UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS PERUBAHAN ATAU PERGERAKAN (FLEXION) ARTIKEL KATA BENDA DIALEK SWISS-JERMAN DALAM KOMUNIKASI PADA TIMELINE POSTS AKUN FACEBOOK PENUTUR ASLI SWISS-JERMAN
MAKALAH NON SEMINAR
PUTRIANA HAMKA 0906537062
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI SASTRA JERMAN DEPOK FEBRUARI 2014
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
HALAMAN PENGESAHAN
Karya ilmiah ini diajukan olch Nama
: Putriana Hamka
NPM
: 0906537062
Program Studi
: Sastra Jerman
Fakultas
: llmu Pengetahuan Budaya
Jenis Karya
: Makalah Non Seminar
Nama Mata kuliah
: Mofologi dan Sintaksis
Judul Karya llmiah Anal isis Perubahan atau Pergerakan (Flexion) AJtikel Kata Benda Dialek Swiss-Jerman dalam
Komun ikasi pada Timeli11e Posts Akun Facebook Penutur Asli Swiss-Jerman.
Tdah disctujui olch doscn pcngajar mata kuliah unt uk di unggah di lib.ui.ac.id/unggah dan dipublikasikan scbagai karya i.lruiah si"itas akadcmika Universitas Indonesia,
Ditctapkan di
: Dcpok
Tan al
:.J:L'f. hfl.!.df.\
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBUKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Putriana Hamka
NPM
: 0906537062
Program Smdi
:Sasrra Jerman
Depmtemen
:Sastra Jennan
Fakultas
: llmu Pengetahuan Budaya
Jenis Karya
: Makalah Non Sem inar
demi pengembangan ihnu pengetahuan, menyetuju i untuk memberikan kepada · Universitas Indonesia Hak Bcbas Royalti Nonckskl usif (Non-exclusi ve Royalt y-Free Right) atas karya i lmiah saya yang bcrjudul: Anal isis Pcrubahan atau Pcrgcrakan (Flexion) Artikcl Kata Benda Dialek Swiss-Jem1an dalam Komunikasi pada Timeline Posts Akun Face/ )()ok Penutur Asli Swiss-Jcnnan
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noncksklusif ini Universi tas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedial fonnatkan, mengclola dalam bentuk pangkalan data (database). merawat, dan memublikasikan rugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penul is/ pencipta dan sebagai pemi lik Hak Cipta. Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Depok
Pada Tangga l : .;/
L Feb Nor i Jo\
4
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
Analisis Perubahan atau Pergerakan (Flexion) Artikel Kata Benda Dialek Swiss-Jerman dalam Komunikasi pada Timeline Posts Akun Facebook Penutur Asli Swiss-Jerman
Putriana Hamka dan M. Sally H. L. Pattinasarany Program Studi Jerman, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia
Email:
[email protected]
Abstrak Saat ini, jejaring sosial telah menjadi media komunikasi sehari-hari yang banyak digunakan di seluruh dunia. Facebook sendiri merupakan salah satu jejaring sosial yang paling terkenal. Dalam facebook, bentuk percakapan sehari-hari yang dituliskan dapat ditemukan. Melalui komunikasi pada facebook, pemakaian dialek Swiss-Jerman sebagai bahasa percakapan merupakan salah satu alternatif untuk meneliti dialek Swiss- Jerman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganlisis pergerakan (fleksi) artikel kata benda dialek Siwss Jerman yang me miliki struktur berbeda dari bahasa Jerman. Hasil dari penilitian yang didapatkan adalah pergerakan artikel kata benda Swiss Jerman tidak memiliki komplekisitas yang tinggi seperti dalam bahasa Jerman. Hal ini berkaitan dengan ranah dialek Swiss Jerman sebagai bahasa sehari-hari, sehingga dialek ini tidak mengikuti aturan perubahan gramatikal (tata kata) artikel kata benda. Variasi dari artikel kata benda juga dipengaruhi oleh sistem bunyi.
Movement or Shifting (Flexion) Analysis of Nominal Articles of Swiss German Dialect on Timeline Posts Facebook Communication by Swiss-German Native Speaker Abstract Nowadays, social networking has been a daily media used by many people around the world. Facebook is one of the most famous social networking. Daily conversations can be found in communication contact on Facebook. By facebook, spoken language that is written can be found. According to the function of Swiss German dialect, an alternative to analyze Swiss German language is examining communication in Facebook, because Swiss German is a language that be used as spoken language. The aim of this research is to analyze movement (flexion) of nominal articles of Swiss German Dialect that has differences in comparison of German Language Stucture.The research has given result regarding movement (flexion) of nominal articles of Swiss German Dialect, that the movement (flexion) has not high complexities as in German language because it is used for spoken language which does not strictly follow grammatical rules. The variety of nominal articles of Swiss-German is influenced with phonetic system.
Keyword: Swiss German, Flexion, Nominal Articles
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
1. Pendahuluan Bahasa Jerman merupakan bahasa yang tidak hanya digunakan oleh negara Jerman saja. Menurut Kessel dan Reimann (2012: 146), bahasa Jerman juga digunakan di beberapa negara, seperti Austria, Swiss, Liechtenstein dan di beberapa negara lain seperti Belgia, Italia, Luxemburg. Di negara-negara ini, bahasa Jerman menjadi bahasa minoritas. Situasi bahasa Jerman ini oleh Ammon (1995:12) disebut sebagai plurizentrische Sprache, yaitu bahasa Jerman memiliki beberapa pusat bahasa. Pusat bahasa, dalam hal ini, adalah suatu negara atau kebangasaan yang memiliki variasi dan norma sendiri terhadap bahasa Jerman. Dapat dikatakan bahwa bahasa Jerman merupakan bahasa yang memiliki standar variasi yang berbeda-beda di negara-negara yang menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa resmi (Amtsprache).
Seperti yang telah disebutkan, Jerman, Swiss, Austria merupakan negara penyebaran bahasa Jerman dan ketiga negara ini merupakan negara dengan variasi bahasa Jerman terbesar (Kessel dan Reimann, 2012: 146).
Di Swiss, situasi penggunaan variasi bahasa Jerman memiliki
keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan Jerman dan Austria. Di Swiss terdapat kemuculan variasi bahasa Jerman yaitu Hochdeutsch (selanjutnya disebut bahasa Jerman baku) dan Schweizerdeutsch (selanjutnya disebut dialek Swiss Jerman). Siebenhaar dan Wyler (1997: 9) menjabarkan bahwa situasi bahasa di Swiss adalah salah satu contoh dari diglosia (Diglossie). Dalam suatu kelompok masyarakat bahasa terdapat penggunaan dua wujud bahasa yang berasal dari bahasa yang sama, yaitu bahasa baku dan bahasa percakapan (dalam hal ini bahasa Jerman baku dan dialek Swiss Jerman) dan setiap wujud bahasa tersebut memiliki ranah penggunaan yang berbeda. Namun, diglosia dalam situasi bahasa di Swiss memiliki keistimewaan, yaitu dialek Swiss Jerman dan bahasa Jerman baku di Swiss tidak dibedakan menjadi bahasa yang tinggi atau bahasa yang rendah seperti pada kebanyakan kasus diglosia melainkan berdasarkan penggunaannya dalam ranah bahasa lisan atau tulisan (Siebenhaar, 2008: 1).
Lebih lanjut, Siebenhaar dan Wyler (1997: 9-10) menjelaskan penggunaan bahasa Jerman baku dan dialek Swiss Jerman sebagai bahasa tulisan dan lisan di Swiss. Bahasa Jerman baku berperan sebagai bahasa baku yang umumnya digunakan dalam bahasa tulis. Untuk ranah bahasa lisan,
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
penggunaan bahasa Jerman baku ini memiliki keterbatasan: contoh jarang digunakan dalam komunikasi lisan di sekolah, media massa, dan berbagai percakapan. Sebaliknya penggunaan dialek Swiss-Jerman bersifat sangat tidak terbatas. Dialek ini berfungsi sebagai bahasa seharihari (Umgangsprache) bagi semua kelas sosial dan digunakan hampir dalam semua situasi bahasa lisan. Dalam ranah bahasa tulis, dialek Swiss-Jerman sangat sering ditemukan dalam korespondensi yang bersifat pribadi. Selain itu, dialek yang dituliskan tersebut juga dapat ditemukan dalam iklan dan bahkan dalam teks yang bersifat formal, seperti berita kematian.
Dengan perkembangan media komunikasi terbaru, yaitu komunikasi dengan media komputer, penggunaan dialek Swiss-Jerman lebih banyak ditemukan pada ranah bahasa tulis, seperti dalam chatting di Internet (Siebenhaar, 2008: 2). Komunikasi dengan media komputer ini tergolong dalam media komunikasi baru. Menurut Schmitz (2004: 108-109), media komunikasi baru ini memiliki tren khusus, yaitu bahasa yang memiliki konsep bahasa lisan muncul dalam bentuk tulisan. Walaupun wujud dari bahasa yang terdapat dalam komunikasi dengan media komputer adalah tulisan (Schriftlichkeit), karakteristik yang terdapat di dalamnya adalah konsep bahasa lisan (Mündlichkeit). Berdasarkan situasi ini, saya melakukan analisis dialek Swiss-Jerman yang
terdapat dalam salah satu media komunikasi di internet yaitu Facebook1 dari aspek morfologi. Saya akan berfokus pada analisis kekhasan perubahan atau pergerakan kata (Flexion) pada artikel kata benda dialek Swiss-Jerman pada Timeline Posts2 dari akun Facebook penutur dialek Swiss-Jerman. Saya
memilih untuk melakukan analisis Flexion artikel kata benda karena
Flexion sendiri merupakan salah satu kekhasan dari bahasa rumpun Indo-Eropa (selanjutnya
dibahas dalam bab Tinjauan Teoritis).
1
Facebook digolongkan sebagai Social Network Site (SNS) yang merupakan salah satu media komunikasi di internet. Social Network Site (SNS) merupakan salah satu situs terpopuler yang menarik jutaan pengguna sejak awal kemunculannya dan memiliki fungsi sebagai media komunikasi dalam praktik kehidupan sehari-hari (Boyd dan Ellison, “Social” 211). 2
Post atau Timeline Post merupakan fitur dalam Facebook . Seorang pengguna akun Facebook dapat saling menulis pesan, meninggalkan pesan kepada pengguna akun lainnya ataumendapatkan pesan dari pengguna akun lainnya dan memberikan komentar pada pesan atau timeline posts tersebut (disebut dengan comment) . Pengguna akun yang dapat saling berkomunikasi dengan menggunakan timeline posts adalah pengguna akun yang sudah saling menyetujui untuk terhubung dalam sistem Friends atau Fans. Pengguna akun mengizinkan pengguna akun lainnya untuk saling mengakses akun profil mereka. Dalam timeline posts ini bentuk komunikasi dapat berupa tulisan, gambar dan video (Boyd dan Ellison, 2007: 213-214). Keberagaman bentuk komunikasi tersebut memang dapat ditemukan dalam media berbagai komunikasi baru seperti komunikasi melalui media komputer (Schmitz, 2004: 81).
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
2. Tinjauan Teoritis 2.1 Dialek Swiss-Jerman Dialek berasal dari bahasa yunani yaitu dialektos yang berarti bahasa untuk percakapan (Kessel dan Reimann, 2012: 141). Dialek memiliki ciri-ciri yang sangat berlawanan dari bahasa baku. Dialek juga dikaitkan dengan ciri khas kebahasaan dari suatu wilayah tertentu dan berkaitan dengan kelas masyarakat. Namun, seperti yang telah disebutkan bahwa dialek Swiss-Jerman memiliki posisi yang khas dalam masyarakat bahasa penuturnya, yaitu dialek Swiss -Jerman tidak dilihat berdasarkan pemakaiannya dalam kelas sosial melainkan berdasarkan pemakaiannya dalam ranah bahasa lisan atau tulisan. Selain itu, dialek Swiss-Jerman juga berfungsi sebagai bahasa sehari-hari. Menurut Siebenhaar dan Wyler (1997: 30-31), struktur gramatik dalam dialek Swiss-Jerman sama seperti bahasa lisan. Bahasa lisan mempunyai struktur gramatik yang tidak kompleks seperti dalam bahasa tulisan atau bahasa baku karena dalam komunikasi lisan yang dipentingkan adalah berjalannya komunikasi dengan lancar. Dalam komunikasi lisan ini, juga terdapat unsur lain di luar bahasa yang mendukung komunikasi tersebut yakni mimik, gestik, dan bahasa tubuh (unsur non-verbal).
2.2 Tinjauan Morfologis: Fleksi (Flexion) Morfologi merupakan salah satu bidang linguistik yang mempelajari struktur kata secara gramatikal. Studi mengenai jenis kata, proses pembentukan kata, dan makna gramatikal dari kata merupakan cakupan dari bidang morfologi. Morfologi disebut juga sebagai tata bahasa kata dan bidang ini masih terhubung dengan berbagai area linguistik lainnya seperti keterkaitannya dengan sintaksis. “Morfologi merupakan studi gramatikal struktur intern kata sedangkan sintaksis sering disebut tata kalimat…” (Kushartanti, Yuwono, dan Lauder, 2007: 144). Dalam klasifikasi jenis kata, fleksi (Flexion) merupakan salah satu ciri khas dalam bidang morfologi yang ditemui pada tata kata bahasa Jerman (Gross, 1998: 59). Fleksi merupakan perubahan atau pergerakan kata sebagai penanda kategori gramatik.
Berdasarkan pergerakan atau perubahan kata bahasa Jerman, jenis-jenis kata bahasa Jerman dikategorikan ke dalam kata-kata yang dapat difleksikan (flektierbar) dan kata-kata yang tidak dapat difleksikan (unflektierbar). Kata-kata yang dapat difleksikan kemudian memiliki pembagian lagi berupa kata-kata yang dapat dideklinasikan (deklinierbar) dan kata-kata yang
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
dapat dikonjugasikan (konjugierbar) (Pittner dan Berman 2004: 15). Menurut Gross (1998: 59), kata-kata yang dapat dideklinasikan adalah kata yang mengalami perubahan karena terpengaruh oleh kasus, jenis dan jumlah. Jenis kata dideklinasikan adalah
yang termasuk sebagai kata-kata yang dapat
artikel, substantiva, adjektiva, dan pronomina. Perubahan kata-kata
berdeklinasi tersebut lebih spesifik lagi dipengaruhi oleh beberapa ciri-ciri sebagai berikut, 1. Kasus: nominatif, genetif, datif, akusatif
2. Jumlah: tunggal, jamak
3. Jenis: maskulin, feminin, netral
Artikel dan kata benda memliki keterkaitan yang erat. Pittner dan Berman (2004: 16) menjelaskan keterkaitan antara artikel dan kata benda, yaitu bahwa artikel berhubungan dan muncul bersamaan dengan suatu nomina atau kata benda. Fungsi dari artikel adalah sebagai referensi (memberikan penjelasan lebih lanjut) tentang jenis, kasus, dan jumlah dari kata benda. Jenis artikel dibagi menjadi maskulin, feminin dan netral yang bisa bersifat sebagai artikel takrif (bestimmte Artikel) dan artikel tak takrif (unbestimmte Artikel). Artikel takrif (der, die, das) memberikan rujukan terhadap kata benda yang sudah memiliki kejelasan dalam konteks aturan bahasa dan konteks situatif dan artikel tak takrif (ein, eine, dll) berfungsi sebagai penanda nomina yang belum memiliki kejelasan. Melalui artikel, indetifikasi kasus juga dapat dilakukan.
Tabel 1. Deklinasi Artikel Tak Takrif
Nominativ (Singular) Nominativ (Plural) Akkusativ (Singular) Akkusativ (Plural) Dativ (Singular) Dativ (Plural) Genitiv (Singular) Genitiv* (Plural)
Maskulin ein Vater - Vӓter eine Vater - Väter einem Vater - Väter eines Vater (Väter)
Feminin eine Mutter - Mütter eine Mutter - Mütter einer Mutter - Mütter einer Mutter (Mütter)
neutral ein Kind - Kinder ein Kind - Kinder einem Kind - Kinder eines Kind Kinder
(Schmitt, 2009: 14) “telah diolah kembali”
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
Tabel 2. Deklinasi Artikel Takrif
Nominativ (Singular) Nominativ (Plural) Akkusativ (Singular) Akkusativ (Plural) Dativ (Singular) Dativ (Plural) Genitiv (Singular) Genitiv (Plural)
Maskulin der Vater die Vӓter den Vater die Vӓter dem Vater den Vӓter des Vaters der Vӓter
feminin die Mutter die Mütter die Mutter die Mütter der Mutter den Müttern der Mutter der Mütter
neutral das Kind die Kinder das Kind die Kinder dem Kind den Kindern des Kindes der Kinder
(Schmitt, 2009: 10-11) “telah diolah kembali”
Artikel dalam dialek Swiss-Jerman memiliki kesamaan struktur seperti pada bahasa Jerman yaitu dibedakan berdarsarkan jenis (maskulin, feminin, dan netral) (Bleiker, 1991: 8). Artikel ini juga terdiri atas artikel takrif dan artikel tak takrif. Artikel tak takrif dalam dialek Swiss-Jerman adalah sebagai berikut.
1. en untuk maskulin, contoh: en Baum (en merupakan ein dalam bahasa Jerman) 2. es untuk netral, contoh: es Näscht (es merupakan ein dalam bahasa Jerman) 3. e untuk feminin, contoh: e Chatz (e merupakan eine dalam bahasa Jerman) Siebenhaar dan Wyler ( 1997: 25) menjabarkan kemunculan variasi unbestimmte Artikel sebagai berikut: 1. Di Swiss timur: en untuk maskulin, contoh: en Maa (en merupakan ein dalam bahasa Jerman) e untuk netral, contoh: e Chind (e merupakan ein dalam bahasa Jerman) e untuk feminin, contoh: e Frau (e merupakan eine dalam bahasa Jerman) 2. Di Swiss barat: e untuk maskulin, contoh: e Maa (e merupakan ein dalam bahasa Jerman) e untuk netral, contoh: e Chind (e merupakan ein dalam bahasa Jerman) e untuk feminin, contoh: e Frou (e merupakan eine dalam bahasa Jerman) Dalam dialek Swiss-Jerman, artikel takrif muncul sebagai berikut (Bleiker, 1991: 8). 1. de atau der untuk maskulin (dalam bahasa Jerman der) Der akan muncul dengan kata benda yang diawali dengan vokal, contoh: der Aarm dan de Haag
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
2. s untuk neutral, contoh: s Huus (dalam bahasa Jerman s merupakan das)
3. d untuk feminin, contoh: d Frau (dalam bahasa Jerman d merupakan die)
4. d juga merupakan artikel untuk kata benda jamak dengan perubahan artikel die dalam bahasa Jerman, contoh d Mane (die Männer), d Fraue (die Frauen), d Chind (die Kinder)
Menurut Siebenhaar dan Wyler (1997: 30), salah satu ciri khas dialek Swiss-jerman adalah perbedaan yang ditemukan pada fleksi kata benda (Nominalflexion3). Dalam fleksi kata benda bahasa Jerman baku kemunculan kasus dapat dibedakan menjadi kasus nominatif, akusatif, dan datif, sedangkan dalam dialek Swiss-Jerman dapat dilihat melemahnya perubahan artikel kata benda yang hanya terbagi menjadi kelompok kasus berfleksi nominatif dan kelompok kasus berfleksi akusatif/nominatif. Sebagai contoh adalah artikel der See (maskulin), der berdeklinasi menjadi den dalam kasus akusatif. Namun, dalam dialek Swiss-Jerman artikel der (maskulin dan nominatif) dan den (akusatif) muncul dalam bentuk de untuk kasus tersebut, De See (der See merupakan maskulin, nominatif) è De See (den See merupakan maskulin, nominatif).
Fleksi yang terdapat dalam kasus genitif dalam dialek Swiss-Jerman dan bahasa Jerman memiliki variasi yaitu dengan penggunaan artikel dan kata depan (preposisi). Genitif dengan presposisi ini sendiri merupakan ciri khas yang dapat ditemukan dalam bahasa Jerman sehari-hari (deutsche Umgangssprache). Struktur genitive tersebut adalah sebagai berikut, 1. De Frau ires Huus adalah struktur genitif dalam dialek Swiss-Jerman dengan menggunakan artikel (dalam bahasa Jerman baku das Haus der Frau) 2. s Huus vo de Frau adalah genitif dalam dialek Swiss-Jerman dengan menggunakan preposisi (dalam bahasa Jerman das Haus von4 der Frau). pergerakan artikel setelah von yaitu artikel berubah menjadi bentuk datif dapat terlihat bahwa dalam dialek Swiss-Jerman artikel de tidak mengalami perubahan atau memiliki kesamaan
dengan de untuk kasus lainnya.
3
Indentifikasi kasus dalam kata benda dapat dilihat berdasarkan perubahan dari artikel. Sering kali, kasus dari kata benda dilihat berdasarkan perubahan dari artikel kata benda tersebut (tidak dari perubahan kata benda atau Nominalflexion itu sendiri) (Pittner dan Berman, 2004: 17). 4 Von merupakan preposisi yang diikuti dengan kasus datif (Pittner dan Berman, 2004: 23).
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
Dalam penelitian ini, saya melakukan analisis dari aspek morfologis dan saya membatasi penelitian hanya dalam bahasan analisis kekhasan perubahan atau pergerakan (fleksi) artikel takrif dialek Swiss-Jerman dalam Timeline Posts dari akun Facebook penutur asli dialek SwissJerman. Dalam penelitian ini, saya mengumpulkan objek penelitian yaitu lima timeline posts. Selain itu, saya juga mencari teori dan informasi-informasi yang menunjang analisis terhadap data-data tersebut. Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.
3. Pembahasan Timeline Post 1 15 D' Schwiizerdütsch Fans Alessia und Aroha mached a de Bruefsfachschuel en Vertüüfigsarbet über Schwiizer Dialäkt! Sie 3
(ca. 2 Minute). Vielä Dank!
würded sich freue wenn ihr churz a de folgende Umfrag teilnäh chönted
Berdasarkan analisis dengan menggunakan tinjauan morfologi, dalam Timeline Post 1 dapat ditemukan kekhasan dialek Swiss-Jerman dari aspek fleksi sebagai berikut ini.
Artikel yang terdapat dalam Timeline Post 1 adalah d’ pada d' Schwiizerdütsch Fans (Z. 1)6 , de pada an de Bruefsfachschuel (Z. 1-2)dan de pada a de folgende Umfrag(Z. 3). Artikel d’ pada d' Schwiizerdütsch Fans (Z. 1) merupakan kasus nominatif jamak. Dalam artikel d’ (Z.1), artikel muncul dengan penambahan tanda kutip, hal ini dapat dikaitkan dengan penulisan kata dalam bentuk hyperlink7 (d' Schwiizerdütsch Fans). Artikel dari kata benda an de
Bruefsfachschuel (Z. 1-2)dan de pada a de folgende Umfrag(Z. 3) merupakan bentuk pergerakan
5
Setiap Timeline Post mendapatkan penomoran baris. Penomoran baris dituliskan dengan (Z. 1) dalam penjelasan lebih lanjut di dalam penelitian. 6 (Z. 1) dan seterusnya merupakan penjelasan untuk Zeile 1(dalam Bahasa Jerman) dan berarti baris 1 dalam bahasa Indonesia 7 Teknik hyperlink memberikan kemungkinan untuk penambahan informasi atau penjelasan lebih lanjut pada kata yang diinginkan. Dengan meng-‐klik kata yang telah diberikan hyperlink, pengguna akan dihubungkan pada halaman informasi tambahan dari kata tersebut (Schmitz, 2004: 87). Kata dengan hyperlink muncul dengan tulisan berwarna biru dan bergaris bawah.
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
menjadi de untuk kasus datif feminin. Pada pergerakan artikel ini, dapat terlihat perbedaan dengan perubahan artikel kata benda untuk kasus datif tersebut dalam bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman, artikel untuk kedua kata benda berubah menjadi der karena kedua kata benda tersebut tergolong dalam kata benda feminin (dengan artikel die).
Timeline Post 2 1 Bi üsem letschte Wort, de "Schaukel" sind über 6'000 spannedi Kommentär zäme cho! Dankä villmal! Wer sich für defür interessiert cha da d Kommentär
3 aluege: (http://on.fb.me/19a3PYr) 5 Uf en Hiwiis vo de Franziska, Schwiizerdütsch Fan, fraged mir üch hüt , wie ihr de "Murmeln" i üchem Dialäkt säged ?
7 Bitte wieder Kommentar inkl. Region — with R ai dė E m. Berdasarkan analisis dengan menggunakan tinjauan morfologi, dalam Timeline Post 2 dapat ditemukan kekhasan dialek Swiss-Jerman dari aspek fleksi sebagai berikut ini. Artikel kata benda yang ditemukan adalah de Schaukel (Z. 1) untuk kasus nominatif feminin jamak, vo de Franziska (Z.5) untuk kasus dativ feminin, dan de ―Murmelnǁ‖ untuk kasus akusatif plural. Dari pergerakan tersebut dapat terlihat melemahnya fleksi untuk artikel kata benda. Untuk perubahan artikel kata benda menjadi der (vo de Franziska) dan die (de ―Schaukelǁ‖, de ―Murmelnǁ‖) yang muncul pada bahasa Jerman baku, dalam dialek Swiss-Jerman memiliki kesamaan yaitu dengan artikel de untuk kasus yang berbeda.
Timeline Post 3 1 Es ganz bsunders Foti vomene Spiegelei hat üs da de Schwiizerdütsch Fan Beat Hirt gschickt!
4 Ca. 950 Millionä Eier wärded i de Schwiiz jährlich verbrucht, das einä Ei hed i de Pfannä d Form vo de Schwiiz übercho J 7
Könnt öpper en Spruch oder es Gedicht zum Ei?
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
Berdasarkan analisis dengan menggunakan tinjauan morfologi, dalam Timeline Post 3 dapat ditemukan kekhasan dialek Swiss-Jerman dari aspek fleksi sebagai berikut ini. i de Schwiiz i de Pfannä vo de Schwiiz
Dalam ketiga kata benda tersebut, artikel untuk kasus datif hanya menggunakan de untuk beberapa kasus dan jumlah yang berbeda. Pada i de Schwiiz dan vo de Schwiiz, dalam bahasa Jerman baku perubahannya menjadi der, yaitu kasus datif, feminin, singular. Pada i de Pfannä, dalam bahasa jerman perubahannya menjadi den untuk kasus datif jamak. Dengan melemahnya perubahan artikel tersebut, jumlah benda (jamak atau tunggal) tidak dapat teridentifikasi melalui artikel.
Timeline Post 4 1 Schwinged eigentlich nur Mannä? Nei, au Frauä schwinged. Sie hend sich 1991 miteme eigene Verband im 4 Schwingsport igliederet. Im Schattä vo de Mannä gnüssed Frauäschwingfäscht no kei grossi Beachtig i de Öffentlichkeit. Agfüehrt wird de Schwingverband vo de 6 Frauä derziit vo de Ruth Hoxha-Marty. 8 Im Gägesatz zu de Schwinger wird bi de Frauä jedes Jahr en Schwingerkönigin erkorä. Derzitigi Amtsinhaberin isch d Sonia Kälin.
11 De Verband gits sit 1991, aber bereits z Beginn vo de 80er-Jahr heds in Aeschi es allererschts Schwingfäscht für Frauä gäh. Damals sind rund 15'000 Zueschauer is 12 Bärner Oberland cho. D Fäschwirtschaft isch nach em Mittagässe usverchauft gsi. 14 Zum Nachäläsä: http://www.schlussgang.ch/de/frauenschwingen
16 D Facebook Siitä für alli Schwingsport Fans: Schwingerzeitung SCHLUSSGANG
Berdasarkan analisis dengan menggunakan tinjauan morfologi, dalam Timeline Post 4 ditemukan kekhasan dialek Swiss-Jerman dari aspek fleksi sebagai berikut. Berikut ini adalah kekhasan struktur pergerakan kata benda yang dapat ditemui dalam Timeline Post. vo de Mannä (Z.3 )
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
zu de Schwinger (Z.8 ) bi de Frauä (Z. 8) vo de 80er-Jahr (Z. 11) i de Öffentlichkeit (Z. 5) vo de Ruth Hoxha-Marty (Z. 6) Agfüehrt wird de Schwingverband vo de Frauä derziit vo de Ruth Hoxha-Marty. (Z. 8) de Verband gits sit 1991, d Sonia Kälin (Z. 9)
d Fäschwirtschaft (Z. 12) d Facebook Siitä (Z. 16) em Mittagässe (Z. 16) Dalam artikel kata benda di atas, terlihat bahwa hanya terdapat bentuk artikel de dan d. Artikel de tersebut digunakan untuk
berbagai macam ciri-ciri kasus dan jumlah. Berikut ini adalah
analisis terhadap fleksi pada artikel kata benda di atas. Untuk kelompok de pada von de Mannä(Z. 3), vo de Frauä (Z. 8), bi de Frauä (Z. 8), vo de 80er-Jahr(Z. 11) merupakan kasus datif plural, dalam bahasa Jerman baku terdapat pergerakan artikel dari die menjadi den.
Untuk kelompok de pada i de Öffentlichkeit (Z. 5) dan vo de Ruth Hoxha-Marty (Z.6 ) merupakan kasus feminin, datif, tunggal. Dalam bahasa Jerman baku terdapat pergerakan artikel dari die menjadi der.
Untuk de pada De Verband merupakan bentuk dari kasus akusatif, maskulin, tunggal. Dalam bahasa Jerman artikel tersebut mengalami pergerakan menjadi den dari der.
Untuk kelompok de pada d Sonia Kälin (Z. 9), d Fäschwirtschaft (Z. 12), dan d Facebook Siitä (Z. 16) merupakan kasus nominatif tunggal, dalam bahasa Jerman merupakan die. Em pada em Mittagässe (Z. 16) merupakan bentuk kasus datif, maskulin yang dalam bahasa Jermam merupakan dem.
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
Timeline Post 5 1 Dä Schlussgang vom Eidgenössischä isch sit 3 Täg Gschicht. Bereits geschter hend mir en aktuelli Usgab vo de Schwingerzeitung SCHLUSSGANG übercho mit
3 villnä spannendä Details zum Eidgenössischä zum nomal nachä läsä! 5 Für alli diä wo au zurichtige Schwinger-Fans worde sind, isch diä Ziitig ES MUESS! 6 Regelässig gits Schwinger-News hei gliefered. Abo's cha mer jetzt 7 uf www.schlussgang.ch bschtellä! 9 Au während em ganzä Jahr sehr nützlich isch d Schlussgang Websiitä (www.schlussgang.ch) oder d Händy App wo mer gratis cha abäladä und denn 11 immer s nüüschtä vom Sempach, Stucki, Wenger, Forrer, Grab & Co. cha läse! Link zum abäladä: http://bit.ly/17qiTA8
Berdasarkan analisis dengan menggunakan tinjauan morfologi, dalam Timeline Post 4 dapat ditemukan kekhasan dialek Swiss-Jerman dari aspek fleksi sebagai berikut. Berikut ini adalah kekhasan struktur pergerakan kata benda yang dapat ditemui dalam Timeline Post diatas.
Dä Schlussgang (Z. 1) vo de Schwingerzeitung SCHLUSSGANG (Z.2) Für alli diä wo au zurichtige Schwinger-Fans worde sind… (Z. 5) diä Ziitig (Z. 5) d Schlussgang Websiitä (Z. 9) d Händy App (Z. 10)
em ganzä Jahr (Z. 9) Artikel dä pada dä Schlussgang (Z. 1) merupakan kasus akusatif maskulin tunggal, dalam bahasa Jerman merupakan der. De pada vo de Schwingerzeitung SCHLUSSGANG (Z.2) merupakan kasis datif feminin tunggal, dalam bahasa jerman merupakan der. Diä pada Für alli diä wo au zurichtige Schwinger-Fans worde sind… (Z. 5) merupakan kasus akusatif tunggal, dalam bahasa jerman merupakan diä. Diä dan d pada diä Ziitig (Z. 5), d Schlussgang Websiitä (Z. 9), dan d Händy App (Z. 10) merupakan bentuk dari kasus nominatif feminin tunggal, dalam bahasa
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
Jerman merupakan die. Em pada em ganzä Jahr (Z. 9) merupakan bentuk dari kasus datif tunggal maskulin, dalam bahasa Jerman muncul sebagai dem.
4. Kesimpulan Berdasarkan analasis dari lima Timeline Posts terdapat kesimpulan mengenai kekahasan perubahan atau pergerakan (fleksi) dialek Swiss-Jerman yang dapat ditemui dalam media komunikasi facebook. 1. Artikel d muncul sebagai kasus nominatif feminin tunggal (die dalam bahasa Jerman) dan kasus nominatif jamak (die dalam bahasa Jerman). Selain itu, terdapat juga kemungkinan munculnya artikel d dengan kasus tersebut dalam bentuk penulisan menggunakan tanda kutip (d’).
2. Artikel de dapat digunakan duntuk berbagai macam kasus dalam dialek Swiss-Jerman. Identifikasi terhadap kasus menjadi terlihat seperti sama atau tidak memiliki pergerakan artikel. Artikel de dapat muncul untuk kasus sebagai berikut ini,
1. Kasus nominatif jamak (die dalam bahasa Jerman) 2. Kasus akusatif jamak (die dalam bahasa Jerman) 3. Kasus akusatif tunggal (den dalam bahasa Jerman) 4. Kasus akusatif maskulin tunggal (der dalam bahasa Jerman), selain itu kasus akusatif maskulin tunggal juga dapat muncul dengan dä. Variasi penulisan artikel dengan menggunakan diftong pada artikel tersebut dipengaruhi oleh sistem bunyi dialek Swiss-Jerman (Siebenhaar, 2005: 13).
5. Kasus datif jamak (den dalam bahasa Jerman) 6. Kasus datif feminin tunggal (der dalam bahasa Jerman) 3. Variasi artikel diä juga dapat ditemukan untuk kasus, 1. Kasus nominatif feminin tunggal (die dalam bahasa Jerman) 2. Kasus akusatif jamak (die dalam bahasa Jerman) Dari struktur fleksi artikel kata benda dialek Swiss-Jerman, terlihat bahwa pergerakan artikel kata benda tersebut melemah dan tidak mengikuti stuktur tata kata seperti dalam bahasa Jerman.
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
Dalam dialek Swiss-Jerman terdapat artikel yang memiliki kesamaan perubahan untuk kasus yang dalam bahasa Jerman sudah mengalami perubahan. Hal ini dapat dikaitkan dengan ranah dari dialek Swiss-Jerman yang merupakan bahasa lisan sehingga struktur tata kata melemah dan tidak diperhatikan. Selain itu, artikel kata benda dalam dialek Swiss-Jerman memiliki variasi penulisan yang dipengaruhi oleh sistem bunyi dialek tersebut.
5. Daftar Pustaka Ammon, Ulrich. (1995). Die deutsche Sprache in Deutschland, Ӧsterreich und der Schweiz: Das Problem der nationalen Varitӓten. Berlin: de Gruyter. Bleiker, Jürg. (1991). Schwyzertütsch: für Anfӓnger. München: Erst Edition.
Gross, Harro. (1998). Einführung in die germanistische Linguistik: Neu bearbeitet von Klaus Fischer. München: IUDICIUM Verlag GmbH. Kessel, Katja dan Sandra Reimann. (2012). Basiswissen Deutsche Gegenwartssprache: Vierte, durchgesehene Auflage. Tübingen: Narr Francke Attempto Verlag GmbH + Co. KG.
Löffler, Heinrich. (1994). Grudlagen Der Germanistik: Germanistische Soziolinguistik.Berlin: Erich Schmidt Verlag GmbH &Co.
Pittner, Karin dan Judith Berman. (2004). Deutsche Syntax: Ein Arbeitsbuch. Tübingen: Gunter Narr Verlag Tübingen. Schmitz, Ulrich. (2004) Sprache in modernen Medien: Einführung in Tatsachen und Theorien, Themen und Thesen. Berlin: Erich Schmidt Verlag Gmbh & Co.
Siebenhaar, Beat dan Alfred Wyler. (1997) Dialekt und Hochsprache in der deutschsprachigen Schweiz. Zürich: Stehle Druck AG.
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
Kushartanti, Untung Yuwono, dan Multamia RMT Lauder. (2007) Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. KAMUS Jakob, Urs. Wörterbuch Schweizerdeutsch – Deutsch: Anleitung zur Überwindung von Kommunikationspannen. Berlin – Zurich: Verlage Haffmans & Tolkemitt, 2009. INTERNET Buku Online
Baron, Naomi S. Language of the Internet . Ed. The Stanford Handbook for Language. 2002. 13 Sept.
2012
Internet.pdf>
Siebenhaar, Beat. Varietätenwahl und Code Switching in Deutschschweizer Chatkanalän: Quantitative
und
Qualitative
Analysen.
2005.
14
Sept.
2012
Artikel journal online Boyd, Danah M dan Nicole B. Ellison. “Social Network Sites: Definition, History, and Scholarship.” Volume 13 (17 DEC. 2007). 24 April 2013
Siebenhaar, Beat. “Quantitative Approaches to Linguistic Variation in IRC: Implications for Qualitative Research.” 5 (2008). 28 November 2012 Walther, Joseph B dan Jeong-woo Jang. “Communication Processes in Participatory Websites.” Volume 18 (10 Okt. 2012). 24 April 2013
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
Zywica, Jolone dan James Danowski. “The Faces of Facebookers: Investigating Social Enhancement and Social Compensation Hypotheses; Predicting FacebookTM and Offline Popularity from Sociability and Self-Esteem, and Mapping the Meanings of Popularity with Semantic
Networks.”
Volume
14
(19
Nov.
2008).
24
Analisis perubahan ..., Putriana Hamka, FIB UI, 2014
April
2013