Untuk bertarung dalam pemilihan umum legislatif Oloan Simbolon, ST sendiri melakukan rekruitmen untuk ikut bersama dia dalam pencalonan bersama Partai Persatuan Daerah sebagai mesinnya. Setelah melakukan rekruitmen dan mendapat calon legislatif mereka langsung mengadakan koordinasi untuk menyiasati bagaimana dalam menentukan strategi. Calon-calon yang terpilih yang akan bersama Oloan Simbolon, ST adalah sebagai berikut:
2. 1. 1. Profil Oloan Simbolon, ST Oloan Simbolon, ST lahir di Samosir pada tanggal 3 Maret 1969. merupakan anak keempat dari 5 bersaudara, suami dari Maida Silalahi yang juga berasal dari Samosir yang merupakan ayah dari 4 orang anak dan menggemari organisasi sebagai bagian dari hidupnya. Oloan Simbolon, ST telah menjabat dua kali sebagai anggota DPRD Tobasa 1999-2004 dan anggota DPRD Samosir 20042009 dan juga ketua Pemuda Katolik Komda Sumatera Utara 2007 sampai dengan sekarang. 13 Oloan Simbolon, ST beragama Katolik dan beralamat di Komplek Bumi Seroja Permai, No. 13 Medan. Oloan Simbolon memiliki jenjang pendidikan SD Inpres Pardomuan 1
Pangururan pada tahun 1976, SMP sw. Budi Mulia
Pangururan pada tahun 1982, SMA sw. Budi Mulia Pematang Siantar pada tahun 1985, Fakultas Teknik Universitas Katolik St. Thomas Medan pada tahun 1988. Oloan Simbolon, ST memiliki satu orang istri bernama Maida Silalahi dan dianugrahi 4 orang anak, 1 putra yang bernama Primus Simbolon dan 3 putri yang 13
Dikutip dari Moses Elias Situmorang, OFMcap, Samosir Mutiara dan Cinta, Samosir. Yayasan Samosir, 2009
Universitas Sumatera Utara
bernama Stella Simbolon, Pretty Simbolon dan Zelta Simbolon. 14 Jabatan struktur pemerintahan terakhir Oloan Simbolon, ST sewaktu mendaftarkan diri dalam kompetisi Pemilihan Umum Legislatif 2009 adalah menjabat sebagai Pimpinan DPRD Kabupaten Samosir Propinsi Sumatera Utara. Berikut beberapa riwayat Oloan Simbolon, ST dalam kehidupan organisasi, dimulai tahun 1977-1978: Sekretaris OSIS SMP Budi Mulia Pangururan. 1983-1983: Ketua OSIS SMA Budi Mulia Pematang Siantar. 1986-1989: Pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Katolik St. Thomas Medan. 1989-1995 Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sumatera Utara. Pada tahun 2007-2010 Oloan Simbolon, ST menjabat sebagai Ketua Pemuda Katolik Komisariat Sumatera Utara. Tahun 2005 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Ketua Yayasan Samosir.
Kemudian pada tahun 2008-2012
menjadi ketua umum Pengcab PSSI Kabupaten Samosir. Di tahun 2007 juga berhasil menjadi ketua panitia lokal pesta bolon Simbolon sedunia. Tahun 20062010 menjadi ketua KONI Samosir. Tahun 2002-2010 menjadi Ketua Pengcab IPSI Kabupaten Toba Samosir/Samosir. Tahun 2002-2005 menjadi Wakil ketua DPD KNPI Kabupaten Toba Samosir. Tahun 2001-2006 menjadi Ketua Regio Sumatera Pemuda Katolik Pusat. Tahun 2002-2003 menjadi Ketua DPD Partai Katolik Demokrat Sumatera Utara. Riwayat organisasi di bidang politik yang pernah dijabat olehnya antara lain pada tahun 1998-2004: Anggota DPC Partai Katolik Demokrat Daerah Tingkat II Kabupaten Toba Samosir. Tahun 2005-2010: Ketua DPC Partai
14
Dikutip dari
Universitas Sumatera Utara
Persatuan Daerah Cabang Samosir. Tahun 2010 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Ketua DPD Partai Persatuan Daerah Sumatera Utara. Tahun 1999-2004: Anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir. Tahun 2004-2009: Wakil Ketua DPRD Kabupaten Samosir. Dari berbagai perjalanan diberbagai organisasi tidak sedikit pula prestasi yang diukirnya, hal tersebut tentulah merupakan sebuah hasil dari keefektifan kinerja yang dilaksanakannya di dalam mengemban berbagai jabatan di organisasi pemerintahan dan non pemerintahan. Berikut ini beberapa prestasi yang pernah diraih oleh Oloan Simbolon, ST di dunia organisasi pemerintahan dan non pemerintahan antara lain: pada tahun 2007 mendapatkan Asean Profesional Golden Award dan Indonesian Parlemenrary Award.
2. 1. 2. Profil Maniur Rumapea, SPd Maniur Rumapea, SPd lahir di Tebing Tinggi pada tanggal 20 Juni 1967, suami dari Anna, SE yang berasal dari Sibolga dan telah memiliki 3 orang putri yang bernama Cindy P Rumapea, Chelliana Rumapea dan Chacha C Rumapea. Saat ini Maniur Rmapea, SPd berdomisili di Jl. Johar No. 10A Sekip-Sikambing, Medan beragama Katolik. Pekerjaan Maniur Rumapea, SPd ialah sseorang staf pengajar di SMU st. Thomas 1 Medan dengan riwayat pendidikan SD N Kampung Manggis lulus pada Tahun 1981, SMP N 2 Tebing Tinggi lulus pada Tahun 1984, SMA N 2 Tebing Tinggi lulus pada Tahun 1987, dan IKIP Medan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia lulus pada Tahun 1990.
Universitas Sumatera Utara
Maniur Rumapea, SPd memiliki Pengalaman Organisasi yang diantranya adalah pada Tahun 1990-1994; Wakil Sekretaris DPD SATGASMA AMPI Tingkat I Sumatera Utara, Tahun 1990-1994; Sekretaris DPC SPSI Kota Medan Sektor Taktis dan Sandang, Tahun 1992-1993; Ketua Presidium DPC PMKRI Cabang Kota Medan, Tahun 2003 - 2005 ; Wakil Ketua DPD tingkat I Generasi Muda Kosgoro Sumatera Utara, Tahun 2006; Wakil Ketua DPC Partai Keadilan dan Persatua Indonesia (PKPI)
dan pada Tahun 2006-2008 menjadi Wakil
Sekretaris Punguan Tuan Onggar Rumapea/Boru-Bere Kota Medan. Selain menjadi seorang staf pengajar Maniur Rumapea juga menjadi Instruktur/Tutor/Pemandu bagi PMKRI, KMK, Muda-mudi Katolik dan Generasi Muda Katolik Sumatera Utara. Kemudian disela waktu Maniur Rumapea, SPd juga gemar dalam membuat karya ilmiah dalam bentuk tulisan terbukti menjadi juara II lomba Karya Tulis di tingkat IKIP Medan, dan pada tanggal 26 Oktober 1996 berhasil merebut Juara IV Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Pemuda – LKTI pada tingkat nasional.
2. 1. 3. Profil Antonius Pangondian Simamora, ST Antonius P. Simamora lahir di Dolok Sanggul, 4 Juni 1980, suami dari Dwi Sapta Oktavia Sihombing, ST yang beralamat di Jl. Merdeka No. 83 Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Memliki riwayat pendidikan di mulai dari SD st. Maria Dolok Sanggul lulus pada tahun 1993, SMP N 1 Dolok Sanggul lulus pada tahun 1996, SMA N 2 Dolok Sanggul lulus pada tahun 1999 dan Sekolah Tinggi Tekhnik Harapan Medan dan lulus pada tahun 2004.
Universitas Sumatera Utara
Antonius P. Simamora adalah seorang yang beragama Katolik dan juga merupakan pengusaha dari Dolok Sanggul bergerak dalam bidang alat rumah tangga. Namun disamping itu Antonius P. Simamora juga aktif dalam berbagai organisasi dalam hidup tatanan sosial, yaitu Pengurus Pemuda Katolik Cabang Humbang Hasundutan, kemudian Wakil Bendahara KNPI Cabang Humbang Hasundutan. Selain itu Antonius P. Simamora juga merupakan Sekretaris Punguan Toga Simamora di daerah Humbang hasundutan.
2. 1. 4. Profil Nimrot Situmeang, SH Nimrot Situmeang, SH adalah seorang kader Partai Persatuan Daerah yang berasal dari daerah Tapanuli Tengah. Nimrot Situmeang, SH dipilih menjadi calon legislatif sebagai nomor urut 4 dibawah Antonius P Simamora, ST. Nimrot Situmeang, SH lahir di Tapanulu Tengah, 28 April 1970. suami dari Elseria Simamora. Memiliki riwayat pendidikan di mulai dari SD St. Yosep Tapanuli Tengah 1978, SMP Negeri 1 Barus 1978-1981, dan lulus dari SMA Budi Mulia Pematang Siantar pada tahun 1984. Nimrot Situmeang, SH menamatkan studynya di UHN HKBP Nomensen Medan Program Study Ilmu hukum dan mendaptkan gelar kesarjanaan pada tahun 1991. Nimrot Situmeang, SH adalah seorang yang beragama katolik dan juga merupakan kader dari Partai Persatuan Daerah cabang Tapanuli Tengah, yang juga aktif diberbagai keorganisasian mulai dari pengurus kelompok tani, kelompok pemuda dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
2. 1. 5. Profil Deborah Simanjuntak Deborah Simanjuntak lahir di Pematang Siantar pada tanggal 28 September 1969 yang belamat di Parsoburan Tengah Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir, memliki riwayat pendidikan yang dimulai dari SD Swasta TPM di Pematang Siantar lulus pada tahun 1982, SMP N 3 Pematang Siantar lulus pada tahun 1985 dan SPK RS Balimbingan Pematang Siantar lulus pada tahun 1988. Deborah Simanjuntak adalah seorang wanita yang aktif dalam menyurakan persamaan derajat antara laki-laki dengan permpuan dan juga merupakan aktifis perempuan di daerah yang didiami yaitu di Parsoburan Tengah. Deborah Simanjuntak beragama Kristen Protestan dan merupakan salah satu dari beberapa orang dari pengurus gereja, dan memegang beberapa jabatan dalam sturuktur gereja yaitu Ketua Punguan ina, dan Sekretaris Gereja HKBP Parsoburan Tengah. Selain itu dalam structural kehidupan masyarakat sosial Deborah Simanjuntak juga merupakan seseorang perempuan yang dianggap tokoh.
2. 2. General Isu General isu yang diangkat oleh Oloan Simbolon, ST diawali dengan membahas daerah pemilihan VIII Sumatera Utara yang teridiri dari 5 kabupaten dan 1 kota, antalain adalah sebagai berikut; Kabupaten Samosir, Kabupaten Tobasa, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Humbanh Hasundutan , dan Kota Sibolga. 2. 2. 1. Kabupaten Samosir
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari induknya Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia.
Secara Geografis Kabupaten Samosir terletak pada 20 24‘ - 20 25‘ Lintang Utara dan 980 21‘ - 990 55‘ BT. Secara Administratif Wilayah Kabupaten Samosir diapit oleh tujuh Kabupaten, yaitu: •
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun.
•
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir.
•
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan
•
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat.
Sebagai daerah pertanian dan sebagian penduduknya hidup dan menggantungkan dengan pertanian, curah hujan merupakan salah satu faktor eksternal yang menentukan keberhasialn pertanian penduduk. Rata-rata curah hujan yang terjadi di Kabupaten Samosir pada tahun 2003 berdasarkan hasil pengamatan dari 7 (tujuh) stasiun pengamatan adalah sebesar 177 mm / bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak 11 hari.Temperatur Kabupaten Samosir
Universitas Sumatera Utara
berkisar antara 170 C - 290 C dengan kelembaban udara rata-rata 85 persen dan tergolong dengan beriklim tropis.
Curah hujan tertinggi terjadi bulan November dengan rata-rata 440 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 15 hari. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni s/d Agustus berkisar dari 31 s/d 56 mm per bulan, dengan hari hujan 5 s/d 7 hari. Kecamatan yang tertinggi rata-rata curah hujannya adalah Harian sebesar 302 mm, sedangkan yang terendah adalah Nainggolan rata-rata sebesar 120 mm.
Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 700 – 1.700 m di atas permukaan Laut, dengan komposisi; •
700 m s/d 1.000 m dpl = ± 10 %
•
m s/d 1.500 m dpl = ± 25 %
•
>1.500 m dpl = ± 65 %
Dengan Komposisi kemiringan sebagai berikut : •
0 - 20 (datar) = ± 10 %
•
2 - 150 (landai) = ± 20 %
•
15 - 400 (miring) = ± 55 %
•
>400 (terjal) = ± 15 %
Topografi dan kontur tanah di Kabupaten Samosir pada umumnya berbukit dan bergelombang. Kabupaten Samosir memiliki 10 buah sungai yang
Universitas Sumatera Utara
keseluruhannya bermuara ke Danau Toba. Sebahagian dari sungai tersebut telah dimanfaatkan untuk mengairi lahan sawah seluas 3.987 ha, lahan sawah yang beririgasi setengah teknis (62,13 % dari luas yang ada). Panjang saluran irigasi di Kabupaten Samosir mencapai 74,77 km, terdiri dari irigasi setengah teknis 70,63 km (21,53 km saluran primer dan 49,10 km saluran sekunder) dan irigasi sederhana 4,14 km.
Luas lahan produktif di Kabupaten Samosir (2002) mencapai 69.798 ha, terdiri dari lahan sawah 7.247 ha (10,4 %), dan lahan kering 62.551 ha (89,6 %). Terbatasnya sarana irigasi, modal dan tenaga kerja kasar mengakibatkan hanya 14.110 ha (22,56 %) lahan kering yang dikelola. Selebihnya merupakan lahan tidur seluas 48.441 ha atau 77,44 % dari lahan kering yang dapat dikelola.
2. 2. 2. Kabupaten Tobasa Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari induknya Kabupaten Tapanuli Utara. Yang memiliki luas 3.124,40 km². Kabupaten Tobasa berbatasan dengan wilaya: •
Sebelah Utara
: Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun
•
Sebelah Selatan
: Kabupaten Tap. Utara dan Humbahas
•
Sebelah Timur
: Kabupaten Samosir dan Danau Toba
•
Sebelah Barat
: Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labuhanbatu
Jumlah penduduknya berada pada angka 168.596 (2005) dengan kepadatan 83 jiwa/km². Keanekaragaman penduduk terdiri dari beberapa suku Batak Toba, Pakpak, Simalungun, Nias, Jawa, dan Mandailing yang menyebar hampir
Universitas Sumatera Utara
diseluruh kecamatan.
Masing - masing
penduduk
memeluk
agama dan
kepercayaan seperti Islam, Kristen Protestan, Katholik, dengan toleransi beragama diantara masyarakat terbina dengan baik. Penggunaan sumber daya lahan di Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari penggunaan lahan basah dan lahan kering, lahan basah terdiri dari pertanian tanaman pangan, perikanan.
2. 2. 3. Kabupaten Tapanuli Utara
Kabupaten Tapanuli Utara termasuk Kabupaten Dairi dan Toba Samosir yang sekarang termasuk dalam keresidenan Tapanuli yang dipimpin seorang Residen Bangsa Belanda yang berkedudukan di Sibolga. Keresidenan Tapanuli yang dulu disebut Residentie Tapanuli terdiri dari 4 Afdeling (Kabupaten) yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang Sidempuan, Afdeling Sibolga dan Afdeling Nias. Afdeling Batak Landen dipimpin seorang Asisten Residen yang ibukotanya Tarutung yang terdiri 5 Onder Afdeling (Wilayah) yaitu : Onder Afdeling Silindung (Wilayah Silindung) ibukotanya Tarutung. Onder Afdeling Hoovlakte Van Toba (Wilayah Humbang) ibukotanya Siborong-borong. Onder Afdeling Toba (Wilayah Toba) ibukotanya Balige. Onder Afdeling Samosir (Wilayah Samosir) ibukotanya Pangururan. Onder Afdeling Dairi Landen (Kabupaten Dairi sekarang) ibukotanya Sidikalang.
Tiap-tiap Onder Afdeling mempuyai satu Distrik (Kewedanaan) dipimpin seorang Distrikchoolfd bangsa Indonesia yang disebut Demang dan membawahi
Universitas Sumatera Utara
beberapa Onder Distrikten (Kecamatan) yang dipimpin oleh seorang Asisten Demang.Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Utara sekitar 3.800,31 Km² terdiri dari luas dataran 3.793,71 Km² dan luas perairan Danau Toba 6,60 Km². Dari 15 kecamatan yang ada, kecamatan yang paling luas di Kabupaten Tapanuli Utara adalah Kecamatan Garoga sekitar 567,58 Km² atau 14,96 persen dari luas Kabupaten, dan kecamatan yang terkecil luasnya yaitu Kecamatan Muara sekitar 79,75 Km² atau 2,10 persen.
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara terletak diwilayah pengembangan dataran tinggi Sumatera Utara berada pada ketinggian antara 300-1500 meter di atas permukaan laut. Topografi dan kontur tanah Kabupaten Tapanuli Utara beraneka ragam yaitu yang tergolong datar (3,16 persen), landai (26,86 persen), miring (25,63 persen) dan terjal (44,35 persen). Secara astronomis Kabupaten Tapanuli Utara berada pada posisi 1º20’ 2º41’ Lintang Utara dan 98º05’–99º16’ Bujur Timur. Sedangkan secara geografis letak Kabupaten Tapanuli Utara diapit atau berbatasan langsung dengan lima kabupaten yaitu: a. Disebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir; b. Disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu; c. Disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan; dan
Universitas Sumatera Utara
d. Disebelah
Barat
berbatasan
dengan
Kabupaten
Humbang
Hasundutan dan Tapanuli Tengah. Letak geografis dan astronomis Kabupaten Tapanuli Utara ini sangat menguntungkan karena berada pada jalur lintas dari beberapa Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara.Berdasarkan topografinya daerah ini berada dijajaran Bukit Barisan dengan keadaan tanah umumnya berbukit dan bergelombang, hanya sekitar 9,66 % dari keseluruhan luas wilayah yang berbentuk datar dan berada pada ketinggian 300-2.000 m di atas permukaan laut.
Menurut ketinggian di atas permukaan laut (dpl)
1
300 - 500 m
13.784 Ha
3,63 %
2
500 - 1.000 m
148.072 Ha
39,03 %
3
1.000 - 1.500 m
216.919 Ha
57,18 %
4
1.500 m -keatas
596 Ha
0,16 %
5
Jumlah
379.371 Ha
100 %
Menurut kemiringan/kelerengan tanah/
1
Datar(0 s.d. 2 %)
11.976 Ha
3,16 %
2
Landai(2 s.d. 5 %)
101.903 Ha
26,86 %
3
Miring (15 s.d. 40 %)
97.230 Ha
25,63 %
4
Terjal( 45 %)
168.262 Ha
44,35 %
5
Jumlah
379.371 Ha
100 %
Universitas Sumatera Utara
Salah satu unsur cuaca/iklim adalah curah hujan. Kabupaten Tapanuli Utara yang berada pada ketinggian lebih dari 500 meter di atas permukaan laut sangat berpeluang memperoleh curah hujan yang banyak. Selama tahun 2007, rata-rata curah hujan tahunan tercatat 8.777 mm dan lama hari hujan 231 hari atau rata-rata curah hujan bulanan sebanyak 5731,42 mm dan lama hari hujan 19,25 hari. Dari rata-rata curah hujan bulanan tahun 2007, terlihat curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April yaitu 1133 mm dan lama hari hujan 27 hari dan curah hujan terendah pada bulan Agustus yaitu 365 mm dan lama hari hujan 15 hari dan temperatur udara berkisar antara 17oC-29oC, serta rata-rata kelembaban udara (RH) sebesar 85,04%.
Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan sebagaimana tertuang dalam GBHN.Untuk itu pemerintah telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan. Usaha-usaha yang mengarah pada pemerataan penyebaran penduduk melalui transmigrasi telah dilakukan. Selain itu dengan mulai diberlakukannya otonomi daerah, diharapkan dapat
mengurangi
perpindahan
penduduk.
Usaha
untuk
menekan
laju
pertumbuhan penduduk juga telah dilakukan melalaui Program Keluarga Berencana yang dimulai awal tahun 1970-an. Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2006 yang disajikan dalam tabel merupakan angka proyeksi yang dihitung berdasarkan data jumlah penduduk
hasil Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk
Berkelanjutan (P4B) yang dilaksanakan pada bulan April 2003. Hasil proyeksi tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara tahun
Universitas Sumatera Utara
2006 sebesar 262.642 jiwa yang terdiri dari 130.429 jiwa laki-laki dan 132.213 jiwa perempuan. Rasio jenis kelamin Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2006 sebesar 98,65 ini berarti bahwa jumlah penduduk perempuan di Tapanuli Utara lebih banyak dari pada jumlah penduduk laki-laki. Sedang tingkat kepadatan penduduk relatif rendah, yaitu 69,23 penduduk per kilometer persegi. Banyaknya rumah tangga tahun 2006 sebesar 56.345, dengan rata-rata anggota rumah tangga sebesar 4,66 orang.Dibandingkan dengan tahun 2005, ratarata besarnya anggota rumah tangga tahun 2006 tidak terlalu berbeda, yaitu sebesar 4,67 orang.
Penggunaan sumber daya lahan di Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari penggunaan lahan basah dan lahan kering, lahan basah terdiri dari pertanian tanaman pangan, perikanan. Sedangkan lahan kering terdiri dari kehutanan, peternakan dan perkebunan. Menurut status, 288.922,97 Ha (76,20%) merupakan tanah adat/tanah marga. 70.600,34 Ha (18,62%) merupakan tanah hak milik, hak guna usaha dan hak guna bangunan
2. 2. 4. Kabupaten Tapanuli Tengah Kabupaten Tapanuli Tengah terletak di pesisir Pantai Barat Pulau Sumatera dengan panjang garis pantai 200 km dan wilayahnya sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian lainnya di pulau-pulau kecil dengan luas wilayah 2.188 km². Berbatasan dengan wilayah sebelah utara Kabupaten Singkil (Provinsi Aceh), sebelah selatan Kabupaten Tapanuli Selatan, sebelah barat Kota Sibolga dan
Universitas Sumatera Utara
samudra Indonesia dan sebelah timur Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Pakpak Bharat. Penduduk Tapanuli Tengah tahun 2006 berjumlah 297.846 jiwa dengan kepadatan penduduk 136 jiwa per km². Laju pertumbuhan penduduk periode tahun 2000-2005 sebesar 1,86% per tahun. Komposisi penduduk di Tapanuli Tengah yaitu 50,20% laki-laki dan 49,80% perempuan. Topografi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit - bukit dengan ketinggian 0 – 1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah Tapanuli Tengah, 43,90% berbukit dan bergelombang.Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong beriklim tropis. Rata-rata suhu udara di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2005 adalah 26,09 °C. Dalam periode bulan Januari – Desember 2006, suhu udara maksimum dapat mencapai 31,53 °C dan suhu minimum mencapai 21,72 °C. Pada tahun 2006, curah hujan rata-rata 4.925,9 mm, hari hujan 226,0 hari, kecepatan angin rata-rata 6,7 knot dan penguapan rata-rata 4,6 mm. Kelembaban udara rata-rata 84,58%.Pada bulan Mei 2007, secara administratif Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri atas 20 kecamatan, 24 kelurahan dan 154 desa.
2. 2. 5. Kabupaten HumbangHasundutan Kabupaten
Humbang
Hasundutan
adalah Kabupaten yang baru
dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara, Tanggal 28 Juli 2003 sesuai dengan UU No.9 tahun 2003. Yang terletak ditengah wilayah Provinsi Sumatera
Universitas Sumatera Utara
Utara. Dengan Luas Wilayah : 2.335, 33 Km² terdiri dari 10 Kecamatan, 1 Kelurahan dan 117 Desa. Memiliki jumlah penduduk 155.222 Jiwa.Letak Geografis Humbang Hasundutan terletak diantara 201‘ 20 28‘ Lintang Utara, 98010‘ 98058‘ Bujur Timur.
Secara Administratif Wilayah Humbang
Hasundutan diapit oleh empat
Kabupaten, yaitu: •
Sebelah Utara : Kabupaten Samosir
•
Sebelah Timur : Kabupaten Tapanuli Utara
•
Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Tengah
•
Sebelah Barat : Kabupaten Pakpak Bharat
Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan daerah dataran tinggi yang mempunyai ketinggian bervariasi antara 330-2075 Meter diatas permukaan laut, dengan perincian : •
Datar
= 260,95 Km² (0 s/d 2 %)
•
Landai
= 459,60 Km² (2 s/d 15 %)
•
Miring
= 993,68 Km² (15 s/d 40 %)
•
Terjal
= 621,10 Km² (40 s/d 44 %)
Keanekaragaman penduduk terdiri dari beberapa suku Batak Toba, Pakpak, Simalungun, Nias, Jawa, dan Mandailing yang menyebar hampir diseluruh kecamatan.
Masing - masing
penduduk
memeluk
agama dan
kepercayaan seperti Islam, Kristen Protestan, Katholik, dengan toleransi
Universitas Sumatera Utara
beragama diantara
masyarakat
terbina
dengan
baik. Berdasarkan
hasil
pendataan tahun 2004 jumlah penduduk 155.222 Jiwa dengan rata-rata kepadatan penduduknya 66,47 Jiwa / Km².
Sedangkan
kontribusi
penduduk
berdasarkan
mata
pencaharian
adalah Pertanian, Perdangangan, Pegawai Negeri Sipil dan TNI serta sebagian kecil industri / kerajinan tangan.
Luas Wilayah, Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Total Area, Population and Population Density by District 2005
Kecamatan
Luas Wilayah (Km²)
Penduduk
1.
Pakkat
459,10
22.203
2.
Onan Ganjang
190,00
9.597
3.
Sijamapolang
177,50
4.629
4.
Lintong Nihuta
114,90
25.848
Universitas Sumatera Utara
5.
Paranginan
54,00
11.782
6.
Dolok Sanggul
211,50
35.54
7.
Pollung
201,97
14.191
8.
Parlilitan
598,70
19.214
9.
Tarabintang
277,30
6.801
10.
Bakti Raja
50,36
6.364
Humbang Hasundutan
2.335,33
156.169
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
Rasio Jenis Kecamatan
Laki-laki Perempuan
Jumlah Kelamin
1.
Pakkat
10.769
11.434
2.
22.203 94,18
Onan Ganjang
4.799
4.798
9.597 100,02
3.
Sijamapolang
2.275
2.354
4.629 96,64
4.
Lintong Nihuta
13.129
12.719
25.848 103,22
5.
Paranginan
5.966
5.816
11.782 102,58
6.
Dolok Sanggul
18.060
17.480
35.540 103,32
Universitas Sumatera Utara
7.
Pollung
7.190
7.001
14.191 102,70
8.
Parlilitan
9.622
9.592
19.214 100,31
9.
Tarabintang
3.351
3.450
6.801 97,13
10.
Bakti Raja
3.155
3.209
6.364 98,32
Humbang Hasundutan
78.316
77.853
156.169 100,59
Banyaknya Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Golongan Umur
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
0 - 4
10.532
9.815
20.347
5 - 9
10.589
9.824
20.413
10 - 14
11.623
10.389
22.012
15 - 19
9.402
8.733
18.135
20 - 24
5.449
4.191
9.640
25 - 29
4.385
4.086
8.471
30 - 34
4.407
4.143
8.550
35 - 39
3.968
4.200
8.168
40 - 44
3.817
4.196
8.013
Universitas Sumatera Utara
45 - 49
3.112
3.627
6.739
50 - 54
2.844
3.344
6.188
55 - 59
2.110
2.763
4.873
60 - 64
2.095
2.818
4.913
65 - 69
1.511
2.030
3.541
70 - 74
1.204
1.806
3.010
75 +
1.268
1.888
3.156
78.316
77.853
156.169
Humbang Hasundutan Sumber :Buku Humbang Dalam Angka 2006 (BPS)
2. 2. 6. Kota Sibolga
Kota Sibolga adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini terletak di pantai barat pulau Sumatera, membujur sepanjang pantai dari utara ke selatan dan berada pada kawasan teluk yang bernama Teluk Tapian Nauli, sekitar ± 350 km dari kota Medan.Kota Sibolga dipengaruhi oleh letaknya yaitu berada pada daratan pantai, lereng, dan pegunungan. Terletak pada ketinggian berkisar antara 0 - 150 meter dari atas permukaan laut, dengan kemiringan lahan kawasan kota ini bervariasi antara 0-2 % sampai lebih dari 40 %.
Universitas Sumatera Utara
Luas (km²)
Persentase (%)
3.12
29.10
daratan 2.17 km² dan kepulauan 0.95 km²
0.91
8.49
daratan 0.73 km² dan kepulauan 0.18 km²
Curam, lereng 15-40 %
0.31
28.9
daratan 0.10 km² dan kepulauan 0.21 km²
Terjal, lereng lebih dari 40 %
6.31
59.51
daratan 5.90 km² dan kepulauan 0.53 km²
10.77
100
Kemiringan Datar, kemiringan 02% Bergelombang lereng 2-15 %
Total
Keterangan
Iklim kota Sibolga termasuk cukup panas dengan suhu maksimum mencapai 32° C dan minimum 21.6° C. Sementara curah hujan di Sibolga cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November dengan jumlah 798 mm, sedang hujan terbanyak terjadi pada Desember yakni 26 hari.
Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan kota Sibolga adalah pulau Poncan Gadang, pulau Poncan Ketek, pulau Sarudik dan pulau Panjang.Dengan batas-batas wilayah: timur, selatan, utara pada kabupaten Tapanuli Tengah, dan barat dengan Samudera Hindia. Sementara sungai-sungai yang dimiliki, yakni Aek Doras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon dan Aek Horsik.
Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik kota Sibolga tahun 2008, penduduk kota Sibolga adalah 94.616 jiwa. Dengan wilayah seluas 3.356,60 ha di daratan Sumatera dan urban growth seluas 644,53 ha berarti kepadatan penduduk
Universitas Sumatera Utara
pada wilayah pemukiman adalah 8.785 jiwa per km². Sementara pertumbuhan penduduk setiap tahunnya sekitar 1.99 %. Sementara wilayah administrasi pemerintahan terdiri dari empat kecamatan dan 16 kelurahan, yakni kecamatan Sibolga Utara dengan empat kelurahan, kecamatan Sibolga Kota dengan empat kelurahan, kecamatan Sibolga Selatan dengan empat kelurahan dan kecamatan Sibolga Sambas dengan empat kelurahan.
Potensi utama perekonomian bersumber dari perikanan, pariwisata, jasa, perdagangan, dan industri maritim. Hasil utama perikanan, antara lain, kerapu, tuna, kakap, kembung, bambangan, layang, sardines, lencam dan teri. Pelabuhan laut kota Sibolga cukup ramai disinggahi kapal kapal yang akan menuju pulau Nias.
2. 3. Prinsip Pembangunan Dari Panorama Alam, kekayaan adat istiadat, potensi ekowisata sampai ke berbagai legenda-legenda yang ada di daerah pemilhan VIII Sumatera Utara, merupakan produk daerah yang sudah layak go-internasional. Dalam mewujudkan visi ini, Oloan Simbolon, ST selaku calon legislatif dari daerah tersebut membuat prinsip pembangunan agar pemerintah dituntut untuk bekerja secara ekstra keras, termasuk dalam menyusun berbagai strategi dan kebijakan pengembangan pariwisata, pertanian, perikanan dan indusri
kedepan, salah satunya adalah
prinsip-prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan. Pembangunan secara ekologis dalam jangka panjang (berkelanjutan) sekaligus layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat merupakan salah satu syarat
Universitas Sumatera Utara
utama untuk mewujudkan pembangunan, khususnya pada pembangunan pariwisata. Artinya, pembangunan berkelanjutan adalah upaya terpadu dan terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup dengan cara mengatur penyediaan, pengembangan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya secara berkelanjutan. Hal
tersebut
dapat
terlaksana
tentunya
harus
dengan
sistem
penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance) yang melibatkan partisipasi aktif dan seimbang antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan demikian, pembangunan berkelanjutan tidak saja terkait dengan isu-isu lingkungan, tetapi juga isu demokrasi, hak asasi manusia dan isu lain yang lebih luas. Tak dapat dipungkiri, hingga saat ini konsep pembangunan berkelanjutan tersebut dianggap sebagai ‘resep’ pembangunan terbaik, termasuk pembangunan pariwisata, pertanian, perikanan dan indusri. Pembangunan pariwisata, pertanian, perikanan dan indusri yang berkelanjutan dapat dikenali melalui prinsipprinsipnya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain partisipasi, keikutsertaan para pelaku (stakeholder), kepemilikan lokal, penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, mewadahi tujuan-tujuan masyarakat, perhatian terhadap daya dukung, monitor dan evaluasi, akuntabilitas, pelatihan serta promosi.
2. 3. 1. Partisipasi Masyarakat setempat harus mengawasi atau mengontrol pembangunan pariwisata, pertanian, perikanan dan indusri
dengan ikut terlibat dalam
Universitas Sumatera Utara
menentukan dan mengidentifikasi sumber-sumber daya yang akan dipelihara dan ditingkatkan, serta mengembangkan tujuan-tujuan dan strategi-strategi untuk pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata. Masyarakat juga harus berpartisipasi dalam mengimplementasikan strategi-strategi yang telah disusun sebelumnya.
2. 3. 2. Keikutsertaan Para Pelaku/Stakeholder Involvement Para pelaku yang ikut serta dalam pembangunan pariwisata meliputi kelompok dan institusi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), kelompok sukarelawan, pemerintah daerah, asosiasi wisata, asosiasi bisnis dan pihak-pihak lain yang berpengaruh dan berkepentingan serta yang akan menerima dampak dari kegiatan pariwisata.
2. 3. 3. Kepemilikan Lokal Pembangunan pariwisata harus menawarkan lapangan pekerjaan yang berkualitas untuk masyarakat setempat. Fasilitas penunjang kepariwisataan seperti hotel, restoran, tanah garapan, lahan perusahaan, lahan industri dan sebagainya. seharusnya dapat dikembangkan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Pendidikan dan pelatihan bagi penduduk setempat serta kemudahan akses untuk para pelaku bisnis/wirausahawan setempat benar-benar dibutuhkan dalam mewujudkan kepemilikan lokal. Lebih lanjut, keterkaitan (linkages) antara pelaku-pelaku bisnis dengan masyarakat lokal harus diupayakan dalam menunjang kepemilikan lokal tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. 3. 4. Penggunaan Sumber daya yang berkelanjutan Pembangunan pariwisata harus dapat menggunakan sumber daya dengan berkelanjutan yang artinya kegiatan-kegiatannya harus menghindari penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (irreversible) secara berlebihan. Hal ini juga didukung dengan keterkaitan lokal dalam tahap perencanaan, pembangunan dan pelaksanaan sehingga pembagian keuntungan yang adil dapat diwujudkan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan pariwisata harus menjamin bahwa sumber daya alam dan buatan dapat dipelihara dan diperbaiki dengan menggunakan kriteria-kriteria dan standar-standar internasional.
2. 3. 5. Mewadahi Tujuan-tujuan Masyarakat Tujuan-tujuan masyarakat hendaknya dapat diwadahi dalam kegiatan pariwisata agar kondisi yang harmonis antara pengunjung/wisatawan, tempat dan masyarakat setempat dapat terwujud. Misalnya, kerja sama dalam wisata budaya atau cultural tourism partnership dapat dilakukan mulai dari tahap perencanaan, manajemen, sampai pada pemasaran. Kemudian mempuayani arah yang tepat dalam memasarkan hasil pertanian, industri dan tangkapan ikan oleh nelayan.
2. 3. 6. Daya Dukung Daya dukung atau kapasitas lahan yang harus dipertimbangkan meliputi daya dukung fisik, alami, sosial dan budaya. Pembangunan dan pengembangan harus sesuai dan serasi dengan batas-batas lokal dan lingkungan. Rencana dan
Universitas Sumatera Utara
pengoperasiannya seharusnya dievaluasi secara reguler sehingga dapat ditentukan penyesuaian/perbaikan yang dibutuhkan. Skala dan tipe fasilitas wisata harus mencerminkan batas penggunaan yang dapat ditoleransi (limits of acceptable use).
2. 3. 7. Monitor dan Evaluasi Kegiatan monitor dan evaluasi pembangunan pariwisata berkelanjutan mencakup penyusunan pedoman, evaluasi dampak kegiatan wisata serta pengembangan indikator-indikator dan batasan-batasan untuk mengukur dampak pariwisata. Pedoman atau alat-alat bantu yang dikembangkan tersebut harus meliput i skala nasional, regional dan lokal.
2. 3. 8. Akuntabilitas Perencanaan pariwisata, pertanian, perikanan dan indusri harus memberi perhatian yang besar pada kesempatan mendapatkan pekerjaan, pendapatan dan perbaikan kesehatan masyarakat lokal yang tercermin dalam kebijakan-kebijakan pembangunan. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam seperti tanah, air, dan udara harus menjamin akuntabilitas serta memastikan bahwa sumber-sumber yang ada tidak dieksploitasi secara berlebihan.
2. 3. 9. Pelatihan Pembangunan pariwisata, pertanian, perikanan dan indusri berkelanjutan membutuhkan pelaksanaan program-program pendidikan dan pelatihan untuk
Universitas Sumatera Utara
membekali pengetahuan masyarakat dan meningkatkan keterampilan bisnis, vocational dan profesional. Pelatihan sebaiknya meliputi topik tentang pariwisata berkelanjutan, manajemen perhotelan, serta topik-topik lain yang relevan.
2. 3. 10. Promosi Pembangunan pariwisata berkelanjutan juga meliputi promosi penggunaan lahan dan kegiatan yang memperkuat karakter lansekap, sense of place, dan identitas masyarakat setempat. Kegiatan-kegiatan dan penggunaan lahan tersebut seharusnya bertujuan untuk mewujudkan pengalaman wisata yang berkualitas yang memberikan kepuasan bagi pengunjung 15.
2. 4. Kebijakan Umum 2. 4. 1. Ideologi Diprediksi kesadaran politik masyarakat akan terus menguat seiring penguatan ideologi dalam tubuh partai-partai politik.
Oleh sebab
itu
perluditetapkan sebuah kebijakann dasar dalam mengantsipasi kemungkinan menguatnya konflik-konflik ideologi16. 2. 4. 2. Politik a. Pembangunan Sistem Memperjuangkan konsepsi-konsepsi dalam sistem kemasyarakatan dan kenegaraan. b. Pembangunan Komunikasi Politik 15 16
http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ Buku Pengantar kader, kalangan sendiri 2003, Jakarta
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi politik dipandang sebagai proses yang dilakukan satu sistem untuk mempengaruhi sistem yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan. Dikarenakan komunikasi politik dilakukan dengan tujuan agar orang lain mau berpartisipasi dalam politik maka diperlukan beberapa kerangka dasar yang dapat dijadikan guidance para aktivis dalam komunikasi politik adalah 17: •
Penyadaran umum pentingnya sistem sebagai sumber nilai budaya dalam kehidupan politik
•
Mengokohkoh kredibilitas dan efektifitas komunikasi dengan masyarakat.
c. Pembangunan Budaya Politik •
Mengembangkan budaya egaliter dan demokratis yang tercermin dalam perilaku politik
•
Membangun budaya rasionalitas dalam kehidupan politik
d. Pembangunan Partisipasi Politik •
Penumbuhan kondisi yang menyebabkan lahirnya kesediaan masyarakat untuk bedrpartisipasi politik.
•
Mempersiapkan suasana kondusif yang dapat menarik untuk berpartisipasi secara bebas.
2. 4. 3. Birokrasi
17
Buku Pegangan kader, kalangan sendiri, Jakarta. 2003
Universitas Sumatera Utara
Setidak-tidaknya ada tiga fenomena yang muncul dalam kehidupan birokrasi sekarang ini. Pertama, kebobrokan disemua sistem, kedua, menjadi sarang KKN, dan ketiga, tidsk profesional dalam menjalankan roda pemerintahan. Oleh karena itu perlu dilakukan reformasi untuk memunculkan clean government. Sebagai konsekuensinya maka harus perlu memeiliki kebijakan memasuki wilayah birokrasi dengan kebijakan, sebagai berikut: •
Lebih memperhatikan birokrasi dengan memasukkan orang internal untuk menduduki jabatan strategis dengan tetap berpegang pada asas kepatuhan.
•
Membentuk wadah independen bagi pegawai yang bekerja di pemerintahan
•
Menjadi pelopor dan pemberantasan KKN dan dalam menegakkan keadilan,
kejujuran,
dan
profesionalisme
dalam
melayani
masyarakat. •
Melakukan control secara aktif
2. 4. 4. Ekonomi dan Kesejahteraan Kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan dapat membantu teciptanya kesejahteraan yang merata juga mrupakan salah satu faktor utama kekuatan sebuah struktur partai. Oleh karena itu perlu langkah-langkah strategis dan kongkret dalam upaya menumbuhkan kemandirian tersebut. •
Menumbuhkan kesadaran nilai-nilai dalam perilaku kebijakan ekonomi
Universitas Sumatera Utara
•
Membantu kekuatan ekonomi melalui pendirian proyek ekonomi yang mandiri betapapun kecilnya dan memberantas KKN, dan monopoli yang menghancurkan ekonomi masyarakat.
•
Menjaga kekayaan alam dari eksploitasi yang merugikan rakyat banyak
2. 4. 5. Sosial Budaya Kecenderungan membaiknya deviasi sistemik pada bidang sosial budaya, pengabdian nilai-nilai luhur yang diiringi dengan menguatnya kultur materialism, dan dahsyatnya budaya yang diiringi dengan kecenderungan distorsi pemahaman bagi sbagian besar masyarakat telah menjadi fenomena umum tanpa membedakan agama. Oleh sebab itu perlu mengantisipasi sedini mungkin, setidak-tidaknya untuk membentengi diri dari tertularnya berbagai penyimpangan tersebut dengan menetapkan kebijakan umum berikut: •
Membangun imunitas individu, keluarga dan masyarakat dari berbagai virus sosial budaya yang dapat merusak jati diri.
•
Mengmbangkan produk-poduk budaya yang baik dalam bentuk keteladanan maupun dalam bentuk kesenian.
•
Aktif dalam mewujudkan perundang-undangan yang meninggikan budaya bangsa dan mengkoreksi budaya yang medrusak.
2. 4. 6. Hukum Sejatinya hukum memetapkan hubungan pokok antara manusia terhadap Tuhan, terhadap makhluk lain, terhadap orang lain, dan terhadap diri sendiri.
Universitas Sumatera Utara
dalam kehidupan manusia hukum harus memiliki supremasi demi menjamin keteraturan dan menghindari kekacauan.
2. 4. 7. Pendidikan Pendidkan merupakan kebutuhan dasar manusia yang seyogianya ditangani secara serius dan bertanggung jawab. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara pendidikan adalah dasar pembentukan karakter bangsa. Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan harus sejalan dengan nilai-nilai dan keyakinan otentik bangsa. Maka setiap upaya pendidikan yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar suatu bangsa akan melahirkan generasi yang rapuh dan lepas dari akar kekuataanya. •
Mengupayakan secara sungguh-sungguh terselenggaranya sistem pendidikan integral yang menjamin lahirnya generasi yang cerdas dan terampil.
•
Melindungi anak bangsa dari sasaran rekayasa berkedok aktifitas pendidikan.
•
Memperjuangkan model pendidikan yang terjangkau seluruh elemen masyarakat dan berkualitas.
Universitas Sumatera Utara