Untuk Kalangan Sendiri Tidak Dipublikasikan
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
1
BAB I PENDAHULUAN
Di dalam pendidikan tinggi kita mengenal karya ilmiah yaitu Karya Tulis Ilmiah, skripsi, tesis,
dan disertasi yang masing-masing berkaitan dengan
program pendidikan jenjang D.III, sarjana, magister dan doktor
Pendidikan D. III Muara Bungo penulisan
Keperawatan di Akademi Keperawatan Setih Setio karya tulis ilmiah
sebagai tugas akhir untuk
menyelesaikan pendidikan .
A. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI). KTI untuk program D. III Keperawatan adalah karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa pada akhir tahap akademik. Penulisan KTI sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tahap akademik yang merupakan bukti kemampuan peserta dalam hal penguasaan metodologi maupun substansi ilmu keperawatan dalam memahami suatu fenomena kesehatan atau dalam upaya mengatasi suatu masalah kesehatan masyarakat. Penguasaan tentang substansi dan metodologi penelitian diharapkan mengakomodasi berbagai jenis rancangan penelitian baik kuantitatif maupum kualitatif , deskriptif maupun analitik. Untuk beberapa kekhususan karya ilmiah ini menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam penelitian dasar atau terapan baik di lahan praktek maupun dilingkungan masyarakat. Bila KTI tersebut mengajukan gagasan untuk mengatasi suatu masalah
kesehatan
diharapkan dapat mengakomodasi substansi dan kemampuan penalaran yang sistematis dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah serta memilih, menyusun dan menjelaskan langkah-langkah dan model pemecahan masalah.
B. BOBOT KTI Bobot KTI dihitung berdasarkan kredit semester yang setara dengan 3 SKS atau kira-kira bobot kerja selama 45 hari, 6 – 8 jam sehari baik di lahan
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
2
praktek rumah sakit dan di masyarakat. Bobot 3 SKS terbagi menjadi 2 kategori yaitu : 1 SKS untuk beban kerja sampai dengan dilakukannya seminar proposal. 2 SKS untuk beban kerja sampai dilakukannya ujian KTI
C. KEPANITIAAN DAN PEMBIMBING 1. Kepanitiaan Untuk kelancaraan KTI ini,
maka dalam pelaksanaanya perlu
ditetapkan kepanitiaan yang ditetapkan melalui SK Direktur . Kepanitiaan ini disebut dengan Tim KTI . Adapun tugas Tim KTI ini adalah mengkoordinir dan menjaga/membantu kelancaran pelaksanaan KTI tersebut . Adapun Unsur Kepanitian tersebut terdiri atas: satu orang Ketua yang dibantu oleh seorang sekretaris dan 1 orang anggota Tugas Tim KTI : a. Menyeleksi Judul yang diajukan oleh peserta b. Membuat
jadwal
pelaksanaan
ujian
Proposal
dengan
mengkoordinirkannya kepada pembimbing, dan peserta seminar proposal serta penguji proposal c. Menunjuk penguji proposal
2. Pembimbing Setiap mahasiswa akan di bimbing oleh dua orang pembimbing yang merupakan staf pengajar dengan keahlian sesuai substansi yang diajukan oleh mahasiswa diketahui oleh Pudir I dan ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Direktur Akademi Keperawatan Setih Setio Muara Bungo. Tugas Pembimbing Secara umum tugas pembimbing adalah mengarahkan mahasiswa dalam mempersiapkan
proposal dan ujian KTI. Adapun secara rinci tugas
pembimbing meliputi hal-hal berikut :
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
3
1. Membantu mahasiswa memilih topik, membuat proposal sesuai minat mahasiswa dan kemampuan mahasiswa, sumber daya dan jangka waktu yang tersedia. 2. Membantu mahasiswa untuk memilih alternatif pendekatan masalah sehingga dapat menentukan kerangka konsep dan atau mengembangkan model teoritis sebelum memulai penulisan, 3. Membantu mahasiswa melihat alternatif pengupasan analitik bila dibutuhkan untuk menguji kerangka konsep pemecahan masalah dan model teori yang dikembangkan 4. Memberi petunjuk kepada mahasiswa dalam mencari bahan pustaka dan informasi pengumpulan data. 5. Membantu mahasiswa dalam kelancaran pelaksanaan penulisan karya tulis ilmiah. Dalam memonitor tugas dan bimbingan di gunakan buku bimbingan karya tulis ilmiah yang harus selalu di bawa mahasiswa pada saat bimbingan dan pembimbing harus menandatangani dan menulis catatan yang penting dalam buku tersebut. Persyaratan untuk menjadi Dosen pembimbing 1. Mempunyai bidang ilmu yang sesuai dengan bidang kajian KTI mahasiswa 2. Jenjang pendidikan minimal Strata I
D. KETENTUAN UMUM Persyaratan untuk pengajuan judul KTI 1. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 85% ( 118 SKS) dari jumlah SKS yang ditentukan untuk menyelesaikan program D.III Keperawatan pada Akademi Keperawatan. 2. Mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,00
E. WAKTU DAN TUGAS MAHASISWA 1. Waktu penyelesaian KTI
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
4
a. KTI harus sudah selesai dalam waktu selambat-lambatnya empat bulan setelah judul KTI disetujui b. Bila dalam waktu 3 bulan penyelesaian KTI belum mencapai 50 % (konsep KTI belum masuk ke pembimbing), maka pihak akademik wajib memberi peringatan kepada mahasiswa penyusun KTI, setelah mendapat laporan dari dosen pembimbing . c. Bila dalam waktu 4 Bulan penyelesaaian KTI belum mencapai 100% , maka pada mahasiswa wajib diberi peringatan terakhir oleh akademik dan masih di beri kesempatan untuk menyelesaikan KTI menjelang ujian dilaksanakan, kalau pada batas waktu tersebut mahasiswa yang bersangkutan dapat menyelesaikan KTI tersebut. d. Bila pada batas ujian mahasiswa tidak dapat menyelesaikan KTI nya maka mahasiswa yang bersangkutan dianggap gagal. 2. Tugas dan hak mahasiswa a. Menghubungi dosen pembimbing secara teratur sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dosen pembimbing untuk mendapatkan bimbingan . b. Mematuhi saran-saran perbaikan dari pembimbing c. Mengkomunikasikan secara baik berbagai perubahan dalam KTI kepada pembimbing.
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
5
BAB II PROSEDUR PENYUSUNAN KTI
A.
PENGAJUAN JUDUL Sebelum peserta melaksanakan pembuatan KTI , langkah awal yang harus ditempuh peserta adalah mengajukan judul KTI yang akan di teliti . Adapun syarat pengajuan judul adalah sebagai berikut : 1. Judul yang diajukan tidak boleh sama dengan judul KTI yang sudah ada 2. Lingkup judul yang diajukan masalah kesehatan, dengan pembagian lingkup Klinik dan masyarakat 3. Pengajuan judul harus disertai dengan alasan / latar belakang pemilihan judul 4. Judul telah disetujui oleh pembimbing
Judul yang telah diajukan akan diseleksi tim KTI . Bagi judul yang sudah lulus seleksi akan mendapat rekomendasi untuk dilaksanakan , sedangkan bagi yang belum lulus mahasiswa akan diarahkan oleh tim KTI untuk memperoleh judul yang baru . Selanjutnya setelah lulus seleksi judul maka mahasiswa dapat melanjutkan pembuatan proposal penelitian dengan dibimbing oleh pembimbing
B.
PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN Kerangka Penulisan proposal penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagian Awal Bagian awal proposal penelitian terdiri atas : a. Halaman Sampul b. Halaman persetujuan Pembimbing c. Kata Pengantar d. Halaman daftar isi e. Halaman daftar tabel (jika Ada) f. Halaman daftar lampiran
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
6
2. Bagian Inti Bagian inti proposal penelitian memuat hal sebagai berikut BAB I
:
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
B.
Rumusan masalah
C.
Tujuan Penelitian
D.
Manfaat Penelitian
E.
Ruang Lingkup Penelitian
BAB. II
:
TINJAUAN PUSTAKA
BAB.III
:
KERANGKA KONSEP, VARIABEL DAN DEFINISI
OPERASIONAL
BAB IV
:
A.
Kerangka Konsep
B.
Variabel dan definisi Operasional
C.
Hipotesa Bila Ada
METODE PENELITIAN A.
Desain Penelitian
B.
Populasi dan Sampel
C.
Pengukuran dan pengamamatan variabel penelitian
D.
Sumber data
E.
Teknik pengumpulan data
F.
Pengolahan / Analisa data
3. Bagian akhir Bagian akhir terdiri dari : Daftar Pustaka Lampiran Jadwal Kegiatan Pernyataan persetujuan Responden Kisi – Kisi Instrumen Instrumen
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
7
C.
Organisasi KTI
Organisasi KTI terdiri dari tiga bagian, Bagian Pendahuluan, Bagian Utama, dan Bagian Akhir : 1. Bagian Pendahuluan . Bagian ini mencakup : a. Halaman Sampul dengan judul Karya tulis ilmiah hard cover. b. Halaman Judul dengan Spesifikasi c. Halaman Persetujuan terdiri dari : 1) Pernyataan persetujuan oleh pembimbing. 2) Pernyataan telah diuji oleh penguji KTI. d. Riwayat Hidup Penulis e. Halaman Persembahan f. Kata Pengantar g. Daftar Isi h.
Daftar tabel.
Catatan : Seluruh halaman pendahuluan di beri nomor halaman dengan menggunakan angka romawi kecil berurutan.
2. Bagian Utama Secara rinci bagian ini terdiri dari : BAB I
:
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
B.
Rumusan masalah
C.
Tujuan Penelitian
D.
Manfaat Penelitian
E.
Ruang Lingkup Penelitian
BAB. II
:
TINJAUAN PUSTAKA
BAB.III
:
KERANGKA KONSEP, VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL A.
Kerangka Konsep
B.
Variabel dan definisi Operasional
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
8
C.
BAB IV
BAB V
:
:
Hipotesa Bila Ada
METODE PENELITIAN A.
Desain Penelitian
B.
Populasi dan Sampel
C.
Pengukuran dan pengamatan variabel penelitian
D.
Sumber data
E.
Teknik pengumpulan data
F.
Pengolahan / Analisa data
HASIL PENELITIAN
BAB VI :
PEMBAHASAN
BABVII
KESIMPULAN DAN SARAN
:
3. Bagian Akhir a. Daftar Pustaka b. Lampiran-Lampiran c. Ralat (bila ada) C.
Deskripsi Organisasi KTI 1. Bagian Pendahuluan a. Halaman Judul Halaman judul dicetak pada kertas HVS putih ukuran A4 dengan tinta cetak warna hitam dengan komposisi huruf dan letak masingmasing bagian secara simetris. (contoh terlampir). b. Halaman Judul dengan Spesifikasi Halaman judul dengan spesifikasi memiliki bentuk hampir sama dengan halaman judul, tapi ditambahkan kalimat dibawah judul yang berbunyi : “ Karya Tulis Ilmiah ini diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Keperawatan “ c. Halaman Persetujuan Terdapat dua halaman persetujuan :
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
9
1) Pernyataan persetujuan diketik ditengah yang diikuti dengan keterangan sebagai berikut : “ KTI ini telah disetujui, untuk dipertahankan dihadapan tim penguji Ujian Akhir Program Akademi Keperawatan Setih Setio Muara Bungo” Nama pembimbing diikuti dengan tanda tangan
(contoh
terlampir). 2) Pernyataan telah diuji oleh Dewan penguji Ujian Akhir Program dilakukan setelah ujian selesai. Halaman ini diletakan setelah halaman persetujuan oleh pembimbing (contoh terlampir) d. Riwayat hidup penulis Dalam riwayat hidup dicantumkan nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan (bila sudah bekerja). e. Halaman Persembahan Halaman
ini
diperuntukan
bagi
mereka
yang
ingin
mempersembahkan karyanya kepada orang tertentu atau diisi dengan kata-kata mutiara, cuplikan doa, semboyan, motto yang ingin dikemukakan oleh penulis f. Kata Pengantar Pada umumnya halaman ini memuat ucapan terima kasih penulis kepada pihak tertentu yang telah membantunya selama penulisan ataupun pendidikan. Judul KATA PENGANTAR diketik simetris tanpa garis bawah dan titik di akhir kalimat. Pada akhir teks disebelah kanan bawah dicantumkan tanggal penulisan dan kata “Penulis”.
g. Daftar Isi Semua judul bab, judul sub bab disusun secara vertikal dalam suatu daftar. Semua judul bab diketik dalam hurf besar, sedangkan sub bab dan anak bab dan rinciannya hanya huruf awal yang diketik dengan huruf
besar. Pada daftar isi , ditulis halaman-halaman KATA
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
10
PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN, DAFTAR LAMPIRAN, dalam angka romawi kecil diikuti dengan rincian bab bagian utama KTI dan diakhiri dengan DAFTAR PUSTAKA dan Lampiran h. Daftar tabel, daftar singkatan/istilah dan daftar lampiran Daftar ini memberi petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan cepat mengetahui tabel, singkatan/istilah, serta lampiran apa saja yang terdapat dalam KTI berikut letak halamannya . Penomoran tabel disesuaikan dengan letaknya didalam bab , contoh : misalnya tabel nomor 2 dari bab 3 ditulis sebagai tabel 3.2 disusul dengan nama tabel .
2. Bagian Utama a. Bab I : Pendahuluan Dalam bab PENDAHULUAN, dikemukakan dengan singkat dan jelas tentang: Latar belakang masalah yang akan dibahas,Rumusan masalah,Tujuan penelitian yang memuat tujuan umum, dan tujuan khusus yang bersifat dapat diukur.Alasan-alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, harapan dan manfaat yang diharapkan dapat diperoleh setelah penelitian/analisis dilakukan. Ruang lingkup bahasan yang meliputi area, substansi, subjek dan level pembahasan ( 5W 1H) b. Bab II : Tinjauan Pustaka Dalam bab ini , diulas berbagai publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau direncanakan modelnya, mencakup antara lain: aspek masalah yang diteliti, pendekatan pemecahan masalah
yang digunakan dan/atau model kerangka konsep yang
dipakai, metode penelitian termasuk lokasi penelitian dilakukan, kondisi-kondisi penelitian, dan hasil yang diperoleh sebagaimana dipaparkan dalam sumber bersangkutan.
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
11
Pada umumnya untuk suatu masalah tertentu, berbagai pendekatan dan/atau model kerangka konsep dapat digunakan, yang kadang kala bertentangan
baik
model
kerangka
konsep
maupun
hasil
penelitiannya. Pada bab ini diulas secara analitik kelebihan dan kekurangan setiap pendekatan dan desain penelitian, serta kendala yang dihadapi sehingga membatasi keleluasaan hasil dan mafaat penelitian tersebut. Susunan studi kepustakaan di organisir dari fokus yang umum/besar ke yang khusus/kecil, dan dari artikel lama ke yang baru. Kepustakaan emperis (penelitian ) di jadikankan tujuan, sampel, desain dan hasil. Setelah menjelaskan berbagai pendekatan dengan kelebihan masing-masing, bagian akhir bab ini menjelaskan pendekatan mana yang akan dipakai untuk penelitian ini beserta alasan-alasannya. Pendekatan yang akan dipakai tersebut kemudian akan dijelaskan secara rinci dalam Bab
selanjutnya, yaitu bab
KERANGKA KONSEP.
c. Bab III : Kerangka Konsep,Variabel dan Definisi Operasional Dalam bab ini, dijelaskan
secara rinci pendekatan pemecahan
masalah dan/atau model yang digunakan dalam penelitian ini. BAB ini terdiri dari: Visualisasi hubungan berbagai konsep dan/atau model matematis dengan penjelasannya. Penjelasan secara rinci konsep dan/atau variabel serta definisi operasional setiap konsep/variabel . Penulisan hipotesis penelitian jika ada. Hubungan antara berbagai konsep dan/atau variabel dalam model pemecahan masalah yang juga dijelaskan secara rinci
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
12
d. Bab IV : Metode Penelitian Untuk KTI yang berdasarkan penelitian dalam bab Metodologi Penelitian, dijelaskan beberapa hal pokok , yaitu: Desain Penelitian, Populasi, sampel dan unit analisa, serta cara pengambilan dan perlakukan sampel. Pengukuran dan cara pengamatan variabel dan/atau konsep diukur, Langkah-langkah dalam pengumpulan dan manajemen penelitian di lapangan, Sumber data primer atau sekunder, Rencana teknik dan analisa data
e. Bab V : Hasil Penelitian Dalam bab ini
memaparkan hasil penelitian secara objektif. Untuk
analisis data kuantitatif, analisa dilakukan secara bertahap dari distribusi frekwensi, kemudian analisa bivariat. Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan membaca dan menterjemahkan hasil penelitian diatas secara objektif dan belum menampilkan pendapat /sujektivitas peneliti. Untuk analisa data kualitatif, analisa dilakukan dengan menuliskan hasil penemuan lapangan secara sistematis topik demi topik. Pembuktian bahwa hasil lapangan tersebut didapat dari wawancara, observasi dari penelitian lapangan perlu ditekankan.
f. Bab VI : Pembahasan Bab ini membahas hasil penelitian secara menyeluruh. Disini akan dilakukan perbandingan hasil penelitian tersebut dengan teori dan hasil penelitian terdahulu seperti yang dituliskan dalam tinjuan pustaka . Penekanan pada mekanisme “compare” (apa yang sama) dan “contrast” (apa yang beda) dari dari hal di atas amat ditekankan. Terakhir, pada pembahasan inilah peserta diharuskan mengutarakan bagaimana pendapatnya
untuk
tentang masalah tersebut,
setelah melakukan perbandingan antara apa yang ditemukannya dilapangan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya . Pada bab
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
13
ini sangat dibutuhkan kemampuan
mahasiswa
di dalam
mengutarakan analisis dan perspektif keilmuan yang telah dimiliki oleh mahasiswa selama mengikuti perkuliahan.
g. Bab VII : Kesimpulan dan Saran 1) Kesimpulan Bagian
ini
merupakan
BAB
VII
KTI,
yang
memuat
KESIMPULAN hasil penelitian. Ditulis secara sistematis menjawab hipotesis dan tujuan khusus penelitian secara rinci satu persatu. 2) Saran Pada akhir bab ini dikemukakan saran-saran yang berkaitan dengan kesimpulan penelitian yang telah dilakukan. Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan upaya praktis pemecahan masalah yang dihadapi, dan bahan atau aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran harus dibuat seoperasional mungkin sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima saran tersebut.
Hal-hal yang harus dipedomani penulis dalam pembuatan KTI adalah menjaga kesinambungan (benang merah) judul penelitian sejak awal penulisan sampai akhir penulisan. Secara ringkas disimpulkan bahwa apa yang tertulis pada tujuan khusus KTI harus dibahas pada tinjauan kepustakaan, kerangka acuan, hipotesis, pelaksanaan dan hasil penelitian serta pada kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir a.
Daftar Pustaka Menggunakan APA 1994, menurut sumbernya Contoh
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
14
BUKU: Dick, R, & Ramson, S. (2002). Nursing Cultur Issues and developments. Sydney: WB. Saunders Comp. Mochtar, Rustam., (1998). Sinopsis obstetri dan Genikologi, Fakultas Kedokteran : Universitas Bandung. JURNAL : Fagard, R.H. (2003) Epidemiologi of Hypertension in elderly. American Journal of Geriatric Cardiology, 11 (1), 3-28 SURAT KABAR Peran enterpreuner dalam pendidikan profesi, (15 Juli, 1995). Kompas, hlm 1 & 8
SUMBER ELEKTRONIK : DAVISON R. & KocK (2001) Profesional Ethics, at http:// WWW.is. Cityu. Edu.hk/research/resourches/ethics/eth cs htm
b.
Lampiran Bagian ini diawali dengan halaman kosong yang ditandai kata LAMPIRAN ditengah bidang pengetikan . Halaman ini tidak diberi nomor,
tetapi
ikut
dihitung.
Dalam
Lampiran
disajikan
keterangan-keterangan yang dianggap penting untuk KTI, tetapi yang akan mengganggu kelancaran membaca bila dicantumkan di bagian utama KTI. Nomor lampiran dinyatakan dengan angka arab dan diketik ditengah bidang pengetikan .
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
15
BAB III FORMAT PENATAAN KTI
A. Kertas dan Pengetikan 1. Kertas Kertas KTI yang digunakan berukuran A4 (21 cm X 29,7 cm) dengan berat kertas minimum 80 gram 2. Pengetikan KTI diketik dengan komputer menggunakan program pengolahan kata (microsoft word) dengan pilihan huruf “Time New Roman” ukuran besar huruf (Font) Naskah : 12 Judul bab : 14 Judul KTI: 14 s/d 16 (tergantung pada panjang pendeknya judul) judul bab dan judul KTI diketik tebal (bold). Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak timbal balik), dengan jarak pengetikan dua spasi , dengan batas ukuran pengetikan : a. Tepi atas
: 4 cm
b. Tepi bawah
: 3 cm
c. Tepi kiri
: 4 cm
d. Tepi kanan
: 3 cm
Setiap bab selalu dimulai pada halaman baru, judul bab diketik pada batas atas bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar tanpa digaris bawahi atau pembubuhan titik diakhir kalimat. Penomoran bab dan sub-sub bab jarak baris dilakukan sebagai berikut: 1) Penomoran. Bab, sub-sub bab, dan seterusnya (bila ada) dapat diberi nomor dengan cara : I. A.
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
16
1 a. 1) a)
2) Jarak Baris Jarak antara judul bab dan awal adalah 4 spasi Jarak antara akhir naskah dengan sub judul maupun antara sub judul dan jarak anak sub judul adalah 4 spasi Jarak antara sub judul dan awal naskah berikutnya 2 spasi Jarak antara alenia 2 spasi Jarak antar baris 2 spasi
3. Penulisan Halaman Halaman bagian awal KTI ditulis dibagian bawah tengah halaman dengan menggunakan hurup romawi kecil Bagian Inti KTI ditulis halaman dengan menggunakan hurup arab diletakkan pada kanan atas halaman. Untuk halaman yang mengandung judul bab, maka halaman diketik dibagian bawah tengah halaman / kertas.
B. Garis Bawah atau Cetak Miring dan Cetak Tebal. 1. Garis bawah Setiap kata judul buku, nama majalah atau surat kabar, contoh: Kompas, Majalah Kesehatan, Jurnal Keperawatan 2. Cetak miring Setiap kata dalam bahasa yang tidak sama dengan bahasa yang dipakai dalam karya tulis ilmiah, contoh : Community empowerment, ulcus pepticum, hepar. Setiap kata yang dianggap penting oleh penulis. 3. Cetak tebal Penggunaan cetak tebal dilakukan pada setiap kata judul bab sub bab.
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
17
BAB IV ACUAN DAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Suatu karya ilmiah yang baik harus dilengkapi dengan acuan kepada sumber informasi untuk menguatkan pernyataan penulis. Sumber informasi tersebut dikumpulkan dalam suatu daftar acuan yang disebut DAFTAR PUSTAKA. Daftar pustaka adalah suatu daftar sumber informasi yang telah digunakan dalam KTI. Semua bahan pustaka yang dikutip penulis dicantumkan dalam daftar pustaka yang ditempatkan setelah bab terakhir KTI. Sumber data atau informasi yang tidak dipublikasikan, berasal dari komunikasi langsung ataupun catatan kuliah tidak dicantumkan dalam daftar putaka. Untuk sumber informasi semacam itu, pengacuan dalam teks dicantumkan keterangan dalam tanda kurung siku. Sebagai contoh: [data tidak dipublikasikan], atau [ Supriyanto, wawancara, 18 Februari 2005].
A Kutipan dalam naskah KTI Didalam naskah KTI, pengacuan pada sumber informal dapat merupakan bagian kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang diacu, tahun serta halaman yang memuat informasi tersebut dalam tanda kurung. Sebagai contoh: …………….(Sampurno, 2001: 15) atau Sampurno (2001:15) menyatakan bahwa …………….dst.
B. Daftar Pustaka Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar pustaka berupa : 1. Buku 2. Monografi. 3. Artikel dalam majalah 4. Makalah dari suatu pertemuan ilmiah. 5. Laporan atau penerbitan resmi suatu badan/instansi
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
18
Untuk sumber informasi yang ditulis oleh 2 pengarang, maka kedua nama pengarang dituliskan dengan menambahkan tanda ampersand “&” diantara kedua nama pengarang tersebut, untuk menggantikan kata “dan” atau “and”. Sedangkan untuk sumber informasi yang dituliskan oleh lebih dari 3 orang pengarang, hanya dituliskan nama pengarang pertama disertai “et al”
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
19
BAB V UJIAN KTI
Selama penulisan karya tulis ilmiah dilakukan seminar dua kali yaitu : seminar proposol dan ujian KTI A.
SEMINAR PROPOSAL Seminar proposal dapat dilaksanakan secepat-cepatnya setelah melakukan 5 kali bimbingan untuk tiap pembimbing atau 3 minggu dari persetujuan judul, seminar ini bersifat terbuka bagi setiap staf pengajar maupun mahasiswa peserta yang berminat. Seminar dihadiri oleh pembimbing I yang bertindak sebagai moderator dan notulen, disamping itu juga ditunjuk 2 orang penguji sebagai penyanggah dan penilai proposal. 1. Syarat Seminar Proposal: Seminar proposal dapat dilaksanakan dengan syarat berikut ini : a. Proposal penelitian telah disetujui oleh pembimbing b. Peserta Telah pernah menghadiri seminar proposal sebanyak 5 kali, kecuali 5 peserta pertama Hasil masukan pada waktu seminar dicatat oleh notulen dan digunakan untuk penyempurnaan proposal sehingga layak untuk dilaksanakan. Setelah pembimbing menyatakan proposal layak untuk dilaksanakan di lapangan maka barulah pelaksanaan penelitian dilakukan. 2. Pelaksanaan seminar proposal Lama seminar berkisar 30-45 menit dengan pembagian kira-kira sebagai berikut
:
Pembukaan oleh moderator
: ± 3 menit
Penyajian oleh peserta
: ± 10 menit
Tanya jawab
: 20-30 menit
Penutup
: ± 3 menit
3. Penilaian seminar Metode Penilain Seminar Proposal pada prinsipnya sama dengan penilaian Seminar KTI, hanya saja Materi yang dinilai pada penilaian
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
20
seminar proposal tentunya tidak selengkap KTI, karena bagian inti proposal hanya sampai pada BAB IV.yakni metode penelitian.
Contoh tabel penilaian seminar proposal dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Materi penilaian
Nilai 1,00 – 4,00
1. PENYAJIAN (20 %) a. Ketepatan Waktu b. Penggunaan Media c. Kejelasan Penyampaian Jumlah Nilai NI :
X 20 % = ......................... 12
2. ISI TULISAN (50 %) a. Sistematika penulisan b. Tehnik Pengetikan c. Relevansi isi : 1) Kesesuaian isi dengan judul 2) Kesesuaian data penunjang dengan judul 3) Cakupan tinjauan teoritis yang digunakan 4) Kesesuaian kerangka konsep yang digunakan 5) Pengukuran dan pengamatan Variabel 6) Kesesuaian analisa data yang digunakan (univariat dan bivariat) 7) Daftar Pustaka Jumlah Nilai N II :
X 50 % = ......................... 36
3. TANYA JAWAB a. Penguasaan Materi b. Penyampaian argumentasi Jumlah Nilai N III :
X 20 % = ......................... 8
NILAI AKHIR = NI + N II + N.III
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
21
Untuk lebih jelasnya apa saja yang dinilai untuk masing-masing materi penilaian dapat dilihat sub 2 ujian KTI pada BAB ini
B. Ujian KTI 1. Syarat ujian KTI a. Syarat akademik: 1) KTI telah dinyatakan layak ujian, dan mendapat rekomendasi dari pembimbing KTI . 2) Telas lulus semua mata ajaran semester I – VI. 3) Jarak waktu antara ujian proposal dengan ujian KTI paling cepat 1 Minggu. b. Syarat administarasi : 1)
Melunasi semua kewajiban administrasi keuangan dengan menyerahkan foto copy bukti pembayaran
2) Melampirkan surat pernyataan telah menyelesaikan penelitian dari institusi tempat penelitian 3) Telah mengembalikan semua buku atau barang lain milik intitusi 2. Pelaksanaan ujian Ujian dilaksanakan oleh 3 orang penguji ditambah 1 orang moderator dari pembimbing. Lama ujian berkisar 50-60 menit dengan pembagian kirakira sebagai berikut
:
a. Pembukaan oleh pemimpin sidang ujian : ± 3 menit b. Penyajian oleh peserta
: ± 10 menit
c. Tanya jawab
: 30-45 menit
d. Penutup
: ± 3 menit
3. Penilaian Ujian Nilai ujian KTI diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa hal yaitu nilai (antar 0 – 4 ), bobot nilai (1 s/d 4), dan mutu sebagai hasil perkalian antara nilai dan bobot. Contoh penilaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
22
Materi penilaian
Nilai 1,00 – 4,00
1. PENYAJIAN (20 %) a. Ketepatan Waktu b. Penggunaan Media c. Kejelasan Penyampaian Jumlah Nilai NI :
X 20 % = ......................... 12
2. ISI TULISAN (50 %) a. Sistematika penulisan b. Tehnik Pengetikan c. Relevansi isi : 1) Kesesuaian isi dengan judul 2) Kesesuaian data penunjang dengan judul 3) Cakupan tinjauan teoritis yang digunakan 4) Kesesuaian kerangka konsep yang digunakan 5) Pengukuran dan pengamatan Variabel 6) Kesesuaian analisa data yang digunakan (univariat dan bivariat) 7) Ketajaman pembahasan 8) Kesuaian antara kesimpulan dan tujuan dan kesesuaian antara saran dan manfaat penelitian. 9) Daftar Pustaka Jumlah Nilai N II :
X 50 % = ......................... 44
3. TANYA JAWAB a. Penguasaan Materi b. Penyampaian argumentasi Jumlah Nilai N III :
X 20 % = ......................... 12
NILAI AKHIR = NI + N II + N.III
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
23
Seorang penguji memberi nilai kepada peserta yang terlihat dalam tabel diatas . Nilai akhir dari penguji adalah 30/10=3. setelah nilai dari masingmasing penguji terkumpul , pemimpin ujian (ketua tim penguji )mengitung nilai rata-rata . Angka rata-rata dituliskan dengan dua desimal dibelakang koma. Dalam memberikan penilaian, penguji akan memperhatikan materi penilaian sebagai berikut : a.. Penyajian lisan 1) Kemampuan peserta dalam batas waktu yang diberikan, untuk menyelesaikan intisari penulisan dengan ringkas dan jelas 2) Alat Bantu yang dipergunakan, 3) Kejelasan Penyampaian b. Sistematikan penulisan 1) Keseniambungan antara alenia, antar bab dalam susunan atau urutan 2) Terjadinya atau tidaknya pengulangan yang tidak perlu 3) Cara penulisan daftar pustaka dan rujukan.
c. Isi Tulisan 1) Kejelasan dan kepadatan pengungkapan isi 2) Relevansi teori, konsep dan bahan terhadap permasalahan yang dikemukakan, ketepatan penggunaan cara pengumpulan data, analisa dan pembahasan permasalahan yang dihadapi, penarikan kesimpulan serta ketepatan saran-saran yang diajukan. 3) Cara penyajian tabel, dan data pada umumnya.
d. Kesimpulan dan saran 1) Kesimpulan yang diajukan harus berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian dan menjawab tujuan penelitian. 2) Saran yang dibuat harus cukup spesifik dan dapat dilaksanakan. e
Tanya jawab
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
24
1) Kemampuan menjawab secara sistematis, jelas dan masuk akal dalam kaitannya dengan pertanyaan yang diajukan. 2) Pengusaan peserta dalam pengetahuan yang ada hubungan dengan KTI
C. Hasil Ujian Segera setelah pemimpin sidang menyatakan ujian selesai, peserta ujian dipersilahkan untuk keluar
ruang sejenak, hal ini dimaksudkan untuk
memberi waktu kepada para penguji untuk menentukan apakah peserta lulus atau tidak. Nilai lulus adalah gabungan dari nilai yang diberikan oleh para penguji dengan batas lulus adalah 2, 00. Pemimpin sidang akan membacakan nilainilai yang masuk tanpa menyebutkan nama penguji. Jika terdapat perbedaan nilai yang sangat besar kira-kira 0,6 atau lebih maka tim penguji akan membahas nilai nilai tersebut, sampai didapatkan nilai yang wajar dan disepakati bersama. Terdapat dua kategori hasil ujian KTI yaitu, lulus dan tidak lulus 1. Lulus a
Lulus tanpa syarat, peserta dengan hasil ujian KTI lulus dapat secara langsung mencetak dan menjilid KTI untuk diserahkan kepada perputakaan.
b
Lulus dengan syarat memperbaiki KTI Apabila
penguji ujian
meminta peserta memperbaiki KTI, maka
peserta wajib memperbaiki KTInya sesuai dengan usul-usul dan kritik yang diberikan pada saat ujian. Pemimpin sidang (pembimbing) akan memberikan catatan perbaikan KTI, yang sebelumnya sudah disepakati oleh tim penguji. Waktu untuk memperbaiki, mencetak , menjilid KTI sehingga menyerahkan ke perpustakaan
tidak lebih dari 2 (dua)
minggu sejak selesai ujian.
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
25
2. Tidak lulus Bila peserta dinyatakan tidak lulus, maka kepadanya akan diberikan kesempatan sekali lagi untuk mengulang ujian KTI, yang selambatlambatnya dilaksanakan 4 minggu setelah ujian pertama.
D. Penyerahan KTI KTI yang sudah diperbaiki sebelum diserahkan ke Perpustakaan harus mendapat pengesahan terlebih dahulu dari pembimbing. Jarak waktu antara ujian KTI dengan penyerahan keperpustakaan paling lama 3 minggu, Jumlah KTI yang harus diserahkan oleh peserta adalah 1 buah.
Bahan-bahan untuk kelengkapan penyelesaian program Untuk dapat dinyatakan telah menyelesaikan studinya seseorang peserta diharuskan menyerahkan beberapa bahan yang merupakan persyaratan ke Pudir I untuk dapat diikut sertakan dalam Yudisium, yaitu: Surat keterangan penyerahan KTI .
Yudisum Yudisium
merupakan
pengesahan
penyelesaian
studi
progran
D.III
Keperawatan. Sidang yudisium dihadiri oleh Direktur dan dan staf dosen. Sidang yudisium dilakukan paling lambat 1 minggu sebelum wisuda dilaksanakan. Peserta yang dimasukan dalam yudisium adalah peserta yang melakukan ujian KTI minimal 1 minggu sebelum tanggal yudisium.
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
26
Contoh halaman judul
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN DABETES MILITUS MENGIKUTI PROGRAM DIET DI INTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BUNGO TAHUN 2009
OLEH : BUNGA CANTIKA SOLEHA NIM : 03015
YAYASAN PENDIDIKAN SETIH SETIO AKADEMI KEPERAWATAN MUARA BUNGO TAHUN AKADEMIK 2009/2010
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
27
Contoh : halaman Judul dengan spesifikasi
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN DABETES MILITUS MENGIKUTI PROGRAM DIET DI INTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA BUNGO TAHUN 2009
“Karya Tulis Ini Di Ajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Keperawatan”
OLEH : BUNGA CANTIKA SOLEHA NIM : 03015
YAYASAN PENDIDIKAN SETIH SETIO AKADEMI KEPERAWATAN MUARA BUNGO TAHUN AKADEMIK 2009/2010
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
28
Contoh : halaman Pernyatan Persetujuan untuk diuji “ KTI ini telah disetujui, untuk diperiksa dan dipertahankan di hadapan tim penguji ujian akhir program Akademi Keperawatan Setih Setio Muara Bungo”
PEMBIMBING I :
PEMBIMBING II :
Nama Dosen Pembimbing
Nama Dosen Pembimbing
Mengetahui : Direktur
H.MHD. Zuhdi, SKM
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
29
Contoh : Halaman Persetujuan Penguji
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
Diterima dan disetujui oleh Dewan Penguji Ujian akhir Program Akademi Keperawatan Setih Setio Muara Bungo Tahun akademik 2008/2009.
Muara Bungo , ...........................
TIM PENGUJI
Ketua
:
...........................................
..............................................
Anggota
:
1. .......................................
................................................
2. .......................................
................................................
Pedoman Penulisan KTI Akper Setih Setio
30