UPAYA MENGEMBANGKAN KECAKAPAN PRA-VOKASIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA MELALUI SENAM FANTASI Laily Maya Sari., Win Yunidar S., Amalia Eka R Pendidikan Guru- Pendidikan Anak Usia Dini-UMS ABSTRACT Kecakapan Pra-Vokasional merupakan suatu kecakapan yang melibatkan gerakan dari seluruh tubuh. Jadi bisa dikatakan seperti mengembangkan kecakapan Jasmani. Yaitu kemampuan belajar lewat tindakan dan pengalaman melalui praktik langsung. Dalam kegiatan ini bertujuan untuk menstimulasi perkembangan motorik anak, meningkatkan keseimbangan dan kelenturan tubuh, mengembangkan keterampilan bersosialisasi dengan teman-teman sebaya, mengembangkan daya imajinasi anak melalui senam fantasi. Metode penelitian ini adalah eksperimen jenis Desain Eksperimental Sebenarnnya (TrueExperimental Designs) yaitu dengan Desain Kelompok Kontrol Prates-Postes (The PretestPosttest Control Group Designs). Subjek dalam penelitian ini adalah guru sebagai pemberi tindakan dan anak sebagai penerima tindakan. Penelitian dilakukan pada kelompok B di TK Al Islam 10 Surakarta tahun pelajaran umur 5-6 tahun dengan jumlah 10 anak. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui pedoman observasi dengan instrumen penelitian berbentuk butir-butir amatan.
Kata kunci: Kecakapan Pra-Vokasional, senam fantasi.
1
A. PENDAHULUAN Kecakapan Pra-Vokasional merupakan suatu kecakapan yang melibatkan gerakan dari seluruh tubuh. Jadi bisa dikatakan seperti mengembangkan kecakapan Jasmani. Yaitu Kemampuan belajar lewat tindakan dan pengalaman melalui praktik langsung. Jenis kecerdasan ini lebih senang berada dilingkungan tempat dia bisa memahami sesuatu lewat pengalaman nyata. Kemampuan bergerak disekitar objek dan keterampilan-keterampilan fisik yang halus dan kemampuan mengolah tubuh kedalam bentuk gerakan tertentu merupakan pola dasar kecerdasan kinestetik (Chatib dan Said,2012:90). (Chatib dan Said,2012:90) Sebelum mengembangkan Kecakapan Pra-Vokasional pada anak, guru harus mengetahui tentang karakteristik kecerdasan kinestetis yaitu: 1. Menjelajahi lingkungan dan sasaran melalui sentuhan dan gerakan 2. Mempersiapkan untuk menyentuh, menangani atau memainkan apa yang akan menjadi bahan untuk dipelajari. 3. Menunjukkan keterampilan, dalam arti menggerakkan kelompok besar ataupun kecil. 4. Menjadi sensitif dan responsif terhadap lingkungan dan sistem secara fisik. 5. Mendemonstrasikan keahlian dalam berakting, menari, atletik, menggiring bola dengan mengecoh lawan, menendang bola dengan teknik pisang, menjahit, mengukir, memainkan keyboard. 6. Mendemonstrasikan keseimbangan, keanggunan, keterampilan dan ketelitian dalam tugas-tugas fisik dan kemampuan gerak motorik halus dan motorik kasar. 7. Memiliki kemampuan melakukan pementasan fisik melalui perpaduan antara pikiran dan tubuh. Jika dilihat dari kondisi di TK-TK yang berada dilingkungan pedesaan, banyak yang belum memaksimalkan dalam pengembangan kecakapann pra-vokasional. Banyak guru yang belum kreatif dalam mengimplementasikan setiap kegiatan. Pembelajaran yang sering dilakukan hanyalah jalan sehat mengelilingi sekolahan, tanpa mengembangkan aspek-aspek perkembangan apapun. Kegiatan ini terasa sangat monoton dari tahun ke tahun, dan sepertinya pembelajaran seperti ini kurang efektif dan membuat anak akan mudah bosan.
2
Metode yang selama ini diajarkan belum mampu mengembangkan lima aspek perkembangan sekaligus. Biasanya yang dikembangkan hanya pada aspek motorik saja. Para pendidik juga banyak yang belum mampu menstimulus anak secara tepat. Kebanyakan dari mereka hanya mengajarkan apa yang mereka ketahui tanpa memperdulikan tahap-tahap perkembangan anak.
B. KAJIAN PUSTAKA Hasil penelitian terdahulu yang digunakan sebagai tinjauan pustaka dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut: Murtini (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Lempar Tangkap Bola” menyimpulkan bahwa permainan lempar tangkap bola dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak, karena dalam permainan ini bisa saling berinteraksi dengan teman dan anak terlibat aktif dalam kegiatan. Penelitian lain oleh Yuliana (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Permainan Tradisional Gobak Sodor” menyimpulkan bahwa permainan gobak sodor dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik anak, karena dalam permainan ini dapat melatih ketangkassan dan kelincahan anak dalam bermain. Penelitian
oleh
Hajar
Pratiwi
(2011)
dalam
skripsinya
yang berjudul
“Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Permainan Lompat Tali” menyimpulkan bahwa
permainan lompat tali dapat mengembangkan kecerdasan
kinestetik anak, karena dalam permainan ini tidak memiliki aturan yang terlalu rumit, sehingga hal ini membuat anak menjadi nyaman dan gembira. Dari hasil penelitian yang telah dibahas diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan dan persamaan dalam penelitian ini. Perbedaan dari setiap penelitian yaitu Murtini mengkaji tentang manfaat dari permainan lempar tangkap yang dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Yuliana mengkaji bahwa dalam permainan tradisional gobak sodor dapat melatih ketangkasan dan kelincahan, serta meningkatkan kecerdasan kinestetik anak. Hajar pratiwi mengkaji bahwa permainan lompat tali dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik anak. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama mengkaji tentang perkembangan fisik motorik atau kecakapan pra3
vocasional anak yaitu pada penelitian Murtini. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu pada metode, instrumen, teknik analisis yang digunakan dan variabel-variabel yang dibahas. Pada penelitian yang akan dilakukan ini menekankan pengaruh kegiatan senam fantasi terhadap perkembangan motorik kasar anak. Dengan demikian penelitian diatas mendukung penelitian yang akan dilakukan peneliti. Variabel-variabel dalam penelitian tersebut saling berhubungan dan jika digambarkan hubungan itu seperti dalam tabel berikut: No
Variabel
Perkembangan
Kecerdasan
Anak
Lempar
Gobak
Lompat
motorik kasar
kinestetik
usia
tangkap
sodor
tali
dini
bola
√
√
Peneliti √
1.
Murtini
2.
Yuliana
√
√
3.
Hajar Pratiwi
√
√
√ √
C. METODE PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. (Nazir, 2000:74). Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena melibatkan perhitungan berupa data yang berbentuk angka. Data yang berbentuk kata, kalimat, dan gambar yang diangkakan sehingga akan lebih jelas, misalnya dengan skoring : sangat mampu = 4, mampu = 3, kurang mampu = 2, dan belum mampu = 1 (Wirawan, 2009:57). Secara rinci langkah-langkah untuk melakukan penelitian melalui kegiatan senam fantasi untuk mengembangkan perkembangan motorik kasar pada anak meliputi: 1. Perencanaan Tindakan Tindakan yang direncanakan sebelum melakukan penelitian terdiri dari: a) Membuat rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah Rencana Bidang Pengembangan (RBP) 4
b) Mempersiapkan media dan sumber pembelajaran Media dan sumber pembelajaran meliputi alat peraga yang digunakan serta pedoman observasi. c) Mempersiapkan waktu Waktu yang digunakan mulai tanggal 24 November 2014 sampai dengan 28 Januari 2015. 2. Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi dua siklus dan pelaksanaan tiap siklus ada dua pertemuan. Penelitian ini dilakukan selama dua minggu dan dibantu guru untuk mengamati. 3. Observasi Tindakan Pengamatan atau observasi pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati jalannya kegiatan dengan permainan kursi musik pada anak yang dihasilkan selama proses kegiatan berlangsung.
D. HASIL PENELITIAN a. Latar Penelitian 1. Profil TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TK Al-Islam 10 Surakarta bertepat di Jl. Empu Baradah No.4A Nonongan Surakarta. TK ini mempunyai visi yaitu terwujudnya generasi muslim yang beriman dan bertaqwa, cerdas berkarakter kuat dan bermanfaat bagi umat. Sedangkan misinya yaitu: a) Membentuk anak didik selalu mencintai Allah S.W.T dan Rosulnya, b) Membentuk anak yang berbakti, sopan santun saling menyayangi kepada orangtua dan guru, c) Membentuk generasi yang cerdas, mandiri dan bertanggung jawab, d) Membentuk generasi yang berakhlaq mulia. Target Pembelajarannya yaitu; a) Siswa mampu baca tulis huruf hijaiyah dengan baik dan benar, b) Siswa mampu menghafal surat-surat pendek, doa sehari-hari dan menghafal 1-5 hadist, c) Siswa mampu melakukan gerakan-geraan sholat beserta bacaannya dengan baik, 5
d) Siswa mampu menyelesaikan iqro’ jilid 1-6.
2. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung dalam proses belajar mengajar. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki TK Al-Islam 10 Surakarta antara lain:
Tabel Keadaan Sarana dan Prasarana No.
Nama Ruang
Jumlah
Keterangan
1.
Ruang Kantor
1
Baik
2.
Ruang Kelas A
2
Baik
3.
Ruang Kelas B
3
Baik
4.
Mushola
1
Baik
5.
Kamar Mandi
1
Baik
Fasilitas yang ditawarkan antara lain: a) Gedung milik sendiri, b) Lingkungan sekolah aman, nyaman dan bebas dari pedagang, c) Ruang kelas luas dan bersih, d) Mushola yang representatif, e) Arena bermain luas dan nyaman, f) Staff pengajar yang berpengalaman yang siap mengantarkan kesuksesan.
3. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini adalah data kecakapan pra-vocasional anak yang diperoleh melalui observasi awal sebelum dilakukan eksperimen dan observasi akhir setelah dilakukan eksperimen melaluikegiatan senam fantasi. Pedoman observasi terdiri dari 4 indikator dan4 butir amatan.Berdasarkan hasil observasi awal dan observasi akhir dapat dideskripsikan data tentang kecakapan pra-vocasional anak sebelum dan sesudah diberikan eksperimen melaluikegiatan senam fantasi.
6
a. Deskripsi Data Observasi Awal Perkembangan Bahasa Anak Sebelum Eksperimen Penelitian ini diawali dengan menentukan kelas yang akan diberikan eksperimen melaluikegiatan senam fantasi. Kelas yang diberikan eksperimen adalah kelas Kelompok Bermain 1 TK Al-Islam 10 Surakarta usia 4-5 tahun pada semester II tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 11 anak. Sebelum melakukan eksperimen dengan menggunakan kegiatan senam fantasi dilakukan observasi awal terhadap kecakapan pravocasional anak. Kegiatan observasi awal bertujuan untuk mengetahui kecakapan pra-vocasional anak sebelum dilakukan eksperimenmelalui kegiatan senam fantasi. Observasi awal kecakapan pra-vocasional anak dilakukan pada hari Selasa, 13 Januari 2015. Untuk mengukur perkembangan awal kecakapan pra-vocasional anak, diobservasi dengan kegiatan praktek langsung melompat diatas simpai
saat
proses
pembelajaran. Dasar dipilihnya kegiatan melompat untuk mengetahui kecakapan pra-vocasional anak sebelum eksperimen adalah dari beberapa indikator yang telah ada antara lain dengan kegiatan melompat anak akan berlatih untuk menyeimbangkan tubuh, dan akan membuat otot-otot anak semakin lentur. Setiap anak akan diberikan kesempatan untuk mencoba melompat diatas simpai dan dilakukan sendiri tanpa bantuan guru. Setelah selesai mengobservasi kemudian diberikan skor kepada masing-masing anak dengan memberikan tanda check list (√) pada pedoman observasi sesuai dengan perkembangan anak. b. Deskripsi Data Observasi Akhir Perkembangan Bahasa Anak Setelah Eksperimen Penelitian ini memfokuskan pada pokok bahasan kecakapan pravocasional anak Kelompok Bermain 2 TK Al-Islam 10 Surakarta usia 4-5 tahun. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen modelThe Pretest-Posttest Control Group Designs. Penelitian ini mengukur kecakapan pra-vocasionalanak dengan satu kelas sebagai kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan, dan satu kelas yang lain sebagai kelas yang diberi tindakan melalui kegiatan senam fantasi. Pemberian eksperimen dilakukan pada hari Jumat, 23Januari 2015. Dari hasil observasi akhir yang telah dilakukan kemudian ditabulasikan datanya. 7
c. Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa kecakapan pra-vocasional anak
sebelum
tindakan
sampai
setelah
dilakukannya
tindakan
menunjukkan peningkatan karena penerapan kegiataan senam fantasi ini dapat membuat anak dapat menuangkan energi aktif mereka, dan juga membuat otot-otot menjadi lebih lentur. Manfaat
kegiatan
senammelalui
senam
fantasiadalah
untuk
menstimulasi kecakapan pra-vocasional anak. Dengan kegiatan ini, anakanak dapat menyalurkan energi berlebihnya secara positif. Melalui senam ini otot-otot anak akan meregang dan jika dilakukan secara rutin akan membuat otot semakin lentur, hal ini akan membuat anak semakin mudah untuk melakukan berbagai macam aktifitas motorik yang mereka sukai. Selain dapat menyehatkan tubuh, melalui senam ini anak juga dapat belajar berbagai macam gerakan hewan, dan kegiatan ini pun akan semakin mengasyikkan karna ketika senam akan diiringi dengan musik yang bertemakan hewan juga. Penelitian ini juga memperkuat penelitian terdahulu yang mengatakan bahwapermainan gobak sodor dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik anak (Yuliana ,2011).Permainan lompat tali dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik anak(Hajar Pratiwi, 2011).Permainan lempar tangkap bola dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak (Murtini, 2012). Penelitian yang dilakukan pada anak Kelompok Bermain 2 TK AlIslam 10 Surakarta usia 4-5 tahunmemiliki kecakapan pra-vocasional yang diambil dari hasil observasi setelah dilakukan eksperimen dengan kategori cukup sebanyak 2 anak, kategori mampu sebanyak 6 anak, dan kategori sangat mampu sebanyak 5 anak, sehingga mayoritas nilai kecakapan pravocasionalanak yang mendapat perlakuan eksperimen adalah berkategori mampu. Hal ini berbeda sekali dengan hasil observasi kelas yang tidak mendapat
perlakuan
eksperimen
yang
memiliki
kecakapan
pra-
vocasionalanak dengan kategori cukup sebanyak 8 anak, dan kategori mampu sebanyak 5 anak, sehingga mayoritas nilai kecakapan pravocasional anak sebelum eksperimen berkategori mampu.
8
Dalam melakukan kegiatan senam fantasi dengan diiringi musik, anak dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan senam. Kegiatan ini cukup diminati oleh anak-anak, karena biasanya senam yang diajarkan oleh guruguru gerakannya terlalu sulit dan rentang waktunya juga cukup lama. Dengan
menggunakan
kegiatan
ini
pembelajaran
akan
lebih
menyenangkan, karena disini anak-anak tidak hanya berlatih untuk menyeimbangkan dan menggerakkan semua anggota tubuh, tetapi anak juga dapat berlatih untuk mengembangkan daya imajinasinya tentang berbagai macam gerakan hewan. Ketika mengikuti kegiatan anak-anak terlihat sangat antusias dan bergerak sangat aktif dan luwes mengikuti iringan dan contoh guru. Saat mereka menirukan gerakan kuda berjalan dan berlari, mereka mampu menghentak-hentakkan kedua kaki dengan sangat cepat dan diiringi dengan canda tawa mereka. Begitu juga ketika menirukan gerakan pinguin, mereka mampu menggerakkan kedua tangan dan mampu menyeimbangkan badan dengan lutut setengah ditekuk. Dengan demikian banyak anak yang bisa mengikuti gerakan-gerakan senam dengan baik, juga kecakapan pra-vocasional anak berkembang lebih optimal setelah dilakukan eksperimen dengan kegiatan senam fantasi. Hal ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa kegiatan senam fantasiberpengaruh terhadap kecakapan pra-vocasional anak Kelompok Bermain TK Al-Islam 10 Surakarta usia 4-5 tahun pada semester II tahun ajaran 2014/2015.
9
E. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang berjudul “Upaya Mengembangkan Kecakapan Pra-vocasional Melalui Senam Fantasi di TK Al-Islam 10 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015”. Berikut ini dapat disimpulkan hasil penelitian : 1. Melalui kegiatan senam fantasi dapat mengembangkan kecakapan pravocasional anak dalam satu kelas dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan eksperimen, yaitu yang tidak mendapat perlakuan mencapai 33% dan yang mendapat perlakuan mencapai 88%. 2. Kegiatan senam fantasi bermanfaat bagi anak untuk dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak secara fisik, anak juga dapat berlatih untuk mengembangkan daya imajinasi mereka dengan cara menirukan berbagai gerakan hewan. b. Saran Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian yang telah diuraikan diatas maka dalam usaha untuk mengembangkan kecakapan pra-vocasional anak melalui kegiatan senam fantasi diajukan sejumlah saran. Saran yang diajukan kepada kepala sekolah, guru kelas, dan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Kepada Kepala Sekolah a. Kepala sekolah hendaknya memberikan sarana dan prasarana yang memadai,
sehingga
fasilitas
yang
ada
mampu
mengembangkan
perkembangan anak secara optimal. 2. Kepada Guru a. Guru dapat menggunakan kegiatan senam fantasi ini dalam kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kecakapan pra-vocasional anak. b. Guru diharapkan dapat membuat inovasi-inovasi baru dalam membuat berbagai gerakan senam sehingga membuat minat anak dalam mengikuti setiap kegiatan akan tinggi. 3. Kepada Orangtua a. Orang tua hendaknya menjalin komunikasi yang baik dengan guru, sehinggaorang tua bisa memonitoring perkembangan anak di sekolah. 4. Kepada Peneliti selanjutnya
10
a. Kepada peneliti berikutnya diharapkan agar penelitian selanjutnya dapat lebih inovatif dalam menggunakan metode dan memaksimalkan materimateri yang berkaitan dengan judul penelitian yang diambil.
F. UCAPAN TERIMAKASIH Alhamdulillah kami ucapkan syukur pada Allah S.W.T, yang telah memberikan kami kesehatan dan kelancaran dalam menyelesaikan kegiatan penelitian ini. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada kepala sekolah TK Al-Islam 10 Surakarta yang telah memberi ijin, ibu Sri Slamet, S.Pd.,M.Hum, ibu Dewi Ekowati S.Psi.,M.Psi dan bapak Drs. Ilham Sunaryo, M.Pd yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk melaksanakan penelitian ini. Para guru TK Al-Islam 10 Surakarta dan panitia yang telah membantu dan mensukseskan kegiatan ini. Kami mengucapkan terimakasih atas bantuannya baik bantuan pikiran, dana, dan tenaga yang telah diberikan kepada kami, baik sebelum, selama, pada saat pelaksanaan kegiatan, maupun sesudah kegiatan selesai. Apakah kami ada kesalahan, kurang lebihnya kami mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga Allah S.W.T akan membalas kalian dengan kebaikan yang banyak.
11
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta. Martuti, A. 2008. Mengelola Paud. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Murtini. 2007. “Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Lempar Tangkap Bola”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Noorlaila, Iva. 2010. Panduan Lengkap Mengajar Paud. Yogyakarta: Pinus. Pratiwi, Hajar. 2011. “Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Permainan Lompat Tali”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rachmawati, Yeni dan Kurniati, Euis. 2011. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media. Seefeldt, Carol & Wasik, Barbara A. 2006. Pendidikan Anak Usia Dini. Terjemahan oleh Pius Nasar. 2008. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang. Yuliana. 2011. “Upaya Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Permainan Tradisional Gobak Sodor”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Yus, Anita. 2011. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media.
12