dan ruang aktivitas ekstra kurikuler 3) Perlengkapan, antara lain alat tulis kantor, media pembelajaran, baik elektronik maupun manual e. Kurikulum sebagai kerangka dasar atau arahan, khusus mengenai perubahan perilalku peserta didik secara integral baik yang berkaitan dengan kognitif, afektif maupun psikomotorik. f. Lingkungan agama, sosial, budaya, politik, ekonomi, ilmu dan teknologi,
serta
lingkungan
alam
sekitar,
yang
mendukung
terlaksanannya proses pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan. g. Pembiayaan
yang memadai,
baik
biaya
rutin maupun biaya
pembangunan yang datangnya dari pihak pemerintah, orang tua, maupun stakeholder lainnya sehingga sekolah mampu melangkah maju dari sebagai pengguna dana menjadi penggali dana.
30
Diantara faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah ketepatan metode atau strategi yang digunakan oleh guru. Strategi yang tepat dapat menimbulkan
atmosfer pembelajaran yang
partisipatif dan interaktif
yang dimanifestasikan dengan adanya komunikasi timbal balik dan multi arah secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan. Sehingga proses belajar mengajar menjadi lancar dan hasil belajar pun tercapai. 3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar adalah sekumpulan kemampuan minimal/target yang harus dikuasai/dicapai peserta didik selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran. Kompetensi ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memahami materi fiqih. Berikut ini adalah standar kompetensi mata pelajaran fiqih kelas IV Madrasah Ibtidaiyah tahun pelajaran 2013/2014. Tabel I. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Fiqih Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Smt I
Standar Kompetensi 1. Mengetahui ketentuan
Kompetensi Dasar 1.1 Menjelaskan macam-macam
zakat
zakat
Alokasi Waktu 6 Jam pelajaran (3x Pertemuan)
1.2 Menjelaskan ketentuan zakat fitrah 1.3 Mempraktikkan tata cara zakat fitrah 2. Mengenal ketentuan infak
2.1 Menjelaskan ketentuan infak
dan sedekah
dan sedekah 2.2 Mempraktikkan tata cara infak dan sedekah
31
4 Jam pelajaran (2x Pertemuan)
II
3. Mengenal ketentuan salat
3.1 Menjelaskan macam-macam
id
salat id
6 Jam pelajaran (3x Pertemuan)
3.2 Menjelaskan ketentuan salat id 3.3 Mendemonstrasikan tata cara salat id
Sumber : Hadi, Anis tanwir, pengantar fikih 4 Untuk Kelas IV MI, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo, 2009.
C. Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar, sehingga mereka dapat memeperoleh tujuan belajar sesuai apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak, karena merekalah yang belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing. Oleh karena itu, setiap orang atau dengan kata lain guru mempunyai cara yang berbeda pula dalam melaksanakan suatu kegiatan dalam pembelajaran. Biasanya cara tersebut telah direncanakan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan kegiatan itu dilaksanakan. Bila belum mencapai hasil yang optimal, mereka berusaha mencari cara lain yang dapat mencapai tujuannya. Proses tersebut menunjukkan bahwa orang selalu berusaha mencari cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Setiap orang yang menerapkan cara tertentu dalam suatu kegiatan pembelajaran, menunjukkan bahwa orang tersebut telah
32
melakukan strategi. Dan strategi tersebut dipakai sesuai dengan kondisi waktu dan tempat saat dilaksanakannya kegiatan. Strategi
berbeda
dengan
model,
metode,
Pendekatan (approach) dan teknik pembelajaran. Di dalam kepustakaan pendidikan istilah-istilah tersebut di atas sering digunakan secara bergantian. Istilah-istilah tersebut menurut Erman Suherman(2003:5-7) adalah: a.
Strategi
pembelajaran adalah siasat
atau
kiat
yang
sengaja
direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal. b.
Pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat diadaptasikan oleh siswa.
c.
Metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang masih bersifat umum, misalnya seorang guru menyajikan materi dengan penyampaian dominan secara lisan dan sekali-kali ada Tanya jawab.
d. Teknik
pembelajaran adalah
cara
yang
dilakukan
dalam
mengimplementasikan suatu metode. e.
Model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dikelas.
33
Hamzah B. Uno (2009:2) menyatakan : Strategi belajar merupakan cara-cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan
pembelajaran
dapat
dikuasinya
di
akhir
kegiatan
pem
belajaran. Strategi mengajar pada dasarnya merupakan tindakan nyata dari guru atau merupakan praktek guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. dengan kata lain, strategi belajar adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan balajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilalukan dengan mempertimbangkan situasi, kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karateristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Belajar aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Mel
Silberman
(2007:1-2)
memodifikasi
dan
memperluas
pernyataan Confocius apa yang dia sebut Belajar Aktif: “Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit. Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman lain, saya mulai paham. Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan
34
lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya kuasai.” Di samping itu strategi belajar aktif menurut Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:77) menyatakan bahwa: Strategi pembelajaran yang aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa diharapkan aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi ,berbuat untuk mencoba,menemukan konsep baru menghasilkan suatu karya. Sebaliknya, anak tidak diharapkan pasif menerima layaknya gelas kosong yang menunggu untuk diisi. Siswa bukan lah gelas kosong yang pasif yang haya menerima kecuran ceramah sang guru tentang pengetahuan atau informasi sebagai mana yang digambarkan diatas. Jadi dapat disimpulkan bahwa Strategi belajar aktif adalah caracara yang dilakukan oleh pengajar untuk menjaga perhatian siswa/peserta didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran yang memperbanyak aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber, untuk dibahas dalam proses pembelajaran dalam kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang dapat menambah pengetahuan.
2.
Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Tournament Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament adalah salah satu tekhnik instruksional dari belajar aktif ( active learning), yang termasuk
dalam
bagian
pembelajaran
kolaboratif.
Pembelajaran
kolaboratif adalah proses pembelajaran yang dilakukan bersama-sama
35
antara guru dengan siswanya. Pembelajaran kolaboratif dikembangkan untuk menumbuhkan rasa memiliki siswa terhadap program pembelajaran serta memberikan penghargaan yang wajar kepada guru sehingga gairah siswa untuk belajar bisa terus ditingkatkan. Menurut Silberman (2009:139), Learning Tournament merupakan salah satu strategi belajar aktif dalam bentuk diskusi kelas yang dirancang dengan menggabungkan kelompok belajar dengan kompetisi antar kelompok belajar, serta dapat melatih siswa untuk berfikir secara kritis dalam kelompok. Strategi ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekannya, yang merupakan bentuk yang disederhanakan dari Team Games
Tournament
dan
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
pembelajaran beragam fakta, konsep, dan keterampilan.
3. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Learning Tournament Strategi
belajar
aktif learning
tournament
ini
mempunyai
kelebihan dan kelemahan. Menurut Silberman (2009:140) kelebihan strategi learning tournament adalah: a. Dengan
strategi
belajar
aktif learning
tournament guru
bisa
mengontrol urutan dan keleluasaan materi pembelajaran, dengan demikian guru dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasi bahan pelajaran yang disampaikan. b. Strategi belajar aktif learning tournament menekankan kepada aspek kognitif.
36
c. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi siswa juga beraktivitas. d. Penerimaan terhadap perbedaan individu yang lebih besar. e. Meningkatkan kerja sama, kepekaan dan toleransi. f. Siswa termotivasi untuk menyelesaikan masalah-masalah berdasarkan pengalaman sendiri. g. Meningkatkan kehadiran siswa dan sikap yang lebih positif. h. Menambah motivasi dan percaya diri i. Menambah rasa senang berada di sekolah serta menyenangi
teman-
teman sekelasnya. j. Mudah diterapkan dan tidak mahal Sedangkan
kelemahan
strategi
belajar
aktif
learning
tournament adalah: a. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas. Kondisi seperti ini dapat diatasi dengan guru mengkondisikan kelas. b. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai. c. Siswa yang tekun merasa temannya yang kurang mampu hanya menumpang pada hasil jerih payahnya. Hal ini tidak
perlu
dikhawatirkan sebab dalam pembelajaran aktif tipe turnamen belajar bukan kognitifnya saja yang dinilai tetapi dari segi afektif dan
37
psikomotoriknya juga dinilai seperti kerjasama diantara anggota kelompok, keaktifan dalam kelompok serta sumbangan nilai yang diberikan kepada kelompok. 4. Langkah-Langkah Pembelajaran Strategi Learning Tournament Dalam tipe Learning Tournament ini siswa dibagi menjadi beberapa tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab menjawab pertanyaan dari guru. Dalam tipe Turnamen Belajar ini, diawali dengan guru menerangkan materi secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam beberapa tim kelompok. Semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan jawaban untuk memahami mata pelajaran tersebut. Setelah selesai materi diadakan suatu pertandingan akademis. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar siswa dalam kelompok atau tim, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan. Menurut Mel Selberman (2009:139) langkah-langkah dalam pelaksanaan strategi belajar aktif tipe Learning Tournament (Turnamen Belajar) adalah sebagai berikut : 1.
Siswa dibagi dalam tim yang terdiri dari atas 2-8 orang anggota tim. Masing-masing tim harus memiliki jumlah yang sama.
2.
Memberikan materi untuk dibahas bersama.
3.
Membuat beberapa pertanyaan yang menguji pemahaman dan / atau menggingat materi pelajaran.
38
4.
Memberikan serangkaian pertanyaan kepada peserta didik, sebagai “babak pertama” untuk turnamen belajar. Setiap peserta didik harus menjawab pertanyaan secara pribadi.
5.
Setelah pertanyaan-pertanyaan diberikan, sediakan jawaban dan mintalah siswa menghitung pertanyaan yang mereka menjawab secara benar. Kemudian suruhlah mereka menyatakan skor mereka kepada anggota lain dala tim tersebut untuk mendapat skor tim. Umumkan skor masing-masing tim.
6.
Mintalah tim mempelajari kembali turnamen pada babak kedua. Kemudian mintalah tes pertanyaan yang lebih banyak sebagai bagian “babak kedua”. Mintalah sekali lagi tim menyatakan skornya dan tambahan satu skor kepada gilirannya.
7.
Lakukan beberapa ronde seperti yang diinginkan.
5. Pembelajaran Materi Zakat Melalui Strategi Learning Tournament di MI Materi zakat adalah salah satu bagian pembelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah. Materi zakat memiliki karakteristik yang luas cakupannya. Diantaranya mencakup pengertian, macam-macam,ketentuan dan tata cara dalam berzakat. Sehingga memerlukan strategi yang tepat bagi guru untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh. Setelah mengetahui pengertian, dan tahap-tahap penggunaan strategi Learning Tournament, selanjutnya akan penulis jelaskan langkah-
39
langkah pembelajaran materi zakat di Madrasah Ibtidaiyah dengan menggunakan strategi Learning Tournament. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut : a.
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, dalam satu kelompok berjumlah 4 orang.
b. Guru
memberikan
materi
sebagai
topik
pembahasan
dalam
pembelajaran yaitu materi fiqih tentang zakat. c.
Guru membuat beberapa pertanyaan untuk menguji pemahaman dan mengingat materi pelajaran.
d. Guru memberikan serangkaian pertanyaan kepada peserta didik, sebagai “babak pertama” untuk turnamen belajar. Setiap peserta didik harus menjawab pertanyaan secara pribadi. e. Setelah pertanyaan-pertanyaan diberikan, sediakan jawaban dan mintalah siswa menghitung pertanyaan yang mereka menjawab secara benar. Kemudian suruhlah mereka menyatakan skor mereka kepada anggota lain dalam tim tersebut untuk mendapat skor tim. Umumkan skor masing-masing tim. f. Guru meminta setiap tim mempelajari kembali turnamen pada babak kedua. Kemudian mintalah tes pertanyaan yang lebih banyak sebagai bagian “babak kedua”. Mintalah sekali lagi tim menyatakan skornya dan tambahan satu skor kepada gilirannya. g. Guru dapat melakukan beberapa ronde seperti yang diinginkan dengan memastikan setiap tim memiliki sesi untuk belajar antara ronde.
40
D.
Kerangka Berpikir Berdasarkan pengamatan dikelas, penerapan metode konvensional menjadikan proses pembelajaran dikelas menjadi monoton. Atmosfir pembelajaran pun terasa membosankan karena hanya guru yang aktif didalam kelas sehingga hasil belajar Fikih materi zakat pun menjadi rendah. Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament diharapkan dapat memecahkan masalah ini. Strategi Learning Tournament merupakan pembelajaran instruktif, kolaboratif dan kompetitif sehingga merupakan strategi yang tepat untuk pembelajaran materi zakat karena dapat melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis, mandiri, berlatih bekerja sama serta tanggung jawab dengan baik. Didalam Strategi Learning Tournament atmosfir pembelajaran pun menjadi partisipatif dan interaktif karena disitu terjadi komunikasi timbal balik dan multi arah secara aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan sehingga dapat menimbulkan minat, bakat dan motivasi siswa karena masing-masing tim saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.Setelah siswa mampu menunjukkan kontribusinya dalam proses pembelajaran, akan menjadikan mereka lebih mudah dalam memahami materi pelajaran sehingga hasil belajar mereka pun akan lebih baik. Penerapan Strategi Learning Tournament adalah dengan cara melatih guru Fiqih, kemudian mengaplikasikannya secara kolaboratif dengan peneliti. Hasilnya, diharapkan proses pembelajaran di kelas tidak
41
lagi monoton dan guru dapat menggunakan Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament, serta hasil belajar Fikih siswa juga akan meningkat. Secara grafis pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat digambarkan dengan bentuk diagram sebagai berikut : Kondisi saat ini Pembelajaran monoton Metode yang digunakan konvesional Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat Rendahnya kualitas proses/hasil PBM
Tindakan Penjelasan pembelajaran aktif Pelatihan pembelajaran aktif tipe learning tournament Simulasi pembelajaran aktif tipe learning tournament Melaksanakan pembelajaran aktif tipe learning tournament
Guru mampu melaksanakan pembelajaran aktif tipe learning tournament Atmosfir pembelajaran yang partisipatif dan interaktif Kualitas KBM baik proses maupun hasil meningkat
Penerapan pembelajaran aktif tipe learning tournament
Pemecahan masalah
Evaluasi Awal
Tujuan / Hasil
Evaluasi Efek
Evaluasi akhir
Gambar 3: Diagram Kerangka Berpikir
42
E.
Hipotesis Tindakan Penerapan strategi Learning Tournament dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi Zakat siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kec Pakis Kab Magelang Tahun Ajaran 2013/2014.
43
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI YASPIKaponanyang terletak di Desa Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.Tepatnya di kelas IV pada mata pelajaran Fiqihdengan materi pokok Zakat. Penelitian ini dilakukan dengan tiga siklus ini mulai dilaksanakan siklus I pada tanggal 2 Oktober2013 kemudian diadakan perbaikan dengan siklus II pada tanggal 9Oktober2013 dan siklus III pada tanggal 16Oktober2013. Dalam bab ini akan diuraikan tentang (a) gambaran umum MI YASPIKaponan dan subjek penelitian, (b) pelaksanaan penelitian (deskripsi siklus penelitian). Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut : A. Gambaran Umum MI YASPIKaponan 1. Sejarah Singkat MI YASPIKaponandidirikan di Jl. Magelang Kopeng KM 22 Desa Kaponan Kecamatan KaponanKabupaten Magelangpada tahun 1970di bangun di atas tanah seluas 504 m2.MI ini sampai sekarang masih berstatus swasta, MI YASPI didirikan karena atas dasar dorongan dari masyarakat sekitar untuk mendirikan lembaga tingkat dasar di desa tersebut, maka berdirilah Madrasah Ibtidaiyah dibawah naungan YASPI (Yayasan Pendidikan Islam).Untuk lebih jelasnya mengenai profil MI YASPIKaponan adalah sebagai berikut :
44
a. Nama Madrasah
: MI YASPIKaponan
b. Tahun Berdiri
: 1970
c. Alamat
: Jl. Magelang Kopeng KM 22 Desa
Kaponan Kecamatan PakisKabupaten Magelang d. Luas Bangunan
: 504 m2
e. NSS/ NSM
: 111.2.33.08.0253
f. Nomor SK
:MK.24/5/PP.004/2159/2000
g. Tahun SK
: 20 Nopember 2000
2. Sarana dan Prasarana MI YASPIKaponan mempunyai 15 ruang, secara rinci dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel II. Daftar RuangMI YASPI Kaponan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nama Ruang Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Kantor Ruang guru Ruang Kepala Sekolah Perpustakaan Toilet Guru Toilet Siswa Gudang Mushala UKS
45
Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
Keadaan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa a. Keadaan guru dan karyawan MI YASPIKaponan mempunyai tenaga pengajardan karyawan yang berjumlah 8 orang, yaitu Kepala Sekolah, 6 wali kelas dan 1 guru olah ragauntuk lebih jelasnya lihat dalam tabel berikut : Tabel III. Daftar Guru dan Karyawan MI YASPI Kaponan No
Nama
Jabatan
1
Subadi, S. Pd. I
Kepala Madrasah
2
Sri Wanidah, S.Pd. I
Wali Kelas 6
3
Budi Haryanto, S.Pd.I
Wali Kelas 5
4
Sulistiyo Harwati, S.Pd.I
Wali Kelas 4
5
Warma, S.Pd.I
Wali Kelas 3
6
Siti Masikah,S.Pd.I
Wali Kelas 2
7
Yuni Riyati, S. Pd. I
Wali Kelas 1
8
Muhlasin, S.Pd.I
Guru Olah Raga
Dan kepengurusan/struktur organisasi MI YASPI dapat dilihat dalam gambar bagan berikut ini :
46
Gb. 4 :. Gambar Struktur Organisasi MI YASPI Kaponan DEPAG Kab Magelang
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YASPI)
Kepala MI
Subadi, S. Pd. I KOMITE Wakil Kepala MI
Budi Haryanto, S.Pd.I
Wali kelas
Kelas VI
Sri Wanidah, S. Pd. I Kelas V
Budi Haryanto, S.d.I Kelas IV
Sulistiyo Harwati, S.Pd.I Kelas III
Warma,S.Pd.I Kelas II
Siti Nasikah, S. Pd. I Kelas I
Yuni Riyati, S. Pd. I Guru Olah Raga Muhlasin, S.Pd.I
47
b. Keadaan Siswa Siswa MI YASPIKaponan adalah anak-anak yang lokasi rumahnya berada di sekitar MI YASPIKaponan yaitu anak-anak dari Dusun Pogalan, Dusun Noyitandan Dusun Wekas. Orang tua siswa mayoritas bermata pencaharian sebagai petani,dilihat dari sisi ekonomi, para siswa MI YASPIKaponan berasal dari keluarga menengah ke bawah. Untuk jumlah siswa MI YASPI Kaponan tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel IV. Daftar Jumlah Siswa MI YASPI Kaponan No
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Siswa
1.
I
10
13
23
2.
II
9
12
21
3.
III
11
10
21
4.
IV
11
9
20
5.
V
8
8
16
6.
VI
12
6
18
Jumlah
61
58
119
Jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah kelas IV yang berjumlah 20 siswa, terdiri atas 11 laki-laki dan 9 perempuan. Karakteristik siswa kelas ini secara lebih detail dapat digambarkan sebagai berikut :
48
a. Usia siswa rata-rata 10 tahun. b. Latar belakang keluarga/orang tua, mayoritas berpendidikan SD/MI dan berprofesi sebagai tani. c. Tingkat kemampuan siswa, berdasarkan pengamatan selama peneliti mengajar adalah 3 orang siswa cukup pandai, 13 orang siswa berkemampuan sedang, dan sisanya 4 orang siswa kurang/lambat belajar. Tabel V. Daftar Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan Tahun Ajaran 2013-2014 NO 1.
NAMA SISWA Ahmad Bayu
JENIS ALAMAT KELAMIN Ikhwana P Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang
2.
Alif Nurul Asror
L
3.
Rully Nurcahyo
L
4.
Inganatut Toyibah
P
5.
Rifa Andrian
P
Dusun Pogalan, Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang
Rahmadani 6.
Muhammad Faqih
L
7.
Agustin Pramudianti
P
8.
Nurwawan
L
9.
Dwi Setyaningsih
P
10.
Suryani
P
Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec
49
11.
Khoirunnisa Ullatifa
P
12.
Anum Setyowati
P
13.
Anggraeni
P
14.
Wahyu
L
15.
Nanang Apriyanto
L
16.
Mujab Thohir
L
17.
Nabil Azam Husuf
L
18.
Arief Faiqul Luqman
L
19.
Andi Prasetyo
L
20.
Dian Lestari
P
Pakis, Kab. Magelang Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Noyitan, Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Noyitan, Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec Pakis, Kab. Magelang
Tabel VI. Anggota Kerja Kelompok Kelas IV MI YASPI Kaponan NO
KELOMPOK
Mujab T
1
Arifa A.R
2 3
NAMA SISWA
I
Nanang. A
4
D. Lestari
5
Nur wawan A.I Bayu
6 7
II
Rully N.C
8
Andi. P
9
W. Junianto
10
Inganatut Thoyibah
50
11
III
Arief Faiqul Luqman
12
Agustin Pramudianti
13
Anggraeni Alif Nurul Asrar
14 15
IV
Chairulnisa Ulatifah
16
M.Fakih C.U
17
Nabil Azam Husuf Dwi Setia Ningsih
18 19
V
Anum Styowati Suryani
20
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, dilaksanakan tiga siklus penelitian, yang masingmasing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi rinciannya adalah sebagai berikut: 1. Deskripsi Siklus Pertama Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada Minggu pertama bulan Oktobertahun 2013, dengan pokok bahasan materi zakat dengan sub pembahasan yaitu Pengertian Zakat dan Dasar Hukum Zakat. Tahapan dan langkah-langkah siklus Iyang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini mencakup beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut:
51
1). Menentukan
dasar
permasalahan
dengan
mengkaji
proses
pembelajaran sebelum dilaksanakannya penelitian. Bahwa metode yang sering dipergunakan adalah dengan metode ceramah, sehingga
banyak
siswa
yang
bersikap
pasifsehinggaminat,
keaktifan dan motivasi belajar siswa kurang. 2). Menentukan materi yang akan diajarkan pada pelaksanaan pembelajaran siklusyaitu materi zakat dengan sub pembahasan yaitu Pengertian Zakat dan Dasar Hukum Zakat. 3). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi Learning Tournament
dengan sub kompetensi dasar Pengertian
Zakat dan Dasar Hukum Zakat. Adapun hasil belajar
yang
diharapkan peserta didik dapat menjelaskan pengertian zakatdan menyebutkan dalil dasar hukum zakat. 4). Menyiapkan bahan ajar/media dan buku-buku lain yang relevan dangan materi yang akan disampaikan. 5). Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk mengetahui
perubahan
dan
perkembangandalam
proses
pembelajaran. b. Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I ini, peneliti menggunakan pembelajarannya
strategi telah
Learning disusun
52
tournament dalam
yang
Rencana
strategi
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP).
Adapun
langkah-langkah
pelaksanaannya
meliputi: 1). Guru membuka pembelajaran dengan salam dan presensi. 2). Apersepsi, guru bertanya seputar tentang pengertianzakat. 3). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4). Guru membagi siswa menjadi lima kelompok. 5). Setiap kelompok bekerja sama untuk mencari materi zakatdengan sub pembahasan yaitu Pengertian Zakat dan Dasar Hukum Zakat dari sumber yang relevan, dari buku pelajaran, buku bacaan fiqih, dan sebagainya. 6). Guru memberikan serangkaian pertanyaan kepada siswa, sebagai “babak pertama” untuk turnamen belajar. Setiap siswa harus menjawab pertanyaan secara pribadi. 7). Guru mengevaluasi hasil skor individual kemudian nyatakan kepada kelompok untuk mendapatkan skor kelompok . 8). Guru mengadakan evaluasi secara tertulis untuk seluruh siswa secara individual. 9). Pembelajaran diakhiri oleh guru dengan mengucapkan salam. c. Observasi (Pengamatan) Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung secara kerja sama dengan guru lain. Di sini peneliti bekerja sama dengan guru kelas IV yaitu Ibu Sulistiyo Harwati, S.Pd.I dalam melakukan
observasi/pengamatan
53
terhadap
siswa
dan
proses
berlangsungnya pembelajaran di kelas. Hasil pengamatan dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan strategi Learning Tournamentterhadap kemampuan memahami siswa pada materi yang dipelajari. Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa ketika turnamen belajar berlangsung ada beberapa anak yang pasif, kurang memberikan kontribusi pada kerja kelompok dan beberapa anak yang berbicara kepada temannya sendiri di waktu proses pembelajaran berlangsung. Selain itu juga ada siswa yang masih kebingungan dengan metode baru yang diterapkanIni menunjukkan kegiatan pembelajaran masih perlu dilakukan perbaikan. d. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I, apa yang menjadi tujuan pembelajaran belum tercapai sesuai
dengan
harapan.
Dalam
penggunaan
strategi
Learning
Tournament ini, siswa belum bisa mengikutinya dengan baik. Terbukti masih banyak anak yang bersikap pasif. Hal ini juga berimbas pada pemahaman terhadap materi pelajaan yang kurang sehingga hasil belajar kurang maksimal.Masih banyak nilai yang masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan strategi Learning Tournamentbelum dapat meningkatkan
pemahaman
siswa
54
terhadap
materi
zakatsecara
maksimal.Sehingga hasil belajar fiqih pada materi zakatbelum terpenuhi secara klasikal/menyeluruh setelahdilakukan evaluasi tes. Berangkat dari permasalahan yang timbul pada siklus I ini, selanjutnya pada siklus II peneliti akan mencoba menggunakan strategi Learning Tournamentkembali yang dibantu dengan metode tanya jawab sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar fiqih pada materi Zakat . 2. DeskripsiSiklus Kedua Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada Minggu kedua bulan Oktober2013, dengan pokok bahasan Zakat dengan sub pembahasan yaitu Macam-Macam Zakat.Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan tindakan ini mencakup beberapa kegiatan antara lain: 1). Menentukan akar permasalahan berdasarkan refleksi pada siklus I yaitu masih banyak siswa bersikap pasif terhadap pembelajaran. 2). Menentukan materi yang akan diajarkan
pada siklus II yaitu
materiZakat dengan sub pembahasan yaitu Macam-Macam Zakat. 3). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan dengan menggunakan strategi Learning tournament dengan sub pembahasan yaitu Macam-Macam Zakat.
55
Hasil belajar yang diharapkan pesertadidik dapat menyebutkan macam-macam zakat. 4). Menyiapkan bahan ajar dan media yang dibutuhkan yaitu Buku Ajar Fokus kelas IV untuk MI dan Buku paket pengantar Fiqih 2 unit Madrasah Ibtidaiyah 5). Observasi yang akan digunakan untuk mengetahui perubahan dan perkembangan pada siklus pembelajaran. b. Tindakan Dalam
pelaksanaan
menggunakan
strategi
tindakan yang
pada
sama
siklus yaitu
II
ini,
strategi
peneliti Learning
Tournamentnamun peneliti mencoba menambah dengan metode diskusi/tanya jawab sebagai upaya agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran serta membantu mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran. Strategi pembelajaran pada siklus II ini disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1). Guru membuka pembelajaran dengan salam dan presensi. 2). Apersepsi, guru menanyakan kembali materi yang telah diberikan pada siklus I yaitu Pengertian Zakat dan Dasar Hukum Zakat. 3). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada proses pembelajaran. 4). Guru membagi siswa menjadi limakelompok.
56
5). Setiap kelompok bekerja sama untuk mencari materi pelajaran Zakat dengan sub pembahasan yaitu Macam-Macam Zakat dari sumber yang relevan dari buku pelajaran, buku bacaan fiqih, dan sebagainya. 6). Guru membuat beberapa pertanyaan yang menguji pemahaman dan menggingat materi pelajaran. 7). Guru memberikan serangkaian pertanyaan kepada siswa, sebagai “babak pertama” untuk turnamen belajar. Setiap siswa harus menjawab pertanyaan secara pribadi. 8). Guru mengevaluasi hasil skor individual kemudian nyatakan kepada kelompok untuk mendapatkan skor kelompok . 9). Guru mengadakan evaluasi secara tertulis untuk seluruh siswa secara individual. 10). Pembelajaran diakhiri oleh guru dengan mengucapkan salam. c. Observasi (Pengamatan) Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung secara kolaborasi atau bekerja sama dengan guru lain. Di sini peneliti bekerja sama dengan guru kelas IV yang sama dengan siklus I yaitu Ibu Sulistiyo Harwati, S.Pd.Iuntuk melakukan pengamatan terhadap siswa dan proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas. Hasil pengamatan dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan strategi Learning
57
Tournamentdibantu
dengan
metodetanya
jawab/diskusiterhadap
kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajari. Dari hasil observasi siklus II ini dapat diketahui bahwa dengan bantuan metode tanya jawab dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Sehingga pada saat turnamen belajar berlangsung siswa dapat memberikan konstribusi pada kelompok. Namun dari pengamatan masih ada beberapa siswa yang masih pasif dalammengikuti proses pembelajaran. d. Refleksi Berdasarkan hasil refleksi dari siklus II dalam pembelajaran Zakatdengan strategi Learning Tournamentdan dibantu dengan metode tanya jawab, bahwa pada siklus II inimenunjukkan adanya peningkatan pada siswa dalam memahami materi yang dipelajari. Hal ini karena siswa termotivasi untuk berkompetisi dengan teman sekelompok dan juga kelompok lain. Dan pada hasil evaluasi (tes) secara klasikal nilai hasil belajar masih banyak siswa yang belum tuntas dari KKM, untuk itu masih perlu diadakan siklus yang ketiga. Dengan melihat peningkatan pada proses pembelajaran siklus II ini, maka penting dilakukan perbaikan/pembenahan
untuk
menguji
keberhasilan yang diraih dalam siklus/tindakan. Dan diharapkan memperoleh hasil yang lebih memuaskan dengan menimbang dan memperbaiki permasalahan yang muncul dalam siklus II tersebut.
58
3. Deskripsi Siklus Ketiga Siklus ketiga penelitian dilaksanakan pada Minggu ketiga bulanOktober2013, dengan pokok bahasan Zakat dengan sub pembahasan yaitu Zakat Fitrah dan Hikmah Zakat. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan pada siklus ketiga ini adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini mencakup beberapa kegiatan antara lain: 1). Menentukan akar permasalahan berdasarkan refleksi pada siklus II yaitu masih ada beberapa siswa yang bersikap pasif selama pembelajaran berlangsung . 2). Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu materi Zakat sub pembahasanZakat Fitrah dan Hikmah Zakat. 3). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi Learning Tournament dengan kompetensi dasar Zakat Fitrah dan Hikmah Zakat. Hasil belajar yang diharapkan peserta didik dapat menjelaskanZakat Fitrah dan Hikmah Zakat. 4). Menyiapkan bahan ajar dan media yang dibutuhkan yaitu Buku Ajar Fokus kelas IV untuk MI danBuku paket pengantar Fiqih 2 unit Madrasah Ibtidaiyah 5). Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk mengetahui
perubahan
dan
pembelajaran.
59
perkembangan
pada
proses
b. Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus III ini, peneliti menggunakan
strategi
yang
sama
yaitu
strategi
Learning
Tournamentdan disertai metode tanya jawab. Strategi pembelajaran siklus III ini disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1). Guru membuka pembelajaran dengan salam dan presensi 2). Apersepsi, guru menanyakan kembali materi yang telah diberikan pada siklus II yaitu Macam-Macam Zakat. 3). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4). Guru membagi siswa menjadi limakelompok. 5). Setiap kelompok bekerja sama untuk mencari materi Zakatdengan sub pembahasan yaitu Zakat Fitrah dan Hikmah Zakat dari sumber yang releven dari buku pelajaran, buku bacaan fiqih, dan sebagainya. 6). Guru membuat beberapa pertanyaan yang menguji pemahaman dan menggingat materi pelajaran. 7). Guru memberikan serangkaian pertanyaan kepada siswa, sebagai “babak pertama” untuk turnamen belajar. Setiap siswa harus menjawab pertanyaan secara pribadi. 8). Guru mengevaluasi hasil skor individual kemudian nyatakan kepada kelompok untuk mendapatkan skor kelompok .
60
9). Guru mengadakan evaluasi secara tertulis untuk seluruh siswa secara individual. 10). Pembelajaran diakhiri oleh guru dengan mengucapkan salam. c. Observasi (Pengamatan) Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung secara bekerja sama dengan guru lain. Pada siklus III peneliti masih bekerja sama dengan guru kelas IV yaitu Ibu Sulistiyo Harwati, S.Pd.Iuntuk melakukan pengamatan terhadap perhatian dan keaktifan siswa dan proses berlangsungnya pembelajaran di kelas. Hasil pengamatan dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh kegiatan
pembelajaran
dengan
strategi
Learning
Tournamentdenganbantuan metode tanya jawab/diskusi terhadap kemampuan siswa dalammemahami materi Zakat. Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus III ini dapat meningkatkan kemampuan memahami secara maksimal terkecuali bagi anak
yang
memang
kemampuannya
sangat
rendah.Selain
itu
perhatiandan keaktifan siswa dalam belajar juga semakin meningkat. d. Refleksi Hasil
dari
siklus
III
dalam
pembelajaran
materi
Zakat
denganstrategi Learning Tournamentdenganbantuan metode tanya jawab dapat mencapai keberhasilan sesuai tujuan yang ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa nilai sebagian
besar
siswa
di
atas
61
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
(KKM).Keberhasilan anak mencapai 85 % dan keaktifannya 80 %,dengan demikian siklus dihentikan. Berdasarkan
hasil
observasi/pengamatan
terhadap
proses
pembelajaran pada siklus ketiga ini, peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut : 1). Selama proses pembelajaran berlangsung guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik, meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapisecara prosentase pelaksanaan tindakan siklus sudah cukup meningkat. 2). Guru berhasil dalam upayanya pada siswa dalam memperkenalkan strategi baru yaitu strategi Learning Tournamentserta meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Zakat yang berimbas pada meningkatnya prestasi belajar fiqih pada siswa. 3). Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa siswa lebih memperhatikan pelajaran dan lebih aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. 4). Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya mengalami perubahan dan peningkatan menjadi lebih baik. 5). Karena pada siklus ketiga ini hasil belajar secara klasikal secara ratarata sudah sesuaiKriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maka siklus dihentikan dan penelitian dianggap berhasil.
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus Pada hasil penelitian ini diuraikan tentang peningkatan kemampuan memahami materi Zakat pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan tahun pelajaran 2013/2014 yang dapat diketahui melalui hasil belajar yang diperoleh dalam proses belajar mengajar selama tiga siklus pertemuan. Dengan pembuktian nilai hasil evaluasi belajar mengalami peningkatan tiap siklus pertemuan. Selain itu ada beberapa aspek yang menjadi bahan pengamatan (observasi) di antaranya meliputi perhatian siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan mengerjakan tugas evaluasi. Uraian selengkapnya dapat dilihat pada deskripsi persiklus di bawah ini. 1. Deskripsi Siklus I a. Tujuan siklus I 1). Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran materi Zakat dengan menggunakan strategi Learning Tournament. 2). Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran materi Zakat dengan menggunakan strategi Learning Tournament. 3). Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Zakat dengan menggunakan strategi Learning Tournament.
63
b. Hasil siklus I Hasil observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas IV yaitu Ibu Sulistyo Harwati. S. Pd. I terhadap perhatian dan keaktifan siswa pada siklus I ini dapat diketahui melalui tabel di bawah ini: Tabel VII. Hasil Observasi Perhatian Siswa Pada Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama Siswa Mujab T Arifa A.R Nanang. A D. Lestari Nur wawan A.I Bayu Rully N.C Andi. P W. Junianto Inganatut Thoyibah Arief Faiqul Luqman Agustin Pramudianti Anggraeni Alif Nurul Asrar Chairulnisa Ulatifah M.Fakih C.U Nabil Azam Husuf Dwi Setia Ningsih Anum Styowati Suryani Jumlah Prosentase
64
Kemunculan Respon Perhatian Siswa Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 9 55% 45%
Pada tabel VII di atas perhatian siswa mencapai 55 % dari jumlah 20 siswa yang memperhatikan ada 11 anak. Prosentase yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan penggunaan metode baru yaitu strategi Learning Tournament pada pembelajaran yang membuat siswa lebih memperhatikan pembelajaran. Tabel VIII. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pada Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama Siswa Mujab T Arifa A.R Nanang. A D. Lestari Nur wawan A.I Bayu Rully N.C Andi. P W. Junianto Inganatut Thoyibah Arief Faiqul Luqman Agustin Pramudianti Anggraeni Alif Nurul Asrar Chairulnisa Ulatifah M.Fakih C.U Nabil Azam Husuf Dwi Setia Ningsih Anum Styowati Suryani Jumlah Prosentase
65
Kemunculan Respon Keaktifan Siswa Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 10 50% 50%
Pada tabel VIII di atas keaktifan siswa diketahui prosentase mencapai 50%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam mengikuti pembelajaran hanya sebagian siswa yang aktif. Siswa yang mau memberikan kontribusi pada kerja kelompok hanya sebagian. Siswa yang mau bertanya sangat sedikit ini dikarenakan kesempatan dalam bertanya kurang karena kurangnya pengelolaan waktu oleh guru, serta karena sebagian siswa masih banyak yang malu untuk mengajukan pertanyaan. Begitu juga dalam menjawab pertanyaan dari guru, masih sedikit yang bisa menjawab. Namun dalam mengerjakan evaluasi individu, semua siswa menyelesaikannya dengan baik. Hasil evaluasi (hasil belajar) individual melalui tes tertulis dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel IX. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I (KKM 70) No
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Mujab T Arifa A.R Nanang. A D. Lestari Nur wawan A.I Bayu Rully N.C Andi. P W. Junianto Inganatut Thoyibah Arief Faiqul Luqman Agustin Pramudianti Anggraeni Alif Nurul Asrar Chairulnisa Ulatifah
Hasil Belajar 80 75 70 60 55 80 65 60 55 70 60 75 75 60 50
66
Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas
16. 17. 18. 19. 20.
M.Fakih C.U Nabil Azam Husuf Dwi Setia Ningsih Anum Styowati Suryani Jumlah Rata-rata kelas Nilai tertinggi Nilai terendah
60 65 60 70 50
Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tuntas Tidak tuntas 1295 64,75 80 50
Pada tabel IX di atas dapat diketahui hasil pembelajaran dengan strategi Learning Tournament nilai rata-rata kelasnya mencapai 64,75, dari 20 siswa 8 siswa (40%) diantaranya telah memperoleh nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang berarti siswa tersebut mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 12 siswa (60%) lainnya belum tuntas karena nilai mereka di bawah KKM (70). c. Refleksi keberhasilan dan kegagalan 1). Keberhasilan Dari hasil observasi perhatian, keaktifan dan dari hasil belajar menunjukkan prosentase dan nilai yang cukup. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dalam mengikuti proses pembelajaran perhatian dan keaktifan mereka cukup baik. Dengan menggunakan metode
baru
yaitu
strategi
Learning
Tournament
dalam
pembelajaran mampu menarik perhatian dan mendorong keaktifan sebagian besar siswa. 2). Kegagalan
67
Dari hasil pengamatan, siswa yang kurang memperhatikan terhadap pelajaran adalah anak-anak yang suka berbicara di dalam kelas atau bermain sendiri. Ini terjadi karena mereka adalah anakanak yang mempunyai masalah dalam belajar seperti motivasi belajar kurang, kecerdasannya masih rendah dan lain-lain. Selain itu sebagian siswa masih bersikap pasif (hanya diam) kurang memberikan kontribusi pada kerja kelompok, ini disebabkan kurangnya motivasi guru. 2. Deskripsi Siklus II a. Tujuan siklus II 1). Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Zakat dengan menggunakan strategi Learning Tournament yang dibantu dengan metode tanya jawab. 2). Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Zakat dengan menggunakan strategi Learning Tournament yang dibantu dengan metode tanya jawab. 3). Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Zakat dengan menggunakan strategi Learning Tournament yang dibantu dengan metode tanya jawab. b. Hasil siklus II Hasil observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh peneliti bersama guru kelas IV yaitu Ibu Sulistyo Harwati. S. Pd. I terhadap
68
perhatian dan keaktifan siswa pada siklus II ini dapat diketahui melalui tabel di bawah ini: Tabel X. Hasil Observasi Perhatian Siswa Pada Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama Siswa Mujab T Arifa A.R Nanang. A D. Lestari Nur wawan A.I Bayu Rully N.C Andi. P W. Junianto Inganatut Thoyibah Arief Faiqul Luqman Agustin Pramudianti Anggraeni Alif Nurul Asrar Chairulnisa Ulatifah M.Fakih C.U Nabil Azam Husuf Dwi Setia Ningsih Anum Styowati Suryani Jumlah Prosentase
Kemunculan Respon Perhatian Siswa Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 6 70% 30%
Pada tabel X di atas perhatian siswa mencapai prosentase yang cukup tinggi yaitu mencapai 70%. Dari 20 siswa yang telah memperhatikan pelajaran ada 14 anak. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini perhatian siswa dalam mengikuti proses
69
pembelajaran sudah baik, dibuktikan dengan mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu siklus I yang hanya mencapai 55%. Adapun yang menyebabkan sebagian kecil siswa yang belum memperhatikan pelajaran adalah mereka yang mempunyai masalah dalam belajar, misalnya kemampuan kognitif rendah dan motivasi belajar yang kurang. Tabel XI. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pada Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama Siswa Mujab T Arifa A.R Nanang. A D. Lestari Nur wawan A.I Bayu Rully N.C Andi. P W. Junianto Inganatut Thoyibah Arief Faiqul Luqman Agustin Pramudianti Anggraeni Alif Nurul Asrar Chairulnisa Ulatifah M.Fakih C.U Nabil Azam Husuf Dwi Setia Ningsih Anum Styowati Suryani Jumlah Prosentase
70
Kemunculan Respon Keaktifan Siswa Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 7 65% 35%
Pada tabel XI di atas keaktifan siswa diketahui mencapai 65%. Prosentase tersebut menunjukkan kategori keaktifan dalam mengikuti pembelajaran siswa cukup aktif. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya mencapai 50%. Hasil evaluasi (hasil belajar) individual melalui tes tertulis dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel XII. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II (KKM 70) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama Siswa
Hasil Belajar Ketuntasan 80 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 60 Tidak tuntas 65 Tidak tuntas 85 Tuntas 70 Tuntas 65 Tidak tuntas 60 Tidak tuntas 75 Tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 70 Tuntas 60 Tidak tuntas 70 Tuntas 65 Tidak tuntas 70 Tuntas 70 Tuntas 55 Tidak tuntas 1400 70 85
Mujab T Arifa A.R Nanang. A D. Lestari Nur wawan A.I Bayu Rully N.C Andi. P W. Junianto Inganatut Thoyibah Arief Faiqul Luqman Agustin Pramudianti Anggraeni Alif Nurul Asrar Chairulnisa Ulatifah M.Fakih C.U Nabil Azam Husuf Dwi Setia Ningsih Anum Styowati Suryani Jumlah Rata-rata kelas Nilai tertinggi
71
Nilai terendah
55
Dari tabel XII di atas diketahui hasil pembelajaran dengan strategi Learning Tournament dan dibantu dengan metode tanya jawab nilai rata-rata kelasnya mengalami peningkatan yaitu 70. Dari 20 siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 13 siswa (65%) sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan hanya 7 anak (35%). Hal ini menunjukkan hasil belajar pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan dibanding siklus I yaitu nilai rata-rata kelas yang hanya mencapai 64,75. c. Refleksi keberhasilan dan kegagalan 1). Keberhasilan Dari hasil observasi/pengamatan pada perhatian, keaktifan dan dari hasil belajar menunjukkan prosentase dan nilai yang tinggi dan mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dalam mengikuti proses pembelajaran perhatian dan keaktifan mereka cukup baik. 2). Kegagalan Dari hasil pengamatan yang kurang memperhatikan terhadap pelajaran adalah anak-anak yang suka berbicara di dalam kelas atau bermain sendiri. Hal ini terjadi sama seperti kejadian pada siklus I. Penyebabnya tidak lain karena mereka adalah anakanak yang mempunyai masalah dalam belajar seperti motivasi belajar kurang, kecerdasannya masih rendah dan lain-lain.
72
3. Deskripsi Siklus III a. Tujuan siklus III 1). Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Zakat dengan menggunakan strategi Learning Tournament yang dibantu dengan metode tanya jawab. 2). Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Zakat dengan menggunakan strategi Learning Tournament yang dibantu dengan metode tanya jawab. 3). Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Zakat dengan menggunakan strategi Learning Tournament yang dibantu dengan metode tanya jawab. b. Hasil siklus III Hasil observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas IV yaitu Ibu Sulistyo Harwati. S. Pd. I terhadap perhatian dan keaktifan siswa pada siklus III ini dapat diketahui melalui tabel di bawah ini: Tabel XIII. Hasil Observasi Perhatian Siswa Pada Siklus III No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Siswa Mujab T Arifa A.R Nanang. A D. Lestari Nur wawan A.I Bayu
73
Kemunculan Respon Perhatian Siswa Ya Tidak √ √ √ √ √ √
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
√ √
Rully N.C Andi. P W. Junianto Inganatut Thoyibah Arief Faiqul Luqman Agustin Pramudianti Anggraeni Alif Nurul Asrar Chairulnisa Ulatifah M.Fakih C.U Nabil Azam Husuf Dwi Setia Ningsih Anum Styowati Suryani Jumlah Prosentase
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17 85%
√ 3 15%
Pada tabel XIII di atas perhatian siswa menunjukkan prosentase yang tinggi yaitu mencapai 85%. Hal ini menunjukkan perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sudah sangat baik. Para siswa sangat tertarik dengan strategi Learning Tournament yang dibantu metode tanya jawab. Sehingga mereka merasa senang mengikuti proses pembelajaran. Tabel XIV. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pada Siklus III No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Siswa Mujab T Arifa A.R Nanang. A D. Lestari Nur wawan A.I Bayu
74
Kemunculan Respon Keaktifan Siswa Ya Tidak √ √ √ √ √ √
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
√ √
Rully N.C Andi. P W. Junianto Inganatut Thoyibah Arief Faiqul Luqman Agustin Pramudianti Anggraeni Alif Nurul Asrar Chairulnisa Ulatifah M.Fakih C.U Nabil Azam Husuf Dwi Setia Ningsih Anum Styowati Suryani Jumlah Prosentase
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16 80%
√ 4 20%
Pada tabel XIV di atas keaktifan siswa diketahui mencapai 80%, hal tersebut menunjukkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sudah aktif. Sehingga dapat diketahui keaktifan siswa terus mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Tabel XV. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III (KKM 70) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama Siswa
Hasil Belajar 90 85 85 65 75 95 75 70
Mujab T Arifa A.R Nanang. A D. Lestari Nur wawan A.I Bayu Rully N.C Andi. P
75
Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
W. Junianto Inganatut Thoyibah Arief Faiqul Luqman Agustin Pramudianti Anggraeni Alif Nurul Asrar Chairulnisa Ulatifah M.Fakih C.U Nabil Azam Husuf Dwi Setia Ningsih Anum Styowati Suryani Jumlah Rata-rata kelas Nilai tertinggi Nilai terendah
65 80 80 90 80 75 70 80 75 85 80 60
Tidak tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak tuntas 1560 78 95 60
Dari tabel XV di atas, hasil pembelajaran dengan strategi Learning Tournament dan dibantu dengan metode tanya jawab terus mengalami peningkatan. Terbukti dengan nilai rata-rata kelas yang mencapai 78. Pada siklus III ini, siswa yang tuntas belajar berjumlah 17 siswa (85%), sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar karena nilainya belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) terdapat 3 anak (15%). Dari hasil pengamatan dan dari data nilai yang peneliti dapatkan ketiga anak ini tidak dapat tuntas belajar disebabkan karena mempunyai masalah dalam pembelajaran, yaitu motivasi belajar mereka kurang dan kemampuan kognitif rendah . Dari siklus I, siklus II dan siklus III, mereka selalu belum bisa mencapai ketuntasan. c. Refleksi keberhasilan dan kegagalan 1). Keberhasilan
76
Dari hasil observasi perhatian, keaktifan dan hasil belajar menunjukkan nilai yang tinggi dan mengalami peningkatan dibanding pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dalam mengikuti proses pembelajaran perhatian dan keaktifan mereka terus meningkat dengan baik. Peran guru dalam memotivasi dan memperhatikan siswa dengan baik mampu menjadikan suasana belajar lebih kondusif dan aktif sehingga mampu menarik perhatian dan mendorong keaktifan sebagian besar siswa. 2). Kegagalan Dari hasil pengamatan peneliti yang kurang memperhatikan terhadap pelajaran serta kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran adalah anak-anak yang mempunyai emosional kurang baik, misalnya pemalu, kemampuan kognitif rendah, dan motivasi belajar rendah. Akan tetapi pada siklus III ini secara prosentase perhatian, keaktifan serta hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat baik. Mereka mulai tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
B. Pembahasan Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi Learning Tournament dengan dibantu metode tanya jawab dalam pembelajaran materi Zakat dapat meningkatkan perhatian, keaktifan serta hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitan yang telah
77
dilakukan dalam 3 siklus pertemuan, uraian selengkapnya mengenai hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel XVI. Hasil Observasi Perhatian Siswa Dari Siklus I - Siklus III Siklus
Jumlah
Prosentase (%)
I
11
55%
II
14
70%
III
17
85%
Tabel XVII. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Dari Siklus I - Siklus III Siklus
Jumlah
Prosentase (%)
I
10
50%
II
13
65%
III
16
80%
Tabel XVIII. Hasil Belajar Dari Siklus I - Siklus III Siklus
Hasil Belajar
Siswa Tuntas Belajar
Jumlah
Rata-Rata
Prosentase (%)
I
1295
64,75
8 (40%)
II
1400
70
13 (65%)
III
1560
78
17 (85%)
Dengan melihat tabel-tabel di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa : a. Penggunaan strategi Learning Tournament dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran. Ini terbukti
78
dengan adanya hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bekerja sama dengan guru kelas V yaitu Ibu Sulistyo Harwati. S. Pd. I, dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan secara terus menerus. b. Penggunaan strategi Learning Tournament dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa terhadap pembelajaran. Ini terbukti dengan adanya hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bekerja sama dengan guru kelas IV yaitu Ibu Sulistyo Harwati. S. Pd. I, dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan secara terus menerus. c. Penggunaan metode Learning Tournament dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ini terbukti dengan adanya hasil evaluasi tertulis yang dilakukan oleh peneliti dari siklus I sampai siklus III mengalami peningkatan secara terus menerus.
79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam BAB IV dari deskripsi siklus I sampai siklus III, dapat penulis simpulkan sebagai berikut : 1.
Kegiatan pembelajaran mata pelajaran fiqih materi zakat dengan mengunakan strategi Learning Tournament dapat meningkatkan perhatian siswa kelas IV MI YASPI Kaponan, Pakis, Magelang, rinciannya adalah sebagai berikut : pada siklus I jumlah siswa yang memperhatikan proses pembelajaran sebanyak 11 anak dengan prosentase 55% dari jumlah keseluruhan, pada siklus II sebanyak 14 anak dengan prosentase 70% dari jumlah keseluruhan, dan siklus III sebanyak 17 anak dengan prosentase 85% dari jumlah keseluruhan siswa.
2.
Kegiatan pembelajaran mata pelajaran fiqih materi zakat dengan mengunakan strategi Learning Tournament dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV MI YASPI Kaponan, Pakis, Magelang, rinciannya adalah sebagai berikut : pada siklus I keaktifan siswa mencapai prosentase
80
50% dari keselurahan siswa, pada siklus II mencapai prosentase 65%, dan siklus III mencapai prosentase 80%. 3.
Kegiatan pembelajaran mata pelajaran fiqih materi zakat dengan mengunakan strategi Learning Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI YASPI Kaponan, Pakis, Magelang, rinciannya adalah sebagai berikut : pada siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 64,75 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 8 anak mencapai 40% dari keselurahan siswa, pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 70 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 13 anak mencapai 65% dari keselurahan siswa, dan pada siklus III nilai rata-rata siswa mencapai 78 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 17 anak mencapai 85% dari keseluruhan siswa.
B. Saran Dari hasil yang diperoleh dari uraian di atas, penting bagi seorang guru untuk memperhatikan dan berupaya meningkatkan perhatian dan keaktifan dalam proses pembelajaran peserta didiknya, agar pemahaman terhadap mata pelajaran fiqih materi zakat lebih meningkat dan hasil belajarnya pun ikut meningkat. Melihat dari hasil kesimpulan di atas akan peneliti sampaikan saran sebagai berikut :
81
a. Untuk melaksanakan proses pembelajaran, guru melakukan persiapan secara matang termasuk dalam menentukan metode yang akan digunakan harus sesuai dengan materi, mudah diterapkan dan diterima oleh para siswa. Dengan demikian akan diperoleh hasil yang optimal. b. Dalam pembelajaran mata pelajaran fiqih materi zakat, guru dapat menerapkan strategi Learning Tournament dengan dibantu metode tanya jawab karena terbukti dapat meningkatkan perhatian, keaktifan serta meningkatnya hasil belajar siswa. c. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.
82
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk,2008, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara B. Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad , 2011, Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM, Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri, 2008, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta. Hadi, Anis tanwir, 2009, Pengantar Fikih 4 Untuk Kelas IV MI, Pustaka Mandiri, Solo: Tiga Serangkai Hadi, Sutrisno, 1995Metodologi Research, Jilid II, Cet Ke XXIV, Yogyakarta: Andi Offset Hanafiah, Nanang, Cucu Suhana, 2009, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Refika Aditama. Hamdani, 2011, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia Mahjuddin, 2002 Dirasah Islamiyah Bagian Ilmu Fiqh, Jakarta: Garoeda Buana Indah. Mel Silberman, 2009, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Nasution, Lahmuddin, 1995, Fiqih 1, Jakarta: Logos. Poerwadarminta, W.J.S, 1982 Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai pustaka. Rasjid, Sulaiman, 1994, Fiqih Islam, Cet. Ke27, Bandung: PT. Sinar Baru. Sanjaya, Wina, 2009, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada’ Media Grup. Suherman, Erman dkk., 2003, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiyono, 2002, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus, 2009, Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Zarkasji Abdul Salam, Oman Fathurohman, Pengantar Ilmu Fiqh Ushul Fiqh 1, Lembaga Studi Filsafat Islam, Bandung, 1994.