UNIVERSITAS INDONESIA
RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN ULANG WEBSITE SEBAGAI SARANA INTERAKSI DALAM PENINGKATAN DONASI DAN ENGAGEMENT PADA KOMUNITAS SAVE STREET CHILD
TUGAS KARYA AKHIR
DESI PUJI RAHAYU 1106000685
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI HUBUNGAN MASYARAKAT DEPOK DESEMBER 2014
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN ULANG WEBSITE SEBAGAI SARANA INTERAKSI DALAM PENINGKATAN DONASI DAN ENGAGEMENT PADA KOMUNITAS SAVE STREET CHILD
TUGAS KARYA AKHIR
Diajukan sebagai salah satu pemenuhan syarat tugas akhir studi
DESI PUJI RAHAYU 1106000685
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI HUBUNGAN MASYARAKAT DEPOK DESEMBER 2014
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan kekuatan-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Karya Akhir (TKA) ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Segala pencapaian ini tidak luput dari bantuan dan doa berbagai pihak. Untuk setiap doa, bantuan dan dukungan, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Orangtua penulis, Iman Hilmanudin dan Siti Rohyatun yang selalu mendampingi penulis, kapan pun, di mana pun penulis berada dengan segala doa dan bantuannya, baik materi maupun non-materi. Terima kasih atas segala-galanya yang penulis tidak dapat sebut dan balas satu per satu, terima kasih sebanyak-banyaknya. 2. Drs. Teguh Poeradisastra, M.M (pembimbing TKA), atas waktu, ilmu, referensi dan berbagai pengalaman yang sudah dibagi dengan penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan TKA ini tepat pada waktunya. 3. Dra. Askariani Kartono, M.Si (pembimbing akademik). Walaupun jarang bertatap muka, tapi beliau selalu bisa diandalkan saat penulis membutuhkan saran dan bimbingan tentang hal-hal terkait perkuliahan. 4. Seluruh teman-teman Humas Komunikasi 2011 yang berjuang bersamasama dengan penulis dan sudah melalui berbagai tugas-tugas perkuliahan tanpa kehabisan semangat untuk terus mengejar cita-cita di masa depan. 5. Teman-teman seperjuangan di Komunikasi 2011, terkhusus Anditha, Gabby, Nadia, Namira, Aini, Aninta, Farraz dan Syabina yang selalu membantu penulis dalam berbagai keadaan dalam perkuliahan, yang selalu mengelilingi penulis dengan semangat, yang mengingatkan penulis untuk terus berjuang membuat TKA ini, yang selalu membuat penulis tertawa saat terasa tidak ingin melanjutkan perkuliahan.
v
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
6. Sahabat dituntun Mas Teguh, Indra, Luna, Kiki, dan Nadia yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan TKA ini dengan sebenarbenarnya dan menjadi teman diskusi penulis yang setia mendengarkan. 7. Gengpi, Bayu, Gayatri, Mayang, Dina, Yunita, dan Putri Mayang, sahabat sedari SMA, yang selalu memberikan semangat keceriaan untuk tetap menjalani kehidupan perkuliahan dengan tanpa beban dan
menikmati
setiap masa-masanya. 8. Sahabat Tuku Jabur, yang selalu mengelilingi penulis dengan aura positif dan semangat tanpa batas, yang selalu mengingatkan penulis bahwa menjalani masa depan bukan tentang materi tapi tentang keikhlasan. 9. Mbah, di rumah, yang selalu menjadi motivasi bagi penulis untuk segera menyelesaikan TKA dan selalu memberikan doa terbaiknya selagi mulutnya yang renta masih bisa berucap doa. 10. Febrian Ramadhan Pradana, teman dekat penulis yang sudah memberikan dukungan dan semangat tiada akhir kepada penulis selama 3,5 tahun menjalani perkuliahan. Terima kasih untuk semangat suksesnya. 11. Dinah Raihani & Arkan Raihan, adik-adik penulis, yang selalu menjadi motivasi bagi penulis untuk menjadi seorang kakak yang patut dicontoh dan terus mengajari segala hal baru yang bermanfaat. 12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang sudah membantu penulis dengan segala bentuk dukungan. Terima kasih untuk semua.
vi
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
RINGKASAN EKSEKUTIF
Analisis Situasi
Tujuan
Sasaran
Strategi
Khalayak Sasaran
-
Save Street Child (SSC) adalah sebuah komunitas mengajar independen untuk anak jalanan yang fokus dalam pendidikan alternatif & pengembangan bakat setiap anak. - Dalam melaksanakan program, SSC membutuhkan SDM dan donasi. Berdasarkan data yang diperoleh, program-program SSC tidak berjalan dengan baik karena para anggota dan relawan SSC tidak bisa secara penuh terlibat dalam pelaksanaan program SSC. Selain itu, program tidak berjalan sesuai dengan timeline kerja karena terdapat masalah pendanaan di komunitas. SSC mendapatkan dana untuk melaksanakan programnya dari donasi, swadaya anggota, kegiatan fundraising, dan berbagai aksi lain yang mendukung. Dengan cara seperti itu, tidak ada pemasukan dana yang tetap dan teratur untuk keberlangsungan program. Ditambah dengan publikasi melalui website yang tidak meluas dan monoton sehingga membuat pendanaan SSC tidak berjalan dengan lancar. - Masalah yang dihadapi oleh komunitas SSC adalah SSC kesulitan memperoleh donasi dan mengumpulkan minat publik untuk terlibat dalam kegiatan SSC dikarenakan masih rendahnya tingkat awareness publik tentang SSC Meningkatkan donasi SSC melalui awareness dan knowledge yang diberikan di website SSC yang pada akhirnya menciptakan engagement dan peningkatan donasi. - Peningkatan awareness sebesar 75% - Peningkatan knowledge sebesar 37,5% - Peningkatan donasi sebesar sebesar 19% - Peningkatan engagement level dari level subscriber menjadi level advocate Meningkatkan awareness publik terhadap SSC dengan mengaplikasikan budaya organisasi SSC pada website dan mengoptimalkan Search Engine Optimalization (SEO) pada website SSC. a. Pria & wanita dengan usia 20-50 tahun berdomisili di Jabodetabek, status bekerja dan berasal dari SES A & B. b. Perusahaan-perusahaan di Jabodetabek yang melakukan program CSR. vii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Pesan Kunci
Taktik
Jadwal Anggaran Evaluasi
SSC sebagai komunitas mengajar anak jalanan yang memberikan pendidikan alternatif sekaligus pengembangan bakat anak melalui programprogramnya. - Membuat e-Direct Mail sebagai trigger untuk mengarahkan khalayak sasaran mengunjungi website SSC. - Melakukan pengembangan ulang terhadap website SSC dari aspek konten dan tampilan sebagai sarana interaksi khalayak sasaran. - Mengoptimalkan fungsi pencarian mesin pencari terhadap website SSC menggunakan SEO. Januari – Desember 2015 Rp 3.720.000,Input, Output, & Outcome
viii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
EXECUTIVE SUMMARY
Situation Analysis
Objective
Target
Strategy
Target Audience
Key Message
Tactics
-
Save Street Child (SSC) is an independent teaching community for street children that focus on alternative education and talent development. - In carrying out the program, the SSC requires human resources and donations. Based on the data obtained, the programs do not run properly SSC because SSC members and volunteers can not fully involved in the implementation of the SSC program. In addition, the program does not run in accordance with the timeline of work because there are funding issues in the community. SSC get funds to carry out its program from donations, self-help each member, fundraising activities, and a variety of other actions. In this way, there is no income funds and regularly for the sustainability of the program. Coupled with the publication through the website are not widespread and monotonous so make SSC funding is not running smoothly. - Problems faced by SSC is difficult to obtain and collect donations for the public interest involved in the SSC due to the low level of public awareness about the SSC Increasing SSC donation through awareness and knowledge are given in SSC website which in turn creates engagement and increase donations. - Increased awareness by 75% - Increased knowledge of 37.5% - Increased donation by 19% - Increasing the level of engagement from the subscriber level to advocate level Increasing public awareness by applying the SSC organizational culture on SSC website and optimizing Search Engine Optimalization (SEO) on SSC website. a. Men and women 20-50 years old, living in Greater Jakarta, in status as worker and from SES A & B. b. Companies in Jabodetabek that applying CSR programs. SSC as a street children teaching community who provide alternative education at the same time through a child talent development programs. - Create an e-Direct Mail as a trigger to drive the target audience to visit the SSC website. - Conducting redevelopment of SSC website on ix
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Timeline Budgeting Evaluation
content and appearance aspects as the medium for target audience interaction. - Optimizing function of search engine on SSC website using SEO January – December 2015 Rp 3.720.000,Input, Output, & Outcome
x
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................
iv
UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................
v
RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................
vii
EXECUTIVE SUMMARY ................................................................................
ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................
xv
1.
2.
ANALISIS SITUASI 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tujuan Pembangunan Milenium ............................................. 1.1.2 Sejarah Komunitas Save Street Child ..................................... 1.1.3 Identitas Komunitas ................................................................. 1.1.4 Struktur Yayasan Sekarya Sobat Cinta .................................... 1.1.4.1 Struktur Organisasi ...................................................... 1.1.4.2 Tugas Masing-Masing Divisi ...................................... 1.1.5 Visi dan Misi Komunitas ......................................................... 1.2 Analisis Situasi .................................................................................. 1.2.1 Analisis SWOT ........................................................................ 1.3 Pernyataan Masalah ...........................................................................
1 2 4 6 6 7 7 8 10 11
SOLUSI 2.1 Tujuan Program ................................................................................... 2.2 Strategi Program .................................................................................. 2.3 Justifikasi Program .............................................................................. 2.3.1 Budaya & Identitas Organisasi .................................................. 2.3.2 Website sebagai Program Cyber Public Relations ..................... 2.3.3 Peningkatan SEO pada Website ................................................. 2.3.4 Level of Engagement .................................................................. 2.3.5 Teori Efek .................................................................................. 2.4 Khalayak Sasaran ................................................................................. 2.5 Pesan Kunci (Key Message) ................................................................
12 12 13 13 14 14 15 16 17 18
x
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
2.6 Sasaran Program .................................................................................. 2.7 Rekomendasi Program ......................................................................... 3. RINCIAN PROGRAM 3.1 Deskripsi Umum .................................................................................. 3.2 Strategi Program .................................................................................. 3.2.1 Penggunaan e-Direct Mail sebagai Trigger ............................... 3.2.2 Program Pengembangan Ulang Website .................................... 3.2.3 Penerapan SEO pada Website SSC ............................................ 4.
PENUTUP 4.1 Matriks Jadwal ..................................................................................... 4.2 Matriks Anggaran ................................................................................ 4.3 Matriks Evaluasi 4.3.1 Program Website ........................................................................ 4.3.2 e-Direct Mail ............................................................................. 4.3.3 Peningkatan SEO pada Website SSC .........................................
18 19 21 21 21 23 28
31 35 36 37 37
5. EKSEKUSI PROGRAM ........................................................................... xvi DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39
xi
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Teori Efek Lavidge & Steiner .......................................................... 17 Tabel 4.1 Matriks Jadwal ................................................................................. 31 Tabel 4.2 Matriks Anggaran ............................................................................. 35 Tabel 4.3 Evaluasi Program Website ............................................................... 36 Tabel 4.4 Evaluasi e-Direct Mail ..................................................................... 37 Tabel 4.5 Evaluasi Peningkatan SEO pada Website SSC ................................. 37
xii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Logo Save Street Child ................................................................. 4 Gambar 1.2 Struktur Organisasi Yayasan Sekarya Sobat Cinta ....................... 6 Gambar 3.1 Warna-warna Save Street Child .................................................... 25 Gambar 3.2 Jenis Font Nunito .......................................................................... 26
xiii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Wawancara dengan Ketua Yayasan (Shei Latiefah), Ketua SSC (Septiana Ika Hidayanti) dan Koordinator Lapangan SSC (Dhimas)
Lampiran 2
Panduan Umum Penyelenggaraan Save Street Child
Lampiran 3
Data Perolehan Donasi Save Street Child Tahun 2013
Lampiran 4
Percakapan dengan Anggota dan Pengajar SSC di LINE Messenger
Lampiran 5
Pertanyaan Survei Keyword
xiv
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tujuan Pembangunan Milenium Setiap negara menginginkan kemakmuran dan kesejahteraan untuk warga negaranya. Pembangunan dan pengembangan sumber daya alam dan manusia semakin gencar dilakukan untuk mendukung program-program pembangunan. Program pembangunan dilaksanakan merata di seluruh negara di dunia. Untuk menciptakan kesetaraan dalam pencapaian pembangunan, pada bulan September 2000 negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat deklarasi Millennium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan Milenium. Deklarasi ini berisi delapan tujuan yang harus dicapai dalam kurun waktu 15 tahun dari tahun 2000 sampai tahun 2015 oleh negaranegara yang tergabung dalam PBB. Salah satu dari delapan tujuan tersebut adalah pemerataan pendidikan dasar untuk semua usia. Target yang akan dicapai adalah memastikan bahwa pada tahun 2015 semua anak dari berbagai usia sudah menyelesaikan pendidikan dasar. Target ini dilengkapi dengan indikatorindikator untuk memudahkan pelaksanaan program. (UNFPA, Millennium Development Goals) Indonesia ikut menandatangani deklarasi ini sehingga Indonesia juga harus melaksanakan program pemerataan pendidikan dasar tersebut. Menurut United States Agency for International Development (USAID), Indonesia masih memiliki kendala dalam keterbatasan akses pendidikan, jumlah guru yang belum merata dan kualitas guru yang masih kurang. Kendala-kendala ini membuat pemerintah menciptakan solusi, di antaranya adalah dengan meningkatkan kuantitas dari lembaga prasekolah, memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan meningkatkan kualitas guru melalui pemberian beasiswa S-1, khususnya untuk guru SD dan SMP (http://www.prestasi-iief.org).
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
2
Pemerintah hanya memiliki waktu satu tahun lagi untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Milenium. Pemerintah bisa melakukan kerjasama dengan lembaga independen, komunitas, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi yang potensial untuk mendukung segala usaha pemerintah mewujudkan tujuan-tujuan dalam Tujuan Pembangunan Milenium.
1.1.2
Sejarah Komunitas Save Street Child (SSC) Save Street Child (SSC) adalah sebuah organisasi independen yang
berawal dari media sosial Twitter di tahun 2011. Organisasi ini dirintis oleh Shei Latiefah. Di tahun 2013, status SSC berada di bawah pengelolaan Yayasan Sekarya Sobat Cinta (SSC). Kegiatan dan aksi yang dilakukan SSC berfokus pada pendidikan alternatif untuk anak yang mengalami kerentanan sosial. Anak yang masuk ke dalam kategori rentan sosial adalah anak jalanan, kelompok anak marjinal, dan anak yang kurang mampu secara materi. Dengan pendidikan alternatif yang diberikan, SSC bisa menyiapkan anak-anak tersebut menjadi generasi penerus bangsa dengan bekal yang memadai, yaitu pendidikan dan teman baik. Kegiatan utama yang dilaksanakan oleh SSC adalah kelas belajar. Kelas belajar merupakan kegiatan rutin SSC. Kelas belajar ini tidak dipungut biaya. Selain kelas belajar, SSC juga menyelenggarakan Edu Trip setiap 4 bulan sekali. Edu Trip adalah kegiatan belajar di luar ruang (outdoor) dengan tujuan untuk memberikan atmosfer belajar yang berbeda kepada anak-anak binaan SSC. Dalam memberikan pendidikan alternatif, SSC dibantu oleh tim pengajar yang berdedikasi dan memiliki kepekaan serta bersukacita dalam mendidik dan berteman dengan anak-anak. Nilai paling penting yang ditanamkan tim pengajar kepada anak-anak adalah agar selalu menciptakan pertemanan yang baik, tidak bersifat hegemoni. Sehingga anak-anak bisa mendapatkan suasana belajar yang nyaman dan dapat berekspresi sesuai bakatnya.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
3
Sejauh ini, kelas belajar SSC sudah menyebar ke beberapa daerah di Indonesia. SSC tersebar di 17 kota di Indonesia. Berikut cabang-cabangnya dan akun Twitter masing-masing kota. 1. SSC Jabodetabek 2. SSC Surabaya (@SSChildSurabaya) 3. SSC Bandung (@SSChildBandung) 4. SSC Jogjakarta (@SSChildJogja) 5. SSC Medan (@SSChildMedan) 6. SSC Makassar (@SSChildMakassar) 7. SSC Palembang (@SSChildPalembang) 8. SSC Padang (@SSChildPadang) 9. SSC Blitar (@SSChildBlitar) 10. SSC Madura (@SSChildMadura) 11. SSC Jember (@SSChildJember) 12. SSC Pasuruan (@SSChildPasuruan) 13. SSC Malang (@SSChildMalang) 14. SSC Semarang (@SSCSemarang) 15. SSC Solo (@SSCSOLO) 16. SSC Batam (@SSChildBatam) 17. SSC Mojokerto (@SSChildMjk) Setiap kelas belajar Save Street Child dikelola oleh tim pengajar yang berdomisili tidak jauh dari lokasi mengajarnya sehingga tidak memberatkan pengajar. Hal-hal yang diajarkan mulai dari baca, tulis, hitung, hingga keterampilan dan keahlian khusus yang bisa menghasilkan uang untuk tambahan penghasilan bagi diri mereka sendiri maupun keluarganya. Karena setiap anak berhak atas pendidikan yang layak, SSC berkomitmen untuk memberikan pendidikan alternatif, kepada anak-anak yang membutuhkan pendidikan namun tidak memiliki cukup biaya untuk ikut belajar di sekolah formal. Oleh karena itu, menurut Ketua SSC, Septiana Ika
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
4
Hidayanti, SSC hadir untuk membantu Indonesia dalam pemerataan pendidikan dasar demi terwujudnya Tujuan Pembangunan Milenium.
1.1.3
Identitas Komunitas
a. Formulir Pendaftaran, Surat Pendirian dan MoU Formulir, Surat Pendirian dan MoU ini digunakan sebagai bentuk administratif, kesepakatan dan pengetahuan umum tentang pendirian komunitas. Memorandum of Undersgtanding (MoU) ini digunakan untuk mencegah penyalahgunaan wewenang yang pada akhirnya merugikan semua pihak dan integritas Save Street Child secara umum.
b. Logo Logo tersebut berfungsi sebagai identitas umum dari komunitas ini sehingga diakui dan dipahami bersama. Logo dari tiap kota akan dibedakan pada keterangan kota masing-masing di bawah logo tersebut. Logo Save Street Child ini dibuat Rahma, mahasiswa Universitas Paramadina.
Grafis Logo:
Gambar 1.1 Logo Save Street Child Sumber: Data Komunitas Save Street Child
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
5
Arti Logo: Arti logo Save Street Child adalah Save Street Child berusaha untuk memberikan rasa aman dan keceriaan dalam perbedaan. Adanya segitiga yang melingkupi gambar anak merupakan simbol dari keamanan. Warna yang beragam pada logo menunjukkan keberagaman dan keceriaan.
c. Hal-Hal Publikasi dan Eksekusi -
Nama Akun Jejaring Sosial (Twitter & Facebook) a. Format nama pengguna (username) akun Twitter dari tiap-tiap kota adalah @SSChild(nama kota). Contoh: @SSChildSurabaya, @SSChildMalang b. Format nama Facebook Page adalah Save Street Child (nama kota). Contoh: Save Street Child Surabaya, Save Street Child Malang
-
Avatar Akun Twitter Avatar akun Ttwitter menggunakan logo sebagai cara untuk selalu mengingat tujuan utama dari komunitas ini.
-
Website Website SSC adalah savestreetchild.org. Setiap kota memiliki website masing-masing namun tetap ditautkan dengan website resmi. Website bisa digunakan untuk melakukan publikasi dan pelaporan kegiatan dari berbagai cabang SSC di Indonesia.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
6
1.1.4 Struktur Yayasan Sekarya Sobat Cinta
Ketua Yayasan (Kak Shei) Ketua SSC (Kak Septi) Koordinator Lapangan (Kak Black)
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Yayasan Sekarya Sobat Cinta Sumber : Data Komunitas Save Street Child
1.1.4.1 Struktur Organisasi 1. Ketua Yayasan
: Shei Latiefah
2. Ketua Komunitas SSC
: Septiana Ika Hidayanti
3. Koordinator Lapangan SSC
: Dhimas
4. Kepala Divisi Humas
: Ismanidar
5. Kepala Divisi HRD
: Aldo
6. Kepala Divisi Fund Raising
: Dinna Amalia
7. Kepala Divisi Pendidikan
: Tania Rizky
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
7
1.1.4.2 Tugas Masing-Masing Divisi SSC memiliki 4 divisi kerja dengan tugas yang berbeda. Berikut penjelasannya. 1. Divisi Humas Divisi Hubungan Masyarakat bertugas untuk mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan sponsorship, media partner, social media, website, publikasi dan informasi. 2. Divisi Fund Raising Divisi ini bertugas mengurusi dana, baik yang keluar ataupun masuk, dalam berbagai bentuk untuk keberlangsungan komunitas. 3. Divisi HRD Divisi HRD bertugas mengurusi pengembangan kualitas sumber daya manusia komunitas, baik itu pengajar, pengurus dan relawan. 4. Divisi Pendidikan Divisi ini fokus mengurusi hal-hal terkait dengan kurikulum pembelajaran, teknik belajar, tim pengajar, dan pengembangan kualitas anak didik.
1.1.5
Visi dan Misi Komunitas
Visi : “Satu sentra pendidikan alternatif bagi anak rentang sosial untuk memiliki akses pendidikan yang mandiri, emansipatorik dan berdaya”
Misi : 1. Menyelenggarakan pendidikan formal maupun non-formal 2. Memfasilitasi anak-anak jalan mengembangkan dan menggunakan potensinya 3. Menyelenggarakan sanggar ajar didik untuk anak muda rentan sosial
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
8
1.2 Analisis Situasi Analisis situasi yang digunakan untuk menganalisis kondisi dan permasalahan Save Street Child didapat dari data primer yaitu hasil wawancara peneliti dengan Ketua SSC Septiana Ika Hidayanti, Koordinator Lapangan SSC Dhimas dan pengajar SSC Depok Karunia Dwijayanti. Dalam setiap komunitas, termasuk SSC, ada program-program yang harus dijalankan untuk mencapai visi dan misi komunitas. Untuk menjalankan program, komunitas membutuhkan sumber daya, baik secara materi maupun non-materi. Seperti yang kita ketahui, komunitas adalah organisasi independen yang keberlangsungannya bergantung pada organisasi itu sendiri. SSC memiliki pengurus dan relawan yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Pengurus dipilih berdasarkan kualifikasi yang dibutuhkan. Sedangkan relawan hanya atas dasar sukarela dan ingin berbagi ilmu bersama anak-anak yang rentan sosial. Untuk
memperoleh
sumber
daya
materil,
SSC
melakukannya
dengan
pengumpulan donasi melalui berbagai kegiatan yang menarik donatur. Tetapi keadaannnya adalah donasi masih tergolong rendah dan belum memenuhi target komunitas. Setiap kegiatan pun sedikit sulit untuk dijalankan karena kekurangan sumber daya manusia. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh SSC bisa jadi masih belum bisa menarik minat donatur. Donatur masih merasa asing dengan Komunitas Save Street Child. Keasingan ini terjadi karena awareness yang dibangun masih kurang. Sekarang semakin banyak komunitas mengajar yang bertipe sama dengan SSC. Hal tersebut membuat SSC harus semakin menonjol di setiap kegiatannya agar publik bisa mengenali SSC dengan baik. SSC memberikan media informasi bagi publik bagi yang ingin mengetahui SSC secara lebih dalam. SSC menyediakan media sosial dan website. Informasiinformasi
tentang
komunitas
dan
kegiatan
terdapat
di
Twitter
SSC
(@SaveStreetChild) dengan jumlah followers sebanyak 47.100 followers, Facebook SSC (Save Street Child) dengan jumlah 3.885 likes dan website SSC (savestreetchild.org) dengan hits sebanyak 898.284 hits.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
9
SSC juga melakukan perekrutan relawan melalui media sosial dan website. Banyak hal yang dilakukan SSC di media online untuk melaksanakan kegiatan dan programnya. Seperti yang dikatakan oleh Ketua SSC, Septiana Ika Hidayati, salah satu garda depan pemberi informasi tentang SSC yang komprehensif untuk publik adalah menggunakan media online, yaitu website. Website dijadikan media utama sebagai pemberi informasi lengkap tentang SSC kepada publik. Website diisi dengan berbagai informasi terbaru tentang SSC, dari kegiatan donasi, kegiatan relawan, kegiatan mingguan & bulanan SSC, informasi tentang perekrutan relawan, news flash, kompetisi, dan informasi lainnya. Konten yang diberikan sudah cukup lengkap sebagai website sebuah komunitas mengajar. Tetapi secara fisik, website belum mampu memberikan awareness yang cukup kepada publik. Berikut kondisi terbaru website SSC per tanggal 27 November 2014. -
Tidak mencantumkan logo SSC.
-
Tidak menggunakan warna-warna organisasi yang terdapat pada logo, warna yang digunakan terkesan monoton.
-
Font yang digunakan tidak mencerminkan komunitas anak-anak, karena terlihat kaku dan formal.
-
Konten yang disajikan terlalu banyak, membuat bingung pengunjung website.
-
Posisi setiap konten tidak diatur sehingga terkesan menumpuk.
-
Konten yang terdapat di dalam website tidak up-to-date.
-
Bahasa yang digunakan tidak konsisten. Menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
10
1.2.1
Analisis SWOT
a. Strengths 1. SSC merupakan salah satu komunitas anak jalanan yang mempunyai jejaring luas (17 kota di Indonesia) karena ekspansinya cukup pesat selama 2 tahun terakhir sehingga menambah peluang SSC untuk terus memperluas ekspansinya. 2. Memiliki kepengurusan yang independen di setiap daerah dan memiliki kebebasan untuk menyusun program kerjanya masingmasing tanpa keluar dari misi dan visi SSC.
b. Weaknesses 1. Karena tersebar di seluruh Indonesia, mutu dan kualitas dari setiap cabang sulit untuk diukur secara nyata. 2. Sebagai organisasi yang independen, kesulitan yang paling umum adalah sulitnya dana untuk keberlangsungan komunitas. 3. Perolehan dana di setiap daerah berbeda sehingga berpengaruh terhadap berjalannya program-program. 4. Tidak ada recruitment SDM secara komprehensif yang dilakukan oleh SSC.
c. Opportunities 1.
Semakin meningkatnya perhatian publik terhadap kesejahteraan sehingga peluang SSC menjadi media antara dukungan publik dan kesejahteraan anak semakin besar
2.
Dapat menjalin kerja sama dengan pemerintah dalam mewujudkan tujuan-tujuan daerah di setiap cabang SSC.
3.
Selain fokus terhadap pendidikan alternatif, SSC juga menggali potensi kewirausahaan dari anak didik dengan meningkatkan kemampuan melalui program penggalian bakat.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
11
d. Threats 1. Terlalu banyak komunitas-komunitas sejenis SSC yang terkadang malah mencoreng nama baik komunitas pendidikan anak, sehingga membuat masyarakat menjadi tidak percaya terhadap peran komunitas yang dijalankan. 2. Rendahnya publisitas SSC membuat komunitas ini belum banyak dikenal publik. Bahkan akronim SSC acap diasosiasikan dengan nama salah satu tempat bimbingan belajar yang tersebar di Jakarta (berdasarkan survei mini yang dilakukan oleh peneliti).
1.3
Pernyataan Masalah Setelah melakukan analisis dari data primer berupa wawancara dengan pihak SSC dan survei mini, dapat disimpulkan bahwa komunitas kesulitan memperoleh donasi dan mengumpulkan minat publik untuk ikut terlibat dalam kegiatan SSC dikarenakan masih rendahnya tingkat awareness publik tentang SSC. Awareness yang rendah akan berpengaruh terhadap knowledge publik tentang SSC. Knowledge menjadi hal yang penting untuk disajikan saat publik ingin mengetahui lebih jauh tentang SSC. SSC memberikan knowledge di dalam website-nya. SSC menjadikan website sebagai garda depan pusat informasi SSC. Tetapi website yang ada tidak merepresentasikan komunitas SSC dengan baik. Website yang dihadirkan ke publik harus memiliki konten dan tampilan yang bisa menggambarkan SSC kepada publik yang nantinya mampu memberikan awareness kepada publik. Awareness akan menuntun SSC dalam peningkatan knowledge tentang SSC di publik.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
12
BAB 2 SOLUSI
2.1 Tujuan Program Merujuk pada pernyataan masalah, maka solusi yang dipilih adalah dengan memperbaiki website SSC. Website menjadi kunci informasi awal bagi publik untuk mengetahui SSC lebih jauh. Tampilan dan isi website harus mampu meningkatkan awareness serta ketertarikan publik untuk ikut serta dalam kegiatankegiatan SSC. Program ini bertujuan untuk meningkatkan donasi dan engagement bagi SSC melalui awareness dan knowledge yang diberikan di website SSC. Diharapkan, knowledge yang muncul akan menuntun publik untuk melakukan action yaitu dengan ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan SSC, khususnya pemberian donasi untuk keberlangsungan program SSC.
2.2 Strategi Program Untuk mencapai tujuan program, ada dua strategi yang akan digunakan. Di antaranya adalah dengan meningkatkan awareness publik terhadap SSC dengan mengaplikasikan budaya organisasi SSC pada website dan mengoptimalkan Search Engine Optimalization (SEO) pada website SSC. Budaya organisasi yang ditampilkan di website akan membawa publik mengenal SSC lebih jauh. Budaya organisasi yang akan ditampilkan adalah berupa logo, simbol, warna dan konten. Dengan mengaplikasikan hal-hal tersebut, publik akan lebih mudah mengenal SSC. Awareness juga akan meningkat setelah website dimasukkan unsur-unsur budaya organisasi. Website akan didukung dengan peningkatan
SEO.
Semakin
berkembangnya
perhatian
publik
terhadap
kesejahteraan anak, maka tingkat keterlibatan individu untuk mewujudkan kesejahteraan anak juga semakin tinggi. Media online yang semakin berkembang menjadi perantara publik mendapatkan berbagai informasi. SEO memungkinkan publik menerima halaman pertama hasil pencarian dari keyword yang digunakan
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
13
yang berkaitan dengan pendidikan anak, jatuh pada website Komunitas SSC. Jadi, kedua strategi ini akan saling berhubungan untuk membuat website semakin meningkatkan awareness publik terhadap SSC.
2.3 Justifikasi Program 2.3.1 Budaya & Identitas Organisasi Schein (2011) dalam Lunenberg menjelaskan bahwa budaya organisasi adalah himpunan nilai-nilai, keyakinan, dan norma-norma yang mempengaruhi cara anggota organisasi berpikir, merasakan, dan berperilaku di tempat organisasi. Budaya dalam sebuah organisasi ditularkan melalui sosialisasi dan pelatihan upacara & ritual, jaringan komunikasi dan simbol (Lunenberg, 2011, h. 1). Budaya organisasi digunakan untuk menjadi pembeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Budaya organisasi harus menjalani proses internalisasi di dalam diri anggotanya yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat komitmen setiap anggota organisasi (Ekwutosi & Moses, 2013). Begitu juga dengan identitas organisasi. Cornelissen & Haslam (2007) menjelaskan bahwa identitas organisasi adalah proses sebuah organisasi membentuk makna yang dipahami bersama. Dalam artikelnya, Bartho (2014) menyatakan bahwa identitas suatu organisasi merupakan cerminan dari visi dan misi suatu organisasi yang divisualisasikan dalam organisasi. Logo merupakan suatu hal yang nyata sebagai pencerminan hal-hal yang bersifat non visual dari suatu organisasi, misalnya budaya perilaku, sikap, kepribadian, yang dituangkan dalam bentuk visual (Suwardikun, 2000, h. 7). David E. Carter (2003) dalam bukunya menjelaskan bahwa logo adalah identitas suatu organisasi dalam bentuk visual yang diaplikasikan dalam berbagai sarana fasilitas dan kegiatan organisasi sebagai bentuk komunikasi visual.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
14
2.3.2 Website sebagai Program Cyber Public Relations Website adalah lokasi pusat berbagai halaman web yang saling terkait dan dapat diakses dengan mengunjungi home page menggunakan browser (http://www.computerhope.com/). Terdapat dua basis website yaitu web 1.0 dan web 2.0. Web 1.0 adalah sebuah basis web yang bersifat statis dan hanya memberikan konten berupa informasi tanpa ada interaksi yang tercipta dengan publik (http://www.techopedia.com/). Sedangkan web 2.0 adalah basis web yang bersifat open source dimana kode sumber yang digunakan tersedia secara bebas. Dalam web 2.0, pengguna bisa mengetahui bagaimana aplikasi bekerja, membuat aplikasi baru dengan program sebelumnya dan membuat berbagai modifikasi di dalam web.Web 2.0 menciptakan nteraksi antara pembuat website dan publik (http://computer.howstuffworks.com/). Website digunakan sebagai salah satu media online untuk program Cyber Public Relations. Sebagai sebuah program PR, website harus memenuhi fungsi dari PR itu sendiri. Menurut Bernay dalam Polii (2013), PR baik secara individu maupun kelompok harus mampu memberikan informasi kepada masyarakat, melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat secara langsung & mengintegarsikan sikap dan perilaku organisasi dengan sikap dan perilaku masyarakat. Fungsi-fungsi ini dilakukan untuk menciptakan dan membangun hubungan baik antara organisasi dan publik.
2.3.3 Peningkatan Search Engine Optimization (SEO) pada Website Search Engine Optimization atau SEO adalah suatu cara atau teknik untuk membuat situs atau blog berada pada halaman/posisi pertama di mesin pencarian (Nazar, 2013). SEO akan mengoptimalkan proses pencarian konten pada mesin pencarian melalui keyword yang digunakan target khalayak. Keuntungan yang didapat dengan menggunakan SEO menurut Human Service Solutions adalah sebagai berikut.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
15
1. Meningkatkan visibilitas di antara target khayalak dengan memberikan informasi yang terspesifikasi sesuai dengan kebutuhan target. 2. Menjadi salah satu strategi pemasaran yang bisa membuat target secara aktif terlibat dalam proses pencarian informasi. 3. Pengenalan terhadap merk & identitas perusahaan/organisasi. 4. Fleksibilitas yang dicipitakan SEO memungkinkan sebuah kampanye perusahaan/organisasi bisa menjangkau khalayak lebih luas dan beragam sesuai dengan kebutuhan organisasi.
2.3.4 Level of Engagement Dalam bukunya, Sweeney & Craig (2011) menjelaskan mengenai tujuh jenjang engagement pada media sosial, sebagai berikut: 1. Deserter. Tahap di mana publik hanya melihat media sosial suatu organisasi dalam satu kali, setelah itu pergi. 2. Lurker. Publik mulai melihat informasi apa yang diberikan di media sosial tersebut 3. Responder. Publik mulai berani untuk memberikan komentar atau likes atau retweet. 4. Subscriber. Tahap saat publik memilih untuk menjadi follower atau member di media sosial sebuah organisasi. 5. Broadcaster. Tahap pada saat publik menceritakan pengalamannya tentang media sosial tersebut kepada orang lain. 6. Proponent. Publik meneruskan diskusi tentang media sosial tersebut dengan pihak ketiga. 7. Advocate. Tahap dimana publik aktif mencari informasi tentang organisasi tersebut melalui media sosialnya.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
16
2.3.5 Teori Efek Rober Lavidge & Gery Steiner pertama kali memperkenalkan teori ini pada tahun 1961. Teori Efek menyatakan bahwa terdapat beberapa tahapan mental pada konsuen setelah terkena terpaan iklan suatu produk sampai pada saat seseorang memutuskan untuk membeli produk tersebut (Mahmudoh & Setyorini, 2010). Berikut tahapan-tahapan dalam Teori Efek Lavidge & Steiner dalam Mahmudoh & Setyorini (2010). 1. Awareness. Tahapan pertama dari teori ini adalah adanya terpaan produk untuk menciptakan awareness dalam pikiran konsumen sampai konsumen merasa tidak asing dengan produk tersebut. 2. Knowledge. Tahap kedua adalah ketika konsumen mendapatkan informasi mengenai keuntungan, sifat atau atribut dari produk tersebut. 3.
Liking. Tahap ketiga ini terjadi pada saat konsumen melakukan eksekusi terhadap produk dan mulai timbul rasa suka terhadap produk tersebut.
4.
Preference. Tahap keempat adalah tahap di mana konsumen mengasosiasikan sesuatu terhadap produk.
5. Conviction. Tahap kelima terjadi pada saat konsumen menciptakan kesan bahwa produk disukai oleh sekelompok konsumen dan membuat konsumen mencoba produk tersebut. 6. Purchase. Tahap keenam adalah pada saat konsumen menciptakan perasaan atau sikap terhadap produk yang menggerakkan konsumen untuk membeli produk.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
17
Tabel 2.1. Teori Efek Lavidge & Steiner
Sumber: https://superbrand.net
2.4 Khalayak Sasaran Dalam program ini, terdapat dua khalayak sasaran. Berikut penjelasannya. a. Kelompok masyarakat Pria & wanita dengan usia 20-50 tahun berdomisili di Jabodetabek, status bekerja dan berasal dari SES A & B. Donatur tetap SSC yang tidak terurus juga menjadi khalayak sasaran dalam kelompok ini.
b. Perusahaan Menjadikan perusahaan-perusahaan di Jabodetabek dengan berbagai bidang dari skala menengah sampai skala atas sebagai sasaran program, khususnya untuk program donasi SSC. Perusahaan-perusahaan bisa menjadikan SSC sebagai salah satu media untuk mengaplikasikan program CSR (Corporate Social Responsibility) di perusahaan mereka. Berikut daftar perusahaan yang melakukan program CSR di bidang
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
18
pendidikan per 2014 yang akan dijadikan khalayak sasaran (Tranggono, 2012).
-
PT Unilever Indonesia
-
PT Pertamina (Persero)
-
Astra International
-
PT Jasa Marga
-
PT Bank Mandiri Tbk.
-
PT Bank Negara
-
Total Indonesie E&P
Indonesia Tbk.
-
PT Aneka Tambang
PT Bank Rakyat
-
PT Jamsostek
Indonesia Tbk.
-
Blue Bird Group
-
PT Adaro Energy Tbk.
-
Nestle Indonesia
-
PT HM Sampoerna Tbk.
-
Chevron Indonesia
-
PT Telekomunikasi
-
Tbk. -
PT Kereta Api Indonesia
Indonesia Tbk.
2.5 Pesan Kunci Pesan kunci yang ingin disampaikan dalam program ini adalah SSC sebagai komunitas mengajar anak jalanan yang memberikan pendidikan alternatif sekaligus pengembangan bakat anak melalui program-programnya. SSC ikut membantu pemerintah untuk mewujudkan salah satu Tujuan Pembangunan Milenium dengan menjadikan anak-anak Indonesia bisa menempuh pendidikan dasar walaupun tidak secara formal.
2.6 Sasaran program a. Peningkatan awareness pada khalayak sasaran sebesar 75% dari hasil survei awal dengan tambahan sebanyak 15 orang dan dengan mengukur pada banyaknya pengunjung di website berdasarkan penghitungan hits serta
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
19
survei kecil tentang kesadaran masyarakat terhadap SSC dalam waktu 6 bulan setelah program dilaksanakan. b. Peningkatan knowledge pada khalayak sasaran sebesar 37,5% dengan melihat hasil dari survey pada khalayak sasaran tentang seberapa banyak pengetahuan tentang SSC yang mereka ketahui dalam waktu 6 bulan sebelum dan setelah program dilaksanakan. c. Peningkatan donasi sebesar 19% dari launching terakhir paket donasi SSC dengan tambahan donasi sebesar enam juta rupiah dan dilihat kembali seberapa banyak paket donasi yang berhasil terbeli setelah launching paket donasi terbaru selama enam bulan setelah program dilaksanakan. d. Peningkatan engagement level. Khalayak sasaran diharapkan dapat mencapai level advocate yang pada awalnya hanya pada level subscriber. Peningkatan level sebesar 25% dari total followers Twitter dan Facebook.
2.7 Rekomendasi Program Program yang disarankan adalah program pengembangan ulang website SSC sebagai garda depan pemberi informasi bagi publik tentang SSC. Website yang dibuat akan menampilkan budaya dan identitas SSC sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan awareness publik terhadap SSC. Sasaran program ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok publik dan perusahaan-perusahaan yang menjalankan CSR. Kelompok sasaran ini dinilai potensial dalam membantu SSC mewujudkan visi & misinya melalui program- program yang dijalankan. Program ini akan diaplikasikan pada website SSC yang menjadi frontliner pusat informasi. Program website ini diharapkan mampu menjadi pemicu meningkatnya awareness SSC di mata publik secara lebih luas. Semakin tinggi awareness yang tumbuh, maka hal itu akan berimbas pada meningkatnya eksistensi SSC sebagai salah satu komunitas yang peduli dengan pendidikan anak-anak rentan sosial. Beriringan dengan eksistensi yang semakin menanjak, maka tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak publik yang terinspirasi dan menyadari bahwa
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
20
apa yang diperjuangkan di dalam SSC adalah hal yang penting untuk diapresiasi. Visi dan misi akan dengan mudah tercapai apabila terdapat banyak dukungan dari relawan dan publik secara luas. Jadi, diharapkan program ini adalah program yang tepat untuk mempertahankan eksistensi Save Street Child.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
21
BAB III RINCIAN PROGRAM
3.1 Deskripsi Umum Program pembenahan website ini adalah program yang diperuntukkan untuk SSC sebagai bagian dari strategi peningkatan donasi. Website yang sudah diperbaiki, diharapkan mampu mendongkrak awareness SSC. Awareness akan diaplikasikan ke dalam website melalui pemilihan informasi, penggunaan logo, warna dan konten lain pada website. Nantinya, awareness yang muncul akan menggiring khalayak sasaran pada tahap knowledge di mana mereka akan mengenal SSC secara lebih dalam. Tahap knowledge akan mengantar khalayak sasaran pada tahap-tahap selanjutnya dalam Teori Efek Lavidge & Steiner. Sampai akhirnya tiba di tahap purchase, khalayak sasaran akan memberikan donasi kepada SSC sebagai bukti keterlibatannya dalam mewujudkan kesejahteraan pendidikan untuk anak jalanan.
3.2
Strategi Program Strategi yang digunakan adalah meningkatkan awareness SSC kepada
khalayak sasaran dengan menggunakan tools Cyber PR. Ada beberapa tools yang digunakan untuk program ini sekaligus menjadi bagian dari taktik program. Berikut penjelasannya.
3.2.1
Penggunaan e-Direct Mail sebagai Trigger e-Direct Mail adalah sebuah surat elektronik yang ditujukan langsung
kepada individu/kelompok. e-Direct Mail digunakan untuk memberikan informasi secara lebih personal. Penggunaan e-Direct Mail dalam program ini adalah sebagai trigger yang ditujukan bagi khalayak sasaran. Dalam e-Direct Mail, SSC akan memberikan sebuah poster yang menginformasikan setiap peluncuran paket donasi terbaru dan kegiatan-kegiatan SSC yang akan datang. Satu e-Direct Mail akan berisi satu informasi saja. Hal ini dilakukan untuk menghindari informasi
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
22
yang menumpuk dan optimalisasi penyampaian pesan dalam informasi tersebut. Pesan e-Direct Mail akan berbentuk poster dengan format JPEG. Format JPEG pada body email akan mempermudah khalayak sasaran secara langsung melihat isi poster, tanpa perlu mengklik apapun untuk melihat informasi secara lebih jelas. Dalam e-Direct Mail, SSC akan mencantumkan link website bagi para khalayak sasaran untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang paket donasi dan kerjasama program CSR dengan SSC. Isi e-Direct Mail akan dikemas secara lebih personal namun tetap memberi kesan kekeluargaan dan keceriaan. Tampilan e-Direct Mail tidak akan jauh berbeda dengan website. Logo, warna, dan font yang digunakan sama seperti yang digunakan pada website. Setiap eDirect Mail akan dikirim hanya ke satu alamat perusahaan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kedekatan dan personalitas di antara SSC dan khalayak sasaran. Khalayak sasaran akan merasa eksklusif dengan pengiriman e-Direct Mail yang langsung tertuju hanya ke email mereka saja. Pengiriman e-Direct Mail akan dilakukan sebanyak tiga kali selama enam bulan secara rutin dan satu kali sebelum akhir tahun. Pertama di bulan Februari pada saat website selesai dikerjakan, kedua pada bulan April, dan ketiga pada bulan Juni. Khusus untuk khalayak sasaran perusahaan, SSC menambahkan jadwal peluncuran e-Direct Mail pada bulan Agustus-September. Biasanya perusahaan besar sudah menutup anggaran di bulan November. Jadi, untuk melakukan kerjasama pada bulan tersebut akan sedikit sulit. Untuk menghindari hal itu, maka akan ada peluncuran e-Direct Mail yang khusus untuk program akhir tahun perusahaan. Tidak ada biaya signifikan yang dikeluarkan untuk e-Direct Mail ini. Semua kebutuhan bisa didapat secara gratis dari SSC untuk menekan anggaran mengingat SSC masih dalam tingkat donasi yang rendah. Indikator keberhasilan yang digunakan untuk e-Direct Mail ini adalah sebagai berikut. -
e-Direct Mail dikirim dan diterima tepat waktu oleh khalayak sasaran
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
23
-
Pengiriman dilakukan selama tiga kali dalam enam bulan, yaitu pada bulan Maret, Mei dan Juli. Di akhir tahun, akan dikirim sekali lagi pada bulan September-Oktober.
-
Setiap dua bulan, sasaran perusahaan-perusahaan yang dipilih akan di up-date sesuai dengan riset kecil yang dilakukan oleh SSC. Riset kecil dilakukan untuk mengetahui perusahaan mana saja yang berpotensi menjalin kerjasama dengan SSC.
-
Melakukan follow-up e-Direct Mail ke perusahaan yang menjadi khalayak sasaran dalam waktu sebulan setelah peluncuran e-Direct Mail.
Evaluasi yang dilakukan untuk e-Direct Mail adalah dengan melakukan survei kepada khalayak sasaran SSC. Survei berisi tentang pertanyaan-pertanyaan sederhana terkait SSC. Dari hasil survei, dapat diketahui apakah program e-Direct Mail yang sudah dilakukan mampu meningkatkan awareness & knowledge para khalayak sasaran tentang SSC.
3.2.2
Program Pengembangan Ulang Website Program ini adalah program utama yang direkomendasikan untuk
mencapai tujuan. Pembenahan website yang akan dilakukan meliputi konten dan tampilan pada website. Konten yang terdapat dalam website SSC yang sekarang terlihat menumpuk. Saat ini terdapat delapan menu bar yang ada di website di antaranya adalah About, Crews, Fund Raising Activity, Cerita Mingguan, Financial Review, Panduan Umum SSC, Kontak, dan Newsflash. Nantinya akan ada beberapa konten yang digabungkan ke dalam satu menu bar. Hanya akan ada lima menu bar setelah dilakukan perbaikan, yaitu Tentang SSC, Kegiatan SSC, Galeri, Donasi, dan Kontak. Berikut penjabaran nya. -
Tentang SSC
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
24
Berisi tentang sejarah Komunitas SSC, struktur organisasi & pemegang jabatan, panduan umum SSC untuk membuka cabang baru kelas mengajar, dan terdapat link yang langsung terhubung ke website SSC di kota lain. -
Kegiatan SSC Informasi mengenai kegiatan belajar-mengajar, Edu Trip, dan berita-berita terbaru tentang kegiatan SSC baik dari dalam maupun dari luar organisasi.
-
Galeri Berisi dokumentasi berupa foto-foto di setiap kegiatan dan program yang diadakan oleh SSC.
-
Donasi Berisi tentang rincian paket donasi SSC dan petunjuk untuk mengambil paket donasi SSC.
-
Kontak Forum tanya jawab singkat dengan khalayak sasaran, informasi mengenai email, Twitter, Facebook & narahubung (contact person) untuk informasi lebih lanjut tentang SSC.
Sesuai dengan khalayak sasaran, bahasa yang akan digunakan dalam website adalah Bahasa Indonesia. Pada website yang baru ini, penggunaan Bahasa Indonesia dioptimalkan untuk menunjang pemahaman konten website. Kata-kata yang digunakan tidak semuanya formal. Kalimat yang dipilih akan disesuaikan dengan berita/informasi apa yang ingin disampaikan. Selain konten website, tampilan dari website juga akan diperbaiki. Rancangan website yang terbaru akan menampilkan logo SSC dan banyak menggunakan warna-warna pada logo. Logo akan ditampilkan di awal halaman website diikuti dengan slogan SSC dibawahnya yaitu “Mari Bergerak untuk Menggerakkan”. Layout yang akan digunakan akan mengambil gambar pegunungan dan langit yang bersinar melambangkan cerahnya masa depan anak Indonesia dan SSC akan dengan senang hati menemani anak-anak Indonesia
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
25
menggapai cita-cita mereka yang setinggi langit. Warna layout yang dipilih di antaranya adalah warna coklat, pink, dan biru tua. Setiap warna yang digunakan memiliki arti masing-masing dalam aspek psikologis. Warna coklat yang digunakan melambangkan kehangatan. SSC yang menjadi tempat bagi anak-anak jalanan untuk membagi cerita dan pengetahuan adalah tempat yang nyaman dan penuh dengan kehangatan selayaknya keluarga di rumah. Warna pink melambangkan keceriaan dan kasih sayang yang tulus. SSC selalu membimbing anak-anak didiknya dengan kasih sayang dan tulus tanpa adanya pemaksaan atau kekerasan, sehingga anak-anak tetap merasakan keceriaan pada saat belajar. Warna biru tua melambangkan rasa kepercayaan dan profesionalitas. SSC sebagai komunitas mengajar anak jalanan yang mampu mewujudkan visi & misinya serta dipercaya oleh masyarakat luas, dan menjunjung nilai profesionalitas dalam melaksanakan setiap programnya. Warna-warna ini akan sering digunakan pada website SSC yang baru.
Gambar 3.1 Warna-warna Save Street Child
Untuk jenis font, akan digunakan jenis Nunito. Nunito memiliki bentuk dinamis yang menciptakan kesan menyenangkan bagi pengunjung website tanpa meninggalkan kesan ketegasan dan komitmen yang tinggi. Warna font yang dipilih adalah hitam sebagai warna netral dan melambangkan ketegasan.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
26
Gambar 3.2 Jenis Font Nunito Sumber: http://www.fontsplace.com/
Untuk publikasi, link website yang sudah dikembangkan ulang akan dicantumkan di Twitter dan Facebook SSC. Link pada media sosial SSC akan mengarahkan
pengunjung
untuk
mengunjungi
website
SSC.
Begitupun
sebaliknya, nama akun Twitter dan Facebook SSC akan dicantumkan di website. Selain itu, link website akan diinformasikan di e-Direct Mail yang dikirim ke perusahaan-perusahaan sasaran. Dengan begitu, akan tercipta konektivitas di antara semua media informasi SSC. Khalayak sasaran akan berkumpul di satu media informasi SSC, yaitu website. Admin website bertugas untuk meng-update berita dan informasi di dalam website setiap dua minggu sekali karena terdapat bagian Cerita Mingguan SSC yang berisi tentang acara-acara dengan periode mingguan. Untuk membalas email dan komentar di website, admin harus menyediakan waktu sebanyak satu kali dalam satu minggu. Pada menu bar Kontak, akan direkomendasikan kepada pengunjung website untuk memberikan saran, pertanyaan atau kritik melalui Twitter, jika ingin mendapatkan respon yang lebih cepat. Pembuatan website membutuhkan waktu selama dua bulan. Dua bulan ini sudah termasuk coding dan design website. Dua bulan adalah waktu normal untuk membuat website yang komprehensif. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat website adalah sekitar Rp 4.000.000-Rp 10.000.000 tergantung pada kompleksitas website yang diinginkan karena akan berpengaruh pada waktu pengerjaan coding.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
27
Dalam pembuatan website, proses coding membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding waktu untuk mendesain website. Jadi, jika banyak fitur yang terdapat pada website dan menginginkan pengerjaan yang lebih cepat, maka biaya yang dikeluarkan juga akan bertambah. Program ini hanya akan mengaplikasikan fitur sederhana pada website yang dibutuhkan SSC untuk menunjang tujuan program. Biaya yang dikeluarkan adalah Rp 7.000.000 sudah termasuk hosting domain sebesar 500 MB selama enam bulan. SSC tinggal menerima website dan website yang siap untuk digunakan selama enam bulan ke depan. Untuk menambah hosting domain, dikenakan biaya tambahan tergantung besar hosting domain dan waktu penggunaan domain. Biaya hosting domain sebesar 500 MB selama enam bulan sebesar Rp 200.000 per enam bulan. Untuk mengukur keberhasilan program ini, indikator yang digunakan adalah dengan mengukur hal-hal berikut ini. -
Website selesai tepat pada waktunya dengan konten & tampilan sesuai dengan rancangan program.
-
Penghitungan pengunjung website per tiga bulan setelah program berjalan yaitu pada bulan Mei dan Agustus.
-
Melakukan update secara keseluruhan meliputi berita, informasi dan dokumentasi sebanyak dua kali dalam satu bulan, dan meng-update berita mingguan satu kali dalam seminggu.
-
Merespon setiap komentar, saran, kritik atau pertanyaan yang diajukan di website. Metode evaluasi yang akan digunakan adalah dengan melakukan survei
berisi pertanyaan-pertanyaann tentang keberadaan SSC dan pengetahuan SSC pada khalayak sasaran. Hasil yang didapat akan menjadi tolok ukur apakah program pengembangan ulang pada website SSC mampu meningkatkan awareness dan knowledge SSC pada khalayak sasaran.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
28
3.2.3
Penerapan SEO pada Website SSC Setelah website siap untuk digunakan, maka tahap selanjutnya adalah
penerapan SEO pada website untuk meningkatkan kemampuan mesin pencari dalam mencari website SSC. Dalam program ini, ada beberapa taktik untuk menerapkan SEO pada website tanpa mengeluarkan biaya. Pertama, dengan menggunakan keyword yang dipilih berdasarkan survei kepada khalayak sasaran. Survei berisi tentang pertanyaan-pertanyaan sederhana yang berhubungan dengan SSC. Berikut daftar keyword-keyword yang didapat dari 30 orang responden berdasarkan dari yang paling sering digunakan di mesin pencari. -
CSR
-
Aksi sosial perusahaan
-
CSR Indonesia
-
Public Relations
-
CSR pendidikan
-
Lembaga Swadaya
-
Program CSR
-
Kegiatan sosial perusahaan
Masyarakat (LSM)
Keyword ini akan dimasukkan ke dalam sebuah artikel di dalam website. Dengan memasukkan seluruh keyword tersebut dalam bentuk artikel, maka setiap pencarian yang menggunakan keyword tersebut akan mengarahkan hasil pencarian pada website SSC. Cara dengan membuat artikel seperti ini adalah yang paling umum dilakukan untuk meningkatkan SEO pada sebuah website tanpa mengeluarkan biaya besar. Kedua, SSC akan membuat alamat website SSC menggunakan keyword yang berhubungan dengan ranah SSC. Dari semua keyword yang ada pada survei, terdapat lima keyword yang memiliki hasil pencarian terbanyak di Google. Pencarian dilakukan per tanggal 4 Desember 2014 pukul 02.00 WIB. Berikut lima kata yang terpilih. 1. Komunitas anak
: 6.260.000 hasil pencarian
2. Komunitas pendidikan : 2.130.000 hasil pencarian 3. Komunitas mengajar
: 743.000 hasil pencarian
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
29
4. Komunitas anak jalanan : 474.000 hasil pencarian 5. Komunitas peduli anak : 574.000 hasil pencarian Berdasarkan urutan hasil pencarian terbanyak, keyword yang lebih berpotensial untuk digunakan sebagai alamat website adalah komunitas anak. Alamat website SSC akan diubah menjadi www.komunitasanak.com. Dengan menggunakan cara ini, pencarian pada website saat menggunakan keyword komunitas anak akan jatuh pada website SSC di halaman pertama hasil pencarian. Ketiga, SSC akan membuat akun media sosial yang belum dimiliki. Selain Twitter dan Facebook, SSC bisa membuat media sosial Linkedin dan Google+. Mengapa harus menggunakan Linkedin dan Google+? Linkedin digunakan untuk merangkul para khalayak sasaran. Khalayak sasaran dengan status bekerja akan lebih banyak menggunakan Linkedin untuk kebutuhan karirnya (http://www.seowaps.com/). Saat ini, Linkedin juga sudah menjadi media sosial peringkat kedua dalam dunia bisnis. Pencarian Google akan menampilkan hasil akun Linkedin pada lima hasil teratas setelah Facebook dan Twitter. Maka, Linkedin bisa menjadi salah satu media sosial untuk meningkatkan hasil pencarian yang jatuh pada website SSC dengan memasukkan link Linkedin pada website SSC. Selain Linkedin, Google+ juga menjadi salah satu akun media sosial yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan SEO pada website. SSC akan menambah akun media sosialnya pada Google+. Google+ memiliki istilah yang dinamakan Sinyal Sosial. Sinyal Sosial adalah link website yang dibagikan di profil jejaring sosial seseorang. Google+ memudahkan pengguna untuk menemukan sesuatu yang dicari dan memanfaatkan kemampuannya untuk menggunakan author sebagai elemen untuk peringkat halaman sebuah website. Semakin baik reputasi author, maka website yang dibuatnya akan lebih baik di Author Rank (http://startupbisnis.com/). Penggunaan Google+ bisa dimanfaatkan untuk reputasi website SSC di khalayak sasaran. Jika ketiga cara tersebut diaplikasikan, website SSC bisa mendapatkan peningkatan SEO dengan biaya yang seminimal mungkin. Biaya yang dikeluarkan hanya untuk pembelian domain dan uploading website seharga Rp 250.000,-. Indikator yang digunakan adalah sebagai berikut.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
30
-
Meng-update daftar keyword per dua bulan.
-
Memastikan keyword yang digunakan di mesin pencari benar-benar menunjukkan hasil pertamanya pada website SSC.
-
Memastikan akun media sosial SSC terdapat pada 10 hasil teratas di halaman pertama hasil pencarian setiap dua bulan sekali.
Evaluasi akan dilakukan dengan melihat jumlah pengunjung yang benar-benar mendapatkan knowledge saat mengunjungi website SSC per tiga bulan dan akan diakumulasi selama enam bulan. Kuisioner juga akan digunakan untuk mengevaluasi tingkat awareness & knowledge publik terhadap SSC.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
31
BAB IV PENUTUP
4.1 Matriks Jadwal Tabel 4.1 Matriks Jadwal 2015 No.
Kegiatan Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Membuat riset awal 1
dengan menyebar kuesioner sederhana tentang SSC
2
Mengolah hasil kuesioner Bertemu dengan pembuat website untuk
3
menentukan harga & membicarakan konsep website Merancang konsep
4
poster pada e-Direct Mail Membuat daftar
5
perusahaan terpilih untuk sasaran e-Direct Mail Membuat akun
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Des
32
Linkedin & Google+
6
Eksekusi pembuatan poster
Eksekusi website
8
Website & e-Direct Mail siap launching Menginformasikan
9
launching website baru SSC di Twitter, Facebook Mulai mengirimkan e-
10
Direct Mail satu per satu ke khalayak sasaran
12
Melakukan follow-up e-Direct Mail tahap 1 Meng-update daftar
13
perusahaan sasaran eDirect Mail untuk tahap 2 Meng-update urutan website SSC pada hasil
14
pencarian, apakah masih dalam 10 hasil teratas
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
33
15
Meng-update daftar keyword SEO Menghitung jumlah
16
pengunjung website tahap 1 Meng-update urutan website SSC pada hasil pencarian, apakah masih dalam 10 hasil teratas
17
Meluncurkan e-Direct Mail tahap 2 Meng-update urutan website SSC pada hasil
18
pencarian, apakah masih dalam 10 hasil teratas Meng-update keyword SEO
19
Melakukan follow-up e-Direct Mail tahap 2 Meng-update urutan website SSC pada hasil
20
pencarian, apakah masih dalam 10 hasil teratas
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
34
21
Meluncurkan e-Direct Mail tahap 3 Meng-update urutan website SSC pada hasil
22
pencarian, apakah masih dalam 10 hasil teratas
28
29
Meng-update daftar keyword SSC Melakukan follow-up e-Direct Mail tahap 3 Melakukan e-Direct Mail blasting ke seluruh email khalayak
30
sasaran dan perusahaan sasaran untuk program akhir tahun
Meng-update urutan website SSC pada hasil 31
pencarian, apakah masih dalam 10 hasil teratas
Melakukan follow-up 32
e-Direct Mail program akhir tahun.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
35
Menghitung akumulasi 33
jumlah pengunjung website
34
Evaluasi seluruh program
4.2 Matriks Anggaran Tabel 4.2 Matriks Anggaran No
Kegiatan
Jml
Harga
Total (Rp)
(Rp)
Jasa pembuat website (termasuk 1
2
3
4
design website & hosting domain selama 6 bulan)
1
Design poster e-Direct Mail
1
Pulsa untuk follow-up selama program
3
Kuisioner evaluasi-evaluasi akhir program
100
3.000.000
3.000.000
120.000
120.000
100.000
300.000
3000
300.000
TOTAL
3.720.000
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
36
4.3. Matriks Evaluasi 4.3.1. Program Website Tabel 4.3 Evaluasi Program Website No 1
Input
Tolok Ukur
Instrumen
Rancangan website untuk
Konsep dari rancangan
Proposal rancangan
eksekusi.
konten & tampilan website
website.
sesuai dengan identitas komunitas yang ingin ditonjolkan. No 1
Output Mendapatkan website yang 1. Rancangan berhasil
1. Website
menarik sesuai rancangan
diaplikasikan ke dalam
2. Google
dan mendorong khalayak
website.
melakukan donasi.
2. Banyak pengunjung
Analytics, jumlah Hits dan
website yang
Website & Blog
mendapatkan knowledge
Refferers.
dari website. No 1
Outcome Jumlah donasi dan
1. Jumlah donasi yang
engagement SSC
dihimpun SSC.
meningkat sesuai target.
Pre dan post survey
2. Tingkat engagement meningkat dari level subscriber menjadi level advocate.
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
37
4.3.2 e-Direct Mail Tabel 4.4 Evaluasi e-Direct Mail No 1
Input
Tolok Ukur
Instrumen
Rancangan konten &
Mendapatkan rancangan e-
Proposal rancangan
tampilan e-Direct Mail
Direct Mail yang menarik
e-Direct Mail.
perhatian perusahaan. No 1
Output Mendapatkan e-Direct
Rancangan e-Direct Mail
Jasa desain poster
Mail sesuai dengan
berhasil diaplikasikan
online
Membuat perusahaan
Khalayak sasaran yang
Jumlah donasi dan
tertarik dengan penawaran
dikirimi e-direct mail
level engagement
paket donasi SSC atau
tertarik untuk memberikan
meningkat.
kerjasama program SSC.
donasi dan mampu
rancangan. No 1
Outcome
meningkatkan level engagement.
4.3.3
Peningkatan SEO pada Website SSC Tabel 4.5 Evaluasi Peningkatan SEO pada Website SSC
No
Input
Tolok Ukur
Instrumen
1
Daftar keyword SEO yang
Mendapatkan keyword yang
Survei mini pada
digunakan untuk website
terkait erat dengan SSC
khalayak sasaran
Keyword SEO berhasil
Semua keyword SEO
Mengecek satu per
diaktifkan pada website
bekerja dengan baik
satu keyword yang
SSC No 1
Output
digunakan pada
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
38
mesin pencari No 1
Outcome Website SSC menjadi
Tingkat awareness &
Kuisioner &
website yang muncul di
knowledge publik terhadap
jumlah pengunjung
halaman awal hasil
SSC meningkat.
pada website.
pencarian dengan menggunakan keyword
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
BAB 5 EKSEKUSI PROGRAM Poster e-Direct Mail I
xvi
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Poster e-Direct Mail II
xvii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Tampilan e-Direct Mail yang akan dikirim ke perusahaan sasaran
Lampiran 9 xviii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Artikel Pendukung SEO
Save Street Child Masuk 20 Komunitas Inspiratif Indonesia
Pada Januari 2013 lalu, Save Street Child (SSC) berhasil masuk dalam daftar 20 Komunitas Inspiratif Indonesia versi Kompasiana. SSC menjadi salah satu komunitas yang berhasil memberikan kontribusi secara nyata terhadap masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan. Save Street Child (SSC) adalah komunitas berskala nasional yang berupaya menjadi wadah penggerak yang peduli terhadap permasalahan anak jalanan. Komunitas yang fokus dalam memberikan pendidkan alternatif ini banyak melakukan kegiatan yang juga melibatkan lapisan masyarakat. Tujuannya adalah untuk melakukan aksi bersama demi pendidikan yang layak untuk anak jalanan. Kegiatan utama yang dilakukan adalah mengajar anak jalanan. Selain sebagai komunitas mengajar, SSC juga banyak melakukan kegiatannya bekerjasama dengan komunitas peduli anak lainnya, seperti Akademi Berbagi, Komunitas Sahabat Anak, Komunitas Dreamdelion, Komunitas Anak Alam dan berbagai komunitas lain yang fokusnya pada bidang pendidikan. Ekspansi yang dilakukan oleh SSC sudah sangat luas. Saat ini, SC memiliki cabang komunitas sebanyak 17 kota di seluruh Indonesia berdasarkan data komunitas tahun 2013. Sebagai komunitas mengajar yang baru berjalan tiga tahun, ekspansi tersebut cukup membanggakan. Dibantu dengan berbagai partner komunitas anak di seluruh Indonesia, membuat SSC mudah untuk melaksanakan kegiatannya demi mewujudkan visi dan misi komunitas. Dengan masuknya SSC sebagai 20 Komunitas Inspiratif membuat SSC termotivasi untuk terus berjuang demi terwujudnya pendidikan yang layak dan kesejahteraan untuk anak jalanan. Karena pendidikan adalah hak semua anak. Setiap anak wajib mendapatkan pendidikan karena mereka adalah bibit masa depan.
xix
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Tampilan Home Website Sebelum dan Sesudah Program Pengembangan
Sebelum
Sesudah
xx
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Tampilan Fitur Website (Link ke Website SSC di beberapa daerah)
Tampilan Fitur Website (Link ke Media Sosial SSC di setiap Menu Bar)
xxi
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Tampilan Menu Bar Tentang SSC Sebelum dan Sesudah
Sebelum
Sesudah
xxii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Tampilan Menu Bar Anggota Organisasi Sebelum dan Sesudah
Sebelum
Sesudah
xxiii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Tampilan Menu Bar Fundraising Activities Sebelum dan Sesudah
Sebelum
xxiv
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
(Lanjutan)
Sesudah
xxv
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
(Lanjutan)
xxvi
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Tampilan Menu Bar Galeri SSC Sebelum dan Sesudah
Sebelum
xxvii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Sesudah
xxviii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
(Lanjutan)
xxix
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Tampilan Menu Bar Cerita Mingguan Sebelum dan Sesudah
Sebelum
xxx
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Sesudah
xxxi
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Tampilan Hits pada Website SSC
xxxii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
39
DAFTAR PUSTAKA
Aristi, S. (2013). Proposal Pembuatan Situs Foto Jurnalisme Perjalanan Wisata di Indonesia “Tripot Indonesia” (Trip Photography Spot in Indonesia). Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia. Galloway, C. (2005). “Cyber-PR and Dynamic Touch” dalam Public Relations Review vol. 31. Gani, P. (2014). Pentingnya Nilai Budaya Bagi Organisasi. Diakses 23 November 2014 dari
http://www.lspr.edu/pritakemalgani/pentingnya-nilai-budaya-bagi-
organisasi/ http://highered.mheducation.com/ diakses 15 November 2014 http://hswsolutions.com/ diakses 28 November 2014 http://keywordtool.io/ diakses 28 November 2014 http://rankexecutives.com/ diakses 28 November 2014 http://startupbisnis.com/ diakses 4 Desember 2014 http://webbisnis.net/ diakses 28 November 2014 http://www.alexa.com/ diakses 28 November 2014 http://www.carabelajarseo.org/ diakses 28 November 2014 http://www.darmanto.com/ diakses 17 November 2014 http://www.dumetschool.com/ diakses 15 November 2014 http://www.icbn2011.com/ diakses 15 November 2014 http://www.seowaps.com/ diakses 4 Desember 2014 https://www.fontbros.com/ diakses 28 November 2014 https://www.maxmanroe.com/ diakses 28 November 2014 Kahn, J. (n.d.). Sample APA Paper for Students Interested in Learning APA Style (6th Edition). Department of Psychology, Illinois State University. LaRivier, K. (2013, Agustus). Time for a New Definition of SEO. Diakses 27 November 2014 dari http://searchenginewatch.com/sew/opinion/2288392/timefor-a-new-definition-of-seo
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
40
Lunenberg, F. (2011). Organizational Culture-Performance Relationship: Views of Excellence and Theory Z. National Forum of Educational Administration and Supervision Journal, 29(4). Sam Houston State University. Mahmudoh, S & Setyorini, D. (2011). Pengaruh Terpaan Iklan di Televisi Terhadap Kesadaran Merk (Studi Kasus Terpaan Iklan “Kartu As versi Smash” di Televisi terhadap Kesadaran Merk pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Untirta Angkatan 2006-2010). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Macnamara, J. (2008). Research for Planning & Evaluation of PR & Corporate Communication. Mass Communication Group, New South Wales. 16-17 Moses, O & Ekwutosi, O. (2013, Juli-Desember). Internalization of Organizational Culture: A Theoretical Perspective. International Journal of Business Tourism and Applied Sciences, 1(2). Department of Business Administration, University of Science and Technology, Enugu State, Nigeria. Naraduhita, D & Sawarjuwono, T. (2012, Mei). Corporate Social Responsibility: Upaya Memahami Alasan Dibalik Pengungkapan CSR Bidang Pendidikan. Jurnal Akuntansi & Auditing, 8(2), 95-189. Novanda, D. (2014, Mei). Implementasi Integrasi SWOT Balanced Scorecard dalam Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja PT Grafika Jaya Sumbar. Jurnal Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Padang. Polii, S. (2013). Peranan Humas dalam Mempromosikan Tomohon sebagai Kota Bunga (Studi Deskriptif Pada Bagian Humas Pemkot Tomohon). Journal “Acta Diurna”, 1 (1). Porcelli, J. (2012). What Is Community Culture?. Diakses 18 Agustus 2014 dari http://www.govdelivery.com/blog/2012/05/does-your-community-have-ashared-set-of-beliefs-expectations-values-desires-and-rituals/ Robbins, S. (2001). Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit Salemba. Save Street Child (n.d). Panduan Umum Penyelenggaraan Save Street Child. Jakarta: (n.n) South Lake Union (n.d.). Community Relations. South Lake: (n.n)
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
41
Sweeney, S & Craig, R. (2011). 101 Ways to Grow Your Bussiness without Wasting Your Time. Canada: Maximum Press. Tranggono, A. (2012). Tren Perubahan CSR di Indonesia. Universitas Kristen Satya Wacana. Universitas Kristen Petra. (2008). Pedoman Tata Tulis Tugas Akhir Mahasiswa (Edisi 4). Surabaya: Tim Penulis. Vanina, D. (2008). Corporate Community Management. Diakses 17 Agustus 2014 dari www.vaninadelobelle.com
Universitas Indonesia
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
LAMPIRAN
xxx
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Lampiran 1 Wawancara dengan Ketua Yayasan SSC (Shei Latiefah), Ketua Komunitas SSC (Septiana Ika Hidayanti), dan Koordinator Lapangan SSC (Dhimas). Peneliti
Apa sih Save Street Child (SSC)?
Informan
SSC adalah sebuah komunitas mengajar anak jalanan independen yang fokus dalam pengelolaan minat dan bakat anak-anak didik, selain memberikan pendidikan alternatif bagi anak-anak yang rentan sosial. Anak-anak yang masuk ke dalam kategori rentan sosial adalah anak jalanan, anak kurang mampu, dan anak marjinal.
Peneliti
Siapa ketua SSC sekarang?
Informan
SSC sekarang dikepalai oleh Septiana Ika Hidayanti. SSC sekarang sudah berada dibawah pengelolaan Yayasan Sekarya Sobat Cinta yang diketuai oleh Shei Latiefah
Peneliti
Apa perbedaannya dengan SSC sebelumnya?
Informan
Sebelumnya, SSC adalah komunitas independen. Sekarang SSC sudah berad dibawah naungan yayasan. Yayasan terhitung sebagai badan resmi karena memiliki akte pendirian. Legal by law. Jadi, untuk berbagai kepengurusan SSC, akan ada pertanggungjawaban yang harus dilaporkan ke yayasan.
Peneliti
Apakah ada perbedaan dalam pelaksanaan program-program SSC ke depannya?
Informan
Ya, ada. Diantaranya adalah penyusunan program kerja, akan ada audit setiap periode waktu tertentu dan pembuatan badan usaha untuk menaungi donatur-donatur di SSC.
Peneliti
Lalu bagaimana dengan organisasi SSC sendiri? apakah ada perubahan signifikan?
Informan
Tidak ada, SSC tetap dalam formasi awal. Terdiri dari empat divisi xxxi
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
yaitu Humas, HRD, Pendidikan, dan Dana Usaha. Koordinator Lapangan membawahi semua divisi tersebut.
Peneliti
Apa tugas dan peran masing-masing divisi?
Informan
Divisi Humas mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan media dan informasi. Mengurus website, media sosial, acara-acara SSC, melakukan kerjasama dengan organisasi/perusahaan, mengatur hubungan dengan donatur dan mencari sponsor untuk berjalannya program. Divisi HRD berwenang melakukan perekrutan dan pemilihan relawan dan pengajar untuk SSC. Divisi Pendidikan bertugas mengelola pengajar SSC dan anak didik. Divisi Pendidikan harus menyusun kurikulum pembelajaran untuk anak didik. Kurikulum pembelajaran harus mampu mengoptimalkan kompetensi dan bakat si anak. Divisi Dana Usaha atau biasa disebut dengan Fund Raising (FR). Divisi ini bertugas mencari dan mengumpulkan dana untuk keberlangsungan program-program SSC. Salah satunya adalah mencari acara-acara yang bisa diikuti untuk menawarkan paketpaket donasi SSC. Kegiatan rutin yang dilakukan oleh FR adalah launching paket donasi setiap 2-3 kali dalam setahun
Peneliti
Selain di Jabodetabek, cabang SSC ada dimana?
Informan
Cabang SSC ada di Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Mojokerto, Surabaya, Jember, Malang, Padang., Makassar, Medan, Pasuruan dan kota lainnya. Total jumlah kota ada 17 kota di seluruh Indonesia.
Peneliti
Dengan cabang sebanyak itu, bagaimana kepengurusannya?
Informan
Kepengurusan tiap cabang diurus oleh cabang masing-masing, tetapi pada saat pertama kali membuat cabang baru ada panduan umum dan persyaratan yang harus dipenuhi. Setelah semua xxxii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
terpenuhi, kepengurusan diberikan secara otonomi di setiap cabang. Peneliti
Apakah selama ini, SSC mengalami kesulitan yang berarti?
Informan
Untuk masalah yang berarti, ada pada perekrutan relawan dan pendanaan.
Peneliti
Bisa dijelaskan lebih detil masalah yang dialami?
Informan
Untuk pendanaan, kami memang memiliki donatur tetap. Tapi untuk pengelolaannya memang tidak secara serius. Peluncuran paket donasi juga dilakukan seperti biasa. Pesanan yang sudah ada langsung diproses.
Peneliti
Untuk volunteering, masalah yang dihadapi seperti apa?
Informan
Untuk volunteering, memang sudah menjadi masalah sejak lama. SSC ingin menerapkan beberapa peraturan untuk mengatur sistem volunteering di SSC. Karena sering terjadi keluar masuk anggota tanpa adanya izin dari komunitas. Sebenarnya untuk keluar masuk anggota, itu adalah hal yang biasa dalam komunitas. Tetapi hal tersebut juga mengganggu berjalannya program SSC. Relawan pun juga seperti itu. Ada beberapa saran yang bisa dilakukan oleh SSC. Misalnya dengan kontrak relawan untuk mengikat. Dengan adanya kontrak, maka relawan sudah rela berkomitmen waktu dan tempat untuk menjadi bagian dari SSC.
Peneliti
Bagaimana sistem perekrutannya?
Informan
Sistem perekrutan yang sekarang seperti biasa. HRD yang akan mengurus semua keperluan anggota dan relawan baru SSC. Untuk informasi perekrutan, SSC akan menginformasikannya di Website, Twitter, dan Facebook. Untuk informasi yang lebih jelas, akan diarahkan ke website.
Peneliti
Jadi website adalah pusat informasi dari segala macam media informasi SSC?
Informan
Iya bisa dibilang seperti itu, karena di website para calon relawan bisa mendapatkan info lebih banyak dan lebih lengkap tentang xxxiii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
SSC. Jadi memang kita arahkan saja ke website. Peneliti
Tapi setelah saya lihat website SSC, tidak ada sesuatu yang menarik untuk dijadikan penarik minat para calon relawan. Monoton dan tidak mencerminkan sebuah website komunitas anak. Hanya trdapat warna pink yang mencolok. Tapi selebihnya hanya warna hitam putih dan abu-abu.
Informan
Iya memang untuk website, kepengurusannya tidak terkoordinasi. Yang mengelola website adalah bagian Humas SSC. Sedangkan Humas SSC tidak selalu in-charge dalam pengurusan website. Karena admin website juga bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta. Jadi memang tidak bisa in-charge dalam pengurusan website.
Peneliti
Nah melihat permasalahan waktu in-charge, apa yang dilakukan SSC untuk mengatasinya?
Informan
SSC ingin sekali melakukan gathering besar-besaran seluruh keluarga besar SSC. Tetapi mengingat setiap anggota SSC memilik kesibukan lain, maka agak sulit untuk mengumpulkan mereka di satu tempat dan satu waktu.
Peneliti
Mengapa terjadi seperti itu? Tidak bisakah para anggotanya meluangkan waktunya sebentar?
Informan
Hal tersebut bisa terjadi karena SSC mungkin belum menjadi prioritas bagi diri mereka masing-masing. Jadi mungkin itu menjadi salah satu penyebab kenapa program-program SSC sulit untuk dijalankan secara teratur selain masalah pendanaan
xxxiv
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Lampiran 2 Panduan Umum Penyelenggaraan Save Street Child
xxxv
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
(Lanjutan)
xxxvi
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
(Lanjutan)
xxxvii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
(Lanjutan)
xxxviii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
(Lanjutan)
xxxix
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
(Lanjutan)
xl
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
(Lanjutan)
xli
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
(Lanjutan)
xlii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
(Lanjutan)
xliii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Lampiran 3 Data Perolehan Donasi Save Street Child Tahun 2013 No. Paket Donasi 2013 1 Periode I 2 Periode II TOTAL
Jumlah (Rp) 13.108.000 16.766.000 29.874.000
xliv
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Lampiran 4 Percakapan dengan Anggota dan Pengajar SSC di LINE Messenger
Percakapan 1. Jumat, 14 November 2014, pukul 07.10 WIB Peneliti
Sekarang ini banyak komunitas-komunitas yang sejenis dengan SSC. Bagaimana SSC menjalankan program-programnya? Apakah ada beberapa program yang terbilang mirip? Bagaimana SSC menanggapi hal tersebut?
Informan
Sejauh ini, komunitas lain juga memiliki kegiatan yang sama dengan SSC. Yaitu kegiatan belajar, kegiatan di luar ruang, tapi untuk program dan implementasi program memiliki perbedaan
Peneliti
Apa yang membedakan?
Informan
Yang membedakan adalah kita, SSC, membentuk karakter anakanak jalanan tidak hanya dalam segi akademis, tapi pengembangan yang dimiliki juga menjadi fokus kegiatan SSC. Bukan hanya sekedar ada ijasah yang diterbitkan. Anak-anaka jalanan yang dididik SSC, akan diarahkan untuk menjadi enterpreneur. Bukan untuk kejar paket sekolah.
Peneliti
Tetapi SSC selalu mengidentikkan diri mereka sendiri dengan pendidikan alternatif.
Informan
Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, setiap anak harus menempuh kemampuan dasar. Kemampuan dasar itu adalah salah satu bentuk pendidikan alternatif yang diberikan SSC kepada anak-anak didiknya. Kemampuan dasar akan membantu anak-anak untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Peneliti
Kalau begitu, terima kasih atas waktu dan informasinya.
xlv
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
(Lanjutan) Percakapan 2. Minggu, 30 November 2014, pukul 13.05 WIB Peneliti
Dimana alamat lengkap SSC?
Informan
Alamat yang digunakan adalah alamat lengkap bendahara SSC, Middy Stephanie, apabila alamat digunakan untuk pengiriman dokumen atau surat.
Peneliti
Nomor telepon yang bisa dihubungi?
Informan
Bisa dilihat di Twitter. Terhubung langsung dengan Humas SSC
Peneliti
Dimana biasanya para pengajar atau anggota SSC berkumpul?
Informan
Biasanya kami berkumpul untuk mengadakan rapat di Basecamp SSC di Kampung Mangga, Jln. Margonda Raya Gang Mangga, Depok.
Peneliti
Alamat email yang resmi?
Informan
savestreetchild.org
Percakapan 3. Kamis, 04 Desember 2014 pukul 15.38 WIB Peneliti
Berapa kali dalam setahun SSC mengeluarkan paket donasi?
Informan
SSC mengeluarkan paket donasi sebanyak 2-3 kali dalam setahun.
Peneliti
Apakah ada donatur tetap untuk paket donasi SSC?
Informan
Ada, tetapi benar-benar memberikan donasi sekali setiap bulan dan waktunya juga tidak menentu.
Peneliti
Bagaimana dengan anggaran per tahun SSC?
Informan
Setiap tahun berbeda-beda tergantung dari acara yang dilaksanakan. Kisarannya sekitar 10-15 juta.
Peneliti
Untuk apa saja penggunaan uang tersebut?
Informan
Biasanya untuk program-program SSC seperti kegiatan mengajar dan Edu Trip. Sisanya untuk operasional, keperluan paket donasi, keperluan bazaar dan pameran, dan acara-acara lain. xlvi
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014
Lampiran 5 Pertanyaan Survei Keyword
1. Sebutkan tiga kata yang menjadi keyword kamu saat mencari sebuah acara/kegiatan? 2. Apa komunitas anak yang kamu ketahui? 3. Apa kamu mengetahui Save Street Child (SSC)? 4. Jika ya, apa yang kamu ketahui tentang Save Street Child?
xlvii
Rencana Program..., Desi Puji Rahayu FISIP UI, 2014