UPAYA MENGEMBANGKAN PERILAKU SOPAN MELALUI PEMBIASAAN PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ALKHAIRAAT TONDO
Hasnah1 ABSTRAK Masalah pada penelitian ini adalah : apakah dengan menggunakan penerapan pembiasaan dapat mengembangkan perilaku sopan anak didik pada anak kelompok B1 TK Alkhairaat Tondo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan menggunakan penerapan pembiasaan dapat mengembangkan perilaku sopan anak didik pada anak kelompok B1 di TK Alkhairaat Tondo yang berjumlah 20 orang anak didik. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi terhadap anak didik dan dokumentasi terhadap anak didik atas penerapan pembiasaan yang dilakukan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan perilaku sopan pada kelompok B1 TK Alkhairaat Tondo mengalami peningkatan. Pada aspek mengucapkan salam sebelum masuk kelas yang mendapat nilai sangat baik pra penelitian 15%, siklus I 35%, siklus II 75%, nilai cukup pra penelitian 25%, siklus I 15%, siklus II 5%, nilai kurang pra penelitian 40%, siklus I 25%, siklus II 5%. Aspek mau diajak bekerjasama dan peduli sama orang lain nilai sangat baik pra penelitian 10%, siklus I 25%, siklus II 75%, nilai cukup pra penelitian 20%, siklus I 15%, siklus II 10%, nilai kurang pra penelitian 50%, siklus I 35%, siklus II 10%. Pada aspek bersikap sopan, ramah dan saling menghormati pada orang lain yang mendapat nilai sangat baik pra penelitian 20%, siklus I 30%, siklus II 80%, nilai cukup pra penelitian 20%, siklus I 15%, siklus II 10%, nilai kurang pra penelitian 35%, siklus I 40%, siklus II tidak ada. Pada aspek sabar menunggu giliran yang mendapat nilai sangat baik pra penelitian 20%, siklus I 35%, siklus II 85%, nilai cukup pra penelitian 25%, siklus I 15%, siklus II 5%, nilai kurang pra penelitian 45%, siklus I 25%, siklus II tidak ada. Kata Kunci : Perilaku Sopan, Pembiasaan PENDAHULUAN Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa kecemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, dimana masa tersebut amat
1
Mahasiswa Program Studi PG PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. No. Stambuk A 451 09 087.
794
menentukan pertumbuhan dan perkembangan manusia selanjutnya. Anak usia dini memiliki potensi yang perlu dikembangkan, potensi dasar tersebut secara umum terbagi menjadi dua, yaitu perilaku dan kemampuan dasar. Dalam mengembangkan potensi tersebut peran orang tua, guru dan orang dewasa yang berada di sekeliling sangat berperan penting dalam mengembangkan potensi dasar tersebut. Jika potensi anak dilakukan dengan cara yang tidak baik maka akan membawa dampak negatif yang terus terbawa sampai anak dewasa. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan dalam jalur formal, informal, non formal (Matahari Educars, 2009:1). Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan terpenting karena usia dini merupakan masa unik dalam kehidupan anak-anak, karena usia ini merupakan masa pertumbuhan yang paling peka sekaligus paling sibuk. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Perkembangan anak yang dimulai dari lahir sampai enam tahun berlangsung sangat cepat dan pada masa ini perkembangan anak mulai terbentuk dan menetap. Hal ini disebabkan
perkembangan
anak
berlangsung
secara
berkesinambungan
artinya
perkembangan suatu tahap akan berpengaruh terhadap tahap berikutnya, dan pola kepribadian anak berkembang relatif menetap. Perilaku dalam bahasa Inggris disebut “behavior”. Perilaku seseorang sangat menentukan diterima atau tidaknya seseorang dalam kehidupan sosial, dengan perilaku yang positif akan membawa seseorang untuk dihargai dan diperlakukan dengan baik dalam kehidupannya. Menurut Notoatmojo (2007:133) mengatakan bahwa perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati langsung. Menurut Heri Purwanto (1998:12) mengemukakan bahwa perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia. Sopan santun merupakan sikap yang baik dalam berbudi bahasa maupun bertingkah laku atau disebut tatakrama. Sopan santun merupakan tata cara yang lahir dalam hubungan antar manusia, kebiasaan ini muncul karena adanya aksi dan reaksi dalam pergaulan. Manusia adalah mahluk sosial yang dituntut untuk saling berhubungan, mengenal antara satu dengan yang lain dan saling membantu antar sesama. Agar tingkah laku manusia dapat diterima dan disenangi oleh siapa saja, maka sebagai mahluk sosial harus 795
memiliki sifat baik dan harus pandai dalam menempatkan diri dalam bergaul di lingkungan masyarakat. Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang paling utama untuk anak-anak yang masih kecil. Dikatakan demikian karena anak-anak kecil belum menyadari apa yang dikatakan baik dan apa yang dikatakan buruk. Dalam Kurikulum TK pembiasaan merupakan isi dari program pembelajaran yang dilakukan di TK. Dalam hal ini bidang pembentukan perilaku merupakan kegiatan yang dilakukan terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak, sehingga menjadi kebiasaan baik. Bidang pengembangan ini meliputi lingkup pengembangan nilai-nilai agama dan moral, serta pengembangan sosial emosional dan kemandirian. Pembiasaan sangat penting untuk diterapkan karena pembentukan moral dan rohani tidaklah cukup tanpa pembiasaan sejak dini. Untuk terbiasa hidup dalam berperilaku yang positif memerlukan latihan yang kontinyu setiap hari dan dibarengi dengan keteladanan akan siasia. Pembiasaan (habituation) merupakan proses pembentukan sikap perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berlang-ulang. Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini, maka dapat dikemukakan hipotesis tindakan sebagai berikut, dengan menggunakan penerapan pembiasaan dapat mengembangkan perilaku sopan anak pada anak kelompok B1 di TK Alkhairaat Tondo. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara bersiklus, mengacu pada model/desain penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart: 0
4 a
3
1
2
8 b
7
5
Keterangan: 0 : Orientasi 1 : Rencana siklus 1 2 : Pelaksanaan siklus 1 3 : Observasi siklus 1 4 : Refleksi siklus 1 5 : Rencana siklus 2 6 : Pelaksanaan siklus 2 7 : Observasi siklus 2 8 : Refleksi siklus 2 a : Siklus 1 b : Siklus 2
6
Gambar 1 Alur Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart 796
Penelitian ini dilakukan di TK Al Khairaat Tondo, sedangkan penelitian ini adalah anak kelompok B1 yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 9 orang anak laki-laki dan 11 orang anak perempuan. Cara pengumpulan sejumlah data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif kualitatif dengan rumus persentase dalam Sudijono (1989:40), sebagai berikut : P=
F x 100% N
Keterangan : P = Persentase F = Jumlah anak didik yang sudah mampu pada masing-masing aspek yang diamati N = Jumlah sampel 100 = Angka tetap/pembulatan Data kualitatif yang merupakan hasil pengamatan dan dokumentasi yang dilakukan kemudian dianalisis secara deskripsi dengan mengelompokkan berdasarkan teknik kategori sebagai berikut : = Berkembang sangat baik
= Berkembang sesuai harapan
= Mulai berkembang
= Belum berkembang
HASIL PENELITIAN Penelitian ini diawali dengan melakukan kegiatan pra tindakan di TK Alkhairaat Tondo, hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan data awal pada kemampuan anak didik terhadap pengembangan perilaku sopan anak, serta menyiapkan alat dan sumber belajar sebagai penunjang dalam proses pembelajaran. Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pra Penelitian Aspek yang diamati No
1 2 3 4
Nilai
Berkembang sangat baik Berkembang sesuai harapan Mulai berkembang Belum berkembang Total
%
Mau diajak bekerja sama dan peduli sama orang lain
%
Bersikap sopan, ramah dan menghormati orang lain
%
Sabar menunggu giliran
%
3
15
2
10
4
20
4
20
4
20
4
20
5
25
2
10
5 8
25 40
4 10
20 50
4 7
20 35
5 9
25 45
20
100
20
100
20
100
20
100
Mengucapkan salam sebelum masuk kelas
797
Tindakan siklus I dilakukan dengan 2 kali pertemuan di kelas. Dalam penyajian materi, peneliti bertindak sebagai pengajar yang didampingi oleh rekan guru yang bertindak sebagai pengamat. Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siklus I Aspek yang diamati No
1 2 3 4
Nilai
Berkembang sangat baik Berkembang sesuai harapan Mulai berkembang Belum berkembang Total
%
Mau diajak bekerja sama dan peduli sama orang lain
7
35
5 3 5 20
Mengucapkan salam sebelum masuk kelas
%
Bersikap sopan, ramah dan menghormati orang lain
%
Sabar menunggu giliran
%
6
30
5
25
7
35
25
4
20
4
20
5
25
15 25 100
3 7 20
15 35 100
3 8 20
15 40 100
3 5 20
15 25 100
Tindakan siklus II ini juga dilakukan 2 kali pertemuan di kelas. Dalam penyajian materi, peneliti bertindak sebagai pengajar yang didampingi oleh rekan guru yang bertindak sebagai pengamat. Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Siklus II Aspek yang diamati No
1 2 3 4
Nilai
Berkembang sangat baik Berkembang sesuai harapan Mulai berkembang Belum berkembang Total
%
Mau diajak bekerja sama dan peduli sama orang lain
15
75
3 1 1 20
Mengucapkan salam sebelum masuk kelas
%
Bersikap sopan, ramah dan menghormati orang lain
%
Sabar menunggu giliran
%
15
75
16
80
17
85
15
1
5
2
10
2
10
5 5 100
2 2 20
10 10 100
2 0 20
10 0 100
1 0 20
5 0 100
PEMBAHASAN Berdasarkan data yang ada akan dibahas permasalahan dalam penelitian ini yakni apakah dengan menggunakan teknik pembiasaan dapat mengembangkan perilaku sopan pada anak di kelompok B1 TK Alkhairaat Tondo. Perilaku sopan merupakan sikap yang mencerminkan perbuatan dan sikap yang baik. Pada pra penelitian perilaku sopan anak masih rendah seperti anak belum terbiasa memberi salam masuk dalam kelas, tidak mau bekerjasama dalam mengembalikan permainan yang digunakan bersama, tidak 798
menghormati guru seperti jalan-jalan di dalam kelas pada saat berdoa dan belajar dan tidak sabar menunggu giliran pada saat berbaris di depan kelas. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan pembiasaan tentang bagaimana bersikap baik, hal tersebut selalu dilakukan berulang-ulang agar anak mendapatkan hasil yang lebih baik yaitu anak dapat berperilaku sopan. Pada siklus I penerapan perilaku melalui pembiasaan sebagian besar masih berada dalam kategori rendah tetapi setelah dilakukan siklus II, perilaku sopan anak yang tadinya rendah menjadi meningkat sebagian besar menempati kategori baik. Heri Purwanto (1998) mengemukakan bahwa perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia. Karena anak dalam masa perkembangan baik psikis maupun fisik maka anak mudah meniru apa yang dilihatnya sehingga terdorong rasa ingin tahu melakukan hal yang sama. Dampak dari pembiasaan yang terjadi sangat baik, ini dikarenakan anak yang tadinya kurang memberi salam menjadi rajin memberi salam sebelum masuk kelas, yang suka jalan-jalan pada saat berdoa dan belajar sudah duduk sopan dan tertib, anak mau mengembalikan permainan yang digunakan dan sabar menunggu giliran pada saat berbaris di depan kelas. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka upaya pengembangan perilaku sopan melalui pembiasaan sangat baik diterapkan di sekolah taman kanak-kanak, melalui proses pembelajaran dengan teknik pembiasaan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan hasil penelitian tentang upaya mengembangkan perilaku sopan melalui pembiasaan pada anak, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembiasaan merupakan pembelajaran yang tepat bagi perkembangan perilaku sopan bagi anak di TK Alkhairaat Tondo, hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan yang ada, dimana perkembangan perilaku sopan anak pada siklus I sebagian besar masih berada pada kategori kurang baik dan sedang. Setelah dilakukan pengamatan pada siklus II, perkembangan perilaku sopan anak yang tadinya agak rendah menjadi meningkat dan sebagian besar menempati kategori baik pada semua aspek penilaian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu tentang pengembangan perilaku sopan melalui pembiasaan maka peneliti mengemukakan beberapa saran, sebagai berikut : 1. Proses pembelajaran di TK terutama pengembangan perilaku sopan yang baik hendaknya dapat menggunakan teknik pembiasaan, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan anak didik, hal ini dikarenakan teknik pembiasaan lebih cepat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak didik. 799
2. Dalam rangka mencapai keberhasilan dalam membentuk kepribadian anak terutama perilaku sopan hendaknya didukung oleh unsur keteladanan dan pembiasaan yang konsisten dari guru dan orang tua, serta keluarga dimana anak bersosialisasi. DAFTAR PUSTAKA Notoatmojo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Nurdin, Adnil Edwin. (2011). Tumbuh Kembang Perilaku Manusia. Jakarta: EGC. Purwanto, Heri. (1998). Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan. Jakarta: Kedokteran EGC. Rahmat, H. Dede. (2009). Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta: CV. Trans Info Media. Rochiati. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosdakarya. Srimawarni. (2011). Upaya Meningkatkan Nilai-nilai Moral Anak Didik melalui Pembiasaan pada Anak Kelompok B5 di TK Aisyiyah I Palu Timur. Skripsi FKIP UNTAD Palu, tidak diterbitkan. Susanto, Ahmad. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
800