0
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMPERBAIKI AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BHINEKA KARYA 05 TERAS BOYOLALI (STUDI KASUS KENAKALAN SISWA )
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Oleh : AHMAD SUPRIYADI NIM. G000110054 NIRM. 11/X/02.2.1/0926
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
1
ABSTRAK
Inti ajaran Rasulullah SAW adalah perbaikan akhlak. Inti ajaran ini berkaitan dengan salah satu krisis yang dirasakan bangsa Indonesia, yaitu krisis moral. Gambaran kenakalan remaja dapat dilihat melalui media cetak maupun elektronik bahkan dapat diketahui langsung, tawuran antar pelajar, penghadangan terhadap guru, pengrusakan gedung-gedung sekolah, perkelahian antar pelajar, obat-obat terlarang, minuman keras yang dibawa pelajar baik di sekolah maupun diluar sekolah. Sekolah Menengah Kejuruan Bhineka Karya 05 Teras adalah salah satu sekolah swasta yang beralamat di Jalan Raya Solo-Boyolali Teras, Kabupaten Boyolali merupakan sebuah institusi pendidikan dengan kondisi siswa berlatar belakang keluarga tidak mampu dan broken home. Persoalan akhlak dan budi pekerti yang sampai saat ini masih sering muncul adalah kurangnya sopan santun siswa terhadap guru, dalam berkomunikasi dengan guru menggunakan bahasa yang tidak etis (pakai jawa ngoko), sering membantah apabila diberi pengarahan dan kurang berbakti kepada orang tua dengan salah satu bukti tidak membayarkan uang SPP kepada sekolah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan usaha apa saja yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam untuk memperbaiki akhlak siswa di SMK Bhineka Karya 05 Teras Boyolali sedangkan manfaat yang akan diambil adalah sebagai pertimbangan bagi orang tua, guru dan sekolah dalam menanamkan pendidikan agama. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan faktor-faktor masalahmasalah berkaitan dengan rendahnya akhlak siswa di SMK Bhineka Karya 05 Teras, Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), dengan metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan proses analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa upaya yang selama ini telah dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam di SMK Bhineka Karya 05 Teras untuk mengurangi penyimpangan akhlak pada siswa-siswanya antara lain melibatkan siswa terhadap kegiatan hari besar Islam seperti kegiatan zakat fitrah dan penyembelihan hewan qurban, secara rutinitas membaca surat pendek di awal masuk kelas sebagian siswa lain menyimak dan pelanggaran yang dilakukan siswa dengan menghadirkan orang tua wali murid untuk mengkomunikasikan masalah yang sedang dihadapi siswa.
Kata kunci : Pendidikan Agama Islam, Akhlak, Siswa
iii
1
masuk hampir keseluruh wilayah
PENDAHULUAN Akhlak adalah istilah bahasa Arab
katanya
maupun elektronik sekarang ini,
khuluk berarti perilaku, baik itu
semakin mengkhawatirkan semua
perilaku terpuji maupun tercela.
kalangan, baik orang tua, pendidik,
Istilah
Kamus
dan masyarakat pada umumnya.
Indonesia,
Tekhnologi yang semula bertujuan
sebagai
untuk meningkatkan kesejahteraan
suatu budi pekerti atau kelakuan.
manusia, ternyata malah berdampak
Jika diurai secara bahasa, akhlak
negatif bagi perkembangan generasi
berasal dari rangkaian huruf kha-la-
muda sekarang ini. Keadaan ini
qa yang berarti menciptakan. Dalam
dipengaruhi lagi dengan semakin
Islam, pengertian
adalah
minimnya pengalaman agama dan
suatu perilaku yang menghubungkan
menurunnya nilai-nilai moral, nilai
antara Allah SWT dan makhlukNya.
agama, nilai sosial, dan nilai budaya
Akhlak
bagi
Besar
yang
asal
Indonesia, baik melalui media cetak
Akhlak
menurut
Bahasa
mengandung
pengertian
akhlak
menyangkut
kondisi
kebanyakan
para
remaja
internal, suasana batin seseorang
sekarang ini. Gambaran kenakalan
sebagai individu.
remaja dapat dilihat melalui media
Inti ajaran Rosulullah SAW
cetak maupun elektronik bahkan
adalah perbaikan akhlak. Inti ajaran
dapat diketahui langsung, tawuran
ini berkaitan dengan salah satu krisis
antar
yang dirasakan bangsa Indonesia,
terhadap guru, pengrusakan gedung-
yaitu krisis moral. Informasi yang
gedung sekolah, perkelahian antar
pelajar,
penghadangan
2
pelajar,
obat-obat
terlarang,
swasta yang beralamat di Jalan Raya
minuman keras yang dibawa pelajar
Solo-Boyolali
baik
Boyolali merupakan sebuah institusi
disekolah
maupun
diluar
sekolah.
Teras,
Kabupaten
pendidikan dengan kondisi siswa
Tujuan
pendidikan
Islam
berlatar belakang keluarga tidak
yang sejalan dengan misi Islam
mampu dan broken home. Hasil
yaitu
nilai-nilai
wawancara pada tanggal 20 Mei
akhlak hingga mencapai akhlakul
2015 dengan Kepala Sekolah SMK
karimah. Adapun tujuan utama dari
Bhineka Karya 5 Teras didapatkan
pendidikan
penjelasan bahwa akhlaq dan budi
mempertinggi
Islam
adalah
pembentukan akhlak yang sanggup
pekerti
menghasilkan
tergolong
bermoral,
jiwa
orang-orang yang
siswa
saat
ini
rendah.
masih
Beberapa
bersih,
persoalan akhlaq dan budi pekerti
kemauan yang keras, cita-cita yang
yang sampai saat ini masih sering
benar dan akhlak yang tinggi.
muncul adalah kurangnya sopan
“Tujuan pendidikan Islam adalah
santun siswa terhadap guru, dalam
pembentukan akhlak yang dilakukan
berkomunikasi
melalui proses pembinaan secara
menggunakan bahasa yang tidak etis
bertahap”.1
(pakai
SMK Bhineka Karya 05 Teras adalah salah satu sekolah
jawa
membantah
dengan
ngoko), apabila
guru
sering diberi
pengarahan dan kurang berbakti kepada orang tua dengan salah satu
1
Al-Abrasy, Muhammad Athiyah. 1974. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka Cipta.
3
bukti tidak membayarkan uang SPP kepada sekolah.
2. Manfaat praktis a. Memberikan
Berdasarkan latar belakang di
atas,
maka
merumuskan
penulis
masalah
masukan
kepada siswa agar berhati-
dapat
hati
adalah:
sehingga
tidak
terjerumus pada tindakan-
Upaya apa sajakah yang dilakukan
tindakan
guru
hukum atau agama.
Pendidikan
Agama
Islam
untuk memperbaiki akhlaq siswa di
yang
b. Pertimbangan bagi orang tua,
SMK Bhineka Karya 05 Teras
guru
Boyolali?
menanamkan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis, antara
melanggar
dan
sekolah
dalam
pendidikan
agama. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka yang dijadikan
lain:
rujukan diantaranya sebagaimana yang
1. Manfaat Teoritis
telah dilakukan oleh :
a. Menambah pengetahuan/wawasan
1. Nurul
Khafshohtul
(IAIN
bagi
Walisongo Semarang, 2008) dengan
penulis khususnya dan bagi
judul penelitian “Peranan Guru PAI
para pembaca umumnya.
dalam Pembentukan Akhlak Siswa
b. Untuk memperkaya khasanah
pada Masa Pubertas di SMP Nurul
ilmu pengetahuan khususnya
Ulum
di bidang pendidikan.
Semarang.”
Karangroto Hasil
Genuk penelitian
menyimpulkan bahwa: a. Keadaan
4
Akhlak Siswa pada Masa Pubertas
2. Anang Farid Wahyudi (UMS, 2008)
di SMP Nurul Ulum pada umumnya
judul penelitian: “Hubungan Antara
sudah cukup baik, akan tetapi masih
Pendidikan
ada beberapa siswa yang masih
Kenakalan
mempunyai akhlak kurang baik,
SMA AL Islam 3 Surakarta Tahun
diantaranya:
Pelajaran
meninggalkan
bolos
sekolah,
jam
pelajaran,
berbicara
kurang
mengikuti
upacara,
sopan,
tidak
Remaja
perhitungan menunjukkan
dengan
pada
Hasil
2007/2008”. dan
analisa
bahwa
Siswa
data,
kenakalan
ada
remaja pada siswa SMA Al Islam 3
berapa siswa yang berani merokok
Surakarta tahun pelajaran 2007/2008
di lingkungan sekolah, meminta
termasuk dalam kategori rendah. Ini
uang secara paksa kepada temannya,
ditunjukkan dari 70 siswa, 32 siswa
berkelahi
atau 45,7 % memiliki skor rendah
atau
bahkan
Agama
tawuran
sampai
minum-minuman keras, b. Peranan
dan 54,3 % memiliki skor tinggi3.
guru PAI sangat penting karena guru
3. Heni Marlinawati (UMS, 2001),
PAI merupakan pelaksana dalam
dalam skripsinya yang berjudul
pendidikan
sekolah.
"Konsep Pendidikan keluarga (studi
Peranan guru untuk membimbing
atas pemikiran Hasan Langgulung)"
siswa
menyimpulkan bahwa pendidikan
agama
dalam
sehari-hari
di
praktik
kehidupan
akan
menuntun
pembentukan karakter siswa yang berada pada masa pubertas2.
2
Nurul Khafshohtul. Peranan Guru
PAI dalam Pembentukan Akhlak Siswa pada Masa Pubertas di SMP Nurul Ulum Karangroto Genuk Semarang. (IAIN Walisongo Semarang, 2008) 3 Anang Farid Wahyudi. Hubungan Antara Pendidikan Agama dengan Kenakalan Remaja pada Siswa SMA AL Islam 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2007/2008. (UMS, 2008)
5
agama
Islam
dalam
keluarga
penelitian
yang
hampir
sama
sangatlah penting sebagai pondasi
dengan penelitian yang akan penulis
bagi pembentukan dan pembiasaan
lakukan, akan tetapi ada perbedaan
anak-anak agar menjadi manusia
yang mendasar, yaitu penelitian
yang berkepribadian Islam. Dengan
yang terdahulu hanya mengaitkan
demikian
hubungan antara keluarga dengan
anak-anak
memasuki
kehidupan yang berhasil dan mulia
pendidikan
serta dapat mengamalkan ajaran-
belum kepada tingkat kenakalan
ajaran atau syari'ah Islam. Fungsi
anak/remaja
pendidikan
terhadap
keluarga
yang secara
menjadi umum
tugas adalah
agama
keserasian
anggota-
pendidikan
akhlak,
mengurangi
jasmani, sosial
spiritual,
intelektual, dan
emosional,
menolong
menumbuhkan
yang
dilakukan
agama
Islam
atau
guru untuk bahkan
mereka
pengetahuan,
yang diingini oleh anak4. karya
anak.
menghilangkan sama sekali.
METODE PENELITIAN
ketrampilan sikap dan kebiasaan
Berdasarkan
pengaruhnya
Skripsi ini akan meneliti upayaupaya
anggotanya,
serta
namun
kepribadianan
menyiapkan cinta mencintai dan diantara
saja
Penelitian
ini
termasuk
penelitian lapangan dengan pendekatan tulis
kualitatif karena data yang diperoleh
skripsi di atas memang telah ada
dalam penelitian ini tidak berupa angka-angka yang mengarah pada rata-
4
Heni Marlinawati. dalam skripsinya yang berjudul "Konsep Pendidikan keluarga (studi atas pemikiran Hasan Langgulung). (UMS, 2001).
rata,
tetapi
data
yang
terkumpul
6
berbentuk kata-kata lisan yang lebih
SMK
mencari makna. Penelitian ini bersifat
Boyolali. Sedangkan yang menjadi
deskriptif sebagai salah satu jenis
obyek penelitian adalah peran kepala
penelitian
Penelitian
sekolah serta faktor pendukung dan
deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk
penghambat kepala sekolah dalam
mengangkat fakta, keadaan, variabel,
meningkatkan pembelajaran.
kualitatif.
Bhineka
Karya
05
Teras
dan fenomena yang terjadi ketika
Untuk memperoleh data yang
penelitian berlangsung dan menyajikan
akurat dalam penelitian ini, penulis
apa
menggunakan metode sebagai berikut:
adanya.
Penelitian
deskriptif
kualitatif menuturkan dan menafsirkan
metode
data yang berkenaan dengan situasi
dokumentasi.
yang terjadi, sikap dan pandangan yang
observasi,
wawancara,
Dalam penelitian ini penulis
menggejala di masyarakat, hubungan
menggunakan
antar
dua
deskriptif kualitatif dengan pendekatan
kondisi atau lebih, pengaruh terhadap
induktif. Metode penelitian kualitatif
suatu kondisi, perbedaan antara fakta,
adalah
dan lain-lain5.
digunakan untuk meneliti objek yang
variabel,
pertentangan
Sumber data adalah sumber
alamiah,
metode
metode
di
penelitan
penelitian
mana
penelitian
yang
ini
diperolehnya informasi yang terkait
digunakan sebagai kunci, pengambilan
dengan objek penelitian. Sumber data
sampel sumber data dilakukan secara
dalam penelitian ini adalah kepala
purposif, dan hasil penelitian kualitatif
sekolah dan guru-guru yang ada di 5
http://www.bimbingan.org/pengertiandeskriptif-kualitatif-dan-kuantitatif.htm
7
lebih menekankan makna dari pada
induktif
generalisasi6.
menggambarkan
Metode
deskriptif
merupakan
metode
permasalahan
yang atau
dapat
kasus yang dikemukakan berdasarkan
disimpulkan sebagai sebuah metode
fakta yang ada dan berpijak pada fakta
yang bertujuan untuk melukiskan atau
yang bersifat khusus kemudian diteliti
menggambarkan keadaan di lapangan
untuk dipecahkan permasalahannya8.
secara sistematis melalui fakta-fakta dengan interpretasi yang tepat dan data
HASIL PENELITIAN
yang saling berhubungan, serta bukan
A. Upaya Guru Pendidikan Agama
hanya mencari kebenaran mutlak tetapi
Islam
pada hakikatnya mencari pemahaman
Penyimpangan akhlaq
observasi.
SMK Bhineka Karya 05 Teras
Adapun dalam penelitian ini penulis induktif.
menggunakan Pendekatan
dalam
Mengatasi Siswa di
Boyolali
pendekatan
Secara
psikologis
pelajar
induktif
usia remaja merupakan masa transisi
merupakan pendekatan yang diambil
dari remaja menuju kedewasaan
dari fakta yang terjadi dilapangan
dimana didalamnya terjadi gejolak-
selanjutnya peneliti menganalisis fakta
gejolak batin dan luapan ekspresi
yang ditemukan7.
kretivitas yang sagat tinggi. Jika
Dapat di simpulkan bahwa penelitian
lupan-luapan dan pencarian jati diri
deskriptif kualitatif dengan pendekatan
ini tidak terpenuhi maka mereka
6
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis.(Bandung: Alfabeta,2008), hlm. 14 7
https://hasanaguero.wordpress.com/2012/05/14 /berpikir-induktif-dan-deduktif/
akan cenderung mengekspresikanya 8
Kaelan. Metode Penelitian Kualitatif. (Yogyakarta: Paradigma Yogyakarta, 2012), hlm. 200
8
dalam
bentuk
kekecewaan-
kekecawaan dalam bentuk negatif.
mengerti dalam menjalankan nilainilai agama yang berlaku.
Seperti yang telah peneliti
Upaya yang dilakukan guru
paparkan pada sub-sub terdahulu,
Pendidikan
bahwa guru harus sedini mungkin
pertama yaitu bimbingan kepada
berupaya keras untuk mencegah dan
anak yang melakukan pelanggaran,
mengatasi
akhlaq
mereka tidak kita hukum secara fisik
siswa yang terjadi di lingkungan
namun berupaya menghukum yang
SMK Bhineka Karya 05 Teras
bersifat
Boyolali
kalau memberikan nasihat tidak
akhlaq
penyimpangan
supaya tersebut
penyimpangan tidak
Agama
pendidikan.
Islam
yaitu
Contohnya
menjadi
dengan marah-marah dan berkata
penyimpangan akhlaq siswa yang
kotor, akan tetapi justru memakai
lebih berat dan mengarah pada
bahasa sehalus mungkin. Artinya
pelanggaran hukum. Dalam hal ini
menyentuh hatinya karena mereka
guru
Islam
di rumah sudah terbiasa dengan
menjadi mediator terbesar dalam
kata-kata kotor yang datang dari
menyampaikan
keluarganya
pendidikan
agama
nilai-nilai
agama
ataupun
dari
kepada siswa-siswi mereka, hal ini
lingkungannya sehingga justru di
di latar belakangi karena faktor yang
sekolah ini merupakan wadah agar
paling dominan penyebab terjadinya
dapat memberikan pendidikan yang
penyimpangan akhlaq siswa-siswi
baik”.
adalah
kurang
memahami
dan
Apabila
beberapa
upaya
preventif yang dilakukan oleh guru
9
dan pihak sekolah belum mencapai
mengulangi perbuatan yang telah
hasil
mereka
sesuai
direncanakan,
yang maka
berikutnya
telah langkah
yakni
dengan
lakukan
adalah
salah
sehingga tidak melakukan lagi. B. Problematika
dalam
Mengatasi
pemberian hukuman yang sesuai
Penyimpangan akhlaq Siswa di
dengan
SMK Bhineka Karya 05 Teras
pelanggaran
yang
dilakukan, lalu dipanggil kedua orang
tuanya
membuat
surat
atau
Boyolali
walinya,
Pendidikan
agama
yang
pernyataan,
diberikan oleh guru pendidikan
diskorsing, dan di keluarkan dari
agama Islam SMK Bhineka Karya
sekolah apabila dianggap telah
05 Teras Boyolali kepada siswanya
melampaui batas dan tidak bisa
ternyata belum bisa menjamin
diperingatkan lagi oleh pihak yang
sepenuhnya akhlak yang positif
berwenang. Dari beberapa upaya
dari siswanya tersebut, karena di
yang dilakukan dalam mengatasi
SMK
penyimpangan akhlaq siswa-siswi
pelanggaran-pelanggaran
SMK Bhineka Karya 05 Teras
penyimpangan
Boyolali tersebut secara umum
dilakukan oleh berapa siswa, hal
mendapat hasil yang cukup baik.
ini
Keberhasilan ini dapat dilihat dari
pendidikan agama Islam dan pihak
perubahan tingkah laku siswa-
sekolah tertantang untuk mengatasi
siswi yang bersangkutan, yang
penyimpangan akhlaq yang ada
mana siswa-siswi tersebut tidak
dengan bersungguh-sungguh dan
ini
yang
masih
akhlaq
menyebabkan
banyak dan yang
guru
10
sedini mungkin guna pencapaian
berpendapat bahwasanya bentuk-
akhlak
bentuk
yang
lebih
baik
bagi
siswanya.
siswa
Penyimpangan akhlaq di
penyimpangan yang
terjadi
akhlaq di
SMK
Bhineka Karya 05 Teras Boyolali
SMK Bhineka Karya 05 Teras
masih
Boyolali
dalam
amoral dan
ringan
belum masuk ke taraf kriminal.
sesuai pendapat Zakiah Daradjat
Namun, hal itu bisa saja berubah
dalam bukunya “Nilai-nilai Moral
menjadi satu pelanggaran hukum
di
Rifa
apabila upaya mengatasinya tidak
Hidayat dalam bukunya “Psikologi
dilakukan secara sungguh-sungguh
Pengasuhan Anak”, penyimpangan
dan sedini mungkin.
akhlaq di SMK Bhineka Karya 05
Berdasarkan
masuk
penyimpangan
akhlaq
Indonesia”.
Teras
Menurut
Boyolali
ini
bersifat
ringan
bersifat
asosial dan masih
bentuk
termasuk
penyimpangan akhlaq siswa yang
penyimpangan akhlaq yang tidak
ada di SMK Bhineka Karya 05
dapat
pada
Teras Boyolali merupakan akibat
pelanggaran hukum penyimpangan
dari faktor yang beragam pula.
akhlaq tersebut termasuk amoral,
Latar belakang atau input dari
asosial, dan melanggar terhadap
masing-masing siswa juga sangat
aturan dan norma yang berlaku di
beragam, baik dari keluarga, asal
masyarakat,
pelanggaran
sekolah, pergaulan di lingkungan.
terhadap aturan dalam agama.
Berdasarkan data di atas dapat
Berdasarkan hal tersebut peneliti
disimpulkan
digolongkan
serta
bahwa
keluarga,
11
lingkungan,
dan
kurangnya
maksud untuk menyisibkan nilai-
pengetahuan
agama
merupakan
nilai keagamaan.
penyebab
terjadinya
2.
Melibatkan
siswa
terhadap
penyimpangan akhlaq siswa, oleh
kegiatan hari besar Islam seperti
karena
kegiatan
itu
perhatian,
memberikan
suatu
pengawasan
dan
bimbingan merupakan hal yang
zakat
fitrah
dan
penyembelihan hewan qurban. 3.
sangat penting dalam keluarga.
Secara rutinitas membaca surat pendek
diawal
masuk
kelas
sebagian siswa lain menyimak 4.
KESIMPULAN Guru PAI dalam mengatasi penyimpangan akhlaq
Pelanggaran yang dilakukan siswa dengan menghadirkan orang tua
siswa dapat
wali
murid
untuk
disimpulkan bahwa:
mengkomunikasikan masalah yang
1.
sedang dihadapi siswa.
Upaya yang dilakukan guru PAI yang dibantu dan didukung oleh seluruh komponen yang berada di
SARAN-SARAN
SMK Bhineka Karya 05 teras Boyolali
dengan
memberikan
Berdasarkan
sebagai berikut:
berkepribadian
dan
1.
bimbingan
mengembangkan
keimanan serta ketaqwaan dengan
penelitian
yang diperoleh, penulis menyarankan
nasihat agar menjadi siswa yang memberi
hasil
Kepada kepala sekolah diharapkan turut
memberikan
solusi-solusi
terbaik bagi pelaksanaan kegiatan pendidikan
dengan
banyak
12
menjalin
langsung
berlangsung di sekolah saja tetapi
dengan guru maupun murid, untuk
masyarakat dan orang tua ikut
memperoleh informasi yang jelas
mendidik.
tentang yang
komunikasi
kegiatan sedang
pembelajaran
berlangsung
dan
persoalan-persoalan yang dihadapi
2.
DAFTAR PUSTAKA
guru maupun siswa.
Al-Abrasy, Muhammad Athiyah. 1974. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka Cipta.
Kepada guru-guru yang mengajar
Anang
mata pelajaran agama Islam (PAI), penulis
menyarankan
berdasarkan
hasil
bahwa penelitian Heni
ternyata upaya guru cukup baik dan
tinggi
sehingga
hal
ini
merupakan satu modal penting, namun dirasa kurang kreatif dan beragam
yang
inovatif
sesuai
perkembangan usia anak remaja. 3.
Kepada
orang
tua
hendaknya
Farid Wahyudi. 2008. Hubungan Antara Pendidikan Agama dengan Kenakalan Remaja pada Siswa SMA AL Islam 3 Surakarta Tahun Pelajaran 2007/2008. UMS: Surakarta. Marlinawati. 2001. Konsep Pendidikan keluarga (studi atas pemikiran Hasan Langgulung). UMS: Surakarta.
Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Paradigma. Nurul Khafshohtul. 2008. Peranan Guru PAI dalam Pembentukan Akhlak Siswa pada Masa Pubertas di SMP Nurul Ulum Karangroto Genuk Semarang. IAIN: Semarang.
memberikan tauladan yang baik kepada
aanak-anaknya
dan
memberikan perhatian yang cukup dengan
perkembangan
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. https://hasanaguero.wordpress.com/201 2/05/14/berpikir-induktif-dan-deduktif/
anak,
mengingat pendidikan tidak hanya
http://www.bimbingan.org/pengertiandeskriptif-kualitatif-dan-kuantitatif.htm