UNIVERSITAS INDONESIA AKIBAT HUKUM BAGI KREDITUR YANG TIDAK MENDAFTARKAN PIUTANGNYA KEPADA KURATOR UNTUK DILAKUKAN PENCOCOKAN PIUTANG PADA KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 192 K/PDT. SUS/2011
SKRIPSI
HANIFAN NIFFARI NPM: 0806468606
FAKULTAS HUKUM PROGRAM STUDI ILMU HUKUM DEPOK NOVEMBER 2012
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
UNIVERSITAS INDONESIA AKIBAT HUKUM BAGI KREDITUR YANG TIDAK MENDAFTARKAN PIUTANGNYA KEPADA KURATOR UNTUK DILAKUKAN PENCOCOKAN PIUTANG PADA KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 192 K/PDT. SUS/2011
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum
HANIFAN NIFFARI NPM: 0806468606
FAKULTAS HUKUM PROGRAM STUDI ILMU HUKUM TENTANG KEGIATAN EKONOMI DEPOK NOVEMBER 2012
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Sripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
: Hanifan Niffari
NPM
: 0806468606
Tanda Tangan : Tanggal
:
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh
:
Nama
:
Hanifan Niffari
NPM
:
0806468606
Program Studi
:
Hukum tentang Kegiatan Ekonomi
Judul
:
“Akibat Hukum bagi Kreditur yang Tidak Mendaftarkan Piutangnya kepada Kurator untuk dilakukan Pencocokan Piutang pada Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 192 K/PDT.SUS/2011”
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Program Studi Hukum tentang Kegiatan Ekonomi, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing 1 : Ibu Myra R. Budi Setiawan, S.H., M.H.
(........................)
Pembimbing 2 : Teddy Anggoro, S.H., M.H.
(……………….)
Penguji 1
: Ibu Surini Ahlan Syarif, S.H., M.H
(……………….)
Penguji 2
: Ibu Rosewitha Irawati, S.H., MLI
(……………….)
Penguji 3
: Bapak Ditha Wiradiputra, S.H., M.E
(……………….)
Ditetapkan di : Depok Tanggal
: ……. November 2012
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
KATA PENGANTAR
Segala cipta, rasa, kata, karsa, dan indra tak mampu untuk menandingi rasa syukur dan ketersambungan dengan Tuhan YME, one life, unnamed, forever undefined, eternal, compassion, and present, yang telah membimbing dan menunjukkan jalan (path less path) kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Akibat Hukum bagi Kreditur yang Tidak Mendaftarkan Piutangnya kepada Kurator untuk dilakukan Pencocokan Piutang Pada Kasus Putusan Mahkamah Agung No.192 K/PDT.SUS/2011’’. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan akademik untuk menyelesaikan program studi Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Melalui penulisan ini penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi kemajuan ilmu hukum di Indonesia. Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai macam pihak, secara langsung maupun tidak langsung
skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis sangat mengucapkan rasa terima kasih yang sangat dalam kepada: 1.
Ibu Myra R. Budi Setiawan, S.H., M.H. sebagai Manajer Kemahasiswaan dan Pembimbing I yang telah
memberikan waktu dan masukan dalam
kemudahan proses pengerjaan skripsi bagi penulis. 2.
Bapak Teddy Anggoro, S.H., M.H. sebagai Pembimbing
II yang telah
memberikan banyak waktu dan masukan dalam kemudahan proses pengerjaan skripsi penulis. 3.
Ibu Rosewitha Irawati, S.H., MLI dan Bapak Ditha Wiradiputra, S.H., M.E selaku Penguji pada sidang skripsi penulis.
4.
Para Dosen dan Pengajar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Depok yang berkat bakti dan pengabdiannya telah melancarkan proses belajar dan mengajar di Fakultas Hukum dimana penulis menimba ilmu.
5.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia Depok beserta jajarannya serta karyawan Fakultas Hukum khususnya Pak Selam yang berkat bakti dan masukannya memberikan kelancaran bagi studi penulis.
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
6.
Kedua orang tua saya Bapak Bambang Suprianta, S.H. L.L.M. dan Ibu Dwi Achad Sari, S.H. yang selama ini telah berjuang mendidik saya dari kecil hingga saya meraih gelar Sarjana. Tanpa kasih sayang, cinta, doa, dan motivasi yang mereka berikan akan sulit bagi saya untuk mencapai pada tahap kehidupan yang sekarang. Semoga sampai kapanpun kasih sayang dan kasih mereka tetap membekas sebagai bekal menjalani kehidupan sampai kapanpun.
7.
Kakak saya satu-satunya Sandhi Kusudiandaru S.Hut, tempat saya satusatunya berbagi pikiran, ide, rasa, dan pemahaman tanpa resah serta terus mengingatkan dan memberikan masukan yang berharga dalam menjalani kehidupan sampai kapanpun.
8.
Saudara dekat khususnya Om saya Drs. Tri Utomo Jati yang selalu berkontribusi dalam
memberikan motivasi dan masukan yang berharga
dalam menjalani hidup ini. 9.
Guru-guru kehidupan yang rela mengabdikan hidup untuk membangkitkan kesadaran, mengubah jalan hidup, serta menunjukkan jalan pulang (the Deepest truth of human existence) bagi seluruh semesta: Eckhart Tolle, Adyashanti, Dr.Acharya Yogeesh, (Living Master), serta Einstein, Lao Tse, Buddha, dan Jesus. Sejujurnya tanpa inti ajaran mereka penulis selalu terus berada kecemasan tanpa menemukan kedamaian yang sejati. Peran mereka dalam kehidupan penulis sungguh dalam.
10.
Rekan-rekan kampus yang memberikan saran dan masukan yang sungguh berharga dalam hal keilmuan dan pembuatan skripsi penulis: Raymond Pardomuan,
S.H.,
Saputra,S.H.,
Ato,
Ari
Sujatmiko,S.H.,
Fajar,
Heliana
Azis
Miftach,
Komalasari,
Tegar
Fabianus
Eka
Krisna
Adhiatma,S.H., Tony Rico Siahaan,S.H., Irfin. 11.
Sahabat-sahabat kampus tempat saling berbagi canda, tawa, serta pengalaman yang tidak terlupakan: Raymond Pardomuan,S.H. Ivan Haryka Bakhtiar, Martha Cathrina, Monica Utari Mariana, Farkhan, S. Hum, Adit, Yudhi Irviandy, Simon, Taufan Maulana, Devi Darmawan, serta nama-nama lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
12.
Seluruh pihak yang telah membantu saya selama berkuliah di Fakultas Hukum UI, saya tidak dapat membalas budi dan jasa yang tidak terhitung dari kalian, semoga kalian mendapatkan balasan yang jauh berlipat untuk kebaikan hidup kalian. Akhir kata, saya menyadari masih banyak kekurangan dalam substansi
skripsi ini sehingga kritik dan saran yang membangun menjadi sangat berharga sebagai pembalajaran bagi saya pribadi. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Depok, November 2012
Penulis
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
:
Hanifan Niffari
NPM
:
0806468606
Program Kekhususan
:
Hukum tentang Kegiatan Ekonomi
Fakultas
:
Hukum
Jenis Karya
:
Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive RoyaltyFree Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : “Akibat Hukum bagi Kreditur yang Tidak Mendaftarkan Piutangnya kepada Kurator untuk dilakukan Pencocokan Piutang pada Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 192 K/PDT.SUS/2011.” Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini
Universitas
Indonesia
berhak
menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di :
Depok
Tanggal :
November 2012
Yang Membuat Pernyataan,
Hanifan Niffari
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
viii
ABSTRAK Nama Program Studi Judul
: Hanifan Niffari : Ilmu Hukum : “ Akibat Hukum bagi Kreditur yang Tidak Mendaftarkan Piutangnya Kepada Kurator untuk Dilakukan Pencocokan Piutang pada Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 192 K/Pdt.Sus/2011’’.
Skripsi ini mengkaji tentang Kreditur yang tidak mendaftarkan piutangnya kepada Kurator serta akibat hukumnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang serta Undang-Undang lain khususnya Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif. Pada intinya berdasarkan Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Kreditur yang tidak mendaftarkan piutangnya kepada Kurator tidak dapat mengunakan hak tagihnya kepada Debitur Pailit karena melalaikan kewajibannya sebagai Kreditur Pailit. Kreditur Pailit juga tidak dapat melakukan penagihan kepada Debitur pailit setelah Kreditur pailit kehilangan hak tagihnya meskipun prosedur kepailitan telah selesai berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004. Hasil penelitian menyarankan bahwa pemerintah perlu menyempurnakan ketentuan tentang Pencocokan Piutang dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 khususnya mengenai dampak Kreditur yang tidak mengajukan daftar piutang kepada Kurator.
Kata kunci : Daftar Piutang, Kreditur, Kurator, Pencocokan Piutang.
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
Universitas Indonesia
ix
ABSTRACT Name : Hanifan Niffari Study Program : Legal Study Title : “Law Implication for Creditor Who Not Registering His Claim to Curator For Verification In Case of Supreme Court Decision No. 192 K/PDT. SUS/2011.’’ This thesis examines about Creditors who do not register claims to the Curator and its legal consequences pursuant to Act No. 37 of 2004 on Bankruptcy and Suspension of Payment and other law especially the Book of the Law of Civil Law (KUHPER). The method used in this research is normative juridical. In essence based on the Bankruptcy Act and the Suspension of Payment, Creditors who do not register claims to the Curator can not examine the bill rights to Debtor Bankruptcy because of neglecting the duty as a Bankruptcy Creditor. Bankruptcy Creditors also can not do the billing to the Bankrupt Debtor after the Bankruptcy Creditor loses the bill right even though bankruptcy procedures have been completed pursuant to Act No. 37 of 2004. The research results suggest that the government needs to improve provisions on Verification of Claim in Law Number 37 Year 2004 specifically on the implication for Creditors who do not submit accounts to the Curator. Key Words : Registering Claim, Creditor, Curator, Verification of Claim.
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
Universitas Indonesia
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ KATA PENGANTAR ..................................................................................... LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ........................ ABSTRAK ....................................................................................................... DAFTAR ISI ....................................................................................................
i iii iv vii viii x
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1.2. Pokok Permasalahan ............................................................................. 1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................... 1.4. Metode Penulisan ................................................................................... 1.5. Definisi Operasional .............................................................................. 1.6. Sistematika Penulisan ............................................................................
1 8 9 9 9 11
2. TINJAUAN UMUM MENGENAI KEPAILITAN 2.1. Kepailitan dalam Sistem Hukum Indonesia ........................................... 2.1.1. Sejarah Hukum Kepailitan ........................................................ 2.1.2. Arti dan Tujuan Kepailitan ....................................................... 2.1.3. Pengaturan Kepailitan ............................................................... 2.1.4. Syarat-syarat Pengajuan Kepailitan ........................................... 2.1.5. Pihak yang Dapat Mengajukan Pailit ........................................ 2.1.6. Pihak yang Dapat dinyatakan Pailit ........................................... 2.2. Prosedur Kepailitan ................................................................................ 2.2.1. Proses Perkara Kepailitan di Pengadilan Niaga ........................ 2.2.2. Penunjukan Hakim Pengawas, Kurator, dan Pengurus……. .... 2.2.3. Tindakan Yuridis setelah Putusan Pailit .................................... 2.3.Upaya Hukum terhadap Pernyataan Pailit .............................................. 2.4. Akibat Hukum Putusan Pernyataan Pailit .............................................. 2.4.1. Akibat Hukum bagi Debitur Pailit dan Harta Kekayaannya ..... 2.4.2. Akibat Hukum bagi Kreditur .....................................................
13 13 17 19 19 20 21 22 22 25 27 28 30 30 32
3. TINJAUAN YURIDIS TENTANG PROSEDUR PENCOCOKAN PIUTANG SETELAH PUTUSAN PERNYATAAN PAILIT DIUCAPKAN 3.1. Definisi Pencocokan/Verifikasi Piutang ............................................... 37 40 3.2. Syarat Pengajuan Piutang ...................................................................... 3.3. Tugas Kurator dalam Pelaksanaan Pencocokan Piutang ....................... 40 3.4. Prosedur Rapat Verifikasi atau Pencocokan Piutang Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004 .................................................... 41 3.5. Golongan Kreditur dalam Rapat Verifikasi atau Pencocokan Piutang .. . 45 3.6. Status Tagihan-tagihan yang Dimasukkan Pada Kurator ...................... 45
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
Universitas Indonesia
xi
3.7. Pengakuan Piutang-Piutang………………………………………......
46
4. AKIBAT HUKUM BAGI KREDITUR YANG TIDAK MENDAFTARKAN PIUTANGNYA KEPADA KURATOR UNTUK DILAKUKAN PENCOCOKAN PIUTANG (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 192 K/Pdt. Sus/2011) 4.1. Posisi Kasus ........................................................................................ 47 4.2. Analisa Yuridis Terhadap Akibat Hukum bagi Kreditur yang Tidak Mendaftarkan Piutangnya kepada Kurator untuk dilakukan Pencocokan Piutang ............................................................................ 51 4.2.1. Analisa Yuridis Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 192 K/Pdt.Sus/2011 ...................................................................... 51 4.2.2. Analisa Yuridis terhadap Implikasi bagi Kreditur yang Tidak Mendaftarkan Piutangnya kepada Kurator terhadap Penagihan Utang-Utang Debitur Pailit .......... 53 5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 5.2. Saran ...................................................................................................
59 61
DAFTAR REFERENSI .................................................................................
62
LAMPIRAN ....................................................................................................
68
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
Universitas Indonesia
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini kegiatan-kegiatan usaha tidak mungkin lepas dari berbagai masalah-masalah. Suatu perusahaan tidak selalu dapat berjalan dengan baik dan seringkali keadaan keuangannya sudah sedemikian rupa sehingga perusahaan tersebut tidak sanggup lagi membayar utang-utangnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kehidupan suatu perusahaan dapat saja dalam kondisi untung atau dalam keadaan rugi. Kalau dalam keadaan untung, perusahaan berkembang dan terus berkembang sehingga menjadi perusahaan raksasa. Sebaliknya, apabila perusahaan menderita kerugian maka garis hidupnya menurun. Jadi, garis hidup suatu perusahaan pada suatu saat naik dan pada saat lain menurun, begitu seterusnya sehingga garis hidup perusahaan itu merupakan garis yang naik dan turun seperti grafik.1 Kelangsungan hidup suatu perusahaan pada dasarnya sangat ditentukan oleh jumlah modal yang dimilikinya, baik dalam rangka pendirian perusahaan, usaha peningkatan, maupun perluasan usaha. Untuk itu, maka kebutuhan akan modal menjadi hal yang paling utama. Banyak hal yang dapat dilakukan perusahaan dalam usaha memenuhi kebutuhan modal tersebut, diantaranya adalah penjualan saham kepada publik, penjualan surat utang (obligasi) atau dengan melakukan pinjaman (kredit) baik kepada orang perorangan maupun badan hukum lain melalui perjanjian utang-piutang diantara Debitur dan Kreditur. 2 Sebagai akibat dari krisis moneter yang berkepanjangan yang dimulai sejak pertengahan tahun 1997 yang lalu, saat ini makin banyak dalam dunia usaha yang tidak dapat memenuhi kewajibannya. Dalam dunia hukum, Debitur yang tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Kreditur dapat dinyatakan Pailit 1
Victor M. Situmorang dan Hendri Soekarso, Pengantar Hukum Kepailitan di Indonesia ( Jakarta: Rieneka Cipta, 1994), hal. 1. 2
Sutan Remy Sjahdeni. Hukum Kepailitan; Memahami Faillissementsverordening Juncto Undang-Undang No. 4 Tahun 1998. Cet.I, (Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 2002), hal. 6.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
2
karena bila hal itu dibiarkan berlarut-larut akan dapat mengganggu tatanan kehidupan ekonomi yang sudah ada.3 Untuk kepentingan dunia usaha dalam menyelesaikan masalah utangpiutang secara adil, cepat, terbuka, dan efektif, sangat diperlukan perangkat hukum yang mendukungnya. Oleh karena itu perubahan dilakukan terhadap Undang-Undang Kepailitan dengan memperbaiki, menambah, dan meniadakan ketentuan-ketentuan yang dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan perkembangan hukum dalam masyarakat, karena jika ditinjau dari segi materi yang diatur masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan.4 Undang-Undang No. 4 Tahun 1998 telah digantikan dengan UndangUndang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Undang-Undang yang baru ini disamping menyempurnakan tentang prosedur permohonan pernyataan Pailit dan hukum acaranya, perubahan yang juga mendasar adalah diperluasnya syarat dan mekanisme permohonan hingga putusan Pailit dari tingkat Pengadilan Niaga hingga Mahkamah Agung, termasuk dilakukan penyempurnaan beberapa pengertian atau definisi dan mekanisme Kepailitan yang pada intinya memberikan penegasan tentang perlunya pengaturan mengenai Kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang.5 Pada prinsipnya Hukum acara yang berlaku bagi Pengadilan Niaga adalah hukum acara perdata yang berlaku secara umum, yaitu hukum acara perdata yang berdasarkan
HIR/RBG.
6
Bentuknya berupa suatu permohonan Pailit agar
pengadilan mengeluarkan suatu putusan yang menetapkan seseorang atau suatu badan usaha dalam keadaan Pailit. Permohonan Kepailitan ini diajukan kepada Pengadilan Niaga sebagai lembaga yang memiliki kewenangan untuk memeriksa
3
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Kepailitan,Ed.1, Cet.4 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004) hal. Kata Pengantar. Rahayu Hartini, Hukum Kepailitan, Ed. Revisi, Cet. 2, (Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, 2007), hal. 13. 4
5
Lihat Penjelasan Umum UU Nomor 37 tahun 2004.
6
Munir Fuady, Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek, Cet. 4, (Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2010), hal 21.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
3
perkara Kepailitan berdasarkan Undang-Undang Kepailitan.7 Sifat pemeriksaan perkara Kepailitan singkat dan sederhana (summier). Pemohon Pailit (Kreditur) cukup membuktikan bahwa termohon Pailit (Debitur) memenuhi unsur-unsur prasyarat Pailit, yang dapat dibuktikan secara sederhana dalam persidangan. Praktis tidak diperlukan proses jawab-menjawab (replik-duplik) sebagaimana dilakukan oleh Majelis Hakim dalam pemeriksaan gugatan biasa. Proses persidangan dilaksanakan secara singkat. Pengadilan Niaga harus segera mengabulkan permohonan Pailit, apabila prasyarat telah terpenuhi.8 Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 34 Tahun 2004 Prosedur Permohonan Pernyataan Pailit adalah: 1. Permohonan pernyataan Pailit diajukan kepada Ketua Pengadilan. 2. Panitera
mendaftarkan
permohonan
pernyataan
Pailit
pada
tanggal
permohonan yang bersangkutan diajukan, dan kepada pemohon diberikan tanda terima tertulis yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dengan tanggal yang sama dengan tanggal pendaftaran. 3. Panitera wajib menolak pendaftaran permohonan pernyataan Pailit bagi institusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), ayat 4, dan ayat 5 jika dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan dalam ayat-ayat tersebut. 4. Panitera menyampaikan permohonan pernyataan Pailit kepada Ketua Pengadilan paling lambat 2 (dua) hari setelah tanggal permohonan didaftarkan. 5. Dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah tanggal permohonan pernyataan Pailit didaftarkan, Pengadilan mempelajari permohonan dan menetapkan hari sidang. 6. Sidang pemeriksaan atas permohonan pernyataan Pailit diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat lambat 20 (dua puluh) hari setelah tanggal permohonan didaftarkan. 7
Aria Suyudi, Eryanto Nugroho, Herni Sri Nurhayati, Kepailitan di Negeri Pailit,Cet. 2, ( Jakarta: Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, 2004), hal. 166. 8
Indonesia (a), Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang tentang Kepailitan, PP No. 1 Tahun 1998, LN No. 87 Tahun 1998, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 1998, LN No. 135 Tahun 1998, Pasal 6 ayat 3.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
4
Kemudian berdasarkan Pasal 8: 1. Pengadilan: a. Wajib memanggil Debitur, dalam hal permohonan pernyataan Pailit diajukan oleh Kreditur, Kejaksaan, Bank Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal, atau Menteri Keuangan. b. Dapat memanggil Kreditur, dalam hal permohonan pernyataan Pailit diajukan oleh Debitur dan terdapat keraguan bahwa persyaratan untuk dinyatakan Pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 telah terpenuhi. 2. Pemanggilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh juru sita dengan surat kilat tercatat paling lambat 7 hari sebelum sidang pemeriksaan pertama diselenggarakan. 3. Pemanggilan adalah sah dan dianggap telah diterima oleh Debitur, jika dilakukan juru sita sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2. 4. Permohonan pernyataan Pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan Pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 telah dipenuhi. 5. Putusan Pengadilan atas permohonan pernyataan Pailit harus diucapkan paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah tanggal permohonan pernyataan Pailit didaftarkan. Berdasarkan uraian di atas, setelah jatuhnya putusan Kepailitan, masih banyak mata acara lagi yang mesti diselesaikan sampai akhirnya Kepailitan ditutup. Beberapa dari prosedur tersebut adalah sebagai berikut: Prosedur
Kepailitan
Dilihat
Secara
Keseluruhan
Setelah
Putusan
Pernyataan Pailit D---E A---- B---C
atau
G--- H--- I
F Keterangan:
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
5
A. Putusan Pailit ( tingkat pertama), mulai berlaku penangguhan eksekusi hak jaminan (stay). B. Putusan Pailit berkekuatan tetap (inkracht). C. Mulai dilakukan tindakan verifikasi (pencocokan piutang). D. Dicapai Komposisi (akkoord, perdamaian). E. Pengadilan memberikan homologasi (mengesahkan perdamaian). F. Atau dinyatakan insolvensi (Debitur dalam keadaan tidak mampu mem bayar utang). G. Dilakukan pemberesan (termasuk penyusunan daftar piutang dan pembagian). H. Kepailitan berakhir. I. Dilakukan Rehabilitasi. 9 Berdasarkan Proses Kepailitan di atas maka setelah Putusan Pailit berkekuatan hukum tetap (inkracht), salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam tahap pertama Kepailitan (tahap sekestrasi atau tahap konservator atau tahap penyimpanan/penitipan) adalah pencocokan piutang atau rapat verifikasi. Rapat tersebut dimaksudkan untuk melakukan pencocokan mengenai utang Debitur atau piutang Kreditur. Pencocokan dimaksud baik mengenai kedudukan Kreditur, pengakuan sebagai Kreditur maupun mengenai besarnya piutang. Sebelumnya Kurator melakukan inventarisasi mengenai hal-hal tersebut.
10
Pencocokan piutang merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam proses Kepailitan karena dalam pencocokan inilah nantinya ditentukan perimbangan hak dari masing-masing Kreditur.11
Verifikasi atau pencocokan berarti menguji
kebenaran piutang Kreditur yang dimasukkan pada Kurator.12
9
Ibid.,hal 22.
10
Man S. Sastrawidjaja, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Menurut Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 dan Undang-Undang No. 4 Tahun 1998 Suatu Telaah Perbandingan)( Bandung: Penerbit P.T. Alumni, 2006), hal. 165. 11
Munir Fuady, op.cit.,hal. 24.
12
Rahayu Hartini, Hukum Kepailitan, Ed. Revisi, Cet. 2, (Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, 2007), hal. 162.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
6
Sebelum rapat pencocokan piutang dilaksanakan, dalam Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 Pasal 115 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dijelaskan dimana semua Kreditur wajib menyerahkan piutangnya masing-masing kepada Kurator disertai perhitungan atau keterangan tertulis lainnya yang menunjukkan sifat dan jumlah piutang, disertai dengan surat bukti atau salinannya, dan suatu pernyataan ada atau tidaknya Kreditur mempunyai suatu hak istimewa, hak gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, hak agunan atas kebendaan lainnya, atau hak untuk menahan benda. Kemudian semua Kreditur tersebut wajib mengajukan daftar piutang sesuai jadwal sesuai isi Pasal 113 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 yang menjelaskan bahwa paling lambat 14 (empat belas) hari setelah putusan pernyataan Pailit diucapkan, Hakim Pengawas harus menetapkan: a. Batas akhir pengajuan tagihan; b. Batas akhir verifikasi pajak untuk menentukan besarnya kewajiban pajak dengan peraturan perUndang-Undangan di bidang perpajakan; c. Hari, tanggal, waktu, dan tempat rapat Kreditur untuk mengadakan pencocokan piutang. Mekanisme pencocokan utang dilakukan melalui rapat Kreditur, untuk menentukan waktu rapat tersebut, harus diperhatikan tenggang waktu yaitu 14 hari sejak pengajuan batas akhir pengajuan tagihan. Rapat tersebut dipimpin oleh hakim pengawas serta dihadiri oleh Kurator, para Kreditur dan Debitur Pailit, ini diatur dalam Pasal 77 Undang-Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998.13 Berdasarkan uraian di atas, timbul permasalahan apabila pihak Kreditur tidak memenuhi kewajibannya untuk mendaftarkan piutangnya kepada Kurator sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 115 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 yang berbunyi: ‘’Semua Kreditur wajib menyerahkan piutangnya masing-masing kepada Kurator disertai perhitungan atau keterangan tertulis lainnya yang menunjukkan sifat dan jumlah piutang, disertai dengan surat bukti atau salinannya, dan suatu pernyataan ada atau tidaknya Kreditur mempunyai suatu 13
Ibid.,hal 163-164.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
7
hak istimewa, hak gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, hak agunan atas kebendaan lainnya, atau hak untuk menahan benda’’. Serta kelalaian Kreditur dalam mengajukan piutang sesuai jadwal berdasarkan penetapan batas akhir pengajuan piutang oleh Hakim Pengawas berdasarkan Pasal 113 tentang Penetapan dari Hakim Pengawas dan Pasal 133 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang masih dapatnya mengajukan daftar piutang jika terjadi keterlambatan. Permasalahan tersebut terdapat pada kasus Kepailitan yang telah diajukan upaya hukum kasasi di Mahkamah Agung dimana Kreditur dalam hal ini adalah PT. Panda Trading Indonesia melawan Tim Kurator yakni Michael Markus I Pohan (Kurator 1) dan Royandi Haikal (Kurator 2) dimana Debiturnya adalah PT.Rasico Industry. PT Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur Pailit tidak kunjung mendaftarkan piutangnya kepada Tim Kurator. PT.Panda Trading Indonesia menganggap bahwa Tim Kurator telah beritikad buruk dengan tidak memberitahukan kepada PT.Panda Trading Indonesia tentang penetapan batas akhir pengajuan daftar piutang dan tanggal rapat pencocokan piutang. PT. Panda Trading Indonesia kemudian menggugat Tim Kurator yang menerangkan bahwa Tim Kurator telah melanggar ketentuan dari Pasal 114 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 yang berbunyi: ‘’ Kurator paling lambat 5 hari setelah penetapan sebagaimana dimaksud dalam 113 wajib memberitahukan penetapan tersebut kepada semua Kreditur yang alamatnya diketahui dengan surat kabar harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 4.’’ Dan juga Pasal 120 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 yang berbunyi: ‘’Kurator wajib memberitahukan dengan surat tentang adanya daftar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119 kepada Kreditur yang dikenal, disertai panggilan untuk menghadiri rapat pencocokan piutang dengan menyebutkan rencana perdamaian jika telah diserahkan oleh Debitur Pailit.’’ Namun
terdapat
fakta
dimana
sebenarnya
Tim
Kurator
telah
mencantumkan batas akhir pengajuan tagihan yang dimumkan dalam dua surat kabar nasional yaitu Media Indonesia dan Satelit News dan juga dalam Berita Negara Republik Indonesia. Batas akhir pengajuan tagihan bagi para Kreditur PT. Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
8
Rasico Industry adalah tanggal 11 Agustus 2010 dan Rapat Pencocokan Piutang diadakan pada tanggal 25 Agustus 2010. PT. Panda Trading Indonesia alih-alih mendaftarkan piutangnya disertai keterangan-keterangan dan bukti-bukti secara otentik kepada Tim Kurator pada tanggal 11 Agustus 2010 justru baru tanggal 13 Agustus menyampaikan suratnya kepada Kurator, itupun yang disampaikan bukannya surat pendaftaran tagihan namun surat peringatan kepada Tim Kurator yang mengingatkan bahwa hak-hak PT.Panda Trading Indonesia telah diabaikan oleh Tim Kurator. Tim Kurator kemudian dengan itikad baik menyampaikan kepada PT. Panda Trading Indonesia bahwa meskipun terlambat menyampaikan surat pendaftaran tagihannya, namun PT. Panda Trading Indonesia masih dapat menyampaikan surat pendaftaran tagihannya sampai dua hari sebelum rapat pencocokan piutang yakni pada tanggal 25 Agustus, itu artinya PT. Panda Trading Indonesia masih bisa menyampaikan hingga tanggal 23 Agustus berdasarkan isi Pasal 133 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No.37 Tahun 2004. PT. Panda Trading Indonesia hingga rapat pencocokan piutang diadakan pada tanggal 25 Agustus 2010 tetap tidak mendaftarkan tagihannya. Sehingga Tim Kurator tidak memasukkan
PT. Panda Trading
Indonesia sebagai Kreditur yang diakui berdasarkan ketentuan isi Pasal 117 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 yang implikasinya berujung kepada permasalahan dengan tidak dianggapnya PT. Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur dari PT. Rasico Industry. Dalam putusannya, Mahkamah Agung menolak permohonan Kasasi dari PT. Panda Trading Indonesia. Berdasarkan
latar belakang masalah yang dikemukakan pada kasus
putusan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan tema skripsi
yang berjudul
‘’Akibat Hukum bagi Kreditur yang Tidak
Mendaftarkan Piutangnya Kepada Kurator untuk Dilakukan Pencocokan Piutang pada Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 192 K/Pdt. Sus/2011’’. 1.2. Pokok Permasalahan Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah:
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
9
1.2.1. Bagaimana
akibat
hukum
bagi
Kreditur
yang
tidak
menyerahkan/mendaftarkan piutangnya kepada Kurator untuk dilakukan pencocokan piutang? 1.2.2. Apakah Kreditur yang tidak menyerahkan/mendaftarkan piutangnya kepada Kurator tersebut tidak lagi dapat melakukan penagihan kepada Debitur Pailit? 1.3. Tujuan Penulisan 1.3.1. Untuk menjelaskan Pengaturan mengenai Prosedur Pencocokan Piutang setelah putusan pernyataan Pailit diucapkan berdasarkan Undang-Undang No. 37 tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. 1.3.2. Menganalisis
akibat
hukum
bagi
Kreditur
yang
tidak
menyerahkan/mendaftarkan piutangnya kepada Kurator untuk dilakukan pencocokan piutang. 1.3.3. Menganalisis implikasi bagi Kreditur yang tidak menyerahkan/mendaftarkan piutangnya kepada Kurator terhadap penagihan utang-utang Debitur Pailit. 1.4. Metode Penulisan Dalam melakukan penulisan ini, peneliti menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research) yang bersifat yuridis normatif. Metode penelitian kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan cara membaca, mengutip, dan menganalisa bahan-bahan hukum primer dan sekunder. Hal yang paling utama dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Data sekunder ini bersumber dari bahan hukum
primer, yaitu peraturan perUndang-Undangan dan
peraturan terkait lainnya di bidang hukum Kepailitan dan hukum keperdataan terkait dengan mekanisme utang-piutang. Bahan hukum sekunder (memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer) yakni buku-buku, artikel, dan jurnal ilmiah yang berkaitan erat Hukum Kepailitan. 1.5. Definisi Operasional Dalam upaya untuk mendapatkan pemahaman yang baik dan menghindari interpretasi yang berlainan, akan dijelaskan pengertian dari berbagai istilah yang
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
10
sering digunakan dalam skripsi
ini. Definisi yang diungkapkan ini merupakan
patokan baku dalam skripsi ini. Adapun kerangka konsepsional yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.5.1. Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.14 1.5.2. Insolvensi adalah keadaan bilamana dalam suatu Kepailitan tidak ditawarkan akur/perdamaian atau akur dipecahkan karena tidak dipenuhi sebagaimana yang telah disetujui.15 1.5.3. Kreditur adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau Undang-Undang yang dapat ditagih di muka pengadilan.16 1.5.4. Debitur adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau UndangUndang yang pelunasannya dapat ditagih di muka pengadilan.17 1.5.5. Debitur Pailit adalah Debitur yang sudah dinyatakan Pailit dengan putusan Pengadilan.18 1.5.6. Kurator adalah Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang diangkat oleh Pengadilan untuk mengurus dan membereskan harta Debitur Pailit di bawah pengawasan Hakim Pengawas sesuai dengan Undang-Undang ini.19 1.5.7. Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau Undang-Undang 14
Indonesia (b), Undang-Undang Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, UU No. 37 Tahun 2004, LN. No. 131 Tahun 2004, TLN No. 4443, Pasal 1 ayat 1. 15
Rahayu Hartini, op.cit.,hal. 180.
16
Ibid.,Pasal 1 ayat 2.
17
Ibid.,Pasal 1 ayat 3.
18
Ibid.,Pasal 1 ayat 4.
19
Ibid.,Pasal 1 ayat 5.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
11
atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau Undang-Undang dan yang wajib dipenuhi olehh Debitur dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditur untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan Debitur. 20 1.6.Sistematika Penulisan Sistematika penulisan bertujuan agar dapat memberikan uraian yang teratur dan memudahkan dalam melihat dan mengetahui hubungan antara bagianbagian skripsi ini secara berkesinambungan, maka penulis menyusun sistematika penulisan yang terdiri dari 5 (lima bab). Adapun sistematika penulisan skripsi tersebut adalah sebagai berikut: Bab. 1. Pendahuluan Dalam bab ini terdiri dari beberapa sub bab yang diantaranya latar belakang dari penulisan skripsi, pokok permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, kerangka konsepsional, serta sistematika penulisan skripsi ini. Bab. 2. Tinjauan Umum Mengenai Kepailitan Merupakan bab yang menguraikan mengenai Kepailitan pada umumnya yang terdiri dari tiga sub pokok bahasan, yaitu Bab 2. 1. Kepailitan dalam Sistem Hukum Indonesia, Bab 2. 2. Prosedur Kepailitan, dan Bab 2.3. Akibat Hukum Putusan Pernyataan Pailit. Bab 2. 1. Membahas mengenai sejarah hukum Kepailitan, arti dan tujuan Kepailitan, pengaturan Kepailitan, syarat-syarat pengajuan Pailit, pihak yang dapat mengajukan Pailit, serta pihak yang dapat dinyatakan Pailit. Kemudian Bab 2. 2. Membahas mengenai
proses perkara
Kepailitan di Pengadilan Niaga, Tindakan yuridis setelah putusan Pailit, dan upaya hukum terhadap pernyataan Pailit. Bab 2. 3. Membahas mengenai akibat hukum putusan pernyataan Pailit bagi Debitur Pailit dan harta kekayaannya serta bagi Kreditur. Bab. 3. Tinjauan Yuridis tentang Prosedur Pencocokan Piutang Setelah Putusan Pernyataan Pailit Diucapkan Berisi Aspek Hukum serta introduksi teori Prosedur Pencocokan Piutang setelah Putusan pernyataan Pailit Diucapkan, yang terdiri dari definisi 20
Ibid.,Pasal 1 ayat 6.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
12
pencocokan/verifikasi piutang, prosedur rapat verifikasi atau pencocokan utang berdasarkan Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No 37 Tahun 2004, golongan Kreditur dalam rapat verifikasi, status tagihan-tagihan yang dimasukkan pada Kurator serta tentang bantahan piutang dalam rapat pencocokan piutang. Bab. 4. Akibat Hukum bagi Kreditur yang Tidak Mendaftarkan Piutangnya Kepada Kurator untuk Dilakukan Pencocokan Piutang (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 192 K/PDT. SUS/2011) Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan atas pokok permasalahan dan penguraian analisis yang terdiri dari posisi kasus, putusan dan dasar pertimbangan Hakim Mahkamah Agung serta analisis yuridis terhadap akibat hukum bagi Kreditur yang tidak mendaftarkan piutangnya kepada Kurator untuk dilakukan pencocokan piutang yang terdiri atas analisis yuridis terhadap putusan Mahkamah Agung dalam perkara Kepailitan PT. Rasico Industry dimana PT. Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur dan analisis yuridis terhadap implikasi bagi Kreditur yang tidak menyerahkan/mendaftarkan piutangnya kepada Kreditur terhadap penagihan utang-utang Debitur Pailit. BAB 5. Penutup Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran, penulis berusaha untuk menyimpulkan masalah pokok yang dibahas dalam skripsi ini. Dan sebagai penutup, penulis juga mencoba untuk memberikan saran-saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
13
BAB 2 TINJAUAN UMUM MENGENAI KEPAILITAN
2. 1. Kepailitan dalam Sistem Hukum Indonesia 2. 1. 1. Sejarah Hukum Kepailitan Dalam sejarah berlakunya Peraturan Kepailitan di Indonesia, menurut Rahayu Hartini dapat dipilah menjadi tiga masa yakni: masa sebelum Faillissement Verordening berlaku, masa berlakunya Faillissement Verordening itu sendiri, dan masa berlakunya Undang-Undang Kepailitan yang sekarang ini. 1. Sebelum berlakunya Faillissement Verordening Sebelum Faillissement Verordening berlaku, Hukum Kepailitan diatur dalam dua tempat yakni: 1.1.Wet Book Van Koophandel atau WVK buku ketiga yang berjudul Van de Voorzieningen in geval van Onvormogen van Kooplieden atau peraturan tentang ketidakmampuan pedagang. Peraturan ini adalah peraturan Kepailitan bagi pedagang. 1.2.Reglement op de Rechtsvoordering (RV). S. 1847-52 bsd 1849-63, Buku ketiga bab ketujuh dengan judul Van den staat Von Kenneljk Onvermogen atau tentang keadaan nyata-nyata tidak mampu’’. Peraturan ini adalah Peraturan Kepailitan bagi orang-orang bukan pedagang. Akan tetapi ternyata dalam pelaksanaannya, kedua aturan tersebut justru menimbulkan banyak kesulitan antara lain: a. Banyaknya formalitas sehingga sulit dalam pelaksanaannya b. Biaya tinggi c. Pengaruh Kreditur terlalu sedikit terhadap jalannya Kepailitan d. Perlu waktu yang cukup lama.21
21
HMN. Purwosutjpto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, Jilid 8, Perwasitan, Kepailitan dan Penundaan Pembayaran, Cet. 3, (Jakarta: Djambatan, 1992), hal. 29.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
14
Oleh karena itu maka dibuatlah aturan baru, yang sederhana dan tidak perlu banyak biaya, maka lahirlah Faillissement Verordening (S. 1905-217) untuk menggantikan dua Peraturan Kepailitan tersebut. 22 2. Masa Berlakunya Faillissement Verordening (S.1905 No. 217 jo S. 1906 No. 348) Selanjutnya mengenai Kepailitan diatur dalam Faillissement Verordening (S. 1905-271 bsd S. 1906-348). Peraturan Kepailitan ini sebenarnya hanya berlaku bagi Golongan Eropa, Golongan Cina, dan Golongan Timur Asing (S. 1924-556). Bagi Golongan Indonesia asli (pribumi) dapat saja menggunakan Faillissement Verordening ini dengan cara melakukan penundukan diri. Dalam masa ini untuk Kepailitan berlaku Faillissement Verordening 1905-217 yang berlaku bagi semua orang yaitu baik bagi pedagang maupun bukan pedagang, baik perseorangan maupun badan hukum. Jalannya sejarah peraturan Kepailitan di Indonesia ini adalah sejalan dengan apa yang terjadi di Negara Belanda dengan melalui azas konkordansi (Pasal 131 IS), yakni dimulai dengan berlakunya Code de Commerce (tahun 18111838) kemudian pada tahun 1893 diganti dengan Faillissement Wet 1893 yang berlaku pada 1 September 1896.23 3. Masa Berlakunya Undang-Undang Kepailitan Produk Hukum Nasional Pada akhirnya setelah berlakunya Fv. S. 1905 No. 217 jo S. 1906 No. 348, Republik Indonesia mampu membuat sendiri peraturan Kepailitan (meskipun masih tambal sulam sifatnya), yakni sudah ada tiga peraturan perundangan yang merupakan produk hukum nasional: dimulai dari terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU) No. 1 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang tentang Kepailitan yang kemudian ditingkatkan menjadi Undang-Undang No. 4 Tahun 1998 dan terakhir pada tanggal 18 November 2004 disempurnakan lagi dengan Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. a.
Masa Berlakunya Perpu No. 1 Tahun 1998 dan Undang-Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998 22
Rahayu Hartini, op.cit., hal. 9.
23
Ibid.,hal 10.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
15
Pengaruh gejolak moneter yang terjadi di beberapa negara di Asia termasuk di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah menimbulkan kesulitan yang sangat besar terhadap perekonomian Nasional terutama kemampuan dunia usaha dalam mengembangkan usahanya. Terlebih lagi dalam rangka untuk memenuhi kewajiban pembayaran mereka pada Kreditur. Keadaan ini pada gilirannya telah melahirkan akibat yang berantai dan apabila tidak segera diselesaikan akan menimbulkan dampak yang lebih luas lagi.24 Penyelesaian masalah utang haruslah dilakukan secara cepat dan efektif. Selama ini masalah Kepailitan dan penundaan kewajiban membayar tadi diatur dalam Faillissement Verordening S. 1905 No. 217 Jo. S. 1906 No. 348. Kemudian, dilaksanakanlah penyempurnaan atas peraturan Kepailitan atau Faillissement Verordening melalui PERPU No. 1 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang tentang Kepailitan pada tanggal 22 April 1998 dan sebagai konsekuensi lebih lanjut dari PERPU ini ditingkatkan menjadi Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Kepailitan yang telah disahkan dan diundangkan di Jakarta pada tanggal 9 September tahun 1998 yang tertuang dalam Lembaran Negara Republik Indonesia (LNRI) tahun 1998 No. 135. Maka sejak tanggal Undang-Undang tersebut disahkan, maka berlakulah Undang-Undang Kepailitan yang pada prinsipnya isinya masih merupakan tambal sulam saja dari aturan sebelumnya yaitu Peraturan Kepailitan atau FV.25 b. Masa Berlakunya Undang-Undang tentang Kepalitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 Untuk kepentingan dunia usaha dalam menyelesaikan masalah utangpiutang secara adil, cepat, terbuka, dan efektif, sangat diperlukan perangkat hukum yang mendukungnya. Oleh karena itu perubahan dilakukan terhadap Undang-Undang Kepailitan dengan memperbaiki, menambah, dan meniadakan ketentuan-ketentuan yang dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan
24
Indonesia (a), op.cit.,
25
Rahayu Hartini, op.cit.,hal. 12.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
16
dan perkembangan hukum dalam masyarakat, karena jika ditinjau dari segi materi yang diatur, masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan. Ada beberapa faktor perlunya pengaturan mengenai Kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang yaitu untuk menghindari adanya: 26 1. Perebutan harta Debitur apabila dalam waktu yang sama ada beberapa Kreditur yang menagih piutangnya dari Debitur. 2. Kreditur pemegang hak jaminan kebendaan yang menuntut haknya dengan cara menjual barang milik Debitur tanpa memperhatikan kepentingan Debitur atau para Kreditur lainnya. 3. Kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh salah seorang Kreditur atau Debitur sendiri. Misalnya, Debitur berusaha untuk memberi keuntungan kepada seorang atau beberapa orang Kreditur tertentu sehingga Kreditur lainnya dirugikan, atau adanya perbuatan curang dari Debitur untuk melarikan semua harta kekayaannya dengan maksud untuk melepaskan tanggung jawabnya terhadap para Kreditur. Undang-Undang baru tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang mempunyai cakupan yang lebih luas baik dari segi norma, ruang lingkup materi, maupun proses penyelesaian utang-piutang. Cakupan yang lebih luas tersebut diperlukan, karena adanya perkembangan dan kebutuhan hukum dalam masyarakat sedangkan ketentuan yang selama ini berlaku belum memadai sebagai sarana hukum untuk menyelesaikan masalah utang-piutang secara adil, cepat, terbuka, dan efektif. Beberapa pokok materi baru dalam Undang-Undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ini antara lain:27 1. Agar tidak menumbulkan berbagai penafsiran dalam Undang-Undang ini pengertian utang diberikan batasan yang tegas. Demikian juga pengertian jatuh waktu. 2. Mengenai syarat-syarat dan prosedur permohonan pernyataan Pailit dan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang termasuk di dalamnya
26
Ibid.,hal. 13.
27
Ibid.,hal. 14.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
17
pemberian kerangka waktu secara pasti bagi pengambilan putusan pernyataan Pailit dan/atau penundaan kewajiban pembayaran utang. 2.1.2. Arti dan Tujuan Kepailitan Arti Pailit menurut Undang-Undang Kepailitan, yaitu Undang-Undang No. 4 Tahun 1998 sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat 1 adalah ‘’Debitur yang mempunyai dua atau lebih Kreditur dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan Pailit dengan putusan Pengadilan yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, baik atas permohonannya sendiri, maupun atas permintaan seorang atau lebih Krediturnya.’’ Sementara itu dalam Undang-Undang Kepailitan yang baru, UndangUndang No. 37 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 1 bahwa yang dimaksud Kepailitan adalah ‘’ Sita umum atas semua kekayaan Debitur Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.’’ Menurut Retnowulan, dalam bukunya Kapita Selekta Hukum Ekonomi Dan Perbankan, Seri Varia Yustisia (1996:85), yang dimaksud dengan Kepailitan adalah eksekusi massal yang ditetapkan dengan keputusan hakim, yang berlaku serta merta, dengan melakukan penyitaan umum atas semua harta orang yang dinyatakan Pailit, baik yang ada pada waktu pernyataan Pailit, maupun yang diperoleh selama Kepailitan berlangsung, untuk kepentingan semua Kreditur, yang dilakukan dengan pengawasan pihak yang berwajib.28 Dalam Black Law Dictionary, pengertian Pailit dihubungkan dengan ketidakmampuan untuk membayar dari seorang (Debitur) atas utang-utangnya yang telah jatuh tempo. Ketidakmampuan tersebut harus disertai dengan suatu tindakan nyata untuk mengajukan, baik yang dilakukan secara sukarela oleh Debitur sendiri, maupun atas permintaan pihak ketiga (di luar Debitur). 29 28
Ibid.,hal.22.
29
Ahmad Yani dan Gunawan, Seri Hukum Bisnis Kepailitan( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hal. 11.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
18
Dari pengertian Kepailitan seperti disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa: a. Kepailitan dimaksudkan untuk mencegah penyitaan dan eksekusi yang dimintakan oleh Kreditur secara perorangan; b. Kepailitan hanya mengenai harta benda Debitur, bukan pribadinya. Jadi, ia tetap cakap untuk melakukan perbuatan hukum di luar hukum kekayaan. Misalnya, hak yang timbul dari kedudukannya sebagai orang tua (ibu/ayah). Maka secara sederhana, Kepailitan dapat diartikan sebagai suatu penyitaan semua aset Debitur yang dimasukkan ke dalam permohonan Pailit. Debitur Pailit tidak serta merta kehilangan kemampuannya untuk melakukan tindakan hukum, akan tetapi kehilangan untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang dimasukkan di dalam Kepailitan terhitung sejak pernyataan Kepailitan itu.30 Dengan adanya lembaga Kepailitan ini diharapkan dapat berfungsi untuk mencegah terjadinya kesewenang-wenangan pihak Kreditur yang memaksa dengan berbagai cara agar Debitur membayar utangnya.31 Sehingga dengan adanya lembaga Kepailitan memungkinkan Debitur membayar utang-utangnya itu secara tenang, tertib, dan adil yaitu: a. Dengan dilakukannya penjualan atas harta Pailit yang ada yakni seluruh harta kekayaannya yang tersisa dari Debitur; b. Membagi hasil penjualan harta Pailit tersebut kepada sekalian Kreditur yang telah diperiksa sebagai Kreditur yang sah masing-masing sesuai dengan: o
Hak preferensinya dan
o
Proporsional dengan hak tagihannya dibandingkan dengan besarnya hak tagihan Kreditur konkuren lainnya. 32
30
Peter Mahmud , dalam Rahayu Hartini, Hukum Kepailitan, Ed. Revisi, Cet. 2, (Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, 2007), hal. 22. 31
Rudhi Prasetya, Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995), dalam Peter Mahmud, dalam Rahayu Hartini, Hukum Kepailitan, Ed. Revisi, Cet. 2, (Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, 2007), hal. 22. 32
Ibid.,
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
19
2.1.3. Pengaturan Kepailitan Masalah Kepailitan pada awalnya diatur di dalam Undang-Undang Kepailitan yaitu Faillissement Verordening-Staatsblad 1905 Nomor 217 juncto Staatsblad Tahun 1906 Nomor 348. Faillissement Verordening tersebut kemudian disempurnakan dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 1 Tahun 1998 yang dikeluarkan pada tanggal 22 April 1998. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini bersifat menyempurnakan Undang-Undang Kepailitan yang sudah ada dengan mengatur beberapa perubahan ketentuan yang lama, yaitu hanya terdiri dari dua Pasal, dengan satu Pasal utama yang mengatur mengenai pokok-pokok perubahan terhadap beberapa ketentuan dan penambahan ketentuan baru dalam Undang-Undang tentang Kepailitan (Faillissement Verordening-Staatsblad 1905 Nomor 217 juncto Staatsblad Tahun 1906 Nomor 348). Pasal kedua dari peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini hanya merupakan peraturan peralihan yang menentukan saat berlakunya Undang-Undang Kepailitan tersebut yaitu 120 hari terhitung sejak tanggal Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tersebut disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat untuk kemudian disahkan menjadi Undang-Undang yang dikenal dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan. Dalam prakteknya pelaksanaan Undang-Undang Kepailitan Nomor
4
Tahun 1998 tersebut mengalami berbagai masalah sehingga akhirnya dilakukan revisi yang kemudian dengan perubahan-perubahan tersebut ditetapkan menjadi Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Nomor 37 Tahun 2004 yang mulai berlaku sejak 18 Oktober 2004. 33 2.1.4. Syarat-syarat Pengajuan Pailit Untuk dapat dinyatakan Pailit, seorang Debitur harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: a. Debitur mempunyai dua atau lebih Kreditur. 33
Artomo Rooseno, Akibat Hukum Putusan Pernyataan Pailit Bagi Debitur Terhadap Kreditur Pemegang Hak Tanggungan,( Tesis Magister Kenotariatan Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, 2008), hal. 27.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
20
b. Tidak membayar sedikitnya satu utang jatuh waktu dan dapat ditagih. c. Atas permohonannya sendiri maupun atas permintaan seorang atau lebih Krediturnya. Pernyataan Pailit diperiksa secara sederhana (summier), ialah bila dalam mengambil keputusan tidak diperlukan alat-alat pembuktian seperti diatur dalam buku ke IV KUHPerdata cukup bila peristiwa itu terbukti dengan alat-alat pembuktian yang sederhana. 34 Dalam
Undang-Undang
Kepailitan
dan
Penundaan
Kewajiban
Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004, pengaturan tentang syarat Kepailitan diatur dengan lebih tegas, hal ini semata-mata untuk menghindari adanya:35 1. Perebutan harta Debitur apabila dalam waktu yang sama ada beberapa Kreditur yang menagih piutangnya pada Debitur. 2. Kreditur pemegang hak jaminan kebendaan yang menuntut haknya dengan cara menjual barang milik Debitur tanpa memperhatikan kepentingan Debitur atau para Kreditur lainnya. 3. Kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh salah seorang Kreditur atau Debitur sendiri, misalnya, Debitur berusaha untuk memberi keuntungan kepada seseorang atau beberapa orang Kreditur tertentu sehingga Kreditur lainnya dirugikan, atau adanya perbuatan curang dari Debitur
untuk
melarikan semua harta kekayaannya dengan maksud untuk melarikan semua harta kekayaannya dengan maksud untuk melepaskan tanggung jawabnya terhadap para Kreditur. 2.1.5. Pihak yang Dapat Mengajukan Pailit Mengenai pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan pernyataan Kepailitan, Pasal 2 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Nomor 37 Tahun 2004 menyebutkan sebagai berikut:
37.
34
Rahayu Hartini, op.cit., hal 27.
35
Rahayu Hartini, Hukum Kepailitan, Edisi Revisi,(Malang: UMM Press, 2006), hal. 36-
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
21
1. Debitur sendiri, dengan syarat bahwa Debitur tersebut mempunyai minimal dua Kreditur dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. 2. Kreditur yang mempunyai piutang kepada Debitur yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih. 3. Kejaksaan atau jaksa untuk kepentingan umum. 4. Bank Indonesia apabila menyangkut Debitur yang merupakan bank; 5. Badan Pengawas Pasar Modal, apabila menyangkut Debitur yang merupakan perusahaan efek, yaitu pihak-pihak yang melakukan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Perdagangan Efek, dan/atau manager Investasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal; 6. Menteri Keuangan, apabila menyangkut Debitur yang merupakan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, Dana Pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang kepentingan publik. 36 2.1.6. Pihak yang Dapat dinyatakan Pailit Pihak yang dapat dinyatakan Pailit adalah Debitur, yaitu orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau Undang-Undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka pengadilan.37 Debitur bisa merupakan orang perseorangan, badan hukum atau persekutuan-persekutuan yang bukan merupakan badan hukum, yang selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Orang atau Badan Pribadi (Undang-Undang Kepailitan Nomor 4 Tahun 1998 Pasal 1 jo Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004) b. Debitur yang Telah Menikah (Undang-Undang Kepailitan Nomor 4 Tahun 1998 Pasal 3 jo Pasal 4 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004)
36
Rahayu Hartini, op.cit.,hal. 37.
37
Indonesia (b), op.cit., Pasal 1 ayat 3.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
22
c. Badan-badan Hukum, seperti Perseroan Terbatas, Perusahaan Negara, Koperasi, perkumpulan-perkumpulan yang berstatus badan hukum, misalnya Yayasan ( Pasal 113 Undang-Undang Kepailitan Nomor 4 Tahun 1998) d. Harta Warisan (Pasal 97 Undang-Undang Kepailitan Nomor 4 Tahun 1998 jo Bagian ke sembilan Pasal 207-211 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004). 38 2.2. Prosedur Kepailitan 2.2.1. Proses Perkara Kepailitan di Pengadilan Niaga Banyak
hal baru mengenai prosedur Kepailitan diperkenalkan oleh
Undang-Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998. Yang paling menonjol adalah diberikannya time frame untuk jangka waktu yang relatif singkat dan terperinci untuk setiap langkah dalam mata rantai proses permohonan Kepailitan. Tata cara permohonan keputusan pernyataan Pailit sampai dengan Pailitnya Debitur ditempuh dengan suatu time frame yang singkat, akan tetapi setelah putusan, proses Kepailitan dan pemberesannya boleh dikatakan tidak mempunyai batas waktu maksimum, hal mana tetap dipertahankan oleh Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Prosedur permohonan Pailit dan langkah-langkah yang ditempuh dalam suatu proses permohonan Pailit, dapat dilukiskan dalam diagram berikut:39 Diagram Prosedur Pengadilan tentang Permohonan Pailit A ------ B ------ C ------ D ------ E ------ F ------ G ------ H 1 2 3 13 20 25 60 63 X ------- Tingkat Pengadilan Negeri ------- X I ------- J ------- K ------- L ------- M ------- N ------- O ------- P ------- Q 68 70 77 79 82 84 102 142 145 X -------Tingkat Kasasi -----------
R 147
S -------- T ------- U ------- V ------- W ------- X ------- Y 177 179 179 187 189 219 221 327 329 329 337 339 369 371 38
Rahayu Hartini, op.cit.,hal 59.
39
Munir Fuady, op.cit., hal. 11.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
23
X ---------------- Peninjauan Kembali
-----X-----
Keterangan Diagram berdasarkan Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang: A. Permohonan pernyataan Pailit dan pendaftarannya kepada pengadilan melalui panitera Pengadilan Negeri, vide Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2). B. Panitera menyampaikan permohonan persyaratan Pailit kepada Ketua Pengadilan Negeri (2 hari setelah pendaftaran), vide Pasal 6 ayat 4. C. Pengadilan mempelajari permohonan dan menetapkan hari sidang (3 hari setelah pendaftaran), vide Pasal 6 ayat 5. D. Pemanggilan sidang ( 7 hari sebelum sidang pertama), vide Pasal 8 ayat 2. E. Sidang dilaksanakan (20 hari sejak pendaftaran), vide Pasal 6 ayat 6. F. Sidang dapat ditunda jika memenuhi persyaratan (25 hari setelah didaftarkan), vide Pasal 6 ayat 7. G. Putusan permohonan Pailit (60 hari setelah didaftarkan), Pasal 8 ayat 5. H. Penyampaian salinan putusan kepada pihak yang berkepentingan (3 hari setelah putusan), vide Pasal 9. I. Pengajuan dan pendaftaran permohonan kasasi dan memori kasasi kepada panitera Pengadilan Negeri, vide Pasal 11 ayat 2 juncto Pasal 12 ayat 1. J. Panitera Pengadilan Negeri mengirim permohonan kasasi dan memori kasasi kepada pihak terkasasi (2 hari setelah pendaftaran permohonan kasasi), vide Pasal 12 ayat 2. K. Pihak terkasasi menyampaikan kontra memori kasasi kepada pihak panitera Pengadilan Negeri (7 hari sejak pihak terkasasi menerima dokumen kasasi). L. Panitera Pengadilan Negeri menyampaikan kontra memori kasasi kepada pemohon kasasi (2 hari setelah kontra memori kasasi diterima), vide Pasal 12 ayat 3. M. Panitera Pengadilan Negeri menyampaikan berkas kasasi kepada Mahkamah Agung (14 hari setelah pendaftara permohonan kasasi), vide Pasal 13. N. Mahkamah Agung mempelajari dan menetapkan hari sidang untuk kasasi (2 hari setelah permohonan kasasi diterima Mahkamah Agung, Vide Pasal 13 ayat 1.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
24
O. Sidang pemeriksaan permohonan kasasi (20 hari setelah tanggal permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung), vide Pasal 13 ayat 2. P. Putusan kasasi (60 hari setelah permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung), vide Pasal 13 ayat 3. Q. Penyampaian putusan kasasi oleh panitera Mahkamah Agung kepada panitera Pengadilan Negeri (tiga hari setelah putusan kasasi diucapkan), vide Pasal 13 ayat 6. R. Juru Sita Pengadilan Negeri menyampaikan salinan putusan kasasi kepada pemohon kasasi, termohon kasasi, Kurator, dan hakim pengawas (2 hari setelah putusan kasasi diterima), vide Pasal 13 ayat 7. S. Pengajuan Peninjauan Kembali dan pendaftarannya beserta bukti pendukung ke Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan pengajuan salilnan permohonan Peninjauan Kembali dan salinan bukti pendukung kepada termohon Peninjauan Kembali (30 hari setelah putusan berkekuatan tetap dengan alasan dalam Pasal 295 ayat (2b), atau 180 hari setelah tanggal berkekuatan tetap dengan alasan dalam Pasal 295 ayat 2a, vide Pasal 296 ayat 1 dan ayat 2 juncto Pasal 297 ayat 1. T. Penyampaian permohonan Peninjauan Kembali kepada panitera Mahkamah Agung (2 hari setelah pendaftaran permohonan Peninjauan Kembali, vide Pasal 296 ayat 5. U. Penyampaian salinan permohonan Peninjauan Kembali berikut bukti pendukung oleh Panitera Pengadilan Negeri kepada pemohon Peninjauan Kembali, vide Pasal 297 ayat 2. V. Pengajuan jawaban terhadap permohonan Peninjauan Kembali oleh Termohon Peninjauan Kembali (10 hari setelah pendaftaran permohonan Peninjauan Kembali), vide Pasal 297 ayat (3). W. Penyampaian jawaban termohon Peninjauan Kembali kepada panitera Mahkamah Agung oleh Panitera Pengadilan Negeri (12 hari setelah pendaftaran jawaban), vide Pasal 297 ayat 4. X. Pemeriksaan
dan
pemberian
keputusan
Mahkamah
Agung
terhadap
Peninjauan Kembali (30 hari setelah permohonan Peninjaun Kembali diterima panitera Mahkamah Agung, vide Pasal 298 ayat 1. Berbeda dengan putusan
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
25
kasasi yang memberikan waktu 60 hari (Pasal 13 ayat 3), tidak ada alasan yang reasonable untuk membedakan lamanya putusan kasasi dengan putusan Peninjauan Kembali, tetapi hanya kelupaan pembentuk Undang-Undang untuk mengubah Pasal tentang Peninjauan Kembali dari Undang-Undang yang lama yang memang hanya memberi waktu 30 hari bukan 60 hari. Y. Penyampaian salinan putusan Peninjaun Kembali oleh Mahkamah Agung kepada para pihak (32 hari setelah permohonan Peninjauan Kembali diterima oleh panitera Mahkamah Agung, vide Pasal 298 ayat 3. Hal ini berbeda dengan putusan kasasi yang oleh panitera Mahkamah Agung hanya disampaikan kepada panitera Pengadilan Negeri (bukan langsung kepada para pihak), vide Pasal 13 ayat 6. 2.2.2. Penunjukan Hakim Pengawas, Kurator, dan Pengurus a. Hakim Pengawas Majelis hakim dalam amar putusannya menunjuk Hakim Pengawas untuk mengawasi pengurusan dan pemberesan harta Pailit yang dilakukan oleh Kurator sehingga Kurator tidak menyalahgunakan kewenangannya untuk melakukan halhal lain yang tidak diinginkan. Hakim Pengawas adalah Hakim yang penuh pengalaman, jujur dan berdedikasi tinggi karena tugas-tugas Hakim Pengawas berat dan penuh tanggung jawab. Tugas-tugas dari Hakim Pengawas antara lain adalah sebagai berikut: -
Mengawasi pengurusan dan pemberesan harta Pailit;
-
Memberikan pendapat pada Majelis Hakim, sebelum mengambil suatu putusan/penenetapan yang berhubungan dengan pengurusan dan/atau pemberesan harta Pailit;
-
Memerintahkan agar dilakukan penyeledikan oleh para ahli, untuk memperoleh keterangan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan Kepailitan;
-
Memberikan persetujuan kepada Kurator untuk menjaminkan dan mengalihkan harta Debitur Pailit serta melanjutkan usaha Debitur untuk kepentingan harta Pailit.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
26
Tugas Hakim Pengawas dimulai sejak ditunjuk dalam putusan pernyataan Pailit yang dijatuhkan oleh pengadilan niaga. Pasal 13 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan Nomor 4 Tahun 1998 dan Pasal 15 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Nomor 37 Tahun 2004 menyatakan bahwa: dalam putusan pernyataan Pailit maka Majelis Hakim menunjuk Kurator dan Hakim Pengawas. Tugas Hakim Pengawas selesai setelah Kepailitan dicabut, atau Kepailitan berakhir dengan perdamaian yang ditaati oleh di Pailit dengan sempurna. b. Kurator Selain Hakim Pengawas, ditunjuk pula Kurator dalam putusan pernyataan Pailit yang dijatuhkan oleh pengadilan niaga. Pasal 13 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan Nomor 4 Tahun 1998 dan Undang-Undang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Nomor 37 Tahun 2004 menyatakan bahwa: dalam putusan pernyataan Pailit maka Majelis Hakim menunjuk Kurator dan Hakim Pengawas. Kurator dimaksud adalah Balai Harta Peninggalan dan Kurator swasta yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Menurut Pasal 67 Undang-Undang Kepailitan Nomor 4 Tahun 1998 dan Passal 69 Undang-Undang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Nomor 37 Tahun 2004, tugas Kurator adalah melakukan pengurusan dan pemberesan harta Pailit. Kurator bertanggung jawab terhadap kesalahan atau kelalaiannya dalam melaksanakan tugas pengurusan dan pemberesan yang merugikan harta Pailit. Kurator mendapatkan imbalan jasa yang besarnya ditetapkan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia yang diambil dari harta Debitur Pailit, dan dicantumkan dalam putusan pernyataan Pailit. c. Pengurus Dengan dikabulkannya Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang oleh Majelis Hakim maka ditunjuk Hakim Pengawas dan pengurus. Pasal 214 UndangUndang Kepailitan Nomor 4 Tahun 1998 dan Pasal 225 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Nomor 37 Tahun 2004 menyatakan bahwa satu atau lebih Pengurus ditunjuk yang bersama dengan Debitur mengurus harta
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
27
Debitur, Penamaan Pengurus hanya dikenal dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, sedangkan dalam proses Kepailitan dikenal dengan nama Kurator. Pengurus bertugas pada saat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sementara selama 45 hari dan pada masa tersebut Pengurus berusaha untuk mempertemukan Debitur dan Kreditur agar menyetujui perdamaian. Jika Kreditur Konkuren tidak memberikan suara mereka mengenai rencana perdamaian yang diajukan oleh Debitur dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sementara, maka Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
akan menjadi
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang tetap. Pengambilan putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sementara menjadi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang tetap atau tidak berdasarkan persetujuan dari satu per dua Kreditur Konkuren yang haknya diakui. Jangka waktu Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang tetap adalah 270 hari sejak putusan penundaan sementara kewajiban pembayaran utang ditetapkan. Apabila putusannya adalah Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang tetap maka Pengurus melanjutkan tugasnya. Pengurus
akan
mengakhiri
tugasnya
jika
Penundaan
Kewajiban
Pembayaran Utang tetap tidak diterima oleh Kreditur sehingga Debitur dinyatakan Pailit atau setelah perpanjangan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dikabulkan dan disebut sebagai Penundaaan Kewajiban Pembayaran Utang tetap selama 270 hari sejak putusan Penundaan Sementara Kewajiban Pembayaran Utang ditetapkan tidak terjadi juga perdamaian maka Debitur dinyatakan Pailit.40 2.2.3. Tindakan Yuridis Setelah Putusan Pailit Proses Kepailitan secara keseluruhan dapat dilihat sebagai berikut: D---E A---- B----C
atau
G--- H--- I
F
Abdul Haris, Pelaksanaan Pengurursan dan Pemberesan Harta Debitur Pailit Sehubungan dengan Pencabutan Kepailitan, (Studi Kasus Kepailitan IR. Fadel Muhammad, (Tesis Magister Kenotariatan Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006), hal. 36. 40
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
28
Keterangan: A. Putusan Pailit ( tingkat pertama), mulai berlaku penangguhan eksekusi hak jaminan (stay). B. Putusan Pailit berkekuatan tetap (inkracht). C. Mulai dilakukan tindakan verifikasi (pencocokan piutang). D. Dicapai Komposisi (akkoord, perdamaian). E. Pengadilan memberikan homologasi (mengesahkan perdamaian). F. Atau dinyatakan insolvensi (Debitur dalam keadaan tidak mampu mem bayar utang). G. Dilakukan pemberesan (termasuk penyusunan daftar piutang dan pembagian). H. Kepailitan berakhir. I. Dilakukan Rehabilitasi. 2.2.4. Upaya Hukum terhadap Pernyataan Pailit Tidak ada banding atas putusan penetapan Kepailitan. Upaya hukum atas putusan pernyataan Pailit di pengadilan tingkat pertama adalah kasasi ke Mahkamah Agung.
41
Tata cara ini serupa dengan upaya hukum pada perkara
HAKI.42 Peniadaan upaya hukum banding dimaksudkan agar permohonan atau perkara Kepailitan dapat diselesaikan dalam waktu cepat. Putusan kasasi paling lambat 30 hari terhitung sejak kasasi didaftarkan. Pada prinsipnya, pihak yang dapat mengajukan kasasi adalah pihak yang berkepentingan. Apabila yang dimaksud permohonan kasasi adalah Kreditur, sebenarnya yang dimaksud adalah bukan saja Kreditur yang merupakan pihak pada persidangan tingkat pertama, tetapi termasuk pula Kreditur lain yang bukan pihak pada persidangan tingkat pertama, namun tidak puas terhadap putusan atas permohonan Pailit yang ditetapkan.43 41
Indonesia (b), op.cit., Pasal 11 ayat 1.
42
Bagir Mannan, Mengenal PERPU Kepailitan dalam Penyelesaian Utang Piutang Melalui Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang,Editor Rudhi A.Lontoh, (Bandung: Alumni, 2001), hal. 72. 43
Marianna Sutadi, Hukum Acara Pada Pengadilan Niaga, dalam Rudhi A. Lontoh, Penyelesaian Utang Piutang (Bandung: Alumni, 2001), hal. 45.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
29
Pemeriksaan atas permohonan kasasi dilakukan oleh Majelis Hakim Agung yang khusus dibentuk untuk memeriksa dan memutus perkara yang menjadi
lingkup
Pengadilan
Niaga.
Mahkamah
Agung
sesuai
dengan
kewenangannya untuk memeriksa dan memutus dalam tingkat kasasi, dapat membatalkan putusan Pengadilan Niaga yang dimohonkan kasasi itu karena: a. Tidak berwenang atau melampaui batas; b. Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku; c. Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perUndangUndangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan. 44 Terhadap putusan Kepailitan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dapat diadakan peninjauan kembali (dengan syarat dan tata cara yang berlaku).45 Upaya peninjauan kembali dapat diajukan apabila: a. Terdapat bukti baru yang penting, yang apabila diketahui pada tahap persidangan sebelumnya, akan menghasilkan putusan yang berbeda; atau b. Pengadilan Niaga/ putusan hakim yang bersangkutan terdapat kekeliruan yang nyata. 46 Apabila permohonan peninjauan kembali didasarkan pada alasan pertama, harus diajukan dalam waktu paling lambat 180 hari terhitung sejak tanggal putusan yang dimohonkan peninjauan kembali memperoleh kekuatan hukum tetap. Sementara itu, jika permohonan peninjauan kembali didasarkan pada alasan kedua, maka harus diajukan dalam waktu paling lambat tiga puluh hari terhitung sejak tanggal putusan yang dimohonkan peninjauan kembali memperoleh kekuatan hukum tetap.47 44
Imran Nating, Peranan dan Tanggung Jawab Kurator Dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit, Ed. Revisi, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 53. 45
Indonesia (b), op.cit., Pasal 14.
46
Ibid.,Pasal 295.
47
Bernadette Waluyo, Tanya Jawab Masalah Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Bandung: Mandar Maju, 2000), hal. 17.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
30
2.3. Akibat Hukum Putusan Pernyataan Pailit 2.3.1. Akibat Hukum bagi Debitur Pailit dan Harta Kekayaannya Kepailitan hanya mengenai harta kekayaan dan bukan mengenai perorangan Debitur, ia tetap dapat melaksanakan hukum kekayaan yang lain, seperti hak-hak yang timbul dari kekuasaan orang tua (ouderlijke macht). Pengurusan benda-benda anaknya tetap padanya, seperti ia melaksanakan sebagai wali, tuntutan perceraian atau perpisahan ranjang dan meja, diwujudkan oleh dan padanya. 48 Dengan kata lain, akibat Kepailitan hanyalah terhadap kekayaan Debitur. Debitur tidaklah berada di bawah pengampuan. Debitur tidaklah kehilangan kemampuannya untuk melakukan perbuatan hukum menyangkut dirinya, kecuali apabila perbuatan hukum itu menyangkut pengurusan dan pengalihan harta bendanya yang telah ada. Apabila menyangkut harta benda yang akan diperolehnya, Debitur tetap dapat melakukan perbuatan hukum menerima harta benda yang akan diperolehnya, namun yang diperolehnya itu kemudian menjadi bagian dari harta Pailit.49 Debitur Pailit tetap berwenang bertindak sepenuhnya, akan tetapi tindakan-tindakannya memengaruhi harta kekayaan yang telah disita. Dengan pernyataan Pailit, Debitur Pailit demi hukum kehilangan hak untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang dimasukkan dalam Kepailitan, terhitung sejak tanggal
Kepailitan
itu,
termasuk
juga
untuk
kepentingan
perhitungan
pernyataannya itu sendiri. 50 Pasal 69 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004, menerangkan bahwa Kuratorlah yang berwenang melakukan pengurusan dan pemberesan harta Pailit. Dengan demikian,
48
49
hal.64 50
Imran Nating, op.cit.,hal. 44. Sutan Remy Sjahdeni, Hukum Kepailitan ( Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2002),
Indonesia (b), op.cit.,Pasal 24.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
31
Debitur kehilangan hak menguasai harta yang masuk dalam Kepailitan, dan tidak kehilangan hak atas harta kekayaan yang berada di luar Kepailitan. Tentang harta Pailit, lebih lanjut dalam Pasal 21 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menerangkan bahwa harta Pailit meliputi semua harta kekayaan Debitur, yang ada pada saat pernyataan Pailit diucapkan serta semua kekayaan yang diperolehnya selama Kepailitan.51 Kendati telah ditegaskan bahwa dengan Kepailitan harta kekayaan Debitur Pailit akan diurus dan dikuasai oleh Kurator, namun tidak semua kekayaan Debitur Pailit diserahkan ke Kurator. Ada beberapa harta yang dengan tegas dikecualikan dari Kepailitan yaitu: a. Alat perlengkapan tidur dan pakaian sehari-hari; b. Alat perlengkapan dinas; c. Alat perlengkapan kerja; d. Persediaan makanan untuk kira-kira satu bulan; e. Gaji, upah, pensiun,uang jasa, dan honorarium; f. Hak cipta; g. Sejumlah uang yang ditemtukan oleh hakim pengawas untuk nafkahnya (Debitur); h. Sejumlah uang yang diterima dari pendapatan anak-anaknya. 52 Demikian pula hak-hak pribadi Debitur yang tidak dapat menghasilkan kekayaan, atau barang-barang milik pihak ketiga yang kebetulan berada di tangan si Pailit, tidak dapat dikenakan eksekusi, misalnya hak pakai dan hak mendiami rumah.53 Untuk kepentingan harta Pailit, semua perbuatan hukum Debitur yang dilakukan sebelum pernyataan Pailit ditetapkan yang merugikan dapat dimintakan 51
Imran Nating, op.cit.,hal. 45.
52
Zainal Asikin, Hukum Kepailitan dan Penundaan Pembayaran di Indonesia (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), hal. 53-55. Lihat juga Pasal 22 UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. 53
Imran Nating, op.cit.,hal. 47.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
32
pembatalannya. Pembatalan tersebut hanya dapat dilakukan, apabila dapat dibuktikan bahwa Debitur dan dengan siapa perbuatan hukum itu dilakukan mengetahui bahwa perbuatan tersebut merugikan Kreditur.54 Dikecualikan adalah perbuatan Debitur yang wajib dilakukan berdasarkan perjanjian dan atau karena Undang-Undang.55 2.3.2. Akibat Hukum bagi Kreditur Pada dasarnya, kedudukan para Kreditur adalah sama
(Paritas
Creditorium) dan karenanya mereka mempunyai hak yang sama atas hasil eksekusi boedel Pailit sesuai dengan besarnya tagihan mereka masing-masing (pari passu pro rata parte). Namun demikian, asas tersebut mengenal pengecualian yaitu golongan Kreditur yang memegang hak agunan atas kebendaan dan golongan Kreditur yang haknya didahulukan berdasarkan UndangUndang Kepailitan dan peraturan perundang-undangan lainnya. Dengan demikian, asas paritas creditorium berlaku bagi para Kreditur Konkuren saja.
56
Berkenaan dengan hak Kreditur yang memegang hak jaminan57 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 Undang-Undang Kepailitan, PERPU mengintrodusir suatu lembaga baru, yaitu penangguhan pelaksanaan hak eksekusi Kreditur tersebut. Untuk jangka waktu paling lama 90 hari terhitung mulai tanggal putusan pernyataan Pailit ditetapkan, para Kreditur tersebut dalam Pasal 56 hanya dapat melaksanakan hak mereka selaku Kreditur separatis dengan persetujuan dari 54
Erman Rajagukguk, Latar Belakang dan Ruang Lingkup UU No. 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan, dalam Rudhi A. Lontoh (ed.), Penyelesaian Utang Piutang (Bandung: Alumni, 2001), hal. 92. 55
Imran Nating, op.cit.,hal. 46.
56
Fred BG. Tumbuan, Pokok-pokok Undang-Undang tentang Kepailitan Sebagaimana Diubah oleh Perpu No. 1/1998, dalam Penyelesaian Utang Piutang Melalui Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Editor, Rudhi A. Lontoh (Bandung: Alumni, 2001), hal. 128. 57
Kreditur yang mempunyai Hak Tanggungan, Hak Gadai atau hak Agunan atas kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi Kepailitan. Hak inilah yang kemudian ditangguhkan selama 90 hari terhitung sejak tanggal penetapan Pailit. Jangka waktu tersebut bisa berakhir karena hukum pada saat Pailit diakhiri lebih dini atau pada saat dimulainya keadaan insolvensi.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
33
Kurator atau hakim pengawas. Maksud diadakannya lembaga penangguhan pelaksanaan hak Kreditur separatis adalah untuk memungkinkan Kurator mengurus boedel Pailit secara teratur untuk kepentingan
kepentingan semua
pihak yang tersangkut dalam Kepailitan, termasuk kemungkinan tercapainya perdamaian; atau untuk memperbesar kemungkinan mengoptimalkan harta Pailit. 58
Selama berlangsungnya jangka waktu penangguhan, segala tuntutan hukum untuk memperoleh pelunasan atas suatu piutang tdak dapat diajukan dalam sidang peradilan, dan baik Kreditur maupun pihak ketiga dimaksud dilarang mengeksekusi atau memohonkan sita atas barang yang menjadi agunan.59 Penangguhan eksekusi tersebut tidak berlaku terhadap tagihan Kreditur yang dijamin dengan uang tunai dan hak Kreditur untuk memperjumpakan utang.60 Dari penjelasan singkat di atas, Kreditur dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Kreditur Separatis Kreditur Separatis adalah Kreditur pemegang hak jaminan kebendaan, yang dapat bertindak sendiri. Golongan Kreditur ini tidak terkena akibat putusan pernyataan Pailit Debitur, artinya hak-hak eksekusi mereka tetap dapat dijalankan seperti tidak ada Kepailitan Debitur.61 Kreditur golongan
ini dapat menjual
sendiri barang-barang yang menjadi jaminan, seolah-olah tidak ada Kepailitan. Dari hasil penjualan tersebut, mereka mengambil sebesar piutangnya, sedangkan jika ada sisanya disetorkan ke kas Kurator sebagai boedel Pailit. Sebaliknya bila hasil penjualan tersebut ternyata tidak mencukupi, Kreditur tersebut untuk tagihan yang belum terbayar dapat memasukkan kekurangannya sebagai Kreditur bersaing ( concurent).62 58
59
60
Imran Nating, op.cit.,hal. 47 Ibid., Indonesia (b), op.cit.,Pasal 56 ayat 2.
61
Ellijana Tansah, Kapita Selekta Hukum Kepailitan, Makalah, disampaikan dalam Pendidikan Singkat Hukum Perusahaan, Jakarta, 17 Juli – 4 Agustus 2000, hal . 9 62
Erman Rajagukguk, op.cit., hal. 192-193.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
34
Hak jaminan kebendaan yang memberikan hak menjual sendiri secara lelang dan untuk memperoleh pelunasan secara mendahului terdiri dari hal-hal berikut: 1. Gadai yang diatur dalam Bab XX Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata untuk kebendaan bergerak dengan cara melepaskan kebendaan yang dijaminkan tersebut dari penguasaan pihak yang memberikan jaminan kebendaan berupa gadai tersebut. 2. Hipotik yang diatur dalam Bab XXI Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang menurut Pasal 314 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang berlaku untuk kapal laut yang memiliki ukuran sekurang-kurangnya dua puluh meter kubik dan didaftar di syahbandar Direktorat Jendral Perhubungan Laut Departemen Perhubungan sehingga memiliki kebangsaan sebagai kapal Indonesia dan diperlakukan sebagai benda tidak bergerak. Sementara itu, yang tidak terdaftar dianggap sebagai benda bergerak sehingga padanya berlaku ketentuan Pasal 1977 KUHPerdata. 3. Hak Tanggungan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 yang mengatur mengenai penjaminan atas hak-hak atas tanah tertentu berikut kebendaan yang dianggap melekat dan diperuntukkan untuk dipergunakan secara bersama-sama dengan bidang tanah yang di atasnya terdapat hak-hak atas tanah yang dapat dijaminkan dengan Hak Tanggungan. 63
Ada beberapa unsur pokok dari hak tanggungan yang termuat dalam definisi di atas, unsur-unsur pokok tersebut adalah: a. Hak tanggungan adalah hak jaminan pelunasan utang; b. Objek hak tanggungan adalah hak atas tanah. c. Hak tanggungan dapat dibebankan atas tanahnya (hak atas tanah) saja, tetapi dapat pula dibebankan berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu. d. Utang yang dijamin harus suatu utang tertentu.
63
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Pedoman Menangani Perkara Kepailitan (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003), hal. 199-201.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
35
e. Memberikan kedudukan yang diutamakan kepada Kreditur tertentu terhadap Kreditur-Kreditur lain. 64 4. Jaminan Fidusia yang diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 1999. Undang-Undang No. 32 Tahun 1999 tidak memberikan rumusan positif mengenai kebendaan yang dapat dijaminkan secara fidusia. Pasal 3 UndangUndang Jaminan Fidusia, menetapkan bahwa jaminan fidusia tidak berlaku terhadap: a. Hak tanggungan yang berkaitan dengan tanah dan bangunan, sepanjang
peraturan
perUndang-Undangan
yang
berlaku
menentukan jaminan atas benda-benda tersebut wajib didaftar. Kendati demikian, bangunan di atas tanah milik orang lain yang tidak dibebani Hak Tanggungan Berdasarkan Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, dapat dijadikan objek Jaminan Fidusia. b. Hipotek atas kapal yang terdaftar dengan isi kotor berukuran 20 M3 atau lebih; c. Hipotek atas pesawat terbang; d. Gadai. Dengan demikian, jelas bahwa jaminan fidusia meliputi seluruh kebendaan yang tidak dapat dijaminkan dengan tiga jenis jaminan kebendaan tersebut di atas. Oleh karena itu, antara fidusia dan hak tanggungan, hipotek dan gadai tidak akan berbenturan karena sudah memiliki kaplingnya sendiri-sendiri. Jika terdapat Kreditur yang diistimewakan yang kedudukannnya lebih tinggi dari kedudukan Kreditur separatis, Kurator atau Kreditur diistimewakan tersebut bahkan dapat minta seluruh haknya secara penuh dari Kreditur separatis yang diambil dari hasil penjualan aset jaminan utang, baik jika dijual oleh Kreditur separatis sendiri ataupun jika dijual oleh Kurator (Pasal 60 ayat 2 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No.37 Tahun 2004).65 64
Sutan Remy Sjahdeni, Hak Tanggungan Asas-asas, Ketentuan-ketentuan Pokok dan Masalah yang Dihadapi oleh Perbankan (Bandung: Alumni, 1999), hal. 11. 65
Munir Fuady, op.cit., hal 107.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
36
b. Kreditur Preferen/Istimewa Kreditur istimewa adalah Kreditur yang karena sifat piutangnya mempunyai kedudukan istimewa dan mendapat hak untuk memperoleh pelunasan lebih dahulu dari penjualan harta Pailit. Kreditur istimewa berada di bawah pemegang hak tanggungan dan gadai. Pasal 1133 KUH Perdata mengatakan bahwa hak untuk didahulukan di antara orang-orang berpiutang terbit dari hak istimewa dari gadai dan hipotik.66 Dijelaskan lebih lanjut maksud dari hak istimewa dalam Pasal 1134 KUH Perdata sebagai berikut. Hak Istimewa adalah suatu hak yang oleh UndangUndang diberikan kepada seorang berpiutang sehingga tingkatnya lebih tinggi daripada orang berpiutang lainnya, semata-mata berdasarkan sifat piutangnya. Gadai dan hipotik adalah lebih tinggi daripada hak istimewa, kecuali dalam halhal di mana oleh Undang-Undang ditentukan sebaliknya.67 c. Kreditur Konkuren Kreditur yang dikenal juga dengan istilah Kreditur besaing. Kreditur konkuren memiliki kedudukan yang sama dan berhak memperoleh hasil penjualan harta kekayaan Debitur, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari setelah sebelumnya dikurangi dengan kewajiban membayar piutang kepada para Kreditur pemegang hak jaminan dan para Kreditur dengan hak istimewa secara proporsional menurut perbandingan besarnya piutang masing-masing Kreditur konkuren tersebut ( pari passu pro rata parte).68
66
Pasal 1133 KUHPerdata.
67
Pasal 1134 KUHPerdata.
68
Sutan Remy Sjahdeini, op.cit.,hal. 12.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
37
BAB 3 TINJAUAN YURIDIS TENTANG PROSEDUR PENCOCOKAN PIUTANG SETELAH PUTUSAN PERNYATAAN PAILIT DIUCAPKAN
3.1.Definisi Pencocokan/Verifikasi Piutang Verifikasi atau pencocokan berarti menguji kebenaran piutang Kreditur yang dimasukkan pada Kurator.69Menurut Prof. Dr. Paulus E. Lotulung, S.H. proses pencocokan piutang adalah penentuan klasifikasi tentang tagihan-tagihan yang masuk terhadap Harta Pailit debitur, guna diperinci tentang berapa besarnya piutang-piutang yang dapat dibayarkan kepada masing-masing Kreditur, yang diklasifikasikan menjadi daftar piutang yang diakui maupun dibantah atau yang sementara diakui. Ketika Debitur dinyatakan Pailit berdasarkan putusan pengadilan, sejak tanggal putusan pernyataan Pailit diucapkan, Debitur demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus kekayaannya termasuk dalam harta Pailit, demikian ditentukan dalam Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Sejak waktu itu pula harta kekayaan Debitur dimasukkan sebagai harta Pailit. Untuk mengurus harta Pailit tersebut, menurut Pasal 15 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, pengadilan niaga mengangkat Kurator disamping sekaligus mengangkat pula seorang hakim pengawas. Sesuai dengan ketentuan Pasal 100 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, tugas Kurator antara lain, adalah segera membuat daftar mengenai jumlah utang Debitur dan piutang para Kreditur setelah membuat uraian Pailit. Tugas tersebut dilakukan oleh Kurator mendahului tugasnya untuk membayar piutang atau tagihan masingmasing Kreditur. Untuk dapat melaksanakan pembayaran piutang para Kreditur, Kurator harus terlebih dahulu: a. Mendata siapa saja yang menjadi Kreditur;
69
Rahayu Hartini, op.cit.,hal.162.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
38
b. Memeriksa keabsahan dari piutang atau tagihan dari masing-masing Kreditur itu; c. Memastikan mengenai berapa jumlah atau nilai masing-masing piutang atau tagihan para Kreditur tersebut. 70 Di dalam Undang-Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998 Pasal 106 ayat 1 disebutkan bahwa piutang ini diajukan pada Kurator dengan memperlihatkan surat-surat perhitungan (rekening) atau keterangan tertulis lainnya yang menunjukkan sifat serta jumlah piutang yang bersangkutan, disertai bukti atau salinan dan pertelaan yang menyatakan apakah Kreditur dalam hal ini mempunyai hak gadai, hak tanggungan, hak atas hasil panenan atau hak untuk menahan suatu barang. 71 Para Kreditur yang bersangkutan berhak meminta surat tanda terima penyerahan dari Kurator. Kurator akan memeriksa kebenaran tagihan yang dimasukkan oleh Kreditur, karena itu Kreditur harus menyertakan bukti-bukti yang mendukung tagihan tersebut. Apabila tagihan-tagihan itu berdasarkan buktibukti yang ada dapat ditetapkan dengan pasti, maka tagihan tersebut dapat diakui (diverifikasi). Karena itu Krediturnya disebut Kreditur yang diakui. 72 Mengenai pencocokan piutang dilakukan melalui rapat Kreditur.73 Pencocokan piutang atau rapat verifikasi merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam tahap pertama Kepailitan (tahap sekestrasi atau tahap konservator atau tahap penyimpanan/penitipan).74 Rapat verifikasi (pencocokan) piutang diadakan pada hari yang telah ditentukan yang dipimpin oleh hakim pengawas. Rapat tersebut dimaksudkan untuk melakukan pencocokan mengenai utang Debitur atau piutang Kreditur. 70
Sutan Remy Sjahdeni, Memahami Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan, Cet.4, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2009), hal. 262. 71
72
73
Rahayu Hartini,op.cit., Ibid., Ibid.,hal. 163.
74
Man S. Sastrawidjaja, Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Bandung: Penerbit PT. Alumni, 2006), hal. 165.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
39
Pencocokan dimaksud baik mengenai kedudukan Kreditur, pengakuan sebagai Kreditur maupun mengenai besarnya piutang. Sebelumnya Kurator melakukan inventarisasi mengenai hal-hal tersebut. 75 Rapat verifikasi utang adalah rapat untuk mencocokkan utang-utang si Pailit sebagai penentuan klasifikasi tentang tagihan-tagihan yang masuk terhadap harta Pailit, guna memerinci tentang berapa besarnya piutang-piutang yang dapat dibayarkan kepada masing-masing Kreditur, yang diklasifikasikan menjadi daftar piutang diakui, piutang yang diragukan (sementara diakui), maupun piutang yang dibantah, yang akan menentukan perimbangan dan urutan hak dari masing-masing Kreditur. Dalam rapat verifikasi tersebut dihadiri oleh hakim pengawas sebagai pimpinan rapat, panitera sebagai pencatat, si Pailit harus datang sendiri dan tidak boleh diwakilkan, semua Kreditur baik menghadap sendiri dan diperbolehkan mewakilkan kepada kuasanya, dan Kurator. Apabila Debitur Pailit adalah badan hukum perseroan terbatas, maka yang wajib hadir adalah direksi perseoran tersebut. 76 Filosofi diadakannya ketentuan rapat verifikasi adalah bahwa harta Pailit akan dibagi secara proporsional (pari passupro rata parte) diantara Kreditur konkuren, karena itu perlu diadakan pengujian (verifikasi) terhadap klaim-klaim piutang yang diajukan oleh para Kreditur tersebut. Dalam rapat tersebut hakim pengawas membacakan daftar piutang yang dibuat oleh Kurator, baik yang dibantah, diakui, maupun yang diragukan. Pentingnya diadakan rapat verifikasi adalah untuk menghindari adanya Kreditur-Kreditur fiktif yang sengaja diadakan oleh Debitur yang beritikad tidak baik. Munculnya Kreditur fiktif ini dimungkinkan dengan dua latar belakang kepentingan. Pertama, kepentingan untuk membagi habis harta Pailit sehingga Kreditur asli akan memperoleh sedikit bagian proporsionalnya mengingat banyak munculnya Kreditur fiktif tersebut. Kedua, adalah untuk kepentingan pengambilan suara dalam rangka perdamaian. Banyak contoh kasus yang diduga adanya Kreditur fiktif di dalam perkara 75
ibid.,
76
M. Hadi Subhan, Hukum Kepailitan Prinsip, Norma, dan Praktik di Peradilan, Ed. 1, Cet.2, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hal. 139
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
40
Kepailitan/PKPU, misalnya. PT Davomas, PT Panca Overseas, PT Tirtamas Comexindo, dan PT Dharmala Agrindo. Adapun mengenai daftar yang dibacakan oleh Kurator tersebut, maka Kreditur dapat memberikan opininya, antara lain meminta supaya Kurator memberikan keterangan tentang penempatannya ke dalam membantah
kebenaran
piutang
tersebut,
salah satu daftar,
membantah
adanya
hak
privilege/retensi/lainnya, atau menyatakan bantahan/penolakan pihak Kurator. 77 3.2. Syarat Pengajuan Piutang Oleh Pasal 115 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ditentukan, semua Kreditur wajib menyerahkan piutangnya masing-masing kepada Kurator disertai perhitungan atau keterangan tertulis lainnya yang menunjukkan sifat dan jumlah piutang, disertai dengan surat bukti atau salinannya, dan suatu pernyataan ada atau tidaknya Kreditur mempunyai suatu hak istimewa, hak gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, hak agunan atas kebendaan lainnya, atau hak untuk menahan benda. Sementara itu, Pasal 115 ayat 2 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menentukan, atas penyerahan piutang sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kreditur berhak meminta suatu tanda terima dari Kurator.78 3.3. Tugas Kurator dalam Pelaksanaan Pencocokan Piutang Dalam
rangka pelaksanaan pencocokan piutang, dalam Pasal 116
Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, tugas Kurator adalah: a. Mencocokan perhitungan piutang yang diserahkan oleh Kreditur dengan catatan yang telah dibuat sebelumnya dan keterangan Debitur Pailit. b. Berunding dengan Kreditur jika terdapat keberatan terhadap penagihan yang diterima.
77
Ibid.,hal. 140.
78
Sutan Remy Sjahdeni, op.cit.,hal. 268.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
41
Sehubungan dengan ketentuan Pasal 116 ayat 1, Pasal 116 ayat 2 menentukan, Kurator sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berhak meminta kepada Kreditur
agar
memasukkan
surat
yang
belum
diserahkan,
termasuk
memperlihatkan catatan dan surat bukti asli. 79 3.4. Prosedur Rapat Verifikasi atau Pencocokan Piutang Berdasarkan Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 Debitur Pailit wajib hadir sendiri dalam rapat pencocokan piutang, agar dapat memberikan keterangan yang diminta oleh hakim pengawas mengenai sebab musabab Kepailitan dan keadaan harta Pailit (Pasal 121 ayat 1). Kreditur dapat meminta keterangan dari Debitur Pailit mengenai hal-hal yang dikemukakan melalui hakim pengawas (Pasal 121 ayat 2). Pertanyaan yang diajukan kepada Debitur Pailit dan jawaban yang diberikan olehnya, wajib dicatat dalam berita acara (Pasal 121 ayat 3). Menurut Pasal 122, dalam hal dinyatakan Pailit adalah suatu badan hukum, semua kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 ayat 1 dan ayat 2, yaitu kewajiban untuk hadir dalam rapat pencocokan piutang dan kewajiban untuk memberikan keterangan kepada hakim pengawas mengenai sebab musabab Kepailitan dan keadaan harta Pailit, menjadi tanggung jawab pengurus badan hukum tersebut. Menurut Pasal 123 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dalam rapat pencocokan piutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Kreditur dapat menghadap sendiri atau mewakilkan kepada kuasanya. Artinya, Kreditur tidak harus menghadap sendiri tetapi dapat mewakilkan sebagai kuasanya. Menurut penjelasan Pasal 123, kuasa yang dimaksud dalam Pasal ini bukan kuasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan bagi pembuatan surat kuasa tersebut berlaku peraturan perUndang-Undangan dari negara tempat dibuatnya surat kuasa tersebut. Pasal 124 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menentukan, dalam rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79
Ibid.,hal. 264.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
42
121, hakim pengawas membacakan daftar piutang yang diakui sementara dan daftar piutang yang dibantah oleh Kurator. Pasal 124 ayat 2 menentukan, setiap Kreditur yang namanya tercantum dalam daftar piutang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat meminta agar Kurator memberikan keterangan mengenai tiap utang dan penempatannya dalam daftar, atau dapat membantah kebenaran piutang, adanya hak untuk didahulukan, hak untuk menahan suatu benda (hak retensi) atau dapat menyetujui bantahan Kurator. 80 Apabila rapat pencocokan piutang tidak dikaitkan dengan rencana perdamaian (composition plan), prosedurnya adalah seperti terlihat dalam diagram berikut ini: Diagram 1 Keseluruhan Proses Pencocokan Piutang Ps. 113 (1) 14 hari
7 hari ------
2 hari ----------
8 hari A------------ B---------- Z---C----- X-------------Y----D---------- E-------- F 7 hari
(tidak ada batasan waktu)
14 hari
Keterangan: A. Putusan pernyataan Pailit diucapkan; B. Hakim pengawas menetapkan: 1. Batas akhir pengajuan tagihan. 2. Batas akhir verifikasi pajak. 3. Waktu mengadakan pencocokan piutang. (Pasal 113 ayat 1) C. Batas akhir pengajuan tagihan. D. Waktu mengadakan pencocokan piutang (dan perdamaian) (Pasal 145). X. Daftar piutang mulai ditempatkan di kantor kepaniteraan pengadilan (Pasal 119).
80
Sutan Remy Sjahdeni,op.cit.,hal. 265.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
43
Y. Piutang yang terlambat diajukan, yakni yang diajukan setelah lewat batas akhir pengajuan tagihan, masih dapat diterima asalkan diajukan. 1. Selambat-lambatnya 2 hari sebelum rapat verifikasi; dan 2. Dalam rapat verifikasi tidak ada yang keberatan. (Pasal 133 ayat 1) Catatan: Ketentuan tersebut tidak berlaku jika Kreditur berhalangan untuk melaporkan hal tersebut terlebih dahulu karena tempat tinggalnya jauh (Pasal 133 ayat 3) Z. Kurator menyediakan di kantornya salinan daftar piutang (Pasal 119). E. Bila perlu, dapat diadakan rapat kedua, delapan hari setelah rapat pertama ditunda (Pasal 24 ayat 5). F. Sidang pengadilan niaga yang dikenal dengan istilah ‘’Prosedur Renvoi’’ tanpa perlu lagi surat pemanggilan. Sidang ini dilakukan jika tidak terdapat kata sepakat tentang piutang yang dibantah (Pasal 127 ayat 1). Diagram 2. Prosedur Pencocokan Piutang (Verifikasi) yang dibarengi dengan rencana perdamaian
Ps 113 (14 hari) A ----------B -----------C -------X --------Y --------D ----------Z ---------E ---------F (8 hari)
Minimal 14 hari
(21 hari) (14 hari)
(8 hari) (8- 14 hari)
Keterangan: A. Putusan pernyataan Pailit mempunyai kekuatan tetap B. Hakim pengawas menetapkan: 1. Batas akhir pengajuan tagihan 2. Batas akhir verifikasi pajak Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
44
3. Waktu mengadakan pencocokan utang (Pasal 113 ayat 1) C. Batas akhir pengajuan tagihan D. Waktu mengadakan pencocokan piutang dan perdamaian (Pasal 145). X. Debitur Pailit memasukkan rencana perdamian (Pasal 145). Y. Daftar piutang mulai ditempatkan di kantor Kurator (Pasal 119). Z. Rapat untuk mengambil keputusan rencana perdamaian dalam Pasal 147. E. Sidang pengadilan niaga untuk mengesahkan perdamaian (homologasi) dalam hal Pasal 147 (Pasal 156 ayat 3). F. Kasasi ke Mahkamah Agung terhadap putusan pengadilan niaga yang menerima atau menolak perdamaian dalam sidang homologasi (Pasal 160). 81 Sesuai dengan ketentuan Pasal 133 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, piutang yang diajukan kepada Kurator setelah lewat jangka waktu 14 hari setelah putusan Pailit diucapkan, dengan ketentuan tersebut dimasukkan ke dalam Kurator paling lambat dua hari sebelum hari rapat pencocokan piutang (rapat verifikasi piutang) diadakan, wajib terhadap piutang itu dilakukan pencocokan apabila Kurator atau salah satu Kreditur yang hadir dalam rapat mengajukan permintaan di dalam rapat tersebut dan terhadap permintaan itu tidak terdapat keberatan. Piutang yang diajukan setelah jangka waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksudkan pada Pasal 133 ayat 1 tersebut di atas, menurut Pasal 133 ayat 2 tidak perlu dicocokkan (diverifikasi) dalam rapat tersebut. Namun demikian, Pasal 133 ayat 3 memberikan kelonggaran bagi Kreditur yang berdomisili di luar wilayah Indonesia. 82 Menurut Pasal 127 ayat 4 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dalam hal Kreditur yang meminta pencocokan piutangnya tidak menghadap pada sidang yang telah ditentukan maka yang bersangkutan dianggap telah menarik kembali permintaannya dan dalam
hal
pihak yang melakukan bantahan tidak datang menghadap maka yang bersangkutan dianggap telah melepaskan bantahannya, dan hakim harus mengakui 81
Munir Fuady, op.cit.,hal. 26
82
Sutan Remy Sjahdeni, op.cit.,hal. 272.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
45
piutang yang bersangkutan. Kreditur yang pada rapat pencocokan piutang tidak mengajukan bantahan, tidak diperbolehkan menggabungkan diri atau melakukan intervensi dalam perkara yang bersangkutan. Demikian menurut Pasal 127 ayat 5 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. 83 3.5. Golongan Kreditur dalam Rapat Verifikasi atau Pencocokan Piutang Dalam rapat tersebut juga akan ditentukan golongan Kreditur dan status tagihannya. Golongan Kreditur tersebut adalah: 1. Golongan Khusus, yaitu Kreditur yang mempunyai hak tanggungan, gadai atau hak agunan atas kebendaan lainnya yang dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi Kepailitan (Pasal 56 Undang-Undang Kepailtan No. 4 Tahun 1998); Pemegang hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat 1 yang melaksanakan haknya tersebut, wajib memberikan pertanggung jawaban kepada Kurator tentang hasil penjualan barang yang menjadi agunan dan menyerahkannya kepada Kurator sisanya setelah dikurangi jumlah utang, bunga dan biaya. 2. Golongan Istimewa (Privilege), yaitu Kreditur yang piutangnya mempunyai kedudukan istimewa artinya golongan Kreditur yang mempunyai hak untuk pelunasan terlebih dahulu atas hasil penjualan harta Pailit (Pasal 1133, 1134, 1139, 1149 KUHPerdata) 3. Golongan Konkuren, atau Kreditur Konkuren yaitu kreditur-kreditur yang tidak termasuk golongan khusus atau golongan istimewa. Pelunasan piutang- piutang mereka dicukupkan dengan sisa hasil penjualan atau pelelangan harta Pailit sesudah diambil bagian golongan khusus dan golongan istimewa, sisa penjualan harta Pailit itu dibagi menurut imbangan besar kecilnya piutang para Kreditur Konkuren itu (Pasal 1132 KUHPerdata). 84 3.6. Status Tagihan-tagihan yang Dimasukkan Pada Kurator Tagihan-tagihan yang dimasukkan pada Kurator, statusnya bisa:
83
Ibid.,hal 272.
84
Rahayu Hartini,op.cit.,hal. 167.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
46
1. Diakui, artinya tagihan-tagihan tersebut diakui kebenarannya baik oleh Kurator maupun Kreditur atau para Kreditur (Pasal 117 ayat 1 Undang-Undang Kepailtian No. 4 Tahun 1998). ‘’ Piutang-piutang yang tidak dibantah dimuat dalam berita acara yang menyangkut para Kreditur yang diakui. Pada surat perintah pembayaran atau surat pembayaran atas unjuk dibubuhi tanda pengakuannya oleh Kurator’’. 2. Diakui dengan syarat, artinya terhadap tagihan tersebut masih diperlukan syarat tambahan (Pasal 117 ayat 2, 121, 126 ayat 2, 131 ayat 2, 132 ayat 2 Undang-Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998). 3. Dibantah, artinya tagihan tersebut tidak diakui kebenarannya oleh Kurator maupun Kreditur atau para Kreditur (Pasal 118 Undang-Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998) 4. Dilakukan pencocokan utang secara pro memori (Pasal 124 ayat 2 UndangUndang Kepailitan No. 4 Tahun 1998), artinya tagihan tersebut dari semula tidak dapat ditetapkan apakah pencocokan nanti akan didapatkan suatu hak. 85 3.7. Pengakuan Piutang-Piutang Menurut pasal 117 ayat 1 UUK 1998, piutang-piutang yang tidak dibantah, dimuat dalam daftar piutang yang diakui dan daftar ini dimasukkan dalam berita acara rapat yang ditanda tangai oleh hakim pengawas dan panitera. Pengakuanpengakuan piutang dalam Kepailitan yang dimuat dalam berita acara rapat mempunyai kekuatan hukum yang pasti, artinya pengakuan tersebut mengikat para kreditur dalam Kepailitan dan Kurator tetapi tidak mengikat pihak ketiga. Ini berarti kreditur yang piutangnya telah diakui mempunyai hak untuk menuntut harta Pailit namun apabila piutang tersebut dialihkan pada pihak ketiga, pihak ketiga tersebut tidak mempunyai hak terhadap harta Pailit. 86
85
86
Rahayu Hartini, op.cit.,hal. 163. Rahayu Hartini, op.cit.,hal. 168.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
47
BAB 4 AKIBAT HUKUM BAGI KREDITUR YANG TIDAK MENDAFTARKAN PIUTANGNYA KEPADA KURATOR UNTUK DILAKUKAN PENCOCOKAN PIUTANG (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 192 K/Pdt. Sus/2011)
4.1. Posisi Kasus Kasus yang akan penulis analisa adalah kasus antara PT. Panda Trading Indonesia yakni sebuah PT yang berkedudukan di Pisangan Baru Jakarta Timur melawan tim Kurator yakni Michael Markus I Pohan, S.H. dan Royandi Haikal, S.H.. PT. Panda Trading Indonesia berkedudukan sebagai Pemohon Kasasi melawan Tim Kurator yang berkedudukan sebagai Termohon Kasasi. PT. Panda Trading Indonesia yang merupakan salah satu Kreditur dari PT. Rasico Industry sebenarnya telah ditetapkan sebagai Kreditur yang diakui pada Putusan Perkara Kepailitan No. 20/2009 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Putusan Perkara Kepailitan tersebut terlebih lagi diperkuat dengan adanya putusan renvoi prosedur No. 20/2009 sehingga semakin jelas dan semakin terbukti mengenai keabsahan tagihan PT.Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur Pailit yang diakui dari Debitur PT. Rasico Industry berdasarkan Pasal 117 UndangUndang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Piutang No. 37 Tahun 2004. Namun kemudian putusan perkara tersebut dibatalkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia (MARI) melalui putusan Nomor 564 K/Pdt. Sus/ 2009 pada tanggal 12 Februari 2010. Dari hasil pembatalan tersebut PT. Rasico Industry sebagai Debitur kemudian kembali dinyatakan Pailit melalui Putusan Pengadilan Negeri Niaga Nomor 02/Pembatalan Perdamaian/2010/PN.Jkt.Pst. Dalam kasus Putusan Mahkamah Agung, PT. Panda Trading Indonesia menganggap telah beritikad baik sehubungan dengan haknya sebagai Kreditur yang dahulu diakui dengan menganggap bahwa tidak menerima surat undangan atau pemberitahuan resmi dari Tim Kurator untuk mendaftarkan piutang dan menghadiri rapat verifikasi piutang. PT. Panda Trading juga menganggap bahwa Tim Kurator telah beritikad buruk dengan tidak memberitahukan tentang
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
48
penetapan batas akhir pengajuan daftar piutang dan tanggal rapat pencocokan piutang sehingga PT. Panda Trading Indonesia dalam gugatannya menerangkan Tim Kurator telah melanggar ketentuan dari Pasal 114 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang berbunyi: ‘’ Kurator paling lambat 5 hari setelah penetapan sebagaimana dimaksud dalam 113 wajib memberitahukan penetapan tersebut kepada semua Kreditur yang alamatnya diketahui dengan surat kabar harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 4.’’ Dan juga Pasal 120 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 yang berbunyi: ‘’Kurator wajib memberitahukan dengan surat tentang adanya daftar sebagimana dimaksud dalam Pasal 119 kepada Kreditur yang dikenal, disertai panggilan untuk menghadiri rapat pencocokan piutang dengan menyebutkan rencana perdamaian jika telah diserahkan oleh Debitur Pailit.’’ Namun ternyata terdapat fakta-fakta sebagai berikut: a. Terdapat kekeliruan dalam upaya hukum yang diajukan oleh PT.Panda Trading Indonesia. PT.Panda Trading Indonesia mengajukan upaya hukum sebagai gugatan atau bantahan, padahal berdasarkan penjelasan ketentuan Pasal 3 Undang-Undnag Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, seharusnya upaya hukum yang dilakukan adalah dengan mengajukan permohonan bukan gugatan atau bantahan. Gugatan atan bantahan hanya dapat diajukan dalam acara rapat pencocokan piutang; b. PT. Panda Trading Indonesia tidak pernah dengan itikad baik berkonsultasi dengan tim Kurator untuk mendapatkan penjelasan tentang bagaimana cara-cara mengajukan hak-hak dari pemenuhan harta Kepailitan; c. Dalam jangka waktu lima hari setelah tanggal putusan pernyataan Pailit diterima oleh Kurator, Kurator mengumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
dan dua surat kabar harian yang ditetapkan oleh
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
49
hakim pengawas mengenai ikhtisar putusan pernyataan Pailit yang memuat: -
Nama, alamat, dan pekerjaan Debitur;
-
Nama Hakim Pengawas;
-
Nama, alamat, dan pekerjaan Kurator;
-
Nama, alamat, dan pekerjaan anggota panitia Kreditur sementara, apabila telah ditunjuk;
-
Tempat dan waktu penyelenggaraan rapat pertama Kreditur;
d. Dalam penetapan hakim pengawas ditentukan batas akhir pengajuan tagihan yakni tanggal 11 Agustus 2010 dan Rapat Verifikasi Pajak dan Pencocokan Piutang yakni tanggal 25 Agustus 2010; e. Kurator juga mencantumkan batas akhir pengajuan piutang bagi para Kreditur PT. Rasico Industry yakni sampai dengan hari Rabu tanggal 11 Agustus 2010 yang diumumkan dalam dua surat kabar nasional yaitu Media Indonesia dan Satelit News serta juga dalam Berita Negara RI; f. Kemudian PT. Panda Trading Indonesia, alih-alih mendaftarkan tagihannya pada tanggal 11 Agustus 2010, justru baru pada tanggal 13 Agustus menyampaikan surat kepada Kurator, yang disampaikan oleh PT.Panda Trading Indonesia adalah surat peringatan bahwa hak-hak PT. Panda Trading Indonesia telah diabaikan bukan merupakan surat pendaftaran tagihan; g. Pada tanggal 11 Agustus 2010, PT. Panda Trading Indonesia tidak menyampaikan atau mendaftarkan tagihannya disertai keteranganketerangan maupun bukti-bukti secara autentik kepada Tim Kurator sesuai Pasal 27 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; h. Tim Kurator kemudian dengan itikad baik segera mengingatkan kepada PT.Panda Trading Indonesia melalui surat pada tanggal 16 Agustus 2010 yang isinya bahwa PT.Panda Trading Indonesia masih dapat mengajukan daftar tagihannya berdasarkan ketentuan Pasal 133 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Kepailitan No. 37 Tahun 2004 hingga dua hari sebelum diadakannya rapat pencocokan
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
50
piutang yang akan diselenggarakan pada tanggal 25Agustus 2010, namun hingga saat rapat diadakan pada tanggal 25 Agustus 2010, PT. Panda Trading Indonesia tetap tidak menyampaikan pendaftaran piutangnya; i. Kemudian karena PT.Panda Trading Indonesia sampai batas waktu yang ditentukan tidak mengajukan tagihan kepada Kurator maka tim Kurator juga tidak memasukkan PT.Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur PT. Rasico Industry karena tidak menggunakan hak tagihnya sesuai dengan Pasal 117 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Dalam putusannya Mahkamah Agung Republik Indonesia menolak permohonan Kasasi dari PT.Panda Trading Indonesia dengan alasan-alasan sebagai berikut: a. PT. Panda Trading Indonesia diakui sebagai Kreditur Pailit dari PT. Rasico
Industry
sebagai
Debitur
dalam
perkara
No.
20/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst., tetapi putusan tersebut telah dibatalkan; b. Rapat Kreditur dan Pencocokan Piutang yang dilakukan Tim Kurator adalah
terhadap
putusan
No.
02/Pembatalan
Perdamaian/2010/PN.Niaga.Jkt.Pst; c. Walaupun dalam putusan No. 02/Pembatalan Perdamaian/2010/PN. Niaga.Jkt.Pst.
Debiturnya
sama
dengan
putusan
perkara
No.
20/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst., akan tetapi Tim Kurator mengadakan rapat Kreditur dan pencocokan piutang dalam perkara No. 02/Pembatalan Perdamaian/2010/PN. Niaga.Jkt.Pst.,sehingga PT.Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur Pailit tetap harus memenuhi ketentuan Pasal 115 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004, tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; d. PT. Panda Trading Indonesia mengabaikan ketentuan Pasal 115 UndangUndang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yaitu tidak menyerahkan piutang/tagihan kepada Tim Kurator; Sehingga dengan demikian PT.Panda Trading Indonesia berdasarkan putusan Mahkamah Agung tidak diakui sebagai Kreditur Pailit karena melalaikan
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
51
ketentuan dari Pasal 115 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. 4.2. Analisis Yuridis Terhadap Akibat Hukum bagi Kreditur yang Tidak Mendaftarkan
Piutangnya
Kepada
Kurator
untuk
Dilakukan
Pencocokan Piutang (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 192 K/PDT. SUS/2011) 4.2.1. Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 192 K/Pdt.Sus/2011 Majelis Hakim menyatakan bahwa PT. Panda Trading Indonesia diakui sebagai Kreditur Pailit dalam perkara sebelumnya yakni perkara No. 20/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst. tetapi putusan tersebut telah dibatalkan. Majelis Hakim
menyatakan
bahwa
dalam
putusan
No.02/Pembatalan
Perdamaian/2010/PN.Niaga.Jkt.Pst, meskipun Debiturnya sama dengan putusan No.20/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst, tetapi Tim Kurator mengadakan rapat Kreditur dan Pencocokan Utang dalam perkara pembatalan perdamaian tersebut, sehingga PT. Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur Pailit tetap harus mematuhi ketentuan Pasal 115 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang berbunyi ‘’Semua Kreditur wajib menyerahkan piutangnya masing-masing kepada Kurator disertai perhitungan atau keterangan tertulis lainnya yang menunjukkan sifat dan jumlah piutang, disertai dengan surat bukti atau salinannya, dan suatu pernyataan ada atau tidaknya Kreditur mempunyai suatu hak istimewa, hak gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotek, hak agunan atas kebendaan lainnya, atau hak untuk menahan benda.’’ Dalam sidang putusan Mahkamah Agung, Majelis Hakim Mahkamah Agung juga menyatakan bahwa PT.Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur telah mengabaikan kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 115 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 yakni tidak menyerahkan piutang/tagihan kepada Tim Kurator sehingga PT. Panda Trading Indonesia tidak dimasukkan sebagai Kreditur karena dianggap tidak menggunakan hak tagihannya.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
52
Melihat dasar pertimbangan Majelis Hakim Mahkamah Agung tersebut di atas, menurut penulis, Majelis Hakim telah mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Kepailitan No. 37 Tahun 2004. Sebelumnya, sesuai dengan ketentuan Pasal 100 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004, Kurator berkewajiban segera membuat daftar mengenai jumlah utang dan piutang Debitur dan jumlah piutang para Kreditur setelah membuat uraian harta Pailit. Dalam melakukan pendataan tersebut, dapat terjadi hal-hal sebagai berikut: 1. Pihak yang menyatakan dirinya sebagai Kreditur tidak dapat membuktikan keabsahan piutang atau tagihannya; 2. Pihak
yang
menyatakan
dirinya
sebagai
Kreditur
sekalipun
dapat
membuktikan keabsahan piutang atau tagihannya, tetapi belum sepakat mengenai jumlah atau nilainya; dengan kata lain, antara Kurator dan Kreditur yang bersangkutan masih bersengketa mengenai jumlah atau nilai piutang atau tagihan tersebut. Hal itu dapat terjadi karena bukti mengenai nilai utang Debitur dikuasai oleh Kurator (yang diperoleh dari Debitur) berbeda dengan bukti yang dimiliki oleh Kreditur yang bersangkutan; 3. Pihak yang mengaku sebagai Kreditur ternyata
Kreditur palsu, misalnya
karena pihak tersebut telah mengajukan bukti-bukti yang dipalsukan. 87 Berdasarkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di atas, menurut penulis terdapat permasalahan dimana PT.Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur tidak satupun memenuhi kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi sebagai implikasi dari pendataan yang dilakukan oleh Kurator, ini karena Kreditur tidak mampu untuk memenuhi kewajibannya untuk mendaftarkan piutangnya kepada Kurator, dan untuk itu Kreditur tidak dapat mengajukan upaya hukum (renvoi procedure) atas daftar piutang yang dibuat oleh Kurator. Jika materi yang dituntut oleh Kreditur adalah pemenuhan hak dari harta Pailit, maka tuntutan tersebut harus mengacu kepada Pasal 27 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 yang berbunyi ‘’Selama berlangsungnya Kepailitan tuntutan untuk memperoleh pemenuhan perikatan pemenuhan perikatan dari harta Pailit yang ditujukan terhadap
87
Sutan Remy Sjahdeni.,op.cit.,hal. 262.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
53
Debitur Pailit, hanya dapat diajukan dengan mendaftarkannya untuk dicocokkan’’. Berdasarkan Pasal 117 Undang-Undang Kepailitan No. 37 Tahun 2004 maka akibatnya Kreditur tidak dapat dibuktikan keberadaanya dalam daftar piutang yang ‘’sementara diakui’’ ataupun daftar piutang ‘’yang dibantah’’. Untuk dapat diterima tagihannya, kewajiban Kreditur adalah mendaftarkan tagihannya kepada Kurator. Sehingga dapat dipastikan tanpa adanya pengajuan tagihan dan proses verifikasi utang tersebut, Kreditur tidak tercatat sebagai Kreditur Pailit yang konsekuensinya tidak akan mendapat pembagian harta Pailit. 88
4.2.2. Analisis Yuridis terhadap Implikasi bagi Kreditur yang Tidak Mendaftarkan Piutangnya kepada Kurator terhadap Penagihan Utang-Utang Debitur Pailit Setelah diketahui bahwa Kreditur yang tidak mendaftarkan piutangnya kepada Kurator telah kehilangan haknya sebagai Kreditur Pailit, maka timbul permasalahan yang sangat perlu untuk digaris bawahi tentang bagaimana status piutang Kreditur yang telah kehilangan hak menagihnya. Setelah proses Kepailitan terdapat kemungkinan bahwa PT.Panda Trading Indonesia tidak lagi dapat menagih utangnya dari PT. Rasico Industry padahal dalam putusan sebelumnya yang telah dibatalkan (Perkara Kepailitan No. 20/Pailit/2009/PN.Niaga.Jkt.Pst) status PT. Panda Trading Indonesia adalah masih jelas sebagai Kreditur dari Debitur Pailit PT. Rasico Industry. Sebelumnya sangat penting bagi penulis berdasarkan kasus tersebut untuk terlebih dahulu menjelaskan relevansi utang yang timbul dari perikatan. Menurut Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, utang merupakan kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau Undang-Undang dan yang wajib dipenuhi oleh Debitur dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditur untuk mendapatkan pemenuhannya dari harta kekayaan Debitur.
88
M. Hadi Shubhan.,op.cit.,hal. 136.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
54
Menurut pakar hukum Kartini Muljadi, berkenaan dengan Undang-Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998 sebelum akhirnya dicabut dan diganti dengan Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, istilah utang dalam Pasal 1 dan Pasal 212 Undang-Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998 (seharusnya) merujuk pada hukum perikatan perdata. Kartini Muljadi mengaitkan pengertian utang itu dengan Pasal 1233 dan 1234 KUHPerdata. Dari uraian Kartini Muljadi dapat disimpulkan bahwa ia mengartikan utang sama dengan pengertian kewajiban. Dari uraiannya pula dapat disimpulkan bahwa kewajiban itu timbul karena perikatan, menurut Pasal 1233 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dilahirkan baik karena persetujuan maupun karena Undang-Undang. Selanjutnya Kartini Muljadi menghubungkan perikatan yang dimaksud dalam Pasal 1233 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata itu dengan ketentuan Pasal 1234 Kitab UndangUndang
Hukum Perdata yang menentukan, tiap-tiap perikatan (menimbulkan
kewajiban) untuk memberikan sesuatu, berbuat sesuatu, atau tidak berbuat sesuatu. Dengan kata lain, Kartini Muljadi berpendapat bahwa pengertian utang adalah setiap kewajiban Debitur kepada setiap Krediturnya baik untuk memberikan sesuatu, berbuat sesuatu, atau tidak berbuat sesuatu. Kartini Muljadi memberikan beberapa contoh kewajiban yang timbul dari perjanjian (yang tercakup dalam pengertian utang sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998): 1. Kewajiban Debitur untuk membayar bunga dan utang pokok kepada pihak yang meminjamkan; 2. Kewajiban penjual untuk menyerahkan mobil kepada pembeli mobil tersebut; 3. Kewajiban pembangun untuk membuat rumah dan menyerahkannya kepada pembeli rumah; 4. Kewajiban penjamin (guarantor) untuk menjamin pembayaran kembali pinjaman Debitur. 89 Bertumpu pada pendapatnya itu, menurut Kartini Muljadi Pengadilan Niaga dalam
putusannya
dalam
kasus
Modern
Land
Perkara
No.
89
Kartini Muljadi, dalam Rudy A. Lontoh dkk, Penyelesaian Utang-piutang: Melalui Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Bandung: Penerbit Alumni,2001),hal. 7879, dalam Sutan Remy Sjahdeni,op.cit.,hal.89.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
55
18/Pailit/1998/PN.Niaga/Jkt Pst. telah secara tepat mempertimbangkan bahwa istilah utang dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998 tidak hanya mencakup utang dalam suatu perjanjian pinjam-meminjam uang, melainkan juga kewajiban yang timbul dari perjanjian lain atau dari transaksi yang mensyaratkan untuk dilakukan pembayaran.
90
Pengertian utang dalam Undang-
Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998 merupakan kewajiban Debitur yang berupa kewajiban untuk membayar sejumlah uang kepada Kreditur, baik kewajiban itu timbul karena perjanjian apa pun (tidak terbatas kepada perjanjian utang-piutang saja), maupun karena ketentuan Undang-Undang dan timbul karena putusan hakim yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. Dilihat dari perspektif Kreditur, kewajiban membayar Debitur tersebut merupakan ‘’hak untuk memperoleh pembayaran sejumlah uang’’ atau right to payment. Utang Debitur yang merupakan ‘’hak untuk memperoleh pembayaran sejumlah uang’’ atau right to payment bagi Kreditur harus telah ada ketika Debitur dinyatakan Pailit oleh pengadilan. Maka apabila suatu kewajiban Debitur kepada pihak lain, yang bukan merupakan kewajiban membayar uang, bukan termasuk utang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. 91 Beranjak dari pemikiran pakar hukum di atas, jelas bahwa utang yang merupakan kewajiban yang timbul dari perikatan yang mengacu kepada Pasal 1233 dan 1234 KUHPerdata yang kemudian dapat dipertegas dengan pengertian utang pada Pasal 1 ayat 6 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 ‘’...yang timbul karena perjanjian atau Undang-Undang dan yang wajib dipenuhi oleh Debitur dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada Kreditur untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan Debitur’’. Jika dikaitkan dengan status piutang PT. Panda Trading Indonesia terhadap PT. Rasico Industry setelah PT. Panda Trading Indonesia kehilangan haknya sebagai Kreditur Pailit serta implikasinya terhadap masih tidaknya PT. Panda Trading Indonesia dapat melakukan penagihan piutangnya terhadap PT. Rasico Industry sebagai Debitur Pailit, maka penting untuk untuk mengacu kepada dasar 90 91
Ibid., Ibid.,hal.90.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
56
hukum berikut ini. Yang pertama adalah Pasal 1131 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi: ‘’Segala barang-barang bergerak dan tak bergerak milik debitur, baik yang sudah ada mapun yang akan ada, menjadi jaminan untuk perikatan-perikatan perorangan debitur itu.’’ Yang kedua adalah Pasal 1967 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mengenai lewat waktu/daluarsa sebagai suatu alasan untuk dibebaskan dari suatu kewajiban yang berbunyi “Semua tuntutan hukum, baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat perorangan hapus karena lewat waktu dengan lewatnya waktu tiga puluh tahun, sedangkan orang yang menunjuk adanya lewat waktu itu, tidak usah menunjukkan suatu alas hak, dan terhadapnya tak dapat diajukan suatu tangkisan yang didasarkan pada itikad buruk.’’ Selama proses Kepailitan, Pasal 115 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menjadi penyebab bagi hilangnya status Kreditur Pailit PT. Panda Trading Indonesia karena tidak mendaftarkan piutangnya kepada Kurator namun perikatan utang piutang antara PT. Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur dan PT. Rasico Industry sebagai Debitur belumlah hapus. Berdasarkan Pasal 1131 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata jelas mengandung makna bahwa semua kekayaan Debitur (PT.Rasico Industry) baik berupa barang bergerak ataupun barang tidak bergerak maupun harta yang sekarang telah dipunyai oleh Debitur dan barang-barang di kemudian hari yang akan dimiliki oleh Debitur terikat kepada penyelesaian kewajiban Debitur terhadap Kreditur (PT. Panda Trading Indonesia).92
Kemudian menjawab
permasalahan status perikatan utang-piutang antara PT. Panda Trading Indonesia dengan PT. Rasico Industry dengan berpijak pada ketentuan Pasal 1967 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata maka perikatan antara keduanya belumlah lewat waktu, karena perikatan baru akan hapus dengan lewatnya waktu tiga puluh tahun. Pemenuhan perikatan oleh PT. Rasico Industry sebagai Debitur masih dapat dilakukan melalui pembayaran berdasarkan Pasal 1382 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata:
92
Kartini Muljadi, op.cit.,hal.1 68.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
57
“ Tiap perikatan dapat dipenuhi oleh siapapun yang berkepentingan, seperti orang yang turut berutang atau penanggung utang. Suatu perikatan bahkan dapat dipenuhi oleh pihak ketiga yang tidak berkepentingan, asal pihak ketiga itu bertindak atas nama dan untuk melunasi utang Debitur, atau asal ia tidak mengambil alih hak-hak Kreditur sebagai pengganti jika ia bertindak atas namanya sendiri“. Dari ketentuan Pasal 1382 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata diketahui bahwa pembayaran dapat dilakukan oleh: 1.Debitur; 2.Pihak ketiga yang berkepentingan, yaitu pihak yang turut berutang atau penanggung utang (borg); 3. Pihak ketiga lainnya yang tidak berkepentingan, asal pihak ketiga tersebut bertindak: a. Atas nama dan untuk melunasi utang debitur; atau b. Atas namanya sendiri asal ia tidak menggantikan hak-hak kreditur.93 Dalam pemenuhan prestasi, Kreditur dapat memberi peringatan kepada Debitur jika Debitur melalaikan kewajibannya. Kreditur dapat melakukan somasi kepada Debitur. Somasi adalah teguran dari si Kreditur kepada Debitur agar dapat memenuhi prestasi sesuai dengan isi perjanjian yang telah disepakati.94 Somasi sendiri diatur dalam Pasal 1238 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyatakan: “Debitur dinyatakan lalai dengan surat perintah, atau dengan akta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan dari perikatan sendiri, yaitu bila perikatan ini mengakibatkan debitur harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan.” Berdasarkan Pasal tersebut hal yang menyebabkan diperlukannya somasi adalah keadaan belum dilakukannya suatu prestasi oleh pihak Debitur, sehingga
93
Herlien Budiono, Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan (Bandung: Citra Aditya, 2010), hal. 170. 94
Salim H.S., Hukum Kontrak,Cet.4, (Jakarta: Sinar Grafika,2006), hal. 96
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
58
pihak Kreditur harus memperingatkan Debitur untuk berprestasi dengan cara mengirimkan somasi.95 Berdasarkan penjelasan di atas jelas bahwa PT. Panda Trading Indonesia masih bisa mendapatkan pemenuhan dari perikatannya terhadap PT. Rasico Industry. Pemenuhan perikatan masih dapat dilaksanakan berdasarkan filosofi dari Pasal 1131 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kemudian berdasarkan Pasal 1967 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, perikatan antara keduanya belumlah lewat waktu, karena lewatnya waktu baru akan hapus setelah lewatnya waktu tiga puluh tahun.
Konsekuensinya jelas bahwa meskipun PT. Panda Trading
Indonesia telah kehilangan statusnya sebagai Kreditur Pailit dalam prosedur Kepailitan, namun masih dapat menagih piutangnya kepada PT. Rasico Industry melalui prosedur pembayaran berdasarkan Pasal 1382 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
95
Adi Condro Bawono, http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl483/apakah-somasiitu, diunduh 28 Oktober 2012.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
59
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan 5.1.1. Setiap Kreditur Pailit wajib untuk memenuhi setiap langkah dalam mata rantai proses Kepailitan yang telah diatur dalam Undang-Undang Kepailitan sebagai syarat mendapatkan pemenuhan perikatan harta Pailit dari
Debitur Pailit. Ketidaktaatan terhadap proses Kepailitan yang
berlaku menyebabkan hilangnya pemenuhan dari harta Pailit. Pencocokan piutang merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam tahap pertama Kepailitan. Dalam pencocokan piutang inilah nantinya ditentukan perimbangan hak dari masing-masing Kreditur. Dalam putusan Kepailitan PT. Rasico Industry, Majelis Hakim terbukti telah menyatakan bahwa PT.Panda Trading Indonesia telah mengabaikan ketentuan Pasal 115 Undang-Undang No. 37 tahun 2004 yakni tidak menyerahkan piutang/tagihan kepada Kurator. Penulis sepakat mengenai putusan dari Majelis Hakim tersebut bahwa PT. Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur Pailit telah lalai memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan piutangnya kepada Kurator berdasarkan ketentuan Pasal 115 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Hal tersebut berdampak kepada hilangnya status PT.Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur Pailit karena pemenuhan hak dari harta Pailit yang ditujukan terhadap Debitur Pailit hanya dapat diajukan dengan mendaftarkannya untuk dicocokkan sesuai ketentuan isi Pasal 27 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Hal ini membawa implikasi bagi PT.Panda Trading Indonesia untuk tidak dimasukkan ke dalam daftar piutang yang diakui atau daftar piutang yang dibantah berdasarkan Pasal 117 UndangUndang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
60
5.1.2. Sebagaimana telah diketahui merujuk kepada Pasal 1233 dan 1234 Kitab Undang Hukum Perdata dan Pasal 1 ayat 6 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang No. 37 Tahun 2004 bahwa Utang wajib dipenuhi oleh PT. Rasico Industry sebagai Debitur dan memberi hak kepada PT. Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur untuk mendapatkan pemenuhannya dari harta kekayaan Debitur. Setelah PT. Panda Trading Indonesia kehilangan statusnya sebagai Kreditur Pailit berdasarkan putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam kasus putusan No. 02/Pembatalan Perdamaian/2010/PN. Niaga.Jkt.Pst. maka PT. Panda Trading Indonesia masih dapat untuk mendapatkan pemenuhan perikatan dari PT.Rasico Industry karena berdasarkan filosofi dari Pasal 1131 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata semua kekayaan PT. Rasico Industry baik barang bergerak ataupun barang tidak bergerak baik harta yang sekarang telah dipunyai oleh PT.Rasico Industry maupun di kemudian hari terikat kepada penyelesaian kewajiban PT.Rasico Industry sebagai Debitur kepada PT.Panda Trading Indonesia sebagai Kreditur. Adapun perikatan antara keduanya belumlah hapus karena lewat waktu, karena berdasarkan Pasal 1967 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata perikatan antara keduanya baru akan hapus dengan lewatnya waktu tiga puluh tahun. Pemenuhan perikatan oleh PT. Rasico Industry kepada PT. Panda Trading Indonesia masih dapat dilakukan melalui prosedur pembayaran berdasarkan Pasal 1382 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Jika nantinya PT.Rasico Industry melalaikan kewajibannya maka PT.Panda Trading Indonesia dapat melakukan Somasi berdasarkan Pasal 1238 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata kepada PT.Rasico Industry agar dapat memenuhi prestasi sesuai dengan isi perjanjian yang telah disepakati.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
61
5.2. Saran Berdasarkan uraian pembahasan atas permasalahan dikaitkan dengan teori yang ada maka saran menururt penulis adalah: 1.
Pihak PT.Panda Trading Indonesia perlu untuk lebih memperhatikan ketentuan dari Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Nomor 37 Tahun 2004 khususnya mengenai jangka waktu pencocokan piutang dan batas akhirnya yang telah diberitahukan oleh Tim Kurator berdasarkan ketentuan Pasal 114 serta konsekuensinya terhadap tidak didaftarkannya piutang bagi status penagihan piutangnya kepada Debitur dalam prosedur Kepailitan yang jangka waktunya terbatas.
2.
Hendaknya ketentuan mengenai jangka waktu pendaftaran piutang dalam pasal
133
Undang-Undang
Kepailitan
dan
Penundaan
Kewajiban
Pembayaran Piutang No. 37 Tahun 2004 lebih diperpanjang dan lebih longgar sehingga memberikan kesempatan kepada Kreditur. Hal ini karena Undang-Undang Kepailitan
harus melindungi
kepentingan Kreditur
berdasarkan asas keadilan. Dengan kata lain, ketentuan mengenai jangka waktu pencocokan piutang dalam Undang-Undang Kepailitan telah memasung prinsip keadilan bagi Kreditur, karena hanya disebabkan syarat administratif status Kreditur dapat hapus. Ketentuan Pendaftaran Piutang dalam Pasal 133 Undang-Undang Kepailitan juga telah mengesampingkan prinsip paritas creditorium yang lazim dalam hukum Kepailitan di berbagai sistem hukum, yang tersirat makna bahwa semua kekayaan Debitur baik yang berupa barang bergerak atau barang tidak bergerak maupun harta yang sekarang telah dipunyai Debitur dan barang-barang di kemudian hari akan dimiliki oleh Debitur terikat kepada penyelesaian kewajiban Debitur
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
62
DAFTAR PUSTAKA I. BUKU Asikin, Zainal. Hukum Kepailitan dan Penundaan Pembayaran di Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001. Budiono, Herlien. Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan. Bandung: Citra Aditya, 2010. Fuady, Munir. Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek. Cet. 4. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2010. Hartini, Rahayu. Hukum Kepailitan, Ed. Revisi. Cet. 2. Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, 2007. Hartini, Rahayu. Hukum Kepailitan, Edisi Revisi. Malang: UMM Press, 2006. H.S., Salim. Hukum Kontrak. Cet.4. Jakarta: Sinar Grafika,2006. Muljadi, Kartini dan Gunawan Widjaja. Pedoman Menangani Perkara Kepailitan. Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003. Mannan, Bagir. Mengenal PERPU Kepailitan dalam Penyelesaian Utang Piutang Melalui Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Editor Rudhi A.Lontoh. Bandung: Alumni, 2001. Muljadi, Kartini. dalam Rudy A. Lontoh. et.al., Penyelesaian Utang-piutang: Melalui Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Bandung: Penerbit Alumni,2001. Nating, Imran. Peranan dan Tanggung Jawab Kurator Dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit, Ed. Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
63
Prasetya, Rudhi. Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas. Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995. Purwosutjpto, HMN. Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, Jilid 8, Perwasitan, Kepailitan dan Penundaan Pembayaran. Cet. 3. Jakarta: Djambatan, 1992. Rajagukguk, Erman. Latar Belakang dan Ruang Lingkup UU No. 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan, dalam Rudhi A. Lontoh. Penyelesaian Utang Piutang .Bandung: Alumni, 2001. Rooseno, Artomo. Akibat Hukum Putusan Pernyataan Pailit Bagi Debitur Terhadap Kreditur Pemegang Hak Tanggungan. Tesis Magister Kenotariatan Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, 2008. Sastrawidjaja, Man S. Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Menurut Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 dan UndangUndang No. 4 Tahun 1998 Suatu Telaah Perbandingan). Bandung: Penerbit P.T. Alumni, 2006. Setiawan, R. Pokok-Pokok Hukum Perjanjian. Cet.6. Jakarta: Putra Abadin,1999. Situmorang, Victor M. dan Hendri Soekarso. Pengantar Hukum Kepailitan di Indonesia. Jakarta: Rieneka Cipta, 1994. Sjahdeni, Sutan Remy. Hukum Kepailitan; Memahami Faillissementsverordening Juncto Undang-Undang No. 4 Tahun 1998. Cet I. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 2002. Sjahdeni, Sutan Remy. Hukum Kepailitan. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2002.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
64
Sjahdeni, Sutan Remy. Hak Tanggungan Asas-asas, Ketentuan-ketentuan Pokok dan Masalah yang Dihadapi oleh Perbankan. Bandung: Alumni, 1999. Sjahdeni, Sutan Remy. Memahami Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan. Cet.4. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2009. Subhan, M. Hadi. Hukum Kepailitan Prinsip, Norma, dan Praktik di Peradilan, Ed. 1. Cet.2. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009. Sutadi, Marianna. Hukum Acara Pada Pengadilan Niaga, dalam Rudhi A. Lontoh, Penyelesaian Utang Piutang. Bandung: Alumni, 2001. Suyudi, Aria, Eryanto Nugroho, Herni Sri Nurhayati. Kepailitan di Negeri Pailit. Cet. 2. Jakarta: Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, 2004. Tumbuan, Fred BG.
Pokok-pokok Undang-Undang tentang Kepailitan
Sebagaimana Diubah oleh Perpu No. 1/1998, dalam Penyelesaian Utang Piutang Melalui Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Editor. Rudhi A. Lontoh (Bandung: Alumni, 2001. Waluyo, Bernadette. Tanya Jawab Masalah Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Bandung: Mandar Maju, 2000. Yani, Ahmad dan Gunawan Widjaja. Seri Hukum Bisnis Kepailitan. Ed.1. Cet.4. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004. Yani,
Ahmad dan Gunawan. Seri Hukum Bisnis Kepailitan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
65
Yuhassarie, Emmy. Undang-Undang Kepailitan dan Perkembangan. Makalah disampaikan pada Lokakarya terbatas Masalah-Masalah Kepailitan dan Wawasan Hukum Bisnis Lainnya. Jakarta: 26-28 Januari 2004. II.
TESIS
Haris, Abdul. Pelaksanaan Pengurursan dan Pemberesan Harta Debitur Pailit Sehubungan dengan Pencabutan Kepailitan, (Studi Kasus Kepailitan IR. Fadel Muhammad). Tesis Magister Kenotariatan Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006. Yusuf, Inayah. Tinjauan Hukum Terhadap Putusan Pailit Terhadap BUMN (Studi Kasus PT. Dirgantara Indonesia Persero). Tesis Magister Hukum Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010. III.
MAKALAH
Tansah, Ellijana. Kapita Selekta Hukum Kepailitan. Makalah disampaikan dalam Pendidikan Singkat Hukum Perusahaan. Jakarta, 17 Juli – 4 Agustus 2000. Marzuki, Peter Mahmud. Hukum Kepailitan Menyongsong Era Global. Makalah Semiloka Restrukturisasi Organisasi Bisnis Melalui Hukum Kepailitan. Semarang: FH UNDIP ELIPS. IV.
PERUNDANG-UNDANGAN
Indonesia. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang tentang Kepailitan. PP No. 1 Tahun 1998. LN No. 87 Tahun 1998, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 1998. LN No. 135 Tahun 1998. Indonesia. Undang-Undang Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, UU No. 37 Tahun 2004, LN. No. 131 Tahun 2004, TLN No. 4443.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
66
V.
INTERNET
Bawono, Adi Condro. http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl483/apakahsomasi-itu, Diunduh 28 Oktober 2012.
Universitas Indonesia
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia P
U
No.
T
U
S
A
N
192 K/Pdt .Sus / 2011
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
A gu ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
t i n g ka t
dan
kasas i
A G U N G
memutus
n iaga
PT PANDA TRADING INDONESIA,
berkedudukan
Ar j una
Baru ,
SH,
ah
(Kepa i l i t a n )
da lam perka ra : No.
da lam ha l
21
in i
Advoka t
bera l ama t
A,
Pisangan
member i dar i
di
Jaka r t a
Pemohon Kasas i
Ja l an
Timur ,
kuasa kepada ANDRE ISMANGUN,
Kanto r
Ja l an
pada
di
Hukum
ISMANGUN &
Dempo
No.
20
A.
CO,
Pegangsaan ,
ep ub l
Jaka r t a ;
m
perka r a
ik
memer i k sa
MA H K A MA H
dahu lu Pembantah ;
dan
Hak
di
Azas i
Indones i a ,
Lan ta i
ah
kan to r
6 Ja l an
2. ROYANDI
di
Kav.
Kura t o r ,
yang
In
Indones i a ,
bera l ama t
kan to r
No. di
dd 14, Plumpang , Jaka r t a
lik
Kasas i
Terban t ah I I ;
m
SH.
dahu l u
Terban t ah
ub
Termohon
Grac i a ,
Depar t emen Hukum dan Hak
Uta ra ; Para
Menara
Sela t a n ;
15- 64,
Ja l an Akas i a
Repub l i k
HR. Rasuna Said ,
Manus i a Repub l i k
CHT.05 .
Hukum
CHT.05 .15 - 47, di
HAIKAL,
te r da f t a r Azas i
Manus ia
No.
C 17 , Jaka r t a
A
gu
ng
bera l ama t
Depar t emen
si
te r da f t a r
POHAN, SH, Kura t o r ,
ne
yang
R
ah
1. MICHAEL MARKUS I
do
ka
me l a w a n :
I
dan
dan :
RASICO INDUSTRY (da l am
ep
ka
1. PT.
berkedudukan d i
Ja l an
Pai l i t ) ,
Daan Mogot ,
Km
No.207 Hal .
1 da r i
Jaka r t a
30 Hal .
A
I,
No.
Komplek
70,
Kedoya
Bara t ;
Pu t .
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
1 ha l Put . K/PHI / 2 0 0 6 .
Uta ra ,
Blok
di
on
gu
ng
M
Green ,
t i n gga l
In d
R
2. ANDREAS, ber t empa t
es
ah
18, Tangerang ;
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Indus t r i
Indus t r i
3,
Cibacang , 4. Para
Rt .
5. PT.
PT.
Pai l i t ) ,
RASICO
di
RAYA,
berkedudukan
Ja l an
Danau Sunte r
MIDPLAST
TRITUNGGAL
PRAKARSA,
ep ub l
m
Ja l an
Blok O3, No. 27- 28, Jaka r t a ;
berkedudukan Mi l en i um ,
ka
INDUSTRY
Km 18, Tangerang ;
Wisma Jus tu s ,
6. PT.
Cipeundey ,
bera l ama t
JUSTUS KIMIA
Uta ra ,
03 ,
Kampung
Jawa Bara t ;
Daan Mogot , di
05/Rw
di
Ja l an
2 Cimareme,
Karyawan
(da l am
Cimareme,
No.
Pada la r ang ,
ah
berkedudukan
Kawasan
di
kawasan
Indus t r i
Ja l an Baru Pemda Tiga ra ksa ,
Cikupa , Tangerang ;
7. PT. INDOKEMIKA JAYATAMA, berkedudukan
Turu t
Terban t ah
I sampai dengan Turu t Terban tah VI I ;
Mahkamah Agung te r s ebu t
yang bersangku t an ;
bahwa
dar i
sura t - sura t
menga jukan
ban tahan
seka rang
Termohon Kasas i
dahu l u sebaga i
Terban tah I sampa i dengan Turu t
muka pers i d angan Pengad i l a n
I / PT .
Rasi co
perse r oan
te r ba t a s
kred i t u r ,
pada
yang
tangga l
29
Neger i
gu
Pengad i l a n
(da l am
Jaka r t a
No.207 Hal .
Pusat
2 da r i
2009
te r hadap Turu t
Pai l i t )
di
Pu t .
Turu t
Pai l i t ) ,
sua tu sebaga i
Pembantah
te l a h
Terban t ah I / PT .
Pengad i l a n
(PN Niaga ) ,
30 Hal .
dar i
Indones i a
Niaga
pada
yang te r da f t a r
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
2 ha l Put . K/PHI / 2 0 0 6 .
Apr i l
di
Neger i
:
kred i t u r
(da l am
d id i r i k a n
R
Indus t r y
sa tu
Indus t r y
menga jukan permohonan pa i l i t Rasi co
sa l ah
ep
Terban t ah
Terban t ah VI I
Niaga pada Pengad i l a n
Pusat pada pokoknya atas da l i l - da l i l
Bahwa Pembantah ada l ah
Terban t ah I ,
on
Jaka r t a
para
In d
di
dan Turu t
Pembantah te l a h
ub
II
te r n ya t a
dahu lu sebaga i
Termohon Kasas i
ng
ka
m
ah
dan para Turu t
te r hadap
te r s ebu t
lik
A
bahwa seka rang Pemohon Kasas i
do
Menimbang ,
;
In
gu
Membaca sura t - su ra t
si
dahu l u
;
es
Termohon Kasas i
ng
Para Turu t
Kav. 6- 7, Jaka r t a
ne
R
ah
d i Wisma UIC 3 rd Floo r , Ja l an Jendera l Gato t Subro t o ,
ah
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
M
BERDIKARI ,
ik
A gu ng
3. CV.
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 2
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia da lam Regis t e r te r t a n gga l
perka r a No. 20/Pa i l i t / 2 0 0 9 / PN .N i a ga .
29 Apr i l
P- 1) ;
A gu ng
(Buk t i
2009 (Pe r ka r a
Bahwa te r k a i t
dengan perka r a
Hakim PN. Niaga pada tangga l putusan
da lam
perka r a
perka r a Kepa i l i t a n ber i k u t -
(Buk t i
Kepa i l i t a n
te r s ebu t
Kepa i l i t a n
No.
permohonan
pa i l i t
ka
m
-
Menun juk
dan
SH. ,MHum,
Hak im
Maje l i s
Indus t r y
mengangka t Niaga
(pu t u san
Pai l i t
sauda ra
pada
(PT .
Panda
dengan
sega l a
ik
Rasi co
hukumnya ;
atas ,
Pemohon
ep ub l
ah
ak i ba t
20 /2009 )
dengan amar putusan sebaga i
Trad i n g Indones i a ) ; PT.
No.
20/2009
P- 2) :
Menya takan
di
Jk t . P s t ,
24 Jun i 2009 te l a h menge lua r kan
No. 20/2009 ) ,
Mengabu l kan
-
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Sugeng
Pengad i l a n
Riyono ,
Negr i
Jaka r t a
Pusat sebaga i Hakim Pengawas;
ah
No.
C.HT.05 . 15 - 47
dar i
Marcus I Pohan , SH. , Kura t o r
Kanto r
Hukum Pohan
& Si r ega r
sebaga i Kura t o r ;
putusan
te r s ebu t ,
2009 ,
te r h i t u n g
se j a k
puku l
Terban t ah
I / PT .
Rasi co
Kepa i l i t a n
00.00
A
Kepa i l i t a n
konsekwens i
No.
ak i ba t
20/2009
te r s ebu t ,
adanya
(da l am
pa i l i t ;
putusan
24
perka r a
menyebabkan bahwa Kura t o r
In
Bahwa
No.
tangga l
Indus t r y
te l a h d ipu t u s kan berada da l am kond i s i
gu
Pai l i t )
Turu t
perka r a
ne
20/2009 Jun i
berdasa r kan
do
karenanya
ng
o leh
si
Mengangka t saudara Michae l
R
-
Kepa i l i t a n
No.
pa i l i t
dar i
in i
Kred i t o r
perka r a
hukum
kasas i
dan
pemberesan
Kepa i l i t a n
yang d iaku i
No.
har t a 20 /2009
da lam perka ra
20/Pa i l i t / 2 0 0 9 / PN .N i aga . J k t . P s t ,
yang d i t u n j u k
20 /2009
perka r a
ep
No.
pengurusan
putusan
ada l ah adanya Daf t a r
Kura t o r No.
has i l
pu tusan
upaya
voor r a ad ) ;
berdasa r kan
Kepa i l i t a n
d ia j u kan
d imana
berdasa r kan pu tusan perka ra Kepa i l i t a n
ada lah
Michae l
R
in i
te r hadap
ub
l an j u t
walaupun
20/2009
( u i t v oe r b aa r b i j Leb ih
pa i l i t
Markus
Pohan,
SH.
yang
merupakan Terban t ah I da lam guga tan ban tahan i n i ;
3 da r i
30 Hal .
Pu t .
yang
te l a h
d i l a k u kan
on
No.207 Hal .
pemberesan
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
3 ha l Put . K/PHI / 2 0 0 6 .
dan
In d
gu
ng
Bahwa pengurusan
es
har t a
lik
pemberesan
M
ah
ka
m
ah
dapa t l angsung menja l a n kan tugasnya da lam ha l pengurusan dan
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Michae l
Markus I
Pohan (Te rban t ah
I)
da lam perka r a No. 20/2009 te l a h menge lua r kan Daf t a r d iaku i
da lam perka r a
A gu ng
Pembantah te r c an t um d i
No.
20 /2009
da lamnya sebaga i
(Buk t i
te l a h
te r t a n gga l
20
I
mengelua r kan
Oktobe r
menje l a s kan mengena i dua
rup i a h )
te r hadap
Turu t
yang berbuny i
“Ku ra t o r
mener ima tag i h an
ra t u s
Terban t ah
dar i
tu j u h
pu luh
PT.
Rasi co
I/
PT. Panda Trad i ng
Indones i a
tag i h an yang d i sampa i kan mela l u i
16 Ju l i
015 /R I / I I / 0 9 ,
gu
Kete rangan tangga l
A
13
2009 tangga l
tangga l
Mare t 2009
Penjua l a n
sebesa r
19
sebesa r
010 /PT I /D / I I I / 0 9 ,
001 /PT I /D / I I I / 0 9 ,
R
Mare t 2009
Penjua l a n
Rp 95.649 . 593
ep
No.
tangga l 1 Mare t 2009 PO No. 024 /R I / I I I / 0 9 ,
ng
gu
13
ub
No.
Mare t 2009
Invo i c e
sebesa r
Rp 182 .715 . 500
tangga l 18 Februa r i 2009 PO No. 021 /R I / I I I / 0 9 , tangga l Invo i c e
Penjua l a n
Rp 160 .796 . 213
18 Februa r i 2009 PO No. 020 /R I / I I I / 0 9 , Invo i c e
Penjua l a n sebesa r Rp 156 .425 . 500
008 /PT I /D / I I / 0 9 ,
Invo i c e No. 009 /PT I /D /U / 09 ,
tangga l
30
Penjua l a n
sebesa r
Rp 31.870 . 460
No.
003 /PT I /D / I I I / 0 9 ,
No.207 Hal .
4 da r i
30 Hal .
Pu t .
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
4 ha l Put . K/PHI / 2 0 0 6 .
10
2009
No.
kuasa
2009 , berupa :
tangga l 12 Februa r i 2009 PO No. 017 /R I / I I I / 0 9 , tangga l Februa r i
ah
l ima
de l apan
(ku t i p a n ) :
ng
No.
Invo i c e
m
dua j u t a
si
PO
Februa r i
ka
pu luh
Rp
es
. 1.
M
d ida l amnya
on
Dokumen
5.
yang
p iu t a ng
In d
No
4.
P- 4)
R
hukum pada tangga l
3.
daf t a r
No.
Rp 932 .829 . 579 , 00
berdasa r kan dokumen
ah
t iga
r ibu
Indus t r y
2.
ra t u s
sembi l a n
sebesa r
perka r a
In
ka
m
sembi l a n
(Buk t i
d imana
keabsahan tag i h an Pembantah sebesa r
(semb i l a n
pu luh
da lam
pen je l a s an
2009
P- 3)
lik
ra t u s
kura t o r
ep ub l
ah
932 .829 . 579 , 0 0
se l a ku
ik
20/2009
Terban t ah
Kred i t u r
sa l ah sa tu kred i t u r
yang d iaku i ; Bahwa
kura t o r
do
yang
ah
se l a ku
ne
o leh
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 4
tangga l 1 Apr i l 2009 PO No. 025 /R I / I I I / 0 9 , No.
tangga l
2 Apr i l
Invo i c e
No.
tangga l
8 Apr i l
2009 No.
A
o leh
d iaku i
merupakan
Pemohon
yang
ne
yang
pembayarannya
d ia j u k an
PT.
Panda Pai l i t
Trad i ng da l am
perka r a
proses
pembukt i a n o leh
da lam proses
Maje l i s
Panda
Indones i a ,
berpendapa t bahwa tag i h an te r s ebu t
20
be lum
Trad i ng yang
Leb i h j auh mengena i tag i h an yang
Kura t o r No.
barang - barang
berdasa r kan dokumen k l a r i f i k a s i
Pai l i t .
PT.
atas
Pai l i t ;
tag i h an
o leh Debi t u r
d ia j u k an
i n vo i c e
be l i
Hak im
perka r a
yang
Pai l i t perka r a
te r s ebu t .
j uga
No.
sudah d iu j i
pemer i k saan
ep
ah
te l a h
j ua l
dokumen berupa i n vo i c e
do
gu
perbua t an
da lam
atas
si
R
2009
ng
16 Apr i l
mewaki l i
Indones i a
sebesa r
Penjua l a n sebesa r Rp 20.206 . 494
007 /PT I /D / I V / 0 9 ,
d i l a k u kan o leh Debi t o r
20 , da lam
Pai l i t
Keabsahan
da lam
gu
pa i l i t
da lam pengurusan
No.207 Hal .
No.
5 da r i
20/2009
30 Hal .
yang
Pu t .
pemberesan
har t a
d i kua t k an
o leh
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
5 ha l Put . K/PHI / 2 0 0 6 .
perka ra
dan
on
Bahwa te r n ya t a
es
d ibuk t i k a n l ag i ” ;
In d
t i d a k per l u
R
tag i h an yang d ia j u k an o leh PT. Panda Trad i ng Indones i a sudah
ng
m
tangga l
PT. Panda Trad i ng Indones i a ,
Bahwa
Penjua l a n
2009
No.
d i sebu t k an
d ibua t
14
006 /PT I /D / I V / 0 9 ,
16 Apr i l
tangga l
ka
tangga l
Rp 32.573 . 310
Invo i c e
te r s ebu t
sebesa r
In
m
2009
PO No. 033 /R I / I I I / 0 9 ,
yang
1 Penjua l a n
004 /PT I /D / I V / 0 9 ,
032 /R I / I I I / 0 9 ,
tangga l
Menuru t
Rp 900 .581
ik
No.
PO No.
9.
tangga l
sebesa r
Rp 107 .598 . 968
Invo i c e
Invo i c e
ka
005 /PT I /D / I I I / 0 9 ,
2009
Apr i l
ah
Penjua l a n
ub
8.
sebesa r
ep ub l
ah
Apr i l
Penjua l a n
Rp 144 .092 . 960
2009
tangga l 15 Apr i l 2009 PO No. 027 /R I / I I I / 0 9 ,
7.
30
002 /PT I /D / I I I / 0 9 ,
A gu ng
Invo i c e
tangga l
lik
6.
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Mare t 2009
ah
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 5
Telah
d ia j u k an
Terban t ah I I / A n d r e a s ,
Turu t
A gu ng
Mandomo sebaga i
Renvo i
Prosedu r
Terban t ah I I I / CV .
para
Kred i t o r
La i n
September 2009 ; Maje l i s
Hakim
prosedu r
te r sebu t
te l a h
Desember
dan
mengad i l i
(Pu t usan
te r buk t i
Hak im yang
prosedu r
te r sebu t
prosedu r
perka ra
ah
te r hadap
tag i h an
Rasi co Indus t r y , 2) .
memer i k sa
tag i h an
Panda
Indus t r y .
perka r a
renvo i
hukum putusan
renvo i
member i kan
te r hadap
sebaga i ber i k u t PT.
Ras i co
dan mengad i l i
20 /2009
Pembantah
Terhadap
keabsahan
I / PT .
da lam per t imbangan
ng
“Ad
semak in
mengena i
Terban t ah
No.
prosedu r
No. 20 /2009 ,
ep ub l
m
ka
Maje l i s
Turu t
Nomor :
ik
je l a s
perka ra
R
ah
prosedu r
te r hadap
Turu t
per t imbangan
Terban tah
I /PT .
(ku t i p a n ) :
Trad i ng
Indones i a
sebesa r
932 .829 . 579 ;
d i sampa i kan
Kura t o r
mela l u i
sura t
A
(buk t i
tag i h an
as l i
kred i t u r
berdasa r kan
tag i h an
yang
kuasa hukum pada tangga l
16 Ju l i
2009
K- 17) bahwa atas tag i h an yang d ia j u k an PT.
o leh Debi t o r
Pai l i t
berdasa r kan k la r i f i k a s i
(Buk t i
K- 7) ;
o leh PT. Panda Trad i ng Indus t r y
(baca
Indones i a / Pemban tah )
PT.
Panda
Pemohon
Pai l i t
da lam
20 /Pa i l i t / 2 0 0 9 / PN .N i a ga . J k t . P s t te r s ebu t
Panda
Trad i ng
keabsahan Indus t r y
Indones i a / Pemban tah ) d iaku i
sebaga i
gu
Indus t r y .
t i dak
yang d ia j u k an
:
PT
per l u
Panda
Hak im
o leh
PT.
Trad i ng
d ibuk t i k a n
l ag i
maka dengan demik i a n PT. Panda Trad i ng Indones i a
R
K- I )
sudah
(baca
Maje l i s
kred i t u r
tag i h an
te r hadap
PT.
ng
(buk t i
tag i h an
perka r a
No.207 Hal .
6 da r i
30 Hal .
Pu t .
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
6 ha l Put . K/PHI / 2 0 0 6 .
Ras i co
on
perka r a
o leh
merupakan
In d
No.
Trad i n g
ub
:
lik
Selan j u t n y a tag i h an te r s ebu t
ep
ah m ka
te l a h
dokumen
Panda Trad i ng Indones i a te l a h d iaku i yang d ibua t
te r s ebu t
do
o leh
gu
d i t e r i ma
bahwa
Rp
In
Menimbang ,
9
renvo i
renvo i
P- 5) ;
Dalam putusan renvo i Pembantah
dan
tangga l
putusan
perka r a
semak in
pada
perka ra
dengan
20/Pa i l i t / 2 0 0 9 / PN .N i aga . J k t . P s t .
dan
Berd i k a r i
menja t u hkan pu tusannya pada tangga l
2009
No. 20 /2009 ) (Buk t i
Turu t
es
30
memer i k sa
o leh
si
I,
ne
Terban t ah
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Jacob
ah
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 6
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia “bahwa walaupun putusan perka r a Mahkamah Agung Repub l i k
A gu ng
564 K/Pd t .Sus / 2 009 k i r a n ya
kred i t u r
seca ra
hukum
membata l kan
pu tusan
dua perka r a
kepa i l i t a n
7 Ju l i
Neger i
sa l ah
ng
d imana
Terban t ah )
Rasi co
Terban tah
I /PT .
pa i l i t
berdasa r kan
Nomor :
da lam
di t un j u k
02/Pembata l a n
amar
pu tusan
se te l a h
Perdamaian / 2 010 /
Tim
Kura t o r
anggo ta
dar i
ada lah
Michae l
Markus Pohan ,
adanya
putusan
Tim Kura t o r
pernya t aan
Nomor :
Jk t . P s t ,
02/Pembata l a n ber i t i k a d
d iaku i
berdasa r kan
dengan
Ras i co Indus t r y ,
t imbu l
Nomor :
Jk t . P s t ,
ng
gu
I / PT .
pembata l a n
putusan
2010 /PN.N i aga .
No.207 Hal .
7 da r i
ha l
proses
Ras i co
Pembantah mana yang
penye l e sa i a n
Indus r t y
yang
per j a n j i a n
perdama ian
02/Pembata l a n
Perdama iman/
Pembantah t i d a k pernah mener ima
30 Hal .
Pu t .
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
7 ha l Put . K/PHI / 2 0 0 6 .
pe l aksanaan
Terban t ah
atas
berdasa r kan
dengan
R
Turu t
ep
berdasa r kan fak t a - fak t a : pa i l i t
tag i h an - tag i h an
perka ra
on
Terban tah I /PT .
a. Bahwa te r k a i t
putusan
ub
kepada Turu t
te r k a i t
Pembantah
In d
yang
dan
SH,
pa i l i t
Pembantah te l a h
Kepa i l i t a n 20 /2009 ,
(pa ra
seorang
putusan
Kred i t o r
PN
do
gu
A ah
Turu t
I / PT .
sehubungan dengan hak Pembantah atas s ta t u s
sebaga i
ah
yang sama yang
yang sama berdasa r kan pu tusan perka ra
Perdamian / 2010 /PN .N i aga .
m
2010 ,
d imana
te r s ebu t
berdasa r kan
M
adanya
No. 20/2009 ;
Bahwa
No.
d i ka r enakan
Terban t ah
Niaga
te r s ebu t
yang merupakan Kura t o r
ba i k
da lam
02/Pembata l a n
R
ah
Nomor :
Kepa i l i t a n
ataupun
MARI
perka r a
d inya t a kan
Perdamaian / 2010 /PN . J k t . P s t ,
(pa ra
Ras i co
hukum
20 /2009
tu r u t
kembal i
Pengad i l a n
Terban t ah )
I / PT
lik
ka
Indus t r y
Niaga
sta t u s
perubahan
ep ub l
m
Bahwa pada tangga l
PN.N iaga . J k t . P s t ,
ka
No.
da lam pokok
dengan
Indus r t y ;
putusan
menga lami
bahwa
dan t i d a k membata l k an adanya hubungan hukum
Pembantah
Rasi co
Terban t ah
P- 6)
In
anta ra
tegas
per t imbangan
perka ra
2010 (Buk t i
si
sedang ber j a l a n ,
Turu t
t i dak
d i ka r enakan
seca ra
pu tusan No.
es
penghapusan
ah
sampa ikan
sebaga i
Indus t r y
12 Februa r i
o leh
ne
Pembantah
Indones i a (MARI ) mela l u i
te r t a n gga l
kami
No. 20/2009 d iba t a l k a n
ik
per l u
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
undangan apapun
dar i
berdasa r kan
kuasa Pembantah Agustus
para
2010 ,
ha l
PT. Panda Trad i ng
hak
Turu t
Terban tah
d iaku i
seca ra sah o leh Pengad i l a n Neger i
pembantah
Indus t r y
Resi co
kred i t u r
tangga l
dar i
Terban t ah
d idapa t kan
send i r i
d ibe r i k a n
arahan
Ras i co
mela i n kan
dar i
dar i
Pengad i l a n
te l a h
2010 mengena i
kred i t u r
26 Agustus 2010) (Buk t i
P-
j uga
da lam rapa t
akan te t a p i
sebaga i
d iwak i l i
Kred i t o r
sta t u s dar i
sudah
merupakan
Terban t ah yang mengetahu i Terban tah I /PT . Pembantah
untuk
sua tu
su ra t
I /PT .
hukum
30 Hal .
d iaku i Rasi co
bag i
undangan
menghad i r i
ng
gu
8 da r i
t idak
para
Kred i t u r
dan a lama t j e l a s
sebaga imana te l a h
Pu t .
dar i
te r t u l i s
rangka i a n
proses seca ra
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
No.207 Hal .
2 September
pembantah sebaga i
para Terban t ah te r s ebu t
8 ha l Put . K/PHI / 2 0 0 6 .
Terban t ah
Ras i co Indus t r y
mengi r imkan
tangga l
kewaj i b a n
s ta t u s
R
un tuk
kuasanya
Pembantah te t a p
ep
Bahwa
Kerd i t u r
Turu t
Indus t r y ;
o leh
on
2010 ,
had i r
26
In d
kembal i
yang
25
(K red i t o r
lik
Pembantah
te r t a n gga l
permohonan per l awanan (su ra t
para
te r t a n gga l
sura t
8) ;
e. Bahwa
petun j u k
In
gu
2010
dan /a t a u
o leh Hakim Pengawas dan /a t a u menga jukan
kepa i l i t a n
da l am
ne
ng
berdasa r kan
PT. Rasi co Indus r t y )
A
para
Agustus
kepada
Niaga ;
Terban t ah I / PT .
ver i f i k a s i
Agustus
ah
Turu t
Terban t ah pada rapa t
Pembantah
te l a h
Niaga ;
yang te l a h
Turu t
yang
o leh kuasanya had i r
R
yang
d. Bahwa Pembantah
m
Indus r t y
kred i t u r
25 Agustus 2010 , bukan karena undangan
pember i t a h uan
i n f o rmas i
P-
do
atau
sebaga i
ub
m
ka
ver i f i k a s i
(Buk t i
te l a h d i sampa i kan seca ra
mengena i
rapa t
13
Tim Kura t o r
Kred i t u r
tegas
I / PT .
se l a ku
te r t a n gga l
ik
adanya
untuk
atas pengaba i an hak
sebaga i
te r s ebu t
kami
kepada
ep ub l
ah
d imana pada sura t
Neger i
ka
sura t
(da l am Pai l i t )
c. Bahwa Pembantah yang d iwak i l i
ah
atas
per i n ga t a n
Indones i a
da l am
khususnya
di
mengi r imkan
mengena i
resmi
kred i t u r ;
te r s ebu t
te l a h
PT. Ras i co Indus t r y 7) ,
Terban t ah ,
rapa t - rapa t ver i f i k a s i
A gu ng b. Bahwa
pember i t a h uan
si
ben tuk
dan /a t a u
es
sura t
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
menghad i r i
ah
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 8
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
2004
Utang
114 Undang- Undang Nomor
Kepa i l i t a n
(Undang- Undang
A gu ng
Pembayaran
ten t ang
pasa l
dan
Penundaan
Kepa i l i t a n )
(ku t i p a n ) : “Ku ra t o r
pa l i n g
sebaga imana
l amba t
d imaksud
pene tapan
te r s ebu t
d i ke t a hu i
dengan
da lam 2 (dua )
5
( l i ma )
har i
da lam pasa l kepada
su ra t
sura t
113
semua
dan
waj i b
Kred i t o r
menghad i r i ke ten t uan
sebaga imana
pasa l
(ku t i p a n ) :
ten t a ng adanya da f t a r
menghad i r i
gu Bahwa
para
A
mengh i l a n gkan , se l a ku
Indus t r y .
m
i)
ka
yang dengan
te l a h
Terban t ah
pangg i l a n
dengan
d i se r ahkan
te l a h
menyebu tkan o leh
ber i t i k a d
untuk
Debi t o r
buruk
mengelua r kan
untuk
Pembantah
Turu t
Terban t ah
I / PT .
Ras i co
Hal mana yang berdasa r kan pada fak t a - fak t a :
Bahwa, walaupun kewa j i b an
bag i
seca ra
je l as
berdasa r kan
pasa l
120
Terban t ah Pembantah 20/2009 , Kred i t u r
dan
d ia t u r
Undang- Undang di
atas ,
t idak te l a h
d imana
yang
je l a s
I
pangg i l a n
Terban t ah
je l a s
da lam
bahwa
tu r u t
jo
te l a h para
te r hadap merupakan
perka ra
Pembantah
Terban t ah
te l a h 114
ada lah
fak t a n ya
di t un j uk
yang sah dar i
pasa l
Kepa i l i t a n
namun
sedangkan yang
para Terban t ah
melakukan
R
Kura t o r
ah
j ika
d i se r t a i
p iu t a ng
yang sah dar i
d iu r a i k a n
M
Kepa i l i t a n
member i t a h ukan
menghapuskan dan /a t a u
kred i t u r
d ia t u r
I / PT .
No.
ada l ah Rasi co
9 da r i
30 Hal .
Pu t .
on
No.207 Hal .
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
9 ha l Put . K/PHI / 2 0 0 6 .
In d
gu
ng
Indus t r y ;
es
Pai l i t ” ;
para
sebaga imana d imaksud da l am pasa l
pencocokan
perdamaian
je l as
lik
rencana
rapa t
pangg i l a n
Kewaj i b an
seca ra
waj i b
yang d i kena l ,
ng
119 kepada Kred i t o r
te l a h
ten t a ng
d i se r t a i
Undang- Undang
“Ku ra t o r
sura t
p iu t a ng .
ep
sura t
ah
120
R
ah
berbuny i
pencocokan
hukum bag i
ub
da lam
te r s ebu t
sed i k i t
In
Terban t ah
a lama tnya
pa l i n g
dengan
kepada Pembantah ,
rapa t
yang
kewa j i b an
ep ub l
ka
untuk
member i t a h ukan
p iu t a ng
member i t a h ukan
ik
ah m
adanya daf t a r
untuk
pene tapan
sebaga imana d imaksud da lam
Bahwa kemudian j uga sudah menjad i Terban t ah
berbuny i
se te l a h
pasa l 15 aya t (4 ) ;
para
yang
mengumumkannya
kabar har i a n
Kewaj i b an
si
Tahun
da lam ke ten t u an
ne
37
d ia t u r
do
je l a s
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 9
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Bahwa sebaga imana yang te l a h Agus tus
2010
A gu ng
sama seka l i
t i dak
da lam rapa t 2010 , yang
Bukt i
da l i h
mela l u i
sama
P- 8) ,
Kred i t u r
para
Terban t ah
sura t
seka l i
Bahwa Pembantah
pernah
m
Terban t ah
ka
iv)
2010
d i t e r i ma
o leh
ver i f i k a s i
akan te t a p i
memasukkan Pembantah
sa l ah
sa tu
d iaku i
Turu t Terban t ah I / PT .
Bahwa
berdasa r kan
bahwa
sampa i
kred i t u r
da lam
obyek
dengan
daf t a r
para
sebaga i
Kred i t u r
yang
Ras i co Indus t r y ;
ban tahan
je l as
d ida f t a r k a nn ya
te r b uk t i
guga tan
in i ,
Pembantah masih be lum masuk da l am “da f t a r
Kred i t u r
Yang Diaku i ”
Indus t r y ,
R
eks i s t e n s i
sebaga i
Turu t
sa l ah
Terban t ah
sa tu
kred i t u r
Turu t Terban tah I /PT .
Ras i co Indus t r y ;
ng
ah
t i dak
melakukan
da lam rapa t
2 September 2010 ,
te t a p
25 Agustus
ik
tangga l
had i r
had i r
16 Agustus
ep ub l
ah
Kred i t u r
te l a h
untuk
te l a h
te r t a n gga l
t idak
Terban tah
tangga l
Pembantah ;
iii)
para
mengundang Pembantah
ver i f i k a s i
dengan
pangg i l a n
(v i d e
in i
I / PT .
Ras i co
yang sah dar i
Dasar Hukum Gugatan Bantahan : Bahwa guga tan
bantahan
kami
a jukan
atas
Yang Diaku i ,
menga jukan
guga tan
sebaga imana Kepa i l i t a n
m
(1 ) .
te r hadap
maka d imungk i n kan ke
da lam
pasa l
127
dapa t
Daf t a r
bag i n ya
Pengad i l a n .
yang mengatu r sebaga i ber i k u t
perse l i s i h a n
ka
menyetu j u i
ban tahan
d inya t a kan
Dalam ha l t i dak
t i dak
Hal
un tuk in i
Undang- Undang
(ku t i p a n ) :
ada ban tahan sedangkan Hakim Pengawas
ub
Kred i t o r
yang
bahwa apab i l a
lik
Kred i t o r
mendamaikan kedua be lah te r s ebu t
te l a h
p ihak ,
d ia j u k an
ep
ah
A
ada
d ia t u r
do
1. Di da lam Undang- Undang Kepa i l i t a n
ban tahan
In
gu
dan dasa r - dasa r hukum sebaga i ber i k u t :
si
26
d i sampa i kan da lam sura t
ne
ii)
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
ke
seka l i p u n pengad i l a n ,
Hakim Pengawas memer in t a h kan kepada kedua be l ah p ihak pengad i l a n ;
M
(2 ) .
Advoka t
perse l i s i h a n
yang
mewaki l i
para
p ihak
te r s ebu t harus
di
Advoka t
30 Hal .
Pu t .
on
No.207 Hal . 10 da r i
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
10 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
In d
gu
ng
sebaga imana d imaksud da lam pasa l 7;
es
menye lesa i k an
R
ah
untuk
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 10
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (3 ) .
Perka ra
sebaga imana
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
d imaksud
pada
d ipe r i k s a seca ra sede rhana ; Dalam
ha l
A gu ng
(4 ) .
Kred i t u r
yang
p iu t a ngnya
t idak
menghadap
d i t e n t u k an
maka
yang
menar i k yang
kemba l i
melakukan
yang
ban tahan
dan
dan
t idak
Hak im
pada
rapa t
di r i
maka
melepaskan
mengaku i
p iu t a ng
pencocokan melakukan
p ihak
menghadap
yang
p iu t a ng
t i dak
atau
ha l
te l a h
harus
ban tahan ,
menggabungkan
m
te l a h
ep ub l
menga jukan
d ianggap
ik
ah
yang
te l a h
da lam
bersangku t an ;
(5 ) Kred i t o r
yang
da tang
d ianggap
(1 )
pencocokan
s i dang
bersangku t an
bersangku t an
ban tahannya ,
memin ta
pada
permin t a annya
aya t
t i dak
d ipe r bo l e h kan
in t e r vens i
da lam
maka
sebaga imana
Pedoman Tekn i s
Perda t a
d ibe r l a k u kan
gu A
Di
in i
d i j e l a s k an
mela l u i
Perad i l a n
Perda ta
Buku
II
II
Keputusan
tangga l
Buku
j uga
Dan Tekn i s
Khusus ,
KMA/032 /SK / I V / 2 006 Admin i s t r a s i
guga tan
ha l
berdasa r kan
Pember l a kuan
menga jukan
Admin i s t r a s i
ng
Umum Dan
Pembantah
4
Edis i Ketua
Apr i l
Pedoman
Nomor :
2006
Pelaksanaan
48
Pedoman
Tekn i s
ten t a ng Tugas
Perad i l a n
d i j e l a s k an bahwa:
Dan
d ia j u k an
d i t a nda t a ngan i (da l am
seca ra
o leh
ha l
Pengguga t
in i
te r s ebu t
yang
kuasanya
yang
te r t u l i s atau
lik
1. Gugatan
ah
MARI
yang
Pengad i l a n (Pedoman Tekn i s Perad i l a n ) ;
ha laman
sah
2007 ,
si
atas ,
R
ah
ban tahan ,
di
sebaga imana
ne
d i sebu t k an
127 Undang- Undang Kepa i l i t a n
do
2. Atas dasa r pasa l
In
ka
perka r a yang bersangku t an ;
harus
Advoka t )
dan
di tu j u kan
2. Pengguga t
yang
t i dak
ub
m
kepada Ketua Pengad i l a n Neger i ; dapa t
membaca
dan
menul i s
kepada
d ibe r i
dan
gu
nomor
No.207 Hal . 11 da r i
agar
guga tan
120 HIR, pasa l 144 Rbg) ;
30 Hal .
Pengad i l a n
d ida f t a r k a n
Pu t .
Neger i ,
da lam buku
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
11 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
(pasa l
d i sampa i kan
ng
kemudian
d i caca t
memer in t a h kan
Ketua
on
3. Gugatan
Neger i
se l an j u t n y a
In d
ah
te r s ebu t
Neger i ,
es
Pengad i l a n
Pengad i l a n
M
ep
Ketua
R
ka
dapa t menga jukan guga tannya seca ra l i s a n d i hadapan
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 11
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Regis t e r
se te l a h
perka r a ,
yang
3.
Leb i h
l an j u t ,
te r k a i t
in i ,
merupakan
kewa j i b an Hal
da lam pasa l
d i t e n t u k an
dengan
seca ra
untuk memer i k sa ,
membayar
pan j a r
o leh
b iaya
Pengad i l a n
121 HIR, pasa l 145 Rbg) ;
ban tahan
d ia j u k an .
besa rnya
(pasa l
A gu ng
Neger i
Pengguga t
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
normat i f ,
bag i
pengad i l a n
mengad i l i in i
dasa r
guga tan
sebenarnya
ada lah
untuk
t i dak
menolak
dan memutus sua tu perka ra yang
sebaga imana
10 aya t (1 )
penga j uan
seca ra
tegas
d inya t a kan
Undang- Undang Nomor 48 Tahun 2009
10.
1) Pengad i l a n
d i l a r a ng
m
dan memutus bahwa
ka
ik
“Pasa l
menolak untuk
memer i k sa ,
ep ub l
ah
ten t a ng Kekuasaan Kehak iman yang menyatakan :
sua tu
perka ra
hukum t i d a k
ada
yang
atau
d ia j u k an
kurang
mengad i l i
dengan da l i h
je l as ,
mela i n kan
waj i b un tuk memer i k sa dan mengad i l i n y a ;
perdama ian ;
dasa r - dasar
ng
Berdasa r kan atas ,
penye l e sa i a n
ada l ah
cukup
pada
perka ra
sebaga imana
a lasan
aya t
un tuk
(1 )
perda t a
kami
mener ima
t idak seca ra
ura i k an
dan
do
gu
A
Pembantah
menga lami
ke rug i a n
mate r i i l
yang
In
C. 1. Kerug i a n Mate r i i l : Bahwa
di
mengad i l i
guga tan ban tahan sebaga imana yang kami a jukan i n i : C. Kerug i an Pembantah ;
si
usaha
d imaksud
R
ah
menutup
sebaga imana
ne
2) Keten t uan
para
d i sebabkan o leh t i n d a kan pengurusan dan pemberesan har t a Turu t
Terban t ah sebaga i
Terban t ah
yang
I
yang
menyebabkan
kred i t u r
Turu t
d i l a k u kan
Pembantah
o leh
t idak
d iaku i
lik
ah
pa i l i t
Terban t ah
I
berdasa r kan
obyek
kepa i l i t a n
memi l i k i
sebesa r
t iga
pu luh
dua j u t a
r i bu
l ima
ng
ra t u s
tag i h an
Rp 932 .829 . 579 , 00
R
Terban t ah I
de lapan ra t u s
I
sebesa r
Rp
tu j u h
No.207 Hal . 12 da r i
pu luh
30 Hal .
te r hadap
Turu t
(semb i l a n
ra t u s
dua pu luh sembi l a n
sembi l a n
Pu t .
rup i a h )
yang
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
12 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
Terban t ah
mengiku t i
(dua ra t u s j u t a rup i a h ) ;
Pembantah
gu
M
ah
2. Bahwa
Turu t
da l am
es
200 .000 . 000 , -
Pembantah
on
ka
proses
Pengacara
In d
( Fee)
ub
1. Biaya
ep
m
ban tahan dengan per i n c i a n sebaga i ber i k u t :
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 12
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia keabsahan
t i dak
per l u
d ibuk t i k a n
A gu ng
P- 5) ; Atas
te r h adap
l ag i
ber l a r u t - l a r u t n y a
da lam
membayar
tag i h an
Pembantah
(v i d e
Bukt i
ke l a l a i a n
tag i h an
P- 4 dan Bukt i
Turu t
Pembantah
Terban t ah
te r sebu t
t i n da kan pengu rusan dan pemberesan har t a I
mengenakan d ih i t u n g
o leh
para
bunga
se j a k
Terban t ah ,
sebesa r
6% (enam
pernya t aan
pa i l i t
ah
berdasa r kan putusan perka r a Jun i
2009
dengan
Sejak
24 Jun i
maka
perh i t u n gan
Pembantah
(enam
932.829 . 579 , 0 0
sembi l a n
ju ta
November
dua
(tu juh
Rp
2010 :
bunga
tag i h an
dua
be las )
d i ka l i k a n
79.290 . 514 , -
ra t u s
24
17 bu lan ,
per
kemud ian
I
sebaga i
atas
be las
persen )
=
Terban t ah
perh i t u n gan
pengenaan
R
ah
Rp
6%
sampa i
17 /12
se tahun
No. 20/2009 te r t a n gga l
per i n c i a n
2009
ada l ah
d i ka l i k a n
Turu t
Turu t
Pembantah
persen )
ep ub l
ka
m
ber i k u t :
maka
I
ak i ba t
pa i l i t
ik
Terban t ah
te r s ebu t
(tu juh l ima
pu luh
sembi l a n
pu luh
ra t u s
mate r i a l
yang d ia l am i
o leh
pengurusan
dan
si
mana
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
sebesa r
pu l uh
sembi l a n
Turu t
Terban t ah
Rp 279 .290 . 514 , -
dua
ra t u s
Kerug i an Immate r i i l .
ak i ba t
immate r i i l
pengurusan
dan
o leh para
(dua ra t u s
sembi l a n
ra t u s empat be l as rup i a h ) ;
Bahwa kerug i a n
I
pu luh
yang
d ia l am i
o leh
lik
A
ada l ah
t i n d akan
pemberesan
o leh
para
Terban tah
te r s i t a n y a
waktu
Pembantah untuk
har t a
ada l ah
ub
Terban t ah
Pembantah
pa i l i t
Turu t
berupa
te l a h
menangan i ,
memik i r k a n ,
Terban t ah
yang
Terban t ah
I
o leh
para
apab i l a
para
Terban t ah
dengan
ba i k
kewa j i b annya
I
maka t i d a k
No.207 Hal . 13 da r i
se l a ku
akan
t im
menyebabkan
30 Hal .
Pu t .
ku ra t o r kond i s i
Turu t t idak
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
13 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
dan
Turu t
ng
Terban t ah
pengurusan
pa i l i t
gu
M
melaksanakan
t i n d a kan
on
har t a
adanya
yang
In d
ah
pemberesan
ep
te r k a i t
R
ka
dan melaksanakan t i n d a kan - t i n d akan yang d ipe r l u k an , seharusnya
l ima
es
Terban t ah
gu
pa i l i t
C.2 .
m
ak i ba t
pemberesan har t a tu j u h
ah
sebaga i
ne
Pembantah
kerug i a n
do
Dengan demik i a n ,
In
ng
empat be las rup i a h ) ;
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 13
d iaku i n y a
Pembantah
se l a ku
kred i t u r
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Turu t
Terban t ah
I
berdasa r kan obyek ban tahan ,
seh i ngga waktu yang berha rga
te r s ebu t
o leh
A gu ng
dapa t
d igunakan
para
Pengguga t
untuk
menja l a n kan keg i a t a n usaha sebaga imana mest i n ya ; Kerug i an immate r i i l di
atas
apab i l a
dapa t
yang d iu r a i k a n pada angka 1 te r s ebu t d ipe r h i t u n g kan
da lam
d ipe r k i r a k a n
Rp 10.000 . 000 . 000 , -
(sepu l u h mi l ya r
Ketua
ha l
Pengad i l a n
te r s ebu t ,
Neger i
Pembantah
Jaka r t a
Pusat
m
1. Mengabu l kan
ka
memohon
untuk
ep ub l
putusan sebaga i ber i k u t : Dalam Prov i s i :
mate r i i l
rup i a h ) ;
ik
ah
Berdasa r kan
ben tuk
sebesa r
D. Tuntu t a n Pembantah :
permohonan
prov i s i
kepada
member i kan
yang
d ia j u k an
o leh Pembantah /PT . Panda Trad i ng Indones i a ;
se l an j u t n y a
ng
dan pemberesan har t a (da l am
pa i l i t ) ,
pa i l i t
te rmasuk
menge lua r kan uang dan /a t a u sampai
ah
A
yang d iaku i
da lam
Rasi co
m
kepada
pembag ian
gewi j s de )
kred i t o r
yang
Terban t ah I / PT .
van gewi j s de )
yang
Terban t ah
pa i l i t )
I / PT .
Kura t o r
PT.
untuk
t i dak
pembayaran
kepada
Terban t ah
I / PT .
Rasi co
pa i l i t ) ,
sampai
dengan
adanya
berkekua t an
R
van
yang
yang
Turu t
ep
ka
(da l am
putusan
pu tusan
Terban t ah / T im dan /a t a u
har t a
kred i t o r
Turu t
(da l am
kred i t o r - kred i t o r Indus t r y
pembayaran dar i
(da l am pa i l i t ) ;
Indus t r y
melakukan
dan /a t a u
da f t a r
Kepa i l i t a n
3. Memer in t a h kan
mengambi l
( i n k r a ch t
dengan
Rasi co Indus t r y
Indus t r y
adanya
hukum te t a p
berka i t a n
da lam pengurusan
lik
berkekua t an
dengan
t i dak
PT. Rasi co
ub
gu
pa i l i t ,
untuk
hukum te t a p
yang
berka i t a n
d iaku i
da lam
( i n k r a ch t
dengan Kepa i l i t a n
Rasi co Indus t r y
daf t a r Turu t
(da l am pa i l i t ) ;
Pu t .
on
30 Hal .
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
No.207 Hal . 14 da r i
In d
gu
ng
Dalam Pokok Perka ra :
14 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
si
proses
pa i l i t )
PT.
es
(da l am
Kura t o r
ne
menja l a n kan
Terban t ah / T im
do
Indus t r y
R
ah
Rasi co
kepada
In
2. Memer in t a h kan
ah
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 14
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia 1. Mener ima
dan
d ia j u k an
o leh
mengabu l kan
guga tan
pembantah /PT .
A gu ng
Pembantah /PT .
ada lah kred i t u r
3. Menya takan ada lah
Panda
yang sah dar i
Pembantah /PT .
kred i t u r
Turu t
Terban t ah I ;
d iaku i
Terban t ah I ; Terban t ah
te l a h
ah
hukumnya berdasa r kan Undang Nomor
pasa l
37 Tahun
Indones i a
o leh
melangga r
114 j o
2004
Turu t
kewa j i b an
pasa l
120 Undang-
ik
4. Menya takan
Indones i a
Trad i ng
te l a h
yang
Indones i a
Trad i ng
Panda
yang
ban tahan
Panda Trad i n g
untuk se l u r u hnya ; 2. Menya takan
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Dan
ten t ang
Kepa i l i t a n
ep ub l
Penundaan Kewaj i b a n Pembayaran Utang ; Terban t ah
Kred i t u r
Yang
Daf t a r
Pas i co
gu
o leh
pa i l i t )
te l a h
Trad i ng
untuk
(PT . mi l ya r
sembi l a n
rup i a h )
membayar
Trad i ng
kerug i a n
dua ra t u s pu luh Gant i
R
kerug i a n
kepada
Rp 10 .279 . 290 . 5 14
pu luh
l ima
ra t u s
sembi l a n empat
rug i
mate r i i l
dua
be las
(dua
dua
sebesa r
ra t u s
ra t u s
Pu t .
pu luh
sembi l a n
pu luh dan
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
30 Hal .
Rp
tu j u h
l ima ra t u s empat be las rup i a h )
No.207 Hal . 15 da r i
dengan
dar i :
sembi l a n
ng
seca ra
tu j u h
r i bu
ren t eng
maupun
Indones i a )
sebesa r
279 .290 . 514
gu
tanggung
gan t i
sebaga i
In
seca ra
yang
mencan tumkan
Indones i a
send i r i - send i r i
Panda
yang te r d i r i (i)
ah
Terban t ah
seca ra
se l u r u h
(sepu l u h
M
dan
Terban t ah
on
m
j um lah
15 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
Baru Turu t
dan
In d
Pembantah
ka
Terban t ah
Indus t r y
menyetu j u i
(da l am
ep
A ah
para
ba i k
I /PT .
perka r a
Ras i co
mengesahkan , Kred i t u r
Panda
bersama- sama,
ra t u s
PT.
da lam
yang d iaku i ;
7. Menghukum ya i t u
I/
Indus t r y
Pembantah /PT . kred i t u r
Pengawas
Terban t ah
untuk
menandatangan i d i ke l a u r k a n
Terban t ah
es
pa i l i t )
I / PT .
Turu t
da lam
si
Hakim
Turu t
ng
(da l am
Diaku i
ke
(da l am pa i l i t ) ;
R
ah
Kepa i l i t a n
Indones i a
ne
Rasi co Indus t r y 6. Memer in t a h kan
Trad i ng
do
daf t a r
Panda
memasukkan
lik
ka
Pembantah /PT .
un tuk
ub
m
5. Memer in t a h kan
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 15
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (i i )
Gant i
rug i
immate r i i l
10.000 . 0 00 . 0 00 , -
A gu ng
se l u r u h
p ihak
un tuk
tunduk
te r hadap putusan da lam perka r a i n i ;
9. Menetapkan b iaya yang t imbu l
sebesa r
(sepu l u h
rup i a h ) ;
8. menghukum
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
ak i ba t
tu r u t
Terban t ah
I / PT .
Ras i co
pa i l i t ) ;
Apab i l a
Pengad i l a n
berpendapa t
la i n ,
har t a
boede l
Indus t r y
(da l am
ik
ah
Atau
pa tuh
perka ra i n i
akan d ibaya r kan dan d ipe r h i t u n g kan dar i pa i l i t
mi l ya r
dan
dar i
Rp
mohon putusan
sesua i
ep ub l
dengan kead i l a n yang sead i l - ad i l n y a ( ex aequo et bono ) ;
m
Menimbang ,
ka
te r s ebu t
bahwa atas
guga tan
para Terban tah dan Turu t
bantahan
dar i
Pembantah
Terban t ah te l a h mengajukan
tanggapan yang pada pokoknya ada l ah sebaga i ber i k u t : Tanggapan Terban tah I dan Turu t
Mengena i Dasar Gugatan /Ban t ahan :
R
Pembantah /Pengguga t
menda l i l k a n
upaya
da l am
hukum
“guga t an / b an t a hannya ”
yang
d i l a k u kan
sebaga i
“guga t an / b an t a han ” ; Terban t ah
Nomor :
37
Tahun
menye lesa i k a n
perse l i s i h a n
perka r a
yang
In
ten t a ng
Pembayaran
hukum
“Hukum
ten t a ng
apakah hukum
ke ten t uan pasa l
2004
Kepa i l i t a n ) , ada lah :
kepada
“ban t ahan ” atau “pe rmohonan ” ;
Kewaj i b an
aca ra
Acara
te rmasuk
dengan Hukum Acara
yang
yang
pernya t aan
3 Undang-
Kepa i l i t a n
Utang
te r k a i t
ber l a ku
“Ha l - ha l
Perda t a
R
permohonan
Terban tah
ub
ah m
Turu t
Bahwa berdasa r kan pen j e l a s an Penundaan
ka
maupun
ke j e l a s a n
hukum acara yang akan ber l a ku ,
acara “guga t an ” , Undang
ah
member i kan
ep
A
konsekuans i
-
t i dak
lik
p ihak
te r s ebu t
do
Bahwa ha l
gu
-
( “Undang - Undang
d igunakan
proses
la i n ”
da lam
kepa i l i t a n
da l am
yang ber l a k u
pa i l i t
dan
mengad i l i
ada l ah bag i
te rmasuk
sama
perka ra mengena i
30 Hal .
yang
Pu t .
d i l a k u kan
ada lah
on
No.207 Hal . 16 da r i
hukum
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
16 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
upaya
In d
seharusnya
gu
Maka
ng
M
pembatasan j angka waktu penye l e sa i a nnya ” ;
es
Bahwa
ng
-
Tidak Je l a s ( Obscuu r L ibe l s )
si
A. Gugatan /Ban t ahan
ne
ah
I.
Terban t ah I :
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 16
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan
menga jukan
ban tahan ;
permohonan dan bukan
Bahwa da lam “guga t an / b an t a hannya ” ,
A gu ng
-
send i r i
menda l i l k a n
untuk
melakukan
t i dak
pernah
t im Kura t o r
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
kena l
dan /a t a u
i t i kad
ba i k
d ia j u k an ,
ah
dengan
un tuk mendapat pen je l a s an ten t a ng baga imana
atas
dengan
namun
berkonsu l t a s i
ke t i d a k j e l a s a n
Terban t ah
cara
dar i
memutuskan
member i
hukum
un tuk
tanggapan
dan
yang
menyi kap i n ya
atau
pen je l a s an
yang te l a h d i l a k s anakan ;
ep ub l
ten t a ng proses kepa i l i t a n
B. Pokok
m
upaya
ik
Bahwa
yang d i t u n j u k
pemberesan ,
cara - cara mengajukan hak- haknya ;
-
atau
Pengguga t / Pemban tah
dengan Kura to r
pengurusan
dengan
guga tan
“Guga tan /Ban t a han ”
ada lah
-
Bahwa i n t i
dar i
ada lah
ke i ng i n annya
ah
Kred i t o r
dan
“guga t an / b an t a han ” agar
tag i h annya
R
ka
mengena i Penga juan Tag ihan Pengguga t / Pemban tah
dapa t
tu r u t
d i t e r i ma
d ibaya r
sebaga i
dar i
has i l
har t a
mengacu
pa i l i t ,
kepada
gu mengatu r
ha l
maka tun t u t a n
ke ten t u an
kepada ke ten t u an pasa l
ada lah
pasa l
3
pemenuhan te r sebu t
mela i n kan
te r s ebu t
hanya
dapa t
d ia j u k an
“Guga tan /Ban t a hannya ” 127
pada
Undang- Undang
Pengguga t /Pemban tah
mendasar - kan
d i l a k u kan
upaya Bahwa
Undang Kred i t o r
ke ten t u an yang
da lam ke ten t uan
Kepa i l i t a n ,
da lam rapa t
ada lah
yang
gu
d imaksud
pasa l
d i l a k u kan
No.207 Hal . 17 da r i
Undang- Undang
“da l am
127 aya t
ban tahan
yang
ha l
(1 )
30 Hal .
Pu t .
ada
Undang-
d i sampa i kan
bukan ban tahan
Pengguga t / Pemban tah
mela l u i
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
17 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
127
pencocokan p iu t a ng ,
ng
seper t i
pasa l
sebaga i
on
Kepa i l i t a n ;
yang
In d
dar i
hukum
ep
pe laksanaan ban tahan ”
ub
Bahwa da lam “guga t an /Ban t ahannya ” ,
R
m ka
mendasarkan
lik
pasa l
Kepa i l i t a n ;
ah
yang
dengan
In
A ah
C. Pengguga t / Pemban tah ke ten t u an
M
mengacu
27 Undang- Undang Kepa i l i t a n
mendaf t a r k a nnya untuk d i cocokkan ;
-
t i dak
es
dar i
yang d i t u n t u t
ne
hak
mate r i
do
Bahwa j i k a
ng
-
si
pemberesan atas har t a pa i l i t ;
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 17
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Maje l i s -
Hak im yang memer i k sa perka ra ;
Bahwa “ban t ah - membantah ” 127 aya t
(1 )
A gu ng
pasa l
dan para Kred i t o r
yang d imaksud da lam ke ten t u an
ada lah
di
yang te l a h
an ta r a
Kura t o r ,
mendaf t a r k an
kepada Kura t o r ;
-
Bahwa Kred i t o r
yang
te l a h
d ibuk t i k a n
keberadaannya
di
“Da f t a r
Sementa ra
Diaku i ”
ataupun
“Da f t a r
Sementa ra
Diaku i ”
ataupun
“Da f t a r
“Da f t a r
tag i h an
t idak
Piu t a ng yang Sementa ra
dapa t
Piu t ang
yang
Piu t a ng
yang
te r d a f t a r
Diaku i ”
yang
Piu t a ng
ik
Pengguga t / Pemban tah
ep ub l
ah
Bahwa
Debi t o r
tag i h annya
mendaf t a r k a n
Diban t ah ” ;
-
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
ba i k
di
ataupun “Da f t a r
demik i a n
kepada
Kura t o r ,
p ihak
yang
procedu re )
dan un tuk
dapa t atas
ng
Kura t o r ; Bahwa
un tuk
kapas i t a s
itu
gu
itu
t idak
upaya
p iu t a ng
t i dak
penye l e sa i a n
pasa l
127
te r k a i t
In
pengurusan
dengan
Pengad i l a n
proses
sebaga i Kura t o r
tag i h an ,
berdasa r kan /Pembata l a n
te r t a n gga l
7
Ju l i
ada lah : a. Michae l
MI
Pohan
SH, dan
30 Hal .
Pu t .
Haika l ,
on
b. Royand i
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
No.207 Hal . 18 da r i
Nomor :
Jk t . P s t .
ng gu
penda f t a r a n
Niaga
R
Bahwa d i t u n j u k
M
pemberesan ,
d inya t a kan pa i l i t
ep
2010 ;
18 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
dan/a t a u
te l a h melaksanakan ha l - ha l sebaga i ber i k u t :
Perdamaian / 2010 /PN .N i aga .
ka
Yang
In d
m
proses
Bahwa PT. Rasi co Indus t r y putusan
ah
Tag ihan
lik
bahwa mengena i Tim Kura t o r
-
Penda f t a r a n
Undang-
Te lah Dise l engga rakan Oleh Tim Kura t o r . khususnya
-
Proses
ub
A ah
-
Mengena i
o leh
memi l i k i
Undang Kepa i l i t a n ; II .
( renvo i
d ibua t
upaya
ke ten t uan
sebaga i
hukum
yang
menga jukan
berdasa r kan
p iu t a ngnya
te rmasuk
Pengguga t / Pemban tah
untuk
perse l i s i h a n
mendaf t a r k a n
menga jukan
daf t a r
d i s impu l k an
es
-
t idak
R
ah
Pengguga t / Pemban tah
dapa t
si
dengan
ne
Bahwa
ka
-
do
m
Piu t ang yang Diban t ah ” ;
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 18
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Bahwa Tim Kura t o r
SH. ,MH.
da lam rangka melaksanakan tugas
rangka i an
proses
pemberesan har t a pa i l i t Undang
9 Ju l i
tangga l
14
Kepa i l i t a n Sate l i t
m
ka
Pene tapan
2010
te l a h
Kred i t o r
T- 3) .
Tim Kura t o r
mengumumkan
Tim
ba tas
akh i r
R
ng
(Buk t i
Kura t o r
te r s ebu t
yang
da lam
penga j uan
d iumumkan
Kred i t o r
ah
da f t a r ca ta t a n
yang
t r a n spa r an
o leh
Tim
Diaku i
Piu t ang
yang
tag i h annya
ten t ang s i f a t
m
menyed ia kannya
di
sebaga imana d ia t u r
Sementa ra
Tim
Tim
Kura t o r
da lam
(Buk t i
(Buk t i
ba i k
kepada
d ida f t a r k a n ,
Diban t ah
Kura t o r ,
i t i kad
menge lompokannya
Yang
Pajak
25 Agus tus 2010 ;
dengan
te l a h
pada
In
Piu t ang
Ber i t a
tag i h an
daf t a r
T- 4)
T- 5) ,
lik
seca ra
pu la
d i t e n t u k an
masing - masing (Buk t i Kepan i t e r a an
ub
A
tag i h an
T- 2) dan
te l a h
Kura t o r ;
4. Atas
pada
pu tusan
dan Rapat Ver i f i k a s i
mengajukan /menda f t a r k a n
gu
Jk t . P s t . ,
hak im Pengawas te r sebu t
11 Agus tus 2010 ,
beberapa
Pengawas
Per t ama d i se l e n gga r a kan pada tangga l
2010 ,
j adwa l
Undang-
2010 /PN.
dan Pencocokan Piu t ang pada tangga l 3. Atas
(4 )
Hakim
T- 1) ,
pengumuman
2. Dalam Penetapan
tangga l
aya t
Perdama ian /
News (Buk t i
Ju l i
15
d i har i a n Media Indones i a
Negara ;
ah
dan
2010 (Buk t i
Ju l i
mendaf t a r k an
28
pasa l
ep ub l
ah
ke ten t u an
02/Pembata l a n
tangga l
Rapat
sebaga i ber i k u t :
Kepa i l i t a n
Nomor :
dan /a t a u
si
1. Berdasa r kan
pengurusan
te l a h
do
melakukan
ik
A gu ng
wewenangnya berdasa r kan Undang- Undang Kepa i l i t a n ,
dan
ne
-
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
atau
member i T- 6) dan
Pengad i l a n
da lam ke ten t uan pasa l
117 ,
pasa l
5. bahwa
ah
d ibahas
kemudian seca ra
ep
ka
118 dan pasa l 119 Undang- Undang Kepa i l i t a n ; daf t a r - daf t a r
t r a n spa r an
p iu t a ng
pu l a
da lam
te r s ebu t rapa t - rapa t
dengan
ke ten t uan
pasa l
124
Undang- Undang
30 Hal .
Pu t .
on
No.207 Hal . 19 da r i
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
19 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
In d
gu
ng
Kepa i l i t a n ;
es
M
sesua i
R
pencocokan p iu t a ng yang d ip imp i n o leh Hakim Pengawas
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 19
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Hakim
p iu t a ng
pencocokan
Pengawas
-
bahwa
seca ra
d i l a k sanakan dengan
(Buk t i
atas
Tim Kura t o r
ke ten t u an
pasa l
apa
te l a h
74
aya t
te l a h
d i l a po r k an
sesua i
(1 )
Mengaba i kan
proses
penga j uan
mendaf t a r k a n
tag i h an
adanya
yang
kepada
Tim Kura t o r
R
T- 8) ;
Bahwa
un tuk
dapa t
gu
ada l ah
ah
A
Menanggap i dengan
“su ra t
ba i k
o leh
kepada
16 Agustus
mener ima sura t
T- 9) akan haknya untuk tag i h annya
aya t (1 ) Undang- Undang
2
(dua ) p iu t a ng
har i
sebe l um
yang
akan
25 Agustus 2010 ;
pember i t a h uan
R
atas
d ibe r i k a n
te r t a n gga l
pencocokan
d i se l e ngga ra kan pada tangga l Bahwa
133
ep
rapa t
Kura to r
menginga t kan
sura t
dengan
Kura t o r ,
Tim
menga jukan /menda f t a r k a n
sampai
d iadakannya
kewa j i b a n
kepada
te r s ebu t ,
Pengguga t / Pemban tah ) (Buk t i
Kepa i l i t a n
tag i h an )
“Pe r i n g a t a n ” ;
segera
berdasa r kan ke ten t uan pasa l
ka
tag i h an
pada
per i n ga t a n
penda f t a r a n
yang sama Tim Kura t o r
dapa t
Kura t o r
tag i h annya ,
per i n ga t a n ”
i t i kad
masih
ah
su ra t
mendaf t a r k a n member i kan
har i
(d i t e r i ma
d i t e r i ma
Pengguga t / Pemban tah mela l u i dar i
m
(bukan
sampa i
baru pada sura t
116 Agustus 2010) menyampaikan sura t
2010 (pada
M
jus t r u
tangga l
(Buk t i
2010
Tim Kura t o r
13
bukannya j u s t r u
-
o leh
yang
penga j uan
te r t a n gga l
kred i t o r
-
kesempatan
11 Agus tus 2010 ,
ng
ah
-
pembukaan
Agus tus
al i h -
Pengguga t / Pemban tah
d i se l e n gga r a kan
dengan tangga l
Hak
In
ka
mengetahu i
tag i h annya ,
tag i h an ,
ub
m
al i h
ep ub l
Bahwa da lam rangka i a n
Send i r i
ik
Telah
Menag ihnya . -
Undang- Undang
lik
ah
Pengguga t / Pemban tah
Daf t a r
yang
Kepa i l i t a n ;
II I .
proses
menandatanga i
T- 7) ;
kese l u r u han
o leh
menyetu j u i
dengan
Piu t ang yang Diaku i
Undang- Undang
Tim Kura to r ,
dan
rekonmendas i
Pengguga t / Pemban tah
yang te t a p
30 Hal .
Pu t .
on
No.207 Hal . 20 da r i
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
20 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
In d
gu
ng
t i d a k menggunakan haknya untuk mendaf t a r k a n tag i h an ;
es
Kepa i l i t a n ,
ke ten t u an
si
berdasa r kan
d i j a l a n k an o leh
ne
Kura t o r
A gu ng
Tim
proses yang te l a h
do
6. bahwa atas sega l a
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 20
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia -
Bahwa se l a i n
itu
rapa t - rapa t
Pengguga t / Pemban tah
pencocokan
p iu t a ng ,
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
j uga
namun
menghad i r i
te t a p
t idak
perha t i a n
perka r a
dar i
in i ,
menggunakan d i sed i a kan
bahwa
hak
o leh
Undang- Undang
Tim Kura t o r Kepa i l i t a n ,
menun jukkan rangka i a n
m
Tim
proses
Kura t o r
di
-
Bahwa te r dapa t putusan
d ia t u r
da lam
bawah
“ leb i h
Pengguga t / Pemban tah s i kap
t idak
menghormat i
yang d i se l e n gga r a kan
pengawasan
yang
te r ho rma t
dan pene tapan - pene tapan
dar i
Pengad i l a n
bersed i a
mengiku t i
dan d ia t u r
ng
un tuk
p ihak - p ihak
prosedu r
yang
berpendapa t
t i dak
member i k an
te r t e n t u
yang
ke i s t i mewaan t idak
mengahrga i
d i sepaka t i
da lam
rapa t - rapa t
t i dak
masih
ka
Kred i t o r untuk
te r s ebu t
mendaf t a r k a n Hal i n i
te r sebu t
mengetahu i
te l a h
pencocokan
tag i h annya
da lam
guna menun jukkan i t i k a d
seka l i g u s
apakah
d i l a k u kan
te l a h
maka te r hadap
d i l a k u kan
ub
dar i
in i .
l ag i
ep
m
proses kepa i l i t a n
p iu t a ngnya
PKPU sebe l umnya ,
per l u
mereka
mungk in
hak im Pengawas,
lik
da lam proses
sepan j ang
Kura t o r
yang
o leh
do
yang d ip imp i n
In
gu A ah
pencocokan p iu t a ng
cara
bag i
te r hadap
pembayaran
PKPU
Tim
p iu t a ng te l a h
di t un j u k
gu
ng
yang
II
No.207 Hal . 21 da r i
o leh
30 Hal .
sa l ah
sa tu
Pengad i l a n
Pu t .
Tim Kura t o r Niaga
pada
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
21 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
ada lah
on
1. Bahwa Terban t ah
In d
R
Tanggapan Terban tah I I
es
ber l a ng sung dua tahun sebe l umnya ;
M
ah
te l a h
Kred i t o r - Kred i t o r
kepada
jus t r u
Bahwa sebaga imana
p iu t a ngnya
te l a h
ada l ah t i n d a kan yang
prosedu r yang ber l a ku ;
d i cocokan
Niaga
da lam Undang- Undang Kepa i l i t a n ,
Tim Kura t o r
b i j a k sana
ba i k
Ibu
yang menghormat i
untuk i t u
bag i
o leh
la i n
d i t e n t u k an
-
suka ”
kred i t o r - kred i t o r
dengan
ah
sebaga imana
dan
kepa i l i t a n
R
ka
Hakim Pengawas;
te l a h
mela i n kan
buruk
t i dak
yang
t i n da kan
i t i kad
memer i k sa
tag i h an
upaya hukum i n i ;
rangka i a n
yang
Pengguga t / Pemban tah
ep ub l
ah
Bahwa
hak im
mendaf t a r k a n
menge ja r n ya mela l u i
-
Maje l i s
si
Mohon
ne
-
ik
A gu ng
menyampaikan n ia t n ya un tuk mendaf t a r k a n tag i h an ;
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Pengad i l a n
Neger i
Pembata l a n 2. Bahwa Tim
Nomor :
02 /
Perdamaian / 2010 /PN .N i aga . J k t . P s t ,
pada
7 Ju l i
A gu ng
tangga l
2010 (Buk t i
da lam
rangka
Kura t o r
sesua i
Pusat
T2- 1) ;
menja l a n kan
atau
ke ten t u an
ten t ang
Jaka r t a
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
d i sebu t
tugasnya
j uga
se l a ku
Terban t ah
II,
Undang- Undang No. 37 Tahun 2004
Kepa i l i t a n
dan
Penundaan
Kewaj i b an
j angka waktu pa l i n g
tangga l
putusan
dan
Hak im
Negara
m
sura t
Repub l i k
mengena i
ka
Pengawas,
kabar
l amba t
pernya t aan
i kh t i s a r
har i
se te l a h
d i t e r i ma
o leh
Kura t o r
da lam
Ber i t a
pa i l i t
Kura t o r
Indones i a
har i a n
5 ( l i ma )
ik
“Da l am
mengumumkan
dan
pa l i n g
ep ub l
ah
Pembayaran Utang , da lam pasa l 5 aya t (4 ) ;
yang d i t e t a p kan
pu tusan
o leh
pernya t aan
sed i k i t
2
(dua )
Hak im Pengawas,
pa i l i t
yang memuat
nama Hak im Pengawas;
c) .
nama, a lamat dan peke r j a a n Kura t o r ;
d) .
nama,
sementa r a , e) .
dan peke r j a an
apab i l a
tempat
dan
anggo ta
te l a h d i t u n j u k ,
waktu
pan i t i a
Kred i t o r
dan
penye l engga raan
rapa t
ah
pa i l i t )
para kred i t u r n y a
ya i t u
sampai
2010
yang
kami
ya i t u
Media Indones i a
dengan har i
M
Tim
Pusa t ,
Kura t o r ,
had i r ,
gu
ng
Debi t u r
Pusa t ,
Ja l an
mendaf t a r k an
para
30 Hal .
kabar .
Gajah
Kami
kami Tim
per t ama yang
Kred i t u r
Pu t .
mada No.
17,
o leh Hak im Pengawas,
namun da lam rapa t
No.207 Hal . 22 da r i
nas i ona l
Niaga pada Pengad i l a n
yang d ihad i r i
dan
kaba r
Kred i t u r
yang
seha rusnya
te r s ebu t
Debi t u r
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
22 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
sura t
rapa t
ep
Jaka r t a
Jaka r t a
11 Agus tus
dengan apa yang te l a h
Pengad i l a n
R
ah
Neger i
di
sura t
ub
m ka
d i l a k s anakan
(da l am
T2- 2) ;
har i a n
melaksanakan
Indus t r y
News ser t a
Negara RI (Buk t i
3. Bahwa kemudian sesua i
penga j uan
Rabu tangga l
dan Sate l i t
umumkan da lam dua
akh i r
PT. Rasi co
umumkan da lam dua
j uga da lam Ber i t a
Kura t o r
ba tas
do
bag i
mencantumkan
on
A
tag i h an
j uga
In d
kami
In
Ser t a
lik
gu
Kred i t o r ” ;
per t ama
es
a lama t
si
b) .
ne
nama, a lama t dan peke r j a an Debi t u r ;
R
a) .
ng
ah
ha l - ha l sebaga i ber i k u t :
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 22
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Indus t r y
28 Ju l i
4. Bahwa Tim Kura t o r tag i h an
yang
te r c an t um
mas
Sate l i t
News,
sura t
te r c a t a t
Kred i t u r
ah
da lam
j uga
ka
Tim
t im
Kura t o r
Kura to r
R
Pembantah
dengan
waktu
Agus tus
2010 ,
yang
6. Bahwa kemudian pada har i
Media
melaksanakan rapa t Mada
No.
Hak im
17
Pengawas ,
ver i f i k a s i
Tim
kami ,
Rabu,
Rabu, tangga l dan
Indones i a
Jaka r t a
sege ra namun yang ba tas
tangga l
menggunakan
tempa t
Neger i
dan sura t
kami ya i t u
j uga
hak
25 Agustus
waktu
yang
dua har i a n
dan
di
Jaka r t a
ep
ka
pada Pengad i l a n
dar i
d i t e n t u k an
da lam pengumuman i k l a n
ya i t u
II,
mela l u i
har i
ub
media
dengan
T2- 4) ;
lik
sesua i
d i t e n t u k an ,
ah
ya i t u
t i dak
Pembantah
agar
tag i h annya . 2010
m
tag i h an
Ras i co
In
gu ah
A
11
penga j uan
PT.
kepada
te r c an t um da lam pengumuman i k l a n akh i r
tag i h annya
Debi t u r n ya
Kura t o r
tag i h an
batas
te rmasuk
hak
d ibe r i t a h u kan ,
mengajukan
para
Terban t ah
kepada
t im
mela l u i
(Buk t i
atau
sebaga i
sudah
ng
te r c a t a t
dan
te t a p i
menag ih
kami
Indones i a
mengajukan
merupakan
untuk
kewa j i b a n
dua
resmi
kami te r s ebu t
tag i h an / p i u t a n g , Kred i t u r
di
tag i h an
pa i l i t )
yang
kepada
ep ub l
se l a ku
(da l am
5. Bahwa
ah
seca ra
segera
penga j uan
kami
member i t a h u kan
mengaba i kannya sura t
sampa i
Media
pada
seper t i ,
ik lan
Kura t o r
agar
kami
Indus t r y
m
ya i t u
Rapat
T2- 3) ;
akh i r
be lum menga jukan
Pembantah
kepada
pengumuman
Tim
yang
2010 (Buk t i
d i t e t a p kan
media
Hadi r
(da l am pa i l i t )
sebe l um ba tas
te l a h
har i a n
Daf t a r
si
PT. Rasi co
Rabu tangga l
A gu ng
har i
dengan
ne
Kred i t u r
sesua i
do
had i r
ik
t idak
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
mas
Sate l i t
News
Pengad i l a n
Niaga
Pusa t ,
Pusa t ,
yang
Kura to r
dan
Ja l an Gajah
d ihad i r i para
o leh
Kred i t u r ,
gu
No.207 Hal . 23 da r i
Kura t o r ,
30 Hal .
Pu t .
untuk
yang
d iaku i
mereka sebaga i
es
t im
buk t i - buk t i
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
23 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
dengan
on
kepada
ng
a jukan
sesua i
In d
M
Kred i t u r
R
un tuk menentukan berapa sesungguhnya p iu t a ng para
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 23
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
karena
Rasi co
Indus t r y
ver i f i k a s i
pada
di l an j u t k an
pada
A gu ng
maka
PT.
September 2010 . (Buk t i
7. Bahwa
kemudian
mengajukan
sampai
d i t e n t u k an mela l u i
ah
Kura t o r .
m
Indus t r y
kami
Pembantah
(Da l am
se l a ku
ber i t a h u kan
Para
te l a h
Pembantah
se l aku
Kura t o r
Pai l i t ) ,
t im
kami kami
se l a ku
t i dak
yang
namun
t im
2
waktu
karena
t im
j uga
t idak
PT.
Ras i co
Kred i t u r
ep ub l
memasukkan
sudah
pember i t a h uan
Maka
tangga l
kami
batas
te r c a t a t ,
se l e sa i ,
Pembantah
kepada
walaupun
mengaba i kan
Para
Pai l i t ) ,
be lum
kamis ,
T2- 5) ;
dengan
su ra t
itu
har i
karena
tag i h an
Kura t o r ,
har i
(Da l am
ik
Kred i t u r
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
d ianggap
t i dak
ka
menggunakan hak tag i h annya . Tanggapan Turu t Terban t ah I I
dan I I :
A. Gugatan Pembantah Obscuur L ibe l . se l u r u h
te l a h
d iaku i
ha l - ha l
daf t a r
Kred i t u r
yang Diaku i
Terban t ah
Pembantah
te r hadap
Tim
Kura t o r
dengan
reg i s t e r
ban tahan
Pembantah
o leh
kabur
karena
t i dak
d ia t u r
maupun
da lam
No.
Pembantah
da lam
Hukum
guga tan hukum Acara
dengan a lasan sebaga i ber i k u t :
ep
Kepa i l i t a n
d ia j u k an
je l a s /
Perda t a
perka ra
la i n - la i n /
ub
t i dak
PT
yang d i ke l u a r k a n
guga tan
te r s ebu t Acara
da l am Kepa i l i t a n
lik
A ah
tegas
Turu t
(da l am pa i l i t )
02/Pa i l i t
m
seca ra
do
bantahan
gu
guga tan
2010 /PN.N i aga . J k t . P s t ,
Bahwa da l am guga tan bantahan Pembantah No. Ref :
R
d ia j u k an o leh kuasa
hukumnya Andre I smangun ,
Advoka t dan Pengaca ra dar i hadapan
gu
ng
CO ke
Pengad i l a n
No.207 Hal . 24 da r i
30 Hal .
SH.
Kanto r Hukum I smangun & Niaga
Pu t .
pada
Pengad i l a n
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
24 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
11 November 2010
es
Panda /1001 / 2010 tangga l
on
0215 /X I /
In d
ka
o leh
Pembantah
& III ;
o leh
ah
yang
kebenarannya
Rasi co Indus t r y
M
guga tan
2. Bahwa
2.1 .
menolak dengan
In
II
da l i l - da l i l
mengena i
ng
kecua l i
& II I
si
tegas
II
ne
Terban t ah
R
ah
1. Bahwa Turu t
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 24
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Neger i
Jaka r t a
Pusa t ,
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
dengan Regi s t e r
Perka ra
02/ guga tan l a i n - l a i n / 2 0 10 /PN .N i aga . J k t . P s t ,
A gu ng
menggabungkan berbeda
2 (dua )
ya i t u
anta r a
keda l am sura t mate r i
2.2 .
pokok
mate r i
guga tan
Pembantah
Bahwa berdasa r kan po in t dan
penger t i a n
yang
Pembantah
mempunya i
berbeda
ada l ah
te r t u l i s
memuat
yang
perka r a
yang d ibua t
a lasan
dan
m
d ia j u k an dan d i t a nda t a ngan i
ka
kuasanya
yang
sebaga i
ik
sua tu
ep ub l
ah
Gugatan ada l ah
sah
dasa r
seca ra guga tan
o leh Pengguga t
di t u j u kan
sebaga imana yang d ia t u r
pokok
maka anta r a
ber i k u t :
-
bantahan
2.1 d i atas ,
ban tahan
hukum
yang
dengan menyebu tkan
guga tan ban tahan a quo;
guga tan
te l a h
perka ra
dengan
No.
ke
da lam pasa l
atau
Pengad i l a n 142 aya t
(1 )
R.Bg dan 118 aya t (1 ) HIR;
p ihak
d imana
putusan
kepen t i n g an
gu
yang
harus
II I
putusan
pengad i l a n
te r s ebu t
te l a h
merug i kan
III ,
seh i ngga
ada l ah
d ipenuh i
da lam pasa l
Pembantah
maka
Nomor :
sura t
da lam
Kepa i l i t a n perka r a
permohonan
perka r a
pasa l
ah
ka rena
karena da lam Undang- Undang hanya mengena i penya taan
permohonan pa i l i t 3 (1 ) , 14 ,
(1 ) ,
d ia t u r
4 (1 ) ,
8, pasa l
R
pasa l
Pai l i t .
te r s ebu t
pasa l
pasa l 7, pasa l
M
la i n -
je l a s
Undang- Undang
ub
d i kena l
(6 )
ban tahan
Gugatan
t idak
ep
ka
m
t i dak
bantahan ,
guga tan
02 /Pa i l i t .
l a i n / 2 0 10 /PN .N i aga . J k t . P s t ,
fo rm i l
195 aya t
lik
A ah
demik i a n
sya ra t
perka r a
HIR dan pasa l 206 aya t (6 ) RBg; Dengan
da lam perka ra
sebaga i
da l am
sebaga imana yang d ia t u r
2.3 .
atas
sua tu
p ihak
ban tahan p ihak
III
ne
ng
adanya /d i k e l u a r k a nnya
ke
pasa l
9, pasa l
pasa l
15
(1 ) ,
Bahwa
da l am ke ten t u an 5,
pasa l
6 (1 ) ,
10, pasa l
11 (1 ) ,
pasa l
16
(2 ) ,
Pu t .
on
30 Hal .
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
No.207 Hal . 25 da r i
In d
gu
ng
Undang- Undang No. 37 Tahun 2004 ten t a ng Kepa i l i t a n
25 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
si
o leh
per l awanan yang
do
d ia j u k an
sua tu
es
ada lah
In
Sedangkan ban tahan
R
ah
-
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 25
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dan
Penundaan
berdasa r kan
yang d iaku i
Indus t r y
(da l am pa i l i t )
B. Gugatan
PT.
11 November
Panda
Trad i n g
ka
m
(da l am pa i l i t )
o leh Tim
Indones i a
d iwak i l i
guga tan
ban tahan
da lam kepa i l i t a n
Oleh
Di reks i
te r hadap
daf t a r
PT. Rasi co Indus t r y
yang d i ke l u a r k a n o leh Tim Kura t o r ,
Nomor :
02 /Pa i l i t ,
Jk t . P s t ,
yang d ia j u kan
Cacat
ik
yang d iaku i
Rasi co
Gugatan Bantahan Pembantah
2010 Tidak
sura t
PT.
ep ub l
ah
Kred i t u r
da l am
maka
daf t a r
yang d i ke l u a r k a n
Perse roan .
Bahwa d i
atas
da lam Kepa i l i t a n
Hukum Karena Di Dalam Sura t
Utang ,
te r h adap
ada l ah kabur ;
Bantahan
Tangga l
di
Pembantah
Kred i t u r Kura t o r
Pembayaran
ke ten t uan - ke ten t u an
ban tahan
A gu ng
guga tan
Kewaj i b a n
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
guga tan
perka ra
l a i n - l a i n / 2 0 10 /PN .N i aga ,
o leh kuasa hukum Pembantah ada l ah
caca t hukum dengan a lasan sebaga i ber i k u t : guga tan ban tahan pembantah te r t a n gga l
Ja l an
di
sebaga i Pembantah ) ; da l am guga tan
Pengad i l a n
Niaga
Maje l i s
Pengad i l a n
te r n ya t a
guga tan
Neger i
d iwak i l i Trad i n g
Indones i a ,
o leh
gu
ng
Di re ks i
No.207 Hal . 26 da r i
30 Hal .
karena
Pu t .
si
kehadapan
Neger i
Jaka r t a
Pusa t , dar i
t i dak
PT.
da lam
Niaga bahwa
Pembantah ,
Perse roan
yang untuk
Pengad i l a n
Panda
anggaran
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
26 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
quo
Jaka r t a
ban tahan
o leh
a
Hak im
R
pada
perha t i a n
Indones i a
perse roan
Pengad i l a n
ep
3. Mohon
dasar
ban tahan
pada
t i dak
yang berwenang yang
lik
guga tan
Pisangan Baru ,
Pembantah ,
Panda Trad i ng
angga ran
Pusat te r s ebu t ;
ka
ban tahan
ub
sesua i
PT.
Indones i a ,
Pembantah (se l a n j u t n y a
ada / menyebu t kan s iapa Di reks i mewaki l i
yang d i r i k a n
Repub l i k No. 21 ,
d i sebu t
menga jukan
ah
Ar j u na
Timur 13110 se l a ku
sah
M
Negara
j a ka r t a
2. Bahwa d i
te r ba t a s
Trad i ng
ne
bera l ama t
Panda
on
hukum
dapa t
m
perse roan
berdasa r kan
gu A ah
sua tu
PT.
In d
Indones i a ,
bahwa,
Pembantah
do
menyebu t kan
ng
hanya
2010 pada ha laman 1 kuasa
In
11 November
es
R
ah
1. Bahwa sura t
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 26
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia perse roan
dar i
kewenangan dar i
Di re ks i
A gu ng
perse r oan ba i k maka dengan mewaki l i yang
t i dak
da lam
adanya
sura t o leh
Pembantah te r s ebu t dengan
ten t a ng
un tuk
te r s ebu t
ber t i n d a k
keda l am maupun d i
d ia j u kan
sesua i
pembantah
l ua r
Di re ks i
guga tan kuasa
Undang- Undang
No.
Terba t a s
m
ka
Pembantah
guga tan
Tahun
2007
aya t
(1 )
98
je l a s l ah
t i dak
maka
kuasa
bahwa guga tan
mewaki l i
hukum
Advoka t dan Pengaca ra dar i
o leh
Di re ks i
Indones i a
Andre
dengan
I smangun ,
SH,
Kanto r Hukum I smangun &
R
ah
40
pasa l
Perse roan PT. Panda Trad i ng
CO te r sebu t
maka
Perse roan ba i k d i da lam maupun d i
Berdasa r kan ura i a n d i atas ,
demik i a n
Pembantah
ik
mewaki l i
Pengad i l a n ;
dar i
yang
ada lah caca t hukum karena t i d a k
Perse roan
ban tahan
pengad i l a n ,
Perse roan
hukumnya
ep ub l
ah
l ua r
mewaki l i
bantahan
berbuny i : Di re ks i
adanya
t i d a k dapa t mewaki l i
PT. Panda Trad i ng
si
dasa r
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
C. PT. Panda Trad i ng Indoens i a Tidak Mempunya i Kwal i t a s da lam Mengajukan Gugatan bantahan a quo. mempunya i
Panda
Trad i n g
kwal i t a s
Indones i a
(Pembantah )
da lam menga jukan perka r a
(da l am
Michae l
yang MI
Pohan ,
In
PT.
Rasi co
dan
d i t a nda t a ngan i
te r t a n gga l
PT. Ras i co
ub
(da l am pa i l i t )
Atas
Indus t r y
SH & Royand i
Tim Kura t o r
Panda Trad i ng
Pen je l a san
d ibua t
SH. ,MH. Selaku PT.
ka
pa i l i t )
Kred i t u r
Haika l , Indus t r y
25 Agus tus 2010 bahwa
Indones i a
ep
m
o leh
Tag ihan
Sura t
lik
Penga j uan
ah
A
berdasa r kan
t idak
a quo dengan
a lasan :
1. Bahwa
Di
do
PT.
gu
Bahwa
ne
ng
Indones i a da lam menga jukan guga tan ban tahan a quo;
(Pembantah )
bukan
sebaga i Kred i t u r :
gu
ng
Kred i t u r
No.207 Hal . 27 da r i
tangga l
melaksanakan
30 Hal .
28
Pu t .
Ju l i
rapa t - rapa t 2010
sampa i
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
27 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
pada
te l a h
(da l am pa i l i t )
es
Kura t o r
Indus t r y
on
M
maka
PT. Rasi co
R
Tim Kura t o r
se j a k d iumumkan pernya t aan o leh
In d
ah
2. Bahwa te r h i t u n g
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 27
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan
pada
d i l a k sanakan
A gu ng
yang
Kred i t u r
Pengad i l a n Neger i 2.1 .
PT.
rapa t
tangga l
di
t idak
Niaga
pada
Indones i a
menyampaikan
Kura t o r ,
seca ra
sesua i
37
atau
tag i h annya / d i c o c o kan
ke te r angan - ke te r angan
buk t i - buk t i
ah
2010
Trad i ng
mendaf t a r k a n
Tahun
auten t i k
pasa l 2004
Penundaan
maupun
kepada Tim
27 Undang- Undang
ten t a ng
Kepa i l i t a n
Kewaj i b a n
ep ub l
dan
Agustus
Pusa t te r n ya t a :
Panda
(Pembantah )
No.
11
pencocokan
Pengad i l a n
Jaka r t a
d i se r t a i
akh i r
ik
utang
d i l a k s anakannya
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Pembayaran
m
Utang berbuny i :
ka
Selama
ber l a ngsungnya
mempero l eh yang
pemenuhan
di t u j u k kan
kepa i l i t a n
per i k a t a n
te r hadap
tun t u t a n
dar i
Debi t o r
un tuk
har t a
pa i l i t
Pai l i t ,
hanya
Trad i ng
t i dak
fak t a
p iu t a ng
Panda
l ima
ra t u s
rup i a h )
pu luh
dua pu l uh
dua
ju ta
sembi l a n
r ibu
pu l uh
hukum t i d a k
d i cocokkan
o leh
sembi l a n per l u
Tim
l ag i
Kura t o r ,
pasa l
133
aya t
(2 )
Undang-
Undang
Nomor .
37
Tahun
2004
ten t a ng
30 Hal .
Pu t .
Penundaan
Kewaj i b an
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
No.207 Hal . 28 da r i
dan
on
ng
Kepa i l i t a n
gu
Indones i a
sesua i
R
ah
untuk
t i ga
seca ra
maka
Rp 932 .829 . 579 , 0 0
tu j u h
ep
ra t u s
sebaga i
atas ,
Trad i ng
ub
m
de lapan
di
sebesa r ra t u s
t i dak
In d
ah
Berdasa r kan
(semb i l a n
M
tag i h annya
seca ra hukum;
(Pembantah )
maka
tag i h annya / t e l a h
hak
PT.
(Pembantah )
Pembantah
hak
keh i l a n gan
PT.
tag i h annya
hukum
menggunakan
2.3 .
28 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
Indones i a
menga jukan
seca ra
berakh i r
si
Panda
utang
es
pencocokan
ne
waktu
Kred i t u r
ka
dengan ba tas dan tenggang
do
Bahwa sampai
lik
A
gu
ng
2.2 .
In
R
ah
dapa t d ia j u k an dengan mendaf t a r k an untuk d i cocokan ;
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 28
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Pembayaran Utang berbuny i :
“P i u t a n g
yang d ia j u k an
se te l a h
l ewa t
j angka
waktu
A gu ng
yang d i t e n t u k an sebaga imana d imaksud pada aya t (1 ) , t i d a k d i cocokan ” ; 3. Bahwa
sesua i
pen j e l a s an
Undang- Undang Kepa i l i t a n Utang
dan
37
Tahun
Penundaan
berbuny i
yang
3
aya t
2004
Kewaj i b an
d imaksud
an ta r a l a i n :
Pembayaran
dengan
“ha l - ha l
Act i o
-
Per l awanan p ihak ke t i g a te r hadap peny i t a an atau ;
-
Perka ra
d imana
menjad i
sa tu
ik
Pau l i a na ;
Kred i t o r ,
atau
ep ub l
Debi t o r ,
p ihak
da lam
perka ra
(1 )
ten t ang
-
m
ah
la i n ”
No.
pasa l
Pengurus
yang
berka i t a n
ka
dengan har t a pa i l i t ; -
Termasuk
guga tan
menyebabkan
Kura t o r
perse r oan
te r hadap
Di re ks i
d inya t a kan
yang
pa i l i t
karena
mengad i l i
perka ra
Acara
Perda t a
da lam
la i n ”
ada l ah
ber l a ku
pernya t aan pa i l i t
sama
bag i
dengan
perka ra
te rmasuk mengena i
pembatasan j angka
je l as
Ras i co
Indus t r y
menga jukan
bukan
a quo;
Utang
ah
yang
Kred i t u r
d i l a k sanakan
M
rapa t
kred i t u r PT.
gu
ng
Kura t o r
Neger i
R
Pengad i l a n
tangga l
l a i n n ya
akh i r 11
Pusat ,
rapa t - rapa t
2010
Pengad i l a n
Jaka r t a
30 Hal .
Ju l i
rapa t
di
Ras i co
No.207 Hal . 29 da r i
28
sampa i
Pencocokan
Agustus
2010
Niaga
pada
maupun rapa t -
yang
d i l a k s anakan
Indus t r y
(da l am
Pu t .
o leh
pa i l i t )
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
29 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
pada
Kred i t u r
yang dapa t
d i l a k u kan
tangga l
d i l a k s anakannya
Trad i n g
ban tahan
ub
ka
dengan
pada
waktu
ep
m
Kred i t u r
pada
sebaga i
(da l am pa i l i t )
guga tan
5. Selan j u t n y a
Panda
(1 )
on
PT.
(Pemban tah )
PT.
3 aya t
In d
Indones i a
bahwa
pasa l
In
atas ,
pen j e l a s an
lik
gu ah
A
di
Hukum
permohonan
waktu penye l e sa i a nn ya ; 4. Bahwa berdasa r kan
si
ber l a k u
“ha l - ha l
ng
te rmasuk
yang
es
acara
ne
Hukum
do
-
R
ah
ke l a l a i a n n ya atau kesa l a hannya ;
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 29
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia bersama
Pengawas
te r n ya t a
te r hadap
tag i h an PT. Panda Trad i ng Indones i a Rp 932 .829 . 5 79 , 0 0
pu luh dua j u t a l ima
t i dak
te r hadap
kred i t u r
se l u r u h
atau
te r hadap te t a p
tag i h an
Kura t o r
yang d iaku i
kred i t u r
da lam
Nomor :
Perdamaian / 2010 /PN .N i a ga . J k t . P s t ,
Hak im
ep ub l
m
daf t a r
rup i a h )
ban tahan
d ia j u k an
Kepa i l i t a n
Pengad i l a n
t iga
Pengawas
Neger i
Pengad i l a n
Jaka r t a
Pusat ,
pada
sebe l umnya
t idak
pernah
menye lengga ra kan
te r l e b i h
dahu lu untuk mendamaikan te r h adap perse l i s i h a n Debi t u r ,
Kred i t u r
R
anta ra d i t e r i ma
atau
atau
Niaga
t i d a kn ya
maupun
tag i h an (Renvo i
s idang
Kura t o r
para
mengena i
Kred i t u r
Prosedu r ) ,
sesua i
ng
d ia j u k an kepada Kura t o r
melaksanakan
yang pasa l
ne
ah
atau
02/Pembata l a n
ka
yang
d ibua t
te r n ya t a
sembi l a n
menga jukan
Bahwa se te l a h d i sahkan
pu luh
prosedu r ) ;
perka r a
ah
tu j u h
pernah
( r envo i
ra t u s
de lapan ra t u s dua pu luh sembi l a n
ra t u s
per l awanan
(semb i l a n
si
r i bu
(Pembantah )
ik
A gu ng
sebesa r
127 Undang- Undang No. 37 Tahun 2004 ten t a ng Kepa i l i t a n dan Penundaan Kewaj i b a n Pembayaran Utang berbuny i :
memer in t a h kan
kedua
Neger i PT.
Jaka r t a
Panda Tra i d i n g
bahwa te r hadap
Niaga pada Pengad i l a n
Neger i
gu
ng
ya i t u
No.207 Hal . 30 da r i
Niaga
Pengad i l a n
kwal i t a s
dan I I I
untuk
t idak
guga tan
Jaka r t a
untuk
(PT .
mohon berkenan
pada
menyatakan
te r s ebu t
Pusat
panda
sebaga i
mempunya i
te l a h
bahwa
kwa l i t a s
Pengad i l a n mengambi l
pu tusan
30 Hal .
Pu t .
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
30 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
berkenan
Indones i a
R
Menimbang ,
p ihak
d i Pengad i l a n ;
mempunya i
Pengad i l a n
Pusa t
maka hak im
maka Pembantah
Terban t ah I I
Hak im
sebaga i Pembantah ;
putusan
t i dak
seh i ngga
Maje l i s
atas ,
ada
lik
agar
di
Indones i a )
Kred i t u r ,
m
kepada
ub
Trad i n g
ka
ke Pengad i l a n ,
menye lesa i k a n perse l i s i h a n te r s ebu t Bahwa fak t a - fak t a
seka l i p u n
es
d ia j u k an
p ihak
on
pengawas
te l a h
be lah
ep
ah
A
perse l i s i h a n
kedua
In d
mendamaikan
In
dapa t
do
ada ban tahan sedangkan Hakim Pengawas t i d a k
gu
Dalam ha l
ah
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
M
Hak im
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 30
No.
02 /Pa i l i t
Januar i
l a i n - l a i n / 2 0 10 /PN .N i aga . J k t . P s t .
2010 yang amarnya sebaga i ber i k u t
A gu ng -
Menolak
tun t u t a n
prov i s i
:
dar i
Dalam Ekseps i :
Menya takan ekseps i I,
II ,
II I ,
dar i
IV
dan
Terban t ah I dan Turu t VI
t idak
dapa t
se l u r u hnya ;
se l u r uhnya ;
m
2. Menyatakan
ka
d iaku i
Terban t ah
untuk
ik
guga tan / b an t a han sah
Pembantah
dan mengika t
yang te l a h
d ibua t
Daf t a r
o leh
10
untuk
d i t e r i ma
ep ub l
ah
Dalam Pokok Perka ra : 1. Menolak
tangga l
Pembantah
se l u r u hnya ;
-
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Dalam Prov i s i :
untuk
Piu t ang
Tim Kura t o r
yang da lam
perka r a a quo;
R
ah
sebesa r
un tuk
(sa t u
membayar
ju t a
tu j u h
b iaya
ra t u s
perka ra
enam pu luh
si
3. Menghukum Pembantah Rp 1.766 . 000 , -
IV
te r hadapnya
sampai
dengan
o leh
Pemohon
te r n ya t a
dar i
Terban t ah
Turu t
pada tangga l
ak te
permohonan
PN.N iaga . J k t . P s t
Niaga
pada
yang
Niaga te r s ebu t
pada har i
Terban t ah
se te l a h I,
itu
Turu t
kemudian
18 Januar i kasas i
2011
Nomor :
02/Pa i l i t
o leh
Jaka r t a
Pan i t e r a Pusa t ,
yang memuat
Kepan i t e r a an
Pengad i l a n
j uga ;
o leh
para
memor i
No.207 Hal . 31 da r i
di
d ia j u kan
kasas i
30 Hal .
Termohon
Kasas i / p a r a
19 Janua r i
2011 te l a h
kasas i
Pu t .
dar i
Pemohon
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
31 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
di
yang pada tangga l
ten t a ng
gu
d ibe r i t a h u
II
d i t e r i ma
R
Bahwa
dengan memor i itu
II ,
Nomor :
Neger i
Turu t
had i r
VI I I
yang d ibua t
ep
a lasan - a lasan
jo .
Pengad i l a n
permohonan mana d i se r t a i
III
Kasas i / Pemban tah ,
ub
Pengad i l a n
I,
Terban t ah
Terban t ah
5/Kas /Pa i l i t / 2 0 1 1 / PN .N i a ga . J k t . P s t . La in - l a i n / 2 0 10 /
Terban t ah
Pembantah ,
seca ra l i s a n
ng
ka
m
ah
permohonan kasas i sebaga imana
Turu t
tanpa had i r n y a
A
Terban t ah
dengan
2010 ,
es
pers i d angan ,
Janua r i
ne
sampai
10
d iucapkan
on
I
gu
Terban t ah
tangga l
te r s ebu t
do
pada
putusan
In d
ya i t u
bahwa pada saa t
In
Menimbang ,
lik
ng
enam r i b u rup i a h ) ;
ah
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 31
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia t i d a k d ia j u k an j awaban memor i kasas i
Bahwa se te l a h
Turu t
A gu ng
dan I I I / p a r a Januar i
itu
2011
o leh
Terban tah
te l a h
tangga l
Kasas i
I,
25
IV
menga jukan d ibe r i t a h u
kasas i
m
dengan
ka
cara itu
saksama,
Menimbang ,
dar i
19 Janua r i
V
t i dak
kepadanya
te l a h
kasas i
a
quo
kepada
bese r t a
p ihak
l awan
dan
dengan
waktu
maka o leh karena
fo rma l dapa t d i t e r i ma ;
a lasan - a lasan
Pembantah
Pemohon
2011 ;
da lam tenggang
te r s ebu t
dan
yang
da lam memor i
d ia j u k an
kasas i n ya
o leh
te r s ebu t
R
ah
19
Termohon
dar i
da lam undang- undang ,
bahwa
Pemohon Kasas i /
IV
kasas i
d ibe r i t a h u kan
d ia j u k an
permohonan kasas i
I,
mesk ipun
permohonan
te l a h
yang d i t e n t u k an
kasas i
Turu t
ep ub l
ah
Kasas i / Pemban tah pada tangga l
a lasan - a lasannya
memor i
sedangkan
memor i
bahwa
II
yang pada tangga l
Terban t ah
memor i
ten t a ng
Menimbang ,
Termohon Kasas i
ten t a ng
2011 ,
V/Turu t
j awaban
III
;
dan d ia j u kan j awaban memor i kasas i
Januar i
dan
Turu t
II,
d ibe r i t a h u
Pemohon Kasas i / Pemban tah , pada
para
ik
Kasas i / Pemban tah ,
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Fact i
t idak
member i kan
per t imbangan
yang
cukup
( onvo l doende gemot i v ee r d ) .
cukup
A
yang
(Pembantah ) Judex Fact i
putusannya ,
( onvo l doende
Judex
Fac t i
t i d a k member i kan per t imbangan
gemot i v ee r d ) hanya ya i t u
ya i t u
dasa rnya berbeda
permohonan dengan
ya i t u : da lam da f t a r
M
menggant i
kred i t u r
perka ra
kerug i a n
yang d iaku i
ak i ba t
t i dak
(Pembantah ) da lam da f t a r
gu
ng
Kasas i
pokok
guga tan
No.207 Hal . 32 da r i
30 Hal .
d imasukkannya kred i t u r
Pu t .
Kasas i ban tahan
(Pembantah )
dan memin ta
Kura t o r Pemohon
yang d iaku i ;
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
32 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
Pemohon
– Memasukkan Pemohon Kasas i
R
Pokok perka r a
prov i s i
permohonan
on
(Pembantah )
mendasarkan
In d
Pada
-
yang
d imaksud ;
dasa r
SEMA RI No. 4/2001
ub
prov i s i
fak t a - fak t a
soa l
lik
memer i k sa
da lam
Pasa l 180 aya t (1 ) HIR, Pasa l
ep
tanpa
karena
memper t imbangkan
53 RV dan SEMA RI No. 3 Tahun 2000 ser t a
ah
ka
m
ah
hukum permohonan prov i s i
do
Kasas i
da lam guga tan bantahan Pemohon
In
gu
Dalam permohonan prov i s i
es
Judex
ne
ng
Dalam Prov i s i :
si
pada pokoknya i a l a h :
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 32
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia -
Prov i s i
– Menghen t i k a n sementa r a t i n d akan Kura t o r
melakukan
pembag ian
har t a
pa i l i t
PT Rasi co
A gu ng
(Da l am Pai l i t ) ; Sehingga
t i dak
permohonan memahami
bera l a san
prov i s i
proses kepa i l i t a n
Judex
Pemohon
fak t a - fak t a
Fact i
Kasas i
PT Ras i co Indus t r y
menolak
(pemban tah )
apab i l a
(Da l am Pai l i t ) ;
Semarang
Kaidah Hukum:
m
Mahkamah
Agung
No.
151 /1969
Yogyaka r t a
menganggap
kepu tusan Pengad i l a n
ka
638 /S i p / 1 9 69
neger i
Jo
putusan
Pdt /PT
Smg
Jo
No. 49 /1964 Pdt .
ep ub l
putusan Pengad i l a n Neger i -
No.
ik
ah
Agung
Tingg i
Indus t r y
hukum da lam permasa l ahan - permasa l ahan
Mahkamah
Pengad i l a n
un tuk
utnuk
Y u r i s p r u d e n s i: Putusan
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
per l u
un tuk
dan pengad i l a n
menin j a u t i ngg i
yang
kurang cukup d ipe r t i mbangkan ( onvo l doende gemot i v ee r d ) . tahun 1970 , Buku No. 4, ha l .
guga tan
ban tahan
per t imbangan - per t i mbangan atas
Pemohon Kasas i
ng
perka r a
da lam member i k an
(Pembantah )
t i dak
memper t imbangkan fak t a - fak t a seca ra seksama; F a k t a:
Perka ra
te r s ebu t ,
ah
A
tangga l
Kepa i l i t a n
te r h i t u n g 24 Jun i
2009 ,
Turu t
Terban t ah
Termohon Kasas i I ) / PT .
Rasi co Indus t r y
(Da l am Pai l i t )
m
"Pu t usan
di t un j uk
berdasa r kan
No.20 /Pa i l i t /
te r t a n gga l
7 Ju l i
2010
sa l ah
pa i l i t
ep
ka
ah
perka r a
dan t i d a k PT.
I
(Tu ru t
Perka ra
Kepa i l i t a n
2009 /PN.N i aga . J k t . P s t . "
sa tunya
Markus Pohan , SH. (Te rmohon Kasas i merupakan pu la
20/2009
d ipu t u s kan berada
ub
yang
te l a h
lik
da lam keadaan pa i l i t ; 2. Kura t o r
No.
do
Putusan
In
gu
1. Berdasa r kan
si
Judex Fac t i
R
ah
Dalam Pokok Perka ra :
525- 537) ;
ne
Yur i s p r u dens i
la i n
Ras i co
ada l ah
Michae l
I - Terban t ah I )
Kura to r Indus t r y
yang
yang sama da lam (Da l am
Pai l i t )
gu
No.207 Hal . 33 da r i
30 Hal .
Pu t .
I - Terban t ah
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
33 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
SH. (Te rmohon Kasas i
on
Markus Pohan ,
ng
3. Michae l
In d
M
PN. Niaga . Jk t . P s t . " ;
es
R
berdasa r kan "Pu tusan No. 02 /Pembata l a n Perdamaian / 2 010 /
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 33
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia I)
da lam
Perka ra
No.
20 /Pa i l i t / 2 0 0 9 / PN .
Piu t ang
Niaga . J k t . P s t .
Daf t a r
A gu ng
Penje l a san
te r t a n gga l
20
Oktobe r
menje l a s kan
keabsahan
2009
yang
mengena i
tag i h an
Rp 932 ,829 , 579 . de lapan
Pemohon
Kasas i
(semb i l a n
ra t u s
ra t u s
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
te l a h
d ida l amnya
(Pembantah ) t iga
dua
sebesa r
pu luh
dua j u t a
pu luh
sembi l a n r i b u l ima ra t u s tu j u h pu luh sembi l a n rup i a h ) ;
m
dan
pemberesan
20/Pa i l i t / 2 0 0 9 / PN .
Niaga . J k t . P s t . ,
Termohon Kasas i
dan CV. Berd i k a r i
Kasas i saa t
ka
pengurusan
III )
II)
menga jukan
itu
Perka ra
ik
proses
Andreas
ep ub l
ah
4. Dalam
Maje l i s
"Renvo i
Hakim
te l a h
(Tu ru t
(Tu ru t
Proedu r " ;
No.
Termohon
d imana
menge lua r kan
pada
Putusan
Renvo i Prosedu r Nomor 20/ Pai l i t / 2 0 0 9 / PN .N i a ga . J k t . P s t . dengan sa l ah sa tu per t imbangan d i sebu t k an n i l a i
ng
sembi l a n
t i ga
pu luh
r ibu
l ima
Rp
dua j u t a ra t u s
932 ,829 , 579 . -
de lapan ra t u s
tu j u h
pu luh
sembi l a n
rup i a h ) ;
Michae l
Markus
Pohan,
SH.
ada lah Kura t o r
I) da lam perka ra pa i l i t Pai l i t )
berdasa r kan
Putusan
No.
maka
kedudukan
(Pembantah )
sanga t
(Pembantah ) ;
proses
ng
awal
Kasas i
dan
Markus
I - Terban t ah
kedudukan
hukum
penye l e sa i a n
pa i l i t
I)
dar i
dapa t Pemohon
R
Kasas i
gu
Pai l i t )
Michae l
(Te rmohon a lamat
(Da l am
30 Hal .
Pu t .
Rasi co
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
No.207 Hal . 34 da r i
PT.
on
SH.
mengetahu i
ah
Indus t r y
dan
34 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
Kasas i
In d
ka
Ras i co
ub
PT.
d ipas t i k a n
6. Dalam
Pemohon
sebaga i
je l a s ; Pohan ,
hukum
ep
m
Kred i t u r
M
02 /Pembata l a n
Perdamaian / 2010 /PN .N i aga . Jk t . P s t .
I-
PT. Ras i co Indus t r y
lik
ah
A
(Da l am
Kasas i
do
gu
Terban t ah
(Te rmohon
In
5. Karena
dua
si
ra t u s
sebesa r
es
(semb i l a n pu luh
(Pembantah )
ne
Kasas i
R
ah
Pemohon
tag i h an
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 34
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (Da l am
Putusan
Nomor :
02/Pembata l a n
A gu ng
Perdamaian / 2010 /PN .N i aga . Jk t . P s t . ,
Pemohon
Kasas i
(Pembantah )
mener ima
undangan
sura t
dan/a t a u
pember i t a h uan
apapun
Termohon
(pa ra
Terban t ah ) , rapa t -
se l a ku
para
kura t o r
(pa ra
Ras i co
Indus t r y
Kred i t u r
mela l u i
kuasanya
13 Agus tus 2010 ,
mengena i
R
mengi r imkan
ng
Kasas i Pemohon
(Da l am Kasas i
sura t
Per i n ga t a n
Kura t o r
Rasi co Indus t r y
Pai l i t )
PT. Ras i co Indus t r y
te l a h
Tim
Terban t ah )
(Da l am
Pemohon
un tuk
Kepada
PT.
(Da l am Pai l i t )
Panda
Atas Pengaba i an Hak PT.
ne
m
ka
maka
(Pembantah )
ah
Kasas i
hak- hak
(Pembantah ) sebaga i
te r t a n gga l
Termohon
PT.
mengaba i kan Pai l i t )
ik
kred i t u r .
t i n da kan
ben tuk
khususnya
ep ub l
ah
7. Atas
da lam
para
menghad i r i
rapa t ve r i f i k a s i
pernah
resmi
dar i
Kasas i
t i dak
Trad i ng
Indones i a Sebaga i Kred i t u r ; (Pembantah ) d iwak i l i
da lam
Rapat Termohon Kasas i
Indus t r y
tangga l 2010 ,
pada
Terban t ah
d idapa t kan
Rapat
Agustus
M
te l a h d ia j u k an pada tangga l Kasas i
gu
ng
9. Pemohon
I
te l a h
(Pembantah )
No.207 Hal . 35 da r i
PN.
te r t a n gga l
25
member i kan arahan Pemohonan
26 Agustus 2010) ;
30 Hal .
d iwak i l i
Pu t .
o leh
kuasanya
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
35 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
Kred i t u r
dar i
permohonan per l awanan (Su ra t
R
Per l awanan
dar i
ep
ka
ah
menga jukan sura t
mela i n kan
Hak im.
Pengawas dan Termohon Kasas i untuk
atau
send i r i
Ver i f i k a s i 2010
undangan
on
Niaga ,
yang
karena
para
Ras i co
In d
i n f o rmas i
dar i
bukan
I /PT .
lik
Agustus
pember i t a h uan
m
Turu t
In
Kred i t u r
ub
ah
A
Ver i f i k a s i 25
o leh kuasanya had i r
do
gu
8. Pemohon Kasas i
si
berdasa r kan
Pai l i t )
es
Indus t r y
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 35
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
2 September
2010 ,
Kasas i
A gu ng
Pemohon
tangga l
(Pembantah )
te t a p
PT.
t idak
d iaku i
sebaga i
Rasi co
atas
mengaba i kan fak t a
dan
hukum d imaksud d i
t idak
memper t imbangkan
keadaan- keadaan
yang
hak
perda t a
sa l ah
m
sa tu Kred i t u r Pasa I
ka
-
PT. Rasi co Indus t r y
114
Kepa i l i t a n
Undang- Undang
Nomor
pa l i n g
l amba t
5 ( l i ma )
sebaga imana d imaksud da lam Pasa i te r s ebu t
ng
pene tapan d i ke t a hu i
kepada
gu
Tahun
2004
har i
se te l a h
113 waj i b
yang a lama tnya
su ra t
sed i k i t
dan
da lam 2 (dua )
sura t
da lam ku t i p an
d i l a k u kan
keduanya
mela l u i
sura t
Secara j e l a s
dan sura t
Judex Fac t i
kaba r har i a n )
ya i t u
ep
pasa l
yang “d i c i p t a k a n ” .
karena
per t imbangannya
da lam buk t i
(1 )
send i r i
“bahwa
ng
sebaga i
No.207 Hal . 36 da r i
di
UU
Pu t .
ak i ba t
seca ra
je l as
Judex
Fact i
pers i d angan te l a h
Kred i t o r
30 Hal .
te r s ebu t in i
t idak
member i t a h ukan yang
d i ke t a hu i
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
36 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
tegas
Hal
bahwa Tim Kura t o r
Pembantah
gu
kepada
seca ra
R
ka
ah
M
te r p enuh i n ya
keadaan- keadaan
d ipe r o l e h
aya t
sementa ra
t i dak
menya takan
133
"kunc i "
on
Kepa i l i t a n , fak t a n ya
Pasa l
ub
m
hukumnya
harus
;
hanya memakai sa tu pasa l
da lam per t imbangan
bera r t i
In d
ah
ya i t u
d ia t a s
kaba r
In
"dan "
"
lik
A
ka ta
pene tapan
member i t a hu kan
sebaga imana d imaksud da lam Pasa l 15 aya t (4 ) . (ca t a t a n :
Tentang
Pembayaran Utang ( "UU
semua Kred i t o r
dengan
mengumumkannya pa l i n g har i a n
37
(ku t i p a n ) :
R
"Ku ra t o r
berbuny i
(Pembantah )
(Da l am Pai l i t ) ;
dan Penundaan Kewaj i b an
Kepa i l i t a n " )
ah
Pemohon Kasas i
ep ub l
sebaga i
dar i
"d i c i p t a k a n "
ik
ah
seh i ngga
mengh i l a n gkan
dar i
es
pernah
Kred i t u r
Indus t r y
(Da l am Pai l i t ) ;
Secara e las Judex Fac t i
namun s ta t u s
si
Kred i t u r
da lam
ne
Rapat
had i r
do
kembal i
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 36
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia a lamatnya
da l am
Niaga . J k t . P s t
seca ra
per t imbangan
A gu ng
akh i r
perka r a
No.
te r t u l i s… ”
Judex
Fact i
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
20/Pa i l i t / 2 0 0 9 / PN .
walaupun
pada
bag i an
menyatakan
Tim
Kura t o r
te l a h melakukan pengumuman d i media ce tak ; Secara
je l as
t i n da kan
para
menutup i
Fac t i
Termohon
member i k an Kasas i
(pa ra
ke l a l a i a n n ya yang te l a h
merug i kan pasa l
Judex
bag i
114
Pemohon Kasas i
Kepa i l i t a n
pember i t a h uan
m
Judex
Fact i
je l a s
atas
merug i kan
seharusnya
sua tu
Fac t i
tegas
d i l a k u kan kedua -
mela l u i
melakukan
Pemohon
Judex
da lam
sura t
dan
(i)
kabar har i a n ;
t idak
( rech t s v i n d i n g )
ka
2 sura t
Karena
seca ra
ep ub l
pengumuman mela l u i
dan
ik
ah
(i)
Terban t ah )
(Pembantah ) .
Undang- Undang
ya i t u
atas
mencip t a kan keadaan yang
d i sya r a t k a n t i n d a kan pember i t a h uan per l u duanya
pembenaran
penemuan
keadaan
Kasas i
da lam
atau
si tuas i
(Pembantah )
perka r a
hukum
in i
yang
dan
sudah
melaksanakan
PT. Rasi co Indus t r y
kurang memahami kompleks i t a s
Nomor :
seh i ngga dar i
m
sebe l umnya
Repub l i k
Indones i a
(MARI )
Mahkamah Agung
No.
564
per t imbangan
gu
pu tusan
PN. Niaga . J k t . P s t . , Judex
Fact i
t idak
pa i l i t
PT.
Ras i co
putusan
Mahkamah Agung
perka r a
kepa i l i t a n
Indones i a
te r t a n gga l
adanya
12
dua
mela l u i
adanya
No.207 Hal . 37 da r i
PT.
putusan
Februa r i
perka r a
hubungan
2010
kepa i l i t a n
30 Hal .
Pu t .
hukum anta r a
dan
Pemohon
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
37 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
perka r a
yang sama yang sedang ber j a l a n ,
ng
M
membata l k an
(da l am
20/Pa i l i t / 2 0 0 9 / PN .N i a ga . J k t . P s t .
Repub l i k
K/Pd t . Sus / 2 009
da lam pokok perka r a
un tuk
ep
No.
R
ka
ah
perka r a
o leh
t i dak
permohonan
kese l u r u han
Indus t r y
memisahkan
dan beberapa
Rasi co Indus t r y ;
d idasa r kan
Rasi co
sebe l umnya .
perka r a
Indus t r y
memahami
Perdamaian / 2010 /
perka r a
memper t imbangkan
Pembata l a n
PT.
melepaskan /
02/Pembata l a n
te r p i s a h
ah
kepa i l i t a n
t i dak
in i ;
on
A
pa i l i t )
Fac t i
perka ra kepa i l i t a n
dan
In d
permasa l ahan
Judex
dar i
hukum da lam
(da l am pa i l i t )
ub
dasarnya
gu
Pada
menerapkan
In
perka r a kepa i l i t a n
da lam
si
ke l i r u
es
te l a h
lik
Fact i
ng
Judex
Dalam Menerapkan Hukum.
ne
B. Keke l i r u a n Judex Fac t i
do
R
ah
hukum berdasa r kan per i s t i w a hukum yang kongk r i t ;
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 37
(Pembantah )
pa i l i t ) ;
A gu ng
Judex
Pemohon Kasas i sta t u sn ya
Judex Fac t i
ke l i r u
hak- hak kred i t u r d inya t a kan
berbeda
?”
(ii )
dan
apab i l a
dar i
yang
a lasan
hi l ang ?’ ;
a lasan - a lasan
kasas i
Mahkamah Agung berpendapa t :
Fact i
kasas i
te r hadap has i l
pembukt i a n
sua tu kenya taan , pemer i k saan
ha l
pada
penerapan
t i n g ka t
hukum,
d iwa j i b k a n
itu
atau
pengad i l a n
wewenangnya ,
dengan
dapa t
o leh hukum,
benar ,
mengena i
l ag i p u l a pen i l a i a n
penghargaan ten t a ng d ipe r t i mbangkan da l am
karena
berkenaan
dengan
o leh pera t u r a n
bi l a
ada l ah
yang bers i f a t
pe langga ran
da lam
ke l a l a i a n
dan
kasas i ,
adanya
ke l a l a i a n
A
adanya
menerapkan
tepa t
mana t i d a k
hanya
gu
kasas i
sudah
te r sebu t
ng
a lasan - a lasan
sa l ah
d ibena r kan ,
si
Judex
t i dak
dapa t
ne
per t imbangan
Fac t i
t idak
pemer i k saan adanya
hukum
memenuhi
yang
da lam
kesa l ahan
do
Judex
:
in i
R
karena
ber l a k u ,
sya ra t - sya ra t
yang
perundang - undangan yang mengancam
bata l n y a t idak
sebaga imana
pu tusan
berwenang yang
yang
atau
bersangku t an ,
melampau i
d imaksud
da lam
Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1985 yang te l a h
ub
ah
perka r a
In
ka
da lam
d ibena r kan
te r hadap
mengena i a lasan - a lasan kasas i
ah
sudah d i l a k u kan
lik
te r s ebu t
bahwa
(da l am
menerapkan hukum
fo rma l quod non membuat hak- hak kred i t u r
Menimbang ,
pada
quod non o leh karena
pa i l i t
“apakah
menyatakan
Indus t r y
(kecua l i
hi l ang
(da l am
mendasarkan
ep ub l
ah
Rasi co
“apakah mungk in
Indus t r y
pokoknya
PT.
pa i l i t
t i n g ka t
pada
dapa t
deb i t u r l ega l
Rasi co
t idak
Bahwa a lasan - a lasan
batas
pasa l
30
d iubah dengan
Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Bahwa Pembantah 20/
Tim
Pai l i t / 2 0 0 9 / PN .N i a ga . J k t . P s t . , Kred i t u r
Kura t o r
No.207 Hal . 38 da r i
dan ada l ah
30 Hal .
pencocokan te r hadap
Pu t .
te t a p i
utang
yang
putusan
No.
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
38 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
da lam
te l a h d iba t a l k a n ;
rapa t
gu
d i l a k u kan
Pai l i t
es
Bahwa
Kred i t u r
on
putusan te r s ebu t
sebaga i
In d
No.
d iaku i
R
perka r a
ep
Undang- Undang No. 3 Tahun 2009 ;
ng
m
yang
Kred i t u r
membukt i k a n
pembayaran )
PT.
(Pembantah )
o leh karena ( i )
m
Fact i
sebaga i
pa i l i t ) ,
ka
dengan
ik
Kasas i
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Per t imbangan
ah
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 38
02/Pembata l a n Perdamaian / 2010 /PN .N i a ga . J k t . Bahwa
walaupun
A gu ng da lam
No.
harus
ke ten t uan
Undang- Undang
Pasa l
dan PKPU;
te r n ya t a
Undang- Undang No.
mengaba i kan
Pai l i t
37 Tahun
2004
te t a p
No.
ke ten t uan
ik
115
115
akan
Perdamaian / 2010 /PN . Kred i t u r
mematuh i
dengan
dan pencocokan
maka Pembantah sebaga i
te r s ebu t
37
Pasa l
ya i t u
t i dak
ep ub l
menyerahkan p iu t a ng / t a g i h a n kepada Tim Kura t o r ; yang
d ia j u kan
bahwa karena Pemohon Kasas i
maka i a
d ihukum untuk
da lam t i n g ka t
perka ra
Undang- Undang No. 37 Tahun 2004 ,
Undang-
ng
in i ;
Undang No.
4 Tahun 2004 yang
Undang No.
48 Tahun 2009 , te l a h
gu
yang
ser t a
d iubah
dengan
perundang - undangan
( l i ma j u t a
Kasas i / Pemban tah kasas i
rup i a h ) ;
Demik i an l a h
d ipu t u s kan
Mahkamah Agung pada har i Vale r i n e
d i t e t a p kan I
o leh
Made Tara ,
gu
Maje l i s ,
J.
L.
tangga l
Kr i e kho f f ,
Ketua
SH.
No.207 Hal . 39 da r i
rapa t
Kasas i :
membayar
Rp.
SH. ,
Di rwo t o ,
30 Hal .
Pu t .
PT. b iaya
permusyawara t an MA. ,
2011 o leh
Hakim Agung
Mahkamah Agung sebaga i dan
yang
5.000 . 000 , -
24 Mare t
SH. ,
Ketua
Hak im- Hakim
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
39 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
sebesa r
da lam
Kamis ,
R
yang
Dr .
ng
Pro f .
in i
3
on
da lam t i n g ka t
la i n
lik
Pemohon
5
In d
perka r a
te r s ebu t ;
Pemohon
ub
Menghukum
dar i
ep
ah
kasas i
PANDA TRADING INDONESIA
No.
kedua dengan Undang- Undang No.
M E N G A D I L I: permohonan
14 Tahun 1985
Undang- Undang
bersangku t an ; Menolak
dengan Undang-
Undang- Undang No.
pera t u r a n
A
2009
te l a h
d iubah
Tahun 2004 dan perubahan Tahun
membayar
p ihak
b iaya
kasas i
Memperha t i k a n
sebaga imana
berada d i
si
ka l ah ,
PT.
harus d i t o l a k ;
R
ah
yang
Pemohon Kasas i :
es
Menimbang ,
o leh
ne
kasas i
do
ka
permohonan
maka
In
m
Menimbang , bahwa berdasa r kan per t imbangan d i atas , PANDA TRADING INDONESIA te r s ebu t
m
sama
Niaga . J k t . P s t . ,
Bahwa Pembantah
ka
02/Pembata l a n
Kred i t u r
02/Pembata l a n
Tahun 2004 , ten t a ng Kepa i l i t a n
ah
No.
PN.N iaga . J k t . P s t . ,
mengadakan rapa t
perka r a
Pst . ;
Debi t u r n ya
No. 20 /Pa i l i t / 2 0 0 9 /
Tim Kura t o r
utang
putusan
PN.N iaga . J k t . P s t .
putusan perka r a te t a p i
da lam
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Perdamaian / 2010 /
ah
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 39
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Agung sebaga i
Anggota ,
umum pada har i
itu
d iucapkan da l am s i dang te r b uka untuk
j uga
A gu ng
Hakim Anggota te r s ebu t , Pani t e r a
Penggan t i
o leh
Ketua
Maje l i s
d iban t u o leh Bar i t a
dengan
t i dak
d ihad i r i
Hakim- Hakim Anggo ta : I
Made
para
SH
ik
ah
o leh
Tara ,
Ttd . /
Di rwo to ,
Hak im-
K e t
u a :
Ttd . /
bese r t a
Sinaga , SH. , MH,
p ihak ;
Ttd . /
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
SH
SH. , MA
Pani t e r a
Penggan t i
:
ne
Bar i t a
ng
Ttd
si
R
ah
ka
m
ep ub l
Dr . Vale r i n e J . L. Kr i e kho f f ,
Pro f .
Sinaga , SH. , MH
Biaya - b iaya : e
r
a
i………………Rp.
e d
a
k
s
i………………Rp.
kasas i………… .Rp . 4.489 . 000 , ………………..Rp. 5.000 . 000 , -
ah
Jumlah
ub
m
Untuk Sal i n an
In
A
3. Admin i s t r a s i
5.000 , -
lik
2. R
6.000 , -
do
t
gu
1. M e
MAHKAMAH AGUNG RI
Muda Perda t a Khusus ,
es
R
ah
Pan i t e r a
ep
ka
an. Pan i t e r a
M
RAHMI MULYATI , SH. ,MH.
30 Hal .
Pu t .
on
No.207 Hal . 40 da r i
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
40 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
In d
gu
ng
NIP. 040.049 . 629 .
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 40
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
es 30 Hal .
Pu t .
on
No.207 Hal . 41 da r i
No.192 K/Pd t . S u s / 2 0 1 1
A
41 ha l Pu t . K/PHI / 2 0 0 6 .
In d
gu
ng
M
R
ah
ep
ka
ub
m
lik
ah
A
In
gu
do
ng
ne
si
R
ah
ka
m
ep ub l
ik
ah
A gu ng
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Akibat hukum..., Hanifan Niffari, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 41