UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN PADA ANAK USIA DINI MELALUI PENERAPAN METODE HADIAH DAN HUKUMAN DI LINGKUNGAN KELUARGA Oleh : Siti Syariffah 10030081 Mahasiswi PLS-PAUD STKIP Siliwangi Bandung
Abstrak Masalah pokok berfokus pada bagaimana upaya orangtua untuk meningkatkan disiplin pada anak usia dini melalui metode hadiah dan hukuman di lingkungan keluarga. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk memperoleh gambaran upaya orangtua dalam eningkatkan disiplin pada anak usia dini di lingkungan keluarga, 2) untuk memperoleh gambaran cara orangtua meningkatkan disiplin pada anak usia dini melalui metode hadiah dan hukuman di lingkungan keluarga, 3) untuk memperoleh gambaran faktor pendorong dan penghambat dalam meningkatkan disiplin pada anak usia dini di lingkungan keluarga. Landasan teoritis yang mendasari penelitian ini adalah pendidikan disiplin, metode hadiah dan hukuman, pola asuh di lingkungan keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan tehnik pengumpulan data,wawancara,angket,observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa PAUD Bana Ulum kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi.yang berjumlah 20 orang. Dan sampel yang kami ambil adalah seluruh jumlah populasi yaitu 20 orang. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa tidak semua orangtua dapat memahami bahwa metode hadiah dan hukuman sangatlah penting terhadap peningkatan disiplin pada anak usia dini di lingkungan keluarga. Semua itu berdasarkan kenyataan bahwa, ternyata penerapan metode hadiah dan hukuman sering dilakukan secara tidak seimbang dan tidak efektif, karena tidak memiliki konsep yang jelas. Akibatnya pendidikan disiplin pada anak menjadi kurang optimal. Kesimpulannya adalah latar belakang pendidikan orangtua juga sangat berpengaruh terhadap pengetahuan, pemahaman dan kesadaran mereka untuk dapat memperhatikan secara benar dan menyeluruh mengenai cara serta ketentuan atau pedoman dalam menerapkan metode hadiah dan hukuman pada anak usia dini untuk meningkatkan disiplin di lingkungan keluarga. Kata kunci : Metode Hadiah dan hukuman, disiplin dan Pendidikan Anak Usia Dini
A.
PENDAHULUAN
Pendidikan disiplin sangat penting diberikan pada anak sejak dini. Semua itu harus dipahami secara benar dan menyeluruh oleh orangtua karena berkaitan dengan kehidupan anak sehari-hari dan demi masa depan anak kelak.diharapkan anak dapat memiliki tanggung jawab dan aturan untuk dirinya sendiri. Keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama, khususnya orangtua memiliki peranan yang sangat penting terhadap anak dalam upaya pendidikan disiplin tersebut. Anak akan berdisiplin apabila orangtua juga berdisiplin. Jadi, apabila orangtua belum mampu untuk disiplin jangan berharap anaknya akan disiplin. Karena pada dasarnya keteladanan adalah kunci kesuksesan dari suatu upaya pendidikan disiplin pada anak usia dini di
lingkungan keluarga. Kemudian yang sangat penting adalah bahwa pendidikan disiplin pada anak usia dini harus bersumber pada kasih sayang yang akan membuat anak merasa nyaman ketika melaksanakan aturan-aturan yang telah ditetapkan bersama di lingkungan keluarga. B. KAJIAN TEORI DAN METODE Ada tiga unsur pokok dalam rangka pendidikan disiplin untuk anak di lingkungan keluarga; menurut Dr.Dewi Utama Faizah ( Buletin PADU, 2002: 47-48) 1. Peraturan sebagai Pedoman Perilaku Tanpa peraturan disiplin tidak akan terlaksana.sebelum mendidik anak untuk berdisiplin, terlebih dahulu harus dipastikan bahwa anak mengetahui peraturannya. Agar anak tidak mengalami kebingungan dan kesulitan untuk memahami peran yang harus dilakukannya.
Peraturan dibutuhkan sebagai alat pengekang perilaku yang tidak diinginkan dan harus memiliki nilai pendidikan. 2. Sanksi berupa Hadiah dan Hukuman Hukuman hanya bisa dibenarkan jika hukuman tersebut memiliki nilai pendidikan, karena fungsinya adalah menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diinginkan dan juga berfungsi untuk mendidik, sementara hadiah/penghargaan lebih memiliki fungsi nilai mendidik, memotivasi, dan memperkuat perilaku. 3. Konsistensi sebagai Tingkat Keseragaman / Stabilitas Selain memiliki nilai mendidik, konsistensi juga mempunyai nilai yang lain, yaitu pemotivasi yang kuat. Sehingga konsistensi juga mempertinggi penghargaan terhadap peraturan,konsistensi juga memiliki dua fungsi yaitu : nilai mendidik dan nilai motivasi. Banyak orangtua yang beranggapan bahwa metode hadiah dan hukuman tidak terlalu penting diberikan kepada anak. Dan sebagian besar orangtua lebih sering memberikan hukuman daripada memberikan hadiah atau penghargaan kepada anak, seperti pujian atau senyuman misalnya. Padahal pada dasarnya metode hadiah dan hukuman mempunyai beberapa fungsi baik bagi anak maupun bagi orangtua. Adapun fungsi dari metode hadiah dan hukuman menurut Hurlock E.B (1999: 90) adalah : a) membatasi perilaku b) Bersifat Mendidik, c) memperkuat Motivasi.
dilingkungan keluarga agar berjalan maksimal antara lain : Menurut Istadi (2005:27) ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode hadiah , yaitu : 1. Penilaian berdasarkan “perilaku” bukan “pelaku” 2. Harus ada batasnya 3. Paling baik berupa perhatian 4. Uang harus diwaspadai 5. Distandarkan pada ‘proses’ bukan ‘hasil’ 6. Dimusyawarahkan kesepakatannya. Sedangkan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode hukuman, menurut Istadi,I (2005:63) : 1. Dijaga kesetimbangan Metode Hadiah dan Hukuman 2. Kepercayaan, kemudian Hukuman 3. Distandarkan pada “perilaku” 4. Menghukum tanpa emosi 5. Disepakati sebelumnya 6. ‘pengabaian’ sebagai hukuman teringan 7. Bertahap dalam penggunaan metode Hukuman 8. Spesifik 9. Fleksibel Prinsip-prinsip tersebut hendaknya dapat diperhatikan dengan baik oleh para orangtua dalam menggunakan metode hadiah dn hukuman , agar metode ini benarbenar dapat membantu mereka meningkatkan disiplin pada anak usia dini di lingkungan keluarga. C.
Fungsi dari metode hadiah dan hukuman tersebut, dapat berjalan dengan baik apabila metode hadiah dan hukuman digunakam dengan seimbang, dimana yang dimaksud seimbang dalam hal penerapan metode ini adalah tidak dalam porsi yang sama, melainkan keseimbangan yang dimaksud adalah dimana metode hadiah harus lebih banyak digunakan daripada metode hukuman. Jenis-jenis metode hadiah dan hukuman yang dapat diberikan dalam meningkatkan disiplin pada anak usia dini di lingkungan keluarga.yaitu : 1) metode hadiah berupa barang, 2) metode hadiah berupa pujian, 3 ) metode hadiah berupa perlakuan istimewa. Sedangkan metode hukuman yang diterapkan orangtua pada saat anak melakukan kesalahan atau pelanggaran, menurut Istadi,I (2005: 95-96), pada dasarnya terbagi dalam tiga jenis yaitu : 1) metode hukuman berupa nasehat, 2)metode hukuman berupa pengabaian, 3) metode hukuman berupa hukuman fisik. Prinsip-prinsip penggunaan Metode Hadiah dan Hukuman yang harus diperhatikan orangtua
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Yaitu metode yang dipergunakan untuk suatu upaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Karena permasalahan yang diteliti merupakan masalah yang sedang terjadi pada saat ini dan berkaitan dengan suatu hubungan, yaitu orangtua dan anak di lingkungan keluarga.dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, angket, observasi dan studi dokumentasi. D. PEMBAHASAN 1. Gambaran PAUD Bana Ulum a. Latar Belakang Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bana Ulum Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi diresmikan pada tanggal 25 November 2002 oleh Walikota Cimahi Ir.H.M.Itoch Tohija,MM. Lokasi PKBM saat ini terletak di RT.05/XI Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara, PKBM Bana Ulum merupakan salah satu PKBM rintisan Kota Cimahi. Program paket belajar yang dilaksanakan antara lain
paket B, PAUD, paket C, KF, keaksaraan, KBU, KUPP, Taman Bacaan Masyarakat. Program PAUD Bana Ulum saat ini menjadi program unggulan di PKBM. Eksistensi PAUD Bana Ulum dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan hal ini terbukti semakin banyaknya orang tua yang memiliki anak usia dini yang mulai menyadari akan pentingnya sebuah pendidikan. b. Tujuan Mengembangkan kemampuan anak melalui kegiatan bermain sambil belajar dengan mempergunakan alat-alat permainan edukatif untuk merangsang kemampuan daya piker, daya cipta, serta kemampuan motorik kasar dan motorik halus ( kognitif, afektif dan psikomotor). Mengembangkan kemampuan sosialisasi anak dalam hubungan dengan orang tua, saudara, guru, teman sepermainan, serta masyarakat. Mengembangkan kemampuan emosional anak dalam menghadapi dirinya dan lingkungan sekitarnya. Memberikan layanan kepada masyarakat, khususnya orang tua yang memiliki keterbatasan waktu dan pemahaman dalam pengasuhan anak agar mereka mendapatkan pendidikan yang intensif dalam upaya mengembangkan dan mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan anak sesuai tingkat kemampuannya sejalan dengan nilai-nilai islami. c. Sarana Belajar Sarana dan prasarana di PAUD Bana Ulum sudah sangat cukup memadai bagi proses pembelajaran anak usia dini. Dan juga suka mendapatkan bantuan dari pemerintah kota Cimahi baik itu APE dalam maupun APE luar. d. Dana PAUD Bana Ulum mendapatkan dana setiap tahunnya dari sumbangan/ iuran orang tua murid. e. Tutor Tutor di PAUD Bana Ulum berjumlah 5 orang.semua pendidikan terakhirnya dari lulusan SMA. Tetapi meskipun dari SMA tapi mereka sangat kompeten terhadap pembelajaran yang ada di PAUD Bana Ulum tersebut. Tabel 1 Daftar Tutor PAUD Bana Ulum No
Nama Tutor
Tempat, Tgl.lahir
1.
Hepi Fatimah Iroh Rukiah Cucu Siti. N Nurina Hidayati
Cimahi, 29 -8-82 Cimahi, 11 -7-69 Ciamis, 26 -2-84 Cimahi, 19 -11-89
2. 3. 4.
Pendidikan terakhir
Jabatan
SMA
Tutor
SMA
Tutor
SMA
Tutor
SMA
Tutor
5.
Reva
Bandung, 21-6-89
SMA
Tutor
Sumber : data kepengurusan PAUD Bana Ulum f. Waktu Jadwal KBM di PAUD Bana Ulum yaitu setiap hari Senin s.d Jum’at pukul : 08.00 – 10.00. g. Peserta Didik Data peserta didik di PAUD Bana Ulum adalah semuanya berjumlah 37 orang. Tabel 2 Data Siswa PAUD Bana Ulum Kelompok A B
L 1 14
P 16 6
Jumlah 17 20
Sumber : Data siswa T.A 2012/2013 h. Evaluasi Program Evaluasi hasil belajar siswa disampaikan dalam bentuk narasi (deskripsi) kepada orang tua dan disampaikan dalam 6 bulan sekali (tiap semester ). 2. Pembahasan Hasil Penelitian a. Identitas Responden Dalam peneliti ini identitas responden yang diungkapkan adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan mata pencaharian. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut : Tabel 3 Penggolongan responden berdasarkan usia No 1 2 3 4
Umur 15 – 24 25 – 34 35 – 39 40 th keatas Jumlah
f 5 7 4 4 20
% 25 35 20 20 100
Sumber : data PAUD Bana Ulum Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa prosentasi tertinggi umur responden antara lain : 35 – 39 tahun yaitu (20%), 25 – 34 tahun (35%), 15 -24 tahun (25%), serta yang berumur antara 40 tahun keatas adalah (20%). Table 4 Penggolongan responden berdasarkan tingkat pendidikan No 1 2 3 4
Pendidikan SD Sederajat SLTP sederajat SLTA sederajat PT Jumlah
f 2 3 10 5 20
% 10 15 50 25 100
Sumber : Berdasarkan table diatas menunjukkan bahwa setengahnya (50%) responden berpendidikan SLTA, seperempatnya (25%) responden berpendidikan PT, sedangkan sisanya masing-masing berpendidikan SLTP sebesar (15%) dan SD sebesar (10%).
Table 5 Penggolongan responden berdasarkan mata pencaharian No 1 2 3 4
Pekerjaan f % Buruh 4 20 Wiraswasta 9 45 Pegawai swasta 5 25 Dosen / guru 2 10 Jumlah 20 100 Sumber : Data siswa PAUD Bana Ulum
Dari sejumlah data yang sudah terkumpul, maka penulis menarik kesimpulan bahwa orang tua sudah tau apa itu disiplin, tetapi dalam cara menerapkannya masih ada yang belum paham dan mengerti benar dengan cara penerapan metode hadiah dan hukuman tersebut. Banyak yang sudah menggunakan metode tersebut tetapi tidak seimbang antara metode hadiah dan metode hukuman. Orang tua terlalu banyak memberikan hukuman tetapi dalam hal memberikan hadiah (reward) masih kurang. Orang tua hanya memberikan hadiah pada waktu ulang tahun saja padahal, bentuk dari hadiah bukan hanya barang saja tetapi pelukan, ciuman, dorongan spirit, dll itu juga merupakan bentuk hadiah yang sering mereka lupakan. Dengan adanya penerapan metode hadiah dan hukuman ini di harapkan orang tua sadar dan segera memperbaikinya karena pada masa keemasan (golden age) ini adalah masa yang sangat peka sekali dan itu akan membekas pada diri anak usia dini sampai mereka dewasa nanti. Cara yang tepat untuk menerapkan metode hadiah dan hukuman dalam meningkatkan disiplin pada anak usia dini di lingkungan keluarga adalah dengan adanya suatu metode, yaitu konsisten (berulang dengan penerapan ketentuan yang tidak berubah-ubah, sehingga tidak membingungkan anak). Faktor pendorong dan penghambat metode hadiah dan hukuman pada anak usia dini di lingkungan keluarga antara lain: 1) inisiatif diri sendiri, karena rasa sayang pada anak adalah faktor pendorong penerapan metode hadiah dan hukuman pada anak usia dini di lingkungan keluarga yang bersifat intrinsik. 2) buku, artikel, media massa, hasil diskusi dan pijakan awal atas kesepakatan antara ayah dan ibu mengenai bagaimana menerapkan hadiah dan hukuman bagi anak adalah faktor pendorong penerapan metode hadiah dan hukuman untuk meningkatkan disiplin pada anak usia dini di lingkungan keluarga. Sedangkan faktor penghambat dalam penerapan metode hadiah dan hukuman untuk meningkatkan disiplin pada anak usia dini di lingkungan keluarga adalah konsisten, komunikasi, intervensi orang ketiga, lingkungan sekitar, kurangnya minat orangtua
untuk ikut parenting, kebiasaan turun temurun atau “pendidikan Warisan’, belum terbiasanya orangtua selaras akan pola penerapan arah pendidikan keluarga, serta kurangnya pemahaman keagamaan dari orangtua untuk membiasakan kalimat thoyibah sebagai alternatif pilihan untuk dijadikan hadiah atau hukuman pada anak usia dini. E.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat menyimpulkan : 1. Pengetahuan dan kesadaran orangtua dalam menerapkan metode hadiah dan hukuman sudah cukup baik, hanya saja belum diimbangi dengan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh mengenai penerapannya, khususnya pada anak usia dini. 2. Pemahaman orangtua, sebagian besar masih mengisyaratkan bahwa hadiah adalah sesuatu yang harus berbentuk benda dan menganggapnya sebagai bentuk kasih sayang dan wujud nyata hadiah dari kedua orangtuanya. 3. Orangtua yang awam pada umumnya mempunyai pemahaman bahwa cubitan, pukulan , bentakan, penundaan janji atau hal-hal yang dianggap menghukum pada anak. 4. Latar belakang pendidikan orangtua sangat berpengaruh terhadap pengetahuan ,pemahaman, dan kesadaran mereka untuk dapat memperhatikan secara benar dan menyeluruh mengenai cara serta ketentuan atau pedoman dalam meningkatkan disiplin pada anak usia dini di lingkungan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Dancow Parenting Center (2006). Disiplin dengan Kasih Sayang. Jakarta : PT.Sarana Kinasih Satya Sejati Dimas,M.R (2006). 20 langkah salah mendidik anak. Bandung : Syaamil
Gordon,T (1996). Mengajar Anak Berdisiplin di Rumah dan Sekolah. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama Hatimah,I (2000). Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung : CV.Andira
Hong,C. (2006). Responsibility and Discipline. Jakarta : Elex Media Komputindo
Soelaeman,M.I (1994). Pendidikan dalam Keluarga. Bandung : CV. Alfabeta
Istadi,I (2005). Agar Hadiah dan Hukuman Efektif. Bekasi : Pustaka Inti
Sudjana.P (2006). Pendidikan Luar Sekolah.Bandung : Falah Production
Purwanto,N (1992). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT.Remaja Rosda Karya