UNIVERSITAS INDONESIA
PROFIL MORFOMETRI SPINAL KANAL VERTEBRA SERVIKAL PADA PASIEN-PASIEN YANG BEROBAT KE RSUPN CIPTOMANGUNKUSUMO DENGAN MENGGUNAKAN RADIOGRAPHY DIGITAL DIBANDINGKAN DENGAN CT SCAN
TESIS
RADEN MUHAMMAD NOBEL 0706312304
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI JAKARTA APRIL 2013
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
UNIVERSITAS INDONESIA
PROFIL MORFOMETRI SPINAL KANAL VERTEBRA SERVIKAL PADA PASIEN-PASIEN YANG BEROBAT KE RSUPN CIPTOMANGUNKUSUMO DENGAN MENGGUNAKAN RADIOGRAPHY DIGITAL DIBANDINGKAN DENGAN CT SCAN
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
RADEN MUHAMMAD NOBEL 0706312304
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS ILMU ORTHOPAEDI DAN TRAUMATOLOGI JAKARTA APRIL 2013
i
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
Nama NPM Tanda Tangan
: Raden Muhammad Nobel : 0706312304 :
Tanggal
: April 2013
ii
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
Penelitian ini dilakukan di Departemen Medik Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai salah syarat untuk memperoleh gelar Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
PROFIL MORFOMETRI SPINAL KANAL VERTEBRA SERVIKAL PADA PASIEN-PASIEN YANG BEROBAT KE RSUPN CIPTOMANGUNKUSUMO DENGAN MENGGUNAKAN RADIOGRAPHY DIGITAL DIBANDINGKAN DENGAN CT SCAN PEMBIMBING NAMA
TANDA TANGAN
dr.Ifran Saleh , SpOT(K) Spine
(........................................)
dr. Marcel Prasetyo, SpRad
(…………………………) Mengetahui
Ketua Program Studi PPDS I Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi FK Universitas Indonesia
Sekretaris Program Studi PPDS I Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi FK Universitas Indonesia
dr. Ifran Saleh, SpOT (K)
Dr. dr. Ismail HD, SpOT (K)
iii
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
HALAMAN PENGESAHAN Tesis ini diajukan oleh Nama NPM Program Studi Judul Tesis
: : dr. Raden Muhammad Nobel : 0706312304 : Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi : Profil Morfometri Spinal Kanal Vertebra Servikal Pada Pasien-Pasien Yang Berobat Ke RSUPN CiptoMangunkusumo Dengan Menggunakan Radiography Digital Dibandingkan Dengan Ct Scan
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi pada Program Studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia DEWAN PENGUJI Penguji: Dr. dr. Ismail Hadisubroto Dilogo, SpOT(K)
(
)
Penguji: dr. Aryadi Kurniawan, SpOT(K)
(
)
Penguji: Dr. dr. Achmad Fauzi Kamal, SpOT(K)
(
)
Ditetapkan di : Jakarta Tanggal
: April 2013
iv
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat dan salam saya haturkan kepada nabi Muhammad SAW atas teladan dan perjuangan beliau yang membawa umatnya dari masa kegelapan menuju cahaya ilahi. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, dari masa residensi sampai pada penyusunan tesis ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada: Almarhum Prof. dr. Subroto Sapardan, Sp.B, Sp.OT (K), guru besar Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, atas motivasi, bimbingan dan ilmu yang dicurahkan dalam masa kesehatan beliau sampai masa sakit kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. Prof. dr. Errol U Hutagalung, Sp.B, Sp.OT (K), guru besar Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, atas atas bimbingan, arahan, dan ilmu yang beliau berikan kepada saya dengan tegas dan bersemangat selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. Prof. dr. Djoko Simbardjo, Sp.B, Sp.OT (K) guru besar Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, atas motivasi, bimbingan, dan ilmu yang beliau berikan kepada saya dengan humanis dan bersemangat selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Paruhum U Siregar, Sp.B, Sp.OT (K), pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, atas bimbingan dan ilmu yang beliau berikan kepada saya dengan diskusi-diskusi menarik selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Emir Soendoro, Sp.OT (K), pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran v
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
Universitas Indonesia, atas bimbingan dan ilmu yang beliau berikan selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Ifran Saleh, Sp.OT (K), Ketua Program Studi bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sekaligus pendidik dan pengajar kami atas didikan, bimbingan, motivasi, nasihat, latihan ujian, teladan dan kesempatan belajar di daerah yang beliau berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT (K), Kepala SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUP Fatmawati, Jakarta, pendidik dan pengajar kami, atas didikan, bimbingan arahan, ilmu, dan kesempatan belajar di RSUP Fatmawati yang diberikan dengan penuh kesabaran selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Singkat Dohar A. L. Tobing, Sp.OT(K), pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, atas bimbingan dan ilmu yang beliau berikan kepada saya dengan diskusi-diskusi menarik selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Syaiful Anwar Hadi, Sp.OT (K), pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, atas perhatian, kedisiplinan, bimbingan dan ilmu yang beliau berikan kepada saya dengan tegas dan bersemangat selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Bambang Gunawan, Sp.OT (K), Kepala Departemen Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sekaligus pendidik dan pengajar kami atas didikan, bimbingan, motivasi, nasihat, teladan dan kesempatan belajar RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo di yang beliau berikan kepada saya dengan penuh kesabaran selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. Dr. dr. Andri Maruli Tua Lubis, Sp.OT (K), pembimbing tesis saya yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dan membantu saya dalam penyusunan tesis ini. Sekaligus sebagai pendidik dan pengajar kami atas didikan, bimbingan, motivasi, nasihat, teladan, ilmu, dan pengajaran di poliklinik yang beliau berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT (K), pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, atas bimbingan, ilmu, dan pengajaran ilmu praktik di poliklinik yang beliau berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi.
vi
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
dr. Aryadi Kurniawan, Sp.OT (K), pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, atas bimbingan, ilmu, dan pengajaran ilmu praktik di poliklinik yang beliau berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. Dr. dr. Achmad Fauzi Kamal, Sp.OT (K), pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, atas bimbingan, ilmu, dan pengajaran ilmu praktik di poliklinik yang beliau berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Rahyussalim, Sp.OT(K),pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, atas bimbingan, ilmu, dan pengajaran ilmu praktik di poliklinik yang beliau berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Yogi Prabowo, Sp.OT (K), dr. Wahyu Widodo, Sp.OT (K), dan dr. Ihsan Oesman, Sp.OT (K), pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, atas bimbingan, ronde, ilmu, dan pengajaran yang beliau berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Agung P. Sutiyoso, Sp.OT, dr. Sofyanudin, Sp.OT, dr. Bambang Nugroho, Sp.OT, Dr. dr. Lukman Shebubakar, Sp.OT, dr. Ludwig Andribert Pontoh, Sp.OT (K), dr. Didik Librianto, Sp.OT (K), dr. Fachrisal, Sp.OT (K), dr. Jamot Silitonga, Sp.OT, dr. Faisal Mi’raj, Sp.OT, dr Iman Widya Aminata, SpOT, dan dr Dimas Radithya Boedijono, SpOT para pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUP Fatmawati, atas bimbingan, ronde, ilmu, pengajaran, dan kesempatan belajar di RSUP Fatmawati yang beliau semua berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. Dr. Dharmadi, Sp.OT, dr. Rizal Pohan, Sp.OT (K), dr. Nurman Effendi, Sp.OT, para pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Tangerang, atas bimbingan, ronde, ilmu, pengajaran, dan kesempatan belajar di RSUD Tangerang yang beliau semua berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Arsanto Triwidodo, Sp.OT (K), pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Koja – Jakarta Utara, atas didikan, motivasi, bimbingan, ilmu, pengajaran dan kesempatan belajar di RSUD Koja – Jakarta Utara yang beliau semua berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi.
vii
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
dr. Sigit Daru Cahayadi, Sp.OT, pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUP Persahabatan, atas didikan, motivasi, bimbingan, ilmu, pengajaran dan kesempatan belajar di RSUP Persahabatan yang beliau semua berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Gede Sandjaya, Sp.OT (K), pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Soedarso - Pontianak , atas didikan, motivasi, bimbingan, ilmu, pengajaran dan kesempatan belajar di RSUD Soedarso – Pontianak yang beliau semua berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Romaniyanto, Sp. OT (K), pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr Soeradji Tirtanegara - Klaten, atas didikan, motivasi, bimbingan, ilmu, pengajaran dan kesempatan belajar di RSUD Dr Soeradji Tirtanegara - Klaten yang beliau semua berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. Prof. Dr. dr. I Ketut Siki Kawiyana, Sp.B, Sp.OT (K), Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K), dr. KG Mulyadi Ridia, Sp.OT (K), dr. I Wayan Suryanto Dusak, Sp.OT (K), dr. Ketut Suyasa, Sp.B, Sp.OT (K), dr. IGN Wien Aryana, Sp.OT, dr. Bramantya Karna, Sp.OT, dr. Cokorda GOD, Sp.OT, dr. I Gde Eka Wiratnaya, Sp.OT, dr. I Gusti Lanang Artha Wiguna, Sp.OT, para pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUP Sanglah Denpasar, atas bimbingan, ronde, ilmu, pengajaran, dan kesempatan belajar di RSUP Sanglah - Denpasar yang beliau semua berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Anika Annie Alhambra, Sp.OT, dr. Made Uki, Sp.OT, pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Soedono – Madiun, atas didikan, motivasi, bimbingan, ilmu, pengajaran dan kesempatan belajar di RSUD Soedono – Madiun yang beliau semua berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Syafiq Basalamah, Sp.OT, pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RS Siaga Medika Pemalang dan Banyumas, atas pengajaran, motivasi dan kesempatan belajar mandiri yang beliau berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Yvonne Sarah K Bintaryo, Sp.OT (K), pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Kabupaten Jombang, atas didikan, motivasi, bimbingan, ilmu, pengajaran dan kesempatan belajar di RSUD Kabupaten Jombang yang beliau semua berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. Dr. dr. Robert Hutahuruk, Sp.OT, dr. Jursal Harun, Sp.OT (K), dr. Bobby Nelwan, Sp.OT, dr. Mulyadi, Sp.OT, dr. Edly Warman, Sp.OT (K), dr. A. B. Mulyanto, Sp.OT, dr. Yanuarso, Sp.OT, dr. Hanrizal Satria, Sp.OT, dan dr. viii
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
A. H. Drakel, Sp.OT, para pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RSPAD Gatot Subroto, atas bimbingan, ronde, ilmu, pengajaran, dan kesempatan belajar di RSPAD Gatot Subroto yang beliau semua berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. dr. Iman Solichin, Sp.OT (K),pendidik dan pengajar bidang Ilmu Orthopaedi dan Traumatologi RS Orthopaedi Purwokerto, atas didikan, motivasi, bimbingan, ronde, ilmu, pengajaran kewirausahaan, teladan, akomodasi dan kesempatan belajar di RS Orthopaedi Purwokerto yang beliau berikan kepada saya selama masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. Ayahanda saya, drs. RM Yusuf Mattjik (Alm) , dan ibunda saya RA.Asiyah Ratna SH , yang telah memberikan segala-galanya dari lahir sampai masa pendidikan saya berakhir, serta mertua saya Muslim Zainuddin dan Mardiana, atas dukungan yang tiada hentinya. Istri saya, dr. Silvia Dewi SpPD yang telah memberi cinta, kasih sayang, motivasi, dukungan, pengertian, dan kesabaran selama masa pendidikan. Rekan-rekan residen Orthopaedi dan Traumatologi, terutama dr. Agus Maruli, dr. Robin Novriansyah, dr. Didi Hertanto, dr. Imam Dwi A, dr. Phedy, dr. M Aulia Herdiyana, dr. Harmantya Mahadhipta, dr Nadia , dr Riki, dr Margaretta, dan dr Subawa, rekan senasib sepenangguangan dalam suka dan duka selama menjalani masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi. dra. Hj. Sri Sapariati, sdri. Sri Mulyati, Ir. Retno Mustiko Nowoyanti, sdri. Wiwit Setyaningsih, ST, sdri. Hanifah, sdri. Dhonna Ardiany, SKM, sdri. Heni Pamuji Rahayu, Amd, para sekretaris dan staff administrasi atas dukungan, bantuan, kerja sama yang mempermudah saya dalam menjalani masa pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi. Para perawat di kamar operasi, ruang rawat inap, instalasi gawat darurat, rawat jalan, dan pekarya rumah sakit di rumah sakit-rumah sakit tempat saya menjalani pendidikan dan pelatihan spesialisasi Orthopaedi dan Traumatologi atas dukungan, bantuan dan kerja samanya selama masa pendidikan. Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat saya sebutkan di sini. Semoga tesis ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu kedokteran pada umumnya dan ilmu Orthopaedi dan Traumatologi khususnya. Jakarta, April 2013 Raden Muhammad Nobel
ix
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama
: Raden Muhammad Nobel
NPM
: 0706312304
Program Studi : Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Departemen
: Orthopaedi dan Traumatologi
Fakultas
: Kedokteran
Jenis Karya
: Tesis
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif(Non-exclusive RoyaltyFree Right)atas karya ilmiah saya yang berjudul: Profil Morfometri Spinal Kanal Vertebra Servikal Pada Pasien-Pasien Yang Berobat Ke RSUPN CiptoMangunkusumo
Dengan
Menggunakan
Radiography
Digital
Dibandingkan Dengan Ct Scan beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di
: Jakarta
Pada tanggal : 8 April 2013 Yang menyatakan
(Raden Muhammad Nobel) x
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
ABSTRAK Nama : Raden Muhammad Nobel Program Studi : Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Judul : Profil Morfometri Spinal Kanal Vertebra Servikal Pada PasienPasien Yang Berobat Ke RSUPN CiptoMangunkusumo Dengan Menggunakan Radiography Digital Dibandingkan Dengan Ct Scan Plain film merupakan modalitas standar radiologi semua rumah sakit di Indonesia dan biaya relatif rendah. Dalam diagnosis kanal spinal stenosis , CT scan lebih baik tetapi plain film lebih tersedia .Rerata sagital diameter terbesar pada C6 (18mm) dan yang terkecil C4 (17,0mm). Terdapat perbedaan bermakna berdasarkan jenis kelamin, berat badan, tinggi badan sedangkan usia tidak. Korelasi kuat didapatkan pada pengukuran sagital diameter dari C3-C7 sedangkan interpedikel korelasinya lemah. Didapatkan sagital c3 (r=0,85), c4 (r=0,84), c5(0,84), c6(r=0,81) dan c7(r=0,86) sedangkan interpedikel c3(r=0,23), c4 (r=0,51), c5(r=0,47), c6 (r=0,84) dan c7(r=0,56). Kata kunci: Pengukuran , diameter sagital dan interpedikel, korelasi plain film dan ct scan
xi
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
ABSTRACT Name : Raden Muhammad Nobel Study program: Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Title : Profil Morfometri Spinal Kanal Vertebra Servikal Pada PasienPasien Yang Berobat Ke RSUPN CiptoMangunkusumo Dengan Menggunakan Radiography Digital Dibandingkan Dengan Ct Scan Plain film is modality standar of radiology for all hospital in Indonesia and cost cheaper. In diagnosis stenosis of spinal canal, Ct scan better than Plain film but plain film more avalaible. The mean sagital diameter of the cervical canal at the biggest 18 mm (C6) and smallest 16 mm (C4). There was significantly correlation of sex,body weight, and height but no with age. . Result of corelation between plain film and ct scan there was strong corelation at sagital diameter but weak at interpedikel diameter. We can see at C3 sagital (r = 0,85), C4 sagital (r= 0,84), C5 (r=0,84), C6 (r=0,81) and C7 (r=0,86). Otherwise interpedikel diameter C3 (r=0,23, p=0,11), C4 (r=0,51), C5 (r=0,47), C6 (r=0,48), and C7 (r=0,56). Keywords: Measurement, Sagittal and Interpedikel Diameter, Corellation Plain Film and Ct Scan
xii Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... x ABSTRAK ............................................................................................................ xii ABSTRACT ......................................................................................................... xiii DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiiii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviiii DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx BAB 1PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latarbelakang ............................................................................................... 1 1.2 Rumusan masalah......................................................................................... 2 1.3 Hipotesis penelitian ...................................................................................... 3 1.4 Tujuan penelitian .......................................................................................... 3 1.4.1 Tujuan umum .................................................................................... 3 1.4.2 Tujuan khusus ................................................................................... 3 1.5 Manfaat penelitian ........................................................................................ 4 BAB 2TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5 2.1 Morfometri Spinal Kanal Vertebra .............................................................. 5 2.2 Struktur Neurovaskuler ............................................................................... 8 2.3 Faktor yang berpengaruh terhadap kanal…………………………………..9 2.4 Penelitian sebelumnya yang terkait……………………………………….10 2.5 Plain Film………………………...……………………………………….17 2.5.1 Anteroposterior ................................................................................... 17 2.3.2 Proyeksi lateral ................................................................................... 19 2.6 Kerangka Teori……………………………………………………………22 2.7 Kerangka Konsep ....................................................................................... 23 BAB 3METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 24 3.1 Desain penelitian ........................................................................................ 24 3.2 Waktu dan tempat penelitian ...................................................................... 24 3.3 Populasi dan sampel penelitian .................................................................. 24 3.3.1 Populasi target..................................................................................... 24 3.3.2 Populasi terjangkau ............................................................................. 24 3.3.3 Sampel penelitian ................................................................................ 24 3.3.4 Kriteria inklusi .................................................................................... 24 3.3.5 Kriteria eksklusi .................................................................................. 24 3.4 Besar sampel .............................................................................................. 25 3.5 Alat dan Bahan .......................................................................................... 25 3.5.1 Ct Scan ................................................................................................ 25 3.5.2 Plain Film ............................................................................................ 25
xiii Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
3.6 Cara Kerja ........................................................................................... 25 3.6.1 Pra Penelitian ...................................................................................... 25 3.6.2 Prosedur Penelitian ............................................................................. 26 3.6.2 Protokol Penelitian .............................................................................. 26 3.7. Variabel………………………………………………………………27 3.8 Manajemen dan analisis data………………………………………...28 3.8.1 Pengolahan data .................................................................................. 28 3.8.2 Penyajian data ..................................................................................... 28 3.8.3 Laporan data ....................................................................................... 28 3.11 Alur penelitian .................................................................................... 29 3.10 Definisi operasional ............................................................................ 30 3.11 Masalah Etika ..................................................................................... 31 BAB 4HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI ..................................................... 32 4.1 Hasil penelitian........................................................................................... 32 4.1.1 Pengumpulan data ............................................................................... 32 4.1.2 Karakteristik sampel penelitian .......................................................... 32 4.1.3 Morfometri spinal kanal servikal vertebra .......................................... 34 4.1.4 Korelasi antara nilai morfometri spinal kanal vertebra menggunakan plain film dengan Ct scan .................................................................................. 42 4.1.5 Regresi antara plain film dan ct scan .................................................. 47 4.2 Diskusi........................................................................................................ 51 4.2.1 Perlakuan penelitian ............................................................................ 55 4.2.2 Pembahasan statistik ........................................................................... 56 BAB 5SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 57 5.1 Simpulan .................................................................................................... 57 5.2 Saran ........................................................................................................... 58 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 59 LAMPIRAN .......................................................................................................... 62
xiv Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Diameter sagital dari kanal spinal servikal pada orang korea.... 11
Tabel 2.2
Diameter sagital spinal kanal servikal berdasarkan ras............ 11
Tabel 2.3
Perbandingan anteroposterior diameter studi-studi sebelumnya 12
Tabel 2.4. Diameter sagital kanal servikal pada orang India .................... 12 Tabel 2.5. Pengukuran minimum dan maximum kanal servikal vertebra pada pria dan wanita pada orang india……………………….................... 13 Tabel 2.6. Dimensi vertebra servikal …………………............................ 13 Tabel 2.7. Interpedikel kanal servikal vertebra…….................................. 14 Tabel 2.8
Diameter sagital dari spinal kanal berdasarkan ct scan............. 14
Tabel 2.9
Diameter sagital spinal kanal vertebra servikal berdasarkan
umur............................................................................................................. 15 Tabel 2.10 Diameter sagital spinal kanal vertebra berdasarkan tinggi Badan pada orang India………………………………………………...... 15 Tabel 2.11 Diameter spinal kanal vertebra servikal pada orang India berdasarkan berat badan.............................................................................. 16 Tabel 2.12 Rata-rata diameter kanal servikal berdasarkan pengambilan jarak............................................................................................................ 16 Tabel 4.1
Karakteristik sampel……………………………………......... 33
Tabel 4.2
Morfometri spinal kanal servikal vertebra……………........... 34
Tabel 4.3
Rerata nilai morfometri spinal kanal vertebra servikal
dengan pengukuran ct scan………………………………………………… 35 Tabel 4.4
Selisih rata-rata antara plain film dan ct scan dari setiap
Level pada diameter sagital………………………………………............. 36 Tabel 4.5
Selisih rata-rata antara plain film dan ct scan dari setiap
Level pada diameter interpedikel………………………………………..... 36 Tabel 4.6
Rerata nilai morfometri spinal kanal vertebra dengan
Pengukuran plain film spinal berdasarkan jenis kelamin…………………. 38 Tabel 4.7
Rerata nilai morfometri spinal kanal vertebra dengan
Pengukuran plain film spinal berdasarkan usia………………………....... 39 Tabel 4.8
Rerata nilai morfometri spinal kanal vertebra dengan xv Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
Pengukuran plain film spinal berdasarkan tinggi badan………………....... 40 Tabel 4.9
Rerata nilai morfometri spinal kanal vertebra dengan
Pengukuran plain film spinal berdasarkan berat badan………………….... 41 Tabel 4.10 Regresi C3 sagital…………………………………………..... 47 Tabel 4.11 Regresi C3 interpedikel…………………………………........ 48 Tabel 4.12 Regresi C4 sagital…………………………………………...... 48 Tabel 4.13 Regresi C4 interpedikel……………………………………..... 48 Tabel 4.14 Regresi C5 sagital…………………………………………...... 49 Tabel 4.15 Regresi C5 Interpedikel……………………………………..... 49 Tabel 4.16 Regresi C6 sagital…………………………………………...... 49 Tabel 4.17 Regresi C6 Interpedikel…………………………………........ 50 Tabel 4.18 Regresi C7 Sagital…………………………………………..... 50 Tabel 4.19 Regresi C7 Interpedikel…………………………………........ 50
xvi Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Vertebra Servikal………………………………………...... 5
Gambar 2.2
Proyeksi Lateral …………………………………………… 8
Gambar 2.3
Gambaran yang mempresentasikan tempat keluar
Dari saraf servikal sepanjang vertebra servikalis………………………..... 9 Gambar 2.4
X rays diukur dengan pembesaran 20-30%......................... 10
Gambar 2.5
Proyeksi anteroposterior………………………………...... 19
Gambar 2.6
Proyeksi lateral………………………………………........ 21
Gambar 3.1
Pengukuran diameter sagital pada proyeksi lateral x rays... 30
Gambar 3.2
Anteroposterior x rays (jarak interpedikel)……………...... 31
Gambar 4.1
Perbedaan plain film dan ct scan pada diameter sagital…… 37
Gambar 4.2
Perbedaan plain film dan ct scan pada diameter interpedikel 37
Gambar 4.3
Diagram baur korelasi plain film dan ct scan pada diameter
Sagital C3………………………………………………………………….. 42 Gambar 4.4
Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter
Interpedikel C3…………………………………………………………….. 43 Gambar 4.5
Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter
Sagital C4…………………………………………………………………. 43 Gambar 4.6
Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter
Interpedikel C4…………………………………………………………… 44 Gambar 4.7
Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter
Sagital C5……………………………………………………………………44 Gambar 4.8
Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter
Interpedikel C5…………………………………………………………….. 45 Gambar 4.9
Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter
Sagital C6……………………………………………………………………45 Gambar 4.10 Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter Interpedikel C6………………………………………………………………46 Gambar 4.11 Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter Sagital C7……………………………………………………………………46 xvii Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
Gambar 4.12
Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter
Interpedikel C7…………………………………………………………………47 Gambar 4.13
Perbedaan rerata diameter spinal kanal vertebra servikal
Berdasarkan jens kelamin pria…………………………………………………52 Gambar 4.14
Perbedaan rerata diameter spinal kanal vertebra servikal
Berdasarkan jens kelamin wanita………………………………………………52 Gambar 4.15
Diameter spinal kanal servikal berdasarkan jarak fokus-film 53
xviii Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
DAFTAR SINGKATAN
Sag
: Sagital (lateral)
ip
: Interpedikel(anteroposterior)
plain film
: Rontgen x rays
x_sag_c3
: Diameter sagital pada servikal 3
x_ip_c3
: Diameter interpedikel pada servikal 3
Unstandardized coefficients : Koefisien yang tidak standard(spss) B
: Beta (spss)
Std error
: standar kesalahan (spss)
Sig
: Sigma (spss)
FKUI
: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
RSCM
: Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
xix Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Informasi Pasien...................................................
62
Lampiran 2. Formulir Persetujuan Pasien..............................................
63
Lampiran 3. Formulir Data Demografis.................................................
65
Lampiran 4. Contoh plain film dan ct scan…………………………….
66
Lampiran 5. Keterangan Lolos Kaji Etik................................................
67
Lampiran 5. Rekap Pasien Ct scan dan X rays.............................................. 68
xx Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Berbagai pengukuran telah digunakan untuk menentukan dimensi dari kanal spinal,
tetapi
tidak
menyeluruh
diterima.
Diameter
mid-sagittal,
jarak
interpendikular , area cross sectional dan rasio perbandingan kanal/korpus (rasio Torg’s ) yang penting diketahui dalam parameter radiologi. Bolender dkk (1985) menyatakan CT myelograpi adalah yang efektif untuk mengevaluasi diameter kanal spinal.1,2 Penilaian dari diameter dari kanal servikal dari plain film kurang dipercaya karena pengukuran langsung pada subjek bervariasi dikarenakan magnifikasinya. Torg dkk dan Pavlov dkk menggunakan batasan anatomi untuk menentukan kanal servikal yang stenosis. Mereka menemukan rasio 0,82 atau kurang dindikasikan stenosis dan dikorelasikan dengan riwayat dari episode servikal neuropraksia.1,2 Boijsen (1954) pertama kali tercatat dalam pengukuran diameter sagittal dari servikal
kanal
dengan
radiograph.
Tahun
1934
Elsberg
dan
Dyke
mempublikasikan nilai normal untuk jarak interpedikel yang ditentukan dengan menggunakan anteroposterior plain x-rays pada tulang belakang yang dewasa.1,3 Nelson 1973 mengatakan bahwa pengukuran jarak interpedikel yang berkurang merupakan satu dari penyebab utama penyempitan dari kanal spinal.3 Plain film merupakan modalitas standar radiologi semua rumah sakit di Indonesia dan biayanya relatif rendah. Dalam diagnosis kanal spinal stenosis , CT scan lebih baik tetapi plain film lebih tersedia. Pada pasien trauma penilaian dari kanal spinal diperlukan segera untuk deteksi cepat dari servikal kanal stenosis. Diameter anteroposterior (AP) dari kanal spinal vertebra servikal pada pria dewasa rata- rata adalah 17-18 mm pada level C3-5. Sedangkan ukuran dari kanal spinal vertebra servikal bagian bawah adalah 12-14 mm.4 1 Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
2
Pendapat lain bahwa plain film dapat secara akurat memperkirakan kanal spinalis servikal midsagital diameter pada level pedikel teratas dan digunakan sebagai langkah pertama untuk evaluasi dari servikal spinal stenosis.5 Bentuk dan ukuran dari spinal kanal selalu menjadi topik yang menarik untuk ahli anatomi dan klinisi. Untuk seorang klinisi , yang terpenting adalah keterlibatan kanal spinal tulang adalah spinal stenosis. 5 Pengukuran diameter midsagittal/anteroposterior dari kanal vertebra servikal lebih besar pada orang kulit putih, diikuti kulit hitam , dengan orang asia menunjukkan diameter yang terkecil. Antropometri orang indonesia berbeda dengan amerika, jepang, pakistan, eropa dan korea.5 Bagaimanapun studi yang membandingkan CT dan Plain film pada pengukuran midsagittal diameter belum ada , Plain film ditemukan lebih lemah dibandingkan CT scan karena kekurangan resolusi kontras dan terdapatnya magnifikasi (Kock, 1986).5 Sampai saat ini belum ada yang membandingkan antara ketepatan dari plain film dalam mengukur kanal spinal servikal di Indonesia. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan diteliti perbandingan morfometri kanal spinal vertebra servikal pada pasien yang datang ke RSCM yang menjalani pemeriksaan
plain film
dengan computed tomography. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.
Berapakah rerata
morfometri spinal kanal vertebra servikal dengan
menggunakan plain film dan apakah terdapat perbedaan dengan Ct scan ? 2.
Apakah terdapat perbedaan antara rerata morfometri dengan menggunakan plain film spinal kanal vertebra servikal pria dan wanita ?
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
3
3.
Apakah terdapat perbedaan antara rerata morfometri dengan menggunakan plain film spinal kanal vertebra servikal menurut usia ?
4.
Apakah terdapat perbedaan antara rerata morfometri dengan menggunakan plain film spinal kanal vertebra servikal menurut berat badan dan tinggi badan ?
5.
Apakah terdapat korelasi dari Plain Film terhadap CT scan ?
1.3 Hipotesis penelitian Hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut: 1.
Terdapat angka rerata morfometri spinal kanal vertebra servikal dengan menggunakan plain film dan terdapat perbedaan rerata morfometri spinal kanal vertebra servikal pada plain film dan ct scan.
2.
Terdapat perbedaan rerata morfometri spinal kanal vertebra servikal antara pria dan wanita.
3.
Terdapat perbedaan rerata morfometri spinal kanal vertebra servikal berdasarkan usia.
4.
Terdapat perbedaan rerata morfometri spinal kanal vertebra servikal berdasarkan Berat badan dan tinggi badan
5.
Terdapat korelasi dari plain film terhadap ct scan.
1.4 Tujuan penelitian 1.4.1
Tujuan umum
Untuk mengetahui profil morfometri spinal kanal vertebra servikal dengan menggunakan plain film. 1.4.2
Tujuan khusus
Untuk mengetahui morfometri spinal kanal vertebra servikal berdasarkan jenis kelamin, usia, berat badan dan tinggi badan serta korelasi antara plain film dan ct scan.
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
4
1.5 Manfaat penelitian 1.5.1
Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan data yang objektif tentang profil morfometri spinal kanal vertebra servikal. 1.5.2
Manfaat metodologis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menjadi data dasar terhadap penelitian-penelitian di bidang tulang belakang selanjutnya, khususnya penyakitpenyakit yang berhubungan dengan ukuran kanal spinal vertebra servikal. 1.5.3
Manfaat klinis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu dasar anatomi ukuran rerata normal kanal spinal vertebra servikalis pada orang Indonesia yang relevansinya dapat diterapkan pada kelainan-kelainan kongenital, degeneratif atau pun penyakit yang berhubungan dengan ukuran spinal kanal vertebra dan dapat menilai dengan cepat dengan menggunakan plain film Untuk mengetahui morfometri spinal kanal vertebra servikal berdasarkan jenis kelamin, usia, berat badan dan tinggi badan serta korelasi antara plain film dan ct scan.
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfometri Spinal Kanal Vertebra Tulang servikal dimulai pada basis dari skull, terdiri dari tujuh tulang servikal dengan delapan pasang saraf dari syaraf servikal.Tulang servikal disingkat dengan C1,C2,C3,C4,C5, C6, dan C7. Tulang servikal ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan tulang vertebra yang lain. Fungsi dari tulang servikal untuk diisi dan proteksi spinal cord, menyokong dari tulang kepala, dan membantu pergerakan dari kepala. Sistem yang komplek terdiri dari ligamen,tendon , dan otot menyokong serta menstabilkan tulang servikal.6 Tulang vertebra terdiri dari badan vertebra (anterior), lebih besar dari tulang memberikan kekuatan ke kolum vertebra dan menahan dari berat badan, lengkung vertebra (posterior ke badan vertebra , dibentuk oleh kanan dan kiri pedikel dan lamina) dan artikulasi dari procesus.6,7
Gambar 2.1. Vertebra servikal.2
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
6
Lengkung vertebra dan bagian posterior dari badan vertebra membentuk foramen vertebra. Vertebral foramina terdapat spinal kanal yang berisikan spinal cord , meninges, spinal nerve roots, dan pembuluh darah.6,7 Dasar dari skull terletak diatas dari C1, dimana C1 dikenal dengan atlas. Dua lengkung tulang yang tebal membentuk lobang yang besar melalui pusat dari atlas. Terbuka karena spinal cord lebar dimana keluar pertama dari otak dan skull. Dibandingkan vertebra yang lain , atlas juga lebih lebar proyeksi tulang pada titik terluar tiap sisi. 6,7 Atlas terletak diatas dari C2 vertebra servikal. C2 dikenal dengan axis. Axis merupakan tulang yang besar terpegang pada puncak, dikenal dengan dens. Dens tepat melaui lobang atlas. Sendi dari axis memberikan leher untuk bergerak kekanan dan kekiri.6,7 Tiap vertebra dibentuk dari bagian yang sama. Potongan utama dari tiap vertebra , dari C2 ke C7 adalah dibentuk oleh batang bundar dari tulang , dikenal dengan badan vertebra.Cincin tulang melekat ke belakang dari badan vertebra. Cincin ini mempunyai dua bagian. Dua tulang pedikel berhubungan langsung ke belakang dari badan vertebra. Dua tulang lamina bergabung dengan pedikel membentuk cincin yang komplek. Tulang lamina dibentuk dibagian luarnya pada batas dari cincin tulang. Ketika vertebra tersusun pada puncak dari yang lain, cincin tulang membentuk lubang sekeliling spinal cord. Lamina melindungi atap diatas spinal cord. 6,7 Bagian yang menonjol dibelakang dikenal dengan processus spinosus. Tiap vertebra mempunyai dikanan dan dikiri yaitu processus transversus. Atlas lebih lebar processus transversus dari semua tulang vertebra servikal. Pada tiap processus transversus terdapat lobang dimana tempat lewatnya arteri.6,7 Antara tiap pasang dari vertebra terdapat dua sendi dikenal dengan facet joint. Sendi ini menghubungkan vertebra bersama-sama
dengan lainnya dalam Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
7
pergerakan. Kecuali untuk yang yang paling atas dan bawah dari spinal collum, tiap vertebra mempunyai dua
facet sendi pada tiap sisi. Satu pada puncak
menghubungkan ke vertebra yang diatas dan satu dibawah menghubungkan vertebra yang dibawah.6,7 Permukaan dari facet joint ditutupi oleh articular cartilage. Articular cartilage seperti material karet yang lunak yang menutupi ujung dari kebanyakan sendi. 6,7 Pada sisi kiri dan kanan vertebra terdapat lubang kecil disebut dengan neural foramen. Dua syaraf meninggalkan spine pada tiap vertebra melalui foramina, satu pada kiri dan satu pada kanan .6,7 Diameter dari kanal spinal servikal dapat secara kasar diestimasi dari gambar lateral vertebra servikal. Batas anterior dari kanal dapat secara mudah diidentifikasi: yaitu batas posterior dari korpus vertebra. Batas posterior dari kanal dibentuk pada titik dimana lamina bertemu membentuk prosesus spinosus – garis spinolaminar.8 Pengetahuan tentang ukuran dari kanal spinal secara klinis penting untuk keadaan trauma, degenerative, dan kondisi inflamasi. Diameter anteroposterior (AP) dari kanal spinal vertebra servikal pada pria dewasa rata- rata adalah 17-18 mm pada level C3-5. Sedangkan ukuran dari kanal spinal vertebra servikal bagian bawah adalah 12-14 mm.1 Secara general, pada pemeriksaan foto polos, diameter sagital dari kanal spinal servikal adalah konstan dari C4-C7 (antara 12-25 mm, rata-rata 17 mm) dan dibawah 14 mm dianggap ukuran kritis. Diameter sagital kanal spinal diukur dari bagian tengah korpus vertebra posterior sampai ke garis laminar.9,10
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
8
Gambar 2.2. Proyeksi lateral (A : garis anterior, B : garis posterior, C : garis spinolaminar, D : garis dasar clivus). Diameter sagital kanal spinal diukur dari permukaan posterior dari badan vertebra ketitik yang tedekat dari garis spinolaminar (a) Kanal dari setiap vertebra servikal , kecuali atlas dan axis terdiri dari tiga sisi, dengan dasar triangular dibentuk oleh permukaan posterior dari badan. Potongan menyilang dari spinal cord terletak dalam kanal . Interpedikular atau jarak dari sisi kesisi adalah hampir dua kali diameter sagital dari kanal , dimana ada ruang lebih untuk cord meluas dan sedikit pada arah anteroposterior. Untuk inilah, diameter anteroposterior dari servikal spinal kanal lebih berguna (Young, 1967).11 2.2 Struktur Neurovaskuler Spinal Kanal
berisi korda spinalis dan serabut saraf. Korda spinalis, yang
merupakan kelanjutan dari batang otak, memanjang dari foramen magnum sampai level L1-L2. Nervus servikalis ada sebanyak 8 buah. Yang pertama sampai ketujuh keluar diatas korpus vertebrae yang bersangkutan. Nervus servikal kedelapan keluar diantara C7 dan T1. artinya semua saraf dibawah C8 (torasik, lumbar, dan sacral) keluar dari tulang belakang di bawah korpus vertebranya. 8,12
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
9
Gambar 2.3. Gambaran yang mempresentasikan tempat keluar dari saraf servikal sepanjang vertebra servikalis
Pleksus servikalis keluar dari foramina intervertebra membentuk percabangan yang menginervasi otot leher; dan membentuk perpanjangan kedalam kavitas torakal untuk mengontrol otot- otot diafragma. Pleksus servikalis terdiri dari cabang muscular dan cabang kutaeus pada ramus ventral dari korda spinal C1-C4 dan beberapa serat saraf C5. Nervus frenikus, cabang mayor dari pleksus ini, memberikan suplai saraf ke seluruh diafragma. Cabang lainnya terdistribusi ke kulit leher, bahu, dan bagian superior dari dada. 8,12 2.3 Faktor yang berpengaruh terhadap kanal Sejak Payne dan Spiliane (1957) mengambarkan hubungan antara perkembangan myelopathy dan ukuran kanal spinal , pentingnya dari diameter sagital dari kanal servika telah dilaporkan oleh banyak pengarang (Burrow, 1963; Hinck dan Sachdev, 1966; Wilkinson et al, 1969; Murone 1974; Hashimoto dan Tak, 1977) dan myelogram terbukti merupakan metode yang berguna dalam pengukuran servikal spinal kanal.12 Kanal dari setiap servikal vertebra , kecuali atlas dan axis terdiri dari 3 sisi , dengan dasar triangular dibentuk oleh permukaan posterior dari badan vertebra. Jarak interpedikular atau dari sisi ke sisi hampir dua kali diameter sagital dari kanal, dimana ruangan nya lebih untuk cord untuk mengisi dan kurang pada yang Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
10
anteroposterior (sagital) . Oleh karena itulah , diameter anteroposterior (sagital) dari kanal servikal lebih berguna (Young 1967).13 Diameter sagital dari kanal spinal merupakan factor utama dalam hubungannya dengan servikal spondylosis dan simptomatik myelopathy. Eismont et al dengan menggunakan lateral radiograph mengukur diameter sagital dari kanal spinal dari vertebra yang tidak terdapat cedera pada pasien yang mengalami trauma spine. Mereka menemukan pada pasien yang mengalami kerusakan permanen dengan neurolgi defisit terdapat penyempitan diameter sagital .1,28,30 Servikal spinal kanal secara konsisten menyempit pada wanita daripada pria.14,15 Beberapa Studi mengkonfirmasi diameter sagital dari kanal servikal menurut umur karena faktor umur. Penuaan yang menimbulkan proses degeneratif, pada stadium penuaan yang lanjut dapat menimbulkan kompresi pada spinal kord.14,15 2.4 Penelitian sebelumnya yang terkait
Gambar 2.4. X rays diukur dengan pembesaran 20-30% (Sohail Bajammal)16
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
11
Tabel 2.1. Diameter sagital dari kanal spinal servikal pada orang korea dengan menggunakan cadaver/anatomi (millimeter).12 Level
Pria
Wanita
Total
C3
13.3+1.3
13.3+2.5
13.3+2.1
C4
12.8+ 1.4
12.9+2.7
12.9+2.0
C5
13.0+1.4
13.0+2.7
13.0+1.9
C6
13.2+1.3
12.9+2.6
13.1+2.1
C7
13.4+1.3
13.3+2.3
13.4+1.8
Rata-rata
13.2+1.3
13.1+2.6
13.1+1.9
Tabel 2.2. Diameter sagital spinal kanal servikal berdasarkan ras (millimeter).12 Level
Korean
(Lee
dkk )
Japanese
Japanese
(okamoto)
(Hashimoto dan
Francis(putih)
Francis (hitam)
tak) Pria
Wanita
Pria
wanita
Pria
Wanita
Pria
Wanita
Pria
Wanita
C3
13.3
13.4
13.3
12.8
13.8
13.6
16.5
15.5
15.2
15.1
C4
12.8
12.9
12.6
12,4
13.3
12.9
15.4
14.8
14.8
14.5
C5
13.0
13.0
12.9
12.4
13.5
13.2
15.4
14.4
15.1
14.6
C6
13.2
12.9
13.3
12.4
13.9
13.5
15.4
14.1
15.2
14.4
C7
13.4
13.3
13.3
12.7
13.7
13.6
15.5
14.4
15.5
14.3
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
12
Tabel 2.3. Perbandingan anteroposterior diameter (millimeter) antara studi-studi sebelumnya dan yang terbaru (2012).17 Pria
Payne dan spillane
Wanita
No
C3
C4
C5
C6
C7
C3
C4
C5
C6
C7
-
18.6
17.5
17.8
18.8
17.8
17.9
17.3
17.1
17
16.6
47
16.1
15,6
15.9
16.4
16.3
16.1
15.5
15.7
15.7
15.5
48
13.8
13.3
13.5
13.9
13.7
13.6
13
13.2
13.5
13.6
-
17.1
16.6
16.7
16.7
16.4
17.1
15.6
15.7
15.8
15.5
104
17.3
16.8
16.7
16.8
16.9
16.5
15.8
15.8
16
16.1
505
16.1
16.6
15.7
16.8
16.9
15.4
14.9
14.9
15.3
15.5
63
16.2
15.8
15.8
16.2
16.4
16
15.8
15.7
16
16.1
150
16.9
16.4
16.1
16.4
16.7
15.8
15.4
15.1
15.4
15.7
1959 (inggris) Sato and Tsuru 1976 (jepang) Hashimoto
dan
Tak 1977(jepang) Gupta
1982
(India) Higo 1984 Takashi
sasuki
1988 (Jepang) D.N.Verna 1991 (india) Maharastra 2012
Tabel 2.4. Diameter sagital kanal servikal pada orang india (jarak fokus-film 6 ft).18 C3
C4
C5
C6
C7
Pria (diameter)
17.07
16.59
16.64
16.73
15.42
Wanita
16.13
15.60
15.72
15.84
15.54
(diameter)
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
13
Tabel 2.5. Pengukuran minimum dan maximum kanal servikal vertebra pada pria dan wanita pada orang India (jarak fokus-film 6 ft).18 Level vertebra
Pria
Wanita
C3
13.5-22.0
13.0-18.5
C4
13.0-21.0
13.0-18.5
C5
13.0-21.0
13.0-19.0
C6
13.0-21.5
13.0-19.5
C7
13.0-20.5
13.0-19.0
Tabel 2.6. Dimensi vertebra servikal (rata-rata dan standard deviasi).19 Level Vertebra
Diameter Anteroposterior
Diameter Transverse (mm)
Afrika-Amerika
Caucasian
Afrika-Amerika
Caucasia
Pria (n=80)
Wanita (n=73)
Pria (n=80)
Wanita (n=88)
Pria (n=80)
Wanita (n=73)
Pria (n=80)
Wanita (n=88)
C3
14.43+1 .30
13.33+1,3 7
15.02+1.3 4
14.44+1.3 9
23.32+1.2 2
22.68+1.3 4
23.43+1.3 5
22.48+1.3 1
C4
13.98+1 .32
13.16+1.4 4
14.58+1.3 3
13.73+1.3 4
24.31+1.2 3
23.47+1.4 8
24.13+1.4 6
23.47+1.2 9
C5
14.12+1 .22
13.28+1.3 1
14.50+1.4 2
13.61+1.2 6
25.02+1.3 6
23.98+1.4 6
24.86+1.6 0
24.20+1.2 8
C6
14.25+1 .13
13.32+1.2 9
14.26+1.3 7
13.39+1.0 8
25.46+1.4 4
24.49+1.6 0
25.21+1.6 5
24.32+1.4 1
C7
14.37+0 .97
13.57+1.2 1
14.33+1.4 1
13.42+1/0 7
24.48+1.3 1
23.53+1.3 5
24.33+1.6 1
23.41+1.3 3
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
14
Tabel 2.7. Interpedikel kanal servikal vertebra.20 15-16 (tahun)
17-18 (tahun)
>18tahun (dewasa)
C3
27.1
27.7
28.0
C4
28.2
28.7
28.8
C5
28.6
29.1
29.4
C6
28.2
29.1
29.3
C7
26.9
27.6
28.0
Tabel 2.8. Diameter sagital dari spinal kanal berdasarkan ct scan.21 Level
Pria
Wanita
C1
16.61+92
16.28+1.57
C2
13.59+1.62
13.25+1.27
C3
13.31+1.71
12.9+1.32
C4
13.05+1.01
12.49+1.49
C5
13.43+1.22
12.66+1.68
C6
13.28+1.85
12.52+1.76
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
15
Tabel 2.9. Diameter sagital spinal kanal vertebra servikal berdasarkan umur (jarak foto 1,5 m/Jepang).22 Umur
C3
C4
C5
C6
C7
(tahun)
(mean+SD)
(mean+SD)
(mean+SD)
(mean+SD)
(mean+SD)
15-29
16.3+1.5
15.8+1.4
15.8+1.4
16.1+1.4
16.3+1.3
30-39
16.0+1.5
15.5+1.5
15.6+1.4
16.0+1.4
16.1+1.3
40-49
15.6+1.4
15.1+1.4
15.2+1.5
15.7+1.5
15.8+1.5
50-59
15.7+1.5
15.1+1.4
15.2+1.4
15.5+1.4
15.8+1.4
60-69
15.4+1.6
15.0+1.6
15.0+1.6
15.4+1.5
15.7+1.7
Tabel 2.10. Diameter sagital spinal kanal vertebra servikal berdasarkan tinggi badan pada orang India (6 ft).18 Tinggi
C3
C4
C5
C6
C7
<164 cm
16.71
16.26
16.31
16.22
15.93
164-168
16.86
16.49
15.50
16.67
16.25
166-172
17.11
16.80
16.64
16.97
16.48
>172
17.24
16.94
17.14
17.35
17.04
(cm)
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
16
Tabel 2.11. Diameter spinal kanal vertebra servikal pada orang India berdasarkan berat badan(6 ft).18 Berat badan (kg)
C3
C4
C5
C6
C7
<50
16.38
16.01
16.67
15.82
15.08
50-55
16.96
16.45
16.48
16.51
16.10
55-60
17.43
16.59
17.16
16.95
16.64
>60
17.52
16.91
17.03
17.32
17.03
Tabel 2.12. Rata-rata diameter kanal servikal berdasarkan pengambilan jarak fokus-film.22 Pengarang
Jarak
Jenis
Jumlah
(tahun)
Fokus-film(m)
Kelamin
kasus
C3
C4
C5
C6
C7
Burrow(1963)
1.83
Total
300
18.5
17.7
17.7
17.5
17.3
Nagashima(1973)
1.5
Total
200
15.1
14.7
14.3
14.4
14.5
Sato dan Tsuru
1.2
Total
96
16.1
15.5
15.8
16.0
15.9
Pria
47
16.1
15.6
15.9
16.4
16.3
Wanita
49
16.1
15.5
15.7
15.7
15.5
Total
92
13.7
13.2
13.4
13.7
13.7
Pria
48
13.8
13.3
13.5
13.9
13.7
Wanita
44
13.6
13.0
13.2
13.5
13.6
Pria
104
17.3
16.8
16.7
16.8
16.9
Wanita
93
16.5
15.8
15.8
16.0
16.1
Total
997
15.8
15.2
15.3
15.7
15.9
Pria
505
16.1
15.6
15.7
16.2
16.4
Wanita
492
15.4
14.9
14.9
15.3
15.5
(1976)
Hashimoto dan
1.2
Tak (1977)
Higo et al (1984)
Takashi sasaki et al (1998)
1.5
1.5
Diameter sagital (mm)
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
17
Rata-rata diameter dari servikal kanal orang korea yang diukur dengan radiograph 17.7 mm pada laki-laki dan 17.0 pada perempuan (moon et al 1989).12 Rerata pada orang dewasa jepang 15.8+1.5 mm pada C3, 15.2+1.5 mm pada C4, 15.3+1.5 mm pada C5, 15.7+1.5 mm pada C6, dan 15.9+1.4mm. Rata-rata diameter pada C4 yang terkecil.22 Umur < 40 tahun secara statistik memiliki servikal kanal yang lebih lebar.23 2.5 Plain film Wilhelm conrad roentgen pada tahun 1895 menemukan X-rays. X-rays atau rontgen
merupakan
gelombang
elektromagnetik
yang
secara
periodik
menghasilkan listrik dan magnetik secara perpendikular satu sama lainnya dan menuju arah dari
propagasi. Secara umum X-rays sebagai hasil dari energi
transisi dari atom elektron yang disebabkan oleh beruntun dari material dari berat atom yang tinggi oleh elektron atom yang tinggi. 10 Alat yang digunakan dibagian radiologi RSCM
Philips Optimus 50 (X-rays
Konvensional) dengan no seri 205351 dimana untuk cervical menggunakan 73 KV dan 16 mAs. Foto diambil jarak 100 cm dengan posisi berdiri dengan dua proyeksi diambil yaitu anteroposterior dan lateral kemudian foto disimpan dalam bentuk digital .6 Epstein 1976 jarak 40 inch atau 100cm mempunyai magnifikasi kesalahan 2-3 mm.24 2.5.1. Anteroposterior Film ; 18 x 24 cm Posisi pasien : Pasien ditempatkan dalam posisi anteroposterior , bisa berbaring ataupun berdiri Posisi dari bagian Pusat midsagittal
dari badan pasien pada garis tengah dari meja. Pundak
ditempatkan pada bidang transversal yang sama untuk mencegah rotasi.
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
18
Meluruskan kepala dengan menempatkan bidang occlusal dan puncak dari mastoid pada bidang transverse yang sama untuk mencagah tumpang tindih dari mandibula dan bagian tengah dari servikal.7 Pusat ray Langsung melalui badan servikal pada sudut 15-200 ke kepala. Struktur yang ditunjukkan pada proyeksi ini adalah lima badan servikal yang terendah dan dua atau tiga badan thorak, interpedicular, tranverse articular process yang tumpang tindih , dan diskus intervetebralis.6 Posisi ini juga digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya dari iga servical. Kriteria evaluasi -Area dari C3 ke T2 mesti terlihat. -Bayangan dari mandibula dan occiput menutupi C1 dan C2. -Diskus intervetebralis terlihat. -Procesus spinosus jaraknya sama dengan pedikel. -Sudut mandibula jaraknya sama dengan ke vertebra.6
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
19
Gambar 2.5. Proyeksi anteroposterior
2.5.2 Proyeksi Lateral Metode Grandy Film ; 18x24 cm Posisi dari pasien Pasien ditempatkan pada posisi lateral bisa berbaring dan berdiri. Dipusatkan pada segmen servikal empat. Posisi dari bagian Pusat bidang koronal melalui puncak dari procesusu mastoid ke garis tengah dari film. Rotasi shoulder anterior atau posterior , disesuaikan dengan kifosis dari punggung. Bahu ditempatkan pada bidang transverse yang sama , ditekan sebanyak mungkin , dan imobilisasi dengan menyuruh pasien memegang beban yang kecil pada tiap tangan. 6
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
20
Struktur yang ditunjukkan proyeksi lateral dari badan servikal dan interspace, articular pillar, atikular facet dari lima yang terendah. 6 Kriteria evaluasi -Semua vertebra servikal mesti terlihat -Dagu diluruskan sehingga tidak menutupi dari C1 dan C2 -Rami dari mandibula tumpang tindih atau sangat dekat -Vertebra servikal yang keempat terletak ditengah dari radiograph -Dapat membedakan secara detail tulang dan jaringan lunak.6
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
21
Gambar 2.6. Proyeksi Lateral7
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
22
2.6 Kerangka Teori
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
u
= variabel independen yang dihitung dalam penelitian
si
23
a 2.7 Kerangka Konsep
= variabel dependen yang dihitung dalam penelitian = variabel yang mempengaruhi variabel dependen
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
24
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik (cross sectional) 3.2 Waktu dan tempat penelitian Pengambilan dan pengukuran data dilakukan di Bagian Radiologi FKUI-RSCM Jakarta. Waktu penelitian antara Juli 2012-januari 2013. 3.3 Populasi dan sampel penelitian 3.3.1
Populasi target
Populasi target penelitian adalah semua pasien yang datang ke RS Cipto Mangunkusumo. 3.3.2
Populasi terjangkau
Populasi terjangkau adalah populasi target yang mengalami pemeriksaan CT scan dan Plain Film di 3.3.3
Bagian Radiologi RSUP Cipto Mangunkusumo.
Sampel penelitian
Sampel penelitian adalah semua pasien pada populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 3.3.4
Kriteria inklusi
1.
Pasien yang menjalani pemeriksaan Ct scan dan Plain film tulang servikal
2.
Usia 16-60 tahun
3.3.5
Kriteria eksklusi
Vertebra yang mengalami deformitas misalnya fraktur,tumor, infeksi, skoliosis, dan cacat bawaan/anomali.
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
25
3.4 Besar sampel Pada penelitian ini penentuan besar sampel dihitung menurut rumus sampel tunggal dengan menggunakan koefisien korelasi (r) 17: n=
2
Zα +Z β
+3
0,5 ln (1+r) /(1-r) ] Zα = 1,64 dan Z β =0,842 r = ditentukan dari kepustakaan ,r = 0,4 Maka nilai n diperoleh dari rumus diatas n = 44 Data yang didapat n = 51 3.5 Alat dan Bahan 3.5.1. Ct scan Data primer dari pasien yang menjalani pemeriksaan CT Scan di bagian Radiologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo. Pasien dilakukan pencitraan tomograpi computer dengan menggunakan pesawat MSCT 2x128 slice Siemens Definition Flash. Slice thickness 1,25 mm helical dengan pitch+1 . Window level : bone setting, rekonstruksi sagittal dengan irisan 3 mm. 3.5.1. Plain Film Pemeriksaan Plain film dengan menggunakan Philips X rays konvensional dengan no seri 205351 dimana untuk servikal 73 kv dan 16 MAS . foto diambil jarak 100 cm dengan posisi berdiri dengan 2 proyeksi anteroposterior dan lateral’ Film yang digunakan 18x24 cm, hasil disimpal dalam bentuk digital (compact disc) 3.6 Cara Kerja 3.6.1 Pra Penelitian 1.
Mengajukan proposal penelitian kepada dosen pembimbing, izin dari bagian Orthopaedi dan Traumatologi serta bagian Radiologi FK UI RSUPN Cipto Mangunkusumo.
2.
Persiapan pengambilan sampel penelitian, surat izin melakukan penelitian dari direktur utama dan Bagian Radiologi RSUPN Cipto Mangunkusumo
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
26
3.6.2
Prosedur penelitian
1.
Pasien yang datang melakukan pemeriksaan CT Scan ,sebelum sampel ditetapkan, terlebih dahulu dilakukan pendataan pasien secara umum, umur, jenis kelamin, Berat badan dan tinggi badan.
2.
Bila hasil CT scan normal dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi , di inform consent
untuk ikut dalam penelitian . Bila setuju dilanjutkan
dengan pemeriksaaan Plain Film . Hasil rekam CT Scan dan Plain film disimpan secara digital dan dikopi dalam bentuk Compact Disc 3.6.3
Protokol penelitian
Setelah CT scan dilanjutkan pemeriksaan Plain film dengan menggunakan Philips optimus 50 X rays konvensional dengan no seri 205351 . foto diambil jarak 100 cm dengan posisi berdiri dengan 2 proyeksi anteroposterior dan lateral’ Film yang digunakan 18x24 cm, hasil disimpan dalam bentuk digital (compact disc) Proyeksi Foto : Anteroposterior -Film ; 18 x 24 cm -Posisi pasien : Pasien ditempatkan dalam posisi anteroposterior , bisa berbaring ataupun berdiri Posisi dari bagian Pusat midsagittal
dari badan pasien pada garis tengah dari meja. Pundak
ditempatkan pada bidang transversal yang sama untuk mencegah rotasi. Meluruskan kepala dengan menempatkan bidang occlusal dan puncak dari mastoid pada bidang transverse yang sama untuk mencagah tumpang tindih dari mandibula dan bagian tengah dari servikal. -Pusat ray Langsung melalui badan servikal pada sudut 15-200 ke kepala. Struktur yang ditunjukkan pada proyeksi ini adalah lima badan servikal yang terendah dan dua atau tiga badan thorak, interpedicular, tranverse articular process yang tumpang tindih , dan diskus intervetebralis. Posisi ini juga digunakan untuk menunjukkan ada atau tidaknya dari iga servical.
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
27
Kriteria evaluasi -Area dari C3 ke T2 mesti terlihat -Bayangan dari mandibula dan occiput menutupi C1 dan C2 -Diskus intervetebralis terlihat -Procesus spinosus jaraknya sama dengan pedikel -Sudut mandibula jaraknya sama dengan ke vertebra Proyeksi Lateral - Metode Grandy -Film ; 18x24 cm -Posisi dari pasien Pasien ditempatkan pada posisi lateral bisa berbaring dan berdiri. Dipusatkan pada segmen servikal empat. -Posisi dari bagian Pusat bidang koronal melalui puncak dari procesusu mastoid ke garis tengah dari film. -Rotasi shoulder anterior atau posterior , disesuaikan dengan kifosis dari punggung. Bahu ditempatkan pada bidang transverse yang sama , ditekan sebanyak mungkin , dan imobilisasi dengan menyuruh pasien memegang beban yang kecil pada tiap tangan. -Struktur yang ditunjukkan proyeksi lateral dari badan servikal dan interspace, articular pillar, atikular facet dari lima yang terendah. Kriteria evaluasi -Semua vertebra servikal mesti terlihat -Dagu diluruskan sehingga tidak menutupi dari C1 dan C2 -Rami dari mandibula tumpang tindih atau sangat dekat -Vertebra servikal yang keempat terletak ditengah dari radiograph -Dapat membedakan secara detail tulang dan jaringan lunak . 3.7 Variabel 1.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah •
Sagittal diameter Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
28
• 2.
Interpedicular diameter
Variabel independen pada penelitian ini adalah •
Usia
•
Jenis Kelamin
•
Berat Badan
•
Tinggi Badan
3.8 Manajemen dan Analisis data 3.8.1. Pengolahan data Data akan dianalisis menggunakan piranti lunak SPSS ( Statistic Program for Social Science ) for windows versi 19. Data deskriptif disajikan dalam mean ± SD bila distribusi normal, atau dalam nilai median atau dalam nilai median ( nilai minimum-nilai maksimum ) bila distribusi tidak normal. Analisis bivariate akan dilakukan sesuai jenis data dengan uji parametric (t berpasangan/tidak berpasangan/One Way Annova), namun jika tidak memenuhi persyaratan akan dilakukan uji non parametric (Wilcoxon/Mann White/Kruskal Walls). Uji Korelatif dilakukan dengan uji Pearson dan bila tidak memenuhi syarat akan dilakukan uji Spearman.25,26 3.8.2. Penyajian data Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tekstular, tabular dan diagram baur. 3.8.3. Laporan data Data disusun dalam bentuk laporan penelitian dengan format yang telah ditentukan.
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
29
3.9 Alur penelitian
Gambar 3.1. Alur penelitian
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
30
3.10 Definisi Operasional •
Morfometri kanal spinal vertebra: ukuran morfologis kanal spinal vertebra yang meliputi diameter sagital dan diameter interpedikular
•
Sagittal diameter: Diameter sagital kanal spinal diukur dari bagian tengah korpus vertebra posterior sampai ke garis laminar pada bidang sagittal.11,12,18,23,27,28,29,30
Gambar 3.1.Pengukuran diameter sagital pada proyeksi lateral x rays dan ct scan
•
Interpedicular diameter (IP): lebar jarak transversal bagian dalam antara permukaan medial dari pedikel pada plain anteroposterior (Jones dan Thomson 1968).20,31,32 Interpedikular atau jarak sisi kesisi adalah hampir dua kali diameter sagittal dari kanal (Young, 1967).20,31,32
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
31
Gambar 3.2.Anteroposterior X rays dan ct scan (jarak Interpedikel)
•
Usia: usia responden saat dilakukan pengambilan Plain film dan CT scaning dalam tahun, dari tanggal lahir yang tercantum dalam kartu tanda penduduk
•
Jenis kelamin: keadaan tubuh responden yang dibedakan secara fisik dan biologis berdasarkan organ genitalia eksternal, dibedakan antara laki-laki dan perempuan
3.11 Masalah Etika Rencana penelitian telah dituangkan dalam sebuah protokol untuk dinilai oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
32
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI 4.1 Hasil penelitian 4.1.1. Pengumpulan data Didapatkan sebanyak 51 sampel penelitian dari pasien dari poli ortopedi dan poli non ortopedi rumah sakit cipto mangunkusumo ( RSCM ) dari bulan juli 2012 hingga januari 2013 yang dilakukan Plain film dan CT – scan tulang belakang cervical di bagian radiologi FKUI / RSCM . ( data didalam bab lampiran ) 4.1.2. Karakteristik sampel penelitian Jumlah sampel yang didapatkan pada penelitian ini sebanyak 51 sampel berusia antara 17-60 tahun dengan rerata usia 37,3 tahun (Tabel 4.1) menunjukkan karakteristik sampel penelitian. Sebagian besar sampel adalah laki-laki (51,0%) dan berasal dari suku Jawa (35,3%).
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
33
Tabel 4.1. Karakteristik Sampel Karakteristik Jenis Kelamin - Laki-laki - Perempuan
26 (51,0) 25 (49,0)
Usia (tahun) - < 20 - 20-29 - 30-39 - 40-49 - 50-59 - 60
4 (7,8) 11 (21,6) 11 (21,6) 17 (33,3) 7 (13,7) 1 (2,0)
Suku -
16 (31,4) 18 (35,3) 7 (13,7) 1 (2,0) 3 (5,9) 2 (3,9) 1 (2,0) 1 (2,0) 1 (2,0) 1 (2,0)
Sunda Jawa Betawi Padang Minahasa Makasar NTB Medan Jambi Lampung
Berat badan (kg) Tinggi badan (cm)
n (%)
51,5 (9,9) 159,1 (6,3)
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
34
4.1.3. Morfometri spinal kanal servikal vertebra Tabel 4.2. Rerata Nilai Morfometri Spinal kanal Vertebra Servikal dengan Pengukuran Plain Film Spinal Nilai Morfometri
Mean (sd)
Min - Max
C3_Sagital
17,5 (1,7)
12,4 – 21,7
C3_ip
25,2 (1,9)
20,2 – 28,9
C4_Sagital
17,0 (1,7)
12,1 – 21,3
C4_ip
25,7 (2,1)
20,3 – 31,8
C5_Sagital
17,5 (1,7)
12,5 – 21,5
C5_ip
25,9 (2,3)
20,9 – 32,8
C6_Sagital
18,0 (2,0)
11,5 – 23,3
C6_ip
26,2 (2,1)
20,9 – 32,1
C7_Sagital
17,8 (1,8)
12,9 – 21,6
C7_ip
26,1 (2,0)
21,2 – 30,5
Rerata diameter spinal kanal vertebra servikal berdasarkan plain film pada sagital yang terbesar C6 (18 mm) dan yang terkecil C4 (17,0 mm) , untuk interpedikel yang terbesar C6 (26,2 mm) dan yang terkecil C3 (25,2 mm).
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
35
Tabel 4.3. Rerata Nilai Morfometri Spinal kanal Vertebra Servikal dengan Pengukuran CT Scan Nilai
Mean (sd)
Min - Max
C3_Sagital
12,9 (1,2)
10,2 – 15,8
C3_ip
22,5 (1,1)
20,0 – 24,7
C4_Sagital
12,8 (1,2)
9,3 – 15,2
C4_ip
23,9 (1,3)
21,1 – 26,4
C5_Sagital
13,2 (1,3)
10,4 – 15,7
C5_ip
24,4 (1,5)
21,2 – 28,6
C6_Sagital
13,6 (1,3)
11,1 – 15,9
C6_ip
24,3 (1,5)
21,4 – 27,4
C7_Sagital
13,8 (1,3)
10,6 – 16,7
C7_ip
23,4 (1,4)
20,8 – 26,1
Morfometri
Rerata diameter spinal kanal vertebra servikal berdasarkan ct scan pada sagital yang terbesar C7 (13,8 mm) dan yang terkecil C4 (12,8 mm), untuk interpedikel yang terbesar C5 (24,4 mm) dan yang terkecil C3 (22,5 mm).
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
36
Tabel 4.4. Selisih rata-rata antara plain film dan ct scan dari setiap level pada diameter sagital Plain film
Ct scan
Selisih
C3 sagital
17,5
12,9
4,43
C4 sagital
17,0
12,8
4,26
C5 sagital
17,5
13,2
4,24
C6 sagital
18,0
13,6
4,37
C7 sagital
17,8
13,8
3,98
Tabel 4.5. Selisih rata-rata antara plain film dan ct scan dari setiap level pada diameter interpedikel Plain film
Ct scan
Selisih
C3 interpedikel
25,2
22,5
2,92
C4 interpedikel
25,7
23,9
1,80
C5 interpedikel
25,9
24,4
1,88
C6 interpedikel
26,2
24,3
2,15
C7 interpedikel
26,1
23,4
3,26
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
37
20 15 Plain film
10
Ct scan
5 0 C3
C4
C5
C6
C7
Gambar 4.1. Perbedaan plain film dan ct scan pada diameter sagital
27 26 25 24 23 22 21 20
Plain film Ct scan
C3
C4
C5
C6
C7
Gambar 4.2. Perbedaan plain film dan ct scan pada diameter interpedikel
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
38
Tabel 4.6. Rerata Nilai Morfometri Spinal Kanal Vertebra dengan Pengukuran Plain Film Spinal Berdasarkan Jenis Kelamin Nilai Morfometri
Laki-laki
Perempuan
Nilai p
C3_Sagital
18,1 (1,6)
16,8 (1,6)
0,01
C3_ip
25,9 (1,8)
24,5 (1,8)
0,01
C4_Sagital
17,6 (1,5)
16,4 (1,8)
0,01
C4_ip
26,3 (2,1)
24,9 (2,0)
0,02
C5_Sagital
18,1 (1,6)
16,9 (1,7)
0,01
C5_ip
26,7 (2,4)
24,9 (1,9)
0,001
C6_Sagital
18,9 (1,9)
17,1 (1,9)
0,01
C6_ip
27,0 (2,1)
25,4 (1,9)
0,01
C7_Sagital
18,7 (1,7)
16,8 (1,4)
0,01
C7_ip
26,7 (1,9)
25,4 (1,8)
0,02
Terdapat perbedaan yang bermakna rerata nilai morfometri pengukuran dengan plain film berdasarkan jenis kelamin dari C3 - C7 baik Sagital dan Interpedikel (p<0,05), dimana rerata laki-laki terbesar C6 (18,9mm) dan perempuan C6 (17,1mm) untuk sagital,sedagkan untuk interpedikel terbesar laki-laki C6 (27mm) dan perempuan C6 (25,4 mm)
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
39
Tabel 4.7. Rerata Nilai Morfometri Spinal Kanal Vertebra dengan Pengukuran Plain Film Spinal Berdasarkan usia Nilai Morfometri
Usia 15-39 tahun
Usia 40-60 tahun
Nilai p
C3_Sagital
17,4 (1,6)
17,6 (1,8)
0,64
C3_ip
25,2 (1,9)
25,1 (1,8)
0,99
C4_Sagital
16,7 (1,5)
17,4 (1,9)
0,13
C4_ip
25,7 (2,2)
25,6 (2,2)
0,97
C5_Sagital
17,4 (1,7)
17,6 (1,9)
0,77
C5_ip
25,8 (2,3)
25,9 (2,5)
0,74
C6_Sagital
17,9 (1,9)
18,2 (2,3)
0,61
C6_ip
26,1 (2,1)
26,4 (2,3)
0,54
C7_Sagital
17,7 (1,8)
17,9 (1,9)
0,66
C7_ip
25,9 (2,1)
26,3 (1,9)
0,55
Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata nilai morfometri pengukuran dengan plain film berdasarkan usia dari C3-C7 baik sagital dan interpedikel (p>0,05).
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
40
Tabel 4.8. Rerata Nilai Morfometri Spinal Kanal Vertebra dengan Pengukuran Plain Film Spinal Berdasarkan Tinggi Badan Nilai Morfometri
Tinggi badan 147-158
Tinggi badan 159-175
Nilai p
cm
cm
C3_Sagital
16,9 (1,5)
18,1 (1,7)
0,01
C3_ip
24,5 (1,7)
26,1 (1,8)
0,00
C4_Sagital
16,4 (1,7)
17,7 (1,5)
0,01
C4_ip
24,9 (1,9)
26,5 (2,1)
0,01
C5_Sagital
16,8 (1,6)
18,2 (1,6)
0,00
C5_ip
24,8 (1,9)
26,9 (2,3)
0,00
C6_Sagital
16,9 (1,8)
19,1 (1,8)
0,00
C6_ip
25,3 (1,8)
27,1 (2,1)
0,00
C7_Sagital
16,7 (1,3)
18,9 (1,7)
0,00
C7_ip
25,3 (1,8)
26,9 (1,9)
0,00
Terdapat perbedaaan bermakna rerata nilai morfometri pengukuran dengan plain film berdasarkan tinggi badan dari C3-C7 baik sagital dan interpedikel (p<0,05), dimana diameter terbesar pada C6 sagital (27,1 mm) dengan tinggi 159-175 cm
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
41
Tabel 4.9. Rerata Nilai Morfometri Spinal Kanal Vertebra dengan Pengukluran Plain Film Spinal Berdasarkan Berat Badan Nilai Morfometri
Berat badan 32-51 Kg
Berat badan 52-72 kg
Nilai p
C3_Sagital
17,2 (1,7)
17,7 (1,7)
0,23
C3_ip
24,7 (1,9)
25,7 (1,8)
0,05
C4_Sagital
16,6 (1,7)
17,4 (1,7)
0,11
C4_ip
25,1 (2,2)
26,2 (2,0)
0,07
C5_Sagital
16,9 (1,8)
17,9 (1,7)
0,06
C5_ip
25,2 (2,4)
26,4 (2,3)
0,09
C6_Sagital
17,3 (2,2)
18,6 (1,9)
0,03
C6_ip
25,8 (2,2)
26,6 (2,1)
0,20
C7_Sagital
16,9 (1,6)
18,5 (1,8)
0,00
C7_ip
25,6 (2,2)
26,5 (1,8)
0,13
Terdapat perbedaan bermakna hanya pada C3 interpedikel, C6 sagital dan C7 sagital rerata nilai morfometri berdasarkan berat badan pada plain film
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
r = 0,85 p=0,00
42
4.1.4. Korelasi antara nilai morfometri spinal kanal vertebra menggunakan plain film dengan CT scan Uji korelasi pearson digunakan untuk mendapatkan korelasi antara nilai morfometri spinal kanal vertebra
menggunakan plain film dengan
nilai
morfometri spinal kanan berdasarkan CT scan. Diagram baur (gambar 7-16) berikut ini menunjukkan hasil uji korelasi tersebut.
Gambar 4.3. Diagram baur korelasi plain film dan ct scan pada diameter sagital c3 Terdapat korelasi yang sangat kuat (r = 0,8 sampai dengan 1) antara plain film dan ct scan pada pengukuran C3 sagital
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
r= 0,23 =0,84 p= 0,11 p =0,00
43
Gambar 4.4. Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter interpedikel C3 Korelasi yang lemah antara plain film dan ct scan pada pengukuran C3 interpedikel (r = 0,2 sampai dengan <0,4)
Gambar 4.5. Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter sagital C4 Korelasi yang sangat kuat (r = 0,8 sampai dengan 1) antara plain film dan ct scan pada pengukuran C4 sagital. Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
r=0,51 r =0,84 P=0,00 p = 0,00
44
Gambar 4.6. Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter interpedikel C4 Korelasi yang sedang (r = 0,4 sampai dengan <0,6) antara plain film dan ct scan pada pengukuran C4 interpedikel.
Gambar 4.7. Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter sagital C5 Terdapat korelasi yang sangat kuat (r = 0,8 sampai dengan 1) antara plain film dan ct scan pada pengukuran C5 sagital. Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
r=0,81 r =0,00 0,47 p= p = 0,00
45
Gambar 4.8. Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter interpedikel C5 Korelasi yang sedang (r =0,4 sampai dengan < 0,6) antara plain film dan ct scan pada pengukuran C5 Interpedikel
Gambar 4.9. Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter sagital C6 Terdapat korelasi yang sangat kuat ( r = 0,8 sampai dengan 1 ) antara plain film dan ct scan pada pengukuran C6 sagital Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
r=0,86 r=0,48 p=0,00 p=0,00
46
Gambar 4.10. Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter interpedikel C6 Korelasi yang sedang (r = 0,4 sampai dengan < 0,6) antara plain film dan ct scan pada pengukuran C6 interpedikel
Gambar 4.11. Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter sagital C7 Terdapat korelasi yang sangat kuat (r = 0,8 sampai dengan 1) antara plain film dan ct scan pada pengukuran C7 sagital.
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
r=0,56 P=0,00
47
Gambar 4.12. Diagram baur korelasi plain film dan ct scan diameter interpedikel C7 Korelasi yang sedang (r = 0,4 sampai dengan < 0,6) antara plain film dan ct scan pada pengukuran C7 interpedikel 4.1.5. Regresi antara plain film dan ct scan Tabel 4.10. Regresi C3 sagital Unstandardized Coefficients Model
Koefisien
Std. Error
Sig.
Konstanta
-1,149
2,317
0,622
x_c3_sagit
0,558
0,053
0.000
Berat badan
-0,018
0,010
0,077
Tinggi badan
0,033
0,016
0,050
Rumus : Ct_c3_sagital = 0,56 x (x_c3 sagit) – 1,149 + 0,033 x (tinggi badan)
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
48
Tabel 4.11. Regresi C3 interpedikel Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
Sig.
Konstanta
9,829
3,601
0,009
x_c3_ip
0,135
0,087
0,125
Tinggi badan
0,058
0,026
0,032
Rumus : Ct_c3_interpedikel = 0,058 x (tinggi badan) + 9,829 Tabel 4.12.Regresi c4 sagital Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
Sig.
Konstanta
-2,172
2,515
0,392
x_C4_sagit
0,591
0,057
0,000
Berat badan
-0,023
0,011
0,038
Tinggi badan
0,038
0,018
0,037
Rumus : Ct_c4_sagital = 0,591 x (x_c4_sagital) – 2,172 - 0,023 x (berat badan) + 0,038 x (tinggi badan)
Tabel 4.13. Regresi c4 interpedikel Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
Sig.
Konstanta
7,364
3,820
0,060
x_C4_ip
0,210
0,079
0,011
Tinggi badan
0,070
0,027
0,013
Rumus : Ct_c4_interpedikel = 0,21 x (x_c4_interpedikel) + 7,364 + 0,07 x (tinggi badan)
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
49
Tabel 4.14. Regresi c5 sagital Unstandardized Coefficients Model
B Konstanta
Std. Error
Sig.
-0,429
2,547
0,867
Tinggi badan
0,022
0,017
0,206
x_C5_sagit
0,580
0,062
0,000
Rumus : Ct_c5_sagital = 0,58 x (x_c5_sagital) - 0,429 Tabel 4.15. Regresi c5 interpedikel Unstandardized Coefficients Model
B Konstanta
Std. Error
Sig.
16,013
2,045
0,000
x_c5_ip
0,253
0,080
0,003
Berat badan
0,035
0,019
0,071
Rumus : Ct_c5_interpedikel = 0,253 x (x_c5_interpedikel) + 16.013 Tabel 4.16. Regresi c6 sagital Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
Sig.
Konstanta
1,641
2,747
0,553
x_c6_sagit
0,460
0,057
0,000
Tinggi badan
0,023
0,019
0,228
Rumus : Ct_c6_sagital = 0,46 x (x_c6_sagital) + 1,641
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
50
Tabel 4.17. Regresi c6 interpedikel Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
Sig.
konstanta
7,034
4,533
0,127
Tinggi badan
0,067
0,031
0,035
x_c6_ip
0,254
0,089
0,006
Rumus : Ct_c6_interpedikel = 0,254 x (x_c6_interpedikel) + 0,067 x (tinggi badan) + 7,034 Tabel 4.18. Regresi c7 sagital Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
Sig.
Konstanta
4,182
1,097
0,000
x_c7_sagit
0,548
0,058
0,000
-0,260
0,215
0,231
Jenis kelamin
Rumus : Ct_c7_sagital = 0,548 x (x_c7_sagital) + 4.182 Tabel 4.19. Regresi c7 interpedikel Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
Sig.
konstanta
2,240
3,828
0,561
x_c7_ip
0,288
0,079
0,001
Tinggi badan
0,086
0,026
0,002
Rumus : Ct_c7_interpedikel = 0,288 x (x_c7_interpedikel) + 0,086 x (tinggi badan) + 2,240
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
51
4.2 Diskusi Penelitian ini merupakan penelitian studi desktriptif analitik untuk mengetahui manfaat hubungan antara diameter kanal spinalis vertebra servikal terhadap jenis kelamin usia , tinggi badan dan berat badan pada penduduk Indonesia dengan plain radiograph serta hubungannya dengan ketepatannya terhadap ct scan .Persiapan dan pelaksanaan penelitian dilakukan sejak juli 2012 sampai januari 2013. Sampel dibagi dalam kelompok jenis kelamin ,usia, tinggi badan dan berat badan yang sejumlah 51 populasi sampel kemudian dilakukan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian ini di peroleh hasil rerata sagital diameter spinal kanal vertebra servikal pada pasien yang berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dimana didapatkan rerata diameter spinal kanal vertebra servikal berdasarkan plain film pada sagital yang terbesar C6 (18 mm) dan yang terkecil C4 (17,0 mm) , untuk interpedikel yang terbesar C6 (26,2 mm) dan yang terkecil C3 (25,2 mm). Dari hasil tersebut rerata sagital pada plain film orang Indonesia lebih besar dibandingkan dengan ukuran rerata diameter spinal kanal vertebra servikal orang jepang C6 (15.9+1.4 mm) , korea 17,7 mm pada pria dan 17,0 mm pada wanita dan juga orang india C6(16.73 mm) tetapi sama besar dengan orang inggris (18.8mm/C6). Murone melaporkan bahwa kanal servikal orang Jepang secara signifikan lebih kecil disbanding dengan orang Eropa.
Rerata interpedikel
diameter spinal kanal vertebra servikal pada orang Indonesia melebar dari c3-c6 (c3/25,2mm , c4/25,7 mm , c5/25,9 mm , c6/26,2 mm) dan mengecil pada c7 (26,1)
lebih
kecil
dibandingkan
ukuran
rerata
orang
korea
(27,1/28,5/28,9/29,1/27,8) dan juga orang amerika. Diameter interpedikel memiliki ukuran hampir dua kali diameter sagital dari kanal servikal , artinya pada diameter interpedikel memiliki ruang yang lebih untuk spinal(cord) untuk meluas dan kurang dapat bila pada diameter sagital , untuk itulah diameter sagital lebih bernilai pada banyak pengukuran (Young, 1967).16
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
52
20 15 10 5 0
Indonesia Jepang(soto) India Inggris(payne) C3
C4
C5
C6
C7
Gambar 4.13. Perbedaan rerata diameter spinal kanal vertebra servikal berdasarkan jenis kelamin pria.
18 17
Indonesia
16
jepang(soto) India
15
Inggris(payne)
14 C3 C4 C5 C6 C7 Gambar 4.14. Perbedaan rerata diameter spinal kanal vertebra servikal berdasarkan jenis kelamin wanita. Hal yang berpengaruh terhadap hasil pengukuran seperti yang dilaporkan Epstein 1976 dimana foto yang diambil dengan jarak 100cm (40 inch) mempunyai magnifikasi kesalahan 2-3 mm. Pada tabel 2.11 dapat kita lihat hasil pengukuran dengan berbagai jarak focus-film memiliki hasil yang berbeda. Burrows(1963) dengan jarak focus 1,83 m c3-c7 (18,5/17,7/17,7/17,5/17,3),Nagashima(1973) jarak 1,5 m c3-c7 (15,1/14,7/14,3/14,4/14,5),soto dan tsuru(1976) jarak 1,2m c3c7(16,1/15,5/15,8/16,0/15,9)23. Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
53
20
Indonesia(1m)
15
Burrow(1,83m)
10 Nagashima(1,5 m) Soto (1,2m)
5 0 C3 C4 C5 C6 C7
Gambar 4.15. Diameter spinal kanal servikal berdasarkan jarak fokus-film Faktor jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan berpengaruh terhadap rerata spinal kanal vertebra servikal sedangkan umur tidak berpengaruh. Terdapat perbedaan yang bermakna rerata nilai morfometri pengukuran dengan plain film berdasarkan jenis kelamin dari C3 - C7 baik Sagital dan Interpedikel (p<0,05), dimana rerata laki-laki terbesar C6 (18,9mm) dan perempuan C6 (17,1mm) untuk sagital,sedangkan untuk interpedikel terbesar laki-laki C6 (27mm) dan perempuan C6 (25,4 mm)/tabel 4.6. Sasaki, kadoya dan lizuka mengatakan bahwa kanal spinal servikal secara konsisten lebih kecil pada wanita dibandingkan pria.25 Komponen anterior dari diameter sagital ditentukan oleh ukuran dan posisi dari artikular prosesses tidak menunjukkan perbedaan diantara pria dan wanita tetapi komponen posterior didukung oleh lamina yang lebih kecil pada wanita 0,5-1 mm.18 Untuk kejadian kanal spinal stenosis pada servikal lebih sering pria, sedangkan diameter kanal lebih besar dari wanita. hal ini dikarenakan bentuk dari kanal pada wanita lebih rounded sedangkan pria lebih triangular.16 Hukuda dan kojima juga mengevaluasi berdasarkan jenis kelamin dengan membandingkan kanal dengan badan vertebra dimana signifikan lebih besar wanita dibandingkan dengan pria dan perbedaan ini menolong menjelaskan kenapa pria lebih sering dibandingkan dengan wanita.31
Ukuran dan bentuk Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
54
adalah dua faktor yang menjadi pertimbangan dalam penilaian. Selain itu pertumbuhan dari badan vertebra dan kanal spinal servikal berhubungan dengan genetik, postural dan faktor mekanikal.16 Sedangkan untuk usia tidak terdapat perbedaan bermakna rerata nilai morfometri pengukuran dengan plain film berdasarkan usia dari C3-C7 baik sagital dan interpedikel (p>0,05)/tabel 4.7. Hal tidak sesuai dengan literatur bahwa umur < 40 tahun secara statistik memiliki servikal kanal yang lebih lebar23 .Berbagai studi menkonfirmasi bahwa diameter sagital dari kanal spinal servikal menurun sesuai dengan umur. Proses penuaan /degenerative sebagai penyebab dimana dapat menyebabkan kompresi pada spinal cord.25 Berbeda dengan Taitz tidak ada perbedaan dengan perubahan umur, pada penelitian ini dikarenakan jumlah sampel yang kecil .16 Untuk tinggi badan 159-175 cm diameter kanal servikal lebih besar (tabel 4.8), ini sesuai dengan penelitian sebelumnya pada orang india semakin tinggi seseorang semakin besar spinal kanal vertebra servikalnya (tabel 2.10). 18 Terdapat perbedaan bermakna hanya pada C6 sagital dan C7 sagital rerata nilai morfometri berdasarkan berat badan pada plain film (tabel 4.9).Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya pada orang india dimana semakin bertambahnya berat badan ukuran spinal kanal akan bertambah (tabel 2.11).18 Untuk korelasi pengukuran antara sagital dan interpedikel diameter spinal kanal vertebra servikal dengan menggunakan plain film dan ct scan , ternyata hanya sagital diameter yang berkorelasi kuat, yang artinya dimana plain film dapat digunakan untuk mendeteksi adanya servikal kanal stenosis tanpa harus melakukan ct scan.
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
55
Dilakukan regresi , dimana didapatkan rumusan : Rumus : Ct_c3_sagital = 0,56 x (x_c3 sagit) – 1,149 + 0,033 x (tinggi badan) Rumus : Ct_c3_interpedikel = 0,058 x (tinggi badan) + 9,829 Rumus : Ct_c4_sagital = 0,591 x (x_c4_sagital) – 2,172 - 0,023 x (berat badan) + 0,038 x (tinggi badan) Rumus : Ct_c4_interpedikel = 0,21 x (x_c4_interpedikel) + 7,364 + 0,07 x (tinggi badan) Rumus : Ct_c5_sagital = 0,58 x (x_c5_sagital) - 0,429 Rumus : Ct_c5_interpedikel = 0,253 x (x_c5_interpedikel) + 16.013 Rumus : Ct_c6_sagital = 0,46 x (x_c6_sagital) + 1,641 Rumus : Ct_c6_interpedikel = 0,254 x (x_c6_interpedikel) + 0,067 x (tinggi badan) + 7,034 Rumus : Ct_c7_sagital = 0,548 x (x_c7_sagital) + 4.182 Rumus : Ct_c7_interpedikel = 0,288 x (x_c7_interpedikel) + 0,086 x (tinggi badan) + 2,240
Dari perhitungan diatas , dilihat dari korelasi pearson , hanya sagital yang dapat dipertimbangkan untuk dilakukan rumusan diatas ,hal ini dikarenakan pada sagital memiliki diagram baur yang berkorelasi kuat sedangkan interpedikel tidak dapat digunakan .
Setelah dicoba tidak semua rumus korelasi sesuai dengan perhitungan, dilakukan perbandingan rerata ct scan dengan plain film untuk mendapatkan angka pengali (delta) yaitu C3 (12,9/17,5=0,73), C4 (12,8/17,0=0,75), C5 (13,2/17,5=0,75), C6 (13,6/18,0=0,75), C7 (13,8/17,8=0,77) untuk sagital.
4.2.1. Perlakuan penelitian Pasien yang melakukan pemeriksaan MSCT Scan, kemudian membuat pencitraan tomografi komputer dengan posisi berbaring, menggunakan pesawat Siemens Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
56
Definition Flash Slice Thickness 2x128 slice tekhnik helical/spiral dengan mA dan 120 kV. Ketebalan irisan 1,25mm Kemudian segala bentuk perhiasan didaerah kepala dan leher dilepaskan. Bila menggunakan gigi tiruan juga dilepaskan. Tidak dilakukan penyudutan gantry. Kepala diposisikan sedemikian sehingga garis yang menghubungkan canthus mata dan kanalis autikus eksterna berpotongan tegak lurus dengan bidang meja CT. Bahu diposisikan serendah mungkin Setelah scanning bila hasil normal , pasien didata dan di inform consent untuk ikut serta dalam penelitian. Pasien menuju keruang plain radiograph untuk di foto anteroposterior dan lateral. Alat yang digunakan Philip x-rays konvensional dengan no seri 205351 . persiapan sama dengan ct scan , foto diambil jarak 100 m dengan posisi berdiri. Setelah selesai pasien pulang. Gambar yang telah diukur disimpan dalam bentuk digital (softcopy format JPG). 4.2.2. Pembahasan statistik Ukuran diameter spinal kanal kemudian diukur secara komputerisasi dan menggunakan data tersebut yang dianalisis menggunakan piranti lunak SPS ( Statistic Program for Social Science ) for windows versi 18). Data deskriptif disajikan dalam mean ± SD bila distribusi normal, atau dalam nilai median atau dalam nilai median ( nilai minimum-nilai maksimum ) bila distribusi tidak normal. Analisis yang dilakukan adalah uji parametric (t test Independent) untuk rerata. Uji Korelasi dilakukan dengan uji pearson karena data berdistribusi normal. Dilanjutkan dengan uji Regresi linier sesuai dengan jenis kelamin,umur, tinggi badan, serta berat badan
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Terdapat perbedaan yang bermakna rerata nilai morfometri
pengukuran
dengan plain film bedasarkan jenis kelamin dari sagital dan interpedikel C3C7 dimana p<0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa perbedaan faktor jenis kelamin dapat mempengaruhi hasil pengukuran diameter kanal spinal servikal vertebra. 2. Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata nilai morfometri pengukuran dengan plain film berdasarkan usia baik sagital dan interpedikel (P>0,05) sehingga faktor usia tidak dapat digunakan untuk komponen penentu dalam mengukur diameter spinal kanal. 3. Terdapat perbedaan bermakna rerata nilai morfometri dari C3-C7 pada pengukuran dengan plain film berdasarkan tinggi badan (p<0,05) sehingga tinggi badan >159 (159-175) cm berperan mempengaruhi ukuran diameter kanal spinal vertebra. 4. Terdapat perbedaan bermakna hanya pada C3 interpedikel , C6 sagital dan C7 sagital rerata nilai morfometri berdasarkan berat badan , sehingga hanya pada C3 interpedikel ,C6
sagital dan C7 sagital
saja yang dapat
dipertimbangkan bahwa berat badan berpengaruh dalam diameter spinal kanal. 5. Terdapat korelasi yang sangat kuat antara pengukuran plain film dan ct scan pada C3-C7 pada pengukuran sagital, sehingga pengukuran ini dapat digunakan untuk mengambarkan hal yang sama yang terdapat pada ct scan . Pada pengukuran
interpedikel korelasinya
C3-C7 lemah sampai dengan
sedang sehingga tidak dapat mencerminkan seperti yang terdapat pada ct scan. Untuk rumus dengan regresi linier tidak semua dapat dipakai, hanya pada C3,C4, dan C7 pada diameter sagital. Untuk penyerderhanaan perhitungan dilakukan perbandingan didapatkan diameter ct scan = delta x (plain film ), delta yang dipakai c3=0,73, c4-c6=0,75, dan c7=0,77.
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
5.2 Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat korelasi diameter spinal kanal vertebrae servikal dengan pasien yang mengalami kanal stenosis. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar .
Universitas Indonesia
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
59
DAFTAR PUSTAKA 1. Blackley HR, plank LD, Robertson PA. The reliability of ratio of anatomical measurement in determining the sagittal dimensions of the canal of cervical spine. from Auckland Hospital, New Zeeland. J. Bone and Joint Surgery. 1999; 81(B) :110-2. 2. Tjachyadi D, Onibala MZ. Torg ratios based on cervical lateral film in normal subjects. Univ Med. 2010 ; 29 : 8-13. 3. Nirvan AB, Pensi CA, Patel J.P et al. A study of interpedicular distance of the Lumbar Vertebrae Measured in Plain Anteroposterior Radiograph in Gujaratis. J. Anat. Soc. India 54. 2005 ; 2-9. 4. Nadalo
L,
Moody
JC.
Spinal
stenosis
imaging.
Avalaible
From
www.emedicine .com. Citated February 17 : 2011. 5. Senol U, Cubuk M, Sindel M et al. Anteroposterior diameter of the vertebral canal in cervical region comparison of anatomical computed Tomographic and plain film measurement.Clinical anatomy 2011; 14:15-8. 6. Balinger PW. Memil’s atlas of radiographic positions and radiologic procedures. volume one, 6th, the C.V.Mosby company.1986 ; hlm.268-308. 7. Greenspan A. Orthopaedic imaging a practical approach, 4th . Lipincot William and Wilkin. Part II. Chapter 11. 2004 8. Fast A, Goldsher D. Navigating the adults spine. Bridging clinical practise and neuroradiology. USA. Demos Medical publishing. 2007; 3-6. 9. Tierney RT, Maldjian C. Mattacola CG et al. Cervical spine stenosis measures in normal subjects. J. of Athletic Training 2002;37(2): 190–3. 10. Joseph
N.
Imaging
off
the
cervical
spine
.www.radiographic.com/article29.html. April 30th 2006. 11. Martini FH, Timmons MJ, Tallitsch RB. Human anatomy. 2003. 12. Lee HW, Kim NH, Kim Hj. Midsagittal canal diameter and vertebral body/canal ratio the cervical spine in koreans. Yonsei medical journal 1994;4 : 446-51. 13. OOn L. The sagital diameter of the cervical spinal canal. Singapore medical journal . Vol 15( 3) ; 1974.
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
60
14. Tossel G, Dimensions of
the cervical spinal canal in the south africans
negroid population. In the school medicine , faculty of health sciences university of pretoria. South Africa ; 2005-2007 . 15. Ishikawa M, matsumoto M, Fujimura Y et al. Changes of cervical spinal cord and cervical spinal canal with age in asimptomatic subjects. Department of orthopaedic surgery, School of medicine, keio University, Tokyo, Japan, Spinal Cord (2003) 41; 159-63.. 16. Bajammal S. Cervical spondylosis. Orthopaedic PGY2. Neurosurgery Half Day,Dec 20: 2002 17. Kathole M.A, Joshi R.A, Herekar N.G, et al. Dimension of cervical spinal canal and vertebra and their relevance in clinical practise. International Journal of recent trends in science and technology . 2012 (3) ;54-58 . 18. Gupta, Sk , Roy RC, Srivastava A. Sagittal diameter of the cervical canal in normal indian adults. Department of radiodiagnosis. Institutes of medical Science, banaras Hindu University , Varanasi, India. Clinical Radilogy 1982; 33: 681-5. 19. E Nancy, Tatarek, Variation in The Human Cervical Neural Canal, technical Review. The Spine J. 2005 (5) ; 621-631. 20. C.Vincent , Hinck, M William , et al. Normal interpedikulate distances (minimum and maximun) in children and adults.From the department of radiology and pediatric of the university of oregon medical school, Portland : vol 97, no 1. 21. Evangelopoulus D.S, Kontovazenitis P, Kouris
et al. Computerized
tomographic morphometric analysis of the cervical spine. The open orthopaedic J. 2012(6) ; 250-254. 22. Sasaki T,Kadoya S, Hideaki Z. Roentnologal study of the sagittal of The cervical spinal canal in normal adult Japanese. Departemen of neurosurgery, kanazawa medical university. Ishikawa,Neurol Med Chir (Tokyo). 1998 (38) ; 83-69. 23. Goto S.I, Umehara J, Kokubun S et al. Comparison of cervical spinal canal diameter between younger and elder generation of Japanese. J Orthopaedic science 2010; 15: 97-103.
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
61
24. Rampersaud YR, Fehlings MG, Harrop JS et al. Validation of digital radiology measurement tools for quantitative spinal imaging. Top spinal cord inj rehabil. 2006 ; 12 (1): 11-21. 25. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis.Sagung seto. Jakarta 2002 (2). 26. Dahlan M.S. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan, deskriptif,bivariat dan multivariat dilengkapi dengan menggunakan SPSS. Maret 2012 (5). 27. Naderi S, Cakmakci H, Acar F. Anatomical and computed tomographic analysis of C1 vertebra. Clinical neurology and neurosurgery . 2003; 245-8. 28. Matsura P,L Robert, Water et al. Comparison of computerized tomography parameter of the cervical spine in normal control subject and spinal cord injured patients. J. Bone and Joint Surgery, 1989;71:183-188. 29. L Clayton, Dean , J Michael et al. Incidence of cervical stenosis, radiographic and anatomic. Seminars in Supine Surgery 19:12-17;2007. 30. Ogino H, Tada K, Okada K. Canal diameter , anteroposterior, compression ratio and spondylotic myelopathy of the cervical spine. 1983(8) ; 1-15. 31. Dean C,L. Lee , M.J. cassinelli. Incidence of cervical stenosis. Radiographic and anatomic . Semin Spine Surg (2007) , 19 : 12-17. 32. Sieradzki JP, Karaikovic EE,Lautenschlager et al. Preoperatif of cervical pedicles. Comparison of accuracy oblique radiographs versus axial ct scans. Eur Spine J , 2008; 17:1230-6.
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
62
LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Informasi Pasien Profil Morfometri Spinal Kanal Vertebra Servikal Pada Pasien Pasien yang Berobat ke RSUPN Cipto Mangunkusumo Dengan Menggunakan Radiography Digital di bandingkan dengan CT Scan
Penelitian dilakukan di Bagian radiologi RSUP Cipto Mangunkusumo , Jakarta, tentang profil Morfometri spinal kanal vertebra Servikal pada pasien pasien yang berobat ke RSUPN Cipto Mangunkusumo dengan menggunakan Radiography Digital dan membandingkan ketepatannya dengan CT scan. Untuk pengukuran standardnya dengan menggunaan dengan ct scan , tetapi dengan keterbatasan ketersediaan didaerah , dapat digunakan x-rays untuk mengetahui ukuran morfometri yang lebih cepat , murah dan banyak terdapat didaerah. 44 individu yang tidak memiliki kelainan pada tulang servikal vertebra diukur yang berumur 15-60 tahun. Anda akan dilakukan CT scan dan X rays, karena itu anda diminta ikut serta dalam penelitian ini. Sampai sejauh ini ct scan dan X rays terbukti aman pada manusia. Anda bebas menolak ikut dalam penelitian ini, Bila anda telah memutuskan untuk ikut , anda juga bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa menyebabkan berubahnya kualitas pelayanan dari dokter Semua data penelitian ini akan diperlakukan secara rahasia sehingga tidak memungkinkan orang lain menghubungkannya dengan anda
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
63
Bila anda tidak mentaati instruksi yang diberikan peneliti, anda dapat tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Anda diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Selanjutnya segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini dapat menghubungi: Dr. Raden Muhammad Nobel (081282927213)
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
64
Lampiran 2. Formulir Persetujuan Pasien Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Alamat
:
Telepon
:
Setelah membaca lembar informasi di atas, maka saya dengan sadar dan tanpa tekanan menyatakan bersedia mengikuti penelitian Profil Morfometri Spinal Kanal Vertebra Servikal Pada Pasien Pasien yang Berobat ke RSUPN Cipto Mangunkusumo Dengan Menggunakan Radiography Digital di bandingkan dengan CT Scan Demikian penjelasan ini dibuat dengan kesadaran sepenuhnya
Jakarta,
20
______________________
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
65
Lampiran 3. Formulir Data Demografis Profil Morfometri Spinal Kanal Vertebra Servikal Pada Pasien Pasien yang Berobat ke RSUPN Cipto Mangunkusumo Dengan Menggunakan Radiography Digital di bandingkan dengan CT Scan
Nama Peneliti
: dr RM Nobel
Nama Pembimbing
: dr Ifran saleh SpOT dr. Marcel Prasetyo SpRad
Waktu Penelitian
: Juli 2012- Januari 2013
Data (tanggal) : Nama
:
Umur
:
Sex
:
Alamat
:
Berat badan
:
Tinggi badan
:
Suku
:
No Telp
:
No rekam Medik
: C3
CT scan
C4
C5
Sagital Diameter Interpedikel diameter
X-rays
Sagital diameter Interpedikel Diameter
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
C6
C7
66
Lampiran 4. Contoh plain film dan Ct scan
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
67
Lampiran 5. Keterangan Lolos Kaji Etik
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
12,79!
13,83!
23,6!
22,7!
23,96!
22,7!
12,5!
12,43!
13,37!
13,42!
13,04!
12,96!
22,98!
23,59!
24,35!
25,13!
23,96!
24,39!
23,79!
23,59!
12,81!
10,39!
11,9!
13,44!
12,24!
13,76!
14,52!
14,05!
13,14!
23,13!
22,44!
21,79!
24,93!
24,38!
23,93!
24,42!
25,14!
24,47!
23,68!
24,03!
23,59!
13,6!
12,14!
13,38!
13!
13,24!
13,79!
11,07!
12,28!
14,13!
12,6!
13,61!
14,85!
14,82!
13,48!
24,27!
24,14!
22,21!
23,48!
23,43!
21,98!
21,67!
25,82!
23,7!
24,26!
24,67!
24,32!
25,39!
24,53!
24,33!
23,77!
13,42!
11,77!
14,39!
13,28!
12,75!
12,14!
13,81!
13,05!
13,83!
14,63!
10,55!
11,7!
14,45!
12,43!
13,18!
14,67!
15,1!
13,48!
23!
21,36!
22,59!
23,91!
23,26!
21,51!
21,53!
23,27!
21,11!
21,58!
24,87!
22,57!
24,09!
23,38!
23,51!
23,15!
24,37!
23,75!
23,07!
57!
47!
60!
42!
38!
23!
47!
34!
21!
48!
41!
52!
29!
36!
53!
17!
38!
42!
20!
! Umur! (Thn)!
52!
45!
55!
44!
43!
37!
48!
41!
53!
62!
58!
51!
45!
57!
55!
40!
52!
64!
45!
! BB! (kg)!
156!
155!
155!
151!
152!
155!
152!
152!
152!
160!
162!
158!
155!
172!
152!
160!
160!
160!
156!
P!
P!
P!
P!
P!
P!
P!
P!
P!
L!
L!
P!
P!
L!
P!
L!
L!
L!
L!
Minahasa!
Betawi!
sunda!
jawa!
jawa!
Betawi!
sunda!
sunda!
jawa!
jawa!
jawa!
sunda!
jawa!
Padang!
sunda!
jawa!
sunda!
jawa!
sunda!
!
1!
12,89!
23,36!
11,25!
24,41!
13!
12,89!
24,33!
13,49!
24,77!
14,86!
Lampiran 6 : Rekap pasien CT scan dan X rays
2!
13,48!
22,98!
10,49!
22,66!
12,68!
22,21!
14,5!
21,35!
! Suku!
3!
12,24!
21,73!
13,27!
21,99!
11,58!
23,99!
12,2!
23,17!
! Jenis! kelamin!
4!
12,54!
21,25!
12,02!
21,63!
14,01!
24,93!
13,75!
! TB! (cm)!
5!
11,47!
12,23!
24,13!
12,94!
24,62!
15,77!
jawa!
ip!
6!
10,59! 23,38!
12,55!
21,74!
13,61!
21,19!
P!
sunda!
C7! !
7!
13,55!
21,4!
22,51!
10,98!
23,56!
12,07!
23,01!
158!
P!
sagital!
8!
12,44!
23,81!
14,28!
25,25!
14,18!
62!
152!
ip!
9!
11,28!
21,25!
12,87!
24,19!
15,58!
44!
37!
C6! !
10!
12,86!
20,81!
12,5!
21,07!
25,14!
41!
sagital!
11!
11,74!
22,67!
12,41!
23,01!
13,53!
23,59!
ip!
12!
13,63!
23,91!
11,76!
26,07!
13,86!
C5! !
13!
12,86!
23,22!
15,19!
12,32!
26,26!
sagital!
14!
13,06!
20,63!
26,56!
13,76!
ip!
15!
12,03!
22,08!
11,09!
24,99!
C4! !
16!
12,3!
25,91!
13,12!
Sagital!
17!
14,38!
10,56!
24,17!
ip!
18!
23,27!
12,77!
C3! !
19!
10,87!
22,92!
Sagital!
20!
12,63!
CT! scan! no!
21!
68!
!
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
27!
26!
25!
24!
23!
22!
15,47!
13,46!
11,48!
14,37!
11,88!
12,12!
12,34!
23,3!
23,61!
23,88!
21,55!
23,27!
21,23!
20,03!
24,12!
23,7!
14,33!
12,51!
15,1!
13,75!
11,54!
14,09!
11,59!
12,48!
12,54!
26,38!
24,9!
26,08!
23,29!
24,21!
23,1!
22,07!
23,69!
24,77!
15,04!
14,63!
15,72!
14,06!
12,34!
14,85!
11,37!
12,38!
13,07!
28,58!
25,7!
26,71!
24,1!
24,06!
24,74!
21,92!
24,7!
24,56!
15,91!
14,87!
15,91!
14,62!
13,9!
14,4!
11,68!
12,65!
12,39!
27,27!
25,37!
27,35!
23,79!
24,35!
24,55!
21,67!
25,19!
21,54!
16,74!
15,4!
15,55!
14,2!
14,87!
15,34!
12,91!
12,57!
12,68!
25,72!
24,95!
26,11!
23,44!
22,82!
25,55!
20,96!
24,16!
21,84!
42!
24!
40!
23!
40!
23!
37!
18!
29!
55!
60!
73!
32!
60!
72!
51!
62!
58!
163!
164!
175!
155!
168!
162!
155!
165!
165!
L!
L!
L!
P!
L!
L!
P!
L!
L!
jawa!
Minahasa!
jawa!
sunda!
jawa!
Makasar!
sunda!
jawa!
sunda!
!
28!
13,9!
Minahasa!
12,82!
L!
29!
160!
30!
60!
jawa!
49!
jawa!
22,43!
P!
NTB!
14,75!
P!
jawa!
24,14!
147!
P!
sunda!
13,58!
157!
L!
jawa!
23,52!
34!
158!
P!
sunda!
13,04!
54!
162!
L!
sunda!
23,6!
30!
56!
153!
P!
sunda!
14,24!
33!
50!
163!
L!
jawa!
21,64!
22,38!
47!
50!
152!
L!
Betawi!
14,77!
22,94!
52!
52!
160!
L!
31!
13,28!
38!
32!
155!
P!
betawi!
12,24!
23,36!
58!
37!
168!
medan!
Betawi! 24,5!
14,93!
21!
25,83!
40!
50!
154!
Betawi!
L!
24,17!
15,26!
23,2!
43!
50!
L!
Makasar!
L! 12,8!
23,69!
12,16!
22,47!
51!
39!
L!
165!
11,57!
26,16!
14!
22,84!
19!
163!
L!
165! 24,65!
15,13!
23,14!
13,09!
21,61!
22!
171!
39!
24,64!
15,85!
25,28!
14,27!
25,07!
52!
162!
54! 12,29!
24,15!
12,16!
23,15!
12,91!
20,78!
52!
37!
11,31!
25,34!
13,22!
23,25!
12,75!
36!
72!
54!
23,57!
15,44!
24,42!
12,56!
22,32!
13,11!
43!
24,7!
23,11!
15,26!
28,46!
14,39!
26,68!
23,67!
23!
23,9!
12,13!
24,15!
11,02!
22,82!
12,15!
22,66!
23,89!
13,79!
12,17!
25,34!
13,7!
21,96!
12,46!
16!
25,31!
15,15!
21,55!
24,57!
12,9!
23,04!
12,31!
14,22!
25,4!
22,32! 15,14!
24,55!
14,47!
26,16!
23,94!
15,04!
25,83!
13,6!
24,15!
9,33!
14,32!
21,67!
11,9!
22,84!
24,43!
13,88!
12,45!
23,19!
12,55!
21,37!
12,74!
14,02!
24,71!
14,35!
34!
14,98!
22,73!
12,53!
22,39!
13,09!
24,1!
15,2!
15,64!
24,6!
35!
13,94!
21,72!
13,04!
26,14!
12,92!
24,7!
23,88!
25,79!
36!
10,15!
20,31!
11,47!
22,02!
15,4!
13,15!
37!
12,72!
21,66!
12,91!
23,83!
14,51!
12,99!
38!
13,84!
21,69!
12,95!
25,15!
24,55!
39!
13,12!
23,47!
11,89!
23,49!
25,45!
40!
12,14!
21,11!
14,52!
12,65!
41!
13,41!
23,15!
14,01!
12,64!
42!
12,41!
22,42!
24,69!
43!
12,31!
21,99!
22,445!
44!
14,4!
12,9!
45!
14,35!
12,85!
46!
32!
47!
33!
69!
!
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
! ! ! ! ! ! ! ! ! ! !
15,65!
24,35!
15,15!
25,07!
18!
48!
172!
P!
P!
L!
sunda!
lampung!
jambi!
!
24,71!
152!
14,82!
160!
25,07!
55!
14,84!
65!
23,62!
48!
15,82!
25!
48!
22,94!
12,9!
23,64!
12,93!
14,08!
23,69!
14,43!
24,74!
23,68!
13,03!
26,37!
11,63!
14,2!
21,13!
14,38!
23,54!
23,68!
13,01! 26,06!
12,63!
Betawi!
49!
P!
50!
158!
25,8!
55!
12,27!
30!
24!
24,53!
12,12!
11,84!
22,24!
26,26!
12,99!
11,98!
51!
70!
!
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
! !
23,96!
18,46!
20,57!
16,51!
23,98!
26,43!
27,37!
28,03!
27,1!
13,78!
16,75!
18,62!
17,59!
18,35!
21,94!
17,51!
17,09!
26,88!
28,46!
27,36!
25,99!
23,98!
27,33!
28,49!
26!
27,33!
25,07!
17,37!
16,16!
16,07!
19,93!
14,35!
15,86!
18,55!
16,72!
16,42!
19,54!
20,29!
25,07!
26,95!
24,41!
26,66!
27,33!
26,42!
24,62!
22,81!
25,07!
26,65!
27,33!
26,42!
38!
23!
47!
34!
21!
48!
41!
52!
29!
36!
53!
17!
38!
42!
20!
55!
44!
43!
37!
48!
41!
53!
62!
58!
51!
45!
57!
55!
40!
52!
64!
45!
155!
155!
151!
152!
155!
152!
152!
152!
160!
162!
158!
155!
172!
152!
160!
160!
160!
156!
P!
P!
P!
P!
P!
P!
P!
P!
L!
L!
P!
P!
L!
P!
L!
L!
L!
L!
jenis! Kelamin!
24,19!
17,73!
25,81!
19,45!
24,25!
16,39!
42!
45!
! TB! (cm)!
16,81!
26,42!
17,17!
26,46!
18,57!
26,9!
25,3!
21,23!
60!
! BB!(kg)!
24,85!
17,31!
26,66!
16,16!
26,88!
17,09!
24,63!
24,16!
47!
C7! !
27,11!
17,64!
26,16!
13,48!
26,43!
16,94!
17,4!
16,31!
23,74!
! C6! !
19,22!
23,3!
18,52!
25,09!
17,19!
24,6!
15,86!
17,04!
25,78!
C4! !
17,43!
26,43!
16,34!
17,57!
24,86!
25,3!
21,23!
14,86!
C3! !
17,94!
24,23!
15,81! 26,03!
16!
25,09!
17,64!
23,76!
17,44!
X!rays! no!
2!
17,64!
26,46!
13,78!
26,2!
26,54!
16,27!
19,02!
22,88!
C5! ! ! !
3!
18,57!
24,41!
18,75!
24,63!
16,36!
25,3!
21,01!
17,54!
25,78!
umur(th)!
4!
16,7!
25,58!
16,73!
26,23!
18,4!
15,36!
23,05!
5!
16,04!
26,61!
15,39!
24,17!
17,89!
22,36!
17,88!
P!
ip!
6!
14,02!
25,29!
15,56!
20,33!
17,38!
25,8!
22,36!
156!
P!
16,9!
7!
19,45!
24,32!
16,57!
25,29!
16,57!
52!
158!
P!
sagital!
8!
16,75!
24,41!
18,05!
23,94!
17,61!
57!
62!
152!
ip!
9!
15,91!
24,86!
17,18!
22,63!
25,32!
44!
37!
sagital!
10!
16,04!
20,55!
17,26!
24,19!
18,63!
25,75!
41!
21,68!
11!
17,17!
25,09!
16,44!
25,3!
16,9!
21,64!
ip!
12!
23,27!
16,58!
19,73!
25,3!
16,81!
16,86!
13!
17,2!
17,62!
23,35!
26,22!
16,11!
20,91!
sagital!
14!
16,73!
24,27!
20,12!
25,3!
17,18!
24,17!
15!
16,72!
26,46!
15,19!
20,91!
ip!
16!
16,13!
20,23!
25,09!
16,24!
17,46!
17!
26!
13,82!
20,92!
Sagital!
18!
18,75!
25,07!
16,35!
ip!
19!
14,68!
20,21!
Sagital!
20!
16,74!
1!
21!
!
71!
!
! suku!
sunda! jawa! sunda! jawa! sunda! Padang! jawa! sunda! jawa! jawa! jawa! sunda! sunda! Betawi! jawa! jawa! sunda! Betawi! Minahasa! jawa! sunda!
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
47!
46!
45!
44!
43!
42!
41!
40!
39!
38!
37!
36!
35!
34!
33!
32!
31!
30!
29!
28!
27!
26!
25!
24!
23!
22!
18,63!
18,49!
16,5!
16,53!
18,59!
17,5!
18,1!
18,77!
15,72!
12,44!
19,78!
18,77!
17,22!
17,48!
16,27!
17,6!
20,52!
21,71!
17,26!
20,73!
17,54!
15,16!
18,91!
15,56!
16,49!
17,03!
24,4!
26,28!
26,21!
25,07!
28,71!
24,41!
24,91!
24,62!
25,3!
25,21!
27,1!
26,72!
25,38!
23,71!
27,56!
25,35!
23,49!
28,91!
28,47!
27,78!
26,48!
27,58!
25,36!
21,47!
22,36!
22,82!
18,27!
17,99!
16,57!
17,04!
17,26!
16,75!
18,18!
15,41!
15,49!
12,07!
20,24!
19,34!
16,05!
15,72!
17,14!
16,2!
18,07!
21,33!
17,48!
20,35!
16,53!
15,11!
18,65!
15,19!
15,89!
16,56!
24,65!
27,22!
26,88!
25,29!
30,54!
25,76!
24,84!
24,17!
25,99!
25,77!
26,66!
27,85!
25,42!
24,63!
27,78!
26,43!
24,84!
31,84!
28,68!
28,49!
27,4!
27,79!
25,4!
21,47!
23,04!
23,5!
19,55!
19,41!
17,79!
16,47!
18,03!
16,52!
18,28!
16,36!
15,95!
12,5!
20,65!
19,68!
16,45!
16,76!
17,48!
16,54!
16,75!
21,46!
18,46!
20,65!
17,91!
16,36!
18,86!
15,41!
17,15!
16,07!
25,76!
27,39!
26,44!
23,77!
30,11!
26,71!
25,07!
25,3!
25,79!
26,16!
28,69!
27,18!
25,09!
25,08!
28,7!
27,79!
23,72!
32,77!
29,14!
28,46!
26,56!
28,23!
26,26!
21,95!
22,14!
23,29!
19,38!
19,99!
18,91!
15,18!
18,08!
16,36!
18,36!
16,98!
16,27!
11,52!
23,15!
19,29!
16,16!
16,86!
19,38!
19,15!
17,81!
23,3!
18,71!
21,93!
18,55!
17,17!
19,36!
17,27!
17,29!
16,88!
26,46!
27,15!
26,9!
24,46!
30,28!
26,88!
26,42!
25,08!
26,42!
25,4!
29,37!
27,02!
25,53!
25,52!
28,18!
26,81!
24,62!
32,07!
28,23!
28,68!
26,95!
28,92!
26,7!
24,17!
22,72!
22,81!
20,28!
19,58!
18,99!
15,61!
16,82!
17,35!
16,86!
17,36!
16,27!
12,86!
20,98!
18,32!
16,57!
16,58!
20,19!
18,76!
19,02!
21,59!
20,87!
20,93!
18,32!
18,35!
20,36!
16,82!
16,64!
16,43!
26,66!
27,16!
27,16!
23,35!
29,83!
26,45!
26,2!
26,43!
25,97!
24,34!
30,32!
27,6!
26,42!
25,3!
27,44!
27,2!
24,85!
30,5!
28,48!
28,01!
26,7!
26,88!
27,18!
24,62!
22,47!
24,72!
23!
43!
36!
22!
19!
51!
43!
40!
58!
38!
52!
47!
33!
30!
54!
37!
49!
42!
24!
40!
23!
40!
23!
37!
18!
29!
72!
52!
52!
39!
50!
50!
37!
32!
52!
50!
50!
56!
54!
34!
54!
39!
60!
55!
60!
73!
32!
60!
72!
51!
62!
58!
162!
171!
163!
154!
168!
155!
160!
152!
163!
153!
162!
158!
157!
147!
165!
165!
160!
163!
164!
175!
155!
168!
162!
155!
165!
165!
L!
L!
L!
P!
L!
L!
L!
P!
L!
P!
L!
P!
P!
P!
L!
L!
L!
L!
L!
L!
P!
L!
L!
P!
L!
L!
!
72!
!
sunda! jawa! sunda! Makasar! jawa! sunda! jawa! Minahasa! jawa! Minahasa! betawi! Betawi! jawa! jawa! NTB! jawa! sunda! jawa! sunda! sunda! sunda! jawa! Betawi! medan! Betawi! Makasar!
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
!
17,5!
20,25!
27,1!
24,63!
26,49!
18,34!
17,38!
18,83!
27,33!
24,62!
26,44!
19,23!
18,34!
19,94!
28,54!
27,78!
24,41!
26,66!
17,1!
19,81!
19,67!
18,85!
28,54!
27,79!
27,41!
26,43!
16,75!
19,44!
18,45!
19,39!
29,23!
27,33!
28,1!
27,12!
30!
25!
48!
18!
55!
65!
55!
48!
158!
160!
152!
172!
P!
P!
P!
L!
48!
19,28! 17,03!
49!
28,54!
50! 16,19!
17,77!
27,61!
51!
!
73!
!
jambi! lampung! sunda! Betawi!
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013
Profil morfometri…, Raden Muhammad Nobel, FK UI, 2013