Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
UNIVERSITAS INDONESIA
PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP JASA ANGKUTAN TAKSI YANG TIDAK MENGGUNAKAN ARGOMETER (STUDI KASUS DI BANDARA NGURAH RAI DENPASAR BALI)
SKRIPSI
ROMY TAHRIZI AMIN NPM: 0806461796 HERI TJANDRASARI HENNY MARLYNA
PROGRAM REGULER FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK JANUARI 2013
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
TINJAUAN YURIDIS KONSEP KEAGENAN DALAM KEAGENAN MODEL DI INDONESIA Romy Tahrizi Amin1
ABSTRAKSI Transportasi merupakan sarana yang paling penting dalam menunjang mobilitas masyarakat, maka sebagian besar kota-kota di Indonesia memiliki berbagai jenis transportasi untuk memudahkan konsumen. Bali sebagai salah satu pusat pariwisata bagi wisatawan domestik dan internasional mendorong transportasi menjadi prioritas utama untuk menunjang pariwisata mereka. Oleh karena itu Bandara Ngurah Rai sebagai tempat untuk menampung para pendatang yang berdatangan menggunakan pesawat, wajib menyediakan transportasi yang mencukupi dan juga beragam agar konsumen dapat memilih jasa transportasi yang mereka inginkan. Namun hal tersebut bertolak belakang dengan praktiknya, transportasi di Bandara Ngurah Rai hanyalah taksi, dan pelaku usaha yang mendominasi jasa angkutan taksi di area bandara adalah Koperasi Taksi X yang membawahi Taksi X. Sehingga timbul praktik penerapan tarif yang tidak berdasarkan argometer yang diterapkan oleh Taksi X. Konsumen kerap kali mengeluh karena tarif yang dipatok terlalu tinggi dan tidak sesuai aturan yang mewajibkan menggunakan argometer. Bahkan konsumen tidak mendapatkan hak-haknya sebagaimana yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha. Banyak hal yang harus dibenahi oleh Kopersi Taksi X agar pelayanan yang diberikan dapat maksimal dan hak-hak konsumen dapat terjamin. KATA KUNCI : angkutan taksi, argometer, Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali, perlindungan konsumen.
1
Mahasiswa Program Sarjana Reguler, Program Studi Ilmu Hukum Kekhususan Tentang
Ekonomi, Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
ABSTRACT Transportation is the most important thing in supporting people’s mobility, majority of cities in Indonesia have many types of transportation to facilitate the consumers. Bali as one of the central tourism hub for domestic and international make transportation as top priority to support their tourism. Therefore Ngurah Rai Airport as a place to accommodate the newcomers who arrive by plane, must provide adequate and varied transportation so that consumers can choose the transportation services they want. But it is contrary to the practice at Ngurah Rai Airport transportation which only taxi, and the company who dominate the taxi transport services in airport area is X Taxi. Which raised the rate application practices that are not based on taximeter which implemented by X Taxi. Consumers often complain that rates are set too high and not according to the rules that required using the meter. Even consumers do not get their rights. Many things must be addressed by X Taxi cooperatives in order to maximize their services and guarantee the rights of consumers. KEY WORD: consumer protection, Ngurah Rai Airport Bali, taximeter, taxis.
Di negara berkembang seperti
PENDAHULUAN Setiap
Negara
dunia
Indonesia yang memiliki tingkat
membutuhkan alat transportasi untuk
kepadatan penduduk yang besar,
kehidupan
dapat
kegiatan perekonomian yang terus
menjangkau dari suatu tempat ke
berkembang, arus perpindahan orang
tempat
dan barang yang terus meningkat,
warganya
yang
di
agar
lainnya.
Semakin
banyak penduduk, maka semakin
pengembangan
banyak
prasarana
pula
armada
dan
jenis
sarana
maupun
transportasi
sangat
transportasi yang harus disediakan
berperan
oleh Negara tersebut. Banyaknya
penghubung
wilayah
armada
menunjang,
mendorong,
dan
jenis
transportasi
penting
sebagai untuk dan
tersebut harus diimbangi dengan
menggerakkan
pembangunan
pengelolaan yang baik.
nasional
meningkatkan
guna
kesejahteraan rakyat. Tanpa adanya
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
transportasi
sebagai
sarana
penunjang tidak dapat diharapakan
berkembang pesat sejalan dengan kemajuan teknologi mutakhir.4
tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara.
2
Saat
Kamus
Besar
mobilitas
bertambah padat, masyarakat dapat memilih
Menurut
arus
taksi
angkutan
sebagai
perkotaan
alternatif
yang
dapat
Bahasa Indonesia, yang dimaksud
digunakan untuk menunjang segala
dengan
aktivitas. Taksi merupakan salah satu
transportasi
adalah
pengangkutan barang oleh berbagai
alat
jenis
eksklusif
kendaraan
kemajuan
sesuai
teknologi.
dengan
transportasi
yang
karena
tergolong
tidak
dinaiki
Sedangkan
beramai-ramai seperti angkutan lain.
fungsi dari transportasi adalah untuk
Taksi merupakan salah satu sarana
mengangkut penumpang dan barang
transportasi yang sering digunakan
dari suatu tempat ke tempat lain.3
terutama untuk tujuan-tujuan dalam
Sejak
telah
kota, atau dari dan ke bandara,
kehidupan
pelabuhan, hotel, pusat perbelanjaan
masyarakat. Hanya saja alat angkut
serta terminal bus. Selain itu taksi
yang
menjadi
dahulu
digunakan
transportasi dalam
dimaksud
bukan
seperti
lebih
efisien
untuk
sekarang ini. Sebelum tahun 1800
masyarakat yang ingin menuju ke
alat pengangkut yang digunakan
suatu tempat karena tidak mengikuti
adalah tenaga manusia, hewan dan
trayek seperti angkutan lain dan juga
sumber
alam.
tidak selalu berhenti di setiap halte
Pengangkutan barang-barang dalam
atau tempat pemberhentian yang
jumlah
tersedia,
tenaga
kecil
serta
dari
waktu
yang
ditempuh lama. Setelah memasuki
sehingga
waktu
yang
ditempuh menjadi lebih singkat.
abad ke-20 pertumbuhan transportasi
Jasa transportasi taksi ini ternyata
mendapat
respon
yang
positif dari konsumen. Permintaan yang tinggi terhadap jasa pelayanan 2
H. A. Abbas Salim, Manajemen
Transportasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo,
taksi
berimbas
meningkatnya
keuntungan
1993), hal. 1. 3
Ibid. hal. 2.
4
pula
Ibid. hal. 5.
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
pada yang
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
didapatkan oleh sebuah pelaku usaha
2008
angkutan taksi. Hal ini menjadikan
3.409.845. Sedangkan pada akhir
usaha taksi dianggap sebagai sebuah
tahun 2009 menunjukkan angka
prospek bisnis yang menjanjikan,
3.471.952 dan pada akhir tahun 2010
sehingga mendorong investor untuk
yaitu
menanamkan modalnya di sektor
adanya data ini, maka tiap tahunnya
transportasi terutama pada bisnis jasa
jumlah penduduk dan wisatawan
pelayanan taksi. Awal dekade 90-an
yang masuk ke pulau Bali terus
usaha
meningkat.
taksi
mengalami
menunjukkan
jumlah
jiwa.6
3.522.375
Tidak
Dengan
mengherankan
perkembangan yang cukup pesat. Hal
Bali menjadi propinsi yang menjadi
ini ditandai
dengan munculnya
salah satu propinsi terpadat akan
berbagai pelaku usaha taksi baru
wisatawan. Hal ini menimbulkan
yang ikut meramaikan industri jasa
salah satu masalah utama yang lazim
transportasi
dialami
taksi
dalam
negeri.
suatu
daerah
dengan
Pelaku usaha lama pun juga tidak
kapasitas penduduk yang padat, yaitu
ketinggalan untuk menambah jumlah
kurangnya armada transportasi.
armada mereka agar tetap dapat bersaing
dengan
pesaing
baru
Kurangnya alat transportasi menjadi masalah utama di Bandara
5
Ngurah
Pulau Bali merupakan pulau
Mobilitas wisatawan yang padat ini
lainnya.
Rai,
Denpasar,
yang aktif akan segala kegiatan
mengakibatkan
pariwisata.
turis-turis
kesulitan mencari transportasi. Satu-
domestik maupun internasional yang
satunya alat transportasi dari bandara
berdatangan ke propinsi ini. Dari
ini
data Badan Pusat Statistik Propinsi
bandara di kota-kota besar lainnya,
Bali
bandara Ngurah Rai tidak memiliki
akhir
Banyak
tahun
2010,
jumlah
adalah
para
Bali.
taksi.
wisatawan
Tidak
publik
berupa
seperti
penduduk Warga Negara Indonesia
transportasi
bus.
dan Warga Negara Asing dalam
Jumlah wisatawan yang berdatangan
Kabupaten/Kota di Bali Akhir Tahun 6 5
“Kepadatan Penduduk”, <
“Blue Bird Berawal Dari Sebuah
http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=604
Telor”, www.kompas.com, diakses pada hari
002&od=4&id=4>, diakses pada hari Kamis,
Sabtu, 7 April 2012 pukul 12.00
5 April 2012 pukul 14.10.
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
ke Bali setiap tahunnya mengalami
Inilah tanggung jawab dari jasa
peningkatan.
angkutan taksi, suatu fungsi yang
Hal
ini
memicu
pemerintah untuk mengembangkan
isinya
jumlah
Bandara
menjamin “bahwa orang/barang yang
Ngurah Rai, Denpasar Bali, agar
tepat berada di tempat yang tepat
menambah kenyamanan kepada para
pada saat yang tepat.” Ini jalan satu-
wisatawan yang datang. Dengan
satunya untuk mencapai keberhasilan
adanya hal ini maka para wisatawan
penjualan dan kepuasan pelanggan
yang datang dapat menggunakan alat
serta merupakan pertanda bagi suatu
transportasi
usaha
yang
kendaraan mereka untuk ke tempat
Dengan
dasar
yang dituju.
mengadakan angkutan taksi sebagai
transportasi
selain
Tarif
taksi
taksi
dibandingkan
di
sebagai
yang
tinggi
dengan
alat
alat
tugas
pelayanan
untuk
menguntungkan.7 itulah
transportasi
pemerintah
yang
memungkinkan
dapat
penggunanya
transportasi lain akan sepadan jika
menempuh
diimbangi
adanya
singkat dan nyaman dibandingkan
dan
dengan bus ataupun kereta yang
keprivasian yang akan didapatkan
lebih berdesak-desakan dan berhenti
oleh konsumen. Dari hal tersebut,
di setiap halte/ stasiun.
dengan
kenyamanan,
yang
perlu
keamanan
diperhatikan
adalah
tujuan
Sebagai
dengan
pelaku
lebih
usaha
di
menyediakan jasa angkutan umum
bidang jasa transportasi, maka taksi
yang
dalam
bersifat
memuaskan
para
pelayanannya
pengguna. Suatu angkutan umum
tanggung
yang
dapat
untuk
dalam
konsumen yang menggunakan jasa
penumpangnya
memperoleh
kenyamanan
jawab
menjamin
kewajiban
hak-hak
transportasi
yang
regulasi.
tercantum dengan jelas dalam Pasal 4
Kebutuhan akan jaminan keamanan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999
dari segala tindak kejahatan juga
tentang
dengan
seperti
dari
penggunaannya dan juga dengan tarif sesuai
ini,
atau
mempunyai
Perlindungan
yang
Konsumen.
menjadi penting, banyak kejahatan yang sering terjadi pada angkutan umum
lainnya
yang
beroperasi.
7
Frank H. Woodward, Manajemen
Transpor, (Jakarta: C.V. Indah Grafika, 1991), hal. 2.
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
Namun apabila diperhatikan justru
dan
juga
ketentuan
dalam
yang terjadi dalam kenyataannya
Perlindungan Konsumen.
UU
adalah banyak konsumen pengguna
Hal-hal yang disebutkan di
jasa taksi yang menerima pelayanan
atas menggambarkan kondisi dari
tidak
kausalitas pelayanan yang diberikan
sesuai
dengan
apa
yang
seharusnya.
oleh jasa angkutan taksi di Bandara
Beberapa kasus dan keluhan
Ngurah Rai, Denpasar Bali sebagai
dari konsumen menjadi bukti bahwa
pelaku usaha dalam bisnis pelayanan
taksi sering lalai dalam memenuhi
transportasi kepada konsumennya.
hal-hal yang menjadi hak konsumen.
Terdapat
Seperti dalam hal kenyamanan dalam
dilanggar
menggunakan sarana dan prasarana
Dikhawatirkan ulah jasa angkutan
yang tersedia. Tidak jarang taksi
taksi tersebut pada gilirannya akan
yang mengangkut penumpang tidak
meningkatkan kesenjangan ekonomi
disertai dengan menghidupkan alat
antara
pendingin udara dan satu hal lagi
konsumen. Di sisi lain konsumen
yang penting yaitu dengan tidak
belum
dihidupkannya
sesuai dengan nilai tukar yang
pembayaran
argometer pada
taksi
yang
mengakibatkan ‘tarif tembak’ yang diminta
oleh
konsumen
yang
pelaku
usaha.
oleh
pengusaha
mendapatkan
taksi
dan
pelayanan
diberikannya dalam bentuk ongkos transportasi.8
taksi.
Secara singkat hal tersebut
Kedua hal tersebut tentu bertolak
juga bertentangan dengan Pasal 4
belakang dengan ketentuan dalam
huruf a UU perlindungan Konsumen
Pasal 29 ayat (3) huruf b dan Pasal
yang menyatakan
29 ayat (2) huruf c Keputusan
konsumen
Menteri Perhubungan Nomor: KM.
kenyamanan,
35
keselamatan dalam mengkonsumsi
Tahun
pengendara
hak
2003
tentang
bahwa
Hak
hak
atas
keamanan,
dan
adalah
Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan Dengan Kendaraan Umum (selanjutnya akan disebut KepMen Perhubungan No. 35 Tahun 2003)
8
Konsumen
Yusuf
Shofie,
dan
Perlindungan
Instrumen-Instrumen
Hukumnya, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003), hal. 189
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
barang dan jasa.9 Pada dasarnya
tercermin dalam berbagai pola sikap
dikenal 10 macam hak konsumen,
masyarakat.12
salah satunya adalah hak untuk mendapatkan barang sesuai dengan nilai tukar yang diberikannya.
10
Pendapat
umum
yang
menyatakan bahwa posisi konsumen
Hak
lebih lemah dibandingkan dengan
ini dimaksudkan untuk melindungi
pengusaha dan organisasinya, lemah
konsumen
dari
dari
kerugian
akibat
sudut
teknis,
kemampuan
permainan harga secara tidak wajar.
ekonomi dan juga lemah dalam
Karena
memanfaatkan
dalam
keadaan
konsumen dapat
tertentu
saja membayar
institusi
peradilan.
Sebagai pihak yang lemah dalam
harga suatu barang/jasa yang jauh
menghadapi
lebih tinggi daripada kegunaan atau
konsumen
kadang-kadang
tidak
kualitas dan kuantitas barang atau
menyadari
bahwa
mereka
telah
jasa yang diperolehnya.11 Hak-hak
dirugikan
karena
haknya
telah
tersebut
dilanggar.13
tentu
tercoreng
dengan
tindakan jasa angkutan taksi yang
pengguna
tidak
tersebut.
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan
Begitu jasa
pula
para
dengan
angkutan
taksi
juga
Berdasarkan uraian di atas,
Sehubungan
maka penulis tertarik untuk mencari
dengan hal tersebut, wajar apabila
informasi lebih detail mengenai hak
kehadiran
masalah
konsumen yang dilanggar dalam jasa
konsumen
dianggap
praktik
seharusnya.
memperoleh tanggapan
dan
pengusaha,
perlindungan perlu
berbagai ataupun
reaksi
dan
angkutan taksi di Bandara Ngurah
macam yang
12
Badan Pembinaan Hukum
Nasional, Simposium Aspek-aspek Hukum Masalah Perlindungan Konsumen, (Jakarta: 9
Indonesia (a), Undang-Undang
Perlindungan Konsumen, UU No 8. Tahun
Penerbit Binacipta, 1980), hal. 15. 13
Badan Pembinaan Hukum
1999, LN No. 42 Tahu 1999, TLN No. 3821,
Nasional Departmen Kehakiman, Laporan
Pasal 4 huruf a.
Akhir Penelitian Perlindungan Terhadap
10
Ahmad Miru dan Sutarman Yodo.
Konsumen Atas Kelalaian Produsen,
Hukum Perlindungan Konsumen, (Jakarta:
(Jakarta: Departemen Kehakiman RI Badan
PT RajaGrafindo Persada, 2007), hal. 40.
Pembinaan Hukum Nasional, 1992), hal. 1.
11
Ibid. hal. 45
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
Rai,
Denpasar
Bali
dengan
mendapatkan
kerugian
melakukan penulisan skripsi yang
dan/atau
berjudul “Perlindungan Konsumen
tidak
Terhadap Jasa Angkutan Taksi
penggunaan jasa angkutan
Yang
taksi di Bandara Ngurah Rai
Tidak
Argometer
Menggunakan
(Studi
Kasus
Bali)”.
mereka
terpenuhi
terkait
Denpasar Bali?
Di
Bandara Ngurah Rai Denpasar
hak-hak
METODE PENELITIAN Metode digunakan
POKOK PERMASALAHAN
adalah
Dalam penelitian ini penulis merumuskan
tiga
pokok
permasalahan:
dilakukan
pelaku
usaha
transportasi taksi di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali serta
kaitannya
terhadap
Undang-Undang Perlindungan
Konsumen
Nomor 8 Tahun 1999 dan juga peraturan terkait? 2. Bagaimana
bentuk
pengawasan
pemerintah
untuk menertibkan praktik jasa
angkutan taksi yang
tidak memakai argometer di Bandara
Ngurah
Rai
dilakukan konsumen apabila
yang
penelitian penelitian
ini yang
bersifat yuridis normatif, artinya penelitian ini mengacu pada norma yang
terdapat
dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat ini. Penggunaan penelitian normatif
yang
bersifat
bertujuan
memahami
yuridis
juga
penerapan
untuk
peraturan
perundang – undangan dan norma – norma hukum terhadap fakta – fakta yang
tersaji
dalam
keberadaannya
untuk
keadaan
dan
hal
ini
mengubah menawarkan
penyelesaian yang berpotensial untuk menyelesaikan
setiap
masalah
kemasyarakatan yang konkret.14 Norma hukum yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah
Denpasar Bali ? 3. Upaya hukum yang dapat
dalam
metode
hukum
1. Apa saja pelanggaran yang
penelitian
14
Johnny Ibrahim, Teori dan
Metodologi Penelitian Hukum Normatif, ( Malang; Bayumedia Publishing, 2006), hal. 162
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999
dari kepustakaan berupa peraturan
Tentang Perlindungan Konsumen,
perundang-undangan untuk mencari
Keputusan
Perhubungan
landasan hukum dan buku untuk
Nomor 35 Tahun 2003 tentang
mencari landasan teori. Dan penulis,
Penyelenggaraan Angkutan Orang Di
dalam rangka menunjang penelitian
Jalan Dengan Kendaraan Umum.
ini melakukan wawancara dengan
Menteri
Dalam
penelitian
ini
pihak Dinas Perhubungan Propinsi
pendekatan masalah yang digunakan
Bali
adalah
(divisi
angkutan
bidang
pendekatan
perundang-
perhubungan darat), Ketua Koperasi
(statues
approach)
Taksi X, Ketua Yayasan Lembaga
dilakukan dengan menelaah semua
Perlindungan Konsumen Bali, serta
undang-undang dan regulasi yang
pengemudi jasa angkutan taksi di
bersangkut paut dengan isu hukum
Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali.
undangan
yang ditangani.
Metode
Jenis data yang digunakan
digunakan
Penelitian
dalam
yang
pengolahan,
dalam penelitian ini adalah data
penganalisaan dan pengkostruksian
sekunder yang terdiri dari bahan
data adalah metode kualitatif. Jadi,
hukum primer, sekunder, dan tersier
bentuk hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
deskriptif analitis.
Alat pengumpulan data yaitu dengan
studi
dokumen
dan
PEMBAHASAN Hukum
wawancara, dimana studi dokumen
perlindungan
merupakan alat pengumpulan data
konsumen miliki pengertian yang
yang dilakukan melalui data tertulis
mencakup segala bidang, sehingga
dengan
dalam
mempergunakan 15
“content
setiap
bidang
tersebut
ini
memiliki masing-masing konsumen.
menggunakan data yang diperoleh
Untuk mengetahui pengertian dan
analysis”.
Penelitian
batasan dari hukum perlindungan 15
Soerjono Soekanto. Pengantar
konsumen itu sendiri, ada beberapa
Penelitian Hukum. Cet.3. (Jakarta: Penerbit
istilah yang berhubungan dengan
Universitas Indonesia (UI-Press). 1986), hal.
perlindungan
52
Nasution
konsumen. membedakan
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Az. hukum
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
konsumen dan hukum perlindungan konsumen
:
umumnya,
UUPK, pengertian dari perlindungan
hukum umum yang berlaku dapat
konsumen adalah segala upaya yang
pula merupakan hukum konsumen,
menjamin adanya kepastian hukum
sedang
bagian-bagian
untuk
yang
mengandung
membatasi
“…pada
Berdasarkan pasal 1 angka 1
sifat-sifat
kepada
atau
mengatur
hukum
tertentu
perilaku
dan/
syarat-syarat
tertentunya
memberikan
perlindungan
konsumen.18
Kepastian
dalam
konsumen
perlindungan
bertujuan
untuk
kegiatan usaha dan/ atau melindungi
meningkatkan harkat dan martabat
kepentingan konsumen, merupakan
konsumen serta membuka akses
hukum perlindungan konsumen.” Az.
Nasution
pengertian
Hukum
16
memberi
informasi tentang barang dan/atau jasa
baginya
dan
Konsumen
menumbuhkembangkan sikap pelaku
sebagai keseluruhan asas-asas dan
usaha yang jujur dan bertanggung
kaidah-kaidah
mengatur
jawab agar pelaku usaha tidak lagi
hubungan serta masalah penyediaan
bertindak sewenang-wenang yang
dan penggunaan produk (barang
selalu merugikan hak konsumen.19
yang
dan/atau jasa) antar penyedia dan penggunanya,
dalam
bermasyarakat. pengertian
di
disimpulkan
atas
Penulis
mengambil
kehidupan
permasalahan di Bandara Ngurah Rai
Berdasarkan
Denpasar Bali. Penulis menjumpai
maka
bahwa
dapat hukum
ada pelaku usaha dalam bidang jasa angkutan
taksi
yang
melanggar
perlindungan konsumen merupakan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun
bagian dari hukum konsumen, yang
1999
memuat
Konsumen serta tidak memenuhi
asas-asas
mengatur konsumen. 16
dan
yang
bersifat
melindungi
17
persyaratan
sesuai
Perlindungan
Keputusan
Menteri Perhubungan No. 35 tahun
N.H.T. Siahaan (a), Hukum
Konsumen, cet. 1, (Jakarta: Panta Rei, 2005), hal. 31-32. 17
tentang
18
Indonesia (a), op. cit., Pasal 1
19
Happy Susanto, Hak-hak
angka 1. Az. Nasution (a), Perlindungan
Konsumen Suatu Pengantar, (Jakarta: Diadit
Konsumen Jika Dirugikan,
Media, 2006). hal. 37.
(Jakarta:Visimedia, 2008), hal. 4-5.
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
2003
tentang
Penyelenggaraan
disebutkan dalam Pasal 4 Undang-
Angkutan Orang di Jalan dengan
Undang Nomor 8 Tahun 1999
Kendaraan Umum, yaitu terdapat
tentang
pelaku usaha jasa angkutan taksi
sehingga hal tersebut patut untuk
yang
dibahas.
menerapkan
tarif
tidak
berdasarkan argometer, melainkan
Perlindungan
Tarif
Konsumen,
berdasarkan
daftar
dengan tarif berdasarkan daftar harga
harga / price list dan tarif tembak
/ price list serta tarif tembak (tarif
merupakan perbuatan yang dilarang
yang ditentukan oleh pengemudi
dalam UU Nomor 8 Tahun 1999.
taksi), kedua tulisan “TAKSI” yang
Dalam kasus ini, tindakan
ditempatkan di atas atap bagian luar
pengemudi Taksi X yang melakukan
kendaraan tidak selalu berwarna
praktik
putih
tindakan
ketika
penumpang.
mengangkut
Kedua
hal
tersebut
tarif
tembak
pelaku
merupakan
usaha
yang
menawarkan tarif jasa yang tidak
bertentangan dengan Pasal 29 ayat
benar.
(2) huruf c dan Pasal 29 ayat (3)
berdasarkan daftar harga ataupun
huruf
Menteri
berdasarkan argometer, melainkan
Perhubungan No. 35 tahun 2003
ditentukan sendiri oleh pengemudi.
tentang Penyelenggaraan Angkutan
Tarif tembak ini pada praktiknya
Orang di Jalan dengan Kendaraan
lebih mahal dibanding tarif dalam
Umum. Selain itu terdapat pula
daftar harga, sedangkan tarif daftar
pengemudi-pengemudi taksi
yang
harga juga lebih mahal dibanding
menyalahi
cara
tarif berdasarkan argometer. Artinya
berdasarkan
tarif tembak jauh lebih mahal jika
kehendaknya (melebihi dari daftar
dibandingkan dengan tarif argometer.
harga). Dalam adanya pelanggaran
Perlu diketahui bahwa pengemudi
ini, penulis menilai bahwa konsumen
Taksi
pengguna jasa angkutan taksi di
anggota dari koperasi dan ada juga
Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali
yang
mendapat kerugian serta hak-hak
(dipekerjakan
konsumen
oleh
oleh anggota koperasi). Oleh karena
sebagaimana
pengemudi Taksi X adalah orang
a
Keputusan
aturan
menentukan
dengan
tarif
tidak
pelaku usaha
terpenuhi
yang
Tarif
X
ada
bukan
tersebut
yang
anggota sebagai
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
tidak
merupakan
koperasi pengemudi
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
yang
mengemudikan
kendaraan
a UUPK. Karena dalam hal ini Taksi
untuk memberikan jasanya, maka
X menyalahi aturan standar yang
pengemudi termasuk dalam kategori
dipersyaratkan
pelaku usaha. Sehingga tindakan
perundang-undangan,
yang dilakukan pengemudi Taksi X
bertentangan dengan Pasal 29 ayat
ini termasuk dalam perbuatan dalam
(2) huruf c Keputusan Menteri
Pasal 10 huruf a UUPK.
Perhubungan No. 35 Tahun 2003
Penerapan
tarif
dan
ketentuan yaitu
yang
tentang Penyelenggaraan Angkutan
digunakan oleh Taksi X berdasarkan
Orang di Jalan dengan Kendaraan
daftar harga / price list dalam
Umum. Dalam peraturan tersebut
ketentuan perundang-undangan atau
tarif
peraturan lain tidak diatur, sehingga
argometer.
menurut pandangan penulis, sistem
berdasarkan argometer tidak diatur
pembayaran ini tidak sesuai dengan
dalam
ketentuan
perundang-
Koperasi Taksi X yang merupakan
undangan. Walaupun pada dasarnya
pelaku usaha dalam adanya praktik
penumpang/
dapat
ini, tergolong dalam pelaku usaha
memilih sistem tarif yang diinginkan,
yang melakukan perbuatan dilarang
tetapi
UUPK. Perjanjian Perwakilan
peraturan
pada
konsumen
praktiknya
para
pengemudi Taksi X banyak yang
taksi
harus Tarif
peraturan
berdasarkan yang
lain.
tidak
Sehingga
Dalam kontrak ini juga dapat
tidak menginginkan jika penumpang
dikaitkan
menggunakan
karena
perwakilan, dimana Jim Models
para
bertindak mewakili Andrean dalam
penumpang menuju ke tempat tujuan
hal mencarikan pekerjaan dan dalam
yang jaraknya dekat dari Bandara.
hubungannya dengan klien.
lebih
argometer
merugikan
Dapat penggunaan
jika
dengan
perjanjian
disimpulkan
bahwa
Perwakilan dalam hubungan
tarif
bukan
antara Jim Models dan Andrean
yang
berdasarkan argometer (tarif daftar
termasuk
harga
yang
perwakilan yang lahir bukan dari
dilakukan oleh Taksi X termasuk
undang-undang, melainkan lahir dari
dalam larangan pelaku usaha yang
perjanjian. Tugas Agensi secara rinci
terdapat dalam Pasal 8 ayat (1) huruf
telah dirumuskan dalam kontrak
dan
tarif
tembak)
dalam
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
pengertian
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
yang bersangkutan, sehingga dalam
dalam mengkonsumsi barang
bertindak atau berbuat dalam hukum
dan/atau jasa;
Agensi
harus
tindakannya
selalu
pada
menguji
kontrak
2) hak untuk memilih barang
yang
dan/atau
bersangkutan.
jasa
serta
mendapatkan barang dan/atau
Pada dasarnya tidak diatur
jasa
tersebut sesuai dengan
apakah Model harus terikat pada
nilai tukar dan kondisi serta
akibat hukum dari perbuatan Agensi
jaminan yang dijanjikan;
yang mewakilkan dirinya. Di sisi
3) hak
atas
informasi
lain, dalam kontrak ini juga tidak
benar,
diatur apakah Agensi lah yang harus
mengenai
bertanggung jawab atas Model yang
jaminan barang dan/atau jasa;
diwakilkannya. umum,
Namun
kontrak
ini
jelas,
yang
dan
jujur
kondisi
dan
secara
4) hak unduk diperlakukan atau
memiliki
dilayani secara benar dan
kesamaan
karakteristik
dengan
jujur serta tidak diskriminatif.
perjanjian
perwakilan
dimana
Dalam halnya untuk melakukan
Agensi, melalui suatu perjanjian,
pengawasan terhadap praktik pelaku
melakukan perbuatan yang mewakili
usaha dan juga pengemudi taksi
Model. Agensi tidak hanya berbuat
seperti
tetapi secara yuridis dia juga lah
Propinsi
yang
karena tidak mudah untuk masuk ke
menyatakan
kehendaknya
sendiri dalam perbuatannya.
dalam kasus ini ada yang tidak hak-hak
konsumen
disebutkan dalam Pasal 4 UUPK sebanyak 9 poin. Dalam penelitian di Bandara
Ngurah
Rai,
penulis
menemukan hak konsumen yang tidak terpenuhi, diantaranya: 1) hak
atas
Dinas
Bali
Perhubungan
merasa
kesulitan
PT Angkasa Pura II yang merupakan
Selain itu Hak-hak konsumen
terpenuhi,
ini,
kenyamanan,
keamanan, dan keselamatan
pengelola
Bandara
Ngurah
Rai
Denpasar Bali. Untuk melakukan inspeksi mendadak, mereka harus membuat tim khusus dan harus ada persetujuan dari PT Angkasa Pura II, sehingga
tidak
bisa
melakukan
pengawasan secara rutin ataupun secara sepihak. Bapak I Nengah Jiwa menambahkan bahwa hal ini lah yang sulit dilakukan karena Taksi X
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
sudah melakukan kerjasama dengan
tidak bisa mengganggu gugat segala
PT Angkasa Pura II sehingga badan-
keputusan dan ketentuan pengelola
badan ataupun organ lain di luar itu
Bandara Ngurah Rai (PT Angkasa
tidak bisa mengatur mereka.
Pura II), mereka tidak bisa ikut
Sejak
awal
berdirinya
campur dan juga memberikan sanksi
Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali,
kepada pelaku usaha Taksi X karena
Taksi X sudah beroperasi di sana,
mereka didukung oleh PT Angkasa
hal ini juga menjadi alasan mengapa
Pura
hingga tahun 2012 Taksi X dan
Perhubungan harus bisa mengambil
pihak pengelola bandara masih tetap
langkah
bekerja sama dan juga memonopoli
pengawasan tersebut, karena pada
jasa
dasarnya
transportasi
taksi
di
area
II.
Sebenarnya
untuk
Dinas
melakukan
Dinas
Perhubungan
Bandara Ngurah Rai sehingga pelaku
Propinsi Bali mempunyai hak dan
usaha
otoritasnya
taksi
lain
tidak
dapat
sebagai
badan
yang
mengangkut penumpang di bandara
menangani masalah transportasi di
tersebut, melainkan hanya boleh
Propinsi
menurunkan penumpang yang datang
Pemerintah harus bisa mengambil
dari luar bandara menuju bandara.
jalan keluar untuk menyelesaikan
Taksi X dan juga PT Angkasa Pura II
masalah
membuat regulasi sendiri dan juga
mengeluarkan
penerapan tarif yang berbeda dari
Khusus, Peraturan Daerah, ataupun
yang seharusnya. Bahkan dalam hal
peraturan lain yang mengatur lebih
pemasukan
daerah,
lengkap dan terperinci mengenai
yang
transportai taksi, tidak terkecuali
merupakan bagian dari Kabupaten
segala larangan serta sanksi yang
Badung, tidak membagi pemasukan
dapat
hasil
usaha dan juga pengemudi taksi jika
Bandara
keuangan Ngurah
dari
konsumen
Rai
pembayaran di
bandara
parkir tersebut
Bali.
ini,
Maka
dari
misalnya
itu
dengan
Undang-Undang
dijatuhkan
kepada
pelaku
melakukan pelanggaran.
kepada Pemerintah Daerah setempat.
Konsumen dapat melakukan
Jika melihat hal seperti yang
upaya huum terkait kerugian yang
telah diutarakan di atas, maka terlihat
mereka
alami
akibat
perbuatan
Dinas Perhubungan Propinsi Bali
pelaku
usaha.
Upaya
hukum
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
/
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
Penyelesaian sengketa dilakuka jika
instansi terkait, dan kelompok
penyelesaian damai oleh pihak yang
konsumen
yang
mempunyai
20
kepentingan yang sama, yaitu
Berdasarkan ketentuan Pasal 47 dan
dengan cara class action. Class
Pasal 48 UUPK, disebutkan bahwa
action adalah suatu tata cara
tata
sengketa
pengajuan gugatan, yang mana
konsumen dapat ditempuh dengan 2
suatu gugatan atau lebih yang
(dua) cara, yaitu:
mewakili kelompok mengajukan
1. Penyelesaian sengketa di luar
gugatan
untuk
sekaligus
mewakili
bersengketa
cara
tidak
tercapai.
penyelesaian
pengadilan, yang berupa: Penyelesaian
sendiri kelompok
secara
orang yang jumlahnya banyak,
damai yang dilakukan sendiri
yang memiliki kesamaan fakta
oleh pihak konsumen dan pelaku
atau dasar hukum antara wakil
usaha tanpa bantuan dari pihak
kelompok dan anggota kelompok
lain dan penyelesaian sengketa
yang dimaksud. Gugatan dengan
melalui
Badan Penyelesaian
cara class action dasar hukumnya
Sengketa
Konsumen
adalah
serta
sengketa
diri
Lembaga
(BPSK)
Peraturan
Mahkamah
Perlindungan
Agung (PERMA) No. 1 Tahun
Konsumen Swadaya Masyarakat
2002 tentang Acara Gugatan
(LPKSM).
Perwakilan Kelompok.21
2. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan
KESIMPULAN
Selain cara di atas, menurut Pasal 46 ayat (1) UUPK, gugatan atas pelanggaran pelaku usaha dapat dilakukan
oleh
seorang
konsumen atau ahli warisnya, Lembaga
Mengacu
pada
pokok
permasalahan yang telah diuraikan dalam Bab Pendahuluan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Perlindungan
Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM), pemerintah dan/atau
21
Susanti Adi Nugroho, Proses
Penyelesaian Sengketa Konsumen Ditinjau dari Hukum Acara serta Kendala
20
ayat (2).
Indonesia (a), op. cit., Pasal 45
Implementasinya, (Jakarta: Kencana Prenada Media group, 2008), hal. 14.
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
1. Perlindungan konsumen dalam
konsumen dalam Pasal 4 huruf a,
jasa pelayanan transportasi taksi
Pasal 4 huruf b, Pasal 4 huruf c,
diatur secara umum di dalam UU
dan Pasal 4 huruf g Undang-
Perlindungan
dan
Undang Nomor 8 Tahun 1999
secara khusus diatur di dalam
tentang Perlindungan Konsumen.
Keputusan Menteri Perhubungan
Hal
Nomor 35 Tahun 2003 tentang
hubungan sebab akibat dari tidak
Penyelenggaraan
berjalannya penegakan peraturan
Orang
Konsumen,
di
Kendaraan
Jalan
Dengan
yang
Umum.
Dalam
taksi
undang-undang tersebut
Angkutan
dan
peraturan
ini
merupakan
mewajibkan untuk
argometer
sebuah
transportasi menggunakan
dalam
penentuan
disebutkan
segala
tarifnya, sehingga menimbulkan
pelaku
usaha
kerugian-kerugian yang diderita
ketentuan
oleh konsumen. Tidak adanya
praktik
Peraturan Daerah yang mengatur
kewajiban mengenai pengoperasian
/
transportasi taksi. Dalam kasus
mengenai
praktik pengoperasian taksi yang
taksi hingga tahun 2012 ini
dilakukan
banyak
menjadi keuntungan tersendiri
pelanggaran-
bagi pelaku usaha dalam praktik
Taksi
ditemukan pelanggaran, penerapan berdasarkan melainkan
X
terutama tarif
yang
yaitu tidak
argometer, berdasarkan
praktik
transportasi
pengoperasian armadanya. 2. Sejauh
ini
pengawasan
pemerintah terhadap praktik yang
daftar
dilakukan oleh Taksi X belum
harga hingga tarif tembak yang
maksimal. Dinas Perhubungan
dilakukan para pengemudinya.
Propinsi Bali kesulitan untuk
Sehingga dari tindakan tersebut
melakukan inspeksi di Bandara
pelaku usaha menyalahi Pasal 10
Ngurah Rai Denpasar Bali karena
huruf a dan Pasal 8 ayat (1) huruf
sulit untuk mendapatkan izin dari
a UUPK. Dari sebab itu, hak-hak
PT Angkasa Pura II selaku
konsumen pengguna jasa Taksi
pengelola Bandara. Selain itu
X banyak yang tidak terpenuhi,
kerja sama antar Koperasi Taksi
yaitu tidak terpenuhinya hak-hak
X dengan PT Angkasa Pura II
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
menambah
sulit
Dinas
sebanyak 20 masalah pengaduan
Perhubungan
untuk
pelayanan maupun tarif taksi di
menghentikan
praktik
transportasi
yang
tidak
berdasarkan argometer sebagai acuan pembayaran. 3. Upaya
hukum
yang
dapat
Bandara
kerugian
pelanggaran Taksi
yang
X
dapat
Rai
yang
dikeluhkan konsumen melalui LPKB. SARAN Saran
dilakukan oleh konsumen yang menderita
Ngurah
yang
dapat
akibat
dikemukakan menurut pandangan
dilakukan
penulis adalah bahwa diperlukan
diselesaikan
pengaturan
yang
lebih
khusus
melalui pengadilan serta di luar
mengenai praktik
pengadilan. Keluhan dari para
terutama di Propinsi Bali, misalkan
konsumen
disampaikan
dikeluarkan
Perhubungan
mengenai transportasi taksi serta
kepada
dapat Dinas
Propinsi
Bali,
Badan
Penyelesaian
Sengketa
Konsumen
(BPSK)
Denpasar,
dan
Kota
angkutan
angkutan taksi
Peraturan
jalan.
Daerah
Diperlukan
kerjasama antara pemerintah dengan para
pelaku
usaha
taksi
untuk
Lembaga
mengatasi permasalahan praktik taksi
Konsumen
yang tidak berdasarkan argometer
Swadaya Masyarakat (Lembaga
sebagai acuan pembayaran serta
Perlindungan Konsumen Bali /
memastikan agar pengoperasian taksi
LPKB). Tapi karena kurangnya
sesuai
informasi
khususnya
Perlindungan
masalah
pengaduan
dengan
ketentuan
Keputusan
hukum Menteri
konsumen di Bandara Ngurah
Perhubungan Nomor 35 Tahun 2003
Rai menjadi masalah tersendiri
tentang Penyelenggaraan Angkutan
bagi para konsumen yang merasa
Orang di Jalan Dengan Kendaraan
dirugikan
pelayanan
Umum dan juga mengatasi masalah
transportasi di Bandara Ngurah
monopoli angkutan taksi di Bandara
Rai. Hanya LPKB yang pernah
Ngurah Rai Denpasar Bali yang
membuka posko pengaduan di
sampai
bandara tersebut, dan tercatat
didominasi oleh Taksi X. Jika pelaku
terkait
tahun
2012
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
ini
masih
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
usaha taksi lain dapat masuk dan
Woodward, Frank H. Manajemen
mendapatkan izin untuk mengangkut
Transpor. Jakarta: C.V. Indah
penumpang di dalam area bandara
Grafika, 1991.
maka konsumen juga dapat memilih
Shofie,
Yusuf.
Perlindungan
jasa angkutan taksi yang mereka
Konsumen dan Instrumen-
inginkan. Pemerintah harus lebih
Instrumen
tegas
Bandung: PT Citra Aditya
dalam
mengawasi
dan
mengambil tindakan terkait praktik taksi
yang
tidak
menggunakan
argometer. Pemerintah juga dapat menyediakan transportasi lain yang dapat
mengangkut
penumpang
menuju dan keluar Bandara Ngurah Rai
Denpasar
Bali.
konsumen
sendiri
menyadari
akan
Selain
itu
Hukumnya.
Bakti, 2003. Miru, Ahmad dan Sutarman Yodo. Hukum
Perlindungan
Konsumen.
Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada, 2007. Badan Pembinaan Hukum Nasional,
perlu
lebih
Simposium
hak-hak
yang
Hukum
Aspek-aspek Masalah
dimilikinya dan harus lebih berani
Perlindungan
dalam memperjuangkan haknya yang
Jakarta: Penerbit Binacipta,
tidak
1980.
terpenuhi
Dengan
adanya
diharapkan
atau
dilanggar.
saran-saran
akan
ini
menciptakan
ketertiban dalam hal transportasi dan juga aspek perlindungan konsumen akan sangat diperhatikan.
Badan Pembinaan Hukum Nasional Departmen Laporan
Kehakiman, Akhir
Penelitian
Perlindungan
Terhadap
Konsumen
Kelalaian
Atas
Produsen.
KEPUSTAKAAN
Jakarta:
Departemen Kehakiman RI
A. Buku
Badan Salim, H. A. Abbas, Manajemen Transportasi.
Konsumen.
Jakarta:
Raja Grafindo, 1993.
Pembinaan
Hukum
Nasional, 1992.
PT Siahaan, N.H.T. Hukum Konsumen, Cet. 1. Jakarta: Panta Rei, 2005)
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Angkutan Taksi yang Tidak Menggunakan Argometer Studi Kasus di Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali (Romy Tahrizi Amin)
Nasution,
Az.
Perlindungan
Konsumen Suatu Pengantar. Jakarta: Diadit Media, 2006. Susanto, Happy. Hak-hak Konsumen Jika
Dirugikan.
Jakarta:Visimedia, 2008. Nugroho,
Susanti
Adi.
Penyelesaian Konsumen
3821. Indonesia. Undang-Undang tentang Lalu dan Angkutan Jalan. UU No. 22 Tahun 2009, LN No. 96 Tahun 2009, TLN No.
Proses Sengketa
Ditinjau
No. 42 Tahun 1999, TLN No
dari
5025. Keputusan
Menteri
Tentang
Perhubungan Penyelenggaraan
Hukum Acara serta Kendala
Angkutan
Implementasinya.
Dengan Kendaraan Umum, KM
Kencana
Prenada
Jakarta: Media
Orang
No. 35 Tahun 2003
Group, 2008. B. Bahan Elektronik “Blue Bird Berawal Dari Sebuah Telor”, www.kompas.com, diakses pada hari Sabtu, 7 April 2012 pukul 12.00 “Kepadatan Penduduk”,
, diakses pada hari Kamis, 5 April 2012 pukul 14.10. C. Peraturan Indonesia. Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen, UU Nomor 8 Tahun 1999, LN
Perlindungan konsumen..., Romy Tahrizi Amin, FH UI, 2013
Di
Jalan