UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEND OMISSIONS (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2011)
SKRIPSI
MUHAMMAD GHULAM 0806349163
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM SARJANA REGULER PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA DEPOK JUNI 2012
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEND OMISSIONS (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2011)
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
MUHAMMAD GHULAM 0806349163
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM SARJANA REGULER PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA DEPOK JUNI 2012
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
: Muhammad Ghulam
NPM
: 0806349163
Tanda Tangan
:
Tanggal
: 28 Juni 2012
ii Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh: Nama : Muhammad Ghulam NPM : 0806349163 Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga Judul Skripsi : Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividend Omissions (Studi Pada Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2011) Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Niaga pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing
:
Prof. Dr. Chandra Wijaya M.Si., M.M
Penguji Ahli
)
(
)
(
)
(
)
:
Ir. Bernardus Yuliarto Nugroho MSM., PhD
Ketua Sidang
(
:
Fibria Indriati D. L. S.Sos., M.Si
Sekertaris Sidang : Umanto E. Prasetyo, S.Sos, M.Si
Ditetapkan di : FISIP Universitas Indonesia, Depok Tanggal
: 28 Juni 2012
iii Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividend Omissions (Studi Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia periode 20062011)” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan dukungan dari berbagai pihak yang telah memberikan perhatian, waktu, tenaga, dan buah pikirannya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis terbuka terhadap segala kritik dan masukan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan skripsi ini, diantaranya: 1. Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., MM, selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan arahan kepada penulis selama proses penulisan karya akhir ini. 2. Tim Dosen Departemen Ilmu Administrasi, khususnya dosen Ilmu Administrasi Niaga konsentrasi keuangan, yaitu Prof. Dr. Chandra Wijaya, M.Si., MM, Prof. Dr. Ferdinand D. Saragih, MA, , Ir. Bernardus Yuliarto Nugroho, MSM, Ph.D, Umanto Eko Prasetyo, S.Sos., M.Si serta Fibria Indriati, S.Sos., M.Si. 3. Keluarga penulis: Ayah, Bunda , kakak dan adik atas doa dan dukungannya yang sangat luar biasa sehingga dapat membangkitkan semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 4. Teman-teman Ilmu Administrasi Niaga 2008, khususnya konsentrasi keuangan yang selalu memberikan dukungan. 5. Teman yang selalu berbagi kebahagian dan mengisi hari-hariku dengan penuh canda tawa, senantiasa memberikan dorongan semangat dan bantuan dalam menjalani perkuliahan serta penyelesaian skripsi ini, seperti isnaeni, henki,
iv Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
hendri, amos, anugerah, graha, anya, asty, eyi, virra, ameth, lia dan masih banyak lagi. 6. Semua penghuni Pondok Rindang yang telah berbagi suka maupun duka yaitu, Arif, Apin, David, Dimas, Evan, Wisnu, Yayan, dan Jo. 7. Tiara Prisca Sabilla yang setiap saat telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis. 8. Seluruh karyawan Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI yang telah membantu segala keperluan perkuliahan.
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada, penulis berharap agar skripsi ini mampu memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pembacanya. Untuk semua kesalahan yang penulis lakukan, penulis memohon maaf yang sebesarbesarnya.
Depok, 28 Juni 2012
Penulis
v Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah
ini: Nama
: Muhammad Ghulam
NPM
: 0806349163
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga Departemen
: Ilmu Administrasi
Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis karya
: Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right ) atas karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEND OMISSIONS (STUDI PADA PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006-2011) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok Pada tanggal : 28 Juni 2012 Yang menyatakan,
(Muhammad Ghulam)
vi Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
ABSTRAK
Nama Program Studi NPM Judul
: Muhammad Ghulam : Ilmu Administrasi Niaga : 0806349163 : Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividend Omissions (Studi Pada Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2011)
Penelitian ini menguji reaksi pasar terhadap pengumuman dividen omission dan untuk melihat perbedaan reaksi pasar antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission. Penelitian ini menggunakan saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006 sampai 2011. Sampel adalah 36 perusahaan yang mengumumkan dividen omission. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu dengan menggunakan kriteria tertentu. Model yang digunakan untuk menghitung abnormal return saham adalah market model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission. Terdapat reaksi pasar yang negatif setelah pengumuman dividen omission. Hal ini berarti pengumuman dividen omission memiliki sinyal atau kandungan informasi yang sesuai dengan teori signaling hypothesis.
Kata kunci: dividen omission , reaksi pasar , pengumuman dividen
vii Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
ABSTRACT
Name Study Program NPM Title
: Muhammad Ghulam : Business Administration : 0806349163 : Analysis of Market’s Reaction Comparison Before and After Dividend Omission Announcements (Studies in Indonesia Stock Exchange Period of 2006 To 2011)
This study examines the market's reaction to dividend omission announcements and finds the difference reaction before and after announcement. This study employs the company's shares listed on Indonesia Stock Exchange period of 2006 to 2011.Sample used 36 companies that announce the dividend omission. The Sample selection was done by purposive sampling method that is using certain criteria. The model for finds abnormal return is the market model. The result indicate a significant difference of abnormal return before and after dividend omission announcements. Announcements of dividend omission have a negative market’s reaction. That means the announcements of dividend omission have a signal or a information content that appropriate with signaling hypothesis theory.
Keywords: dividend omission , market’s reaction, dividend announcement
viii Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ...........................................................................................................i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................... iii KATA PENGANTAR ...................................................................................................iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .....................................vi ABSTRAK ................................................................................................................... vii DAFTAR ISI ..................................................................................................................ix DAFTAR TABEL ..........................................................................................................xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xii BAB 1
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 1.2 Permasalahan........................................................................................ 6 1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 6 1.4 Signifikansi Penelitian ......................................................................... 7 1.5 Sistematika Penulisan .......................................................................... 7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 2.1.Tinjauan Pustaka .................................................................................. 9 2.2.Dividen ............................................................................................... 15 2.3.Return Saham ..................................................................................... 24 2.4.Konsep Pasar Efisien.......................................................................... 30 2.5.Hipotesis............................................................................................. 31
BAB 3
METODE PENELITIAN 3.1.Pendekatan Penelitian ........................................................................ 33 3.2.Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 34 3.3.Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 34 3.4.Jenis Data ........................................................................................... 35 3.5.Periode Estimasi dan Periode Peristiwa ............................................. 35 3.6.Pengolahan Data................................................................................. 35 3.7.Variabel Penelitian ............................................................................. 36 3.8.Metode Analisis Data ......................................................................... 37 3.9.Alur Penelitian ................................................................................... 41
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1.Statistik Deskriptif ............................................................................. 43 4.2.Analisis............................................................................................... 55 4.3.Pembahasan ........................................................................................ 57
ix Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ........................................................................................ 59 5.2.Saran................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 61 LAMPIRAN ................................................................................................................ 64
x Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Sebelumnya .............................................................. 13 Tabel 4.1 Kriteria Sampel Penelitian .......................................................................... 43 Tabel 4.2 Sampel Penelitian........................................................................................ 44 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan α dan β Masing-Masing Emiten .................................... 46 Tabel 4.4 Rata-Rata Actual Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividend Omission masing-masing emiten ............................................... 47 Tabel 4.5 Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Omission Masing-Masing Emiten................................................. 49 Tabel 4.6 Average Abnormal Return dan Cummulative Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividend Omission pada EventWindow ....................................................................................................... 51 Tabel 4.7 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov grafik Normal Q-Q Plot. .......................... 53 Tabel 4.8 Hasil Uji Paired Sample T Test sebelum dan sesudah Pengumuman Dividend Omission periode 2006-2011 untuk actual return selama periode jendela............................................................................................ 55 Tabel 4.9 Hasil Paired Sample T Test sebelum dan sesudah Pengumuman Dividend Omission periode 2006-2011 untuk abnormal return selama periode jendela............................................................................................ 56
xi Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Alur Penelitian Analisis Perbandingan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividend Omission. ...................................... 42 Gambar 4.1 Grafik actual return saham perusahaan yang mengumumkan dividend omission 2006-2011 ................................................................................. 45 Gambar 4.2 Grafik Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman dividend omission. .................................................................................... 52 Gambar 4.3 Grafik Normal Q-Q Plot.......................................................................... 54
xii Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara karena mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal berfungsi untuk memindahkan dana dari pihak yang memilki kelebihan dana (lender) kepada pihak yang membutuhkan dana (borrower). Sedangkan fungsi keuangan, pasar modal menyediakan modal yang diperlukan oleh pihak-pihak yang membutuhkan dana. Perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana dapat melakukan go public dengan mengeluarkan saham di pasar modal sebagai emiten sehingga investor dapat menanamkan modalnya diperusahaan tersebut. Pasar modal merupakan sarana yang efektif dalam rangka penghimpunan dana untuk pengembangan perusahaan. Karena di pasar modal dengan mudah dapat dipertemukan antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Jadi pada dasarnya motivasi dari masing-masing pihak tersebut sangat bersesuaian. Bagi pihak yang membutuhkan dana (pengemisi saham/ emiten) dapat memperoleh dana cair dalam waktu yang cepat, sedangkan bagi pihak yang kelebihan dana (investor) bisa mendapatkan hasil dari investasi mereka. Efisiensi pasar modal sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan pengembangan pasar modal perlu mendapat kajian yang serius, karena dengan pengembangan pasar modal
yang efisien akan semakin meningkatkan
kepercayaan para pemodal domestik maupun luar negeri dalam melakukan investasi. Kegiatan investasi di pasar modal Indonesia semakin baik seiring waktu berjalan.
Para pelaku investasi yang menanamkan modalnya di beberapa
perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin meningkat. Sebagai pasar yang sedang berkembang (emerging market), pergerakan harga ekuitas di pasar modal Indonesia berfluktuasi relatif tinggi. Kondisi tersebut
1 Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
2
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain informasi luar perusahaan (eksternal), serta informasi internal perusahaan. Informasi yang tersedia di pasar modal memiliki peranan yang penting untuk mempengaruhi segala macam bentuk transaksi perdagangan di pasar modal tersebut. Hal ini disebabkan karena para pelaku di pasar modal akan melakukan analisis lebih lanjut terhadap setiap pengumuman atau informasi yang masuk ke bursa efek tersebut. Informasi atau pengumuman-pengumuman yang diterbitkan oleh emiten akan mempengaruhi para investor/calon investor dalam mengambil keputusan untuk memilih portofolio investasi yang efisien. Menurut Jogiyanto (2003), para pelaku pasar modal akan mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal tersebut akan menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdagangan saham, misalnya adanya perubahan pada volume perdagangan saham, perubahan pada harga saham,
bid/ask
spread,
proporsi
kepemilikan,
dan
lain-lain.
Hal
ini
mengindikasikan bahwa pengumuman yang masuk ke pasar memiliki kandungan informasi, sehingga direaksi oleh para pelaku di pasar modal. Suatu pengumuman memiliki kandungan informasi jika pada saat transaksi perdagangan terjadi, terdapat perubahan terutama perubahan harga saham. Brigham dan Houston (2004), menyatakan bahwa pasar dikatakan efisien jika harga saham dengan cepat dapat merefleksikan seluruh informasi yang tersedia di pasar. Salah satu informasi yang ada di pasar modal adalah informasi mengenai pengumuman mengandung
kebijakan informasi
dividen. mengenai
Pengumuman persepsi
dividen
manajemen
disebut-sebut
tentang
prospek
perusahaan di masa yang datang, yaitu jika dikaitkan dengan keuntungan yang diharapkan perusahaan serta aliran kas untuk membayar dividen. Informasi tentang naik-turunnya dividen tunai yang dibagikan perusahaan merupakan salah satu informasi yang dipandang cukup penting bagi para investor, karena dalam informasi tersebut mengandung muatan informasi yang berkenaan dengan prospek keuntungan yang akan diperoleh suatu perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan, dalam kondisi di mana investor dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi terhadap hasil kerja investasinya, maka informasi naik-turunnya
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
3
dividen tunai dapat dijadikan indikator untuk memperkirakan prospek keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Seperti yang sudah diketahui pada umumnya
dalam
melakukan
kegiatan
investasi,
para
investor
selalu
mengharapkan tingkat pengembalian yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu atas investasinya. Bagi investor yang menginvestasikan dananya di pasar modal bertujuan untuk memperoleh keuntungan berupa dividen maupun capital gain. Capital gain merupakan bagian keuntungan perusahaan yang akan ditahan untuk reinvestasi sedangkan Dividen merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham (Husnan, 2005). Dividen dapat berbentuk uang tunai atau cash dividend dan dapat pula berbentuk saham yang bisa disebut stock dividend. Dividen juga merupakan dasar bagi investor untuk memperkirakan laba dan ekspetasi laba perusahaan (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102). Pembayaran dividen yang stabil untuk sebagian perusahaan dapat diartikan sebagai suatu tanda bahwa perusahaan tersebut pada kondisi yang sehat. Dividen merupakan manfaat yang diterima dari investasi saham yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan. Dividen sering digunakan oleh para investor untuk menilai resiko dan laba perusahaan sebab dividen mempunyai kandungan informasi. Meningkatnya pembayaran dividen ditafsirkan sebagai tanda meningkatnya keuntungan perusahaan dimasa yang akan datang dan menurunnya pembayaran dividen sering ditafsirkan sebagai tanda menurunnya tingkat keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga perubahan kebijakan dividen sekecil apapun dianggap mampu mempengaruhi reaksi investor dan akhirnya dapat mempengaruhi harga saham. Bagi perusahaan keputusan pembagian dividen merupakan masalah yang sering dihadapi. Manajemen sering mengalami kesulitan untuk memutuskan apakah akan membagi dividennya atau akan menahan laba untuk diinvestasikan kembali
pada
proyek-proyek
yang
menguntungkan
guna
meningkatkan
pertumbuhan perusahaan. Keputusan untuk menentukan berapa banyak dividen yang harus dibagikan kepada investor disebut dengan kebijakan dividen. Kebijakan ini bermula dari bagaimana perlakuan manajemen terhadap keuntungan
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
4
yang diperoleh perusahaan. Pada umumnya, sebagian dari penghasilan bersih sesudah pajak (EAT) dibagikan kepada para investor dalam bentuk dividen, dan sebagian lagi diinvestasikan kembali dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan pembagian dividen tergantung pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen yang dibagikan oleh perusahaan bisa tetap (tidak mengalami perubahan) dan bisa juga mengalami perubahan (ada kenaikan atau penurunan) dari dividen yang dibagikan sebelumnya. Perusahaan melakukan perubahan kebijakan dividen dengan berbagai alasan, misalnya kebijakan pembayaran dividen pertama kali setelah beberapa tahun tidak membayar dividen (dividend initiation) dilakukan untuk memberi informasi bagi investor akan prospek laba perusahaan yang lebih baik untuk saat ini dan dimasa depan. Sedangkan kebijakan memotong ataupun menghapus pembayaran dividen (dividend omissions) biasa dilakukan perusahaan karena perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, jika pengumuman perubahan kebijakan dividen yang tidak diantisipasi ini merupakan petunjuk bagi pasar mengenai perubahan laba yang diperoleh perusahaan maka kandungan informasi ini dapat memicu pergerakan harga saham naik atau turun. Dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada investor sering kali digunakan untuk menilai prospek perusahaan dimasa yang akan datang dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Dividen inisiasi yang merupakan pembayaran dividen tunai pertama kalinya setelah berturut-turut tidak membayar dividen tunai selama beberapa periode. Perusahaan yang menetapkan kebijakan membayar dividen pertama kali (dividend initiations) merupakan sinyal dan pasar cenderung akan bereaksi positif. Perusahaan tidak akan membagikan dividen apabila prospek pertumbuhan laba dan arus kas masa depan kurang baik. Dividen omisi adalah penghapusan dividen tunai pertama kalinya setelah dua tahun secara berturut-turut membayar dividen tunai. Kebijakan perusahaan untuk menghapus pembayaran dividen pertama kalinya (dividend omissions) cenderung merupakan sinyal yang kurang baik sehingga pasar akan bereaksi negatif. Namun kenyataannya, pengumuman
dividend omissions tidak semuanya merupakan
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
5
sinyal negatif, pada umumnya ketika perusahaan tidak membayar dividen para investor menganggap prospek perusahaan dimasa yang akan datang kurang bagus. Namun perusahaan yang menghapus atau tidak membayar dividen belum tentu merupakan perusahaan yang kurang berkualitas. Sebab ada kemungkinan perusahaan yang menunda pembayaran dividennya menggunakan laba yang diperoleh untuk membiayai investasinya dengan tujuan mengembangkan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pengumuman dividend omissions yang dipublikasikan akan mempengaruhi pengambilan keputusan investor. Ada tidaknya pengaruh akan dilihat dengan perbandingan reaksi pasar yang diproksikan dengan
rata-rata abnormal return di seputar tanggal
pengumuman. Untuk mengetahui hal tersebut akan dilakukan pengujian dengan menggunakan metodologi studi peristiwa
(event study). Study peristiwa
merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman. Beberapa penelitian yang dilakukan baik di Indonesia maupun di luar negeri masih memberikan hasil yang beragam, seperti hasil penelitian yang dilakukan Wahyu dan Ekawati (2002) dan Sri Dwi Ari Ambarwati (2005). Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa investor bereaksi negatif terhadap kebijakan dividend omissions. Penelitian yang dilakukan Jogiyanto (2000) dan Taufik Yunianto Aribowo (2007) tidak menemukan bukti bahwa investor bereaksi negatif terhadap kebijakan dividend omissions. Penelitian yang dilakukan di luar negeri pun sama . Penelitian yang dilakukan Gerald R. Jensen , Leonard L. Lundstrum , Robert E. Miller (2009) dan Yi Liu, Samuel H. Szewczyk, And Zaher Zantout (2008) menyimpulkan bahwa investor bereaksi negatif terhadap pengumuman kebijakan dividend Omission dan dividend cut. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hui Liang , Laura Moreau dan Jung Chul Park (2005) menyimpulkan bahwa pasar tidak selalu
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
6
bereaksi negatif terhadap pengumuman omission, reaksi pasar tersebut dipengaruhi oleh intensitas investasi perusahaan. Ketidakkonsistenan hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai reaksi pasar terhadap pengumuman dividend omission mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai perbandingan reaksi investor sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission. Berdasarkan Uraian di atas penulis tertarik mengambil judul penelitian ‘Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividend Omissions (Studi Pada Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2011)’. 1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah terdapat perbedaan reaksi pasar antara sebelum dan sesudah pengumuman Omissions yang dilakukan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2006 sampai dengan 2011 ?” 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan reaksi investor antara sebelum dan sesudah pengumuman kebijakan dividen Omissions yang dilakukan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2006 sampai dengan 2011. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi perusahaan dalam memilih kebijakan dividen secara tepat melalui analisis reaksi pemegang saham yang direfleksikan dalam pola perubahan harga saham..
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
7
1.4 Signifikansi Penelitian 1. Bagi peneliti dapat memberikan gambaran mengenai penerapan teori dalam ilmu pasar modal, yaitu berupa reaksi pasar apakah terjadi perbedaan terhadap Harga saham setelah pengumuman penghapusan dividen. 2. Bagi pelaku pasar modal, seperti bursa efek, investor, pialang, underwriter, dan emiten, diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan untuk bahan pertimbangan dalam melakukan investasi dan membuat kebijakan. 3. Bagi pembaca atau peneliti lain, dapat memberikan kontribusi terhadap akademisi, dosen, dan mahasiswa yang diharapkan menambah wawasan sebagai referensi dalam penelitian-penelitian yang sejenis. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan akan disusun berdasarkan susunan secara sistematis dan dibagi dalam lima bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI Dalam bab ini akan diuraikan teori konseptual yang melandasi penelitian, yaitu tentang dividen, kebijakan dividen, return saham, abnormal return, konsep pasar efisien dan tinjauan penelitian terdahulu.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
8
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan, dalam penulisan skripsi kali ini adalah, pendekatan penelitian, populasi dan sampel penelitian , teknik pengumpulan data, jenis data, pengolahan data, variabel penelitian serta metode analisis data yang digunakan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai proses penganalisaan data yang meliputi gambaran umum, pengolahan data, pengujian hipotesis, analisis hasil pengujian hipotesis dan pembahasan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan saran-saran yang dapat diajukan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Investment Opportunities and Dividend Omissions Penelitian ini dilakukan oleh Hui Liang, Laura Moreau dan Jung Chul Park yang menguji Reaksi pasar terhadap kebijakan dividen omisi dan menganalisa peniadaan dividen bertujuan untuk investasi lain yang baik bagi perusahaan sehingga investor tidak selalu menganggap bahwa omissions sebagai informasi negatif. Metodologi yang digunakan untuk menghitung abnormal return adalah market model. ,
=
+
,
+
,
Data yang digunakan adalah : •
Data merupakan data tahunan dari tahun 1982 sampai dengan 2005
•
Data perusahaan berasal dari perusahaan yang melakukan dividen omisi pada NYSE, AMEX dan NASDAQ yang diperoleh dari Center for Research in Security Prices (CRSP). Hasil penelitian menunjukan bahwa pengumuman dividen omisi tidak
selalu bereaksi negatif terhadap pasar. Beberapa perusahaan melakukan peniadaan dividen untuk membiayai investasi baru dan menyebabkan perubahan kinerja. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa pasar tidak bereaksi negatif terhadap perusahaan dengan intensitas investasi yang lebih tinggi yang melakukan dividen omisi
sedangkan bereaksi negatif untuk perusahaan yang memiliki
intensitas investasi rendah dan melalukan kebijakan dividen omisi. Uji Regresi pada penelitian ini memperlihatkan bahwa reaksi pasar bergantung pada asimetri informasi antara investor dan manajer.
9 Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
10
2.1.2 The Stock-Market Reaction to Dividend Cuts and Omissions by Commercial Banks Penelitian ini dilakukan oleh Wolfgang Bessler dan Tom Nohel pada tahun 1995 pada perusahaan perbankan yang terdaftar di NYSE , AMEX dan NASDAQ periode 1974-1991. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian statistik untuk memperoleh tingkat signifikansi dari abnormal return (AR) dan cumulative abnormal return (CAR). Perhitungan abnormal return menggunakan market model. Data yang digunakan di penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di NYSE, AMEX dan NASDAQ yang melakukan kebijakan dividend cuts dan dividend omissions pada periode 1974 hingga 1991. Hasil Penelitian yang didapat yaitu terdapat abnormal return yang negatif di sekitar tanggal pengumuman. Dalam penelitian ini juga didapat kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara abnormal return dengan karakteristik khusus perbankan, terutama pada ukuran aset bank tersebut. 2.1.3 Underreaction to Dividend Reductions and Dividend Omissions Penelitian ini dilakukan oleh Yi Liu, Samuel H. Szewczyk, And Zaher Zantout pada April 2008. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana reaksi investor terhadap kebijakan dividend reduction maupun dividend omissions. Model regresi yang digunakan The rolling portfolio method.
,
−
,
=
+
,
−
,
+
+ℎ
+
,
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
11
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: •
Data perusahaan yang terdaftar pada NYSE, AMEX atau NASDAQ dan melakukan pemotongan atau peniadaan dividen pada periode Januari 1927 sampai December 1999
•
Data perusahaan tersedia pada CRSP
•
Kebijakan dividend reduction maupun dividend omission dilakukan pertama kali oleh perusahaan atau setelah lima tahun membayar dividen secara stabil sebelumnya.
•
Perusahaan tidak pada regulated industry, American Depository receopt (ADR) dan perusahaan tidak dalam likuidasi atau merger bersamaan dengan periode keputusan kebijakan dividennya Dari hasil regresi Fama and French penelitian ini mendapatkan statistik
yang signifikan pada negatif abnormal return pada tahun pertama postannouncement untuk kebijakan dividend reduction maupun dividend omission. Dari penelitian mereka mengenai buy-and-hold abnormal return dari perusahaan, didapatkan bahwa negatif abnormal performance jangka panjang menjadi tidak signifikan saat variabel kontrol yaitu buy-and-hold diperhitungkan terhadap kebijakan dividend reduction dan dividend omission 2.1.4 Analisis reaksi pemegang saham terhadap pengumuman dividend cut dan dividend omission di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Wahyu dan Ekawati (2002) menganalisis reaksi pemegang saham terhadap dividend cut atau pemotongan deviden tunai dibandingakan dengan deviden periode sebelumnya dan dividend omission atau penghapusan deviden pertama kalinya padahal sebelumnya melakukan pembagian deviden secara terus menerus. Dengan menggunakan sampel penelitian 52 perusahaan yang terdaftar di BEJ sejak tahun 1996 dan menghilangkan pengaruh krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997, didapatkan 33 perusahaan melakukan dividend cut sedangkan 19 perusahaan melakukan dividend omission sehingga total sampel menjadi 52
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
12
perusahaan. Periode estimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 hari untuk mengestimasi expected return. periode peristiwa 21 hari dengan tanggal pelaksanaan RUPS yang dilaporkan ke BEJ dianggap sebagai tanggal event. Tahap pertama pada penelitian ini adalah menguji apakah pemegang saham bereaksi negatif terhadap pengumuman dividend cut ataupun dividend omission menggunakan proksi abnormal return selama periode event dengan menggunakan t-test. Selanjutnya melakukan pengujian variabel-variabel karakteristik khusus perusahaan sebagai proksi dari kandungan informasi terhadap abnormal return. pengujian ini dilakukan apabila terdapat abnormal return yang signifikan di sekitar periode peristiwa dengan menggunakan model regresi linier berganda. Kesimpulan dari penelitian Wahyu dan Ekawati adalah pemegang saham di BEJ bereaksi negatif terhadap pengumuman dividend cut dan dividend omission. Hal ini ditunjukkan dari munculnya abnormal return yang negatif dan signifikan pada hari pengumuman dengan tingkat keyakinan 90%. Hal tersebut sesuai dengan signaling theory. Selain itu pada saat 8 hari sebelum pengumuman muncul abnormal return yang negatif dan signifikan dengan tingkat keyakinan 99%. Hal ini diduga karena adanya kebocoran informasi yang diperoleh investor dari pihak dalam perusahaan. Kemudian pada saat 4 dan 5 hari sesudah pengumuman muncul juga abnormal return yang negatif dan signifikan. Hal ini diduga karena adanya penyebaran informasi yang belum merata kepada seluruh investor.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
13
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Sebelumnya
Peneliti
Tahun
Objek Penelitian
Metode
Penelitian Hui Liang ,
2005
Hasil Penelitian
Reaksi pasar
Abnormal
- Pasar bereaksi negatif
Laura
terhadap
return
terhadap kebijakan
Moreau
kebijakan dividen
dengan
dividend omissions pada
dan Jung
omisi di NYSE,
market model
Chul Park
AMEX dan
memiliki intensitas
NASDAQ
investasi yang rendah
perusahaan yang
- Uji statistik pada penelitian ini memperlihatkan bahwa reaksi pasar bergantung pada asimetri informasi antara investor dan manajer Wolfgang
1995
Reaksi pasar
Market model
- Terdapat abnormal return
Bessler dan
terhadap
negatif disekitar tanggal
Tom Nohel
kebijakan
pengumuman
dividend cut dan
- Terdapat hubungan antara
dividend
abnormal return dengan
omissions
karakteristik dari sampel, terutama
besar
sampel.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
aset
14
Peneliti
Tahun
Objek Penelitian
Metode
Penelitian Yi Liu,
2008
Hasil Penelitian
reaksi investor
The rolling
- signifikan pada abnormal
Samuel H.
terhadap
portfolio
return yang negatif pada
Szewczyk,
kebijakan
method
tahun pertama post-
And Zaher
dividend
Zantout
reduction maupun
kebijakan dividend
dividend
reduction maupun
omissions
dividend omission.
announcement untuk
- negatif abnormal performance jangka panjang menjadi tidak signifikan saat variabel kontrol yaitu buy-andhold diperhitungkan terhadap kebijakan dividend reduction dan dividend omission Wahyu dan Ekawati
2002
reaksi pemegang
Abnormal
saham terhadap
Return
bereaksi negatif terhadap
dividend cut dan
dengan
pengumuman dividend cut
dividend omission menggunakan
- pemegang saham di BEJ
dan dividend omission
t-test
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
15
2.2 Dividen Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham sesuai dengan banyaknya jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham. Kieso et al. (2007) menyebutkan bentuk-bentuk dividen adalah sebagai berikut: • Cash dividends Boards of Directors menentukan besarnya besarnya dividen yang akan dibagikan serta melakukan pengumuman pembagian dividen tersebut. Sebelum melakukan pembayaran dividen, perusahaan harus mempersiapkan daftar dari pemegang saham yang akan memperoleh pembagian dividen. Oleh karena itu terdapat time lag antara pengumuman dengan pembayaran dividen. • Property dividends Property dividend merupakan pembagian deviden menggunakan aset perusahaan selain cash. Aset yang dapat digunakan sebagai property dividend seperti merchandise, real estate, atau investments, tergantung dari keputusan Board of Directors. • Liquidating dividends Pembagian dividen selain berdasarkan retained earnings merupakan liquidating dividends. Dividen tersebut adalah return dari investasi pemegang saham dan bukan dari profit.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
16
• Stock dividends Perusahaan menerbitkan saham baru yang dijadikan sebagai dividen untuk dibagikan kepada pemegang saham Selain itu, dividen juga dapat dibagikan dalam bentuk stock split dan stock repurchase. 1. Stock split adalah tindakan perusahaan memecah saham beredar menjadi bagian yang lebih kecil. Stock dividends (dividen saham) dan stock split tidak akan mengubah kekayaan pemegang saham. Dividen saham dilakukan pada saat perusahaan akan menghemat kas atau perusahaan pada saat kesulitan keuangan. Stock split dilakukan untuk menjaga agar harga saham tetap berada pada harga pasar yang optimal untuk menjaga agar saham diperjualbelikan banyak orang. Harga saham yang terlalu tinggi akan menyulitkan investor kecil untuk membeli saham tersebut sehingga menurunkan demand untuk saham itu di pasar sekunder. 2. Stock repurchase dilakukan bila perusahaan mempunyai kelebihan kas dan tidak ada kesempatan investasi yang menguntungkan. Dalam kondisi semacam ini biasanya perusahaan akan melakukan pembelian kembali saham atau meningkatkan pembayaran dividen. Dengan repurchase of stocks berarti jumlah saham beredar menjadi berkurang dan earning per share menjadi tinggi sehingga akan meningkatkan harga saham. Disamping beberapa alternatif kebijakan dividen seperti yang telah disebutkan diatas perusahaan kadang juga melakukan penurunan pembayaran dividen. Apabila pengelompokan didasarkan atas cash dividend dan non-cash dividend maka adanya penurunan dividen ini biasanya masuk dalam kelompok cash dividend. Dividen mempunyai pengaruh baik pada dana jangka panjang maupun bagian yang diberikan pada pemegang saham maka dalam hal ini biasanya terdapat dua pendekatan dalam membahas dividen yaitu :
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
17
1. Sebagai kebijaksanaan pembelanjaan jangka panjang. Pengumuman atas pembagian laba sebagai dividen berarti pengurangan terhadap sumber dana jangka panjang yang dapat dipergunakan untuk membelanjai kebutuhan perkembangan usaha. Oleh karena itu pembagian dividen akan berakibat penekanan terhadap perkembangan usaha ataupun paksaan terhadap pencarian dana ekstern. 2. Sebagai kebijakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Pendekatan ini berpandangan bahwa kebijaksanaan dividen mempunyai pengaruh yang kuat terhadap harga pasar dari saham beredar. Oleh karena itu manajer dalam hal ini dituntut untuk membagikan dividen sebagi realisasi dari harapan hasil yang didambakan oleh seorang investor dalam mengeluarkan uangnya untuk membeli saham tersebut. 2.2.1 Tujuan Pembagian Dividen Berdasarkan
teori
dividend
signaling
yang
dikembangkan
oleh
Bhattacharya (1979), John dan Williams (1985), dan Miller dan Rock (1985). Pembagian deviden mempunyai tujuan untuk memberikan sinyal kepada investor. Berdasarkan teori ini, manajer atau corporate insider mempunyai informasi mengenai masa depan perusahaan. Mereka lebih mengetahui prospek perusahaan dibandingkan dengan investor dan mereka memilih deviden sebagai sinyal dari private information. Investor mungkin dapat memperoleh sebagian informasi dengan mudah seperti informasi laporan keuangan yang telah diaudit. Namun informasi lain yang penting bagi perusahaan dan bersifat privat tidak dapat diperoleh investor dan informasi tersebut juga sulit untuk dikomunikasikan kepada investor. Keadaan tersebut menyebabkan asimetrik informasi yang berdampak terhadap
nilai pasar saham. Jika terdapat informasi
yang
menguntungkan bagi perusahaan, pasar akan menilai saham perusahaan undervalue sehingga penjualan saham akan meningkat dan harga saham akan naik.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
18
2.2.2 Tanggal-tanggal Penting Sehubungan Dengan Dividen Tanggal pembayaran dividen ditentukan dengan prosedur pembagian deviden dimana setiap perusahaan mempunyai kebijakan deviden yang berbedabeda. Di Indonesia terdapat perusahaan-perusahaan membagikan deviden secarateratur ataupun tidak teratur. Sedangkan perusahaan di US umumnya membagikan deviden quartely. Menurut Lease et al. (2000) tiga tanggal penting sehubungan dengan dividen, yaitu tanggal pengumuman deviden, tanggal exdeviden, dan tanggal pembayaran deviden. Pada tanggal pengumuman, perusahaan memgumumkan besarnya deviden per lembar saham yang akan dibayarkan pada tanggal pembayaran deviden kepada para pemegang saham yang tercatat sampai hari terakhir tanggal cum-deviden. Tanggal ex-deviden sekitar dua minggu setelah tanggal pengumuman dan sekitar dua minggu sebelum tanggal pembayaran. Menurut Horne (1998) tanggal ex-dividen adalah 3 hari kerja atau lebih sebelum melakukan pencatatan sehingga saham yang dibeli sebelum tanggal ex-deviden, hari terakhir tanggal cum-deviden masih dapat menerima pembagian deviden. Sedangkan saham yang dibeli pada tanggal ex-dividen tidak akan menerima pembagian dividen. Harga saham pada saat ex-dividen seharusnya lebih rendah dibandingkan dengan saat cum-dividen untuk mencerminkan hilangnya dividen. Sehingga dapat disimpulkan tanggal-tanggal penting sehubungan dengan dividen adalah sebagai berikut: •
Tanggal Pengumuman (declaration date) Tanggal pada saat direksi perusahaan mengumumkan rencana pembagian deviden yang sebelumnya telah disepakati dalam rapat.
•
Tanggal Tanpa Deviden (ex-dividend date) Tanggal pada saat hak atas dividen dilepaskan dari sahamnya dan waktunya adalah 3 hari kerja atau lebih sebelum melakukan pencatatan dan dua minggu setelah pengumuman atau dua minggu sebelum pembayaran. Jika saham dibeli setelah tanggal ini, maka tidak akan mendapatkan deviden. Sebelum tanggal ini, transaksi saham disebut sebagai cum-deviden.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
19
•
Tanggal Pencatatan (record date) Tanggal atau hari terakhir pada saat perusahaan mencatat semua pemegang saham yang telah terdaftar agar berhak menerima deviden yang dibagikan.
•
Tanggal Pembayaran (payment date) Tanggal pada saat perusahaan benar-benar mengirimkan cek deviden kepada pemegang saham. Pembayaran biasanya dilakukan dua sampai empat minggu setelah pencatatan.
2.2.3 Kebijakan Dividen Kebijakan deviden (dividend policy) adalah suatu keputusan untuk menentukan berapa besar bagian dari pendapatan perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham dan akan diinvestasikan kembali (reinvesment) atau ditahan (retained) didalam perusahaan.
Perbandingan antara dividen dan
keuntungan perusahaan merupakan rasio pembayaran dividen. Dari pengertian tersebut, kebijakan dividen didasarkan pada rentang pertimbangan atau kepentingan pemegang saham di satu sisi dan kepentingan perusahan disisi lain. Kebijakan deviden sering dianggap sebagai sinyal bagi investor dalam menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena kebijakan deviden dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan. Kieso et al. (2007) mengatakan bahwa pembagian deviden menurun tajam pada tahun 1980-an dan tahun 1990-an karena perusahaan memilih untuk berfokus pada pertumbuhan perusahaan agar dapat meningkatkan keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Umumnya perusahaan memilih untuk membagikan deviden tunai Ada beberapa teori yang digunakan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan dividen untuk perusahaan. Sehingga dapat dijadikan pemahaman mengapa suatu perusahaan mengambil kebijakan dividen tertentu. Teori –teori tersebut adalah sebagai berikut ( Ratna Dewi, 2005) :
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
20
a. Teori Relevansi Dividen (dividend relevance theory ) Teori dikemukakan oleh Myron J. Gordon dan John Lintner ini menyatakan bahwa pemegang saham menyukai dividen yang dibagikan sekarang dan terdapat hubungan langsung antara kebijakan dividen dengan nilai pasar perusahaan. Dasar pemikirannya ialah bahwa investor umumnya menghindari resiko dan dividen yang diterima sekarang mempunyai resiko yang lebih kecil daripada dividen yang diterima di masa yang akan datang. Lintner (1962) dan Gordon (1963) juga mengatakan bahwa sesungguhnya investor jauh lebih menghargai uang yang diharapkan dari dividen daripada kenaikan nilai kapital (capital gain) sehingga apabila pembagian dividen dikurangi maka biaya ekuitas perusahaan akan naik, berarti nilai perusahaan akan turun. b. Dividend irrelevance theory Teori
yang
dianjurkan
oleh
Modigliani-Miller
(MM)
ini
menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap harga saham maupun biaya modalnya atau dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan. c.
Bird-in-the-hand theory Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Linther yang
menyatakan bahwa biaya modal sendiri akan naik jika Dividend Payout Ratio (DPR) rendah. Hal ini dikarenakan investor lebih suka menerima dividen daripada capital gains. d. Tax preference theory Adalah suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
21
Kebijakan dan keputusan dividen pada hakekatnya akan menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan seberapa banyak yang ditahan sebagai retained earning.
Perbandingan antara dividen dan
keuntungan merupakan rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) atau persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend. Semakin tinggi tingkat dividen yang akan dibayarkan berarti semakin sedikit laba yang dapat ditahan (retained earning). Dalam keputusan kebijakan dividen, perusahaan harus mempertimbangkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaannya. Laba yang diperoleh perusahaan pada umumnya tidak dibagikan seluruhnya sebagai dividen karena sebagian disisihkan untuk diinvestasikan kembali atau sebagian ditahan dalam retained earning. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan. Kebijakan dividen yang dilakukan perusahaan ada beberapa macam, yaitu (Van Horne,1995): 1. Kebijakan dividen yang stabil Artinya jumlah dividen per lembar saham (DPS) yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun laba per lembar saham setiap tahunnya berfluktuasi. Beberapa alasan yang mendorong perusahaan menjalankan kebijakan dividen tersebut antara lain karena, (a) akan memberikan kesan kepada para pemodal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang dan (b) adanya golongan pemodal tertentu yang menginginkan kepastian dividen yang akan dibayarkan. 2. Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal ditambah dividen ekstra. Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham setiap tahunnya, dan jika terjadi peningkatan laba secara drastis atau keadaan keuangan yang lebih baik maka jumlah tersebut ditambah lagi dengan dividen ekstra.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
22
3. Kebijakan dividen yang konstan. Berarti jumlah dividen per lembar saham yang di bayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan laba bersih yang diperoleh setiap tahunnya. Hal ini berarti dividen dianggap mempunyai isi informasi sebagai indikator prospek perusahaan (membaik atau memburuk), maka perubahan kebijakan dividen akan meningkatkan atau menurunkan harga saham hanya apabila hal tersebut ditafsirkan sebagai terjadinya perubahan prospek perusahaan. 4. Kebijakan dividen yang fleksibel berarti besarnya dividen per lembar saham setiap tahunnya disesuaikan dengan posisi keuangan dan kebijakan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. 2.2.4 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kebijakan Dividen Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen dapat diidentifikasi sebagai berikut (Sutrisno 2000, dalam Kurnia Basyori 2008): a. Profitabilitas Daya tarik utama bagi pemilik perusahaan (pemegang saham) dan para calon investor dalam suatu perusahaan adalah profitabilitas. Dalam konteks ini profitabilitas berarti hasil yang diperoleh melalui usaha manajemen terhadap dana yang diinvestasikan pemilik dan investor. Semakin besar tingkat laba atau profitabilitas yang diperoleh perusahaan akan mengakibatkan semakin besar dividen yang akan dibagikan dan sebaliknya. Theobald (1978) yang diacu oleh Florentina (2001) menemukan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif dengan dividen payout ratio. Profitabilitas diukur dari laba bersih setelah pajak, yang dapat dihitung dengan menggunakan ROI (Return On Invesment). b. Likuiditas Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibankewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas dapat diukur dengan cash ratio dan current ratio. Perusahaan dalam membayar dividen memerlukan aliran kas
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
23
keluar, sehingga harus tersedia likuiditas yang cukup. Semakin tinggi likuiditas yang dimiliki, perusahaan semakin mampu membayar dividen. Menurut Gill dan Green (1993) yang diacu Adedeji (1998) menemukan bahwa likuiditas suatu perusahaan mempunyai pengaruh positif dengan dividen payout ratio. c. Investasi Tujuan kegiatan investasi adalah untuk memperoleh penghasilan atau kembalian dari investasi. Penghasilan tersebut dapat berupa penerimaan kas dan atau kenaikan investasi. Perusahaan dengan perkembangan cepat membutuhkan lebih besar dana untuk pelaksanaan investasi. Kebutuhan dana pertama kali dipenuhi oleh internal equity, karena banyak dana yang dialokasikan untuk retained earning maka menyebabkan dana untuk membayar dividen semakin berkurang. Barclay, 1995 menyatakan bahwa dengan pertumbuhan tinggi banyak memerlukan dana, menyebabkan dividen yang dibayarkan menjadi rendah. Menurut Adedeji (1998) menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara investasi dan dividen payout ratio. Investasi diukur dari jumlah dana yang ditanamkan pada aktiva tetap operasi. d. Pembiayaan Pembiayaan ini terutama dana yang diperoleh dari utang jangka panjang plus utang jangka pendek, yang diukur dengan rasio leverage. Semakin tinggi tingkat hutang semakin banyak dana yang tersedia untuk membayar dividen yang lebih tinggi karena akan memberikan sinyal positif dan menyebabkan nilai perusahaan naik. Frank dan Goyal (2000) menyatakan bahwa perusahaan besar akan menambah hutang untuk mendukung pembayaran dividen. Adedeji, (1998) menemukan bahwa financial leverage berhubungan positif dengan dividen. Berdasar hal tersebut maka financial leverage mempunyai pengaruh positif dengan dividen payout ratio.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
24
2.3 Return Saham Return merupakan salah satu aspek terpenting dalam analisis investasi. Ketika investor menanamkan modalnya, mereka mengharapkan suatu tingkat keuntungan tertentu. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogiyanto, 2003). Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor untuk menanggung resiko atas investasi yang dilakukan. Return dapat dibagi dalam dua macam yaitu: 1. Return realisasi yaitu hasil keuntungan yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur dari kinerja perusahaan dan berguna juga untuk menentukan expected return dan resiko dimasa datang. 2. Return ekspektasi yaitu return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya mudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return dalam investasi mempunyai dua komponen yaitu : 1. Tingkat keuntungan yang normal atau diharapkan tingkat keuntungan ini merupakan bagian dari tingkat keuntungan aktual yang diperkirakan (atau diharapkan) oleh pemegang saham, tingkat keuntungan tersebut dipengaruhi oleh informasi yang dimiliki oleh para pemodal. 2. Tingkat keuntungan yang tidak pasti atau beresiko, bagian tingkat keuntungan ini berasal dari informasi yang bersifat tidak terduga. Resiko merupakan kemungkinan penyimpanan tingkat keuntungan yang sesungguhnya (actual return) dari tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) (Van Horne, 1995). Secara sederhana investasi dapat diartikan sebagai cara penanaman modal baik langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat tertentu sebagai hasil penanaman modal tersebut. Dalam setiap keputusan investasi sebagai seseorang yang rasional, perhatian
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
25
investor akan diarahkan pada tingkat pengembalian (rate of return) investasi. Ia akan memiliki investasi yang menjanjikan tingkat keuntungan return tertinggi. Return dan resiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar resiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan. Sebaliknya juga benar yaitu semakin kecil return yang diharapkan semakin kecil resiko yang harus ditanggung. 2.3.1 Return Realisasi (Realized Return) Beberapa pengukuran return realisasi yang banyak digunakan adalah return total (total returns), relatif return (return relative), kumulatif return (return cummulative) dan return disesuaikan (adjusted return) (Jogiyanto, 2003). a) Return Total (Total Returns) Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam periode yang tertentu. Return total sering disebut dengan return saja. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan dividen (yield) sebagai berikut:
Rit =
Pi , t − Pi ,t −1 Pi ,t −1
Keterangan : Ri,t
= Return untuk sekuritas ke-i pada periode t.
Pi,t
= Harga sekuritas ke-i pada periode t.
Pi,t – 1
= Harga sekuritas ke-i pada periode t – 1.
Dt
= Dividen sekuritas pada periode t.
b) Relatif Return (Return Relative) Return total dapat bernilai positif atau negatif. Kadangkala, untuk perhitungan tertentu misalnya rata-rata geometrik yang menggunakan
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
26
perhitungan pengakaran dibutuhkan suatu return yang harus bernilai positif. Relatif return (return relative) dapat digunakan, yaitu dengan menambahkan nilai 1 terhadap nilai return total sebagai berikut : Relatif Return = (Return Total + 1) Atau Relatif Return =
Pt + Dt Pt −1
c) Kumulatif Return (Return Cummulative) Kumulatif return mengukur total dari kemakmuran yang dimiliki. Untuk mengetahuinya Indeks Kemakmuran Kumulatif (IKK) dapat digunakan, dengan formula sebagai berikut. IKK = KK0 (1+R1)(1+R2)…(1+Rn) Keterangan : IKK : Indeks Kemakmuran Kumulatif KK0 : kekayaan awal Rt
: return period ke –t mulai dari awal periode (t=1) sampai akhir
periode (t=n) d) Return Disesuaikan (Adjusted Return) Return ini merupakan return riil atau return yang disesuaikan dengan tingkat inflasi (inflation adjusted return) sebagai berikut: =
(1 + R) −1 (1 + IF )
Keterangan :
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
27
RIA : return disesuaikan dengan tingkat inflasi R : return nominal IF : tingkat inflasi 2.3.2 Return Ekspektasi (Expected Return) Studi peristiwa (event study) menganalisis return tidak normal. Dalam menghitung return tidak normal (abnormal return) dibutuhkan return realisasi dan return ekspektasi. Return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi. Brown dan Warner (1985) (dalan Jogiyanto, 2003) mengestimasi return ekspektasi menggunakan model estimasi mean-adjusted model, market model, dan market-adjusted model. i.
Model di sesuaikan rata-rata (mean-adjusted model) mean-adjusted model ini menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. t2
E(Rit) =
∑
j =t 1
Ri, t
T
Keterangan : E(Rit) = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
ii.
Ri,t
= return realisasi sekuritas ke-i pada periode waktu ke-t.
T
= lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2
Model pasar (market model) Perhitungan return ekspektasi dilakukan dengan dua tahap yaitu membentuk model ekspektasi dengan membuat data realisasi selama
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
28
periode estimasi dengan menggunakan model ekspektasi ini untuk mengekspektasi return di periode jendela. (E)Rit = α + βRmt Keterangan : (E) Rit
= return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
α
= Titik potong (intercept), suatu angka konstan.
β
= Sudut kemiringan yang mengukur rata-rata antara harga saham dengan indeks pasar.
Rmt
= Hasil pengembalian pasar pada periode t.
Dengan Rmt = IHSGm,t – IHSGm,t-1 IHSGm,t-1 Keterangan : Rm
iii.
t
= Hasil pengembalian pasar pada periode t.
IHSGm,t
= Indeks harga saham gabungan pada periode t.
IHSGm,t-1
= Indeks harga saham gabungan periode t-1
Model disesuaikan pasar (market-adjusted model) Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk suatu model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar atau E(Rit)=Rmt.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
29
Return indeks pasar bisa dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut : E(Rit) = IHSGm,t – IHSGm,t-1 IHSGm,t-1 2.3.3 Abnormal Return Abnormal return merupakan kelebihan return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal (Jogiyanto, 2003). Abnormal return sering digunakan sebagai dasar pengujian kandungan informasi dari suatu pengumuman peristiwa dan akhirnya akan digunakan untuk menguji efisiensi pasar. Suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan return yang tidak normal pada pasar dan sebaliknya. Penghitungan abnormal return dapat dilakukan dengan mengurangi return sesungguhnya dengan return ekspektasi. Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang dikurang harga sebelumnya. Sedangkan utnuk return ekspektasi dapat di estimasi dengan Mean-adjusted model, market model, marketadjusted model, CAPM, dan APT Abnormal return adalah return yang didapat investor yang tidak sesuai dengan pengharapan. Selisih return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return akan negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Abnormal return dapat terjadi karena adanya kejadian - kejadian tertentu, misalnya hari libur nasional, awal bulan, awal tahan, suasana politik yang tidak menentu, kejadian-kejadian yang luar biasa, stock split, penawaran perdana saham, dan lain-lain. Studi peristiwa menganalisis return tidak normal (abnormal return) dari sekuritas yang mungkin terjadi di sekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Abnormal return adalah
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
30
selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi (Jogiyanto, 2000 ). Abnormal return periode jendela dicari menggunakan rumus : ARi,t = Ri,t
−
E(Ri,t)
Keterangan : ARi,t
= abnormal return sekuritas ke-i pada periode ke-t.
Ri,t
= Return yang terjadi pada sekuritas ke-i pada peristiwa ke-t.
E(Ri,t) = Return ekspektasi untuk sekuritas ke-i pada peristiwa ke-t.
2.4 Konsep Pasar Efisien Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970). Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun mampu memperoleh abnormal return setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada. Adanya informasi baru dapat merubah nilai intrinsik suatu sekuritas namun harga sekuritas bergerak secara acak tanpa mengikuti pola yang ada, hal ini disebut random walk. Dengan adanya random walk berarti kita tidak dapat menggunakan harga sekuritas masa lalu untuk memprediksi harga masa depan dalam rangka untuk mendapatkan profit. Kebanyakan dalam penelitian empiris diasumsikan bahwa pasar telah efisien sehingga pasar merespon dengan cepat segala informasi yang ada. Namun pada keadaan sebenarnya, informasi tertentu mungkin saja mempengaruhi harga saham dengan lebih cepat dibandingan informasi lainnya. Untuk membedakan respon tersebut maka efisiensi pasar dibedakan menjadi tiga hipotesis, yaitu: •
The weak form efficiency Hipotesis ini menyatakan bahwa harga saham saat ini merefleksikan harga saham masa lalu. Semua informasi berkaitan dengan harga-
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
31
harga, transaksi volume, atau informasi pasar modal lainnya di masa lampau tidak ada gunanya sehingga analisis teknikal menjadi tidak berguna. •
The semi-strong form efficiency Hipotesis ini menyatakan bahwa harga saham telah merefleksikan semua informasi yang tersedia. Informasi dari segi fundamental yang baru datang akan langsung terlihat di harga sehingga tidak bisa dieksploitasi sehingga kebanyakan analisis keuangan menjadi tidak berguna.
•
The strong form efficiency Hipotesis ini menyatakan bahwa harga saham telah merefeksikan semua informasi yang telah diketahui oleh semua investor baik informasi publik ataupun informasi privat atau yang biasa disebut dengan insider information sehingga tidak mungkin ada yang bisa memperoleh keuntungan yang superior.
2.5 Hipotesis Pengumuman yang mengandung informasi akan membuat pasar bereaksi pada saat pengumuman yang ditandai oleh perubahan harga pada saham perusahaan. Jika pengumuman mengandung informasi maka akan terjadi perubahan setelah tanggal pengumuman pada return atau abnormal return perusahaan. Sebaliknya, apabila pengumuman tersebut tidak
mengandung
informasi maka tidak akan terjadi perubahan pada return atau abnormal return. signaling theory yang dikemukakan oleh bhattacharya (1979) merupakan salah satu model yang mendasari dugaan bahwa dividen yang dibayarkan mempunyai kandungan informasi. Model ini menjelaskan bahwa informasi dividen digunakan oleh investor sebagai isyarat tentang prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini karena adanya informasi yang asimetris antara manajer dan investor. Manajer mempunyai informasi yang lebih lengkap tentang kondisi perusahaan dibandingkan investor, sehingga investor menggunakan kebijakan dividen perusahaan di masa yang akan datang.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
32
Berdasarkan latar belakang, tujuan, permasalahan dan tinjauan literatur di atas, maka hipotesis yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut: Ho :
Tidak terdapat perbedaan reaksi pasar antara sebelum dan
sesudah
pengumuman dividend omission di Bursa Efek Indonesia. Ha : Terdapat perbedaan reaksi pasar antara sebelum dan sesudah pengumuman dividend omission di Bursa Efek Indonesia. Reaksi pasar diproksikan dengan abnormal return
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode event study untuk menganalisis reaksi pasar terhadap kebijakan dividend omissions dan dividend cuts. Tujuan penelitian merupakan eksplanatif, yaitu untuk memaparkan bagaimana reaksi pasar terhadap pengumuman dividend omissions. Manfaat penelitian termasuk dalam manfaat murni dan dimensi waktu cross-sectional. Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Jika suatu pengumuman mengandung informasi (information content), diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar akan ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan return tidak normal. Return tidak normal atau abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal ini dikenal dengan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian return tidak normal adalah return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Bodie et al. (2009) mendefinisikan event study sebagai suatu teknik pada penelitian empiris di bidang keuangan yang dapat membantu peneliti untuk mengetahui dampak dari suatu event tertentu terhadap harga saham. Sedangkan Kritzman (1994) mengartikan event study sebagai metode untuk mengukur
33 Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
34
hubungan antara event yang mempengaruhi sekuritas dan return dari sekuritas tersebut. Event study dapat digunakan pada beberapa event seperti perubahan peraturan, kejadian yang dapat menyebabkan krisis ekonomi, ataupun event lainnya yang spesifik terhadap sekuritas seperti perubahan kebijakan deviden atau stock split. Umumnya event study digunakan untuk melakukan pengujian terhadap efficient market hypothesis. Metode event study klasik digunakan oleh Fama (1969) untuk mengukur pengaruh dari stock split terhadap harga sekuritas. Kesimpulan dari penelitian tersebut mendukung efficient market hypothesis karena ditemukan abnormal returns yang tidak teratur selama periode penelitian. 3.2 Populasi dan sampel penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005: 78). Sampel yang memenuhi kriteria adalah : 1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama enam tahun berturut-turut 2006 hingga 2011. 2. Perusahaan
tidak
mengumumkan
corporate
action
lain,
selain
pengumuman dividen tunai pada waktu yang bersamaan, seperti merger, right issue, stock split, buy back. 3. Perusahaan melakukan kebijakan dividen omission. 3.3 Teknik Pengumpulan Data -
Studi Kepustakaan Peneliti membaca literatur yang berhubungan dengan reaksi pasar terhadap pengumuman dividend cuts dan dividend omissions di Bursa Efek Indonesia. Dari literatur ini, peneliti dapat menggunakan konsep dan metode yang membantu peneliti dalam mengolah data
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
35
-
Studi Lapangan Peneliti akan mengadakan penelitian lapangan dengan mendapatkan data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Harga saham harian, IHSG harian, tanggal pengumuman dividen dan dividen tunai yang akan dibagikan. Data sekunder tersebut diperoleh dari laporan-laporan yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia.
3.4 Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diterbitkan oleh lembaga, dalam hal ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), berupa data harga saham perusahaan yang melakukan dividend omissions pada Tahun 2006-2011. 3.5 Periode Estimasi dan Periode Peristiwa Tanggal yang dianggap sebagai event pengumuman omissions adalah tanggal pelaksanaan RUPS yang dilaporkan ke BEI dan sudah dipilih rapat yang tidak membahas stock splits, right issue dan divestasi, dan tanggal ini ditetapkan sebagai t0. Berdasarkan tanggal RUPS tersebut kemudian ditentukan kisaran 10 hari sebelum (t -10) dan 10 hari sesudah (t +10) sebagai event period sehingga event period ada 21 hari. Penetapan event period ini dilakukan peneliti dengan pertimbangan periode 21 hari ini merupakan periode yang tepat untuk melihat reaksi pasar. Pasar cenderung bereaksi dengan cepat terhadap pengumumanpengumuman yang dilakukan perusahaan. Jika event period terlalu panjang dikhawatirkan pasar telah melupakan event tersebut sehingga dapat mengurangi kekuatan uji statistiknya. Periode estimasi yang digunakan untuk mengestimasi expected return saham dalam penelitian ini adalah 100 hari sejak t-110 sampai t11. 3.6 Pengolahan Data Pengolahan data dalam skripsi ini akan dilakukan dengan beberapa software yaitu:
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
36
1. Microsoft Excel yang digunakan untuk input data dan penghitungan variabel. 2. SPSS 17 untuk menguji paired-sample t test. 3.7 Variabel Penelitian 1. Reaksi Investor Reaksi investor timbul karena adanya perubahan pembayaran dividen yaitu penurunan atau pemotongan pembayaran dividen dibanding tahun sebelumnya. Reaksi ini ditunjukkan dengan perubahan harga saham (Dian Agustin Puspitasari & Banu Witono, 2004). Reaksi investor ini diukur dengan return tidak normal (abnormal return). Return tidak normal (abnormal return) merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal ini dikenal dengan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian return tidak normal adalah selisih antara return sesungguhnya dengan return ekspektasi. Model yang digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan abnormal return adalah market model. 2. Dividend Omissions Dividend
Omissions
merupakan
kebijakan
perusahaan
menghapus
pembayaran dividen. Hal ini biasa dilakukan dilakukan perusahaan karena perusahaan mengalami kerugian atau perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai pertumbuhan maupun membayar hutang. Oleh karena itu jika pengumuman perubahan kebijakan dividen yang tidak diantisipasi ini merupakan petunjuk bagi pasar mengenai perubahan laba yang diperoleh perusahaan maka sinyal atau kandungan informasi ini dapat memicu pergerakan harga saham naik atau turun.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
37
3.8 Metode Analisis Data Tahap pertama penelitian ini adalah menguji reaksi pemegang saham terhadap pengumuman dividend omissions. Model yang digunakan untuk menghitung abnormal return saham dalam penelitian ini adalah market model. Alasan menggunakan market model karena model ini akan memberikan nilai expected return yang lebih halus karena digunakannya teknik regresi OLS antara return actual dengan market return pada periode estimasi. Berdasarkan metode ini abnormal return dapat dihitung melalui beberapa tahapan dalam event study sebagai berikut: 1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan pendekatan teori-teori yang ada dan berkaitan dengan penelitian untuk menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan dengan data yang dimiliki. 2. Analisis Kuantitatif Langkah-langkah dalam mencari abnormal return saham adalah: a) Menghitung tingkat pengembalian (real/ actual return) saham setiap hari selama periode pengamatan dengan menggunakan model total return dengan dividen dianggap 0, persamaan : Rit =
Pi , t − Pi , t − 1 Pi , t − 1
Keterangan : Ri,t
= Return untuk sekuritas ke-i pada periode t.
Pi,t
= Harga sekuritas ke-i pada periode t.
Pi,t – 1 = Harga sekuritas ke-i pada periode t – 1.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
38
Menghitung Return saham gabungan harian: Rmt
= IHSGm,t – IHSGm,t-1 IHSGm,t-1
Keterangan : Rm t
= Hasil pengembalian pasar pada periode t.
IHSGm,t = Indeks harga pasar pada periode t. IHSGm,t-1 = Indeks harga pasar periode t-1 b) Menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan investor (Expected Return) yang dihitung dengan menggunakan market model sehingga return pasar sama dengan expected return, maka : (
,
)=
+
,
+
,
Keterangan: (
,
)=expected return saham i pada hari t =intercept saham i =slope /risiko saham i
, ,
=market return pada hari t =residual variance saham i pada hari t
Alpha (α) adalah suatu konstanta yang merupakan komponen dari return suatu sekuritas i yang tidak dipengaruhi perubahan pasar. Beta (β) merupakan kepekaan tingkat keuntungan suatu saham terhadap perubahan pasar. Nilai beta pasar adalah 1. Koefisien Intercept α (Alpha) dan koefisien slope β (Beta) diperoleh dengan meregresikan hasil actual return dan market return selama periode estimasi c) Mencari Abnormal Return (return tidak normal) periode jendela. Periode jendela (Event period) yang akan digunakan di dalam penelitian ini adalah selama 21 hari, yaitu 10 hari sebelum tanggal pengumuman dividen, hari pengumuman, dan 10 hari sesudah
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
39
pengumuman dividen. Penetapan jumlah hari, yaitu t - 10 hingga t + 10 didasarkan pada pertimbangan, semakin panjang periode amatan yang akan diteliti maka akan semakin mengurangi kekuatan uji statistiknya. Periode jendela (Event window period) :
H-10 hari
H+10 hari 0
( Pengumuman Dividend Omissions ) periode estimasi
periode jendela
periode pengamatan
Abnormal return periode jendela dicari menggunakan rumus : ARi,t = Ri,t
−
E(Ri,t)
Keterangan : ARi,t = Return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada periode ke-t Ri,t
= Return sesungguhnya yang terjadi pada sekuritas ke-i pada peristiwa ke-t.
E(Ri,t) = Return ekspektasi untuk sekuritas ke-i pada peristiwa ke-t. d) Menentukan Average Abnormal Return. Pengujian adanya return tidak normal tidak dilakukan untuk tiap-tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji rata-rata return tidak normal seluruh sekuritas secara cross-section untuk tiap-tiap hari di periode pengamatan (periode peristiwa). Rata-rata return tidak normal (average abnormal return) untuk hari ke-t dapat dihitung sebagai berikut :
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
40
=
∑
,
Keterangan : AARt = rata-rata return tidak normal pada hari ke-t ARi,t = return tidak normal untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t k
= jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa
e) Menghitung Cumulative Average Abnormal Return (CAAR) = f) Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data sudah tersebar secara normal. Untuk uji asumsi normalitas dapat dilihat melalui uji Kolmogorov-Smirnov.
g) Uji Hipotesis Langkah-langkah dalam melakukan pengujian hipotesis secara statistik : a. Menyusun formulasi hipotesis : b. Menentukan pilihan uji statistik 1. Uji Paired sample t test Dalam penelitian ini menggunakan uji beda dua rata-rata dengan uji paired-sample t test yakni dengan membandingkan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah Pengumuman Dividen omission untuk mengetahui apakah ada perbedaan abnormal return akibat pengumuman dividen omission. Proses Uji ini menggunakan SPSS 17. Dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
41
b. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak Membandingkan t hitung dengan t tabel dapat ditarik kesimpulan berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 5%. 3.9 Alur Penelitian Suatu pengumuman pembagian dividen yang direaksi oleh pasar mengindikasikan bahwa pengumuman tersebut mengandung informasi. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dan perubahan volume perdagangan dari emiten yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Pada event study ini, penulis menghitung abnormal return selama periode peristiwa (event period) pengumuman penghapusan dividen. Hasil perhitungan rata-rata abnormal return selama periode tersebut diuji secara statistik. Hasil pengujian secara statistik tersebut akan menghasilkan suatu kesimpulan mengenai ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata abnormal return dari pengumuman penghapusan dividen tersebut dan apakah abnormal return sesudah pengumuman lebih kecil atau lebih besar daripada abnormal return sebelum pengumuman.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
42
Gambar 3.1 Alur Penelitian Analisis Perbandingan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividend Omission.
Pengumuman Perusahaan- Perusahaan yang melakukan kebijakan dividen omission di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2011
Harga Saham
Expected Return Menggunakan Market Model
Actual Return
Abnormal return ARit = Rit – E (Rit)
Rata-rata abnormal return sebelum Pengumuman Dividen Omission
Rata-rata abnormal return sesudah Pengumuman Dividen Omission
Terdapat perbedaan yang signifikansi/ tidak
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Statistik Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk menganalisia perbedaan reaksi pasar antara sebelum pengumuman dan sesudah pengumuman penghapusan pembayaran dividen (dividend omission) yang dilakukan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada 2006-2011. Dalam rangka menganalisa perbandingan return saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission, maka digunakan data-data sekunder yang diperoleh dari Laporan keuangan tahunan perusahaan dan Laporan-laporan yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006 - 2011. Tabel 4.1 Kriteria Sampel Penelitian Keterangan
Jumlah
Jumlah perusahaan publik yang terdaftar sampai 2011
427
1. Perusahaan yang tidak melakukan kebijakan dividen omission
(386)
Perusahaan yang melakukan kebijakan dividen omission 2. Perusahaan yang melakukan merger atau akuisisi, right issue
41
atau stock split Perusahaan yang tidak melakukan merger atau akuisisi, right
(5)
issue atau stock split 36 Jumlah Sampel
36
Jumlah populasi awal penelitian adalah seluruh perusahaan yang listing di bursa Efek Indonesia selama tahun 2006 hingga 2011, yaitu berjumlah 452 perusahaan dikurangai 25 emiten yang baru listing pada tahun 2011, maka jumlah populasi awal adalah 427 perusahaan. Selanjutnya dari seluruh populasi tersebut dipilih perusahaan-perusahaan yang melakukan kebijakan dividen omission dan 43 Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
44
tidak melakukan corporate action lain selama periode penelitian. Tabel berikut ini menyajikan kriteria yang dijadikan sampel penelitian. Hasil pemilihan sampel dalam penelitian ini yang didasarkan pada beberapa kriteria yang telah ditetapkan di bab sebelumnya, diperoleh sampel sebanyak 36 perusahaan di BEI yang memenuhi kriteria sebagai sampel dalam penelitian ini. Dari sampel tersebut sebanyak 4 perusahaan melakukan kebijakan dividen omission pada tahun 2007, 6 perusahaan pada tahun 2008, 15 perusahaan pada tahun 2009, 8 perusahaan pada tahun 2010 dan 3 perusahaan pada tahun 2011. Data perusahaan yang melakukan kebijakan dividend omission dan memenuhi kriteria sampel diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Tabel 4.2 Sampel Penelitian Kode
No.
1
Asuransi Harta Aman Pratama Tbk
Nama Emiten
AHAP
19
Vale Indonesia Tbk
INCO
2
Asahimas Flat Glass Tbk
AMFG
20
Indorama Synthetics Tbk
INDR
3
Asuransi Bintang Tbk
ASBI
21
Indospring Tbk
INDS
4
Asuransi Dayin Mitra Tbk
ASDM
22
Kimia Farma (Persero) Tbk
KAEF
5
Bank ICB Bumiputera Tbk
BABP
23
Kresna Graha Sekurindo Tbk
KREN
6
Buana Finance Tbk
BBLD
24
PP London Sumatra Indonesia Tbk
LSIP
7
BFI Finance Indonesia Tbk
BFIN
25
Mitra Adiperkasa Tbk
MAPI
8
Bhakti Investama Tbk
BHIT
26
Multistrada Arah Sarana Tbk
MASA
9
Berlian Laju Tanker Tbk
BLTA
27
Bank Mayapada Internasional Tbk
MAYA
10
Bank CIMB Niaga Tbk
BNGA
28
Medco Energi Internasional Tbk
MEDC
11
Bank Internasional Indonesia Tbk
BNII
29
Bank Mega Tbk
MEGA
12
Centrin Online Tbk
CENT
30
Matahari Putra Prima Tbk
MPPA
13
Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
CMNP
31
Rig Tenders Tbk
RIGS
14
Charoen Pokphand Indonesia Tbk
CPIN
32
Bentoel International Investama Tbk
RMBA
15
Darya-Varia Laboratoria Tbk
DVLA
33
Samudera Indonesia Tbk
SMDR
16
XL Axiata Tbk
EXCL
34
Tigaraksa Satria Tbk
TGKA
17
Gajah Tunggal Tbk
GJTL
35
Wahana Ottomitra Multiartha Tbk
WOMF
18
Humpuss Intermoda Transportasi Tbk
HITS
36
Yanaprima Hastapersada Tbk
YPAS
No.
Nama Emiten
Sumber: Data olahan peneliti, 2012 Kemudian dari setiap perusahaan tersebut dilakukan pengumpulan data berupa harga saham dan indeks harga saham gabungan selama periode penelitian. Data estimasi penelitian ini menggunakan data selama 120 hari yaitu 100 hari
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
Kode
45
periode estimasi dan 20 hari periode jendela, yaitu 10 hari sebelum pengumuman dividen omission dan 10 hari setelah pengumuman dividen omission. Selanjutnya berdasarkan data harga saham yang telah diperoleh, dapat dihitung actual return (Rit) saham harian (Lampiran 3) dan data indeks harga saham gabungan (IHSG) digunakan untuk menghitung market return atau Rmt. Tinjauan terhadap perubahan return saham dari perusahaan sampel selama periode penelitian adalah sebagai berikut : 0.08 0.06 0.04 0.02
estimation window
-0.02
t+10 t+4 t-2 t-8 t-14 t-20 t-26 t-32 t-38 t-44 t-50 t-56 t-62 t-68 t-74 t-80 t-86 t-92 t-98 t-104 t-110
0
-0.04 -0.06
Sumber : data olahan peneliti , 2012 Gambar 4.1 Grafik actual return saham perusahaan yang mengumumkan dividen omission 2006-2011 Dari Gambar 4.1 terlihat bagaimana pergerakan actual return saham selama periode penelitian yang cenderung fluktuatif. Hal ini dimungkinkan karena data dalam penelitian ini tidak membedakan jenis investor di pasar, yaitu apakah investor lokal, asing, institusi atau retail sehingga analisis yang dilakukan merupakan analisis umum. Sebab masing-masing jenis investor memiliki preferensi berbeda-beda menyangkut kebijakan dividen perusahaan. Misalnya, investor asing yang subjek pajak tinggi, lebih memilih capital gain daripada dividen. Sebaliknya investor lokal yang pajaknya lebih rendah lebih memilih
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
46
dividen. Sedangkan investor institusi cenderung berinvestasi untuk jangka panjang sehingga lebih berharap dividen dan sebaliknya dengan investor retail lebih memilih capital gain karena orientasinya jangka pendek. Selanjutnya menghitung return ekspektasi masing-masing emiten dengan menggunakan market model. Diperlukan koefisien α dan β untuk menghitung return ekspektasi (Eit) dalam market model. Alpha (α) adalah suatu konstanta yang merupakan komponen dari return suatu sekuritas i yang tidak dipengaruhi perubahan pasar. Beta (β) merupakan kepekaan tingkat keuntungan suatu saham terhadap perubahan pasar. Nilai beta pasar adalah 1. Koefisien Intercept α (Alpha) dan koefisien slope β (Beta) diperoleh dengan meregresikan hasil actual return dan market return selama periode estimasi yaitu 100 hari sebelum periode jendela. Berdasarkan hasil regresi dengan menggunakan SPSS 17 for windows, hasil α dan β masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil perhitungan α dan β masing-masing emiten Emiten
α
β
Emiten
α
β
AHAP
0.002
0.395
INCO
0.002
-0.087
AMFG
0.002
0.395
INDR
0.004
0.277
ASBI
0.011
-1.507
INDS
0.000
1.544
ASDM
0.014
-1.973
KAEF
-0.001
0.901
BABP
0.008
-1.751
KREN
0.000
0.183
BBLD
0.001
0.957
LSIP
0.000
0.139
BFIN
0.003
0.462
MAPI
-0.002
0.399
BHIT
0.000
0.004
MASA
0.001
0.159
BLTA
0.000
0.447
MAYA
0.000
0.368
BNGA
0.002
-0.057
MEDC
-0.003
0.296
BNII
-0.002
0.256
MEGA
0.001
0.355
CENT
0.001
0.157
MPPA
0.000
0.094
CMNP
0.001
0.317
RIGS
0.022
-1.639
CPIN
0.002
0.299
RMBA
-0.003
0.181
DVLA
0.002
0.221
SMDR
-0.001
0.766
EXCL
-0.004
0.579
TGKA
0.009
-0.794
GJTL
0.002
0.704
WOMF
0.000
0.360
HITS
0.012
-0.782
YPAS
0.000
0.846
Sumber: Data olahan peneliti, 2012
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
47
Saham dengan beta yang lebih besar dari 1 merupakan saham yang relatif lebih peka terhadap perubahan keuntungan pasar (saham agresif). Sedangkan jika beta sahamnya lebih kecil dari 1 (saham defensif) maka ini berarti bahwa perubahan keuntungan saham tersebut kurang peka terhadap perubahan keuntungan pasar. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sampel peneltian yang digunakan memiliki Beta (β) yang bervariasi. 4.1.1 Hasil rata-rata actual return sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission Actual Return saham antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.4 Rata-Rata Actual Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Omission masing-masing emiten no. Emiten 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
AHAP AMFG ASBI ASDM BABP BBLD BFIN BHIT BLTA BNGA BNII CENT CMNP CPIN DVLA EXCL GJTL HITS INCO INDR
Rata-rata return Sebelum Sesudah Perubahan 0.0567569 0.0143091 -0.0424479 0.0013102 0.0022934 0.0009832 0.0547418 0.0346734 -0.0200685 -0.0016858 -0.0016627 0.0000231 0.0109652 0.0020242 -0.0089411 0.0030273 0.0052701 0.0022428 -0.0036371 0.0191590 0.0227961 0.0442198 0.0005061 -0.0437137 -0.0108045 -0.0102447 0.0005598 0.0121278 0.0056771 -0.0064506 -0.0107500 0.0080304 0.0187804 0.0003875 0.0007600 0.0003725 -0.0014465 -0.0020488 -0.0006023 0.0016612 -0.0042331 -0.0058944 0.0107945 -0.0026868 -0.0134813 0.0073055 -0.0083765 -0.0156820 -0.0058845 -0.0094375 -0.0035530 0.0018373 -0.0046711 -0.0065084 0.0436605 -0.0043405 -0.0480009 0.0076518 0.0031791 -0.0044727
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
48
no. Emiten 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
INDS KAEF KREN LSIP MAPI MASA MAYA MEDC MEGA MPPA RIGS RMBA SMDR TGKA WOMF YPAS
Sebelum 0.0345630 0.0070450 -0.0013559 0.0048362 0.0048806 0.0077066 0.0066667 0.0032900 0.0027682 0.0073578 0.0092322 0.0055950 -0.0012594 0.0051369 0.0021703 0.0064773
Rata-rata return Sesudah -0.0361414 -0.0006999 0.0033460 -0.0006397 0.0031992 -0.0080906 -0.0012500 0.0183556 -0.0011231 -0.0015789 -0.0280909 -0.0065555 -0.0083681 0.0015858 -0.0034088 -0.0095260
Perubahan -0.0707044 -0.0077449 0.0047019 -0.0054759 -0.0016814 -0.0157972 -0.0079167 0.0150656 -0.0038913 -0.0089368 -0.0373231 -0.0121505 -0.0071087 -0.0035511 -0.0055791 -0.0160033
Sumber: Data olahan peneliti, 2012 Tabel 4.4 tersebut menunjukkan perbedaan rata-rata return saham antara sebelum dan sesudah pengumuman kebijakan dividen omission pada eventwindow. Dari hasil perhitungan didapat bahwa rata-rata return saham setelah pengumuman dividen omission cenderung lebih rendah dibandingkan sebelum pengumuman. Terdapat 26 emiten yang rata-rata return sahamnya mengalami penurunan dan 10 emiten yang mengalami kenaikan rata-rata harga saham sesudah pengumuman dividen omission. Emiten-emiten yang mengalami penurunan rata-rata return saham sesudah pengumuman kebijakan dividen omission antara lain INDS menurun sebesar 0,071, INCO sebesar 0,0480, BHIT sebesar 0,0437, RIGS sebesar 0,0373, ASBI sebesar 0,0201, AHAP sebesar 0,0424, YPAS sebesar 0,0160, RMBA sebesar 0,012, MPPA sebesar -0,0089, MAYA sebesar -0,0079 dan 16 emiten lainnya. Sedangkan emiten yang mengalami peningkatan rata-rata return saham antara lain ASDM sebesar 0,0221, BFIN sebesar 0,0227, CENT sebesar 0.0004, BNII
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
49
sebesar 0,0188, MEDC sebesar 0,0151, KREN sebesar 0,0047 dan 4emiten lainnya. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa investor cenderung mendapatkan rata-rata return saham yang lebih kecil setelah pengumuman dividen omission. Hal ini dapat dikatakan secara matematis bahwa kebijakan dividen omission direspon secara negatif oleh investor. Investor yang menginginkan imbal hasil berupa dividen, bereaksi negatif terhadap penghapusan dividen, sehingga mereka tidak tertarik untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan yang melakukan penghapusan dividen. Hal ini berakibat Actual Return saham perusahaan yang mengumumkan penghapusan dividen mengalami penurunan. 4.1.2 Hasil rata-rata Abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission Dari data actual return dan return pasar dapat dihitung Abnormal Return saham yang terjadi. Maka dapat dilihat pergerakan Abnormal Return saham sebelum dan sesudah terjadinya pengumuman kebijakan dividen omission. Abnormal Return saham antara sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 4.5 Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Omission Masing-Masing Emiten no. Emiten 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
AHAP AMFG ASBI ASDM BABP BBLD BFIN BHIT BLTA BNGA
Sebelum 0.0554834 0.0002695 0.0508579 -0.0064336 0.0229826 0.0060171 -0.0059999 0.0442357 -0.0090462 0.0103799
Rata-rata return Sesudah 0.0131161 0.0012000 0.0263063 -0.0049168 0.0042712 0.0084426 0.0150023 0.0004887 -0.0081758 0.0037732
Perubahan -0.0423672 0.0009304 -0.0245516 0.0015168 -0.0187114 0.0024255 0.0210021 -0.0437470 0.0008704 -0.0066067
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
50
no. Emiten 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
BNII CENT CMNP CPIN DVLA EXCL GJTL HITS INCO INDR INDS KAEF KREN LSIP MAPI MASA MAYA MEDC MEGA MPPA RIGS RMBA SMDR TGKA WOMF YPAS
Sebelum -0.0094680 0.0000480 -0.0017565 -0.0008352 0.0084445 0.0086813 -0.0063522 -0.0072446 0.0427710 0.0051085 0.0299511 0.0034720 -0.0016789 0.0044616 0.0038315 0.0051941 0.0047963 0.0062496 -0.0005470 0.0067144 -0.0329984 0.0084233 0.0029341 -0.0031100 0.0005567 0.0064990
Rata-rata return Sesudah 0.0108076 -0.0009241 -0.0034364 -0.0068254 -0.0050772 -0.0109671 -0.0122984 -0.0169425 -0.0058313 -0.0010949 -0.0341509 0.0003525 0.0011297 -0.0008488 0.0068779 -0.0087446 -0.0013060 0.0198563 -0.0048359 -0.0030836 -0.0453844 -0.0026467 -0.0040284 -0.0114010 -0.0062145 -0.0068037
Perubahan 0.0202756 -0.0009721 -0.0016799 -0.0059902 -0.0135217 -0.0196484 -0.0059462 -0.0096979 -0.0486024 -0.0062034 -0.0641020 -0.0031195 0.0028086 -0.0053103 0.0030463 -0.0139387 -0.0061022 0.0136067 -0.0042889 -0.0097980 -0.0123860 -0.0110700 -0.0069625 -0.0082910 -0.0067712 -0.0133027
Sumber: Data olahan peneliti, 2012 Berdasarkan Tabel 4.5 di atas secara matematis menunjukkan bahwa ratarata abnormal return sebelum pengumuman dividen omission lebih besar dibandingkan dengan abnormal return sesudah pengumuman dividen omission. Hal ini Terlihat dari lebih banyaknya emiten-emiten yang mengalami penurunan abnormal return saham setelah melakukan pengumuman dividen omission yaitu sebanyak 26 Emiten. Maka secara matematis dapat dinyatakan bahwa abnormal return saham perusahaan bereaksi negatif terhadap pengumuman dividen
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
51
omission. Investor sebagian besar mendapatkan loss dari investasi mereka setelah perusahaan mengumumkan kebijakan penghapusan dividen. Emiten yang mengalami penurunan abnormal return saham setelah pengumuman kebijakan dividen omission antara lain INDS menurun sebesar 0,0641, INCO sebesar 0,0486, BHIT sebesar 0,0437, ASBI sebesar 0,0246, BABP sebesar 0,0187, AHAP sebesar 0,0424, CMNP sebesar -0,0017 dan 19 emiten lainnya. Sedangkan emiten yang mengalami peningkatan abnormal return saham setelah pengumuman kebijakan dividen omission adalah ASDM meningkat sebesar 0,0015, BFIN sebesar 0,0210, BNII sebesar 0,0202 dan 7 emiten lainnya. Selanjutnya dari data tersebut dapat dihitung rata-rata abnormal return saham tiap harinya selama periode jendela untuk melihat perbandingan pergerakkan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission secara matematis. Berikut merupakan tabel rata-rata abnormal return selama periode jendela: Tabel 4.6 Average Abnormal Return dan Cummulative Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Omission pada Event-Window T
Sebelum
T
AAR
CAAR
-1
0.0104232
0.0104232
-2
0.0324937
-3
Sesudah AAR
CAAR
1
-0.0093404
-0.0093404
0.0429169
2
0.0063060
-0.0030344
-0.0034383
0.0394785
3
-0.0115338
-0.0145682
-4
-0.0118167
0.0276618
4
-0.0071705
-0.0217387
-5
0.0104216
0.0380834
5
0.0101781
-0.0115606
-6
0.0104591
0.0485425
6
-0.0128726
-0.0244332
-7
0.0229272
0.0714697
7
-0.0113970
-0.0358302
-8
-0.0144500
0.0570196
8
0.0127688
-0.0230614
-9
0.0010119
0.0580315
9
-0.0006459
-0.0237073
-10
0.0122165
0.0702480
10
-0.0024910
-0.0261983
Sumber: Data olahan peneliti, 2012
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
52
Dari Tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa abnormal return yang terjadi pada sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission periode 2006-2011 adalah abnormal return negatif.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai CAAR
(Cumulative Average Abnormal Return) sebelum pengumuman dividen omission adalah positif dan sesudah pengumuman dividen omission periode 2006-2011 bernilai negatif, hal ini secara matematis menunjukkan bahwa terjadi sentimen yang negatif di pasar modal Indonesia terhadap pengumuman omission. Rata-rata imbal hasil yang diperoleh investor mengalami penurunan setelah diumumkannya kebijakan penghapusan dividen (dividend omission). Untuk melihat pergerakkan rata-rata abnormal return saham selama periode jendela, di bawah ini ditampilkan grafik pergerakkan abnormal return berdasarkan data-data hasil olahan peneliti:
AAR 0.0400000 0.0300000 0.0200000 AAR
0.0100000
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
0.0000000 -0.0100000 -0.0200000
Sumber : Data Olahan peneliti, 2012 Gambar 4.2 Grafik Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Omission. Dari Gambar 4.2 dapat dilihat grafik untuk average abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission periode 2006-2011. AAR saham pada periode jendela yaitu 10 hari sebelum pengumuman dividen omission
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
53
hingga 10 hari sesudah pengumuman dividen omission diperoleh adanya fluktuatif dimana pada beberapa periode return saham bertanda negatif dan beberapa hari lainnya return saham bertanda positif. Meskipun begitu, dari gambar tersebut dapat dilihat penurunan rata-rata abnormal return terjadi setelah perusahaan mengumumkan dividen omission. Tetapi, Secara garis besar grafik tersebut menggambarkan tidak adanya pergerakan yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission periode 2006-2011. 4.1.3 Hasil Uji Normalitas Uji asumsi normalitas adalah untuk mengetahui apakah data tersebar secara normal atau tidak. Untuk uji asumsi normalitas dapat dilihat melalui uji Kolmogorov-Smirnov grafik Normal Q-Q Plot. Tabel 4.7 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov grafik Normal Q-Q Plot. Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic AAR
.129
df
Shapiro-Wilk Sig.
20
.200
Statistic *
.916
df
Sig. 20
.083
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Hasil analisis di atas nilai Sig. Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200 (>0,05), yang artinya data berdistribusi normal, pada tingkat signifikansi 0,05 (α=0,05). Hasil ini kemudian dibandingkan dengan grafik Q-Q Plot. Berikut kurva Normal Q-Q Plots :
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
54
Sumber: Data olahan peneliti, 2012 Gambar 4.3 Grafik Normal Q-Q Plot Garis diagonal dalam grafik normal Q-Q Plot menggambarkan keadaan ideal dari data yang mengikuti distribusi normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data yang diuji. Jika kebanyakan titik-titik berada sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis, maka dapat disimpulkan jika data mengikuti distribusi normal (Supranto 1998:212). Gambar 4.3 tersebut menunjukkan titik-titik berada mengikuti dan sangat dekat dengan garis atau bahkan menempel pada garis, maka dapat disimpulkan jika data average abnormal return (AAR) dalam penelitian ini adalah memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
55
4.2 Analisis Uji Beda Dengan Menggunakan Paired Sample Test di Periode Jendela Perbedaan rata-rata return saham sebelum dan rata-rata return saham sesudah pengumuman dividen omission diuji dengan menggunakan uji beda dua rata-rata dengan paired sample t-test yang bertujuan untuk membandingkan ratarata return saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission apakah berbeda secara signifikan. Hasil perhitungan menggunakan uji beda dua rata-rata dengan Paired sample t test dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.8 Hasil Paired Sample T Test Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Omission Periode 2006-2011 Untuk Actual Return Selama Periode Jendela Return Sebelum
Return Sesudah
Pengumuman
Pengumuman
Dividen Omission
Dividen Omission
0,0090930
-0,0001632
T hitung 3,130
Signifikansi
0,004
T tabel (df=35) 2,030
Sumber: Data olahan peneliti, 2012 Tabel 4.8 Uji paired sample t test tersebut menunjukkan bahwa rata-rata return saham sebelum pengumuman dividen omission lebih besar dibandingkan sesudah pengumuman dividen omission. Rata-rata return saham sebelum pengumuman dividen omission adalah 0,0090930 sedangkan rata-rata return sesudah pengumuman dividen omission adalah -0,0001632. Terdapat penurunan rata-rata return saham yang signifikan sesudah pengumuman dividen omission. Hal tersebut dibuktikan dengan signifikansi 0, 004 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa actual return saham secara signifikan bereaksi negatif terhadap pengumuman dividen omission. Penelitian ini bertujuan meneliti perbedaan abnormal return sebelum dengan sesudah Pengumuman dividen omission periode 2006-2011. Perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah Pengumuman dividen omission periode 2006-2011 diuji dengan menggunakan uji beda dua rata-rata dengan alat analisis
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
56
yang digunakan adalah paired
sample T-test yang bertujuan untuk
membandingkan abnormal return sebelum dan sesudah Pengumuman Dividen omission periode 2006-2011 apakah berbeda secara signifikan. Pengambilan keputusan menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau (α) 0,05 dengan ketentuan: •
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
•
Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
•
Jika signifikansi t > 0,05, maka Ho diterima maka Ha ditolak.
•
Jika signifikansi t < 0,05, maka Ho ditolak maka Ha diterima.
Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Ho :
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission periode 2006-2011
Ha :
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission periode 2006-2011. Berikut hasil uji beda dua rata-rata dengan menggunkan paired sample t
test selama periode jendela. Tabel 4.9 Hasil Paired Sample T Test Sebelum dan Sesudah Pengumuman Dividen Omission periode 2006-2011 Untuk Abnormal Return Selama Periode Jendela AAR Sebelum
AAR Sesudah
Pengumuman
Pengumuman
Dividen Omission
Dividen Omission
0,00702479
-0,00192728
T hitung
3,236
Signifikansi
0,003
T tabel (df=35)
2,030
Sumber: Data olahan peneliti, 2012
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
57
Tabel 4.9 menyajikan hasil uji beda dua rata-rata dengan menggunakan paired sample t test pada periode pengamatan. Hasil uji beda menjelaskan bahwa rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah Pengumuman Dividen Omission adalah negatif dan terdapat perbedaan signifikan pada tingkat α=0,05 antara abnormal return sebelum dan sesudah Pengumuman Dividen Omission selama periode jendela. Hal ini dicerminkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,003 dengan demikian Ho ditolak (0,003 < 0,05). Hasil uji beda tersebut juga menunjukkan bahwa abnormal return sebelum Pengumuman Dividen omission periode 20062011 lebih besar dari abnormal return sesudah Pengumuman Dividen omission periode 2006-2011 (0,00702479 > -0,00192728). 4.3 Pembahasan berdasarkan hasil perhitungan uji statistik paired sample test yang bertujuan membandingkan rata-rata abnormal return antara sebelum dan sesudah pengumuman secara agregat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission. Hal ini terlihat dari hasil uji statistik yang menampilkan nilai signifikansi sebesar 0,003 (< 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan reaksi investor antara sebelum dan sesudah pengumuman dividend omission di pasar modal Indonesia. Hal ini mencerminkan bahwa kebijakan dividen omission berpengaruh pada reaksi oleh investor pada sebelum dan sesudah pengumuman dividend omissions . Dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan dividend omissions yang dilakukan perusahaan di Bursa Efek Indonesia mengandung informasi. Berdasarkan hasil uji statistik dalam penelitian ini, ratarata abnormal return selama periode jendela (t-10 hingga t+10) mengalami penurunan yang signifikan setelah perusahaan mengumumkan kebijakan dividend omissions. Oleh karena itu kebijakan dividend omissions merupakan sinyal negatif bagi sebagian besar investor di Indonesia. Hal ini sesuai dengan teori Signaling Hypothesis (Bhattacharya,1979) yang menyatakan bahwa jika ada kenaikan dividen sering kali diikuti dengan
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
58
kenaikan harga saham, Demikian pula sebaliknya, penurunan dividen maupun penghapusan dividen sering kali diikuti dengan penurunan harga saham. Menurut Modigliani dan Miller kenaikan dividen biasanya merupakan suatu signal (tanda) kepada para investor, bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa mendatang. Sebaliknya, suatu penurunan dividen atau kenaikan dividen yang dibawah normal (dari biasanya) diyakini investor sebagai pertanda bahwa perusahaan menghadapi masa sulit diwaktu mendatang.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Hasil analisis yang telah dilakukan, dijadikan dasar untuk membandingkan abnormal return sebelum dengan sesudah pengumuman dividend omission, maka dapat disimpulkan bahwa: Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return negatif antara sebelum dengan sesudah pengumuman dividen omission pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai 2011. Hal ini didasarkan atas hasil dari pengujian uji beda rata-rata dengan tingkat signifikansi 95% (α=0.05) yang menghasilkan nilai signifikansi uji beda dua rata-rata 0.003 < 0.05, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman pengumuman dividen omission pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai 2011. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kebijakan dividend omissions direspon negatif oleh investor. Hal ini menandakan bahwa kebijakan dividen yang dilakukan perusahaan memiliki kandungan informasi (information content) yang sesuai dengan teori Signaling Hypothesis (Bhattacharya,1979) yang menyatakan bahwa jika ada kenaikan dividen sering kali diikuti dengan kenaikan harga saham, Demikian pula sebaliknya.
59 Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
60
5.2 Saran
1. Untuk Penelitian Selanjutnya diharapkan menggunakan klasifikasi sampel berdasarkan ukuran perusahaan (SIZE) atau intensitas investasi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat 2. Bagi investor dan calon investor yang akan mengambil keputusan berinvestasi di pasar modal, disarankan untuk lebih aktif dalam mencari berbagai informasi yang beredar di pasar modal, salah satunya informasi mengenai pengumuman dividend omissions. Investor dan calon investor diharapkan melakukan analisis mengenai alasan perusahaan melakukan kebijakan dividend omissions. 3. Bagi perusahaan go-public yang melakukan kebijakan dividend omissions disarankan untuk memberikan informasi yang jelas mengenai alasan melakukan kebijakan dividend omissions tersebut, ini bertujuan agar pasar dapat bereaksi terhadap pengumuman tersebut dengan tepat. Jika alasan perusahaan melakukan kebijakan dividend omissions dikarenakan perusahaan membutuhkan dana untuk membayar hutang atau untuk ekspansi, pasar cenderung bereaksi positif dan jika alasan perusahaan melakukan kebijakan dividend omission karena mengalami kerugian, pasar cenderung bereaksi negatif.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
DAFTAR PUSTAKA
Buku: Asnawi, SK & Chandra W. (2005). Riset Keuangan: Pengujian-Pengujian Empiris, Jakarta: PT Gramedia pustaka utama. Asnawi, SK & Chandra W. (2006). Metodologi Penelitian Keuangan: Prosedur, Ide dan Kontrol, Yogyakarta: Graha ilmu Babbie, Earl (2010). The Practice of Social Research (12 ed.).USA: Wadsworth, Cengage Learning. Baltagi, Badi H. (2005). Econometric Analysis of Panel Data (3 ed.). England: John Wiley & Sons, Ltd. Bodie, Z., Kane, A., dan Marcus, A. J. (2009). Investments: Investasi, 6th edition. (Z. Dalimunthe, Trans.) Jakarta: Salemba Empat Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar N. (2004). Basic Eonometrics (4 ed.). New York: McGrawHill. Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (3 ed). Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Jones, Charles P. (1999). Investments: Analysis and Management, 7th Edition, John Wiley & Sons, New York. Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., Warfield, Terry D. (2007). Pengantar Akuntansi buku 2 (7 ed). (Ali Akbar Yulianto, Wasilah, dan Rangga Handika, Trans). Jakarta: Salemba Empat. Lease, Ronald C., John, Kose, & Kalay, Avner. (2000). Dividend Policy: Its Impact on Firm Value. USA: Oxford University Press. Neuman, W. Lawrence (2007). Basics of Social Research: Qualitative and Quantitative Approaches, 2nd edition. Pearson Education, Inc. Ross, Stephen A., Westerfield, Randolph W., & Jaffe, Jeffrey F. (2009) Corporate Finance, 9th edition, Ohio: McGraw Hill. Saunders, Mark, Lewis, Philip, dan Tornhill, Adrian. (2009). Research Methods for Business Student (5 ed.). England: Pearson Education Limited Suad Husnan. (2005). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (4 ed). UPP STIM YKPN.
61 Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
62
Jurnal, Skripsi, Tesis dan Disertasi: Ambarwati, Sri Dwi Ari. (2005). Pengaruh Dividend Initiations dan Dividend Cut/Omissions Terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 1, No. 10, pp 73-93 Aribowo, Taufik Y. (2007). Analisis Reaksi Investor Terhadap Pengumuman Penurunan Pembayaran Dividen. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Tidak Diterbitkan. Bayezid Ali, Mohammad. (2010). Effect Of Dividend On Stock Price In Emerging Stock Market: A Study On The Listed Private Commercial Banks In DSE. International Journal of Economics and Finance, Vol. 2, No. 4, pp. 52-64. Benito, Andrew and Young, Garry. (2001). Hard Times or Great Expectations?: Dividend omissions and dividend cuts by UK firms. Bank of England, ISSN 1368-5562 Bernhardt, Dan, Douglas, Alan, Robertson, Fiona. (2005). Testing Dividend Signaling Models. Journal of Empirical Finance 12 pp. 77-98. Bessler, Wolfgang dan Nohel, Tom. (1996). The Stock-Market Reaction to Dividend Cuts and Omissions by Commercial Banks. Journal of Banking & Finance 20, pp. 1485-1508. Bessler, Wolfgang dan Nohel, Tom. (2000). Asymmetric Information, Dividend Reductions, And Contagion effects In Bank Stock Returns. Journal of Banking & Finance 24, pp. 1831-1848. Bozos, K., Nikolopoulos, K., dan Ramgandhi, G. (2011). Dividend Signaling Under Economic Adversity: Evidence From The London Stock Exchange. International Review Of Financial Analysis 20, 364-374. Bukit, Rina Br. (2000). Reaksi Pasar Terhadap Dividend Initiations dan Dividend Omissions: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Program Studi Ilmu Akuntansi Pasacasarjana Universitas Gadjah Mada. Tidak Diterbitkan. Ghost, C., Woolridge, J.R. (1989). Stock-Market Reaction to Growth-Induced Dividend Cuts: Are Investors Myopic?. Managerial and Decision Economics, Vol. 10, No. 1, pp. 25-35. John Wiley & Sons. Hui Liang, Moreau, Laura dan Park J.C. (2011). Investment Opportunities and Dividend Omissions. Journal Of Business Research 64, pp. 1108-1115 Jensen, Gerald R., Lundstrum, Leonard L. & Miller, Robert E. (2010). What Do Dividend Reductions Signal?. Journal of Corporate Finance 16, pp. 736747.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
63
Kusuma Mulia, Suhardono. (2004). Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Inisiasi dan Omisi Dividen Pada Perusahaan Industri Financial Di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Diponegoro. Tidak Diterbitkan. Kusuma, Hadri. (2004). Hubungan Dividen Inisiasi dan Informasi Asimetri: Pendekatan Hazard Rate. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 1, No. 9, pp. 15-34. Lie, Erik. (2005). Operating Performance Following Dividend Decreases And Omissions. Journal of Corporate Finance 12, pp. 27-53. Michaely, R., Thaler, Richard H., & Womack, Kent L. (1995). Price Reactions to Dividend Initiations and Omissions: Overreaction or Drift?. The Journal Of Finance, Vol. 1, No.2. Rahmadi, Ardiansyah I. (2006). Pengaruh Perubahan Dividen, Kondisi Pasar dan Hari Dilakukannya Pengumuman Dividen Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Jakarta Periode 2003-2005. Tesis. Program Studi Ilmu Manajemen Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tidak Diterbitkan Ratnawati, Rika. (2008). Pengaruh Pengumuman Perubahan Dividen Terhadap Tingkat Variabilitas Keuntungan Saham. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tidak Diterbitkan. Sant, Rajiv and Cowan, Arnold R. (1994). Do Dividends Signal Earnings? The Case Of Omitted Dividends. Journal of Banking and Finance, Vol. 18, No. 6, pp. 1113-1133. Tompkins, James G. (1994). Dividend Cuts and The Signaling, Financing and Smoothing Hypotheses. Disertasi. The Ohio State University, Columbus, Ohio. Yi Liu, Szewezyk, Samuel H., Zantout, Zaher. (2008). Underreaction to Dividend Reductions and Omissions?. The Journal of Finance, Vol. 63, No. 2, pp. 987-1020. Blackwell Publishing.
Universitas Indonesia Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
64
Lampiran 1 : Daftar sampel penelitian No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Emiten Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Asahimas Flat Glass Tbk Asuransi Bintang Tbk Asuransi Dayin Mitra Tbk Bank ICB Bumiputera Tbk Buana Finance Tbk BFI Finance Indonesia Tbk Bhakti Investama Tbk Berlian Laju Tanker Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank Internasional Indonesia Tbk Centrin Online Tbk Citra Marga Nusaphala Persada Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Darya-Varia Laboratoria Tbk XL Axiata Tbk Gajah Tunggal Tbk Humpuss Intermoda Transportasi Tbk Vale Indonesia Tbk Indorama Synthetics Tbk Indospring Tbk Kimia Farma (Persero) Tbk Kresna Graha Sekurindo Tbk PP London Sumatra Indonesia Tbk Mitra Adiperkasa Tbk Multistrada Arah Sarana Tbk Bank Mayapada Internasional Tbk Medco Energi Internasional Tbk Bank Mega Tbk Matahari Putra Prima Tbk Rig Tenders Tbk Bentoel International Investama Tbk Samudera Indonesia Tbk Tigaraksa Satria Tbk Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Yanaprima Hastapersada Tbk
Kode AHAP AMFG ASBI ASDM BABP BBLD BFIN BHIT BLTA BNGA BNII CENT CMNP CPIN DVLA EXCL GJTL HITS INCO INDR INDS KAEF KREN LSIP MAPI MASA MAYA MEDC MEGA MPPA RIGS RMBA SMDR TGKA WOMF YPAS
pengumuman dividen omission
16-Jun-08 27-Jun-08 18-Apr-08 25-Jun-07 18-Apr-09 12-May-10 15-Jun-11 19-Jun-09 7-May-10 25-Mar-10 26-Apr-10 20-Jun-09 29-Jun-09 17-Jun-09 13-Jun-07 19-Mar-09 26-May-08 17-Apr-09 25-Jun-09 2-May-11 25-Jun-10 26-May-09 19-Mar-08 29-May-07 5-Jun-09 12-Jun-09 28-Jun-10 5-May-08 20-May-09 24-Apr-09 26-May-10 30-Apr-09 12-May-10 30-Apr-09 3-Jun-11 21-Mar-07
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
Lampiran 2 : Harga saham harian selama Event-Window
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
AHAP AMFG ASBI ASDM BABP BBLD BFIN BHIT BLTA BNGA BNII CENT 127 2,950 268 225 55 270 5,500 275 520 930 295 270 127 2,925 268 215 56 265 5,500 260 510 930 285 270 125 2,950 268 220 55 230 5,600 275 560 950 290 250 114 2,900 268 210 54 240 5,500 255 570 930 290 220 175 2,925 268 210 55 240 5,300 245 590 910 300 220 165 3,200 268 205 55 250 5,400 245 590 890 305 225 120 3,050 268 200 53 260 5,200 245 600 890 315 200 120 3,050 268 200 53 270 4,700 255 590 890 305 270 155 2,975 268 220 52 260 4,600 230 580 880 305 265 103 2,925 268 220 53 265 4,575 260 600 900 310 270 145 2,925 131 210 54 270 4,525 245 600 920 275 285 106 2,925 199 220 53 275 4,475 290 610 840 280 285 145 2,900 101 210 53 260 4,550 240 640 830 270 280 106 2,900 101 215 50 260 4,475 255 660 800 295 280 145 2,900 111 210 50 290 4,600 260 670 830 275 275 135 2,875 101 225 51 285 4,650 265 660 840 280 285 126 3,050 101 220 50 280 4,700 245 660 820 265 285 101 3,050 111 210 51 290 4,775 182 670 810 270 285 110 2,850 111 215 60 275 4,775 172 670 810 285 270 140 2,825 111 215 50 280 4,850 173 660 820 300 285
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
Lampiran 2 (lanjutan)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
CMNP CPIN DVLA EXCL GJTL HITS INCO INDR 920 650 1,800 900 260 380 3,125 440 930 630 1,820 890 260 400 3,100 440 930 630 1,800 860 280 395 3,025 440 950 640 1,800 910 280 385 2,925 400 940 640 1,800 930 275 400 2,900 410 930 640 1,790 1,100 295 400 2,900 410 950 620 1,820 1,100 285 400 2,950 440 940 650 1,800 1,100 295 380 3,025 440 950 670 1,830 1,100 300 380 3,025 420 930 670 1,850 990 270 395 3,075 430 950 680 1,840 990 290 420 3,500 430 980 690 1,780 1,000 285 440 3,325 340 960 700 1,820 1,000 270 430 3,025 430 920 690 1,750 1,150 260 425 2,900 450 960 680 1,830 1,200 275 415 2,650 450 980 690 1,750 1,200 275 410 2,650 430 940 680 1,660 1,100 280 440 2,650 450 1,000 700 1,660 850 290 450 2,625 350 960 700 1,660 1,050 280 425 2,775 450 970 690 1,660 990 295 425 2,750 450
INDS KAEF KREN LSIP 8,950 127 320 6,600 8,900 127 315 6,650 9,000 128 325 6,600 8,850 127 320 6,650 8,850 128 320 6,400 11,000 125 315 6,450 11,200 126 325 6,600 11,450 127 320 6,600 12,000 125 315 6,600 12,150 128 310 6,600 11,000 129 315 6,600 9,200 130 305 6,400 7,700 130 310 6,400 7,600 130 315 6,400 7,600 130 305 6,350 8,100 134 310 6,100 8,000 130 310 6,100 7,200 125 320 6,100 7,800 133 315 6,100 7,800 124 315 6,100
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
Lampiran 2 (lanjutan)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
MAPI MASA MAYA MEDC MEGA MPPA RIGS RMBA SMDR TGKA WOMF YPAS 360 150 1,580 4,950 3,100 560 550 395 3,100 325 510 590 360 155 1,580 4,875 3,075 570 550 410 3,100 325 520 600 375 155 1,580 4,850 3,025 580 540 420 2,900 330 500 610 370 155 1,580 5,000 3,100 580 450 400 3,075 325 540 600 375 162 1,580 4,525 3,150 580 560 420 3,050 320 540 590 390 163 1,580 4,300 3,100 600 570 395 3,125 320 530 590 380 165 1,580 4,275 3,150 580 570 400 3,175 320 540 600 375 168 1,580 4,275 2,925 570 570 410 3,325 320 540 610 355 163 1,580 4,250 2,975 580 730 435 3,000 320 530 630 350 163 1,580 4,175 3,100 570 730 425 3,300 320 530 640 340 165 1,600 4,000 3,200 610 750 420 3,600 320 540 650 340 170 1,600 3,925 3,200 560 750 420 3,600 320 530 650 345 171 1,600 3,875 3,175 560 700 420 3,500 320 520 640 330 170 1,600 3,875 3,400 580 930 425 3,575 320 520 650 335 168 1,600 3,850 3,225 560 930 425 3,575 330 540 640 330 168 1,600 3,850 3,200 560 750 425 3,600 320 540 640 325 165 1,600 3,925 3,500 560 600 445 3,650 325 520 640 310 162 1,500 3,900 3,500 560 800 400 3,725 330 540 630 325 160 1,500 4,000 3,200 580 750 395 3,750 325 530 640 325 158 1,500 3,900 3,150 570 750 395 3,675 305 540 630
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
Lampiran 3 : Abnormal Return saham pada event-window
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
AHAP -0.004878 0.017155 0.092883 -0.346560 0.058165 0.374506 -0.001787 -0.229223 0.505080 -0.334180 0.367661 -0.276659 0.365765 -0.265023 0.070785 0.069007 0.239324 -0.077045 -0.212387 0.273407
AMFG 0.006439 -0.008781 0.014018 -0.006286 -0.086072 0.042319 0.013255 0.023267 0.010098 0.003743 -0.003608 0.010632 -0.002441 -0.000494 0.006909 -0.060794 0.000226 0.071480 0.006912 -0.026126
ASBI 0.018095 0.014006 -0.010352 0.021903 -0.001765 -0.030518 -0.039860 0.005590 -0.041187 0.327151 -0.350220 0.987975 0.003443 -0.121662 0.133841 0.027600 -0.147765 -0.035403 -0.004567 0.015336
ASDM
0.025238 -0.031290 0.055927 -0.007709 0.029776 0.037322 0.010681 -0.116504 -0.039836 -0.012772 -0.059473 0.025649 -0.019867 0.024376 -0.075224 0.020172 0.052333 -0.055951 0.009242 0.014407
BABP -0.018936 0.093867 0.063479 -0.004140 -0.024791 0.028241 -0.032424 -0.003411 -0.061628 0.002454 0.021319 0.026533 0.078093 0.025942 0.061570 -0.017491 -0.057372 -0.139000 0.192736 0.037495
BBLD 0.011785 0.081644 -0.007648 0.003965 -0.015770 -0.027109 -0.002680 0.032465 -0.006837 0.014611 -0.006578 0.017879 0.023274 -0.092472 0.053016 0.017468 -0.032149 0.039031 -0.026616 0.067318
BFIN -0.010032 -0.022897 0.019399 0.031726 -0.021739 0.032188 0.095229 0.017778 0.004822 0.003548 0.005153 -0.014740 0.016010 -0.027803 -0.011693 -0.014693 -0.017527 -0.003754 -0.018559 0.027607
BHIT 0.057674 -0.054557 0.078366 0.040830 0.000013 0.000008 -0.039313 0.108526 -0.115262 -0.071398 -0.155026 0.208344 -0.058747 -0.019190 -0.018871 0.081669 0.346124 0.058068 -0.005737 0.005723
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
BLTA 0.021927 -0.077501 -0.011774 -0.017384 -0.002334 -0.010580 0.015259 0.011722 -0.027446 0.016354 -0.010799 -0.029840 -0.030018 -0.013368 0.008372 -0.003624 -0.009454 0.000821 0.012098 -0.014650
BNGA -0.002116 -0.023992 0.019854 0.019854 0.021625 -0.000918 -0.002427 0.009435 -0.024593 0.021011 0.094369 0.010438 0.034657 -0.038025 -0.014298 0.024240 0.010412 -0.002213 -0.014061 -0.001720
BNII 0.026705 -0.008748 0.005204 -0.021577 -0.014230 -0.028854 0.030904 -0.000076 -0.010995 0.129743 -0.015700 0.037833 -0.084655 0.070145 -0.012456 0.060533 -0.017896 -0.050659 -0.048299 -0.033526
CENT -0.001726 0.078553 0.132800 -0.000464 -0.022724 0.124306 -0.264075 0.011202 -0.014698 -0.052414 -0.004177 0.022592 -0.000582 0.020179 -0.034506 -0.001102 0.000432 0.053392 -0.056429 0.000683
Lampiran 3 (lanjutan)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
CMNP -0.017471 0.005599 -0.018877 0.009529 0.002238 -0.015898 0.008173 -0.012430 0.015328 -0.010557 -0.030995 0.012129 0.029019 -0.032934 -0.018949 0.035138 -0.049420 0.041511 -0.005258 0.002193
CPIN 0.024863 -0.000980 -0.016677 -0.001418 -0.009266 0.017563 -0.038974 -0.029531 -0.008051 -0.005784 0.003707 -0.027560 0.012298 0.015432 -0.018710 0.007379 -0.027367 -0.008797 0.009250 0.026015
DVLA -0.010095 0.008974 -0.001988 -0.001998 0.004479 -0.020431 0.007479 -0.019003 -0.014093 -0.004096 0.029104 -0.027160 0.042154 -0.044809 0.042729 0.054168 -0.004908 -0.005110 -0.001641 -0.000082
EXCL
0.000192 0.027708 -0.057057 -0.000227 -0.150545 -0.013440 0.010511 -0.008130 0.095642 -0.014325 -0.010744 0.009577 -0.125305 -0.045191 0.005810 0.088537 0.292034 -0.185856 0.065194 -0.007243
GJTL -0.014699 -0.058772 0.005054 0.015939 -0.086485 0.046755 -0.039153 -0.020673 0.097614 -0.068563 0.016915 0.036447 0.006572 -0.034930 0.003461 -0.034103 -0.010766 0.035590 -0.039409 -0.043296
HITS -0.059448 0.001492 0.026251 -0.062910 -0.019718 -0.017304 0.039801 -0.007765 -0.037979 -0.031846 -0.069319 0.014152 -0.005296 0.025438 0.006270 -0.080032 -0.024381 0.060273 -0.011022 0.011471
INCO 0.006408 0.026951 0.034819 0.007716 -0.002834 -0.019023 -0.028007 -0.002727 -0.019987 -0.061629 0.052347 0.098470 0.042790 0.096770 -0.003465 -0.003479 0.008468 -0.056018 0.009351 0.182475
INDR -0.001225 -0.004096 0.089434 -0.023013 -0.005281 -0.072971 -0.008524 0.044564 -0.026377 -0.003461 0.248945 -0.204798 -0.046296 -0.009605 0.052630 -0.047706 0.287002 -0.223432 -0.004180 -0.001474
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
INDS 0.018830 -0.020561 0.028788 -0.015284 -0.201601 -0.012532 -0.014665 -0.046376 -0.012775 -0.065334 0.191319 0.193182 0.000863 0.005571 -0.056635 0.009929 0.085419 -0.079235 0.001424 -0.052326
KAEF -0.007649 -0.011119 0.011539 -0.017256 0.023196 -0.006090 0.005319 0.010675 -0.003428 -0.001663 -0.003396 0.004009 0.003239 -0.002786 -0.040846 0.021545 0.031930 -0.060212 0.065561 0.015677
KREN 0.012613 -0.028808 0.011465 -0.001985 0.014750 -0.030775 0.007820 0.014531 0.015158 -0.003473 0.031886 -0.015740 -0.015844 0.024421 -0.021633 0.003495 -0.024693 0.014948 -0.001128 -0.012502
LSIP -0.006202 0.005938 -0.009520 0.041675 -0.007181 -0.023347 0.001227 -0.001829 -0.001956 -0.007293 0.030148 0.001215 0.001694 0.006169 0.040482 -0.000506 0.000000 -0.001772 0.000437 -0.033252
Lampiran 3 (lanjutan)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
MAPI -0.006074 -0.023425 0.016577 -0.003717 -0.032443 0.028056 0.018972 0.055380 0.009177 0.006276 -0.002327 -0.014942 0.047443 -0.029942 0.014226 0.015268 0.042816 -0.037111 0.000036 0.002848
MASA -0.032948 -0.004864 -0.007751 -0.039328 -0.005902 -0.016339 -0.013049 0.030099 0.002035 0.000601 -0.028962 -0.008027 0.002050 0.012609 -0.004615 0.015457 0.016542 0.011495 0.004877 0.030514
MAYA -0.001861 -0.003532 -0.001759 0.001089 -0.004265 -0.000737 0.000346 0.004980 -0.002583 -0.004736 -0.004158 0.001346 0.001229 0.000914 -0.001546 -0.004899 0.062491 -0.003704 -0.000434 -0.003276
MEDC 0.013335 0.005855 -0.027057 0.104247 0.050235 0.008478 0.003237 0.009599 0.019608 0.011027 0.017197 0.015776 -0.003463 0.007680 0.006834 -0.010440 0.006152 -0.016071 0.030327 0.008505
MEGA 0.003280 0.013350 -0.025204 -0.032013 0.012527 -0.018756 0.069187 -0.011540 -0.043070 -0.016118 -0.017229 -0.003803 -0.060397 0.065983 0.005018 -0.088902 0.005059 0.086212 0.008850 -0.006263
MPPA -0.019275 -0.018836 -0.001394 0.000845 -0.036517 0.034111 0.013051 -0.020084 0.016361 0.000901 0.090597 0.000786 -0.032617 0.034159 -0.000561 -0.001854 -0.001401 -0.036305 0.012756 0.001583
RIGS RMBA -0.030825 -0.031121 -0.000056 -0.021494 -0.022452 0.050765 -0.082248 -0.042235 -0.032390 0.058950 0.024346 -0.004909 -0.016544 -0.019125 -0.283575 -0.047573 0.028150 0.026645 -0.038250 0.003630 -0.081974 0.001532 0.040925 0.005216 -0.312522 -0.008432 -0.043155 0.001764 0.157447 0.003111 0.236557 -0.042795 -0.294317 0.114150 0.050866 0.012419 -0.001764 0.005404 -0.082047 -0.008136
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
SMDR -0.003868 0.014313 -0.027881 0.013171 -0.002806 -0.004861 -0.015813 0.105334 -0.079479 -0.038393 0.011088 -0.001496 -0.000550 0.010586 0.023248 -0.012210 -0.016466 -0.017284 0.015197 0.017226
TGKA -0.019811 -0.021149 0.016188 -0.003832 0.023203 -0.029139 -0.018937 -0.039260 -0.009507 -0.011766 -0.002562 -0.018719 -0.010459 -0.033879 0.021762 -0.020650 -0.018231 0.020596 0.046026 -0.014984
WOMF -0.024451 0.031201 -0.077704 -0.002614 0.015403 -0.014706 -0.001179 0.017321 0.000619 -0.006036 0.019368 0.018921 -0.002876 -0.030003 -0.000578 0.032353 -0.035619 0.013009 -0.020752 0.011743
YPAS -0.012349 -0.004402 0.011963 0.011418 0.008686 -0.012546 -0.012053 -0.027975 -0.017556 -0.013223 -0.000174 0.013230 -0.014007 0.011731 -0.007757 0.001292 0.014196 0.005017 0.012993 0.028469
71
Lampiran 4 : Hasil perhitungan α dan β masing-masing emiten Emiten
α
β
Emiten
α
β
AHAP
0.002
0.395
INCO
0.002
-0.087
AMFG
0.002
0.395
INDR
0.004
0.277
ASBI
0.011
-1.507
INDS
0.000
1.544
ASDM
0.014
-1.973
KAEF
-0.001
0.901
BABP
0.008
-1.751
KREN
0.000
0.183
BBLD
0.001
0.957
LSIP
0.000
0.139
BFIN
0.003
0.462
MAPI
-0.002
0.399
BHIT
0.000
0.004
MASA
0.001
0.159
BLTA
0.000
0.447
MAYA
0.000
0.368
BNGA
0.002
-0.057
MEDC
-0.003
0.296
BNII
-0.002
0.256
MEGA
0.001
0.355
CENT
0.001
0.157
MPPA
0.000
0.094
CMNP
0.001
0.317
RIGS
0.022
-1.639
CPIN
0.002
0.299
RMBA
-0.003
0.181
DVLA
0.002
0.221
SMDR
-0.001
0.766
EXCL
-0.004
0.579
TGKA
0.009
-0.794
GJTL
0.002
0.704
WOMF
0.000
0.360
HITS
0.012
-0.782
YPAS
0.000
0.846
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
72
Lampiran 5 : Rata-rata Return sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission 2006-2011
no. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Emiten AHAP AMFG ASBI ASDM BABP BBLD BFIN BHIT BLTA BNGA BNII CENT CMNP CPIN DVLA EXCL GJTL HITS INCO INDR INDS KAEF KREN LSIP MAPI MASA MAYA MEDC MEGA MPPA RIGS RMBA SMDR TGKA WOMF YPAS
Rata-rata return Sebelum Sesudah 0.0567569 0.0392407 0.0013102 0.0022934 0.0547418 0.0346734 -0.0016858 -0.0016627 0.0109652 0.0020242 0.0030273 0.0052701 -0.0036371 0.0191590 0.0442198 0.0005061 -0.0108045 -0.0102447 0.0121278 0.0056771 -0.0107500 0.0080304 0.0003875 0.0007600 -0.0014465 -0.0020488 0.0016612 -0.0042331 0.0107945 -0.0026868 0.0073055 -0.0083765 -0.0058845 -0.0094375 0.0018373 -0.0046711 0.0436605 -0.0043405 0.0076518 0.0031791 0.0345630 -0.0361414 0.0070450 -0.0006999 -0.0013559 0.0033460 0.0048362 -0.0006397 0.0048806 0.0031992 0.0077066 -0.0080906 0.0066667 -0.0012500 0.0032900 0.0183556 0.0027682 -0.0011231 0.0073578 -0.0015789 0.0092322 -0.0280909 0.0055950 -0.0065555 -0.0012594 -0.0083681 0.0051369 0.0015858 0.0021703 -0.0034088 0.0064773 -0.0095260
Perubahan -0.0175162 0.0009832 -0.0200685 0.0000231 -0.0089411 0.0022428 0.0227961 -0.0437137 0.0005598 -0.0064506 0.0187804 0.0003725 -0.0006023 -0.0058944 -0.0134813 -0.0156820 -0.0035530 -0.0065084 -0.0480009 -0.0044727 -0.0707044 -0.0077449 0.0047019 -0.0054759 -0.0016814 -0.0157972 -0.0079167 0.0150656 -0.0038913 -0.0089368 -0.0373231 -0.0121505 -0.0071087 -0.0035511 -0.0055791 -0.0160033
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
73
Lampiran 6 : Rata-rata Abnormal Return sebelum dan sesudah pengumuman dividen omission 2006-2011
no. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Emiten AHAP AMFG ASBI ASDM BABP BBLD BFIN BHIT BLTA BNGA BNII CENT CMNP CPIN DVLA EXCL GJTL HITS INCO INDR INDS KAEF KREN LSIP MAPI MASA MAYA MEDC MEGA MPPA RIGS RMBA SMDR TGKA WOMF YPAS
Rata-rata abnormal return Sebelum Sesudah Perubahan 0.0554834 0.0380479 -0.0174355 0.0002695 0.0012000 0.0009304 0.0508579 0.0263063 -0.0245516 -0.0064336 -0.0049168 0.0015168 0.0229826 0.0042712 -0.0187114 0.0060171 0.0084426 0.0024255 -0.0059999 0.0150023 0.0210021 0.0442357 0.0004887 -0.0437470 -0.0090462 -0.0081758 0.0008704 0.0103799 0.0037732 -0.0066067 -0.0094680 0.0108076 0.0202756 0.0000480 -0.0009241 -0.0009721 -0.0017565 -0.0034364 -0.0016799 -0.0008352 -0.0068254 -0.0059902 0.0084445 -0.0050772 -0.0135217 0.0086813 -0.0109671 -0.0109671 -0.0063522 -0.0122984 -0.0059462 -0.0072446 -0.0169425 -0.0096979 0.0427710 -0.0058313 -0.0486024 0.0051085 -0.0010949 -0.0062034 0.0299511 -0.0341509 -0.0641020 0.0034720 0.0003525 -0.0031195 -0.0016789 0.0011297 0.0028086 0.0044616 -0.0008488 -0.0053103 0.0038315 0.0068779 0.0030463 0.0051941 -0.0087446 -0.0139387 0.0047963 -0.0013060 -0.0061022 0.0062496 0.0198563 0.0136067 -0.0005470 -0.0048359 -0.0042889 0.0067144 -0.0030836 -0.0097980 -0.0329984 -0.0453844 -0.0123860 0.0084233 -0.0026467 -0.0110700 0.0029341 -0.0040284 -0.0069625 -0.0031100 -0.0114010 -0.0082910 0.0005567 -0.0062145 -0.0067712 0.0064990 -0.0068037 -0.0133027
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
74
Lampiran 7 : Uji Normalitas Descriptives Statistic AAR
Mean
.00304481
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
-.00426641
Upper Bound
.01035603
5% Trimmed Mean
Std. Error .003493136
.00212653
Median
-.00039920
Variance
.000
Std. Deviation
.015621781
Minimum
-.016357
Maximum
.038976
Range
.055333
Interquartile Range
.021436
Skewness
.845
.512
Kurtosis
.136
.992
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic AAR
.129
df
Shapiro-Wilk
Sig. 20
.200
Statistic *
.916
df
Sig. 20
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
.083
75
Lampiran 7 (lanjutan)
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
76
Lampiran 8 : Paired sample test - Return sebelum dan sesudah Pengumuman Dividen Omission 2006-2011
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Sebelum
.00909304
36
.016528741
.002754790
Sesudah
-.00016318
36
.013451639
.002241940
Paired Samples Correlations N Pair 1
Sebelum & Sesudah
Correlation 36
Sig.
.313
.063
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of
Mean Pair 1 Sebelum -
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
.009256219 .017742222
.002957037
Sig.
the Difference Lower .003253115
Upper
(2t
.015259324 3.130
Sesudah
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
df 35
tailed) .004
77
Lampiran 9 : Paired sample test – Abnormal Return sebelum dan sesudah Pengumuman Dividen Omission 2006-2011
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Sebelum
.00702479
36
.017861910
.002976985
Sesudah
-.00192728
36
.014384516
.002397419
Paired Samples Correlations N Pair 1
Sebelum & Sesudah
Correlation 36
Sig.
.487
.003
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of
Mean
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
Pair 1 Sebelum - .008952078 .016597028 .002766171
Sig.
the Difference Lower .003336451
Upper
(2t
.014567704 3.236
Sesudah
Analisis perbandingan..., Muhammad Ghulam, FISIP UI, 2012
df 35
tailed) .003