i
ii
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinas Dikpora DIY) disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2015, serta Penetapan Kinerja Tahun 2015 dan merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Dinas Dikpora DIY merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan wajib pemerintahan bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. Tujuan yang akan dicapai adalah pembangunan sumber daya manusia melalui
pendidikan
serta
pembinaan
pemuda
dan
olahraga
secara
berkesinambungan. Pendidikan diberikan kepada penduduk usia sekolah atau seluruh masyarakat yang membutuhkan dengan memberikan bekal ilmu, wawasan, keterampilan, dan akhlak yang mulia serta memiliki daya saing tinggi. Proses pendidikan tersebut ditanamkan semenjak dari usia dini secara terus menerus dan berkelanjutan sampai pada kemampuan mencapai tingkat pendidikan.
iii
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu diupayakan peningkatan layanan pendidikan bermutu yang mengacu kepada kebijakan pembangunan pendidikan nasional yaitu pembangunan pendidikan yang diarahkan untuk menghasilkan insan Indonesia cerdas komprehensif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan relevansi, kesetaraan dan kepastian memperoleh layanan pendidikan. Sedangkan pembinaan pemuda dan olah raga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemuda dan olahraga yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta melalui pembinaan pelajar berbakat maupun atlet profesional sehingga pada saatnya dapat menunjukkan prestasinya baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional. Diharapkan penyajian LKj IP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan kinerja yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcomes di masa mendatang. Selanjutnya laporan ini dususun untuk menyajikan kinerja Dinas Dikpora DIY yang dapat dilihat melalui capaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan. Dari data capaian indikator kinerja sasaran dapat diketahui sejauhmana keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian target yang telah ditetapkan pada rencana strategis. Evaluasi dan pengukuran pencapaian sasaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan manajemen berbasis kinerja secara menyeluruh yang artinya bahwa pengelolaan atau manajemennya harus dapat digunakan untuk mengarahkan seluruh sumber daya yang tersedia kepada tujuan yang telah direncanakan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan informasi pencapaian target realisasi indikator pada Rencana Strategis Dinas Dikpora DIY, cara pencapaian, analisis hasil capaian dan faktor-faktor yang menjadi kendalanya. Realisasi dari target tersebut dicapai dengan melakukan penetapan tujuan dan kebijakan yang dilaksanakan melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2015.
iv
Laporan ini diharapkan menjadi sarana evaluasi yang konstruktif agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh aparatur yang ada di Dinas Dikpora DIY. Kemudian dapat dimaknai secara positif oleh seluruh jajaran Dinas Dikpora DIY dalam rangka meningkatkan kinerja di masa mendatang.
Yogyakarta, 29 Februari 2016 Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta
Drs. R. KADARMANTA BASKARA AJI NIP. 19630225 199003 1 010
v
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Dikpora DIY ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja
Dinas Dikpora DIY yang
memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra Dinas Dikpora DIY Tahun 2012-2017. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis. Ringkasan prestasi kinerja Dinas Dikpora DIY yang dihasilkan di tahun 2015, dapat digambarkan sebagai berikut: a. Sasaran 1: Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif, dengan indikatornya: 1. Rata-rata lama sekolah capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 8,84 b. Sasaran 2: Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal, dengan indikatornya: 1. Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 8.000 orang c. Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan, dengan indikatornya: 1. Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 29,17% 2. Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 1.912 orang/peserta vi
d. Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter, dengan indikatornya: 1. Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS) capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah peringkat ke 11 2. Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL) capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 0, karena POPWIL diselenggarakan dengan periode dua tahunan, dan akan diselenggarakan pada tahun 2016 3. Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 13 sentra 4. Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pemberdayaan pemuda capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 100% e. Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda 1. Jumlah
peningkatan
kelompok
pemuda
yang
mengembangkan
kewirausahaan capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 365 kelompok f. Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya 1. Persentase kinerja peningkatan mutu pendidikan capaian kinerja sampai dengan akhir bulan Desember 2015 adalah 82,15% Di luar IKU, pencapaian kinerja Dinas Dikpora DIY juga ditunjukkan oleh pencapaian target terkait dengan peran partisipasi aktif dari masyarakat dan instansi terkait.
vii
Evaluasi
atas
pencapaian kinerja
dan
permasalahan
yang ditemui
pada setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi Dinas Dikpora DIY ke depan. Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Dinas Dikpora DIY dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.
viii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ------------------------------------------------------------------------------------------------ i Ikhtisar Eksekutif -------------------------------------------------------------------------------------------- iv Daftar Isi -------------------------------------------------------------------------------------------------------vii Daftar Tabel-------------------------------------------------------------------------------------------------- viii Daftar Grafik -------------------------------------------------------------------------------------------------- ix BAB I Pendahuluan ---------------------------------------------------------------------------------------- 1 I.1 Struktur Organisasi ------------------------------------------------------------------------ 3 I.2 Fungsi dan Tugas -------------------------------------------------------------------------- 4 I.3 Keadaan Pegawai -------------------------------------------------------------------------- 7 I.4 Keadaaan Sarana dan Prasana--------------------------------------------------------- 10 I.5 Keuangan ----------------------------------------------------------------------------------- 11 I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah -------------------------------- 12 BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ----------------------------------------------------------- 14 II.1 Perenanaan Strategis ------------------------------------------------------------------- 14 II.1.1 Visi dan Misi ------------------------------------------------------------------------ 14 II.1.2 Tujuan dan Sasaran ----------------------------------------------------------- 17 II.1.3 Strategi --------------------------------------------------------------------------- 19 II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ------------------------------------------------------ 27 II.3 Rencana Anggaran --------------------------------------------------------------------- 29 II.4 Instrumen Pendukung ---------------------------------------------------------------- 30 BAB III Akuntabilitas Kinerja ----------------------------------------------------------------------------- 31 III.1 Capaian Kinerja Tahun 2015 ---------------------------------------------------------- 31 III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis----------------------- 35 III.3 Realisasi Anggaran ---------------------------------------------------------------------- 88 BAB IV Penutup --------------------------------------------------------------------------------------------- 93 Lampiran-Lampiran
ix
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 -------------------------------------------------------------- 27 Tabel II.2 Target Belanja Dinas Dikpora DIY Tahun 2015 ------------------------------------------ 29 Tabel II.3 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis ------------------------------------- 30 Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ---------------------------------------------------------------- 33 Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2015 --------------------------------------------------------------- 34 Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja ---------------------------------------------------------------- 35 Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja ---------------------------------------------------------------- 41 Tabel III.5 Jumlah Siswa Paket A ------------------------------------------------------------------------ 42 Tabel III.6 Jumlah Siswa Paket B ------------------------------------------------------------------------ 43 Tabel III.7 Jumlah Siswa paket C ------------------------------------------------------------------------ 43 Tabel III.8 Target dan Realisasi Kinerja ---------------------------------------------------------------- 45 Tabel III.9 Jumlah Siswa SMK Terserap Di Dunia Kerja Tahun 2015 ---------------------------- 46 Tabel III.10 Jumlah Sekolah Yang Melaksanakan Model Pendidikan Berbasis Budaya ----- 46 Tabel III.11 Daftar Peserta Didik Yang Dilayani BLPT Dinas Dikpora DIY ----------------------- 54 Tabel III.12 Target dan Realisasi Kinerja--------------------------------------------------------------- 58 Tabel III.13 Gedung/Lapangan Olahraga DIY --------------------------------------------------------- 61 Tabel III.14 Daftar Sentra Pemuda --------------------------------------------------------------------- 66 Tabel III.15 Daftar Organisasi Pemuda ---------------------------------------------------------------- 70 Tabel III.16 Target dan Realisasi Kinerja--------------------------------------------------------------- 72 Tabel III.17 Data Sebaran Kelompok Wirausaha Muda di DIY ----------------------------------- 74 Tabel III.18 Target dan dan Realisasi Kinerja --------------------------------------------------------- 75 Tabel III.19 Kinerja Pemerataan SD -------------------------------------------------------------------- 81 Tabel III.20 Kinerja Pemerataan SMP ------------------------------------------------------------------ 81 Tabel III.21 Kinerja Pemerataan SM -------------------------------------------------------------------- 82 Tabel III.22 Kinerja Mutu SD ----------------------------------------------------------------------------- 82 Tabel III.23 Kinerja Mutu SMP --------------------------------------------------------------------------- 83 Tabel III.24 Kinerja Mutu SM ---------------------------------------------------------------------------- 83 Tabel III.25 Kinerja Efisiensi ------------------------------------------------------------------------------ 84 Tabel III.26 Kinerja Pendidikan -------------------------------------------------------------------------- 84 Tabel III.27 Data Penghitungan Indikator Mutu Pendidikan-------------------------------------- 85 Tabel III.28 Anggaran & Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Th 2015 -------------------- 88
x
DAFTAR GRAFIK
Grafik III.1 Jumlah Mahasiswa Setiap Tahun Pelajaran (Th 2012-Th 2015) ------------------- 39 Grafik III.2 Jumlah Mahasiswa Baru Setiap Tahun Pelajaran (Tahun 2012-2015) ----------- 40 Grafik III.3 Jml Masy. Yg Terlayani Pada Pend. Nonformal & Informal ------------------------- 44
xi
BAB I PENDAHULUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Dikpora DIY Tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia. Dengan
disusunnya
Laporan
Kinerja
Instansi
Pemerintah
Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 diharapkan dapat: 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Dikpora DIY. 2. Mendorong Dinas Dikpora DIY di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. 3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan kinerjanya. 4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
-1-
Dalam rangka mendukung capaian sasaran prioritas pembangunan dan capaian visi, misi, tujuan dan rencana strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 – 2017 telah dijabarkan melalui program dan kegiatan dengan periode tahunan. Prioritas-prioritas khusus dilakukan dalam kerangka pencapaian target sasaran pembangunan bidang pendidikan, pemuda dan olahraga baik yang telah termuat dalam RPJMD DIY maupun yang menjadi bagian dari penugasan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut perlu digunakan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Meningkatkan standar manajemen mutu lembaga pendidikan dan kualitas tenaga pendidik secara merata; 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik bersertifikasi; 3. Peningkatan fasilitas dan penyelenggaraan pendidikan guna meningkatkan mutu lulusan; 4. Melestarikan penuntasan wajib belajar 9 tahun dan mengembangkan wajib belajar 12 tahun secara merata terutama di wilayah pedesaan dan perbatasan dengan daerah lain; 5. Menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus sehingga dapat diakses secara merata baik di daerah perkotaan, pedesaan maupun berbatasan dengan daerah lain; 6. Menyelenggarakan dan meningkatkan pembelajaran berbasis penelitian pada semua jenjang pendidikan; 7. Mengembangkan kerjasama dan jejaring dengan pendidikan tinggi, lembagalembaga riset, dunia usaha dan pemerintah pusat untuk mewujudkan berdirinya pusat teknologi dan industri; 8. Membangun sistem informasi yang mudah diakses oleh stakeholder dan masyarakat secara luas; 9. Meningkatkan kapasitas dan aksebilitas infrastruktur dalam pelayanan publik;
-2-
10. Meningkatkan standar mutu kurikulum pendidikan yang terkini, berbudaya, agamis dan anti narkoba dalam rangka membentuk SDM berkarakter unggul; 11. Meningkatkan kapasitas lembaga pendidikan dalam mengembangkan proses belajar mengajar berbasis multikultural dan nilai-nilai budaya luhur; 12. Mendorong kegiatan olahraga andalan daerah yang disertai peningkatan kualitas dan kuantitas sarana olahraga serta peningkatan peran pemuda dalam pembangunan; 13. Meningkatkan iklim usaha yang mendukung Yogyakarta sebagai pusat pendidikan dan kewirausahaan; 14. Meningkatkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan semua pihak; 15. Memfasilitasi model pelatihan keterampilan dan keahlian kepada pemuda; 16. Meningkatkan sarana dan prasarana daerah dalam pelayanan publik;
I.1 Struktur Organisasi
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas/Badan/Kantor/ Rumah Sakit/Biro Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut:
-3-
I.2 Fungsi dan Tugas
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 47 Tahun 2010 menyatakan bahwa Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga serta melaksanakan kewenangan dekonsentrasi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Dikpora DIY mempunyai fungsi : a. Penyusunan program dan pengendalian pendidikan, pemuda dan olahraga; b. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda dan olah raga;
-4-
c. Pelaksanaan kewenangan daerah yang berkaitan dengan pembiayaan, kurikulum, sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, pengendalian mutu pendidikan, pemuda dan olah raga; d. Pelaksanaan koordinasi perijinan di bidang pendidikan; e. Pelaksanaan pelayanan umum sesuai dengan kewenangannya; f. Pemberian fasilitasi penyelenggaraan bidang pendidikan, pemuda dan olah raga kabupaten/kota; g. Pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang pendidikan, pemuda dan olah raga; h. Pelaksanaan evaluasi pendidikan. Pada saat ini telah terjadi perubahan dalam paradigma manajemen pemerintahan dan perubahan dalam lingkungan pemerintahan baik intern maupun global. Dalam paradigma baru ini rakyat ditempatkan pada posisi utama dalam mengukur keberhasilan pelayanan pada birokrasi. Perubahan tersebut diawali dengan terjadinya reformasi yang telah mengembalikan kesadaran rakyat akan keharusan diwujudkannya pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel, bersih dan bebas dari KKN serta diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Daerah. Secara garis besar kondisi umum yang terkait dengan masalah pendidikan yaitu : 1. Kualitas SDM yang ada masih banyak yang belum dapat memenuhi tuntutan persaingan global. 2. Mayoritas kondisi ekonomi masyarakat mengalami keterbatasan dalam mempersiapkan diri menjadi SDM yang kompeten dan kompetitif. 3. Kualitas pendidikan belum kompetitif dalam persaingan global. 4. Masih terbatasnya pemanfaatan teknologi informasi di bidang pendidikan. 5. Persaingan yang ketat antar lembaga pendidikan dalam memperoleh siswa/mahasiswa/warga belajar, kadang-kadang berjalan di luar kontrol pemerintah/masyarakat yang berakibat merugikan masyarakat.
-5-
6. Peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan masih rendah. 7. Pusat-pusat bacaan dan perpustakaan umum di DIY sudah tidak mampu lagi menampung kebutuhan siswa dan mahasiswa . 8. Masih rendahnya minat masyarakat untuk membaca, menulis, dan meneliti, terlebih lagi untuk menuju ke arah life long learning community. Permasalahan tersebut menjadi tugas bersama antara pemerintah, peran swasta (dunia usaha/industri) dan masyarakat yang merupakan tiga pilar pelaksana pembangunan pendidikan. Pemerintah sebagai penanggungjawab atas terjaminnya mutu pendidikan adalah pemerintahan yang ada di pusat dan daerah. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari pemerintah daerah dan 5 pemerintah kabupaten/kota merupakan salah satu pilar pelaksana pembangunan bidang pendidikan yang saling bersinergi untuk bersama-sama menjalin hubungan harmonis dalam melaksanakan urusan pendidikan, terlebih di era otonomi daerah bahwa masalah pendidikan termasuk yang diserahkan kewenangannya kepada kabupaten/kota sehingga peran pemerintah daerah/provinsi lebih banyak bersifat regulasi, koordinasi dan fasilitasi dalam penyelenggaraan pendidikan. UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 pada Bab I pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa yang dimaksud pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran kepada peserta didik agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan wajib pendidikan dan urusan wajib pemuda dan olahraga. Kedua urusan tersebut merupakan urusan prioritas utama Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam membangun wilayahnya. Pembangunan tersebut dilakukan dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap untuk memberikan jaminan -6-
layanan lulusan yang berkualitas dari proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh penyelenggara pendidikan baik melalui jalur formal, nonformal dan informal yang terdiri dari jenis pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi serta pendidikan vokasi.
I.3 Keadaan Pegawai Pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai target sasaran yang telah di tetapkan sesuai Renstra Dinas Dikpora DIY dilaksanakan oleh SDM yang bermutu dan berkompeten sebagai berikut: c. Berdasarkan Jenis Jabatan No
Eselon
Struktural
1
I
-
2
II
1
3
III
9
4
IV
39
5
V
6
Jml
55
Jml Guru
JFU
JFT
CPNS
JML
1,280
389
21
45
1,790
1,280
389
21
45
1,790
d. Berdasarkan Tingkat Pendidikan No
Pendidikan
Jumlah
1
S3
2
S2
65
3
S1
1,181
4
Sarmud
6
5
D III
36
6
D II
250
7
D1
2
8
SLTA
201
9
SLTP
30
10
SD
19
Jumlah
-
1,790
-7-
e. Berdasarkan Golongan No
Gol
1
IV/d
-
2
IV/c
4
3
IV/b
28
4
IV/a
715
5
III/d
176
6
III/c
183
7
III/b
396
8
III/a
131
9
II/d
20
10
II/c
36
11
II/b
58
12
II/a
19
13
I/d
9
14
I/c
6
15
I/b
6
16
I/a
3
Jumlah
Jml
Ket 747
886
133
24
1,790
-8-
f. Berdasarkan Jenis Kelamin No
Unit Kerja
Laki2
Perempuan
Jumlah 171 88 31 32 13 33 42 39 57 28 494 48 39 37 49 57 38 154 164 59 41 54 22 1,790
1
Dikpora
85
86
2
SLBN 1 Bantul
38
50
3
SLBN 2 Bantul
8
23
4
SLBN 1 Gunungkidul
19
13
5
SLBN 2 Gunungkidul
6
7
6
SLBN 1 Kulon Progo
12
21
7
SLBN 1 Yogyakarta
16
26
8 9 10
SLBN 2 Yogyakarta SLBN Pembina Yogyakarta SLBN 1 Sleman
13 21 10
26 36 18
11
SLB Swata
179
315
12
SMPN 1 Wonosari
21
27
13
SMPN 1 Karangmojo
23
16
14
SMPN 1 Galur
16
21
15
SMPN 1 Wates
23
26
16
SMAN 1 Wonosari
35
22
17
SMAN 2 Wates
16
22
18
SMKN 2 Wonosari
115
39
19
SMKN 2 Pengasih
123
41
20
BLPT
42
17
21
BPKB
20
21
22
BPO
37
17
23
BTKP
13
9
891
899
Jumlah
Untuk memenuhi profil jabatan sesuai Pergub Nomor 66, 67, 68 Tahun 2008 dan Perubahan Nomor 1, 2, 3 Tahun 2012, Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Dinas Dikpora DIY telah melakukan analisis jabatan sesuai kebutuhan formasi dan kualifikasi pendidikan/kebutuhan PNS. Dinas Dikpora juga secara aktif melakukan koordinasi dengan BKD DIY.
-9-
I.4 Keadaan Sarana dan Prasarana Sarana prasarana yang dimiliki Dinas Dikpora DIY sebagai berikut:
1.
Tanah
40 Unit
Kondisi/ Keterangan Baik
2.
Alat-Alat Besar
31 Unit
Baik
3.
Alat-Alat Angkutan
83 Unit
Baik
4.
Alat-Alat Bengkel dan Alat Ukur
3.906 Unit
Baik
5.
Alat-Alat Pertanian/Peternakan
21 Unit
Baik
6.
Alat-Alat Kantor dan Rumah Tangga
44.185 Unit
Baik
7.
Alat-Alat Studio dan Komunikasi
1.273 Unit
Baik
8.
Alat-Alat Kedokteran
170 Unit
Baik
9.
Alat-Alat Laboratorium
7.793 Unit
Baik
10.
Bangunan Gedung
449 Unit
Baik
11.
Jalan dan Jembatan
1 Unit
Baik
12.
Bangunan Air/Irigasi
3 Unit
Baik
13.
Instalasi
36 Unit
Baik
14.
Jaringan
19 Unit
Baik
15.
Buku Perpustakaan
16.
Barang Bercorak
No
Sarana dan Prasarana
Jumlah
140.767 Buku 1.548 Unit
Baik Baik
Kesenian/Kebudayaan
Peralatan dan perlengkapan penunjang seperti alat mesin kantor sebagai pendukung pengelolaan program dan kegiatan jumlahnya relatif memadai dan telah tersebar ke masing-masing unit kerja yang ada, namun kualitasnya perlu penyesuaian dengan tuntutan kemajuan teknologi dan volume pekerjaan. Sedangkan dengan alat transportasi sebagai penunjang kelancaran mobilitas kedinasan dalam keadaan baik dan layak jalan. Secara bertahap telah dilakukan penambahan alat-alat perlengkapan kantor, sarana prasarana dan transportasi untuk memenuhi kebutuhan. - 10 -
Analisis kebutuhan ideal sarana dan prasarana dengan kebutuhan beban pekerjaan belum dilakukan oleh Dinas Dikpora DIY.
I.5 Keuangan I.5.1. APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun (APBD) tahun anggaran 2015 yang dikelola oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY adalah sebagai berikut:
I.5.1.1. APBD
Urusan Wajib Pendidikan, Pemuda Olahraga
Jenis Belanja
Realisasi Belanja
Anggaran Belanja
Jumlah (Rp)
%
Belanja Tidak Langsung
105.561.520.384
104.732.967.904
99,22%
Belanja Langsung
199.658.313.096
179.793.562.376
90,05%
305.219.833.480
284.526.530.280
93,22%
dan
Total
I.5.1.2. Dana Keistimewaan
Anggaran 12.217.203.000
Realisasi Belanja 10.675.282.715
% 87,38%
- 11 -
I.5.2. APBN (Dekonsentrasi) Dinas Dikpora DIY juga melaksanakan tugas kewenangan dekonsentrasi dengan besaran anggaran dan realisasinya sebagai berikut:
Kementerian
Eselon I
Realisasi Belanja
Anggaran Belanja
Jumlah (Rp) Biro Perencanaan dan KLN
%
192.764.000
167.916.720
87,11%
11.523.517.000
10.245.250.933
89,68%
Direktorat GTK
1.092.583.000
957.124.000
87,60%
Direktorat PAUDNI
1.732.789.000
1.520.349.069
87,74%
Kemenpora
8.449.102.000
8.167.746.903
96,67%
Direktorat Dikdasdasmen Kemendikbud
Kemenpora
I.6 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Laporan ini menyajikan pencapaian kinerja Dinas Dikpora DIY selama tahun 2015. Dalam Laporan ini, pencapaian kinerja diukur dari pencapaian sasaran, yaitu dengan melakukan pengukuran atas indikator-indikator yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Dinas Dikpora DIY Tahun 2015.
- 12 -
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Dikpora
DIY Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Ikhtisar Eksekutif Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Dinas Dikpora DIY dan sekilas pengantar lainnya. Bab II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Memuat perencanaan kinerja dalam Renstra, visi dan misi Dinas Dikpora DIY, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan serta program/kegiatan dan Perjanjian Kinerja Bab III : Akuntabilitas Kinerja Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran target yang ditetapkan dalam Renstra dengan mengungkapkan dan menyajikan hasil pengukuran kinerja. Bab IV : Penutup Dalam bab ini berisi kesimpulan dari akuntabilitas kinerja Lampiran-Lampiran
- 13 -
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
II.1. Perencanaan Strategis Renstra Dinas Dikpora DIY pada tahun 2015 telah dilakukan reviu pada sasaran dan indikator kinerja serta target capaiannya mengacu pada arahan dari tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara juga dari BAPPEDA DIY. Sehingga penjelasan pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini telah menggunakan Renstra hasil reviu yang digunakan mulai tahun 2015 sampai dengan tahun 2017.
II.1.1. Visi dan Misi Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi serta memiliki iman dan takwa perlu diupayakan melalui pendidikan di segala bidang serta didukung dengan pembinaan generasi muda dan olahraga. Generasi muda adalah penerus bangsa dan calon pemimpin bangsa yang harus dididik dan dibimbing melalui jalur formal, nonformal dan informal melalui tahap-tahap tingkatan pendidikan. Maka sesuai dengan peran dan mandat yang diterima oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta kemudian dijabarkan ke dalam tugas dan fungsi dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan serta bidang pemuda dan olahraga telah dirumuskan visi sebagai cita-cita keadaan yang diinginkan di masa depan dan misi yang merupakan langkah dan upaya untuk mencapai visi tersebut.
- 14 -
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 – 2017 memuat target-target yang akan dicapai dalam tahapan pertahun. Renstra tersebut digunakan sebagai dasar pengukuran akuntabilitas kinerja yang dapat dilihat pada tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.
II.1.1.1 Visi Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta adalah: “Mewujudkan
kualitas
pendidikan,
pemuda,
dan
olahraga
yang
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya”. Visi tersebut menyatakan bahwa peran yang diemban Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY adalah sebagai katalisator pemerataan pendidikan yang bermutu tinggi. Peran sebagai katalisator ini merupakan peranan yang lebih diarahkan sebagai pengatur dan pengendali daripada peranan sebagai pelaksana langsung urusan pendidikan. Fungsi pengarahan dan pengendalian ini mempunyai peranan yang kuat dan strategis melalui pengaturan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan serta mempunyai kemampuan untuk menetapkan prioritas program yang dilaksanakan. Dengan demikian Dinas Dikpora DIY harus lebih banyak melakukan kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri dan masyarakat untuk bersama-sama menangani masalah pendidikan dengan cara memberikan kesempatan dan mendorong dunia usaha/dunia industri dan masyarakat untuk bersedia menerima siswa magang melalui regulasi, fasilitasi, dan pelayanan publik. Peran tersebut agar dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam memberdayakan potensi pendidikan di Daerah Istimewa - 15 -
Yogyakarta dengan tujuan meningkatkan kualitas mutu sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan bermutu serta memiliki daya saing yang kuat.
II.1.1.2. Misi Misi dirumuskan untuk menjabarkan visi agar seluruh aparat dan jajaran pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mengetahui upayaupaya yang akan dilakukan untuk mencapai tujuannya. Misi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta dirumuskan sebagai berikut: 1. Menyediakan pendidikan berkualitas untuk semua dan non diskriminatif dan berbudaya; 2. Mengembangkan pembinaan pemuda dan olahraga yang berkualitas dan berkarakter; 3. Mengembangkan tata kelola pendidikan, pemuda, dan olahraga berbasis budaya. Dengan demikian Dinas Dikpora DIY berusaha menata dan mengembangkan organisasinya secara menyeluruh meliputi seluruh sumber daya yang ada agar mempunyai kapasitas manajemen yang siap untuk menyikapi tuntutan masarakat dan perkembangan yang semakin kompetitif dan global. Menggunakan pendekatan manajemen kinerja dengan berbagai metode dan teknik penerapan yang dimulai dari perencanaan berlanjut pada pelaksanaan dan pengendaliannya hingga evaluasi di akhir pelaksanaan. Dengan dilakukannya semua itu diharapkan dapat menciptakan sumber daya yang memiliki produktivitas yang lebih tinggi dan memberikan hasil yang optimal. Selanjutnya birokrasi tidak boleh menjadi penghambat pembangunan, namun justru mampu menjadi katalisator bagi berkembangnya - 16 -
kreativitas masyarakat dan swasta (dunia usaha/dunia industri) untuk memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ditawarkan sesuai potensi dan keunggulan daerah yang dapat memicu motivasi bagi penyelenggaraan pendidikan menuju pendidikan bermutu yang merata di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta.
II.1.2. Tujuan dan Sasaran A. Tujuan Mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan, maka tujuan jangka menengah 5 tahun anggaran adalah: 1. Mengembangkan pendidikan berkualitas yang merata untuk semua, berdaya saing, dan nondiskriminatif. 2. Menghasilkan generasi muda berkarakter yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, cinta tanah air dan bangsa, berjiwa luhur, berbudaya, menjadi teladan, rela berkorban, kreatif dan inovatif, serta profesional. 3. Mewujudkan peran DIY dalam menciptakan inovasi pendidikan. 4. Mewujudkan pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan pembangunan. 5. Mewujudkan pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing, dan berkarakter. 6. Meningkatkan layanan pendidikan, pemuda dan olahraga yang akuntabel, dan berbudaya.
- 17 -
B. Sasaran Strategis Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:
NO
1
2
3
SASARAN STRATEGIS
Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan
INDIKATOR KINERJA
5
6
Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter
Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya
KONDISI AWAL 2013
TARGET AKHIR 2017
Rata-rata lama sekolah
Tahun
10,8
12
Peningkatanan layanan pendidikan non formal dan informal
Orang
8.000
10.000
%
29,17
45,83
Peserta
1.904
1.977
Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar
4
SATUAN
Prestasi cabang olahraga (POPNAS)
Peringkat
13
15
Prestasi cabang olahraga (POPWIL)
Peringkat
0
0
Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda
Sentra
13
15
Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pemberdayaan pemuda
%
100
100
Kelompok
365
405
74,71
75,17
Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan kewirausahaan Persentase Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan
%
- 18 -
II.1.3. Strategi Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu ditentukan bagaima hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi, kebijakan, program dan kegiatan.
II.1.3.1. Misi 1 1. Strategi 1. Pendayagunaan keunggulan komparatif 2. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan terutama pendidikan menengah
2. Kebijakan 1. Peningkatan penyediaan layanan pendidikan untuk memenuhi SNP 2. Pengurangan disparitas akses dan kualitas pendidikan
3. Program 1.
Program Pendidikan Anak Usia Dini
2.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
3.
Program Pendidikan Menengah
4.
Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
5.
Program Pendidikan Tinggi
- 19 -
4. Kegiatan 1.
Peningkatan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini
2.
Penyediaan
Bantuan
Operasional
Sekolah
(BOS/BOSDA)
Pendidikan Dasar 3.
Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMP N 1 Galur Kulonprogo
4.
Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMP N 1 Wates Kulonprogo
5.
Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMP N 1 Karangmojo Gunungkidul
6.
Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMP N 1 Wonosari Gunungkidul
7.
Penyelenggaraan dan Pembinaan Lomba SD
8.
Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba SMP
9.
Pembinaan dan Pengembangan Mutu SD
10. Pembinaan dan Pengembangan Mutu SMP 11. Perluasan Aksesibilitas Pendidikan Dasar (Pajak Rokok) 12. Penyelenggaraan dan Pembinaan Lomba Budaya Mutu SD 13. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMA N 2 Wates Kulon
Progo 14. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMA N 1 Wonosari
Gunungkidul 15. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMK N 2 Pengasih Kulon
Progo 16. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMK N 2 Wonosari
Gunungkidul 17. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba SMA 18. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba SMK 19. Pembinaan dan Pengembangan Mutu SMA 20. Pembinaan dan Pengembangan Mutu SMK - 20 -
21. Penyediaan Beasiswa Pendidikan Menengah (Pajak Rokok) 22. Bantuan Operasional Sekolah 23. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 1 Yogyakarta 24. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 2 Yogyakarta 25. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN Pembina 26. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 1 Bantul 27. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 2 Bantul 28. Pengembangan dan Peningkatan mutu SLBN 1 Sleman 29. Pengembangan dan peningkatan mutu SLBN 1 Gunungkidul 30. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SLBN 1 Kulon Progo 31. Pengembanan dan Peningkatan Mutu SLBN 2 Gunungkidul 32. Pembinaan dan Pengembangan Mutu PK-PLK 33. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan PK-PLK 34. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba PK-PLK 35. Penyediaan Beasiswa PK-PLK 36. Promosi Pendidikan DIY 37. Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Mahasiswa/Bea Mahasiswa 38. Pemberdayaan Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Provinsi se
Indonesia di Yogyakarta
II.1.3.2. Misi 2 1. Strategi 1. Perluasan dan pemerataan akses pendidikan nonformal dan informal 2. Kebijakan 1. Peningkatan kesempatan dan keterjangkauan pendidikan
- 21 -
3. Program 1. Program Pendidikan Nonformal dan Informal 4. Kegiatan 1. Pengembangan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan 2. Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) 3. Pengembangan Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan 4. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba Keagamaan 5. Penyelenggaraan, Pembinaan dan Pengiriman Lomba PNFI 6. Pengembangan Lembaga Kursus dan Pelatihan
II.1.3.3. Misi 3 1. Strategi 1. Pengembangan pendidikan berlandaskan modal kultural, modal sosial, pendidikan karakter integratif dengan peningkatan mutu dan relevansi 2. Pemberdayaan satuan pendidikan dan pihak terkait untuk mengembangkan model unggulan mutu pendidikan 3. Peningkatan hubungan yang sinergis antara pendidikan dan dunia kerja 2. Kebijakan 1. Pelembagaan muatan budaya dalam pendidikan 2. Pembudayaan mutu pendidikan berbasis budaya melalui aliansi pendidikan 3. Peningkatan keunggulan kompetitif pendidikan dalam bidang akademik dan non akademik 4. Peningkatan partisipasi aktif di kawasan Asia Tenggara pada bidang pendidikan, pemuda dan olahraga
- 22 -
5. Pengembangan unggulan mutu pendidikan 6. Peningkatan sinergitas pendidikan terhadap pembangunan 3. Program 1. Program Akselerasi Pengembangan Pendidikan Terkemuka 2. Program Pendidikan Karakter Berbasis Budaya 3. Program Pengembangan Unggulan Mutu Pendidikan 4. Program Sinergitas Pendidikan Terhadap Pembangunan 5. Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Pada BLUD 4. Kegiatan 1. Pengembangan TI Bagi Guru dan TU 2. Pembinaan dan Penyelenggaraan Duta Seni Pelajar Se-Jawa Bali dan Lampung 3. Pembinaan,
Pencegahan
Penyalahgunaan
Narkoba
dan
HIV/AIDS bagi siswa, mahasiswa dan pendidik 4. Akademi
Komunitas
Seni
dan
Budaya
Yogyakarta
(AKSENIBUDYO) 5. Penguatan dan Pembinaan Pendidikan Karakter Bagi Siswa 6. Penyusunan dan Pengembangan Model Unggulan Mutu Pendidikan 7. Rintisan PKBM dan PAUD Unggulan 8. Pembinaan Kesiswaan 9. Pengembangan Sekolah Sejahtera 10.Penelitian dan Pembangunan Pendidikan 11.Peningkatan
Kualitas
LPM
Bidang
Kewirausahaan
dan
SIBERTIMAS 12.Pengembangan Kewirausahaan SMK 13.Penyelenggaraan LITM dan OSAINTEK 14.Pelayanan Pendidikan pada BLUD - 23 -
II.1.3.4. Misi 4 1.
Strategi Peningkatan sinergitas dan keterpaduan pembinaan pemuda dan olahraga
2.
Kebijakan 1. Peningkatan pembinaan kepemudaan 2. Peningkatan pembinaan olahraga
3.
Program 1. 2. 3. 4.
4.
Program Peningkatan Prestasi Olahraga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda
Kegiatan 1. Pembibitan dan Pembinaan Olahragawan Berbakat 2. Penyelenggaraan POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) 3. Penyelenggaraaan Tri Lomba Juang 4. Penyelenggaraan POPCADA (Pekan Olahrga Pelajar Cacat Daerah) 5. Bimbingan Teknis Bagi Pelatih dan Wasit 6. Penyelenggaraan Liga Pendidikan Indonesia 7. Penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Seni Santri Pondok Pesantren Daerah (POSPEDA) 8. Penyelenggaraan Pekan Olahraga KORPRI Daerah (PORPRIDA) 9. Lomba Senam Kesegaran Jasmani 10. Seleksi, Pembinaan dan Pengiriman Kontingen POPCANAS) (Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional) 11. Penyelenggaraan Kejuaraan Catur 12. Penyelenggaraan POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) - 24 -
13. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Dan Prasarana Olahraga 14. Pembangunan Stadion Mandala Krida 15. Pembangunan Bumi Perkemahan Babarsari 16. Pembangunan Youth Centre 17. Pemeliharaan Sedang/Berat Sarana dan Prasarana Pemuda 18. Peningkatan kemandirian dan Kepeloporan Pemuda 19. Pengembangan sentra Pemberdayaan Pemuda 20. Pemberdayaan Peran Serta Pemuda untuk Pembangunan Pedesaan 21. Seleksi, Pembinaan dan Pengiriman Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) dan Kapal Pemuda Nusantara (KPN) 22. Pembinaan Peran Serta Pemuda dalam Pembangunan 23. Pembentukan Paskibraka 24. Lomba Baris Berbaris 25. Pembinaan Pemuda Kader Anti Narkoba
II.1.3.5. Misi 5 1. Strategi Peningkatan
kelompok
pemuda
yang
mengembangkan
kewirausahaan 2. Kebijakan Peningkatan pembinaan kepemudaan 3. Program Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda 4. Kegiatan
1. Pelatihan Keterampilan Bagi Pemuda - 25 -
II.1.3.6. Misi 6 1. Strategi Penguatan tata kelola dan pembiayaan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang tepat sasaran, efisien, dan akuntabel 2. Kebijakan Pengembangan tata kelola pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbasis budaya 3. Program Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 4. Kegiatan 1. Penyelenggaraan Siaran Pendidikan Berbasis Budaya di Media Elektronik 2. Pengembangan Minat Jurnalistik Siswa 3. Penyelenggaraan Akreditasi Sekolah/Madrasah 4. Penyelenggaraan Ujian 5. Penjaminan Mutu Sekolah 6. Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 7. Penyelenggaraan OSN Tingkat Nasional 8. Pengembangan Data dan Informasi bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 9. Pembinaan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan 10.Penguatan Kelembagaan di Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 11.Pembinaan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan 12.Profesor Goes to School
- 26 -
II.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/ kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran. Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja pada tabel berikut merupakan Perjanjian Kinerja tahun 2015: Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 No 1
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan nondiskriminatif
Rata-rata lama sekolah
2
Satuan
Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan
Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal
Tahun
Orang
10,8
8.000
Program/ Kegiatan Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Program Pendidikan Tinggi Program Pendidikan Non Formal dan Informal
Anggaran 1.537.680.000
25.679.965.000
35.582.267.000
12.935.134.256
4.472.800.000
3.761.200.000
- 27 -
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Program/ Kegiatan
Anggaran
informal 3
Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan
Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan
Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar 4
Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter
Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)
Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL)
Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda Persentase penguatan organisasi pemuda dalam
%
Peserta
Peringkat
Peringkat
Sentra
%
29,17
1.904
13
0
13
100
Program Akselerasi Pengembangan Pendidikan Terkemuka Program Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Program Pengembangan Unggulan Mutu Pendidikan Program Sinergitas Pendidikan Terhadap Pembangunan Program Peningkatan Pelayanan Pendidikan Pada BLUD Program Pembinaan dan Pemsyarakatan Olahraga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Program Peningkatan Prestasi Olahraga Program Peningkatan Prestasi Olahraga Program Peningkatan Perasn Serta Kepemudaan Program Pemberdayaan dan
300.000.000
8.020.560.000
1.497.500.000
1.370.400.000
11.896.281.650
356.850.000
35.287.330.000
4.626.540.850
3.150.000.000
3.150.000.000
1.547.200.000
- 28 -
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
pembinaan/pemberday aan pemuda 5
6
Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda
Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan kewirausahaan
Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya
Persentase Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan
kelompok
%
365
74,71
Program/ Kegiatan
Anggaran
Pengembangan Pemuda Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda
550.000.000
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
19.709.432.000
II.3. Rencana Anggaran
Tahun Anggaran 2015, Dinas Dikpora DIY melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp 300,346,249,780.00. Melalui mekanisme perubahan APBD 2015 menjadi Rp305.219.833.480,00, dengan rincian Belanja Tidak
Langsung
Rp105.561.520.384,00
dan
Belanja
Langsung
Rp
199.658.313.096,00. Adapun realisasi anggaran sebesar Rp284.526.530.280,00 (93,22%) dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp104.732.967.904,00 (99,22%) dan belanja langsung sebesar Rp 179.793.562.376,00 (90,05%). II.3.1. Target Belanja Dinas Dikpora DIY Tabel II.2 Target Belanja Dinas Dikpora DIY Tahun 2015 Uraian
Target
Prosentase
Belanja Tidak Langsung
Rp. 105.561.520.384,00
34,59%
Belanja Langsung
Rp. 199.658.313.096,00
65,41%
Rp. 305.219.833.480,00
100,00%
Jumlah
- 29 -
II.3.2. Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis Anggaran belanja langsung tahun 2015 Dinas Dikpora DIY yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut : Tabel II.3 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis No
Sasaran Strategis
1.
Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif
2.
Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal
3.
Anggaran
Prosentase
80.207.846.256,00
45,72%
3.761.200.000,00
2,14%
Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan
23.084.741.650,00
13,16%
4.
Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter
48.117.920.850,00
27,43%
5.
Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda
550.000.000,00
0,31%
6.
Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang efisien, akuntabel dan berbudaya
19.709.432.000,00
11,23%
Jumlah
175.431.140.756,00
100,00%
II.4. Instrumen Pendukung Instrumen pendukung yang digunakan untuk mengukur capaian realisasi indikator kinerja pada sasaran strategis adalah kuesioner data sekolah/madrasah yang diterbitkan oleh Balitbang Kemdikbud untuk diisi oleh pihak sekolah/madrasah dan disampaikan ke Dinas Dikpora DIY melalui seksi Data dan Teknologi Bidang Perencanaan dan Standarisasi. Pendataan dilakukan setiap bukan Agustus atau setelah pelaksanaan pendaftaran murid baru, kemudian hasil pengumpulan data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk booklet, leaflet, profil pendidikan dan buku data pendidikan. Angka capaian pada pengukuran kinerja juga diperoleh dari data yang dikeluarkan oleh BPS DIY, serta kontribusi dari Seksi/Sub Bagian/Bidang/Sekretariat pada Dinas Dikpora DIY. - 30 -
Ket
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III.1. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 – 2017 telah digunakan sebagai dasar pencapaian target dan pengukuran akuntabilitas kinerja yang dapat dilihat pada tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta mengacu pada target sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD Daerah Istimewa Yogyakarta. Renstra tersebut disusun dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan baik internal yaitu berupa kekuatan dan kelemahan serta eksternal yang merupakan peluang namun juga mengantisipasi adanya ancaman yang akan menentukan kunci keberhasilan dan atau ancaman kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran strategis. Rencana dan tujuan strategis tersebut dilaksanakan untuk mewujudkan harapan masyarakat yaitu pendidikan yang berkualitas dan bermutu yang merata pada semua jenjang dan wilayah, serta peningkatan kualitas kepemudaan yang pada saatnya nanti akan menerima tugas untuk mengisi dan meneruskan pembangunan bangsa melalui daerahnya. Sedangkan pembinaan olahraga perlu mempertajam potensi unggulan olahraga pada olahraga prestasi agar dapat memberikan prestasi bagi bangsa Indonesia melalui Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian maka Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas dalam urusan wajib pendidikan serta urusan wajib pemuda dan olahraga sebagai berikut :
- 31 -
1). Urusan Wajib Pendidikan Pendidikan yang dapat diakses secara merata adalah upaya pemerintah Provinsi DIY melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga untuk meningkatan sumber daya manusia supaya menjadi manusia unggul, berbudaya dan berakhlak mulia. Upaya tersebut dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan mutu pendidikan baik formal maupun non formal.
2). Urusan Wajib Pemuda dan Olahraga Selain urusan wajib bidang pendidikan, juga melaksanakan urusan wajib pemerintah dalam bidang pemuda dan olahraga. Dimana pemuda merupakan harapan dan tulang punggung pembangunan bangsa Indonesia, karena generasi pemudalah yang akan mengganti dan meneruskan pembangunan. Pembentukan watak pemuda yang memiliki kecerdasan, keterampilan, berjiwa wirausaha dan berakhlak mulia menjadi tugas pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama. Olahraga yang terdiri dari olahraga rekreasi, olahraga prestasi yang didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk pengembangan olahraga harus dipersiapkan dan dibina secara terus menerus melalui berbagai kegiatan atau even-even pertandingan khususnya bagi atlet pelajar berbakat maupun atlet profesional. Sedangkan untuk masyarakat berupa pemassalan olahraga yaitu dengan diselenggarakannya perlombaan olahraga dalam rangka memperingati harihari besar negara Indonesia, organisasi dan perkumpulan. Dinas Dikpora DIY telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Dinas Dikpora DIY tahun 2015. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil - 32 -
pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja seperti pada tabel berikut: Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja No.
Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1.
91 ≤ 100
Sangat Baik
Hijau Tua
2.
76 ≤ 90
Tinggi
Hijau Muda
3.
66 ≤ 75
Sedang
Kuning Tua
4.
51 ≤ 65
Rendah
Kuning Muda
5.
≤ 50
Sangat Rendah
Merah
Kode
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Dikpora DIY dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Dikpora DIY beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:
- 33 -
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2015 No
1
2
3
4
Sasaran Strategis Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal
Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan
Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkakarakter
5
Peningkatan juml;ah kelompok wirausaha muda
6
Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Persentase
Kriteria
Rata-rata lama sekolah
Tahun
10,8
8,84
118,15
Sangat Baik
Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal
Orang
8.000
8.000
100,00
Sangat Baik
%
29,17
29,17
100,00
Sangat Baik
Peserta
1.904
1.912
100.42
Sangat Baik
Persentase sekolah yang mengimplementasi kan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)
Peringkat
13
11
115,38
Sangat Baik
Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL)
Peringkat
0
0
100,00
Sangat Baik
Sentra
13
13
100,00
Sangat Baik
%
100
100
100,00
Sangat Baik
Kelompok
365
365
100,00
Sangat Baik
74,71
82,15
109,96
Sangat Baik
Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pember dayaan pemuda Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan kewirausahaan
Persentase Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan
%
- 34 -
Kode
Dari tabel di atas, terdapat 10 indikator yang terbagi ke dalam 6 sasaran strategis. Pada tahun 2015 seluruh indikator tersebut telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator bahkan ada yang melibihi 100% sebanyak 4 indikator. Capaian yang tertinggi pada indikator Rata-rata lama sekolah dengan persentase sebesar 118,15%.
III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas Dikpora DIY yang dicerminkan dalam capaian indikator kinerja. Adapaun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran strategis diuraikan sebagai berikut: III.2.1. Sasaran terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif Tolok ukur capaian sasaran terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan non diskriminatif terdiri dari 1 indikator yaitu indikator : 1. Rata-Rata Lama Sekolah
Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja 2015 No
1
Indikator
Rata-rata lama sekolah
Capaian 2014
Satuan
Target
Realisasi
% Realisasi
Target Akhir Renstra (2017)
9.33
Tahun
10.8
8.84
118.15
12
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%) 73.67
Capaian indikator kinerja tersebut merupakan hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran. Sehingga ketercapaian target dari sasaran dapat dilihat pada realisasi melalui indikator-indikator kinerja seperti pada - 35 -
tabel di atas. Namun demikian apabila masih terdapat capaian yang realisasinya dibawah target karena terdapat beberapa kendala eksternal seperti perubahan metode penghitungan rata-rata lama sekolah oleh Badan Pusat Statistik (BPS), karena angka rata-rata lama sekolah diperoleh dari BPS DIY. Gabungan indikator rata-rata lama sekolah dengan angka melek huruf adalah untuk mengukur dimensi pengetahuan. Sedangkan pengetahuan merupakan salah satu dari tiga dimensi dasar (umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak) yang digunakan untuk membangun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan ukuran kualitas hidup. Pengukuran tersebut dilakukan oleh BPS. Indikator Rata-rata lama sekolah tahun 2015 tidak dapat memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 10,8, kurang sebesar 1,96 dari target atau hanya tercapai pada angka 8,84. Hal tersebut disebabkan karena metode penghitungan yang dilakukan pada tahun
2015
berbeda
dari
tahun-tahun
sebelumnya.
Metode
penghitungan rata-rata lama sekolah tahun 2015 menggunakan basis data yang dihitung yaitu penduduk usia 25 tahun ke atas, sedangkan metode lama basis data yang dihitung adalah usia 15 tahun ke atas. Namun demikian untuk persentase rasio capaian renstra tahun 2015 tetap mencapai angka tinggi bahkan di atas 100% yaitu 118,15% karena penghitungannya menggunakan rumus invert [ ((( 2 x target) – realisasi ) / target) x 100 ]. Hal tersebut dilakukan karena metode penghitungan yang digunakan oleh BPS berubah/berbeda dari tahun 2014 yang lalu. Sementara pelaksanaan program dan kegiatan oleh Dinas Dikpora DIY telah mencapai sasaran untuk mencapai target indikator kenerja tahun 2015 dengan tepat yang didukung oleh realisasi anggaran sebesar 93,64%. Pendukung capaian tersebut dapat dilihat dengan adanya peningkatan mutu layanan pendidikan pada semua tingkatan dan - 36 -
jenjang, pelaksanaan program gerakan pendidikan inklusif, peningkatan sarana prasana pendidikan dan kemudahan akses layanan pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi bagi masyarakat. Ditambah lagi dengan adanya pelaksanaan program wajib belajar, pemberian bantuan beasiswa bagi keluarga tidak mampu dan siswa rawan putus sekolah, pembinaan kelembagaan dan kreativitas, penyaluran BOSDA dapat memberikan jaminan atas kelangsungan anakanak usia sekolah untuk memperoleh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan yang diharapkan. Selain kegiatan-kegiatan di atas, Dinas Dikpora DIY juga memberikan bantuan beasiwa berupa Kartu Cerdas Jenjang Dikmen dan Dikdas dengan tujuan untuk membantu biaya sekolah bagi anak-anak rawan putus sekolah; selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan, stakeholder pendidikan yang lain, dan masyarakat untuk membantu mengawasi dan mencegah pengaruhpengaruh negatif yang ada di lingkungan anak-anak maupun masyarakat. Beberapa kegiatan positif seperti pembinaan kelompok ilmiah remaja, kelompok seni, lomba kreativitas, pembuatan dan penayangan kegiatan pembelajaran
yang positif, seminar tentang
penyalahgunaan narkoba, sex bebas dan HIV juga dilaksanakan untuk memberikan bekal dan motivasi. Sedangkan untuk meningkatkan kompetensi, kecerdasan dan keterampilan siswa/pelajar dari semua jenjang pendidikan dan pendidikan non formal, maka secara berkala diadakan even seperti olimpiade/kejuaraan yang diadakan baik oleh Kementerian
Pendidikan
lembaga-lembaga
dan
pendidikan
Kebudayaan, baik
tingkat
Universitas
maupun
nasional
maupun
internasional. Beberapa pelajar DIY telah mampu menunjukkan bakat dan kemampuannya dengan berprestasi baik di tingkat daerah, nasional maupun Internasional sehingga dapat membanggakan bagi keluarga, sekolah dan pemerintah. Ketersediaan sekolah/madrasah di semua - 37 -
jenjang pendidikan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menjamin kesempatan belajar secara formal bagi masyarakat usia sekolah. Untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dari luar DIY maka Pemerintah DIY telah mengupayakan suasana yang kondusif untuk menuntut ilmu di Yogyakarta bagi para mahasiswa pendatang. Program dan kegiatan tahun 2015 dilaksanakan untuk memfasilitasi dan mengakomodir kebutuhan para calon mahasiswa dan mahasiswa. Untuk menarik minat calon mahasiswa maka promosi pendidikan tinggi yang ada di Yogyakarta telah dilaksanakan ke berbagai kota di luar pulau Jawa. Tujuanya untuk meyampaikan informasi positif tentang lingkungan pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan informasi keberadaan pendidikan tinggi secara optimal. Disamping itu telah diterbitkan data dan informasi Perguruan Tinggi
dengan untuk
memberikan panduan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi pendidikan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mahasiswa tidak mampu tetapi berprestasi maka Pemerintah DIY melalui Dinas Dikpora DIY memberikan bantuan biaya pendidikan dengan dilakukan seleksi terlebih dahulu. Untuk memotivasi prestasi, kemandirian, kreativitas
dan
kewirausahaan
maka
diadakan
lomba
inovasi,
pemberdayaan ikatan keluarga pelajar dan mahasiswa se-Indonesia dan workshop kewirausahaan. Hasil kinerja pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut dapat mendorong peningkatan jumlah mahasiswa lokal maupun asing. Jumlah mahasiswa lokal yang menuntut ilmu di Yogyakarta selalu meningkat dari tahun ke tahun dan sampai dengan tahun 2015 terlah mencapai sejumlah 388.195, dengan rincian mahasiswa lokal sebanyak 385.884 orang dan jumlah mahasiswa sebanyak 2.311 orang.
- 38 -
Grafik III.1 Jumlah Mahasiswa Setiap Tahun Pelajaran (Tahun 2012- 2015)
- 39 -
Grafik III.2
Jumlah Mahasiswa Baru Setiap Tahun Pelajaran (Tahun 2012- 2015)
Peningkatan jumlah mahasiswa untuk menuntut ilmu di Yogyakarta salah satunya merupakah hasil dari promosi yang telah dilakukan oleh Dinas Dikpora DIY ke berbagai provinsi di Indonesia untuk menginformasikan tentang kondisi pendidikan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta dilanjutkan dengan penyebaran data dan informasi pendidikan tinggi. Untuk menciptakan kondisi lingkungan tempat tinggal dan belajar agar kondusif, secara berkelanjutan telah dilakukan pembinaan kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS sehingga dapat
- 40 -
memberikan jaminan rasa nyaman bagi orang tua yang anaknya sedang menimba ilmu di Yogyakarta. Disamping itu dilakukan juga pembinaan dan fasilitasi untuk IKPM, peningkatan kualitas kewirausahaan menjadi bagian penting dalam penciptaan suasana kondusif bagi mahasiswa pendatang. Sedangkan untuk mahasiswa yang kurang mampu namun berprestasi disediakan beasiswa bagi yang memenuhi persyaratan yang ditentukan.
III.2.2. Sasaran Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal Tolok ukur capaian sasaran Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal terdiri dari 1 indikator yaitu indikator: 1. Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal
Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja 2015 No
Indikator
Capaian 2014
Satuan
Target
Realisasi
% Realisasi
1
Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal
7,000
Orang
8,000
8,000
100.00
Target Akhir Renstra (2017) 10,000
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%) 80.00
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. - 41 -
Dinas Dikpora DIY selaku SKPD yang mempunyai tugas dan kewenangan pada urusan wajib pendidikan sudah melaksanakan pembinaan dan upaya pemerataan mutu pendidikan non formal dan informal secara berkesinambungan. Program dan kegiatan untuk mendukung tugas tersebut telah ditetapkan di dalam DPA Dinas Dikpora dan dilaksanakan oleh UPTD BPKB dan Bidang PNFI. Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal meliputi Pendidikan Kesetaraan, PAUD, PKBM, pendidikan keluarga, Homeschooling dan Sekolah Alam. Minat masyarakat yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal karena alasan ekonomi/kurang mampu, putus sekolah, atau membantu orangtua/keluarga untuk mengikuti pendidikan non formal sangat tinggi. Untuk itu Dinas Dikpora DIY memfasilitasi dan mendukung dengan menyediakan program pendidikan masyarakat yang mengutamakan kepentingan praktisi yaitu untuk memenuhi kebutuhan belajar atau kebutuhan kependidikan sebagai pelengkap, pembantu dan pengganti pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hal tersebut merupakan faktor pendukung atau pendorong tercapainya target indikator pada sasaran Renstra Dinas Dikpora yang kedua ini, yaitu sebanyak 8.000 orang dari target 8.000 orang.
Tabel III.5 Jumlah Siswa Paket A No.
Kabupaten /Kota
Jumlah Warga Belajar
1
2
3
01
Bantul
23
02
Sleman
16
03
Gunungkidul
27
04
Kulon Progo
27
05
Yogyakarta
4
Jumlah
97
- 42 -
Tabel III.6 Jumlah Siswa Paket B No.
Kabupaten /Kota
1
2
Siswa L
P
L+P
3
4
5
01
Bantul
813
1.148
1.961
02
Sleman
425
400
825
03
Gunungkidul
822
1.136
1.958
04
Kulon Progo
655
895
1.550
05
Yogyakarta
200
201
401
2.915
3.780
6.695
Jumlah
Tabel III.7 Jumlah Siswa Paket C Paket C No.
Kabupaten /Kota
1
2
Siswa
Siswa 16-18
Siswa 19-24
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
31
32
33
34
35
36
37
38
39
01
Bantul
195
218
413
3
6
9
192
212
404
02
Sleman
88
93
181
6
15
21
82
78
160
03
Gunungkidul
79
89
168
6
3
9
73
86
159
04
Kulon Progo
52
51
103
0
52
51
103
05
Yogyakarta
157
186
343
9
19
28
148
167
315
Jumlah
571
637
1.208
24
43
67
547
594
1.141
Beberapa hal yang dapat menghambat capaian target tersebut yaitu adanya peserta pemberantasan buta aksara yang terlalu tua kemudian menderita sakit atau meninggal dunia sehingga menyebabkan perhitungan target menjadi tidak tepat pada setiap triwulannya atau dalam menyusunan rancangan program dan kegiatan untuk masa mendatang. Keberhasilan capaian target indikator tersebut antara lain disebabkan karena: a. Tingginya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak usia sekolah.
- 43 -
b. Kemudahan masyarakat untuk mengakses layanan pendidikan formal dan nonformal secara merata khususnya usia 7 - 12 tahun. c. Fasilitasi pemerintah seperti penyediaan sarana dan prasarana pendidikan serta bantuan operasional pendidikan
Grafik III.3 Jumlah Masyarakat Yang Terlayani Pada Pendidikan Nonformal dan Informal
10,000 Tahun
8000
Target
7,000 7000
Jumlah dilayani
8,000
6000
3,000 2,000 2015 2010
1,000 2011
2012
2013
2014
III.2.3. Sasaran Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan Tolok ukur capaian sasaran Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan terdiri dari 2 indikator yaitu indikator: 1. Persentase sekolah yang menimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan 2. Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar - 44 -
Tabel III.8 Target dan Realisasi Kinerja 2015 No
Indikator
1
Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan
2
Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar
% Realisasi
Target Akhir Renstra (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)
29.17
100.00
45.83
63.65
1,912
100.42
1,977
96.71
Capaian 2014
Satuan
Target
Realisasi
-
%
29.17
Peserta
1,904
1,892
III.2.3.1. Persentase sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan
Ketercapaian persentase target indikator sebesar 29,17% karena didukung oleh inisiatif sekolah yang mengimplementasikan pendidikan berkarakter dan melakukan kerjasama dengan dunia industri dan dunia usaha secara mandiri disamping program/kegiatan yang dilaksanakan dengan dana dari APBD serta didukung dengan adanya pelaksaan kegiatan magang bagi siswa SMK. Sedangkan kesulitan memperoleh data siswa SMK yang terserap di dunia kerja setelah lulus karena tidak ada proses pelaporan yang dilakukan oleh lulusan. Disamping itu karena lulusan bekerja di luar kota, luar daerah, luar pulau ataupun luar negeri sehingga tidak bisa atau tidak terpikirkan untuk melapor dan atau didata oleh Dinas Dikpora DIY. Kenyataan tersebut merupakan hambatan untuk mengetahui hasil akhir dari pelaksanaan program dan kegiatan pendukung indikator. Berikut adalah perhitungan data jumlah siswa SMK terserap di dunia kerja dan jumlah sekolah yang melaksanakan model pendidikan berbasis budaya
- 45 -
Tabel III.9 Jumlah Siswa SMK Terserap Di Dunia Kerja Tahun 2015 No
Jumlah Lulusan Tahun 2015
Uraian
1
Lulusan
2
Terserap Di Dunia Kerja
3
Persentase
Jumlah Terserap Di Dunia Kerja Bekerja
Wiraswasta
11,206
2,208
Persentase (%)
24,783
54.13
Tabel III.10 Jumlah Sekolah Yang Melaksanakan Model Pendidikan Berbasis Budaya No
Jumlah Sekolah
Jumlah Sekolah Model Budaya
Persentase
1
2,658
112
4.21
Sehingga sesuai dengan penjelasan penghitungan capaian indikator kinerja yaitu persentase sekolah yang melaksanakan pendidikan berbasis budaya ditambah persentase lulusan siswa pendidikan menengah kejuruan yang terserap di dunia kerja dibagi dua, hasilnya adalah 29,17%. Peningkatan mutu pendidikan yang berkarakter dan bersinergis dengan kebutuhan pembangunan juga didukung dengan adanya program fasilitasi bagi satuan pendidikan yang menerapkan model pendidikan berbasis budaya dan unggulan mutu yang dimulai sejak tahun anggaran 2014. Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota budaya yang adiluhung perlu memperkenalkan budaya tersebut kepada peserta didik di semua jenjang pendidikan dengan maksud untuk menjaga kelestarian budaya tersebut. Pengenalan budaya dilanjutkan dengan pemahaman dan melakukan salah satu budaya tersebut untuk selanjutnya memanfaatkannya sebagai ajaran yang perlu dilaksanakan agar siswa-menjadi manusia yang beriman, berbudaya dan beretika. - 46 -
Sebagai tahapan awal dalam melestarikan budaya maka beberapa SD, SMP, SMA dan SMK telah menerima bantuan baik berupa pendidikan dan latihan serta bantuan peralatan membatik. Daftar sekolah yang menerapkan model pendidikan berbasis budaya sebagai berikut:
a. Sekolah Dasar NO
NAMA SEKOLAH
ALAMAT
1
SD PUNDUNG
Kradenan,Girirejo,Imogiri,Bantul
2
SD NEGERI PATRAN
Banyuraden,Gamping,Sleman
3
SD 1 PANJANGREJO
Nglembu,Panjangrejo,Pundong,Bantul
4
SD GUWO
Triwidadi,Pajangan,Bantul
5
SD NEGERI SREPENG
Pacarejo,Semanu,Gunungkidul
6
SD NEGERI TUBIN
Tubin,Sidorejo,Lendah,Kulonprogo
7
SD PATUK I
Jl.Jogja-Wonosari Km.17,Patuk,GK
8
SD GROGOL
Ngambah,Mulyodadi,Bambanglipurp,Bantul
9
SD KREBET
Krebet,Sendangsari,Pajangan,Bantul
10
SDN SIRAMAN II
Wareng I,Wareng,Wonosari
11
SD NEGERI PONJONG III
Pati,Genjahan,Ponjong,Gunungkidul
12
SD NEGERI PIYAMAN I
Jl.Lingkar Utara Piyaman
13
SD MUH.NGENTAK
Ngentak,Banjararum,Kalibawang,KP
14
SD MUH.KARANGTENGAH IMOGIRI
15
SD NEGERI BANYUBENING I
Kulwo,Bejiharjo,Karangmojo,Gunungkidul
16
SD NEGERI BANYUREJO 2
Barongan,Banyurejo,Tempel,Sleman
17
SD NEGERI JATISARONO
Karang,Jatisarono,Nanggulan,Kulonprogo
18
SD NEGERI GADING ASRI
Gading IV,Gading,Playen,Gunungkidul
19
SD NEGERI PIYAMAN II
Piyaman,Wonosari,Gunungkidul
20
SD NEGERI SENTOLO I
Kalibondol,Sentolo,Sentolo,Kulonprogo
21
SD NEGERI PLEMBON
Jl.Pager,Logandeng,Playen,Gunungkidul
22
SD NEGERI GROGOL IV
Grogol IV,Bejiharjo,Karangmojo,Gunungkidul
23
SD NEGERI TANJUNGTIRTO
Tangjungtirto,Kalitirto,Berbah,Sleman
24
SD NEGERI 1 WONOREJO
Gendol,Banyuroto,Nanggulan,Kulonprogo
25
SD 1 TRIRENGGO
Klembon.Trirenggo,Bantul,Yogyakarta
26
SD 1 CEPOKOJAJAR
Sitimulyo,Piyungan,Bantul
Pucunggrowong,Karangtengah,Imogiri,Bantul
- 47 -
NO
NAMA SEKOLAH
ALAMAT
27
SD NEGERI NOGOSAREN
Nogotirto,Gamping,Sleman
28
SD NEGERI SLEMAN 4
Triharjo,Sleman,Sleman
29
SD NEGERI JETISHARJO
Jl.Ronggowarsito 69 Caturharjo,Slman
30
SD 1 PETIR
Petir,Piyungan,Bantul
31
SDN PALIYAN IV
Corot,Karangduwet,Paliyan,Gunungkidul
32
SDN SURODADI II PONJONG
Surodadi,Umbulrejo,Ponjong,Gunungkidul
33
SDN 1 DEPOK PANJATAN
Depok,Panjatan,Kulonprogo
34
SDN UNGARAN 1
Jl.Serma Taruna Ramli No.3 Yogyakarta
35
SD PINGIT Yogyakarta
Jl.Tompeyan,Tegalrejo
36
SDN WARUNGBOTO
Warungboto,Umbulharjo,Yogyakarta
37
SDN KOTAGEDE 1
Jl.Kemasan No.49,Purbayan,Kotagede
38
SDN JETISHARJO KOTA
Jl.AM.Sangaji 42,Yogyakarta
39
SDN UMBULHARJO 2 CANGKRINGAN
Gondang,Umbulharjo,Cangkringan
40
SDN JOMBLANG 1 BERBAH SLEMAN
Jl.Candirejo,Tegaltirto,Berbah,Sleman
41
SDN BANTUL TIMUR
Jl.RA Kartini No.42,Trirenggo,Bantul
42
SD TIRTOHARGO KRETEK
Gegunung,Tirtohargo,Kretek,Bantul
43
SD MUH KARANGKAJEN IV SEWON
Salakan,Bangunharjo,Sewon,Bantul
44
SDN WIYORO BANGUNTAPAN
Wiyoro,Baturetno,Banguntapan,Bantul
45
SD KARANGMOJO,TRIRENGGO
Karangmojo,Trirenggo,Bantul,Bantul
46
SD MUH BANGUNTAPAN
Jl.Wonosari,Km.5,Ketandan,Banguntapan
47
SD UNGGULAN AISYIYAH PALBAPANG
Kadirojo,Palbapang,Bantul
b. Sekolah Menengah Pertama NO
NAMA SEKOLAH
ALAMAT
1
SMP NEGERI 4 DEPOK
Babarsari,Caturtunggal,Depok,Sleman
2
SMP NEGERI 4 PLAYEN
Banaran,Gunungkidul
3
SMP NEGERI 2 PANDAK
Glagahan,Caturharja,Pandak,Bantul
4
SMP NEGERI 2 SEMIN
Semin,Gunungkidul
5
SMP NEGERI 2 MLATI
Jl.Perkutut,Sinduadi,Mlati,Sleman
6
SMP NEGERI 2 KRETEK
Parangtritis,Kretek,Bantul
7
SMP NEGERI 2 KALIBAWANG
Ngarajun,Banjarharjo,Kalibawang,Kulonprogo
8
SMP NEGERI 1 KALASAN
Jl.Yogya-Solo Km.14,5,Glondong,Kalasan
9
SMP 1 JETIS
Jl.Imogiri Barat,Km.11 Jetis,Bantul
- 48 -
NO
NAMA SEKOLAH
ALAMAT
10
SMP N 16 YOGYAKARTA
Jl.Nagan Lor No.8,Kraton,Yogyakarta
11
SMPN 2 SAPTOSARI
Krambilsawit,Saptosari,,Gunungkidul
12
SMPN2 NGLIPAR
Jl.Raya Nglipar-Ngawen,Km 4,Katongan ,
13
SMPN 1 TEMON
Temon,Kulonprogo
14
SMPN 2 LENDAH
Temben,Ngentakrejo,Lendah,Kulonprogo
15
SMPN 4 WATES
Terbahsari,Wates,Kulonprogo
16
SMPN 10 YOGYAKARTA
Jl.Tritunggal 2,Umbulharjo,Yogyakarta
17
SMPN 4 PAKEM
Jl.Kaliurang,Km,17,Sukunan,Pakembinangun
18
SMPN 2 SLEMAN
Marangan.Triharjo,Sleman
19
SMPN 3 PAJANGAN
Pajangan,Bantul
c. Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan NO
NAMA SEKOLAH
ALAMAT
1
SMA MUH 1 YOGYAKARTA
Jl.Gotong royong II,Petinggen
2
SMA NEGERI 1 PANGGANG
Pudak,Giriwungu,Panggang,Gunungkidul
3
SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
Jl.NyI Pemabayun No.39 Yogyakarta
4
SMA NEGERI 1 KALASAN
Bogem,Tamanmartani,Kalasan,Sleman
5
SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN
Wukirsari,Cangkringan,Sleman,Yogyakarta
6
SMA N 1 KALIBAWANG
Banjararum,Kalibawang,Kulon Progo
7
SMA NEGERI 1 TURI
Gununganyar,Donokerto,Turi,Sleman
8
SMA NEGERI 1 SEYEGAN
Tegalgentan,Margoagung,Seyegan,Sleman
9
SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA
Jl.Am.Sangaji 50 Yogyakarta
10
SMA N 2 WATES
Jl.KH.Wahid Hasyim,Bendungan,Wates
11
SMAN 2 WONOSARI
Jl.Ki Ageng Giring 3,Wonosari,Gunungkidul
12
SMAN 2 PLAYEN
Logandeng,Playen,Gunungkidul
13
SMAN 1 PENGASIH
Jl.KRT Kertodiningrat,No 41,Margosari
14
SMAN 1 TEMON
Jl.Purworejo,Km.12,Kebonjero,Temon
15
SMAN 9 YOGYAKARTA
Jl.Sagan,No.1,Yogyakarta
16
SMAN 1 PAKEM SLEMAN
Jl.Kaliurang,Km.17.5,Pakem,Sleman
17
SMAN 2 BANTUL
Jl.RA.Kartini,Trirenggo,Bantul
18
SMAN 1 IMOGIRI
Imogiri,Bantul
19
SMK MUH 2 WATES
Jl.Pahlawan (Nagung),Wates,Kulonprogo
- 49 -
NO
NAMA SEKOLAH
ALAMAT
20
SMK N 1 GEDANGSARI
Hargomulyo,Gedangsari,Gunungkidul
21
SMK MUH 3 YOGYAKARTA
Jl.Pramuka 62,Giwangan,Yogyakarta
22
SMK NEGERI 1 PURWOSARI
Sumur,Giripurwo,Purwosari,Gunungkidul
23
SMK NEGERI 2 WONOSARI
Jl.KH.Agus Salim No.17,Wonosari
24
SMK MUH KARANGMOJO
Karangmojo,Gunungkidul
25
SMKN 1 NGLIPAR
Jl.Nglipar-Ngawen,Km.06,Pilangrejo,Nglipar
26
SMK MA'ARIF 1 WATES
Jl.Puntodewo,Gadingan,Wates,Kulonprogo
27
SMKN 1 TEMON
Jl.Glagah,Kalidengen,Temon,Kulonprogo
28
SMKN 2 PENGASIH
Jl.KRT.Kertodiningrat,Margossari,Kulonprogo
29
SMKN 6 YOGYAKARTA
Jl.Kenari 4 Yogyakarta
30
SMKN 2 YOGYAKARTA
Jl.AM.Sangaji,No.47,Yogyakarta
31
SMK PIRI 3 YOGYAKARTA
Piri,Yogyakarta
32
SMKN 2 DEPOK SLEMAN
Mrican,Caturtunggal,Depok,Sleman
33
SMKN 1 DEPOK SLEMAN
Jl.Ringroad Utara,Maguwoharjo,Maguwoharjo
34
SMKN 2 KASIHAN
Jl.PG Madukismo,Ngestiharjo,Kasihan,Bantul
Realisasi satuan pendidikan yang telah mengimplementasikan unggulan mutu pendidikan sebagai berikut:
1. Mengimplementasikan mulai tahun 2014 NO
NAMA SEKOLAH
ALAMAT
1
SD NEGERI PERCOBAAN 2 DEPOK
Sekip,Caturtunggal,Depok,Sleman,Yk
2
SD GOMBANG I
Kebowan Kidul,Gombang,Ponjong,GK
3
SD NEGERI WONOSARI BARU
Kepek,Wonosari,Gunungkidul
4
SD MUH KARANGWARU
Karangwaru Lor TR II/14 Yogyakarta
5
SD NEGERI KEPUTRAN 2
Jl.Kadipaten Kidul No.17 Yogyakarta
6
SDN 1 NANGGULAN
Jatisarono,Nanggulan,Kulonprogo
7
SDN PERCOBAAN 3 PAKEM
Sekip,Caturtunggal,Depok,Sleman
8
SDN 1 BANTUL
Jl.Gatot Subroto,Mandingan
9
SMP NEGERI 2 BANTUL
Jl.Raya Bantul No.2/III Bantul
10
SMP 1 TEPUS
Bintaos,Sidoharjo,Tepus,Gunungkidul
11
SMP NEGERI 1 GALUR
Jl.Raya Brosot 20,Galur,Kulon Progo
- 50 -
NO
NAMA SEKOLAH
ALAMAT
12
SMP NEGERI 1 BANTUL
Jl.RA.Kartini No.44 Bantul
13
SMP NEGERI 1 GODEAN
Jl.Jae Sumantoro,Pandean,Sidoluhur,Godean
14
SMPN 5 YOGYAKARTA
JL.Wardani1,Yogyakarta
15
SMPN 1 YOGYAKARTA
Jl.Cik Ditiro 29,Yogyakarta
16
SMA NEGERI I BANTUL
Jl.Wakhid Hasyim Bantul
17
SMA NEGERI 1 JETIS
Kertan,Sumberagung,Jetis,Bantul
18
SMAN 6 YOGYAKARTA
Jl.C.Simanjuntak 2,Terban,Yogyakarta
19
SMAN 1 WONOSARI
Jl.Brigjen Katamso 04 Wonosari
20
SMAN 8 YOGYAKARTA
Jl.Sidobali,No.1,Muja Muju,Yogyakarta
21
SMK NEGERI 1 PANJATAN
Jl.Cerme-Panjatan,Cerme,Panjatan, Kulon Progo
22
SMK N 7 YOGYAKARTA
Jl.Gowongan Kidul,Jt III/416,Yogyakarta
23
SMK MUH WONOSARI
Jl.Alun-Alun Barat,No.11,Wonosari
24
SMKN 1 KALASAN SLEMAN
Randugunting,Tamanmartani,Kalasan,Sleman
25
SMKN 1 SEWON
Pulutan,Pendowoharjo,Sewon,Bantul
2. Mengimplementasikan mulai tahun 2015 NO
NAMA SEKOLAH
Alamat sekolah
1
SD MUH KADISOKO
Jl. Jambu Kadisoka, Purwomartani, Kalasan, Sleman
2
SD MUH SAPEN 1
3
SD MUH CONDONG CATUR
4
SD MUH MUJAHIDIN WONOSARI
Jl. Mayang Gadungsari, Wonosari, Gunungkidul
5
SD MODEL SLEMAN
Wedomartani, Ngemplak, Sleman
6
SD N SERAYU
Jl. Juadi No. 2 Kotabaru Yogyakarta
7
SD N NGUPASAN
Jl. Reksobayan No. 6 Yogyakarta
8
SD N SENDANGSARI
Manukan, Sendangsari, Pajangan, Bantul
9
SD N NGRUKEMAN
Jl. Sunan Kudus Tamantirto, Kasihan, Bantul
10
SD N 1 SLEMAN
Jl. Kapten Haryadi No. 5 Iropaten Triharjo, Sleman
11
SD N LEMPUYANGWANGI
Jl. Hayam Wuruk No. 9 Yogyakarta
Jl. Bimokurdo No. 33 Demangan, Gondokusuman, Yogyakarta Ringroad Utara Gorongan, Condongcatur, Depok, Sleman
- 51 -
NO
NAMA SEKOLAH
Alamat sekolah
12
SD N 2 PADOKAN
Jl. Madukismo, Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul
13
SD N GRAULAN
Tegallembut, Giripeni, Wates, Kulon Progo
14
SD N SINDUADI 1
15
SD N PANJATAN
16
SMP N 1 PANDAK BANTUL
Jl. Srandakan Km 1 Gilangharjo, Pandak, Bantul
17
SMP N 1 IMOGIRI BANTUL
Jl. Imogiri KM. 12 Imogiri, Bantul
18
SMP N 1 TURI SLEMAN
Jl. Turi - Pakem, Turi, Donokerto, Turi, Sleman
19
SMP N 1 WATES KULON PROGO
Jl. Terbah No.6 Wates, Wates, Kulon Progo
20
SMP N 9 YOGYAKARTA
Jl. Ngeksigondo No. 30 Yogyakarta
21
SMP N 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL
Jl. Kol Sugiyono 35 B, Wonosari, Gunungkidul
22
SMP N 2 TEMPEL SLEMAN
Jl. Balangan - Tempel, Banyurejo, Tempel, Sleman
23
SMP N 8 YOGYAKARTA
Jl. Prof. Dr. Kahar Muzakir 2 Yogyakarta
24
SMP N 1 PLAYEN GUNUNGKIDUL
Jalan Pramuka 23 Playen, Gunungkidul
25
SMP IT ABU BAKAR KOTA YOGYAKARTA
Jl. Veteran, Kalangan, Umbulharjo, Yogyakarta
26
SMP N 2 TURI SLEMAN
Jl. Turi - Tempel KM 5 Ngablak, Bangunkerto, Turi, Sleman
27 28
SMP N 1 PANJATAN KULON PROGO SMP N 1 SAMIGALUH KULON PROGO
Jl. Magelang KM 06 Karanganyar No. 59A, Sinduadi, Mlati, Sleman Jl. Nagung - Brosot KM 2,4 Panjatan, Panjatan, Kulon Progo
Gotakan, Panjatan, Kulon Progo Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo
29
SMP N 13 YOGYAKARTA
JL. MINGGIRAN YOGYAKARTA
30
SMP N 1 KARANGMOJO GUNUNGKIDUL
Gedangrejo, Karangmojo, Gunungkidul
31
SMA N 1 SLEMAN
Jl. Magelang KM. 14 Medari, Sleman
32
SMA N 1 WATES KULON PROGO
Jl. Terbahsari No. 1 Terbah, Wates, Kulon Progo
33
SMA N 1 TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL
Jl. Baron KM 12 Kemiri Tanjungsari, Gunungkidul - 52 -
NO
NAMA SEKOLAH
Alamat sekolah
34
SMA N 10 YOGYAKARTA
Jl. Gadean No. 5 Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta
35
SMA N 2 BANGUTAPAN BANTUL
Glondong, Wirokerten, Banguntapan, Bantul
36
SMA N 1 KARANGMOJO GUNUNGKIDUL
Coyudan, Ngipak, Karangmojo, Gunungkidul
37
SMA N 1 SRANDAKAN BANTUL
Jl. Pandansimo Km. 01 Trimurti, Srandakan, Bantul
38
SMA N 1 BANGUNTAPAN BANTUL
Ngentak, Baturetno, Banguntapan, Bantul
39
SMA MUH 2 YOGYAKARTA
Jl. Kapas No. 7 Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta
40
SMK N 1 BANTUL
Jl. Parangtritis KM 11 Sabdodadi, Bantul
41
SMK N 4 YOGYAKARTA
Jl. Sidikan 60 Umbulharjo Yogyakarta
42
SMK N 1 KASIHAN BANTUL
Jl. PG. Madukismo, Bugisan, Bantul
43
SMK N 1 GODEAN SLEMAN
Kowanan, Sidoagung, Godean, Sleman
44
SMK N 1 NGAWEN GUNUNGKIDUL
Jono, Tancep, Ngawen, Gunungkidul
45
SMK N 1 SEDAYU BANTUL
Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul
46
SMK N 1 YOGYAKARTA
Jl. Kemetiran Kidul No. 35 Yogyakarta
47
SMK N 1 DLINGO BANTUL
48
SMK N 5 YOGYAKARTA
49 50
SMK N 1 PENGASIH KULONPROGO SMK N 1 SAPTOSARI GUNUNGKIDUL
Jl. Patuk - Dlingo Km 10, Kapingan, Temuwuh, Dlingo, Bantul Jl. Kenari No. 71 Muja-muju, Umbulharjo, Yogyakarta Jl. Kawijo 11 Pengasih, Pengasih, Kulon Progo Jl. Wonosari Panggang KM 25 Kepek, Saptosari, Gunungkidul
Mulai tahun 2016 nanti program fasilitasi bagi sekolah yang mengimplementasikan unggulan mutu akan lebih berperan pada penguatan lembaga/sekolah itu sendiri.
- 53 -
III.2.3.2. Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar Pelayanan pendidikan teknik terstandar dilaksanakan oleh BLPT yang merupakan UPTD Dinas Dikpora DIY dengan sasaran pendidikan teknik terstandar bagi siswa SMK, mahasiswa dan masyarakat. Data peserta didik yang dilayani BLPT seperti pada tabel berikut:
Tabel III.11 Data Peserta Didik Yang Dilayani BLPT Dinas Dikpora DIY No
Kegiatan
Jumlah Peserta Didik
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Seksi Sipil dan Furniture Peningkatan Kompetensi Siswa SMK Peningkatan Kompetensi Guru SMK Life Skill SLB Diklat Paket C Kejuruan Skill Contest Guru SMK Lomba Kompetensi Siswa SMK Diklat Reguler Diklat Non Reguler Mandiri Praktek Kerja Industri dengan Pembekalan Praktek Kerja Industri
108 56 80 15 19 37 10 32 -
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Seksi Mesin Peningkatan Kompetensi Siswa SMK Peningkatan Kompetensi Guru SMK Life Skill SLB Diklat Paket C Kejuruan Skill Contest Guru SMK Lomba Kompetensi Siswa SMK Diklat Reguler Diklat Non Reguler Mandiri Praktek Kerja Industri dengan Pembekalan Praktek Kerja Industri
180 10 20 45 237 38 25
1. 2.
Seksi Otomotif Peningkatan Kompetensi Siswa SMK Peningkatan Kompetensi Guru SMK
60 32 - 54 -
No
Kegiatan
Jumlah Peserta Didik
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Life Skill SLB Diklat Paket C Kejuruan Skill Contest Guru SMK Lomba Kompetensi Siswa SMK Diklat Reguler Diklat Non Reguler Mandiri Praktek Kerja Industri dengan Pembekalan Praktek Kerja Industri
90 38 20 38 105 192 3
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Seksi Elektro dan Informatika Peningkatan Kompetensi Siswa SMK Peningkatan Kompetensi Guru SMK Life Skill SLB Diklat Paket C Kejuruan Skill Contest Guru SMK Lomba Kompetensi Siswa SMK Diklat Reguler Diklat Non Reguler Mandiri Praktek Kerja Industri dengan Pembekalan Praktek Kerja Industri Jumlah Total
108 32 60 37 18 45 30 59 13 1.912
Untuk memenuhi target indikator kinerja tersebut, BLPT DIY telah melaksanakan diklat bagi SMK yang ada di wilayah DIY. Diklat diperuntukkan bagi siswa kelas X
dan
XI
kompetensi
dengan
bidang
Elektro
dan
Informatika, Teknik Permesinan, Teknik
Otomotif,
Sipil
dan
Furniture (Teknik Bangunan).
- 55 -
Diklat yang diselenggarakan sebagai berikut: 1. Elektro dan Informatika a.
Diklat Programmable Logic Controller (PLC)
b.
Diklat Instalasi Tenaga Listrik
c.
Diklat Elektropneumatik
d.
Diklat Audio Video
e.
Diklat Komputer
2. Teknik Permesinan a.
Bubut Konvensional
b.
Frais Konvensional
c.
Gerinda Datar dan Silinder
d.
Teknik Gerinda Alat Potong
e.
CNC Bubut TU-2A
f.
CNC Frais TU-3A
g.
Teknik Las Dasar
3. Teknik Otomotif a.
Diklat Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
4. Sipil dan Furniture a.
Diklat Pertukangan Kayu
b.
Diklat Konstruksi Bangunan Untuk membantu lulusan SMP yang tidak bisa melanjutkan ke
SMK atau siswa SMK yang putus sekolah, maka mulai tahun 2015, BLPT menyelenggarakan Program Paket C Kejuruan dengan jurusan yang dibuka adalah: a. Teknik Perkayuan b. Teknik Sepeda Motor dan c. Teknik Audio Video - 56 -
Program tersebut akan mendukung capaian target realisasi jumlah peserta didik yang mendapatkan layanan pendidik teknik terstandar. Rasio capaian target melebihi 100% yaitu sebesar 100,42% karena upaya BLPT
yang
telah
melakukan
kerjasama
dengan SMK yang
ada di DIY dan
sekitarnya, SLB dan
Perguruan
Tinggi se DIY dan
Jateng seperti
Vokasi UGM, SMK
Metro
Lampung,
Universitas
Sains
Al
Qur'an
Wonosobo,
Universitas Magistra
Kaltim, SMK N 2 Wewewa Barat Nusa Tenggara Timur serta pihak pihak terkait dan akan melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait serta penyelenggaraan Paket C Kejuruan.
III.2.4. Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter
Tolok ukur capaian sasaran Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter terdiri dari 4 indikator yaitu indikator: 1. Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS) 2. Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL) 3. Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda 4. Persentase
penguatan
organisasi
pemuda
dalam
pembinaan/
pemberdayaan pemuda
- 57 -
Tabel III.12 Target dan Realisasi Kinerja 2015 No
1 2 3
4
Indikator
Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS) Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL) Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pemberdayaan pemuda
Realisasi
% Realisasi
Target Akhir Renstra (2017)
13
11
115.38
13
84.62
Peringkat
0
0
0
0
100.00
12
Sentra
13
13
100
15
86.67
100
%
100
100
100
100
100.00
Capaian 2014
Satuan
Target
0
Peringkat
3
III.2.4.1. Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS) Capaian peringkat kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XIII tahun 2015 di Jawa Barat adalah peringkat 11, naik dua peringkat dari rencana target yaitu pada peringkat 13. Persentase rasio capaian Renstra tahun 2015 sebesar 115,38% dengan perhitungan rasio menggunakan rumus invert. Ketercapaian peringkat sehingga melebihi target peringkat yang telah ditetapkan tersebut disebabkan karena adanya perbaikan peringkat di klasemen umum dua tingkat lebih baik dibandingkan penyelenggaraan POPNAS tahun 2013 yang lalu. Perolehan emas jumlahnya sama dengan penyelenggaraan sebelumnya, sementara perak dan perunggu bertambah. Prestasi tersebut ditunjukkan para atlet muda, dengan penyumbang perolehan emas terbanyak dari cabang olahraga Atletik dengan 3 medali emas, disusul 2 emas dari panahan, dan 1 dari pencak silat. Jika dibandingkan dari pencapaian peringkat ke- 13 di POPNAS pada tahun 2013, maka peringkat tahun 2015 meningkat 2 peringkat dari peringkat tahun 2013. - 58 -
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)
Kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti 15 (lima belas) Cabang Olahraga dari 20 (dua puluh) cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu Angkat Besi, Atletik, Bola Voli (Putri), Voli Pasir, Dayung, Gulat, Judo, Karate, Panahan, Pencak Silat, Renang, Senam, Sepak Takraw (Putri), Tae Kwon Do dan Tinju. Untuk mendukung dan mempertahankan capaian tersebut maka regenerasi atlet-atlet muda diharapkan dapat berjalan dengan baik dan dilanjutkan proses pembinaan yang tepat dan sistematis untuk memperbaiki atau mempertahankan peringkat yang telah dicapai saat ini pada POPNAS XIV yang akan
diselenggarakan
pada tahun 2017. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Dikpora
DIY
melalui
UPTD Balai Pemuda dan Olahraga untuk meraih dan
mempertahankan
prestasi tersebut antara lain telah melakukan penyediaan sarana prasana olahraga, penyelenggaraan kompetisi dan pemusatan pelatihan bagi atlit pelajar berbakat serta pembinaan atlit-atlit profesional melalui KONI dan pengda/pengcab
yang
dilaksanakan
secara
terus
menerus
dan
berkesinambungan. Pemusatan pelatihan bagi pelajar di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) bertujuan untuk menjaring, membina dan mendidik secara intensif bagi atlet pelajar yang berbakat dalam cabang olahraga yang menjadi andalan Daerah Istimewa Yogyakarta. Torehan prestasi telah berhasil direalisasikan dalam berbagai even olahraga nasional. Salah satu yang mendukung prestasi olahraga dapat tercapai dengan baik adalah tersedianya atlet yang memiliki tekad kuat dan - 59 -
berlatih secara terus menerus tanpa mengenal lelah. Untuk itu meskipun sampai dengan saat ini prestasi atlet/kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta masih dibawah provinsi lain di Indonesia, namun upaya-upaya pembinaan dan pembibitan baik bagi atlet pelajar berbakat maupun atlet profesional tetap dilaksanakan salah satunya antara lain dengan peningkatan
penyediaan
sarana
prasarana
dan
sumber
daya
keolahragaan. Secara bertahap menerapkan sistem manajemen aset untuk pengelolaan aset-aset sarana olahraga. Selanjutnya di masa mendatang direncanakan akan didirikan SMK Olahraga yaitu sekolah yang berbasis olahraga untuk mencetak para juara yang dipersiapkan untuk tingkat
daerah,
mengesampingkan
nasional pendidikan
dan
internasional
akademik
sebagai
dengan
tidak
bekal
untuk
melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi sehingga atlet juga mempunyai prestasi akademik. Untuk itu Dinas Dikpora DIY telah menyelenggarakan pemusatan pusat pendidikan dan latihan untuk pembinaan bagi atlet-atlet berbakat seperti: 1. PPLP berlokasi di Sorowajan, Banguntapan, Bantul; 2. PPLM di UNY dan; 3. Klub-klub olahraga di setiap kabupaten/kota di DIY Pemeliharaan sarana dan prasarana serta pembinaan atlet dan pelatih selalu diupayakan oleh Pemerintah DIY melalui Dinas Dikpora DIY. Pembinaan bagi pemuda dan olahraga dilakukan juga dengan penyediaan fasilitas layanan untuk kegiatan pemuda dan sarana berlatih olahraga. Fasilitas layanan kegiatan olahraga dan kegiatan pemuda yang dikelola oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga tersedia sebanyak 6 (enam) unit disamping sarana yang disediakan/diselenggarakan oleh masyarakat atau pihak swasta. Sarana dan prasarana tersebut selalu ditingkatkan fasilitas dan kepengelolaannya dengan dana yang bersumber dari APBD maupun APBN. Tujuannya agar fasilitas untuk kegiatan pemuda - 60 -
dan olahraga dapat memenuhi standar yang diperlukan.
Kegiatan
pemeliharaan dan rehabilitasi sarana prasarana olahraga dan kegiatan pemuda selama tahun 2015 telah dilaksanakan dengan lancar sesuai sasaran
yang
telah
ditetapkanGedung/lapangan
olahraga
untuk
pembinaan pemuda dan latihan/berolahraga seperti pada tabel berikut: Tabel III. 13 Gedung/Lapangan Olahraga DIY No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Gedung/Lapangan Youth Centre Mandala Krida Pondok Pemuda Ambarbinangun GOR Sorowajan Amongraga Wana Bhaktiyasa
Alamat Jombor Mlati Sleman Jalan Kenari Umbulharjo Yogyakarta Ambarbinangun Kasihan Bantul Sorowajan Banguntapan Bantul Jalan Kenari Umbulharjo Yogyakarta Jalan Kenari Umbulharjo Yogyakarta
1. GOR Amongraga GOR
Amongraga dapat digunakan oleh masyarakat umum atau
instansi yang berminat untuk menyelenggarakan kegiatan, meliputi : Kegiatan Olahraga (Bola Voli, Basket, Bulutangkis, Futsal dll)
minimal tingkat wilayah dan diutamakan tingkat nasional maupun internasional. Try Out atau kegiatan insidental lain selama masih memungkinkan.
- 61 -
Fasilitas yang tersedia: Ruangan Hall Utama Ruang VIP Lampu Penerangan PLN dan Genzet Sound System Ruang Panitia/Sekretariat Ruang Ganti 8 Toilet (masing - masing 4 WC) Mushola Ruang Press Conference (Konferensi Pers)
2. GOR Sorowajan Gelanggang Pemuda Sorowajan ( Gelanggang Olahraga ), terletak di Sorowajan, Banguntapan, Bantul dengan fasilitas yang dimiliki meliputi: Lapangan Bulutangkis indoor 3 lintasan Lapangan ini juga bisa digunakan untuk Volly, Basket dan Futsal. Lapangan Tennis 3 lintasan. GOR Sorowajan juga dilengkapi dengan ruang kantor, kantin, ruang ganti, dapur, gudang dan 4 buah MCK.
3. Mandala Krida Kompleks Mandala Krida digunakan untuk kegiatan olahraga, seperti: Pertandingan Sepak Bola, Sepatu Roda, Balap Motor, Atletik dan sebagainya. Kegiatan non olahraga seperti : Pameran, Bazar, Pentas Musik dan Upacara, dengan fasilitas meliputi:
Ruang transit tamu VIP
Ruang ganti pakaian atau tempat istirahat atlet dilengkapi dengan MCK - 62 -
Ruang wasit / yuri / panitia penyelenggara
Mushola
Gudang
MCK umum
a. Bangunan Tribun Tertutup: Tribun yang ada saat ini berada di sayap barat, dapat
menampung 5.000 orang penonton.Fasilitas yang ada pada Tribun tertutup antara lain : Tempat duduk terbuat dari papan dilapisi dengan busa, MCK ( 3 Unit ), Ruang kaca. Setelah renovasi Mandala Krida nantinya kapasitas tribun
tertutup menjadi 10.000 orang penonton karena tribun penonton di sayap timur juga menjadi tribun tertutup.
b. Bangunan Tribun Terbuka Tribun ini dapat menampung 20.000 orang penonton.Fasilitas
yang ada pada tribun terbuka antara lain : Tempat duduk terbuat dari beton, dan MCK ( 4 Unit ). - 63 -
c. Lapangan Stadion Lapangan sepakbola, lintasan lari, dan lapangan lompat jauh.
d. Halaman Parkir Halaman parkir yang cukup luas ini biasa digunakan untuk
kegiatan gokart, pentas musik, latihan stir mobil, balap motor, dsb. Di halaman ini juga tersedia fasilitas lapangan basket. e. Lapangan Voli Pasir Lapangan voli pasir ini ada 2 unit, terletak di sebelah selatan bangunan utama. f. Bangunan Sekretariat, terdiri dari: Ruang rapat Ruang sekretariat Ruang tidur 2 unit Dapur Mushola Garasi Ruang Tamu MCK
Sampai dengan tahun 2015 ini, lapangan olahraga Mandala Krida masih dalam proses pembangunan rehabilitasi total untuk memenuhi kebutuhan kegiatan.
III.2.4.2. Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL)
Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (POPWIL) merupakan seleksi cabang olahraga sebagai seleksi mengikuti POPNAS yang diselenggarakan dua tahun sekali. POPWIL V dilaksanakan pada tahun 2016 di Yogyakarta
- 64 -
pada bulan Oktober. Sehingga target dan capaian peringkat kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta pada POPWIL tahun 2015 adalah 0. Untuk mempersiapkan kontingen POPWIL V tersebut, Dinas Dikpora DIY melalui BPO telah melakukan seleksi rekrutmen atlet pelajar potensial dalam rangka program pembentukan tim POPWIL DIY sekaligus calon atlet yang akan dibina pada program Pembinaan Atlet Berbakat (PAB). PAB dilaksanakan sebagai wadah pembibitan atlet pelajar berbakat dalam waktu jangka panjang. Pelaksanaan seleksi diikuti oleh 837 atlet yang ada di DIY.
III.2.4.3. Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda Pemuda menjadi bagian pembinaan yang harus dikelola dengan tepat, karena pemuda adalah penduduk usia produktif yang memiliki kreativitas dan semangat yang tinggi dalam segala tindakan, maka harus diarahkan secara positif. Pembentukan sentra-sentra pemuda sebagai ajang peningkatan kreativitas sangat tepat sebagai tempat naungan kreativitas pemuda, khususnya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakata baik yang begerak di bidang ekonomi, bisnis maupun seni budaya. Yogyakarta telah memiliki beragam industri kreatif dan banyak dikelola oleh wirausaha berusia muda dan sekaligus merupakan gudang sumber daya manusia produktif. Dengan demikian untuk mencapai target pembangunan seperti yang telah ditetapkan dalam Renstra Disdikpora DIY diperlukan komitmen untuk meningkatkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan bagi pemuda. Upaya tersebut dilaksanakan melalui pembinaan sentra-sentra pemuda seperti pada daftar di bawah ini.
- 65 -
Tabel III.14 Daftar Sentra Pemuda No
1.
Nama Organisasi
Kader Pengembangan Moral dan Etika Pemuda Indonesia (Forum KAPMEPI)
Tujuan/Usaha
Keanggotaan
Training leadership Respati Training Kewirausahaan KUPP Di sleman Training Kewirausahaan di bantul Training Kewirausahaan di Lendah KP Training Moral dan Etika Pemuda Indonesia Pelajar Training Penyuluhan Pergaulan Bebas Di gunungkidul Training TANASDA Training HI dan ESQ
Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) Sentra Kewirausahaan Pemuda (SKP) Forum SP-3 serta kelompok atau lembaga kewirausahaan pemuda lainnya yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
2.
3.
Forum Pemuda Produktif (FPP)
Kapal Pemuda Nusantara (KPN)
Keterangan
Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran KT II/23 Yogyakarta
Menghimpun pemuda pelaku wirausaha. Memfasilitasi anggota FPP untuk dapat mandiri dan berkembang. Memfasilitasi untuk perluasan dan pengembangan jaringan usaha bagi anggota FPP
Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran KT II/23 Yogyakarta
Dunia maritim sebagai pusat sumberdaya alam yang melimpah, seperti kekayaan mineral maupun kekayaan hewani maupun nabati yang terdapat di laut yang merupakan sumber nutrisi dan gizi. Laut sebagai sarana penghubung serta sarana komunikasi (Sea Line of Communication/ SLoC) antara masyarakat satu pulau dengan masyarakat pulau lain, sehingga laut merupakan sarana pemersatu bangsa. Industri dan jasa maritim (INJASMAR) merupakan bagian yang tak kalah pentingnya yang selama ini potensi tersebut hampir belum terjamah. Dinamika Kelompok. Membangun karakter dan jati diri bangsa. Wawasan kebangsaan dan bela Negara. Seminar dan dialog kepemudaan. Kewirausahaan pemuda berbasis kelautan penting untuk dikembangkan dan dijadikan alternatif lapangan usaha yang menjajikan bagi generasi muda. Pentas budaya dan atraksi wisata. Bakti sosial bersih desa kawasan pesisir. Wisata situs sejarah (Fort Rotterdam Makassar, Istana Raja Goa Makassar, Istana Mini Banda Naira, Benteng Belgica Banda Naira, Rumah Pengasingan Bung Hatta Banda Naira). Potensi wisata bahari yang terbesar di seluruh Indonesia, khususnya bagian
Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran KT II/23 Yogyakarta
- 66 -
No
Nama Organisasi
Tujuan/Usaha
Keanggotaan
Keterangan
Dalam perannya, sejak didirikan pada 23 Oktober 1976, PPI DIY selai melaksanakan tugas-tugas
Pertengahan tahun 2010 telah menjajaki kemungkinan pengembang an usaha yang bekerjasama dengan para pemuda lokal di daerah Gunungkidul untuk mengembang kan kegiatan Ekowisata.Da lam kemitraan ini PCMI menjadi tim konsultan dan sekaligus merancang pemasaran Di awal tahun 2010, PCMI bekerjasama dengan wirausahawa n lokal menggelar workshop kewirausahaa n bersama Firmansyah, pendiri usaha Waralaba Telakerzz dan Cokro Tela Cake. Alamat: Komplek BPO, nDalem Ngadiwinata n, Suryoputran, KT II/23 Yogyakarta Krapyak Kulon RT 11 No. 363, Panggungharjo Sewon Bantul
timur yang masih menunggu investor untuk pengembangan lebih lanjut.
4.
5.
Purna Cakra Muda Indonesia (PCMI)
Purna Paskibraka Indonesia (PPI)
Pelatihan wirausaha, Workshop Bakti sosial Program pertukaran negara
Seleksi Paskibraka dan Gladian Sentra Paskibraka. Diklat kepemiminan tiap tahun. Seminar-seminar dan loka karya
pemuda
antar
- 67 -
No
Nama Organisasi
Tujuan/Usaha
wawasan kebangsaan setiap 6 bulan. Kajian rutin keagamaan setiap bulan. Lomba Baris-berbaris se-DIY setiap tahun yang diikuti 3500 siswa SMP dan SMA. Pembentukan PASGANA (Paskibraka Siaga Bencana) sejak tahun 2006 pasca gempa DIY-Jateng. Out Bond Trainer. Menyelenggarakan Bedah Skep PBB TNI No. 611/1985. Bakti Sosial dan Donor Darah. Sarasehan dan gelar budaya.
Keanggotaan
Keterangan
insidental upacara hari besar kenegaraan baik sebagai petugas maupun pembina juga mengadakan kegiatan pengembangan diri anggota secara kontinyu.
Syarat Keanggotaan :
6.
7.
8.
Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI)
Jambore Pemuda Indonesia & Bakti Pemuda Antar Provinsi tingkat provinsi/daerah
Ijasah Minimal SMA/SMU sedrajat Pemuda Umur 18-25 thn Belum Nikah Mempunyai skill Senang Berorganisasi Berdominisi di DIY
Program Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (SP-3)
Forum Pelopor
Pemuda
Kewirausahaan. Pendidikan. Teknologi Tepat Guna. Senibudaya dan Pariwisata. Kebaharian dan Kelautan.
Sebagai wadah komunikasi, Pengembangan Kepeloporan Pemuda bagi calon Pemuda Pelopor dan alumni dan Pemuda Pelopor demi kemajuan Pembangunan Nasional.
Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran KT II/23 Yogyakarta
Urgensi Program SP-3 di tengah-tengah masyarakat Indonesia, setidaknya terkait dengan dua permasalahan, yaitu : 1.Kemiskinan di pedesaan. 2.Kemandirian dan daya saing pemuda. Alamat: Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran KT II/23 Yogyakarta Komplek BPO, nDalem Ngadiwinatan, Suryoputran KT II/23 Yogyakarta
- 68 -
No
Nama Organisasi
Tujuan/Usaha
Keanggotaan
9
Mina Sentosa
Pemeliharaan ikan
10
Evia Craft
Produksi/pembuatan souvenir dan kerajinan tangan
11
KorporaDesa
Ternak Ayam Kampung
12
Komunitas Riset RekayasaTeknologi & Pengabdian Masyarakat Pucung
Teknologi Gelombang KetahananPangan
13
SLENK
Pertunjukan kebudayaan
Keterangan Wonosari Gunungkidul Pleret, Bantul
Godean, Sleman Nano
untuk
Pucung, Imogiri, Bantul
Pemusatan pelatihan kebudayaan tradisional bagi generasi muda dan pentas pentas pertunjukkan seni dan budaya
Catur Tunggal Depok Sleman
Dalam diri generasi muda harus selalu dan secara terus menerus ditanamkan jiwa enterpreunership supaya mampu memiliki kompetensi dan memiliki daya saing tinggi dan kuat. Di masa mendatang generasi muda harus dapat mandiri dalam mengarungi dan meneruskan dunia kehidupan yang penuh tantangan. Pemuda yang kreatif, mandiri dan penuh inisiatif diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dah bahkan bisa menyerap tenaga kerja disekitarnya. Untuk itu pemberian bekal kemandirian dan jiwa kewirausahaan menjadi bagian dalam pembinaan generasi muda. Perlu juga di dalam jiwa generasi muda ditanamkan pula rasa kebangsaan, kejujuran, dan akhlak yang mulia. Pembinaan tersebut dilakukan melalui pemberdayaan sentra-sentra pemuda yang sampai dengan tahun 2015 ini telah dapat direalisasikan sebanyak 13 sentra pemberdayaan pemuda dari target 13 sentra. Sentra pemberdayaan pemuda merupakan tempat untuk meningkatkan pengembangan diri bagi pemuda dan sebagai tempat penyaluran tindakan/kegiatan positif.
- 69 -
III.2.4.4. Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/ pemberdayaan pemuda Capaian indikator kinerja ini adalah 100% dari target 100%, yaitu pada pembinaan organisasi pemuda yang ada di DIY sejumlah 39 organisasi seperti pada tabel berikut: Tabel III.15 Daftar Organisasi Pemuda NO
NAMA ORGANISASI
ALAMAT
1
DPD AMPI
Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
2
DPD Pemuda Islam
3
DPD KMI
4
DPD OPI
5
DPD Gema KOSGORO
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jalan Sawojajar No. 19 Pringgolayan Dagag Condongcatur Sleman Jalan Sawojajar No. 19 Pringgolayan Dagag Condongcatur Sleman Jalan Sawojajar No. 19 Pringgolayan Dagag Condongcatur Sleman Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
DPD Pemuda Demokrat Sapen, Yogyakarta Indonesia DPD Foskoma MKGR Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta Jalan Tentara Rakyat Mataram Badran DPW GMPI Yogyakarta Jalan Gedoang Kuning No. 130 B DPW Pemuda Muhammadiyah Rejowinangun Kotagede Yogyakarta DPD Ikatan Mahasiswa Jalan Gedong Kuning No. 130 B Rejowinangun Muhammadiyah (IMM) Kotagede Yogyakarta PW Ikatan Pelajar Jalan Gedong Kuning No. 130 B Rejowinangun Muhammadiyah Kotagede Yogyakarta PW Nasyiatul Aisyiah
Jalan Gedong Kuning No. 130 B Rejowinangun Kotagede Yogyakarta
PW Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) DIY PW Ikatan Pelajar NUI (IPNU) DIY
Jalan HOS Cokroaminoto Gg. Ngadimulyo Yogyakarta Jalan HOS Cokroaminoto Gg. Ngadimulyo Yogyakarta
DPHD PPM
Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta - 70 -
NO
NAMA ORGANISASI
ALAMAT
16
PD XII GM FKKPI
17
PW GP Ansor DIY
18
PW Fatayat NU DIY
19
DPD GAMKI
Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta Jalan HOS Cokroaminoto Gg. Ngadimulyo Yogyakarta Jalan HOS Cokroaminoto Gg. Ngadimulyo Yogyakarta Jalan Laksda Adisucipto Ambarukmo No. 377 Caturtunggal Depok Sleman
20
Depidar Wirakarya Indonesia
Jalan Rotowijayan No. 1 Yogyakarta
21
DPW Pemuda Pancasila
Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
22
KOMDA Pemuda Katholik DIY
-
23
PC HMI
-
24
DPW PPMI
Kantor BPO DIY
25
Gema MKGR
Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
26
MAPANCAS
Komplek UIN Yogyakarta
27
HIPMI DIY
Jalan Alun-Alun Utara No. 1 Yogyakarta
28
DPD BM Kosgoro 1953
Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
29
DPD HIMA Kosgoro 1953
Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
30
DEPIDAR FOKUSMAKER
Jalan Rotowijayan No. 1 Yogyakarta
31
PC PMII
Jalan MT Haryono 40-42 Yogyakarta
32
SATMA Pemuda Pancasila
Jalan Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta
33
DPD Gerakan Pemuda Sehat
Perum Timoho Regency A3 Yogyakarta
34
BPC GMKI
Wisma Immanuel, Samirono Baru No. 54 Caturtunggal Depok Sleman
36
Generasi Muda Gabungan Karya Rakyat Indonesia (GMGAKARI) IPS Pagar Nusa DIY Jalan MT Haryono 40-42 Yogyakarta
37
Karang Taruna DIY
Perum Timoho Regency A3 Yogyakarta
38
Purna Paskibraka Indonesia (PPI)
BPO DIY
39
Garda Bangsa DIY
Jalan Sukonandi No. 10 Yogyakarta
35
- 71 -
Pembinaan dan pengembangan peningkatan partisipasi pemuda dalam organisasi kepemudaan dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan
dasar
kepemimpinan
bagi
pemuda. Pembinaan mental generasi muda juga dilakukan antara lain
melalui
pelaksanaan
Lomba
Baris Berbaris (LBB), seleksi dan pembinaan anggota PASKIBRAKA, seleksi dan pembinaan Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3). Peran aktif dan motivasi organisasi pemuda yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menambah wawasan dalam memperkuat keutuhan dan kelangsungan organisasi menjadi daya dukung kuat pada capaian target indikator kinerja ini.
III.2.5. Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda Tolok ukur capaian sasaran Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda, terdiri dari 1 indikator yaitu indikator: 1. Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembangkan kewirausahaan Tabel III.16 Target dan Realisasi Kinerja 2015 No
1
Indikator
Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda
Capaian 2014
345
Satuan
kelompok
Target
Realisasi
% Realisasi
Target Akhir Renstra (2017)
365
365
100
405
- 72 -
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)
90,12
Target indikator kinerja setiap tahun meningkat, berturut turut dari 325 kelompok pada tahun 2013 menjadi 345 kelompok pada tahun 2014 dan tahun 2015 sebanyak 365 kelompok.Target tahun 2015 dapat terealisasi sebanyak 365 kelompok atau mencapai 100%. Salah satu penunjang capaian realisasi indikator kinerja tersebut karena pembinaan yang dilakukan secara terus menerus melalui bidang kepeloporan yang dikelola oleh Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Dinas Dikpora DIY meliputi pendidikan; pembekalan kewirausahaan; pelatihan penerapan teknologi tepat guna; senibudaya dan pariwisata barbasis budaya lokal; kebaharian dan kelautan yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Peserta pelatihan/diklat/magang adalah seluruh pemuda yang akan dan telah melakukan kegiatan wirausaha yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain tersebut di atas juga didukung dengan motivasi pemuda/masyarakat itu sendiri untuk menciptakan lapangan usaha atau pekerjaan agar dapat mencukupi kebutuhan sendiri maupun lingkungannya. Sedangkan Hambatan yang ada di diri pemuda dan atau masyarakat pada umumnya adalah: 1. kemampuan dan bakat berwirausaha setiap pemuda/masyarakat tidak sama 2. kurangnya rasa percaya diri sehinga dalam merintis/melaksanakan usaha
tidak
gigih
yang
mengakibatkan
kegagalan
dalam
berwirausaha. Salah satu penunjang capaian realisasi indikator kinerja tersebut karena pembinaan yang dilakukan secara terus menerus melalui bidang kepeloporan yang dikelola oleh UPTD Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Dinas Dikpora DIY meliputi pendidikan; pembekalan kewirausahaan; pelatihan penerapan teknologi tepat guna; senibudaya dan pariwisata barbasis budaya lokal; kebaharian dan kelautan yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Peserta pelatihan/diklat/magang adalah seluruh - 73 -
pemuda yang akan dan telah melakukan kegiatan wirausaha yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Peningkatan jiwa kewirausahaan bagi kelompok wirausaha muda dilakukan dalam bentuk pendidikan dan latihan seperti Pelatihan Keterampilan Pemuda dengan sasaran peserta diutamakan bagi pemuda yang putus sekolah. Adapun kelompok wirausaha
tersebut
tersebar
di
berbagai
wilayah
di
setiap
kabupaten/kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai berikut:
Tabel III.17 Data Sebaran Kelompok Wirausaha Muda di DIY No 1. 2. 3. 4. 5.
Kabupaten/Kota
Sasaran Jumlah Kelompok Wirausaha Muda
Bantul Yogyakarta Sleman Gunungkidul Kulon Progo Jumlah
99 50 83 33 100 365
Dari sekian kelompok wirausaha muda yang telah dibina dan difasilitasi tersebut telah dapat menghasilkan wirausaha muda yang berbakat dan berprestasi sehingga mampu meningkatkan kualitas hidupnya dan berimbas kepada masyarakat sekitarnya. Beberapa wirausaha muda dan kelompok wirausaha muda yang telah berhasil dan dapat menunjukkan prestasinya adalah sebagai berikut: 1. Budidaya Lele, beralamat di Pedusan Argosari Sedayu Bantul dibina sejak tahun 2013, telah dapat menghasilkan omset penjualan dan pendapatan di atas UMR DIY; 2. Julijan (Budidaya Lele), beralamat di Sedayu Bantul yang telah dapat mengubah profesi dirinya dari seorang satpam pada sebuah kantor
- 74 -
menjadi pengusaha budidaya lele dengan penghasilan di atas UMR DIY; 3. Evi Sakuntala, beralamat di Jalan Monjali Sleman, pengusaha industry garmen yang berhasil meningkatkan omsetnya dengan melakukan ekspor ke berbagai negara yang semula hanya penjahit rumahan.
III.2.6. Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya Tolok ukur capaian sasaran Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya, terdiri dari 1 indikator yaitu indikator: 1. Persentase kinerja pemerataan mutu pendidikan Tabel III.18 Target dan Realisasi Kinerja 2015 No
1
Indikator
Persentase kinerja peningkatan mutu pendidikan
Capaian 2014
Satuan
Target
Realisasi
83,13
%
74,71
82,15
% Realisasi
Target Akhir Renstra (2017)
Capaian s/d 2015 terhadap 2017 (%)
109,96
75
109,53
Peningkatan capaian realisasi indikator Persentase Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan dicapai melalui upaya-upaya yang telah dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan yang merata pada semua jenjang. Salah satu upaya tersebut adalah dengan penjaminan mutu pendidikan yang lebih ditekankan pada pemahaman akan mutu sekolah dan audit bagi para pengelola layanan pendidikan di sekolah/madrasah. Pemahaman tersebut disampaikan melalui sosialisasi, workshop, fasilitasi forum PUS, fasilitasi forum BMPS. Dalam rangka mengupayakan peningkatan mutu pendidikan yang - 75 -
merata pada semua jenjang secara terus menerus perlu penyediaan tenaga kependidikan yang terlatih dan memiliki kompetensi yang berstandar yaitu dengan tersedianya guru bersertifikasi. Guru, siswa dan masyarakat dapat mencari ilmu maupun informasi seluas-luasnya melalui media konvensional atau teknologi informasi yang telah disediakan oleh BTKP Dinas Dikpora DIY dengan memproduksi media pembelajaran pendidikan berbasis TI (produksi video dan animasi pembelajaran). Warga sekolah juga diwajibkan memanfaatkan internet berupa layanan siaran radio streaming pendidikan; media pembelajaran secara online dengan laman jogjabelajar.org sedangkan untuk informasi pendidikan dengan laman www.pendidikan-diy.go.id. Pemberian penghargaan prestasi di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga juga diharapkan dapat menjadi salah satu pemicu bagi para pelajar, atlit, pemuda, dan lembaga pemuda untuk berkarya, berjuang dan berusaha sesuai bidang dan kompetensinya masingmasing dengan lebih giat dan semangat untuk menghasilkan prestasi yang membanggakan bagi sekolah, masyarakat, pemerintah daerah dan negara. Berbagai prestasi telah diraih baik di tingkat daerah, nasional dan internasional oleh para pelajar, mahasiswa dan pemuda yang ada di DIY. Penyampaian penghargaan tersebut dapat digunakan sebagai penunjuk
bahwa terjadi peningkatan prestasi dan jumlah peraih
prestasi karena ketersediaan SDM, fasilitas dan sarana prasarana bagi pelajar, atlet, pemuda dan masyarakat di DIY. Capaian realisasi indikator tersebut didukung oleh persentase Kinerja Pemerataan dan Perluasan Pendidikan Dasar dan Kinerja Pemerataan dan Perluasan Pendidikan Menengah. Realisasi capaian indikator selain didukung dengan program dan kegiatan di atas juga didukung dengan peningkatan kualitas dan kompetensi guru, sarana - 76 -
prasarana dan metode pembelajaran secara merata. Upaya untuk mempertahankan kelangsungan siswa dalam belajar atau bersekolah juga dilaksanakan, yaitu dengan pelaksanaan kegiatan antara lain: 1. Bantuan biaya operasional sekolah yang berasal dari BOS Nasional maupun BOS Daerah 2. Bantuan pembangunan sarana prasarana 3. Penyediaan beasiswa prestasi 4. Penyelenggaraan Paket B setera SMP/MTs 5. Pengembangan mutu SMP 6. Penyediaan kartu cerdas jenjang Dikdas 7. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMA/SMK 8. Penyediaan Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu 9. Pengembangan Kewirausahaan SMK 10. Penyediaan Kartu Cerdas Jenjang Sekolah Menengah 11. Jaminan Pendidikan bagi Siswa Miskin 12.Peningkatan kualitas mutu pelayanan pendidikan pada semua jenjang 13.Peningkatan Aksebilitas Pendidikan Tinggi, denganmengupayakan suasana yang kondusif bagi mahasiswa baik dari dalam maupun luar provinsi
ataupun dari luar negeri yang menuntut ilmu pada
Perguruan Tinggi di Yogyakarta 14.Peningkatan layanan kinerja pelayanan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus. Kesulitan akses pelayanan pendidikan bagi anak usia sekolah penyandang ketunaan menjadi salah satu indikator masih terdapat anak usia sekolah yang berkebutuhan khusus tidak dapat bersekolah. Sosialisasi pelayanan pendidikan berkebutuhan khusus kepada orang tua dan masyarakat yang memiliki anggota keluarga penyandang ketunaan masih perlu dilakukan secara terus menerus. Para penyandang - 77 -
ketunaan harus dapat bersekolah baik di SLB maupun sekolah inklusi yang terdekat dengan tempat tinggal mereka. Masyarakat yang memiliki kepedulian akan kemandirian anak berkebutuhan khusus telah mendirikan SLB swasta ditambah dengan penegerian SLB swasta yang memenuhi kriteria oleh Pemerintah DIY.
Dukungan terhadap
pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus selalu ditingkatkan secara bertahap yaitu berupa fasilitasi dan penambahan sekolah inklusi. Diselenggarakannya sekolah inklusi bertujuan agar tempat layanan pendidikan bagi calon didik/siswa difabel lebih mendekat dan mudah dijangkau. Dari upaya-upaya yang telah dilakukan itu diharapkan dapat memberikan kemudahan akses layanan pendidikan luar biasa bagi masyarakat yang membutuhkan. Pembangunan, pemeliharaan dan penyediaan sarana prasarana pada SLB merupakan upaya penyiapan fasilitas bagi siswa penyandang ketunaan dalam rangka mempermudah akses dan pelayanan pendidikan luar biasa. Pendidikan
secara
inklusi
merupakan
pendekatan
yang
menjamin semua anak memperoleh pendidikan dan pemeliharaan yang berkualitas di dalam pendidikan. Baik di komunitas tempat tinggalnya sebagai bagian dari perkembangan diri anak, maupun di lingkungan sekolah, mulai dari program pra sekolah, pendidikan dasar dan menengah, sampai perguruan tinggi. Pendidikan secara inklusi ini penting ditekankan, mengingat masih banyak anak-anak yang belum diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan, bahkan mengalami penolakan ketika akan menimba ilmu di sekolah umum yang bersifat eksklusif. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga telah melakukan usaha-usaha pencitraan positif bagi penyandang difabel, misalnya memperluas akses pendidikan,
memfasilitasi
pertunjukkan
bakat
minat,
sampai
memperbanyak akses fasilitas sosial yang memudahkan difabel - 78 -
beraktifitas. Untuk lebih memberikan kemudahan dalam mengakses pendidikan bagi masyarakat penyandang difabel Pemerintah DIY telah melakukan “Pencanangan Yogyakarta Kota Inklusi” pada tahun 2014 yang lalu. Tindak lanjutnya adalah pembentukan Forum Pendidikan Inklusi dari Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi (SPPI) dan para Guru Pembina Khusus (GPK), dengan maksud untuk membantu memecahkan permasalahan dalam proses belajar mengajar di sekolah inklusi. Persentase kinerja peningkatan mutu pendidikan sejak tahun 2013 selalu meningkat yaitu dari 79,32% kemudian naik menjadi 83,13% pada tahun 2014 86.00
2015.5
84.00
83.13
dapat
2014.5
83.00 82.00
2014
2014
81.00 80.00
dan tahun 2015
84.62 2015 2015
85.00
2013.5
79.32
79.00
2013
2013
78.00
mencapai
Persentase kinerja peningkatan mutu pendidikan
Tahun
82,15%. Peningkatan capaian
realisasi
indikator
kinerja
2012.5
77.00 76.00
2012
1
2
3
tersebut di atas
diperoleh dengan upaya-upaya yang bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan yang merata pada semua jenjang. Salah satu upaya tersebut adalah dengan penjaminan mutu pendidikan yang lebih ditekankan pada pemahaman akan mutu sekolah dan audit bagi para pengelola layanan pendidikan di sekolah/madrasah. Pemahaman tersebut disampaikan melalui sosialisasi, workshop, fasilitasi forum PUS, fasilitasi forum BMPS terhadap dokumen peningkatan mutu sekolah. Hasil yang diharapkan adalah adanya peningkatan mutu layanan pendidikan. Dalam rangka mengupayakan peningkatan mutu pendidikan pada semua jejang secara terus menerus perlu penyediaan tenaga kependidikan yang terlatih dan memiliki kompetensi yang berstandar - 79 -
yaitu dengan tersedianya guru
bersertifikasi. Guru, siswa dan
masyarakat dapat mencari sumber ilmu seluas-luasnya melalui media konvensional atau teknologi informasi yang telah disediakan oleh UPTD BTKP Dinas Dikpora DIY dengan memproduksi media pembelajaran pendidikan berbasis TI (produksi video dan animasi pembelajaran). Warga sekolah juga diwajibkan memanfaatkan internet berupa layanan siaran radio streaming pendidikan; media pembelajaran secara online dengan laman jogjabelajar.org sedangkan untuk informasi pendidikan dengan
laman
www.pendidikan-diy.go.id.
Untuk
memperkaya
pengalaman dan memberikan wawasan bagi anak-anak pelajar SMP secara sampel, maka sejak tahun 2014 bekerjasama dengan Universitas di DIY telah dilaksanakan kegiatan Profesor Goes to School ke 5 SMP yang ditunjuk dan tahun 2015 sebanyak 10 SMP. Pemberian penghargaan prestasi di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga diharapkan dapat menjadi salah satu pemicu bagi para pelajar, atlit, pemuda, dan lembaga pemuda untuk berkarya, berjuang dan berusaha sesuai bidang dan kompetensinya masingmasing. Sehingga mampu memotivasi bagi pemuda dan pelajar agar lebih
giat
dan
semangat
untuk
menghasilkan
prestasi
yang
membanggakan bagi sekolah, masyarakat, pemerintah daerah dan negara. Berbagai prestasi telah diraih baik di tingkat daerah, nasional dan internasional oleh para pelajar, mahasiswa dan pemuda yang ada di DIY. Jumlah penerima penghargaan tahun 2015 sebanyak 417 orang yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi dan jumlah peraih prestasi karena ketersediaan SDM, fasilitas dan sarana prasarana bagi pelajar, atlet, pemuda dan masyarakat di DIY untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki. Capaian realisasi persentase kinerja peningkatan mutu pendidikan didukung oleh capaian per jenjang seperti berikut: - 80 -
a. Kinerja Pemerataan SD Tabel III.19 Kinerja Pemerataan SD INDIKATOR
No.
1
KINERJA PEMERATAAN SD
AMK SD
RASIO SISWA PER SEK
RASIO SISWA PER KLS
RASIO KELAS PER RUANG KLS
3
4
5
6
7
Kabupaten /Kota
APM SD
2
RASIO SISWA PER KLS
RASIO KELAS PER RUANG KLS
JUMLAH
0.1
0.1
0.1
1.0
10
11
12
13
APM SD
AMK SD
RASIO SISWA PER SEK
0.4
0.3
8
9
1
Bantul
94.03
72.03
201.62
23.63
0.99
37.61
21.61
8.40
5.91
9.90
83.43
2
Sleman
103.20
51.14
176.74
24.27
1.01
40.00
15.34
7.36
6.07
9.93
78.70
3
Gunungkidul
82.12
52.51
102.66
16.30
1.02
32.85
15.75
4.28
4.07
9.77
66.73
4
Kulon Progo
90.72
48.57
99.44
16.09
1.01
36.29
14.57
4.14
4.02
9.94
68.96
5
Yogyakarta
121.09
64.38
262.41
25.99
1.01
40.00
19.32
10.00
6.50
9.93
85.74
Rata-rata
96.71
57.03
154
21
1.01
38.69
17.11
6.43
5.29
9.93
77.45
b. Kinerja pemerataan SMP Tabel III.20 Kinerja Pemerataan SMP INDIKATOR
No.
(1)
Kabupaten/Kota
(2)
APM SMP
(3)
AM SMP
(4)
RASIO SISWA PER SEK
(5)
KINERJA PEMERATAAN SMP
RASIO SISWA PER KLS
(6)
RASIO KELAS PER RUANG KLS
AM SMP
RASIO SISWA PER SEK
0.4
0.3
0.1 (10)
RASIO KELAS PER RUANG KLS
JUMLAH
0.1
0.1
1.0
(11)
(12)
(13)
RASIO SISWA PER KLS
(8)
(9)
1
Bantul
79.62
113.82
346.88
27.95
0.99
31.85
30.00
9.64
6.99
9.86
88.33
2
Sleman
83.96
110.78
335.93
30.05
0.98
33.59
30.00
9.33
7.51
9.77
90.19
3
Gunungkidul
80.77
114.56
215.57
26.55
0.97
32.31
30.00
5.99
6.64
9.72
84.66
4
Kulon Progo
77.89
108.05
227.87
26.55
0.94
31.15
30.00
6.33
6.64
9.35
83.47
5
Yogyakarta
107.13
116.10
385.95
30.86
0.98
40.00
30.00
10.00
7.71
9.76
97.47
Rata-rata
84.34
112.72
296
0.97
33.74
30.00
8.22
7.12
9.72
88.80
28
(7)
APM SMP
- 81 -
c. Kinerja pemerataan SM Tabel III.21 Kinerja Pemerataan SM INDIKATOR Kabupaten /Kota
No.
1
APK SM
2
3
RASIO SISWA PER SEK
AM SM
4
KINERJA PEMERATAAN SM
RASIO SISWA PER KLS
5
RASIO KELAS PER RUANG KLS
APK SM
AM SM
RASIO SISWA PER SEK
RASIO SISWA PER KLS
RASIO KELAS PER RUANG KLS
JUMLAH
0.4
0.3
0.1
0.1
0.1
1.0 13
6
7
10
11
12
1
Bantul
65.64
118.04
342.77
25.16
1.08
26.26
8
30.00
9
7.14
6.29
9.29
78.98
2
Sleman
58.99
109.18
317.25
26.09
0.99
23.60
30.00
6.61
6.52
9.94
76.67
3
Gunungkidul
53.69
106.30
322.17
28.01
1.08
21.48
30.00
6.71
7.00
9.24
74.44
4
Kulon Progo
64.71
124.88
303.95
24.42
1.07
25.88
30.00
6.33
6.11
9.31
77.63
5
Yogyakarta
87.49
198.52
450.11
27.70
1.08
34.99
30.00
9.38
6.93
9.23
90.53
Rata-rata
65.24
126.48
347
26
1.06
26.09
30.00
7.24
6.59
9.47
79.38
d. Kinerja Mutu SD Tabel III.22 Kinerja Mutu SD INDIKATOR
No.
Kabupaten /Kota
%Guru Layak
3
Angka Lulusan
%RKb
% Perpus
6
KINERJA MUTU SD
Angka Putus Sekolah
7
Angka Mengu lang
8
% Guru Layak
Angka Lulusan
%RKb
% Perpus
Angka Putus Sekolah
Angka Mengu lang
Jumlah
0.4
0.2
0.1
0.2
0.05
0.05
1.0
9
10
13
1
2
4
5
11
12
14
15
1
Bantul
87.81
100.89
81.00
95.14
0.02
1.54
35.13
20.00
8.10
19.03
0.00
0.08
82.18
2
Sleman
85.38
100.92
84.97
77.86
0.03
1.85
34.15
20.00
8.50
15.57
0.00
0.09
78.13
3
Gunungkidul
84.73
98.93
74.06
81.01
0.02
1.16
33.89
19.79
7.41
16.20
0.00
0.06
77.23
4
Kulon Progo
78.10
100.87
69.98
92.88
0.11
2.20
31.24
20.00
7.00
18.58
0.01
0.11
76.70
5
Yogyakarta
89.62
100.13
94.15
101.80
0.00
1.16
35.85
20.00
9.41
20.00
0.00
0.06
85.21
Rata-rata
85.18
100.40
80.24
86.81
0.03
1.58
34.07
20.00
8.02
17.36
0.00
0.08
79.38
- 82 -
e. Kinerja Mutu SMP Tabel III.23 Kinerja Mutu SMP INDIKATOR
No.
Kabupaten /Kota
%Guru Layak
Angka Lulusan
%RKb
%Perpus
6
KINERJA MUTU SMP
Angka Putus Sekolah
Angka Mengu lang
% Guru Layak
Angka Lulusan
%RKB
%Perp us
Angka Putus Sekolah
Angka Mengu lang
Jumlah
0.4
0.2
0.1
0.2
0.05
0.05
1.0
9
10
13
1
2
3
4
5
7
8
11
12
14
15
1
Bantul
91.67
79.40
93.72
144.55
0.11
0.21
36.67
15.88
9.37
20.00
0.01
0.01
81.91
2
Sleman
87.53
88.34
93.16
94.03
0.06
0.16
35.01
17.67
9.32
18.81
0.00
0.01
80.79
3
Gunungkidul
88.78
82.50
85.83
83.10
0.19
0.11
35.51
16.50
8.58
16.62
0.01
0.01
77.20
4
Kulon Progo
88.17
78.54
85.93
91.14
0.85
0.18
35.27
15.71
8.59
18.23
0.04
0.01
77.75
5
Yogyakarta
93.33
76.81
95.44
101.54
0.05
0.16
37.33
15.36
9.54
20.00
0.00
0.01
82.23
Rata-rata
89.69
105.72
91.17
102.08
0.19
0.16
35.87
20.00
9.12
20.00
0.01
0.01
84.97
f. Kinerja Mutu SM Tabel III.24 Kinerja Mutu SM INDIKATOR
No.
Kabupaten /Kota
KINERJA MUTU SM
%Guru Layak
Angka Lulusan
%RKb
%Perpus
Angka Putus Sekolah
Angka Mengu lang
3
4
5
6
7
8
% Guru Layak
Angka Lulusan
%RKb
%Perp us
Angka Putus Sekolah
Angka Mengu lang
Jumlah
0.4
0.2
0.1
0.2
0.05
0.05
1.0
9
10
11
12
13
14
15
1
2
1
Bantul
95.23
104.64
92.51
92.71
0.20
0.16
38.09
20.00
9.25
18.54
0.01
0.01
85.87
2
Sleman
92.04
96.32
93.91
55.08
0.13
0.17
36.82
19.26
9.39
11.02
0.01
0.01
76.47
3
Gunungkidul
94.78
111.34
93.94
59.21
0.28
0.06
37.91
20.00
9.39
11.84
0.01
0.00
79.13
4
Kulon Progo
94.55
104.28
93.07
87.50
0.26
0.13
37.82
20.00
9.31
17.50
0.01
0.01
84.61
5
Yogyakarta
96.05
93.20
99.09
100.00
0.48
0.17
38.42
18.64
9.91
20.00
0.02
0.01
86.93
Rata-rata
94.45
100.40
94.67
77.05
0.27
0.15
37.78
20.00
9.47
15.41
0.01
0.01
82.63
- 83 -
g. Kinerja Efisiensi Tabel III.25 Kinerja Efisiensi INDIKATOR No.
Jenjang Pendidikan
1
2
1
2
3
KINERJA EFISIENSI Tahun masukan lulusan 6
Koefisien Efisiensi
Angka bertahan
Ratarata lama belajar
Tahun masukan lulusan
Jumlah
0.4
0.3
0.2
0.1
1.0
9
10
11
12
15
Koefisien Efisiensi
Angka bertahan
Rata-rata Lama belajar
3
4
5
SD+MI
98.97
99.96
6.10
6.10
39.59
29.99
19.69
9.83
99.09
SD
97.89
99.92
6.10
6.10
39.16
29.98
19.68
9.83
98.65
MI
99.10
99.98
6.08
6.09
39.64
30.00
19.74
9.85
99.23
SMP + MTs
99.45
99.86
3.01
3.02
39.78
29.96
10.02
5.03
84.79
SMP
99.63
99.93
3.00
3.02
39.85
29.98
10.01
5.04
84.88
MTs
99.84
99.96
3.01
3.01
39.94
29.99
10.03
5.02
84.97
SM+MA
99.31
99.60
3.00
3.02
39.72
29.88
10.01
5.03
84.65
SMA
99.82
99.93
3.00
3.01
39.93
29.98
10.01
5.02
84.93
MA
99.87
99.94
3.00
3.01
39.95
29.98
10.01
5.01
84.95
SMA+MA
99.83
99.93
3.00
3.01
39.93
29.98
10.01
5.02
84.94
SMK
99.06
99.40
3.01
3.02
39.63
29.82
10.02
5.04
84.51
h. Kinerja Mutu Peningkatan Mutu Pendidikan Tabel III.26 Kinerja Pendidikan Kinerja
No.
Jenjang Pendidikan
Pemerataan
Mutu
Efisiensi
1
2
3
4
5
1
SD+MI
77.45
79.38
99.09
85.31
2
SMP + MTs
88.80
84.97
84.79
86.19
3
SM+MA
79.38
82.63
84.65
82.22
Kinerja Pendidikan 6
- 84 -
i. Penghitungan Capaian Indikator Mutu Pendidikan DIY Tahun 2015
Tabel III.27 Data Penghitungan Indikator Mutu Pendidikan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Indikator Mutu Guru Layak (%) Guru Sertifikasi (%) Ruang Kelas Baik (%) Fasilitas Sekolah (%) Angka Lulusan (%) Angka Mengulang (%) Angka Putus Sekolah (%) Jumlah
SD/MI 81,39 57,77 77,86 82,71 99,50 1,90 0,04
SMP/MTs 88,92 66,79 91,56 95,92 99,90 0,18 0,14
SMA/MA/SMK 94,48 65,12 94,08 93,46 99,90 0,17 0,30
Total 264,79 189,68 263,50 272,09 299,30 2,25 0,44
Rata-Rata 88,26 63,23 87,83 90,70 99,77 0,75 0,15
Bobot 40 30 10 10 10 5 5
Pemberian layanan pendidikan SD/MI dan SMP/MTs dan SM didukung dan dicapai dengan pelaksanaan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk menunjang kelangsungan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar antara lain: 1. Bantuan biaya operasional sekolah yang berasal dari BOS Nasional maupun BOS Daerah 2. Bantuan pembangunan sarana prasarana 3. Penyediaan beasiswa prestasi 4. Penyelenggaraan Paket B setera SMP/MTs 5. Pengembangan mutu SMP 6. Penyediaan kartu cerdas jenjang Dikdas 7. Penyelenggaraan Paket C setara SMA 8. Pengembangan dan Peningkatan Mutu SMA/SMK 9. Penyediaan Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu 10.Pengembangan Kewirausahaan SMK 11.Penyediaan Kartu Cerdas Jenjang Sekolah Menengah Dalam kenyataannya masih ada saja kendala dalam mengakses pendidikan
bagi anak-anak berkebutuhan
khusus anatara lain
disebabkan oleh faktor sosial yang ada di masyarakat seperti rasa malu - 85 -
Score 35,31 18,97 9,07 9,98 9,98 0,04 0,01 82,15
memiliki anggota keluarga yang mempunyai ketunaan sehingga di sembunyikan dan tidak diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan. Faktor aksesibilitas terhadap SLB menjadi salah satu alasan orang tua tidak menyekolahkan anak usia sekolah berkebutuhan khusus, karena tidak di setiap kecamatan khususnya dipelosok Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat SLB atau sekolah inklusi. Kesulitan akses pelayanan pendidikan bagi anak usia sekolah penyandang ketunaan menjadi salah satu indikator masih terdapat anak usia sekolah yang berkebutuhan khusus tidak dapat bersekolah. Sosialisasi pelayanan pendidikan berkebutuhan khusus kepada orang tua dan masyarakat yang memiliki anggota keluarga penyandang ketunaan masih perlu dilakukan secara terus menerus. Para penyandang ketunaan harus dapat bersekolah baik di SLB maupun sekolah inklusi yang terdekat dengan tempat tinggal mereka. Masyarakat yang memiliki kepedulian akan kemandirian anak berkebutuhan khusus telah mendirikan SLB swasta ditambah dengan penegerian SLB swasta yang memenuhi kriteria oleh Pemerintah DIY. Dukungan terhadap pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus selalu ditingkatkan secara bertahap yaitu berupa fasilitasi dan penambahan sekolah inklusi. Diselenggarakannya sekolah inklusi bertujuan untuk mendekatkan dengan masyarakat penyandang difabel. Dari upayaupaya itu diharapkan dapat memberikan kemudahan akses layanan pendidikan luar biasa bagi masyarakat yang membutuhkan. Pembangunan, pemeliharaan dan penyediaan sarana prasarana pada SLB merupakan upaya penyiapan fasilitas bagi siswa penyandang ketunaan dalam rangka mempermudah akses dan pelayanan pendidikan luar biasa.
- 86 -
Pendidikan
secara
inklusi
merupakan
pendekatan
yang
menjamin semua anak memperoleh pendidikan dan pemeliharaan yang berkualitas di dalam pendidikan. Baik di komunitas tempat tinggalnya sebagai bagian dari perkembangan diri anak, maupun di lingkungan sekolah, mulai dari program pra sekolah, pendidikan dasar dan menengah, sampai perguruan tinggi. Pendidikan secara inklusi ini penting ditekankan, mengingat masih banyak anak-anak yang belum diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan, bahkan mengalami penolakan ketika akan sekolah di sekolah umum yang bersifat eksklusif. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga telah melakukan usaha-usaha pencitraan positif bagi penyandang difabel, misalnya memperluas akses pendidikan, memfasilitasi pertunjukkan bakat minat, sampai memperbanyak akses fasilitas sosial yang memudahkan difabel beraktifitas. Untuk lebih memberikan kemudahan dalam mengakses pendidikan bagi masyarakat penyandang difabel Pemerintah DIY telah melakukan “Pencanangan Yogyakarta Kota Inklusi” pada bulan
Desember
2014.
Tindaklanjutnya
adalah
pembentukan
forum
pendidikan
inklusi
dari
Sekolah
Penyelenggara
Pendidikan Inklusi (SPPI) dan para Guru Pembina Khusus (GPK), dengan maksud untuk membantu memecahkan permasalahan dalam proses belajar mengajar di sekolah inklusi.
- 87 -
III.3. Realisasi Anggaran Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2015 sebesar 90,05% dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 91,33%, sedangkan realisasi untuk program/ kegiatan pendukung sebesar 76,93%. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran Peningkatan
jumlah
kelompok
wirausaha
muda
(99,57%).
Sedangkan
penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan/indikator Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar (82,32%). Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2015 telah mencukupi. Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut :
Tabel III.28 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2015 Kinerja No
1
2
Anggaran
Sasaran Satuan
Target
Realisasi
% Realisasi
Target
Realisasi
% Realisasi
Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan nondiskriminatif
Rata-rata lama sekolah
Tahun
10,8
8,84
118,15
80.207.846.256,00
74.856.892.942,00
93,33
Meningkatnya layanan pendidikan non formal dan informal
Peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal
Orang
8.000
8.000
100,00
3.761.200.000,00
3.203.418.435,00
85,17
- 88 -
Kinerja No
Anggaran
Sasaran Satuan
Target
Realisasi
% Realisasi
%
29,17
29,17
100,00
11.188.460.000,00
10.114.770.422,00
90,40
Peserta
1.904
1.912
100,42
11.896.281.650,00
9.793.588.297,00
82,32
Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)
Peringkat
13
11
115,38
40.114.870.850,00
37.082.849.580,00
92,08
Prestasi Cabang Olahraga (POPWIL)
Peringkat
0
0
100,00
3.150.000.000,00
2.976.006.730,00
94,48
Sentra
13
13
100,00
3.150.000.000,00
3.051.989.400,00
96,89
%
100
100
100,00
1.547.200.000,00
1.518.121.818,00
98,12
kelompok
365
365
100,00
550.000.000
547.611.800,00
99,57
%
74,71
82,15
109,96
19.709.432.000
17.068.776.995,00
86,60
Jumlah
175.431.140.756,00
160.214.026.419,00
91,33
Total Belanja Langsung
199.658.313.096,00
179.793.562.376,00
90,05
3
Terwujudnya pendidikan berkarakter yang sinergis dengan kebutuhan pembangunan
Persentase sekolah yang mengimplemen tasikan pendidikan berkarakter dan sinergis dengan kebutuhan pembangunan Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar
4
5
6
Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter
Peningkatan jumlah kelompok wirausaha muda
Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda, dan olahraga yang akuntabel dan berbudaya
Peningkatan jumlah sentra pemberdayaan pemuda Persentase penguatan organisasi pemuda dalam pembinaan/pe mberdayaan pemuda Jumlah peningkatan kelompok pemuda yang mengembang kan kewirausahaan Persentase Kinerja Peningkatan Mutu Pendidikan
Target
Realisasi
- 89 -
% Realisasi
Analisis Efisiensi No
Sasaran
Indikator
%Capaian Kinerja (≥100%)
% Penyerapan Anggaran
Tingkat Efisiensi
1 1.
2 Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan nondiskriminatif Terwujudnya
3
4
5
6
Rata-rata lama sekolah
118,15
93,33
6,67
pendidikan
Peserta
100,42
82,32
17,68
115,38
92,08
7,92
109,96
86,60
13,4
2.
berkarakter sinergis
yang dengan
kebutuhan
didik
mendapatkan pendidikan
yang layanan teknik
berstandar
pembangunan 3.
Terwujudnya kapasitas pemuda dan olahraga yang
berkualitas,
berdaya
saing
dan
Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS)
berkarakter 4.
Terwujudnya layanan pendidikan, pemuda,
Persentase
Kinerja
dan
yang
Peningkatan
Mutu
dan
Pendidikan
olahraga
akuntabel berbudaya
1. Rata-rata lama sekolah Terwujudnya pendidikan berkualitas untuk semua, berdaya saing dan nondiskriminatif, dengan indikator rata-rata lama sekolah dengan persentase capaian kinerja sebesar 118,15%, menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia sekolah dalam menjalani pendidikan formal. Keberhasilan tersebut didukung antara lain dengan: a. Semakin
tingginya
kabupaten/kota
perhatian
stakeholder pendidikan di provinsi dan
termasuk adanya
dukungan
politis
dari
legislatif
terhadap upaya pembangunan pendidikan. - 90 -
b. Mulai adanya perhatian dan kontribusi nyata dari dunia usaha/dunia insdustri terhadap pendidikan melalui pemberian bantuan fasilitasi magang dan bantuan ke sekolah. c. Kesadaran masyarakat yang cukup tinggi terhadap partisipasi pendidikan bagi anak usia sekolah. d. Pelaksanaan program wajib pendidikan 12 tahun. e. Perhatian dan kontribusi masyarakat terhadap biaya pendidikan di sekolah cukup tinggi. f. Pemerintah
pusat
dan
Provinsi
menyediakan biaya bagi proses
layanan pendidikan secara merata. g. Munculnya lembaga pendidikan swasta yang berkualitas sebagai mitra pemerintah pusat/daerah. 2. Peserta didik yang mendapatkan layanan pendidikan teknik berstandar Persentase capaian kinerjanya sebesar 100,42% karena capaiannya melebihi 8 orang dari target 1.904 orang peserta pendidikan teknis berstandar yang diselenggarakan di BLPT DIY dapat mencapai 1.912 orang, keadaan sampai dengan akhir
triwulan IV tahun 2015. Hal tersebut disebabkan karena
ketersediaan sumber daya yang ada di BLPT telah memenuhi standar untuk melaksanakan pendidikan teknik bagi siswa, mahasiswa dan masyarakat umum yang membutuhkan. Dengan adanya pelaksanaan kerjasama yang semakin erat dengan Perguruan Tinggi, SMK, Lembaga Pendidikan, Pesantren dan Lembaga terkait lainnya dapat terjalin komunikasi dua arah yang baik sehingga penyebaran informasi tentang sarana dan prasarana di BLPT dapat diterima oleh calon peserta didik yang berminat untuk memperdalam penguasaan ilmu teknik yang berstandar dan dijamin kualitasnya. 3. Prestasi Cabang Olahraga (POPNAS) Prestasi kontingen pelajar DIY pada penyelenggaraan POPNAS XIII tahun 2015 di Jawa Barat pada peringkat 11 naik dua peringkat dari target peringkat ke-13 - 91 -
sehingga persentase capaian kinerja mencapai 115,38%. Capaian tersebut disebabkan karena adanya perbaikan peringkat di klasemen umum dua tingkat lebih baik dibandingkan penyelenggaraan POPNAS tahun 2013 yang lalu. Perolehan emas jumlahnya sama dengan penyelenggaraan sebelumnya, sementara perak dan perunggu bertambah. Prestasi tersebut ditunjukkan para atlet muda, dengan penyumbang perolehan emas terbanyak dari cabang olahraga Atletik dengan 3 medali emas, disusul 2 emas dari panahan, dan 1 dari pencak silat. 4. Persentase Kinerja Peningkaan Mutu Pendidikan Tingginya persentase capaian kinerja yang mencapai 82,15% dari target 74,71% dikarenakan sebagai berikut: a. Keberhasilan pemenuhan standar nasional pendidikan yang dilakukan di DIY, yang ditunjukkan dengan nilai angka kinerja pemerataan, mutu dan efisiensi diatas 70% sehingga kinerja pendidikan pada jenjang SD/MI mencapai 79,38%, SMP/MTs mencapai 84,97% dan SM/MA sebesar 82,63%. b. Tingginya peran serta dari penyelenggara sekolah/madrasah baik negeri maupun swasta untuk
meningkatkan mutu layanan pendidikan dengan
menyelenggarakan sekolah berbasis kompetensi secara mandiri sehingga dapat meningkatkan kinerja pendidikan.
- 92 -
BAB IV PENUTUP
Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Dikpora DIY pada Tahun Anggaran 2015 merupakan tahun ketiga dari Rencana strategis Dinas Dikpora DIY Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak. Hasil laporan kinerja Dinas Dikpora DIY tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari analisis 6 sasaran, terdapat 10 indikator kinerja sasaran yang dipilih sebagai tolok ukur.
Untuk tahun 2015 semua indikator tersebut telah
memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator. 2. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana. Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang dihadapi dan untuk peningkatan kualitas penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dirumuskan saran-saran sebagai berikut: 1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam
menyusun
dokumen-dokumen
kinerja
untuk
mempercepat
terwujudnya pemerintahan yang akuntabel; 2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik
- 93 -
dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Perjanjian Kinerja (PK). Sedangkan
langkah-langkah
yang
perlu
diambil
untuk
mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target indikator kinerja yang telah ditetapkan sebagai berikut: A. Permasalahan/Kendala 1). Faktor sosial ekonomi dan tingkat pendidikan sebagian masyarakat/orang tua siswa yang masih rendah sehingga tidak bisa mempertahankan anaknya untuk bersekolah; 2). Pembinaan pendidikan inklusi belum optimal; 3). Penanganan anak kebutuhan khusus belum optimal; 4). Pembinaan SDM pendidikan belum optimal; 5). Masih rendahnya minat baca siswa dan generasi muda; 6). Masih ada beberapa sekolah (swasta) yang membebankan biaya pendidikan yang tinggi kepada orang tua; 7). Keyakinan masyarakat terhadap sekolah masih lebih rendah dibandingkan dengan lembaga bimbingan belajar terutama dalam menghadapi ujian nasional yang menggambarkan bahwa proses belajar mengajar di sekolah belum berkualitas dan mantap; 8). Sikap mental kejujuran, kepercayaan diri dan tanggungjawab siswa/ generasi muda masih belum baik; 9). Pengaruh kesehatan fisik bagi peserta didik yang telah berusia lanjut pada pengelolaan dan pembinaan pendidikan nonformal untuk pe-ningkatan angka melek huruf; 10). Pencegahan HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba; 11). Promosi kondisi lingkungan dan kualitas pendidikan di DIY.
- 94 -
Sehingga dapat dirumuskan saran-saran sebagai berikut: B. Saran 1). Memberikan beasiswa kartu cerdas, beasiswa bagi siswa miskin, beasiswa rawan putus sekolah; 2). Pengembangan sekolah inklusi dan pemberian bantuan operasional untuk SLB swasta se-DIY; 3). Peningkatan kualitas mutu layanan pendidikan telah dilakukan antara lain: Memfasilitasi peningkatan kompetensi dan sertifikasi guru; Memberikan pelatihan tentang wawasan budaya/kearifan lokal kepada guru; Pembinaan terhadap minat, bakat dan kreativitas siswa; Membuka peluang yang lebih besar dan pembinaan yang lebih intensif terhadap sekolah-sekolah kejuruan dalam rangka mempersiapkan siswa yang siap memasuki dunia kerja; Mengadakan sosialisasi, informasi dan promosi tentang keadaan, mutu dan kualitas pendidikan ke luar DIY; Melaksanakan
pendidikan
kearifan
lokal
dengan
memberikan
pembelajaran pada potensi daerah setempat serta penanaman semangat juang, kejujuran, kesetiakawanan dan etika pergaulan. Menjalin kerjasama yang baik antara SMK dengan BLPT dan dunia industri; Pelaksanaan lomba-loma kreativitas bagi siswa dan guru; Pelaksanaan magang bagi siswa dan guru; Mengikuti/pengiriman kontingen pada setiap even lomba, duta seni, festival dan kejuaraan pada tingkat provinsi, nasional, regional dan internasional; 4). Pemerintah DIY melalui mekanisme Bantuan Hibah Gubernur telah memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) untuk - 95 -
semua tingkat pendidikan sebagai pendamping dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari dana APBN yang disampaikan melalui pemerintah kabupaten/kota untuk mengupayakan biaya pelayanan pendidikan yang murah sehingga terjangkau masyarakat; bantuan kepada siswa bresprestasi yang digunakan untuk kegiatan pengembangan dan penelitian 5). Peningkatan mutu pembinaan pemuda dan olahraga, meliputi: • Peningkatan kualitas sarana prasarana, SDM keolahragaan dan kualitas atlet melalui PPLP, PPLM dan klub olahraga; • Mengikuti/pengiriman kontingen pada setiap even olahraga antar klub, kejuaraan, tingkat kabupaten/kota, provinsi, wilayah, regional, nasional dan internasional secara rutin dengan selalu meningkatkan kemampuan dan kualitas atlet; • Mengikuti kegiatan pertukaran pemuda; • Pembinaan organisasi pemuda; • Pelayanan peningkatan kualitas pemuda seperti penyelenggaraan Lomba Baris Berbaris, Pembentukan Paskibraka dan penumbuhan jiwa kewirausahaan 6). Memberikan penghargaan bagi siswa, pemuda dan lembaga yang berprestasi. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2015 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
- 96 -
LAMPIRAN-LAMPIRAN: Rencana Strategis Periode 2012-2017 (reviu) Penetapan Kinerja Tahun 2015 Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015 Pengukuran Kinerja Tahun 2015 Penghargaan yang diterima oleh Pemerintah DIY/Dinas Dikpora DIY
- 97 -
Sumber Data/Informasi dan Gambar: www.solider.or.id www.bpo-diy.or.id www.pendidikan-diy.go.id http://blptjogja.or.id Solopos.com Seksi/Sub Bagian/Bidang pada Dinas Dikpora DIY UPTD Dinas Dikpora DIY BPS DIY Profil Data Pendidikan
- 98 -