UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Kampus UNJ Jl. Setiabudi I Jakarta Selatan 12910 Telepon 5254912 Fax.(021) 5254912
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN JURNAL Yang bertandatangan dibawah : Nama : Dr. Ratna Sari Dewi, M.Pd NIP : Jabatan : Dosen UIN Jakarta Menyatakan bahwa telah memasukan Naskah Jurnal ke Jurnal Ilmiah PGSD FIP UNJ Volume IV No.2 Oktober 2012, Nomor ISSN: 2085-4048. Dengan Judul : ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ______________________________ Adalah : 1. Dibuat berdasarkan data-data hasil penelitian/pengembangan rumpun disiplin keilmuan. 2. Naskah tersebut bukan merupakan duplikasi yang pernah dibuat oleh orang lain atau jiplakan karya tulis orang lain dan bukan hasil terjemahan karya tulis orang lain. Jika suatu saat nanti tulisan saya ditemukan adanya indikasi duplikasi maka saya siap diberikan sangsi sesuai dengan aturan yang berlaku. Demikian Surat Keterangan keaslian jurnal ini kami buat dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, ................................. Yang membuat Pernyataan Materai Rp. 6.000
Dr. Ratna Sari Dewi, M.Pd NIP.
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Jurnal Ilmiah PGSD Vol.IV No.2 Oktober 2012
41
Kampus UNJ Jl. Setiabudi I Jakarta Selatan 12910 Telepon 5254912 Fax.(021) 5254912
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN JURNAL Yang bertandatangan dibawah : Nama : Dr. Ratna Sari Dewi, M.Pd NIP : Jabatan : Dosen UIN Jakarta Menyatakan bahwa telah memasukan Naskah Jurnal ke Jurnal Ilmiah PGSD FIP UNJ Volume IV No.2 Oktober 2012, Nomor ISSN: 2085-4048. Dengan Judul : ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ______________________________ Adalah : 1. Dibuat berdasarkan data-data hasil penelitian/pengembangan rumpun disiplin keilmuan. 2. Naskah tersebut bukan merupakan duplikasi yang pernah dibuat oleh orang lain atau jiplakan karya tulis orang lain dan bukan hasil terjemahan karya tulis orang lain. Jika suatu saat nanti tulisan saya ditemukan adanya indikasi duplikasi maka saya siap diberikan sangsi sesuai dengan aturan yang berlaku. Demikian Surat Keterangan keaslian jurnal ini kami buat dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, ................................. Yang membuat Pernyataan Materai Rp. 6.000
Dr. Ratna Sari Dewi, M.Pd NIP.
KONTRIBUSI KEGIATAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SEBAGAI MANAJER KELAS Sujono Surokarijo
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.IV No.2 Oktober 2012
41
Abstract, This research was carried out to identify correlation and contribution of principle activities to motivate teachers performance as class manager. This research was carried out in Elementary Schools in municipality of Kediri, East Java. The methodology was survey employed on 104 class teachers and taken using cluster random sampling technique. Instrument used to collect data was closed questionnaire applying Likert scale on 5 optional answers, validated using items analysis and Alpha Cronbach technique for reliability. Data were analysed using product moment correlation, linear regression, and determination analysis techniques. The results showed that there are significant relation and positive contribution of school principles to motivate teachers performance as class managers. Keywords: contributions, principle activities, motivation performance, teacher performance.
manajer kelas. Guru dalam melaksanakan
PENDAHULUAN Pendidikan sebagai suatu kebutuhan
tugas kinerjanya dipengaruhi oleh motivasi
dasar dan hak azasi manusia. Dalam Undang-
kerja. Motivasi kerja guru yang tinggi akan
Undang Republik Indonesia nomor 2 tahun
meningkatkan
1989, tentang Pendidikan Nasional, dinyatakan
membantu keberhasilan siswa dalam belajar,
bahwa:
dan berakibat peningkatan mutu pendidikan
”Pendidikan
mencerdaskan
Nasional
kehidupan
mengembangkan
bertujuan
bangsa
manusia
dan
Indonesia
dan
kinerjanya,
keberhasilan
hal
ini
akan
pencapaian
tujuan
pendidikan.
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
Kepala sekolah sebagai
salah satu
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
komponen dari instrumental in-put dari suatu
berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan
sistem yaitu sekolah, salah satu perannya
dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani,
adalah pemimpin. Oleh karenanya, ia adalah
berkepribadian yang mantap dan mandiri,
motor penggerak dari seluruh sumber daya
mempunyai
jawab
yang tersedia di dalam sekolah tersebut, baik
kemasyarakatan dan kebangsaan”. Sekolah
sumber daya manusia maupun sumber daya
Dasar sebagai penyelenggara pendidikan dan
non
pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu
INDONESIA.
sistem dengan instrumental in-put: kepala
Balitbang Departemen Pendidikan Nasional,
sekolah
dan
pada seminar regional Pendidikan Kurikulum
perlengkapan pendidikan, kurikulum, media
dan Sumber Daya Manusia di Purwokaerto,
pembelajaran, buku-buku kepustakaan, dana
menyatakan bahwa: ” Tingkat mutu pendidikan
dan lain sebagainya. Guru sebagai salah satu
di Indonesia saat ini masih rendah. Hal ini
komponen dari
instrumental in-put
tugas
terbukti dengan tingkat pencapaian rata-rata
utama
mendidik
mengajar,
hasil ujian akhir nasional sekolah dasar,
aktivitasnya dalam mengajar dapat efektif bila
sekolah menengah pertama, dan sekolah
guru mengelola kelas secara baik. Dengan
menengah umum
demikian, tugas guru selain mendidik dan
ketuntasan untuk semua mata pelajaran”.
mengajar, ia juga sebagai pengelola kelas atau Jurnal Ilmiah PGSD Vol.IV No.2 Oktober 2012
Madha Komala, pada SEMINAR NASIONAL 41
dan
adalah
rasa
guru,
tanggung
gedung
sekolah
dan
manusia.
Iskandar, 20
(Harian
November
MEDIA
2001),
dari
tidak mencapai tingkat
PROFESIONALISME menyatakan
bahwa
GURU,
di
menurut
Jakarta,
KAJIAN PUSTAKA
penelitian
Kepala
sekolah
pemimpin
terhadap keberhasilan belajar peserta didik 35
penggerak dari seluruh sumber daya yang
%. Dari pernyataan dua pakar pendidikan
tersedia di sekolah baik sumber daya guru,
tersebut dapat disimpulkan bahwa rendahnya
pegawai tata usaha maupun siswa. Dengan
mutu
demikian terhadap guru, kepala sekolah harus
di
Indonesia
termasuk
sekolah.
Ia
sebagai
BALITBANG. DEPDIKNAS., konstribusi guru
pendidikan
di
adalah adalah
mempengaruhi,
motor
pendidikan Sekolah Dasar, disebabkan oleh
mampu
mendorong,
faktor proses pembelajaran di sekolah yang
mengerahkan
guru
kurang baik. Hal ini menunjukan bahwa
melaksanakan
tugasnya
sumber daya manusia para guru Indonesia
Dengan demikian, yang dimaksud kegiatan
masih rendah, berarti kinerja guru Indonesia
adalah aktivitas atau tindakan kepala sekolah
rendah, pada hal konstribusi guru terhadap
dalam menggerakkan para guru.
agar
mereka
secara
optimal.
keberhasilan belajar peserta didik sebesar 35
Menurut Stoner & Freeman (1989), yang
%. Di Indoensia, Sekolah Dasar menggunakan
dimaksud motivasi adalah faktor-faktor yang
sistem guru kelas. Pada sistem ini tugas guru
menyebabkan seseorang berperilaku tertentu.
sebagai pendidik, pengajar dan manajer kelas.
Pada penelitian ini sebagai landasan teori
Kinerja guru di dalam melaksanakan
adalah motivasi menurut teori kepuasan.
tugas sebagai pendidik, pengajar dan manajer
Menurut teori ini seseorang dalam upaya untuk
kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
memenuhi kebutuhan, ia akan berperilaku
lain:
tertentu,
(1) Tingkat kesejahteraan guru yang diperoleh
terpenuhi ia akan merasa puas. Gannon
dari sekolah;
(1979) menyatakan bahwa motivasi menurut
(2) Situasi dan kondisi sekolah yang kondusif,
teori ini mencakup teori pemenuhan kebutuhan
guna melaksanakan proses pembelajaran;
setelah
apa
yang
dibutuhkan
Maslow dan teori dua faktor Herzberg.
(3) Kegiatan kepala sekolah dalam
Maslow (Hodgets & Kuratko, 1988),
membangkitkan motivasi kerja;
menyatakan bahwa hirarki kebutuhan manusia
(4) Pemenuhan perlengkapan sumber daya
sebagai berikut: (a) Physiological needs, yaitu
pendidikan dan pembelajaran yang tersedia
kebutuhan hidup biologis yaitu makan, minum,
di sekolah.
pakaian, tempat tinggal; (b) Safety needs, ini
Pada penelitian ini obyek yang diteliti
adalah
kebutuhan
rasa
aman,
rasa
adalah: ”Hubungan serta kontribusi kegiatan
keselamatan, rasa kedamaian maupun rasa
kepala
ketentraman;
sekolah
dalam
membangkitkan
(c)
manajer kelas”.
sebagai anggota kelompok dimana ia berada,
kegiatan
hubungan kepala
bahwa
yaitu
kebutuhan
”Bagaimana
merasa
needs,
motivasi kerja terhadap kinerja guru sebagai Permasalahannya adalah,
untuk
Social
dirinya
dan
kontribusi
kebutuhan sebagai warga masyarakat; (d)
sekolah
dalam
Esteem needs, yaitu kebutuhan pengakuan
membangkitkan motivasi kerja terhadap kinerja
atas
prestasinya,
guru sebagai manajer kelas?”.
ataupun kebutuhan penghargaan; (e) Self actualization
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.IV No.2 Oktober 2012
kebutuhan
needs,
yaitu
kehormatan
kebutuhan
41
popularitas.
Herzberg
Social
http://choo.fis.autoronto.ca./FIS/courses/LIS12 30.sharma/motive.3.htm)p.1,
menyatakan
seseorang dalam melaksanakan tugas, yaitu:
Safety
(1). Motivator, faktor ini sebagai motivator pada seseorang yang melaksanakan tugas, dan hal ini
berkaitan
dengan
jenis
maupun
isi
pekerjaan, faktor ini bila terpenuhi dapat
Company Policy, Job Security Working Conditions
Higiene Factors
bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi
Wages, Salary Bonuses
Physiological
memberi kepuasan. Faktor-faktor ini meliputi: achievement, recognation, the work it self, responsbility, advancement, growth.
(2).
Faktor higiene, faktor-faktor ini bila terpenuhi tidak berpengaruh pada sikap kerja, tetapi bila tidak
terpenuhi
seeorang
di
Seseorang
dapat
dalam bila
mengecewakan
melaksanakan
kecewa
akan
juga.
supervision,
Faktor-faktor
menurun
company
ini
meliputi:
policy,
working
conditions, peer relationship, security, salary.Di dalam penerapan teori pemenuhan kebutuhan Maslow
dan
keduanya
teori
saling
dua
faktor
berkaitan
Pengertian kerja menurut Bittel, Lester
tugas.
motivasi kerjanya, berarti kinerjanya akan menurun
Gambar 1: Model Hubungan antara Teori Maslow dan Teori Herzberg (Hodgets & Kuratko, 1988).
Herzberg,
dan
saling
melengkapi satu sama lain. Bagan
model
hubungan kedua teori tersebut sebagai berikut:
R. dan John W Newstroom (terjemahan Bambang Hartono, 1996) adalah kegiatan atau aktivitas
dimana seseorang
menggunakan
kekuatan, keterampilan atau kepandaiannya untuk melaksanakan sesuatu. Sesuai dengan teori-teori di atas yang dimaksud motivasi kerja di dalam penelitian ini adalah rangsangan untuk memenuhi kebutuhan, dan rangsangan ini dari isi atau jenis pekerjaan yang dapat memberi berperilaku
kepuasan
sehingga
seseorang
tertentu di dalam melaksanakan
pekerjaan atau tugasnya. Pemenuhan physiological needs untuk guru antara lain adalah gaji yang mereka terima setiap bulan. Kepala sekolah juga harus Herzberg’s Two-Faktor
membangkitkan motivasi kerja guru melalaui peenuhan kebutuhan
safety needs, social
needs, esteem needs, dan self actualization
Esteem
Motivator
Self Actualization
Work is self Achievement Possibility of growth Responsibility
needs para guru. Buchari bahwa
Advancement Recognation Status
Zainun
kegiatan
(1984)
menyatakan
pemimpin
dalam
membangkitkan motivasi kerja guru sebagai bawahannya, antara lain: perhatian pada bawahan, partisipasi, komunikasi ke segala
Supervision, Peer relationship Relation with subbordinates
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.IV No.2 Oktober 2012
arah, rekognasi, delegasi dan menciptakan 41
iklim kompetisi. Penerapan masing-masing
langsung ke atas yaitu kepada kepala
kegiatan tersebut, yang dapat dilakukan kepala
sekolah atau ke samping yaitu sesama
sekolah sebagai pemimpin antara lain, sebagai
guru. Kebijakan ini dapat merangsang
berikut.
guru dalam menjalankan tugasnya
1. Perhatian pada
bawahan yaitu para
guru, kepala sekolah dalam kegiatan ini sebaiknya memperhatikan guru
lebih
bersemangat
karena
tidak
mempunyai beban mental. 5. Rekognasi,
yaitu
pengakuan
baik sebagai individu ataupun sebagai
penghargaan
karyawan sekolah. Perhatian ini akan
berprestasi. Walaupun prestasi yang
dapat
diperoleh
meningkatkan
sense
of
terhadap
tersebut
guru
dan
tidak
yang
berarti.
belonging guru pada sekolah karena
Kegiatan ini dapat berupa pujian di
para guru merasa keberadaannya di
depan
sekolah diperhatikan sekolah.
dapat berupa piagam.
2. Supervisi, dalam hal ini bila ada guru yang
memenuhi
kesulitan
baik
umum,
6. Delegasi,
sanjungan
mengingat
desentralisasi
dan
bahkan
adanya
asas
dekonsentrasi,
kesulitan pribadi maupun kesulitan
kepala sekolah dapat melimpahkan
dalam melaksanakan tugas, kepala
sebagian wewenang dan tanggung
sekolah
jawab
berusaha
membimbing
membantu
dalam
atau
pada
guru
sesuai
dengan
memecahkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab
kesulitan serta membantu mencari
guru yang bersangkutan. Hal ini akan
solusinya untuk mengatasi kesulitan
menambah sense of importance pada
yang dihadapi guru.
guru yang bersangkutan, karena guru
3. Partisipasi, kepala
adalah
merasa
diberi
kepercayaan
policy maker dan decision maker,
atasan.
Selain
itu
maka
akan
meningkatkan rasa percaya diri pada
atau
guru yang bersangkutan.
bila
kepala
menentukan
sekolah
sekolah
kebijakan
mengambil keputusan yang berkaitan dengan
kepentingan
sekolah,
7. Iklim
kompetisi,
menciptakan
hal
ini
kepala
iklim
oleh dapat
sekolah
kompetisi
yang
sebaiknya guru baik sebagai individu
konstruktif
dalam
bekerja,
perlu
maupun
diketahui
bahwa
setiap
orang
kelompok
berpartisipasi
diajak
walaupun
mempunyai rasa ego, demikian juga
keputusan akhir tetap di tangan kepala
guru sebagai manusia biasa. Dengan
sekolah. Dengan kegiatan ini, guru
adanya iklim kompetisi tersebut, maka
akan
masing-masing
merasa
aktif,
untuk
bahwa
gagasannya
dihargai. 4. Menciptakan
guru
menonjolkan egonya
guru maupun pada kepala sekolah.
segala arah, dengan adanya jalur
Hal ini akan berakibat para guru akan
komunikasi ke segala arah ini para
bersemangat
guru
kepentingan sekolah maupun pada diri
menyampaikan
komunikasi
sesama
ke
dapat
jalur
baik
akan
menerima informasi
ataupun secara
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.IV No.2 Oktober 2012
untuk
bekerja
demi
guru tersebut.
41
White
More
(terjemahan
Dwi
Hely
menentukan
tujuan
dan
mengidentifikasi
Poernomo, 1997) menyatakan bahwa yang
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
dimaksud kinerja adalah suatu perbuatan,
pencapaian
suatu prestasi atau suatu pameran umum
Pengorganisasian, yaitu proses pembagian
keterampilan. Pengertian kinerja guru sebagai
tugas,
manajer kelas dalam penelitian ini adalah
mengalokasi sumber daya; (3) Penggerakkan,
perbuatan
pada fungsi ketiga, ini peran manajer adalah:
atau
melaksanakan
perilaku tugasnya
guru
di
sebagai
dalam manajer
kelas.
(a)
tujuan
tersebut;
menentukan
Memimpin
(2)
pelaksanaan
yaitu
dan
mempengaruhi
dan
mengarahkan bawahan untuk melaksanakan
Menurut Scermerhorn, et al. (1991), yang
dan menyelesaikan tugas demi pencapaian
dimaksud manajer adalah a person is an
tujuan,
organization
the
tindakan manajer memberi penjelasan pada
performance of one or more subbordinate.
bawahan tentang tujuan kegiatan maupun
Siagian (1989) menyatakan manajer adalah
sasaran yang akan dicapai; (3) Pengawasan,
seseorang yang mengatur tindakan orang lain
di dalam penelitian ini pengawasan dibatasi
yang
pada pemantauan kegiatan bawahan di dalam
when
disebut
responsible
for
bawahan.
Dengan
memperhatikan rumusan-rumusan pengertian manajer tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
manajer
adalah
seseorang
yang
(b)
mengarahkan,
dalam
hal
ini
melaksanakan tugas. Bidang
pekerjaan
manajemen
kelas,
menurut Evertson (1984) meliputi pengaturan
menata, menggerakkan, membimbing, dan
ruang
mengawasi
beserta
pendidikan/pembelajaran, membuat peraturan
perlengkapan kerja lainnya untuk pencapaian
tata tertib, menyusun dan mengatur tugas
tujuan yang telah ditetapkan.
siswa, memberi hadiah pada siswa yang
Menurut
kegiatan
Rahman
bawahan
(1998/1999),
kelas
kelas
dan
perlengkapan
berhasil melaksanakan tugas atau belajar,
adalah kelompok siswa yang ada pada waktu
memberi
yang sama menerima pelajaran yang sama
melanggar
dari seorang guru. Sedang menurut Djauzak
kelompok
Ahmad
(1993/1994), kelas adalah ruang
manajemen kelas sebagai pelaksana adalah
belajar bersama rombongan belajar. Dengan
siswa sedang guru sebagai manajer, maka
demikian dalam penelitian ini yang dimaksud
bidang pekerjaan manajemen kelas dapat
kelas adalah sekelompok siswa yang berada di
disederhanakan sebagai berikut, yaitu: (1)
dalam ruang belajar beserta perlengkapan
Pengadaan regu pemelihara kebersihan kelas;
belajar dan berupa organisasi, dan mereka
(2) Pengadaan regu pemelihara ketertiban
sedang belajar dari seorang guru.
kelas; (3) Pengadaan peraturan tata tertib; (4).
Bittel terjemahan Bambang Hatono (1996),
Pengadaan
hukuman tata
pada
tertib
khusus.
layanan
siswa
serta
yang
mengelola
Sehubungan
pembelajaran
dengan
khusus
menyatakan bahwa semua manajer di dalam
pada kelompok siswa yang hasil belajarnya
mengelola organisasi wajib melaksanakan
rendah. Dengan demikian, dalam penelitian ini
fungsi-fungsi
yang dimaksud kinerja guru sebagai manajer
manajemen.
Menurut
Terry
(Siagian, 1989), fungsi-fungsi manajemen,
kelas
meliputi
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang
(1)
Perencanaan,
yaitu
proses
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.IV No.2 Oktober 2012
adalah
perilaku
guru
di
dalam
41
meliputi
perencanaan,
pengorganisasian,
Sekolah
penggerakkan dan pengawasan pada empat
1
bidang pekerjaan manajemen kelas.
2 3
METODOLOGI PENELITIAN Variabel bebas adalah kegiatan kepala
Kota Barat Kota Tengah Kota Timur
Seluruh Kodya
Skolah
Guru
2
11
6
35
2
11
6
35
2
10
6
34
6
32
18
104
sekolah dalam membangkitkan motivasi kerja guru (variabel X). Sedang variabel terikat
Pengumpulan
data
dilakukan
melalui
adalah kinerja guru sebagai manajer kelas
angket dengan menggunakan skala Likert,
(variabel Y).
dengan lima
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini
Pendekatan
adalah yang
metode dilakukan
alternatif jawaban. Angket
divalidasi dengan teknik analisis butir dan
survai.
reliabilitas dianalisis dengan teknik Alpha
adalah
Cronbach. Analisis data menggunakan teknik
pendekatan korelasional karena peneliti ingin
analisis
mengetahui hubungan dan kontribusi kegiatan
analisis regresi linear dan teknik analisis
kepala
determinasi.
sekolah
dalam
membangkitkan
korelasi
Product
Moment,
teknik
motivasi kerja terhadap kinerja guru sebagai HASIL PENELITIAN
manajer kelas. Kota Kediri terbagi menjadi tiga wilayah
Pada penelitian ini, dalam uji linearitas
kecamatan, yaitu: (1) Kecamatan Kota Barat;
memperoleh regresi linear Ŷ = 6,74 + 0,52 X.
(2) Kecamatan Kota Tengah; (3) Kecamatan
Uji normalitas data variabel X diperoleh Lo =
Kota Timur. Populasi penelitian adalah semua
0,0877 dan Ltabel pada taraf nyata α = 0,05,
guru Sekolah Dasar Negeri di Kota Kediri.
pada n = 10 adalah 0,2580; Lo < Ltabel ( 0,877
Sampel
cluster
< 0,2580), menunjukkan bahwa data variabel
random sampling, yaitu dari seluruh Sekolah
X berdistribusi normal. Untuk data variabel Y
Dasar Negeri di Kota Kediri, masing-masing
diperoleh Lo = 0,0838 dan Ltabel pada taraf
kecamatan
nyata α = 0,05, pada n = 49 adalah 0,1265; Lo
penelitian
diambil
diambil
secara
secara
acak
delapan
<
Sekolah Dasar Negeri.
Ltabel
( 0,0838 < 0,1265), berarti data
variabel Y juga berdistribusi normal.
Teknik sampling sederhana dua puluh
Uji homogenitas varian menggunakan uji
empat sekolah yang terjaring dengan acak terpilih enam sekolah yang semua guru
F, diperoleh Fhitung = 0,019 dan
sebagai responden uji coba instrumen dan
Ftabel = F0,05(103,103) pada taraf nyata α = 0,10
delapan belas sekolah yang semua gurunya
dengan n = 104 didapat 1,39; berarti Fhitung < F
untuk responden penelitian. Adapun rinciannya
tabel,
lihat tabel berikut.
variabel X dan varian variabel Y homogen. Uji keberartian regresi, untuk n 104,
Tabel 2 : Rincian Jumlah Sekolah untuk Uji Coba Instrumen dan Jumlah Sekolah untuk Penelitian Per Kecamatan
No
Kec.
Sekolah untuk Uji Coba Instrumen Σ
Σ Guru
diperoleh
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.IV No.2 Oktober 2012
Fhitung = 8,716,
Ftabel dengan DK
pembilang 1 dan DK penyebut (n-2) = 102
Sekolah untuk Penelitian Σ
((0,019<1,39) dengan demikian varian
Σ
adalah 3,94; menunjukkan Fhitung > Ftabel (8,716>3,94)
tolak
Ho,
berarti
regresi
siginifikan. 41
Kelinearan hubungan Y atas X, DK pembilang (k-2) = 15, DK penyebut (n-k) = 87
bahwa kontribusi variabel X terhadap variabel Y sebesar 55 %.
dengan taraf signifikansi α = 0,05, Fhitung =
Kesimpulan dari penelitian ini, peneliti
0,78, Ftabel = 1,79, hal ini menunjukkan Fhitung <
menyimpulkan bahwa ada hubungan positif
Ftabel; terima Ho. Berarti hubungan linear.
antara
aktivitas
kepala
sekolah
dalam
Uji hubungan variabel X dengan variabel
membangkitkan motivasi kerja dengan kinerja
Y, dengan teknik analisis korelasi Product
guru sebagai manajer kelas. Selain itu pula,
Moment diperoleh
bila
rxy = 0,747. Dikoreksi
aktivitas
kepala
sekolah
motivasi
kerja
dalam
dengan uji t, diperoleh thitung = 2,93; ttabel pada
membangkitkan
taraf signifikansi α = 0,05, n = 104, didapat
maka semakin meningkat pula kinerja guru
1,67. Hal ini menunjukkan thitung > ttabel, tolak
dalam melaksanakan tugasnya.
Ho; berarti korelasi signifikan. Terakhir
dianalisis 2
Aktivitas dengan
analisis
2
determinasi diperoleh (rxy) = 0,747 = 0,55
kepala
membangkitkan kontribusi
sekolah
motivasi
positif
meningkat
dan
kerja
berarti
dalam memberi
(signifikan)
sebesar 55 % terhadap peningkatan kinerja guru sebagai manajer kelas.
PENUTUP A. Kesimpulan Hasil analisis korelasi variabel X dengan variabel
Y,
menggunakan
analisis
1. Kepala sekolah sebagai motor penggerak
korelasi Product Moment Pearson memperoleh
seluruh sumber daya yang tersedia di
koefisien korelasi (rxy) =
0,747. Hal ini
sekolah, termasuk sumber daya manusia.
menunjukkan bahwa ada hubungan positif
Sesuai temuan pada penelitian ini, bahwa
antara variabel X dengan variabel Y, berarti
kegiatan membangkitkan motivasi kerja
bila
dalam
yang dilakukan kepala sekolah memberi
membangitkan motivasi kerja meningkat maka
kontribusi positip sebesar 55% terhadap
meningkat pula kinerja guru sebagai manajer
peningkatan kinerja guru. Oleh sebab itu,
kelas.
kegiatan
kegiatan
kepala
teknik
B. Saran
sekolah
Setelah dikoreksi dengan uji t, hasil
sekolah
tersebut
sebaiknya terus ditingkatkan dan dilakukan
analisis ternyata thitung > ttabel, (2,93>1,67), berarti korelasi signifikan. Hasil dari analisis uji
kepala
secara berkesinambungan. 2.
Guru
sebagai
pelaksana
langsung
t, menunjukkan bahwa hubungan variabel X
penyelenggara proses pendidikan dan
dengan varibel Y signifikan.
pembelajaran di kelas hendaknya selalu
Selanjutnya analisis
dianalisis
determinasi,
dengan
diperoleh
teknik
koefisien
meningkatkan
kinerja
dan
profesionalismenya.
2
determinasi (rxy) = 0,55. Hal ini menunjukkan
DAFTAR PUSTAKA
Bittel, Lester R. dan John W Newstroom, terjemahan Bambang Hartono, Pedoman Bagi Penyelia. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Presindo, 1996. Jurnal Ilmiah PGSD Vol.IV No.2 Oktober 2012
41
Buchari Zainun, Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara, 1984.. Djauzak Ahmad, Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 19 93/1994. Evertson. Carolyn M , Classroom Management for Elementary Teachers. New Yersey: Prentice Hill Inc., 1984. Gannon, M.J.1979. Organizational Behavior. London: Little Brown Company. Hodgets, R.M., & Kuratko, D.F. 1988. Management. New York: Harcourt Brage Jovanovich Publisher. Iskandar, Surat Kabar Harian MEDIA INDONESIA. Jakarta, 20 November 2001. Madha Komala, SEMINAR NASIONAL “PROFESIONALISME GURU”. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 5 April 2008. Rahman Maman. 1999. Manajemen Kelas. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Scermerhorn, J.R., Hurt, J.G., & Osborn, R.N. 1991. Managing Organizational Behavior. New York: John Willey and Sons Inc. Siagian, S.P. 1989. Filsafat Aiminstrasi. Jakarta: PT. Haji Masagung. Stoner, J.F., & Freeman, R.E. 1989. Management. New Jersey: Prentice Hill Inc. Whitemore John, terjemahan Dwi Hely Poernomo, Coaching For Performance – Seni Mengarahkan dan Mendongkrak Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.
Daftar Riwayat Hidup Penulis : Drs. Sujono Surokarijo, M.Pd, adalah Dosen PGSD FIP UNJ.
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.IV No.2 Oktober 2012
41