UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS MANFAAT EKONOMIS IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ORACLE E-BUSINESS SUITE: STUDI KASUS PT. AUTOCOMP SYSTEM INDONESIA (PASI)
KARYA AKHIR
IWAN HERDIAN 1106144954
FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA JULI 2014
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS MANFAAT EKONOMIS IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ORACLE E-BUSINESS SUITE: STUDI KASUS PT. AUTOCOMP SYSTEM INDONESIA (PASI)
KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi
IWAN HERDIAN 1106144954
FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA JULI 2014
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
Nama
: Iwan Herdian
NPM
: 1106144954
Tanda Tangan : .................................. Tanggal
: 19 Juni 2014
ii Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Akhir ini diajukan oleh
:
Nama
: Iwan Herdian
NPM
: 1106144954
Program Studi
: Magister Teknologi Informasi
Judul Karya Akhir
: Analisis Manfaat Ekonomis Implementasi
Perangkat Lunak Enterprise Resource Planning (ERP) Oracle e-Business Suite: Studi Kasus PT. Autocomp System Indonesia (PASI) Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI Pembimbing : Dr. Ir. Benny Ranti M.Sc
( ............................... )
Penguji : Bob Hardian Ph.D
( ............................... )
Penguji : M. Rifki Shihab, M.Sc
( ............................... )
Ditetapkan di :……………….. Tanggal
:………………..
iii Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan YME, karena atas berkat dan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini. Penulisan karya akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer – Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan karya akhir ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr, Ir Benny Ranti. Msc, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penulisan karya akhir ini; 2. Dr. Achmad Nizar Hidayanto, selaku Ketua Jurusan Magister Teknologi Informasi; 3. Penguji I dan Penguji II yang telah membantu saya menyempurnakan Karya Akhir ini; 4. Pak John Arma, selaku Senior Supervisor Departemen Finance Accounting PASI; Pak Joseph Pangaribuan, selaku Manajer Departemen Finance Accounting PASI; Pak Samsul, selaku Manajer TI PASI; 5. Amri, Tri, Eva Luchinta dan orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan dukungan moral agar saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini; 6. Teman-teman di 2011FA, yang sangat membantu dalam kesuksesan saya memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi. Akhir kata, saya berharap Tuhan YME berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Akhir ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu. Salemba, 19 Juni 2014 Penulis
iv Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Iwan Herdian
NPM
: 1106144954
Program Studi
: Magister Teknologi Informasi
Fakultas
: Ilmu Komputer
Jenis Karya
: Karya Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Analisis Manfaat Ekonomis Implementasi Perangkat Lunak Enterprise Resource Planning (ERP) Oracle E-Business Suite: Studi Kasus PT. Autocomp System Indonesia Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-ekskutif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database). Merawat, dan mempublikasikan karya akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Jakarta
Pada tanggal : 19 Juni 2014 Yang menyatakan
(Iwan Herdian)
v Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
ABSTRAK Nama Program Studi Judul
: Iwan Herdian : Magister Teknologi Informasi : Analisis Manfaat Ekonomis Implementasi Perangkat Lunak Enterprise Resource Planning (ERP) Oracle EBusiness Suite. Studi Kasus: PASI Berkembangnya sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam waktu yang cepat membuat perusahaan untuk saling berkompetisi dengan menggunakan SI/TI. Bahkan SI/TI sudah menjadi inti dari perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnisnya (IT Enabler). Dengan memanfaatkan SI/TI, diharapkan dapat membantu dalam pekerjaan, pemrosesan dan pengolahan data-data penting serta pelayanan supaya perusahaan menjadi maju. Namun pemanfaatan SI/TI tersebut juga membutuhkan nilai investasi yang besar. Investasi dalam bidang Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) merupakan persoalan krusial di setiap industri untuk mencapai keunggulan kompetitif. Salah satu tantangan dari penyelarasan strategi bisnis perusahaan dengan strategi SI/TI perusahaan adalah bagaimana cara suatu perusahaan dapat menerjemahkan manfaat bisnis dari investasi SI/TI. Tiap-tiap manfaat bisnis tersebut memiliki risiko yang berbedabeda dan organisasi dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pemetaan manfaat finansial dari implementasi ERP Oracle Finance di PASI pada Departemen Finance Accounting serta melakukan kuantifikasi dari manfaat-manfaat yang sudah dipetakan dan mencari indikator risiko pada tiap-tiap manfaat yang dikuantifikasi. Metode yang digunakan adalah Tabel Generik, System Dynamics dan menggunakan analisa untuk mencari risiko potensial untuk mendapatkan indikator risikonya. Hasil penelitian menunjukkan manfaat yang didapatkan dari implementasi Oracle Finance adalah 3 manfaat dari subkategori Tabel Generik yang dikuantifikasi. Tiga manfaat tersebut adalah mempercepat proses pembuatan laporan keuangan, meningkatkan kualitas laporan, dan restrukturisasi pembagian fungsi kerja. Total nilai manfaat dari 3 manfaat tersebut adalah sebesar Rp. 81.031.968.763; dimana manfaat meningkatkan kualitas laporan memberikan nilai yang paling siginifikan. Analisa potensi risiko menghasilkan indikator risiko seperti persentase tidak adanya aktivitas kerja, kurangnya penempatan pegawai di posisi yang tidak seharusnya, pergantian karyawan, proses transfer knowledge yang belum dilakukan, ketidakmampuan karyawan dalam pemanfaatan teknologi, penentuan KPI untuk setiap karyawan yang berhubungan langsung dengan operasional sistem, hari penutupan transaksi, downtime jaringan, kemampuan kapasitas jaringan dan kemampuan kerja server. Kata kunci: Tabel Generik, System Dynamics, KRI XIII + 102 halaman; 21 gambar; 21 tabel; 6 lampiran
vi Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
ABSTRACT
Name Study Program Title
: Iwan Herdian : Magister of Information Technology : Financial Benefits Analysis of Software Implementation of Enterprise Resource Planning (ERP) Oracle E-Business Suite. Case Study: PASI The rapid development from information system and information technology make organization compete each other by using information system and information technology. Information system and technology already becomes the core of that organization for running their business. By using IS/IT, can help the tasks, process and data processing and service for the development of the company. However, the use of IS/IT also requires a substantial investment value. Investments in the field of Information Systems and Information Technology (IS / IT) is a crucial issue in every industry to achieve competitive advantage. One of the challenges of aligning business strategy with the corporate strategy companies is how a company can translate the benefits of the investment IS/IT. Each business benefits that have different risks and organizations can minimize the risks that may occur. This study aimed to explore the financial benefits of Oracle Finance ERP implementation in PASI in Accounting and Finance Department and also quantify of the benefits that have been mapped and look for indicators of risk in each of the quantified benefits. The method used is Table Generic, System Dynamics and using analysis to look for potential risk to get key risk indicators. The results show the benefits obtained from the implementation of Oracle Finance are three subcategories IS/IT Generic Table which are quantified. Three of these benefits are to accelerate the financial reporting process, improve the quality of the report and the restructuring of the division of labor function. The total values of the benefits are Rp. 81.031.968.763; where the benefits of improving the quality of reports provide the most significant value. Analysis of the potential risk of generating risk indicators such as the percentage of absence of work activities, lack of staffing in positions that are not supposed to, employee turnover, the process of knowledge transfer that has not been done, the inability of employees in the use of technology, the determination of KPI for each employee that is directly related to the operational system, the closing of the transaction, network downtime, the ability of network capacity and the ability to work server. Key words: IS/IT Generic Table, System Dynamics, KRI XIII + 102 pages; 21 figures; 21 tables; 6 attachments
vii Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………......i HALAMAN ORISINALITAS…………………………………………………..ii HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii KATA PENGANTAR....................................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................. v ABSTRAK......................................................................................................... vi ABSTRACT .....................................................................................................vii DAFTAR ISI ...................................................................................................viii DAFTAR TABEL .............................................................................................. x DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xi BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang Penelitian......................................................................... 1 1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3 1.3. Perumusan Masalah.................................................................................. 5 1.4. Kajian Penelitian Sebelumnya .................................................................. 6 1.5. Kontribusi Penelitian ................................................................................ 9 1.6. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 10 1.7. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 11 1.8. Metode Penelitian................................................................................... 12 1.9. Sistematika Penulisan............................................................................. 12 BAB 2 LANDASAN TEORI............................................................................ 14 2.1. Enterprise Resource Planning (ERP)...................................................... 14 2.1.1. Manfaat Enterprise Resource Planning ....................................... 17 2.2. Tata Kelola TI ........................................................................................ 17 2.3. Investasi SI/TI ........................................................................................ 20 2.4. Ranti’s Generic IS/IT Business Value ..................................................... 21 2.5. Metriks Teknologi Informasi .................................................................. 25 2.6. Oracle E-Business Suite ......................................................................... 26 2.7. System Dynamics.................................................................................... 28 2.8. Key Risk Indicators (KRI) ...................................................................... 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 29 3.1. Hubungan Tabel Generik, System Dynamics dan KRI............................. 29 3.2. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 30 3.3. Metode Penelitian................................................................................... 30 3.4. Profil PASI............................................................................................. 32 3.4.1. YAZAKI Corporation ................................................................. 32 3.4.2. PASI ........................................................................................... 33 3.5. Struktur Organisasi PASI........................................................................ 35 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN........................................................ 36
viii
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
4.1. Analisa Studi Kasus................................................................................ 36 4.1.1. Proses Bisnis Department Finance Accounting ........................... 36 4.1.2. Implementasi Oracle Finance pada Departemen Finance Accounting .................................................................................. 40 4.1.3. Dampak Perubahan Proses Bisnis................................................ 41 4.2. Identifikasi Manfaat Investasi Oracle Finance........................................ 43 4.3. Pemodelan Hubungan Sebab Akibat Antar Manfaat Investasi Oracle Finance .................................................................................................. 68 4.3.1. Tahapan Pemodelan .................................................................... 69 4.3.2. Causal Loop Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance............ 70 4.3.3. Stock and Flow Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance ....... 74 4.4. Metriks Nilai Manfaat Investasi.............................................................. 77 4.5. Kuantifikasi Manfaat Investasi ............................................................... 79 4.5.1. Analisis Manfaat Meningkatkan Kualitas Laporan (IRE-02) ....... 79 4.5.2. Analisis Manfaat Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja (IPR-01) 81 4.5.3. Analisis Manfaat Mempercepat Proses Pembuatan Laporan (APR03) .............................................................................................. 82 4.6. Total Nilai Manfaat yang Dikuantifikasi................................................. 85 4.7. Simulasi Model Stock and Flow Investasi Oracle Finance...................... 86 4.8. Manajemen Risiko Manfaat Investasi ..................................................... 88 4.8.1. Identifikasi Risiko Tiap Kategori Manfaat Bisnis Investasi.......... 89 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 92 5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 92 5.2. Saran ...................................................................................................... 94 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 96 LAMPIRAN A ............................................................................................... 100 LAMPIRAN B ............................................................................................... 105 LAMPIRAN C ............................................................................................... 112 LAMPIRAN D ............................................................................................... 125 LAMPIRAN E ............................................................................................... 130 LAMPIRAN F................................................................................................ 135
ix
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 1-1 Perbandingan Penelitian Sebelumnya................................................... 8 Tabel 2-1 Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik (Ranti, 2008) ............................. 23 Tabel 3-1 Profil Perusahaan PASI...................................................................... 34 Tabel 4-1: Biaya Implementasi Oracle Finance di PASI .................................... 41 Tabel 4-2 Hasil Identifikasi Manfaat Investasi Oracle Finance .......................... 43 Tabel 4-3 Rangkuman Manfaat Investasi Oracle Finance yang Relevan ............ 63 Tabel 4-4 Manfaat yang tidak signifikan ............................................................ 65 Tabel 4-5 Manfaat yang Relevan dan Signifikan ................................................ 65 Tabel 4-6 Manfaat yang Akan Dilakukan Kuantifikasi....................................... 76 Tabel 4-7 Rangkuman Metriks........................................................................... 79 Tabel 4-8 Peningkatan Piutang Tertagih (Dalam Jutaan Rupiah) ........................ 80 Tabel 4-9: Metrik dan Rumus IPR-01 ................................................................ 82 Tabel 4-10 Perbandingan Peningkatan Pendapatan pada Tahun 2012-2013 ........ 82 Tabel 4-11 Perbandingan Total dari penjualan lokal sebelum dan sesudah implementasi Oracle Finance ....................................................... 85 Tabel 4-12 Tabel Total Nilai Manfaat (Dalam Rupiah) ...................................... 85 Tabel 4-13 Persentase Net Profit dengan Total Pendapatan (dalam Rupiah) ....... 86 Tabel 4-14 Rumus Pada Diagram Stock dan Flow .............................................. 86
x
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1-1 Fishbone Analysis PASI ................................................................... 4 Gambar 2-1 Evolusi MRP.................................................................................. 17 Gambar 2-2 Pilar Utama Tata Kelola SI/TI ........................................................ 18 Gambar 2-3 Arsitektur 3-tier Oracle E-Business Suite ....................................... 27 Gambar 2-4 Proses Bisnis dalam Oracle E-Business Suite ................................. 28 Gambar 2-5 Causal Loop Diagram [22]............................................................. 29 Gambar 2-6 Hubungan antara Tujuan, Strategi, Potensi Risiko dan Indikator Utama Risiko [6] ........................................................................ 30 Gambar 3-1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 29 Gambar 3-2 Tahapan Metode Penelitian ............................................................ 32 Gambar 3-3 Persebaran Organisasi Grup PASI .................................................. 33 Gambar 3-4 Organisasi Grup PASI .................................................................... 34 Gambar 3-5 Struktur Organisasi PASI ............................................................... 35 Gambar 4-1 Integrasi Modul Oracle Finance..................................................... 36 Gambar 4-2 Tahapan Pemodelan System Dynamics ........................................... 69 Gambar 4-3 Analisis Keterkaitan ....................................................................... 70 Gambar 4-4 Proses Analisis Keterkaitan ............................................................ 71 Gambar 4-5 Causal Loop Diagram Hubungan Sebab Akibat Antar Manfaat Investasi Oracle Finance ............................................................ 72 Gambar 4-6 Stock and Flow Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance Departemen Finance Accounting ................................................ 75 Gambar 4-7 Analisis Keterkaitan Subkategori RRI-05 dan IRE-02 .................... 77 Gambar 4-8 Struktur Proses Penjualan Sebelum Implementasi Oracle Finance . 81 Gambar 4-9 Struktur Proses Penjualan Sesudah Implementasi Oracle Finance .. 81 Gambar 4-10 Proses Bisnis Penjualan PASI sebelum implementasi Oracle Finance..................................................................................... 83
xi
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
Gambar 4-11 Proses Bisnis Penjualan PASI sesudah implementasi Oracle Finance..................................................................................... 83 Gambar 4-12 General Ledger Sebelum Implementasi Oracle Finance ............... 84 Gambar 4-13 General Ledger Sesudah Implementasi Oracle Finance ................ 84 Gambar 4-14 Simulasi antara Keakuratan Data dan Mempercepat Proses Pembuatan Laporan Keuangan.................................................. 87 Gambar 4-15 Simulasi hubungan tiga variable ................................................... 88 Gambar 4-16 Proses Analisis Risiko .................................................................. 89
xii
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 ini akan menjelaskan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, kajian penelitian sebelumnya, kontribusi penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Studi kasus diambil di PT Autocomp System Indonesia. Untuk memudahkan dalam penulisan selanjutnya disebut sebagai PASI. 1.1.
Latar Belakang Penelitian
Berkembangnya sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam waktu yang cepat membuat perusahaan untuk saling berkompetisi dengan menggunakan SI/TI. Bahkan SI/TI sudah menjadi inti dari perusahaan tersebut dalam menjalankan bisnisnya (IT Enabler). Tujuan SI/TI diciptakan adalah untuk mempermudah mengakses informasi dengan baik, cepat dan mudah. Dengan memanfaatkan SI/TI, diharapkan dapat membantu dalam pekerjaan, pemrosesan dan pengolahan data-data penting serta pelayanan supaya perusahaan menjadi maju. Namun pemanfaatan SI/TI tersebut juga membutuhkan nilai investasi yang besar. Investasi dalam bidang Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) merupakan persoalan krusial di setiap industri untuk mencapai keunggulan kompetitif (Laudon dan Laudon, 2004). Peran strategis yang dimiliki SI/TI yaitu mendukung proses bisnis yang dijalankan oleh suatu perusahaan. Hal tersebut terlihat pada keselarasan antara strategi bisnis perusahaan dengan strategi SI/TI perusahaan melalui berbagai manfaat bisnis perusahaan dengan strategi SI/TI perusahaan melalui berbagai manfaat bisnis SI/TI pada perusahaan. Salah satu tantangan dari penyelarasan strategi bisnis perusahaan dengan strategi SI/TI perusahaan adalah bagaimana cara suatu perusahaan dapat menerjemahkan manfaat bisnis dari investasi SI/TI. ERP sendiri merupakan konsep pengelolaan sumber daya yang berpengaruh luas mulai dari manajemen paling atas hingga operasional di sebuah perusahaan. ERP juga merupakan salah satu paket sistem informasi yang dapat membantu suatu perusahaan
1 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
2
alam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. PASI menggunakan aplikasi ERP Oracle Finance untuk mencatat setiap transaksi bisnis yang terjadi di dalam organisasi. PASI sudah lama menjadi bagian dari pelaku bisnis di indonesia khususnya dalam bidang otomotif. Banyak solusi SI/TI yang sudah dilakukan oleh pihak PASI untuk kegiatan bisnisnya diantaranya adalah implementasi aplikasi ERP Oracle Finance versi 11i di Departemen Finance Accounting pada tahun 2003. Saat itu kebutuhan yang ada adalah melakukan konsolidasi dengan anak perusahaan yang menjadi satu grup dengan PASI. Awalnya, setiap anak perusahaan yang tersebar di seluruh pulau Jawa memiliki sistem sendiri-sendiri dan terpisah. Penggunaan aplikasi ERP, khususnya pada modul finansial, dapat memudahkan dan mempercepat dalam mendapatkan laporan keuangan secara grup PASI. Hal tersebut menyebabkan pihak manajemen dapat memutuskan lebih cepat dan memiliki dasar yang kuat dalam membuat keputusan tersebut. Seiring dengan perkembangan bisnis yang ada, PASI melakukan pengembangan produksi di Pulau Jawa. Pengembangan tersebut juga mempengaruhi pengembangan dari kebutuhan sistem, khususnya aplikasi ERP yang digunakan di Departemen Finance Accounting. Pada tahun 2008, pengembangan kebutuhan sistem dilanjutkan dengan reimplementasi Oracle Finance versi 12 untuk memberikan solusi pada beberapa kebutuhan seperti revisi PSAK pasal 16 yang belum diaplikasikan pada sistem versi terdahulu, beberapa laporan-laporan yang akan digunakan belum ada di sistem versi terdahulu serta fasilitas netting yang belum ada di sistem versi sebelumnya. Pada tahun 2010, PASI melakukan upgrade Oracle Finance dari versi 12.0.4 ke versi 12.0.6. Hal ini dilakukan untuk perpanjangan masa pendampingan dan pemeliharaan dari vendor serta proses create accounting yang dilakukan secara otomatis oleh sistem tidak mengalami masalah lagi. Pada tahun 2012, PASI membuka cabang di daerah subang (SUAI) dimana fokus yang dilakukan oleh cabang tersebut adalah untuk mengakomodir penjualan lokal. Kebutuhan sistem yang dibutuhkan sama seperti yang dimiliki oleh PASI. Di tahun yang sama, implementasi di Subang dilanjutkan dengan mengaktifkan fitur Multi
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
3
Reporting Currency. Pengaktifan fitur tersebut bertujuan untuk mengatasi pelaporan dalam mata uang rupiah dimana sebelumnya hanya bisa menampilkan laporan keuangan dalam bentuk mata uang USD. Pada tahun 2013, PASI membuka cabang kembali di daerah Jepara. Sistem yang dibutuhkan adalah sama yang digunakan oleh PASI. Kebutuhan saat itu adalah untuk mengakomodir produksi yang ditujukan untuk penjualan lokal dan ekspor dimana pabrik bertempat di daerah Jepara. Di tahun yang sama, PASI juga melakukan implementasi pada salah satu cabangnya di Cikarang dimana implementasi ini masih dalam tahap awal (early stages). 1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, untuk manfaat implementasi aplikasi ERP Oracle Finance bagi PASI tidak pernah atau belum diketahui dan belum terdefinisi dengan baik. Selain itu pemanfaatan aplikasi ERP tersebut belum maksimal dimana hal ini terlihat dari modul yang digunakan masih modul keuangan dan akuntansi (Oracle Finance) (Lampiran A.15). Sehingga beberapa pekerjaan terasa dilakukan tidak efektif terutama ketika melakukan closing laporan keuangan bulanan. Masalah selanjutnya adalah belum terintegrasi antara kegiatan pembelian, pengelolaan inventori, serta penjualan dengan keuangan dan akuntansi sehingga proses rekonsiliasi yang dirasakan menjadi lebih berat dan belum tentu efektif. Memang ada rencana untuk melakukan implementasi untuk modul distribusi dimana menangani untuk proses penjualan, pengadaan dan pengelolaan stok. Walaupun demikian manfaat-manfaat secara nilai finansial yang dapat diberikan oleh sistem yang ada saat ini belum terdefinisi dengan baik dan belum pernah dikaji sebelumnya sehingga rencana implementasi tersebut bukan merupakan agenda utama bagi organisasi. Permasalahan yang ada dapat digambarkan dengan fishbone analysis pada Gambar 1-1 sebagai berikut:
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
4
Gambar 1-1 Fishbone Analysis PASI
Permasalahan yang ada adalah manfaat ekonomis dari hasil implementasi Oracle EBusiness yang telah dilakukan tidak diketahui. Masalah yang ada dipetakan menjadi 4 faktor yaitu: 1. Finance Accounting Selama ini Departemen Finance Accounting menggunakan aplikasi ERP ini dan sudah merasakan manfaat nyata-nya secara langsung yaitu mempercepat proses pembuatan laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem. Proses yang ada menjadi lebih cepat dan efisien. Proses bisnis yang ada di PASI, khususnya Departemen Finance Accounting, bisa dilaksanakan dengan baik. Sebelum menggunakan Oracle Finance, data yang ada tidak terintegrasi karena aplikasi yang digunakan berbeda dan formatnya tidak baku (Lampiran A.2). 2. Organisasi Organisasi sudah merasakan dampak secara nyata dari diimplementasikannya aplikasi Oracle Finance ini. Namun belum bisa mengidentifikasikan manfaat hasil dari implementasi aplikasi Oracle Finance tersebut (Lampiran A.11). Dengan mengetahui manfaat-manfaat tersebut, bisa menjadi landasan kuat bagi organisasi untuk melakukan implementasi ke anak perusahaan. 3. Divisi Sistem Informasi Divisi Sistem Informasi pada organisasi ini belum pernah melakukan kajian manfaat ekonomis dari implementasi Oracle Finance walaupun manfaat secara nyata memang sudah dapat dirasakan. Efisiensi yang rendah karena duplikasi pekerjaan antar bagian
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
5
serta pemrosesan data yang rendah untuk data di luar Oracle Finance (Lampiran A.4). Penggunaan sistem yang ada belum dimanfaatkan dengan maksimal. 4. Proses Bisnis Proses bisnis secara keseluruhan yang terjadi di PASI dijalankan di sistem, namun beberapa proses bisnis masih dijalankan secara manual. Hal tersebut menyebabkan beberapa proses yang berkaitan dengan sistem pengadaan, inventori dan penjualan tidak terintegrasi (Lampiran A.2, A.3). Penggunaan aplikasi ERP belum digali keseluruhan sehingga penggunaan aplikasi masih sebatas modul finansial. Pengetahuan akan manfaat-manfaat bisnis akan memudahkan manajemen memutuskan penggunaan modul agar terintegrasi dimana sudah termasuk dalam aplikasi Oracle E-Business Suite. Mempertimbangkan permasalahan di atas maka diperlukan suatu model dan asumsi untuk digunakan dalam melakukan identifikasi manfaat dari implementasi aplikasi ERP Oracle Finance. 1.3.
Perumusan Masalah
Tujuan awal PASI melakukan implementasi Oracle Finance adalah menghasilkan laporan keuangan dengan akurat dan cepat serta mendapatkan laporan konsolidasi dengan anak perusahaan. Penggunaan aplikasi yang sudah cukup lama dan ada kebutuhan dari organisasi untuk mengetahui manfaat-manfaat bisnis yang dihasilkan, maka dibutuhkan kajian untuk mengetahui manfaat-manfaat bisnis yang bisa dihasilkan dari investasi Oracle Finance serta risiko yang mungkin ada untuk manfaatmanfaat yang didapatkan. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan ”Berapa nilai manfaat ekonomis dari implementasi Oracle Finance di PASI serta indikator risiko apa saja yang menghambat manfaat tersebut terjadi ?” Penelitian ini menggunakan tabel generik manfaat bisnis SI/TI untuk melakukan identifikasi manfaat bisnis. Tabel generik manfaat bisnis SI/TI merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ranti pada tahun 2008 (Ranti. 2008).
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
6
1.4.
Kajian Penelitian Sebelumnya
Pada penelitian Arifin (2010), Arifin membuat kerangka acuan mengenai pengukuran manfaat Bisnis TI ERP. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan manfaat bisnis TI serta kuantifikasi hasil dari manfaat yang dapat dijadikan bahan evaluasi serta membantu meningkatkan optimalisasi aset perusahaan. Dalam melakukan identifikasi manfaat, Arifin menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value. Kerangka acuan yang dihasilkan digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan pada industri minyak dan gas dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi ERP. Penelitian yang dilakukan Arifin (2010) dalam mengidentifikasikan manfaat bisnis TI menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value dimana memberikan acuan baku untuk melakukan identifikasi manfaat bisnis TI. Namun belum dilakukan uji kelayakan finansial seperti yang dilakukan oleh Pakpahan (2011). Penelitian yang dilakukan oleh Pakpahan (2011) ini mengkaji manfaat bisnis TI menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan menentukan nilai kelayakan investasi menggunakan Economic Value Added. Hasil akhirnya adalah sebagai bahan masukan untuk perusahaan sebagai evaluasi menuju penyempurnaan proses bisnis pada divisi atau departemen yang terkait dengan implementasi SAP R/3. Penelitian yang dilakukan oleh Pakpahan (2011) sudah memperhitungkan faktor kelayakan finansial dengan metode EVA, dimana hasil EVA yang positif menunjukkan bahwa implementasi SAP R/3 memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Pakpahan (2011) dan Arifin (2010) belum membangun model hubungan sebab akibat antar manfaat yang terpilih seperti yang dilakukan oleh Maulana (2013). Hubungan sebab akibat tersebut dibangun dengan system dynamics analysis. Penelitian yang dilakukan Antasari (2011) menghasilkan metriks TI yang melengkapi dari Tabel manfaat bisnis TI generik sehingga memudahkan untuk mencari metriks yang berkaitan dengan suatu manfaat yang signifikan dan relevan pada suatu organisasi. Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Wardhani
(2011)
mengidentifikasikan
dan
mengevaluasi investasi SAP yang menggantikan sistem ERP sebelumnya yang dibuat
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
7
khusus bagi sebuah perusahaan manufaktur di industri kimia spesifik. Metode finansial yang digunakan adalah Economic Value Added (EVA), dengan memperhitungkan kontribusi manfaat SAP terhadap pendapatan perusahaan sebagai komponen Operation Income. Dalam kasus ini terdapat manfaat yang tidak signifikan di perusahaan yang telah mengimplementasikan ERP sebelumnya, yaitu mengurangi biaya pegawai serta biaya cetak dokumen dan alat tulis kantor. Penelitian yang dilakukan belum membangun simulasi model system dynamics yang dilakukan oleh Nur (2014). Penelitian yang dilakukan oleh Nur (2014) melakukan evaluasi investasi multiple active trading center JATS di BEI. Analisis yang dilakukan menggunakan Tabel Generik manfaat bisnis SI/TI. Manfaat yang berhasil diidentifikasikan akan dipetakan hubungannya menggunakan metode system dynamics dimana dilakukan simulasi keterhubungan antara manfaat yang diidentifikasi dengan menggunakan aplikasi Vensim. Kemudian hasil manfaat yang sudah dipetakan hubungannya dilakukan kuantifikasi manfaat dimana hasil kuantifikasi tersebut dilihat kelayakan investasi yang dilakukan dengan metode Economic Value Added. Manfaat yang didapatkan dari investasi ini adalah 2 kategori dan 2 sub kategori dari tabel generik manfaat bisnis SI/TI yaitu penghematan biaya perjalanan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Nilai EVA yang didapatkan adalah positif sehingga dapat diartikan bahwa investasi ini memberikan keuntungan terhadap BEI dan layak untuk dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2014) melakukan kajian literatur yang mencari keterkaitan antara risiko-risiko yang bisa mempengaruhi pencapaian manfaat investasi teknologi informasi. Penelitian yang dilakukan Samuel (2014) diharapkan dapat menghasilkan indikator-indikator risiko yang bisa mempengaruhi terjadinya risiko dari pencapaian manfaat-manfaat pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, yaitu biaya tambahan, komplain karyawan, ketidakcocokan saldo pada neraca, tidak ada jaringan internet, keluhan pelanggan, dan downtime jaringan. Pada penelitian yang dilakukan belum menggunakan data primer sebagai acuan dalam identifikasi risiko maupun indikator risiko dari pencapaian manfaat TI. Pada penelitian ini menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik sebagai dasar utama untuk mengetahui manfaat-manfaat dalam investasi teknologi informasi yang bersifat generik untuksemua sektor industri.
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
8
Kerangka kerja Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission Enterprise Risk Management dipakai untuk memberikan hubungan yang antara tujuan organisasi, strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, kemudian risikorisiko yang bisa terjadi dari penerapan strategi tersebut, dan indikator-indikator yang mempengaruhi terjadinya risiko-risiko yang dihadapi organisasi. Pada penelitian ini belum dilakukan standarisasi penamaan indikator risiko untuk investasi TI. Ringkasan penelitian sebelumnya pada Tabel 1-1 berikut ini: Tabel 1-1 Perbandingan Penelitian Sebelumnya No.
Judul
Penulis
Alat Bantu
Hasil Penelitian
1 Kajian Manfaat Bisnis TI Implementasi Enterprise Resource Planning Pada Industri Minyak dan Gas: Studi Kasus PT. Chevron Pacifik Indonesia 2 Analisis Implementasi SAP R/3 pada Perusahaan Penyedia Jasa & Produk Teknologi Informasi dengan Menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan Economic Value Added: Studi Kasus PT. XYZ 3 Analisis Manfaat Investasi SAP Dengan Menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value Dan System Dynamics: Studi Kasus PT. PINDAD (PERSERO)
Satria Perdana Arifin
Ranti's Generic IS/IT Business Value
Manfaat bisnis TI serta kuantifikasi hasil dari manfaat TI
Rahmatina Pakpahan
Ranti’s Generic IS/IT Business Value, EVA
Manfaat bisnis TI, kuantifikasi hasil dari manfaat TI dan nilai kelayakan investasi TI
Dzulfikar Maulana
Tingkat Kematangan Investasi SAP dan Manfaat Bisnis
4 Kajian Literatur Identifikasi dan Klasifikasi Metriks TI yang Digunakan Untuk Mengkuantifikasi Nilai Manfaat Ekonomis SI/TI Generik Ranti
Toha Antasari
COBIT 4.1, Val IT, Ranti's Generic IS/IT Business Value, System Dynamics Tabel Manfaat TI Generik Ranti
Metriks TI Penguantifikasi Manfaat dari Tabel Manfaat TI Generik Ranti
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
9
No.
Judul
5 Eksplorasi Kontribusi SAP Menggunakan Generic IS/IT Business Value dan Economic Value Added: Studi Kasus Perusahaan Manufaktur di Industri Kimia Spesifik 6 Analisis Manfaat Investasi Multiple Active Trading Center Sistem Perdagangan Saham Dengan Menggunakan Tabel Generik Manfaat Bisnis SI/TI, System Dynamics, dan Economic Value Added: Studi Kasus PT Bursa Efek Indonesia 7 Kajian Literatur Keterkaitan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Dengan Manajemen Risiko Menggunakan COSO Enterprise Risk Management Framework
1.5.
Penulis
Alat Bantu
Hasil Penelitian
Natalia Nanda Wardhani
Manfaat bisinis TI Generik Ranti dan Economic Value Added
Manfaat bisnis dan nilai manfaat tersebut
Rakhman Nur
Manfaat bisnis TI Generik Ranti, System Dynamics dan Economic Value Added
Pemetaan hubungan Manfaat dengan System Dynamics, Kuantifikasi kelayakan manfaat menggunakan EVA
Deni Samuel
Manfaat bisnis SI/TI Generik Ranti, KRI, COSO Enterprise Risk Management Framework
Indikatorindikator risiko dari 73 Manfaat Bisnis SI/TI Generik
Kontribusi Penelitian
Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang penulis lakukan. Berikut ini adalah perbedaan dengan penelitian sebelumnya dimana menjadi kontribusi penulis dalam penelitian ini yaitu: 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan manfaat investasi aplikasi ERP Oracle E-Business Suite modul finansial yang sudah dilakukan, membuat model hubungan sebab akibat dari antar manfaat investasi ERP Oracle E-Business Suite modul finansial serta melakukan kuantifikasi dari manfaat yang telah teridentifikasi. 2. Sektor industri yang diteliti adalah manufaktur, yaitu automotive parts (wiring harness).
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
10
3. Jenis aplikasi ERP yang diidentifikasi adalah produk dari Oracle yaitu Oracle EBusiness Suite dengan modul yang terkait adalah modul finansial yang terdiri dari AP (Account Payable), AR (Account Receivables), FA (Fixed Assets) dan GL (General Ledger). 4. Penelitian menggunakan system dynamics untuk memodelkan hubungan sebab akibat antar manfaat investasi Oracle E-Business Suite modul finansial. 5. Penelitian menganalisa indikator-indikator risiko pada setiap manfaat yang dikuantifikasi. 1.6.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai adalah mendapatkan perhitungan nilai manfaat ekonomis atas diimplementasikannya perangkat lunak ERP Oracle E-Business Suite serta mencari indikator risiko yang menghambat manfaat-manfaat bisnis tersebut tercapai. Manfaat dari penelitian ini bagi organisasi adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk organisasi jika sudah diketahui manfaat ekonomisnya. 2. Dapat memperlihatkan besaran nilai manfaat ekonomis dari penerapan ERP yang sudah dilakukan serta indikator risiko pada manfaat yang dikuantifikasi. 3. Dapat memberikan dasar bagi manajemen untuk melakukan implementasi ERP pada unit bisnis lain yang menjadi bagian dari grup PASI. 4. Dapat memberikan gambaran manfaat bisnis jikalau penggunaan ERP ingin dimaksimalkan dengan mengaktifkan modul-modul lain yang belum digunakan dalam organisasi namun dibutuhkan di masa mendatang. 5. Dapat memberikan pandangan bagi organisasi hal-hal apa saja yang menjadi indikator risiko yang dapat mencegah manfaat-manfaat bisnis tersebut tercapai. Manfaat dari penelitian ini bagi akademis adalah sebagai berikut:
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
11
1. Referensi bagi mahasiswa yang memilih karya akhir bidang manajemen investasi TI. 2. Memberikan perbandingan nilai manfaat ekonomis antara produk ERP yang tidak sejenis. 1.7.
Ruang Lingkup Penelitian
Adapun batasan dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian menggunakan metode studi kasus di PASI 2. Penelitian ini terbatas pada ruang lingkup PASI dimana masih dalam tahap awal implementasi yang dilakukan pada cabang di Cikarang tahun 2013 3. Penulis meneliti pada kondisi yang ada pada perusahaan sekarang khususnya di PASI pada Departemen Finance Accounting. Untuk pelanggan dan pemasok yang masih dalam satu afiliasi dengan PASI. 4. Penulis melakukan evaluasi pada implementasi aplikasi ERP yang sedang berjalan 5. Penulis melakukan evaluasi pada produk Oracle E-Business Suite pada modul finansial 6. Penulis melihat kondisi organisasi dari tahun 2012 - 2013 khususnya dalam pemanfaatan dan pemeliharaan perangkat lunak Oracle Finance di PASI 7. Penelitian ini membahas manfaat-manfaat yang dihasilkan dari modul finansial, yaitu AP, AR, FA, dan GL dari produk ERP Oracle E-Business Suite di PASI. Metode Ranti’s Generic IS/IT Business Value (Ranti, 2008) dan metode System Dynamics digunakan untuk mengidentifikasi manfaat-manfaat nilai bisnis SI/TI 8. Penelitian ini menggunakan indikator risiko yang dihasilkan dari penelitian Samuel (2014) yang berjudul “ Kajian Literatur Keterkaitan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Dengan Manajemen Risiko Menggunakan COSO Enterprise Risk Management Framework ” namun belum membagi risiko potensial lebih spesifik
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
12
1.8.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Tabel Generik untuk melakukan identifikasi manfaat bisnis yang timbul dari suatu investasi SI/TI. Manfaat bisnis yang telah teridentifikasi dipetakan hubungannya menggunakan metode system dynamics yang selanjutnya dilakukan kuantifikasi kedalam nilai finansial. Dalam melakukan pengumpulan data, penulis melakukan cara-cara sebagai berikut: 1. Tinjauan Pustaka Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan studi pustaka pada karya akhir sebelumnya yang memiliki topik yang kurang lebih berkaitan. 2. Mempelajari Dokumen Perusahaan (laporan keuangan, diagram bisnis proses) Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempelajari kondisi perusahaan, proses bisnis yang berjalan serta keterkaitan proses bisnis dengan kajian yang dilakukan di PASI. 3. Wawancara Kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali proses bisnis yang ada dan terutama untuk menggali hal-hal apa saja yang berpengaruh dalam perencanaan strategi SI/TI. Wawancara dilakukan terhadap narasumber yang berkaitan dengan proses bisnis dan lingkup teknologi yang berpengalaman di PASI. 1.9.
Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sistematika sebagai berikut: a. Bab 1 Pendahuluan Pada bab ini berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. b. Bab 2 Tinjauan Literatur
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
13
Bab ini membahas teori-teori dasar mengenai ERP, Tata Kelola TI, Investasi SI/TI, Oracle E-Business Suite, Ranti’s Generic IS/IT Business Value, System Dynamics, dan KRI c. Bab 3 Metodologi Penelitian Bab ini membahas metodologi penelitian, kerangka berpikir, penjelasan metodologi yang digunakan serta tahapan penelitian dan profil perusahaan. d. Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab ini berisi analisis penulis terhadap data yang sudah dikumpulkan dengan memakai alat bantu yang dipakai, sehingga menghasilkan sebuah hasil berupa nilai manfaat ekonomis implementasi Oracle E-Business Suite modul finansial atau biasa disebut Oracle Finance serta analisa terhadap indikator-indikator risiko pada manfaat yang dikuantifikasi. e. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan bab penutup pada karya akhir, pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran atas permasalahan yang diteliti serta kelanjutan yang dapat dilakukan dari penelitian ini.
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori dasar mengenai pengukuran manfaat ekonomis implementasi perangkat lunak ERP. 2.1.
Enterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah konsep pengelolaan sumber daya yang berpengaruh luas mulai dari manajemen paling atas hingga operasional di sebuah perusahaan (Dewanto & Falahah, 2007). ERP juga bisa digambarkan sebagai perkakas manajemen yang menyeimbangkan persediaan dan permintaan
perusahaan
secara
menyeluruh,
berkemampuan
untuk
menghubungkan pelanggan dan pemasok dalam satu kesatuan rantai ketersediaan, mengadopsi proses-proses bisnis yang telah terbukti dalam pengambilan keputusan, dan mengintegrasikan seluruh bagian fungsional perusahaan; sales, marketing, manufacturing, operations, logistics, purchasing, Finance, new product development, dan human resources; sehingga bisnis dapat berjalan dengan tingkat pelayanan pelanggan dan produktifitas yang tinggi, biaya dan inventory yang lebih rendah, dan menyediakan dasar untuk e-commerce yang efektif (APICS, 1998). ERP dapat dikatakan bukan sebuah perangkat lunak, namun sebuah konsep yang terintegrasi dalam sebuah perangkat lunak yang diwakili oleh modul-modul tertentu. Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa paket-paket perangkat lunak ini memang merupakan alat bantu untuk perencanaan sumber daya yang efektif. Davenport (2000) menggambarkan enterprise systems sebagai paket-paket aplikasi komputer yang mengakomodasi sebagian besar aspek kebutuhan informasi sebuah perusahaan. ERP bersifat modular dan dapat disesuaikan dengan skala perusahaan (Maulana, 2013). Sebuah perusahaan dapat menerapkan modulmodul tertentu dari ERP yang dibutuhkan dimana penerapan yang ada disesuaikan dengan proses bisnis sebuah perusahaan sehingga penerapan ERP bisa memberikan manfaat yang nyata bagi perusahaan.
14 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
15
ERP pertama kali muncul di era 1960-an dalam bentuk Material Requirements Planning (MRP), sebuah bentuk awal dalam pemrosesan material. Para investor mendapatkan metode yang lebih baik untuk pemesanan material dan komponen dengan teknik ini. Logika dasar dari konsep ini adalah: 1. Apa yang ingin kita buat? 2. Apa yang diperlukan untuk membuatnya? 3. Apa yang kita punya? 4. Apa yang perlu kita dapatkan? MRP kemudian berubah dengan cepat, para pengguna awal sistem ini menemukan bahwa Material Resource Planning memiliki kemampuan yang jauh lebih besar dari hanya sekedar memberikan signal untuk pemesanan ulang (reordering). Mereka mempelajari bahwa teknik ini dapat membantu menjaga jatuh temponya pesanan setelah dikeluarkan kepada pihak produksi maupun supplier. Fungsi dalam menjaga jatuh temponya pesanan dan sinkronisasinya dengan perubahan dikenal dengan Perencanaan Prioritas (Priority Planning). Selain itu juga terdapat perkakas dalam eksekusi rencana seperti: teknik-teknik penjadwalan pabrik dan penjadwalan supplier. Pengembangan-pengembangan tersebut menghasilkan langkah kedua dalam evolusi ini: MRP siklus tertutup (closed-loop). Selanjutnya langkah berikutnya dalam evolusi ini adalah Manufacturing Resource Planning atau MRP II (untuk membedakannya dengan Material Requirement Planning, MRP) yang memiliki tiga elemen tambahan: 1. Perencanaan Penjualan dan Operasi, proses untuk menyeimbangkan permintaan dan persediaan dalam tingkat volume sehingga memberikan kontrol yang lebih besar pada manajemen atas dalam aspek operasional bisnis. 2. Antarmuka finansial, kemampuan dalam menterjemahkan satuan operasional (jumlah, berat, atau satuan lainnya) kedalam satuan finansial (rupiah). 3. Simulasi, kemampuan untuk menjawab berbagai skenario dengan jawaban yang dapat dikerjakan baik dalam satuan operasional maupun finansial.
15 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
16
Semula ini dilakukan hanya pada tingkatan perhitungan kasar, namun sistem perencanaan lanjut masa kini memungkinkan simulasi efektif pada tingkatan yang sangat terperinci. MRP II adalah sebuah metode perencanaan yang efektif dari semua sumber daya suatu perusahaan manufaktur. Mencakup perencanaan operasional dan keuangan dan mempunyai kemampuan simulasi untuk menjawab pertanyaan "bagaimana jika". MRP II terdiri dari berbagai fungsi yang saling berhubungan: perencanaan bisnis, perencanaan operasi dan penjualan, perencanaan produksi, penentuan jadwal pokok, kebutuhan perencanaan material, kebutuhan perencanaan kapasitas, dan pelaksanaan sistem pendukung untuk material dan kapasitas. Hasil dari sistem ini terintegrasi dengan laporan keuangan seperti perencanaan bisnis, laporan komitmen pembelian, anggaran pengiriman, dan proyeksi inventaris dalam rupiah. MRP adalah perluasan dan perkembangan langsung dari Closed-Loop MRP (APICS, 1998). Teknologi terakhir di dalam evolusi ini adalah Enterprise Resource Planning (ERP). Konsep dasar ERP sama halnya dengan MRP II. Bagaimanapun, atas jasa enterprise software, ERP sebagai satuan proses bisnis mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dan lebih efektif dalam menghadapi berbagai unit bisnis. Informasi yang sebelumnya tersebar di banyak sistem disimpan dalam satu tempat penyimpanan data yang besar dan dapat digunakan oleh seluruh unit bisnis. Tujuan sistem informasi ini adalah menjamin ketersediaan data yang ada setiap waktunya dan menjamin tingkat akurasi pembuatan laporan yang dibuat dan pelaporannya (Arifin, 2010). Berikut ini gambaran untuk evolusi ERP yang dapat dilihat pada Gambar 2-1.
16 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
17
Gambar 2-1 Evolusi MRP
2.1.1. Manfaat Enterprise Resource Planning Berikut beberapa manfaat enterprise resource planning yang diambil dari penelitian Dzulfikar Maulana (Maulana, 2013): a. Menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien, b. Memungkinkan melakukan integrasi secara global. Halangan yang tadinya berupa perbedaan valuta mata uang, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya, dapat dijembatani secara otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan, c. Tidak memadukan data dan orang, tetapi juga menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan koreksi data pada banyak sistem komputer yang terpisah, d. Memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya memantau saja. Dengan
ERP,
manajemen
tidak
hanya
mampu
menjawab
pertanyaan ’Bagaimana keadaan kita?’, tetapi juga pertanyaan ’Apa yang kita kerjakan untuk menjadi lebih baik ?’, dan e. Membantu melancarkan pelaksanaan manajemen rantai pasok dengan memadukannya. 2.2.
Tata Kelola TI
Tata kelola TI adalah suatu cabang dari tata kelola perusahaan yang terfokus pada sistem teknologi informasi (TI) serta manajemen kinerja dan risikonya.
17 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
18
Menurut Grembergen (Grembergen, Haes & Brempt, 2009) tata kelola SI/TI adalah kapasitas organisasi sebagai tanggung jawab direksi, manajemen eksekutif, dan manajemen teknologi informasi untuk mengendalikan rumusan dan implementasi strategi SI/TI untuk memastikan selarasnya sumber daya SI/TI dengan bisnis organisasi. Grembergen menekankan pengertian tata kelola SI/TI pada bagaimana organisasi memandang, mengelola dan mengoptimalkan sumber daya SI/TI yang dimilikinya dalam mendukung tujuan organisasi. Menurut Weill dan Ross (Weill & Ross, 2004), tata kelola SI/TI adalah terkait pengelolaan hak dalam pengambilan keputusan dan kerangka kerja yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mendorong perilaku yang diharapkan dalam penggunaan SI/TI. Fokus tata kelola SI/TI bukan pada teknik pengambilan keputusan, tetapi pada siapa yang secara sistematis melakukan dan memberikan pendapat pada proses pengambilan keputusan tersebut. Weill dan Ross mengusulkan lima pilar utama dari tata kelola SI/TI seperti yang terlihat pada Gambar 2-2. IT Principles Decisions High-level statements about how IT is used in the business
IT Architecture decisions Organizing logic for data, applications, and infrastructure captured in a set of policies, relationships, and technical choices to achieve desired business and technical standardization and integration
IT Infrastructure Decisions Centrally coordinated, shared IT Services that provide the foundation for the enteprise's IT Capability Business applications need Specifying the business need for purchased or internally developed IT applications
IT Investment and prioritization decisions Decisions about how much and where to invest in IT, including project approvals and justification techniques
Gambar 2-2 Pilar Utama Tata Kelola SI/TI
Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing pilar utama tata kelola SI/TI seperti yang dikemukakan oleh Weill dan Ross (Weill & Ross, 2004): 1. Keputusan Prinsip-prinsip SI/TI
18 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
19
Keputusan Prinsip-prinsip SI/TI terkait dengan rincian pernyataan tentang ekspektasi terhadap strategi SI/TI dalam mendukung strategi bisnis perusahaan. Karena perusahaan yang sukses dalam penerapan strategi SI/TI adalah perusahaan yang mampu merinci prinsip kunci tentang bagaimana perusahaan memanfaatkan SI/TI untuk mendukung dan memiliki keselarasan dengan strategi bisnis. 2. Keputusan Arsitektur SI/TI Keputusan arsitektur SI/TI terkait dengan pengorganisasian data, aplikasi dan infrastruktur yang ditangkap dari seperangkat kebijakan, hubungan dan pilihan teknis untuk mencapai standarisasi dan integrasi bisnis dan teknis. Elemen kunci keputusan arsitektur SI/TI adalah pada standarisasi proses, data dan teknologi yang akan digunakan. 3. Keputusan Infrastruktur SI/TI Keputusan infrastruktur SI/TI terkait dengan pemilihan infrastruktur SI/TI apakah terpusat atau layanan yang dapat dibagi (shared services) dalam mendukung proses bisnis perusahaan. Keputusan infrastruktur SI/TI mengatur siapa pemilik layanan infrastruktur (apakah terpusat atau layanan yang dapat dibagi), apakah layanan infrastruktur ini dapat dialihdayakan, berapa biaya layanan infrastruktur dan kapan layanan infrastruktur perlu ditambah atau diperbaiki. 4. Kebutuhan Aplikasi Bisnis Keputusan kebutuhan aplikasi bisnis terkait dengan keputusan untuk memilih mengembangkan sendiri aplikasi atau membeli aplikasi dalam rangka memenuhi kebutuhan bisnis. 5. Keputusan Investasi dan Prioritas SI/TI Keputusan Investasi dan prioritisasi SI/TI terkait dengan keputusan tentang berapa banyak dan dimana harus menginvestasikan SI/TI, termasuk teknik justifikasi dan persetujuan terhadap proyek SI/TI yang akan diterima. Hal utama dalam keputusan investasi ini adalah berapa besar total biaya investasi
19 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
20
SI/TI, investasi ini untuk apa saja, dan bagaimana mengelola kebutuhan investasi SI/TI dari berbagai pihak yang berbeda. Menurut Weill dan Ross (Weill & Ross, 2004), tata kelola investasi SI/TI yang baik adalah melakukan klasifikasi semua usulan berdasarkan kontribusinya pada pencapaian target pertumbuhan dan strategi perusahaan. Klasifikasi yang dimaksud adalah dengan menerapkan portfolio investasi SI/TI berdasarkan kontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan, antara lain: a. Strategis
yaitu
menciptakan
keunggulan
kompetitif
(competitive
advantages). b. Informasional yaitu untuk menyediakan informasi. c. Transaksional yaitu untuk mendukung pemrosesan dan otomasi transaksi. d. Infrastruktur yaitu untuk layanan umum dan integrasi. Selain penerapan portofolio investasi SI/TI maka salah satu syarat tata kelola investasi
SI/TI
adalah
dengan
menerapkan
Komite
Eksekutif
untuk
menegosiasikan portfolio investasi dan memutuskan investasi SI/TI yang layak dilakukan berdasarkan strategi bisnis perusahaan. 2.3.
Investasi SI/TI
Merupakan hal yang cukup sulit dalam menentukan apakah melakukan investasi untuk membangun infrastruktur teknologi informasi merupakan hal yang tepat atau tidak. Di satu pihak perusahaan merasa bahwa seperti halnya investasi di bidang lain, harus ada target ROI (Return on Investment) yang dikenakan pada setiap investasi terhadap komponen teknologi informasi, perusahaan pesaing lain banyak yang sudah tidak memikirkan hal ini lagi, alias investasi yang dilakukan sudah melampaui batas-batas kewajaran (berlebihan). Namun gejala over investment ini bukan tanpa alasan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar mengingat banyak sekali manfaat dari utilisasi teknologi informasi yang tidak dapat diukur secara finansial (Indrajit, 2011). Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup memusingkan kepala para manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka
20 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
21
sadar bahwa sudah saatnya (kalau tidak memang karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu sistem informasi yang dapat menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan sistem informasi yang dibutuhkan. Menghitung biaya investasi yang diperlukan di muka, dan biaya operasional yang secara periodik harus dikeluarkan per bulannya, cukup mudah untuk dilakukan. Namun terkadang para praktisi teknologi informasi maupun manajemen perusahaan sulit meyakinkan pelaku investasi akan besarnya manfaat (benefit) yang akan diperoleh melalui investasi di bidang teknologi informasi, karena tidak semua jenis manfaat dapat dengan mudah dirupiahkan. Remenyi membagi manfaat dari utilisasi teknologi informasi menjadi dua macam, yang bersifat tangible dan intangible. Manfaat tangible adalah yang secara langsung
berpengaruh
terhadap
profitabilitas
perusahaan,
baik
berupa
pengurangan atau penghematan biaya (cost) maupun peningkatan pendapatan (revenue). 2.4.
Ranti’s Generic IS/IT Business Value
Manfaat bisnis SI/TI didefinisikan sebagai manfaat atau hasil yang diperoleh dari suatu investasi SI/TI yang dapat meningkatkan kinerja organisasi. Pengertian manfaat bisnis ini adalah lebih dari sekedar memberikan keuntungan secara finansial saja. Manfaat bisnis didasarkan atas pemikiran bagaimana SI/TI bisa memberikan keunggulan kompetitif tertentu bagi organisasi (Ranti, 2006). Bagian paling sulit dalam
menilai investasi SI/TI adalah pada saat
mengkuantifikasi nilai manfaat SI/TI yang dikategorikan sebagai manfaat intangible, seperti misalnya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan kesadaran mengenai merek, dan sebagainya ke dalam nilai uang dalam rangka untuk membuat analisa biaya dan keuntungan secara lebih akurat. Kebanyakan manajer SI/TI dan bisnis lebih memilih untuk tidak melakukan analisa secara detil
21 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
22
ketika berurusan dengan nilai manfaat yang intangible karena kedalaman analisa yang tidak jelas (Ranti, 2008). Khusus kasus di Indonesia, terdapat tiga manfaat bisnis SI/TI yang unik, diantaranya: 1
(Reducing cost of) subscription cost selected reading materials or subscription cost per employee, dapat diartikan sebagai pengurangan biaya berlangganan untuk materi bacaan tertentu (misalnya koran atau majalah elektronik) atau biaya langganan setiap karyawan. Materi tersebut juga dapat diakses oleh banyak orang sehingga berdampak pada pengurangan biaya langganan tiap pegawai.
2
(Increasing image caused by) complying with regulations, yang dapat diartikan sebagai memperkuat image suatu organisasi karena turut mematuhi aturan-aturan tertentu, yang mengikat organisasi tersebut. Peningkatan terhadap tingkat kepatuhan akan meningkatkan tata kelola perusahaan (good corporate governance) dan juga meningkatkan citra perusahaan.
3
(Increasing image caused by) using branded system, yang dapat diartikan sebagai meningkatkan image organisasi karena menggunakan suatu aplikasi tertentu yang sudah terbukti dan digunakan oleh perusahaan terkenal.
Ranti’s Generic IS/IT Business Value merupakan tabel yang digunakan untuk mempermudah proses identifikasi kuantifikasi manfaat investasi SI/TI. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Benny Ranti dengan mengambil 60 studi kasus di Indonesia, maka terdapat 13 kategori dan 73 sub kategori manfaat bisnis SI/TI (Ranti, 2008). Manfaat bisnis SI/TI generik hasil penelitian Ranti dapat dilihat pada Tabel 2-1 sebagai berikut:
22 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
23
Tabel 2-1 Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik (Ranti, 2008) No 1
2
3
4
Kategori Mengurangi/ menekan biaya (dari)
Meningkatkan produktifitas (karena disebabkan oleh)
Mempercepat proses (dari)
Mengurangi risiko (dari)
Kode RCO-01
Sub Kategori Biaya telekomunikasi
RCO-02
Biaya perjalanan
RCO-03
Biaya operator/ karyawan
RCO-04
Biaya pertemuan
RCO-05
Biaya kegagalan layanan
RCO-06
Biaya distribusi
RCO-07
Biaya pelatihan per karyawan
RCO-08
Biaya pengembalian barang yang salah
RCO-09
Biaya uang (bunga pinjaman)
RCO-10
Biaya cetak dokumen dan ATK
RCO-11
Biaya langganan
RCO-12
Biaya sewa ruangan
RCO-13
Biaya sewa alat
RCO-14
Biaya inventory/ penyimpanan
RCO-15
Biaya kesalahan penelitian
IPR-01
Restrukturisasi pembagian fungsi kerja
IPR-02
Mempercepat penguasaan produk
IPR-03
Kemudahan analisis
IPR-04
Meningkatkan kepuasan karyawan
APR-01
Proses produksi
APR-02
Proses pengadaan barang
APR-03
Proses pembuatan laporan
APR-04
Proses persiapan data
APR-05
Proses pemeriksaan permohonan
APR-06
Proses pembayaran hutang / tagihan
APR-07
Proses transaksi
APR-08
Proses pengambilan keputusan
RRI-01
Kesalahan hitung
RRI-02
Piutang tak tertagih
RRI-03
Kehilangan penyimpanan / inventori
RRI-04
Produk gagal
RRI-05
Kehilangan data
RRI-06
Kesalahan data
RRI-07
Jatuh tempo (penalty)
RRI-08
Kehilangan karyawan potensial
23 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
24
No
5
6
7 8
9
10
11
12
Kategori
Meningkatkan pendapatan (yang disebabkan oleh)
Meningkatkan keakuratan (dari)
Mempercepat cashin (akibat) Meningkatkan layanan eksternal (dari)
Meningkatkan citra (disebabkan oleh)
Meningkatkan kualitas (dari)
Meningkatkan layanan internal (dari)
Meningkatkan keunggulan kompetitif (disebabkan oleh)
Kode RRI-09
Sub Kategori Pemalsuan
RRI-10
Penipuan / kecurangan administrasi
RRI-11
Kesalahan pembayaran
RRI-12
Kesalahan pengelolaan aset
IRE-01
Meningkatkan kapasitas bisnis
IRE-02
Meningkatkan kualitas laporan
IRE-03
Meningkatkan kepercayaan pelanggan
IRE-04
Meningkatkan segmentasi pasar
IRE-05
Meningkatkan pendapatan lain-lain
IAC-01
Tagihan
IAC-02
Analisis
IAC-03
Data
IAC-04
Perencanaan
IAC-05
Keputusan
ACI-01
Mempercepat pengiriman tagihan
IES-01
Mengurangi pembatalan pesanan
IES-02
Mengetahui masalah pelanggan
IES-03
Penambahan cabang/ layanan
IES-04
Layanan pribadi
IES-05
Kepuasan pelanggan
IIM-01
Meningkatkan mutu layanan
IIM-02
Pemberian diskon
IIM-03
Kepatuhan pada aturan
IIM-04
Menggunakan merk terkenal
IQU-01
Manajemen penyedia/ pemasok
IQU-02
Hasil kerja
IQU-03
Layanan
IQU-04
Produk
IIS-01
Layanan bersama
IIS-02
Memenuhi hak dan tanggungjawab staf
IIS-03
Layanan untuk karyawan
IIS-04
Penjadwalan dan materi pelatihan
ICA-01
Membentuk kerjasama bisnis
ICA-02
Mempercepat terbentuknya bisnis baru
ICA-03
Meningkatkan biaya-penggantian
24 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
25
No 13
2.5.
Kategori Menghindari biaya (dari)
Kode ACO-01
Sub Kategori Dana cadangan
ACO-02
Biaya pemeliharaan
ACO-03
Biaya kehilangan dan penundaan
Metriks Teknologi Informasi
Metriks TI (Chidambaram, 2005) didefinisikan sebagai sekumpulan variabel pengukuran yang digunakan untuk membantu proses kuantifikasi manfaat bisnis TI. Secara garis besar, dibutuhkannya metriks TI digunakan untuk membantu menjelaskan kinerja TI dan pemahaman yang baik terhadap manfaat yang diterima. Spesifikasi dibutuhkannya metriks TI ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Metriks TI menyajikan mekanisme terhadap organisasi untuk melakukan evaluasi kinerja fungsi TI. Latar belakangnya adalah tidak adanya standarisasi untuk melakukan pengukuran evaluasi kinerja TI. Hal ini menjadi penghambat utama dalam mengukur manfaat bisnis TI. Untuk mengatasi masalah tersebut, metriks TI bisa disusun dan digunakan. Penggunaan metriks TI ini tidak menjadi tujuan akhir pengukuran manfaat bisnis TI, tetapi merupakan proses yang berkelanjutan untuk memahami keberhasilan investasi TI 2. Metriks TI menyajikan mekanisme terhadap fungsi TI agar dapat mengkomunikasikan manfaat bisnis TI tersebut kepada manajemen senior atau kepada pihak lain. Terkadang terdapat pemakaian istilah TI yang tidak dimengerti oleh pihak lainnya. Dengan adanya metriks TI tersebut maka pemahaman manfaat bisnis TI dapat diukur bersama pada ruang lingkup organisasi 3. Metriks TI menyajikan mekanisme terhadap organisasi agar dapat melakukan prioritas TI pada organisasi dan membantu proses pembiayaan TI. Dasar pembuatan metriks TI adalah banyaknya proyek TI yang diajukan, keterbatasan biaya, inovasi teknologi dan perubahan kebutuhan organisasi. Dengan adanya metriks TI ini, maka mampu untuk mendapatkan nilai yang berdasarkan aset TI dan investasi TI sehingga memudahkan alokasi sumber
25 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
26
daya TI. Metriks TI ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk kinerja di masa yang akan datang yang bisa diperkirakan, dinilai dan dimonitor.
Terdapat empat pendekatan yang digunakan untuk mengukur kinerja TI, yakni: 1. Pendekatan biaya akuntansi Fokus kepada pengukuran biaya yang berkaitan dengan TI untuk pengendalian biaya, contoh benchmarking dan kebutuhan yang berkaitan dengan pendanaan. Tipe metrik TI dengan pendekatan ini meliputi belanja TI tiap pegawai, biaya per fungsi, biaya per transaksi, belanja modal sebagai persentase anggaran TI. 2. Pendekatan manajemen proyek Pendekatan ini memiliki fokus kepada kemampuan suatu organisasi untuk mengelola kesuksesan proyek TI. Adapun tipe metriknya berupa persentase proyek selesai tepat waktu, persentase capaian fungsionalitas proyek, persentase proses suatu proyek, ROI proyek serta rata-rata proyek yang belum dikerjakan. 3. Pendekatan pengawasan sistem Pengukuran pasca implementasi dari kinerja sistem dilakukan oleh organisasi untuk memastikan sistem TI dan layanannya telah sepenuhnya dimanfaatkan dan dijalankan sesuai yang telah direncanakan. Tipe pengukurannya meliputi persentase uptime server, rata-rata jumlah panggilan helpdesk tiap hari, system response time, banyaknya panggilan per aplikasi serta jumlah transaksi yang diproses. 4. Pendekatan manajemen berbasis manfaat Pendekatan ini untuk mengukur manfaat nilai tambah dari solusi bisnis TI. Tipe pengukuran adalah ROI dari solusi bisnis, pendapatan TI per dolar, kepuasan pengguna dan pelanggan. 2.6.
Oracle E-Business Suite
Oracle E-Business Suite merupakan Enterprise Software yang merupakan hasil penerapan konsep ERP. Saat ini Oracle E-Business Suite sudah memasuki versi ke 12.1.3 dan sebentar lagi akan beralih ke Oracle Fusion.
26 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
27
Oracle E-Business Suite merupakan sebuah aplikasi yang terdiri dari banyak modul, library, Form, Report, dsb. Aplikasi ini didesain berdasarkan Generally Acceptable Accounting Principles (GAAP), sehingga package yang terdapat di dalamnya sudah lengkap dan tinggal disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dari perusahaan yang menggunakannya. Namun selain itu juga, package yang ada juga memasukkan fitur IFRS (International Financial Report Standard) sehingga dapat membantu untuk standar laporan keuangan [1]. Oracle berjalan pada arsitektur 3-tier (Client, Application dan Database), dan mendukung untuk Form based interface dan HTML based interface. Arsitektur tersebut digambarkan pada Gambar 2-3.
Gambar 2-3 Arsitektur 3-tier Oracle E-Business Suite
Oracle E-Business Suite juga memiliki kumpulan proses bisnis yang sudah menjadi best practice-nya. Aplikasi ini sudah didesain untuk end-to-end business process, dimana terdiri dari modul-modul yang ditujukan untuk mendukung proses bisnis dan strategi bisnis dari suatu organisasi. Berikut ini proses bisnis yang ada di dalam enterprise software ini yang digambarkan pada Gambar 2-4 sebagai berikut:
27 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
28
Gambar 2-4 Proses Bisnis dalam Oracle E-Business Suite
2.7.
System Dynamics
System Dynamics merupakan suatu pendekatan untuk mengerti sistem yang kompleks berdasarkan waktu. System Dynamics berhubungan dengan internal feedback loops dan time delays yang berpengaruh pada sistem secara keseluruhan [22]. Sebagai salah satu pendekatan dalam dalam pemodelan kebijakan, metodologi system dynamics telah dan sedang berkembang sejak diperkenalkan pertama kali oleh Jay.W.Forrester pada dekade 50-an. Metodologi ini muncul sewaktu kelompok
Jay
Forrester
melakukan
riset
di
MIT
dengan
mencoba
mengembangkan manajemen industri guna mendesain dan mengendalikan sistem industri (yang merupakan sebuah sistem sosial yang kompleks). Mereka mencoba mengembangkan metode manajemen untuk perencanaan industri jangka panjang. Kemudian mereka mengembangkan suatu sistem yang terdiri atas enam jaringan “flow” yang saling berinteraksi, yaitu: material, order, uang, personil, kapital dan informasi. Sistem ini kemudian diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 1961 dengan judul “Industrial Dynamics”.
28 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
29
Dasar metodologi System Dynamics adalah amalisis sistem. Suatu sistem, diartikan sebagai seperangkat elemen yang saling berinteraksi satu sama lain. Komponen suatu sistem saling berkaitan dengan pola hubungan yang berbeda, sedangkan antara sistem dengan lingkungannya (system environment), pola hubungannya sangat terbatas. Suatu sistem dapat terdiri atas beberapa sub-sistem, dimana definisi sistem juga berlaku di dalamnya. Interaksi yang terjadi di dalamnya sepanjang waktu akan mempengaruhi keadaan komponen-komponen sistem. Struktur sistem (structure system) ditentukan oleh hubungan antara elemen-elemennya. Batas sistem (system boundary), akan memisahkan sistem dari lingkungannya System Dynamics mencoba untuk menjelaskan perilaku dari berbagai tindakan dalam sebagian sistem. Sistem semacam ini disebut sebagai sistem tertutup (inherent/closed system). Hal ini bukan berarti mengabaikan hubungan antara sistem dan lingkungannya, melainkan bahwa setiap variable eksternal yang tidak memiliki efek terhadap sistem juga tidak akan dipengaruhi oleh sistem itu kembali (ASTRA,1998). Dalam system dyamics, hubungan sebab akibat dilambangkan dengan causal loop diagram [22]. Berikut ini clausal loop diagram yang digambarkan pada Gambar 2-5 sebagai berikut:
Gambar 2-5 Causal Loop Diagram [22]
Struktur yang menyebabkan munculnya peristiwa dan pola perilaku, terdiri dari unsur dan keterkaitannya. Pola-pola keterkaitan antar elemen struktur itu dalam system dynamics dikategorikan menjadi sebagai berikut: a. Hubungan sebab-akibat
29 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
30
b. Stock and Flow c. Penundaan d. Non Liniearity 2.8.
Key Risk Indicators (KRI)
Indikator utama risiko adalah metrik-metrik yang digunakan oleh organisasi untuk menyediakan sinyal awal meningkatnya temuan risiko di semua area organisasi (Beasley, Branson and Hancock 2010). Tujuan mengembaangkan sekumpulan indikator utama risiko adalah untuk mengidentifikasi metrik yang relevan yang menyediakan wawasan yang berguna tentang potensi risiko yang bisa mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. KRI dapat memberikan keuntungan seperti membantu mengantisipasi isu-isu potensial di masa depan, sehingga manajemen organisasi dapat lebih proaktif dalam menyikapi tren-tren yang bisa menyebabkan risiko, sebelum peristiwa risiko tersebut terjadi.
Gambar 2-6 Hubungan antara Tujuan, Strategi, Potensi Risiko dan Indikator Utama Risiko [6]
Gambar 2-6 menunjukkan bagaimana key risk indicator (KRI) didapat dari risikorisiko potensial. Gambar 2-6 memberikan ilustrasi, bahwa organisasi mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan meningkatkan keuntungan dan mengurangi biaya. Kedua tujuan organisasi tersebut diwujudkan dengan membuat
30 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
31
beberapa inisiatif strategi untuk bisa mewujudkan tujuannya. Dari setiap strategi ini mempunyai risiko potensial yang sama. Setiap potensi risiko tersebut dipetakan ke dalam metrik-metrik indikator yang bisa memunculkan risiko tersebut. Hal ini mengajak organisasi agar lebih aktif melakukan pengawasan terhadap inisiatif strategi yang akan dijalankan oleh organisasi/perusahaan tersebut. Hal ini juga memberi tahu bahwa pentingnya memperhatikan aspek risiko dan indikator-indikator penyebab risiko ketika menjalankan inisiatif strategi. Proses identifikasi risiko potensial bisa dilakukan dengan wawancara terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dalam sebuah organisasi/perusahaan yang mengetahui secara detil akar penyebab suatu peristiwa serta proses didalamnya. Masukan dari pihak-pihak tersebut dapat membantu untuk memastikan bahwa risiko-risiko utama tidak terabaikan, dan KRI itu sendiri dibuat agar organisasi/perusahaan bisa fokus menyoroti risiko atau tren yang kemungkinan terjadi. Hal-hal yang penting dalam merancang KRI adalah melibatkan jaminan dari semua pihak yang terlibat dalam mengumpulkan dan menggabungkan data KRI serta kualitas dari data yang digunakan untuk mengawasi risiko yang spesifik.
31 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas kerangka penelitian, metode pengumpulan data, metode penelitian, penjelasan metode penelitian yang digunakan serta profil organisasi. 3.1.
Hubungan Tabel Generik, System Dynamics dan KRI
Gambar 3-1 Kerangka Berpikir
Gambar 3-1 menunjukkan tentang kerangka berpikir penelitian yang dilakukan. Tabel Generik digunakan untuk mendapatkan manfaat-manfaat yang relevan dan signifikan yang didapatkan dari investasi Oracle Finance yang sudah berjalan di PASI. Proses mendapatkan manfaat-manfaat tersebut melalui wawancara yang dilakukan kepada pihak PASI serta observasi dari dokumen proses bisnis dan budaya perusahaan.
Hasil dari manfaat-manfaat yang sudah teridentifikasi
dipetakan keterhubungannya dengan metode System Dynamics. Pemetaan yang dilakukan dimulai dengan analisa keterkaitan antar manfaat yang saling berhubungan dan menimbulkan hubungan sebab akibat. Lalu pemetaan manfaat tersebut disimulasikan dengan perangkat lunak Vensim. Kuantifikasi manfaat dilakukan pada manfaat-manfaat yang memberikan nilai yang signifikan pada organisasi. Manfaat-manfaat yang didapatkan dari analisa system dynamics dicari keterkaitannya dan dari keterkaitan yang didapat maka akan didapatkan manfaat yang signifikan yang akan dikuantifikasi. Manfaat yang akan dikuantifikasi tersebut akan dicari Potential Risk atau risiko potensial dari setiap manfaat investasi Oracle Finance di PASI. Setelah risiko potensial didapatkan, maka
29 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
30
langkah selanjutnya adalah mencari indikator risiko kunci yang membuat setiap manfaat-manfaat bisnis yang teridentifikasi terhambat terjadi. 3.2.
Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan dari data primer. Data primer adalah data yang diperoleh penulis dengan melakukan wawancara dengan manajemen PASI yaitu Manajer IT dan Senior Supervisor Departemen Finance Accounting. Proses pengumpulan data secara garis besar dilakukan dengan cara, yaitu: 1. Pengumpulan data hasil wawancara dengan manajemen PASI yang terlibat langsung pada saat melakukan investasi Oracle Finance. 2. Studi literatur terhadap data keuangan dan proses bisnis PASI. 3. Studi literatur dan pengamatan terhadap manfaat investasi Oracle Finance yang telah diperoleh untuk penyusunan kesimpulan dan saran. 3.3.
Metode Penelitian
Bagian ini membahas metode yang digunakan dalam penelitian. Penelitian didesain menjadi beberapa langkah yang saling terhubung dan digambarkan dalam suatu diagram alir. Berikut akan dijelaskan mengenai setiap langkah dalam metode yang digunakan dalam penelitian ini. Masing-masing langkah akan dijelaskan mengenai tujuan dilakukannya langkah tersebut, masukan yang dibutuhkan, metode yang digunakan, hingga keluaran yang dihasilkan oleh setiap langkah pada metode yang digunakan dalam penelitian ini. Gambar 3-2 menggambarkan diagram alir dari tahapan penelitian dengan penjelasan sebagai berikut: a. Tahap 1: Melakukan identifikasi masalah Pada tahapan ini dilakukan wawancara kepada manajemen PASI dan melakukan analisis permasalahan yang terkait dengan implementasi aplikasi ERP di Departemen Finance Accounting. Metode yang digunakan adalah
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
31
analisis dengan menggunakan fishbone analysis sehingga dapat ditentukan pertanyaan penelitian yang menjadi dasar penelitian. b. Tahap 2: Melakukan studi literatur Pada tahapan ini dilakukan studi literatur yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian pada tahap sebelumnya. Literatur yang dijadikan bahan kajian penelitian adalah teori-teori pendukung, penelitian-penelitian sejenis sebelumnya yang telah dilakukan sebelumnya dan metode yang digunakan. c. Tahap 3: Melakukan pengukuran manfaat TI Pada tahapan ini dilakukan pengukuran manfaat TI dengan menggunakan Tabel Generik. Pengumpulan data didapatkan dengan wawancara. Kerangka berpikir akan menjadi acuan dalam membuat daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada responden. Responden adalah manajer TI dan senior supervisor Departemen Finance Accounting. d. Tahap 4: Kuantifikasi manfaat SI/TI dan Menentukan KRI Pada tahap ini dilakukan kuantifikasi manfaat yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya Kuantifikasi yang dilakukan oleh peneliti menggunakan simulasi dari model system dynamics. Hasil kuantifikasi merupakan nilai manfaat ekonomis yang dicari dalam penelitian ini. Pada proses ini dilakukan analisa risiko potensial dari setiap manfaat investasi Oracle Finance yang dihitung. Pada setiap manfaat yang dilakukan kuantifikasi dilakukan analisa potensi risiko yang mungkin terjadi dimana bisa didapatkan dari wawancara. Setelah analisa potensi risiko yang dilakukan maka akan didapatkan indikator risiko. e. Tahap 5: Kesimpulan dan Saran Pada tahapan ini akan dijelaskan kesimpulan dan saran untuk PASI dan untuk peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis.
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
32
Masukan Masalah Utama (Hal. 3)
Melakukan Identifikasi Masalah Metode Keluaran Fishbone Analysis Pertanyaan Penelitian (Hal. 4) (Hal. 5)
Masukan Pertanyaan Penelitian, teori-teori (Hal. 5, 13)
Melakukan Studi Literatur Metode Keluaran Compare, Contrast, Criticize, Kerangka Berpikir Synthesize, Summarize (Hal. 6) (Hal. 31)
Melakukan Pengukuran Manfaat TI dan Menentukan KRI Masukan Metode Keluaran Kerangka Berpikir, Tabel Generik, System Kuantifikasi Manfaat SI/TI, Wawancara, Dynamics, Studi Literatur KRI Dokumen Proyek (Hal. 31) (Hal. 43, 66, 89) (Hal. 76, 93)
Kesimpulan dan Saran (Hal. 87) Gambar 3-2 Tahapan Metode Penelitian
3.4.
Profil PASI
3.4.1. YAZAKI Corporation Yazaki Corporation merupakan perusahaan manufaktur asing yang berada di Indonesia yang bergerak di bidang otomotif. Di indonesia, fokus kepada automotive wire dan wiring harness. Yazaki berdiri sejak tahun 1941, dimana melakukan produksi di luar Jepang pertama kali pada tahun 1962. Yazaki memiliki sejarah yang panjang sebagai pelopor dalam pengembangan dan pembuatan automotive wire dan wiring harness. PT. AUTOCOMP SYSTEM INDONESIA
(PASI)
memanfaatkan
kemajuan
teknologi Yazaki
dalam
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
33
pembuatan produk-produk tersebut. Sebuah teknologi yang telah terasah selama bertahun-tahun dalam mempertahankan produksi wiring harness yang termaju dan terbesar di seluruh dunia. Kemajuan yang tiada henti dalam bidang elektronik selama dekade sebelumnya telah memberikan berbagai standar yang baru bagi bidang otomotif dalam hal penampilan, keamanan, dan kenyamanan. Untuk mengakomodir itu semua, grup PASI mengembangkan dan menyediakan produk-produk yang dapat memenuhi permintaan pelanggan. Setiap aspek produksi, mulai dari perencanaan awal, desain tooling dan seluruh akitivitas untuk pembuatan produk akhir, dilakukan untuk mendapatkan automotive wire dan wiring harness yang bekualitas. Yazaki Indonesia ada sejak tahun 1989 dengan melakukan produksi kabel yang dilakukan oleh PEMI. Lalu pada tahun 2001-2002 berdiri PASI group yang merupakan bagian dari Yazaki Indonesia. 3.4.2. PASI PASI mengikuti corporate policy dari YAZAKI yaitu: “A Corporation in Step with the World, A Corporation needed by Society”. Berikut ini persebaran organisasi di Indonesia yang tergabung dalam grup PASI yang ditunjukkan pada Gambar 3-3.
Gambar 3-3 Persebaran Organisasi Grup PASI
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
34
Sebagai Holding Company, PASI bertanggung jawab dalam strategi, perencanaan, pengembangan, dan pengawasan sumber-sumber strategis bagi perusahaanperusahaan afiliasinya dengan memberikan bantuan pada grup perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan kompetensinya, sehingga grup perusahaan dapat memperbaiki kemampuan dan kemahiran teknologi dalam segmen pemasarannya, baik di dalam maupun di luar negeri. Perkembangan industri otomotif domestik saat ini, seperti juga pasar internasional, memberikan rasa optimis bagi pertumbuhan dan kemajuan grup. Kondisi seperti ini sudah sejak lama diantisipasi oleh perusahaan dengan mengembangkan bisnis dan mempercepat menguraikan program utama perusahaan seperti peningkatan keunggulan
kompetitif,
kemampuan
bisnis,
kemampuan
teknologi,
dan
pengembangan sumber daya manusia.
Gambar 3-4 Organisasi Grup PASI
PASI berdiri tahun 2002 dengan penjelasan sebagai berikut pada Tabel 3-1: Tabel 3-1 Profil Perusahaan PASI Nama Perusahaan PASI
Berdiri Tahun 2002
Pemegang Saham
Modal
Fungsi
Yazaki Corporation Japan (51 %) PT. EDS Manufacturing Indonesia (49 %)
20.000.000 USD
- Holding Company - Management Company - Automotive Wire Manufacturing - Sales for Domestic Customer - Distribution Center
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
35
3.5.
Struktur Organisasi PASI
Gambar 3-5 Struktur Organisasi PASI
Divisi Finance accounting terdiri dari beberapa bagian yaitu: 1. Finance and Treasury: merupakan bagian yang berkaitan langsung dengan masalah pembayaran dan penerimaan serta cashflow 2. Accounting: merupakan bagian yang berkaitan dengan pencatatan tagihan dan piutang serta berkaitan langsung dengan pelaporan keuangan 3. General Taxation: merupakan bagian yang berkaitan langsung dengan pengelolaan pajak 4. Management Development: merupakan bagian yang berkaitan dengan pengambil kebijakan di level manajemen
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
36
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1.
Analisa Studi Kasus
4.1.1. Proses Bisnis Department Finance Accounting Proses bisnis yang berada pada departemen Finance accounting terbagi menjadi beberapa sesuai dengan pembagian kerja. Pembagian kerja tersebut disesuaikan dengan pembagian modul dalam aplikasi ERP Oracle Finance. Pembagian kerja tersebut dimungkinkan karena Oracle Finance sudah terintegrasi antar modulmodulnya. Proses bisnis tersebut digambarkan dalam gambar 4-1.
Gambar 4-1 Integrasi Modul Oracle Finance
4.1.1.1. Account Payables Transaksi account payables (AP) berkaitan dengan transaksi utang perusahaan. Transaksi ini dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Invoice (tagihan) a. Trade Transaksi trade atau dagang seperti pembelian material, finish goods (barang jadi).
Universitas Indonesia Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
37
b. Forwarder Transaksi forwarder seperti transaksi pada freight in dan freight out, contohnya biaya transportasi pembelian dan penjualan. c. Others Transaksi lain-lain yang tidak termasuk trade dan forwarder. Transaksi trade dan forwarder memberikan sebanyak 70-85 % dokumen tagihan dalam sebulan dimana dalam sebulan bisa mencapai 2000 dokumen tagihan. 2. Prepayment (uang muka) Uang muka di PASI didefinisikan sebagai pengeluaran uang kas lebih besar sama dengan 1 juta rupiah. Pembayaran uang muka dilakukan dengan transfer. 3. Payment (pembayaran) Pembayaran dilakukan 2 kali dalam seminggu, dan dilakukan dengan transfer. Pembayaran dilakukan berdasarkan laporan aging dari sistem yang sudah ditentukan dari awal ketika memasukkan data transaksi dalam sistem. Proses bisnis pembayaran ini dapat dilihat pada Gambar C-14. Untuk proses pencatatan jurnal dilakukan di modul AP, dimana proses tersebut dilakukan pada hari kedua closing period bulanan. Seluruh jurnal yang dibentuk di modul AP akan dikirim ke modul GL. Untuk proses pengiriman jurnal yang dilakukan dari modul AP ke GL dapat dilihat pada Gambar C-1 dan C-3. Untuk proses pencatatan jurnal akuntansi secara detail dapat digambarkan sesuai Lampiran D. 4.1.1.2. Account Receivables Transaksi account receivables (AR) terdiri dari piutang-piutang usaha dan pembayaran piutang. Pembuatan delivery order dan sales order diatur di dalam sistem yang terpisah. Sehingga data-data transaksi tersebut perlu diberikan kepada Departemen Finance Accounting untuk dicatat dalam sistem.
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
38
Transaksi yang belum diketahui nomor tagihan piutangnya disebut sebagai unapplied receipt. Kondisi dimana penerimaan kelebihan dari yang seharusnya disebut sebagai over receipt, sehingga transaksi yang kelebihan tersebut dicatat sebagai on account. Transaksi pada modul AR terbagi menjadi 2 yaitu: 1. AR Non Trade Transaksi penerimaan yang tidak berasal dari proses jual beli dari produk yang dihasilkan oleh proses produksi. Data transaksi tersebut didapat dari bagian Finance. 2. AR Trade Transaksi penerimaan yang berasala dari proses jual beli dari produk yang dihasilkan proses produksi. Data transaksi tersebut berasal dari pelanggan, gudang, dan bagian pengadaan. Data yang ada diolah untuk menjadi laporan penjualan. Proses pencatatan jurnal dilakukan di modul AR, dimana keseluruhan jurnal akan dikirim ke modul GL. Proses pencatatan jurnal akuntansi bisa dilihat pada lampiran D. Modul AR terintegrasi dengan modul GL dimana proses pengiriman jurnal akuntasi terjadi lewat proses journal import yang dilakukan oleh sistem. Proses ini dapat ditunjukkan pada Gambar C-3, adapun integrasi ditunjukkan lewat Gambar C-1. 4.1.1.3. Fixed Asset Modul Fixed Asset atau biasa disebut dengan FA terintegrasi juga dengan modul GL. Integrasi modul ini dapat dilihat pada Gambar C-2. Untuk pengelolaan aset di PASI dibagi menjadi beberapa proses yaitu: 1. Penambahan Aset Penambahan aset dimulai dari pembelian aset dimana tagihan dicatat di AP (account payables). Lalu dilakukan proses mass addition create oleh sistem untuk mengirim data ke modul aset. Setiap data aset yang masih baru diatur di modul
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
39
aset dan dilengkapi data-datanya. Setelah lengkap maka dilakukan proses post mass addition. Saat proses post mass addition tersebut dilakukan maka aset mendapat penomoran secara otomatis oleh sistem dan diakui perolehannya. Proses bisnis ini dapat dilihat pada Gambar C-10. 2. Penyusutan Aset Penyusutan aset dilakukan setiap bulan menjelang tutup buku bulanan. Penyusutan tersebut dihitung secara otomatis dalam sistem. Proses bisnis ini dapat dilihat pada Gambar C-11. 3. Pembuangan Aset Pembuangan aset atau bisa disebut dengan asset disposal atau asset retirement terjadi karena umur manfaat dari aset tersebut sudah habis. Peristiwa tersebut juga terjadi karena adanya aset yang hilang atau terkena kebakaran. Proses bisnis ini dapat dilihat pada Gambar C-12. 4. Transfer Aset Peristiwa transfer aset terjadi jikalau ada perpindahan aset antar departemen atau cost center. Proses bisnis ini dapat dilihat pada Gambar C-13. 5. Penyesuaian Nilai Perolehan Aset Penyesuaian nilai perolehan aset dilakukan ketika ada penambahan atau pengurangan nilai perolehan aset. Penambahan atau pengurangan terjadi dalam sistem jikalau ada penambahan aset atau pengurangan aset. 4.1.1.4. General Ledger General Ledger (GL) merupakan modul yang berperan sebagai muara dari semua jurnal yang terbentuk di masing-masing modul. Untuk pencatatan yang tidak dilakukan di modul AP, AR, dan FA dilakukan di GL. Pencatatan tersebut meliputi: 1. Jurnal Memorial / Manual
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
40
Pencatatan jurnal yang dilakukan secara manual tiap bulanan yang dilakukan karena ada penyesuaian pencatatan laporan keuangan, jurnal amortisasi, jurnal pembiayaan, jurnal penyesuaian hasil audit. 2. Revaluasi Proses ini dilakukan karena transaksi yang dicatat dalam mata uang asing dan lewat proses ini dapat diketahui nilai dari unrealized gain or loss. 3. Budgeting Pencatatan budget dalam sistem diperlukan untuk mengetahui realisasi yang terjadi dan dibandingkan dengan budget yang sudah direncanakan atau dialokasikan. Penyusunan budget atau anggaran di PASI menggunakan fitur Budget Journals yang disediakan oleh sistem. Proses bisnis ini dapat dilihat pada Gambar C-9. Secara keseluruhan proses pencatatan transaksi dan pengelolaan laporan keuangan seperti laporan neraca saldo dan laporan laba rugi dapat dilihat pada Lampiran D. Seluruh proses pencatatan transaksi baik pencatatan piutang usaha, utang usaha serta pembayaran baik dari pelanggan atau pemasok dilakukan di modul AR dan AP. Sistem akan melakukan accounting process dimana proses yang terjadi adalah pembuatan jurnal atas setiap transaksi yang dicatat. Keseluruhan jurnal tersebut akan dikirim ke modul GL. Pada modul FA, setiap transaksi yang dicatat akan menghasilkan jurnal juga melalui peristiwa accounting process yang akan dilakukan oleh sistem. Semua jurnal yang terbentuk akan terkirim ke modul GL. 4.1.2. Implementasi Oracle Finance pada Departemen Finance Accounting Kelemahan aplikasi lama (MAS) sebelum berpindah ke Oracle Finance yaitu: 1. Kecepatan pemrosesan data aplikasi sebelumnya rendah 2. Aplikasi tidak terintegrasi karena aplikasi yang digunakan berbeda dan formatnya tidak baku
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
41
3. Efisiensi rendah karena duplikasi pekerjaan antar bagian 4. Kesulitan untuk melakukan konsolidasi laporan keuangan 5. Tidak ada dokumentasi, jadi sangat tergantung pada setiap individu 6. Sulit dikembangkan sesuai proses bisnis baru, karena aplikasi lama disesuaikan proses bisnis saat itu. Berikut ini Tabel 4-1 yang menunjukkan biaya implementasi dari Oracle Finance yang bernilai sejumlah USD 347.750,00 = Rp. 4.013.869.600,00 (1 USD = Rp. 11.542,4) Tabel 4-1: Biaya Implementasi Oracle Finance di PASI Komponen No 1 Lisensi aplikasi + database Orafin Server untuk Orafin + SAN 2 Storage 3 Biaya implementasi / permodul Biaya pemeliharaan / tahun 4 (maintenance)
Satuan Kuantitas (USD) 4.500 40 100.000 45.000 22.750
Sub Total (USD) 180,000.00
1 1
100,000.00 45,000
1 Total
22,750.00 347,750.00
4.1.3. Dampak Perubahan Proses Bisnis Modul-modul Oracle Finance yang dipakai untuk Departemen Finance Accounting meliputi: AR, AP, FA, dan GL. Dengan adanya implementasi dari Oracle Finance, terdapat beberapa perubahan dalam proses bisnis yang disebabkan oleh fungsi dari tiap modul-modul yang diimplementasikan sebagai berikut: 1. Modul AP a. Untuk laporan aging yang menampilkan keseluruhan tagihan pemasok yang belum dibayar bisa lebih akurat dan proses pembuatan laporan lebih cepat.
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
42
b. Untuk uang muka yang kurang bayar terdapat warning sehingga memudahkan pengecekan di dalam sistem jikalau ada kurang bayar ke pemasok. c. Proses validasi pada saat pembayaran jikalau ada rate untuk transaksi selain dengan mata uang USD jikalau belum terisi. d. Adanya proses interface untuk data processing transaksi tagihan ketika melakukan input ke sistem sehingga mempercepat proses transaksi ke sistem. 2. Modul AR a. Untuk laporan aging yang menampilkan keseluruhan piutang pelanggan yang belum dibayar. Laporan tersebut sudah terintegrasi dengan neraca saldo yang ada di modul GL dan memiliki nilai yang sudah akurat sehingga memudahkan untuk proses rekonsiliasi. b. Proses pencatatan transaksi yang dilakukan di dalam modul AR akan memudahkan proses audit sehingga transaksi dari GL dapat ditelusuri sampai ke submodul. 3. Modul FA a. Penambahan aset terjadi ketika sudah dilakukan pencatatan tagihan, dimana tagihan tersebut sudah divalidasi oleh sistem dan sudah dibentuk jurnal di modul AP. Sehingga proses dari sistem akan secara otomatis membentuk data aset di modul FA. b. Data aset bisa ditelusuri sampai ke nomor tagihannya dan pembayarannya di modul AP. c. Proses perhitungan penyusutan dan pembentukan jurnal dilakukan secara otomatis oleh sistem. 4. Modul GL
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
43
a. Pelaporan keuangan menjadi lebih cepat yaitu 5 hari kerja dimana sebelumnya adalah 10 - 15 hari kerja. b. Memungkinkan untuk penambahan buku baru jikalau ada penambahan unit bisnis baru, dan memungkinkan untuk proses konsolidasi yang lebih cepat sehingga kualitas laporan keuangan menjadi lebih baik serta proses persiapan laporan menjadi lebih cepat. 4.2.
Identifikasi Manfaat Investasi Oracle Finance
Pada tahapan ini dilakukan pengukuran manfaat TI dengan menggunakan Tabel Generik. Pengumpulan data didapatkan dengan wawancara. Dari data observasi dan hasil wawancara menghasilkan pemetaan manfaat berdasarkan Tabel Generik, sebagai berikut pada Tabel 4-2:
1
Kategori
Mengurangi/ menekan biaya (dari)
Sub Kategori
Kode
Biaya RCO-01 telekomunikasi
Biaya perjalanan
RCO-02
Signifikan
No
Relevan
Tabel 4-2 Hasil Identifikasi Manfaat Investasi Oracle Finance
Tidak
Tidak
Tidak
Keterangan
Tidak
Tidak Relevan: penekanan biaya telekomunikasi tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Biaya operator/ karyawan
Biaya pertemuan
Biaya kegagalan layanan
Biaya distribusi
Biaya pelatihan per karyawan
Kode
RCO-03
RCO-04
RCO-05
RCO-06
RCO-07
Signifikan
No
Relevan
44
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Keterangan
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Kode
Signifikan
No
Relevan
45
Keterangan
Finance (Lampiran A.12)
Biaya pengembalian barang yang salah
Biaya uang (bunga pinjaman)
Biaya cetak dokumen dan ATK
Biaya langganan
RCO-08
RCO-09
RCO-10
RCO-11
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Biaya sewa ruangan
Biaya sewa alat
Biaya inventory/ penyimpanan
Biaya kesalahan penelitian
Kode
RCO-12
RCO-13
RCO-14
RCO-15
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Signifikan
No
Relevan
46
Keterangan
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.13) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.13) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.13) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.13) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.13) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.13) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12, A.13) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Kode
Signifikan
No
Relevan
47
Keterangan
Finance (Lampiran A.12, A.13) 2
Meningkatkan produktifitas (karena disebabkan oleh)
Restrukturisasi pembagian fungsi kerja
Mempercepat penguasaan produk
Kemudahan analisis
IPR-01
IPR-02
IPR-03
Ya
Tidak
Ya
Ya
Relevan: Karena penggunaan sistem mempermudah pekerjaan antar bagian, pembagian kerja menjadi lebih jelas (Lampiran A.9, B.18)
Tidak
Ya
Signifikan: adanya pengurangan dari 10 orang menjadi 4 orang untuk data processing (Lampiran A.9) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14) Relevan: Sistem yang ada terintegrasi sehingga memudahkan analisis data (Lampiran A.7) Signifikan: Analisis yang semakin ditunjang oleh data yang terintegrasi maka akan menghasilkan produktivitas yang meningkat juga. Laporan bisa ditarik kapan pun, dan tidak ada proses klerikal
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Kode
Signifikan
No
Relevan
48
Keterangan
lagi (Lampiran A.7)
Meningkatkan kepuasan karyawan
3
Mempercepat proses (dari)
Proses produksi
Proses pengadaan barang
IPR-04
APR-01
APR-02
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Relevan: Dengan adanya sistem maka pekerjaan menjadi lebih mudah serta lebih memudahkan proses klerikal (Lampiran A.8) Tidak Signifikan: Tidak berhubungan dengan proses bisnis (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance, proses produksi menggunakan aplikasi yang berbeda dengan Oracle Finance (Lampiran A.12, A.13, A.14) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance, proses pengadaan barang menggunakan aplikasi Oracle Form yang tidak terintgrasi dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Signifikan:
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Proses pembuatan laporan
Proses persiapan data
Proses pemeriksaan permohonan
Kode
APR-03
APR-04
APR-05
Ya
Ya
Ya
Signifikan
No
Relevan
49
Keterangan
tidak berhubungan dengan Oracle Finance karena penggunaan aplikasi yang tidak terintegrasi dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Relevan: Dengan adanya sistem membantu mempercepat proses pembuatan laporan (Lampiran A.7)
Ya
Signifikan: Dengan proses pembuatan laporan yang cepat maka produktivitas karyawan untuk hal lain semakin baik (Lampiran A.7) Relevan: Dengan sistem terintegrasi di modul Finance maka persiapan data menjadi lebih cepat (Lampiran A.7)
Ya
Tidak
Signifikan: dengan persiapan data yang cepat maka laporan keuangan lebih cepat (Lampiran A.7, A.8) Relevan: mempercepat proses permohonan jikalau ada yang tanya proses pembayaran dari pemasok (Lampiran B.9) Tidak Signifikan: tidak signifikan karena proses tanya jawab bisa
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Kode
Signifikan
No
Relevan
50
Keterangan
berlangsung di luar sistem atau lewat rapat (Lampiran B.9) Proses pembayaran hutang/ tagihan
Proses transaksi
Proses pengambilan keputusan
APR-06
APR-07
APR-08
Ya
Ya
Tidak
Ya
Relevan: mempercepat proses pembayaran hutang/tagihan karena ada kontrol dari sistem (Lampiran B.9) Signifikan: dengan mempercepat proses pembayaran atau hutang maka organisasi bisa merencanakan strategi bisnis dengan mengikutsertakan strategi dalam penggunaan sistem (Lampiran A.7, B.9) Relevan: semakin cepat proses transaksi yang ada (Lampiran A.7, A.8, B.11)
Ya
Tidak
Signifikan: semakin cepat proses transaksi maka pendapatan perusahaan bisa meningkat (Lampiran A.7, A.8, B.11) Tidak Relevan: Tidak berhubungan, produksi tetap berjalan walaupun belum menguntungkan (Lampiran B.16)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
4
Kategori
Mengurangi risiko (dari)
Sub Kategori
Kesalahan hitung
Piutang tak tertagih
Kehilangan penyimpanan/ inventory
Kode
Signifikan
No
Relevan
51
Keterangan
RRI-01
Ya
Ya
Relevan: dengan sistem dapat menghindarkan kesalahan hitung secara manual (Lampiran A.5, A.7)
RRI-02
RRI-03
Ya
Tidak
Signifikan: kesalahan hitung akan berpengaruh terhadap laporan keuangan, tentu saja hal ini signifikan (Lampiran A.5, A.7) Relevan: dengan pencatatan di sistem maka akan ada kontrol untuk mengurangi risiko tersebut. Penjualan yang dilakukan paling banyak dilakukan ke grup (Lampiran B.9)
Ya
Tidak
Signifikan: dengan mengurangi risiko piutang tak tertagih maka akan mengamankan pendapatan perusahaan (Lampiran B.9) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance, pengelolaan inventori dilakukan dengan aplikasi yang tidak terintegrasi dengan Oracle Finance (Lampiran A.15) Tidak Signifikan: tidak berhubungan
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Kode
Signifikan
No
Relevan
52
Keterangan
dengan Oracle Finance (Lampiran A.15)
Produk gagal
Kehilangan data
Kesalahan data
RRI-04
RRI-05
RRI-06
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.16) Relevan: dengan pencatatan dalam sistem basis data akan menyimpan keseluruhan data transaksi (Lampiran A.7) Signifikan: Kehilangan data transaksi sangat berdampak bagi proses bisnis di PASI khususnya pembentukan laporan keuangan (Lampiran A.7) Relevan: kesalahan data dapat dikurangi dengan sistem ini dimana terdahulu masih dikerjakan manual (Lampiran A.7, B.18) Signifikan: kesalahan data akan berdampak bagi laporan keuangan perusahaan (Lampiran A.7)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Jatuh tempo (penalty)
Kehilangan karyawan potensial
Pemalsuan
Penipuan/ kecurangan administrasi
Kesalahan pembayaran
Kode
Signifikan
No
Relevan
53
RRI-07
Ya
Tidak
RRI-08
RRI-09
RRI-10
RRI-11
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Keterangan
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Relevan: dengan sistem ini menjaga agar tidak terlanjur jatuh tempo (Lampiran B.9) Tidak Signifikan: Tidak signifikan dalam proses bisnis Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.9) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.9, A.12, A.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.16) Relevan: dengan adanya sistem dapat mencegah kesalahan pembayaran (Lampiran A.7, B.9)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Kesalahan pengelolaan aset
5
Meningkatkan pendapatan (yang disebabkan oleh)
Meningkatkan kapasitas bisnis
Meningkatkan kualitas laporan
Kode
RRI-12
IRE-01
IRE-02
Ya
Tidak
Ya
Signifikan
No
Relevan
54
Keterangan
Signifikan: kesalahan pembayaran yang terjadi akan berdampak bagi kelangsungan bisnis (Lampiran A.7, B.8, B.9) Relevan: pengaturan data aset disimpan dalam sistem (Lampiran A.7)
Ya
Tidak
Ya
Signifikan: perhitungan depresiasi dan penambahan aset dilakukan sistem dan berdampak ke laporan keuangan khususnya perhitungan biaya dari penyusutan tiap aset bulannya (Lampiran A.7) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14) Relevan: dengan adanya sistem, laporan keuangan lebih rapih dengan format yang tidak berubah (Lampiran A.7) Signifikan: laporan keuangan yang cepat
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Meningkatkan kepercayaan pelanggan
Meningkatkan segmentasi pasar
Meningkatkan pendapatan lain-lain
6
Meningkatkan keakuratan (dari)
Tagihan
Kode
IRE-03
IRE-04
IRE-05
IAC-01
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Signifikan
No
Relevan
55
Keterangan
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
dan dapat dipercaya bisa menjadi pegangan bagi manajemen dalam mengambil keputusan (Lampiran A.7) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14, B.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14, B.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran B.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran B.16) Relevan: data yang diatur dan disimpan dengan akurat dalam sistem (Lampiran A.7, A.8) Signifikan: dengan
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Analisis
Data
Perencanaan
Kode
IAC-02
IAC-03
IAC-04
Ya
Ya
Ya
Signifikan
No
Relevan
56
Ya
Ya
Ya
Keterangan
keakuratan maka tagihan dari pemasok atau pelanggan semakin bisa dipercaya hasilnya dari sistem dan berdampak ke laporan keuangan (Lampiran A.7, A.8) Relevan: dengan sistem terintegrasi maka mempengaruhi analisis yang semakin akurat (Lampiran A.7, A.8) Signifikan: analisis yang akurat mempengaruhi pengambilan keputusan (Lampiran A.7, A.8) Relevan: data yang ada semakin akurat karena diatur dengan rapih dan seragam (Lampiran A.5, A.7, A.8) Signifikan: data yang akurat tersebut akan mempengaruhi laporan keuangan yang semakin akurat juga (Lampiran A.5, A.7, A.8) Relevan: keakuratan data mempengaruhi perencanaan strategi perusahaan (Lampiran A.6, A.9, B.18) Signifikan: perencanaan akurat memiliki dasar dari
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Keputusan
Kode
IAC-05
Tidak
Signifikan
No
Relevan
57
Keterangan
Tidak
7
Mempercepat cash-in (akibat)
Mempercepat pengiriman tagihan
ACI-01
Tidak
Tidak
8
Meningkatkan layanan eksternal (dari)
Mengurangi pembatalan pesanan
IES-01
Tidak
Tidak
Mengetahui masalah pelanggan
IES-02
Tidak
Tidak
data yang akurat dan perencanaan tersebut berdampak kepada kelangsungan bisnis perusahaan serta restrukturisasi dari organisasi (Lampiran A.6, A.9, B.18) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.17) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.17) Tidak Relevan: Belum menggunakan Oracle E-Business Suite modul Distribusi, tidak berkaitan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14, B.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14, B.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12, B.16)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Penambahan cabang/ layanan
Layanan pribadi
Kepuasan pelanggan
9
Meningkatkan citra (disebabkan oleh)
Meningkatkan mutu layanan
Kode
IES-03
IES-04
IES-05
IIM-01
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Signifikan
No
Relevan
58
Keterangan
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12, B.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14, B.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12, A.14, B.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14, A.17) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14, A.17) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran B.16, A.17) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran B.16, A.17) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran B.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Kode
Signifikan
No
Relevan
59
Keterangan
Finance (Lampiran B.16) Pemberian diskon
Kepatuhan pada aturan
Menggunakan merk terkenal
10
Meningkatkan kualitas (dari)
Manajemen penyedia/ pemasok
IIM-02
IIM-03
IIM-04
IQU-01
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14, B.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14, B.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.17) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.17) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12, A.17) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12, A.17) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14, B.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14, B.16)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Hasil kerja
Layanan
Produk
11
Meningkatkan layanan internal (dari)
Layanan bersama
Memenuhi hak dan tanggungjawab
Kode
IQU-02
IQU-03
IQU-04
IIS-01
IIS-02
Signifikan
No
Relevan
60
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Keterangan
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14, A.17, B.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14, A.17, B.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Kode
Signifikan
No
Relevan
61
Keterangan
staf
Layanan untuk karyawan
Penjadwalan dan materi pelatihan
12
Meningkatkan keunggulan kompetitif (disebabkan oleh)
Membentuk kerjasama bisnis
Mempercepat terbentuknya bisnis baru
Finance (Lampiran A.12)
IIS-03
IIS-04
ICA-01
ICA-02
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12, B.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.12, B.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran B.21, B.22) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran B.21, B.22) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14, B.16)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Meningkatkan biayapenggantian
13
Menghindari biaya (dari)
Dana cadangan
Biaya pemeliharaan
Biaya kehilangan dan penundaan
Kode
ICA-03
ACO01
ACO02
ACO03
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Signifikan
No
Relevan
62
Keterangan
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14, B.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.14) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.14) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.15, B.16) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle Finance (Lampiran A.15, B.16) Tidak Relevan: tidak berhubungan dengan penggunaan Oracle Finance (Lampiran A.12) Tidak Signifikan: tidak berhubungan dengan Oracle
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Kategori
Sub Kategori
Kode
Signifikan
No
Relevan
63
Keterangan
Finance (Lampiran A.12)
Berikut ini adalah ringkasan tabel yang menunjukkan manfaat investasi Oracle Finance yang relevan menggunakan tabel Ranti’s Generic IS/IT Business Value pada Tabel 4-3. Pada Tabel 4-3 terlihat pemetaan manfaat kepada 5 kategori dan 20 sub kategori dari Tabel Generik.
Tabel 4-3 Rangkuman Manfaat Investasi Oracle Finance yang Relevan No 1
Kode IPR-01
Sub Kategori Restrukturisasi pembagian fungsi kerja
2
IPR-03
Kemudahan analisis
3
IPR-04
Meningkatkan kepuasan karyawan
4
APR-03
Proses pembuatan laporan
5
APR-04
Proses persiapan data
6
APR-05
Proses pemeriksaan permohonan
7
APR-06
Proses pembayaran hutang/ tagihan
8
APR-07
Proses transaksi
Keterangan Relevan: Karena penggunaan sistem mempermudah pekerjaan antar bagian, pembagian kerja menjadi lebih jelas jelas (Lampiran A.9, B.18) Relevan:Sistem yang ada terintegrasi sehingga memudahkan analisis data (Lampiran A.7) Relevan: Dengan adanya sistem maka pekerjaan menjadi lebih mudah serta lebih memudahkan proses klerikal (Lampiran A.8) Relevan: Dengan adanya sistem membantu mempercepat proses pembuatan laporan (Lampiran A.7) Relevan: Dengan sistem terintegrasi di modul Finance maka persiapan data menjadi lebih cepat (Lampiran A.7) Relevan: mempercepat proses permohonan jikalau ada yang Tanya proses pembayaran dari pemasok (Lampiran B.9) Relevan: mempercepat proses pembayaran hutang/tagihan karena ada kontrol dari sistem (Lampiran B.9) Relevan: semakin cepat proses transaksi yang ada (Lampiran A.7, A.8, B.11)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
64
No 9
Kode RRI-01
Sub Kategori Kesalahan hitung
10
RRI-02
Piutang tak tertagih
11
RRI-05
Kehilangan data
12
RRI-06
Kesalahan data
13
RRI-07
Jatuh tempo (penalty)
14
RRI-11
Kesalahan pembayaran
15
RRI-12
Kesalahan pengelolaan aset
16
IRE-02
Meningkatkan kualitas laporan
17
IAC-01
Tagihan
18
IAC-02
Analisis
19
IAC-03
Data
20
IAC-04
Perencanaan
Keterangan Relevan: dengan sistem dapat menghindarkan kesalahan hitung secara manual (Lampiran A.5, A.7) Relevan: dengan pencatatan di sistem maka akan ada kontrol untuk mengurangi risiko tersebut. Penjualan yang dilakukan paling banyak dilakukan ke grup (Lampiran B.9) Relevan: dengan pencatatan dalam sistem basis data akan menyimpan keseluruhan data transaksi (Lampiran A.7) Relevan: kesalahan data dapat dikurangi dengan sistem ini dimana terdahulu masih dikerjakan manual (Lampiran A.7, B.18) Relevan: dengan sistem ini menjaga agar tidak terlanjur jatuh tempo (Lampiran B.9) Relevan: dengan adanya sistem dapat mencegah kesalahan pembayaran (Lampiran A.7, B.9) Relevan: pengaturan data asset disimpan dalam sistem (Lampiran A.7) Relevan: dengan adanya sistem, laporan keuangan lebih rapih dengan format yang tidak berubah (Lampiran A.7) Relevan: data yang diatur dan disimpan dengan akurat dalam sistem (Lampiran A.7, A.8) Relevan: dengan sistem terintegrasi maka mempengaruhi analisis yang semakin akurat (Lampiran A.7, A.8) Relevan: data yang ada semakin akurat karena diatur dengan rapih dan seragam (Lampiran A.5, A.7, A.8) Relevan: keakuratan data mempengaruhi perencanaan strategi perusahaan (Lampiran A.6, A.9, B.18)
Dari 20 manfaat yang relevan terdapat 3 manfaat yang tidak signifikan dimana manfaat tersebut tidak memberikan dampak secara langsung pada sistem yang
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
65
diimplementasikan. Tiga manfaat tidak signifikan tersebut sesuai Tabel 4-4 berikut ini: Tabel 4-4 Manfaat yang tidak signifikan No Kode 1 IPR-04
2
3
APR-05
RRI-07
Sub Kategori Meningkatkan kepuasan karyawan
Keterangan Relevan: Dengan adanya sistem maka pekerjaan menjadi lebih mudah serta lebih memudahkan proses klerikal (Lampiran A.8) Tidak Signifikan: Tidak berhubungan dengan proses bisnis Relevan: mempercepat proses permohonan jikalau ada yang Tanya proses pembayaran dari pemasok (Lampiran B.9)
Proses pemeriksaan permohonan
Tidak Signifikan: tidak signifikan karena proses Tanya jawab bisa berlangsung di luar sistem atau lewat rapat Relevan: dengan sistem ini menjaga agar tidak terlanjur jatuh tempo (Lampiran B.9)
Jatuh tempo (penalty)
Tidak Signifikan: Tidak signifikan dalam proses bisnis
Sehingga dari hasil wawancara didapatkan 17 manfaat yang relevan dan signifikan seperti pada Tabel 4-5 berikut ini: Tabel 4-5 Manfaat yang Relevan dan Signifikan No 1
Kode IPR-01
Sub Kategori Restrukturisasi pembagian fungsi kerja
Keterangan Relevan: Karena penggunaan sistem mempermudah pekerjaan antar bagian, pembagian kerja menjadi lebih jelas (Lampiran A.9, B.18) Signifikan: adanya pengurangan dari 10 orang menjadi 4 orang untuk data processing (Lampiran A.9)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
66
No 2
3
4
5
6
7
Kode IPR-03
APR-03
APR-04
APR-06
APR-07
RRI-01
Sub Kategori Kemudahan analisis
Proses pembuatan laporan
Proses persiapan data
Proses pembayaran hutang/ tagihan
Proses transaksi
Kesalahan hitung
Keterangan Relevan: Sistem yang ada terintegrasi sehingga memudahkan analisis data (Lampiran A.7) Signifikan: Analisis yang semakin ditunjang oleh data yang terintegrasi maka akan menghasilkan produktivitas yang meningkat juga. Laporan bisa ditarik kapan pun, dan tidak ada proses klerikal lagi (Lampiran A.7) Relevan: Dengan adanya sistem membantu mempercepat proses pembuatan laporan (Lampiran A.7) Signifikan: Dengan proses pembuatan laporan yang cepat maka produktivitas karyawan untuk hal lain semakin baik (Lampiran A.7) Relevan: Dengan sistem terintegrasi di modul Finance maka persiapan data menjadi lebih cepat (Lampiran A.7) Signifikan: dengan persiapan data yang cepat maka laporan keuangan lebih cepat (Lampiran A.7, A.8) Relevan: mempercepat proses pembayaran hutang/tagihan karena ada kontrol dari sistem (Lampiran B.9) Signifikan: dengan mempercepat proses pembayaran atau hutang maka organisasi bisa merencanakan strategi bisnis dengan mengikutsertakan strategi dalam penggunaan sistem (Lampiran A.7, B.9) Relevan: semakin cepat proses transaksi yang ada (Lampiran A.7, A.8, B.11) Signifikan: semakin cepat proses transaksi maka pendapatan perusahaan bisa meningkat (Lampiran A.7, A.8, B.11) Relevan: dengan sistem dapat menghindarkan kesalahan hitung secara manual (Lampiran A.5, A.7) Signifikan: kesalahan hitung akan berpengaruh terhadap laporan keuangan, tentu saja hal ini signifikan (Lampiran A.5, A.7)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
67
No 8
9
10
11
12
13
Kode RRI-02
RRI-05
RRI-06
RRI-11
RRI-12
IRE-02
Sub Kategori Piutang tak tertagih
Kehilangan data
Kesalahan data
Kesalahan pembayaran
Kesalahan pengelolaan aset
Meningkatkan kualitas laporan
Keterangan Relevan: dengan pencatatan di sistem maka akan ada kontrol untuk mengurangi risiko tersebut. Penjualan yang dilakukan paling banyak dilakukan ke grup (Lampiran B.9) Signifikan: dengan mengurangi risiko piutang tak tertagih maka akan mengamankan pendapatan perusahaan (Lampiran B.9) Relevan: dengan pencatatan dalam sistem basis data akan menyimpan keseluruhan data transaksi (Lampiran A.7) Signifikan: Kehilangan data transaksi sangat berdampak bagi proses bisnis di PASI khususnya pembentukan laporan keuangan (Lampiran A.7) Relevan: kesalahan data dapat dikurangi dengan sistem ini dimana terdahulu masih dikerjakan manual (Lampiran A.7, B.18) Signifikan: kesalahan data akan berdampak bagi laporan keuangan perusahaan (Lampiran A.7) Relevan: dengan adanya sistem dapat mencegah kesalahan pembayaran (Lampiran A.7, B.9) Signifikan: kesalahan pembayaran yang terjadi akan berdampak bagi kelangsungan bisnis (Lampiran A.7, B.8, B.9) Relevan: pengaturan data aset disimpan dalam sistem (Lampiran A.7) Signifikan: perhitungan depresiasi dan penambahan aset dilakukan sistem dan berdampak ke laporan keuangan khususnya perhitungan biaya dari penyusutan tiap aset bulannya (Lampiran A.7) Relevan: dengan adanya sistem, laporan keuangan lebih rapih dengan format yang tidak berubah (Lampiran A.7) Signifikan: laporan keuangan yang cepat dan dapat dipercaya bisa menjadi pegangan bagi manajemen dalam mengambil keputusan (Lampiran A.7)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
68
No 14
15
16
17
Kode IAC-01
IAC-02
IAC-03
IAC-04
Sub Kategori Tagihan
Keterangan Relevan: data yang diatur dan disimpan dengan akurat dalam sistem (Lampiran A.7, A.8) Signifikan: dengan keakuratan maka tagihan dari pemasok atau pelanggan semakin bisa dipercaya hasilnya dari sistem dan berdampak ke laporan keuangan (Lampiran A.7, A.8) Relevan: dengan sistem terintegrasi maka mempengaruhi analisis yang semakin akurat (Lampiran A.7, A.8)
Analisis
Signifikan: analisis yang akurat mempengaruhi pengambilan keputusan (Lampiran A.7, A.8) Relevan: data yang ada semakin akurat karena diatur dengan rapih dan seragam (Lampiran A.5, A.7, A.8)
Data
Signifikan: data yang akurat tersebut akan mempengaruhi laporan keuangan yang semakin akurat juga (Lampiran A.5, A.7, A.8) Relevan: keakuratan data mempengaruhi perencanaan strategi perusahaan (Lampiran A.6, A.9, B.18)
Perencanaan
Signifikan: perencanaan akurat memiliki dasar dari data yang akurat dan perencanaan tersebut berdampak kepada kelangsungan bisnis perusahaan serta restrukturisasi dari organisasi (Lampiran A.6, A.9, B.18)
4.3.
Pemodelan Hubungan Sebab Akibat Antar Manfaat Investasi Oracle
Finance Berikut ini dijelaskan pemodelan hubungan sebab akibat antar manfaat investasi Oracle Finance menggunakan system dynamics yang dimodelkan ke dalam causal loop diagram dan stock and flow diagram. Metode system dynamics membantu menggambarkan
hubungan
sebab
akibat
manfaat
tersebut
yang
akan
menghasilkan manfaat yang paling besar pengaruhnya.
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
69
4.3.1. Tahapan Pemodelan Tahapan pemodelan dari studi kasus kedalam system dynamics dilakukan melalui langkah-langkah berikut pada Gambar 4-2 dan penjelasannya
Gambar 4-2 Tahapan Pemodelan System Dynamics
1. Identifikasi Masalah Pada tahap ini ingin diketahui manfaat investasi Oracle Finance yang relevan dan signifikan. Identifikasi manfaat sudah dilakukan dengan menggunakan tabel Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4-5. Kemudian dicocokkan antara manfaat yang teridentifikasi dengan tujuan implementasi Oracle Finance sebagai variabel utama. Tujuan implementasi Oracle Finance adalah mempercepat proses pembuatan laporan keuangan dan meningkatkan kualitas laporan. Identifikasi masalah dilakukan dengan analisis variabel. Analisis variabel dilakukan dengan menentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat. Variabel dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu: a. Variabel manfaat merupakan manfaat bisnis yang diperoleh dari Tabel Generik. Variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 4-5. b. Variabel tujuan merupakan hal yang ingin dicapai dari investasi ini, yaitu mempercepat proses pembuatan laporan keuangan dan meningkatkan kualitas laporan. Variabel tujuan ini juga dapat mempengaruhi variabel lainnya. 2. Analisis Keterkaitan
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
70
Bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat antar variabel. Cara menganalisa keterkaitan yaitu menghubungkan variabel utama kemudian mencocokkan dengan variabel pendukung dan mencocokkan dengan variabel pendukung lainnya. Pada tahap ini, belum diberikan hubungan antar variabel dengan notasi ‘+’ atau ‘-‘. Proses analisis keterkaitan antar variabel terdapat pada Gambar 4-3. Hasil analisis dapat dilihat pada Gambar 4-4. 3. Causal Loop Diagram Proses pembuatan causal loop diagram dijelaskan pada subbab 4.3.2 4. Stock and Flow Diagram Proses pembuatan stock and flow diagram dijelaskan pada subbab 4.3.3
Gambar 4-3 Analisis Keterkaitan
4.3.2. Causal Loop Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance Causal loop diagram dibuat berdasarkan analisa keterkaitan antar variabel pada tahap sebelumnya. Tujuan pembuatan causal loop diagram yaitu mengetahui hubungan sebab akibat antar manfaat investasi yang relevan dan signifikan
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
71
dengan implementasi Oracle Finance. Hasil pembuatan causal loop diagram digambarkan pada Gambar 4-5.
Keakuratan Data
Kemudahan Analisis
Meningkatkan Keakuratan Analisis
Keakuratan Data
Keakuratan Perencanaan
Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja
Keakuratan Data
Mengurangi Kesalahan Data
Mengurangi Resiko Kesalahan Hitung
Meningkatkan Keakuratan dari Tagihan
Keakuratan Data
Meningkatkan Keakuratan dari Tagihan
Mempercepat Proses Transaksi
Mengurangi Resiko dari Piutang Tak Tertagih
Meningkatkan Keakuratan Data
Mempercepat Proses Persiapan Data
Kemudahan Analisis
Meningkatkan Kualitas Laporan
Mengurangi Resiko Kesalahan Pembayaran
Mengurangi Resiko Kesalahan Hitung
Mempercepat Proses Persiapan Data
Mempercepat Proses Pembuatan Laporan
Keakuratan Data
Mengurangi Resiko dari Kesalahan Pengelolaan Aset
Meningkatkan Keakuratan Analisis
Meningkatkan Keakuratan Tagihan
Mempercepat Proses Pembayaran Hutang / Tagihan
Mempercepat Proses Pembuatan Laporan
Mengurangi Resiko dari Kehilangan Data
Meningkatkan Keakuratan Data
Mengurangi Kesalahan Data
Mengurangi Resiko dari Kehilangan Data
Meningkatkan Keakuratan Data
Mempercepat Proses Persiapan Data
Mempercepat Proses Pembayaran Hutang / Tagihan
Mengurangi Resiko Kesalahan Hitung
Mempercepat Proses Pembuatan Laporan
Meningkatkan Keakuratan Tagihan
Mempercepat Proses Pembuatan Laporan
Gambar 4-4 Proses Analisis Keterkaitan
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
72
Keakuratan Data Resiko kesalahan pengelolaan aset
+
Mengurangi resiko kehilangan data
Proses persiapan + data Keakuratan + tagihan +
+ Proses pembayaran+ hutang/tagihan
Resiko kesalahan data
+ Proses transaksi
+ Kemudahan Analisis
+ Keakuratan perencanaan
+ Keakuratan Analisis
Resiko Kesalahan hitung
+
-
Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan
Piutang Tak Tertagih
Resiko kesalahan pembayaran
+
+ Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja
Meningkatkan Kualitas Laporan
Gambar 4-5 Causal Loop Diagram Hubungan Sebab Akibat Antar Manfaat Investasi Oracle Finance
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
73
Berdasarkan Gambar 4-5, berikut ini adalah dampak dan mengenai causal loop diagram hubungan sebab akibat antar manfaat investasi Oracle Finance yang relevan dan signifikan bagi Departemen Finance Accounting di PASI: a. Dengan diimplementasikan Oracle Finance maka risiko kehilangan data akan berkurang yang akan berdampak pada keakuratan data. b. Dengan peningkatan keakuratan data maka akan meningkatkan keakuratan perencanaan dimana akan mengakibatkan restrukturisasi pembagian fungsi kerja. c. Dengan peningkatan keakuratan data maka akan mengakibatkan kemudahan analisis. Kemudahan analisis akan mengakibatkan keakuratan analisis dan akhirnya mengakibatkan akan meningkatkan pendapatan karena meningkatnya kualitas laporan. d. Dengan peningkatan keakuratan data akan mengurangi risiko kesalahan pengelolaan aset. Pengelolaan aset yang dilakukan dalam sistem memudahkan perhitungan depresiasi yang biasanya dilakukan secara manual. Risiko kesalahan pengelolaan aset yang berkurang akan mengakibatkan proses pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat. e. Dengan peningkatan keakuratan data akan mempercepat proses persiapan data. Data-data yang dipersiapkan untuk proses pembayaran tagihan atau utang akan lebih cepat tersedia. Proses pembayaran tagihan/utang juga dipengaruhi oleh keakuratan tagihan. Proses pembayaran tagihan/utang yang cepat dilakukan di dalam sistem akan mengakibatkan proses pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat. f. Dengan peningkatan keakuratan data maka akan mengakibatkan tagihan yang semakin akurat sehingga akan mengurangi risiko kesalahan pembayaran. Keakuratan tagihan juga dipengaruhi oleh risiko kesalahan hitung. Risiko kesalahan hitung yang kecil akan mengakibatkan keakuratan tagihan semakin besar.
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
74
g. Dengan peningkatan keakuratan data maka akan memperkecil risiko kesalahan data yang akan mengakibatkan berkurangnya risiko kesalahan hitung sehingga keakuratan tagihan semakin meningkat. Keakuratan tagihan yang semakin meningkat akan mempercepat proses transaksi sehingga mengurangi risiko yang disebabkan oleh piutang tak tertagih. 4.3.3. Stock and Flow Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance Stock and flow diagram berfungsi untuk memvalidasi causal loop diagram yang sudah dibuat yang digunakan untuk memudahkan dalam simulasi system dynamics. Variabel yang digunakan dalam diagram ini adalah stock, flow dan pendukung. 1. Variabel Stock Merupakan variabel hasil yang dipengaruhi oleh flow. Cara menentukan variabel stock adalah melihat variabel tersebut sebagai variabel utama dari hasil identifikasi masalah dan variabel feedback loop (mempunyai dua loop). 2. Variabel Flow Merupakan variabel yang menentukan besar atau kecilnya tingkat, kecepatan, ketepatan, jumlah dan besar pengurangan dari variabel pendukung ke variabel hasil (stock) atau variabel hasil ke variabel hasil lainnya. 3. Variabel Pendukung Merupakan variabel yang menyebabkan terjadinya variabel pendukung yang lain atau variabel yang dapat mengisi variabel stock. Hasil pembentukan stock and flow diagram dapat dilihat pada Gambar 4-6.
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
75
+ Keakuratan Perencanaan
Resiko Kehilangan Data Resiko kesalahan data
Keakuratan Data Kemudahan Analisis
-
+ Proses Persiapan Data
Resiko Kesalahan hitung Piutang Tak Tertagih
Proses Transaksi
+Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja
+ + Keakuratan tagihan
-
Keakuratan Analisis
+Meningkatkan Kualitas Laporan
Resiko kesalahan pengelolaan aset
+ Mempercepat proses + pembuatan laporan keuangan +
+ Proses Pembayaran + Tagihan/Utang
Resiko kesalahan pembayaran
Gambar 4-6 Stock and Flow Diagram Manfaat Investasi Oracle Finance Departemen Finance Accounting
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
76
Berdasarkan variabel tujuan dari stock and flow diagram pada Gambar 4-6, maka manfaat yang akan dikuantifikasi adalah sebagai berikut pada Tabel 4-6: Tabel 4-6 Manfaat yang Akan Dilakukan Kuantifikasi No Kode 1 IRE-02
2 IPR-01
3 APR-03
Sub Kategori Meningkatkan kualitas laporan
Keterangan Relevan: dengan adanya sistem, laporan keuangan lebih rapih dengan format yang tidak berubah (Lampiran A.7)
Signifikan: laporan keuangan yang cepat dan dapat dipercaya bisa menjadi pegangan bagi manajemen dalam mengambil keputusan (Lampiran A.7) Restrukturisasi pembagian Relevan: Karena penggunaan sistem fungsi kerja mempermudah pekerjaan antar bagian, pembagian kerja menjadi lebih jelas (Lampiran A.9, B.18)
Proses pembuatan laporan
Signifikan: adanya pengurangan dari 10 orang menjadi 4 orang untuk data processing (Lampiran A.9) Relevan: Dengan adanya sistem membantu mempercepat proses pembuatan laporan (Lampiran A.7) Signifikan: Dengan proses pembuatan laporan yang cepat maka produktivitas karyawan untuk hal lain semakin baik (Lampiran A.7)
76 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
77
4.4.
Metriks Nilai Manfaat Investasi
Berdasarkan hasil pengelompokkan manfaat yang akan dikuantifikasi pada sub bab 4.3.3, maka langkah selanjutnya adalah menentukan metriks sebagai berikut: A. Metriks Manfaat Meningkatkan Kualitas Laporan Kualitas laporan yang meningkat didapat dari keakuratan analisis, dimana keakuratan analisis disebabkan oleh kemudahan analisis karena data yang semakin akurat. Adapun keakuratan data disebabkan risiko kehilangan data yang semakin kecil yang menyebabkan keseluruhan transaksi dapat dicatat dalam sistem. Contoh proses bisnis yang mendukung peningkatan kualitas laporan terdapat pada Gambar C-5, C-6, C-7 dan C-8 serta lampiran D.
Gambar 4-7 Analisis Keterkaitan Subkategori RRI-05 dan IRE-02
Berdasarkan analisis keterkaitan pada Gambar 4-4 dan Gambar 4-7, kesalahan pencatatan data piutang akan mengurangi keakuratan data dimana mempengaruhi kemudahan dan keakuratan analisis. Keakuratan analisis akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Kesalahan pencatatan disini adalah kesalahan yang terjadi pada waktu melakukan jurnal dan pencatatan nilai pada sistem yang lama, sedangkan pada sistem yang baru kesalahan pencatatan masih terjadi tetapi lebih kepada human error atau ada koreksi nilai dari departemen lain. Peningkatan kualitas laporan bisa dilakukan dengan meningkatkan jumlah piutang tertagih dengan mengurangi kesalahan pencatatan. Metriks untuk manfaat ini adalah peningkatan jumlah piutang yang tertagih per tahun akibat peningkatan rasio piutang tertagih. B. Metriks Manfaat Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
78
Meningkatkan produktivitas karena disebabkan oleh restrukturisasi pembagian fungsi kerja sangat terlihat ketika sudah menggunakan Oracle Finance dimana PASI memungkinkan untuk membagi unit bisnisnya untuk penjualan dimana memisahkan antara penjualan ekspor dan penjualan lokal. Dengan pembagian unit bisnis ini, PASI dapat melakukan perencanaan untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan ekspor khususnya pada third-party dimana merupakan pelanggan baru bagi PASI yang berada di luar Indonesia. Metriks untuk manfaat ini adalah peningkatan pendapatan dari penjualan ekspor akibat restrukturisasi organisasi. C. Metriks Manfaat Mempercepat Proses Pembuatan Laporan Dengan adanya Oracle Finance yang diimplementasikan pada departemen Finance accounting di PASI dapat mempercepat proses pembuatan laporan. Proses pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat karena adanya proses persiapan data yang lebih cepat yang didukung oleh keakuratan data. Proses bisnis dalam pembuatan laporan keuangan yang dilaporkan terdapat pada Gambar C-5, C-6, C-7 dan C-8. Proses pembuatan laporan keuangan disini adalah laporan keuangan dalam proses konsolidasi (Gambar C-4), dimana sebelumnya tidak ada proses konsolidasi. Sesudah melakukan implementasi, unit bisnis PASI dibagi menjadi dua yaitu PASI-AW dan PASI-WH. PASI-AW fokus pada penjualan lokal dan PASI-WH fokus untuk penjualan ekspor. Dengan laporan konsolidasi memungkinkan manajemen untuk mengetahui kinerja dari masing-masing unit bisnis tersebut dan dapat melakukan perencanaan penjualan untuk permintaan lokal. Proses konsolidasi yang dilakukan adalah selama 5 hari kerja. Metriks untuk manfaat mempercepat proses pembuatan laporan adalah peningkatan pendapatan karena mempercepat proses pembuatan laporan konsolidasi. Berikut ini Tabel 4-7 yang berisi rangkuman metriks dari setiap manfaat yang akan dikuantifikasi.
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
79
Tabel 4-7 Rangkuman Metriks No Kode 1 IRE-02
2
IPR-01
Restrukturisasi pembagian fungsi kerja
Metriks Peningkatan jumlah piutang yang tertagih per tahun akibat peningkatan rasio piutang tertagih. Peningkatan Pendapatan dari Penjualan Ekspor akibat restrukturisasi organisasi
3
APR-03
Proses pembuatan laporan
Peningkatan pendapatan karena mempercepat proses pembuatan laporan konsolidasi
4.5.
Sub Kategori Meningkatkan kualitas laporan
Kuantifikasi Manfaat Investasi
Kuantifikasi manfaat investasi berdasarkan sub kategori manfaat yang sudah dikelompokkan di bagian sebelumnya dan menggunakan metriks yang sudah ditentukan sebelumnya adalah sebagai berikut: 4.5.1. Analisis Manfaat Meningkatkan Kualitas Laporan (IRE-02) Dalam sebulan, penjualan yang dilakukan untuk ekspor mencapai 30.000 USD = Rp. 346.260.000 untuk 10 transaksi. Penjualan ke afiliasi terdapat 100 transaksi yang memiliki total nilai Rp. 18.168.344.636. Penjualan ke third-party terdapat 150 transaksi yang memiliki total nilai Rp. 161.700.562.322 (Lampiran B.6). Total keseluruhan 260 transaksi adalah Rp. 180.215.166.958. Sebelum dilakukan implementasi Oracle Finance sering terjadi duplikasi pencatatan yang menyebabkan pencatatan yang salah. Untuk 260 transaksi, terdapat 10 transaksi (3,84%) yang mengalami kesalahan pencatatan atau tidak dicatat pada periode pembukuan yang sedang berjalan (Lampiran B.5). Sesudah dilakukan implementasi Oracle Finance kesalahan pencatatan data hampir sama sekali tidak terjadi. Kesalahan yang terjadi sebanyak-banyaknya adalah 2 transaksi (0,76%) (Lampiran B.5). Kesalahan yang terjadi tersebut karena ada koreksi dari departemen penjualan dan atau human error. Kesalahan pencatatan tersebut dapat mengurangi nilai pembayaran sehingga menyebabkan pembayaran tersebut tertunda. Pembayaran yang tertunda karena kesalahan pencatatan baru diketahui ketika proses audit akhir tahun dilakukan, walaupun demikian
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
80
pembayaran tetap dilakukan oleh pelanggan di tahun berikutnya pada bulan kedua. Berikut ini asumsi yang digunakan untuk melakukan kuantifikasi meningkatkan kualitas laporan. 1. 1 USD = Rp. 11.542,40 2. Rasio piutang tertagih sebelum implementasi Oracle Finance adalah (100 % 3,84 % ) = 96,16 % 3. Rasio piutang tertagih sesudah implementasi Oracle Finance adalah (100 % 0,76 % ) = 99,24 %. Peningkatan piutang tertagih setelah implementasi Oracle Finance adalah (99,24 % - 96,16 %) = 3,08 %. 4. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2013, total pendapatan pada tahun 2013 adalah USD 196.019.423,82 = Rp. 2.262.534.588.035 (Lampiran F.2). Perhitungan manfaat meningkatkan kualitas laporan karena keakuratan data dari peningkatan piutang tertagih seperti pada Tabel 4-8 berikut ini: Tabel 4-8 Peningkatan Piutang Tertagih (Dalam Jutaan Rupiah) REVENUE
2013
PASI Pendapatan Sub Total Peningkatan piutang tertagih
2.262.535 2.262.535 69.686
Dengan menggunakan asumsi peningkatan piutang tertagih 3,08 % dimana diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak PASI, didapatkan nilai manfaat sebesar Rp. 69.686.000.000 untuk tahun 2013. Total nilai manfaat yang didapatkan
untuk
manfaat
meningkatkan
kualitas
laporan
adalah
Rp.
69.686.000.000 dalam setahun.
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
81
4.5.2. Analisis Manfaat Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja (IPR-01) Asumsi yang digunakan untuk mengkuantifikasi meningkatkan produktivitas karena disebabkan oleh restrukturisasi pembagian fungsi kerja (Lampiran B): 1. 1 USD = Rp. 11.542,40 2. Sebelum implementasi untuk kegiatan penjualan ekspor ke third-party belum memiliki volume transaksi yang banyak. Untuk tahun 2012, penjualan ekspor ke third-party sebanyak Rp. 1.368.780.551 (0,07 % dari total pendapatan) (Lampiran F.2), dan setelah dilakukan implementasi ada peningkatan volume penjualan ekspor menjadi Rp. 4.155.120.000 (0,184 % dari total pendapatan) (Lampiran F.2). 3. Pembagian fungsi kerja sebelum dan sesudah digambarkan pada Gambar 4-8 dan 4-9 sebagai berikut:
Gambar 4-8 Struktur Proses Penjualan Sebelum Implementasi Oracle Finance
Gambar 4-9 Struktur Proses Penjualan Sesudah Implementasi Oracle Finance
Berikut ini adalah metriks dan rumus perhitungan meningkatkan produktivitas karena disebabkan oleh restrukturisasi pembagian fungsi kerja pada Tabel 4-9.
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
82
Tabel 4-9: Metrik dan Rumus IPR-01 Kode
Metriks
IPR-01
Rumus
Peningkatan Pendapatan dari Penjualan Ekspor Third-Party
(Persentase penjualan ekspor sebelum implementasi – persentase penjualan ekspor sesudah implementasi) x Total Pendapatan
Berikut adalah perbandingan dari perhitungan kuantifikasi meningkatkan produktivitas karena disebabkan oleh restrukturisasi pembagian fungsi kerja pada Tabel 4-10 pada tahun 2012 (sebelum implementasi) dan 2013 (sesudah implementasi). Tabel 4-10 Perbandingan Peningkatan Pendapatan pada Tahun 2012-2013 Pendapatan Total Penjualan Ekspor Third-Party Persentase Penjualan Ekspor Third-Party (%) Selisih Kenaikan (%)
2012 Rp. 1.950.460.851.754
2013 Rp. 2.262.534.588.035
Rp. 1.368.780.551
Rp. 4.155.120.000
0,070 0,113
0,184
Pada Tabel 4-10 menunjukkan adanya peningkatan pendapatan untuk penjualan ekspor ke third-party. Total nilai manfaat yang dihasilkan adalah (0,113 * Rp. 2.262.534.588.035) = Rp. 2.567.334.561 untuk tahun 2013. 4.5.3. Analisis Manfaat Mempercepat Proses Pembuatan Laporan (APR-03) Asumsi yang digunakan untuk mengkuantifikasi manfaat mempercepat proses pembuatan laporan sebelum implementasi Oracle Finance adalah sebagai berikut (Lampiran F.1 serta Lampiran A dan B): 4. 1 USD = Rp. 11.542,40 5. Proses pembuatan laporan ditujukan pada kondisi sebelum ada laporan konsolidasi
dan
sesudah
ada
laporan
konsolidasi
ketika
dilakukan
implementasi Oracle Finance. Laporan konsolidasi yang semakin cepat maka PASI dapat melihat efek anak perusahaan terhadap induknya dan dapat
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
83
memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan terhadap kinerja anak perusahaan. 6. Sebelum dibagi menjadi dua entitas terpisah, pendapatan dari penjualan lokal ke third-party adalah sebesar USD 20.277,87 = Rp. 234.055.302 (0.012 % dari total pendapatan) (Lampiran F.3). Sesudah dibagi menjadi dua entitas terpisah, untuk kegiatan penjualan lokal ke third-party meningkat menjadi USD 784.077,69 = Rp. 9.050.138.352 (0,4 % dari total pendapatan) (Lampiran F.3). 7. Sebelum dilakukan implementasi Oracle Finance, PASI belum melakukan konsolidasi (Lampiran A.8). Untuk penjualan ekspor dan lokal digabung menjadi satu entitas. Sesudah implementasi Oracle Finance, PASI membagi fokus unit bisnisnya menjadi dua yaitu untuk penjualan ekspor dan untuk penjualan lokal. Perbandingan sebelum dan sesudah implementasi Oracle Finance pada Gambar 4-10, 4-11 dan 4-12 serta 4-13.
Gambar 4-10 Proses Bisnis Penjualan PASI sebelum implementasi Oracle Finance
Gambar 4-11 Proses Bisnis Penjualan PASI sesudah implementasi Oracle Finance
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
84
Gambar 4-12 General Ledger Sebelum Implementasi Oracle Finance
Gambar 4-13 General Ledger Sesudah Implementasi Oracle Finance
Dengan memiliki laporan konsolidasi yang cepat, pihak manajemen PASI dapat memutuskan untuk memperluas unit bisnisnya dan fokus untuk proses bisnis tertentu dalam hal ini untuk menangani penjualan lokal. Laporan konsolidasi yang cepat membantu manajemen untuk melihat efek dari kinerja unit bisnis baru ke entitas induk. Sistem sebelumnya dapat menangani penjualan lokal yang memberikan 0,012 % dari total pendapatan, namun dengan berkembangnya permintaan dari pelanggan lokal diperlukan suatu sistem yang dapat menghasilkan laporan konsolidasi yang menampilkan kinerja dari entitas yang berbeda. Entitas yang berbeda ini dikelola di ledger yang berbeda, namun terintegrasi dengan ledger induknya seperti pada Gambar 4-11.
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
85
Sesudah dilakukan implementasi Oracle Finance, maka pendapatan meningkat sebesar 0,388 % dari total pendapatan. Peningkatan pendapatan karena manfaat mempercepat proses pembuatan laporan dapat dilihat pada Tabel 4-11 berikut: Tabel 4-11 Perbandingan Total dari penjualan lokal sebelum dan sesudah implementasi Oracle Finance Pendapatan Total dari Penjualan Lokal Third-Party Persentase (%)
2012 (sebelum) Rp. 1.950.460.851.754 Rp. 234.055.302 0,012
2013 (sesudah) Rp. 2.262.534.588.035 Rp. 9.050.138.352 0,4
Nilai manfaat yang didapatkan dari mempercepat proses pembuatan laporan konsolidasi setelah implementasi Oracle Finance adalah peningkatan pendapatan dari penjualan lokal sebesar (0,4 % - 0,012 %) x Rp. 2.262.534.588.035 = Rp. 8.778.634.202 pada tahun 2013. 4.6.
Total Nilai Manfaat yang Dikuantifikasi
Berdasarkan hasil kuantifikasi terhadap 3 manfaat yang telah disebutkan sebelumnya, secara keseluruhan manfaat yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 4-12 berikut: Tabel 4-12 Tabel Total Nilai Manfaat (Dalam Rupiah) Manfaat Terkuantifikasi Peningkatan piutang tertagih Peningkatan Pendapatan dari Penjualan Ekspor karena Perubahan Restrukturisasi Peningkatan Pendapatan dari Mempercepat Pembuatan Laporan Konsolidasi Total Manfaat
2013
Rp. 69.686.000.000
Rp. 2.567.334.561
Rp. 8.778.634.202 Rp. 81.031.968.763
Berdasarkan Tabel 4-12 dapat dilihat bahwa total manfaat yang dihasilkan sebesar Rp. 81.031.976.763 untuk tahun 2013. Berdasarkan laporan keuangan (Lampiran F.1) tahun 2013 didapatkan data sebagai berikut:
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
86
Tabel 4-13 Persentase Net Profit dengan Total Pendapatan (dalam Rupiah) Total Pendapatan Total Net Profit
Rp. 2.262.534.597.500 Rp. 134.894.912.073
Persentase (%)
5,96
Pada Tabel 4-13, perbandingan antara net profit dengan total pendapatan adalah 5,96 %, sehingga nilai manfaat investasi sebesar Rp. 81.031.976.763 memberikan profit bagi organisasi sebesar (Rp. 81.031.976.763 x 5,96 %) = Rp. 4.829.505.338 4.7.
Simulasi Model Stock and Flow Investasi Oracle Finance
Simulasi model dilakukan untuk mengetahui perilaku sistem dalam periode waktu tertentu dalam mencapai tujuan dari investasi yaitu mempercepat proses pembuatan laporan keuangan dan meningkatkan kualitas laporan. Rumus-rumus yang digunakan pada model stock and flow adalah sebagai berikut: Tabel 4-14 Rumus Pada Diagram Stock dan Flow No
Variabel
Jenis
Satuan
1 Restrukturisasi pembagian fungsi kerja 2 Kemudahan analisis 3 Proses pembuatan laporan
Stock
Juta Rp/Month
-
-
Stock
Persen
0
100
Stock
Juta Rp/Month
-
-
4 Proses persiapan data 5 Proses pembayaran hutang/ tagihan 6 Proses transaksi 7 Kesalahan hitung 8 Piutang tak tertagih 9 Kehilangan data
Stock
Persen
0
100
Stock
Persen
0
100
Flow Stock
Lembar/Month Persen
0
100
Stock
Ratus Juta Rp/Month Ratus Juta Rp/Month Persen
-
-
(Proses Transaksi)
-
-
2.26253e+006
0
100
10 Kesalahan data
Flow Stock
Nilai Min Maks
Rumus
(Keakuratan Perencanaan)*2567 Keakuratan Data ("Proses Pembayaran Tagihan/Utang"+Proses Persiapan Data+Risiko kesalahan pengelolaan aset)/3/100*8778 Keakuratan Data (Keakuratan tagihan+Proses Persiapan Data)/2 1 Risiko kesalahan data
Keakuratan Data
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
87
Nilai 11 Kesalahan pembayaran 12 Kesalahan pengelolaan aset 13 Meningkatkan kualitas laporan
Stock
Juta Rp/Month
-
-
Keakuratan tagihan
Stock
Persen
0
100
Stock
Juta Rp/Month
-
-
14 Tagihan
Stock
Persen
0
100
15 Analisis 16 Data
Stock Stock
Persen Persen
0 0
100 100
(Keakuratan Analisis+Piutang Tak Tertagih+Resiko kesalahan pembayaran)/3/100* 69686 (Keakuratan Data+Risiko Kesalahan hitung/2)*Proses Transaksi Kemudahan Analisis Integ(2.26253e+006)
17 Perencanaan
Stock
Persen
0
100
Keakuratan Data
Keakuratan Data
Hasil dari simulasi menggunakan software Vensim berdasarkan model stock dan flow adalah sebagai berikut pada Gambar 4-14 dan Gambar 4-15 (hasil lengkap grafik dapat dilihat pada lampiran E):
Selected Variables 600,000 Juta Rp/Month 40,000 Juta Rp/Year
300,000 Juta Rp/Month 20,000 Juta Rp/Year
0 Juta Rp/Month 0 Juta Rp/Year 1
2
3
4
5
6 7 8 Time (Month)
Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan : Current Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja : Current
9
10
11
12
Juta Rp/Month Juta Rp/Year
Gambar 4-14 Simulasi antara Pembagian Fungsi Kerja dan Mempercepat Proses Pembuatan Laporan Keuangan
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
88
Gambar 4-14 menunjukkan hubungan antara pembagian fungsi kerja dengan percepatan proses pembuatan laporan.
Selected Variables 10 M Juta Rp/Month 40,000 Juta Rp/Year
5 M Juta Rp/Month 20,000 Juta Rp/Year
0 Juta Rp/Month 0 Juta Rp/Year 1
2
3
4
5
6 7 8 Time (Month)
9
Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan : Current Meningkatkan Kualitas Laporan : Current Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja : Current
10
11
12
Juta Rp/Month Juta Rp/Month Juta Rp/Year
Gambar 4-15 Simulasi hubungan tiga variable
Gambar 4-15 menunjukkan hubungan antara keakuratan data dengan percepatan proses pembuatan laporan keuangan dan peningkatan kualitas laporan. Pada grafik tersebut menunjukkan peningkatan keakuratan data akan berdampak positif bagi manfaat mempercepat proses pembuatan laporan keuangan dan peningkatan kualitas laporan. 4.8.
Manajemen Risiko Manfaat Investasi
Pada bagian ini akan dibahas mengenai keterkaitan antara manfaat investasi Oracle Finance yang telah teridentifikasikan dan terkelompokkan, sesuai pembahasan pada bagian sebelumnya, terhadap manajemen risiko investasi. Manajemen risiko investasi diawali dengan menentukan potensi risiko yang mungkin terjadi dari tiap kategori manfaat yang dihasilkan. Proses selanjutnya adalah penentuan Key Risk Indicator (KRI).
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
89
4.8.1. Identifikasi Risiko Tiap Kategori Manfaat Bisnis Investasi Tujuan dari dikembangkannya sekumpulan KRI yang efektif dalam sebuah organisasi adalah untuk mengidentifikasi metrik-metrik yang sesuai serta memberikan pemahaman mengenai potensi risiko yang memberikan dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi, dalam hal ini pencapaian tujuan organisasi melalui investasi Oracle Finance yang dilakukan. Risiko yang dimaksud adalah risiko yang menyebabkan atau membuat manfaat-manfaat bisnis dari investasi Oracle Finance tersebut tidak tercapai. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk melakukan identifikasi risiko dari tiap kategori manfaat yang telah dihasilkan berdasarkan hasil wawancara dengan Senior Supervisor Departemen Finance Accounting serta tinjauan literatur secara umum. Hasil identifikasi dan pengelompokkan manfaat investasi menggunakan Tabel Generik dan System Dynamics menghasilkan beberapa manfaat investasi Oracle Finance yang dikuantifikasi seperti mempercepat proses pembuatan laporan keuangan, meningkatkan kualitas laporan, restrukturisasi pembagian fungsi kerja, mengurangi risiko kesalahan pembayaran dan mengurangi risiko piutang tak tertagih. Proses untuk melakukan analisis digambarkan seperti pada Gambar 4-9.
Gambar 4-16 Proses Analisis Risiko
Penulis melakukan identifikasi risiko potensial dengan membagi menjadi dua sudut pandang yaitu potensi risiko non-teknis (diluar faktor teknologi yang terlibat) dan potensi risiko teknis (menyangkut faktor teknologi yang digunakan). Berikut ini identifikasi risiko teknis dan non teknis yang berkaitan dengan subkategori manfaat restrukturisasi pembagian fungsi kerja (IPR-01) yaitu:
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
90
1. Jumlah staff yang tidak memiliki aktivitas kerja meningkat yang mengakibatkan kerugian bagi organisasi/perusahaan. (Lampiran B.18) 2. Kurangnya penempatan pegawai di posisi yang tidak seharusnya sehingga menyebabkan proses kerja tidak efektif. (Lampiran B.18, A.9) 3. Proses transfer knowledge yang belum dilakukan bisa menjadi risiko potensial yang mungkin terjadi antar staff lama dengan yang baru. (Lampiran B.21) 4. Perbedaan kemampuan setiap staff dalam menggunakan aplikasi teknologi informasi
yang
digunakan
untuk
kebutuhan
sistem
informasi
organisasi/perusahaan. (Lampiran B.21) 5. Penentuan KPI (Key Performance Indicator) setiap staff yang berhubungan langsung dengan operasional sistem belum ada. (Lampiran B.23) Berikut ini identifikasi risiko teknis dan non teknis yang berkaitan dengan subkategori manfaat meningkatkan kualitas laporan (IRE-02) yaitu: 1. Adanya pergantian staff sehingga menyebabkan adaptasi bagi staff yang baru agar bisa mengerjakan laporan yang biasa dilakukan oleh staff yang lama. (Lampiran A.9) 2. Penentuan KPI (Key Performance Indicator) setiap staff yang berhubungan langsung dengan operasional sistem belum ada. (Lampiran B.23) 3. Adanya downtime jaringan yang terjadi ketika proses menghasilkan laporan dilakukan. (Lampiran B.20) Berikut ini identifikasi risiko teknis dan non teknis yang berkaitan dengan subkategori manfaat mempercepat proses pembuatan laporan (APR-03) yaitu: 1. Adanya pergantian staff sehingga menyebabkan adaptasi bagi staff yang baru agar bisa mengerjakan laporan yang biasa dilakukan oleh staff yang lama. (Lampiran A.9)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
91
2. Waktu tutup buku yang belum disepakati bersama atau waktu tutup buku yang belum dikomitmenkan bersama dalam satu departemen sehingga proses pembuatan laporan lewat dari tenggat waktu. (Lampiran A.6, A.8) 3. Tidak ada pelatihan bagi staff baru atau staff lama sebagai bentuk peningkatan kualitas kerja. 4. Penentuan KPI (Key Performance Indicator) setiap staff yang berhubungan langsung dengan operasional sistem belum ada. (Lampiran B.23) 5. Adanya downtime jaringan yang terjadi ketika proses menghasilkan laporan dilakukan. (Lampiran B.20) Berdasarkan identifikasi potensi risiko yang telah teridentifikasi selanjutnya dihasilkan Key Risk Indicator (KRI) yang bersesuaian dari setiap potensi risiko manfaat investasi Oracle Finance, sebagai berikut: 1. Persentase tidak adanya aktivitas kerja 2. Kurangnya penempatan pegawai di posisi yang tidak seharusnya 3. Pergantian karyawan 4. Proses transfer knowledge yang belum dilakukan 5. Ketidakmampuan karyawan dalam pemanfaatan teknologi 6. Penentuan KPI (Key Performance Indicator) untuk setiap karyawan yang berhubungan langsung dengan operasional sistem 7. Hari penutupan transaksi 8. Downtime jaringan 9. Kemampuan kapasitas jaringan 10. Kemampuan kerja server
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini merupakan akhir dari penelitian. Semua pertanyaan penelitian dijawab dalam bentuk kesimpulan, dan saran merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan penulis. 5.1.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka terdapat beberapa kesimpulan pada penelitian ini, yaitu: 1. Pemetaan manfaat investasi Oracle Finance dilakukan dengan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik dan system dynamics untuk mengetahui hubungan keterkaitan antar satu manfaat dengan manfaat yang lainnya. 2. Dari hasil identifikasi manfaat investasi Oracle Finance menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik di Departemen Finance Accounting PASI, terdapat 20 manfaat relevan dengan 17 manfaat signifikan. 3. Dari hasil identifikasi 17 manfaat yang relevan dan signifikan didapatkan 5 kategori manfaat sebagai berikut: a. Meningkatkan produktivitas (karena disebabkan oleh) restrukturisasi pembagian fungsi kerja dan kemudahan analisis b. Mempercepat
proses
(dari)
pembuatan
laporan,
persiapan
data,
pembayaran hutang/tagihan dan transaksi c. Mengurangi risiko (dari) kesalahan hitung, piutang tak tertagih, kehilangan data, kesalahan data, kesalahan pembayaran, dan kesalahan pengelolaan aset d. Meningkatkan pendapatan (yang disebabkan oleh) meningkatkan kualitas laporan e. Meningkatkan keakuratan (dari) tagihan, analisis, data dan perencanaan
92 Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
Universitas Indonesia
93
4. Hasil pengelompokan manfaat investasi Oracle Finance dari analisis stock and flow diagram didapatkan 3 manfaat yang dikuantifikasi yaitu: a. Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan b. Meningkatkan kualitas laporan c. Restrukturisasi pembagian fungsi kerja 5. Total nilai manfaat yang didapat dari setiap manfaat investasi Oracle Finance adalah sebagai berikut: a. Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan Total nilai manfaat adalah Rp. 8.778.634.202 b. Meningkatkan kualitas laporan Total nilai manfaat adalah Rp. 69.686.000.000 c. Restrukturisasi pembagian fungsi kerja Total nilai manfaat adalah Rp. 2.567.334.561 6. Berdasarkan identifikasi potensi risiko yang telah teridentifikasi selanjutnya dihasilkan Key Risk Indicator (KRI) yang bersesuaian dari setiap potensi risiko manfaat investasi Oracle Finance, sebagai berikut: a. Persentase tidak adanya aktivitas kerja b. Kurangnya penempatan pegawai di posisi yang tidak seharusnya c. Pergantian karyawan d. Proses transfer knowledge yang belum dilakukan e. Ketidakmampuan karyawan dalam pemanfaatan teknologi f. Penentuan KPI (Key Performance Indicator) untuk setiap karyawan yang berhubungan langsung dengan operasional sistem
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
94
g. Hari penutupan transaksi h. Downtime jaringan i. Kemampuan kapasitas jaringan j. Kemampuan kerja server 5.2.
Saran
Berikut adalah beberapa saran dari penulis untuk penelitian: 1. Saran untuk perusahaan: a. Karena implementasi masih dilakukan di Departemen Finance Accounting, maka manfaat yang terlihat belum banyak. Namun manfaat – manfaat tersebut bisa menjadi pegangan bagi organisasi jika akan mengembangkan unit bisnisnya. b. Manfaat-manfaat yang teridentifikasi bisa menjadi pegangan perusahaan untuk menerapkan sistem Oracle di area distribution seperti modul Puchase Order, Inventory dan Order Management. Penerapan beberapa modul distribusi tersebut akan menyebabkan data-data untuk penjualan terintegrasi dengan modul AR sehingga kualitas data akan lebih baik dan kesalahan pencatatan tidak ada lagi c. Perubahan proses bisnis untuk penagihan yang tertunda pada tahun berjalan yang dibayarkan pada tahun berikutnya menjadi di tahun yang berjalan dimana dikontrol oleh sistem Oracle Finance yang melakukan pemberitahuan ke bagian Finance Accounting bahwa ada pembayaran yang telat dilakukan oleh pelanggan 2. Saran untuk penelitian lanjutan: a. Penelitian sejenis yang menggunakan Tabel Generik dalam melakukan analisis
manfaat
bisnis
dari
investasi
SI/TI,
disarankan
untuk
menggunakan metode system dynamics dalam memodelkan hubungan
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
95
antara manfaat yang telah teridentifikasi, karena simulasi model tersebut dengan metrik yang tepat dalam metode system dynamics menghasilkan proses penghitungan kuantifikasi manfaat menjadi lebih akurat dan terstruktur. b. Penelitian berikutnya bisa dilakukan setelah implementasi modul-modul lain yang berkaitan dengan proses pengadaan barang dan jasa, inventori dan penjualan. c. Penelitian berikutnya bisa melakukan kajian terhadap kelayakan dari implementasi sistem yang tidak berkaitan dengan Departemen Finance Accounting. d. Penelitian berikutnya dapat menambahkan rencana mitigasi risiko yang terjadi pada tiap-tiap manfaat relevan dan signifikan yang dilakukan kuantifikasi. e. Penelitian berikutnya dapat membagi risiko setiap manfaat yang dikuantifikasi menjadi lebih spesifik berdasarkan metrik KRI yang diteliti oleh Samuel (2014) sehingga penentuan KRI menjadi lebih baku.
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
96
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Agung, Anak. (2012). Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Mengakomodasi International Financial Reporting Standards (IFRS) Di Suatu Perusahaan melalui Pendekatan Analisis Biaya Konvergensi.
[2]
Antasari, Toha. (2011). Kajian Literatur Identifikasi dan Klasifikasi Metriks TI yang digunakan untuk Mengkuantifikasi Nilai Manfaat Ekonomis SI/TI Generik Ranti. Karya Akhir, Program Studi Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.
[3]
Andriadi, F. (2000). Justifikasi Investasi Teknologi Informasi dengan Menggunakan Metodologi Information Economics pada Direktorat Jendral Imigrasi (Studi Kasus : SIMKIM). Jakarta: Universitas Indonesia. Tesis, Program Studi Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.
[4]
APICS, (1998). APICS Dictionary, 9th ed. APICS – The Educational Society for Resource Management: Falls Church, VA.
[5]
Arifin, Satria Perdana. (2010). Kajian Manfaat Bisnis TI Implementasi Enterprise Resource Planning pada Industri Minyak dan Gas: Studi Kasus PT. Chevron Pacifik Indonesia. Karya Akhir, Program Studi Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.
[6]
Beasley, Mark S., Bruce C. Branson, dan Bronnie V. Hancock. (2011). “Developing
Key
Risk
Indicators
Strengthen
Enterprise
Risk
Management: How Key Risk Indicators can Sharpen Focus on Emerging Risks.” Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission.
December.
Diakses
12
Juni
2014.
http://www.coso.org/guidance.htm [7]
Darmadji, P. A. (2011). Analisis Kelayakan Ekonomis Cloud Computing
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
97
pada Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia dengan Metode Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan Economic Value Added : Studi Kasus pada Bank Perkreditan Rakyat di Jakarta. Jakarta: Universitas Indonesia. [8]
Dewanto, W., & Falahah. (2007). ERP: Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Strategi Bisnis, Bandung: Penerbit Informatika.
[9]
Indrajit, R. E. (2011). Kajian Strategis Analisa Cost Benefit Investasi Teknologi Informasi. Boston: Harvard University.
[10]
ITGI, (2008). Enterprise Value: Governance of IT Investments The Val IT Framework 2.0 Extract, Rolling Meadows.
[11]
Maulana, Dzulfikar. (2013). Analisis Manfaat Investasi SAP dengan Menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan System Dynamics. Studi Kasus: PT. Pindad (Persero). Karya Akhir, Program Studi Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.
[12]
Nur, Rakhman. (2014). Analisis Manfaat Investasi Multiple Active Trading Center Sistem Perdagangan Saham Dengan Menggunakan Tabel Generik Manfaat Bisnis SI/TI, System Dynamics, dan Economic Value Added: Studi Kasus PT Bursa Efek Indonesia. Karya Akhir, Program Studi Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.
[13]
Pakpahan, R. (2012). Analisis Implementasi SAP R/3 pada Perusahaan Penyedia Jasa & Produk Teknologi Informasi dengan Menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan Economic Value Added: Studi Kasus PT. XYZ. Karya Akhir, Program Studi Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.
[14]
Parker, M. M., Benson, R. J., & Trainor, H. E. (1988). Information Economics: Linking Business Performance to Information Technology.
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
98
New Jersey: Prentice Hall College Div. [15]
Ranti, Benny. (2006). “A Review of Information Technology Investment Evaluation Methodologies: The Need for Appropriate Evaluation Methods,” ICT Journal the Indonesia ICT Institute, pp. 1-6.
[16]
Ranti, Benny. (2008). “Identifikasi Manfaat-manfaat Bisnis Sistem Informasi/Teknologi Informasi dengan Pendekatan Hermeneutika: Kasuskasus di Indonesia.” Ringkasan Disertasi, Program Doktor Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.
[17]
Ranti, B., & Tambotoh, J. (2010). Implementasi Kajian Kelayakan Finansial untuk Meningkatkan Tingkat Kematangan Manajemen Investasi Teknologi Informasi. Jurnal Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
[18]
Samuel, Deni. (2014). Kajian Literatur Keterkaitan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik Dengan Manajemen Risiko Menggunakan COSO Enterprise Risk Management Framework. Karya Akhir, Program Studi Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.
[19]
U. Sekaran and R. Bougie, (2010). Research Methods for Business: A Skill Building Approach Fifth Edition, John Wiley & Sons Ltd.
[20]
W, Van Grembergen. (2004) Strategies for Information technology Governance, IDEA Group Publishing.
[21]
Wardhani, Natalia. (2011). Eksplorasi Kontribusi SAP Menggunakan Generic IS/IT Business Value dan Economic Value Added: Studi Kasus Perusahaan Manufaktur di Industri Kimia Spesifik. Karya Akhir, Program Studi Magister Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Jakarta: Perpustakaan MTI FASILKOM.
[22]
http://www.sistemdynamics.org/DL-IntroSysDyn/start.htm (Diakses 17 Juni 2013)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
99
[23]
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1310/1070 SeminarNasional Aplikasi TeknologiInformasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6 Yogyakarta, 18 Juni 2005 (Diakses 15 Juni 2013)
[24]
http://sysdyn.clexchange.org/ (Diakses 4 April 2013)
[25]
http://www.yazaki-group.com/global/network/ao.html#indonesia (Diakses 15 November 2013)
[26]
http://www.yazaki-group.com/global/pdf/ser2012_07-10.pdf (Diakses 15 November 2013)
[27]
http://www.yazaki-group.com/global/pdf/ser2012_05-06.pdf (Diakses 15 November 2013)
[28]
http://www.yazaki-group.com/global/ser/2012.html
(Diakses
15
November 2013)
Universitas Indonesia Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
100
LAMPIRAN A
Lampiran A Koresponden Wawancara 1: Pak John (Senior Supervisor Departemen Finance Accounting) Koresponden Wawancara 2: Pak Samsul (Manajer TI) Pak John sudah bekerja di lingkungan PASI sejak tahun 2000, dimana dia juga ikut serta dalam proses implementasi Oracle Finance. Pak Samsul sudah bekerja di lingkungan PASI sebelum PASI menjadi grup dari tahun 1989. Saya mau menanyakan dan mengkonfirmasikan beberapa hal dari sisi user/pengguna TI di PASI tentang hal berikut ini: Konfirmasi permasalahan ERP di PASI: 1. Pak Samsul, bagaimana penerapan ERP di tempat anda ? apa aplikasi yang digunakan ? Sejak tahun 2003 kami menggunakan Oracle E-Business Suite modul Finance versi 11i, seluruh cabang juga menggunakan sistem yang sama. Saat itu pertimbangannya adalah konsolidasi laporan keuangan bisa lebih cepat dan akurat, serta laporan keuangan bisa lebih cepat dibuat dari sistem. 2. Bagaimana dengan bagian-bagian lain seperti bagian pengadaan, gudang, dan sales ? Bagian-bagian tersebut belum menggunakan aplikasi yang digunakan oleh bagian Finance Accounting. Mereka masih menggunakan aplikasi buatan internal TI kami sendiri, dimana menggunakan Oracle Form. 3. Lalu apakah ada rencana pengembangan aplikasi Oracle E-Business Suite untuk bagian-bagian pengadaan, gudang dan sales ? 100
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
101
Memang ada, rencananya kami ingin mengimplementasikan di salah satu cabang di Semarang. Namun kami masih berdiskusi dengan pihak terkait disana terkait dengan kebutuhannya. 4. Pak John, selama ini bagaimana kecepatan pemrosesan data ? Rendah untuk data diluar Orafin
A.1
5. Apakah data terintegrasi untuk semua bagian ? Data tidak terintegrasi karena aplikasi yang digunakan berbeda dan A.2
formatnya tidak baku 6. Pak John, bagian apa saja yang selama ini menggunakan Orafin ? Awalnya implementasi dilakukan di departemen finance accounting. Departemen
lain
belum
menggunakan
aplikasi
oracle,
namun
A.3
menggunakan oracle form yang terpisah dari orafin 7. Pak John, apakah seringkali terjadi perbedaan persepsi atas suatu transaksi akibat tidak adanya penyeragaman dan kodefikasi ? Ya, karena tidak terintegrasi data antar departemen purchasing, inventory, dan sales 8. Bagaimana produktivitas dan efisiensi ? lalu selama ini bagaimana komunikasi antar bagian ? Efisiensi rendah karena duplikasi pekerjaan antar bagian, komunikasi cukup lancar mengingat telah dibuat calendar of even yang telah disepakati oleh semua bagian 9. Jadi menurut bapak, apakah sistem yang ada belum diterapkan secara maksimal ? Ya belum maksimal, karena beberapa proses yang seharusnya bisa dilakukan dalam sistem namun dilakukan di luar sistem. Contohnya seperti proses pricing, costing masih dilakukan dengan excel Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
A.4
102
10. Menurut pak Samsul, apa manfaat SI/TI untuk perusahaan (khususnya di PASI) saat ini? A.5
Efisiensi waktu, SDM, dan traceable data
11. Pak John, sebelum menggunakan Oracle, apa aplikasi lain yang digunakan ? Apakah ada masalah dengan sistem sebelumnya ? Untuk Finance, sebelumnya menggunakan aplikasi "MAS". Masalahnya untuk data transaksi yang banyak sangat lambat di cabang dan kesulitan konsolidasi.
Laporan
bisa
15
hari
kerja
tiap
bulan.
Banyak
A.6
membutuhkan staff untuk mencatat data dalam sistem 12. Pak John, apa manfaat yang paling bapak rasakan setelah menggunakan Oracle Finance ? Pada waktu itu yang paling dirasakan adalah pembuatan laporan yang cepat serta laporan konsolidasi bisa dilakukan dengan akurat. Data supplier dan customer tidak hilang dan seragam untuk penulisan datanya,
A.7
serta terintegrasi antara data-data utang, piutang, pembayaran tagihan dan piutang. Semuanya dalam satu aplikasi. Proses tutup buku bulanan
A.8
berlangsung lebih cepat yaitu 5 hari kerja. Serta penggunaan staff yang lebih sedikit dari 10 orang menjadi 4 orang untuk staff yang melakukan
A.9
input ke sistem 13. Lalu bagaimana dengan staff yang sudah bekerja sebelumnya ? Staff tersebut ada yang dipindah bagian atau cabang sesuai kebutuhan
A.9a
yang ada pada saat itu. Ada yang dimutasi ke Subang, ada juga yang ke Semarang, mereka menjadi key user disana. 14. Siapa pencetus penggunaan Oracle pertama kali ? Orafin dicetuskan oleh Dept Head Finance yang sebelumnya dengan A.10
alternatif Orafin atau SAP
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
103
15. Apa pentingnya mengetahui manfaat suatu investasi serta nilai manfaat yang didapat ? Manfaat penggunaan aplikasi orafin tidak pernah dikuantifisir
A.11
16. Apakah setelah implementasi Oracle Finance terjadi pengurangan beberapa biaya seperti telekomunikasi, biaya perjalanan, biaya operator, biaya pertemuan, biaya layanan ? Tidak ada pengurangan biaya telekomunikasi karena tidak berhubungan dengan sistem. Begitu juga dengan biaya perjalanan, biasanya biaya
A.12
perjalanan disini diatur oleh GA dimana tidak berkaitan dengan sistem dan perjalanan disini merupakan perjalanan dinas. Untuk biaya operator atau karyawan tidak berhubungan dengan sistem juga. Untuk Oracle Finance tidak memberikan layanan secara langsung terhadap produksi, saat ini Oracle Finance masih berupa pendukung bisnis bukan core. Untuk proses pencatatan di gudang dan sales ataupun pengadaan menggunakan oracle form yang belum terintegrasi dengan oracle finance kita. 17. Bagaimana dengan biaya sewa ruangan, alat-alat produksi ? Untuk ruangan rapat ataupun gedung, kita tidak sewa. Kita memiliki ruang sendiri, begitu juga dengan alat-alat pabrik yang digunakan tidak
A.13
disewa. 18. Bagaimana proses penjualan disini ? Penjualan dilakukan untuk domestik (dalam negeri) dan third-party. Untuk domestik biasanya proses negosiasi masih bisa langsung dilakukan oleh orang kita, namun untuk third-party ada rule khusus dari Yazaki pusat, biasanya proses negosiasi masih dilakukan oleh pihak Jepang. Untuk proses tersebut belum bisa dicover dalam sistem Oracle Finance. 19. Bagaimana untuk proses penyimpanan hasil jadi produksi ?
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
A.14
104
Untuk proses penyimpanan hasil jadi produksi dilakukan di tiap-tiap cabang, dan untuk distribusinya dilakukan pengiriman ke Cikarang dahulu sebelum dilakukan pengiriman. Untuk pencatatan dalam sistem
A.15
dibuat aplikasi yang terpisah dengan oracle forms sehingga belum terintegrasi dengan oracle finance. 20. Bagaimana kebijakan untuk produk-produk yang rusak ? Dari produksi kita mengharapkan zero defect. Proses produksi yang ada masih dilakukan secara padat karya, pencatatan ke sistem belum ada sehingga masih ada pencatatan manual oleh tiap-tiap supervisor yang
A.16
memegang beberapa team leader produksi. Proses produksi yang ada tidak terintegrasi ke oracle finance, saat ini masih menggunakan sistem yang dibuat khusus dari Jepang karena dirasakan lebih cocok diterapkan. 21. Apakah keputusan dan kebijakan berdasarkan hasil dari laporan sistem ? Tidak, karena bisnis yang kita lakukan berdasarkan dari job order yang ada sehingga keputusan yang dihasilkan bukan dari hasil sistem namun dari permintaan pelanggan.
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
A.17
105
LAMPIRAN B
Lampiran B Koresponden Wawancara: Pak John (Senior Supervisor Accounting Finance) Ada beberapa pertanyaan berikut yang terkait dengan data dan kondisi di organisasi bapak: 1. Berapa banyak kertas tagihan per bulan yang harus dicatat dalam sistem ? Ada sekitar 2500 tagihan per bulan, setengahnya merupakan transaksi
B.1
dalam mata uang USD, setengahnya lagi dalam mata uang IDR. Dibedakan seperti itu bergantung dari suppliernya. 2. Lalu berapa banyak dokumen pembayaran setiap bulan ? Ada sekitar 800 dokumen pembayaran per bulan
B.2
3. Berapa nilai transaksi tagihan tersebut per bulannya pak? Berdasarkan data yang saya miliki untuk USD bernilai 17.252, dan untuk
B.3
mata uang rupiah rata-rata nilai per transaksi yang dicatat 180.186.677 4. Untuk pengelolaan transaksi tersebut apakah ada kesulitan sebelum ada Oracle ? Dulu ketika masih menggunakan MAS, kita masih pakai program Access, jadi seringkali ada salah catat. Dari 2500 transaksi, kira-kira ada 100 transaksi yang salah catat. Sesudah pakai Oracle, paling banyak terjadi kesalahan 9 transaksi. Kalo dulu kita input di bulan berikutnya, atau baru tahu kesalahan salah catat tersebut waktu audit pertengahan tahun. Sekarang kita mengetahui lebih cepat, karena ada kontrol dari sistem pada waktu closing bulanan. 5. Kalau untuk pengelolaan transaksi piutang, apakah ada perbedaan dahulu dengan sekarang ? Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
B.4
106
Untuk piutang dari customer, kita dapat data tersebut dari departemen sales. Seringkali banyak perubahan yang terjadi di sisi mereka walaupun sudah pakai Oracle karena program yang mereka pakai belum terintegrasi, kita mengalami kesulitan. Misalnya dulu untuk sekitar 260an transaksi, ada 10 transaksi yang salah input atau koreksi,
B.5
kadangkala kita tidak mencatatnya. Sesudah ada Oracle, kesalahan paling banyak terjadi hanya dua transaksi. Biasanya karena human error. 6. Berapa nilai transaksi tersebut pak? Sebelumnya kita membagi penjualan yang ada menjadi tiga yaitu ekspor, penjualan ke afiliasi dan penjualan ke third-party. Tiap bulan third-party paling banyak penjualannya, sekitar 150 transaksi dengan total nilai 161.700.562.322 berdasarkan data yang saya miliki. Untuk ekspor tidak
B.6
banyak paling sekitar 10 transaksi dengan total nilai 30.000 dollar. Untuk afiliasi sendiri ada 100 transaksi dengan total nilainya 18.168.344.636 rupiah. Ini berdasarkan data-data yang saya miliki per bulan Mei 2014. Nanti bisa dicek kertas kerjanya untuk data-data tersebut. 7. Bagaimana untuk transaksi pembayaran sebelum dan sesudah implementasi Oracle ? Pembayaran kita paling banyak untuk pembayaran petty cash, 80 persen kebanyakan untuk operasional disini. Kalau untuk pembayaran ke supplier, kita lakukan 2x seminggu, untuk sebulan kira-kira nilai transaksi berdasarkan data yang saya punya itu 1.067.916.124 rupiah B.7
untuk 160 transaksi. 8. Dari transaksi pembayaran, berapa persentase kesalahannya? Waktu pakai MAS, dari 800an voucher, ada sekitar 20 transaksi yang kita salah catat atau tidak kita input karena sudah tutup buku jadinya kita masukkan di bulan berikutnya. Sesudah implementasi, kesalahan menjadi lebih kecil, sebanyak-banyaknya hanya 1 transaksi. Itupun karena ada kesalahan input dari user Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
B.8
107
9. Bagaimana proses konfirmasi pembayaran yang dilakukan sehingga kesalahan pembayaran bisa sekecil itu ? Walaupun ada kontrol dari sistem berupa laporan aging, kita juga
B.9
melakukan konfirmasi langsung dengan supplier terkadang kita mengadakan rapat untuk menyamakan data, sehingga tidak ada merasa dirugikan 10. Berapa banyaknya transaksi pembayaran tagihan dalam satu bulan ? 800 voucher payment, pembayaran paling banyak dilakukan untuk petty cash. 80 % transaksi pembayaran untuk petty cash sedangkan sisanya
B.10
pembayaran kepada supplier. Petty Cash disini nilai transaksinya dibawah satu juta rupiah. 11. Berapa lama pembuatan tagihan ? Kurang dari 1 hari
B.11
12. Berapa lama pengiriman tagihan ? 1 hari
B.12
13. Berapa biaya pengiriman tagihan ? Hanya biaya kurir atau bensin, totalnya sekitar 150.000 rupiah
B.13
14. Biasanya untuk biaya cetak faktur tagihan ke customer menggunakan cartridge, kira-kira berapa biaya yang dikeluarkan untuk sekian lembar faktur tagihan tersebut ? Biasanya kita tidak memperhitungkan secara langsung. Tapi perkiraan saya sekitar 150 rupiah per 500 lembar faktur yang dicetak
B.14
15. Berapa banyaknya dokumen pembayaran dari pelanggan setiap bulannya ? Untuk dokumen receipt tersebut sekitar 100 lembar per bulan dimana 65 diantaranya pembayaran dengan mata uang rupiah, dan sisanya pembayaran dengan mata uang US Dollar. Untuk rupiah, pembayaran Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
B.15a
108
dari customer ke kita dari data yang saya miliki yaitu 246.560.555.662 rupiah, kalau US dollar mencapai 21 jutaan dollar. Datanya nanti bisa
B.15b
saya berikan. Untuk petty cash, kita juga input ke sistem AR, untuk proses pengisiannya. Untuk pengisian petty cash nilainya kurang dari 10 juta per transaksi, kira-kira ada 20 transaksi per bulan. Dahulu sebelum
B.15c
ada Oracle, jarang terjadi kesalahan untuk penerimaan pembayaran ini, paling sekitar 6 transaksi per tahun. Bisa dibayangkan kalau salah terima uang akan bermasalah untuk PASI juga. Sesudah ada Oracle,
B.15d
dalam setahun sekitar 1 transaksi. Itupun karena salah input atau telat input, jadi kita reversed aja di dalam sistem. 16. Untuk penjualan, paling banyak penjualan kemana ? Penjualan paling banyak dilakukan ke grup, sehingga margin kita tiap tahun tidak besar. Penggunaan sistem yang ada pun tidak mempengaruhi
B.16
produksi, rugi ataupun untung, kita tetap menjalankan produksi 17. Berapa banyak dokumen laporan yang harus dilaporkan ke pusat ? Secara softfile hanya BSPL beserta detailnya. Secara hardcopy hanya sekali dalam setahun yaitu audited financial report. Laporan tersebut
B.17
membutuhkan jasa auditor juga untuk melakukan penilaian, biasanya kita mengalokasikan anggaran untuk proses audit dari Deloitte. 18. Berapa jumlah pegawai yang digunakan di Dept Finance Accounting ? karyawan pasi wh Finance = 15 orang, yg akses ke orafin hanya 10 orang, dari 10 orang ini yg melakukan data entry hanya 4 orang
B.18
19. Berapa kisaran remunerasi yang diberikan ke staff bapak ? UMK sebesar 2,8 Juta jika mengikuti sektor 1 otomotif, kondisi disini B.19
adalah dua kali UMK 20. Pak John, dahulu waktu penerapan ERP apakah pernah terjadi seperti mati lampu atau downtime ? Lalu hal-hal apa saja yang dilakukan untuk hal tersebut ? Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
109
Biasanya untuk pabrik yang berada di lokasi Balaraja, cukup sering terjadi mati lampu, sehingga hal tersebut sangat mengganggu operasional
B.20
kami disini. Kalau dari tim TI sendiri sudah menyiapkan genset untuk berjaga-jaga, genset tersebut diletakkan di Balaraja, karena disana kami meletakkan server kami. 21. Apakah banyak menemui kendala untuk perpindahan sistem dari MAS ke Oracle ? Iya, awalnya untuk perpindahan sistem di PASI, kami membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun untuk beradaptasi. Banyak kondisi seperti
B.21
kurangnya pengetahuan dari staff untuk melakukan transaksi dalam sistem, salah catat dalam sistem sehingga banyak data kotor yang tersimpan
dalam
sistem.
Akhirnya
kami
memutuskan
untuk
B.22
menggunakan tools seperti dataloader atau sendkey untuk memperkecil kesalahan proses transaksi input ke sistem. Kami juga menggunakan interface dan macro dari excel. Tujuannya untuk proses kontrol kami di luar sistem. 22. Bagaimana bapak mengukur performance untuk staff bapak ? Apakah ada KPI tersendiri yang berkaitan dengan proses transaksi ke dalam sistem ? Ada tapi kaitannya ke bonus dan tidak dibuat untuk proses ke sistem
B.23
23. Akun-akun mana saja yang digunakan untuk mencatat biaya konsultan untuk proses auditing? Mengapa dibuat akun tersendiri ? Akun 7288211 Profesional Fee untuk audit fee. Pembuatan akun itu
B.24
untuk mencatat aktivitas audit eksternal yang berpengaruh juga untuk laporan laba rugi PASI. Laporan keuangan yang ada akan diberikan kepada holding yang ada di Yazaki sehingga audit yang ada juga membuat laporan dalam format IFRS. Sebelum ada Oracle, pembuatan laporan format IFRS ini dilakukan oleh audit eksternal. Sekarang Oracle sudah memiliki IFRS Package sehingga mempercepat proses menjadi 5
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
B.25
110
hari untuk mempersiapkan dan menghasilkan laporan format IFRS setelah proses audit dilakukan. 24. Akun mana saja yang berperan dalam pencatatan untuk proses pengadaan barang produksi ? 1161101
Finished Goods Standard
1161102
FG-Raw Material Efficiency Variance
1161103
FG-Raw Material Price Variance
1161104
FG-Direct Labour Variance
1161105
FG-Sub Con Fee Variance
1161106
FG-FOH Variance
1161201
Finished Goods Trading
1162101
Work In Process Standard
1162102
WIP-Raw Material Efficiency Variance
1162103
WIP-Raw Material Price Variance
1162104
WIP-Direct Labour Variance
1162105
WIP-Sub Con Fee Variance
1162106
WIP-FOH Variance
1162201
Service In Process Standard
1162204
Service In Process-Direct Labour Variance
1162205
Service In Process-Sub Con Fee Variance
1162206
Service In Process-FOH Variance
1167101
Raw Material-Import
1167111
Price Variance Raw Material Import
1167112
PV RM Import-Air Freight
1167113
PV RM Import-Additional Air & Sea Freight
1167114
PV RM Import-Marine Cargo Insurance
1167115
PV RM Import-Storage
1167116
PV RM Import-THC,Unload,&Transport
1167117
PV RM Import-PIB Fee & Doc Charges Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
111
1167118
PV RM Import-Sea Freight
1167201
Raw Material-Local
1167211
Price Variance Raw Material Local
1167212
Price variance RM Air Freight Domestic
dan seluruh akun 6XXXXXX, selain dari akun 6111901
Raw Material - Closing Account
6122901
DL - Closing Direct Labour
6133901
Closing Sub Con Fee
6298101
Closing Indirect Production Cost
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
112
LAMPIRAN C
Lampiran C
Gambar C - 1 Integrasi Modul dengan GL (1)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
113
Gambar C - 2 Integrasi Antar Modul dengan GL (2)
Gambar C - 3 Proses Journal Import dari submodul AP AR dan FA
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
114
Gambar C - 4 Proses Konsolidasi Dalam Sistem
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
115
Gambar C - 5 Proses bisnis di modul GL (1)
115
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
116
Gambar C - 6 Proses Bisnis di modul GL (2)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
System
Accounting
User Permodul
117
Gambar C - 7 Proses Bisnis di modul GL (3)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
118
Gambar C - 8 Proses Bisnis di modul GL (4)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
119
Gambar C - 9
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
120
Gambar C - 10 Proses Bisnis Pembelian Asset
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
121
Oracle Asset - FA Depreciation & Transfer Journal Assets
FA-013 Running Depreciation
FA-014 Checking dan Confirm
System
Accounting
FA-012 Checking Data Asset
FA-015 Transfer Journal Asset
FA-016 Terima Journal Asset
FA-017 Checking Journal
FA-018 Posting Journal Financial Report
Operational Asset Report
Oracle Assets
Oracle Assets
Oracle Assets
Oracle General Ledger
Oracle General Ledger
Oracle General Ledger
Gambar C - 11 Proses Depresiasi dan Transfer Jurnal Aset
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
122
Gambar C - 12 Proses Asset Retirement
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
123
Gambar C - 13 Proses Transfer Aset
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
124
Gambar C - 14 Proses Bisnis Pembayaran
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
125
LAMPIRAN D
Gambar D - 1 Monthly Accounting Process (1)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
126
Gambar D - 2 Monthly Accounting Process (2)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
127
Gambar D - 3 Monthly Accounting Process (3)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
128
Gambar D - 4 Monthly Accounting Process (4)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
129
Gambar D - 5 Monthly Accounting Process (5)
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
130
LAMPIRAN E
Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan 600,000
Juta Rp/Month
450,000
300,000
150,000
0 1
2
3
4
5
6 7 8 Time (Month)
9
10
11
12
Mempercepat proses pembuatan laporan keuangan : Current
Gambar E - 1 Simulasi Vensim Manfaat Mempercepat Proses Pembuatan Laporan Keuangan
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
131
Meningkatkan Kualitas Laporan
Ribuan Rp/Month
10 M
7.5 M
5M
2.5 M
0 1
2
3
4
5
6 7 Time (Month)
8
9
10
11
12
Meningkatkan Kualitas Laporan : Current Gambar E - 2 Simulasi Vensim Manfaat Meningkatkan Kualitas Laporan
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
132
Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja 40,000
Juta Rp/Year
30,000
20,000
10,000
0 1
2
3
4
5
6 7 Time (Month)
8
9
10
11
12
Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja : Current
Gambar E - 3 Simulasi Vensim Manfaat Restrukturisasi Pembagian Fungsi Kerja
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
133
Keakuratan Data 20
Persen
15
10
5
0 1
2
3
4
5
6 7 Time (Month)
8
9
10
11
12
Keakuratan Data : Current Gambar E - 4 Simulasi Vensim Manfaat Keakuratan Data
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
134
Proses Persiapan Data 20
Persen
15
10
5
0 1
2
3
4
5
6 7 Time (Month)
8
9
10
11
12
Proses Persiapan Data : Current Gambar E - 5 Simulasi Vensim Manfaat Proses Persiapan Data
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014
135
LAMPIRAN F
F.1
Gambar F - 1 Cuplikan Nilai Akun Trial Balance Year To Date
F.2
F.3
Universitas Indonesia
Analisis manfaat…., Iwan Herdian, FASILKOM UI, 2014