UNIVERSITAS INDONESIA
PENGARUH SENAM HAMIL YOGA SELAMA KEHAMILAN TERHADAP KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS DALAM MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI RSIA LIMIJATI BANDUNG
Tesis
ELI RUSMITA (0906594942)
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MATERNITAS DEPOK JULI 2011
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
UNIVERSITAS INDONESIA
PENGARUH SENAM HAMIL YOGA SELAMA KEHAMILAN TERHADAP KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS DALAM MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI RSIA LIMIJATI BANDUNG
Tesis
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Keperawatan
ELI RUSMITA (0906594942)
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN KEKHUSUSAN KEPERAWATAN MATERNITAS DEPOK JULI 2011
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Eli Rusmita
NPM
: 0906594942
Program Studi : Magister Keperawatan Maternitas Departemen
: Pascasarjana
Fakultas
: Ilmu Keperawatan
Jenis Karya
: Tesis
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive RoyaltyFree Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: Pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif
ini
Universitas
Indonesia
berhak
menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Depok
Pada tanggal : 5 Juli 201 Yang menyatakan
(Eli Rusmita)
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
: Eli Rusmita
NPM
: 0906594942
Tanda tangan
:
Tanggal
: 5 Juli 2011
iii Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian pada tesis yang berjudul: Pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung.
Penelitian ini diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Magister Keperawatan di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan hasil tesis ini mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati perkenankan penulis menyanpaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Dewi Irawati, S.Kp., M.App.Sc, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. 2. Yetti Yuni Nursasi, MN, Selaku ketua program studi Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. 3. Krisna Yetti, S.Kp., M.App.Sc, Selaku Koordinator Mata Ajar Tesis di Program Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. 4. Dra. Setyowati, S.Kp., M.App.Sc.,PhD, selaku pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan perhatian memberikan masukan kepada penulis.
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
5. Ir. Yusron Nasution, MKN, selaku pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis. 6. Dr. Kingki, SpOG, dr. widyo, Manajer keperawatan dan Ka Klinik jalan RSIA Limijati Bandung serta mba catur, dewi, bu wati dan lilis yang telah membantu peneliti memberikan ijin dan membantu dalam penelitian. 7. Yang tercinta orang tua dan keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan baik materil dan moril demi kelancaran selama mengikuti studi ini. 7. Drs. H. Budiman Z, M.M., Marsekal Pertama TNI, selaku direktur Politeknik Kesehatan TNI-AU Ciumbuleuit Bandung dan KBPK yang telah memberikan dukungan demi kelancaran selama mengikuti studi ini. 8. Rekan-rekan Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan angkatan 2009 dan yang tersayang rekan-rekan Kekhususan Keperawatan Maternitas Universitas Indonesia angkatan 2009 yang telah memberikan semangat dan masukan kepada penulis selama studi.
Akhirnya, semoga bantuan yang telah diberikan dicatat sebagai amal baik oleh Allah SWT, dan semoga tesis ini bermanfaat untuk perkembangan Ilmu Keperawatan.
Depok, Juli 2011 Penulis
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
ABSTRAK
Nama :Eli Rusmita Program Studi :Magister Ilmu Keperawatan Kekhususan Keperawatan Maternitas Judul :Pengaruh Senam Hamil Yoga Selama Kehamilan Terhadap Kesiapan Fisik Dan Psikologis Dalam Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Limijati Bandung.
Kehamilan trimester III menimbulkan ketidaknyamanan akibat terjadinya perubahan fisik dan psikologis. Perawat maternitas dapat memberikan asuhan keperawatan dengan melakukan senam hamil yoga selama kehamilan yang membantu untuk mempersiapkan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Penelitian ini mempelajari pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung. Desain penelitian kohort retrospective study dengan purposive sampling dan 96 sampel. Mengunakan chi square yang menunjukkan hasil yang signifikan (p=0,014). Hasil penelitian dapat memperkuat asuhan keperawatan ibu hamil. Rekomendasi penelitian terkait manfaat senam hamil yoga dalam kehamilan.
Kata kunci: Senam hamil yoga, ibu hamil trimester III, kesiapan fisik dan psikologis Kepustakaan 47 literatur
v Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
ABSTRACT
Name Study Program Title
: Eli Rusmita : Master in nursing program Maternity nursing : The effect of yoga exercise during pregnancy to physical and psychological readiness in facing labor on third trimester in Mother and Child Limijati Hospital Bandung.
The third trimester causes discomfort to physical and psychological changes. Maternity nurse may provide nursing care by deliver yoga pregnancy exercise in order to help the mother to be well prepared facing the labor. This research studied the effect of yoga exercise during pregnancy to physical and psychological readiness in facing labor on third trimester in mother and child Limijati Hospital Bandung. Retrospective cohort study design with purposive sampling and 96 participants. Chi-square results showed a significant result (p=0,014). The results could strengthen the nursing care of pregnant woman. The research recommend that yoga exercise has a benefits to pregnant woman. Key words: pregnancy yoga exercise, third trimester pregnant women, physical and psychological readiness 47 literatures
vi Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
DAFTAR ISI
Hal HALAMAN JUDUL……………………………………………..
i
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………
ii
LEMBAR ORIGINALITAS……………………………………...
iv
ABSTRAK………………………………………………………..
v
KATA PENGANTAR……………………………………………
vii
DAFTAR ISI……………………………………………………..
ix
DAFTAR TABEL………………………………………………..
xi
DAFTAR BAGAN……………………………………………….
xii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………...
xiii
BAB 1: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………………………………………
1
1.2 Rumusan Masalah………………………………….
6
1.3 Tujuan……………………………………………….
7
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………..
8
BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kehamilan…………………………………………... 2.2 Program-program
Penkes
Untuk
9
Persiapan
Persalinan…………………………………………...
17
2.3 Latihan Senam Hamil Yoga………………………..
20
2.4 Peran Perawat Maternitas dalam
PenKes Untuk
Persiapan Persalinan…………………………..…..
25
2.5 Kerangka Teori…………………………………….
27
BAB 3: KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI 3.1 Kerangka Konsep…………………………………...
28
3.2 Hipotesis…………………………………………….
29
3.3 Definisi Operasional………………………………..
30
x Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
BAB 4 : METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian……………………………………
33
4.2 Populasi Dan Sampel……………………………….
33
4.3 Tempat Penelitian…………………………………..
35
4.4 Waktu Penelitian……………………………………
35
4.5 EtikaPenelitian………………………………………
36
4.6 Alat Pengumpulan Data……………………………..
37
4.7 Prosedur Pengumpulan Data……………………….
38
4.8 Validitas dan Reliabilitas……………………………
39
4.9 Analisis Data………………………………………..
40
BAB 5 : HASIL PENELITIAN 5.1 Uji Homogenitas……………………………….……
43
5.2 Analisis Bivariat…………………………………….
46
BAB 6 : PEMBAHASAN 6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil…………..…………
51
6.2 Keterbatasan Penelitian…………………………….
58
6.3 Implikasi Untuk Bidang Keperawatan…………….
59
BAB 7 : KESIMPILAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan……………………..…………..……...
61
7.2 Saran………………………………………………..
61
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
x Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah besar. Namun dengan berbagai upaya yang berkesinambungan dan kerja keras bersama, angka kematian ibu (AKI) mengalami penurunan yang cukup bermakna. Salah satu upaya yang telah dilakukan sesuai dengan target Millenium Development Goals (MDGs) pada tujuan ke-5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai 3/4 resiko jumlah kematian ibu. Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dari waktu ke waktu menunjukkan penurunan. AKI di Indonesia telah menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2003 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (Depkes, 2009).
Perkembangan tersebut cukup menggembirakan walaupun masih menghadapi beberapa kenyataan yang cukup memprihatinkan dimana AKI di Indonesia masih yang tertinggi di wilayah Asia Tenggara. Penurunan AKI di Indonesia termasuk lambat bila dibandingkan dengan Thailand yang berhasil menurunkan AKI dari 400 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 80 per 100.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu 24 tahun. Sedangkan target MDGs pada tahun 2015 yaitu AKI turun menjadi
112
per
100.000
kelahiran
hidup
(Kementrian
perencenaan
pembangunan nasional, 2010).
Hal tersebut terjadi pula di derah Jawa Barat yang terlihat masih tingginya AKI berdasarkan data yang tercatat oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) propinsi Jawa Barat tahun 2011, yaitu dari 100.000 penduduk Jawa Barat tercatat 288 ibu yang melahirkan meninggal dunia dan AKI di kota Bandung tahun 2009 sebesar 25 kematian yang terjadi pada masa kehamilan sebesar 7 orang, saat persalinan sebesar 8 orang dan masa nifas 10 orang.
Penyebab kematian ibu tersebut karena kehamilan atau persalinan yang disebabkan oleh aspek medis, sosial, budaya dan agama. Salah satu aspek medis Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
2
tersebut yaitu persalinan dengan komplikasi. Komplikasi dalam kehamilan seperti kehamilan ektopik, hyperemisis gravidarum, abortus, eklampsia, plasenta previa yang sangat mengancam nyawa ibu hamil. Dalam mengatasi penyebab masalah tersebut diperlukan pendekatan yang berkualitas yang di mulai sejak perencanaan kehamilan dan selama masa kehamilan.
Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester III seperti dispnea, insomnia, gingivitis dan epulsi, sering buang air kecil, tekanan dan tidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung, konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi braxton hicks, kram kaki, edema pergelangan kaki (non pitting) dan perubahan mood serta peningkatan kecemasan (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004; Perry, et al, 2010).
Pada umumnya wanita yang sedang hamil takut menghadapi proses persalinan karena rasa sakit yang menimbulkan rasa takut dan cemas. Hal ini dapat menimbulkan ketegangan jiwa dan fisik yang akan mengakibatkan kakunya otototot dan persendian yang tidak wajar. Stres atau kecemasan tersebut terkait dengan berbagai hasil kehamilan, rasa sakit dan keluhan somatik lain yang sering terjadi dengan gangguan mood pada ibu hamil. Menurut hasil penelitian sekitar 70% dari ibu hamil mengalami sakit pinggang Low Back Pain (LBP) yang mungkin dimulai sejak awal trimester, puncak kejadian LBP terjadi pada trimester II dan III kehamilan, dan intensitas nyeri memburuk dengan kehamilan berisiko (Amy, et al. 2009).
Gangguan psikologis pada ibu hamil juga dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan janin. Pada ibu hamil yang mengalami stress yang berkepanjangan dapat menimbulkan hambatan perkembangan pada janin termasuk gangguan emosi setelah kelahiran, bila stress pada ibu tidak tertangani dengan baik meskipun dengan asupan nutrisi yang baik. Gangguan psikologis tersebut dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi dalam persalinan sehingga diperlukan pencegahan dengan beberapa metode untuk meringankan dan mempersiapkan ibu dalam menjaga kehamilan dan proses
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
3
persalinannya. Pencegahan komplikasi persalinan bertujuan untuk membuat ibu dan bayi baru lahir dapat memperoleh derajat kesehatan yang tinggi dan terhindar berbagai ancaman atau fungsi reproduksi.
Tujuan tersebut dapat dicapai melalui kemitraan lintas program dan sektor, pemerintah dan masyarakat, serta publik dan swasta untuk memobilisasi potensi dan sumberdaya kesehatan yang ada, upaya pemberdayaan keluarga terutama tentang budaya hidup sehat dan mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan dan persalinan, serta peran dan kepedulian masyarakat dalam pendanaan persalinan, merujuk tepat waktu, penyediaan sarana transportasi, dan utilisasi fasilitas kesehatan yang mampu menangani komplikasi secara adekuat dan tuntas (Depkes, 2010).
Pelayanan kesehatan tersebut dapat diberikan oleh perawat maternitas yang berperan sebagai advokat dan pendidik bagi ibu hamil dan keluarga yang mempunyai tanggung jawab untuk memfasilitasi klien dalam memperoleh informasi terkait perawatan kehamilan dan persalinan. Informasi yang diberikan dalam bentuk pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan klien dalam mempersiapkan kesiapan ibu baik fisik maupun psikologis dalam menghadapi persalinan. Kegiatan tersebut termasuk dalam standar praktek keperawatan yang merupakan bentuk tanggung jawab perawat terhadap ibu hamil dan klien.
Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan adalah latihan fisik, sebab berpengaruh positif terhadap janin, kehamilan, berat lahir, dan kesehatan maternal serta mengurangi komplikasi persalinan seperti persalinan yang lama dan menurunkan tingkat nyeri. Alternatif terapi yang dibutuhkan dalam kehamilan menurut Perry, et al. (2010) adalah pemijatan dan terapi energi seperti massage, acupressure, therapeutic touch dan healing touch dan mindbody healing seperti imagery, meditasi/yoga, berdo’a, refleksi, biofeedback.
Latihan fisik yang dapat dilakukan selama masa kehamilan salah satunya adalah senam hamil. Senam hamil memiliki beberapa metode latihan salah
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
4
satunya adalah dengan pendekatan metode latihan yoga yang sangat baik untuk ibu hamil sebab dapat meringankan pegal-pegal dan meredam emosi yang tidak stabil (Krisnadi, 2010).
Berlatih senam hamil yoga pada masa ini merupakan salah satu solusi self help yang menunjang proses kehamilan, kelahiran dan bahkan pengasuhan anak yang dapat dilakukan dalam kelas antenatal, yang merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir (Depkes, 2010).
Kelas antenatal ini mengarahkan dan memantau latihan secara professional sehingga setiap ibu hamil yang melakukan latihan dapat terpantau dengan baik. Dalam kelas antenatal ini latihan senam hamil yoga dipimpin oleh instruktur yang berpengalaman dengan gerakan-gerakan yang sangat bermanfaat selama kehamilan dan proses kelahiran serta kesehatan anak. Senam hamil yoga bagi kehamilan memfokuskan perhatian pada ritme nafas, mengutamakan kenyamanan serta keamanan dalam berlatih sehingga memberikan banyak manfaat (Krisnandi, 2010).
Yoga adalah sejenis olah tubuh, pikiran dan mental yang sangat membantu ibu hamil melenturkan persendian dan menenangkan pikiran terutama dalam trimester III. Senam hamil yoga memiliki lima cara yaitu latihan fisik yoga, pernafasan (pranayama), positions (mudra), meditasi dan deep relaksasi yang dapat digunakan untuk mendapatkan manfaat selama kehamilan yang dapat membantu kelancaran dalam kehamilan dan kelahiran anak secara alami dan dapat membantu dalam memastikan bayi yang sehat (Indiarti, 2009).
Senam hamil yoga selama kehamilan dapat meningkatkan berat lahir dan mengurangi kejadian prematur dan komplikasi persalinan menurut Narendran (2009) dari Vivekananda Yoga Research Foundation di Bangalore, dan rekannya mempelajari 169 ibu hamil yang dilatih dalam pendekatan terintegrasi untuk yoga dan dalam 166 kelompok kontrol yang menerima
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
5
perawatan kehamilan secara rutin dengan memberikan pelatihan yoga termasuk latihan berbagai teknik postur ("asana"), relaksasi, latihan pernapasan dalam ("pranayama"), dan meditasi, yang dilakukan selama 1 jam setiap hari. 14% kelahiran yang prematur pada kelompok yoga dibandingkan dengan 29% kelompok kontrol. Selain itu dalam suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa yoga dan meditasi dapat mengurangi stress psikologis dan cedera fisik selama masa kehamilan dan persalinan, termasuk kecemasan dan rasa sakit (Rosenzweig, et al. 2003; Williams, et al. 2001; Michalsen, 2005; Woolery, et al. 2004; Williams, et al. 2005 dalam Amy, et al. 2009; Susan, Justine, and David, 2008).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan di daerah Bandung dan sekitarnya kelas prenatal yang di kelola secara professional hanya terdapat di beberapa rumah sakit dalam upaya mempersiapkan persalinan dengan memberikan pengetahuan dan latihan seperti senam hamil dengan pendekatan senam hamil yoga. Senam hamil yoga dapat dilakukan di rumah sakit ibu dan anak atau rumah bersalin, sanggar atau studio senam dan dirumah. Rumah sakit ibu dan anak Limijati Bandung adalah salah satu rumah sakit swasta yang memiliki kelas prenatal dan program senam hamil yoga.
Pada saat studi pendahuluan di rumah sakit ibu dan anak Limijati Bandung terdapat tiga orang ibu hamil trimester III yang mengikuti senam hamil yoga secara teratur menurut program yaitu dua kali dalam satu minggu dan keseluruhan ibu tersebut mengatakan senam hamil yoga bermanfaat dalam mengatasi keluhan yang dirasakan selama hamil seperti pegal-pegal, cemas dan sulit tidur sehingga dirasakan lebih rileks. Namun program ini kurang diminati oleh ibu-ibu hamil dengan terlihat sedikitnya ibu-ibu hamil yang terdaftar dan mengikuti program antenatal ini.
Sedangkan manfaat dari senam hamil yoga secara teratur dari berbagai penelitian yang didapat sangat membantu dalam menjaga kesehatan dan kelancaran proses persalinan dan nifas sebab senam hamil yoga akan membuat tubuh menjadi lentur terutama pada otot-otot jalan lahir. Kelenturan otot ini
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
6
sangat diperlukan karena saat menghadapi persalinan ibu biasanya dilanda kecemasan dan panik. Selanjutnya, keadaan ini membuat otot menjadi tegang, menurut Bobak, Jensen & Lowdermilk (2005), beberapa ibu hamil mengalami ketakutan dalam proses persalinan dan merasa ketidaknyamanan menghadapi hari-hari menjelang persalinan dan ibu sudah mulai menyiapkan pakaian, dan tempat untuk bayi serta merencanakan tempat perawatanya.
Berdasarkan fenomena tersebut penulis ingin mengetahui lebih mendalam tentang pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Bandung.
1.2 Rumusan masalah Berdasarkan data dari beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa selama masa kehamilan trimester III ibu hamil mengalami ketidaknyamanan seperti Dispnea, insomnia, gingivitis dan epulsi, sering buang air kecil, tekanan dan tidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung, konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi braxton hicks, kram kaki (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004).
Selama trimester III bila seorang ibu hamil mengalami kecemasan dan nyeri yang ekstrim dapat berdampak buruk terhadap ibu dan janin sehingga di perlukan berbagai upaya untuk mencegah hal tersebut seperti senam hamil yoga. Senam hamil yoga bermanfaat meningkatkan aliran darah dan nutrisi janin secara adequat serta berpengaruh juga pada organ reproduksi dan panggul ibu untuk mempersiapkan kelahiran anak secara alami (Chopra & Simon, 2004; Stoppard, 2008; Siska, 2009).
Selain itu senam hamil yoga selama hamil dapat meringankan edema dan kram yang sering terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, membantu posisi bayi dan
pergerakan,
meningkatkan
sistem
pencernaan
dan
nafsu
makan,
meningkatkan energi dan memperlambat metabolisme untuk memulihkan ketenangan dan fokus, mengurangi rasa mual, morning sickness dan suasana hati, meredakan ketegangan di sekitar leher rahim dan jalan lahir, berfokus pada membuka pelvis untuk mempermudah kelahiran, membantu dalam perawatan
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
7
pasca kelahiran dengan mempercepat proses involusi uteri, perut dan dasar panggul, membantu mengurangi ketegangan dan ketidaknyamanan payudara (Chopra & Simon, 2004; Stoppard, 2008; Siska, 2009).
Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan karakteristik bahaya psikologis selama kehamilan yang termasuk kecemasan, gangguan konsentrasi, penurunan fungsi kekebalan, mekanisme koping yang rendah, ketegangan otot, dan keluhan somatik. Selama kehamilan, stres telah dikaitkan dengan penggunaan alkohol, merokok, cuti sakit yang lama (Amy, et al. 2009).
Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan pertanyaan penelitian pada studi ini adalah “Bagaimana pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung?”
1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah diidentifikasinya pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung.
1.3.2 Tujuan khusus 1.3.2.1 Diidentifikasinya gambaran umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung. 1.3.2.2 Diidentifikasinya gambara kesiapan fisik dan psikologis pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung 1.3.2.3 Diidentifikasinya hubungan antara karakteristik umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung. 1.3.2.4 Diidentifikasinya hubungan antara senam hamil yoga terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
8
1.4 Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam pengembangan pelayanan keperawatan maternitas. Manfaat penelitian ini meliputi: 1.4.1.1 Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada bu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung. 1.4.1.2 Institusi pelayanan keperawatan Hasil penelitian ini, diharapkan ini dapat memberikan gambaran tentang pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III sehingga dapat dijadikan acuan dalam merencanakan asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada klien selama kehamilan. 1.4.1.3 Perkembangan riset keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pengembangan riset keperawatan selanjutnya.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini diuraikan beberapa konsep dan teori, hasil penelitian terkait dengan penelitian tentang senam hamil yoga selama kehamilan 2.1 Kehamilan 2.1.1 Definisi Seseorang perempuan dikatakan hamil secara normal apabila di dalam rahimnya bertumbuh kembang manusia baru, kehamilan dapat pula terjadi di luar rahim (kehamilan diluar kandungan atau kehamilan ektopik) dan pada kondisi yang sangat jarang terjadi dapat bertahan hingga cukup besar (Progestian, 2010).
Kehamilan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan sejak konsepsi sampai umur 40 minggu (kelahiran) (Winkjosastro, 2005). Kehamilan merupakan peristiwa normal dalam siklus kehidupan perempuan dan seringkali mengganggap bahwa kehamilan sebagai simbol dari feminitas seorang perempuan. Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang perempuan dan keluarganya. Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga karena konsepsi merupakan awal bukan saja bagi janin yang sedang berkembang tetapi juga bagi keluarga yaitu dengan hadirnya seorang anggota keluarga baru dan terjadinya perubahan-perubahan
hubungan
dalam
keluarga
(Bobak,
Jensen
&
Lowdermilk, 2004).
2.1.2 Periode kehamilan Kehamilan terbagi menjadi 3 periode yang disebut trimester I pada minggu 113, dimana pada masa ini merupakan masa perkembangan dan pembentukan organ. Trimester II pada minggu 14-26 yang merupakan tahap perkembangan dan pertumbuhan lanjutan dan trimester III pada minggu 28 sampai dengan persalinan (38-40 minggu) yang merupakan masa tumbuh kembang dan persiapan kelahiran karena pada awal masa ini janin telah dapat hidup di
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
2
dunia luar dengan atau tanpa bantuan medis (Ferry, et al. 2010; Perry, et al. 2010).
2.1.3 Perubahan sistem tubuh selama masa kehamilan Pada masa kehamilan terjadi perubahan pada tubuh yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan
pada
ibu
hamil.
Kebanyakan
dari
perasaan
ketidaknyamanan tersebut berhubungan dengan perubahan anatomi dan fisiologis yang berhubungan dengan aspek emosi dalam masa kehamilan (Walsh, 2008).
Sistem tubuh yang mengalami banyak perubahan adalah sistem reproduksi. Sedangkan perubahan psikologis yang terjadi pada ibu hamil diawali disaat seorang wanita mengetahui bahwa dirinya telah hamil. Pada periode ini ibu hamil merasakan kegembiraan tertentu karena telah menyesuaikan diri dengan rencana pembentukan hidup baru. Akan tetapi tidak semua ibu hamil mengalami perasaan yang sama, ada beberapa ibu yang mengalami ketidaknyamanan sampai syok. Hal ini terjadi terutama pada ibu hamil yang kurang siap dalam menghadapi masa-masa kritis dalam masa kehamilan (Bobak, Jensen & Lowdermilk, 2005).
Kehamilan merupakan masa transisi bagi wanita, karena terdapat banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis (Bobak, 2004). 2.1.3.1 Sistem reproduksi dan payudara Pembesaran uterus pada awal kehamilan disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Pada wanita yang tidak hamil uterus merupakan organ padat dan saat kehamilan uterus berubah menjadi suatu rongga berdinding otot yang relatif tipis. Minggu pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah pir dan berangsur-angsur menjadi ovoid pada bulan ke-3. Pada trimester I ibu mulai merasakan kontraksi-kontraksi yang tidak teratur dan biasanya tidak terasa sakit. Serviks mengalami perubahan warna menjadi kebiruan dan pelunakan pada serviks merupakan tanda fisik dini kehamilan (goodle sign) yang diakibatkan peningkatan vaskularisasi.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
3
Vagina dan vulva mengalami peningkatan vaskularisasi dan hyperemia pada otot-otot vulva menyebabkan kebiruan pada vagina (chadwick sign). Peningkatan ketebalan mukosa, hipertropi otot-otot polos mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina. Ph vagina bersifat asam berkisar antara 3-5,6.
Payudara terasa nyeri dan sakit karena bertambah besar akibat hipertropi alveoli mammae. Putting menjadi jauh lebih besar dan terlihat adanya hyperpigmentasi karena terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui. Putting dan sekitarnya semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil timbul disekitar putting sebagai kelenjar kulit akibat perubahan hormon selama kehamilan.
2.1.3.2 Sistem kardiovaskuler Penurunan darah arterial, tahanan vaskuler dan peningkatan metabolisme darah mempengaruhi cardiac output. Keluhan pusing yang sering terjadi selama kehamilan trimester II, karena rahim membesar dapat menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun dan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Varises akibat peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan dapat menekan daerah panggul dan vena di kaki yang mengakibatkan vena menonjol dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi dapat menekan vena daerah panggul yang dapat memperburuk varises. Kram pada kaki timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena kekurangan kalsium.
2.1.3.3 Sistem respirasi Sistem respirasi tidak terganggu oleh kehamilan, meskipun frekuensi pernafasan mengalami peningkatan untuk metabolisme. Tetapi tidak mempengaruhi compliance paru. Perubahan hormonal yang mempengaruhi
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
4
aliran darah ke paru-paru pada kehamilan 33-36 minggu beberapa ibu hamil merasa susah bernapas.
Hal ini didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma.
2.1.3.4 Sistem perkemihan Ginjal sedikit lebih besar selama kehamilan dan akan mengalami peningkatan kecepatan filtrasi glomerulus. Penyebabnya belum diketahui, keluhan sering buang air kecil yang terjadi pada awal kehamilan, dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing yang dapat menghilang pada trimester II dan dapat muncul kembali pada akhir kehamilan.
2.1.3.5 Sistem integumen Timbulnya kloasma gravidarum merupakan keluhan yang sering terjadi sejak akhir bulan kedua. Perubahan pigmen tersebut akibat melanocyt stimulating hormone (MSH) yang merupakan perangsangan estrogen dan progesteron. Perubahan kulit timbul pada trimester II dan III karena melanoscyt yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas dan payudara akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan.
2.1.3.6 Sistem gastrointestinal Tonus dan gerakan traktus gastrointestinal berkurang karena perpanjangan waktu pengosongan lambung akibat pengaruh dari hormon progesteron. Pyrosis (nyeri epigastrium) sangat lazim terjadi dalam kehamilan karena refluk sekresi asam lambung ke esophagus. Gusi mengalami hyperemia dan melunak sehingga mudah berdarah bila mengalami trauma ringan bahkan saat menggosok gigi.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
5
Morning sickness, mual dan muntah. Hampir 50% ibu hamil mengalami mual yang biasanya mual dimulai sejak awal kehamilan dan ada kalanya juga dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya dapat berakhir pada 14 mingggu kehamilan dan pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester II dan III. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi yang dapat menyebabkan sakit kepala serta dapat juga terjadinya kram perut saat trimester awal kehamilan, hal tersebut masih dapat dikatakan normal karena adanya perubahan hormonal dan pertumbuhan serta pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen yang merenggang untuk menyokong rahim (Wylie, 2005).
Adanya rasa panas di perut karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan relaksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas. Selain itu sering timbul pula sakit perut bagian bawah pada kehamilan 18-24 minggu seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
Pada trimester III, braxton-hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat. Sendawa dan buang angin sering juga timbul pada masa kehamilan akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut menyebabkan perut ibu hamil terasa kembung dan ketidaknyamanan.
Keluhan konstipasi sering juga dialami selama awal kehamilan dan akhir semester III, karena tekanan rahim yang membesar kearah usus dan peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang efisien.
2.1.3.7 Sistem muskuloskeletal Sikap tubuh lordosis merupakan keadaan yang khas karena kompensasi posisi uterus yang membesar dan menggeser daya berat ke belakang lebih tampak pada masa trimester III yang menyebabkan rasa sakit bagian tubuh belakang
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
6
karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh. Bayi yang semakin membesar selama kehamilan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil dan dapat mengakibatkan edema pada tangan yang disebabkan oleh perubahan hormonal akibat retensi cairan.
2.1.3.8 Sistem endokrin Perubahan sistem endoktrin pada kehamilan meliputi Hormon chorionic gonodotropin (HCG), progesteron, estrogen, prolaktin, oksitoksin, tiroksin, insulin, kortisol dan aldostron (Wong & Perry, 2002). HCG, progestron dan estrogen merupakan hormon yang paling berpengaruh untuk berlangsungnya kehamilan. Sekresi hormon estrogen
menyebabkan pembesaran uterus.
Pembesaran payudara dan merelaksasikan ligamentum pelvis sehingga menjadi lentur dan elastis. Perubahan ini dapat mempermudah janin melewati jalan lahir.
2.1.4 Perubahan fisik trimester III kehamilan Trimester III kehamilan dimulai dari usia hamil 25 minggu sampai dengan kelahiran. Selama periode ini banyak hal-hal yang kurang nyaman sejak dari trimester II kehamilan yang tetap berlanjut. Akibat pertumbuhan janin, maka organ sekitarnya mendapat tekanan sehingga memperburuk keadaan serta menimbulkan keluhan baru. Sementara itu ukuran janin dan posisinya tekadang membuat ibu hamil merasa tidak nyaman dan susah tidur, ditambah lagi dengan lelah akibat bertambahnya berat dan besarnya kehamilan sampai dengan bayi dilahirkan.
Perubahan-perubahan yang sering ditemukan pada trimester III kehamilan yaitu pembesaran perut sesuai dengan tuanya kehamilan, hearburn atau disebut juga nyeri perut kiri atas sering dialami oleh ibu hamil akibat pertumbuhan janin, rahim mendorong lambung. Bengkak atau edema akibat tubuh menghasilkan dan menyimpan cairan tambahan selama hamil, akibatnya banyak bumil yang mengalami bengkak, terutama di akhir kehamilan. Bengkak sering timbul di kaki, tumit, dan wajah akibat dari penekanan pembesaran uterus pada pembuluh vena mengakibatkan darah
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
7
balik dari bagian bawah tubuh. Jika pembengakakan terjadi dengan cepat serta berlebihan ini mungkin merupakan tanda pre-eklampsia.
Pembesaran payudara diakhir kehamilan payudara semakin membesar guna mempersiapkan proses menyusui. Nyeri dan sakit akibat lain dari pembesaran rahim adalah nyeri di bagian perut, selangkangan dan paha. Tekanan kepala bayi, penambahan berat badan, dan longgarnya sendi akibat hormon juga dapat menyebabkan sakit pinggang dan tulang-tulang panggul.
Varises pembuluh vena diakibatkan adanya tekanan pembuluh vena besar yang terletak dibelakang uterus, darah balik dari tubuh bagian bawah terhambat dan menyebabkan peningkatan tekanan pembuluh vena, akibatnya muncul varises. Vena membesar dan terasa nyeri. Lokasi tersering munculnya adalah betis, paha dan vagina.
Hemoroid akibat adanya tekanan kepala terhadap vena di rektum. Konstipasi berkontribusi dalam menimbulkan pecahnya hemorid sehingga menimbulkan perdarahan. Susah bernafas yang sering dikeluhkan ibu hamil akibat pembesaran uterus yang menghalangi pengembangan paru-paru secara maksimal. Sehingga ibu hamil dianjurkan untuk manarik nafas dalam dan lama. Keringat meningkat akibat peningkatan produksi keringat yang disebabkan oleh meningkatnya metabolisme tubuh ibu hamil.
Stretch mark dan perubahan warna kulit yaitu adanya garis-garis parut berwarna merah, pink atau keunguan atau kehitaman bisa muncul diperut, paha, bokong da payudara dan adanya perubahan warna kulit yang menjadi lebih gelap seperti daerah puting yang menghitam, adanya linea nigra.
2.1.5 Perubahan psikologis pada trimester III kehamilan Perubahan psikologis pada trimester III kehamilan timbul akibat rasa tidaknyamanan fisik, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik, merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu, takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya, khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
8
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya, merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya, merasa kehilangan perhatian, perasaan mudah terluka (sensitif), libido menurun. Rasa cemas dapat timbul akibat kekhawatiran akan proses kelahiran yang aman untuk dirinya dan anaknya (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004).
Dari aspek emosional pada kehamilan umumnya seorang ibu mempunyai perasaan ambivalen pada awal kehamilannya, perasaan tidak percaya diri, serta perasaan stres dan cemas berhubungan dengan proses perubahan fisik dan psikologis. Perubahan mood yang paling sering selama kehamilan yaitu cemas dan depresi (Michalsen, et al. 2005). Beberapa perubahan psikologis kehamilan bersifat mendasar bagi ibu hamil tentang dirinya dan persiapan untuk aktivitas barunya sebagai seorang ibu dengan berbagai perubahan pada tubuhnya (Walsh, 2008).
Ibu hamil pertama tidak jarang memiliki pikiran yang mengganggu, sebagai pengembangan reaksi kecemasan terhadap cerita yang diperolehnya. semua orang selalu mengatakan bahwa melahirkan itu sakit sekali. Oleh karena itu, muncul ketakutan-ketakutan pada ibu hamil pertama yang belum memiliki pengalaman bersalin. Adanya pikiran-pikiran seperti melahirkan yang akan selalu diikuti dengan nyeri kemudian akan menyebabkan peningkatan kerja sistem syaraf simpatetik.
Akibatnya, sistem syaraf otonom mengaktifkan kelenjar adrenal yang mempengaruhi sistem pada hormon epinefrin. Hormon yang juga dikenal sebagai hormon adrenalin ini memberi tenaga pada individu serta mempersiapkan secara fisik dan psikis. Adanya peningkatan hormon adrenalin dan noradrenalin atau epinefrin dan norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia tubuh, sehingga muncul ketegangan fisik pada diri ibu hamil. Dampak dari proses fisiologis ini dapat timbul pada perilaku seharihari. Ibu hamil menjadi mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan kemungkinan ingin lari dari kenyataan hidup.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
9
Tingkat keberhasilan mengatasi krisis tersebut selama masa kehamilan tergantung pada kemampuan ibu hamil dalam menerima realita kehamilan, kemampuan menerima perubahan, keberhasilan atau kegagalan yang pernah dialami
dalam
kehamilan
sebelumnya
dan
kemampuan
ibu untuk
mengunakan sumber-sumber dukungan yang ada, sebab ibu hamil lebih banyak berfokus pada diri sendiri akibat perasaan ketidaknyamanan, perasaan mual, muntah, letih dan adanya penurunan keinginan seksual (Bobak, Jensen & Lowdermilk, 2005).
2.2
Program-program pendidikan kesehatan untuk persiapan persalinan Pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarga dapat ditingkatkan dengan pemberian pendidikan perawatan ibu hamil selama masa kehamilan dan dalam mempersiapkan persalinan, serta untuk menurunkan kecemasan dan ketakutan ibu hamil dalam menghadapi persalinan (Lodewig, et al. 2002).
Perawat
memiliki
peran
penting
untuk
mengupayakan
metode
nonfarmakologi sesuai dengan kewenangan dalam membantu ibu beradaptasi terhadap permasalah yang dirasakan selama masa kehamilan untuk meningkatkan kesiapan menghadapi persalinan. Metode nonfarmakologi dapat diberikan oleh perawat maternitas pada ibu dan pasanganya dalam kelas-kelas persiapan untuk mengatasi rasa ketidaknyamanan selama masa hamil dan persalinan. Perawat dapat mengajarkan berbagai bentuk metode dalam upaya meringankan keluhan tanpa mempertimbangkan apakah ibu dan pasanganya pernah mengikuti persiapan, pernah membaca buku atau majalah tentang teknik tersebut (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004).
Intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan dan persiapan persalinan melalui metode farmakologi dan nonfarmakologi.
Metode
nonfarmakologi
untuk
menurunkan
ketidaknyamanan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain dengan relaksasi, teknik pernafasan, fokus perhatian, latihan fisik, musik, dukungan dan informasi, stimulasi cuteneus, massage, acupressure, acupunctur dan TENS (transcutaneus electrical nerve stimulation) (Yerbi, 2000).
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
10
Beberapa metode lain yang bisa dilakukan antara lain metode dick-read, metode lamase, metode breadley, effleurage dan tekanan sacrum, hidroterapi jet, kompres hangat atau dingin, hypnosis, yoga, biofeedback, imagery, visualisasi dan aromateraphi (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004). Sedangkan alternatif
terapi yang dibutuhkan dalam kehamilan adalah
pemijatan dan terapi energi seperti massage, acupressure, therapeutic touch dan healing touch dan mind-body healing seperti imagery, meditasi/yoga, berdo’a, refleksi, biofeedback (Perry, et al. 2010).
Pelayanan kesehatan tersebut dapat diberikan oleh perawat maternitas yang berperan sebagai advokat dan pendidik bagi ibu hamil dan keluarga yang mempunyai tanggung jawab untuk memfasilitasi klien dalam memperoleh informasi terkait perawatan kehamilan dan persalinan. Informasi yang diberikan dalam bentuk pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan klien dalam kesiapan ibu menghadapi persalinan. Kegiatan tersebut termasuk dalam standar praktek keperawatan dan merupakan bentuk tanggung jawab perawat terhadap ibu hamil dan klien.
Beberapa metode yang biasa diajarkan dalam kelas persiapan persalinan yaitu metode dick-read, lamaze dan breadley. Metode dick-read ini mengajarkan teknik menganti rasa sakit tentang hal yang tidak diketahui melalui penekanan dan keyakinan dengan pemberian informasi tentang persalinan, nutrisi, hygine dan mengajarkan tentang latihan fisik persiapan persalinan, relaksasi dan pola nafas. Metode lamaze adalah metode profilaksis mengajarkan ibu yang bersalin
untuk
berespon
terhadap
kontraksi
rahim
buatan
dengan
mengendalikan reaksi otot dan pernafasan ibu memusatkan perhatian pada titik tertentu agar persepsi syaraf terisi oleh stimulus lain. Metode breadly menekankan perhatian pada faktor lingkungan yang nyaman saat ibu bersalin, juga dianjarkan teknik kontrol pernafasan, pernafasan perut dan relaksasi seluruh tubuh di dalam ruangan yang gelap sendiri dan suasana tenang (Pillitteri, 2003).
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
11
Adapun hal-hal yang diberikan pada pendidikan perawatan ibu hamil dalam mempersiapkan persalinan menurut Lodewig, et al. (2002) dan Perry, et al. (2010) adalah yang berkaitan dengan perubahan-perubahan fisik dan emosi yang terjadi pada kehamilan trimester III dan masa postpartum, perubahan kebutuhan seksualitas, ketidaknyamanan kehamilan (seperti peningkatan frekuensi buang air kecil, sesak, kelelahan), tanda-tanda persalinan dan komplikasi kehamilan dan persalinan, nutrisi, aktifitas dan istirahat, pengunaan obat-obatan, perubahan janin, persiapan laktasi, sistem dukungan (keluarga, masyarakat dan tempat kesehatan), persiapan persalinan (ketakutan dan kecemasan, peran suami, pilihan persalinan, anatomi dan fisiologi persalinan, teknik relaksasi mengurangi nyeri persalinan, variasi posisi persalinan, prosedur rutin rumah sakit atau kamar bersalin, dan intervensi obstetrik), persiapan menjadi orang tua, persiapan bayi baru lahir dan kontrasepsi (Scott & Priest, 2002).
Mayoritas ibu hamil mengalami kesakitan dalam persalinan. Penelitian managemen nyeri telah menyoroti sejumlah faktor yang relevan, rasa sakit dan nyeri menyebabkan kecemasan yang menimbulkan ketegangan otot sehingga menyebabkan pelepasan zat perangsang nyeri persalinan. Hasilnya adalah siklus ketegangan-sakit-kecemasan sehingga di perlukan latihan relaksasi dan pernapasan selama masa hamil.
Kecemasan pada ibu hamil berkaitan dengan keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidaktentuan, atau takut dari kenyataan atau persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Sustianty, 2008). Kecemasan merupakan reaksi emosional terhadap persepsi adanya bahaya, baik yang nyata maupun yang belum tentu ada. Penyebab kecemasan menurut Hawari (2006), adalah hubungan interpersonal, lingkungan hidup, keuangan, perkembangan, faktor keluarga, dan trauma.
Latihan relaksasi dan pernafasan telah termasuk dalam paket senam hamil dan yoga hamil. Perbedaan antara senam dan yoga menurut Wiadnyana (2011) adalah pada pernafasan. Dalam yoga ibu hamil di pandu dengan jelas kapan harus menarik nafas dan kapan harus menghembuskan nafas dengan nafas
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
12
lambat dan dalam yang berefek menenangkan yang sangat diperlukan oleh ibu hamil.
Senam hamil yoga menjadi cara yang baik untuk mempersiapkan persalinan yang dilakukan di kelas prenatal karena dalam kelas ini latihan disesuaikan dengan kondisi ibu hamil dengan berbagai pendekatan latihan peregangan, konsentrasi dan pengaturan pernafasan yang memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil dan janinnya seperti mengurangi stress dan kecemasan, meningkatkan kualitas tidur, meningkatkan kekuatan, fleksibelitas dan daya tahan yang diperlukan untuk persalinan, penurunan sakit punggung bagian bawah, mual, carpal tunnel syndrome, sakit kepala dan sesak nafas serta penurunan risiko persalinan prematur, hipertensi pada kehamilan, dan gangguan pertumbuhan janin.
2.3
Senam hamil yoga
2.3.1 Senam hamil yoga selama kehamilan Senam hamil adalah bagian dari perawatan antenatal. Senam hamil berguna untuk mengoptimalkan keseimbangan fisik, memelihara kesehatan kehamilan, menghilangkan keluhan yang kejadi karena perubahan-perubahan akibat proses kehamilan dan memepermudah proses persalinan.
Yoga diyakini telah muncul sejak 5000 tahun yang lalu sebagai hasil dan eksperimen para pencari kearifan, ahli mistik dan tokoh visional di India. Dunia yoga mempunyai bermacam jenis dan aliran dengan masing-masing karakteristiknya. Kata “yoga” berasal dari akar kata bahasa sansekerta “yup” berarti “to yole” yang sinonim dengan union dalam bahasa inggris. Dalam bahasa Indonesia sama dengan mengangkat, menyentuh.
Filosofi yoga megambarkan pernyataan antara pikiran, tubuh dan ruh, pernyataan individu dan seluruh ciptaanya. Pernyataan individu dan daya luasnya yoga lebih dari sekedar latihan fisik karena yoga adalah jalan hidup, yaitu jalan hidup ketika menjadi manusia di dunia. Yoga adalah suatu filosofi, seni dan ilmu yang berawal dari sejarah India (Basford, 2006).
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
13
Filosofi yoga memiliki banyak perbedaan jalan atau jalur sehingga seseorang dapat berlatih untuk mencapai kesimbangan universal, menurut Wiadnyana (2011) teknik yoga dapat dilakukan oleh siapa pun karena yoga bersifat lintas agama, kepercayaan, bangsa, ras, budaya dan waktu serta dapat dilakukan oleh semua usia termasuk ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusui. Namun semuanya mengutamakan prinsip idiologi yang mempertahankan perbaikan individu dan manusia itu sendiri.
Yoga merupakan kesatuan antara tubuh, pikiran dan jiwa (kesatuan antara individu dan intelegensi yang mengatur alam semesta) (Chopter & Simon, 2004). Keadaan disaat semua komponen dan kekuatan yang membentuk organisasi biologis berinteraksi secara harmonis dengan komponenkomponen alam semesta yang dapat menimbulkan kesejahteraan emosional, psikologis dan spiritual serta keinginan diri. Sedangkan menurut Marc, John, Suzanne (2008) yoga merupakan sistem kesehatan yang bersifat holistik baik jiwa, pikiran dan tubuh yang dilakukan dengan sistem gerak yang halus tidak menghentak dengan panduan pernafasan yang harmonis. Yoga adalah gabungan konsep dunia timur yaitu “lebih sedikit lebih baik”. Gerakan yoga selalu dinamis sehingga tidak perlu mengunakan banyak gerakan, namun setelah menemukan posisi yang nyaman secara mental menyatu dengan struktur tubuh dan bayangan tubuh yang meregang, menjadi rileks dan mengencang dengan sedikit gerakan. Gerakan tersebut tidak berisiko yang mengakibatkan cedera akibat tekanan, stress dan pengulangan gerakan (Widdowson, 2004). Sedangkan menurut Stoppard (2008) yoga adalah cara yang baik untuk mempersiapkan persalinan karena teknik latihannya menitikberatkan pada pengendalian otot, teknik pernapasan, relaksasi dan ketenangan pikiran. Teknik relaksasi yang dapat dilakukan dengan cara membayangkan sesuatu yang menyenangkan dapat membuat tubuh menjadi rileks (Heardman,1996).
Menurut Rokhmah (2010) masa kehamilan merupakan peristiwa yang membahagiakan dalam kehidupannya, namun terkadang ibu hamil juga
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
14
mengalami kecemasan. Kecemasan tersebut dikarenakan adanya perubahan fisik maupun psikologis yang membuat ibu hamil merasa ketakutan tentang hal-hal yang akan terjadi selama kehamilan. Oleh karena itu agar ibu hamil tidak mengalami kecemasan perlu mempersiapkan segala hal yang dapat membantu selama masa hamil serta saat proses melahirkan.
2.3.2 Waktu latihan yoga selama kehamilan Menurut tradisi yoga waktu latihan yang baik adalah pukul 4 pagi (Brahmamuhurta) dengan berlatih seorang diri, namun jika memiliki masalah tidur dapat dilakukan lebih siang dan untuk mendapatkan hasil yang optimal dapat dilakukan pagi dan malam hari dan latihan yoga lebih baik dilakukan setelah trimester I atau setelah bulan ke-4 karena kondisi kandungan sudah stabil dan kuat (Widdowson, 2004; Siska, 2009).
2.3.3 Manfaat senam hamil yoga selama kehamilan Senam hamil yoga bagi kehamilan memfokuskan perhatian pada ritme nafas, mengutamakan kenyamanan serta keamanan dalam berlatih sehingga memberikan banyak manfaat (Krisnandi, 2010).
Manfaat yoga bagi kesehatan dapat menurunkan tekanan darah, detak jantung dan meningkatkan peredaran darah untuk membuang sisa-sisa makanan yang mengandung racun bagi tubuh. Manfaat senam hamil yoga bagi ibu hamil yaitu dapat meningkatkan aliran darah dan nutrisi janin secara adequat serta berpengaruh juga pada organ reproduksi dan panggul (memperkuat otot perineum) ibu untuk mempersiapkan kelahiran anak secara alami.
Selain itu latihan yoga selama hamil dapat meringankan edema dan kram yang sering terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, membantu posisi bayi dan pergerakan, meningkatkan sistem pencernaan dan nafsu makan, meningkatkan energi dan memperlambat metabolisme untuk memulihkan ketenangan dan fokus, mengurangi rasa mual, morning sickness dan suasana hati, meredakan ketegangan di sekitar leher rahim dan jalan lahir, yang berfokus pada membuka pelvis untuk mempermudah persalinan, membantu dalam perawatan pasca kelahiran dengan mengembalikan uterus, perut dan
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
15
dasar panggul, mengurangi ketegangan, cemas dan depresi selama hamil, persalinan nifas dan ketidaknyamanan payudara (Chopra & Simon, 2004; Stoppard, 2008; Amy and Kathryn, 2008; Siska, 2009; Sindhu, 2009; Wiadnyana, 2011).
Berdasarkan hasil beberapa penelitian mengatakan bahwa tingkat kehamilan yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi juga lebih rendah pada kelompok yoga, laporan peneliti dalam journal of alternatif. Menurut Narendran (2009) dari Cincinnati Children's Hospital dan Medical Center di Ohio, pengaruh dari latihan yoga dapat meningkatkan hasil kehamilan yang meliputi peningkatan aliran darah ke plasenta, penurunan hormon stres yang barasal dari ibu, dan penurunan produksi hormon yang memicu kelahiran prematur. Senam hamil yoga dan meditasi dapat mengarahkan ibu hamil lebih tenang dan aman karena mengurangi stress psikologis dan cedera fisik selama masa kehamilan dan persalinan, termasuk kecemasan dan rasa sakit (Rosenzweig, et al. 2003; Williams, et al. 2001; Michalsen, 2005; Woolery, et al. 2004; Fishman, 2010; Williams, et al. 2005 dalam dalam Amy, et al. 2009).
2.3.4 Teknik yoga selama kehamilan Yoga terdiri dari teknik-teknik dan latihan yang dilakukan untuk meningkatkan kejernihan pikiran, kesempurnaan pernafasan dan kesehatan tubuh. Yoga adalah sejenis olah tubuh, pikiran dan mental yang sangat membantu ibu hamil melenturkan persendian dan menenangkan pikiran terutama dalam trimester III. Latihan yoga memiliki 5 alat yang dapat digunakan untuk mendapatkan manfaat selama kehamilan yang dapat membantu kelancaran dalam kehamilan dan kelahiran anak secara alami dan dapat membantu dalam memastikan bayi yang sehat (Indiarti, 2009).
Latihan yoga pada trimester III dengan gerakan tertentu dan berfokus pada pose seperti prasarita padottanasana (intense spread kaki stretch), baddha konasana (bound angle pose), dan upavistha konasana (duduk wide angle pose) dengan membuka paha dalam persiapan untuk persalinan. Berdiri dengan pose seperti utthita trikonasana (extended triangle pose), dan utthita
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
16
parsvakonasana (extended side angle pose) yang dapat membantu meringankan nyeri punggung. Inversi sederhana seperti viparita karani (kakiup-the-wall-pose) dapat membantu untuk meringankan bengkak pada pergelangan kaki.
Pada trimester III ini jenis latihan yoga yang dianjurkan menurut Winddowson (2004) adalah latihan dengan metode lingkaran kehidupan, peregangan elevator, peregangan concertina, memijat sendiri dengan cara memijat sendiri dengan mengunakan pelembab yang biasa digunakan yang bergunakan untuk mengurangi stretch marks, memijat dengan metode angka 8, perengangan dengan sarung I, peregangan dengan sarung II, latihan khusus pada kaki, latihan dengan alat bantu bambu, tarian lotus lili I dan II, latihan pernafasan dan meditasi dengan bantuan lilin dengan istilah trataka yang berarti memandang tanpa bergeming. Trataka dapat meningkatkan kekuatan konsentrasi,
meningkatkan
daya
ingat,
mengatasi
gangguan
mata,
menghilangkan insomnia, meringankan pikiran dari permasalahan dan emosi yang terpendam.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal latihan yoga ini dilakukan secara teratur di kelas antenatal. Menurut hasil penelitian Narendran (2009), bahwa kepatuhan terhadap program latihan yoga mengurangi kemungkinan persalinan dengan prematur dan memiliki bayi badan bayi rendah dibandingkan dengan kelompok intervensi di rumah (sendiri), gangguan pertumbuhan janin dan hipertensi selama kehamilan dapat berkurang serta tanpa efek samping yang signifikan.
2.4 Peran perawat maternitas dalam pendidikan kesehatan untuk kesiapan persalinan. Perawat
maternitas
berperan
sebagai
pendidik
dengan
meningkatkan
pengetahuan ibu dan keluarga melalui pendidikan antenatal dengan tujuan ibu dan keluaga mampu mengambil keputusan untuk dirinya dan keluarga. Dengan mengajarkan teknik nonfarmakologi melalui sebuah pendidikan kesehatan yang melatih ibu agar dapat melahirkan dengan alami, sehat, aman dan nyaman.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
17
Perawat maternitas memiliki kewajiban untuk meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama diarea keperawatan maternitas dengan melakukan berbagai penelitian. Penelitian yang dihasilkan diharapkan dapat mengeksplorasi suatu fenomena dan membuktikan manfaatnya secara ilmu sehingga dapat diterapkan dalam mendukung praktek asuhan keperawatan pada ibu hamil secara mandiri.
Tujuan keperawatan maternitas sejalan dengan falsafah keperawatan maternitas yaitu keperawatan maternitas bersifat holistik dan memberikan penghargaan terhadap klien dan keluarga sebagai pemberi dukungan dan bahkan sikap, nilai dan perilaku sehat baik individu maupun keluarga dipengaruhi oleh latarbelakang sosial budaya termasuk didalamnya budaya yang berpengaruh dalam hal persiapan persalinan (Lowdermilk & Perry, 2003).
Perawat maternitas dapat memberikan pengetahuan pada ibu hamil, suami dan keluarga melalui pemberian pendidikan perawatan ibu hamil selama masa kehamilan dalam upaya menurunkan kecemasan dan ketakutan ibu hamil menghadapi
persalinan.
Selain
itu perawat
maternitas
juga
berperan
merencanakan, mengkoordinasikan dan mengarahkan serta mengevaluasi pelayanan kesehatan yang didukung oleh kemampuan perawat maternitas dalam mengkoordinasikan tenaga kesehatan yang bekerja dalam suatu tim terutama dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil dan bersalin (Lowdermilk & Perry, 2003).
Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, tetapi berharga karena ibu hamil tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Pada akhir trimester III ibu hamil akan mengalami kesulitan bernafas dan gerakan janin menjadi cukup kuat sehingga dapat mengganggu tidur, nyeri pinggang, sering berkemih, keinginan untuk berkemih, konstipasi dan timbulnya verises yang dapat sangat mengganggu sehingga dapat mengganggu aktifitas dan kebanyakan ibu hamil akan tidak sabar untuk menjalani persalinan baik dengan suka cita, rasa takut atau kedua-duanya. Timbulnya keinginan yang kuat untuk melihat hasil akhir
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
18
kehamilannya dan untuk segera menyelesaikannya membuat ibu hamil siap untuk ke tahap persalinan (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004).
Kesiapan adalah suatu keadaan siap atau disiapkan untuk suatu tindakan atau aksi (World reference dictionary, 2011). Keadaan tersebut terjadi sebagai akibat proses persiapan, dalam hal ini persiapan persalinan dilakukan di dalam kelas antenatal dengan edukasi dan latihan yang dipengaruhi pula oleh umur, paritas, pekerjaan dan pendidikan ibu. Umur berkaitan dengan tingkat kematangan seseorang, paritas berkaitan dengan pengalaman seseorang, pekerjaan berkaitan dengan beban yang diemban seseorang dan pendidikan berkaitan dengan berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menyerap atau menerima dan memakai pengetahuannya (Notoatmojo, 2010).
Seorang ibu hamil yang siap menghadapi persalinan secara fisik dan psikologis dapat membantu tubuh ibu hamil mengikuti ritme saat melahirkan. Ibu hamil dikatakan siap secara fisik bila tidak mudah lelah, lemas, kualitas tidur meningkat, kekuatan fisik meningkat, fleksibelitas dan daya tahan tubuh meningkat, penurunan sakit punggung, penurunan sesak nafas dan siap secara psikologis bila tenang, rileks, bahagia dan percaya diri yang membantu otot-otot tubuh ibu mengatasi tekanan saat proses melahirkan. Rileks membantu Ibu bernapas lebih dalam, membuat bayi tenang karena mendapatkan banyak oksigen. Bahagia dapat meningkatkan kepercayaan diri ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Ketenangan dan percaya diri seharusnya dimiliki ibu selama kehamilan dan persalinan, dan semua ini dapat dipersiapkan oleh penolong persalinan dalam memberi perawatan selama kehamilan dan memberi perhatian kepada ibu hamil dengan penuh kesabaran dalam upaya mencegah komplikasi sehingga ibu hamil mulai dengan realistis mempersiapkan diri untuk melahirkan dan mengasuh anaknnya (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004).
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
19
2.5 Kerangka teori penelitian Kerangka tori merupakan landasan penelitian. Kerangka teori ini disusun berdasarkan informasi, konsep dan teori yang telah dikemukakan sebelumnya.
Bagan 2.1 Kerangka teori
Kehamilan Trimester III
Peran perawat maternitas dalam pendidikan kesehatan
Ketidaknyamanan fisik dan psikologis
Kesiapan menghadapi persalinan
Senam hamil yoga selama kehamilan: latihan fisik yoga, pernafasan (prayanayama), positions (mudra), meditasi, deep relaksasi
Sumber:Progestin, 2010; Yerbi, 2000; Lowdermilk & Perry, 2003; Widdowson, 2004; Chopra & Simon, 2004; Stoppard, 2008; Siska, 2009; Amy, et al. 2009; Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004; Perry, et al. 2010; Sindhu, 2009; Wiadnyana, 2011.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
BAB 3 KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL
Bab ini menguraikan tentang kerangka konsep, hipotesis penelitian dan definisi operasional yang memberi arah pada pelaksanaan penelitian dan analisis data. 3.1 Kerangka konsep Kerangka konsep penulisan penelitian ini merupakan landasan berfikir untuk melakukan penelitian yang dikembangkan berdasarkan berbagai teori yang ada. Kerangka konsep merupakan bentuk diagram yang menunjukan jenis serta hubungan antar variabel yang diteliti dan variabel lainnya yang terkait (Sastroasmoro & Ismael, 2010).
Kerangka konsep ini merupakan bagian dari kerangka teori yang akan menjadi panduan dalam melaksanakan ini. Kerangka konsep sejalan dengan tujuan penelitian dimana tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh yoga pada ibu hamil selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III. Kerangka konsep menjelaskan tentang variabel-variabel yang dapat diukur dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: 3.1.1
Variabel independen Variabel independen pada penelitian ini adalah senam hamil yoga selama kehamilan pada ibu hamil trimester III.
3.1.2
Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III.
3.1.3
Variabel perancu (Confounding) Variabel perancu dalam penelitian ini adalah budaya, kesehatan ibu dan bayinya, pengalaman bersalin, ekonomi.
Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
2
Bagan 3.1 Kerangka konsep penelitian
Variabel Independen
Variabel dependen
Ibu hamil trimester III (melakukan senam hamil yoga dan tidak melakukan senam hamil yoga)
Kesiapan fisik dan psikis dalam menghadapi persalinan
Variabel konfounding Budaya, kesehatan ibu dan bayinya, ekonomi. Karakteristik responden: umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan
Keterangan: = Di teliti = Tidak diteliti
3.2 Hipotesis penelitian Hipotesis penelitian adalah pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang harus di uji validitasnya secara empiris. Hipotesis tidak dinilai apakah benar atau salah, melainkan diuji apakah valid atau tidak (Sastroasmoro & Ismael, 2010). Adapun hipotesis penelitian ini adalah:
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
3
3.2.1 Hipotesis mayor Hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bandung. 3.2.2 Hipotesis minor Ada hubungan senam hamil yoga terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung.
3.3 Definisi operasional Definisi operasional ialah suatu definisi yang berdasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang mengambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain (Sarwono, 2006).
Setiap variabel yang diteliti perlu didefinisikan secara operasional untuk lebih mudah dalam mengukur dan mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Tabel 3.3 Variabel, definisi operasional, cara ukur, hasil ukur dan skala pengukuran No
Variabel
Definisi operasional
Cara ukur
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Hasil ukur
Skala
4
Variabel Dependen 1
Kesiapan menghadapi persalinan (fisik dan psikologis)
Kesiapan ibu trimester III dalam bersalin baik dari aspek fisik (akibat perubahan tubuh) dan aspek psikologis (cemas, stress, takut)
Mengunakan kuesioner sebanyak 26 item pernyataan, dengan nilai maksimal 104. Ket: 1. Tdk pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu
Cut of point mengunakan mean. 1. Siap jika > mean 2. Kurang siap jika < mean
Ordinal
1. Senam hamil yoga
Ordinal
Variabel Independen 2
Ibu hamil trimester III
Ibu hamil trimester III sesuai dengan kreteria inklusi dalam penelitian
Kuesioner
2. Tidak senam hamil yoga
Karakteristik Responden 3
Umur ibu
Ulang tahun ibu yang terakhir saat penelitian berlangsung
Kuesioner
1. 20-30 thn 2. < 20 dan > 30 thn
Ordinal
4
Paritas
Jumlah persalinan baik yang lahir hidup maupun lahir mati yang diakui ibu saat perkawinan sampai saat ini
Kuesioner
1. Nulipara 2. Multipara
Ordinal
5
Pekerjaan
Kuesioner
1. Tdk bekerja 2. Bekerja
6
Tingkat Pendidikan
Jenis pekerjaan yang ditekuni responden yang menghasilkan pendapatan Pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh responden
Kuesioner
1. Tinggi bila tamat SMU/PT 2. Rendah bila tamat SD/SMP
Definisi Istilah
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Ordinal
Ordinal
5 7
Senam hamil yoga
Senam hamil yoga yang dimaksud disini adalah latihan yoga hamil yang dilakukan selama baik dilakukan di rumah maupun di tempat latihan di rumah sakit dalam kondisi sehat jasmani dan rohani pada ibu hamil trimester III
Catatan kehadiran latihan senam hamil yoga dan anamnesa langsung ke ibu hamil trimester III
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
1. Teratur 2. Tidak teratur
Ordinal
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain penelitian Desain penelitian ini adalah kohort dengan pendekatan retrospective study yang merupakan penelitian epidemiologis analitik observasional yang menelaah hubungan antara efek (penyakit atau kondisi kesehatan) tertentu dengan faktor risiko tertentu (Sastroasmoro & Ismael, 2010). Secara retrospektif diteliti faktor risiko yang dapat menerangkan penyebab timbulnya efek dan memerlukan follow up (Pollit & Hugler, 2001; Polit & Beck, 2004; Wood & Haber, 2006; Setiadi, 2007; Notoatmojo, 2010; Sastroasmoro & Ismael, 2010).
Studi kohort retrospektif dilakukan dengan menggunakan dua kelompok yaitu kelompok study (sekelompok orang yang terpanjan faktor risiko) dan kelompok kontrol (sekelompok orang yang tidak terpajan faktor risiko). Penelitian ini mengukur kesiapan fisik dan psikologis yang dialami subjek saat akan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III kemudian mengikuti apakah ibu melakukan senam hamil yoga selama kehamilan atau tidak pada masa lampau. Data diambil dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data kesiapan fisik dan psikologis yang signifikan dengan senam hamil yoga.
4.2 Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang memeriksakan diri di RSIA Limijati Bandung selama bulan Mei sampai pertengahan bulan Juni 2011 dengan rata-rata kunjungan antenatal care 90-150 orang per bulan. 4.2.2 Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III berdasarkan kreteria inklusi yang ditentukan dengan
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
2
perhitungan besar sampel mengunakan rumus analisis kategori tidak berpasangan:
N1=N2=
Keterangan: Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5% hipotesis satu arah, sehingga Zα=1,64 (kekuatan uji 90%) dan kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20% maka Zβ=0,84 P2=proporsi kesiapan pada kelompok standar, diperoleh 0, 5 (kepustakaan) Q2=1-0, 5=0, 5 RR=1, 5 (ketetapan minimal) P1-P2 adalah selisih proporsi pejanan minimal yang dianggap bermakna ditetapkan sebesar 0,2. P1=RR x P2 (persamaan 5, 4) P1=1, 5 x 0,5 =0,75 Q1=1-P1=1-0, 75=0, 25 P1-P2=0,75-0,50=0,63 Q=1-P=1-0,63=0,37
N1=N2=
= 45
Berdasarkan rumus diatas di dapat besar sampel dalam penelitian ini 45 yaitu orang. Untuk mencegah kejadian drop out maka perhitungan besar sampel ditambah 5% sehingga 48 dengan total jumlah sampel minimal 96 orang (Dahlan, 2009; Sastroasmoro & Ismael, 2010).
Penarikan sampel penelitian ini dengan cara ketika pasien datang untuk memeriksakan kehamilan di poliklinik kandungan yang kemudian ditanyakan dengan menggunakan kuesioner tentang kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan kemudian dilihat apakah mengikuti senam hamil yoga
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
3
selama kehamilan sesuai dengan kreteria inklusi penelitian ketika penelitian berlangsung (10 Mei-12 Juni 2011).
Dengan menggunakan kreteria inklusi: 1. Ibu hamil trimester III (30 minggu sampai menjelang persalinan) 2. Ibu hamil trimester III yang melakukan senam hamil yoga saja pada trimester II kehamilan sampai dengan akhir kehamilan minimal 4 kali latihan yang terprogram di rumah sakit. 3. Ibu hamil trimester III sehat jasmani dan rohani. 4. Ibu hamil trimester III yang bersedia menjadi responden.
Sedangkan kreteria eksklusi adalah: 1. Ibu hamil trimester III yang memiliki kontraindikasi (seperti eklamsia dan plasenta previa) terhadap senam hamil yoga.
4.3 Tempat penelitian Tempat penelitian dilakukan di rumah sakit ibu dan anak Limijati Bandung. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit ibu dan anak swasta yang memiliki program persiapan kehamilan, persalinan, nifas dan perawatan anak. Salah satu kegiatannya adalah senam hamil dengan metode yoga dengan rata-rata kunjungan senam hamil yoga berkisar 6 orang per jadwal latihan (2 kali dalam seminggu pada hari kamis dan jum’at) sejak bulan januari 2011 sampai awal Juni 2011 dengan jumlah peserta 138 orang ibu hamil yang di mulai pada trimester II kehamilan. Sedangkan berdasarkan catatan di poliklinik terdapat 60 orang ibu hamil trimester III yang melakukan senam hamil secara teratur yaitu satu minggu sekali di rumah sakit ibu dan anak ini sejak usia kehamilan memasuki trimester II.
4.4 Waktu penelitian Waktu penelitian sebagai berikut: 4.4.1 Persiapan penelitian dimulai dari Januari 2011 4.4.2 Pelaksanaan penelitian dilakukan pada 10 Mei-12 Juni 2011
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
4
4.4.3 Penyusunan laporan hasil penelitian dilaksanakan pada pertengahan Juni 2011
4.5 Etika penelitian Pertimbangan etik penelitian menjadi perhatian peneliti, maka subjek dilindungi dengan memperhatikan aspek-aspek: self determination, privacy, anonymity, confidentially (Polit & Beck, 2006). Peneliti dan asisten peneliti meminta persetujuan keikutsertaan (informed consent) kepada responden sebelum penelitian dilakukan.
4.5.1 Prinsip etik 4.5.1.1 Self determination Responden diberi kebebasan untuk menentukan pilihan bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian. Setelah semua informasi yang berkaitan dengan penelitian dijelaskan, responden yang bersedia menandatangani informed concent yang disediakan. 4.51.2 Privacy Peneliti menjaga kerahasiaan semua informasi responden dan hanya menggunakannya untuk kepentingan penelitian. 4.5.1.2 Anonymity Selama kegiatan penelitian nama responden tidak dicantumkan dan peneliti menggunakan nomor responden. 4.5.1.3 Confidentially Peneliti menjaga kerahasiaan identitas responden dan informasi yang diberikan. Semua catatan dan data responden disimpan sebagai dokumentasi penelitian
4.5.2 Informed consent Perlindungan hak-hak responden dijamin dan tercantum dalam lembar persetujuan. Sebelum responden menyetujui berpartisipasi dalam penelitian, responden harus memahami tentang penelitian yang akan dilakukan. Formulir persetujuan memuat 6 eleman penting (Dempsey, 2002) yaitu:
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
5
4.5.2.1 Responden penelitian diberi penjelasan yang dapat dimengerti oleh responden, tentang tujuan penelitian dan prosedur pengumpulan data yang akan dilakukan. 4.5.2.2 Responden penelitian diberi penjelasan mengenai risiko yang mungkin dialami pada kelompok yang melakukan senam hamil yoga dan pada kelompok yang tidak melakukan senam hamil yoga. 4.5.2.3 Responden diberitahukan mengenai manfaat yang didapat pada penelitian yang dilakukan. 4.5.2.4 Peneliti bersedia menjawab semua pertanyaan mengenai prosedur yang diajukan responden penelitian dan bersedia memberikan penjelasan dengan lengkap tentang prosedur penelitian yang dilakukan. 4.5.2.5 Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini dapat mengundurkan diri kapan saja tanpa konsekuensi apapun. 4.5.2.6 Anonimitas dan kerahasiaan harus dipastikan. Selama kegiatan penelitian nama responden tidak dicantumkan dan peneliti menggunakan nomor responden. Peneliti menyampaikan bahwa semua hasil dan respon mereka dijaga kerahasiaannya, disimpan dalam file khusus, dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian.
4.6 Alat pengumpulan data Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 4.6.1 Lembar pengumpulan data demografi (kuesioner A) Digunakan lembar pengumpulan data untuk mengumpulkan data karakteristik subjek dan keikutsertaan program persiapan persalinan lainnya.
4.6.2 Lembar pengumpulan data kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan (kuesioner B). Kuesioner kesiapan psikologis dikembangkan sendiri oleh peneliti yang meliputi kesiapan psikologis dalam menghadapi persalinan. Kuesioner kesiapan psikologis dengan mengunakan skala likert yang terdiri dari 4 skala penilaian. Cara penilaian untuk pernyataan selalu (nilai 4), sering (nilai 3), jarang (nilai 2) dan tidak pernah (nilai1). Cara penilaian adalah total skor = nilai dikalikan jumlah soal.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
6
4.6.3 Lembar pengumpulan data kesiapan fisik dalam menghadapi persalinan (kuesioner C). Kuesioner kesiapan fisik dalam menghadapi persalinan dengan mengunakan rating scale yang terdiri dari 4 skala penilaian. Cara penilaian untuk pernyataan selalu (nilai 4), sering (nilai 3), jarang (nilai 2) dan tidak pernah (nilai 1). Cara penilaian adalah total skor = nilai dikalikan jumlah soal.
4.7 Prosedur pengumpulan data 4.7.1 Prosedur administratif 4.7.1.1 Permohonan ijin penelitian yang ditujukan pada direktur dan kepala bidang keperawatan rumah sakit ibu dan anak Limijati Bandung sebagai tempat penelitian. 4.7.1.2 Menjalani prosedur kaji etik yang dilakukan oleh tim komite etik penelitian di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. 4.7.1.3 Sosialisasi penelitian pada kepala bidang keperawatan, kepala unit kandungan, kelapa ruangan dan staf. 4.7.1.4 Menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedur penelitian serta hak dan kewajiban selama menjadi responden kepada calon responden. 4.7.1.5
Responden yang memenuhi kreteria inklusi dan bersedia mengikuti penelitian selanjutnya diminta menandatangani lembar informed consent.
4.7.2 Memilih asisten penelitian Penelitian ini melibatkan perawat dan bidan ruangan yang bertugas memberi perawatan pada ibu hamil dan bersalin dengan kualifikasi pendidikan dari deploma III keperawatan dan kebidanan serta sarjana keperawatan. Perawat dan bidan tersebut diberi arahan tentang cara mengisi kuesioner, setelah dinyatakan mampu melakukan secara mandiri dan memiliki persepsi yang sama dengan peneliti maka perawat dan bidan tersebut dilibatkan dalam mengumpulan data dari responden.
4.7.3 Pelaksanaan 4.7.3.1 Peneliti mengumpulkan data tentang ibu hamil trimester III dari catatan rekam medik yang ada di ruangan dan anamnesa pada pasien yang datang
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
7
saat penelitian berlangsung, kemudian dilakukan identifikasi pasien yang memenuhi kreteria inklusi termasuk didalamnya tentang tujuan penelitian dan prosedur penelitian yang dilakukan. Jika bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, responden menandatangani informed consent. 4.7.3.2 Menetapkan kelompok responden yang telah memenuhi kreteria inklusi dengan cara menentukan kelompok penelitian masuk sebagai kelompok dengan senam hamil yoga dan kelompok tanpa senam hamil yoga ditentukan berdasarkan hasil anamnesa saat responden datang ke rumah sakit ini. 4.7.3.3 Peneliti dan asisten peneliti yang telah memiliki kesamaan persepsi menanyakan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan dengan memberikan kuesioner penelitian dan kemudian di follow up keikutsertaan responden dalam senam hamil yoga sesuai dengan pertanyaan dalam kuesioner penelitian yang telah disediakan kemudian data diolah dan di analisis dengan mengunakan komputer. 4.7.3.4 Setelah data di analisis kemudian disajikan dalam tabel dan dilakukan analisis kembali.
4.8 Validitas dan reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat dan dipercaya. 4.8.1 Validitas Validitas mempunyai arti bahwa sejauhmana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data (Hastono, 2007). Untuk mengetahui validitas suatu instrument (kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Dikatakan valid bila skor variabel berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya dengan teknik korelasi pearson product moment.
Pengujian ini untuk menentukan signifikan atau tidak signifikan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, jika r butir pertanyaan bernilai lebih besar dari r tabel (corrected item-total correlation) maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
8
Uji instrument dilakukan di rumah sakit ibu dan anak Limijati Bandung dilakukan terhadap 17 orang responden yang telah diberikan tanda dan tidak diikutkan lagi dalam penelitian dengan mengunakan kuesioner 26 item, terdapat item yang valid (nilai r hasil setiap item > nilai r tabel 0,482) dengan nilai alpha crombarch 0,719 kemudian dilakukan kembali uji validitas setelah kuesioner diperbaiki selanjutnya dilakukan uji reabilitas.
4.8.2 Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama (Hastono, 2007).
Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, jika pertanyaan tidak valid maka pertanyaan tersebut dibuang. Pertanyaan-pertanyaan yang valid kemudian secara bersama-sama di ukur reliabilitasnya (Riyanto, 2010).
Instrument penelitian ini untuk mengukur kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan. Kemudian data hasil uji instrument dianalisis dengan membandingkan nilai r hasil (nilai alpha crombach) dan nilai r tabel sehingga pernyataan tersebut telah melebihi nilai konstanta 0,6 dan dapat dikatakan realibel (Riyanto, 2011).
Pada saat penelitian digunakan 26 item pertanyaan yang telah diperbaiki, kemudian didapat 23 item pertanyaan yang valid dan 3 item (p1, p6 dan p9) dibuang, nilai r tabel = 0,205 (98 responden) dan nilai r hasil (nilai alpha crombach) 0,807 lebih besar dari konstanta 0,6 maka pertanyaan tersebut telah reabel.
4.9 Analisa data 4.9.1 Pengolahan data 4.9.1.1 Editing
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
9
Editing dilakukan untuk memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data dan memeriksa keseragaman data (Azwar & Prihartono, 2003). Dilakukan dengan cara mengoreksi data yang telah diperoleh meliputi kebenaran pengisian, kelengkapan dan kecocokan data yang diinginkan. Hasil yang didapat kuesioner diisi dengan benar, lengkap dan sudah sesuai dengan data yang diperlukan. 4.9.1.2 Coding Memberikan kode atau symbol tertentu untuk setiap jawaban. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penelitian dalam melakukan tabulasi dan analisis data. 4.9.1.3 Tabulating Data dikelompokkan menurut kategori yang telah ditentukan oleh peneliti untuk selanjutnya ditabulasi untuk keperluan statistik dengan mengunakan komputer. 4.9.1.4 Entry data Memasukkan data dengan lengkap data sesuai dengan coding dan tabulating kemudian dilakukan analisis tujuan penelitian. 4.9.1.5 Cleaning data Data yang telah di entry dilakukan pembersihan agar seluruh data yang diperoleh terbebas dari kesalahan sebelum dilakukan analisis.
4.9.2 Analisis data 4.9.2.1 Analisis univariat Tujuan analisis univariat adalah untuk mendeskripsikan karakteristik masingmasing variabel yang diteliti untuk data kategori dijelaskan dengan masingmasing nilai jumlah dan prosentase masing-masing kelompok. Penyajian masing-masing variabel dengan menggunakan tabel dan diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh. Analisis distribusi frekuensi dan hasil statistik deskriptif berupa prosentase dalam menganalisis distribusi frekuensi kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada karakteristik umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan yang kemudian disajikan dalam tabel penyajian.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
10
4.9.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah untuk mengetahui kesetaraan variasi antar kelompok dalam penelitian (Sabri & Hastono, 2009). Pada penelitian ini variabel yang dilakukan uji homogenitas yaitu karakteristik umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan responden dengan mengunakan chi square.
4.9.2.3 Analisis bivariat Analisis bivariat dilakukan setelah data penelitian didapatkan. Jenis uji yang dipilih adalah uji non parametrik karena variabelnya katagori dan analisis bivariat dalam penelitian ini dengan mengunakan (Chi square) untuk mengetahui hubungan variabel terikat (kesiapan) dan variabel bebas (senam hamil yoga berdasarkan karakteristik) dengan tingkat kemaknaan 95% (p value < α = 0,05).
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
11
BAB 5 HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapatkan 48 ibu hamil yang melakukan senam hamil yoga dan 48 ibu hamil tidak melakukan senam hamil yoga sebagai kontrol, sehingga jumlah total sampel yang didapat adalah 96 sesuai dengan kebutuhan jumlah sampel minimal. Pengumpulan data yang peneliti ambil langsung sesuai dengan kreteria inklusi dan ekslusi kemudian data diolah dan dilakukan analisa.
5.1 Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah karakteristik responden pada kelompok yang terpajan dengan yang tidak terpajan senam hamil yoga setara atau tidak.
Table 5.1 Distribusi karakteristik ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung periode bulan Mei-awal bulan Juni 2011 Senam hamil yoga Variabel
Ya n
Umur ibu 1. 20 – 30 2. < 20 dan > 30 Total Paritas 1. Multipara 2. Nullipara Total Pendidikan 1. Tinggi 2. Rendah Total
Total
p value
Tidak %
n
%
N
% 0,123
39 9 48
46,4 75,0 50,0
45 3 48
53,6 25,0 50,0
84 12 96
100,0 100,0 100,0 0,531
17 31 48
44,7 53,4 50,0
21 27 48
55,3 46,6 50,0
38 58 96
100,0 100,0 100,0 1,000
47 1 48
Pekerjaan 1. Tidak bekerja 2. Bekerja Total
50,5 33,3 50,0
46 2 48
49,5 66,7 50,0
93 3 96
100,0 100,0 100,0 1,000
28 20 48
50,9 48,8 50,0
27 21 48
49,1 51,2 50,0
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
55 41 96
100,0 100,0 100,0
12
Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua variabel dari karakteristik responden yang mencakup umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan setara baik pada kelompok yang terpajan senam hamil yoga selama kehamilan dengan yang tidak terpajan senam hamil yoga selama kehamilan atau homogen (p > 0,05; alpha= 0,05).
5.1.1 Gambaran umur ibu trimester III Berdasarkan tabel diatas, maka distribusi umur ibu hamil trimester III tidak merata untuk masing-masing kelompok umut tersebut. Paling banyak responden berusia 20-30 tahun yaitu sebanyak 84 orang (100,0%) terdiri dari 45 orang (53,6%) tidak melakukan senam hamil yoga dan 39 orang (46,4%) melakukan senam hamil yoga. Sedangkan pada kelompok usia < 20 dan > 30 sebanyak 12 orang (100,0%) yang terdiri dari 9 orang (75,0%) melakukan senam hamil yoga dan 3 orang (25,0%) tidak melakukan senam hamil yoga.
5.1.2 Gambaran paritas ibu hamil trimester III Berdasarkan tabel diatas, maka distribusi paritas ibu hamil trimester III tidak merata pada masing-masing kelompok paritas. Paling banyak pada kelompok nullipara 58 orang (100,0%) yang terdiri dari 31 orang (53,4%) melakukan senam hamil yoga dan 27 orang (46,6%) tidak melakukan senam hamil yoga. Sedangkan pada kelompok multipara yaitu sebanyak 38 orang (100,0%) yang terdiri dari 17 orang (44,7%) melakukan senam hamil yoga dan 21 orang (55,3%) tidak melakukan senam hamil yoga.
5.1.3 Gambaran status pendidikan ibu hamil trimester III Berdasarkan tabel diatas, maka distribusi status pendidikan pada ibu hamil trimester III tidak merata pada setiap kelompok pendidikan. Paling banyak pada kelompok berpendidikan tinggi yaitu sebanyak 93 orang (100,0%) yang terdiri dari 47 orang (50,5%) melakukan senam hamil yoga dan 46 orang (49,5%) tidak melakukan senam hamil. Sedangkan ibu hamil trimester III yang memiliki pendidikan rendah yaitu 3 orang (100,0%) yang terdiri dari 1 orang (33,3%) melakukan senam hamil yoga dan 2 orang (66,7%) tidak melakukan senam hamil yoga.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
13
5.1.4 Gambaran status pekerjaan ibu hamil trimester III Berdasarkan tabel diatas, maka distribusi kelompok status pekerjaan ibu hamil trimester III hampir merata pada setiap kelompok pekerjaan. Paling banyak pada kelompok tidak bekerja yaitu sebanyak 55 orang (100,0%) yang terdiri dari 28 orang (50,9%) melakukan senam hamil yoga dan 27 orang (49,1%) tidak melakukan senam hamil yoga. Sedangkan pada kelompok ibu hamil trimester III yang bekerja yaitu sebanyak 41 orang (100,0%) yang terdiri dari 20 orang (48,8%) melakukan senam hamil yoga dan 21 orang (51,2%) tidak melakukan senam hamil yoga.
5.2 Deskripsi kesiapan fisik dan psikologis pada ibu hamil trimester III.
Table 5.2 Distribusi kesiapan fisik dan psikologis pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung periode bulan Mei-awal bulan Juni 2011
Senam hamil yoga Variabel
Yoga
Total
Tidak
n
%
n
%
N
%
Kesiapan fisik 1. Siap 2. Kurang siap Total
31 17 48
60,8 37,8 50,0
20 28 48
39,2 62,2 50,0
51 45 96
100,0 100,0 100,0
Kesiapan psikologis 1. Siap 2. Kurang siap Total
29 19 48
65,9 36,5 50,0
15 33 48
34,1 63,5 50,0
44 52 96
100,0 100,0 100,0
p value 0,041
0,008
5.2.1 Berdasarkan tabel diatas, distribusi kesiapan fisik ibu hamil trimester III tidak merata pada masing-masing kelompok. Paling banyak pada kelompok ibu hamil III yang siap fisik yaitu sebanyak 51 orang (100,0%) yang terdiri dari 31 orang (60,8%) melakukan senam hamil yoga dan 20 orang (39,2%) tidak melakukan senam hamil yoga. Sedangkan pada ibu hamil trimester III yang kurang siap fisik yaitu sebanyak 45 orang (100,0%) yang terdiri dari 17 orang
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
14
(37,8%) melakukan senam hamil yoga dan 28 orang (62,2%) tidak melakukan senam hamil yoga.
5.2.2
Berdasarkan tabel diatas, distribusi kesiapan psikologis pada ibu hamil trimester III hampir merata pada masing-masing kelompok. Paling banyak pada kelompok yang kurang siap psikologis yaitu sebanyak
52 orang
(100,0%) yang terdiri dari 19 orang (36,5%) melakukan senam hamil yoga dan 33 orang (63,5%) tidak melakukan senam hamil yoga. Sedangkan pada kelompok yang siap psikologi yaitu sebanyak 44 orang (100,0%) yang terdiri dari 29 orang (65,9%) melakukan senam hamil yoga dan 15 orang (34,1%) tidak melakukan senam hamil yoga.
5.3 Uji Chi Square Analisis hubungan antara karakteristik umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan terhadap kesiapan fisik dan psikologis serta hubungan senam hamil yoga terhadap kesiap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
15
Tabel 5.3 Analisis hubungan antara karakteristik responden terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di RSIA Limijati Bandung periode bulan Mei-awal bulan Juni 2011
Variabel
Umur ibu 1. 20-30 2. < 20 dan > 30 Total Paritas 1. Multipara 2. Nullipara Total Pendidikan 1. Tinggi 2. Rendah Total Pekerjaan 1. Bekerja 2. Tdk bekerja Total
Kesiapan fisik dan psikologis Siap Kurang siap n % n %
N
%
42 5 47
50,0 41,7 49,0
42 7 49
50,0 58,3 51,0
84 12 96
100,0 100,0 100,0
18 29 47
47,4 50,0 49,0
20 29 49
52,6 50,0 51,0
38 58 98
100,0 100,0 100,0
46 1 47
49,5 33,3 49,0
47 2 50
50,5 66,7 51,0
93 3 96
100,0 100,0 100,0
32 15 47
58,2 36,6 49,0
23 26 49
41,8 63,4 51,0
55 41 96
100,0 100,0 100,0
Total
OR (95% CI)
P value
1,400 (0,411-4,765) 1
0,817
0,900 (0,397-2,041) 1
0,965
1,957 (0,172-22,338) 1
1,000
2,412 (1,050-5,537) 1
0,059
5.3.1 Hubungan karakteristik umur terhadap kesiapan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III Berdasarkan tabel diatas, ibu hamil trimester III berusia 20-30 tahun lebih siap fisik dan psikologis yaitu 42 orang (50,0%) dalam menghadapi persalinan dan ibu hamil trimester III usia < 20 dan > 30 tahun yaitu 5 orang (41,7%). Sedangkan ibu hamil trimester III yang kurang siap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan 42 orang (50,0%) pada usia 20-30 tahun dan 7 orang (58,3%) pada < 20 dan > 30 tahun. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai (p=0,817; alpha=0,05; CI=95%) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan umur dengan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada kelompok usia 20-30 tahun dengan kelompok < 20 dan > 30 tahun, atau tidak ada hubungan antara kelompok ibu 20-30 tahun dengan kelompok < 20 dan > 30 tahun terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan. Ibu hamil trimester III usia 20-30 tahun mempunyai
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
16
peluang 1,4 kali siap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan dibandingkan dengan ibu hamil trimester III usia < 20 dan > 30 tahun (OR= 1,4).
5.2.2 Hubungan paritas dengan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan Berdasarkan tabel diatas, ada sebanyak 20 orang (52,6%) ibu hamil trimester III yang multipara kurang siap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan dan ibu trimester III nullipara yaitu 29 orang (50,0%). Sedangkan sebanyak18 orang (47,4%) ibu hamil trimester III yang siap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada multipara dan 29 orang (50,0%) pada nullipara. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa tidak ada perbedaan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III pada multipara dibandingkan dengan ibu trimester III pada nullipara, atau tidak ada hubungan antara paritas dengan kesiapan fisik dan psikologis ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan (p=0,965; alpha=0,05;CI=95%). Ibu hamil trimester III pada multipara memiliki peluang 0,9 kali kurang siap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan dibandingkan ibu trimester III pada nullipara (OR=0,9).
5.2.3 Hubungan pendidikan ibu dengan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan Berdasarkan tabel diatas, ada sebanyak 46 orang (49,5%) ibu hamil trimester III kurang siap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan dengan pendidikan tinggi dan 2 orang (66,7%) berpendidikan rendah. Sedangkan 47 orang (49,5%) ibu hamil trimester III siap fisik dan psikologis dalam menghadapi
persalinan
berpendidikan
tinggi
dan
1
orang
(33,3%)
berpendidikan rendah. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa tidak ada berbedaan kesiapan fisik dan psikologis ibu hamil trimester III berpendidikan tinggi dan rendah, atau tidak ada hubungan antara pendidikan tinggi dengan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan (p=1,000; alpha=0,05; CI=95%). Ibu hamil trimester III yang memilik pendidikan tinggi berisiko1,96 kali kurang siap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
17
dibandingkan dengan ibu hamil trimester III yang berpendidikan rendah (OR=1,96).
5.2.4 Hubungan pekerjaan dengan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan. Berdasarkan tabel diatas, maka ada sebanyak 32 orang (58,2%) ibu hamil trimester III tidak bekerja siap fisik dan psikologis dan psikologis dalam menghadapi persalinan dan sebanyak 15 orang (36,6%) pada ibu trimester III yang bekerja. Sedangkan sebanyak 26 orang (63,4%) kurang siap fisik dan psikologis pada ibu bekerja dan 23 orang (41,8%) pada ibu tidak bekerja. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa tidak ada perbedaan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III yang bekerja dan tidak bekerja, atau tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan (p=0,059; alpha=0,05; CI= 95%). Ibu hamil trimester III yang tidak bekerja mempunyai peluang 2,4 kali siap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan dibandingkan dengan ibu hamil trimester III yang bekerja (OR=2,4).
Tabel 5.4 Analisis hubungan antara senam hamil yoga dengan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di RSIA Limijati Bandung periode bulan Mei-awal bulan Juni 2011 Kesiapan fisik dan Psikologis Kurang Siap siap
Variabel n Senam hamil yoga 1. Ya 2. Tidak Total
30 17 47
% 62,5 35,4 49,0
n 18 31 49
% 37,5 64,6 51,0
Total N 48 48 96
OR (95% CI)
p value
3,039 (1,323-6,980) 1
0,014
% 100,0 100,0 100,0
Berdasarkan tabel diatas, maka ada sebanyak 30 orang (62,5%) ibu hamil trimester III siap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan melakukan senam hamil yoga dan 18 orang (37,5%) tidak ikut senam hamil yoga. Sedangkan 31 orang (64,6%) kurang siap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu yang tidak ikutserta senam hamil yoga dan 17 orang (35,4%) pada ibu hamil trimester III yang ikut senam hamil yoga.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
18
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa ada perbedaan antara ibu hamil trimester III yang ikutserta senam hamil yoga dengan yang tidak ikut senam hamil yoga terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan, atau ada hubungan antara ibu hamil trimester III yang melakukan senam hamil yoga terhadap kesiapan menghadapi persalinan (p=0,014; alpha=0,05; CI= 95%). Ibu hamil trimester III yang melakukan senam hamil yoga 3,04 kali siap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan bila dibandingkan dengan ibu hamil trimester III yang tidak melakukan senam hamil yoga (OR=3,04).
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
BAB 6 PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang pembahasan yang berkaitan hipotesa penelitian dengan hasil analisis data penelitian berdasarkan tujuan penelitian, membandingkan hasil penelitian dengan penelitian sebelumnya atau berdasarkan teori yang berkaitan, mendiskusikan hasil penelitian yang dipaparkan pada bab hasil penelitian, menjelaskan keterbatasan serta implikasi penelitian. Penelitian tentang senam hamil dengan metode yoga yang dilakukan peneliti didapat hasil berdasarkan data yang terkumpul sesuai dengan kreteria inklusi dan eksklusi serta besar sampel minimal.
6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian 6.1.1 Pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III
Pada penelitian ini, berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung. Sehingga, hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesa null (H0) ditolak.
Maka penelitian ini sependapat dengan hasil penelitian sebelumnya yang meneliti tentang efek dari senam hamil yoga dalam masa kehamilan. Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa banyak manfaat latihan yoga bagi ibu hamil, bersalin dan nifas yaitu dapat meringankan edema dan kram yang sering terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan, membantu posisi bayi dan pergerakan, meningkatkan sistem pencernaan dan nafsu makan, meningkatkan energi dan memperlambat metabolisme untuk memulihkan ketenangan dan fokus, mengurangi rasa mual, morning sickness dan suasana hati, meredakan ketegangan di sekitar leher rahim dan jalan lahir, yang berfokus pada membuka pelvis untuk mempermudah persalinan, membantu dalam perawatan pasca kelahiran dengan mengembalikan uterus, perut dan dasar panggul, mengurangi ketegangan, cemas dan depresi selama hamil, persalinan nifas dan
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
2
ketidaknyamanan payudara (Chopra & Simon, 2004; Stoppard, 2008; Amy and Kathryn, 2008; Siska, 2009; Sindhu, 2009; Wiadnyana, 2011).
Penelitian-penelitian tersebut yang berkaitan dengan latihan yoga selama kehamilan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan janin yang disertai pula dengan peningkatan pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapan persalinan. Perawat memiliki peran salah satunya adalah memberikan pendidikan pada kliennya termasuk perawat maternitas untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga, seperti pendidikan antenatal dengan tujuan ibu dan keluarga mampu mengambil keputusan untuk dirinya dan keluarga, dapat memberikan pendidikan dan latihan dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan janin sehingga dapat melahirkan dengan alami, sehat, aman dan nyaman.
Pada saat kehamilan seorang ibu hamil mengalami banyak perubahan baik fisik maupun psikologis, perasaan ketidaknyamanan, perasaan mual, muntah, letih dan adanya penurunan keinginan seksual (Bobak, Jensen & Lowdermilk, 2005). Hal tersebut dapat menimbulkan komplikasi dalam kehamilan dan persalinan, sehingga sangat diperlukan adanya persiapan dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Persiapan ini dapat dilakukan di kelas-kelas prenatal yang memberikan pendidikan dan latihan pada ibu hamil dan keluarga.
Pendidikan dan latihan tersebut salah satunya adalah dengan memberikan penyuluhan dan senam hamil yoga dalam kehamilan. Senam hamil yoga adalah cara yang baik untuk mempersiapkan persalinan karena teknik latihannya menitikberatkan pada pengendalian otot, teknik pernapasan, relaksasi dan ketenangan pikiran (Stoppard, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian ini, didapat sebanyak 48 ibu hamil trimester III yang melakukan senam hamil yoga secara teratur baik di rumah maupun di rumah sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung yang dilakukan dalam kondisi sehat setelah melakukan pemeriksaan dokter yang merawat dan tidak ada kontraindikasi terhadap latihan senam hamil yoga ini. Senam hamil yoga berdasarkan hasil penelitian mulai dilakukan rata-rata pada trimester II, hal ini sependapat dengan teori yang mengatakan bahwa senam hamil yoga dapat
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
3
dilakukan setelah trimester I kehamilan atau setelah bulan ke-4 karena kondisi kandungan sudah stabil dan kuat (Widdowson, 2004; Siska, 2009).
Latihan senam hamil yoga yang dilakukan selama kehamilan secara teratur dan terprogram memberikan banyak manfaat baik pada ibu maupun janin yang dikandung sebab berdasarkan hasil penelitian manfaat senam hamil yoga bagi ibu hamil yaitu dapat meningkatkan aliran darah dan nutrisi janin secara adequat serta berpengaruh juga pada organ reproduksi dan panggul (memperkuat otot perineum) ibu untuk mempersiapkan kelahiran anak secara alami. Bila dicermati lebih lanjut, sebenarnya dalam gerakan senam hamil yoga terkandung efek relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil. Sebab gerakan senam hamil yoga memfokuskan perhatian pada ritme nafas, mengutamakan kenyamanan serta keamanan dalam berlatih sehingga memberikan banyak manfaat (Krisnandi, 2010).
Dengan demikian latihan senam hamil yoga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin sehingga dapat meningkatkan kesiapan baik fisik maupun psikologis ibu dalam menghadapi persalinan. Penelitian ini sependapat pula dengan teori yang dikemukanan oleh Winddowson (2004), latihan fisik yoga pada trimester III dengan gerakan tertentu dapat membantu meringankan nyeri punggung, membantu untuk meringankan bengkak pada pergelangan kaki, mengurangi stretch marks, meningkatkan kekuatan konsentrasi,
meningkatkan
daya
ingat,
mengatasi
gangguan
mata,
menghilangkan insomnia, meringankan pikiran dari permasalahan dan emosi yang terpendam yang merupakan permasalahan yang sering timbul pada trimester III kehamilan.
Pada ibu hamil trimester III yang didapat dalam penelitian ini memiliki usia yang berada dalam tingkat dewasa, berdasarkan hal tersebut dimana pada individu yang dewasa dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya terutama pengalaman yang berkaitan tentang kehamilan, persalinan dan nifas serta program-program pendidikan kesehatan yang diberikan umur yang cukup dalam mengawali atau memasuki masa perkawinan dan kehamilan akan membantu seseorang dalam kematangan
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
4
dalam menghadapi persoalan atau masalah, dalam hal ini menghadapi kehamilan dan perubahan selama hamil. Sedangkan pada umur yang lebih muda dan tua maka kemungkinan kematangan pikiran dan perilaku juga berpengaruh terlebih menghadapi perubahan dan adaptasi selama kehamilan yang terkait juga dengan kematangan dan kesiapan organ reproduksi.
Pada ibu hamil trimester III tersebut lebih banyak ibu yang melakukan senam hamil yoga pada kehamilan pertama dibandingkan dengan ibu hamil yang telah lebih dari dua kali kehamilan. Dimana hal ini juga terkait dengan pendidikan, umur dan pekerjaan yang mempengaruhi seorang ibu hamil untuk melakukan senam hamil yoga selama kehamilannya.
Pada masa ini memerlukan perhatian yang lebih, dalam menjaga dan meningkatkan kesehatannya akibat adanya perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Sebab pada masa ini tidak banyak bagi para calon ibu yang telah siap menghadapi berbagai persoalan yang menyangkut persiapan persalinan, terutama para ibu muda belum banyak memiliki pengalaman dalam menjalini persalinan (Bobak, 2005).
Terdapat pula lebih banyak ibu hamil trimester III yang berpendidikan tinggi mengikuti senam hamil yoga dibandingkan dengan yang tidak melakukan senam hamil yoga dan berpendidikan rendah. Hal ini dapat berkaitan dengan pendidikan
tinggi
dengan
tingkat
pengetahuan
seseorang,
menurut
Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya sebuah perilaku. Tingkat pengetahuan ibu hamil sangat berperan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan meningkatkan status kesehatan ibu dan bayi, sebab berdasarkan pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih berkesinambungan daripada perilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan.
Berdasarkan hasil tersebut, maka tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami tentang informasi yang berkaitan dengan persiapan menghadapi persalinan yang diperoleh dan teknik serta latihan senam hamil yoga sesuai dengan program yang diberikan. Dari
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
5
kepentingan keluarga pendidikan itu sendiri amat diperlukan seseorang sehingga diharapkan seseorang akan lebih tanggap dengan adanya persalinan yang bermasalah atau terjadi insiden selama proses persalinan terjadi dan keluarga dapat segera mengambil tindakan secepatnya, sependapat pula dengan Notoatmodjo (2010) yang mengatakan bahwa tingkat pendidikan turut menentukan rendah tidaknya seseorang menyerap atau menerima dan memakai pengetahuannya.
Namun hal lain yang perlu diperhatikan oleh para ibu hamil ini adalah dengan cara mencari pengetahuan seluas-luasnya tentang masalah kehamilan dan persalinan dengan membaca buku, mengikuti kelas prenatal atau hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah kehamilan serta konsultasi kepada petugas kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesiapan dalam menghadapi persalinan.
Pada status pekerjaan didapatkan hampir sama antara ibu yang melakukan senam hamil yoga dengan yang tidak melakukan senam hamil yoga pada kelompok yang tidak bekerja dan bekerja. Sedangkan menurut Bobak (2005), ibu hamil tidak lagi merasa senang bekerja setelah memasuki trimester III akibat adanya rasa letih yang berlebihan dan hal ini juga yang menjadi faktor penentu bagi ibu hamil untuk berhenti bekerja. Sedangkan menurut hasil penelitian Amy, et al (2009) terdapat 80% responden mengatakan berencana untuk bekerja setelah kelahiran bayinya sedangkan mereka tidak melaporkan adanya masalah kesehatan mental saat ini dan terdapat sepertiganya memiliki riwayat depresi atau kecemasan.
Pada ibu yang tidak bekerja diprediksi memiliki waktu dan kesempatan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan seperti mengikuti kelas prenatal, mencari dan mempelajari tentang persiapan menghadapi persalinan serta menjadi ibu dalam menjalani peran barunya lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang masih aktif bekerja. Dengan tidak bekerjanya seorang ibu hamil, maka diharapkan akan lebih banyak waktunya untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan termasuk juga melakukan senam hamil yoga
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
6
sehingga dapat merasakan manfaat dari latihan tersebut untuk ibu hamil dan bayinya.
Dengan masih banyak ibu hamil yang bekerja mencari nafkah, baik untuk kepentingan sendiri maupun keluarga, yang sependapat pula dengan Depkes RI (2009) yang mengatakan bahwa faktor bekerja saja nampak belum berperan sebagai timbulnya suatu masalah pada persiapan menghadapi persalinan, dimana kondisi bekerja yang menonjol sebagai faktor yang mempengaruhi persiapan menghadapi persalinan karena tersitanya waktu untuk hal tersebut. Pada ibu hamil yang masih bekerja di luar rumah sudah membuat persiapan menghadapi persalinan meski persiapan yang dimiliki terkadang belum sesuai.
Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat lebih banyak ibu hamil trimester III yang siap fisik dan psikologis pada kelompok yang melakukan senam hamil yoga dibandingkan dengan yang tidak melakukan senam hamil yoga atau tidak mengikuti kelas prenatal dan ditemukan pula ibu hamil yang melakukan senam hamil yoga lebih banyak yang siap secara fisik daripada psikologis. Hal ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan Amy and Kathryn (2008) yang mengatakan bahwa senam hamil yoga dapat meringankan edema dan kram yang sering terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan dan Menurut Narendran (2009) dari Cincinnati Children's Hospital dan Medical Center di Ohio, bahwa kehamilan yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi lebih rendah kejadiannya pada kelompok yoga dibandingkan dengan kelompok yang tidak yoga.
Sependapat pula dengan penelitian-penelitian yang dilakukan dalam Amy, et al (2009), yang mengatakan bahwa pengaruh dari latihan yoga dapat meningkatkan hasil kehamilan yang meliputi peningkatan aliran darah ke plasenta, penurunan hormon stress yang barasal dari ibu, dan penurunan produksi hormon yang memicu kelahiran prematur. Senam hamil yoga dan meditasi dapat mengarahkan ibu hamil lebih tenang dan aman karena mengurangi stress psikologis dan cedera fisik selama masa kehamilan dan persalinan, termasuk kecemasan dan rasa sakit.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
7
Walaupun dalam penelitian tersebut lebih banyak kearah psikologis, seperti yang dilakukan oleh Kelly, Russo dan Katon (2001) dalam Amy, et al (2009) yang mengatakan bahwa tingginya stress atau kecemasan terkait dengan berbagai hasil kehamilan, rasa sakit dan keluhan somatik yang sering menganggu mood pada ibu hamil. Sedangkan intervensi yoga selama kehamilan tidak diteliti pada setiap trimester kehamilan baik pada primipara atau multipara terkait dengan perubahan fisiologi dalam kehamilan.
Sedangkan menurut Rokhmah (2010) masa kehamilan merupakan peristiwa yang membahagiakan dalam kehidupannya, namun terkadang ibu hamil juga mengalami kecemasan. Kecemasan terkait dengan respon emosi umum terhadap stres dan emosi negatif yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan terhadap suatu ancaman, terutama kejadian yang secara emosional melibatkan dirinya serta kejadian yang belum diketahui hasil akhirnya. Kecemasan tersebut dikarenakan adanya perubahan fisik maupun psikologis yang membuat ibu hamil merasa ketakutan tentang hal-hal yang akan terjadi selama kehamilan. Oleh karena itu agar ibu hamil tidak mengalami kecemasan perlu mempersiapkan segala hal yang dapat membantu selama masa hamil serta saat proses melahirkan.
Kesiapan merupakan akibat proses persiapan, dalam hal ini persiapan persalinan dilakukan di dalam kelas antenatal dengan edukasi dan latihan. Seorang ibu hamil yang siap menghadapi persalinan secara fisik dan psikologis dapat membantu tubuh ibu hamil mengikuti ritme saat melahirkan. Dalam hal ini kesiapan berkaitan dengan senam hamil yoga yang dilakukan ibu hamil selama kehamilan.
Kesiapan psikologis berkaitan dengan perasaan cemas, stress dan takut merupakan masalah yang sering dialami ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan. Berdasarkan hal tersebut, maka untuk memutuskan siklus kecemasan dan meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi persalinan tersebut, melalui kegiatan senam hamil yoga yang teratur dan terprogram sebagai salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan pada
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
8
pelayanan prenatal dan merupakan suatu alternatif terapi yang dapat diberikan pada ibu hamil (Amy, et al,2009).
Sebab fisik yoga, seperti latihan penguatan dan peregangan otot berdampak pada berkurangnya ketegangan ibu hamil dan relaksasi otot, individu akan menjadi lebih mampu mendeteksi peningkatan ketegangan pada tubuh selama aktivitas sehari-harinya, digunakan sebagai isyarat untuk menerapkan latihan relaksasi. Latihan relaksasi yang menggabungkan antara relaksasi otot dan relaksasi
pernafasan
dengan
cara
ibu
hamil
melakukannya
sambil
membayangkan keadaan bayi di dalam perut baik-baik saja. Hal ini cukup membawa pengaruh relaksasi, sesuai dengan pernyataan Heardman (1996) bahwa dengan membayangkan sesuatu yang menyenangkan dapat membuat tubuh menjadi rileks.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dikaitkan dengan latihan senam hamil yoga dengan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan yang dipengaruhi oleh karakteristik responden dalam penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini belum banyak ibu hamil yang siap fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan sebab menurut Bobak, Lowdermilk & Jensen (2004), yaitu ibu hamil dikatakan siap secara fisik bila tidak mudah lelah, lemas, kualitas tidur meningkat, kekuatan fisik meningkat, fleksibelitas dan daya tahan tubuh meningkat, penurunan sakit punggung, penurunan sesak nafas dan siap secara psikologis bila tenang, rileks, bahagia dan percaya diri yang membantu otot-otot tubuh ibu mengatasi tekanan saat proses melahirkan sehingga dapat timbulnya keinginan yang kuat untuk melihat hasil akhir kehamilannya dan untuk segera menyelesaikannya membuat ibu hamil siap untuk ke tahap persalinan.
6.2
Keterbatasan penelitian
6.2.1 Instrumen penelitian Kuesioner penelitian yang digunakan adalah hasil buatan peneliti yang diambil dari berbagai manfaat dari senam hamil yoga dan ketidaknyamanan yang sering dirasakan oleh ibu hamil trimester III yang telah dilakukan uji
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
9
instrument sehingga telah valid dan reabel. Namun ada kemungkinan data yang diambil belum maksimal karena untuk kesiapan fisik dan psikologis akan lebih baik lagi bila ada lembar observasi yang mengamati kesiapan ibu hamil dalam persalinan. 6.2.2 Pelaksanaan senam hamil yoga Pelaksanaan senam hamil yoga di rumah sakit Ibu dan Anak Limijati Bandung ini telah terprogram dengan pelatih yang cukup kompeten. Latihan dilakukan terjadwal yaitu seminggu 2 kali, Namun banyak dari peserta yang tidak melakukan secara teratur sehingga ada kemungkinan kurang mendapatkan hasil yang maksimal. 6.2.3 Variabel penelitian Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III yang tidak diteliti oleh peneliti seperti aspek budaya, ekonomi, keyakinan dan dukungan keluarga.
6.3 Implikasi untuk bidang keperawatan Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka penelitian ini dapat memberikan acuan dalam bidang keperawatan khususnya keperawatan maternitas pada: 6.3.1. Pelayanan keperawatan Kehamilan merupakan proses yang harus mendapat perhatian besar dari berbagai aspek termasuk masalah komplikasi yang mungkin timbul baik pada ibu maupun pada bayi yang dikandung yang dapat menyebabkan kematian dan kesakitan. Hal tersebut disebabkan juga karena kurangnya persiapan baik pada saat pra kehamilan maupun saat akan menghadapi persalinan. Selama ini persiapan tersebut dipelayanan rumah sakit di Indonesia masih cenderung belum terprogram.
Intervensi mandiri untuk mempersiapkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi
persalinan
yang
terkait
juga
dengan
akibat
adanya
ketidaknyamanan selama masa kehamilan salah satunya dengan senam hamil yoga. Hasil penelitian tentang pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan ini dapat
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
10
memberikan gambaran dan pengetahuan tentang terapi nonfarmakologi yang dapat dimanfaatkan dalam praktek keperawatan secara mnadiri berdasarkan evidence base. Sehingga dapat digunakan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk mempersiapan ibu hamil dalam menghadapi persalinan diberbagai pelayanan keperawatan atau kesehatan di Indonesia.
6.3.2 Penelitian keperawatan Penelitian di dapat menjadikan pemicu untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan senam hamil yoga yang merupakan salah satu intervensi keperawatan dalam membantu klien mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan. Sebab penelitian yang berkaitan dengan program latihan termasuk senam hamil yoga dalam bidang keperawatan di Indonesia masih sangat jarang dan program latihan ini masih terdapat dibeberapa rumah sakit yang belum dapat dijangkau dan diketahui oleh masyarakat umum.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 7.1.1 Pada uji homogenitas didapatkan semua variabel dari karakteristik responden yang mencakup umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan setara baik pada kelompok yang terpajan senam hamil yoga maupun yang tidak terpajan senam hamil yoga atau homogen (p > 0,05; alpha=0,05). Sedangkan pada kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan bermakna karena p value < 0,05 dan terdapat lebih banyak ibu trimester III yang siap fisik dalam menghadapi persalinan 31 orang (60,8%) melakukan senam hamil yoga. 7.1.2 Pada uji chi square terdapat tidak ada hubungan antara kelompok ibu berumur 20-30 tahun dengan kelompok ibu berumur < 20 dan > 30 tahun, paritas multipara dengan nullipara, pendidikan tinggi dengan pendidikan rendah dan status pekerjaan ibu yang bekerja dengan yang tidak bekerja terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan. Sedangkan terdapat hubungan yang bermakna antara senam hamil yoga dengan kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di Rumah sakit Ibu dan Anak Bandung (p value=0,014; alpha=0,05).
7.2. Saran 7.2.1 Masyarakat Senam hamil yoga belum banyak dilakukan sebagai intervensi yang dapat diterapkan selama kehamilan dalam membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu hamil serta mempersiapkan kondisi fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan. Hasil penelitian ini diharapkan pula dapat memberikan gambaran pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III sehingga dapat termotivasi untuk melakukan senam hamil Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
2
yoga dalam mengatasi ketidaknyamanan yang timbul selama kehamilan dan menghadapi persalinan baik di rumah maupun lingkungan sekitarnya sebab latihan ini dapat dipandu juga dengan kaset, video yang dijual bebas.
7.2.2 Institusi pelayanan keperawatan Senam hamil yoga selama kehamilan termasuk dalam salah satu intervensi pada masa prenatal dalam mengatasi ketidaknyamanan dan meningkatkan kesejahteraan baik fisik maupun psikologis ibu hamil, sehingga melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III dan dapat menjadi acuan dalam merencanakan asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada klien selama kehamilan di setiap institusi pelayanan keperawatan seperti tersedianya tempat latihan dan pelatih yang memadai dapat dilakukan oleh perawat yang telah terlatih serta biaya yang terjangkau untuk masyarakat umum. Peran perawat ini di Indonesia belum banyak dilakukan oleh perawat, karena belum banyak rumah sakit yang memiliki fasilitas dan program latihan senam hamil yoga dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi.
7.2.3 Penelitian keperawatan Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian yang telah dilakukan didapatkan manfaat dari senam hamil yoga dalam mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan, meningkatkan hasil kehamilan dan mencegah komplikasi persalinan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan penelitian berikutnya karena melihat hasil penelitian ini, masih perlu dilakukan berbagai penelitian lanjutan terkait dengan manfaat dari senam hamil yoga dalam mengatasi permasalahan yang sering timbul selama kehamilan dan menghadapi persalinan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian yang dapat dilakukan, seperti pengalaman ibu hamil dalam melakukan senam hamil yoga selama kehamilan dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keikutsertaan dan kepatuhan dalam program latihan senam hamil yoga seperti budaya, ekonomi, nilai-nilai dan dukungan keluarga yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
DAFTARA PUSTAKA
Ariawan, S. (2006). Besar dan metode sampel pada penelitian kesehatan. Jakarta: jurusan Biostatistik dan Kependudukan, FKM UI. (tidak dipublikasikan). Amy E. B, et al. (2009). The effects of mindfulness-based yoga during pregnancy on maternal psychological and physical distress. http://jognn.awhonn.org. Diakses kamis 13 januari 2011. Amy E. Beddoe 1 and Kathryn A. Lee. (2008). Mind-body interventions during pregnancy. JOGNN. http://jognn.awhonn.org. Diakses kamis 13 januari 2011. Azwar, A & Prihartono, J. (2003). Metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan masyarakat. Batam: Binapura aksara. Badan koordinasi keluarga berencana nasional (BKKBN) Jawa Barat. Angka kematian ibu melahirkan di Jawa Barat tinggi. http://www.berita8.com/read/2011/03/26/4/40370/Angka-kematian-ibumelahirkan-di-JAwa-Barat-Tinggi. Diakses 3 maret 2011. Bobak, Jensen & Lowdermilk. (2004). Maternity nursing. (7th ed). St Louis: Mosby. Bobak.I., Lowdermilk. D., Jensen, M. (2005). Buku ajar keperawatan maternitas. (4th ed). Alih bahasa: Wijayarini, M. Jakarta: EGC. Dempsey, P.A & Dempsey, A.D. (2002). Riset Keperawatan: Buku ajar & latihan. Alih bahasa:PalupiWidyastuti.(edisi 4). Jakarta: EGC. Depkes RI. (2009). Angka kematian ibu melahirkan (aki), http://www.menegpp.go.id/aplikasidata.php?option=com_docman&task=do c_download&gid=290&Itemid=111.(Diakses 3 maret 2011). Depkes RI. (2010). Strategi akselerasi pencapaian target MDGs 2015.http://www. target_mdgs. Pdf. Diakses kamis 13 januari 2011. Ferry E Shannon, et, al. (2010). Maternal child nursing care. (4th ed). Mosby Elsevier. Maryland heights, Missouri. Hastono, S.P. (2007). Basic data analysis for health research training. Depok: FKM Universitas Indonesia. Hawari, Dadang. (2006). Manajemen Stres Cemas dan Depresi.(edisi kesatu). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Hidayat, A, A.(2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba medika. Indiarti, MT. (2009). Panduan lengkap kehamilan, persalinan dan perawatan bayi. (10th ed). Yogyakarta: Diglossia media. Krisnadi, sofie rifayani. (2010). Sinopsis yoga untuk kehamilan: sehat, bahagia dan penuh makna. Http/www.bukukita.com.Jakarta. Diakses kamis 13 januari 2011. Lameshow, dkk. (1997). Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Yogyakarta: Universitas Gajah Universitas Gajah Mada press. Marc B Schure; John Christopher; Suzanne Christopher. (2008). Mind-body medicine and the art of self-are: teaching mindfulness to counseli students through yoga, meditation dan qigong. Journal of Counseling and Development : JCD; Winter 2008; 86, 1; ABI/INFORM Global pg. 47. Diakses kamis 13 januari 2011. Michalsen, et al. (2005). Rapid stress reduction and anxiolysis amongdistressed women as a consequence of a three-month intensive yoga program. Www.medscimonit.com. Clinical research. Di akses 7 februari 2011. Kementrian perencenaan pembangunaan nasional/Badan perencanaan pengembangan pembangunan nasional. (2010). Pedoman penyusunan rencana percepatan pencapaian tujuan mdges di daerah. Diakses kamis 13 januari 2011. Nerendran,S.(2009). Yoga improves pregnancy outcomes Source: Journal of Alternative and Complementary Medicine 2005; 11: 237-44. Diakses 13 januari 2011. Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan pedoman skripsi, tesis dan instrument penelitian keperawatan. (2th ed). Jakarta: Salemba medika. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka cipta. Lodewig, et al. (2002). Maternal-newborn nursing a family and community-based approach. (6th ed). New Jersey. Perry, et al. (2010). Maternal child nursing care. (4th ed). Elsevier: Mosby. Polit, D.F., Beck, C.T. (2004).Canadian essentials of nursing research. Williams & wilkins: Lippincott. Pollit, D. F., Hugler, B.P.(2001). Nursing research: principal and method. (6th ed). Philadelphia: Lippincott.
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Pillitteri, A. (2003). Maternal and child nursing, care of the childbearing and childbearing family. (4th ed). Philadelphia:Lippincott. Progestian, prima. (2010). http://drprima.com/kehamilan/pengertian-lama-danperiode-kehamilan-manusia.html, diakses senin 7 februari 2011. Rokhmah, R, N.(2010). Hubungan meditasi dalam yoga dengan daya tahan terhadap stres pada paguyuban yogiswaran surakarta. http://etd.eprints.ums.ac.id/858/. Diakses kamis 13 januari 2011. Riyanto, A. (2010). Pengolahan dan analisis data kesehatan. Yogyakarta: Nuha medika. Sabri & Hastono. (2009). Statistik Kesehatan. Edisi revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Sastrosmoro & Ismael. (2010). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. (3th ed). Jakarta: Sagung Seto. Scohott, J & Priest, J. (2002). Leading antenatal classes a practical guide. (2th ed). Elsevier Science: Oxford. Sindhu, P. (2009). Yoga untuk kehamilan sehat, bahagia dan penuh makna. Seri bugar.Bandung: Qonita, Mizan Pustaka. Siska, Connie. (2009). Siapa bilang yoga sulit. Jakarta:Intisari Mediatama. Sugiono & Wibowo, E. (2004). Statistik untuk penelitian. (edisi 4). Bandung: Alpabeta. Stoppard, M. (2008). Conception pregnancy and birth: ensiklopedia kehamilan. Surabaya:Erlangga. Sustiaty. (2008). Hubungan antara kualitas pelayanan dan kecemasan menghadapi proses persalinan pada pasien rumah sakit bersalin di Jakarta. Fakultas psikologis Universitas Gunadarma. Skripsi (tidak dipubllikasikan). Susan Gennaro, Justine Shults, and David J. Garry. (2008). Stress and preterm labor and birth in black women. JOGNN. Diakses kamis 13 januari 2011. Wiadnyana, M.S. (2011). The power of yoga for pregnancy and post-pregnancy. Gramedia widiasarana Indonesia. Jakarta: Taruna Grafika. Widdowson,R.(2004). Yoga for pregnancy. London: Heron quays Dockland. Wilie, linda. (2005). Essential anatomy and physiology in maternity care. (2th ed). Elsevier Churchill livingstone. Scotland. Winkjosastro. H. (2005). Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Putaka Sarwono.
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Wood, L.G., Haber, J. (2006). Nursing research: methods and critical appraisal for evidence-based practice. (6th ed). Mosby-Elsevier. World reference dictionary.(2011). http://www.wordreference.com. Diakses kamis 24 maret 2011. Yerbi. M. (2000). Pain In Childbearing. Hercot: Bailliere Tindall.
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Lampiran 4
INSTRUMEN PENELITIAN “PENGARUH SENAM HAMIL YOGA SELAMA KEHAMILAN TERHADAP KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS DALAM MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI RSIA LIMIJATI BANDUNG”
Form A (Isian data demografi) Petunjuk pengisian: Berilah jawaban pertanyaan berikut dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia Isilah jawaban anda pada kotak/ titik-titik yang tersedia 1. Kode responden
:
Diisi oleh peneliti
2. Usia
: …….. Tahun
3. Kehamilan ke
:
Pertama Dua atau lebih
4. Pendidikan
:
SD/SMP SMU/PT
5. Pekerjaan
:
Tidak bekerja Bekerja
6. Latihan senam hamil yoga:
Ya Tidak
7. Keikutsertaan dalam latihan persiapan persalinan di rumah sakit .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Form B (Isian data kesiapan responden secara psikologis yang terkait dengan pengetahuan dalam menghadapi persalinan)
Petunjuk Pengisian: Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan kondisi yang dialami ibu pada saat kehamilan berusia 7 bulan hingga saat ini, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia, dengan keterangan: 1. Pilihlah: a. Tidak pernah, apabila pertanyaan tersebut sama sekali tidak pernah dilakukan b. Kadang-kadang, apabila pertanyaan lebih banyak tidak dilakukan daripada dilakukan c. Sering, apabila pernyataan tersebut lebih banyak dilakukan daripada tidak dilakukan d. Selalu, apabila pertanyaan tersebut selalu dilakukan Isilah jawaban anda pada kotak/ titik yang tersedia
No
Pertanyaan
Tidak pernah
Kadangkadang
Sering
Selalu
1 Akhir-akhir ini saya tidur dengan nyenyak setiap hari 2 Akhir-akhir ini saya terbangun lebih awal 3 Akhir-akhir ini saya mengalami mimpi buruk 4 Akhir-akhir ini saya merasa tidak mau ditinggal sendiri 5 Keluarga dan suami membantu saya dalam menghadapi persalinan 6 Akhir-akhir ini saya membayangkan suasana di ruang bersalin nanti tenang dan menjaga keselamatan saya 7 Akhir-akhir ini saya mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi 8 Saya merasa nyaman dengan kehamilan ini 9 Kehamilan ini saya harapkan 10 Akhir-akhir ini lingkungan tempat tinggal saya menyebabkan saya stress
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
11 Akhir-akhir ini saya mengalami penurunan keinginan seksual 12 Akhir-akhir ini saya khawatir akan keselamatan saya sendiri 13 Saya siap menghadapi persalinan ini 14 Saya yakin persalinan saya nanti berjalan sesuai dengan yang saya harapkan
Form C (Isian data kesiapan responden secara fisik dalam menghadapi persalinan) Petunjuk Pengisian: Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan kondisi yang dialami ibu pada saat kehamilan berusia 7 bulan hingga saat ini, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia, dengan keterangan: a. Tidak pernah, apabila pertanyaan tersebut sama sekali tidak pernah dilakukan b. Kadang-kadang, apabila pertanyaan lebih banyak tidak dilakukan daripada dilakukan c. Sering, apabila pernyataan tersebut lebih banyak dilakukan daripada tidak dilakukan d. Selalu, apabila pertanyaan tersebut selalu dilakukan
No
Pertanyaan
Tidak pernah
Kadangkadang
Sering
Selalu
15 Akhir-akhir ini saya merasa badan saya lemas 16 Akhir-akhir ini saya merasa cepat lelah 17 Akhir-akhir ini saya sering buang air kecil 18 Akhir-akhir ini saya mengalami pegalpegal pada badan 19 Akhir-akhir ini saya mengalami sulit buang air besar 20 Akhir-akhir ini saya mengalami kram kaki 21 Akhir-akhir ini saya merasa otot-otot saya kaku 22 Akhir-akhir ini saya mengalami pembengkakan pada kaki 23 Akhir-akhir ini saya mengalami pusing 24 Akhir-akhir ini saya merasa jantung saya berdebar lebih cepat 25 Akhir-akhir ini saya merasa nadi meningkat 26 Akhir-akhir ini saya merasa sesak nafas
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN
Judul penelitian: Pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis pada ibu hamil trimester III di RSIA Limijati Bandung. Peneliti
: Eli Rusmita
Nomor telepon yang dapat dihubungi bila ada pertanyaan: 08156283993
Saya telah diminta dan memberikan izin untuk berperan serta dalam penelitian yang berjudul Pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di RSIA Limijati Bandung, yang dilakukan oleh Eli Rusmita. Oleh peneliti, saya diminta untuk mengisi dan menjawab lembar pertanyaan yang disediakan.
Saya mengerti bahwa risiko yang terjadi sangat kecil. Apabila ada pertanyaan yang menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman, maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan memberikan hak kepada saya untuk mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa resiko apapun.
Saya sudah memahami penjelasan yang diberikan mengenai tujuan dan manfaat penelitian ini. Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan, dan semua berkas yang mencantumkan identitas subjek penelitian hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data. Jika data sudah tidak
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
digunakan, maka akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang tahu kerahasiaan data penelitian ini.
Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Jakarta, Mei 2011
(Responden)
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Lampiran 3
Yth. Responden.
Bersama ini kami sampaikan lembar kuesioner penelitian dengan judul Pengaruh senam hamil yoga selama kehamilan terhadap kesiapan fisik dan psikologis pada ibu hamil trimester III di RSIA Limijti Bandung.
Adapun petunjuk pengisian terdapat pada lembar kuesioner penelitian. Jika ada kesulitan menjawab pertanyaan dapat langsung ditanyakan kepada peneliti. Setelah selesai mengisi kuesioner ini, dimohon untuk menyerahkannya kepada peniliti.
Atas perhatian dan kerjasamanya. Kami ucapkan terimakasi.
Jakarta, Mei 2011
Eli Rusmita NPM. 096594942
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Nama
: Eli Rusmita
Tempat tanggal lahir
: Way jepara, 24 November 1976
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Dosen swasta
Alamat Institusi
: Politeknik Kesehatan TNI-AU Ciumbuleuit Jalan Ciumbuleuit No 203 Bandung
Alamat rumah
: Puri Borobudur D6 Kompleks Pharmindo Cibeureum Raya Bandung
B. Riwayat pendidikan 1. SD N 1 Way Jepara Lampung Timur tahun 1982-1988 2. SMPN 1 Way Jepara Lampung Timur tahun 1988-1991 3. SMUN 1 Way Jepara Lampung Timur tahun 1991-1994 4. Akper Bhakti Kencana Bandung tahun 1995-1998 5. Fakultas Ilmu Keperawatan UNPAD Bandung tahun 2003-2006 6. Fakultas Ilmu Keperawatan UI Depok tahun 2009-saat ini
C. Riwayat pekerjaan 1. Bekerja sebagai perawat pelaksana di RSUD Metro dan Rumah Bersalin Kasih Bunda Lampung Timur tahun 1999-2003 2. Bekerja sebagai dosen di Stikes Bhakti Kencana Bandung tahun 2006 3. Bekerja sebagai dosen di Politeknik kesehatan TNI-AU Ciumbuleuit Bandung tahun 2007-sekarang
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Nama
: Eli Rusmita
Tempat tanggal lahir
: Way jepara, 24 November 1976
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Dosen swasta
Alamat Institusi
: Politeknik Kesehatan TNI-AU Ciumbuleuit Jalan Ciumbuleuit No 203 Bandung
Alamat rumah
: Puri Borobudur D6 Kompleks Pharmindo Cibeureum Raya Bandung
B. Riwayat pendidikan 1. SD N 1 Way Jepara Lampung Timur tahun 1982-1988 2. SMPN 1 Way Jepara Lampung Timur tahun 1988-1991 3. SMUN 1 Way Jepara Lampung Timur tahun 1991-1994 4. Akper Bhakti Kencana Bandung tahun 1995-1998 5. Fakultas Ilmu Keperawatan UNPAD Bandung tahun 2003-2006 6. Fakultas Ilmu Keperawatan UI Depok tahun 2009-saat ini
C. Riwayat pekerjaan 1. Bekerja sebagai perawat pelaksana di RSUD Metro dan Rumah Bersalin Kasih Bunda Lampung Timur tahun 1999-2003 2. Bekerja sebagai dosen di Stikes Bhakti Kencana Bandung tahun 2006 3. Bekerja sebagai dosen di Politeknik kesehatan TNI-AU Ciumbuleuit Bandung tahun 2007-sekarang
Universitas Indonesia Pengaruh senam..., Eli Rusmita, FIK UI, 2011